Profil Balai Wilayah Sungai
Sumatera II
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
A. Informasi Umum
1
B. Potensi dan Prasarana Sumber Daya Air
1. Sungai
2
2. Danau
4
3. Bendungan
5
4. Irigasi
6
5. Rawa
9
6. Pantai
11
C.
Pengembangan Sumber Daya Air
1. Pekerjaan 2008
12
2. Project Loan
18
3. Bandara Kualanamu
21
4. Pekerjaan yang Siap Diresmikan
23
Dokumentasi
24
Informasi
Umum│A
Provinsi Sumatera Utara
Terdapat 29 kabupaten dan kota di provinsi ini, yaitu:
Posisi geografis Sumatera Utara terletak pada 1°-4° LU 98°– 100° BT
Luas wilayah provinsi Sumatera Utara 72.066,81 km² Jumlah Populasi 11.490.453 (2005)
Topografi daerah umumnya terdiri dari dataran rendah pada pantai pada bagian Timur, berbukit-bukit dan pegunungan pada bagian tengah dan barat.
Curah hujan antara 1.917 mm—3.884 mm, dengan rata-rata curah hujan tahunan 2.900 mm.
Suhu berkisar 20,4—32,7° C dan kelembaban udara antara 82% - 94%
18. Kabupaten Humbang Hasundutan
19. Kabupaten Tapanuli Utara 20. Kabupaten Tapanuli
Tengah 21. Kota Sibolga
22. Kabupaten Padang Lawas Utara
23. Kota Padang Sidempuan 24. Kabupaten Tapanuli
Selatan
25. Kabupaten Padang Lawas 26. Kabupaten Mandailing
Natal
27. Kabupaten Angkola Sipirok*
28. Kabupaten Nias
29. Kabupaten Nias Selatan 1. Kabupaten Langkat
2. Kota Binjai 3. Kota Medan
4. Kabupaten Deli Serdang 5. Kabupaten Serdang
Bedagai
6. Kabupaten Karo 7. Kota Tebing Tinggi 8. Kabupaten Batubara 9. Kabupaten Simalungun 10. Kabupaten Dairi 11. Kota Pematangsiantar 12. Kota Tanjung Balai 13. Kabupaten Asahan 14. Kabupaten Pakpak Bharat 15. Kabupaten Samosir 16. Kabupaten Toba Samosir 17. Kabupaten Labuhan Batu
Potensi & Prasarana
Sumber Daya Air│B
1. SUNGAI
Berdasarkan Permen PU No.11A Tahun 2006, Sumatera Utara memiliki 10 (sepuluh) Wilayah Sungai (WS) yaitu WS Alas-Singkil, WS Toba-Asahan, WS Bahbolon, WS Barumun-Kualuh, WS Batang Angkola-Batang Gadis, WS Batang Natal-Batang Batahan, WS Sibundong-Batang To-ru, WS Belawan-Ular -Padang, WS Nias dan WS Wampu Besitang.
Dari Kesepuluh WS tersebut 4 (empat) WS dikelola Pemerintah Pusat yang tanggung jawab pelaksanaan pengelolaannya berada pada Balai Wilayah Sungai Su-matera II. Keempatnya adalah WS Toba-Asahan WS Batang Angkola-Batang Gadis, WS Batang Natal-Batang Batahan dan WS Belawan-Ular -Padang.
WS Belawan-Ular-Padang meliputi DAS Deli yang melintasi kota Medan, ibukota propinsi Sumatera Utara yang berpo-tensi rawan banjir, DAS Ular yang merupakan sumber air bagi areal persawahan Irigasi Sungai Ular seluar 19.000 Ha serta DAS Padang yang melintasi Kota Tebing Tinggi, kota berpenduduk padat dan rawan banjir.
WS Toba-Asahan meliputi Danau Toba yang merupakan danau terbesar di tanah air dan obyek wisata yang ter-mashur di mancanegara serta DAS Asahan yang meru-pakan sumber air bagi PLTA Asahan dan melintasi Kota Tanjung Balai yang berpenduduk padat.
WS Bt. Angkola-Bt. Gadis meliputi DAS Bt. Angkola yang merupakan sumber air bagi daerah irigasi Paya Sordang seluar 4350 Ha serta daerah irigasi Batang Angkola seluar 7400 Ha dan DAS Batang Gadis yang merupakan sumber air bagi daerah irigasi Bt. Gadis seluas 6628 Ha.
WS Bt. Natal-Bt. Batahan merupakan Wilayah Sungai
Potensi & Prasarana
Sumber Daya Air│B
Potensi & Prasarana
Sumber Daya Air│B
Danau Toba
Salah satu danau ternama di Indonesia terle-tak di Provinsi Sumatera Utara, yaitu Danau Toba.
Danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia Jumlah sungai yang masuk ke Danau Toba berjumlah 145 buah, sedangkan yang keluar dari Danau Toba hanya Sungai Asahan
Perkiraan debit masuk ke Danau Toba Debit pada kondisi normal : 215,70 m³/s Debit pada kondisi banjir : 515,05 m³/s Perhitungan tersebut belum termasuk
debit akibat direct rain falldan dengan asumsi bahwa kondisi DAS Danau Toba adalah baik, dengan luas 364.854 Ha yang terdiri dari perairan Danau Toba 110.260 Ha dan daratan 254.594 Ha (data statistik Sumut, 1991). Namun kenyataannya ber-dasarkan kondisi sungai yang ada di atas diperkirakan 80% adalah kritis, dan diperkirakan debit yang masuk sekitar 70-80 m³/detik
3. BENDUNGAN
Data bendungan/embung di Sumatera Utara:
Bendungan Tangga
Potensi & Prasarana
Sumber Daya Air│B
No Lokasi/Kab BendunganNama Fungsi
Tahun Daerah Tipe Panjang Tinggi Kapasitas Pemanfaatan
Pengelola Selesai Tangkapan Bendungan Bendungan Bendungan Tampung Irigasi BakuAir
Konstruksi (Km2) (m) (m) (m) (103m3) (Ha) l/det
1 Parapat Sigura-gura PLTA 1981 3.730 Gravity(PG) 173 46 81.000 0 Inalum 2 Sibolga
Sipansi-haporas PLTA 2004
196 Gravity(PG) 244 38 2.290 0 PLN 3 Parapat Siruar PLTA, air baku 1983 3.674 Gravity(PG) 71 39 286.000 0 Inalum 4 Parapat Tangga PLTA 1983 3.820 Arch(VA) 125 82 71.000 0 Inalum
Potensi & Prasarana
Sumber Daya Air│B
4. IRIGASI
Berikut adalah daerah irigasi Provinsi Sumatera Utara menurut Kepmen PU 390/KPTS/M/2007 tentang Penetapan
status daerah irigasi yang pengelolaannya menjadi Wewenang dan tanggung jawab pemerintah, pemerintah
provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota
No.
Daerah Irigasi
Jumlah DI
Luas (Ha)
A.
KEWENANGAN PROPINSI
12
54.499
B.
KEWENANGAN PROPINSI
64
78.168
C.
KEWENANGAN KABUPATEN / KOTA
932
182.723
Potensi & Prasarana
Sumber Daya Air│B
No.
Daerah Irigasi
Lokasi
Luas (Ha)
1 Namu Sira-sira/paya Sordang
Langkat
5.521
Binjai
779
2 Paya Sordang
Kab. Tapanuli
4.350
3 Bandar Sidoras
Kab. Deli Serdang
3.017
4 Perbaungan
Kab. Serdang Bedagai
5.920
5 Sei Buluh
Kab. Serdang Bedagai
4.020
6 Sei Belutu
Kab. Serdang Bedagai
5.082
7 Kerasaan
Kab. Simalungun
5.000
8 Perkotaan
Kab. Asahan
3.457
9 Silau Bondo
Kab. Asahan
3.231
10 Batang Ilung
Kab. Tapanuli Selatan
4.194
11 Batang Gadis
Kab. Mandailing Natal
6.628
12 Bulung Ihit
Kab. Labuhan Batu
3.300
TOTAL
54.499
Keterangan
Lintas Kabupaten/Kota
Lintas Kabupaten/Kota
Dalam satu Kab./Kota
Dalam satu Kab./Kota
Dalam satu Kab./Kota
Dalam satu Kab./Kota
Dalam satu Kab./Kota
Dalam satu Kab./Kota
Dalam satu Kab./Kota
Dalam satu Kab./Kota
Dalam satu Kab./Kota
Dalam satu Kab./Kota
Potensi & Prasarana
Sumber Daya Air│B
5. RAWA
Gambaran secara menyeluruh mengenai potensi dan pengembangan daerah rawa dirangkum dalam pohon rawa, seperti berikut :
Prasarana rawa di BWS Sumatera II adalah sebagai berikut :
Garis pantai yang perlu segera ditangani sepanjang 15 Km yaitu Pantai Barus, Pantai Cermin, Pantai Sialang Buah, dan Pantai Sibolga.
Terjadi abrasi pantai di Kab. Tapanuli Tengah sepanjang 2.750 m, yang sudah ditangani sepanjang 750 m dan yang belum ditangani sepanjang 2.000 m. Daerah yang dilindungi terdiri dari jalan raya sepanjang 10 Km dan permukiman seluas 4 Ha. Pada TA. 1996/1997 – TA. 1997/1998 telah dilaksanakan
pengamanan Pantai Barus sepanjang 2 Km, TA.1998/1999 sepanjang 1 Km, dan selesai pada TA. 1999/2000.
Studi pengembangan dan pemanfaatan Sumber Daya Air yang telah dilaksanakan di WS dan Studi Pengamanan Pantai adalah
Feasibility Study : Belawan-Padang (1992), Bah-Bolon (1980), Asahan(1990), Barumun-Kualuh (1982), Batang Gadis-Batang Toru (1979), Wampu-Besitang (1971), dan Pantai Barus (1989)
Master Plan : Belawan-Padang (1992), Bah-Bolon (1980), Asahan (1990), Barumun-Kualuh (1982)
Detail Desain : Belawan-Padang (1992), Bah-Bolon (1980), Pantai Barus (1995).
6. PANTAI
Potensi & Prasarana
Sumber Daya Air│B
2. PROJECT LOAN
A. MEDAN FLOOD
CONTROL
2. PROJECT LOAN
B. PTSL II
(IP-505) JBIC
LOAN
2. PROJECT LOAN
C. WATER RE-SOURCES EXIST-ING FACILITIES REHABILITATION AND CAPACITY IM-PROVEMENT PRO-JECT (IP-510) JBIC LOAN
Pengembangan
Sumber Daya Air│C
KONDISI SAAT INI:
Jaringan pengairan yang telah ada di sekitar rencana Bandara Kuala Namu adalah Sungai Ular, yang pada tahun 1994 telah ditingkatkan kapasitasnya menjadi 800
m3/det (Q-25 tahunan);
Sungai Serdang, yang pada tahun 2005 telah ditingkatkan kapasitasnya menjadi 723 m3/det (Q-25 tahunan);
Sungai Batugingging dan Sungai Kuala Namu, yang telah bertanggul, tetapi kapasitasnya masih belum memadai;
Saluran Pembuang Ramonia Pantai Labu dan Saluran Pembuang Kemang, yang merupakan jaringan pembuang dari Irigasi Sungai Ular;
Jaringan drainase sisi Selatan rencana Bandara, yaitu Drainase Kebun Kelapa Pasar-5 yang menyambung dengan drainase yang menyusur sisi Selatan di dalam area Bandara;
Jaringan drainase sisi Utara rencana Bandara, yaitu saluran drainase yang menyusur dari Sidourip - Durian - Pantai Labu;
Jaringan drainase sisi Selatan dan jaringan drainase Irigasi Sungai Ular dapat dimanfaatkan sebagai penampung aliran permukaan yang berasal dari sisi Selatan Bandara, dari daerah Lubuk
Pakam, dan dari daerah Kualanamu dan membuangnya ke Pantai Labu; Jaringan drainase sisi Utara dapat
dimanfaatkan untuk menerima drainase yang berasal dari Bandara untuk selanjutnya dibawa dan dibuang ke laut (Pantai Labu).
3. BANDARA KUALANAMU
DATA TEKNIS
Kualanamu merupakan daerah dataran, dengan ketinggian 2 - 7 m dpl. berada di antara Sungai Serdang dan Sungai Ular. mempunyai kemungkinan untuk terkena luapan air banjir dari sungai yang ada di sekitarnya atau kemungkinan genangan air sebagai daerah dataran rendah
LOKASI
kecamatan Beringin dan Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang
Lokasi Bandara KEBUTUHAN PROYEK
Peningkatan Pengendalian Banjir Sungai Batugingging dan Sungai Kuala Namu, sepanjang 8,80 km beserta bangunan-bangunan pe-lengkapnya;
Normalisasi jaringan drainase di sisi Utara Bandara, Sidourip-Durian - Pantai Labu, sepanjang 8,30 km, beserta bangunan-bangunan pelengkapnya;
Pembersihan di beberapa tempat di jaringan drainase Ramonia Pan-tai Labu, sepanjang 3,00 km.
No Uraian Pekerjaan Perkiraan Biaya (Rp)
1. SID Jaringan Pembuang Sungai Pantai Labu
sepanjang ± 20 km. 500.000.000.00 2. Setting out dan Pemasangan Patok BM Sungai
Batu Gingging untuk kebutuhan pembebasan tanah
sepanjang 8,80 km
100.000.000.00 3. Pembebasan tanah Sungai Batu Gingging.
Se-luas 56.400 m2 5.640.000.000.00 4. Normalisasi Jaringan Pembuang Sungai Pantai
Labu sepanjang - 20 km 12 240.000.000.00 5. Pembersihan di beberapa tern pat di jaringan
drainase Ramonia sepanjang 3,00 km 288.000.000.00 6. Peningkatan dan Pcngendalian Banjir Sungai
Batt!
Gingging sepanjang 8,80 km
77.760.000.000.00
TOTAL 96.528.000.000,00
Maksud : mengatasi masalah drainase
Manfaat : menghasilkan suatu prasarana sumber daya air untuk pengendalian banjir dan genangan air
Status : - Studi AMDAL
- Proses pelelangan SID Jaringan Pembuang Sungai Pantai Labu sepanjang + 20 km