• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Sulinarti SD N 1 Kendalrejo, Durenan, Trenggalek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: Sulinarti SD N 1 Kendalrejo, Durenan, Trenggalek"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS III SDN

1 KENDALREJO KECAMATAN DURENAN TRENGGALEK DENGAN

MENERAPKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA BIDANG

STUDI PKN MATERI BANGGA SEBAGAI BANGSA INDONESIA

SEMESTER II TAHUN AJARAN 2014/2015

Oleh: Sulinarti

SD N 1 Kendalrejo, Durenan, Trenggalek

Abstrak. Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III SDN 1 Kendalrejo Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Tahun 2014/2015 Semester II. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SDN 1 Kendalrejo Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek pada semester II tahun ajaran 2014/2015 oleh guru kelas III SDN 1 Kendalrejo. Subyek dalam kegiatan penelitian ini adalah siswa Kelas III SDN 1 Kendalrejo Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Semester II Tahun 2014/2015 dengan jumlah kelasnya 14 siswa. Penelitian dilakukan di Kelas III SDN 1 Kendalrejo dan dilaksanakan pada Semester II Tahun 2014/2015 selama dua bulan, dimulai bulan Maret sampai dengan bulan April 2015. Berdasarkan kepada hasil akhir dari penelitian tindakan ini, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa prestasi belajar siswa (hasil tes belajar) dengan menggunakan Pendekatan Kontekstual menunjukkan prestasi belajar yang meningkat dari setiap siklusnya. Hal ini dapat diketahui dari nilai rata-rata Kelas III SDN 1 Kendalrejo Kecamatan Durenan Trenggalek Tahun 2014/2015 Semester II muali dari sebelum siklus: 65,00 dengan persentase ketuntasan belajar 42,86%. Pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 76,43 dengan persentase ketuntasan belajar 78,57% dan siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 87,86 dengan persentase ketuntasan belajar 100%. Dengan tercapainya KKM maka penelitian ini dapat dikatakan telah berhasil dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

Kata kunci: prestasi belajar, PKn, kontekstual

Pada tahun 1973 melalui MPR ditetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) ditegaskan bahwa: “Pendidikan Kewargane-garaan dimasukkan dalam kurikulum di se-mua tingkat pendidikan, mulai dari Taman Kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi baik Negeri maupun swasta”. (Tap. MPR. No. IV/MPR/1973). Maka sejak itu PKn dijadi-kan sebagai bidang studi tersendiri. “Tim Pembina PKn Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menegaskan bahwa: “Pendidi-kan Kewarganegaran adalah usaha yang dilakukan secara sadar, teratur dan terus

Pancasila. Proses belajar mengajar mena-namkan norma Pancasila dengan adanya pe-rubahan sikap dan tingkah laku siswa me-nurut tuntutan moral Pancasila”. (Tim Pembina PKn Depdikbud, 1983:24).

Dari definisi di atas dapat diuraikan bahwa hakekat bidang studi PKn adalah pendidikan moral yang berlandaskan Panca-sila. Dengan demikian penekanannya lebih menitik beratkan pada aspek moral (afektif) dan perbuatan (psikomotor) disamping secara integratif perlu diperhatikan aspek pengetahuan (kognitif).

(2)

151 bernegara. Dalam pada itu D. Djamal mengemukakan bahwa: “Tujuan mempe-lajari PKn adalah untuk mengerti dan me-mahami tentang isi dan makna yang ter-kandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 atau dengan kata lain untuk menjadi warganegara yang baik dengan sikap moral dan perilaku yang ber-dasarkan falsafah negara dan UUD 1945”. (Djamal, D. 1979: 7).

Pada buku lain dirumuskan tujuan PKn sebagai berikut: “Pendidikan Kewarga-negaraan bertujuan meneruskan dan me-ngembangkun jiwa semangat dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pedoman Penghayat-an dPenghayat-an GBHN kepada generasi muda, dengPenghayat-an menekankan ranah sikap dan nilai yang mendorong semangat merangsang ilham dan menyeimbangkan kepribadian peserta didik”. (GBPP, Depdikbud, 1994:3)

Mata pelajaran Pendidikan Kewarga-negaraan bertujuan agar peserta didik me-miliki kemampuan sebagai berikut: (1) Ber-pikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan; (2) Ber-partisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan ber-negara, serta anti-korupsi; (3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk mem-bentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup ber-sama dengan bangsa-bangsa lainnya; (4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain da-lam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan tekno-logi informasi dan komunikasi.

Materi PKn mencakup semua unsur yang erat kaitannya dengan sejarah dan per-kembangan PKn terutama tentang Pendidi-kan Masalah Moral.Dengan adanya materi yang disediakan itu diharapkan dihayati dan

diamalkan. Perintah yang ada dalam Panca-sila yang berdasarkan UUD 1945 oleh setiap peserta didik dalam kehidupan bermasyara-kat dan bernegara. PKn juga membentuk peserta didik yang sadar akan hak dan ke-wajibannya. Sebagai peserta didik yang taat akan peraturan kedisiplinan sekolah dan peraturan lainnya.

Pendidikan Kewarganegaraan di Se-kolah Dasar merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melak-sanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

Para guru PKn seharusnya mengenal, memahami dan dapat menerapkan berbagai metode penyajian yang bervariasi sesuai dengan perkembangan dunia metodologi pendidikan dewasa ini. Metode apapun yang kita pilih atau kita gunakan dalam pelaksanaan program pengajaran PKn hen-daknya dapat menjamin pengembangan keseluruhan aspek, yakni Pengetahuan, sikap dan ketrampilan, terutama pengembangan sikap dan moral dan mental (penghayatan) nilai-nilai yang terkandung dalam UUD 1945. (Prasdjo, 2003).

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sering dianggap sebagai pembelajaran yang bersifat normatif sehingga dianggap tidak menarik dan membosankan. Padahal pelajar-an PKn merupakpelajar-an pelajarpelajar-an penting dalam membelajarkan siswa untuk menjadi warga negara yang baik serta mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral sehingga nantinya dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan observasi awal di lapa-ngan bahwa terjadi permasalahan terkait de-ngan aktivitas dan hasil belajar siswa Kelas

(3)

III SDN 1 Kendalrejo Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek, yaitu mengenai ren-dahnya prestasi belajar siswa pada mata pela-jaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Aktivitas belajar siswa masih tergolong rendah dan cenderung kurang aktif, sedangkan untuk nilai ulangan harian siswa masih banyak yang tidak tuntas dalam pem-belajaran karena nilainya kurang dari KKM (Kriteria ketuntasan Minimal) yang ditetap-kan oleh sekolah. Oleh karena itu perlu ada-nya perbaikan agar hasil belajar siswa dapat meningkat. (Dimyati, 1999)

Berdasarkan hasil temuan dan data di atas peneliti mencoba untuk melakukan penelitian untuk mendapat perbaikan dari su-atu proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran PKn yaitu dengan penerapan model pembelajaran kontekstual. Pembela-jaran Kontekstual adalah pengajaran yang memungkinkan siswa-siswa untuk menguat-kan, memperluas, dan menerapkan pengeta-huan dan keterampilan akademik mereka dalam berbagai macam tatanan dalam seko-lah dan luar sekoseko-lah agar dapat memecahkan masalah dunia nyata atau masalah-masalah yang disimulasikan. Pendekatan pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching Learning (CTL) merupakan kon-sep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan pendekatan tersebut hasil pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa karena siswa mengalami sendiri apa yang dipelajarinya. Proses belajar mengajar berlangsung alamiah dalam bentuk

Suatu pembelajaran di kelas dikata-kan melaksanadikata-kan Pembelajaran Kontekstu-al, jika terdapat indikator-indikator sbb: (1) Metode pembelajaran yang dipakai adalah pendekatan diagnostik Preskriptif, maksud-nya adalah pendekatan individual, dalam arti meskipun kegiatan belajar ditujukan kepada kelompok siswa (kelas), tetapi mengakui dan melayani perbedaan-perbedaan perorangan siswa sedemikian rupa, sehingga pembelajaran memungkinkan berkembang-nya potensi masing-masing siswa secara optimal. (2) Peran guru harus intensif dalam mendorong keberhasilan siswa secara indivi-dual. Hal-hal yang dapat dilakukan guru, misalnya: (a) Menjabarkan/memecah KD ke dalam satuan-satuan yang lebih kecil; (b) Menata indikator berdasarkan cakupan serta urutan unit; (c) Menyajikan materi dalam bentuk yang bervariasi; (d) Memonitor selu-ruh pekerjaan siswa; (e) Menilai perkem-bangan siswa dalam pencapaian kompetensi Menyediakan sejumlah alternatif strategi pembelajaran bagi siswa yang menjumpai kesulitan. (3) Peran siswa lebih leluasa dalam menentukan jumlah waktu belajar yang diperlukan. Artinya siswa diberikan kebebas-an dalam menetapkkebebas-an kecepatkebebas-an pencapaikebebas-an kompetensi. Kemajuan siswa sangat tertumpu pada usaha serta ketekunan siswa secara individual. (4) Sistem penilaian meng-gunakan penilaian berkelanjutan, yang ciri-cirinya adalah: (a) Penilaian dengan sistem blok; (b) Tiap blok terdiri dan satu atau lebih kompetensi dasar; (c) Hasil penilaian di-analisis dan ditindaklanjuti melalui program remedial, program pengayaan, dan program percepatan; (d) Penilaian mencakup aspek kognitif dan psikomotor; (e) Aspek afektif

(4)

153 Penelitian tindakan kelas ini dilaku-kan dengan tujuan untuk mengetahui: (1) Peningkatan prestasi belajar siswa Kelas III SDN 1 Kendalrejo Kecamatan Durenan Trenggalek Tahun 2014/2015 Semester II dengan Pendekatan Kontekstual; (2) Pening-katan pemahaman siswa Kelas IIISDN 1 Kendalrejo Kecamatan Durenan Trenggalek Tahun2014/2015Semester II terhadap mata pelajaran PKn materi bangga sebagai bangsa indonesia; (3) Sejauh mana efektifitas pem-belajaran PKn menggunakan Pendekatan Kontekstual padamateri bangga sebagai bangsa indonesia.

METODE PENELITIAN

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SDN 1 Kendalrejo Desa Kas-reman Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek pada semester II tahun ajaran 2014/2015 oleh guru kelas III SDN 1 Ken-dalrejo. Penelitian dilaksanakan selama dua bulan, dimulai bulan Maret sampai dengan bulan April 2015, dengan jumlah siswa 14 siswa.

Untuk mengumpulkan data hasil pe-nelitian, maka peneliti menggunakan bebe-rapa instrumen penelitian antara lain: (1) Lembar Observasi, digunakan untuk mening-katkan aktifitas siswa selama proses pem-belajaran; (2) Lembar Tes Tertulis, digu-nakan untuk memperoleh gambaran hasil belajar setelah ada perubahan aktifitas saat proses pembelajaran; (3) Dokumen Siswa, diperlukan dengan asumsi hahwa dokumen siswa yang baik menunjukkan minat siswa yang tinggi terhadap bidang studi PKn yang berakibat prestasi belajar siswa meningkat; (4) Lembar Angket, digunakan untuk me-ngukur minat belajar siswa, yang berisi be-berapa pernyataan yang diharapkan dapat mengukur besarnya minat belajar siswayang

nantinya untuk mengetahui tingkat prestasi siswa; (5) Daftar nilai, berisi kesimpulan angka yang menggambarkan perolehan hasil belajar pada pokok bahasan atau sub pokok bahasan tertentu sebagai tolok ukur keber-hasilan pembelajaran.

Pelaksanaan penelitian ini berbentuk siklus yang terdiri dari 2 siklusyang masing-masing meliputi:planning (perencanaan),

action (pelaksanaan), observation (pengama-tan) dan replection (refleksi). Masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan.Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Permasalahan yang belum dapat dipecahkan dalam siklus pertama direfleksikan oleh peneliti, untuk mencari penyebabnya, selanjutnya peneliti merenca-nakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan dalam siklus II.

Teknis analisis data dalam penelitian ini, adalah analisis data kualitatif yang bersifat linier (mengalir) maupun bersifat sirkuler. Adapun teknik analisis data yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) menelaah seluruh data yang telah dikumpulkan. Penelaahan dilakukan dengan cara menganalisis, mensintesis, memaknai, menerangkan dan menyimpulkan; (2) mereduksi data yang didalamnya melibatkan kegiatan mengkategorikan dan peng-klasifikasian; (3) menyimpulkan dan mem-verifikasi. Dari kegiatan reduksi selanjutnya dilakukan penyimpulan terakhir dan selan-jutnya diikuti kegitan verifikasi atau peng-ujian terhadap temuan penelitian.

Dalam penelitian tindakan ini, untuk mengecek keabsahan data yang diperoleh maka, ada beberapa langkah yang dilakukan oleh peneliti.diantaranya: (1) Perpanjangan siklus kegiatan penelitian; (2) Ketekunan pengamatan; (3) Triangulasi.

(5)

HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus Pertama

Refleksi Awal

Dalam tahap ini peneliti (guru Kelas III) melakukan observasi awal di lapangan, dan menemukan hasil atau permasalahan yang ada di Kelas IIISDN 1 Kendalrejo Ke-camatan Durenan Kabupaten Trenggalek Tahun 2014/2015Semester II. Permasalahan tersebut terkait dengan aktivitas dan hasil belajar siswa Kelas III Semester II SDN 1 Kendalrejo Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek, yaitu mengenai rendahnya pres-tasi belajar siswa pada mata pelajaran Pen-didikan Kewarganegaraan (PKn). Aktivitas belajar siswa masih tergolong rendah dan cenderung kurang aktif, sedangkan untuk nilai ulangan harian siswa masih banyak yang tidak tuntas dalam pembelajaran karena nilainya kurang dari KKM (Kriteria ketun-tasan Minimal) yang ditetapkan oleh sekolah. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan agar hasil belajar siswa dapat meningkat.

Perencanaan (Planning)

Beberapa perencanaan yang diran-cang oleh peneliti dalam melaksanakan pem-berian tindakan perbaikan kelas adalah sebagai berikut: (a) Menyusun Rencana Pe-laksanaan Pembelajaran (RPP) yang me-ngacu pada Pendekatan Kontekstual; (b) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika metode tersebut diaplikasikan; (c) Membuat/mempersiapkan alat bantu meng-ajar yang diperlukan dalam rangka mem-perlancar proses pembelajaran tersebut; (d) Mendesain alat evaluasi tes prestasi; (e) Mempersiapkan prosedur monitoring,

kola-Pelaksanaan (Action)

Pelaksanaan dalam siklus I ini langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: (1) Kegiatan Awal, meliputi: (a) Apersepsi tanya jawab tentang materi pelajaran; (b) Siswa menyimak penjelasan guru tentang indikator yang akan dicapai; (c) Siswa mem-bagi kelompok-kelompok dan menyiapkan bahan materi yang akan didiskusikan. (2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Siswa diberi tugas membaca materi dari buku teks; (b) Siswa mendiskusikan materi sesuai petunjuk guru secara kelompok; (c) Siswa membuat laporan hasil diskusi; (d) Laporan hasil kerja dari masing-masing kelompok; (e) Guru mengklarifikasi hasil kerja kelompok; (f) Membuat kesepakatan untuk menyimpulkan-nya. (3) Kegiatan Akhir, meliputi: (a) Tanya jawab tentang materi pelajaran secara lisan; (b) Tindak lanjut memberikan tugas rumah.

Pengamatan (Observation)

Guru selalu memusatkan perhatian, memperjelas pendapat siswa, memberi waktu yang cukup untuk berfikir, mengajukan pertanyaan secara merata, membuat rangku-man dan memberikan kesimpulan.

Siswa selalu memperhatikan: (a) guru sedang memberi penjelasan, (b) Siswa yang mengemukakan pendapat, (c) Siswa yang sedang mengerjakan soal. Di samping itu siswa bersikap selalu: (a) Melaksanakan perintah, (b) Melakukan peragaan, dan (c) Bekerja sama dengan kelompoknya.

Sedangkan kegiatan yang sering dila-kukan oleh guru adalah: (a) Menguraikan permasalahan bila ada pendapat yang kurang jelas, (b) Meminta Pendapat kelompok lain untuk memberi penegasan, dan (c) memberi

(6)

155 yang sering dilakukan: (a) Menanyakan hal-hal yang kurang jelas tentang pokok bahasan, dan (b) Memperhatikan temannya yang sedang melakukan praktik pengukuran panjang. Dalam siklus I ini aktivitas siswa memperoleh persentase sebesar 68,75%. Tabel 1 Hasil Belajar Siswa Siklus I

N

o Nama Siswa Nilai

% Ketuntasan

T TT

1 M. Agung Wahyudi 80 T

2 M.Dafa Rafian 90 T

3 Balena Insan Faza 70 T 4 Bangkit Ramadani Roy 80 T 5 Brianiqno Ferdinan Roy 70 T 6 Fauzan Zakki Pratama 80 T 7 Gawe Ngastho Prabowo 60 TT 8 Ica Sabilah Anjani 80 T 9 Larasati Arsy Balati 90 T 10 M. Aldi Saputra 60 TT 11 Naza Rita Dwiki Fadillah 90 T 12 Rizka Dwi Kusuma Ningrum 70 T 13 Rizky Eko Susanto 60 TT 14 Sintia Dwi Astuti 90 T

Jumlah 1070 11 3

Rata-rata 76.43 78.57 21.43 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa adanya peningkatan prestasi belajar siswa, dari sebelum siklus siswa mendapat-kan nilai rata-rata sebesar 65,00meningkat menjadi 76,43 pada Siklus I dengan persen-tase ketuntasan belajar sebesar 78,57%.

Berdasarkan indikator yang telah ditetapkan maka pada siklus I kompo-nen-komponen minat masih di kriteria kurang, yaitu mempersiapkan buku PKn, berusaha menyelesaikan tugas rumah yang diberikan guru, aktif berkumpul dengan ang-gota kelompoknya, memperhatikan arahan guru, berusaha mencari jawaban bila menda-pat tugas dan belajar lebih intensif bila diberi tahu akan ada ulangan.

Refleksi

Berdasarkan hasil pantauan observer maka pelaksanaan tindakan pada siklus I dapat direfleksikan sebagai berikut: (a) Se-mua tindakan efektif yang direncanakan da-pat terlaksana meskipun belum efektif; (b) Guru sebagai peneliti menyadari adanya ke-kurangan-kekurangan yang timbul saat proses pembelajaran; (c) Siswa lebih memperhatikan ketika guru sedang menjelas-kan sesuatu permasalahan, dan siswa dapat bekerja sama dalam kelompok dengan siswa-siswa yang lain meskipun hanya sebagian siswa yang aktif dalam proses pembelajaran.

Siklus Kedua

Perencanaan (planning)

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I yang dipaparkan di atas maka guru kelas sebagai peneliti merumuskan rencana tin-dakan untuk siklus II, dengan beberapa perubahan diantaranya: (a) Siswa diminta untuk mencari informasi tentang pokok bahasan hak anak dari berbagai sumber se-perti di perpustakaan dan mencari contoh nyata dari anak di rumah dan di sekolah sekitar tempat tinggal; (b) Menunjukkan ke-pada setiap kelompok untuk bersiap-siap me-lakukan kegiatan belajar kegiatan sebagai-mana yang petunjuknya ada di dalam buku paket serta hasil penemuan siswa dari berbagai sumber.

Pelaksanaan (Action)

Pelaksanaan dalam siklus II ini lang-kah-langkahnya adalah sebagai berikut: (1) Kegiatan Awal, meliputi: (a) Apersepsi tanya jawab tentang materi pelajaran; (b) Siswa menyimak penjelasan guru tentang indikator yang akan dicapai; (c) Siswa membagi kelompok-kelompok danmenyiapkan bahan materi yang akan didiskusikan. (2) Kegiatan

(7)

Inti, meliputi: (a) Siswa diberi tugas memba-ca materi dari buku teks; (b) Siswa mendis-kusikan materi sesuai petunjuk guru secara kelompok; (c) Siswa membuat laporan hasil diskusi; (d) Laporan hasil kerja dari masing-masing kelompok; (e) Guru mengklarifikasi hasil kerja kelompok; (f) Membuat kesepakatan untuk menyimpulkannya. (3) Kegiatan Akhir, meliputi: (a) Tanya jawab tentang materi pelajaran secara lisan; (b) Tindak lanjut memberikan tugas rumah.

Pengamatan (Observation)

Guru berhasil melaksanakan seluruh rencana tindakan dengan efektif. Pada siklus II ini aktivitas guru sebesar 82,81%. Ketika melakukan kegiatan belajar tindakan siswa lebih percaya diri dan kelihatan menyakinkan melalui Pendekatan Kontekstual ini. Aktivitas siswa pada siklus II ini memperoleh persentase sebesar 82,14%.

Tabel 2 Hasil Belajar Siklus II

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan % T TT

1 M. Agung Wahyudi 100 T

2 M.Dafa Rafian 90 T

3 Balena Insan Faza 90 T 4 Bangkit Ramadani Roy 100 T 5 Brianiqno Ferdinan Roy 90 T 6 Fauzan Zakki Pratama 70 T 7 Gawe Ngastho Prabowo 100 T 8 Ica Sabilah Anjani 70 T 9 Larasati Arsy Balati 90 T 10 M. Aldi Saputra 80 T 11 Naza Rita Dwiki Fadillah 90 T 12 Rizka Dwi Kusuma Ningrum 80 T 13 Rizky Eko Susanto 100 T 14 Sintia Dwi Astuti 80 T

Jumlah 1230 14 0 Rata-rata 87.86 100.00 0.00 Dari tabel di atas dapat diketahui

untuk persentase ketuntasannya mencapai nilai yang hampir sempurna yaitu sebesar 100%.

Hasil Pengukuran minat pada siklus II berkriteria baik yaitu dalam memper-siapkan buku PKn, berusaha menyelesaikan tugas yang diberikan guru, aktif berkumpul dengan anggota kelompoknya memperhati-kan arahan guru, berusaha menjawab bila mendapat pertanyaan, dan lebih intensif jika diberitahukan akan ada ulangan. Berdasarkan pada kriteria minat belajar yang ditunjukan pada siklus II hal ini menunjukan bahwa minat belajar sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa, dengan demikian prestasi belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan.

Refleksi

Dari hasil pengamatan guru peneliti dan guru pengamat pada siklus II dapat di-ilustrasikan sebagai berikut: (a) Semua tin-dakan yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik; (b) Kekurangan yang terjadi pa-da proses pembelajaran pa-dapat di atasi oleh guru peneliti; (c) Alur berfikir lebih menye-luruh dalam memahami suatu konsep, terlihat dari kemampuan siswa untuk meng-kaitkan suatu pokok bahasan dengan materi PKn di Kelas III; (d) Hampir semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran dan dapat bekerja sama dengan baik antara teman kelompoknya.

Dari hasil data, prestasi belajar siswa dengan menggunakan Pendekatan Konteks-tual menunjukkan prestasi belajar yang me-ningkat dari setiap siklusnya dapat diketahui bahwa nilai rata-rata pada siswa Kelas III SDN 1 Kendalrejo Kecamatan Durenan

(8)

Ka-157 42,86%. Pada siklus I mengalami pening-katan menjadi 76,43 dengan persentase ketuntasan belajar 78,57% dan siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 87,86 dengan persentase ketuntasan belajar 100%.

Gambar 1 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Sedangkan untuk aktifitas guru setiap siklus juga mengalami peningkatan, dari siklus I sebesar 68,75% dan pada siklus II sebesar 82,81%. Untuk aktifitas belajar siswa pada siklus I mencapai 66,07% lalu pada siklus II mencapai 82,14%.

Hal ini menandakan keberhasilan da-lam meningkatkan prestasi belajar pada sis-wa Kelas III Semester II SDN 1 Kendalrejo Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Tahun 2014/2015, dengan hasil penelitian yang selalu meningkat setiap siklusnya berarti bahwa penelitian telah berhasil. Un-tuk dapat lebih jelasnya dalam peningkatan prestasi belajar ini peneliti sajikan dalam bentuk Gambar 2 sebagai berikut.

Gambar 2 Peningkatan Aktivitas Belajar

PENUTUP Kesimpulan

Dalam pembelajaran PKn dengan pokok bahasan Bangga Sebagai Bangsa Indonesia menggunakan Pendekatan Kon-tekstual dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini dibuktikan dari perolehan hasil belajar siswa yang meningkat dalam setiap siklus.Nilai rata-rata siswa sebelum Siklus sebesar 65,00, Siklus I 76,43 dan pada Siklus II 87,86. Sedangkan untuk persentase ke-tuntasannya juga mengalami peningkatan dari sebelum siklus 42,86%, Siklus I 78,57%, dan pada Siklus II menjadi 100%.

Tingkat pemahaman siswa Kelas III SDN 1 Kendalrejo mengalami peningkatan setelah proses pembelajaran PKn dengan ma-teri Bangga Sebagai Bangsa Indonesia dibelajarkan melalui Pendekatan Kontekstu-al. Pembelajaran PKn dengan materi Bangga Sebagai Bangsa Indonesia efektif digunakan dengan pembelajaran Pendekatan Konteks-tual pada siswa Kelas III Semester II SDN 1 Kendalrejo Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek.

Saran

Pembelajaran PKn Pendekatan Kon-tekstual yang telah diuraikan di atas, hendak-nya didukung secara kontinyu mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan pe-ngukuran panjang. Hendaknya pihak sekolah lebih banyak menyediakan media pem-belajaran untuk pelajaran PKn yang ber-tujuan untuk mempermudah proses pem-belajaran. Pendekatan Kontekstual bukan sa-tu-satunya strategi yang harus digunakan dalam proses pembelajaran. Artinya guru perlu mengembangkan strategi belajar de-ngan teknik lain agar proses belajar siswa le-bih variatif. Dengan peningkatan aktivitas

(9)

siswa dalam kegiatan belajar, maka diharap-kan dapat meningkatdiharap-kan hasil belajar secara optimal.

DAFTAR RUJUKAN

Anonim. 1994. GBPP SLTP Kurikulum 1994 edisi 99. Jakarta: Dikmenum.

Bogdan, R.C., & Biklen, S.K. 1982. Quali-tative Research In Education. Boston: Allyn & Bacon.

Depdiknas. 2004. Pedoman CTL, Pedoman Penunjang Kurikulum 2004, Jakarta. Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan

Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cip-ta.

Djamal, D. 1979. Pengantar Dasar- Dasar Kependidikan Nasional. Jakarta: Yudhistira

Mulyasa, 2003. Kurikulum Berbasis kompe-tensi: Konsep, Karakreistik, dan Imple-mentasi. Bandung: PT Temaja Ros-dakarya.

Ngalim Purwanto, M. P. 1997, Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja, Rosdakarya.

Prasdjo, Budi, dkk, 2003, Teori dan Aplikasi PKn Untuk kelas 1 SD, Jakarta: Yudhistira.

Tap. MPR. No. IV/MPR/1973

Tim Pembina PKn. 1983. Kajian Kurikulum dan Model-model Pembelajaran PKn. Jakarta: Depdikbud.

Gambar

Tabel 2 Hasil Belajar Siklus II
Gambar 1 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Produce an optimal efficient services at Consultant Service in Construction or Non- Construction sectors covers Installation of Network Power plant,

Runner turbin Pelton seperti Gambar 2.3 terdiri atas cakra dan beberapa sudu yang terpasang disekelilingnya. Sudu dipasang dengan pengunci baut ataupun dapat di

FERMENTASI BIJI KECIPIR ( Psophocarpus tetragonolobus ) OLEH JAMUR TRICHODERMA VIRIDE TERHADAP WARNA, TEKSTUR, DAN SERAT KASAR.. WINGED SEED FERMENTATION (Psophocarpus

Dari hasil penelitian dan analisis data yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan Kinerja Guru Dalam Mengelola Pembelajaran Anak Usia Dini Di TK Kecamatan Pontianak

Penelitian ini dilakukan di habitat alami yang berupa sungai dan habitat buatan yang berupa kolong di Desa Sebagin, Permis dan Nyelanding di Kabupaten Bangka Selatan.. Metode yang

permasalahan yang dihadapi, pembuatan sistem yang di usulkan merupakan sebuah sistem yang didukung dengan perangkat komputer dan program aplikasi, sehingga proses

Berdasarkan asumsi bahwa penghambatan absorbsi oleh fitosterol akan menurunkan kadar kolesterol intrasel enterosit yang akhirnya dapat menurunkan kadar kilomikron

Faktor kedua lingkungan alasannya bahwa lumpur kurang mengendap, dengan penyebab utamanya adalah jenis koagulan, rencana tersebut dilaksanakan pada tanggal 01 Mei 2017,