2
TIM LUMBUNG KAMPUNG NUSWANTARA, MEMULAI PERMAKULTUR DARI RUMAH
Disclaimer:
{ buku ini adalah karya lumbung kampong nuswantara sebagai dalam rangka pelatihan berkebun bagi karyawan pabrik untuk
meningkatkan kemandirian di rumah }
Semua dalam tulisan ini tanggung jawab tim, dan tidak interpretasi atasnya. Tulisan dalam buku ini boleh disebarluaskan baik secara
elektronis maupun hardcopy. Kami berharap mereka yang menyebarluaskan bukan untuk kepentingan pribadi atau mencari
3
KATA PENGANTAR
Permakultur merupakan pendekatan holistik yang telah terbukti. Bill Mollison dan David Holmgren memperkenalkannya awal 1970-an. Sejak itu permakultur dipraktekkan bersama, dan banyak orang menjadi mandiri.
Buku ini merupakan buku pengantar yang bersifat praktis dari rangkaian belajar bersama karyawan pabrik untuk dapat memulai dalam kerangka sederhana permakultur. Sehingga tidak ada kata “sulit” untuk memulai dan mengubah diri kita ke dalam permakultur.
Buku ini dapat digunakan oleh siapa saja yang ingin mengubah hidupnya dan memulai kehidupan baru dalam nuansa dan naungan alam berpikir dan alam bertindak permakultur.
Permakultur bukan hal baru di Indonesia, namun pustaka permakultur masih sangat sedikit berbahasa Indonesia. Harapan kami buku ini menjadi sarana untuk memulai tradisi penulisan dan dokumentasi permakultur di Indonesia dan dalam bahasa Indonesia.
Kami menghaturkan terima kasih kepada teman, saudara, handai taulan sehingga buku ini dapat terbit
Shalawat serta salam bagi Baginda Rasulullah dan keluarga. Salam.
4
Daftar Isi
Disclaimer ___________ 02 Kata Pengantar ___________ 03 Daftar Isi ___________ 04 Apakah Permakultur? ___________ 05 Mengapa Permakultur? ___________ 07 Adab Permakultur ___________ 07 Akhlaq Permakultur ___________ 08 Langkah-langkah menerapkan permakultur _______ 12Kompos Cepat ___________ 15
Membuat Inokulan ___________ 16
Irigasi Tetes ___________ 17
Irigasi Biopori ___________ 17
Irigasi Perembesan ___________ 18
Bedengan Lubang Kunci ___________ 19
Bedengan Spiral ___________ 19
Bedengan Kapiler ___________ 20
Kebun Vertikal ___________ 21
Kebun Botol Vertikal ___________ 22
Akuaponik ___________ 23 Pengendalian Hama ___________ 23 Membuat MOL ___________ 24 Resep Biopestisida ___________ 24 Kompos Takakura ___________ 25 Penutup ___________ 27 Pustaka ___________ 27
5
Apakah Permakultur itu?
Permakultur adalah
“merancang kehidupan dan menjalani hidup sesuai dengan pola alam, atau sunnatullah, ketentuan dan hukum Allah yang berlaku permanen bagi siapa saja di alam semesta ini.” Kata 'permaculture' merupakan singkatan dari 'permanent culture' – artinya tatanan kehidupan di atas permukaan bumi yang lestari, terus menerus, permanen, stabil, bertahan (resilience), mandiri atau berdikari.
Permakultur juga berarti permanen agri-kultur, atau pertanian permanen. Agrikultur berasal dari kata agrae yang berarti tanah dan kultur artinya
menumbuhkan. Permakultur ingin mengembalikan agrikultur sebagai cara menumbuhkan kembali tanah.
• Lestari
• Stabil
• Tetap
Perma
• Sistem Hidup
• Pertumbuhan
• Pola Pikir
Kultur
6
Permakultur adalah ilmu mendesain sistem kehidupan termasuk sistem (desain) pertanian. Banyak pertanian dibuat dengan tanpa desain, atau dianggap desain tapi tidak holistik. Tugas manusia sebagai khalifah adalah mendesain kehidupan yang halal, toyib dan berkah.
Per
mak
7
Mengapa Permakultur?
(Transkrip
Ceramah Jon Jandai di TED)
Karena hidup itu mudah Uang membuat sengsara
Manusia harus menjadi manusia, bukan robot
Belajar dari sejarah peradaban Hidup lestari
Adab dalam Permakultur
Permakultur didasarkan pada tiga adab; yaitu "adab kepada bumi, adab kepada manusia,
8
Adab adalah bukan sekedar sopan santun. Adab merupakan etika yang adiluhung, membuahkan akhlaq (budi pekerti). Adab adalah rasa hormat, rasa peduli, rasa kasih sayang, berinteraksi dan terlibat. Rasulullah َﻢَّﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَ ُﷲا َّ َﺻ bersabda:
ﻮُ َﲪْرا ، ُﻦَ ْﲪَّﺮﻟا ُﻢُﻬُ َﲪْﺮَﻳ َنﻮُ ِﲪاَّﺮﻟا
ْﻦَﻣ ْﻢُﻜْ َﲪْﺮَﻳ ِضْرَ ْﻷا َﻞْﻫَأ ا
ِﰲ
ِءاﺎَﻤَّﺴﻟا
“Jadilah penuh welas-asih akan dikasihi oleh Sang Pengasih. Sayangilah siapa saja yang bumi, kamu akan disayangi sesiapa yang di langit.”
Sikap (Akhlaq) Permakultur
1. Masalah adalah Solusi
Masalah hadir di alam sebagai solusi. Bill Mollison mengatakan bahwa “sawah anda tidak memiliki masalah dengan keong emas, anda hanya
kekurangan bebek”. Setiap hama (sebagai masalah) sebetulnya adalah potensi untuk mengembangkan budidaya yang lain.
A
da
b
Budi pekerti
Kepedulian
Kasih sayang
9
2. Semua adalah kebun
Semua yang ada di alam akan kembali ke alam. Kebun terbentuk dengan sendirinya, misalnya, pada mobil tua yang tidak dipergunakan dalam waktu sangat lama. Alam memperbaiki dirinya dengan daur ulang dan penguraian. Kemudian membentuk lingkungan ekologisnya secara mandiri.
3. Bekerja dengan alam, bukan
melawan alam
Fukuoka mengatakan, bahwa alam, apabila dilawan, akan kembali mempertahankan diri dengan
serangan yang mematikan. Betapa banyak bangunan hancur karena melawan alam.
4. Semua yang ada di alam bekerja
dua arah
Ulat pada pohon murbei dapat dilihat sebagai dua hal; negatif yaitu sebagai hama, dan positif yaitu sebagai penghasil kokon bahan pembuat sutra.
5. Bekerja di tempat yang dapat
memberikan dampak baik
Membuat prioritas tempat kita bekerja adalah untuk fokus dan sesuai kemampuan kita. Lebih baik menanam 10 pohon dan hidup (dampak) daripada 1000 pohon namun 90%nya mati (kurang
10
6. Semua hal memiliki lebih dari
satu fungsi
Dengan mengamati dan menganalisis bahwa ayam bukan saja menghasilkan telur, juga bulu, daging, panas tubuh, membersihkan lahan, menyeleksi hama, membuat kompos, memberi kotoran sebagai pupuk, dll.
7. Panen secara Teori Tidak
Terbatas
Apabila elemen-elemen disatukan akan memberikan panen berlipat ganda. Kacangpanjang merambat pada batang jagung, Labu merambat menutupi lahan menjadi mulsa, dll.
8. Mengikuti Pola Alam
Alam adalah sebuah buku, dan lanskap yang ada adalah buku yang dibuka. Ikutilah dari mana dan ke mana air mengalir, kita akan mempelajari pola alam bekerja. Alam bekerja dengan pola-pola yang dapat kita ikuti langkah-langkahnya.
9. Informasi yang Intensif,
Perenungan yang Serius
Poin penting permakultur adalah perancangan atau desain. Lebih baik 100 kali berpikir dan 1 kali bekerja ketimbang berpikir sekali namun bekerja ratusan kali karena desain yang “kurang baik”. Karena redesain (desain ulang) memerlukan upaya ekstra ketimbang sejak awal bijaksana terhadap sektor dan elemen dalam rancangan lanskap.
11
Hal ini bukan berarti tidak bekerja. Bahkan dalam bekerja kita juga menimbang uji coba untuk belajar. Setiap kesalahan juga sarana belajar. Dengan skala kita dapat mengukur tingkat belajar kita sehingga tidak terjadi kerusakan.
10. Tidak berlebih-lebihan
Sebagaimana adab untuk menetapkan batas “kebutuhan”, memisahkannya dari keinginan, dan menyederhanakan pemenuhan kebutuhan, maka kita juga sebisa mungkin menghindari sikap berlebih-lebihan. Berlebih-lebihan adalah sikap tamak, ingin selalu lebih, serakah, ingin yang terbanyak, melebihi kebutuhan, dan akibatnya adalah kemubaziran, kesiasiaan.
Integrasi elemen-elemen dalam lokasi berhubungan sehingga dapat bekerja sama, menyokong bersama suatu fungsi dan memanfaatkan multifungsi dari elemen-elemen menciptakan tepian-tepian produktif dalam sistem holistik swatata merupakan manifestasi alam secara paripurna. Kebun meniru alam, kehidupan meniru kebun.
12
Langkah-langkah menerapkan
permakultur
“Permaculture is alive with possibilities of positive change.”
Berikut ini semacam tips untuk melangkah memasuki “alam” permakultur:
1) Tetapkan tujuan dengan visi yang jelas Buatlah sebuah daftar mengenai aspek-aspek permakultur yang betul-betul menjadi minat anda dan ingin diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja, kemandirian.
Tentukanlah tujuan dengan cara yang anda pilih yang praktis dapat dilakukan dengan kondisi yang anda hadapi sekarang untuk mencapai visi
kemandirian tersebut. Misalnya saja tujuan anda adalah 70% sumber pangan ditumbuhkan sendiri. Kemudian anda memulai dengan mencari tahu mengenai desain kebun rumah. Saya membuat folder khusus pada computer saya dengan nama “Kebunku” yang berisi dokumen yang saya
kumpulkan dari berbagai sumber, baik berupa foto, dokumen, video, dengan berbagai subkategori sesuai kondisi rumah saya, termasuk di dalamnya daftar tanaman yang dapat ditumbuhkan kembali dari sisa sayuran atau bumbu yang kita masak, peternakan cacing, daftar sayuran yang dapat saya tumbuhkan dan memang saya konsumsi seperti kangkung, bayam, kelor, dll.
13
Permakultur didasarkan pada visi, “bisa”. Sebuah visi positif yang mendorong kreativitas, memecah masalah menjadi solusi. Lahan sempit menumbuhkan kreativitas olah lahan dan lanskap menjadi produktif dan berdayaguna.
2) Mempelajari Permakultur, dari buku atau sumber lain
Sudah sangat banyak buku yang ditulis berkenaan dengan permakultur maupun subbagian tematik yang berkaitan dengan permakultur, misalnya urban farming. Salah satu buku sederhana yang bisa digunakan adalah Halaman Organik karya Soeparwan Soeleman dan Donor Rahayu (Agromedia).
3) Mulailah dari Dapur
Buatlah semacam “komitmen” di dapur kita untuk memilih dan berbelanja lokal, pasar tradisional, dari bahan organik, bukan dari bibit transgenik. Karena kita sedang berinvestasi dengan tubuh kita. Kita juga harus mengurangi konsumsi pangan olahan
14 4) Mengajak teman
Apabila kita sudah merasa percaya diri, kita dapat mengundang rekan-rekan untuk melakukan arisan, kumpul-kumpul, dan berbincang-bincang mengenai “proyek” yang telah anda lakukan. Undang mereka untuk merasakan kebun anda. Dan di sini kita dapat membangun komunitas bersama.
5) Melibatkan anak muda
Kita dapat mengusulkan sekolah anak-anak kita untuk bersama-sama menerapkan permakultur di sekolah. Kita bantu dan fasilitasi sekolah anak-anak kita, dengan melatih guru, membangun kebun kecil di sekolah, menyusun program sekolah dan bersama sekolah mempraktekkan kegiatan berkebun bagi anak-anak. Banyak guru dan anak-anak menyukai kegiatan di luar kelas, termasuk dalam hal ini berkebun. Menanam pohon, memelihara cacing, menginstalasi kebun kecil, merawat tanaman, menyiram, dll. Kita nanti akan merasakan hasil dari kebun kita.
Permakultur menjadikan pertanian menarik bagi kaum muda. Pemuda yang enggan kembali ke tanah dapat diundang kembali dengan pengenalan kembali kepada alam, mempelajari pola alam dan meniru alam ke dalam desain.
15
Membuat Kompos Cepat
Perbandingan bahan coklat dan hijau adalah 25:1. Gunakan kotoran ternak sebagai sumber nitrogen sekaligus starter atau inokulan.
Bahan baku
Bahan organik (sampah) 20 kg Sekam arang 2 kg
Kotoran sapi kering 2 kg Dedak 1 kg
Molase 2-4 botol
EM4 atau inokulan 1 botol Cara Membuat
1. Rajang bahan-bahan organik (2-3 cm) 2. Campurkan bahan-bahan organik dengan
kotoran sapi, sekam, dedak dan diaduk sampai rata
3. Campurkan EM4 atau inokulan dengan molase, tambahkan air, aduk sampai rata dan diamkan 15 menit
4. Tambahkan air yang tidak mengandung kaporit atau disinfektan, secukupnya (15-30% dari semua bahan) [pastikan tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering, caranya adalah dengan mengepalkan adonan, bila masih ada air menetes, berarti terlalu basah, bila tidak dan adonan perlahan terurai, berarti kadar air cukup]
5. Campurkan bahan inokulan (no. 3) ke dalam adonan dan diaduk sampai rata.
6. Masukkan adonan ke dalam karung (yang berpori). Pastikan suhu tidak lebih dari 50°C.
16
Bila lebih adonan diaduk2 agar gas panas lepas.
7. Biarkan 5-7 hari kompos akan siap.
Membuat Inokulan Padat
Bahan baku Sekam padi 10 kg Bekatul kasar 20 kg Air 21 liter
Kompos jadi (sebelumnya) 1 kg Tetes tebu 1 botol
Cara Membuat
1. Letakkan bahan di atas tanah (bukan lantai semen), campurkan bahan (sekam padi, bekatil dan kompos jadi)
2. Ratakan bahan dengan menambahkan air sedikit demi sedikit agar merata (18 liter) 3. Siapkan tetes tebu dengan campuran ragi atau tape dan larutkan ke dalam 3 liter air 4. Siramkan ke dalam adonan perlahan
sehingga merata dan muncul gumpalan-gumpalan
5. Setelah diaduk rata, buatlah tumpukan seperti gundukan gunung setinggi 30 cm 6. Tutup dengan terpal
7. Lakukan pengadukan atau pembalikan setiap hari sampa 5-7 hari
17
Irigasi Tetes
Teknik mudah dengan mengalirkan air perlahan (seperti infus) ke akar tanaman.
Biopori
Membuat lubang dalam tanah yang diisi mulsa, sekaligus sebagai sengkedan dan tangkapan air hujan.
Biopori adalah menggunakan lubang multifungsi, sebagai pengompos sekaligus irigasi efisien. Biopori cocok untuk tanaman pohon yang akarnya dalam.
18
Irigasi Perembesan
Dengan bahan wadah tanah liat, air merembes perlahan di dalam tanah
19
Bedengan Lubang Kunci
Bedengan tinggi untuk memudahkan kerja, memperluas bidang tanam, mengkombinasikan dengan ternak cacing
Bedengan Spiral
Bedengan spiral adalah meniru pola keong dalam membuat rumah. Bedengan ini ditinggikan untuk memudahkan kerja, mempermudah irigasi, memperluas bidang tanam, mengkombinasikan dengan kendali hama, lebih beragam tanaman, pengelolaan berbagai jenis tanaman (suka matahari, suka air, kurang suka air, dll).
Selain itu tumpangsari yang digunakan dapat menciptakan struktur yang stabil
20
Bedengan Kapiler
Bedengan kapiler memudahkan kerja, tidak perlu menyiram, mengkombinasikan dengan ternak cacing dan memanfaatkan air secara efisien.
21
Kebun Vertikal
Memanfaatkan lahan dan bahan bekas kita dapat membuat kebun vertikal. Misalnya memanfaatkan palet bekas.
22
Kebun Botol Vertikal
23
Aquaponik
Mengkombinasikan antara kebun hidroponik dengan kolam ikan
Pengendalian Hama
1. Menanam tanaman pengusir hama (Kenikir, Telekan, Bunga-bungaan, dll)
2. Membuat tempat sarang predator (katak, kadal, burung, dll)
3. Tumpangsari – Lihat kecocokan tanaman 4. Selang seling tanaman – satu jenis tidak satu
baris dan di bedengan yang berbeda-beda 5. Rotasi tanaman – diselingi polong-polongan 6. Mulsa terus menerus
24
Membuat MOL (Inokulan Cair)
Bahan baku Air 10 liter
Tetes tebu/ molase 1,5 liter Ragi atau tape 2-3 sendok makan EM4 atau bisa kompos cair dari cacing Cara Membuat
1. Siapkan air 10 liter masukkan ke dalam dirigen
2. Larutkan tetes tebu dengan ragi dalam 2 liter air, aduk hingga benar-benar larut
3. Masukkan cairan ke dalam larutan, aduk atau kocok hingga rata
4. Peram atau diamkan 5-7 hari
Resep Biopestisida
Bahan baku
1 siung bawang putih 1 siung bawang merah 1 sendok teh merica bubuk 1 toples air
1 sendok sabun cair (sabun cuci piring) Cara Membuat
1. Rajang dan uleg/giling, tambahkan sedikit air, bawang putih dan bawang merah. 2. Tambahkan merica bubuk dan campurlah
dengan air.
25
4. Saringlah menggunakan saringan, kemudian tambahkan sabun cair.
5. Campurkan hingga rata.
6. Semprotkan ramuan tersebut langsung pada tanaman (daun dan batang), termasuk bagian bawah daun, di mana hama biasanya berlindung dan bersembunyi.
7. Ramuan ini dapat disimpan sampai satu minggu dalam wadah tertutup di lemari es.
Kompos Takakura
Bahan dan alat
Keranjang plastik segi empat, dilubangi di setiap sisi (lubang seukuran 1cm)
Bantal sekam padi 2 buah Kain kasa hitam
Kardus
26 Cara membuat
1. Keranjang bagian dalam dilapisi kardus, di setiap sisi
2. Sampah organik rumah tangga dirajang/dicacah 3. Bantalan sekam diletakkan paling dalam,
kemudian bahan starter yang telah ada 1 minggu (bisa juga kompos yang sudah jadi)
4. Masukkan cacahan sampah ke dalam keranjang 5. Letakkan bantal sekam ke atasnya
6. Tutup dengan kasa hitam 7. Ditutup dengan tutup keranjang
8. Setiap hari dapat ditambahkan cacahan sampah organik
9. Kompos dipanen separuhnya, dan separuhnya dapat digunakan sebagai starter berikutnya 10. Kompos yang dipanen, dianginkan selama 1 jam
27
Penutup
Intinya adalah mengubah diri kita menjadi lebih baik, bagi diri sendiri maupun bagi bumi. Ubahlah cara kita memandang sesuatu, cara berpikir kita, dan perbaiki diri kita dari makanan, gaya hidup, dll. Tidak ada kata terlambat memulai dan mengubah hidup kita.
Pustaka
Mukadimah Permakultur: Desain Sistem Holistik. Khaerul Anam. Tim Lumbung Kampung, Surakarta. 2016. 100 halaman.
Permaculture for Beginners, Jonathon Cardone. Stencil. 2015. 23pp.
Getting Started in Permaculture, Ross &
Jenny Mars. Chelsea Green, England. 2008. 102pp.