• Tidak ada hasil yang ditemukan

DI SDN 2 SURODAKAN KABUPATEN TRENGGALEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DI SDN 2 SURODAKAN KABUPATEN TRENGGALEK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS I SEMESTER II

TAHUN 2014/2015 PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI

PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI

MODEL BELAJAR PICTURE AND PICTURE DI SDN 2 SURODAKAN

KABUPATEN TRENGGALEK

Oleh: Nanik Suprihatin

SDN 2 Surodakan Kabupaten Trenggalek

Abstrak. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa Kelas I Semester II SDN 2 Surodakan Kecamatan Trenggalek Kabupaten Trenggalek Tahun 2014/2015 melalui penerapan model belajar picture and picture dalam pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Surodakan Kecamatan Trenggalek Kabupaten Trenggalek oleh guru kelas I SDN 2 Surodakan. Penelitian dilakukan di Kelas I SDN 2 Surodakan dan dilaksanakan pada Semester II Tahun 2014/2015 selama dua bulan, dimulai bulan Pebruari sampai Maret 2015. Dalam pembelajaran Matematika materi Penjumlahan dan Pengurangan menggunakan pembelajaran picture and picture, peneliti melakukan tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Peneliti mempersiapkan gambar sebagai media pembelajaran. Siswa diberi kesempata secara merata untuk mengaktualiasi. Pembelajaran Matematika materi Penjumlahan dan Pengurangan efektif digunakan dengan pembelajaran picture and picture hal ini dapat dilihat dari prestasi belajar siswa yaitu pada siklus I: 78,08 dengan ketuntasan 76,92% dan siklus II: 88,46 dengan ketuntasan belajar 96,15%.

Kata kunci: Picture and picture, Prestasi Belajar, Penjumlahan dan Pengurangan

Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan ide, pro-ses dan penalaran. Matematika terdiri dari empat wawasan yang luas ialah aritmatika, aljabar, geometri dan analisis (analysiss) di-mana arti dari aritmatika mencakup antara lain teori bilangan dan statistik, selain itu Matematika adalah ratunya ilmu ( matema-tice is the queen science) maksudnya antara lain ialah bahwa Matematika itu tidak ter-gantung pada bidang studi lain, misalnya ba-hasa, dan agar dapat dipahami orang dengan tepat kita harus menggunakan simbul dan istilah yang cermat yang disepakati secara bersama. (Suryana D, 2012:65)

Topik-topik dalam Matematika itu ter-susun secara hirarki mulai dari yang men-dasar atau sudah sampai kepada yang paling sukar.Setiap orang yang ingin belajar Mate-matika dengan baik harus melalui jalur-jalur pasti telah tersusun secara logis.Di samping itu setelah anak memahami fakta, keteram-pilan konsep dan aturan obyek-obyek lang-sung itu harus dilatih dan di fahamkannya juga. Ia harus hafal simbul, notasi, definisi, aturan, prosedur rumus, dalil yang lain-lainnya agar penerapannya pada situasi yang baru lancar mengenai pemahaman suatu konsep atau dalil yang merupakan prasarat itu dapat secara intensif dan dapat pula secara deduktif. (depdiknas, 2010:121-124)

(2)

Hasil pengamatan lapangan diketahui bahwa pembelajaran kooperatif di kelas 1 tidak berjalan secara efektif, kemampuan guru untuk membangkitkan sikap berani siswa untuk bertanya atau memberikan tang-gapan masih rendah, pembelajaran masih berpusat pada guru, dan penggunaan metode yang tidak memperhatikan keaktifan siswa dan kondisi siswa yang merasa jenuh karena proses pembelajarannya masih monoton yang hanya dengan ceramah. Hal ini berakibat pada hasil belajar siswa khususnya pada materi pokok penjumlahan dan pengurangan bilangan yang belum mencapai ketuntasan minimal yang di tetapkan sekolah yaitu 70. Dan tentunya juga akan berpengaruh terhadap prestasi belajar.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indo-nesia bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai.Lebih lanjut dijelaskan secara opera-sional bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai merupakan penguasaan, pengeta-huan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh siswa lazimnya ditunjukkan dengan nilai atau angka-angka yang diberikan oleh guru. (Suharsimi Arikunto, 2011:95)

Prestasi belajar adalah besar kecilnya nilai yang dapat diraih oleh siswa setelah mengikuti kegiatan proses pembelajaran. Di samping itu prestasi belajar merupakan sa-lah satu tolok ukur untuk mengetahui tingkat keberhasilan seorang siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar yang diikutinya selama di sekolah.Dengan demikian prestasi belajar seorang siswa dapat ditandai dari hasil belajar batasan rangking tertentu. Batasan rangking tersebut dapat dijadikan ukuran penentuan keberhasilan siswa setelah meng-ikuti proses pembelajaran di sekolah. Misal-nya naik kelas, tidak naik kelas atau kelu-lusan siswa dapat ditentukan dari hasil belajarnya. (Winkel, 2013:115)

Dalam kaitannya dengan perubahan perilaku siswa sebagai prestasi belajar yaitu (1) informasi verbal, (2) ketrampilan inte-lektual, (3) ketrampilan motorik, (4) sikap dan (5) siasat kognitif. (Elida Prayitno, 2012:99). Berdasarkan pendapat Bloom da-lam sudjana (1992:18) tersebut, bahwa pres-tasi belajar siswa dapat dirujuk pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor.Selanjutnya Bloom mengemukakan bahwa prestasi be-lajar merupakan hasil perubahan tingkah la-ku yang meliputi tiga domain yakni penge-tahuan, sikap dan ketrampilan.Dalam kaitan-nya dengan prestasi belajar siswa di sekolah, memberikan konsep yang lebih tegas lagi yaitu hasil belajar yang dicapai siswa dalam bidang studi tertentu dengan menggunakan tes standar sebagai alat pengukur keberha-silan belajar seorang siswa. Windardi (2011:28) membagi faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar itu dapat ber-sifat eksternal dan internal.

Salah satu model yang saat ini populer dalam pembelajaran adalah model pembela-jaran picture and picture ini merupakan sa-lah satu bentuk model pembelajaran koope-ratif. Model pembelajaran kooperatif meru-pakan suatu model pembelajaran yang me-ngutamakan adanya kelompok-kelompok. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajar-an ypembelajar-ang secara sadar dpembelajar-an sistematis me-ngembangkan interaksi yang saling asah, silih asih, dan silih asuh. Model pembe-lajaran Picture and picture adalah suatu me-tode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis. (Windardi, 2011:112)

Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan menyenangkan. Model apapun yang digunakan selalu menekankan aktifnya peserta didik dalam setiap proses pembelajaran. Inovatif setiap pembelajaran

(3)

harus memberikan sesuatu yang baru, berbeda dan selalu menarik minat peserta didik. Dan Kreatif, setiap pembelajarnya harus menimbulkan minat kepada peserta didik untuk menghasilkan sesuatu atau dapat menyelesaikan suatu masalah dengan meng-gunakan metoda, teknik atau cara yang di-kuasai oleh siswa itu sendiri yang diperoleh dari proses pembelajaran.

Kelebihan model pembelajaran ini adalah: (a) Guru lebih mengetahui kemam-puan masing-masing siswa; (b) Melatih ber-pikir logis dan sistematis; (c) Membantu sis-wa belajar berpikir berdasarkan sudut pan-dang suatu subjek bahasan dengan membe-rikan kebebasan siswa dalam praktik ber-pikir; (d) Mengembangkan motivasi untuk belajar yang lebih baik; (e) Siswa dilibatkan daiam perencanaan dan pengelolaan kelas

Kekurangan model pembelajaran ini adalah: (a) Memakan banyak waktu; (b) Banyak siswa yang pasif; (c) Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan dikelas; (d) Banyak siswa tidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan yang lain.

METODE PENELITIAN

Penelitian Tindakan kelas ini dilak-sanakan di SDN 2 Surodakan Kecamatan Trenggalek Kabupaten Trenggalek oleh guru kelas I SDN 2 Surodakan. Penelitian dilakukan di Kelas I SDN 2 Surodakan dan dilaksanakan pada Semester II Tahun 2014/2015 selama dua bulan, dimulai bulan Februari sampai Maret 2015. Obyek dalam kegiatan penelitian ini adalah siswa Kelas I SDN 2 Surodakan Kecamatan Trenggalek Kabupaten Trenggalek Semester II Tahun 2014/2015 yang berjumlah 26 siswa.

Untuk mengumpulkan data hasil penelitian, maka peneliti menggunakan

be-berapa instrumen penelitian antara lain: (1) Lembar Observasi. Lembar Observasi yang digunakan adalah observasi terstruktur dan supervisi.Lembar observasi terstruktur digu-nakan untuk meningkatkan aktifitas siswa selama proses pembelajaran. Sedangkan lembar supervisi digunakan untuk meng-ungkapkan aktifitas guru.Butir-butir obser-vasi supervisi dan obserobser-vasi terstruktur ter-lebih dahulu direncanakan oleh peneliti; (2) Lembar Tes Tertulis. Lembar tes tertulis berupa tes hasil belajar berbentuk uraian. Tes digunakan untuk memperoleh gambaran hasil belajar setelah ada perubahan aktifitas saat proses pembelajaran. Tes dilakukan tiap akhir siklus; (3) Lembar Angket. Lembar angket untuk mengukur minat belajar siswa, yang berisi beberapa pernyataan yang diha-rapkan dapat mengukur besarnya minat belajar siswayang nantinya untuk menge-tahui tingkat prestasi siswa.Siswa diberikan memilih beberapa alternatif jawaban yang meliputi selalu, kadang-kadang, dan tidak pernah; (4) Daftar nilai. Daftar nilai berisi kesimpulan angka yang menggambarkan perolehan hasil belajar pada pokok bahasan atau sub pokok bahasan tertentu sebagai tolok ukur keberhasilan pembelajaran.

Pelaksanaan penelitian ini berbentuk siklus yang terdiri dari 2 siklusyang masing-masing meliputi: planning (perencanaan), action (pelaksanaan), observation (penga-matan) dan reflection (refleksi). Masing-masing siklus terdiri dari 1 pertemuan.Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.Permasalahan yang be-lum dapat dipecahkan dalam siklus pertama direfleksikan oleh peneliti, untuk mencari penyebabnya, selanjutnya peneliti meren-canakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan dalam siklus II. Hal itu dilak-sanakan terus dari satu siklus ke siklus

(4)

be-rikutnya sampai masalah yang dihadapi dapat dipecahkan secara tuntas, pada siklus dalam penelitian tindakan yang diberikan berupa penggunaan alat peragadalam proses pembelajaran.

HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus Pertama

Refleksi Awal

Pada refleksi awal ini peneliti akan memaparkan sekilas tentang keberadaan SDN 2 Surodakan. SDN 2 Surodakan meru-pakan sekolah favorit di kecamatan Treng-galek. Anemo masyarakat yang tinggi untuk menyekolahkan putra-putrinya di SDN 2 Surodakan mendorong para pendidik untuk terus mengembangkan kemampuannya. SDN 2 Surodakan dipimpin oleh Ibu Hj. Wiji Utami, S.Pd, M.Pd pada tahun pelajaran 2014/2015 telah banyak mengukir prestasi akademik maupun non akademik.

Input dan out put pesert didik sebagai salah satu penentu keberhasilan pendidikan di SDN 2 Surodakan perlu diasah sejak siswa berada di kelas I. Pada tanggal 5 Pebruari 2015, peneliti mengajukan surat ijin kepada kepala sekolah. Peneliti selaku Guru Kelas I menjelaskan alasan penelitian tinakan kelas dilakukan.

Pada tanggal 6 Pebruari 2015, peneliti menerima surat balasan ijin penelitian dari kepala sekolah. Keesokan harinya pada tanggl 7 Pebruari 2015, peneliti memper-siapkan format penelitian yang tediri dari catatan lapangan, surat kesediaan kolabo-rator penelitian, silabus, RPP, format penilaian, dan format pengamatan.

Perencanaan (Planning)

Pada tanggal 13 Pebruari 2015 persiapan penelitian telah selesai dilakukan. Langkah pertama yang dilakukan oleh

peneliti, melakukan komunikasi dengan teman sejawat untuk menjadi kolaborator penelitian. Kolaborator penelitian ini adalah Ibu Sunarti, S.Pd. Beberapa perencanaan yang dirancang oleh peneliti dalam melak-sanakan pemberian tindakan perbaikan kelas adalah sebagai berikut: (a) Menyusun Ren-cana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada model pembelajaran picture and picture; (b) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika metode tersebut diaplikasikan; (c) Membuat/mempersiapkan alat bantu mengajar yang diperlukan dalam rangka memperlancar proses pembelajaran tersebut berupa gambar, papan tempel, paku tusuk (paku payung); (d) Mendesain alat evaluasi tes prestasi.

Pelaksanaan (Action)

Pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran dengan matematikan menggu-nakan picture and picture pada pertemuan pertama hari Rabu tanggal 22 Pebruari 2015, meliputi: (a) Pukul 07.00 WIB, pene-liti dengan didampingi oleh kolaborator penelitian memasuki ruang Kelas I. posisi kolaborator penelitian selaku pengamat berada di bagian belakang, dengan tujuan agar tidak mengganggu konsentrasi belajar siswa. Pada kegiatan apersepsi guru me-minta ketua kelas untuk menyiapkan rekan-nya dan memimpin doa. Setelah itu guru melakukan eksplorasi dengan mengeluarkan gambar buah. Siswa diminat untuk menebak jumlah buah pada gambar; (b) Pada pukul 07.15 WIB, guru memasuki kegiatan inti. Pada kegiatan inti. Guru menempelkan gam-bar buah pada papan. Siswa diminta untuk menghitung jumlah buah pada gambar. Guru menambahkan gambar di papan, siswa diminta untuk menghitung jumlah semua buah yang ada. Selanjutnya guru

(5)

memberi-kan sebuah soal. Guru meminta siswa untuk menyelesaikan soal dengan menggunakan gambar. Anemo siswa yang tinggi untuk mencoba mengerjakan, guru menunjuk salah satu siswa untuk maju ke depan; (c) Pukul 07.45, guru memberikan tugas mandiri. Pukul 08.20 WIB, siswa selesai menger-jakan tugas mandiri. Guru meminta untuk saling menukar jawabannya; (d) Pukul 08.45 WIB, kegiatan pembelajaran berakhir. Guru bersama siswa membuat kesimpulan. Guru tidak lupa memberikan PR. Pada akhir pembelajaran ditutup dengan doa

Pertemuan kedua hari Kamis tanggal 23 Pebruari 2015. Pada pertemuan kali ini guru memberikan tes evaluasi.

Pengamatan (Observation)

Selama pembelajaran berlangsung, ob-server melakukan kegiatan pengamatan se-cara klasikal dengan menggunakan format pengamatan. Dari hasil pengamatan terekam bahwa guru menguasai kelas secara merata, RPP telah dibuat, waktu yang digunakan sesuai rencana, melaksanakan evaluai.

Refleksi

Berdasarkan hasil pantauan observer maka pelaksanaan tindakan pada siklus I dapat direfleksikan bahwa kegiatan pembe-lajaran sudah berjalan dengan baik. Hanya saja guru lebih meningkatkan komunikasi dengan siswa.

Siklus Kedua

Perencanaan (Planning)

Perencanaan tindakan pada siklus II sama dengan siklus I. Format pengamatan sama dengan format pengamatan siklus I Pelaksanaan (Action)

Hari Selasa tanggal 7 Maret 2015 pukul 07.00 WIB, peneliti dengan didampi-ngi oleh kolaborator penelitian memasuki

ruang Kelas I posisi kolaborator penelitian selaku pengamat berada di bagian belakang, dengan tujuan agar tidak mengganggu konsentrasi belajar siswa, meliputi: (a) Pu-kul 07.00 WIB, guru melakukan kegiatan apersepsi guru meminta ketua kelas untuk menyiapkan rekannya dan memimpin doa. Setelah itu guru melakukan eksplorasi de-ngan mengeluarkan gambar. Siswa diminta untuk menebak jumlah benda pada gambar; (b) Pada pukul 07.15 WIB, guru memasuki kegiatan inti. Pada kegiatan inti. Guru menempelkan gambar benda pada papan. Siswa diminta untuk menghitung jumlah benda pada gambar. Guru mengurangi gam-bar di papan dengan sebuah bilangan satuan, siswa diminta untuk menghitung jumlah semua benda yang ada. Selanjutnya guru memberikan soal pada masing-masing kelompok. Guru meminta siswa untuk me-nyelesaikan soal dengan menggunakan gam-bar. Guru melakukan undian untuk membe-rikan kesempatan siswa menampilkan hasil pekerjannya dengan menggunakan media gambar yang telah disiapkan oleh guru; (c) Pukul 07.45, guru memberikan tugas man-diri. Pukul 08.20 WIB, siswa selesai me-ngerjakan tugas mandiri. Guru meminta un-tuk saling menukar jawabannya; (d) Pukul 08.45 WIB, kegiatan pembelajaran berakhir. Guru bersama siswa membuat kesimpulan. Guru tidak lupa memberikan PR. Pada akhir pembelajaran ditutup dengan doa.

Pertemuan kedua hari Kamis tanggal 8 Maret 2015. Pada pertemuan kedua ini guru memberikan tes evaluasi.

Pengamatan (Observation)

Selama pembelajaran berlangsung, ob-server melakukan kegiatan pengamatan se-cara klasikal dengan menggunakan format pengamatan yang sama dengan siklus I me-nunjukkan bahwa aktivitas guru dan siswa

(6)

sudah sesuai dengan keiteria aktivitas yang direncanakan. Segala kendala aktivitas pem-belajaran dapat teratasi dengan baik pada siklus II.

Refleksi

Berdasarkan hasil pantauan observer maka pelaksanaan tindakan pada siklus I dapat direfleksikan bahwa kegiatan pembe-lajaran sudah berjalan dengan sangat baik. Prestasi belajar siswa sudah mneingkat sesuai dengan yang direncanakan. Untuk itu penelitian ini berakhir pada siklus II.

Aktivitas pembelajaran

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh oserver terhadap aktivitas pembelajaran guru di kelas sesuai dengan Tabel 1.

Dari Tabel 1 dan 2 menunjukkan bah-wa aktivitas guru dalam menerapkan metode

picture and picture pada siklus I mendapat-kan persentase sebesar 64,06% meningkat menjadi 79,69% pada akhir siklus I. artinya guru dapat dengan sangat baik menerapkan metode picture and picture dalam pem-belajaran. Dengan optimalnya tindakan

per-baikan pembelajaran yang dilakukan oleh guru maka aktivitas belajar siswa semakin aktif, yaitu pada siklus I persentase aktivitas siswa sebesar 64,17% meningkat menjadi 76,67% pada akhir siklus II. artinya siswa dapat menerima tindakan perbaikan pem-belajaran yang diberikan oleh guru.

Prestasi belajar siswa

Dari hasil data, prestasi belajar siswa (hasil tes belajar) dengan menggunakan

Pendekatan Contekstual menunjukkan pres-tasi belajar yang meningkat dari setiap si-klusnya dapat diketahui dari Tabel 3.

Dari Tabel 3 tampak bahwa nilai rata-rata pada siswa Kelas I SDN 2 Surodakan Kecamatan Trenggalek Kabupaten Trengga-lek siklus I: 78,08 dengan ketuntasan 76,92 % dan siklus II: 88,46 dengan ketuntasan belajar 96,15%. Dengan demikian maka penelitian ini berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa. Untuk memperjelas hasil pres-tasi belajar siswa peneliti tampilkan grafik pada Gambar 1.

Table 1 Aktivitas Belajar Guru Selama Siklus I & II

No Indikator Pertemuan 1 Pertemuan 2

1 Guru membuat RPP 3 4

2 Waktu yang digunakan sesuai rencana 3 4

3 Materi yang diberikan sesuai dengan RPP 3 4

4 Guru melakukan pengaturan ruangan 3 3

5 Guru melaksanakan kegiatan belajar yang menyenangkan 3 3

6 Guru memberikan perhatian kepada siswa secara merata 3 3

7 Guru membimbing siswa dalam diskusi 3 3

8 Guru merangsang interaksi antar siswa 2 3

9 Guru mengunakan bahasa yang komunikatif saat proses proses belajar berlangsung 2 3

10 Guru memberikan pertanyaan yang relevan 3 3

11 Guru memberiakn penguatan yang positif 3 3

12 Guru memberikan umpan balik dari materi yang dibahas 2 3

13 Metode pembelajaran berpusat pada siswa 2 3

14 Guru melaksanakan evaluasi 2 3

15 Guru memberikan penghargaan 2 3

16 Guru memberikan tugas kepada siswa 2 3

Jumlah 41 51

(7)

Tabel 2 Aktivitas Siswa Siklus I Dan II

No Indikator P1 P2 P1 P2 Siklus I Siklus II

1 Memusatkan perhatian pada tugas yang diberikan guru 3 3 3 4

2 Membaca materi yang ditugaskan guru dengan sungguh-sungguh 3 3 3 3

3 Menyatakan atau mengeluarkan gagasan 2 3 3 4

4 Mengajukan pertanyaan 2 2 3 2

5 Menjawab pertanyaan 3 3 3 4

6 Melaporkan hasil diskusi kelompok 3 3 3 3

7 Mendengarkan petunjuk guru 2 3 3 3

8 Mendengarkan penjelasan guru 2 2 3 3

9 Menulis jawaban LKS 3 2 3 3

10 Menggambar jaring-jaring balok dan kubus 3 3 3 3

11 Aktif bekerja sama dalam kelompok 2 3 3 3

12 Mengerjakan tugas guru dengan sebaik-baiknya 2 3 3 3

13 Menyelesaikan tugas tepat waktu 2 3 3 3

14 Menunjukkan sikap ingin tahu dengan mengajukan pertanyaan kepada guru atau teman 2 2 3 3

15 Mengikuti setiap instruksi yang diberikan guru 2 2 3 3

Jumlah 77 92

Rata-rata 64,17 76,67

Table 3 Perkembangan Prestasi Belajar Siswa

No Nama Siswa Nilai Siklus I Ketuntasan Nilai Siklus II Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas

1 Alfath Fadillah P 80 T 90 T

2 Aryasatya Janitra Sakti 80 T 100 T

3 Aulia Lous Zahra M 80 T 90 T

4 Ayu Syifaani O 80 T 100 T

5 Beryl Clarabelle Jocelin S 80 T 90 T

6 Darma Nuriyah 80 T 100 T

7 Elsindy Primacesa Sugiarso 70 T 100 T

8 Fachrizal Harry Purboaji 100 T 70 T

9 Fahmi Hasan Isma’il 100 T 90 T

10 Fazagita Restu Cahyani 60 TT 80 T

11 Genusa Tristamora Az Z 90 T 80 T

12 Hyardan Hilda Wirasena 60 TT 80 T

13 Jacinda Mirza Ramadhina 60 TT 90 T

14 Luna Aurelia 90 T 80 T

15 Muh. Adwa Dhiaulhaq 60 TT 80 T

16 Muh. Taufik Hidayat P 100 T 60 TT

17 Nabila Lady Afitza 60 TT 80 T

18 Rafi Dzaki Danendra 60 TT 90 T

19 Rara Rania Nusantara 80 T 100 T

20 Saniyatus Salamah 80 T 80 T

21 Syaiful Fi Ramadhani 80 T 90 T

22 Wika Rwahyu Mareta 80 T 100 T

23 Wisnu Aditya 80 T 90 T

24 Yelita Ivena Neva Aquila 80 T 100 T

25 Zakaria Ananda Cahya A 80 T 90 T

26 Naufal Widiakata 80 T 100 T

Jumlah 2030 20 6 2300 25 1

(8)

Gambar 1 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

PENUTUP Kesimpulan

Dalam pembelajaran Matematika ma-teri Penjumlahan dan Pengurangan meng-gunakan pembelajaran picture and picture, peneliti melakukan tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Peneliti mempersiapkan gambar sebagai media pem-belajaran. Siswa diberi kesempata secara merata untuk mengaktualiasi

Pembelajaran Matematika materi Pen-jumlahan dan Pengurangan efektif diguna-kan dengan pembelajaran picture and pic-ture hal ini dapat dilihat drai prestasi belajar siswa yaitu pada siklus I: 78,08 dengan ketuntasan 76,92% dan siklus II: 88,46

dengan ketuntasan belajar 96,15%.

Saran

Pembelajaran matematika yang telah diuraikan di atas, hendaknya didukung se-cara kontinyu mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan pengukuran panjang. Hendaknya pihak sekolah lebih banyak menyediakan media pembelajaran untuk pelajaran Matematika yang bertujuan untuk mempermudah proses pembelajaran. Meto-de picture and picture bukan satu-satunya strategi yang harus digunakan dalam proses pembelajaran. Artinya guru perlu mengem-bangkan strategi belajar dengan teknik lain agar proses belajar siswa lebih variatif. Dengan peningkatan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar, maka diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar secara optimal.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto Suharsimi. 2011. Perosedur Pene-litian Suatu Pendekatan Praktek. Ja-karta: Aksara Baru.

Depdiknas. 2010. Pedoman Teknis Pelaksa-naan CAR (Classroom Action Rese-arch), Jakarta, Depdiknas

Prayitno, Ellida. 2012. Motivasi Dalam Be-lajar. Jakarta: P2LPIK, Derdikbud.

(9)

Suryana, D. 2012. Belajar Aktif Matematika, Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas. Winkel. 2013. Psikologi Pengajaran.

Jakar-ta: Gramedia

Windardi, 2011, Pengenalan Metode Co-operative Learning.Malang: PPGIPSI.

Gambar

Tabel 2 Aktivitas Siswa Siklus I Dan II
Gambar 1 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Adapun perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus II meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut : Guru menyusun RPP berdasarkan materi, Menyiapkan postes II setelah

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini meliputi: a) Menyusun perencanaan pelaksanaan penelitian yang mencakup diantaranya membuat RPP, mempersiapkan

Pada tahap pertama yaitu perencanaan terdapat Langkah-langkah berikut (1) Mem- buat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang kegiatan belajar kooperatif melalui

Hasil yang didapat dari kegiatan perencanaan meliputi: Menyusun rancangan tindakan selanjutnya penelitian lengkap dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

Hasil yang didapat dari kegiatan perencanaan meliputi: Menyusun rancangan tindakan selanjutnya penelitian lengkap dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

Perencanaan siklus tiga terdiri aras: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan

Dari hasil pengamatan guru peneliti dan guru pengamat pada siklus II dapat diilustrasikan sebagai berikut: (a) Semua tindakan yang direncanakan dapat terlaksana

Penelitian Tindakan Sekolah ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun dan menerapkan RPP Kurikulum 2013 kedalam pembelajaran melalui Supervisi Akademik