• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK Low Back Pain dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi pada Petani di Desa Singakerta Banjar Lodtunduh, Ubud-Bali Kata kunci

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK Low Back Pain dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi pada Petani di Desa Singakerta Banjar Lodtunduh, Ubud-Bali Kata kunci"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Low Back Pain dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi pada Petani di Desa Singakerta Banjar Lodtunduh, Ubud-Bali

Nyeri punggung bawah (Low Back Pain) adalah keluhan yang paling sering dikeluhkan oleh setiap orang, termasuk juga petani di Ubud-Bali. Tidak tentunya jam kerja serta berbagai faktor lainnya menyebabkan keluhan nyeri punggung bawah sering kali mereka rasakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan nyeri punggung bawah pada petani di Desa Singakerta Banjar Lodtunduh, Ubud-Bali. Penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional di mana populasi penelitian ini meliputi 50 petani di Desa Singakerta. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner, mikrotoa, dan juga timbangan. Data yang diperoleh diolah dengan uji statistik Chi Square dengan derajat kemaknaan (α) = 0,05.

Hasil analisis hubungan faktor yang berpengaruh dengan keluhan nyeri punggung bawah diuraikan sebagai berikut: jenis kelamin (p value = 0,424), umur (p value = 0,021), kebiasaan merokok (p value = 0,406), Indeks Massa Tubuh (IMT) (p value = 0,000), dan waktu istirahat (p value = 0,012).

Kesimpulan: Jenis kelamin dan kebiasaan merokok tidak memiliki hubungan dengan keluhan nyeri punggung bawah. Sedangkan umur, Indeks Massa Tubuh (IMT), serta waktu istirahat memiliki hubungan dengan keluhan nyeri punggung bawah. Saran untuk para petani adalah untuk lebih memperhatikan kondisi mereka, agar dapat dilakukan upaya-upaya pencegahan dari munculnya penyakit.

(2)

ABSTRACT

Low Back Pain and The Factors that Associated in Farmers at Singakerta Village Banjar Lodtunduh, Ubud-Bali

Low back pain is one of the most pain that have complained by all the people in this world, including farmers in Ubud-Bali. The uncertain of working hours and also another factors can make them feel the pain most of the time. The purpose of this study is to know the factors associated with low back pain in farmers at Singakerta Village Banjar Lodtunduh, Ubud-Bali. This study used cross sectional method, which the population of the sample are 50 farmers. The research instruments are questionnaire, mikrotoa, and scales. The data obtained in this study treated with chi square statictics test with a degree of significance is (α) = 0.05.

The result of the factors associated with low back pain is described as follows: gender (p value = 0.424), age (p value = 0.021), smoking (p value = 0.406), Body Mass Index (BMI) (p value = 0.000), and rest period (p value = 0.012).

Conclusion: gender and smoking did not have relationship with a complaint of low back pain. Otherwise, age, Body Mass Index (BMI), and also rest period have a relationship with a complaint of low back pain. The suggestions for all the farmers is to concerned their own health, so the prevention of the disease can be done.

(3)

RINGKASAN

Low Back Pain dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi pada Petani di Desa Singakerta Banjar Lodtunduh, Ubud-Bali

Low Back Pain (LBP) atau nyeri punggung bawah adalah keluhan yang paling sering dikeluhkan oleh setiap orang di dunia. Nyeri punggung adalah satu dari banyak alasan yang digunakan setiap orang untuk pergi ke dokter ataupun tidak pergi bekerja. Hal ini terjadi di seluruh belahan Negara termasuk Indonesia. Seperti yang kita ketahui Indonesia merupakan Negara Agraris, oleh kekayaan alamnya. Inilah salah satu alasan dibalik banyaknya penduduk di Indonesia yang berkerja dalam sektor Pertanian.

Sektor Pertanian sangatlah penting untuk kelangsungan hidup manusia karena hal ini berhubungan erat dengan kebutuhan kita sebagai manusia. Tapi sebaliknya, sektor Pertanian juga dikategorikan sebagai pekerjaan yang sangat berbahaya pada dunia kerja. Para peniliti telah membuktikan bahwa pekerjaan pada sektor pertanian yang melibatkan kerja fisik yang dapat menyebabkan penyakit muskuloskeletal(Kolstrup, 2012). Aktivitas bertani meningkatkan risiko mengalami nyeri punggung yang disebabkan oleh gerakan-gerakan selama melakukan aktivitas tersebut. Para petani cenderung melakukan aktivitas bertani terus-menerus tanpa diselingi waktu istirahat yang tepat, di mana pada akhirnya mereka akan mengalami nyeri akut dan akan menimbulkan rasa tidak nyaman pada bagian tubuh yang berbeda(Das dkk, 2013).

Berdasarkan Tarwaka 2004, dijelaskan bahwa terdapat beberapa faktor risiko LBP, antara lain umur, jenis kelamin, kebiasaan merokok, dan antropometri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan nyeri punggung bawah pada petani di Desa Singakerta Banjar Lodtunduh, Ubud-Bali. Penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional di mana populasi penelitian ini meliputi 50 petani di Desa Singakerta. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner, mikrotoa, dan juga timbangan. Data yang diperoleh diolah dengan uji statistik Chi Square dengan derajat kemaknaan (α) = 0,05.

Dari hasil penelitian didapatkan hubungan faktor yang berpengaruh dengan keluhan nyeri punggung bawah diuraikan sebagai berikut: jenis kelamin (p value = 0,424), umur (p value = 0,021), kebiasaan merokok (p value = 0,406), Indeks Massa Tubuh (IMT) (p value = 0,000), dan waktu istirahat (p value = 0,012). Maka dapat disimpulkan bahwa, jenis kelamin dan kebiasaan merokok tidak memiliki hubungan dengan keluhan nyeri punggung bawah. Sedangkan umur, Indeks Massa Tubuh (IMT), serta waktu istirahat memiliki hubungan dengan keluhan nyeri punggung bawah. Hendaknya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor lainnya yang belum pernah diteliti seperti misalnya sikap kerja, dan faktor lainnya.

(4)

SUMMARY

Low Back Pain and The Factors that Associated in Farmers at Singakerta Village Banjar Lodtunduh, Ubud-Bali

Low back pain (LBP) is one of the most pain that have complained by all the people in this world. It is the reason that people usually used to go to the doctor or not going to work. It happens in the whole world, including Indonesia. As we know Indonesia is an Agriculture Country because of their nature. This is one of the reason that people in Indonesia works as a farmer.

Agriculture sector is very important for human’s life, because it has a big influence in our needs as a human beings. In the other hand, Agriculture sector is also one of the dangerous job in this world. Researcher have proved that Agriculture contains a lot of physical activities that can cause Musculoskeletal Disease (Kolstrup, 2012). Farming activities elevated the risk of having a back pain cause by their movements during the activity. Farmers tend to do farming activities continuously without a proper rest periods, where in the end they will experience acute pain and will cause discomfort in different parts of the body (Das et al, 2013).

Based Tarwaka 2004, explained that there are several risk factors for LBP, including age, sex, smoking habits, and anthropometry. The purpose of this study was to determine the factors associated with low back pain in farmer at Desa Singakerta Banjar Lodtunduh, Ubud-Bali. This study uses a method in which a cross sectional with study population includes 50 farmers in the Singakerta Village. The research instrument used was a questionnaire, mikrotoa, and scales. The data obtained were processed with statistical test Chi Square with a degree of significance level (α) = 0.05.

From the results, the relationship influential factors with low back pain is described as follows: gender (p value = 0.424), age (p value = 0.021), smoking (p value = 0.406), body mass index (BMI) ( p value = 0.000), and the rest period (p value = 0.012). It can be concluded that, gender and smoking habits did not have a relationship with low back pain. As for age, body mass index (BMI), as well as rest period to have a relationship with low back pain. Should need to do further research on other factors that have not been investigated, such as work ethic, and other factors.

(5)

KATA  PENGANTAR  

Puji  syukur  penulis  panjatkan  ke  hadirat  Tuhan  Yang  Maha  Esa  karena  berkat   atas  rahmat  dan  karunia-­‐Nya  penelitian  yang  berjudul  Low  Back  Pain  dan   Faktor-­faktor  yang  Mempengaruhi  pada  Petani  di  Banjar  Lodtunduh   Desa  Singakerta,  Ubud-­Bali  dapat  selesai  dengan  baik  dan  tepat  waktu.  

Selama  penyusunan  penelitian  ini,  penulis  banyak  mendapat  dukungan  dan   bimbingan  dari  berbagai  pihak.  Oleh  karena  itu,  dalam  kesempatan  ini   penulis  ingin  menyampaikan  terimakasih  kepada  :  

1.

Prof. Dr. dr. I Nyoman Adiputra, MOH, PFK, Sp. Erg sebagai dosen pembimbing yang telah membantu dan membimbing hingga penelitian ini dapat selesai dengan baik.

2.

Rekan-rekan yang turut memberikan dukungan hingga terselesaikannya penelitian ini.

Penulis  menyadari  bahwa  masih  tedapat  kekurangan  pada  penelitian  ini.   Oleh  karena  itu  kritik  dan  saran  yang  konstruktif  dari  pembaca  sangat   penulis  harapkan  demi  kemajuan  dan  penulisan  yang  lebih  baik.  Semoga   penelitian  ini  dapat  sambutan  yang  baik  dari  berbagai  pihak.  

Denpasar,    

 

Penulis  

(6)

DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN ... i

SAMPUL DALAM... ii

LEMBAR PESETUJUAN PEMBIMBING... iii

LEMBAR PENENTUAN PENGUJI... iv

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... v

ABSTRAK ... vi ABSTRACT... vii RINGKASAN ... viii SUMMARY ... ix KATA PENGANTAR ... x DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Nyeri Punggung Bawah... 6

2.2 Manual Handling... 7

2.3 Faktor Resiko Nyeri Punggung Bawah... 8

2.4 Diagnosis Nyeri Punggung Bawah ... 11

2.5 Nyeri Punggung Bawah pada Sektor Pertanian ... 12

(7)

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN

3.1 Kerangka Berpikir ... 20

3.2 Kerangka Konsep Penelitian ... 21

3.3 Hipotesis Penelitian... 22

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian ... 23

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 23

4.3 Populasi Subjek Penelitian ... 23

4.3.1 Populasi Target... 23

4.3.2 Populasi Terjangkau ... 23

4.3.3 Sampel Penelitian ... 23

4.3.4 Kriteria Inklusi... 24

4.3.5 Kriteria Ekslusi... 24

4.3.6 Kriteria Drop Out ... 24

4.3.7 Besar Sampel ... 24

4.4 Variabel Penelitian ... 25

4.4.1 Definisi Operasional Variabel ... 26

4.5 Bahan Penelitian... 27

4.6 Instrumen Penelitian... 27

4.7 Prosedur Penelitian... 28

4.7.1 Persiapan Penelitian... 28

4.7.2 Pelaksanaan Penelitian ... 29

4.8 Rencana Analisis Data ... 30

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 5.1 Deskripsi Data... 31

5.1.1 Gambaran Umum Wilayah Penelitian... 31

5.1.2 Karakteristik Responden ... 31

(8)

5.2.1 Analisis Univariat... 36 5.2.2 Analisis Bivariat ... 39 5.3 Keterbatasan Penelitian... 47 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 48 6.2 Saran... 49 DAFTAR PUSTAKA ... 50 LAMPIRAN Lampiran 1 ... 52 Lampiran 2 ... 54 Lampiran 3 ... 56

(9)

DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Tabel Definisi Operasional Variabel Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Tabel 5.2 Distribusi Responden yang Merasakan Keluhan Nyeri Punggung Bawah karena Pekerjaan

Tabel 5.3 Distribusi Responden yang Merasakan Keluhan Nyeri Punggung Bawah hanya Timbul saat Bekerja

Tabel 5.4 Distribusi Responden yang Merasakan Keluhan Nyeri Punggung Bawah yang Mengganggu Pekerjaan

Tabel 5.5 Distribusi Tindakan yang Dilakukan Responden jika Merasakan Keluhan Nyeri Punggung Bawah

Tabel 5.6 Distribusi Responden Menurut Keluhan Nyeri Punggung Bawah yang dapat Hilang saat Beristirahat

Tabel 5.7 Distribusi Responden Menurut Keluhan Nyeri Punggung Bawah yang Memeriksakan pada Pelayanan Kesehatan

Tabel 5.8 Distribusi Responden Menurut Waktu Istirahat

Tabel 5.9 Distribusi Responden Menurut Indeks Massa Tubuh (IMT) Tabel 5.10 Distribusi Responden Menurut Usia

Tabel 5.11 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin Tabel 5.12 Distribusi Responden Menurut Kebiasaan Merokok Tabel 5.13 Distribusi Responden Keluhan Nyeri Punggung Bawah

Tabel  5.14  Hubungan  antara  waktu  istirahat  dengan  Keluhan  Nyeri  Punggung   Bawah  

(10)

Tabel 5.15 Hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah

Tabel 5.16 Hubungan antara usia dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah

Tabel 5.17 Hubungan antara jenis kelamin dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah

Tabel 5.18 Hubungan antara kebiasaan merokok dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah

(11)

DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Kerangka Berpikir

(12)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Pengantar (Informed Consent) Lampiran 2 Kuisioner Data Personal

Lampiran 3 Data-data Penelitian

                                       

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nyeri punggung adalah keluhan yang paling sering dikeluhkan oleh setiap orang. Semua orang di dunia akan pernah mengalami nyeri punggung setidaknya satu kali ataupun lebih. Nyeri punggung adalah satu dari banyak alasan yang digunakan setiap orang untuk pergi ke dokter ataupun tidak pergi bekerja. Hal ini terjadi di seluruh belahan Negara termasuk Indonesia. Seperti yang kita ketahui Indonesia merupakan Negara Agraris, oleh kekayaan alamnya. Inilah salah satu alasan dibalik banyaknya penduduk di Indonesia yang berkerja dalam sektor Pertanian.

Sektor Pertanian sangatlah penting untuk kelangsungan hidup manusia karena hal ini berhubungan erat dengan kebutuhan kita sebagai manusia. Tapi sebaliknya, sektor Pertanian juga dikategorikan sebagai pekerjaan yang sangat berbahaya pada dunia kerja. Para peniliti telah membuktikan bahwa pekerjaan pada sektor pertanian yang melibatkan kerja fisik yang dapat menyebabkan penyakit muskuloskeletal(Kolstrup, 2012).

Aktivitas bertani meningkatkan risiko mengalami nyeri punggung yang disebabkan oleh gerakan-gerakan selama melakukan aktivitas tersebut. Para petani cenderung melakukan aktivitas bertani terus-menerus tanpa diselingi waktu istirahat yang tepat, di mana pada akhirnya mereka akan mengalami nyeri akut dan akan menimbulkan rasa tidak nyaman pada bagian tubuh yang berbeda(Das dkk, 2013). Dalam bidang pertanian, para peniliti menganggap

(14)

bahwa gerakan mengangkat adalah faktor mayor yang dapat menyebabkan keluhan Low Back Pain (LBP). Selain itu beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan LBP adalah gerakan mendorong, menarik, membungkuk dan juga memutar. Seperti yang kita ketahui, faktor-faktor tersebut termasuk dalam aktivitas pertanian. LBP tidak hanya dialami oleh para petani dewasa melainkan dapat juga dialami oleh anak-anak dan juga petani muda yang ikut terlibat dalam aktivitas pertanian.

Di Amerika Serikat, penelitian dengan menggunakan data perwakilan nasional, melaporkan bahwa 3 bulan sebelumnya prevalensi dari LBP (dengan atau tanpa nyeri leher) dilaporkan mencapai 26,3%(Liu dkk, 2012). Ini mengartikan bahwa LBP adalah masalah yang serius bagi para pekerja dalam sektor pertanian. Tetapi sangat disayangkan banyak petani beranggapan jika LBP bukanlah masalah yang serius, jika mereka sedang mengalami nyeri mereka terbiasa untuk tidak menghiraukan nya dan tetap melakukan aktivitas yang sama tanpa mengetahui sedikitpun pencegahan. LBP pun akan berefek kepada kesehatan mereka. Contohnya, salah satu efek LBP pada para petani ialah menurun nya produktivitas. LBP sendiri dapat mengganggu para petani saat mereka sedang melakukan aktivitas mereka.

Seperti yang kita ketahui Indonesia sebagian besar penduduk nya masih berprofesi sebagai petani, termasuk penduduk di Bali. Tetapi hampir sebagaian besar para petani tidak mengetahui bahaya dari aktivitas yang mereka lakukan setiap hari, di mana mereka kerap tidak memperdulikan nyeri

(15)

Para petani di Desa Singakerta Banjar Lodtunduh, Ubud-Bali memiliki jam kerja yang tidak menentu. Begitu pula dengan jam istirahat makan siang. Terdapat beberapa petani yang mengatakan bahwa mereka bekerja rata-rata hingga lebih dari 8 jam bahkan terdapat petani yang tanpa disertai dengan istirahat makan siang di sela-sela aktivitasnya. Tetapi, ada pula petani yang menyatakan bahwa mereka bekerja kurang dari 8 jam dengan memiliki waktu istirahat makan siang di sela-sela aktivitasnya.

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melihat prevalen LBP di daerah pedesaan pada para petani.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka peneliti memutuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah karakteristik petani di Desa Singakerta Banjar Lodtunduh, Ubud-Bali?

2. Bagaimanakah prevalensi Low Back Pain (LBP) yang terjadi pada petani di Desa Singakerta Banjar Lodtunduh, Ubud-Bali?

3. Apakah terdapat hubungan antara keluhan Low Back Pain (LBP) dengan waktu istirahat pada petani di Desa Singakerta Banjar Lodtunduh, Ubud-Bali?

4. Apakah terdapat hubungan antara keluhan Low Back Pain (LBP) dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada petani di Desa Singakerta Banjar Lodtunduh, Ubud-Bali?

(16)

5. Apakah terdapat hubungan antara keluhan Low Back Pain (LBP) dengan usia pada petani di Desa Singakerta Banjar Lodtunduh, Ubud-Bali?

6. Apakah terdapat hubungan antara keluhan Low Back Pain (LBP) dengan jenis kelamin pada petani di Desa Singakerta Banjar Lodtunduh, Ubud-Bali?

7. Apakah terdapat hubungan antara keluhan Low Back Pain (LBP) dengan kebiasaan merokok pada petani di Desa Singakerta Banjar Lodtunduh, Ubud-Bali?

1.3 Tujuan

1. Umum

Mengkaji prevalensi Low Back Pain (LBP) pada sektor pertanian.

2. Khusus

1. Mengetahui karakteristik petani di Desa Singakerta Banjar Lodtunduh, Ubud-Bali.

2. Mengetahui prevalensi Low Back Pain (LBP) pada para petani di Ubud-Bali Desa Singakerta Banjar Lodtunduh, Ubud-Ubud-Bali.

3. Menjelaskan hubungan antara keluhan Low Back Pain (LBP) dengan waktu istirahat pada petani di Desa Singakerta Banjar Lodtunduh, Ubud-Bali.

(17)

4. Menjelaskan hubungan antara keluhan Low Back Pain (LBP) dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada petani di Desa Singakerta Banjar Lodtunduh, Ubud-Bali.

5. Menjelaskan hubungan antara keluhan Low Back Pain (LBP) dengan usia pada petani di Desa Singakerta Banjar Lodtunduh, Ubud-Bali.

6. Menjelaskan hubungan antara keluhan Low Back Pain (LBP) dengan jenis kelamin pada petani di Desa Singakerta Banjar Lodtunduh, Ubud-Bali.

7. Menjelaskan hubungan antara keluhan Low Back Pain (LBP) dengan kebiasaan merokok pada petani di Desa Singakerta Banjar Lodtunduh, Ubud-Bali.

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran dan landasan penelitian-penelitian selanjutnya dalam meneliti Low Back Pain pada Sektor Pertanian.

1.4.2 Manfaat Praktis

Apabila dari penelitian ini ditemukan prevalensi Low Back Pain pada Sektor Pertanian tinggi, maka dapat dijadikan pertimbangan dalam tindakan pencegahan,diagnosis, dan intervensi lebih awal sehingga dapat menghasilkan luaran terapi yang lebih baik.  

Referensi

Dokumen terkait

5.2 Hubungan Faktor Individu (Usia, Masa Kerja, Jenis Kelamin, Kebiasaan Merokok dan Indeks Massa Tubuh) dengan Keluhan Low Back Pain pada Petani Jeruk di Desa Dokan Kecamatan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sinergi petani dan pemilik vila dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan di wilayah Banjar Abiansemal Kaja Kauh, Lodtunduh,

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh pemberian peregangan (stretching) terhadap penurunan keluhan nyeri pinggang dan punggung bawah (Low Back Pain) pada pekerja

yang bertujuan untuk mengetahui hubungan posisi duduk dengan keluhan nyeri punggung bawah pada pengemudi angkutan kota Fa.Mekar Jaya trayek 117 di Kota

Kuesioner LBP merupakan alat yang dapat mengetahui tingkat keluhan nyeri punggung bawah yang diukur dengan skala pengukuran linkert (Likert’s Summated

Hubungan antara karakteristik responden dan sikap kerja duduk dengan keluhan nyeri punggung bawah (low back pain) pada pekerja batik tulis. Diperoleh tanggal 5 Januari

5.2 Hubungan Faktor Individu (Usia, Masa Kerja, Jenis Kelamin, Kebiasaan Merokok dan Indeks Massa Tubuh) dengan Keluhan Low Back Pain pada Petani Jeruk di Desa Dokan Kecamatan

5.2 Hubungan Faktor Individu (Usia, Masa Kerja, Jenis Kelamin, Kebiasaan Merokok dan Indeks Massa Tubuh) dengan Keluhan Low Back Pain pada Petani Jeruk di Desa Dokan Kecamatan