• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Foreign exchange market adalah pasar dimana para pelaku pasar melakukan kegiatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Foreign exchange market adalah pasar dimana para pelaku pasar melakukan kegiatan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Foreign exchange market adalah pasar dimana para pelaku pasar melakukan kegiatan jual – beli mata uang asing (foreign exchange). Di dalam melakukan kegiatan ini pelaku pasar tidak bertemu secara fisik, tetapi para pelaku pasar di dalam melakukan kegiatan jual- beli valas atau mata uang asing dengan menggunakan alat komunikasi elektronik seperti telepon, telex, RMDS (Reuters Direct dealing System), bloomberg chat, mesin fax. Kegiatan jual – beli yang terjadi di pasar valas ini (foreign exchange market) berjalan 24 Jam tidak pernah berhenti kecuali hari sabtu, minggu dan hari libur lainnya. Kegiatan jual – beli yang ada bergerak dari pusat pasar keuangan suatu negara, bergerak ke negara lain contohnya dari New York ke Sydney, berlanjut ke Tokyo, dan hampir bersamaan Jakarta, Singapore, Hongkong, Middle East, Frankfurt, London, kembali lagi ke New York. Volume transaksinya sangat besar mencapai miliaran USD per hari, menurut data BIS (Bank International Settlement) per April 2010 rata – rata perputaran transaksi valas mencapai US$ 3,98 triliun dengan perincian sebagai berikut :

 $1.490 trillion di transaksi Spot.

 $475 billion di transaksi berjangka (outright forwards).  $1.765 trillion di transaksi foreign exchange swaps.  $43 billion currency swaps.

(2)

Para pelaku di dalam foreign exchange market terdiri mulai dari Bank Sentral, Bank Umum Komersial, Lembaga Keuangan Non Bank seperti Asuransi, Perusahaan Sekuritas, Pialang atau Broker, MNC (Multinational Corporation), Fund Manager, Hedge Fund, bahkan sampai ke pribadi – pribadi pemilik dana yang biasa disebut HIN (High Individual Networth).

Para pelaku pasar ini melakukan kegiatan mereka di pasar yang sangat liar (wild) dan tidak kenal belas kasihan (no mercy), dimana harga yang digunakan untuk kegiatan jual – beli valas disebut dengan exchange rate, bergerak sangat liar akibat beberapa faktor – faktor, yaitu faktor fundamental, technical maupun psychological. Siapa pun pelaku pasar yang masuk ke pasar harus membekali diri dengan kalkulasi yang cerdas, atau pelaku tersebut akan digilas oleh liarnya pasar dan berujung dengan kerugian bahkan kebangkrutan yang sangat menyakitkan.

Tentunya masih teringat dalam ingatan kita bahwa pada tahun 1991 silam wakil direktur utama dari Bank Duta yaitu Dicky Iskandar Dinata menderita kerugian besar di transaksi valas sebesar Rp.800 Milliar, yang mengakibatkan Bank Duta ditutup pada saat itu (Sumber Koruptor Indonesia, 28/11/2007). Tahun 1996 negara kita Indonesia terpuruk dalam krisis moneter dimana nilai tukar USD/IDR bergerak liar sampai mencapai USD/IDR17,000. Dampak berikutnya disusul dengan ditutupnya belasan Bank Umum Komersial, seperti di tahun 1995 Baring Bank sebuah Bank Inggris yang sudah berumur 200 tahun lebih harus ditutup diakibatkan ulah dari salah satu tradernya di Baring Bank Cabang Singapura yaitu Nicholas William Leeson atau kerap disapa Nick Leeson, Nick telah menimbulkan kerugian sampai USD 1,4 Milliar dua kali lipat dari modal dagang Baring Bank tersebut akibat transaksi financial future di pasar keuangan global (Sumber Majalah Manajemen Risiko; Stabilitas. Edisi no.29 tanggal 15 April-15 Mei 2008 hal.30-32 dan edisi no.30 Mei-Juni 2008 hal.42-45).

(3)

Kemudian yang baru saja terjadi krisis moneter kedua tahun 2009 dimana episentrumnya dimulai dari sebuah perusahaan sekuritas berskala international Lehman Brothers di negara Amerika Serikat, yang merugi besar dan berdampak ke International termasuk beberapa Bank Besar di Indonesia yang kena imbasnya ikut menderita kerugian ditransaksi financial derivative, seperti PT Bank Danamon Tbk mengaku telah membukukan kerugian dan pencadangan dari tagihan derivative sepanjang 2008 sebesar Rp 804 miliar. Adapun hingga akhir Desember 2008 lalu kontrak transaksi derivative di Bank Danamon telah mencapai USD 677 juta, sedangkan nilai wajarnya hanya USD 132 juta (Sumber Kontan, 24/02/2009).

Sebelumnya kejadian yang sama menimpa salah satu Bank nomor satu di Perancis Societe General, ulah dari salah satu pegawainya Jerome Karviel, yang merugikan bank Societe General sebesar 4,9 milyar Euro atau sekitar 67 triliun rupiah, karena kalah di transaksi financial future. Sehingga keuntungan Bank nomor satu di Perancis tersebut hanya tersisa 800 juta Euro ditahun 2007, dibanding keuntungan yang berhasil ditangguk sebesar 5,2 milyar Euro pada tahun 2006 (Yoseph. L hengkengbala 2008 :16).

Segala macam masalah yang ada di pasar valas di atas (foreign exchange market), mendorong penulis untuk mempelajari lebih dalam lagi tentang keliaran dari gejolak nilai tukar mata uang asing di pasar valas sehingga penulis tergerak untuk ingin tau tentang alat – alat analisis apa saja yang bisa digunakan untuk menjinakkan kebuasan gejolak nilai tukar disatu sisi, dan sebagai alat bantu pengambilan keputusan di dalam kegiatan jual – beli valas (foreign exchange transaction). Bertransaksi valuta asing di pasar seperti ini tidak bisa dengan untung – untungan, sehingga kalkulasi resiko adalah wajib. Menurut TH.Stewart (How Charts Can Make You Money : 148 - 1986) “ that the secret of successful speculation is only 10 % right decisions and 90 % money management”

(4)

Mengapa para pelaku pasar harus berhadapan dengan risiko nilai tukar seperti dijelaskan di atas, karena di dalam istilah teknis para pelaku foreign exchange market terdapat istilah over bought atau posisi beli suatu valas lebih besar dibanding posisi jualnya, disini pelaku pasar akan mengalami kerugian kalau nilai tukar bergerak menurun. Misal over bought USD1,000,000 terhadap IDR dengan rate 9,500. Apabila USD melemah terhadap IDR rate menjadi 9,000 maka pelaku pasar tersebut akan menderita rugi sebesar Idr500 X 1,000,000 = Idr 500,000,000. Dan istilah over sold di sini posisi jual suatu valas lebih besar dari posisi belinya, pelaku pasar akan menderita kerugian apabila nilai tukar bergerak naik. Contoh pelaku pasar over sold USD 1,000,000 terhadap IDR pada rate 9,000, apabila harga bergerak naik menjadi 9,500 maka pelaku pasar akan menderita kerugian sebesar Idr500 X 1,000,000 = Idr 500,000,000.

Istilah over bought maupun over sold ini disebut dengan istilah forex exposure yang dapat dijelaskan : Yoseph. L hengkengbala (Kiat Sukses Mendulang Laba Di Pasar Uang : 165 : 2008) “Pemeliharaan suatu posisi mata uang asing bisa dalam bentuk O/B, bisa dalam bentuk O/S, pada keduanya ada potensi untuk rugi atau untung akibat gejolak nilai tukar”.

Selanjutnya keputusan untuk membangun forex exposure baik posisi over bought (O/B) atau posisi over sold (O/S), tidak bisa dilaksanakan dengan cara untung – untungan saja, melainkan harus dengan suatu kalkulasi yang pintar, sehingga didapat suatu “ timing “ yang tepat untuk masuk ke foreign exchange market dengan membangun forex exposure baik over bought maupun over sold. Untuk inilah penulis memilih alat Technical Analysis sebagai alat bantu pengambilan keputusan, yang dapat dijelaskan oleh Jhon J Murphy (Technical Analysis Of The Future Markets : 1 : 1986) Technical analysis is the study of market action, primarily through the use of chart, for the purpose of forecasting future price trend, technical analysis is simply one approach to market forecasting based on a study of the past, human psychology, and the law of propabilities. Referensi lain dari Martin J.

(5)

Pring(Technical Analysis Explained : 2 : 1985) Technical Analysis is an art, is to identify changes in such trends at early stage and to maintain an investment posture until a reversal of that trend is indicate, terutama dari Yoseph. L Hengkengbala (Kiat Sukses Mendulang laba Di Pasar uang : 5 : 2008) Technical Analysis adalah seni mengindera kecenderungan harga yang akan datang dengan menggunakan grafik dan perhitungan matematis sederhana. Berdasarkan latar belakang dan referensi tersebut maka penulis tertarik untuk membuat penelitian (skripsi) yang berjudul “Analisis Teknikal Klasik, Perdagangan Valuta Asing Periode 2010 – 2012”.

1.2. Indentifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang ada adalah :

1. Bagaimana mekanisme perdagangan valuta asing dari sudut pandang pelaku pasar Indonesia?

2. Bagaimana penerapan analisis teknikal klasik untuk membuat keputusan perdagangan valuta asing yang dilakukan dengan simulasi perdagangan periode tertentu?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menganalisis mekanisme dan kegiatan perdagangan valuta asing (forex trading) Spot di dealing room bank tempat penelitian dilakukan, dalam hal ini menggunakan fasilitas Bank Internasional Indonesia (BII) Kantor Pusat Senayan.

2. Menerapkan analisis teknikal klasik pada perdagangan valuta asing Euro/USD, USD/JPY dan GBP/USD selama periode Agustus 2010 s/d Agustus 2012 yang disertai

(6)

dengan penerapan beberapa strategi dan kebijakan perdagangan dari dealing room Bank Internasional Indonesia (BII) Kantor Pusat Senayan.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat atau kegunaan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Penulis :

• Memahami mekanisme perdagangan valuta asing dari sudut pandang pelaku pasar Indonesia

Menambah wawasan dan meningkatkan analytical skills dengan metode analisis teknikal klasik pada beberapa mata uang kuat di dunia.

• Menerapkan analisis teknikal klasik untuk memperoleh laba perdagangan valuta asing dalam simulasi pada periode tertentu.

2. Bagi pembaca:

• Menambah referensi tentang analisis teknikal di pasar uang dan pasar modal,

terutama analisis teknikal klasik (Trend Analysis, Reversal Pattern, dan Continuation Pattern), yang dapat diterapkan lebih jauh selain di pasar valuta asing juga di pasar saham dan index, pasar komoditi.

• Memberikan gambaran umum bahwa kegiatan di pasar valuta asing memiliki resiko yang lebih tinggi dari pada pasar modal, sehingga wawasan yang lebih dalam dan kematangan emosi yang tidak dipelajari di bangku kuliah perlu diasah lebih dahulu sebelum benar – benar terjun di perdagangan valuta asing.

Referensi

Dokumen terkait

Indonesia continues the commitment and consistency to the second period (2016-2020) by formulating nine main strategies based on previous NPOA evaluation and commitment

production) yaitu suatu proses produksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan tidak secara terus menerus dari waktu ke waktu atau dipengaruhi oleh pesanan.

Untuk mendapatkan proses forensik pada printer yang optimal diperlukan suatu metode yang tepat agar proses identikasi dapat memperoleh dan memunculkan ciri sehingga

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Gambaran

fokus penelitian ini juga ingin melihat dan menjelaskan dimana fungsi perempuan itu seperti apa dan mengenai peran buruh perempuan yang mana melakukan dua peran sekaligus yaitu

Fenomena kegiatan rutin pembacaan shalawat melalui latihan hadroh ini telah menarik peneliti untuk mencari jawaban akademis mengenai seberapa jauhkah pengaruh

Tabel 4.21 Persepsi Responden Tentang Pernyataan kemampuan perusahaan menggunakan laporan biaya tersebut untuk menunjukkan hasil kerja sekaligus mengukur kinerja manajer………...

Papsmear adalah alternatif solusi kemajuan teknik biopsi atau pengambilan jaringan tubuh dari seorang wanita dalam bidang kedokteran untuk mendiagnosis …. penyakit