• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRANSLOKASI HERBISIDA 2,4-D-14C P ADA T ANAMAN GULMA DAN PADI PADA SISTEM PERSAWAHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TRANSLOKASI HERBISIDA 2,4-D-14C P ADA T ANAMAN GULMA DAN PADI PADA SISTEM PERSAWAHAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Risalah Peltemuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan r eknologi IsolOp dan Radias~ 2()(XJ

TRANSLOKASI HERBISIDA 2,4-D-14C

P ADA T ANAMAN GULMA DAN

PADI PADA SISTEM PERSAWAHAN

Sofnie M. Clmiml*, Mulyadi** dan Idawati*

ABSTRAK

TRANSLOKASI HERBISmA 2,4-D-14C PADA TANAMAN GULMA DAN PADI PADA SISTEM

PERSA W AHAN. Telah dilakukan penelitian terhadap translokasi herbisida 2,4-D dengan menggunakan perunut 14C pada tanaman padi 0011 tanamm1 gulma pada sistem persawahan. Kondisi tanah dilakukan 2 macam yaitu tanah nonnal 0011 tanah dengm1 kepadatan 300/0 di atas normal. Kedua macam kondisi tanah tanaman padi tersebut disemprot dengan 2,4-D _14C sebm1yak I ~Ci ditambah dengan 0,4 mg herbisida 2,4-D non radioaktif I minggu setelah tanam. Bagian-bagian dari tanaman padi dan gulma ditentukan radioaktivitasnya pada selang waktu 0, 2, 4, 8, dan 10 minggu (panen), setelah waktu penyemprotan. Hasil menunjukan bahwa radioaktivitas 2,4-D tertinggi pada minggu ke-O terjadi pada akar dan daun gulma, pada minggu ke-2 pada akar padi, pada minggu ke-4 pada batang padi dan pada minggu ke-8 teljadi pada daun padi. Hal ini terjadi baik pada kondisi tanah normal maupw1 taI1ah dengm1 kepadatan 30% di ares normal. Kandungan residu herbisida 2,4-D pada basil pallen padi adalah sebesar 4,24 x 10-3 ppb pada tanah normal dan 3,16 x 10-3 ppb pada tanah yang dipadatkan. Hasil ini masih berada dibawah ambang barns yang diizinkan oleh WHO/F AO sebesar 0,05 ppm

ABSTRACT

TRANSLOCA TIONS OF 2.4-D _14C HERBICmES IN WEED AND RICE PLANT ON IRRIGATED RICE FIELD SYSTEM. The investigation of translocation 2.4-D herbicides using 14C as tracer on irrigated rice plant sistem. Condition of the soil was two kinds, that is noffi1al soil and solid 30% upnoffi1al. The soil of rice field was spray with I~Ci of2,4-D-'4C and 0,4 mg 2,4-D non labelled, one week after planting. A parts of rice plant and weed was detennined the rddioactivity after 0, 2, 4,8, and 10 weeks after spraying. The result showed that radioactivity maximum after zerro week was in root and leaf of weeds, the second weeks ill root of rice, the forth weeks in rice stick, and eighth weeks in leaf of rice. This result occur at noffi1al condition soil or solid 30% upnonnal soil. llle residues of 2,4-D ill rice was 4,24 x 10 -3 ppb at noffi1al soil and 3,16 x 10-3 ppb at solid 30% upnonnal soil. 'nus result still lower than rate of WHO/F AO, that is 0,05 ppm.

PENDAHULUAN

Pemban~ dalam bidang pertanian ditujukan untuk meningkatkan pendapatan petani daD kesejahteraan masyarakat pada umurnnya. Dilain pihak, kebutuhan bahan pangan terutama beTas terns meningkat sesuai dengan pertmnbalmn penduduk. Kesulitan petani untuk

mendapatkan lmsil pertanian yang cukup, sering terganggu oleh adanya serangan hama daD gulma. Salall satu gangguan dalam pertanalnan padi adalah dengan adanya tanaman pengganggu atau gulma yang dalam pertwnbuhannya selalu berkompetisi dengan tanalnan budidaya. Dalam bidang pertanian gullna didefinisikan sebagai setiap tumbu11an yang tumbuh ditempat yang tidak diinginkml, sehingga lnanusia berusalla untuk memberantasnya. [I)

Pengendalian gulma dapat dilakUkan dengan cara manual, mekanis dan kimiawi. Penggunaan pestisida khususnya herbisid.'l, baik di Indonesia ITh'lUPun di negara-negara lain, bertujuan untuk mengendalikaIl gulma pengganggu pc'ld.'l tanafik'lO budidaya, tetapi d.'lpat pula menimbulkan efek samping, yaitu akan menimbulkan keracunan pada binatang ataupun manusia.

[2].

Untuk penengendalian gulma temtama pada lahan pertanian dengan menggunakan senyawa kimia yaitu herbisida sudah sangat berkembang saat ini. Disamping itu dapat dilakukan dengan cara penyiangan, tetapi cara ini sangat tidak efektif karena biaya yang dikeluarkan untuk pemberantasannya sangat mahaJ.

Cara lain yang digunakan selain menggunakan herbisida adalah dengan cara pemadatan ataU akan lebih efektif jika dilakukan keduanya yaitu dengan cara pemadatan daD penambahan herbisida.

Pemadatan tanah pada tanah pesawahan dilakukan sebagai pengganti pelumpuran dalam penyiapan penaIlalnan dimana akan bertujuan untuk mengurangi perkolasi air. [4,5]

Pada keadaan tersebut dillarapkan herbisida yang larut dalam air akan lebih sedikit menembus lapisan tanah (daerah perakaran padi) dan akan lebih banyak berada pada genangan air yang akan diserap oleh akar tanaman gulma (yang mempakan tanaman air) sehingga akan menghambat pertumbuhan gullna daD diharapkan residu herbisida pada basil pallen padi lebih sedikit dibandingkan dari tanah yang tidak dipadatkan (tanah nonnal).

Dari pemyataan di alas maka dilakukan penelitian mengenai translokasi herbisida 2,4-D pada sistem persawahan yang ditanami oleh padi daD gulma pada 2 macam kondisi tanah yaitu tanah normal daD tanah yang dipadatkan dengan menggunakan l.4C sebagai perunut.

Menurut RENN, F.R. dan M.C. AUFLIFFE [3].

penambahan suatu substansi asing kedalam suatu

lingkungan walau sekecil apapun. dapat mempakan

awal

terjadinya pencemaran

lingkungan.

(2)

Risa!ah Pertem/Jan !!miah Pene!itian dan Pengembangan Teknotogi /sotop dan Radiasi. 2tXJO

Metode. Kepadatan tanah di dalam ember dilakukan 2 macam yaitu:

1. Tanah normal

2. Tanah dengan kepadatan 30% di atas normal Pengamatan dilakukan terhadap:

I. Akar dan daun gulma

2. Akar, batang, daun daD buah padi

Waktu pengamatan adalah 0, 2, 4, 8, daD 10 minggu (waktu pallen) setelah penyemprotan herbisida.

Tujuannya adalall untuk melilmt sejauh lnana perjalanan herbisida pacta tanaman gulma daD tanaman padi sampai masa pallen pacta kedua macron kondisi tanah tersebut.

Keuntungan penggunaan herbisida adalah: -dapat mengendalikan gulma sebelum mengganggu

tanarnan budidaya

-dapat mencegah kerusakan perakaran tanmnan

budidaya

-lebih efektif dalam membunull gullna tahunan -dalam dosis rendah dapat sebagai hormon tumbull

Herbisida 2,4-D atau 2,4- dikloro fenoksi asam

asetat adalall salall satu herbisida untuk pembasmi guIrna yang efektif untuk jenis guIlna yang berdaUll lebar, seperti Limnocharis flQ\Ja. Monochoria vagina/is. .s'a/vinia natans, Cyperus difformis. Fimristy/is mi/iaceae. .s'cirpusjuncoides di lahan sawall. [6,7J Rumus bangun 2,4-D atau 2,4- diklorofenoksi asron asetat adalall sebagai berikut[8]:

Penanaman padi daD eceng gondok. Ke dalam ember berukuran 10 I dilnasukkan tanah seberat 3 kg untuk perlakuan tanah normal, daD 3,9 kg untuk perlakuan tanah dengan kepadatan 30 % di atas nonnal. Tanah di dalam ember digenangi dengan air pada ketinggian 5 cm di atas pennukaan tanah dan dibiarkan selama 1 minggu. Kemudian ditanami dengan padi yang SUdall disemaikan (berurnur 21 hari). Setelah tanaman di dalam pot berurnur 12 hari, ditanami dengan gulrna dan dibiarkan selarna 1 minggu. Herbisida 2,4-D-14C sebanyak 1 flCi daD 0,4 mg herbisida 2,4-D non radioaktif ke dalam lnasing-lnasing ember disemprotkan melalui tanall. Kemudian dilakukan sampling terhadap akar dan daun gulrna; akar, batang dan daun padi pada 0, 2, 4, 8, dan 10 minggu (panen) setelah penyemprotan herbisida. Masing-rnasing contoh dikeringkan pada SWIU kamar, potong kecil-kecil, lalu ditimbang sebanyak 200 mg. Sampel dibakar dengan alat Biologiocal Oxidizer, sehingga 14COZ yang terjadi ditampung dengan scintilator, lalu dicacall dengan pencacah kelip cairo Buah padi setelah pallen dikeringkan, lalu digerus dan timbang sebayak 200 mg, kemudian dibakar dengan biological oxidizer dan dicacall dengan pencacah kelip cairo

c .;:::;.-0

"

OH

0 -CH2

CI

2,4- diklorofenoksi asam asetat

HASIL DAN PEMBAHASAN

Herbisida 2,4-0 bersifat sistemik, berbentuk kristal putih, tidak berbau dan mempunyai titik lebur 140,5 °C.

Untuk mengetallUi efektifitasnya lnaka herbisida tersebut hams diserap oleh tanaman gullna dan ditranslokasikan ke tempat lain seperti dari akar, batang dan daun

tanalnan.

Berdasarkan hal tersebut di alas maka dilakukan penelitian mengenai translokasi herbisida 2,4-0 didalam tanaman gulma dan tanatnan padi pacta sistem persawallan, mengglUlakan 14C sebagai penulUt dengan menggunakan 2 1ll£'lCam kondisi tanah yaitu tatlall nonnal dan tanaIl yang dipadatkan pacta kondisi 30% di alas nonnal. Oalam penelitian ini tidak dilakukan pencacahan terhadap air genangan pacta tanaman padi sistem

persawallan.

Dari basil penelitian didapatkan

bahwa kandungan

herbisida 2,4-D-14C

dalam aka! gulma yang ditanam pada

tanall normal dan tanall dengan kepadatan 30% di atas

nonnal terlihat pada gambar I.

~""

"'"

BAHAN DAN METODE

Bahan. Bahan yang digunakan d.:11am penelitian ini ad.:11ah 2,4-D -14C (14C terletak pacta salah satu atom C pacta inti benzene) dengan spesifik aktivity 12,8 mCi/lnmol didapatkan dari 1AEA , 2,4-D non radio aktif dengan kandungan bahan aktif 80% didapatkan dati PT. Dlmma Ardlm Forma, bibit padi 1r-64, gulma eceng gondok (Monochoria vagina/ic\' Burn. F. Pres/.), metanol, aseton dll. 2.8 I I I I I I I I I I 2.6 2.4 -=- 2.2

u

2 -=-~ 1.8

~ 1.6

to 3 1.4

~ 1.2

0 '6 1 to It: 0.8 0.6 0.4 0.2 II I I I I I t 0 2 4 6 8 10

Waktu setelah penyemprotan (minggu)

Peralatan. Pemlatan yang digunakan adalall alat

pembakar yaitu Combustion Biological Oxidizer Merk

Harvey model ox-400, pencacall kelip cair (Liquid

Scintillation Counter) merk Beckmml model 1801, daD

alat gelas lainnya.

Radioaktivitas herbisida 2,4-D pad a akar gulma dengan kondisi tanah normal dan tanah dengan kepadatan 30% di atas normal.

Gambar

(3)

Risalah Pel1emuan Ilmiah Penelitlan dan Pengembangan r eKnologi lsolop dan RadiaSl; 2000

pada tanal} padat lebih rendah dari kandungan herbisida pada t.1nah normal. Pada minggu O sampai minggu ke-2 kandungan herbisida ke-2,4-D dalam akar padi mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena akar gulma pada rentang waktu tersebut hanya sedikit menyerap herbisida dari tanah, sellingga herbisida yang tidak diserap oleh gulma akan diserap oleh akar padi.

1.2

~

c

~

,

0.8

I

Pada gambar I terlillat bahwa pada minggu ke-O dan

minggu ke-2 untuk tanah yang dipadatkan 30 % diatas nonDc'lI, radioaktivitasnya lebih tinggi bila dibandingkan dengan radioaktivitas pada akar gulma yang ditanam pada tanah normal, kemudian pada lninggu ke-4 daD setemsnya sampai minggu ke-IO lebih rendall daTi radioaktivitas dalam akar guIma yang ditanam pada tanall normal. Hal ilU disebabkan karena pada minggu ke-O daD minggu ke-2, penyerapan herbisida pada tanall normal lebih besar daTi tanah yang dipadatkan, sehingga jumlah herbisida yang ada pada air tan.'lll nonnal lebih kecil. Seperti diketallui bahwa gulma adalah tanaJnan air yang selalu menyerap unsur ltara dari air.

Pada gambar 2, mempakan kandungan radioaktivitas herbisida 2,4-D dalam daun guIma pada 2 macam kondisi tanah. Pada grafik juga terlillat ballwa radioaktivitas pada daun gulma yang ditanam pada tanah yang dipadatkan lebih tinggi pada lninggu ke-O dan lninggu ke-2, bila dibandingkan dengan guIlna yang ditanam pada tanah nonnal, kemudiall pada minggu ke-4 kandungannya lebih rendall daTi daun guIma yang ditanam pada tanaIl normal daD p-'lda minggu ke-8 naik menyamai kandungan residunya pado'l tanah nonDc'll dall pada nunggtl ke-IO turun kembali dengan drastis.

0.6

0.4 0.2

Gambar 3. Radioaktivitas 2,4-D-14C dalam akar padi pada kondisi tanah normal daD tanah dengan kepadatan 30% di atas normal.

~ 0.4

g

~-N In S ~ 0.2 I I 1 I I I If ':"; l -0- Tanah normal

-+- Tanah do. kepdlan 30% di alas normaL

Kemudian pacta rentang waktu 2 minggu sampai lO minggu kandungan herbisida akan menunm, penyebabnya adalall pendistribusian herbisida ke seluruh bagian tanaman padi terjadi pacta rentang waktu 2 minggu dan lO rninggu.

Pacta gambar 4, adalah radioaktivitas 2,4-D-14C dalam batang padi yang ditanam pacta tanah normal dan tanah dengan kepadatan 30% di alas normal. Pacta gambar terlihat bahwa pacta tanall normal radioaktivitas dalam batang padi pacta minggu ke-O sampai minggu ke-4 mengalarni kenaikan dan kemudian pacta minggu ke-8 sampai rninggu ke-lO mengalarni penunman. Hal ini disebabkan karena 2,4-D telah diserap oleh batang dan mencapai maksimum pacta rninggu ke-4 dan setelah itu diserap oleh daun. Pacta tanah padat terlihat bahwapenyerapan maksimum dalam batang padi terjadi pacta minggu ke-2, dan setelah itu pacta minggu ke-4 sampai rninggu ketO menunm karena telah diserap oleh daun pactio

"'\===:~--<)

""8

0 I I I I I I I I I I

0 2 4 6 B 10

Waktu setelah penyemprotan (minggu)

Gambar 2. Radioaktivitas 2,4-D-14C dalam daun gulma pada kondisi tanah normal daD tanah dengan kepadatan 30% di atas normal.

Hal ini sejalan dengan penyerapan oleh akar gulma, karena akc1r gulma telal1 menyerap herbisida lebih banyak, selungga daun gulma juga akan menyerap lebih banyak, daD jika ak<lr ~lma menyerap makin sedikit maka dalm gullna jUg.:1 akan menyerap sedikit. Untuk kandungan 2,4-0 pad:1 d:1un gttlnm yang ditanam pad:1 tanah normal penyerap<1ooya lebih stabil sampai pacta minggu ke-IO bila dibandingkan dengm1 kondisi tanall yang dipadatkan. Karena penyerapan herbisida pacta tanah yang dipadatkan agak lambat bila dibandingkan dengan tanal1 normal sehingga akarpun akan menyerap

lebih Imnbat juga.

Pacta gmnbar 3, adalal1 radioaktivitas 2,4-0_14C pacta akar padi selmna lnasa tanam yaitu 10 lninggu. Oalam akar padi radioaktivitas 2,4-D pacta tanah nonnallebih reodal1 bila dibandingkan dengan radioaktivitas pacta tanal1 yang dipadatkm1 pacta rentang waktu 0 miog~ sampai 8 minggu. Pacta mioggtl ke-8 sampai Ining~ ke-IO terjadi Iml yang sebaliknya yaitu kandungan herbisida 2,4-0

153

(4)

Risalah Perlemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan feknologi IsOIOp dan Radias/; ZO{X)

Pada gmnbar 5, merupakan radioaktivitas 2,4-D dalam

daun padi pada kondisi tanah nonnal dc1n tanaI1 dengm1 kepadatan 30% di alas nonnal.

nonnal adalah sebesar 4,24 x 10-3 dan 3,61 x 10 -3. Hasil ini tidak melebihi batas maksimum yang ditetapkan oleh WHO daD F AO yaitu sebesar 0,05 ppm.

KESIMPULAN

Oari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi translokasi herbisida 2,4-0 pada tanaman padi dan guIlla, dimana pada akar padi radioaktivitas herbisida yang tertinggi terjadi pada minggu ke-2, pada batang padi terjadi pada minggu-4. Sedangkan pada daun padi radioaktivitas yang tertinggi terjadi pada minggu ke-8. Hal ini terjadi baik pada tanah normal dan maupun tanah yang dipadatkan 30% di atas normal.

Pada gulma, baik pada akar maupun daun gulma radioaktivitas yang tertinggi terjadi pada minggu ke-O (1-7 ltari) pada kondisi tanah normal maupun tanah yang dipadatkan 30% di atas normal. Residu herbisida 2,4-D pada padi basil paDen baik yang ditanam dalam tanah normal rnaupun tanah yang dipadatkan adalah antara 3,16 x 10 -3 dan 4,24 x 10-3 ppb. Hasil ini masih berada dibawah mnbang barns yang diizinkan oleh WHOIF AO sebesar 0,05 ppm.

Gambar 5. Radioaktivitas 2,4-D-14C dalam daun padi

pada kondisi tanah normal daD tanah dengan kepadatan 30% di atas normal.

DAFTARPUSTAKA

SUNDARU M.MAHYUDIN SY AM daD JANARI BAKAR, Beberapa jenis Gulma pada Padi Sawah, Lembaga Pusat Pertanian , 1976, Bogor. 2. ANONIM, Pestisida untuk Pertanian dan Kehutanan,

Departemen Pertanian Republik Indonesia,

1998.

Radioaktivitas 2,4-0 dalaIn daun padi pada tanaJl padat pada rninggu ke-O saInpai lninggu ke 2 hampir stabil. Dan pada rninggu ke-4 radioaktivitasnya rnenurun clan rnencapai lnaksirnurn pada lninggtl ke-8, kernudian rnenurun lagi pada rninggu ke-lO. Pada tanah nonnal radioaktivitas 2,4-0 dalam daun padi rnenurun sarnpai rninggu ke-4, kernudian naik dengan lnaksirnunl pada rninggu ke-8 dan akhimya turun pada rninggu ke-lO. Hal ini disebabkan karena kandungan rnaksimurn 2,4-0 terjadi pada minggu ke-8.

Kandungan herbisida 2,4-0 dalarn padi basil pallen padi yang ditanarn pada tanall normal clan tanall yang dipadatkaIl 30% di atas nonnal dapat dililtat pada tabel 1.

3. BENN,F.R. and MC. AUFLIFFE, "Pesticides and

Polution",the Mac Millan Press L TD, London

1975.

Tabel Radioaktivitas dan residu herbisida 2,4-D dalam padi hasil paneD dalam kondisi tanah normal daD tanah dengan kepadatan 30% di atas normal

4. DE DATTA, S.K., Principles and Practices of Rice

Production, Jolm Willey and Sons Inc.,

Singapore

1981.

5. GHILDY AL, B.P., "Effects of Compaction and Puddling on Soil Physical Properties and Rice Growth", Soil and Rice, IRRI, Los Banos, Laguna, Pllilippines 1978, 317. Kondisi tanah cpm 118,35 Residu 2,4-D (ppb) 4,24 x 10-3 Tanah nonnal Tanah dg. kepdtan 30% di atas nonnal Radioaktivitas 2,4-D-14C

--t~;~~oT

3,61 X 10-3 101.00 4,79 x 10"

"

6. ANONIM, Farm Chemical Handbook, 1982.

7. SOFNIE M. CHAIRUL DAN ELIDA DJABIR, Penglepasan Terkendali Herbisida 2,4-D pada Gulma Salvinia natans daD .S'alvinia molesta, Prosiding Konferensi IImu GuIrna Indonesia XII, 1994, Padang.

Dalam tabel terlihat ballwa padi yang ditanmn dalam tanah dengml kondisi tm1all nonnal lebih tinggi daripada padi yang ditanam dalam tanah dengan kepadatan 30 % di atas nonnal. Hal ini disebabkan karena 2,4-D di dalmn tanall nonnal akan diserap lebih besar daripada dalmn kondisi tanall yang dipadatkan sehingga tanaman padi akan dapat menyerap 2,4-D dengan cepat. Dari kandungan residu 2,4-D pacta tanaman padi baik yang ditanam pacta tanah nonnal

maupun pacta tanall dengan kepadatan 30% di atas

8. ANONIM :" Herbicide Handbook of the Weed Science Society of America ",ed. 5th, Weed Science Society of Amarica Champaign.

(5)

Risa/ah Perlemuan //miah Peneli/ian dan Pengembangan Tekn%gi /s%p dan RadiaS/: 2000

DISKUSI

NIZAR N. SOFNIE M.

Pacta gulma, radioaktivitas terjadi pacta 0 minggu setelah aplikasi, sedang pacta padi radioaktivit.:'lS tertinggi pacta akar, batang, daD daUD masing-masing pacta lninggu 2, 4, daD 8 setelaJl aplikasi. Mohon dijelaskcm apa kaitan tingkat-tingkat radioaktivitas tersebut dengan efektivitas pengendaJian gulma atau kerusakan pacta padi ?

Hubungan antara radio aktivitas tersebut terhadap tanaman, terutama tanarnan guilla, dimana radioaktivitas tertinggi pada akar dan daun pada 0 minggu, sehingga pacta urnur 0 minggu ini terjadi kerusakan pacta gulma, daD akhimya mati. Sedangkan untuk padi tidak terjadi kerusakan seperti telah dijelaskan bahwa 2, 4-D efektif untuk gulma yang berdaun lebar. Untuk tanarnan padi l1anya dilihat pencemaran pada buah padi hasil pallen apakah mencemari atau tidak.

Gambar

Gambar  3.  Radioaktivitas  2,4-D-14C dalam  akar  padi  pada kondisi  tanah  normal  daD  tanah  dengan kepadatan  30%  di atas normal.
Gambar 5.  Radioaktivitas  2,4-D-14C dalam  daun  padi pada  kondisi  tanah  normal  daD  tanah  dengan kepadatan  30%  di  atas normal.

Referensi

Dokumen terkait

Pada uji Dissolved Oxygen (DO) dan uji Biological Oxygen Demand (BOD) perlakuan awal yang dilakukan ialah memasukkan sampel ke dalam botol winkler yang bertutup dengan cara

Ini bukanlah meeting pertama mereka dengan RC Kita, beberapa tahun yg lalu, beliau berkunjung dan hasil kunjungan tersebut adalah pendanaan “vocational training’ dengan

Karena letak site yang berada di pinggir sungai dibutuhkan sirkulasi dalam site yang cocok dengan daerah pinggir sungai karena site yang sering terkena luapan air sungai yaitu

Subyek penelitian adalah orang – orang yang dapat memberikan sebuah informasi tentang sesuatu yang sedang di teliti. Peneliti akan memfokuskan penelitiannya

Mahasiswa merasa bahwa beban kerja di pendidikan klinik lebih berat jika dibandingkan dengan pendidikan pre-klinik, akan tetapi dengan beban kerja yang ada di

MARYATI J.230 10 30 82.. Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Pada Tanggal 1 Februari 2012 Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat. Hari Setyobudi, S.Kep., Ns.. Y DENGAN

Jabatan Kesihatan Negeri Sarawak telah mengisytiharkan satu (1) kluster tamat Kluster Mongkos, Tebedu setelah tiada kes baharu dikesan atau dilaporkan dalam tempoh 28 hari

Dalam jangka panjang, monopolis akan tetap beroperasi hanya jika ia dapat memperoleh laba atau setidak-tidaknya mencapai breakeven dengan memproduksi pada tingkat