• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya Hal 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya Hal 1"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Daerah tropika merupakan daerah yang lebih intensif menerima radiasi matahari, sedikitnya sekali dalam setahun menerima penyinaran yang tegak lurus. Perbedaan penyinaran radiasi di muka bumi, menyebabkan naiknya suhu permukaan laut sehingga terbentuk pusat tekanan rendah yang dapat memicu siklon tropis yang dimulai dengan gangguan tropis seperti, depresi tropis, badai tropis dan siklon tropis.

Siklon tropis selalu berawal pada wilayah dengan suhu permukaan laut tinggi untuk daerah yang luas. Siklon tropis dapat terbentuk apabila suhu permukaan laut lebih dari 27°C tetapi tidak terbentuk di daerah 5oLU dan 5oLS dari equator. Hal ini disebabkan gaya coriolis di daerah ini terlalu kecil (mendekati nol). Sehingga, siklon tropis tidak melewati Indonesia. Tetapi efek dari siklon tropis yang di sekitar Indonesia dapat mempengaruhi kondisi cuaca di berbagai tempat di Indonesia seperti hujan, angin kencang, gelombang laut yang tinggi, kekeringan dan banjir. Selain itu, siklon yang terjadi di sekitar Indonesia menimbulkan kerugian seperti, rusaknya sarana dan prasarana sampai adanya korban jiwa. Fenomena siklon tropis memang sangat menarik, karena walaupun kehilangan energi ketika melewati daratan, siklon tropis masih membawah sejumlah moisture/uap lembab di atas daratan yang menyebabkan munculnya thunderstorms yang berkolaborasi dengan banjir dan tanah longsor.

Meskipun metode early warning systems yang semakin baik sekarang ini, dampak ekonomi akibat siklon tropis terus saja meningkat dan memakan anggaran yang sangat besar. Hal ini karena dampak yang terjadi bukan hanya di pusat area tempat berlangsungnya siklon tropis melainkan juga dirasakan di area sekitarnya.

1.2Rumusan Masalah

Meskipun Indonesia hanya mendapat pengaruh dari ekor siklon tropis, namun dampak yang ditimbulkan cukup memporak-porandakan wilayah pesisir. Sehingga perlu untuk meninjau dampak yang ditimbulkan di pusat maupun pada ekor siklon tropis dan daerah serta waktu musimnya siklon tropis berlangsung. Dalam makalah

(2)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 2 ini akan dibahas fenomena Siklon Tropis mencakup informasi mengenai Siklon Tropis, proses pembentukan dan pergerakannya yang ditinjau secara fisis, serta melihat dampak yang disebabkan siklon tropis tersebut.

1.3Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan penjelasan mengenai siklon tropis, khususnya wilayah Indonesia yang berada di daerah tropis dan sering mengalami efek dari siklon tropis baik secara periodik walaupun hanya dampak dari ekor siklon. Sehingga tulisan ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat untuk pengembangan metode Early Warning Systems.

(3)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 3 BAB II

TINJAUAN UMUM SIKLON TROPIS

2.1Pengertian Siklon Tropis

Secara etimologi, siklon tropis pertama kali diperkenalkan dengan istilah ”cyclone” dari seorang kapten kapal Hendry Piddington untuk memberi nama pada angin badai yang terjadi di Mauritius tahun 1845. Diduga Capt. Hendry mengambil nama tersebut dari bahasa Yunani “cyclos” yang artinya lingkaran ular, dan dalam bahasa Inggris disebut “coils of a snake”. Tetapi pendapat lain mengatakan bahwa nama ”cyclone” diambil dari mitos bangsa Yunani, yakni tentang raksasa bermata satu yang bernama “Cyclops”.

Siklon tropis adalah sistem pusaran angin yang biasanya terbentuk di lautan dengan suhu permukaan lautnya melebihi 27oC (daerah pusat tekanan rendah di tropis) diantara garis lintang ±5o Lintang Utara/Selatan (LU/LS) menjauhi ekuator. Kejadian siklon tropis merupakan bagian penting dalam sistem sirkulasi atmosfer untuk memindahkan panas di khatulistiwa menuju garis lintang yang lebih tinggi. Pemanasan matahari pada daerah tropis menimbulkan tekanan rendah, dan sifat udara adalah selalu bergerak menuju daerah dengan tekanan lebih rendah untuk mencapai keseimbangan. Akibat gaya gerak rotasi bumi, udara ini tidak bergerak secara lurus tetapi mengalami pembelokan. Sehingga pada Belahan Bumi Utara (BBU) arus udara berbelok berlawanan dengan arah perputaran jarum jam dan di Belahan Bumi Selatan (BBS) udara dibelokan searah dengan arah perputaran jarum jam. Udara yang dibelokkan tersebut bergerak membentuk sirkulasi spiral yang menyebabkan udara terangkat sampai dengan ketinggian rata - rata 40.000 kaki. Pada saat udara naik inilah gaya Corioli dan gaya sentrifugal menghasilkan tiupan angin yang sangat kuat sebagai tenaga gerak.

Walaupun secara teoritis tidak ada mekanisme tunggal dalam pembentukan siklon tropis, namun secara umum dapat diterima bahwa sumber energi/tenaga yang membentuk siklon tropis berasal dari energi laten yang dilepaskan dalam awan hasil

penguapan permukaan air laut (evaporative flux Eo). Dengan hukum ke dua Newton

dapat dijelaskan tentang dinamika siklon tropis yang dijabarkan dalam hukum kekekalan massa, energi termodianmika, dan uap air.

(4)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 4 Secara Meteorologi, badai tropis atau yang biasa disebut dengan ”Typhon” atau ”Tropical Cyclone” merupakan pusaran angin kencang berdiameter mencapai 200 km dan kecepatan angin diatas 200 km/jam dengan jarak trayektori (jauh l intasan) mencapai 1000 km dan berlangsung selama beberapa hari hingga lebih dari satu minggu. Setiap tahun badai ini dapat tumbuh dan berkembang di samudra permukaan bumi. Siklon tropis merupakan sumber energi sangat besar karena dalam satu hari dapat melepaskan energi mencapai 6×1025 erg. Dengan tenaga yang dilepaskan tersebut, siklon tropis mampu menyedot air sebanyak 2 × 1010 ton dalam 24 jam dan uap air dari pelepasan panas laten tersebut dijadikan sebagai sumber tenaga sewaktu proses kondensasi besar - besaran membentuk awan konvektif yang kemudian menyebabkan hujan disertai guntur dan angin kencang. Jika siklon tropis terjadi di daerah pantai maka permukaan laut akan naik. Tidak salah jika siklon tropis merupakan momok yang sangat menakutkan karena hampir selalu menyebabkan cuaca buruk.

Siklon tropis mempunyai ciri-ciri khas yang membedakannya dari fenomena meteorologi lainnya. Berbeda dengan siklon sub tropis yang sumber energinya berasal dari pra kondisi beda suhu di atmosfer, pada siklon tropis harus tersedia kelembaban dan uap air untuk dapat tumbuh dan berkembang sehingga badai tropis memerlukan daerah perairan hangat

Pada kantor dinas Meteorologi, datangnya Badai Tropis dapat diamati dengan memperhatikan ciri-ciri kedatangan berupa pola angin tertutup yang memutar di suatu wilayah dan ditambah dengan terlihatnya sekelompok awan yang mengumpul. Daerah pertumbuhan siklon tropis paling subur di dunia adalah Samudra Hindia dan perairan barat Australia. Berdasarkan data dari Biro Meteorologi Australia, pertumbuhan siklon di kawasan tersebut mencapai rerata 10 kali per tahun.

Siklon tropis memiliki nama yang berbeda di beberapa tempat di muka bumi, namun berdasarkan sifat, proses pembentukannya dan perilakunya tetap sama. Gambar 1 dibawah adalah penamaan siklon tropis di berbagai tempat seperti:

a. Typhon: Pasifik Utara sebelah selatan

b. Hurricane: Pasifik Selatan-Pasifik Utara daerah timur India c. Willy-willies : Australia dan Selandia baru

(5)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 5 Gambar 1. Perbedaan nama siklon di berbagai daerah (Sumber : NOAA)

2.2Mekanisme, Struktur dan Syarat Pembentukan Siklon Tropis

Jumlah siklon pada masing-masing samudra sangat bervariasi. Lebih dari 2/3 total siklon terjadi di Belahan Bumi Utara, sekitar ½ dari jumlah tersebut terjadi di atas lautan Pasifik Utara bagian barat, sekitar ¼ di atas lautan Pasifik Utara bagian timur, 1/6 di atas lautan Atlantik Utara, dan sekitar 1/8 di atas lautan India Utara. Di antara siklon yang terjadi di Belahan Bumi Selatan, hampir setengahnya terbentuk di atas perairan sebelah utara Australia, 1/3 di atas lautan Indonesia Selatan dan ¼ di atas lautan Pasifik Selatan.

2.2.1 Syarat terbentuknya siklon tropis

Sumber utama energi raksasa penggerak badai tropis berasal dari proses kondensasi yakni mengembunnya kandungan uap air pada udara lembab bergerak naik ke atmosfer yang dingin seperti yang dicontohkan pada Gambar 3. Pada proses kondensasi, uap air akan melepas energi panas yang terkumpul menjadi energi penggerak badai tropis. Selain udara lembab juga diperlukan unsur-unsur lain seperti lautan hangat, gangguan cuaca, dan angin yang bergerak naik membawa udara lembab. Bila unsur-unsur tersebut berlangsung cukup lama, maka terjadilah angin kencang, gelombang laut tinggi , hujan deras dan banjir yang mengikuti fenomena

(6)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 6 badai tropis. Sehingga dapat dikelompokkan beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya siklon tropis diantaranya adalah:

1. Terdapat air laut yang hangat dengan temperatur sekitar 27 °C hingga kedalaman tertentu (sekitar 50 meter). Air hangat inilah yang berperan sebagai “bahan bakar” / mesin pembangkit energi panas siklon tropis.

2. Atmosfer yang mengalami pendinginan secara cepat terhadap ketinggian.

3. Adanya lapisan yang relatif basah/ keadaan vortisitas positif di lapisan dekat troposfer bagian tengah (pada ketinggian 5 km).

4. Jarak minimum terhadap ekuator setidaknya 500 km. Hal ini karena dalam pembentukan siklon, diperlukan gaya semu Coriolis untuk mengimbangi gradien tekanan. Tanpa adanya gaya Coriolis, daerah tekanan rendah tidak akan dapat terus dipertahankan.

5. Adanya gangguan dekat permukaan dengan vortisitas dan konvergensi yang mencukupi. Siklon tropis tidak dapat terjadi dengan tiba - tiba, ia memerlukan suatu sistem dengan putaran dan aliran di dekat permukaan yang cukup besar. 6. Shear angin vertikal yang rendah di antara permukaan dan bagian atas troposfer

(kurang dari 10 m/detik). Shear angin vertikal adalah besar perubahan angin terhadap ketinggian. Shear angin vertikal yang besar akan mengacaukan atau mengganggu siklon tropis yang baru saja terbentuk atau mencegah terjadinya pembentukan siklon tropis. Jika siklon tropis telah terbentuk, shear angin vertikal akan memperlemah atau menghancurkan siklon tropis tersebut dengan mengganggu konveksi yang terjadi di pusat siklon.

Gambar 2. Menunjukan bahwa Siklon tropis terbentuk ketika energi yang dilepaskan akibat proses kondensasi uap lembab (moisture) di dalam rising air (udara yang naik) menyebakan pusaran arus positif (positive feedback loop) diatas samudera

(7)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 7 Sehingga berdasarkan faktor-faktor di atas, maka daerah di permukaan bumi yang sesuai dengan tempat lahirnya siklon adalah Pasifik Barat Daya, Laut Atlantik Utara, Teluk Benggala, Laut India Barat, Sebelah Timur dan Barat Australia, Lautan Arab dan Pasifik timur yang semuanya dipaparkan seperti terlihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Daerah Klimatologis Tumbuhnya Siklon Tropis (Sumber : NOAA)

2.2.2 Proses tumbuhnya siklon tropis

Siklon tropis mengalami perkembangan sampai menjadi topan dalam waktu beberapa hari dan dapat terus menjadi topan dewasa selama dua minggu atau lebih, dan akhirnya siklon tersebut bergerak ke atas daratan atau keluar daerah lintang tropika. Berdasarkan perkembangann, tingkat kematangan formasi/bentuk dan kekuatannya siklon tropis, siklon tropis mengalami tahap Tropical Depression, Tropical Strom, Severe Tropical dan akhirnya membentuk Siklon tropis atau disebut

juga Typhoon seperti yang terlihat pada Gambar 4 yang masing – masing dapat

diklasifikasikan berdasarkan kecepatan angin yang dibawanya:

a. Tropical Depression (TD)

Pada depresi tropis sudah terjadi sistem tekanan rendah yang menyebabkan lingkaran awan dan badai petir pada suatu daerah tertutup namun belum terlihat bentuk spiral dan mata. Kecepatan angin maksimum kurang dari 63 km/jam dan

pusatnya belum jelas. Pada depressi tropis tidak diberikan nama yang khas

b. Tropical Strom (TS)/ badai tropis

Pada badai tropis mulai terlihat bentuk spiral, namun tidak terlihat adanya mata. Kecepatan angin maksimum berkisar antara 63 – 87 km/jam). Untuk Badai

(8)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 8 Tropis diberikan nama-nama yang khas untuk membedakan antara setiap kejadian badai tropis.

c. Severe Tropical Strom (STS), badai tropis yang memiliki kecepatan angin maksimumnya sebesar 88 – 117 km/jam.

d. Typhoon ( T )/ Hurricane, siklon tropis yang kecepatan angin maksimumnya lebih dari 118 km/jam.

Gambar 4. Klasifikasi Siklon Tropis

Dalam perkembangannya, siklon dibagi menjadi beberapa tingkatan agar mudah untuk dikenali, pembagian tersebut dilakukan menurut aktivitas yang terjadi pada siklon tropis diantaranya, tahap pertumbuhan, tahap remaja, tahap dewasa dan tahap punah seperti yang diterangkan berikut:

1. Tahap Pertumbuhan

Tahap lahir ditandai dengan susunan awan nisbi acak dan garis badai yang berkaitan dengan adanya gangguan pada arus timuran dan sheareline pada arus

pokok sehingga terbentuk seperti mangkuk dekat pusat gelombang. Tekanan

permukaan turun sampai sekitar 1000 mb. Kemudian tumbuh vortex diikuti dengan penurunan tekanan secara perlahan-lahan.

2. Tahap Remaja (belum dewasa)

Pada tahap ini siklon sudah tampak dan tekanan permukaan sudah dibawah

dari 1000 mb. Pada streamline pola angin sudah tampak jelas, untuk medan

(9)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 9

3. Tahap Dewasa

Tahap dewasa, ditandai oleh sirkulasi rotasi yang kuat dengan kondisi simetris dan pola awan teratur disertai mata siklon yang bertekanan rendah. Tekanan permukaan pada pusat siklon turun sampai di bawah 1000 mb dan kecepatan angin maksimum akan bertambah besar sehingga aktivitas cuaca semakin bertambah buruk dan meluas. Pada kondisi ini mata siklon yang memiliki kecepatan angin pusat rendah sudah terlihat.

4. Tahap Punah

Tahap punah ditandai oleh sirkulasi yang makin melebar sehingga ukuran dan bentuknya menjadi simetris. Pada tahap ini biasanya siklon tropis memasuki daerah lautan yang panas latennya rendah atau telah memasuki daratan sehingga tidak ada lagi sumber tenaga, dalam hal ini memasuki daerah yang uap airnya rendah.

2.2.3 Struktur siklon tropis

Sebuah siklon tropis memiliki struktur utama berupa dinding mata, mata dan daerah kumpulan hujan seperti yang terlihat pada Gambar 5.

a. Tekanan udara permukaan rendah.

Siklon tropis berputar di sekitar daerah bertekanan udara permukaan rendah. Dari seluruh tekanan udara pada ketinggian permukaaan air laut yang terukur maka tekanan udara di daerah siklon tropis merupakan yang terendah.

b. Inti hangat

Uap air dingin yang naik ke atmosfir akan mengembun dan melepaskan panas. Panas buangan tersebut didistribusikan secara vertikal pada bagian inti siklon tropis yang menyebabkannya terasa hangat.

c. CDO (Central Dense Overcast)

CDO merupakan daerah menyerupai pita melingkar di sekitar inti yang padat akan awan, hujan dan badai petir.

d. Mata

Siklon tropis kuat seperti Hurricane memiliki mata yang berbentuk lubang melingkar di pusat sirkulasinya. Cuaca pada mata umumnya tenang dan tidak berawan. Diameter wilayah mata berkisar dari 8 hingga 200 Km.

(10)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 10 Pada siklon tropis lemah, CDO menutupi pusat sirkulasi sehingga mata tidak terlihat.

e. Dinding mata

Dinding mata menyerupai pita melingkar di sekitar mata yang memiliki intensitas angin dan konveksi panas paling tinggi. Pada siklon tropis, kondisi pada dinding matalah yang paling berbahaya.

f. Aliran keluar (outflow)

Pada bagian atas siklon tropis, angin bergerak keluar dari pusat badai tropis dengan arah putaran berlawanan dengan siklon, sedangkan pada bagian bawah angin berputar kuat, melemah seiring dengan pergerakan naik dan akhirnya berbalik arah.

Gambar 5. Struktur Siklon Tropis

Ukuran siklon tropis ditentukan dengan mengukur jarak antara pusat sirkulasi dengan bagian terluar isobar tertutup. Jika radiusnya dibawah 2 latitude degrees (120 nmi, 222 km) cyclone “sangat kecil”, radius 2 – 3 degrees (120–180 nmi, 222–333 km) "kecil", radius antara 3 dan 6 latitude degrees (180–360 nmi, 333– 666 km) merupakan "ukuran cyclone pada umumnya". Siklon tropis dianggap "besar" ketika radiusnya 6 – 8 latitude degrees (360–480 nmi, 667–888 km), jika radiusnya lebih dari 8 degrees (480 nmi, 888 km) siklon tropis tersebut diklasifikasikan “sangat besar”.

(11)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 11 2.3Karakteristik Siklon tropis

Para ilmuwan Amerika Serikat (National Center For Atmospheric Research) memperkirakan bahwa siklon tropis melepaskan energi panas sekitar 50 sampai 200 exajoule setiap hari atau sekitar 1 pWatt (1015 watt). Sebagai perbandingan besar energi yang dilepaskan ini sama dengan 70 kali konsumsi energi dunia dan 200 kali kapasitas listrik dunia, atau sama dengan 10 megaton letusan bom nuklir setiap 20 menit.

2.3.1 Tempat, waktu dan musim timbulnya siklon tropis

Pada satu tahun di seluruh dunia terdapat rata-rata 80 kali peristiwa siklon tropis. Hampir seluruh siklon tropis tumbuh dan berkembang pada wilayah perairan zona 30 derajat dari katulistiwa dan 87% terjadi pada lintang 20°. Daerah langganan tempat lahirnya siklon disebut Zona Konvergensi Antara Tropis (ITCZ/ Intertropical Convergence Zone). Zona ini merupakan tempat terkumpulnya awan-awan hujan yang deras dan berhari-hari serta menimbulkan angin kencang.. Hal ini disebabkan karena efek Coriolis sebagai penggerak awal putaran siklon, dan hal inilah yang menyebabkan siklon tidak pernah terjadi pada lintang tengah di sekitar ekuator. Sekitar 65% siklon tropis terbentuk pada daerah antara 10° dan 20° dari ekuator, sedikit sekali (± 13%) muncul pada lintang di atas 22° dan siklon tidak muncul pada daerah 4° dari ekuator.

Distribusi bulanan menunjukan bahwa kebanyakan siklon tropis terjadi pada akhir musim panas dan awal musim gugur, meskipun siklon tropis dapat terjadi pada bulan apa aja di Pasifik Utara bagian Barat. Di Atlantik utara hurricane terjadi mulai bulan Juni sampai November, puncaknya pada bulan Agustus sampai September. Di Samudra Hindia utara badai sering terjadi mulai April sampai Desember dengan puncaknya pada bulan Mei dan November. Di belahan bumi selatan aktivitas siklon tropis mulai terjadi pada akhir bulan Oktober sampai akhir Mei. Puncak aktivitas siklon terjadi pada pertengahan Februari sampai Maret. Distribusi kejadian siklon tersebut dapat dibaca pada Tabel 1 dan jumlah kejadiannya dapat dibaca pada Tabel 2.

Di permukaan bumi terdapat tujuh wilayah perairan utama yang sangat potensial untuk tumbuh dan berkembangnya siklon tropis, yaitu:

(12)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 12 1. Barat Laut Samudra Pasifik

Merupakan daerah paling aktif, sepertiga dari seluruh perisitiwa siklon tropis dunia terjadi di wilayah ini. Aktifitas siklon tropis yang terjadi berpengaruh pada wilayah Jepang, Filipina, China dan Taiwan.

Tabel 1. Musim Siklon Tropis

2. Timur Laut Samudera Pasifik

Sebagai daerah paling aktif kedua yakni sepertiga dari seluruh kejadian badai tropis dunia terjadi di wilayah ini. Aktifitas siklon tropis yang terjadi mempengaruhi wilayah barat Meksiko, Hawaii dan terkadang sampai di semenanjung California.

3. Barat Daya Samudra Pasifik

Aktifitas badai tropisnya mempengaruhi wilayah Australia dan Oceania. 4. Utara Samudra Hindia

Wilayahnya dibagi dua daerah yakni Teluk Benggala dan Laut Arabia. Aktifitas pada daerah Teluk Benggala lima sampai enam kali lebih besar dari laut Arabia, dan tercatat pada sejarah Siklon Bhola di tahun 1970 yang menewaskan 200.000 orang. Negara-negara yang terpengaruh adalah India,

(13)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 13 Bangladesh, Srilangka, Thailand, Burma dan Pakistan, sedangkan semenanjung Arab jarang terkena dampaknya.

5. Tengggara Samudra Hindia

Wilayah dekat perairan Indonesia (laut Timor) dan Australia yang terpengaruh badai tropis di daerah ini.

6. Timur Laut Samudra Hindia

Negara-negara yang terpengaruh adalah Madagaskar, Mozambique, Mauritius dan Kenya.

7. Utara Samudra Atlantik

Mencakup wilayah perairan Samudera Atlantik, Laut Karibia dan Teluk Meksiko. Badai tropis yang terjadi berdampak pada wilayah Amerika Serikat, Meksiko, Canada serta negara-negara Amerika Tengah dan Kepulauan Karibia.

Tabel 2. Jumlah Kejadian Siklon Tropis sampai tahun 2003 di berbagai tempat tumbuhnya siklon

(14)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 14 2.3.2 Penamaan siklon tropis

Dalam satu tahun dapat terjadi beberapa kali badai tropis dalam suatu wilayah. Untuk membedakan antara setiap kejadian badai tropis serta memudahkan komunikasi untuk memberi peringatan pada masyarakat akan bahaya badai tropis yang akan datang, maka diberikan nama-nama pada badai tropis yang diatur mengikuti urutan abjad dan dirunut dari waktu kejadiannya. Badai tropis yang pertama terjadi pada suatu tahun atau periode pengamatan akan diberi nama berawalan huruf “A” misal “Anna”, untuk badai tropis kedua dinamai dengan huruf awal “B” seperti “Beth”, dan seterusnya. Setiap wilayah perairan menggunakan daftar nama yang berbeda. Aturan penamaan dimulai pada masa perang dunia ke dua dengan mengambil nama-nama khas perempuan, namun sejak tahun 1978 nama khas pria mulai masuk dalam daftar nama. Pada setiap akhir tahun daftar nama akan ditinjau ulang, selanjutnya nama badai tropis yang telah menimbulkan banyak kerusakan dan korban manusia pada tahun tersebut akan dihapuskan diganti dengan nama yang lain. Hal ini berguna untuk keperluan mencatat kedahsyatan peristiwa badai tropis tersebut dan membedakannya dari badai tropis biasa.

2.4. Pergerakan dan Jejak Siklon

Siklon tropis merupakan sistem yang digerakkan oleh energi yang sangat besar. Pergerakan siklon dimuka bumi seringkali dibandingkan dengan jejak badai yang terjadi. Angin dalam skala besar responsif untuk pergerakan dan mengendalikan arah siklon tropis. Pergerakan siklon tropis disebut dengan track (jejak) siklon. Apabila siklon tropis bergerak menuju ke lintang yang lebih tinggi secara umum track siklon di sekitar daerah tekanan tinggi dapat dibelokkan secara signifikan oleh pergerakan angin menuju daerah tekanan rendah.

Selain angin, Rotasi bumi (gaya coriolis) juga memberikan tenaga penggerak pada kejadian siklon tropis yang disebut dengan efek Coriolis. Tenaga ini menyebabkan sistem siklonik untuk menggerakkan ke arah kutub bumi. Siklon tropis di belahan bumi utara dibelokkan kearah kutub utara dan siklon tropis dibelahan bumi selatan dibelokan kearah kutub selatan apabila tidak ada sistem tekanan tinggi yang menetralkan energi coriolis.

(15)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 15 Pergerakan siklon tropis di atas lautan dapat menyebabkan permukaan lautan dingin sekali, yang dapat mengakibatkan terbentuknya siklon berikutnya. Penyebab utama pendinginan adalah naiknya air dingin dari laut menuju pusaran angin ribut yang menyebabkan storm membangun dirinya sendiri diatas permukaan laut. Pendinginan lainnya juga disebabkan oleh hujan deras. Lapisan permukaan badai juga berperan dalam pendinginan lautan, dengan perlindungan permukaan lautan dari sinar matahari langsung sebelum dan sesudah badai lewat. Semua efek ini dapat bersatu menyebabkan temperatur permukaan lautan yang luas turun drastis hanya dalam beberapa hari.

Di bagian utara Bumi Siklon Tropis berputar berlawanan arah jarum jam sedangkan di bagian selatan Bumi Siklon Tropis berputar searah dengan jarum jam. Sebaliknya pergerakan siklon tropis di bagian utara bumi searah dengan jarum jam, dan di bagian selatan bumi bergerak berlawanan arah jarum jam seperti yang terlihat pada Gambar 6 dan 7. Pergerakan ini disebut dengan efek Coriolis yang disebabkan rotasi Bumi.

(16)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 16 Gambar 7. Rotasi Siklon Tropis

(17)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 17 BAB III

TINJAUAN FISIS SIKLON TROPIS

3.1Parameter Siklon Tropis

Respon lautan terhadap siklon tropis ditentukan oleh parameter gaya pada atmosfir yang seperti yang ditunjukan pada Tabel 3 dibawah.

Tabel 3. Parameter Siklon Tropis

a. Tekanan Udara Permukaan

Siklon merupakan sistem tekanan rendah diatas permukaan laut sampai pada ketinggian tertentu, dan sistem tekanan rendah ini berubah menjadi sistem tekanan tinggi sesuai dengan dengan fungsi z (fungsi ketinggian) atau dapat dikatakan secara vertikal. Sesuai dengan hasil pengamatan Royal Observatory

Hong Kong hubungan antara jari-jari siklon dengan tekanan (lihat Gambar 8):

Hal ini sesuai dengan kenyataan pada peta sinoptik yakni bahwa siklon tropis merupakan isobar tertutup, yang jarak isobar ini makin kedalam semakin rapat. Dari isobar yang makin rapat ini menunjukan bahwa makin dekat ke pusat siklon maka gardien tekanan semakin besar. Hal ini menyebabkan kecepatan angin bervariasi sesuai dengan variasi gradien tekanan.

Maka dapat disimpulkan gradien tekanan merupakan fungsi dari jari –jari siklon, yang bila dirumuskan antara jari -jari, gradien tekanan, kecepatan angin gradien adalah:

(18)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 18 Keterangan :

v = kecepatan angin gradient

r = jari-jari siklon (jarak antar pusat sampai jari - jari ) f = gaya corioli

= gradien tekanan ( kerapatan udara)

Gambar 8. Hubungan tekanan dengan jari-jari siklon (Sumber : Royal Observatory Hong Kong)

Selain itu untuk mengukur gradien tekanan horisontal juga dapat diukur jika diketahui nomor nondimensional dalam lapisan heterogen (mixed layer) atau yang dikenal dengan Burger Number (M) dengan bentuk persamaan:

M = (1 + 1/S2)g’ h / (2Rmax f)2 (2)

Dimana S adalah kecepatan nondimensional storm (Uh/2Rmaxf), h adalah kedalaman

mixed layer dan g’ adalah gravitasi reduksi. Sedangkan Uh adalah Kecepatan

translasi Storm dan 2Rmax adalah curl wind stress. Price menebak bahwa frekuensi

pergeseran diatas frekuensi lokal inersia (σ-f)/f adalah sebanding dengan M/2.

b. Medan Suhu

Akibat pengaruh dari konvergensi pada lapisan bawah dan adanya pelepasan panas laten akibat kondensasi, menyebabkan suhu mata siklon lebih tinggi dari

(19)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 19 sekitarnya. Tetapi hal ini tidak berlaku pada lapisan bawah karena suhunya hampir sama dengan lapisan luar.

Pada siklon suhu potensial dan kelembaban spesifik adalah berbanding terbalik dengan tekanan permukaan. Dengan kata lain bila tekanan permukaan naik atau bertambah besar maka suhu potensial dan kelembaban spesifik akan bergerak turun.

c. Medan Angin

Dari pembahasan diatas dapat diketahui bahwa kecepatan angin dari siklon tropis merupakan fungsi jari -jari dimana kecepatan maksimumnya berada di daerah sekitar pusatnya, tetapi di pusat siklon tropis sendiri kecepatan anginya calm (tenang). Semakin jauh dari inti siklon maka kecepatan angin semakin berkurang. Grafik hubungan ini dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Hubungan kecepatan angin dengan tekanan (Sumber : Royal Observatory Hong Kong

Kecepatan angin siklon tropis dapat dibedakan menjadi dua yaitu komponen kecepatan tangensial dan komponen kecepatan radial seperti terlihat pada persamaan 3. Komponen ini disimpulkan mengunakan beberapa hukum gerak yang berlaku, salah satunya hukum kekekalan momentum sudut. Dengan anggapan pusat siklon adalah titik konvergen. Dalam penentuan distribusi angin perlu melibatkan efek putaran bumi yang akan menghasilkan gaya corioli.

(20)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 20 Pusaran angin siklon tropis biasanya berbentuk vortex, sehingga representasi wind stress dari siklon tropis menggunakan Rankine Vortex.

(3)

Dimana Rmax adalah Radius maximum winds, dan Rout adalah radius Siklon

Tropis (sampai dengan bagian terluar Storm) dengan menganggap siklon berbentuk simetris.

d. Arus Laut

Pengukuran arus permukaan laut sangat dipengaruhi pergerakan gelombang permukaan storm, seperti yang ditunjukan melalui persamaan 4:

um = [Au cos (σt) + Bu sin (σt)] ekz (4)

dimana Au dan Bu adalah koefisien least squares (yang dapat dilihat pada Tabel

3) untuk u adalah komponen kecepatan arus, σ adalah frekuensi gelombang permukaan (2π/T), serta T adalah peiode (5-15 s), k adalah bilangan gelombang (σ2

/g) dan g adalah percepatan gravitasi. Kecepatan arus ini merupakan pengurangan dari profil original arus AXCP menggunakan koefisien pada Tabel 3 dan 4.

(21)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 21 Tabel 3. Periode dan amplitudo kecepatan dan komponen kecepatan gelombang

permukaan untuk siklon tropis.

(22)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 22 3.2Skala Kekuatan Siklon Tropis

Para ahli meteorologi membagi Siklon Tropis atas lima kategori, dimana masing - masing kategori dikelompokan berdasarkan intensitas dan potensi kerusakannya yang ditentukan berdasarkan besar kecepatan anginnya. Siklon tropis yang kecepatan angin yang paling besar menempati kategori yang paling tinggi dan sangat berpotensi menghasilkan kerusakan yang sangat besar. Skala yang umum digunakan adalah Skala Saffir-Simpson, yang dibagi atas lima kelas kategori , yakni

Tabel 5. Skala Kekuatan Siklon Tropis Kategori Saffir-Simpson Kecepatan angin maksimum (m/s, kt) Tekanan udara permukaan minimum (mb) Storm surge (m,ft) 1 (Minimal) 33-42 m/s [64-83 kt] >= 980mb 1.0-1.7 m [3-5 ft] 2 (Moderat) 43-49 [84-96] 979-965 1.8-2.6 [6-8] 3 (Ekstensif) 50-58 [97-113] 964-945 2.7-3.8 [9-12] 4 (Ekstrim) 59-69 [114-135] 944-920 3.9-5.6 [13-18] 5 (Katastropik) > 69 [> 135] < 920 > 5.6 [> 18]

Dampak kerugian yang diakibatkan oleh Siklon Tropis tidak mutlak bergantung pada tingkat skala kekuatan di atas. Wilayah kejadian (seperti daerah permukiman atau lautan terbuka) dan daerah bencana alam susulan akibat dari Hurricane seperti banjir atau longsor, turut mempengaruhi besar kerugian dan korban manusia.

3.3Hubungan El - nino dengan Siklon Tropis

El-Nino Southern Oscillation (ENSO) merupakan suatu fenomena interaksi antara lautan dengan atmosfir yang terjadi di Samudera Pasifik. El nino merupakan suatu fenomena lautan sedangkan southern oscillation merupakan suatu fenomena atmosfer. Kejadian el-nino dan la-nina merupakan fase hangat dan dingin dari fenomena ENSO. Pada saat El nino, SPL (Suhu Permukaan Laut) di Samudera Pasifik tropis mengalami kenaikan dari kondisi normalnya, sebaliknya pada saat La-nina SPL mengalami penurunan dari kondisi normalnya. Adanya kenaikan suhu

(23)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 23 permukaan laut dapat memicu terjadinya siklon tropis. Tabel 6 memperlihatkan peluang ENSO periode Mei 2011 – Maret 2012.

Tabel 6. Peluang ENSO Mei 2011-Maret 2012 (Sumber: http://iri.columbia.edu)

Tabel 6 menerangkan bahwa peluang La Nina di Samudra Pasifik pada Agustus, September, Oktober berturut-turut 10, 18, 24 persen. Sedangkan peluang normal berturut-turut berada pada 82, 70, 62 persen dan prediksi adannya ENSO normal hingga Februari 2012.

(24)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 24 BAB IV

DAMPAK SIKLON TROPIS

4.1Dampak Negatif Siklon Tropis

Siklon tropis matang rata-rata dapat melepaskan energi panas hingga 6 x 1014 watt, sebanding dengan 200 kali rata-rata total produksi perusahaan listrik seluruh dunia atau sebanding dengan ledakan 10 megaton bom nuklir setiap 20 menit. Energi merusak Siklon Tropis dapat menimbulkan pusaran angin berkecepatan tinggi, hujan deras dan badai petir yang bertautan menghasilkan bencana dasyat berupa tornado, banjir, dan tanah longsor yang sering menyerang populasi manusia secara periodik sehingga menciptakan bencana yang sangat dasyat dan menghancurkan ribuan bangunan baik perumahan penduduk maupun fasilitas umum. Siklon tropis pada lautan terbuka akan menimbulkan gelombang tinggi, hujan deras dan angin berkecepatan tinggi, sehingga mengganggu jadwal pelayaran bahkan menenggelamkan kapal-kapal. Walau demikian, dampak terbesar dari siklon tropis terjadi apabila siklon tropis bergerak ke arah daratan dan menyebabkan tanah runtuh. Siklon tropis yang melewati daratan dapat menyebabkan kerusakan diantaranya:

1. Angin kencang pada badai dapat menyebabkan kerusakan sarana umum, angkutan, bangunan, jembatan dan sebagainya.

2. Siklon tropis menyebabkan kenaikan muka laut dan naiknya gelombang air laut sehingga menyebabkan banjir di daerah pesisir.

3. Aktivitas badai kilat pada saat terjadi siklon tropis menyebabkan meningkatnya intensitas curah hujan sehingga sungai dan saluran air akan meluap, jalan-jalan tidak dapat dilewati, dan dapat disusul oleh tanah longsor.

4. Radius wilayah hurricane yang luas dapat menebarkan angin tornado di berbagai tempat. Meskipun tidak sekuat hurricane, angin tornado dapat menyebabkan kerusakan serius.

(25)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 25 Dampak sekunder dari siklon tropis juga cukup merugikan, seperti :

1. Penyakit menular

Lingkungan basah pasca siklon tropis, disertai kerusakan sarana kebersihan dan iklim tropis yang hangat dapat menjangkitkan penyakit menular yang bertahan lama setelah peristiwa badai.

2. Ketiadaan Listrik

Kerusakan jaringan listrik akibat siklon tropis akan menghambat komunikasi dan usaha pertolongan korban.

3. Kesulitan transportasi

Hancurnya sarana transportasi seperti jembatan, terowongan dan jalan akan menyulitkan pengiriman makanan, air bersih dan obat-obatan ke daerah-daerah yang membutuhkannya.

4.2Dampak Positif Siklon Tropis

Walaupun banyak kerugian yang timbul akibat siklon tropis, secara global siklon tropis sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan panas atmosfer bumi dengan cara memindahkan panas, dan kelembaban yang tinggi di daerah tropis ke wilayah sub tropis dan kutub yang lebih dingin.

Pada beberapa situasi khusus, siklon tropis membawa dampak positif bagi wilayah - wilayah yang terkenda dampaknya. Di wilayah Jepang, sebagian besar curah hujan yang turun merupakan dampak dari Typhoon dan Hurricane Camille mengakhiri kondisi kekeringan dan kesulitan air pada daerah-daerah yang dilewatinya.

4.3Dampak Siklon Tropis Terhadap Indonesia

Indonesia bukan merupakan jalur siklon. Tetapi, karena Indonesia berada di ekuator yang nilai gaya putar buminya (Coriolis) rendah dan tak memungkinkan terjadi perbedaan tekanan ekstrem sehingga akan mempersulit terjadinya udara yang berpusar. Daerah lain yang tak terpengaruh tapi kena dampak siklon adalah < 10° lintang utara dan lintang selatan.

Di Indonesia, siklon tropis selalau muncul dibagian selatan setiap tahun antara bulan Januari hingga Maret. Penyebabnya adalah tinggi suhu muka laut di

(26)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 26 selatan Indonesia tepatnya di timur laut Australia dan pergerakan ITCZ (Inter Tropical Convergence Zone) menuju utara. Pada bulan Desember, ITCZ berada di daerah itu sehingga tekanan menjadi rendah, kemudian pada bulan Januari, tekanan rendah itu tak disertai keberadaan ITCZ sehingga menjadi labil. Pemunculan siklon diawali pusat tekanan rendah di barat laut Australia dan bergerak menuju barat daya. Efek yang biasa diterima pantai selatan

Badai tropis yang muncul pada kawasan perairan bertekanan rendah ini akan semakin melemah dan menghilang saat mendekati khatulistiwa. Karena faktor, inilah sebagian besar wilayah Indonesia relatif aman dari ancaman badai tropis. Indonesia hanya terkena imbas dari ekor badai tropis berupa angin kencang, hujan deras, dan tingginya gelombang laut. Secara statistik, kenaikan gelombang pantai yang paling tinggi justru terjadi pada Juni, hal tersebut disebabkan di Australia terjadi musim dingin. Fenomena alam ini terjadi sepanjang tahun pada lokasi yang berbeda-beda, tergantung pada posisi matahari/musim. Keuntungan dengan adanya siklon tropis di Indonesia terjadi di bidang pertanian, terutama di bagian selatan Jawa hingga Pulau Timor disebabkan saat itu terjadi puncak curah hujan yang bisa mengairi pertanian.

Walaupun Indonesia bukan merupakan daerah lintasan siklon tropis, namun demikian keberadaan siklon tropis di sekitar Indonesia, terutama yang terbentuk di sekitar Pasifik Barat Laut, Samudra Hindia Tenggara dan sekitar Australia akan mempengaruhi pembentukan pola cuaca di Indonesia. Perubahan pola cuaca oleh adanya siklon tropis inilah yang kemudian menjadikan siklon tropis memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia.

Dampak tidak langsung atas adanya siklon tropis dapat berupa berbagai hal, diantaranya yaitu:

1. Daerah pumpunan angin.

Siklon tropis yang terbentuk di sekitar perairan sebelah utara maupun sebelah barat Australia seringkali mengakibatkan terbentuknya daerah pumpunan angin di sekitar Jawa atau Laut Jawa, NTB, NTT, Laut Banda, Laut Timor, hingga Laut Arafuru. Pumpunan angin inilah yang mengakibatkan terbentuknya lebih banyak awan-awan konvektif penyebab hujan lebat di daerah tersebut.

(27)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 27 Dilihat dari citra satelit, daerah pumpunan angin terlihat sebagai daerah memanjang yang penuh dengan awan tebal yang terhubung dengan perawanan siklon tropis, sehingga terlihat seolah-olah siklon tropis tersebut mempunyai ekor. Itulah sebabnya daerah pumpunan angin ini seringkali disebut sebagai ekor siklon tropis.

2. Daerah belokan angin

Adanya siklon tropis di perairan Samudra Hindia Tenggara kadangkala menyebabkan terbentuknya daerah belokan angin di sekitar Sumatra bagian Selatan atau Jawa bagian Barat. Daerah belokan angin ini juga dapat mengakibatkan terbentuknya lebih banyak awan-awan konvektif penyebab hujan lebat di daerah tersebut.

3. Daerah defisit kelembaban

Bersamaan dengan adanya siklon tropis di perairan sebelah utara Sulawesi atau di Laut Cina Selatan seringkali teramati bersamaan dengan berkurangnya curah hujan di wilayah Sulawesi bagian utara atau Kalimantan. Meskipun belum ada penelitian lebih lanjut, namun ditengarai bahwa fenomena ini disebabkan karena siklon tropis tersebut menyerap persediaan udara lembab yang terdapat dalam radius tertentu di sekitarnya, termasuk yang terkandung di atmosfer di atas Kalimantan dan Sulawesi bagian utara sehingga di wilayah ini justru udaranya kering dan kondisi cuacanya cenderung cerah tak berawan.

Untuk siklon-siklon tropis di wilayah dekat Indonesia dengan histori data selama 42 tahun diketahui bahwa di sebelah Selatan siklon tropis terbanyak terjadi pada bulan Februari yaitu 23% kejadian dalam sebulan. Disusul kemudian bulan Maret (22%), Januari (21%), Desember (14%) dan April (11%). Namun demikian pada bulan Juni, Juli, Agustus dan September diketahui merupakan bulan-bulan yang selama 42 tahun hampir tidak terdapat kejadian siklon tropis sama sekali.

Dengan data histori yang lebih panjang (56 tahun), diketahui bahwa wilayah dekat Indonesia sebelah Utara, siklon tropis terbanyak terjadi pada bulan Agustus dengan 20% siklon tropis terjadi tiap bulan ini. Disusul kemudian dengan bulan September (18%), Juli dan Oktober (15%).

(28)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 28 4.4Siklon Tropis yang pernah muncul di sekitar Indonesia

4.4.1 Siklon Tropis George

Dari data yang diperoleh menunjukkan siklon tropis George tumbuh di sebelah utara barat laut Australia (Teluk Joseph Bonaparte) yaitu sekitar 14.5 LS dan 125.5 BT pada 3 Maret 2007 dan berakhir di sekitar Port Hedland 12 Maret 2007. Siklon tropis George selama hidupnya memiliki kategori bervariasi mulai dari hanya berupa daerah bertekanan rendah (Tropical Depression) hingga menjadi siklon tropis kategori 5. Lintasan siklon tropis George sejajar dengan lintang tropis Kepulauan Nusa Tenggara Timur seperti terlihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Daerah Siklon George

Sebelum tumbuh, siklon ini sudah teridentifikasi pada 27 Februari 2007, tetapi hanya berupa daerah bertekanan rendah (depresi tropis) dengan kecepatan angin dibawah 30 knot. Siklon tropis George terbentuk tanggal 3 Maret dan bergerak menuju barat dengan kecepatan 6 - 8 knots (11 – 15 km/jam). Siklon tropis George mencapai kategori 2 pada 5 Maret dan terus menguat hingga menjadi kategori 3 pada 7 Maret dengan kecepatan angin yang meningkat dari 90 km/jam menjadi 165 km/jam. Tanggal 8 Maret siklon tropis George menjadi kategori 5 dan mempunyai mata.

Tanggal 9 Maret siklon tropis George bergerak menuju daratan dan melemah, hal ini dapat dilihat dari kecepatan anginnya yang melemah dari 55 knots pada 9

(29)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 29 Maret menjadi 20 knots pada 12 Maret. Siklon tropis George memiliki jarak paling dekat dengan Jakarta pada tanggal 7 Maret 2007, yaitu sekitar 1700 km.

4.4.2 Siklon tropis Jacob

Siklon tropis Jacob terbentuk ketika siklon tropis George masih aktif, siklon ini terbentuk di daerah barat laut Kimberly sekitar 13.1 LS dan 108.9 BT pada 6 Maret 2007, dan kemudian punah pada 12 Maret 2007. Siklon tropis Jacob ini tumbuh dengan variasi kategori dari 1 hingga 3. Sebelum siklon ini tumbuh, sudah teridentifikasi tanggal 2 Maret 2007 dengan tekanan 1000 hPa, kecepatan angin disekitarnya mencapai 45 knot.

Arah pergerakan siklon Jacob menuju pulau Christmas sampai 7 Maret, kemudian pada 8 Maret siklon tropis Jacob bergerak ke arah tenggara. Siklon tropis Jacob mencapai kategori 2 pada 7 Maret jam 18.00 UTC ditandai dengan kecepatan anginnya diatas 55 knot dan pada 8 Maret siklon tropis Jacob melemah saat berbelok menuju pantai Australia. Siklon tropis Jacob mencapai kategori 3 pada 9 Maret tetapi kembali melemah pada keesokan harinya. Pelemahan ini terus berlanjut hingga 11 Maret dan saat memasuki daratan pada 12 Maret hingga akhirnya punah. Siklon tropis Jacob memiliki jarak paling dekat dengan Jakarta tanggal 7 Maret 2007 dengan jarak sekitar 700 km.

4.4.3 Badai Fiona

Badai Fiona terjadi pada tanggal 6 Februari 2003 berada 300 mil lepas pantai selatan Jawa. Diperkirakan angin di pusat badai berkecepatan 104 mil per jam dan ekor badai mencapai 84 mil per jam.

4.4.4 Siklon Ivy

Siklon Ivy tanggal 27 Februari 2004, dengan terbentuknya pusat tekanan rendah yang memusat dan memutar. Terjadi di Samudra Pasifik sebelah tenggara Papua dan di Samudra Hindia dekat Australia. Siklon di Samudra Pasifik ini dinamakan Tropical Cyclone Ivy dan di sebelah Barat Australia dinamakan Tropical Cyclone Monty. Pengaruh Siklon Ivy saat itu lebih dominan, ia menarik awan-awan yang ada di Indonesia ke arah pusat siklon (sebelah tenggara Papua). Akibatnya

(30)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 30 sebagian besar wilayah Indonesia berpeluang cerah hingga berawan sejenak setelah sebelumnya dilanda hujan berhari-hari. Hanya wilayah Papua yang berpeluang kuat hujan lebat karena lebih dekat dengan pusat siklon Ivy.

4.4.5 Siklon Fay

Badai siklon tropis Fay di laut Timor tanggal 17 Maret 2004 pukul 9:30 waktu setempat, bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan 6 kilometer per jam. Publikasi semacam ini terus diperbaharui dan diwartakan badan meteorologi Indonesia dan Australia sebagai peringatan awal pada penduduknya. Harian KOMPAS pada hari yang sama memperingatkan adanya gelombang 1,5 hingga 2,5 meter di Samudra Hindia yang berbahaya bagi kapal-kapal nelayan, tongkang dan feri.

4.4.6 Siklon Kirrily

Siklon tropis Kirrily timbul di atas Kepulauan Kai, Laut Banda seperti terlihat pada Gambar 11, pada 27 April 2009. Kirrily menyebabkan hujan lebat dan storm surge di wilayah ini. Tercatat puluhan rumah rusak dan puluhan lainnya terendam, jalan raya rusak, dan gelombang tinggi terjadi dari 26 hingga 29 April. Curah hujan tercatat per 24 jam yang tercatat adalah di Tual adalah sebanyak 20 mm, 92 mm dan 193 mm, masing-masing untuk tanggal 27, 28 dan 29 April 2009.

(31)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 31 4.5Antisipasi terhadap Siklon Tropis

Badai tropis merupakan fenomena meteorologis yang sangat potensial menimbulkan dampak kerusakan pada daerah yang dilaluinya. Kekuatan alam pada badai tropis begitu besar dan tak ada upaya manusia yang mampu mencegah atau menghilangkan badai tropis. Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah mengenali potensi bahaya yang ada dan melakukan antisipasi agar terhindar dari bencana badai tropis. Upaya antisipasi yang dapat dilakukan antara lain:

a. Mengikuti perkembangan informasi cuaca terutama bila ada peringatan akan datangnya badai tropis.

b. Hindari bepergian ke daerah pantai pada saat musim badai tropis.

c. Berdiam di rumah dengan menutup seluruh pintu dan jendela pada saat terjadi badai tropis.

(32)

Siklon Tropis dan Tinjauan Fisisnya (meli_muchlian@yahoo.co.id) Hal 32 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Siklon tropis atau yang dikenal dengan hurricane, typhoon, ataupun cyclones adalah daerah raksasa aktivitas awan dengan energi merusak seperti pusaran angin berkecepatan tinggi, hujan deras dan badai petir yang bertautan menghasilkan bencana dasyat berupa tornado, banjir, dan tanah longsor yang sering menyerang populasi manusia secara periodik sehingga menciptakan bencana yang sangat dasyat.

Energi perusak siklon berhubungan dengan pola hidup dan faktor-faktor penunjang kelangsungan hidup manusia seperti struktur tanah tempat tinggal, desain dan konstruksi bangunan, early warning system, evakuasi, dan penanggulangan bencana.

5.2Saran

Pemahaman tentang hubungan siklon tropis terhadap kehidupan manusia sangat diperlukan sebagai persiapan dan strategi dalam mitigasi bencana untuk mengurangi dampak dan korban jiwa manusia akibat musim siklon tropis.

Gambar

Gambar 2. Menunjukan bahwa Siklon tropis terbentuk ketika energi yang dilepaskan  akibat proses kondensasi uap lembab (moisture) di dalam rising air (udara yang  naik) menyebakan pusaran arus positif (positive feedback loop) diatas samudera
Gambar 3. Daerah Klimatologis Tumbuhnya Siklon Tropis (Sumber : NOAA)
Gambar 4. Klasifikasi Siklon Tropis
Gambar 5. Struktur Siklon Tropis
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimana wujud rancang sebuah arena olahraga papan luncur, bmx, dan in-line skate di Yogyakarta—sebagai suatu tempat pelatihan yang representatif dan dapat menampung aktivitas,

Mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan rencana umum jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, data informasi, penyusunan program, monitoring dan

Hukuman yang diberikan ini sangat ringan, tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 8 ayat (1) Perda Kabupaten Bantul Nomor 5 Tahun 2007 tentang Larangan Melakukan Praktik Prostitusi

a) Adanya kerjasama diantara nakhoda (awak kapal), operator (pemilik) dan regulator (pemerintah) dalam membuat keputusan layak-tidaknya kapal beroperasi. Kualitas dari

Prediksi Produk Terlaris Untuk Mengelola Modal Usaha Menggunakan Algoritma Decision Tree Berbasis Web Studi Kasus Pada JST Cell Cikarang, adalah sebuah sistem prediksi

Negarakartagama memiliki arti negara dengan tradisi (agama) yang suci. Dalam kitab ini terdapat istilah dari bahasa sansekerta yaitu “pancasila” yang berarti

Pertemuan di ruang kelas program Magister Ilmu Administrasi dan Kebijakan Pendidikan adalah kegiatan yang membaca teks yang memberikan gambaran mengenai sebuah

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pola sebaran dan tingkat kepadatan populasi siput gonggong di perairan Madong serta menganalisis hubungan tingkat