• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketika Ayat-Ayat Allah Berbicara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ketika Ayat-Ayat Allah Berbicara"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Ketika Ayat-Ayat Allah Berbicara Bagian Ketujuh Page 1

Ketika

Ayat-Ayat Allah

Berbicara

Bagian Ketujuh

Apa yang tertulis disini merupakan hasil pemahaman penulis yang masih dangkal mengenai pesan-pesan yang tertulis di dalam Al Quran. Namun penulis berharap tulisan ini dapat memberikan ide kepada para pembaca untuk juga dapat memahami pesan-pesan di dalam Al Quran sesuai dengan latar-belakang dari masing-masing pembaca.

Mohamad Guntur Wijayanto

(2)

Ketika Ayat-Ayat Allah Berbicara Bagian Ketujuh Page 2

PENGANTAR

Alhamdulillah, setelah selama berpuluh tahun penulis mencoba untuk sedikit memahami pesan-pesan yang tertulis di dalam Al Quran, akhirnya Allah mengijinkan saya untuk menuliskan hasil pemahaman yang saya peroleh.

Membaca, mempelajari dan memahami Al Quran haruslah berdasarkan rukun iman yang teguh agar kita tidak terjebak, terjerumus dan tergelincir dalam mengambil sebuah kesimpulan. Insya Allah, apabila kita dapat mempelajari Al Quran dengan bersandar kepada rukun iman, maka kita dapat mempertebal pemahaman kita tentang rukun Islam.

Segala puji syukur saya kehadapan Allah SWT yang telah memberi sedikit tambahan ilmu kepada penulis dan menjaga keteguhan iman saya, sehingga penulis memiliki pemahaman baru mengenai pesan-pesan Allah di dalam Al Quran. Dengan segala kekurangan ilmu yang ada pada penulis dan dengan segala kerendahan hati, penulis mencoba untuk menuliskan pemahamam yang saya peroleh. Tidak lupa penulis ingin mengajak kepada para pembaca semua, untuk lebih dalam, melakukan

pemahaman dan kajian terhadap Al-Quranul karim, karena Al Quran diturunkan oleh Allah dalam bahasa manusia. Dalam tulisan ini, penulis menyadur beberapa tulisan dari banyak penulis yang tidak dapat disebut satu-persatu.

Ucapan terima kasih yang tulus untuk om (alm. H. Sutaryadi) dan adik-adik yang telah membantu memberikan ide-ide, pemikiran-pemikiran yang luar biasa dan koreksi sehingga penulis dapat

menyelesaikan tulisan ini. Pembahasan ini masih jauh dari sempurna, tapi Insya Allah ini adalah awal sebuah langkah untuk dapat mempelajari dan memahami pesan-pesan yang ada di dalam Al Quran. Ucapan terima kasih yang tak terhingga juga saya sampaikan kepada Ibuku, Hj. Isbomi Subandining dan Bapakku, (alm) H. Soerasto yang telah mendidik penulis dengan kasih sayang dan kesabaran serta

mengajarkan hal-hal sederhana dalam menjalani kehidupan. Semoga Allah mengampuni segala dosa dan kesalahan Ibu dan Bapakku dan semoga kami dapat berkumpul kembali di surgaMu nanti, Amin.

Tulisan ini aku wasiatkan kepada anak-anakku dan anak keturunanku, semoga Allah memberikan hidayahNya kepada mereka dan menetapkan iman Islam mereka. Semoga kami dapat bertemu dan berkumpul di surgaMu nanti. Ya Allah, kabulkanlah doa dan permohonanku ini, Amin.

QS: Al Baqarah

131. Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam".

132. Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".

(3)

Ketika Ayat-Ayat Allah Berbicara Bagian Ketujuh Page 3

Mendirikan

Sholat

Sebuah Perintah Allah

Yang Sederhana Tapi

Berdampak Luar Biasa

(4)

Ketika Ayat-Ayat Allah Berbicara Bagian Ketujuh Page 4

Daftar Isi

I. Pendahuluan ... 5

II. Perintah Sholat ... 6

III. Mendirikan Sholat ... 8

IV. Mendirikan Sholat Mendidik Akhlak ... 9

V. Dampak Mendirikan Sholat... 11

(5)

Ketika Ayat-Ayat Allah Berbicara Bagian Ketujuh Page 5

MENDIRIKAN SHOLAT

I.

Pendahuluan

Mendirikan sholat, sebuah perintah Allah yang sederhana dan menggunakan bahasa yang sederhana pula. Setiap ulama pastilah berulang-kali mengingatkan kita untuk mendirikan sholat, tapi pada kenyataannya sholat tidak menghindarkan sebagian besar dari kita pada perbuatan keji dan mungkar. Lalu dimana letak kesalahan kita? Apakah ke-khusyukan sholat kita yang kurang atau ada sebab yang lain?

Kali ini, penulis akan mencoba menganalisa perintah mendirikan sholat ini. Perintah khusus (mendirikan sholat 5 waktu) yang diberikan Allah kepada rasulullah Muhammad SAW pada peristiwa Isra-Miraj. Analisis yang penulis lakukan berdasarkan kalimat perintah “mendirikan solat”, sebenarnya apa yang terkandung di dalam kalimat ini?

Segala puji syukur penulis kehadapan Allah SWT yang telah memberi sedikit tambahan ilmu kepada penulis, sehingga penulis memiliki pemahaman baru mengenai perintah mendirikan sholat. Dengan segala kekurangan ilmu yang ada pada penulis dan dengan segala kerendahan hati, penulis mencoba untuk menuliskan pemahamam yang penulis peroleh mengenai perintah mendirikan sholat.

Tidak lupa penulis ingin mengajak kepada para pembaca semua, untuk lebih dalam, melakukan

pemahaman dan kajian terhadap Al-Quranul karim, karena Al Quran diturunkan oleh Allah dalam bahasa manusia.

(6)

Ketika Ayat-Ayat Allah Berbicara Bagian Ketujuh Page 6

II.

Perintah Sholat

Ada banyak ayat yang memerintahkan kita untuk mendirikan sholat, namun pada kesempatan ini penulis hanya akan memberikan beberapa saja dari ayat-ayat tersebut.

QS: Al Baqarah QS: Al Baqarah QS: Al Baqarah QS: Al Baqarah 2: 1. Alif laam miin.

2: 2. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, 2: 3. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan sholat,dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.

2: 43. Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'. 2: 177. Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan sholat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan,

penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

QS: An Nisaa’ QS: An Nisaa’ QS: An Nisaa’ QS: An Nisaa’

4: 102. Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak

mendirikan sholat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (sholat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang sholat besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu,lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan

senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu.

4: 103. Maka apabila kamu telah menyelesaikan sholat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka

dirikanlah sholat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya sholat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.

QS: At Taubah QS: At Taubah QS: At Taubah QS: At Taubah

9: 5. Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

9: 11. Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.

(7)

Ketika Ayat-Ayat Allah Berbicara Bagian Ketujuh Page 7 QS: Al

QS: Al QS: Al QS: Al Israa’Israa’Israa’ Israa’

17: 78. Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula sholat) subuh. Sesungguhnya sholat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).

QS: Ibrahim QS: Ibrahim QS: Ibrahim QS: Ibrahim

14: 31. Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: "Hendaklah mereka mendirikan sholat, menafkahkan sebahagian rezki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada bari itu tidak ada jual beli dan

persahabatan. QS:Thaahaa QS:Thaahaa QS:Thaahaa QS:Thaahaa

20: 132. Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.

QS:Al Ankabuut QS:Al Ankabuut QS:Al Ankabuut QS:Al Ankabuut

29: 45. Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

QS:Faathir QS:Faathir QS:Faathir QS:Faathir

35: 29. Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan sholat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,

35: 30. agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.

QS:Al A’Alaq QS:Al A’Alaq QS:Al A’Alaq QS:Al A’Alaq

96: 9. Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang, 96: 10. seorang hamba ketika mengerjakan sholat,

96: 11. bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu berada di atas kebenaran, 96: 12. atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?

96: 13. Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpaling? 96: 14. Tidaklah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya? 96: 15. Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya,

96: 16. (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.

Masih banyak ayat-ayat dimana Allah memerintahkan kita untuk mendirikan sholat. Yang menarik adalah bahwa Allah menggunakan kata “mendirikan” untuk memerintahkan kita bukan kata lain yang sepadan, misalnya: mengerjakan, melaksanakan atau melakukan. Mengapa?

(8)

Ketika Ayat-Ayat Allah Berbicara Bagian Ketujuh Page 8

III.

Mendirikan Sholat

Sekarang perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini: 1. … mendirikan mesjid …

2. ….mendirikan rumah

3. …mendirikan sebuah (beberapa) perusahaan …. 4. …mendirikan yayasan ….

Apabila kita membaca berita dimana didalam berita tersebut terdapat kalimat nomer 1 dan 2, maka kita akan langsung membayangkan sebuah bangunan fisik berupa mesjid dan rumah dimana pada waktu kita mendirikannya pastilah ada beberapa orang yang terlibat dan seseorang yang memimpin pelaksanaan pekerjaan tersebut. Tapi bila berita tersebut mengandung kalimat nomer 3 dan 4, maka yang terbayang oleh kita adalah sebuah lembaga dimana didalamnya terdapat sekumpulan manusia dengan seorang pemimpin dan tempat untuk berkumpul.

Sekarang perhatikan kalimat-kalimat perintah Allah untuk mendirikan sholat. Berdasarkan analisis kita pada kalimat nomer 3 dan 4, maka sholat merupakan “sesuatu” dimana didalamnya ada sekumpulan manusia dengan seorang pemimpin. Agak sulit bagi saya untuk mengatakan bahwa sholat adalah sebuah lembaga, karena bagi saya sebuah lembaga adalah satu institusi yang didirikan sesuai dengan aturan kita, sedangkan sholat didirikan sesuai dengan aturan Allah. Mungkin para ahli bahasa lebih dapat melakukan analisis tentang hal ini dengan lebih tajam.

Mari kita kembali kepada perintah Allah untuk mendirikan sholat. Sesuai dengan analisis pada 4 kalimat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa mendirikan sholat adalah sebuah kegiatan dimana

didalamnya harus ada sekumpulan manusia dengan seorang pemimpin yang berkumpul di sebuah tempat dan melakukan/mengerjakan rukun-rukun sholat. Artinya sholat haruslah dilaksanakan secara berjamaah dan bukan sendiri-sendiri. Bagi saya, inilah pemahamam yang benar mengenai mendirikan sholat. Ini juga menjelaskan mengapa mesjid-mesjid kita selalu dalam keadaan kosong pada waktu-waktu sholat, karena masih banyak dari kita yang kurang memahami arti mendirikan sholat yang sesungguhnya. Mungkin ini juga yang menjadi penyebab bencana terus terjadi di negeri kita, kita memiliki begitu banyak mesjid, mushola dan langgar tapi semua kosong pada waktu-waktu sholat. Apa yang sudah kita lakukan saat ini adalah mengerjakan ibadah sholat tapi kita belum berhasil mendirikan sholat. Andai saja umat Islam di negeri ini berhasil mendirikan sholat, niscaya Allah akan mengganti bencana dengan limpahan rahmat dan rejeki yang berlimpah ruah.

(9)

Ketika Ayat-Ayat Allah Berbicara Bagian Ketujuh Page 9

IV.

Mendirikan Sholat Mendidik Akhlak

Mendirikan sholat ditempatkan sebagai rukun Islam kedua, ini menunjukkan betapa pentingnya rukun ini. Sebenarnya apa bentuk pendidikan yang kita pelajari dari mendirikan sholat? Untuk menjawab pertanyaan ini , mari kita perhatikan bagaimana kita melakukan sholat berjamaah. Karena mendirikan sholat berarti melaksanakan ibadah sholat secara berjamaah.

Pada waktu kita melaksanakan sholat berjamaah, pernahkan terlintas di akal dan hati kita prasangka buruk kepada sesama jemaah sholat? Padahal saat itu kita berada dalam kondisi yang tidak bisa dikatakan nyaman, karena kita harus berdiri berdesakan membentuk barisan sholat. Bisa saya pastikan kita tidak akan melakukan tindakan bodoh tersebut. Mendirikan sholat juga berarti kita membangun sebuah puzzle Allah yang lebih besar dan berarti, dan ini sama seperti kita melakukan hubungan silaturrahim atau hubungan sosial! Karena pada saat kita melakukan hubungan sosial tersebut, kita secara bersama-sama membangun sebuah puzzle Allah yang lebih besar dan berarti.

Perintah mendirikan sholat juga mengajarkan kepada kita untuk selalu tahu menempatkan diri, pada saat kta melaksanakan ibadah ini, bila kita menjadi imam kita tahu harus berdiri di posisi terdepan, demikian juga bila kita menjadi makmum maka kita tahu harus berdiri di posisi mana.

Itu artinya bila kita mendapat undangan acara silaturrahim atau melaukan hubungan sosial, maka datanglah atau lakukanlah dengan akal dan hati sebagaimana kita mendirikan sholat. Kita datang dengan akal dan hati yang bersih tanpa prasangka buruk setitikpun dan kedatangan iitu kita niatkan semata-mata karena Allah (Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku semuanya untuk Allah, Penguasa alam semesta).

Hal lain yang menarik dari pelaksanaan ibadah ini adalah bahwa, barisan perempuan harus berada di belakang barisan laki-laki, sekalipun ibu kita berada di barisan perempuan, mengapa? Sekali lagi Allah hendak mengingatkan kepada kita bahwa Allah menciptakan laki-laki terlebih dahulu (Adam AS) sebelm menciptakan perempuan (Hawa). Sunguh perintah mendirikan sholat mengandung begitu banyak pelajaran bagi kita yang menjalankannya.

Perhatikan gambar berikut ini, ternyata gerakan sholat juga merupakan sebuah transformasi dari gerakan thawaf. Bagi kita yang telah melaksanakan ibadah haji atau umroh, kita dapat merasakan sendiri bahwa pada saat kita melaksanakan kegiatan tersebut kita tidak pernah dan tidak akan dapat memilih-milih rombongan kita sendiri, kita boleh memulai secara berombongan tapi ada suatu ketika rombongan akan terpecah-belah, dan biasanya kita baru menyadarinya setelah selesai menyelesaikan thawaf.

(10)

Ketika Ayat-Ayat Allah Berbicara Bagian Ketujuh Page 10 Sesungguhnya gerakan sholat adalah sebuah transformasi dari gerakan sepanjang 3600 atau gerakan berputar (thawaf).

(11)

Ketika Ayat-Ayat Allah Berbicara Bagian Ketujuh Page 11

V.

Dampak Mendirikan Sholat

Perhatikan ayat-ayat berikut ini, QS:Al Ankabuut

QS:Al Ankabuut QS:Al Ankabuut QS:Al Ankabuut

29: 45. Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

QS:Lukman QS:Lukman QS:Lukman QS:Lukman

31: 16. (Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan

mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. 31: 17. Hai anakku, dirikanlah sholat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

Kalau kita renungkan ayat-ayat di atas, maka mendirikan sholat tidak terbatas pada mengerjakan rukun-rukun sholat tapi juga menjadi sebuah forum (ajang) bagi kita yang mendirikan sholat untuk saling mengingatkan dan menasehati (QS:Lukman). Inilah yang membuat sholat dapat mencegah kita dari perbuatan keji dan mungkar. Resiko yang harus kita hadapi bila kita mengerjakan sholat sendiri-sendiri adalah, iblis dapat dengan leluasa mengingatkan dan menasehati kita untuk tetap berbuat keji dan mungkar. Dan ini adalah fenomena yang saat ini terjadi di negeri kita.

Mungkin akan lebih baik bila seorang ahli komunikasi masa atau psikolog dapat menjelaskan secara lebih rinci mengenai dampak positif dari kegiatan mendirikan sholat, karena pengetahuan penulis di bidang ini sangatlah terbatas. Bagi kita yang beruntung sudah pernah mendirikan sholat di masjidil Haram dan mesjid Nabawi, kita dapat merasakan sendiri bahwa pada saat kita berada didalam mesjid kita kembali ke titik nol. Sangat terasa oleh kita bahwa pada saat itu tidak ada yang lain selain Allah. Masih ada hal-hal menarik lainnya dari kegiatan mendirikan sholat ini, misalnya: mendirikan sholat adalah sebuah peristiwa dimana hubungan vertikal dan horisontal tejadi dalam satu rangkaian proses yang tidak terputus. Tidak ada kegiatan lain, selain mendirikan sholat, yang dapat menggabungkan kedua peristiwa tersebut dalam satu kurun waktu yang sangat pendek. Saya akan mencoba menggambarkan fenomena ini berdasarkan bacaan sholat yang kita ucapkan, yaitu:

Doa Iftiah:

Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang.

(12)

Ketika Ayat-Ayat Allah Berbicara Bagian Ketujuh Page 12

Kuhadapkan wajahku kepada Zat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan penuh ketulusan dan kepasrahan dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik.

Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku semuanya untuk Allah, Penguasa alam semesta.

Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang Islam.

(doa ini dibaca oleh masing-masing anggota jemaah sholat, termasuk didalamnya imam) Surat Al Fatihah (bacaan wajib di setiap rakaat sholat):

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Penguasa hari pembalasan.

Hanya kepada-Mu lah aku menyembah dan hanya kepada-Mu lah aku memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus.

Yaitu jalannya orang-orang yang telah Kau berikan nikmat, bukan jalannya orang-orang yang Kau murkai dan bukan pula jalannya orang-orang yang sesat.

(dibaca oleh imam dan diikuti oleh jemaah sholat)

Rukun sholat mewajibkan kita untuk mengucapkan janji perseorangan kepada Allah dimulai dari doa Iftitah sampai surat Al Fatihah ayat 5, kemudian barulah kita (imam dan jemaah) secara bersama-sama memohon kepada Allah untuk mengabulkan permohonan kita.

Kemudian pada saat ruku yang diikuti dengan i’tidal kita membaca:

Maha Suci Tuhanku yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya.

Semoga Allah mendengar (menerima) pujian orang yang memuji-Nya (dan membalasnya).

Wahai Tuhan kami! Hanya untuk-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan bumi dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudahnya.

(pujian yang dilakukan oleh masing-masing jemaah dan imam sholat)

Secara perseorangan kita memuji Allah diikuti dengan pengakuan bahwa Allah adalah Tuhan kita

(masing-masing dari imam dan jemaah sholat), setelah itu diwaktu sujud dan duduk diantara 2 sujud kita membaca:

Maha Suci Tuhanku yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya.

Ya Tuhanku ! Ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupkanlah (kekurangan)-ku, angkatlah (derajat)-ku, berilah aku rezki, berilah aku petunjuk, berilah aku kesehatan dan maafkanlah (kesalahan)-ku

(permohonan yang dilakukan oleh masing-masing jemaah dan imam sholat)

Kembali secara perseorangan kita memuji Allah dan memohon pertolongan serta ampunan Allah. Rukun sholat diakhiri dengan tasyahud (tasyahud awal dan akhir), dimana kita membaca:

Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan kebaikan adalah milik Allah.

Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya (tetap tercurahkan) atas mu, wahai nabi. Semoga keselamatan (tetap terlimpahkan) atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang saleh.

(13)

Ketika Ayat-Ayat Allah Berbicara Bagian Ketujuh Page 13

Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.

Wahai Allah, limpahkanlah rahmat kepada penghulu kami, nabi Muhammad.

Sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada penghulu kami, nabi Ibrahim dan kepada keluarganya.

Dan limpahkanlah berkah kepada penghulu kami, nabi Muhammad dan kepada keluarganya. Sebagaimana telah Engkau limpahkan berkah kepada penghulu kami, nabi Ibrahim dan kepada keluarganya.

Sungguh di alam semesta ini, Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Wahai Zat yang menggerakkan hati. Tetapkanlah hatiku pada agama-Mu.

(dibaca oleh masing-masing jemaah dan imam sholat)

Pengakuan bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah dilakukan oleh masing-masing jemaah dan imam sholat, kemudian secara bersama-sama kita mengakui kerasulan Muhammad SAW dan Ibrahim AS serta memohonkan rahmat dan berkah untuk rasulullah Muhammad SAW sebagaimana Allah telah melimpahkan rahmat dan berkah kepada rasulullah Ibrahim AS, yang kemudian diakhiri dengan pujian dan permohonan kepada Allah untuk menetapkan hati masing-masing jemaah dan imam sholat untuk tetap pada agama Allah. Hubungan vertikal terjadi ketika pengakuan, doa dan harapan kita ucapkan dengan kata “aku”, sedang hubungan horisontal terjadi ketika pengakuan, doa dan harapan kita ucapkan dengan kata “kami”.

Ada sebuah pelajaran luar biasa dari doa yang kita ucapkan pada saat tasyahud (awal dan akhir), kita diajarkan untuk mengingat sebuah percakapan agung yang terjadi pada peristiwa miraj rasulullah Muhammad SAW. Kalimat pertama adalah sapaan (salam) dari rasulullah kepada Allah yang langsung dibalas oleh Allah. Yang sangat luar biasa dari sikap raulullah Muhammad SAW adalah bahwa “keselamatan” bukan hanya untuk beliau pribadi tapi juga untuk hamba-hamba Allah yang saleh. Sebuah sikap yang sungguh sangat sulit untuk kita lakukan, pada saat dimana beliau bertemu dengan Allah dan memiliki kesempatan untuk meminta apa saja hanya bagi beliau, rasulullah malah memohon agar keselamatan juga berlaku bagi hamba-hamba Allah yang saleh bukan hanya bagi diri rasulullah. Inilah percakapan agung tersebut:

“Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan kebaikan adalah milik Allah.”

“Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya (tetap tercurahkan) atas mu, wahai nabi.” “Semoga keselamatan (tetap terlimpahkan) atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang saleh.”

Puncak dari ibadah sholat adalah ketika kita mengakhiri dengan memberi salam kepada para ruh yang berada di kanan-kiri kita (jemaah sholat) dan seluruh penghuni bumi.

(14)

Ketika Ayat-Ayat Allah Berbicara Bagian Ketujuh Page 14

VI. Penutup

Pada saat kita melaksanakan perintah Allah ini, maka yang terjadi adalah secara perorangan kita mengerjakan sholat tapi secara berjamaah (berkelompok) kita mendirikan sholat. Salah satu rukun sholat berjamaah adalah merapatkan shaf dan meluruskan barisan, bisakah kita membayangkan materi yang terbentuk akibat bersatunya potongan-potongan puzle dari materi-materi Allah yang ada pada setiap kita dari rapatnya shaf dan lurusnya barisan dalam sholat? Subhanallah…

Perintah mendirikan sholat tetap berlaku meskipun pada saat kita berperang (QS: An Nisaa’), maka marilah kita renungkan kembali perintah Allah agar kita mendirikan sholat, apakah kita telah melaksanakan perintah ini dengan baik dan benar? Insya Allah apabila kita dapat mendirikan sholat dengan baik dan benar, maka mesjid, mushola, langgar dan surau akan kembali dipenuhi oleh kita umat Islam. Namun harus kita akui bahwa sangat sulit bagi kita untuk memenuhi perintah mendirikan sholat, karena penulispun/sayapun mengalami kesulitan ini. Tapi semoga, dalam waktu dekat, usaha penulis dapat berhasil. Amin.

Berikut ini adalah kesimpulan yang dapat kita peroleh dari perintah mendirikan sholat: 1. Allah mengingatkan kita untuk tetap berbaik sangka kepada sesama manusia

2. Allah mengingatkan dan mengajarkan kita untuk tidak bersikap sombong dengan cara memilih-milih teman

3. Allah juga mengajarkan kita untuk tidak bersikap rendah diri kepada sesama manusia 4. Allah mengajarkan kita agar kita dapat menempatkan diri di tempat yang tepat dan benar

dalam lingkungan sosial dan pergaulan sosial kita

5. Secara konsisten Allah mengingatkan kita kepada penciptaan manusia, bahwa Allah

menciptakan laki-laki (Adam) terlebih dahulu dan kemudian menciptakan perempuan (Hawa) 6. Allah mengingatkan kita bahwa segala sesuatu yang kita lakukan semata-mata adalah bentuk ibadah kita kepada Allah. Tidak ada satupun tindakan, niat dan perbuatan kita yang tidak kita niatkan sebagai bentuk ibadah kepada Allah (Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku semuanya untuk Allah, Penguasa alam semesta).

(15)

Ketika Ayat-Ayat Allah Berbicara Bagian Ketujuh Page 15 QS: Al

QS: Al QS: Al

QS: Aliiii ‘‘‘‘ImImImImrrrrananan an

3: 7. Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang- orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.

Catatan:

-

Ayat yang muhkamaat ialah ayat-ayat yang terang dan tegas maksudnya, dapat dipahami

dengan mudah.

- Termasuk dalam pengertian ayat-ayat mutasyaabihaat: ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian dan tidak dapat ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki secara mendalam; atau ayat-ayat yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahui seperti ayat-ayat yang berhubungan dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat yang mengenai hari kiamat, surga, neraka dan lain-lain.

Ya Allah, cintaku padaMu akan terus berlangsung

Referensi

Dokumen terkait

karton pembungkus botol vial tersebut diperlakukan sebagai limbah biasa r 2.3.4.6.7]. Penanganan Limbah

Fetullah Gülen, kendisini yalanlama ya da tasdik etme durumunda olamayacak, yani yıllar önce ölmüş bulunan "Alvar İmamı" namlı insanı kendisine referans olarak

Secara manual diperoleh t hitung=2,59.. Berdasarkan perhitungan secara manual maupun dengan bantuan progr SPSS diperoleh t hitung ≥ t tabel sehingga Ho ditolak

Pada tatap muka pertama, semua komponen berusaha menempatkan diri pada posisinya masing-masing, sesuai dengan rancangan tindakan yang tetapkan. Dosen pengampu menjelaskan

Pengelolaan persiapan mengajar guru pada pembelajaran tematik Kurikulum 2013 di SDN 03 Girimulyo meliputi persiapan lingkungan belajar, perencanaan proses pembelajaran

Dikaitkan dengan hasil wawancara dengan bagian mutu pelayanan RSUD Kabupaten Su- koharjo, bahwa hasil pendataan kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan di RSUD Kabupaten

Sebelum digunakan sebagai template untuk proses amplifikasi, sampel DNA yang telah diisolasi selanjutnya diukur konsentrasi DNA-nya menggunakan alat spektrofotometer

Tugas akhir yang berjudul “Rekondisi Mesin, Sistem Starting, Charging dan Lighting pada mobil Caddy” bertujuan untuk mengembalikan fungsi dari mobil Caddy sehingga