• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilaksanakan dirumah pengrajin Sulaman Kerawang UKM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilaksanakan dirumah pengrajin Sulaman Kerawang UKM"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Pelaksanaan

Lokasi penelitian dilaksanakan dirumah pengrajin Sulaman Kerawang UKM “Naga Mas” Di Kecamatan Telaga Jaya Kabupaten Gorontalo. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 - 10 April Tahun 2013.

3.2 Desain Penelitian

Desain yang digunakan adalah penelitian survay analitik dengan pendekatan Cross Sectional study mengenai pengaruh pencahayaan dan masa kerja berdasarkan waktu kerja terhadap kelelahan mata pada pengrajin sulaman kerawang UKM “Naga Mas” di Kecamatan Telaga Jaya.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kelelahan mata.

Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pencahayaan dan masa kerja. 3.4 Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Kelelahan Mata merupakan keluhan gangguan kesehatan mata yang dirasakan pekerja. Gejala kelelahan mata diantaranya kelopak mata terasa berat, terasa ada tekanan dalam mata, mata sulit dibiarkan terbuka, merasa enak kalau kelopak mata sedikit ditekan, bagian mata paling dalam terasa sakit,

(2)

penglihatan kabur, kesulitan fokus, mata mudah berair, mata pedih dan berdenyut, mata merah, mata terasa panas dan kering, kotoran mata bertambah, jika mata ditutup terlihat kilatan cahaya, tidak dapat membedakan warna sebagaimana biasanya, penglihatan tampak ganda (Pusat Hiperkes dan Keselamatan Kerja, 1995 dalam Nugroho, 2009: 24-25).

Kriteria Objektif :

1. Lelah ( Jika mengalami satu atau lebih gejala kelelahan mata). 2. Tidak Lelah ( Jika tidak mengalami satupun gejala kelelahan mata). Untuk kelelahan mata, metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. 2. Pencahayaan merupakan jumlah cahaya yang diterima di area titik

dilakukannya Pengukuran, satuannya dinyatakan dalam lux. Kriteria Objektif :

1. Kriteria pencahayaan yang tidak memenuhi standar : < 1000 Lux. 2. Kritera pencahayaan memenuhi standar : ≥ 1000 Lux.

Untuk standar pencahayaan disesuaikan dengan Kepmenkes No. 1405 Tahun 2002. Intensitas pencahayaan yang dibutuhkan untuk jenis pekerjaan halus seperti pemrosesan tekstil harus sebesar 1000 lux (Dilihat Pada Tabel 2.2.). Pengukuran Pencahayaan di tempat kerja pengraji sulaman kerawang dapat di ukur dengan Lux Meter.

3. Masa Kerja merupakan jumlah tahun yang dihitung dari saat pekerja mulai bekerja sampai dengan dilakukannya penelitian. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner.

(3)

Kriteria Objektif : 1. ≥ 3 Tahun 2. < 3 Tahun

Kriteria ini mengacu pada teori menurut Encyclopedia of Occupational Health and Safety (1998) adanya keluhan gangguan mata rata-rata setelah bekerja selama 3 sampai 4 tahun.

3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh pengrajin Sulaman Kerawang UKM “Naga Mas” Di Kecamatan Telaga Jaya Kabupaten Gorontalo. Diketahui jumlah pengrajin kerawang yang ada di kecamatan Telaga Jaya sebanyak 55 pengrajin.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi dimana data atau informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh secara langsung. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara Purposive Sampling yaitu peneliti menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011). Adapun kriteria tersebut :

a. Umur responden ≤ 40 Tahun.

b. Tidak ada keturunan penyakit mata dan tidak ada riwayat infeksi mata sebelum bekerja.

c. Tidak menggunakan kaca mata.

(4)

Berdasarkan wawancara awal yang dilakukan pada bulan Januari didapatkan pengrajin yang sesuai dengan kriteria sebanyak 42 sampel, namun pada saat penelitian pada bulan April, beberapa pengrajin sudah tidak bekerja pada malam hari, alasannya ada pengrajin yang sudah mulai berjualan pada malam hari, tidak adanya listrik dirumah mereka, merasa jenuh karena sudah bekerja seharin, ada pengrajin yang memilih untuk fokus merawat anaknya di malam hari, bahkan ada pengrajin yang sudah tidak menyulam kerawang lagi dengan alasan penghasilan suaminya saat ini sudah bisa mncukupi kehidupan sehari-harinya. Jadi, sampel sesuai kriteria yang didapatkan pada saat penelitian yaitu 35 pengrajin.

3.6 Teknik Pengumpulan Data 3.6.1 Sumber data Penelitian

Pengumpulan data bertujuan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan untuk keperluan peneliti. Data- data yang dibutuhkan :

1. Data Primer

Data didapatkan langsung dari :

a. Hasil wawancara dengan pengrajin kerawang mengenai kelelahan mata dan masa kerja.

b. Pengukuran tingkat pencahayaan dengan menggunakan lux meter. 2. Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan sebagai data pendukung dan pelengkap dari data primer yang ada relevansinya dengan keperluan penelitian ini, misalnya data yang diperoleh dari kelurahan setempat mengenai jumlah penduduk yang tinggal

(5)

di kecamatan Telaga Jaya, dan data yang didapatkan dari UKM “Naga Mas” mengenai jumlah pengrajin yang ada di kecamatan Telaga Jaya kabupaten Gorontalo.

3.6.2 Instrumen Penelitian 1. Alat tulis menulis

Adalah alat yang digunakan untuk mencatat, melaporkan hasil penelitian. Alat tersebut adalah pulpen, kertas, pensil dan komputer.

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiono, 2012: 142). Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang masa kerja dan kelelahan mata para pengjarin kerawang.

3. Lux Meter

Adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran, guna mengetahui tingkat pencahayaan di tempat kerja para pengrajin sulaman kerawang. Prinsip kerja alat ini merupakan sebuah photo cell yang bila kena cahaya akan menghasikan arus listrik. Makin kuat intensitas cahaya akan makin besar pula arus yang dihasilkan. Besarnya intensitas cahaya dapat dilihat pada level meter. Dalam penelitian ini hasil pengukuran dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu memenuhi standar dan tidak memenuhi standar dengan satuan Lux.

(6)

3.6.3 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur atau instrumen. (Purwanto, 2008) Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu :

a. Tahap Persiapan dan Pengumpulan Data Sekunder

Melakukan survey awal, menetapkan lokasi penelitian dan pengambilan data sekunder.

b. Tahap Pelaksanaan

Melakukan pengumpulan data dengan menggunakan instrumen penelitian yang berisikan beberapa item pertanyaan yang berkaitan dengan variabel dependen dan independen. Pertanyaan dalam kuesioner sesuai dengan variabel yang akan diteliti yaitu:

1. Kelelahan mata

Kelelahan mata diketahui dengan cara menggunakan kuesioner yang terdiri dari daftar checklist gejala kelelahan mata. Jika responden menjawab atau memberi checklist pada salah satu gejala atau lebih maka responden tersebut bisa dikatakan mengalami kelelahan mata. 2. Masa Kerja

Masa kerja dihitung mulai dari awal pekerja mulai bekerja sampai dengan penelitian dilakukan. Perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden atau pekerja.

(7)

3. Tingkat Pencahayan

Alat yang digunakan untuk mengukur tingkat pencahayaan adalah lux meter. Titik pengukuran berada di bagian tengah pusat kerja yaitu daerah objek pekerjaan berada atau ditempatkan. Luminensi lapangan penglihatan yang terbaik adalah dengan kekuatan terbesar di bagian tengah pusat kerja. Cara pengukurannya yaitu :

a. Hidupkan lux meter yang telah dikalibrasi dengan menekan tombol “ON” dan membuka penutup sensornya.

b. Letakkan alat di tempat titik pengukuran yang telah ditentukan. c. Lalu dilakukan pembacaan display pada titik lokasi sampel dan

dibandingkan dengan standard yang ada. Standar Untuk pekerjaan halus minimal 1000 lux. (Standar Nasional Indonesia. Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja. SNI 16-7062-2004).

Pengukuran dilakukan di pagi hari antara pukul 09.00-10.00 WITA, siang hari pada pukul 12.00-13.00 WITA, sore hari pada pukul 15.00-16.00 WITA, dan malam hari dilakukan pengukuran pada pukul 19.00-20.00 WITA.

(8)

3.7 Teknik Analisis Data

Analilis data yang dilakukan dengan menggunakan program komputer. (Sugiyono, 2011: 250-254). Adapun analisis data yang dilakukan sebagai berikut : 1. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk melihat distribusi frekuensi variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen antara lain yaitu : pencahayaan dan masa kerja serta variabel dependen yaitu kelelahan mata.

2. Analisis Bivariat

Digunakan untuk mengetahui kemaknaan hubungan variabel Independen (Pencahayaan, masa kerja) dan variabel Dependen (kelelahan mata).

Uji statistik yang digunakan untuk membantu analisis adalah uji chi-square. Namun jika memiliki sel dengan nilai ekspektasi < 5 sebanyak 20 % maka akan diambil nilai ρ value pada Fisher’s Exact Test. Dikatakan terdapat pengaruh yang bermakna secara statistik jika diperoleh nilai p < 0,05 (Nugroho, 2009:34).

Untuk mengetahui pengaruh pencahayaan dan masa kerja terhadap kelelahan mata di pagi hari digunakan rumus chi-square 2 x 2

Keterangan :

X2 = Chi-square

a,b,c,d = Data nominal berbentuk frekuensi n = Jumlah Sampel d) (b c) (a d) (c b) (a ) 2 n -bc ad ( n 2 + + + + = 2 X

(9)

Sedangkan untuk mengetahui pengaruh pencahayaan dan masa kerja terhadap kelelahan mata di siang, sore dan malam hari digunakan rumus Fisher’s Exact Test. Keterangan : a, b, c, d = Frekuensi sel a, b, c, d N = Besar Sampel d! c! b! a! N! d)! (b ! c) (a ! d) (c b)! (a + + + + = p

Referensi

Dokumen terkait

2. Menyebutkan komponen-komponen sistem kelistrikan pada AC mobil dan menjelaskan fungsi masing-masing komponen serta mampu menggambarkan rangkaian kelistrikan AC mobil

Pada gambar diatas dijelaskan bahwa pada analisa jalinan tunggal ini, kinerja jalinan tesebut memiliki derajat kejenuhan yang tinggi pada jam puncak sore saat kondisi

Dari uraian di atas dapat diambil hipotesis dalam penelitian ini bahwa hubungan kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan adalah kualitas pelayanan mempunyai

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Anis Munandar (UMS, 2008) dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Strategi Mengeja dalam Pembelajaran Al–Qur’an”. Saudara Anis

Untuk melihat lebih jauh faktor-faktor yang mendorong efektivitas pengereman baik pada rem cakram maupun jenis tromol, maka dilakukan penelitian lanjutan pada

buah tangan khas dari daerah Jawa Barat, khususnya untuk kawasan Bogor, Sukabumi dan Cianjur (Bappeda Jabar, 2007). Menurut data Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Barat,

Di era globalisasi saat sekarang ini kemajuan teknologi berkembang sangat pesat, telah banyak diciptakan suatu teknologi baru yang dapat membantu pekerjaan

Berdasarkan penjelasan di atas jelaslah bahwa setiap perusahaan baik manufacturing maupun perusahaan jasa konstruksi sangat membutuhkan peramalan penjualan produk