• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Sumber Informasi dan Pengetahuan tentang Menstruasi dengan Perilaku Personal Hygiene selama Menstruasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan Antara Sumber Informasi dan Pengetahuan tentang Menstruasi dengan Perilaku Personal Hygiene selama Menstruasi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Prosiding Seminar Nasional

“Peran Kesehatan Masyarakat dalam Pencapaian MDG’s di Indonesia”

12 April 2011 240

Hubungan Antara Sumber Informasi dan Pengetahuan tentang Menstruasi dengan Perilaku Personal Hygiene selama Menstruasi

Oleh

Chusnul Tri Rahmawati1, Yuli Kusumawati1, Zaenal Abidin2 1

Staff Pengajar Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamadiyah Surakarta

2

Staff Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati Lampung Abstrak

Informasi yang tepat dan relevan tentang kesehatan reproduksi merupakan hal yang sangat penting diberikan kepada anak. Hygiene menstruasi merupakan komponen hygiene perorangan, yang memegang peran penting dalam menentukan status kesehatan, khususnya terhindar dari infeksi alat reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sumber informasi dan pengetahuan tentang menstruasi dengan perilaku personal hygiene selama menstruasi. Metode penelitian menggunakan rancangan observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 220 siswi, dengan jumlah sampel 60 siswi yang dipilih dengan menggunakan simple random sampling. Analisis hubungan menggunakan uji korelasi product moment. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara sumber informasi dengan pengetahuan tentang menstruasi (p value = 0,000, r=0,783), pengetahuan tentang menstruasi dengan perilaku personal hygiene selama menstruasi (p value=0,000 r=0,833), dan sumber informasi dengan perilaku personal hygiene selama menstruasi (p value=0,000 r=0,775). Seorang siswi perlu mendapatkan informasi tentang menstruasi dan bagaimana cara menjaga kebersihan selama menstruasi.

Kata kunci : sumber informasi, pengetahuan, perilaku personal hygiene selama menstruasi, siswi SMP.

Abstract

Appropriate and relevant information about reproductive health is of paramount importance given to children. Menstrual hygiene is a component of personal hygiene, which plays an important role in determining health status, especially of reproductive infections. This study aims to determine the relation between information sources and knowledge about menstruation with bahavior of the personal hygiene during menstruation. The method study used the design of observational research with cross sectional study. The population in this study amounted to 220 students, with 60 samples female students who were selected by using simple random sampling. Analysis of the relationship using the product moment correlation test. The result of bivariate analysis showed that are relation between information sources with knowledge of menstruation (p=0,000, r=0,783), knowledge about mentruation with behavior of personal hygiene during menstruation (p value=0,000, r=0,833), and information sources with personal hygiene during menstruation behavior (p value=0,000, r=0,775). A student needs to obtain information about menstruation and how to maintain hygiene during menstruation.

Keywords: information sources, knowledge, personal hygiene during menstruation behavior, female student junior high school.

(2)

Prosiding Seminar Nasional

“Peran Kesehatan Masyarakat dalam Pencapaian MDG’s di Indonesia”

12 April 2011 241

PENDAHULUAN

Remaja merupakan fase kehidupan manusia yang spesifik. Pada saat usia remaja terjadi peningkatan produksi hormon-hormon seksual. Peristiwa ini berdampak pada fisik dan jiwa remaja (Mohamad, 2007). Menurut WHO, remaja awal mencakup individu dengan usia sepuluh sampai duapuluh tahun dan remaja akhir limabelas sampai duapuluh tahun (Sarwono, 2008). Remaja merupakan periode transisi antara masa anak-anak dengan dewasa, dimana pada masa itu terjadi perubahan biologis, intelektual, psikososial dan ekonomi. Selama periode ini, individu mengalami kematangan fisik dan seksual (Anonim, 2008).

Puryatni dan Sadjimin (2002), menyatakan bahwa anak mendapatkan informasi tentang menstruasi paling banyak dari orang tua, disusul informasi dari teman sekolah, dari majalah atau buku dan yang paling sedikit adalah dari guru sekolah. Dalam penelitiannya menunjukkan bahwa sebagian besar 84,8% anak pernah mendapat informasi tentang menstruasi, dan yang belum pernah mendapatkan informasi tentang mentruasi sebesar 15,2%. Sedangkan menurut penelitian Tirtawati (2005), sumber-sumber informasi mempunyai pengaruh terhadap pengetahuan kesehatan reproduksi remaja. Sumber-sumber informasi diperoleh dari TV (98%), guru (96%), teman (91%), orang tua (40%), petugas kesehatan (24%), petugas KB (16%), dan dari radio (66%).

Hygiene pada saat menstruasi merupakan komponen hygiene perorangan yang memegang peranan penting dalam status perilaku kesehatan seseorang, termasuk menghindari adanya gangguan pada fungsi alat reproduksi. Pada saat menstruasi pembuluh darah dalam rahim sangat mudah terinfeksi. Oleh karena itu kebersihan alat kelamin harus lebih dijaga karena kuman mudah sekali masuk dan dapat menimbulkan infeksi saluran reproduksi (Nilna, 2009). Selama masa menstruasi, kulit menjadi sangat sensitif, 73 % perempuan merasa gatal-gatal dan perih di area kulit vital selama masa menstruasi (Yuded, 2008).

Berdasarkan hasil survei pendahuluan pada duapuluh anak di SMP N 1 Kebonarum Kabupaten Klaten, diketahui bahwa 50% anak mempunyai pengetahuan yang kurang tentang menstruasi dan bagaimana cara menjaga kebersihan selama menstruasi. Alasannya mereka tidak pernah mendengar cara membersihkan alat kelamin pada saat menstruasi dengan benar dan sedikitnya informasi yang diperoleh siswa tentang menstruasi. Kurangnya komunikasi dengan orang tua tentang menstruasi juga menjadi salah satu sebab utamanya. Di Sekolah siswi juga hanya mendapatkan sedikit materi tentang menstruasi dalam pelajaran Biologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sumber informasi dan pengetahuan tentang menstruasi

(3)

Prosiding Seminar Nasional

“Peran Kesehatan Masyarakat dalam Pencapaian MDG’s di Indonesia”

12 April 2011 242

dengan perilaku personal hygiene selama menstruasi pada siswi SMP N 1 Kebonarum Kabupaten Klaten.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross

sectional study. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VII, VIII dan IX SMP N 1

Kebonarum Klaten tahun ajaran 2010, yang pada bulan September 2010. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 220 siswi, dengan jumlah sampel 60 siswi yang dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling. Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan beberapa cara antara lain analisis univariat dan bivariat. Analisis bivariat menggunakan uji Korelasi Pearson Product Moment.

HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat

Tabel 1. Distribusi Siswi Berdasarkan Kelas di SMP N 1 Kebonarum Kabupaten Klaten Tahun 2010

Kelas Frekuensi (N=60) Persentase (%)

Kelas VII 12 20%

Kelas VIII 28 46,7%

Kelas IX 20 33,3%

Jumlah 60 100

Tabel 2. Diskripsi Siswi Berdasarkan Umur, Sumber Informasi, Pengetahuan, dan Perilaku siswi di SMP N 1 Kebonarum Kabupaten Klaten Tahun 2010

Variabel N Mean SD Min-Max 95% CI

Median Umur 60 13,25 0,895 12-15 13,02-13,48 13,00 Sumber Informasi 60 5,97 5,50 2,255 2-9 5,38-6,55 pengetahuan 60 10,58 2,506 6-15 9,94-11,23 10,00 Perilaku 60 7,12 1,485 4-10 6,73-7,50 7,00

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa sebagian besar siswi yang diteliti adalah kelas VIII yaitu sebanyak 28 siswi (46,7%), sedangkan yang paling sedikit adalah kelas VII yaitu 12 siswi (20%). Gambaran siswi berdasarkan umur, dan sumber informasi menunjukkan bahwa rata-rata umur siswi adalah 13,25 tahun dan median adalah 13 tahun, umur termuda adalah 12 tahun dan umur tertua adalah 15 tahun. Berdasarkan

(4)

Prosiding Seminar Nasional

“Peran Kesehatan Masyarakat dalam Pencapaian MDG’s di Indonesia”

12 April 2011 243

penelitian, diperoleh gambaran sumber informasi yang didapat oleh siswi yaitu : orang tua (48%), teman (15%), saudara (10%), guru (10%), buku bacaan (7%), internet (5%), majalah (3%), layanan kesehatan (2%).

2. Analisis Bivariat

Tabel 3. Nilai Koefisien Korelasi antara Sumber Informasi, Pengetahuan tentang Menstruasi dan Perilaku Personal Hygiene selama Menstruasi

Variabel r hitung P value

Sumber informasi 0,753 0,000

Pengetahuan 0,833 0,000

Perilaku 0,775 0,000

Berdasarkan hasil analisis dengan uji statistik korelasi product moment diketahui bahwa ada hubungan antara sumber informasi dan pengetahuan tentang menstruasi dengan perilaku personal hygiene selama menstruasi. Hasil uji statistik diketahui bahwa nilai r sebesar 0,753 dengan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05), yang menunjukkan ada hubungan antara sumber informasi dengan pengetahuan tentang menstruasi yang memiliki hubungan sangat kuat dan bersifat positif, yang berarti bahwa semakin banyak sumber informasi yang didapat oleh siswi semakin baik pula pengetahuan tentang menstruasi, begitu juga sebaliknya.

Hasil uji hubungan antara pengetahuan tentang menstruasi dengan perilaku personal hygiene selama menstruasi diperoleh nilai r sebesar 0,833 dengan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05), yang menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan tentang menstruasi dengan perilaku personal hygiene selama menstruasi yang memiliki hubungan sangat kuat dan bersifat positif, yang berarti bahwa semakin baik pengetahuan siswi tentang menstruasi maka semakin baik pula perilaku siswi dalam menjaga kebersihan selama menstruasi, begitu juga sebaliknya.

Sedangkan hasil uji hubungan antara sumber informasi dengan perilaku personal hygiene selama menstruasi diperoleh nilai r sebesar 0,775 dengan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05), yang menunjukkan ada hubungan antara sumber informasi dengan perilaku personal hygiene selama menstruasi yang memiliki hubungan sangat kuat dan bersifat positif, yang berarti bahwa semakin banyak sumber informasi yang didapat siswi maka semakin baik pula perilaku dalam menjaga kebersihan selama menstruasi, begitu juga sebaliknya.

(5)

Prosiding Seminar Nasional

“Peran Kesehatan Masyarakat dalam Pencapaian MDG’s di Indonesia”

12 April 2011 244

PEMBAHASAN

A. Hubungan antara sumber informasi dengan pengetahuan tentang menstruasi

Berdasarkan uji statistik diketahui bahwa ada hubungan antara sumber informasi dengan pengetahuan tentang menstruasi. Dari hasil uji bivariat didapatkan nilai p=0,000 (p < 0,05). Hasil ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2005),

keterpaparan seseorang terhadap informasi dapat merubah pengetahuan, sikap dan perilaku yang dimiliki seseorang. Semakin banyak sumber informasi yang didapat semakin baik pula pengetahuan siswi tentang menstruasi. Informasi yang didapat oleh siswi rata-rata hanya dari orang tua saja, dan informasi yang didapat tiap siswi berbeda-beda. Hal ini dikarenakan oleh karakteristik orang tua di pedesaan berbeda-beda pula. Jadi untuk meningkatkan pengetahuan tentang menstruasi harus didukung dengan sumber informasi yang lain, misalnya dari petugas kesehatan maupun media massa.

B. Hubungan antara Pengetahuan tentang Menstruasi dengan Perilaku Personal Hygiene selama Menstruasi

Berdasarkan uji statistik diketahui bahwa ada hubungan antara pengetahuan tentang menstruasi dengan perilaku personal hygiene selama menstruasi. Dari hasil uji bivariat didapatkan nilai p=0,000. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Dasgupta (2007), yang menunjukkan bahwa sebagian besar (97,5%) pengetahuan remaja tentang menstruasi dan perilaku hygiene selama menstruasi rendah. Hasil penelitian ini mendukung pendapat Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa pengetahuan dan sikap kesehatan akan berpengaruh terhadap perilaku sebagai hasil jangka panjang dari pendidikan kesehatan. Lebih lanjut Notoatmodjo menyatakan pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang dari pengalaman dan penelitian, ternyata perilaku yang didasari pengetahuan akan langgeng daripada yang tidak didasari dengan pengetahuan. Jika siswi memiliki pengetahuan tentang menstruasi yang memadai maka akan cenderung memperhatikan kesehatan reproduksinya, sehingga ketika siswi sedang mengalami menstruasi akan berperilaku higienis dengan menjaga kebersihan dirinya selama menstruasi, seperti menggunakan pembalut untuk menyerap darah yang keluar lewat vagina, mengganti pembalut minimal dua kali sehari, dan menjaga kebersihan tubuh dengan mandi minimal dua kali sehari.

(6)

Prosiding Seminar Nasional

“Peran Kesehatan Masyarakat dalam Pencapaian MDG’s di Indonesia”

12 April 2011 245

C. Hubungan antara Sumber Informasi dengan Perilaku Personal Hygiene selama Menstruasi

Berdasarkan uji statistik diketahui ada hubungan antara sumber informasi dengan perilaku personal hygiene selama menstruasi. Dari hasil uji bivariat didapatkan nilai p=0,000. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Endang (2002), yang

menunjukkan bahwa semakin tinggi pengetahuan tentang menstruasi responden

maka hygiene menstruasi akan semakin baik. Serta semakin sering responden mendapatkan informasi mengenai materi-materi menstruasi melalui komunikasi dalam keluarga, komunikasi dengan teman sebaya dan informasi dari media massa maka hygiene menstruasinya akan lebih baik pula. Jika siswi banyak mendapat informasi tentang menstruasi baik itu informasi dari orang tua maupun dari media massa maka pengetahuannya mengenai menstruasi akan semakin meningkat sehingga perilaku dalam menjaga kebersihan selama menstruasi dapat meningkat pula.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Sumber informasi yang didapat oleh siswi rata-rata adalah 5 sumber informasi yaitu dari orang tua, teman, saudara dan guru.

2. Skor nilai pengetahuan siswi rata-rata adalah 10, skor terendah adalah 6 dan yang tertinggi adalah 15.

3. Skor nilai perilaku siswi rata-rata adalah 7, skor terendah adalah 4 dan yang tertinggi adalah 10.

4. Ada hubungan antara sumber informasi dengan pengetahuan tentang menstruasi pada siswi SMP N 1 Kebonarum Kabupaten Klaten.

5. Ada hubungan antara pengetahuan tentang menstruasi dengan perilaku personal hygiene selama menstruasi pada siswi SMP N 1 Kebonarum Kabupaten Klaten. 6. Ada hubungan antara sumber informasi dengan perilaku personal hygiene selama

menstruasi pada siswi SMP N 1 Kebonarum Kabupaten Klaten.

Saran

1. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang menstruasi dan hygiene menstruasi dengan menambahkan materi dalam pelajaran biologi.

(7)

Prosiding Seminar Nasional

“Peran Kesehatan Masyarakat dalam Pencapaian MDG’s di Indonesia”

12 April 2011 246

2. Bagi siswi

Siswi dapat menambah pengetahuan tentang cara menjaga kebersihan selama menstruasi, sehingga dapat berperilaku hygiene lebih baik.

3. Bagi Petugas Kesehatan

Diharapkan dari penelitian ini, ada kerjasama antara pihak sekolah dan petugas kesehatan untuk lebih meningkatkan pendidikan kesehatan reproduksi dalam kegiatan UKS, sehingga perilaku dalam menjaga personal hygiene saat menstruasi lebih meningkat.

4. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini dapat ditindaklanjuti dengan menambah faktor-faktor lain di luar penelitian ini seperti faktor sosial ekonomi, kebiasaan, sarana kesehatan dan dukungan petugas kesehatan serta dapat melakukan penelitian ditempat lain yang dekat dengan pusat kota.

Daftar Pustaka

August A., Lovich R., Maxwell J., Shapiro K. 2000. Pemberdayaan Wanita dalam

Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Andi Yogyakarta

Adhikari P., Kadel B., Mandal A. 2007. Education and Menstrual Hygiene of The

Adolescent Girl in The Village Nepal. Kathamandu University Medical Journal. Vol. 5,No. 3, Issu 19,382-386

Anonim. 2008. Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja. Diakses : 8 April 2010. http://thebenez.wordpress.com

Aulia. 2009. Kupas Tuntas Menstruasi. Jakarta : Millestone

BKKBN. 2003. Pubertas dan Kematangan Seksual pada Remaja. Di akses : 28 Maret 2010 www.bkkbn.go.id

Budiarto E. 2001. Biostatistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC

Dasgupta A. 2007. Menstrual Hygiene : Adolescent Girl. Indian Journal Of Community

Medicine : Official Publikasi Asosiasi India Preventive & Social Medicine.

Endang S. 2002. Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Komunikasi tentang Menstruasi dengan Hygiene Menstruasi pada Remaja Putri di SMU N 4 Kota Semarang 2002. Thesis. Semarang : UNDIP

Emilia O. 2008. Promosi Kesehatan dalam Lingkup Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Pustaka Cendekia

Heffner L J dan Schust D J. 2008. At a Glance : Sistem Reproduksi. Edisi kedua. Jakarta : Penerbit Erlangga

(8)

Prosiding Seminar Nasional

“Peran Kesehatan Masyarakat dalam Pencapaian MDG’s di Indonesia”

12 April 2011 247

Kilbourne M. 2000. Kesehatan Reproduksi Remaja : Membangun Perubahan yang

Bermakna. Di akses : 28 Maret 2010. www.path.org

Liliweri A. 2007. Dasar-dasar Komunikasi Kesehatan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar McKenzie JF., Pinger RR., Kotecki JE. 2007. Kesehatan Masyarakat : Suatu Pengantar.

Jakarta : EGC

Machfoedz I. 2007. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan dan

Kebidanan. Yogyakarta : Citramaya

Meto, 2009. Higiene Care dan Wound Care. Diakses : 17 Mei 2010.

http://psik9.blogspot.com/2010/04/hygiene-care-dan-wound-care.html

Mohammad K. 2007. Kesehatan Reproduksi : Andai Perempuan Bisa Memilih :

Perempuan untuk Pencerahan dan Kesetaraan. Jakarta : PT Percetakan Penebar

Swadaya

Murti B. 2006. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta : Gajah Mada University Press

Nadesul H. 2009. Resep Mudah Tetap Sehat : Cerdas Menaklukan Semua Penyakit

Orang Sekarang. Jakarta : PT Kompas Media Nusantara

Nadesul H. 2008. Cara Sehat Menjadi Perempuan. Jakarta : PT Kompas Media Nusantara

Notoatmodjo S. 2005. Promosi Kesehatan : Teori dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo S. 2007. Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta Nilna. 2009. Hygiene Menstruasi. Diakses : 14 April 2009. http://www.inioke.com

Puryatni A dan Sadjimin T. 2002. Pola Perkembangan Seksual Sekunder pada Pelajar Putri Sekolah Dasar di Kotamadya Yogyakarta. Berkala Ilmu Kedokteran. Vol 34. No 4: 249-256, 2002.

Riwidikdo H. 2008. Statistika Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press

Rosidah I. 2008. Gambaran Pengetahuan Remaja tentang Menstruasi Pertama

(menarche) pada Siswi SMP Harapan Desa Paya Bakung Kecamatan Hamparan Perak Tahun 2006. Diakses : 29 Maret 2010. http://www.helvetia.ac.id/library Sarwono SW. 2008. Psikologi Remaja. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada

Suryani E dan Zein AY . 2005. Psikologi Ibu dan Anak. Yogyakarta : Penerbit Fitramaya Tapan E. 2006. Kanker, Antioksidan dan Terapi Komplementer. Jakarta: Elex Media

Komputindo

Tim. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Widjaja HAW. 2008. Komunikasi : Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Cetakan kelima. Jakarta : Bumi Aksara

(9)

Prosiding Seminar Nasional

“Peran Kesehatan Masyarakat dalam Pencapaian MDG’s di Indonesia”

12 April 2011 248

Willis SS. 2008. Remaja dan Masalahnya. Jawa Barat: IKAPI

Yanuarti T. 2005. Identifikasi Faktor-Faktor yang Berkaitan dengan Hygiene Menstruasi Siswa MTs Jamiyyatul Fallah Kecamatan Bojong Gede Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat Tahun Ajaran 2005-2006. Skripsi. Yogyakarta : UGM

Yuded . 2008. Pembalut Pintar Deteksi Mahkota Wanita . Diakses : 29 April 2010. http://www.kaskus.us

Gambar

Tabel  2.  Diskripsi  Siswi  Berdasarkan  Umur,  Sumber  Informasi,  Pengetahuan,  dan  Perilaku  siswi  di  SMP  N  1  Kebonarum  Kabupaten  Klaten  Tahun 2010
Tabel  3.  Nilai  Koefisien  Korelasi  antara  Sumber  Informasi,  Pengetahuan  tentang Menstruasi dan Perilaku Personal Hygiene selama Menstruasi

Referensi

Dokumen terkait

Judul Skripsi : Analisis Pengambilan Keputusan Nasabah dalam Memilih Bank Syariah sebagai Tempat Menabung dengan Metode Analitycal Hierarchy Process.. Telah memenuhi

Titik akhir titrasi adalah suatu kondisi dimana warna pada indikator berubah.20 Analisis titrimetri yang sering disebut titrasi volumetrik adalah metode penentuan kadar suatu zat

Tingkat libido dan pubertas (berdasar standart bobot badan dan lingkar skrotum) sapi PO jantan muda dengan pengelolaan kandang kelompok lebih baik dari pada kandang

534 (lima ratus tiga puluh empat) kapal dan SSCC sejumlah 13 kapal atau tercapai 68% dari target yang ditetapkan, yaitu 808 (delapan ratus delapan) kapal. Rendahnya capaian hasil

Maka dari itu diperlukan sistem aplikasi stok bahan bakar di dinas PUPR ini, agar pegawai mudah mengetahui data yang masuk maupun keluar menggunakan metode V

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut, bersama ini kami sampaikan pengumuman nama-nama guru peserta PLPG tahap I – tahap III yang dinyatakan (a) LULUS, (b) MENGIKUTI

Bagian-bagian yang dikaji dalam penelitian ini diantaranya adalah penggunaan bahan dan energi selama tahapan berlangsung, serta dampak lingkungan yang terjadi

 Persiapan bagi Pelayan Firman Ibadah Pelkat PKP, PKB dan PKLU dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 17 Februari 2015 pukul 19.00 WIB bertempat di Gedung Gereja