• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. atau ke sisi (Depdikbud, 1995). Sedangkan Takraw berarti bola atau barang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. atau ke sisi (Depdikbud, 1995). Sedangkan Takraw berarti bola atau barang"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Hakikat Permainan Sepak Takraw

Sepak takraw berasal dari dua kata yaitu sepak dan takraw. “Sepak” berarti gerakan menyepak sesuatu dengan kaki, dengan cara mengayunkan kaki di depan atau ke sisi (Depdikbud, 1995). Sedangkan “Takraw” berarti bola atau barang bulat yang terbuat dari anyaman rotan (Depdikbud, 1992). Jadi sepak takraw adalah sepak raga yang telah dimodifikasikan untuk menjadikannya sebagai suatu permainan yang kompetitif. Sedangkan menurut ahli lain mengatakan sepak takraw adalah menyepak bola dengan samping kaki, sisi kaki bagian dalam atau bagian luar kaki yang terdiri dari tiga orang pemain (Sanafiah, 1992). Sepak takraw adalah suatu permainan yang mempergunakan bola dari rotan atau plastik (synthetic fibre) dilakukan di atas lapangan empat persegi panjang, rata, baik terbuka maupun tertutup dan lapangan dibatasi oleh net (Sulaiman, 2008).

Permainan ini dimainkan oleh dua regu, masing-masing regu terdiri dari 3 orang dan setiap regu dilengkapi 1 orang cadangan dan satu tim terdiri dari 3 regu dan satu regu cadangan dan jumlah 1 tim tdak boleh lebih dari 12 orang (PB Persetasi, 2007). Menurut Azhari (dalam Semarayasa 2010) mengatakan permainan Sepak takraw menggunakan bagian-bagian tubuh seperti: kepala, bahu, punggung, dada, paha dan kaki kecuali tangan. Faktor teknik dalam permainan sepak takraw merupakan faktor penting yang harus diperhatikan,

(2)

karena dengan memiliki teknik yang baik dan benar akan berdampak pada produktivitas dan efektivitas baik penyerangan maupun pertahanan dalam bermain Sepak takraw .

Bola dimainkan dengan mengembalikannya ke lapangan lawan melewati net. Permainan ini dilakukan oleh dua regu, dengan masing-masing regu terdiri atas tiga orang pemain (Prawirasaputra, 2000). Menurut Sulaiman (2007) tujuan bermain sepak takraw dari setiap pihak adalah mengembalikan bola sedemikian rupa sehingga bola dapat jatuh di lapangan lawan atau menyebabkan lawan membuat pelanggaran atau pemain lawan membuat kesalahan. Dalam belajar sepak takrau faktor motor educability (ME) sangat penting sekali, dimana siswa yang memiliki motor educability yang baik akan memiliki nilai ketepatan servis yang besar dibandingkan siswa yang memiliki ME rendah (Sutarto, 2009). Adapun Keterampilan teknik dasar dalam pemainan Sepak takraw adalah: 1) servis, 2) passing, 3) heading, 4) smash,dan 5) block (PSTI, 2007).

1.1.2 Hakikat Servis

Servis adalah kegiatan paling awal dilakukan pada permainan sepak takraw, baik pada kagiatan sepak mula pada saat permainan akan dimulai atau sepak mula pada saat poin bola dinyatakan mati oleh wasit. Servis juga merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh salah satu regu setelah wasit memutuskan bahwa bola mati pada pihak lawan. Pelaksanaan servis dilakukan oleh pemain yang berposisi sebagai tekong, servis bisa dilakukan dengan berbagai cara dengan catatan salah satu kakinya berada dalam lingkaran. Pelambung harus segera melambungkan bola begitu wasit menyebutkan angka. Jika pemain

(3)

mendahuluinya, maka lambungan harus diulang dan pemain tersebut diberi peringatan. Servis dinyatakan sah jika bola telah melewati net, baik menyentuh atau tidak dan jatuh di lapangan lawan.

1.1.3 Sevis Atas

Dalam permaianan sepak takraw dibutuhkan teknik dasar agar permainan yang diperagakan/mainkan akan lebih baik dan berjalan dengan baik. Dalam permainan sepak takraw ada istilah yang dikenal dengan servis. Dari segi sejarah servis dalam sepak takraw bermacam-macam, lebih awalnya banyak digunakan servis menggunakan kaki bagian dalam teknik ini dikenal dengan sepak sila. Sepak sila adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki bagian dalam. Sepak sila digunakan untuk menerima dan menguasai bola, mengumpan untuk serangan smash dan untuk menyelamatkan serangan lawan. Sepak sila ini lebih banyak digunakan untuk melakukan servis atau sepak mula dalam sepak takraw. Tapi Servis atas merupakan perkembangan permainan sepak takraw yang lebih modern. Dalam pelaksanaan servis atas ini diperankan oleh salah satu apit dan tekong, dimana salah satu apit itu dikenal sebagai pelambung. Servis atas dalam permainan sepak takraw modern memegang peranan yang sangat penting dalam penambahan poin. Servis atas yang baik akan menjadi penentu utama dalam perolehan poin, hal ini manjadi nyata ketika final takraw dilaksanakan baik tingkat nasioanal maupun internasional.

Servis atas adalah teknik servis yang banyak dilakukan oleh para pemaian sepak takraw sekarang ini. Dalam melakukan servis atas harus ada koordinasi

(4)

yang baik antara pelambung dan tekong. Koordinasi yang baik ini akan membuat lawan sulit untuk menahan atau mempertahankan bola untuk menyerang. Koordinasi yang baik antara pelambung dan tekong dalam segi ketinggian bola yang dilambungkan oleh apit sebagai pelambung. Jika bola terlalu rendah atau terlalu tinggi akan menyulitkan tekong untuk melakukan servis atas dengan baik. Dalam melakukan servis atas pelambung harus segera melambungkan bola begitu wasit menyebutkan angka. Jika pemain mendahuluinya, maka lambungan harus diulang dan pemain tersebut diberi peringatan. Servis dinyatakan sah jika bola telah melewati net, baik menyentuh atau tidak dan jatuh di lapangan lawan.

Gambar 1. Tekong melakukan servis atas (Nanang 2012)

1.1.4 Hakikat Bola Gantung

Untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai menurut Gerry A. Carr (1997 : 141) dilatih dengan melompati rintangan dan menyundul bola yang digantung dan dikatakan oleh Aip Syarifuddin (1992 : 10) untuk mendapatkan lompatan yang tinggi dapat diberi rintangan kira-kira 25 cm sampai 30 cm. Anak-anak melompati rintangan tersebut, dengan jalan demikian anak-anak akan dapat

(5)

melompat lebih tinggi kedua kaki diangkat dan kedua lutut ditekuk. Disamping itu juga bisa dengan jalan lain, untuk menolong ketinggian lompatan, dapat dibantu dengan menggantungkan sebuah benda. Tinggi benda kira-kira tidak akan terjangkau bila anak itu melompat.

Menurut Aip Syarifuddin (1992/1993 : 62) bahwa dalam membentuk gerakan-gerakan dasar melompat dapat dilakukan dengan latihan diantaranya lompat meraih suatu benda di atas dan lompat melewati temannya yang merangkak. Gunter Bernhard (1993 : 86) berpendapat bahwa untuk melatih lompat pada lompat jauh dengan melakukan bentuk-bentuk permainan dalam latihan yaitu melakukan loncatan-loncatan dengan menyentuh suatu penentu selama mungkin memegang teguh sikap tubuh bagian atas yang tegak, penentu arah selalu diambil dari tempat pendaratan.

Dari pendapat beberapa ahli di atas, latihan lompat yang peneliti maksud adalah latihan lompat meraih serangkaian sasaran atau serangkaian bola yang digantung dimana ketinggian bola gantungnya semakin ditingkatkan. Adapun uraian latihan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Latihan lompat meraih sasaran di atas a. Pelaksanaan

Sikap awal : berdiri tegak di depan sasaran di atas (bola digantung), jarak kira-kira 3 meter. Selanjutnya melakukan ancang-ancang (run up) 3 langkah kemudian melompat kedua lengan naik ke atas meraih bola di gantung dengan bertumpu pada satu kaki (kiri), begitu mendarat ancang-ancang dan melompat lagi untuk meraih bola digantung yang kedua dan seterusnya yang dilakukan sebanyak

(6)

5 kali secara berkesinambungan. Sikap setelah menumpu mengayunkan lengan dan kaki yang mengayun ke atas untuk membantu menambah ketinggian. Waktu melakukan tolakan tetap memperhatikan ancang-ancang 3 langkah dan menumpu dengan satu kaki, jarak tumpuan dengan garis vertikal bola digantung 1 meter yang ditandai pada garis batas tumpuan setiap bola digantung.

Pendaratan : mendarat dengan kedua kaki bersama-sama posisi badan agak jongkok, lutut agak ditekuk dan tangan disamping badan.

b. Perlengkapan

Perlengkapan yang diperlukan untuk latihan lompat meraih sasaran di atas adalah bola digantung dengan ketinggian semakin meningkat dari 175 cm, 180 cm, 185 cm, 190 cm, 195 cm dan 200 cm, adapun jarak antar bola digantung 4 meter dan jarak tumpuan melompat dengan garis vertikal bola digantung 1 meter.

1.1.5 Hakikat Latihan

Latihan adalah proses sistematis dari latihan atau kerja yang dilakukan sescara berulang-ulang dengan kian hari menambah beban latihan atau kerja (Suharno, 1993: 101). Istilah latihan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yang dapat mengandung beberapa makna seperti: practice, excercises, dan training. Pengertian latihan yang berasal dari kata practice adalah aktifitas untuk meningkatkan keterampilan (kemahiran) berolahraga dengan mengunakan berbagai peralatan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan cabang olahraganya.

(7)

Artinya, selama dalam kegiatan proses berlatih melatih agar dapat menguasai keterampilan gerak cabang olahraganya selalu dibantu dengan mengunakan berbagai alat pendukung. Pengertian latihan yang berasal dari kata ecercises adalah perangkat utama dalam proses latihan harian untuk meningkatkan kualitas fungsi organ tubuh manusia, sehingga dapat menyempurnakan gerakannya.

Pengertian latihan yang berasal dari kata training adalah penerapan dari suatu perencanaan untuk meningkatkan kemampuan berolahraga yang berisikan materi teori, praktek, metode, dan aturan pelaksanaan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai (Sukadianto, 2005).

Latihan plyometrik adalah latihan-latihan atau ulangan yang bertujuan menghubungkan gerakan kecepatan dan kekuatan untuk menghasilkan gerakan eksplosif. Istilah ini sering digunakan dalam menghubungkan gerakan lompat yang berulang-ulang atau reflek rengang untuk menghasilkan reaksi yang eksplosif. Radcliffe dan farentinos menyatakan latihan plyometrik adalah suuatu latihan yang memiliki ciri khusus, yaitu kontraksi otot yang sangat kuat yang merupakan respon dari pemberian dinamik atau rengangan yang cepat dari otot-otot terlibat. Plyometrik juga disebut dengan reflek rengangan atau reflek miotatik atau reflek pilinan otot (Radcliffe, 1985). Dari definisi diatas dapat disimpulkan latihan plyometrik adalah latihan untuk meningkatkan daya ledak otot dengan bentuk kombinasi latihan isometric dan isotonic (eksentrik-konsentrik) yang mengunakan pembebanan dinamik. Rengangan itu terjadi secara mendadak sebelum otot berkontraksi kembali atau suatu latihan yang memungkinkan otot untuk mencapai kekuatan maksimal dalam jangka waktu sesingkat-singkatnya.

(8)

Untuk mencapai tujuan yang dikehendaki dalam latihan, maka diperlukan suatu program latihan yang baik dari seorang pelatih. Dengan demikian berhasil tidaknya tujuan yang akan dicapai akan dipengarui oleh penerapan prinsip- prinsip latihan yang diperlukan dalam membuat program latihan.

Intensitas latihan merupakan salah satu komponen latihan yang sangat penting berkaitan dengan kualitas kerja dalam satuan waktu yang diberikan. Lebih banyak kerja diberikan dalam satuan waktu akan lebih tinggi intensitasnya. Intensitas latihan menunjukkan pada kekuatan rangsangan syaraf khususnya syaraf yang ada pada pergelangan kaki atau umumunya kaki pada waktu latihan dilakukan.

Untuk memperbanyak intensitas latihan kelentukan kaki dapat melalui beberapa cara :

1. Meningkatkan kekuatan dalam jarak waktu tertentu atau meningkatkan waktunya.

2. Meningkatkan rasio antara intensitas mutlak dengan hasilnya sehingga intensitas absolutnya dapat dipakai.

3. Mempersingkat istirahat interval di antara masing-masing pengulangan atau set.

4. Meningkatkan intensitas latihan.

(9)

1.1.6 Teknik Latihan Servis dengan menggunakan Bola Gantung

Langkah-langkah yang dilakukan saat latihan servis dengan menggunakan bola gantung adalah sebagai berikut:

 Persiapan

Mula-mula peserta latihan mempersiapkan diri dengan menggunakan kaos olahraga, sepatu olahraga dan hadir tepat waktu latihan yang telah ditetapkan. Peneliti mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan selama latihan berlangsung seperti: bola takraw, tali untuk menggantung bola, tiang untuk mengikatkan tali.

 Pemanasan

Pemanasan ini dilakukan sebelum masuk ke latihan inti, pemanasan ini ditujukan untuk membuat tubuh atau bagian-bagian tubuh lebih rileks dalam melakukan latihan nanti. Pemanasan ini juga bertujuan agar menghindari sesuatu yang kita tidak inginkan saat latihan nanti.

 Latihan

Pada sesi ini seluruh peserta latihan diarahkan agar melakukannya dengan benar dan sungguh-sungguh jangan ada yang bermain apalagi tidak serius saat melakukannya. Setiap siswa yang melakukan latihan diberikan kesempatan yang sama untuk melakukan tahap-tahap latihan. Setiap 2 orang siswa berdiri tepat di bawah bola yang digantungkan.

Pada saat latihan bola diusahakan 15-20 cm di atas kepala siswa, hal ini dilakukan berulang-ulang selama 2-3 menit setiap siswa. Disaat

(10)

siswa menendang bola di atas kepalanya harus diperhatikan posisi kaki tumpuan harus berada dalam lingkaran yang telah dibuat.

1.1.7 Manfaat Latihan dengan Menggunakan Bola Gantung

Latihan merupakan suatu proses yang sistematis dari program aktivitas gerak jasmani yang dilakukan dalam waktu relatif lama dan berulang-ulang, dengan meningkatkan secara progresif (bertahap) dan individual yang mengarah kepada ciri-ciri fungsi fisiologis dan psikologis manusia untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dalam latihan dengan menggunakan bola gantug perlu diperhatikan prinsip-prinsip latihan adalah sebagai berikut: prinsip kesiapan, partisipasi aktif berlatih, kekhususan/spesialis, individualisasi dan latihan jangka panjang

Manfaat latihan bola gantung adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan jangkauan kaki terhadapa bola yang dilambungkan, karena semakin tinggi jangkauan kaki di atas kepala tekong saat servis, maka semakin mudah menentukan arah bola ke daerah lawan.

b. Meningkatkan ketepatan arah bola khususnya lebih mengarah ke daerah lapangan lawan, serta ketepatan melewati net.

c. Meningkatkan konsentrasi saat melakukan servis, hal ini berguna ketika regu/tekong yang melakukan servis mengikuti pertandingan dengan banyak penonton.

(11)

d. Meningkatkan kemampuan untuk melakukan servis untuk pengacauan permainan atau pertahanan lawan sehingga mudah mengatur serangan yang mematikan dan bola sulit diterima oleh lawan.

Berikut media yang sering digunakan untuk melakukan latihan bola gantung

Gambar 2. Latihan bola gantung yang digunakan dalam sepak takraw

2.2 Kerangka Berpikir

Ketika seseorang akan beraktivitas dan ingin mengembangkan kemampuannya dalam melakukan sesuatu, maka yang bersangkutan butuh latihan. Latihan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah belajar dan membiasakan diri agar mampu (dapat) melakukan sesuatu atau berbuat agar menjadi biasa agar mencapai prestasi yang lebih baik dan untuk mencapai sesuatu yang maksimal, maka kita memerlukan latihan. Latihan yang dimaksud adalah yang dilakukan secara berulang, teratur dengan konsisten karena latihan merupakan suatu perencanaan untuk meningkatkan kemampuan berolahraga yang berisikan

(12)

materi teori, praktek, metode, dan aturan pelaksanaan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai (Sukadiyanto, 2002).

Dalam penelitian ini yang akan dilakansanakan adalah latihan menggunakan bola gantung tehadap kemampuan melakukan servis atas. Servis dalam sepak takraw dilakukan oleh pemain yang berposisi sebagai tekong dengan bola lebih awal dilemparkan atau dihantarkan oleh apit baik apit kiri maupun kanan sesuai dengan kaki yang biasa digunakan tekong, servis yang dimaksud adalah servis atas. Keberhasilan dalam melakukan servis atas hal ini dipengaruhi oleh kekuatan otot kaki dalam melakukan servis atas yang dimiliki oleh tekong yang akan melakukan sepak mula/servis atas. Untuk membiasakan gerakan kekuatan kaki dalam melakukan servis atas, maka butuh latihan yang berulang, menggunakan alat bantu berupa bola gantung karena Menurut Gerry A. Carr (1997 : 141) untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai dilatih dengan melompati rintangan dan menyundul bola yang digantung.

2.3 Hipotesis

Berdasarkan Kajian teori dan Kerangka berpikir yang telah dikemukakan di atas maka Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: latihan bola gantung dapat mempengaruhi kemampuan melakukan servis atas pada permainan sepak takraw siswa putra kelas XI MAN Model Kota Gorontalo.

Gambar

Gambar 1. Tekong melakukan servis atas (Nanang 2012)
Gambar 2. Latihan bola gantung yang digunakan dalam sepak takraw

Referensi

Dokumen terkait

1996 Berdasarkan PP No. 17/PP/1996 tanggal 14 Februari  1996, Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 

Hasil analisis n-gain pada nilai kompetensi keterampilan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai kompetensi keterampilan siswa dengan me- nerapkan model

1 Pengadaan Tiang listerik di RT.I,II dan RT IV Teratak 10 bh 10,000,000.00 APBD Kab Dinas Perumahan & Pemukiman. 2 Pengadaan Lampu

Reputasi underwriter adalah skala kualitas underwriter dalam penawaran saham perusahaan. Untuk mengukur reputasi underwriter dengan menggunakan peringkat

Beban yang akan dihubungkan ke sekunder trafo arus menentukan daya aktif dan reaktif di terminal sekunder yang berhubungan dengan burden trafo arus, nilai VA dari tiap beban

Berdasarkan pemaparan pada bagian sebelumnya sebelumnya, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk bersama-sama dengan para warga Kampoeng Batik Kembang

Atau karena tidak ingin didengar orang lain, kita berusaha merendahkan intonasi suara sehingga di telinga lawan bicara terdengar seperti desis ular.. Kedua-duanya bukan cara

Kemampuan siswa melakukan perhitungan matematika dengan tepat ditunjukkan dengan prestasi siswa. Bila prestasi matematika siswa baik maka kemampuan siswa melakukan