• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM

A. BIDANG SOSIAL

1. Jenis Pelayanan Dasar

Jenis pelayanan dasar untuk Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial mengacu pada Peraturan Menteri Sosial Nomor 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota, yaitu :

a. Pelaksanaan program/kegiatan bidang sosial :

1) Pemberian bantuan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial skala kabupaten

2) Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan sosial skala kabupaten

b. Penyediaan sarana dan prasarana sosial

1) Penyediaan sarana prasarana panti sosial skala kabupaten 2) Penyediaan sarana prasarana pelayanan luar panti skala

kabupaten

c. Penanggulangan korban bencana

1) Bantuan sosial bagi korban bencana skala kabupaten 2) Evakuasi korban bencana skala kabupaten

d. Pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial.

- Penyelenggaraan jaminan sosial skala kabupaten/kota

(2)

2. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM Secara Nasional

No. Jenis Pelayanan Dasar Indikator Nilai

(%) Batas Waktu Nasional 1 Pelaksanaan program/kegiatan bidang sosial : a. pemberian bantuan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial skala kabupaten 1. Prosentase (%) PMKS skala kabupaten yang memperoleh bantuan untuk pemenuhan kebutuhan dasar 2015 b. Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan sosial skala kabupaten 2. Prosentase (%) PMKS skala kabupaten yang menerima program pemberdayaan sosial melalui kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya. 80 2015

2. Penyediaan sarana dan prasarana sosial :

a. Penyediaan sarana prasarana panti sosial skala kabupaten 3. Prosentase (%) panti sosial skala kabupaten yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial 2015 b. Penyediaan sarana prasarana pelayanan luar panti skala kabupaten 4. Prosentase (%) Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKBSM) yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial 2015 3. Penanggulangan korban bencana

(3)

a. Bantuan sosial bagi korban bencana skala kabupaten

5. Prosentase (%) korban

bencana skala

kabupaten dalam 1 (satu) tahun yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat 80 2015 b. Evakuasi korban bencana skala kabupaten 6. Prosentase (%) korban bencana skala kabupaten yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap dalam 1 (satu) tahun

100 2015

4. Pelaksanaan dan

pengembangan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial.

- Penyelenggaraan

jaminan sosial skala kabupaten/kota

7. Prosentase (%)

penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial dalam 1 (satu) tahun.

40 2015

3. Target dan Realisasi Pencapaian SPM

No. Jenis Pelayanan

Dasar Indikator Target Daerah 2012 (%) Realisasi Daerah 2012 (%) 1 Pelaksanaan program/kegiatan bidang sosial :

(4)

a. pemberian bantuan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial skala kabupaten 1. Prosentase (%) PMKS skala kabupaten yang memperoleh bantuan untuk pemenuhan kebutuhan dasar 12,5 3,11 b. Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan sosial skala kabupaten 2. Prosentase (%) PMKS skala kabupaten yang menerima program pemberdayaan sosial melalui kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya. 45 7,14 2. Penyediaan sarana dan prasarana sosial : a. Penyediaan sarana prasarana panti sosial skala kabupaten 3. Prosentase (%) panti sosial skala kabupaten yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial 32 72,73 b. Penyediaan sarana prasarana pelayanan luar panti skala kabupaten 4. Prosentase (%) Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKBSM) yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial 32 0 3. Penanggulangan korban bencana a. Bantuan sosial bagi korban bencana skala kabupaten 5. Prosentase (%)

korban bencana skala kabupaten dalam 1 (satu) tahun yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat

(5)

b. Evakuasi

korban bencana skala kabupaten

6. Prosentase (%)

korban bencana skala

kabupaten yang

dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap dalam 1 (satu) tahun

97 100

4. Pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial. - Penyelenggaraan jaminan sosial skala kabupaten/kota 7. Prosentase (%) penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial dalam 1 (satu) tahun.

10 0

Analisa realisasi SPM bidang Sosial dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Prosentase (%) PMKS Skala Kabupaten Yang Memperoleh Bantuan Untuk Pemenuhan Kebutuhan Dasar.

Tersedianya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar tahun 2012 ditarget sebesar 12,5% dan realisasi sebesar 3,11%, dengan perhitungan sebanyak 1.202 orang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial telah diberi bantuan untuk pemenuhan kebutuhan dasar, dari 38.567 orang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial sesuai dengan pendataan PMKS pada bulan Desember 2012.

(6)

2) Prosentase (%) PMKS Skala Kabupaten Yang Menerima Program Pemberdayaan Sosial Melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau Kelompok Sosial Ekonomi Sejenis Lainnya.

Tersedianya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang menerima program pemberdayaan sosial melalui kelompok usaha bersama (KUBE) dan atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya untuk tahun 2012 ditargetkan sebesar 80% dan realisasinya sebesar 12,50%. Untuk program tersebut hanya didanai dari APBD Provinsi Kalimantan Barat diperuntukkan sebanyak 40 kelompok (@ 10 orang) yang terdiri dari :

a) Kecamatan Sengah Temila (1) Kube Kenanga

(2) Kube Kantil (3) Kube Anggrek (4) Kube Seroja Indah (5) Kube Kamboja

b) Kecamatan Mandor (1) Kube Bougenvil (2) Kube Bunga Manis (3) Kube Teratai

(4) Kube Melati (5) Kube Mawar

c) Kecamatan Mempawah Hulu d) Kecamatan Menjalin

e) Kecamatan Sebangki f) Kecamatan Air Besar g) Kecamatan Kuala Behe h) Kecamatan Ngabang

(7)

Sedangkan target program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) sebanyak 140 KUBE dan telah tercapai sebesar 7,14%.

3) Prosentase (%) Panti Sosial Skala Kabupaten Yang Menyediakan Sarana Prasarana Pelayanan Kesejahteraan Sosial.

Tersedianya panti sosial yang menyediakan sarana prasarana baik berupa alat-alat meubelair, alat-alat sekolah dan sarana pendukung lainnya sampai dengan berupa paket lebaran dan natal sebanyak 3 panti sosial anak dari jumlah 4 panti sosial anak yang ada di Kabupaten Landak .

4) Prosentase (%) Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKBSM) Yang Menyediakan Sarana Prasarana Pelayanan Kesejahteraan Sosial.

Tersedianya Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM) untuk Kabupaten Landak belum ada yang mengusulkan terkait kelompok tersebut (Nihil) dikarenakan dengan keterbatasan anggaran di Kabupaten Landak.

5) Evakuasi Korban Bencana Skala Kabupaten.

Prosentase (%) korban bencana skala kabupaten yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap dalam 1 (satu) tahun

6) Prosentase (%) Korban Bencana Skala Kabupaten Yang Dievakuasi Dengan Menggunakan Sarana Prasarana Tanggap Darurat Lengkap Dalam 1 (satu) Tahun.

Korban bencana alam yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat terialisir secara maksimal (100%), yang tahun 2012 terjadi bencana alam dengan masyarakat terkena dampak sebanyak ± 3000 orang yang masing-masing kepala keluarga (KK) mendapatkan bantuan berupa santunan uang, bahan bangunan rumah dan sembako.

(8)

7) Prosentase (%) Penyandang Cacat Fisik dan Mental, Serta Lanjut Usia Tidak Potensial Yang Telah Menerima Jaminan Sosial Dalam 1 (satu) Tahun.

Korban bencana alam yang di evakuasi dengan menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap telah tercapai sebesar 100%.

8) Prosentase (%) Penyandang Cacat Fisik dan Mental, Serta Lanjut Usia Tidak Potensial Yang Telah Menerima Jaminan Sosial Dalam 1 (satu) Tahun.

Tersedianya penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial untuk Kabupaten Landak khususnya cacat fisik dan mental tahun 2012 masih dalam pengajuan/permohonan ke Provinsi Kalimantan Barat dan Pusat. Menurut data Kabupaten Landak tahun 2012 jumlah PMKS khusus cacat fisik dan mental terdiri dari :

a) Anak cacat sebanyak 506 orang

b) Penyandang cacat sebanyak 1.356 orang

c) Penyandang cacat bekas penderita sebanyak 1.476 orang d)

Sedangkan untuk lanjut usia tidak potensial tahun 2012 sebanyak 72 orang yang telah mendapatkan jaminan sosial selama hidup perbulan @ Rp.200.000,00 orang, dengan jumlah lanjut usia tiak potensial sebanyak 13.898 orang, sehingga baru tercapai sebesar 0,52%.

(9)

4. Alokasi Anggaran

NO. PROGRAM KEGIATAN

PAGU ANGGARAN

(Rp)

REALISASI (Rp) 1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin,

Komunitas Adat Terpencil dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

a.Pembinaan Wanita Rawan Sosial (Ekonomi Lemah)

b.Pembinaan Perintis/Janda Perintis Kemerdekaan, Veteran dan Keluarga Pejuang Kemerdekaan RI

c.Pembinaan Lanjut Usia Terlantar d.Penanganan Orang Terlantar

e.Rehabilitasi Gelandangan dan Pengemis

f. Pemberdayaan Daerah Terpencil dan Terisolir

g.Penyuluhan Daerah Rawan Bencana Alam

h.Pembinaan Eks Korban Bencana Alam i. Pemberdayaan fakir miskin

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

a. Pelatihan ketrampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat dan anak nakal

b. Pembinaan Anak Jalanan

0

0

0

(10)

3.

4.

c. Penyediaan Air Bersih Untuk Daerah Rawan Bencana Alam

d. Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Melalui Razia/Operasi

e. Peningkatan Kualitas Pelayanan Sarana dan Prasarana Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Bagi PMKS di Daerah

f. Pelayanan dan perlindungan

sosial,hukum bagi korban

eksplotasi,perdagangan perumpuan dan anak.

g. Pelayanan psikososial bagi PMKS di trauma centre termasuk bagi korban bencana.

Program pembinaan anak terlantar.

a. Pembangunan sarana dan

prasaranan tempat penampungan anak terlantar.

b. Pelatihan ketrampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar.

c. Pengembangan bakat dan

ketrampilan anak terlantar.

d. Peningkatan keterampilan tenaga pembinaan anak terlantar.

Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma.

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

(11)

5.

6.

a.Pendataan penyandang cacat dan penyakit trauma

b.Pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat dan eks trauma. c.Pendayagunaan para penyandang

cacat dan eks trauma.

Program pembinaan panti

asuhan/panti jompo

a. Pendidikan dan pelatihan bagi penghuni panti asuhan/jompo.

b. Operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana panti asuhan/jompo

c. Monitoring,evaluasi dan pelaporan.

Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial ( Eks narapidana, PSK, Narkoba dan penyakit sosial lainnya). a.Pendidikan dan pelatihan ketrampilan

berusahan bagi eks penyandang penyakit sosial.

b.Pemberdayaan eks penyandang penyakit sosial.

c.Membangun kemajuan perubahan sikap mental eks penyandang penyakit sosial.

d. Monitoring,Evaluasi dan pelaporan.

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

(12)

7. 8. 9. Program pemberdayaan kelembadayaan kelembagaan kesejahteraan sosial.

a. Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha.

b.Peningkatan jejaring kerjasama pelaku pelaku usaha kesejahteraan sosial masyarakat.

c.Peningkatan kualitas SDM

kesejahteraan sosial masyarakat. d.Pengembangan model kelembagaan

perlindungan sosial.

Program Keluarga Harapan ( PKH )

a. Sosialisasi Tim program PKH

Program Pencagahan Dini dan

Penaggulangan korban Bencana

a. Fasilitasi dan mobilitasi bantuan tanggap darurat bencana

60.931.000,- 0 0 0 61.689.000,- 107.916.000,- 60.931.000,- 0 0 0 61.689.000,- 107.916.000,- JUMLAH 230.536.000,- 230.536.000,-

(13)

5. Dukungan Personil

Dukungan personil yang menggambarkan jumlah personil atau pegawai yang terlibat dalam proses penerapan dan pencapaian SPM dengan status PNS sebanyak 10 orang dan 1 orang status honor. Untuk setiap kegiatan personel yang menangani yaitu PPK, PPTK, dan staff administrasi.

6. Permasalahan dan Solusi I. Permasalahan :

a) Tidak tersedianya data base Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.

b) Minimnya anggaran untuk penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial.

c) Adanya sebagian penyandang masalah kesejahteraan sosial yang sulit didata dan diberikan pembinaan.

d) Kurangnya sumber daya aparatur (SDM) yang melaksanakan kegiatan-kegiatan penanganan PMKS terutama yang mempunyai keahlian sosial (Sarjana Kessos).

II. Solusi :

a) Melakukan pendataan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

b) Mengusulkan/memaksimalkan anggaran untuk di tambahkan pada program dan kegiatan dalam penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.

c) Melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Barat terkait kesulitan data dan pembinaan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.

d) Mengusulkan tenaga tambahan yang mempunyai keahlian sosial (Sarjana Kessos).

(14)

B. BIDANG KETENAGAKERJAAN

1. Jenis Pelayanan Dasar

Jenis Pelayanan Dasar Bidang Ketenagakerjaan sebagaimana tersebut dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per 04/MEN/IV/2011 Dan Peraturan Bupati Landak Nomor Tahun 2012 tentang Pedoman Percepatan Penerapan Standar Pelayanan Minimal Pemerintah Kabupaten Landak yaitu :

a) Pelayanan Pelatihan Kerja

b) Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja

c) Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial d) Pelayanan Kepesertaan Jamsostek

e) Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan

2. Indikator Nilai dan Batas Waktu Pencapaian SPM Secara Nasional

No Jenis pelayanan Indikator NILAI

Batas Waktu Pencapai an 1 Pelayanan Pelatihan Kerja

- Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi

- Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat

- Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan 75% 60% 60% 2016 2016 2016 2 Pelayanan penempatan tenaga kerja

Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan

70% 2016 3 Pelayanan penyelesaian perselisihan hubungan industrial

Besaran kasus yang

diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB)

(15)

4 Pelayanan kepesertaan Jamsostek

Besaran pekerja/ buruh yang menjadi peserta program Jamsostek 50% 2016 5 Pelayanan Pengawasan Ketenagakerja an - Besaran pemeriksa an Perusahaan

- Besaran Pengujian peralatan di perusahaan

45%

50%

2016

2016

3. Target dan Realisasi Pencapaian SPM

No Jenis Pelayanan Indikator

Target Daerah (%) Realisasi tahun 2012 (%) 1 Pelayanan Pelatihan Kerja

- Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi

30

- Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat

93

- Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan 60 2 Pelayanan penempatan tenaga kerja

Besaran pencari kerja yang

terdaftar yang ditempatkan 7.55

3 Pelayanan penyelesaian perselisihan hubungan industrial

Besaran kasus yang

diselesaikan dengan Perjanjian

Bersama (PB) 70

4 Pelayanan kepesertaan Jamsostek

Besaran pekerja / buruh yang menjadi peserta program

(16)

5 Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan - Besaran pemeriksaan Perusahaan 30

- Besaran Pengujian peralatan di perusahaan

95

Penjelasan antara target dan realisasi sebagaimana tabel tersebut di atas adalah :

a. Pelayanan Pelatihan Kerja

1) Pelatihan berbasis kompetensi

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Landak pada tahun 2012 tidak melakukan pelatihan berbasis kompetensi kepada masyarakat berupa peningkatan kualitas kemampuan/ketrampilan.

2) Pelatihan berbasis masyarakat

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Landak pada tahun 2012 tidak melakukan pelatihan berbasis

masyarakat berupa peningkatan kualitas

kemampuan/ketrampilan.

3) Pelatihan kewirausahaan

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten landak pada tahun 2012 tidak melakukan pelatihan kewirausahaan.

b. Pelayanan penempatan Tenaga kerja

Target pencapaian SPM pelayanan Penempatan Tenaga Kerja yang di tetapkan pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2012 .

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pengukuran pencapaian sasaran Tahun 2012 untuk sasaran terlaksananya

(17)

pendataan dan pemenuhan kesempatan kerja maka dapat di informasikan bahwa sasaran tersebut dengan indikatornya adalah Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan dengan tingkat pencapaian sasaran sebesar 31,70 %, dengan realisasi pencapaian sebanyak 511 orang pencari kerja yang terdaftar telah berhasil ditempatkan untuk mengisi lowongan pekerjaan atau yang telah mendapat pekerjaan sebanyak 162 orang dengan rincian 123 orang melalui Antar Kabupaten.

c. Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Pada Tahun 2012 telah masuk dan terdaftar kasus perselisihan perburuhan berupa kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebanyak 12 kasus yang menyangkut sebanyak 12 tenaga kerja sedangkan perselisihan Hubungan Industrial (PI) sebanyak 1 orang kasus yang menyangkut 1 orang tenaga kerja dan dari sejumlah kasus tersebut dapat diselesaikan seluruhnya atau 100 % melalui mediasi dan memastikan bahwa pihak-pihak yang bersengketa mendapatkan hak-haknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Pelayanan Kepesertaan Jamsostek

Pada Tahun 2012 ditargetkan jumlah kepesertaan Jamsostek sebesar 4% dari jumlah keseluruhan perusahaan peserta jamsostek dan realisasinya adalah sebesar 4,31 % atau sebanyak 228 perusahaan telah mengikutsertakan tenaga kerjanya dalam program jamsostek sehingga tingkat capaian kinerjanya 4,31 %.

e. Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan

Pada Tahun 2012 Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Landak telah melakukan pemeriksaan perusahaan sebanyak 136

(18)

perusahaan atau 33 % dari jumlah perusahaan yang terdaftar sebanyak 412 perusahaan sedangkan jumlah perusahaan yang telah diuji peralatannya sebanyak 36 perusahaan atau 97,29 % dari jumlah peralatan yang terdaftar sebanyak 37 peralatan.

4. Alokasi Anggaran

No Jenis Pelayanan APBD (Rp) DAK (Rp)

1 Pelayanan Pelatihan Kerja

a. Berbasis Kompetensi 0 0

b. Berbasis Masyarakat 0 0

c. Kewirausahaan 0 0

2 Pelayanan penempatan tenaga kerja 0 0

3 Pelayanan penyelesaian perselisihan hubungan industrial

30.847,500.0 0

4 Pelayanan kepesertaan Jamsostek 0 0

5 Pelayanan Pengawasan Ketenagakerja an 72.844.000,0 0

5. Dukungan Personil

Dukungan personil yang menggambarkan jumlah personil atau pegawai yang terlibat dalam proses penerapan dan pencapaian SPM dengan status PNS sebanyak 10 orang dan 1 orang status honor. Untuk setiap kegiatan personel yang menangani yaitu PPK, PPTK, dan staff administrasi.

(19)

6. Permasalahan dan Solusi

Beberapa permasalahan terkait dengan pelaksanaan SPM bidang Ketenagakerjaan pada Dinas Sosial danTenaga Kerja Kabupaten Landak dapat dilihat pada tabel berikut ini :

No Jenis pelayanan Permasalahan Tindak Lanjut

1 Pelayanan Pelatihan Kerja

• Minimnya kesempatan kerja

• Terbatasnya jumlah tenaga kerja dengan kualifikasi yang sesuai

• Minimnya Informasi yang bagi pencari kerja

Melakukan Pembinaan/ Pelatihan kerja terhadap pencari kerja sesuai dengan kualifikasi pendidikan 2 Pelayanan penempatan tenaga kerja • Minimnya kesempatan kerja • Terbatasnya jumlah tenaga kerja dengan kualifikasi yang sesuai

Melakukan Pembina an/Pelatihan kerja terhadap pencari kerja sesuai dengan kualifikasi pendidikan 3 Pelayanan penyelesaiaan perselisihan hubungan industrial • Masih adanya

perusahaan yang belum melaksanakan

kewajiban sesuai UU ketenagakerjaan

• Rata-rata karyawan dibayar sesuai UMK walaupun kerjanya sudah diatas 1 (satu) tahun

• Masih adanya kasus PHI/PHK yang tidak

dicatatkan di Disnakertrans. • Melakukan Pembinaan secara berkelanjutan baik klasikal maupun kunjungan ke Perusahaan • Mengadakan pemanggilan pihak pengusaha dalam rangka pembinaan tentang UMK • Memberikan bimbingan tentang tata

(20)

cara PHI/PHK sesuai UU No.2 Tahun 2004 4 Pelayanan kepesertaan Jamsostek • Masih banyak perusahaan yg tdk mendaftarkan pekerja/ buruhnya untuk mengikuti Jamsostek dikarenakan akan membebani anggaran Perusahaan • Banyak pekerja/buruh tidak ikut Jamsostek sebab akan mengurangi pendapatan/upah Melakukan Pembinan terhadap Perusahaan maupun pekerja/ buruh tentang arti pentingnya Jamsostek 5 Pelayanan Pengawasan Ketenagakerja an • Kurangnya tenaga

pengawas tenaga kerja

• Masih adanya

perusahaan yang belum melaksanakan

kewajiban sesuai UU Ketenagakerjaan

• Masih adanya Tenaga Kerja yang belum mengetahui secara menyeluruh tentang aturan ketenagakerjaan

• Masih banyak kasus-kasus kecelakaan kerja di perusahaan • Meminta tambahan personil kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kab.Landak untuk pengawas tenaga kerja yang berserti fikat pengawas • Melakukan Pembina an secara berkelan jutan baik klasikal maupun kunjungan pemeriksaan • Melakukan pemanggilan pihak pengusaha dalam rangka pembinaan tentang ketentuan Per

(21)

UU ketenaga kerjaan

C. BIDANG PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

1.Jenis Pelayanan Dasar

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota, jenis pelayanan dasar SPM Bidang Pemerintahan Dalam Negeri adalah :

1. Pelayanan Dokumen Kependudukan.

2. Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat. 3. Penanggulangan Bencana Kebakaran.

2. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional

No

Jenis Pelayanan

Dasar

Standar Pelayanan Minimal Batas Waktu Pencapaian Penanggung jawab Indikator Nilai 1. Pelayanan Dokumen Kependudukan 1. Cakupan Peneribitan Kartu Keluarga 2. Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP) 3. Cakupan penerbitan kutipan akta kelahiran 4. Cakupan penerbitan akta kematian 100% 100% 90% 70% 2015 2015 2020 2020 Dinas Kepen- dudukan dan Pencatatan Sipil Dinas Kepen- dudukan dan Pencatatan Sipil Dinas Kepen- dudukan dan Pencatatan Sipil Dinas Kepen- dudukan dan Pencatatan Sipil

(22)

3. Target dan Realisasi Pencapaian SPM No Jenis Pelayanan Dasar Indikator Target Daerah 2012 (%) Realiasi Daerah 2012 (%) 1 Pelayanan Dokumen Kependudukan 1. Cakupan Penerbitan Kartu Keluarga (KK). 80 55,70 2. Cakupan Penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP). 98,53 48,10 3. Cakupan penerbitan kuti-pan akta kelahiran. 86,77 81,50 4. Cakupan penerbitan kutipan akta kematian. 0,00 2,36 2. Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat 3. Penanggulangan Bencana Kebakaran 5. Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten/Kota 6. Tingkat Waktu Tanggap (Response Time Rate) 7. Persentase Aparatur Pemadam Kebakaran yang Memenuhi Standar Kualifikasi 8. Jumlah Mobil Pemadam Kebakaran diatas 3000-5000 liter pada WMK 80% 85% 75% 80% 2015 2015 2015 2015 BPBD BPBD BPBD BPBD

(23)

2. Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat 3. Penanggulangan Bencana Kebakaran 5. Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten/Kota 6.Tingkat Waktu Tanggap (Response Time Rate) 7.Persentase Aparatur Pemadam Kebakaran yang Memenuhi Standar Kualifikasi 8.Jumlah Mobil Pemadam Kebakaran diatas 3000-5000 liter pada WMK 50 66,67 50 50 40 66,67 0 33,33

Analisa antara target dan realisasi SPM daerah terurai sebagaimana berikut :

1)Pelayanan Dokumen Kependudukan a) Cakupan Penerbitan Kartu Keluarga

Target yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sampai dengan tahun 2015 untuk dilaksanakan Pemerintah Daerah adalah sebesar 100%. Target tersebut oleh Pemerintah Kabupaten Landak dirasakan cukup tinggi mengingat kondisi daerah yang letaknya cukup jauh dari pelayanan (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Landak) sehingga membuat pelayanan bagi warga cukup sulit dilakukan secara

(24)

maksimal. Berdasarkan analisa kemampuan daerah, oleh daerah melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Landak ditetapkan target sebesar 80 % pada tahun 2012. Realisasi yang didapat pada tahun 2012 adalah sebesar 55,70 % dengan menghasilkan 6.046 Dokumen Kartu Keluarga yang diterbitkan dari 10.854 jumlah Kepala Keluarga pada tahun yang berkenaan (tahun 2012).

Adapun rincian data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

No. Kecamatan Jumlah Kartu Keluarga yang diterbitkan pada tahun 2012 1 Ngabang 936 2 Mempawah Hulu 644 3 Menjalin 367 4 Mandor 327 5 Air Besar 298 6 Menyuke 604 7 Sengah Temila 855 8 Meranti 297 9 Kuala Behe 344 10 Sebangki 339 11 Jelimpo 501 12 Banyuke Hulu 244 13 Sompak 290 Jumlah 6.046

 Kontribusi Pemerintah Daerah :

Tersedianya dana, sarana dan prasarana dalam proses penerbitan kartu keluarga dan mensosialisasikan

(25)

peraturan-peraturan baru tentang Administrasi Kependudukan.

 Kontribusi Masyarakat :

Melakukan penyuluhan/sosialisasi, menjelaskan manfaat dan kegunaannya kepada yang belum memiliki Kartu Keluarga (KK), yang dilakukan oleh peserta yang telah mengikuti sosialisasi yaitu tokoh masyarakat, Kepala Desa dan Kepala Dusun, yang melingkupi 13 kecamatan.

b) Cakupan Penerbitan Kartu Tanda Penduduk

Target yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sampai dengan tahun 2015 untuk dilaksanakan Pemerintah Daerah adalah sebesar 100%. Target tersebut oleh Pemerintah Kabupaten Landak dirasakan terlalu tinggi. Berdasarkan analisa kemampuan daerah, oleh daerah ditetapkan target sebesar 98,53% pada tahun 2012. Realisasi yang didapat pada tahun 2012 adalah sebesar 48,10% dengan menghasilkan 128.790 dokumen Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) dari 267.743 jumlah penduduk wajib Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP), dengan jumlah total penduduk Kabupaten Landak sebesar 388.840 penduduk.

Rincian data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

No. Kecamatan Jumlah Penduduk yang

Wajib e-KTP tahun 2012

1 Ngabang 51.266

2 Mempawah Hulu 25.763

3 Menjalin 14.231

4 Mandor 22.210

(26)

6 Menyuke 22.004 7 Sengah Temila 44.173 8 Meranti 7.422 9 Kuala Behe 11.678 10 Sebangki 12.143 11 Jelimpo 20.771 12 Banyuke Hulu 9.016 13 Sompak 10.879 Jumlah 267.743

 Kontribusi Pemerintah Daerah :

Tersedianya dana, sarana dan prasarana dalam proses pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) dan mensosialisasikan peraturan-peraturan baru tentang Administrasi Kependudukan.

 Kontribusi Masyarakat :

Melakukan penyuluhan/sosialisasi, menjelaskan manfaat dan kegunaannya kepada yang belum memiliki Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP), yang dilakukan oleh peserta yang telah mengikuti sosialisasi yaitu tokoh masyarakat, Kepala Desa dan Kepala Dusun, yang melingkupi 13 kecamatan.

c) Cakupan Penerbitan Kutipan Akta Kelahiran

Pemerintah Daerah menetapkan target capaian penerbitan kutipan akte kelahiran pada tahun 2012 adalah sebesar 86,77%. Sedangkan realisasi yang didapatkan adalah sebesar 81,50% dengan menghasilkan 4.696 dokumen akte kelahiran, dari 5.762 jumlah keseluruhan kelahiran yang terjadi pada tahun berkenaan (tahun 2012).

(27)

Adapun data selengkapnya tersaji pada tabel berikut :

No. Bulan memiliki akta kelahiran Jumlah Penduduk yang tahun 2012 1 Januari 379 2 Pebruari 319 3 Maret 469 4 April 428 5 Mei 439 6 Juni 509 7 Juli 356 8 Agustus 438 9 September 218 10 Oktober 438 11 Nopember 436 12 Desember 267 Jumlah 4.696

 Kontribusi Pemerintah Daerah :

Tersedianya dana, sarana dan prasarana dalam proses pembuatan Akta Kelahiran dan mensosialisasikan peraturan-peraturan baru tentang Administrasi Kependudukan.

 Kontribusi Masyarakat :

Melakukan penyuluhan/sosialisasi, menjelaskan manfaat dan kegunaannya kepada yang belum memiliki Akta Kelahiran, yang dilakukan oleh peserta yang telah mengikuti sosialisasi yaitu tokoh masyarakat, Bidan Desa dan Guru, Kepala Desa dan Dusun yang melingkupi 13 kecamatan.

(28)

d) Cakupan Penerbitan Kutipan Akta Kematian

a) Pemerintah Daerah tidak menetapkan target capaian untuk penerbitan kutipan akte kematian pada tahun 2012 atau 0,00%. Sedangkan realisasi yang didapatkan adalah sebesar 2,36% dengan menghasilkan 11 dokumen akte kematian yang diterbitkan pada tahun yang berkenaan (tahun 2012), dari 466 jumlah keseluruhan kematian yang terjadi di Kab. Landak.

Adapun data selengkapnya tersaji pada tabel berikut :

No. Bulan memiliki akta kematian Jumlah Penduduk yang tahun 2012 1 Januari 0 2 Pebruari 0 3 Maret 1 4 April 0 5 Mei 1 6 Juni 0 7 Juli 2 8 Agustus 1 9 September 2 10 Oktober 0 11 Nopember 2 12 Desember 2 Jumlah 11

2) Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat 3) Penanggulangan Bencana Kebakaran

a. Cakupan pelayanan bencana kebakaran di Kabupaten

Indikator cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten dilakukan dengan Pelayanan Penanggulangan

(29)

Kebakaran yang pada Tahun 2012 menargetkan capaian sebesar 50 % atau 4.954,55 km2 dan pada pelaksanaan capaiannya kurang dari yang ditargetkan yakni sebesar 40 % atau 3.963,65 km2 dari total 9.909,1 km2 luas cakupan pelayanan kebakaran dan dalam hal ini indikator capaian kinerjanya sebesar 80% termasuk dalam kategori berhasil.

b. Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)

Indikator tingkat waktu tanggap daerah layanan WMK dilaksanakan dengan Pelayanan kebakaran di WMK yg tertangani dalam waktu maksimal 15 menit yang pada Tahun 2012 ditargetkan capaian sebesar 66,67 % atau 10 kasus dan capaian pelaksanaannya sama dengan yang ditargetkan yaitu sebesar 66,67 % atau 10 kasus yang tertangani, dalam hal ini capaian kinerjanya sebesar 100% termasuk dalam kategori sangat berhasil.

c. Persentase Aparatur Pemadam Kebakaran yang memenuhi standar kualifikasi

Indikator persentase aparatur pemadam kebakaran yang memenuhi standar kualifikasi yang pada Tahun 2012 ditargetkan capaian sebesar 50% atau 5 orang satgas damkar dan capaian pelaksanaannya belum dapat dicapai dari yang ditargetkan yaitu sebesar 0 % dari total jumlah 10 orang satgas damkar, dalam hal ini capaian kinerjanya sebesar 0% termasuk dalam kategori kurang berhasil.

d. Jumlah mobil pemadam kebakaran di atas 3000 – 5000 liter pada WMK

(30)

Indikator jumlah mobil pemadam kebakaran di atas 3000 -5000 liter pada WMK yang pada Tahun 2012 ditargetkan capaiannya sebesar 50% atau 6 mobil pemadam kebakaran dan capaian pelaksanaannya kurang dari yang ditargetkan yaitu sebesar 33,33% atau 2 mobil pemadam kebakaran dari total jumlah WMK atau lingkungan yang berpotensi kebakaran di Kabupaten Landak, dalam hal ini capaian kinerjanya sebesar 66,66% termasuk dalam kategori cukup berhasil.

4. Alokasi Anggaran

a. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Dalam rangka percepatan pelaksanaan penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal khususnya pada jenis pelayanan dasar Pelayanan Dokumen Kependudukan, pada tahun anggaran 2012 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Landak melaksanakan program kegiatan terkait SPM dengan alokasi anggaran terurai sebagai berikut :

No Program dan Kegiatan Plafon Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Program Penataan Administrasi Kependudukan 1 Peningkatan Pelayanan Publik dalam Bidang Kependudukan 242.013.500,00 149.013.500,00 2 Pemutakhiran Data Kependudukan Pendaftaran Pemilih dan Pendataan Penduduk Pemilu 2014. 113.487.000,00 95.339.400,00

(31)

3 Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan tentang Catatan Sipil.

117.774.000,00 115.254.000,00 4 Peningkatan Pelayanan Publik dalam Bidang Catatan Sipil. 329.211.000,00 324.911.000,00 5 Mobilisasi Penduduk Wajib KTP. 430.101.500,00 414.701.500,00 6 Pendataan dan Penataan Dokumen Arsip Catatan Sipil.

57.898.000,00 57.715.500,00 7 Supervisi dan Monitoring Evaluasi. 115.491.500,00 115.196.300,00 8 Pelayanan Mobile Enrollment e-KTP. 79.605.000,00 79.605.000,00 9 Pendataan dan Penataan Dokumen/Arsip Kependudukan. 24.071.000,00 24.071.000,00 10 Pelayanan Mobile Enrollment e-KTP Tahap II 154.930.000,00 154.930.000,00 JUMLAH 1.664.582.500,00 1.530.737.200,00

b. Satuan Polisi Pamong Praja

c. Badan Penganggulangan Bencana Daerah

Dalam rangka percepatan pelaksanaan penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal khususnya pada jenis pelayanan dasar Pelayanan Penanggulangan Bencana Kebakaran, pada tahun anggaran 2012 Badan Penanggulangan Bencana

(32)

Daerah Kabupaten Landak melaksanakan program kegiatan terkait SPM dengan alokasi anggaran terurai sebagai berikut :

No Program dan Kegiatan Anggaran Plafon (Rp)

Realisasi (Rp)

1. Program Kedaruratan dan Logistik

Kegiatan fasilitasi dan mobilisasi bantuan tanggap darurat 63.950.000,00 63.912.000,00 JUMLAH 63.950.000,00 63.912.000,00 5. Dukungan Personil

a.Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Dukungan personil yang dilibatkan dalam proses penerapan dan pencapaian SPM pada pelayanan Dokumen Kependudukan oleh PNS dan Non PNS, yang direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan jenis pelayanan dasar dan indikator :

 Cakupan Penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP) :

No. Uraian Tugas PNS / NON PNS Jumlah

Personil 1 Verifikator PNS - 1 orang 2 Administrator PNS - 2 orang 3 Pembantu Bendahara Penerima PNS - 1 orang

4 Pencatat data dan berkasPNS - 1 orang

(33)

 Cakupan Penerbitan Akta Kelahiran :

b.Satuan Polisi Pamong Praja

c.Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Dukungan personil yang dilibatkan dalam proses penerapan dan pencapaian SPM pada pelayanan Penanggulangan Bencana Kebakaran oleh PNS dan Non PNS, yang direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan jenis pelayanan dasar dan indikator yang terdiri dari :

1) Kepala Pelaksana BPBD 1 orang 2) Sekretaris 1 orang

3) Kepala Bidang 2 orang 4) Staf 5 orang

5) Tim Reaksi Cepat 10 orang

6. Pemasalahan dan Solusi

a.Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

• Permasalahan

No. Uraian Tugas PNS / NON PNS Jumlah

Personil 1 Verifikator PNS - 2 orang 2 Pembantu Bendahara Penerima PNS - 1 orang

3 Operator PNS Non PNS 3 org/3 org

4 Pengendali PNS - 1 orang

5 Pengambilan/ Loket

(34)

1)Pada tahun 2012 Target Indikator Cakupan Penerbitan Akta Kelahiran belum tercapai hanya terealisasi sebesar 81,50% dari target sebesar 86,77%.

2)Biaya pembuatan akta kelahiran yang melampaui batas waktu melalui penetapan pengadilan negeri dirasakan berat oleh masyarakat.

3)Sumber Daya Manusia sebagai personil dalam mengoperasikan komputer masih kurang terutama yang berstatus PNS.

4)Dukungan dari pihak aparatur ditingkat bawah terutama para kepala desa, kepala dusun, RT dan RW kurang maksimal.

5)Kesadaran masyarakat untuk membuat dan menyesuaikan data keluarga ke dalam Kartu Keluarga (KK) terhadap kejadian vital (LAMPID) masih perlu ditingkatkan.

6)Kesadaran tentang tertib administrasi kependudukan perlu ditingkatkan karena pada umumnya masyarakat membuat dokumen kependudukan pada saat diperlukan.

7)Tidak adanya target indikator cakupan penerbitan akta kematian pada tahun 2012 dan tahun sebelumnya dikarenakan masyarakat belum memproritaskan kegunaan akta kematian. Akta kematian dibuat jika diperlukan sewaktu-waktu saja.

• Solusi

1)Mengadakan pelayanan akta kelahiran di 13 kecamatan dan sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang catatan sipil.

2)Adanya keputusan Mahkamah Konstitusi yang mencabut pasal 32 ayat 2 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pencatatan Kelahiran yang Melampaui Batas Waktu.

(35)

3)Penambahan Personil PNS dan Non PNS yang memiliki kemampuan dan berkompetensi dalam mengoperasikan komputer.

4)Mensosialisasikan peraturan-peraturan tentang administrasi kependudukan dan Akta Catatan Sipil kepada instansi terkait untuk menyampaikan kepada masyarakat melalui penyuluhan-penyuluhan baik ditingkat kecamatan maupun ditingkat desa.

5)Menjelaskan manfaat dan kegunaan akan pentingnya memiliki dokumen kependudukan dan Akta Catatan Sipil serta persyaratan-persyaratan untuk membuatnya melalui baliho maupun sosialisasi.

6)Mengadakan sosialisasi tentang Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

7)Menjelaskan kepada masyarakat kegunaan dan pentingnya mempunyai akta kematian untuk mengurus hak waris, dan mempertegas keterangan bagi orang yang meninggal melalui sosialisasi-sosialisasi di tingakat kecamatan dan pembuatan baliho.

b.Satuan Polisi Pamong Praja

c.Badan Penanggulangan Bencana Daerah

• Permasalahan

Dalam pencapaian target, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Landak menemui permasalahan yaitu sebagai berikut :

a) Wilayah Manajemen Kebakaran di Kabupaten Landak sangat luas yaitu mencapai luas 9.909,1 km2 dan seluruhnya berpotensi kebakaran. Wilayah Manajemen Kebakaran ini tercakup dalam 13 kecamatan di Kabupaten

(36)

Landak. Beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Landak jauh lokasinya dari Kecamatan Ngabang dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Landak sehingga dalam menangani kejadian kebakaran sangatlah jauh dijangkau oleh BPBD dari Kecamatan Ngabang ke lokasi kebakaran. Diantaranya yaitu Kecamatan Menjalin, Kecamatan Mempawah Hulu, Kecamatan Sompak, Kecamatan Banyuku Hulu, Kecamatan Mandor, Kecamatan Meranti, Kecamatan Air Besar, Kecamtan Kuala Behe, Kecamatan Sebangki.

b) Tingkat Waktu Tanggap ( Response Time Rate )dari jumlah kasus kebakaran di WMK yang tertangani dalam tingkat waktu tanggap masih belum menunjukkan hasil yang baik (berhasil) karena masih terdapat jumlah kasus kebakaran di luar jangkauan WMK yang belum dapat tertangani karena jauhnya lokasi BPBD ke kecamatan yang lokasinya cukup jauh dari kecamatan Ngabang.

c) Aparatur pemadam kebakaran yang memenuhi standar kualifikasi di BPBD Kabupaten Landak belum ada. Hal ini dikarenakan belum adanya dana/anggaran di Tahun 2012 untuk kegiatan bimtek/pelatihan teknis penanggulangan kebakaran. Namun Satgas Damkar/Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Landak telah mempelajari Teknis/Cara Penanggulangan Kebakaran dan pemakaian alat-alat pemadam kebakaran dari Badan Pemadam Api Swasta. Sehingga pada saat terjadi kebakaran, Tim Reaksi Cepat BPBD dapat bekerjasama dengan Petugas Pemadam dari BPAS Kabupaten Landak.

d) Jumlah mobil pemadam kebakaran di atas 3000 – 5000 liter yang dimiliki oleh BPBD Kabupaten Landak yaitu 2 unit yang terdiri dari 1 unit mobil rescue dan 1 unit mobil

(37)

pemadam kebakaran. Hal ini menjadi kendala dalam menangani kasus kebakaran baik di Kecamatan Ngabang maupun di Kecamatan yang lokasinya jauh. Kondisi dari mobil damkar ini pun dapat dikatakan dalam kondisi rusak ringan.

•Solusi

a) Diperlukan adanya unit Pemadam Kebakaran untuk setiap Kecamatan di Kabupaten Landak agar setiap kasus kebakaran di setiap kecamatan dapat ditangani lebih dahulu oleh Unit Pemadam Kebakaran tanpa menunggu BPBD Kabupaten Landak dari Kecamatan Ngabang maupun BPAS.

b) Kasus kebakaran yang tidak tertangani di luar jangkauan WMK dapat ditangani jika di setiap kecamatan di luar Kecamatan Ngabang diberikan bantuan 1 unit fire pump atau hydrant.

c) Aparatur pemadam kebakaran BPBD Kabupaten Landak harus diberikan pelatihan teknis penanggulangan bencana kebakaran dengan menganggarkan dana pelatihan di tahun berikutnya.

d) Jumlah mobil pemadam kebakaran agar segera ditambah beberapa unit supaya penanganan kasus kebakaran dapat tertangani dengan cepat. Dalam rangka meningkatkan

kualitas dan kuantitas Cakupan Pelayanan

Penanggulangan Bencana Kebakaran masih perlu dilakukan pembenahan – pembenahan baik dari segi perlengkapan, sarana dan prasarana dan pendanaan, dengan demikian target pencapaian indikator Standar Pelayanan Minimal akan lebih baik dan terpenuhi dengan maksimal.

(38)

D. BIDANG LAYANAN TERPADU BAGI PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN

1. Jenis Pelayanan Dasar

Berdasarkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan, jenis pelayanan dasar pada SPM Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Anak Pemerintah Kabupaten Landak adalah :

a. Penanganan pengaduan/laporan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak ;

b. Pelayanan kesehatan bagi perempuan dan anak korban kekerasan ;

c. Rehabilitasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan ; d. Penegakan dan bantuan hukum bagi perempuan dan anak

korban kekerasan ;

e. Pemulangan dan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan.

2. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM Secara Nasional

No Jenis Pelayanan

Dasar Indikator Nilai (%)

Batas Waktu Nasional 1 Penanganan pengaduan/laporan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak 1.Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh 100 2014

(39)

petugas terlatih di dalam unit pelayanan terpadu. 2. Pelayanan kesehatan bagi perempuan dan anak korban kekerasan 2.Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di puskesmas mampu tatalaksana KtP/A dan PPT/PKT di Rumah Sakit 100 2014 3. Rehabilitasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan 3.Cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh petugas rehabilitasi sosial terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu. 75 2014 4.Cakupan layanan bimbingan rohani yang diberikan oleh petugas bimbingan rohani terlatih bagi perempuan dan anak korban 75 2014

(40)

kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu. 4. Penegakan dan Bantuan Hukum Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan. 5.Cakupan penegakan hukum dari tingkat penyidikan sampai dengan putusan pengadilan atas kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak 80 2014 6.Cakupan perempuan dan akan korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hukum 50 2014 5 Pemulangan dan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan 7.Cakupan layanan pemulangan bagi perempuan dan anak korban kekerasan 50 2014 8.Cakupan layanan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan

(41)

3. Target dan Realisasi Pencapaian SPM oleh Daerah No Jenis Pelayanan Dasar Indikator Target Daerah 2012 (%) Realisasi Daerah 2012 (%) 1 Penanganan pengaduan/laporan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak 1.Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan terpadu. 80 100 2. Pelayanan kesehatan bagi perempuan dan anak korban kekerasan 2.Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di puskesmas mampu tatalaksana KtP/A dan PPT/PKT di Rumah Sakit 50 0 3. Rehabilitasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan 3.Cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh petugas rehabilitasi sosial terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu. 50 0

(42)

No Jenis Pelayanan Dasar Indikator Target Daerah 2012 (%) Realisasi Daerah 2012 (%) 4.Cakupan layanan bimbingan rohani yang diberikan oleh petugas bimbingan rohani terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu. 50 71 4. Penegakan dan bantuan hukum bagi perempuan dan anak korban kekerasan 5.Cakupan penegakan hukum dari tingkat penyidikan sampai dengan putusan pengadilan atas kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak 40 0 6.Cakupan perempuan dan akan korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hukum 40 0 5. Pemulangan dan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan 7.Cakupan layanan pemulangan bagi perempuan dan anak korban kekerasan 0 0

(43)

No Jenis Pelayanan Dasar Indikator Target Daerah 2012 (%) Realisasi Daerah 2012 (%) 8.Cakupan layanan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan 0 0

Uraian antara target dan realisasi terurai sebagai berikut :

1.Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan terpadu :

Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan terpadu tahun 2012 termasuk kategori sangat berhasil karena sudah mencapai realisasi 100% ( 15 kasus ) dari target capaian daerah sebesar 80% ( 12 kasus ), dengan rincian :

a. Data per bulan dan per kasus sebagaimana tabel berikut :

NO JENIS KASUS P/L BULAN KE - Jml

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 KDRT P - - - 3 2 1 - - - - 6 L - - - 0 2 Perkosaan P - - 1 1 - 1 1 2 - - - - 6 L - - - 0

(44)

3 Pencabulan P - - - 0 L - - - 0 4 Penganiayaan P - - - 1 - - - - 1 L - - - 0 5 Pembunuhan P - - - 1 - - 1 L - - 1 - - - 1 JUMLAH 0 0 2 1 0 4 3 4 0 1 0 0 15

Dari data yang tampak dalam tabel maka dapat dijelaskan bahwa untuk tahun 2012 kasus yang menonjol adalah kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT) sebanyak 6 kasus, dan kasus perkosaan sebanyak 6 kasus.

Sedangkan kasus yang lainnya seperti penganiayaan sebanyak 1 kasus , kemudian kasus pembunuhan ada 2 kasus yang korbannya adalah laki dan perempuan.

b. Data korban berdasarkan kelompok umur sebagaimana tabel berikut :

NO UMUR (TH) P/L BULAN KE- Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 0 - 9 P - - 1 - - - 1 L - - - 0 2 10 - 18 P - - - 1 - 2 1 3 - - - - 7 L - - - 0 3 19 – 28 P - - - 1 - - - 1 L - - - 0 4 29 – 38 P - - - 1 2 2 - - - - 5 L - - - 0

(45)

5 39 – 48 P - - - 0 L - - - 1 - - - - 1 NO UMUR (TH) P/L BULAN KE- Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 6 49 – P - - - 0 L - - - 0 JUMLAH - - 2 1 0 4 3 5 - - 0 0 15

Dari tabel data korban berdasarkan kelompok umur seperti tertera diatas dapat dijelaskan bahwa :

Dari total 15 kasus yang terjadi ternyata kelompok umur 10 – 18 tahun menempati urutan pertama sebanyak 7 kasus, sedangkan kel umur 29 – 38 tahun menempati urutan kedua sebanyak 5 kasus, kemudian kelompok umur 0-9 tahun sebanyak 1 kasus dan kelompok umur 19 - 28 sebanyak 1 kasus dan kelompok umur 39 – 48 sebanyak 1 kasus.

2. Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan kesehatan oleh tenaga terlatih di Puskesmas mampu tatalaksana KtP/A dan PPT/PKT di Rumah Sakit :

Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan kesehatan oleh tenaga terlatih di Puskesmas mampu tata laksana KtP / A dan PPT / PKT di Rumah Sakit pada tahun 2012 kami tidak memiliki data tetapi kami menargetkan untuk target Daerah 50 % karena pertimbangan bahwa untuk kasus yang dapat naik diranah hukum tentunya harus ada memiliki visum et

(46)

revertum tetapi untuk kasus – kasus delik aduan biasanya korban sering mencabut laporan .

3.A. Cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh petugas rehabilitasi sosial terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu :

Cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh petugas rehabilitasi sosial terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu pada tahun 2012 hingga saat ini kami tidak memiliki data tetapi kami menargetkan untuk target daerah sebesar 50 % dengan pertimbangan bahwa petugas yang dapat memberikan konseling di Unit Pelayanan Terpadu hingga saat ini belum ada dan pengalaman terakhir bahwa BPPKB untuk konseling korban selalu merujuk ke RSK Pontianak dan ini sangat membutuhkan biaya yang tidak sedikit sedangkan dana untuk rehabilitasi korban tidak ada sehingga tidak memungkinkan dapat terpenuhi 100 % korban yang ingin dikonselor.

3.B. Cakupan layangan bimbingan rohani yang diberikan oleh petugas bimbingan rohani terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu.

Target daerah sebesar 50 % , dan telah terealisasi 71 % didominasi oleh korban KDRT dan Perkosaan , hal ini sangat diperlukan bagi para korban karena kondisi psikhis, trauma berat membuat korban perlu direhabilitasi untuk mendapat siraman rohani dari petugas konselor ( kemenag ) agar mereka dapat kuat melangkah menuju masa depan dan tidak terhalang oleh kejadian masa lalu yang menimpanya.

(47)

4. A. Cakupan penegakan hukum dari tingkat penyidikan sampai dengan putusan pengadilan atas atas kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak :

Di tahun 2012 ini kami tidak memiliki data tentang cakupan penegakan hukum dari tingkat penyidikan sampai dengan putusan pengadilan atas kasus – kasus yang menimpa perempuan dan anak tetapi kami memberikan target daerah untuk cakupan penegakan hukum sebesar 40 %, hal yang menyulitkan kami untuk memperoleh data dikarenakan selama ini kasus – kasus yang telah di BAP oleh pihak kepolisian dan kalaupun sampai pada jenjang final yakni persidangan dan vonis hakim kami kesulitan untuk memonitor karena Kabupaten Landak untuk proses sidang masih menginduk ke Pengadilan Negeri Mempawah.

4.B. Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hukum.

Untuk cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapat layanan bantuan hukum, kami tidak memiliki data tetapi untuk target daerah kami targetkan sebesar 50 %, hal ini dikarenakan kasus – kasus yang menimpa perempuan dan anak adalah delik aduan sehingga korban karena berbagai pertimbangan sering menarik laporannya

5. Pemulangan dan reintegrasi sosial

Cakupan dan layanan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan hingga saat ini kami tidak tersedia data .

(48)

4. Alokasi Anggaran

1. Program : Penguatan Kelembagaan

Pengarusutamaan Gender dan Anak

2. Kegiatan : Fasilitasi pengembangan Pusat

Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak ( P2TP2A)

3. Pagu Anggaran : Rp. 187.000.000,00 4. Realisasi Anggaran : Rp. -

5. Dukungan Personil

Jumlah personil yang terlibat dalam proses penerapan dan pencapaian SPM Bidang Layanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan berjumlah 25(dua puluh lima) orang terdiri dari unsur :

a. Bupati Landak sebagai Pengarah b. Wakil Bupati Landak

c. Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Landak sebanyak 2 orang

d. Dinas Kesehatan Kab. Landak sebanyak 1 orang e. RSUD Landak sebanyak 3 orang

f. Petugas Puskesmas Kecamatan Mandor sebanyak 1 orang g. Petugas Puskesmas Kecamatan Menyuke sebanyak 1 orang h. Petugas Kecamatan Ngabang sebanyak 1 orang

i. Unit PPA pada Polres Landak sebanyak 1 orang j. Unit PPA Polsek Mandor sebanyak 1 orang k. Unit PPA Polsek Menyuke sebanyak 1 orang l. Unit PPA Polsek Ngabang sebanyak 1 orang m. TP-PKK Kabupaten Landak sebanyak 2 orang n. Tokoh adat dayak sebanyak 4 orang

o. Kejaksaan Negeri Landak sebanyak 1 orang

(49)

q. Bagian Kesra Setda Landak sebanyak 1 orang r. Bappeda Landak sebanyak 1 orang

6. Permasalahan dan Solusi I. Permasalahan :

a. Kurangnya pemahaman pemerintah dan masyarakat tentang keberadaan dan penanganan korban kekerasan

b. Tidak adanya anggaran untuk pertemuan rutin bulanan bagi anggota P2TP2A

c. Minimnya data dasar dari berbagai sektor terkait tentang berbagai hal penanganan kasus kekerasan perempuan dan anak d. Minimnya dukungan pemerintah baik anggaran dan fasilitas

operasional lainnya

e. Sulitnya penjangkauan kepada korban karena lokasi kasus yang berjauhan dan kurangnya fasilitas operasional

f. Kurang optimalnya kerjasama tim pelaksana harian

II. Solusi :

a. Memberikan pemahaman melalui Rapat Koordinasi kepada Instansi pemerintah

b. Diupayakan agar semua sektor yang terkait dalam menangani berbagai kasus kekerasan dapat memberikan data yang terkait penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak c. Menggalang dukungan dana, baik pemerintah maupun non

pemerintah/swasta

d. Menjalin dan meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait (Puskesmas, Polsek, TOMA) dalam upaya pencegahan dan penanganan korban

e. Mengadakan rapat kordinasi secara rutin misalnya setiap bulan untuk mengetahui sejauh mana penanganan berbagai kasus

(50)

yang menimpa perempuan dan anak ( jumlah pengaduan dan vonis kasus )

f. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi sesama tim pelaksana harian.

E. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

1. Jenis Pelayanan Dasar

Sesuai dengan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 55/HK-010/B5/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kabupaten /Kota, disebutkan Jenis Pelayanan Dasar pada Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (Bidang KB & KS), yaitu :

a. Pelayanan Komunikasi Informasi dan Edukasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KIE KB dan KS)

b. Penyediaan alat dan obat kontrasepsi: c. Penyediaan Informasi Data Mikro.

2. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM Bidang KB & KS secara Nasional

No Jenis Pelayanan Dasar

Standart Pelayanan Minimal Batas Waktu Penanggung Jawab Indikator Nilai 1 2 3 4 5 6 A. Komunikasi Informasi dan Edukasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KIE KB dan KS) 1. Cakupan Pasangan Usia Subur yang isterinya dibawah 20 tahun 3,5%

2. Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi Peserta KB aktif 65% 100 100 2014 2014 Badan PP & KB Badan PP & KB

(51)

3. Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (Unmet Need) 5%

4. Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (8KB) ber-KB 70% 5. Cakupan PUS Peserta KB Anggota Msaha Peningkatari Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB 87% 6. Ratio Petugas Lapangan Keluarga Berencana/Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/PKB) Petugas di setiap 2 (dua) Desa/Kelurahan 7. Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) 1 (satu) petugas di setiap Desa/Kelurahan 100 100 100 100 100 2014 2014 2014 2014 2014 Badan PP & KB Badan PP & KB Badan PP & KB Badan PP & KB Badan PP & KB

B. Penyediaan Alat dan obat Kontrasepsi

8. Cakupan penyediaan

alat dan obat

Kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat 30% setiap tahun 100 2014 Badan PP & KB

(52)

3. Target Pencapaian SPM

Berdasarkan Peraturan Bupati Landak Nomor tahun tentang Pedoman Percepatan Penerapan Standar Pelayanan Minimal Pemerintah Kabupaten Landak , target Pencapaian SPM Badan PP dan Keluarga Berencana tahun sebagai berikut :

No

Jenis Pelayanan

Dasar

Indikator Satuan Target

2012 A. Komunikasi Informasi dan Edukasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KIE KB dan KS)

1. Cakupan Pasangan Usia Subur yang isterinya dibawah 20 tahun

2. Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi Peserta KB aktif

3. Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (Unmet Need)

4. Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (8KB) ber-KB

5. Cakupan PUS Peserta KB Anggota Msaha Peningkatari

Pendapatan Keluarga

Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB

6. Ratio Petugas Lapangan Keluarga Berencana/Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/PKB) Petugas di setiap 2 (dua) Desa/Kelurahan

7. Ratio Pembantu Pembina

Keluarga Berencana % % % % % % % 8,11 69,9 23,79 91,5 98,1 40,00 100 C. Penyediaan Informasi Data Mikro 9. Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga disetiap Desa/Kelurahan 100% setiap tahun 100 2014 Badan PP & KB

(53)

(PPKBD) 1 (satu) petugas di setiap Desa/Kelurahan B. Penyediaan Informasi Data Mikro 8. Cakupan penyediaan

informasi data mikro

keluarga disetiap

Desa/Kelurahan 100%

setiap tahun

% 100

4. Realisasi Pencapaian Target SPM

Pencapaian Jenis Pelayanan Dasar Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KB dan KS) dapat dilihat dengan pencapaian indikator sebagai berikut :

No

Jenis Pelayanan

Dasar

Indikator Target Realisasi Nilai

1. Komunikasi Informasi dan Edukasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KIE KB dan KS)

1. Cakupan Pasangan Usia Subur yang isterinya dibawah 20 tahun

2. Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi Peserta KB aktif

3. Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (Unmet Need)

4. Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (8KB) ber-KB

5. Cakupan PUS Peserta KB

Anggota Msaha

Peningkatari Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB

6. Ratio Petugas Lapangan Keluarga Berencana/Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/PKB) Petugas di setiap 2 (dua) Desa/Kelurahan 8,11 69,9 23,79 91,5 98,1 40,00 8,81 68,6 17,28 91,9 98,2 0,12 92,73 98,14 137,67 99,56 99,90

(54)

7. Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) 1 (satu) petugas di setiap Desa/Kelurahan 100,00 100,00 100,00 2. Penyediaan Informasi Data Mikro 8. Cakupan penyediaan informasi data mikro

keluarga disetiap

Desa/Kelurahan 100%

setiap tahun

100,00 100,00 100,00

Berdasarkan Keputusan Bupati Landak Nomor 065/147.8/HK-2013 tentang Pembentukan TIM Percepatan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Pemerintah Kabupaten Landak, serta berdasarkan RPJMD Kabupaten landak tahun 2012-2016, pencapaian tujuh indikator tersebut diuraikan sebagai berikut:

a. Komunikasi Informasi dan Edukasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KIE KB dan KS)

1) Cakupan PUS yang Istrinya di bawah Usia 20 Tahun

Indikator ini menggambarkan keberhasilan Pemerintah Kabupaten Landak dalam meningkatkan Pendewasan Usia Perkawinan (PUP), dimana Pasangan Usia Subur (PUS) yang istrinya di bawah 20 tahun dapat meningkat jenjang ke PUS yang istrinya diatas 20 tahun, sesuai dengan Peraturan yang berlaku. Keberhasilan indikator ini ditunjukkan dengan semakin kecilnya realisasi.

Dalam tahun 2012 sesuai dengan target Badan Pemberdayaan Perempuan Dan KB Pemerintah Kabupaten Landak sebanyak 8,11 % dari hasil perhitungan Jumlah PUS yang istrinya di bawah 20 tahun sebesar 5.111 dibagi jumlah PUS sebesar 62.596 dikalikan 100. Dari hasil Pendataan Keluarga Tahun 2012 dapat terealisasi sebesar 8,81 % dari hasil perhitungan Jumlah PUS yang istrinya di bawah 20 tahun sebesar 5.843 dibagi jumlah PUS sebesar 66.341

(55)

dikalikan 100, atau dicapai sebesar 92,73% dari perhitungan target dibagi realisasi.

2) Cakupan Sasaran PUS menjadi Peserta KB Aktif

Indikator ini menggambarkan keberhasilan Pemerintah Kabupaten Landak dalam meningkatkan jumlah peserta KB Aktif dari semua Metode, semakin besar realisasi semakin baik.

Untuk tahun 2012 realisasi peserta KB Aktif sebanyak 68,6 % dari target yang ada sebesar 69,9 % atau dicapai sebesar 98,14 %.

3) Cakupan PUS yang ingin ber KB tidak Terpenuhi

Indikator ini menggambarkan keberhasilan Pemerintah Kabupaten Landak dalam meningkatkan PUS yang ingin ber KB tidak terpenuhi (Unmeet Need) dengan alasan-alasan : hamil, Ingin Anak Segera (IAS), Ingin Anak Ditunda (IAT) dan Tidak Ingin Anak Lagi (TIAL) sebagai sasaran menjadi peserta KB Baru.

4) Cakupan Anggota BKB Ber KB

Indikator ini menggambarkan keberhasilan Pemerintah Kabupaten Landak dalam meningkatkan Peserta KB Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) yang berstatus PUS.

Target Tahun 2012 sebesar 91,5 % terealisasi sebesar 91,9 % atau dicapai sebesar 99,56 % (termasuk sangat berhasil).

5) Cakupan PUS Peserta KB Anggota UPPKS yang Ber KB

Indikator ini menggambarkan keberhasilan Pemerintah Kabupaten dalam meningkatkan Peserta KB Anggota UPPKS yang berstatus PUS.

Untuk tahun 2012 realisasi peserta KB anggota UPPKS sebesar 98,2 % dari target sebesar 98,1 % atau dicapai sebesar 99,90 %. (termasuk dalam kategori berhasil).

(56)

6) Ratio Petugas Lapangan Keluarga Berencana (Dua) Desa/Kelurahan

Indikator ini menggambarkan bahwa satu PLKB memegang binaan 10 (sepuluh) Desa. Dalam rangka mengoptimalkan kinerja PLKB dalam pencapaian Program KB sesuai dengan target dari Pusat idealnya satu PLKB membina dua desa namun untuk Badan PP dan KB Kabupaten Landak ini satu PLKB membina lebih dari 10 Desa.

Tahun 2012 Jumlah PLKB sebanyak 18 orang, sedangkan jumlah Desa se Kabupaten Landak sebanyak 156 Desa artinya PLKB yang ada memegang lebih dari dua desa (10 Desa) binaan.

Indikator ini bisa tercapai 100% apabila ada pengambilan CPNS atau Mutasi PNS dari BKD Kabupaten .

7) Ratio PPKBD 1 (Satu) Petugas di Setiap Desa/Kelurahan

Petugas Pembantu Keluarga Berencana Desa (PPKBD) adalah Petugas di Tingkat Desa yang membantu dalam segala hal yang berhubungan dengan Program KB. Salah satu tugas PPKBD adalah membantu PLKB dalam pemberian Peyuluhan Program KB, Pendataan Keluarga dan mencari akseptor untuk ikut program KB. Tahun 2012 jumlah PPKBD sebanyak 156 orang yang tersebar di setiap Desa se Kabupaten Landak. Dengan jumlah PPKBD tersebut sudah tercapai 100% karena di setiap desa ada satu PPKBD.

b. Penyediaan Informasi Data Mikro

1) Cakupan penyediaan Informasi Data Mikro Keluarga di setiap Desa/Kelurahan

(57)

Indikator ini tercapai 100 % karena pada tahun 2012 dengan sudah diadakannya Pendataan Keluarga selama kurun waktu 3 bulan yang di mulai dari bulan Juli sampai dengan bulan September 2012.

Dari hasil pendataan keluarga dapat dihasilkan Rek.Des/R/I/KS, Rek.Kec. R/IKS dan Rek. Kab. R/I/KS. Di dalam R/I/KS sudah terhimpun berbagai data diantaranya :

• Cakupan Wilayah

• Cakupan Rumah tangga dan keluarga

• Pentahapan Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I 5. Alokasi Anggaran

Alokasi Anggaran Tahun 2012 dalam mendukung Pencapaian Target SPM Tahun 2012 bersumber dari Dana APBD Tahun Anggaran 2012.

6. Dukungan Personil

Jumlah Personil dalam mendukung pencapaian SPM Tahun 2012 sebanyak 32 (Tiga Puluh Dua) personil yang terdiri dari 17 PNS yang ada di Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kabupaten, 15 (Lima Belas) PLKB dan ada 3 orang PNS Kecamatan yang diperbantukan untuk mengisi kekosongan PLKB di 3 Kecamatan yaitu kec Air Besar, Sompak dan Simpang Tiga .

7. Permasalahan dan Solusi

• Permasalahan

a) Masih kurangnya kesadaran orang tua untuk menikahkan anaknya dengan usia diatas 20 tahun.

(58)

b) Kurangnya Personil Penyuluh KB yang idealnya 2 desa satu penyuluh, tetapi untuk di Kabupaten Landak satu penyuluh membina lebih dari 10 Desa.

• Solusi

Solusi yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan diatas antara lain :

a) Penambahan kegiatan pembinaan dalam rangka menyadarkan masyarakat dalam ber- KB dan Pendewasaan Usia Perkawinan yang sasarannya pada Remaja.

b) Mengusulkan PNS baru kepada BKD Kabupaten Landak karena yang mempunyai wewenang dalam penambahan PNS.

F. BIDANG KESENIAN

1. Jenis Pelayanan Dasar

Pedoman Percepatan Penerapan Standar Pelayanan Minimal Pemerintah Kabupaten Landak sesuai dengan Peraturan Menteri Pariwisata Kebudayaan Nomor PM.106/HK.501/MKP/2010 yaitu Pelayanan dasar Bidang Kesenian :

a. Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Bidang Kesenian

b. Sarana dan Prasarana

2. Indikator dan Nilai serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional

Pedoman Percepatan Penerapan Standar Pelayanan Minimal Pemerintah Kabupaten Landak, bahwa indikator, nilai dan batas waktu capaian SPM bidang Kesenian secara Nasional untuk masing - masing pelayanan dasar dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

(59)

No Jenis pelayanan Dasar Indikator Batas Waktu Nasional Nilai (%) 1 Perlindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan bidang Kesenian

1) Cakupan Kajian Seni 2) Cakupan Fasilitasi

Seni

3) Cakupan Gelar Seni 4) Cakupan Misi Kesenian 2014 2014 2014 2014 50 30 75 100 2 Sarana dan Prasarana 5) Cakupan Sumber Daya Manusia Kesenian 6) Cakupan Tempat 7) Cakupan Organisasi 2014 2014 2014 25 100 100

3. Target dan Realisasi Pencapaian SPM

Berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.106/HK.501/MKP/2010 Tentang Pedoman Percepatan Penerapan Standar Pelayanan Minimal Pemerintah Kabupaten Landak, telah ditetapkan target pencapaian sebagai berikut di bawah ini, serta realisasi tahun 2012, yaitu :

No Jenis pelayanan Dasar Indikator Target Daerah 2012 (%) Realisas i Daerah 2012 (%) 1 Perlindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan bidang Kesenian

1) Cakupan Kajian Seni 2) Cakupan Fasilitasi

Seni

3) Cakupan Gelar Seni 4) Cakupan Misi Kesenian 50 30 75 100 40 29 25 0 2 Sarana dan Prasarana 5) Cakupan Sumber Daya Manusia Kesenian 6) Cakupan Tempat 7) Cakupan Organisasi 25 100 34 100 100 33,33

Referensi

Dokumen terkait

Ketiga berkaitan dengan spiritualitas, wawasan dunia Kris- ten memperluas pemahaman tentang Allah dan Trinitas yang peran, natur dan eksistensinya memben- tuk

‰ Tingkat perubahan yang diperlukan sesuatu organisasi bertahan untuk lingkungan yang berubah dapat berbeda tergantung pada tipe organisasi lingkungan yang berubah dapat

Selain itu, yang tidak kalah penting dari permasalahan tersebut, ialah masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari harus membeli ke toko-toko penyedia kebutuhan

Gejala perilaku yang muncul diantaranya perubahan dalam produktivitas, absensi, dan tingkat keluarnya karyawan (Robbins, 2002, h. Kecenderungan stres kerja yang

Kajian ini bertujuan untuk meninjau persepsi guru pelatih Ijazah Sarjana Muda Pendidikan Islam di Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Terengganu terhadap

(4) Dalam hal penanggung jawab usaha/kegiatan tidak melaksanakan penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Mengevaluasi kemampuan dan pengetahuan klien tentang pendidikan kesehatan tentang hipertensi dan tekhnik relaksasi yang telah diberikan.. S : klien mengatakan debaran jantung

Adapun pemerintah daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem