• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Konsentrasi Wilayah Tujuan Investasi Jawa Tengah Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya Tahun 2013-2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Konsentrasi Wilayah Tujuan Investasi Jawa Tengah Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya Tahun 2013-2016"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS KONSENTRASI WILAYAH TUJUAN INVESTASI

JAWA TENGAH DAN FAKTOR- FAKTOR YANG

MEMPENGARUHINYA TAHUN 2013-2016

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh

DWI SULISTYOWATI B 300 140 225

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

(2)

2 i

(3)

3 ii

(4)

4 iii

(5)

1

ANALISIS KONSENTRASI WILAYAH TUJUAN INVESTASI JAWA TENGAH DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

TAHUN 2013-2016

ABSTRAK

Investasi mempunyai peran penting untuk kemajuan pembangunan di Provinsi Jawa Tengah, meningkatkan pendapatan asli daerah, menyerap lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat serta berdampak pada pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Analisis Konsentrasi Wilayah Tujuan Investasi Jawa Tengah dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Tahun 2013-2016”. Penelitian ini menggunakan 5 (lima) variabel independen yaitu IPM, nilai tukar, PDRB, pengeluaran pemerintah dan suku bunga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wilayah tujuan investasi tertinggi dan terendah di 35 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah sehingga dapat digunakan sebagai acuan pemerintah untuk mengambil kebijakan yang tepat guna meningkatkan investasi di wilayah tersebut agar kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi meningkat dan besarnya pengaruh IPM, nilai tukar, PDRB, pengeluaran pemerintah dan suku bunga terhadap investasi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2013-2016. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi wilayah tujuan investasi terbesar terdapat di Kabupaten Cilacap, Kabupaten Rembang dan Kabupaten Karanganyar sedangkan yang terendah terdapat di Kota Semarang. Hasil analisis regresi data panel dapat diambil kesimpulan bahwa Random Effect Model (REM) adalah model regresi data panel yang paling tepat. Berdasarkan uji validitas pengaruh atau uji t, variabel IPM dan pengeluaran pemerintah memiliki pengaruh negatif dan signifikan, nilai tukar dan PDRB memiliki pengaruh positif dan signifikan sedangankan suku bunga memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap investasi. Berdasarkan uji F, IPM, nilai tukar, PDRB, pengeluaran pemerintah dan suku bunga secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap investasi.

Kata Kunci : Investasi, IPM, nilai tukar, PDRB, pengeluaran pemerintah, suku bunga

ABSTRACT

Investment has an important role to play in the progress of development in Central Java Province, increasing local revenue, absorbing employment and increasing people's economic income and impacting economic growth in the region. In this study the authors take the title "Analysis of Regional Concentration Central Java Investment Objectives and Factors Affecting Year 2013-2016". This research uses 5 (five) independent variable that is HDI, exchange rate, GRDP, government expenditure and interest rate. This study aims to determine the highest and lowest investment destinations in 35 districts / municipalities of

(6)

2

Central Java Province so that it can be used as a reference government to take appropriate policies to increase investment in the region for public welfare and economic growth increased and the influence of HDI, , GRDP, government expenditure and interest rate on investment in Central Java Province 2013-2016. This study uses secondary data and analysis method used in this research is panel data regression analysis. The results showed that the largest concentration of investment destination areas were in Kabupaten Cilacap, Kabupaten Rembang and Kabupaten Karanganyar while the lowest was in Kota Semarang. The result of panel data regression analysis can be concluded that Random Effect Model (REM) is the most appropriate data panel regression model. Based on the validity test of influence or t test, the variable of HDI and government expenditure have negative and significant influence, exchange rate and GRDP have positive and significant influence while interest rate has negative and insignificant effect to investment. Based on the F test, HDI, exchange rate, GRDP, government spending and interest rate simultaneously or together affect investment.

Keyword: Investment, IPM, exchange rate, GRDP, government expenditure, interest rate

1. PENDAHULUAN

Dalam pembangunan regional, investasi memegang peranan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Investasi merupakan penanaman modal yang dilakukan agar menghasilkan tambahan dana pada masa yang akan datang. Investasi dapat mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan melalui pengembangan teknologi dan mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil dengan menggunakan dana yang berasal, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri serta berdampak pada kesejahteraan masyarakat karena terbukanya lapangan pekerjaan dan pemerataan pendapatan masyarakat sehingga ekonomi regional meningkat.

Menurut UU No. 25 Tahun.2007 pemanaman modal dalam negeri merupakan kegiatan menanam modal yang dilakukan oleh investor baik perseorangan atau badan hukum untuk melakukan usaha diwilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan dengan menggunakan modal dalam negeri. Modal merupakan uang atau bukan uang yang dimiliki oleh investor yang memiliki nilai ekonomis.

Investor membutuhkan adanya kemudahan dan kejelasan prosedur penanaman modal serta rasa aman. Investasi akan masuk kesuatu daerah

(7)

3

tergantung dari daya tarik daerah tersebut terhadap investasi. Keberhasilan daerah untuk meningkatkan daya tariknya terhadap investasi salah satunya tergantung dari kemampuan daerah untuk menentukan faktor-faktor yang digunakan sebagai ukuran daya saing perekonomian daerah. Pemerintah daerah harus giat mengembangkan daerahnya sebagai tujuan investasi.Bentuk danupaya menciptakan daya tarik investasi di setiap daerah sangat beragam. Mulai dari membuat slogan yang indah, mengekspos perjanjian kerjasama, memberikan kepastian keamanan, pembangunan sistempelayanan penanaman modal (Simpedal) dan penyelesaian urusan administrasi penanaman modalmelalui satu atap atau satu pintu (one stop service). Beberapa daerah bahkan menciptakan PeraturanDaerah (Perda) yang bertujuan untuk meningkatkan daya tarik investasi masuk (Sari, 2015). Investasi mengacu pada pengeluaran untuk perluasan usaha dan peralatan baru, dan hal itu menyebabkan persediaan modal bertambah (Mankiw, 2007:186). Pertambahan investasi kemudian wakan berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Peran investor dalam melakukan investasi bukan untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa melainkan mencari keuntungan (Sukirno, 2006). Keuntungan tersebut dapat memberi motivasi para investor untuk menanamkan modalnya pada daerah yang dianggap mempunyai nilai investasi yang menguntungkan. Semakin banyak kegiatan investasi yang dilakukan akan meningkatkan kebutuhan tenaga kerja untuk proses produksi dan menguntungan masyarakat didaerah tersebut. Jawa Tengah merupakan provinsi yang dinilai strategis bagi para investor untuk menanamkan modalnya yang terdiri dari 35 kabupaten/kota yang memiliki pertumbuhan penduduk yang tinggi.

Perkembangan investasi di Jawa Tengah juga tak luput dari dukungan pemerintah yang pro terhadap investasi sehingga tercipta kondisi sosial, politik yang kondusif dan iklim investasi yang baik. Perkembangan investasi ini melihat dari indikator lainya antara lain indek pembangunan manusia, produk domestik regional bruto, nilai tukar, pengeluaran pemerintah dan suku bunga di Jawa Tengah. Peningkatan investasi ini dapat berpengaruh secara langsung pada pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

(8)

4 2. METODE PENELITIAN

2.1.Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari website, perpustakaan, jurnal dan instansi-instansi seperti BPS dan BKPM. Tipe data dari penelitian ini adalah data panel. Data panel merupakan gabungan dari data times series dan data cross section. Times series adalah data berdasarkan periode waktu tertentu misalnya bulanan, triwulan ataupun tahunan dan penelitian ini menggunakan data times series

selama empat tahun yaitu tahun 2013 sampai dengan 2016 sedangkan cross

section merupakan data yang memiliki satu atau lebih objek penelitian dalam satu periode yang sama, dalam penelitian ini menggunakan 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah.

2.2.Metode Analisis Data

Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh indeks pembangunan manusia, nilai tukar, produk domestik regional bruto, pengeluaran pemerintah dan suku bunga terhadap investasi adalah analisis regresi data panel. Adapun model ekonometrika yang digunakan dalam penelitian ini replica dari jurnal Gharaibeh, A. M. (2015) yang berjudul The Determinants of Foreign Direct Investment Empirical Evidence from Bahrain. International Journal of Business and Social Science, 94-106 Vol. 6, No. 8 sebagai berikut:

INVit = α + β1IPMit + β2NTit + β3PDRBit + β4PPit + β5SBit + u Dimana :

INV = investasi kabupaten/kota di Jawa Tengah

IPM = indeks pembangunan manusia kabupaten/kota di Jawa Tengah

NT = nilai tukar kabupaten/kota di Jawa Tengah

PDRB = produk domestik regional bruto kabupaten/kota di Jawa Tengah PP = pengeluaran pemerintah kabupaten/kota di Jawa Tengah

SB = suku bunga kabupaten/kota di Jawa Tengah α = intersep

(9)

5 β1-β5 = koefisien regresi variabel bebas

i = data cross section kabupaten/kota di Jawa Tengah t = data time series, tahun 2013-2016

Uit = komponen error di waktu t untuk unit cross section

Estimasi model ekonometrika data panel di atas meliputi langkah-langkah (1) Mengestimasi model data panel Pooled Ordinary Least Square (PLS), Fixed Effect Model (FEM), Random Effect Model (REM) (2) Uji pemilihan model data panel dengan menggunakan uji chow dan uji hausman (3) Uji kebaikan model pada model data panel terpilih (4) Intepretasi R-Square (5) Uji validitas pengaruh.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil estimasi regresi data panel dengan tiga metode panel Pooled Ordinary Least Square (PLS), Fixed Effect Model (FEM), Random Effect Model (REM) dapat dilihat pada Tabel 1

Tabel 1

Hasil Regresi Data Panel

Variabel Koefisien Regresi

PLS FEM REM IPM -98869.14 -3.649.534 -94975.29 NT 2.934.694 1.589.748 2.781.857 PDRB 0.061827 0.096089 0.060942 PP -0.000978 -0.000829 -0.000907 SB -251607.4 -152976.0 -246874.6 C 7266487 36311.55 7012065 R2 0.369916 0.809307 0.202282 Prob. F-Statistik 0.000000 0.000000 0.000011 Sumber: Output data panel menggunakan Eviews 8

3.1.Uji Pemilihan Model Data Panel

- Uji Chow (Likelihood Test Ratio)

(10)

6

.Tabel 4.2

Hasil Estimasi Data Panel Dengan Uji Chow

Effects Test Statistic d.f Prob

Cross-section F 6.777011 (34,100) 0.0000 Cross-section Chi-Square 167.326527 34 0.0000 Sumber: Output data panel menggunakan E-views8 (Lihat lampiran)

Nilai Prob = 0.0000 untuk Cross-Section F yang berarti < 0,05. Ho ditolak sehingga mengikuti model Fixed Effect Method.

- Uji Hausman

Hasil pengolahan Uji Hausman dapat dilihat pada Tabel 3 Tabel 3

Hasil Estimasi Data Panel Dengan Uji Hausman Chi-Sq

Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob

Cross-section random 0.849723 5 0.9738

Sumber: Output data panel menggunakan E-views8

Nilai Prob = 0.9738 untuk Cross-Section F Random yang berarti > 0,5 Ho diterima sehingga mengikuti Random Effect Method.

Berdasarkan hasil estimasi data panel, untuk memilih model yang terbaik dengan menggunakan uji chow dan hausman, maka model yang terbaik adalah Random Effect Model (REM). 3.2.Uji Kebaikan Model Terpilih

- Uji Eksistensi Model

Dari hasil estimasi, nilai prob F-statistic 0,000011 < α = 0,05, H0 ditolak maka model yang dipakai eksis. Variabel indeks pembangunan manusia (IPM), nilai tukar (NT), produk domestik regional bruto (PDRB), pengeluaran pemerintah (PP) dan suku bunga (SB) secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap nilai variabel investasi.

(11)

7 - Intepretasi R-Square (R2)

Koefisien determinasi menunjukkan daya ramal dari model statistik terpilih. Berdasarkan hasil output regresi menunjukkan Adjusted R-square (R2) sebesar 0,202282 atau 20,22 % artinya adalah 20,22 % variasi variabel investasi dapat dijelaskan oleh variasi avariabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Nilai Tukar (NT), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pengeluaran Pemerintah (PP) dan Suku Bunga (SB) dalam model, dan sisanya sebesar 0,797781 atau 79,78 % variasi variabel investasi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model.

3.3.Uji Validasi Pengaruh Model Terpilih

a. Prob. IPM sebesar 0.0201 < 0.05, H0 ditolak maka variabel IPM berpengaruh signifikan.

b. Prob. NT sebesar 0.0025 < 0.05, H0 ditolak maka variabel NT berpengaruh signifikan.

c. Prob. PDRB sebesar 0.0000 < 0.05, H0 ditolak maka variabel PDRB berpengaruh signifikan.

d. Prob. PP sebesar 0.0072 < 0.05, H0 ditolak maka variabel PP berpengaruh signifikan.

e. Prob. SB sebesar 0.1309 > 0.05, H0 diterima maka variabel SB tidak memiliki pengaruh signifikan.

Dari uji t diatas terlihat bahwa variabel independen yaitu indeks pembangunan manusia, nilai tukar, produk domestik regional bruto dan pengeluaran pemerintah memiliki pengaruh signifikan terhadap konsentrasi investasi di setiap kabupaten di Provinsi Jawa Tengah tahun 2013-2016, sedangkan sisanya variabel suku bunga tidak memiliki pengaruh signifikan.

(12)

8

3.4.Analisis Konsentrasi Wilayah Tujuan Investasi Gambar 1

Peta Konsentrasi Wilayah Tujuan Investasi Jawa Tengah Tahun 2013-2016

Sumber: BPS diolah

Konsentrasi wilayah tujuan investasi adalah untuk mengetahui wilayah tujuan investasi tertinggi dan terendah di 35 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah, sehingga dapat digunakan sebagai acuan pemerintah untuk mengambil kebijakan yang tepat guna meningkatkan investasi di wilayah tersebut agar kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi meningkat.

Untuk mengetahui besaran kontribusi investasi di suatu daerah dapat dilakukan dengan melihat konstanta dari estimasi model terpilih yaitu Random Effect Method pada Tabel 4.5. Wilayah yang menduduki jumlah investasi tertinggi sampai yang terendah di 35 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah berturut-turut adalah Kabupaten Cilacap, Kabupaten

(13)

9

Rembang, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Grobogan, Kota Salatiga, Kabupaten Demak, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sragen, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Klaten, Kota Magelang, Kabupaten Purworejo, Kota Surakarta, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Pati, Kabupaten Jepara, Kabupaten Wonogiri, Kota Pekalongan, Kabupaten Blora, Kabupaten Semarang, Kabupaten Magelang, Kota Tegal, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Tegal, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Batang, Kabupaten Brebes, Kabupaten Kendal, Kabupaten Kudus, Kota Semarang yang lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.1 menjelaskan pemetaan wilayah tujuan investasi.

4. PENUTUP 4.1.Simpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Berdasarkan hasil estimasi data panel (cross section) terpilih model yang terbaik yaitu Random Effect Method.

Berdasarkan Uji Kebaikan Model, variabelindeks pembangunan manusia (IPM), nilai tukar (NT), produk domestik regional bruto (PDRB), pengeluaran pemerintah (PP) dan suku bunga(SB) yang terdapat dalam persamaan regresi secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat investasi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2013-2016.

Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.202282, artinya 20,22% variasi investasi (INV) dapat dijelaskan oleh indeks pembangunan manusia (IPM), nilai tukar (NT), produk domestik regional bruto (PDRB), pengeluaran pemerintah (PP) dan suku bunga(SB).

Uji Validitas Pengaruh (Uji t)menunjukkan bahwa oleh indeks pembangunan manusia (IPM) memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap investasi, nilai tukar (NT) ) memiliki pengaruh positif signifikan

(14)

10

terhadap investasi, produk domestik regional bruto (PDRB) memiliki pengaruh positif signifikan terhadap investasi, pengeluara n pemerintah (PP) ) memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap investasi dan suku bunga(SB)) memiliki pengaruh negative tidak signifikan terhadapinvestasi.

Berdasarkan hasil regresi yang dilakukan wilayah yang menduduki jumlah investasi tertinggi sampai yang terendah di 35 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah berturut-turut adalah Kabupaten Cilacap, Kabupaten Rembang, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Grobogan, Kota Salatiga, Kabupaten Demak, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sragen, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Klaten, Kota Magelang, Kabupaten Purworejo, Kota Surakarta, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Pati, Kabupaten Jepara, Kabupaten Wonogiri, Kota Pekalongan, Kabupaten Blora, Kabupaten Semarang, Kabupaten Magelang, Kota Tegal, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Tegal, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Batang, Kabupaten Brebes, Kabupaten Kendal, Kabupaten Kudus, Kota Semarang.

4.2.Saran

Perlu diadakan realisasi investasi secara luas di Jawa Tengah untuk mendorong peningkatan PDRB sehingga investor confidence terhadap pasar modal Jawa Tengah semakin baik.

Pemerintah lebih memberi perhatian terhadap kebijakan investasi secara parsial serta menciptakan iklim investasi dan persaingan usaha yang sehat guna menarik investor ke wilayah-wilayah yang masih kekurangan investasi, serta meningkatkan kualitas sumber daya

manusia dengan mengadakan pelatihan dan sosialisasi sehingga tersedia tenaga yang mempunyai keahlian serta menyediakan infrastruktur dan pelayanan yang baik.

(15)

11

Penanaman investasi sebaiknya dilakukan pada sektor-sektor yang produktif dan strategis sehingga akan membawa dampak menyebar secara sektoral dan spasial

Peneliti yang ingin melakukan penelitian dengan tema yang sama, untuk penelitian selnjutnya disarankan memperbanyak jumlah observasi penelitian dengan menggunakan periode waktu penbelitian yang lebih panjang atau menggunakan data penelitian dalam bentuk kuartal, triwulan, maupun bulanan.

DAFTAR PUSTAKA

Acha, I. A., Michael, E. I., & Essien, J. M. (2017). Nigeria’s Investment Environment: Issues of Economic Growth and Development. Expert Journal of Finance, Page 1-11. Vol 5 ISSN 2359-7712.

Algifari. (1990). Makro Ekonomi. Yogyakarta: STIE YKPN.

Asid, R., Razi, M. H., Mulok, D., Kogid, M., & Lily, J. (2014). The Impact of Foreign Direct Investment and Real Exchange Rate on Economic Growth in Malaysia: Some Empirical Evidence. Malaysian Journal of Business and Economics, 73-85 Vol. 1, No. 1 ISSN 2289-6856.

Badan Pusat Statistik. 2013. Statistik Keuangan Pemerintah dan Kabupaten-Kota di Jawa Tengah. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah

Badan Pusat Statistik. 2014. Statistik Keuangan Pemerintah dan Kabupaten-Kota di Jawa Tengah. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah

Badan Pusat Statistik. 2015. Statistik Keuangan Pemerintah dan Kabupaten-Kota di Jawa Tengah. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah

Badan Pusat Statistik. 2016. Statistik Keuangan Pemerintah dan Kabupaten-Kota di Jawa Tengah. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah

Badan Pusat Statistik. 2013. Provinsi Jawa tengah Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah

Badan Pusat Statistik. 2014. Provinsi Jawa tengah Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah

(16)

12

Badan Pusat Statistik. 2015. Provinsi Jawa tengah Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah

Badan Pusat Statistik. 2016. Provinsi Jawa tengah Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah

Davey, K. J. (1988). Pembiayaan pemerintah Daerah Praktek-Praktek Internasional dan Relevansinya bagi Dunia Ketiga. Jakarta: UI-Press. Effendi, N., & Setiawan, M. (2013). Ekonometrika Ekonomi Teori dan Terapan.

Bandung: Salemba Empat.

Gharaibeh, A. M. (2015). The Determinants of Foreign Direct Investment Empirical Evidence from Bahrain. International Journal of Business and Social Science, 94-106.

Gujarati, D. (2012). Dasar-dasar Ekonometrika Jilid 2. Jakarta: Salemba Empat. Hapsari, R. D., & Prakoso, I. (2016). Penanaman Modal dan Pertumbuhan

Ekonomi Tingkat Provinsi Di Indonesia. 211-224.

Irsania, D. V., & Noveria, A. (2014). The Relationship Among Foreign Direct Investment, Inflation Rate, Unemployment Rate, And Exchange Rate to Economic Growth in Indonesia. Journal Of Business And Management, Vol. 3, No.5 ISSN 499-510.

Juanda, B., & Junaidi. (2012). Ekonometrika Deret Waktu Teori dan Aplikasi . Bogor: IPB Press.

Kida, N. M. (2017). The Impact of FDI on the Structure of the Kosovo Economy. European Journal of Economics and Business Studies, 2017 Vol.8 Nr. 1 ISSN 2411-4073.

Kuncoro, M. (2007). Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Letarisky, M., Darminto, & R. H. (2014). Pengaruh Indikator Fundamental Makroekonomi Terhadap Foreign Direct Investment di Indonesia. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol.15 No.2.

Lubis, P., & Zulam, S. B. (2016). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Investasi di Indonesia. Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam, Vol.2 Nomor 2 ISSN. 2502-6976.

Mangkoesoebroto, G. (1993). Ekonomin Publik. Yogyakarta: BPFE. Mankiw, N. G. (2003). Teori Makroekonomi. Jakarta: Erlangga.

(17)

13

Mudrajad, K. (2004). Otonomi dan Pembangunan Daerah: Reformasi, Perencanaan, Strategi dan Peluang . Jakarta: Erlangga.

Nopirin. (2000). Ekonomi Moneter Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.

Ojo, A. S. (2014). Interest Rate Policy and Private Domestic Investment in Nigeria . The Business And Management Review, Vol. 5 Number 1.

Otieno, G., & Njuguna, A. (2016). The Influence of Macro-Economic Factors on Foreign Direct Investment Flows in Kenya for The Period Of 2002-2013. Developing Country Studies, Vol.6, No.8 ISSN 2225-0565.

Samuelson, P., & Nardhaus, W. D. (1994). Makro Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Sari, R. K. (2015). Analysis Of Factors That Affects The Investors In Conducting

Bussiness In Indonesia. Binus Business Review, 383-390.

Sefle, B., Naukoko, A., & Kawung, G. (2014). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi Di Kabupaten Sorong (Studi pada Kabupaten Sorong Tahun 2008-2012). Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi.

Setyowati, E., & Nurhayati, S. F. (2007). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi Dalam Negeri di Jawa Tengah Tahun 1980-2002. Jurnal Ekonomi Pembangunan.

Silvia, E. D. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi Domestik Di Indonesia. Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, 12-20.

Siradjuddin , & Nurlaela. (2016). Determinan Investasi pada Sektor Perumahan di Kota Makassar Periode 2002-2013 . Ecces, 107-121.

Sobri, H. (1982). Pengantar Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPFE-UII. Sukirno, S. (1981). Pengantar Teori Makrokonomi. Jakarta: Bina Grafika. Sukirno, S. (1999). Makro Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.

Sukirno, S. (2000). Makro Ekonomi Modern. Jakarta: Grafindo Persada. Sukirno, S. (2006). Pengantar Bisnis. Jakarta: Kencana.

Sukirno, Sadono. (2006). Ekonomi Pembangunan : Proses, Masalah dan Dasar Kebijakan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Susanti, H., Ikhsan, M., & Widyanti. (1996). Indikator-Indikator Makroekonomi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sutawijaya, A., & Zulfahmi. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi Swasta di Indonesia. Trikonomika, Volume 12, No.1 Hal. 32-39 ISSN 1411-514X.

(18)

14

Tandelilin E. (2001). Analisis Investasi Dan Manajemen Portofolio Edisi Pertama. Yogjakarta: BPFE.

Todaro, M. (2000). Ekonomi Pembangunan Di Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga. Todaro, M. P. (1998). Pembanguan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga. Ulfah, M., Syecchalad, M. N., & Hamzah, A. (2014). Pengaruh Nilai Tukar dan

Suku Bunga terhadap Investasi Di Provinsi Aceh. Jurnal Ilmu Ekonomi, 1-8 ISSN 2302-0172.

Utomo, Y. P. (2015). Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Referensi

Dokumen terkait

–   A shell of uniform charge attracts or repel a charged particle. that is outside the shell as if all the shell’s charge were concentrated at

24 Subyek 1.Sebagai frater yunior yang tercatat sebagai anggota kongregasi frater CMM, selalu diberikan kepercayaan dalam mengemban sebuah tugas atau tanggungjawab dalam

Tujuan penelitian mengetahui hubungan karakteristik ibu dan pemberian imunisasi dengan status gizi anak batita umur 12-36 bulan di Desa Tanjung Beringin Kabupaten Dairi Tahun

Return On Equity (ROE), Earnings Per Share (EPS) dan Harga Saham diukur dengan melihat di dalam laporan keuangan pada Perusahaan Tekstil dan Garmen yang terdaftar di

Mencatat dari data BPS Bogor. Mencatat dari data yang ada di Kantor Kecamatan dan Kelurahan/Desa. Variabel karakteristik sosial demografi keluarga contoh, meliputi umur,

data tentang proses dan hasil dari analisa ego state pada teks di beranda media sosial facebook dengan komunikasi konseling Islam.. Creswell, Research Design;

Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak dapat bertanggungjawab pada kehidupannya sendiri Faktor yang

Akan tetapi, ketika pengajuan pembiayaan tersebut ditolak, maka, ME lah yang bertugas untuk mengembalikan jaminan tersebut ke tempat tinggal calon debitur, atau,