• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manfaat Penilaian Hasil Belajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Manfaat Penilaian Hasil Belajar"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Manfaat Penilaian Hasil Belajar

Pada umumnya guru merasa menjadi orang yang berkewajiban menilai siswa. Hampir tidak ada guru yang mengatakan bahwa siswa juga dapat berfungsi untuk menilai. Konsep penilaian autentik memandang bahwa penilaian harus transparan dan dapat dilakukan oleh siapa saja termasuk siswa. Transparan artinya bahwa hal-hal apa yang akan dinilai harus dikomunikasikan kepada siswa (pihak yang dinilai). Siswa juga harus diberdayakan untuk mampu menilai dirinya sendiri (self assessment) maupun menilai teman-temannya(Suwono,2012). Konsep penilaian diri memiliki makna untuk memperbaiki kemajuan diri. Dengan demikian jika siswa sudah mampu melakukan penilaian diri maka ia mampu mengembangkan dirinya.

Hasil penilaian harus bermanfaat dalam dua hal yaitu, pertama untuk memberikan umpan balik kepada siswa maupun kepada proses pembelajaran, kedua sebagai dasar melakukan evaluasi. Penilaian sebagai umpan balik disebut juga sebagai penilaian formatif. Jika hasil penilaian menunjukan bahwa siswa belum menguasai kompetensi yang diajarkan, maka hasil penilaian ini memiliki fungsi sebagai umpan balik bagi siswa maupun kepada proses pembelajaran(Suwono,2012). Bagi proses pembelajaran umpan balik dari hasil penilaian bermanfaat untuk memperbaiki proses pembelajaran, terutama agar proses pembelajaran dapat disesuaikan dengan gaya belajar siswa dan kondisi lingkungan siswa. Bagi siswa hasil penilaian terutama berfungsi dalam memberikan masukan kepada siswa tentang kompetensi yang belum dikuasai. Selama ini hasil penilaian hanya berfungsi sebagai evaluasi saja sehingga siswa tidak pernah mendapat kesempatan untuk menilai proses belajarnya sudah baik atau belum(Suwono,2012).

1. Manfaat Penilaian Sebagai Umpan Balik(Penilaian Formatif)

Strategi penilaian formatif diyakini mampu meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. Black dan Wiliam telah mengkaji 580 artikel yang berasal lebih dari 160 jurnal dalam periode 9 tahun dan menyimpulkan bahwa penilaian formatif memiliki dampak positif pada hasil belajar siswa dan motivasi siswa Yin,et al (dalam Farina 2014). Menurut Vispoel dan Austin (dalam Farina 2014) penilaian formatif membantu mendukung harapan bahwa semua anak dapat belajar pada tingkat yang tinggi dan membuat siswa yang memiliki kinerja dan kemampuan kurang baik bersedia untuk berinvestasi dalam pembelajaran lebih lanjut.Strategi

(2)

penilaian formatif diyakini sebagai alat belajar yang efektif karena melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, siswa dapat memantau pemahamannya sendiri,

Feedback pada penilaian formatif perlu dilakukan secara berkesinambungan oleh siswa dan guru agar diperoleh informasi tentang adanya kelemahan-kelemahan dalam hasil ataupun proses pembelajaran sehingga dapat dilakukan perbaikan, penyesuaian, peningkatan bahkan perubahan saat itu juga Sriyati(dalam Farina 2014) . Feedback dapat mendorong siswa untuk meningkatkan motivasi belajar, memperbaiki kesalahan yang dibuat dan meninggalkan hal-hal negatif yang menjadi kelemahan mereka dalam belajar.

Tes formatif berfungsi untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Jadi tes formatif ini dilakukan untuk menilai hasil belajar dari tiap satuan pelajaran yang dilakukan diakhir pelajaran. Sebab perbaikan atas proses belajar dan mengajar harus dilakukan secara sistematis dan bertahap(Maarif 2013).

Dalam menyususn soal tes formatif, tingkat kesukaran dan daya pembeda tiap soal tes tidak terlalu penting.Tes formatif merupakan salah satu tes yang perlu guru berikan pada siswa yang diajarnya, karena tes formatif memiliki beberapa kelebihan yang akan sangat bermanfaat demi keberhasilan pengajaran(Maarif,2013). Beberpa kelebihan tes formatif diantaranya adalah

a) Dapat langsung melihat pemahaman siswa di setiap satuan pembelajaran b) Bisa dijadikan tolak ukur ketercapaian tujuan instruksinoal khusus

c) Melihat dan memperbaiki kelemahan dan keunggulan yang ada pada siswa dan juga guru

d) Memberikan umpan balik pada siswa dan guru.

Namun disamping memiliki kelebihan seperti yang disebutkan di atas, tes formatif pun memiliki beberapa kekurangan. Beberapa kekurangan pada tes formatif diantaranya adalah waktu yang tersedia hanya sedikit, memerlukan banyak biaya dan menyita waktu guru untuk membuat instrument dan memeriksa jawaban siswa.

Agar tes formatif dapat berfungsi sebagaimana mestinya, maka cara pengelolaan hasil tes formatif haruslah tepat. Cara pengolahan tes formatif adalah :

a) Menghitung persentase siswa yang gagal dalam setiap butir soal.

b) Menghitung persentase penguasaan kelas atas bahan yang telah diajarkan, untuk mengetahui kriteria keberhasilan belajar telah tercapai.

(3)

c) Menghitung persentase jawaban yang benar setiap siswa dalam keseluruhan tes, untuk mengetahui penguasaan siswa atas bahan yang telah diajarkan.

2. Manfaat Penilaian sebagai Dasar dari Evaluasi

Evaluasi pada setiap akhir proses pembelajaran merupakan tahap yang perlu dilakukan oleh guru untuk menentukan kualitas pembelajaran. Kegiatan ini sering disebut juga sebagai refleksi proses pembelajaran, karena kita akan menemukan kelebihan dan kekurangan setelah proses pembelajaran dilakukan.

Dalam Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses dinyatakan bahwa evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan dengan cara:

a. Membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar proses. b. Mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi

guru. 1. Evaluasi Diri

Evaluasi setiap akhir proses pembelajaran dapat dilakukan oleh guru yang bersangkutan secara mandiri. Guru dapat menuangkan evaluasi yang telah dilakukan dalam jurnal refleksi pembelajaran. Guru dapat mengisi jurnal pada setiap pelajaran yang telah diajarkan selama guru melaksanakan tugasnya sebagai guru.

Jurnal merekam renungan dan refleksi dari pikiran, seperti: a. Apa yang saya ajarkan hari ini?

b. Apa yang masih membingungkan bagi peserta didik? c. Apakah saya menemukan masalah yang tidak diharapkan? d. Apa jenis pembelajaran tingkat tinggi yang saya sampaikan? e. Apa jenis pembelajaran tingkat rendah yang saya sampaikan?

f. Apakah peserta didik saya dapat menerima materi yang saya ajarkan? g. Apakah saya telah membelajarkan peserta didik?

h. Bagimana saya memperbaiki teknik pembelajaran? i. Apa yang ingin dan perlu saya ketahui lebih banyak lagi?

(4)

j. Apa sumber belajar yang memberi ilham dan menyenangkan saya (photo, website,dsb.)

k. Apakah tujuan pembelajaran dapat tercapai? 2. Evaluasi Kolaboratif

Guru dapat melakukan evaluasi setiap akhir proses pembelajaran secara kolaboratif. Kolaborasi dapat dilakukan dengan sesama rekan guru atau peserta didik.

3. Dokumen Proses Pembelajaran

Dalam evaluasi setiap akhir proses pembelajaran, yang perlu diperhatikan adalah

mendokumentasikan berbagai hal yang menyangkut proses pembelajaran. Hal-hal yang perlu didokumentasi adalah:

a. Dokumen silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

b. Dokumen hasil diskusi, kliping, tugas peserta didik, laporan hasil analisis terhadap suatu masalah yang menunjukkan keterlibatan peserta didik dalam kegiatan proses pembelajaran.

c. Dokumen pemanfaatan berbagai fasilitas yang menunjukkan difungsikannya sumber-sumber belajar.

d. Dokumen yang menunjukkan adanya kegiatan mengunjungi perpustakaan, mengakses internet, kelompok belajar, mengunjungi sumber belajar di luar lingkungan sekolah (museum, kebun raya, pusat industri, dan lain-lain) yang menunjukkan adanya program pembiasaan mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar.

e. Dokumen kegiatan pekan olahraga pelajar dan seni, kepramukaan, olympiade MIPA, latihan tari, latihan musik, dan sebagainya yang menunjukkan adanya pengalaman mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya.

f. Dokumen kegiatan mengikuti perlombaan/pertandingan tingkat

g. kecamatan/kabupaten/provinsi/nasional yang menunjukkan adanya pengalaman belajar untuk menumbuhkan sikap kompetitif dan sportif.

h. Dokumen pembiasaan dan pengamalan ajaran agama seperti aktivitas ibadah bersama, peringatan hari-hari besar agama, membantu warga sekolah yang memerlukan.

(5)

i. Dokumen penugasan latihan keterampilan menulis peserta didik, seperti: hasil portofolio, buletin siswa, majalah dinding, laporan kunjungan lapangan, dan lainlain. j. Dokumen laporan kepengawasan proses pembelajaran yang dilakukan oleh Kepala

Sekolah.

Komponen ini sangat berkaitan erat dengan tujuan pendidikan karena evaluasi berusaha menentukan apakah tujuan pendidikan tercapai atau tidak. Evaluasi berkaitan dengan pertanyaan “Bagaimana efektifitas pengalaman belajar dapat dievaluasi dengan menggunakan tes atau menggunakan prosedur pengumpulan data yang sistematik lainnya?” (Bloom, 1974:25). Dengan demikian kegiatan evaluasi sangat penting untuk mengukur sejauh mana keberhasilan peserta didik maupun pendidik/guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Banyak orang mencampuradukkan pengertian antara evaluasi, pengukuran (measurement), tes, dan penilaian (assessment). Padahal keempatnya memiliki pengertian yang berbeda. Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak, dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya. Evaluasi berhubungan dengan keputusan nilai (value judgement). Stufflebeam (Abin Syamsuddin Makmun, 1996) mengemukakan bahwa:

“educational evaluation is the process of delineating, obtaining, and providing useful, information for judging decision alternatif.” Dari pandangan Stufflebeam, kita dapat melihat bahwa esensi dari evaluasi yaitu memberikan informasi bagi kepentingan pengambilan keputusan. Di bidang pendidikan, kita dapat melakukan evaluasi terhadap kurikulum baru, suatu kebijakan pendidikan, sumber belajar tertentu, atau etos kerja guru. Pengukuran (measurement) adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan di mana seorang peserta didik telah mencapai karakteristik tertentu. Dengan kata lain pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif (berupa angka)..

Dari tujuan dan manfaat evaluasi di atas, masih ada pendapat lain tentang manfaat evaluasi seperti yang dikemukakan oleh Noehi Nasution dalam bukunya “Materi Pokok Psikologi Pendidikan” hal 167, menjelaskan bahwa kegiatan penilaian tidak hanya untuk mengisi rapor peserta didik, tetapi juga untuk:

(6)

2. Menjuruskan peserta didik.

3. Mengarahkan peserta didik pada kegiatan yang lebih sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

4. Membantu orang tua menentukan hal yang paling baik untuk anaknya, membina dan mempersiapkan dirinya untuk masa depan yang lebih baik. Dari tujuan dan manfaat evaluasi yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas, yang penting dengan mengadakan evaluasi sebagai guru dapat mengetahui kelemahan-kelemahan atau kekurangannya dalam menyampaikan materi pelajaran. Sehingga ia dapat menata kembali atau menggunakan strategi baru dalam proses pembelajaran yang akan mendapatkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya

Pertanyaan:

Apriyane S. Meko

1. Mengapa Penilaian Formatif harus dilakukan pada akhir dari pembelajaran dan bagaimanakah bentuk tes penilaian formatif?

Jawab

Penilaian formatif dilakukan pada akhir Sebab perbaikan atas proses belajar dan mengajar harus dilakukan secara sistematis sehingga seorang guru dapat memantau sejauh mana siswanya menguasai kompetensi yang harus dicapai dan juga sebagai

(7)

evaluasi bagi guru sendiri dalam menyusun strategi dalam pembelajaran, baik berhasil dan tidak berhasilnya pembelajaran itu.

Bentuk tes dari penilaian formatif yaitu dapat berupa pilihan Ganda dan Tes Assosiasi Pilihan Ganda. Tes pilihan ganda terdiri dari pernyataan pengantar serta beberapa pilihan jawaban. Sedangkan Tes Assosiasi yaitu tes obyektif yang juga dikenal dengan istilah tes jawaban pendek yang terdiri dari butir-butir soal yang dapat dijawab alternative.

2. Mengapa perlu diadakan evaluasi?dan mengapa juga evaluasi harus diadakan diakhir dari suatu priode/semester?

Jawab: perlu diadakan evaluasi agar guru dapat mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan untuk pembelajaran telah tercapai secara maksimal atau tidak, sehingga apabial belum tercapai secara maksinmal maka guru akan mencari solusi untuk memperbaiki strategi pembelajarannya.

Evaluasi harus diadakan diakhir dari suatu priode karena guru meninjau ketercapaian suatu tujuan pembelajaran itu dari hasil yang diperoleh selama satu priode/semester.

Suwono.2012.Penilaian Hasil Belajar IPA.Malang:Bayumedia Publishing.

Muharto. Tanpa tahun. pelaksanaan evaluasi setiap akhir proses pembelajaran: kendala dan pemecahannya.Artikel. Diaskes Pada Tanggal 28 Januari 2016.

Maarif.2013.Pengaruh Bentuk Tes Formatif As Sosialisasi Pilihan Ganda Dengan Reward Dan Punishement Score pada Pembelajaran Matematika Siswa SMA.Jurnal Lemit UHAMKA.Diaskes pada 28 Januari 2016.

Referensi

Dokumen terkait

Demikian pengumuman penyedia pengadaan langsung pekerjaan konstruksi ini untuk diketahui dan atas perhatiannya disampaikan terima kasih. Pejabat Pengadaan Barang/Jasa

Demikian Pengumuman Pemenang Pelelangan Umum ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Jambi, 06 September

Nusa Indah II Perum Taman Bahari Makmur Blok B No.. CHANDRA

[r]

Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah mengetahui profil daya tarik wisata alam di Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusuko, Kabupaten Malang, mengetahui peran

Bab.IV Lembar Data Pemilihan (LDP) Point 1 dan penjamin yang dapat mengeluarkan Jaminan Penawaran sesuai dengan Dokumen Pengadaan Bab.III Instruksi Kepada Peserta (IKP)

Po\ia Pekerjaan Konstru*si Bidang Sipil/Arsitektur Unit LayananPengadaanKabupaten Minahasa lenggara akan melaksanakanPelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk

Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus-menerus (keratinisasi dan pelepasan sel- sel yang sudah