• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN DISKUSI PANCASILA DENGAN TEMA PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN DISKUSI PANCASILA DENGAN TEMA PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN DISKUSI PANCASILA DENGAN TEMA PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA

A. Kelompok 1

1. Apa Latar Belakang Perlunya P4? Pertanyaan dari: Ainul Mardiyah Jawaban:

Latar Belakang Perlunya P4 yaitu dari Pengalaman (masa lalu). Usaha untuk merubah pancasila dengan cara antara lain:

a. Melalui konstituante tidsak berhasil timbale dekrit 5 juli 1959

 pembukaan kesatuan

 berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak memberlakukan UUDS

 membentuk DPA

b. Dengan kekerasan antara lain adanya pemberontakan S 1 / T 11

c. Memutar balikkan arti pancasila yaitu dengan adanya ditetapkan di Indonesia sebagai sosialisme

2. Bagaimana upaya kita mengamalkan dari sikap nilai-nilai dari Pancasila? Pertanyaan dari: Adi Saputra

Jawaban:

Sadar sedalam-dalamnya bahwa Pancasila adalah pandangan hidup Bangsa dan dasar Negara Republik Indonesia serta merasakan bahwa Pancasila adalah sumber kejiwaan Masyarakat dan Negara Republik Indonesia, maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan. Oleh karena itu pengamalannya harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara Negara yang secara meluas akan berkembang menjadi pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik pusat maupun didaerah.

(2)

B. Kelompok 3

1. Apa isi dari 36 butir Pancasila?

Pertanyaan dari: Muh. Abdillah Mailah Jawaban:

36 Butir-Butir Pancasila

Eka Prasetia Panca Karsa (Tekad yang tunggal untuk melaksanakan lima kehendak) 1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

a. Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

b. Hormat menghaormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.

c. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan

kepercayaannya.

d. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain. 2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

a. Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persmaan kewajiban antara sesama manusia.

b. Saling mencintai sesama manusia. c. Mengembangkan sikap tenggang rasa. d. Tidak semena-mena terhadap orang lain e. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. f. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. g. Berani membela kebenaran dan keadilan.

h. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

3. Sila Persatuan Indonesia

a. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamtan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. c. Cinta Tanah Air dan Bangsa.

d. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.

(3)

4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan a. Mengutamakan kepentinagn negara dan masyarakat

b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.

c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingn bersama.

d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.

e. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.

f. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

g. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa.

h. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan 5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

a. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.

b. Bersikap adil

c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. d. Menghormati hak-hak orang lain.

e. Suka memberi pertolongan kepada orang lain. f. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain. g. Tidak bersifat boros

h. Tidak bergaya hidup mewah

i. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum. j. Suka bekerja keras.

k. Menghargai hasil karya orang lain.

l. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

2. Jelaskan secara singkat peristiwa G30S PKI Pertanyaan dari: Muh. Darussalam

Jawaban:

Peristiwa G30S/PKI atau biasa disebut dengan Gerakan 30 September merupakan salah satu peristiwa pemberontakan komunis yang terjadi pada bulan september sesudah beberapa tahun Indonesia merdeka. Peristiwa G 30 S PKI terjadi di malam hari tepatnya pada tanggal 30 September

(4)

tahun 1965. Dalam sebuah kudeta, setidaknya ada 7 perwira tinggi militer yang terbunuh dalam peristiwa tersebut.

Partai Komunis saat itu sedang dalam kondisi yang amat kuat karena mendapatkan sokongan dari Presiden Indonesia Pertama, Ir. H Soekarno. Tidak heran jika usaha yang dilakukan oleh segelintir masyarakat demi menjatuhkan Partai Komunis berakhir dengan kegagalan berkat bantuan Presiden kala itu. Hingga sampai saat ini, peristiwa 30S PKI tetap menjadi perdebatan antara benar atau tidaknya PartaiKomunis Indonesia yang bertanggung jawab dalam peristiwa tersebut.

Sebelum peristiwa 30S PKI terjadi, Partai Komunis Indonesia sempat tercatat sebahgai Partai Komunis terbesar di dunia tanpa harus dengan menghitung beberapa partai komunis yang tersebar di Uni Soviet dan Tiongkok.

Semenjak dilakukannya audit pada tahun 1965, hampir lebih dari 3,5 juta pengguna aktif yang bernaung dalam partai ini. Hitungan itupun belum termasuk dengan 3 juta jiwa yang menjadi kader dalam anggota pergerakan pemuda.

Disisi lain, PKI juga memiliki hak kontrol secara penuh terhadap pergerakan buruh, kurang lebih 3,5 juta orang lagi telah ada di bawah pengaruhnya. Belum sampai disitu, masih ada 9 juta anggota lagi yang terdiri dari gerakan petani dan beberapa gerakan lain, misal pergerakan wanita, pergerakan sarjana dan beberapa organisasi penulis yang apabila dijumlahkan bisa mencapai angka 20 juta anggota beserta para pendukungnya.

Masyarakat curiga karena adanya isu yang menyatakan bahwa PKI adalah dalang dibalik terjadinya peristiwa 30 September yang bermula dari kejadian di bulan Juli 1959, yang mana pada saat itu parlemen sedang di bubarkan dan Soekarno sendiri justru menetapkan bahwa konstitusi harus berada di bawah dekrit presiden.

PKI berdiri dibelakang dukungan penuh dekrit presiden Soekarno. Sistem Demokrasi Terpimpin yang diperkenalkan oleh Soekarno juga disambut denngan gembira oleh PKI. Karena dengan adanya sistem ini PKI diyakini mampu menciptakan sebuah persekutuan konsepsi Nasionalis, Agama dan Komunis yang kemudian disingkat dengan NASAKOM.

Peristiwa G30S PKI bermula pada tanggal 1 Oktober. Dimulai dengan kasus penculikan 7 jendral yang terdiri dari anggota staff tentara oleh sekelompok pasukan yang bergerak dari Lapangan Udara menuju Jakarta daerah selatan. Tiga dari tujuh jenderal tersebut diantaranya telah dibunuh di rumah mereka masing-masing, yakni Ahmad Yani, M.T. Haryono dan D.I. Panjaitan.

(5)

Sementara itu ketiga target lainya yaitu Soeprapto, S.Parman dan Sutoyo ditangkap secara hidup-hidup. Abdul Harris Nasution yang menjadi target utama kelompok pasukan tersebut, berhasil kabur setelah berusaha untuk melompati dinding batas kedubes Irak.

Meskipun begitu, Pierre Tendean beserta anak gadisnya. Ade Irma S. Nasution ditangkap tertembak tewas pada 6 Oktober oleh regu sergap. Korban tewas semakin bertambah disaat regu penculik menembak serta membunuh seorang polisi penjaga rumah tetangga Nasution. Abert Naiborhu menjadi korban terakhir dalam kejadian ini. Mayat Jenderal yang masih hidup dibunuh dan dibuang di Lubang Buaya tepat sebelah markas tersebut.

Sekitar 2.000 pasukan diterjunkan untuk menduduki sebuah tempat yang kini dikenal dengan nama Lapangan Merdeka, Monas. Walaupun mereka belum berhasil mengamankan bagian timur dari area ini. Sebab saat itu merupakan daerah dari Markas KOSTRAD pimpinan Soeharto.

Jam 7 pagi, Radio Republik Indonesia (RRI) menyiarkan sebuah pesan yang berasal dari Untung Syamsuri, Komandan Cakrabiwa bahwa G30 S PKI telah berhasil diambil alih di beberapa lokasi stratergis Jakarta beserta anggota militer lainnya. Mereka bersikeras bahwa gerakan tersebut sebenarnya didukung oleh CIA yang bertujuan untuk melengserkan Soekarno dari posisinya.

Tinta kegagalan tertulis dalam sejarah peristiwa G30S/PKI karena mereka melewatkan Soeharto yang mereka kira bujan seorang tokoh politik. Salah seorang tentangga beliau memberi tahu pada Soeharto tentang hilangnya para Jenderal serta penembakan yang terjadi pada jam setengah 6 pagi. Mendengar berita tersebut, Soeharto pun segera bergerak ke Markas KOSTRAD dan menghubungi anggota angkatan laut dan polisi.

Soeharto juga berhasil membujuk dua dari batalion pasukan kudeta untuk menyerah. Dimulai dari pasukan Brawijaya yang masuk ke dalam area markas KOSTRAD. Kemudian disusul dengan pasukan Diponegoro yang kabur menuju Halim Perdana Kusuma.

Kudeta ini juga gagal dikarenakan perencanaan yang kirang matang. Sehingga kondisi ini menyebabkan para tentara yang berada di Lapangan Merdeka kehausan akan impresi mereka untuk melindungi Presiden di Istana.

G 30 S PKI bisa berakhir pada jam 7 malam, pasukan pimpinan Soeharto berhasil mengambil alih atas semua fasilitas yang sebelumnya pernah dikuasai oleh G 30 S PKI. Jam 9 malam Soeharto bersama dengan Nasution mengumumkan bahwa sekarang ia tengah mengambil alih tentara yang pernah dikuasai oleh PKI dan akan tetap berusaha untuk menghancurkan pasukan kontra-revolusioner demi melindungi posisi Soekarno. Soeharto melayangkan kembali sebuah ultimatum yang kali ini ditujukan khusus kepada pasukan di Halim. Tak berapa lama kemudian, Soekarno meninggalkan halim perdana

(6)

kusuma untuk segra menuju ke istana presiden lainnya yang ada di Bogor. Ketujuh jasad orang yang terbunuh dan terbuang di Lubang Buaya pada tanggal 3 Oktober berhasil ditemukan dan dikuburkan secara layak pada tanggal 5 Oktober.

C. Kelompok 4

1. Apa kunci pokok dalam mendalami Tap MPR II/MPR/1978? Pertanyaan dari: Muhammah Safri J.

Jawaban:

1. P4 merupakan penuntun dan pedoman hidup sikap dan tingkah laku setiap bangsa dan Negara 2. Pedoman tersebut didasarkan atas kemampuan dan kelayakan manusiawi

3. Pedoman itu kembangkan dari kodrat manusia sebagai makhluk social yang menyodorkan kita bahwa manusia hanya mempunyai arti dalam kehidupannya engan manusia lain

4. Pedoman hidup dikembangkan dengan pandangan pancasila terhadap manusia dan

masyarakatnya yang mengajarkan kepada kita bahwa kebahagiaan hidup akan terasa jika dibandingkan keseluruhan keserasian dan keseimbangan

5. pangkat P4 adalah kemampuan dan keamanan seseorang dalam mengendalikan diri dan kepentingannya, agar dapat melaksanakan berkewajiban sebagai warga Negara dan masyarakat.

2. Apa Makna Sila dalam pancasila merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan? Pertanyaan dari: Muhammad Rifal

Jawaban:

Makna sila dalam pancasila merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan adalah pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling berkaitan. Sila sila dalam pancasila merupakan rangkaian kesatuan yang bulat sehingga tidak dapat dipisahkan satu sama lain atau tidak dapat dibagi-bagi. Kalau Indonesia terpecah belah maka Indonesia akan hancur.

Pancasila seperti tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kesatuan yang bulat dan utuh dari kelima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila yang bulat dan utuh itu memberi keyakinan kepada rakyat dan bangsa Indonesia bahwa kebahagiaan hidup akan tercapai apabila didasarkan atas keselarasan dan keseimbangan, baik dalam hidup manusia sebagai pribadi dalam hubungan manusia dengan masyarakat, dalam hubungan

(7)

manusia dengan alam, dalam hubungan bangsa dengan bengsa-bangsa lain, dalam hubungan manusia dengan Tuhannya, maupun dalam mengejar kemajuan lahirlah dan kebahagiaan rohaniah.

Dengan keyakinan akan kebenaran Pancasila, maka manusia di tempatkan pada keluhuran harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan kesadaran untuk mengemban

kodratnya sebagai makhluk pribadi dan sekaligus makhluk sosial.

Dengan berpangkal tolak dari kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, makhluk pribadi dan sekaligus makhluk sosial, maka penghayatan dan pengamalan Pancasila akan ditentukan oleh kemauan dan kemampuan seseorang dalam mengendalikan diri dan kepentingannya agar dapat

melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara dan warga masyarakat.

Untuk memenuhi kewajibannya sebagai warga negara dan warga masyarakat, manusia Indonesia dalam mengahayati dan mengamalkan Pancasila secara bulat dan utuh menggunakan pedoman sebagai berikut:

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Dengan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan oleh karenanya manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Di dalam kehidupan masyarakat Indonesia dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama antara pemeluk-pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga dapat selalu dibina kerukunan hidup diantara sesama umat beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sadar bahwa agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi dengan Tuhan Yang Maha Esa yang dipercayai dan diyakininya, maka dikembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai agama dan tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaannya itu kepada orang lain.

2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Dengan Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, manusia diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya, yang sama hak dan kewajiban-kewajiban asasinya, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama dan kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya.

Karena itu dikembangkanlah sikap saling mencintai sesama manusia, sikap tenggang rasa dan “tepa salira”, serta sikap tidaK semena-mena terhadap orang lain. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab berarti menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, gemar melakukan kegiatan-kegiatan

(8)

kemanusiaan, dan berani membela kebenaran dan keadilan. Sadar bahwa manusia adalah sederajat, maka bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkanlah sikap homat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain.

3. Sila Persatuan Indonesia

Dengan Sila Persatuan Indonesia, manusia Indonesia menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara diatas kepentingan pribadi atau golongan. Menempatkan kepentingan Negara dan bangsa diatas kepentingan pribadi, berarti bahwa manusia Indonesia sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan Negara dan bangsa, apabila diperlukan. Oleh karena sikap rela berkorban untuk kepentingan Negara dan bangsa itu dilandasi oleh rasa cinta kepada Tanah Air dan bangsanya, maka dikembangkanlah rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia, dalam rangka memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Persatuan dikembangkan atas dasar Bhinneka Tunggal Ika, dengan memajukan pergaulan demi kesatuan dan persatuan bangsa.

4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan

Dengan Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan, manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Dalam menggunakan hak-haknya ia menyadari perlunya selalu memperhatikan dan mengutamakan kepentingan negara dan kepentingan masyarakat. Karena mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama, maka pada dasarnya tidak boleh ada suatu kehendak yang dipaksakan kepada pihak lain. Sebelum diambil keputusan yang menyangkut kepentingan bersama terlebih dahulu diadakan musyawarah. Keputusan diusahakan secara mufakat. Musyawarah untuk mencapai mufakat ini diliputi oleh semangat kekeluargaan, yang merupakan ciri khas bangsa Indonesia. Manusia Indonesia menghormati dan menjunjung tinggi setiap hasil keputusan musyawarah, karena itu semua pihak yang bersangkutan harus menerimanya dan melaksanakannya dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab. Di sini kepentingan bersamalah yang diutamakan diatas kepentingan pribadi dan golongan. Pembicaraan dalam musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. Keputusan-keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan, demi kepentingan bersama. Dalam melaksanakan permusyawaratan, kepercayaan diberikan kepada wakil-wakil yang dipercayainya.

(9)

5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Dengan Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk mencipatakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain. Demikian pula perlu dipupuk sikap suka memberikan pertolongan kepada orang yang memerlukan agar dapat berdiri sendiri. Dengan sikap yang demikian ia tidak menggunakan hak miliknya untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain, juga tidak untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan hidup bergaya mewah serta perbuatan-perbuatan lain yang bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum. Demikian juga dipupuk sikap suka bekerja keras dan sikap mengahargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama. Kesemuanya itu dilaksanakan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan keadilan sosial.

Demikianlah dengan ini ditetapkan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila yang dinamakan Ekaprasetia Pancakarsa. Ekaprasetia, karena Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila ini bertolak dari tekad yang tunggal, janji yang luhur, kepada diri sendiri bahwa sadar akan kodratnya sebagai makhluk pribadi dan sekaligus makhluk sosial, manusia Indonesia merasa harus mampu mengendalikan diri dan kepentingannya agar dapat melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara dan warga masyarakat. Kesadaran akan kodratnya dan kemampuan mengendalikan diri dan kepentingannya itu merupakan modal serta mendorong tumbuhnya karsa pribadi untuk menghayati dan mengamalkan kelima Sila dari Pancasila, yang karenanya dinamakan Pancakarsa.

D. Kelompok 5

1. Apa tujuan PKI ingin mengubah Pancasila sebagai dasar Negara? Pertanyaan dari : Nur Fajri Apriadi

Jawaban:

PKI (Partai Komunis Indonesia) merupakan partai yang menganut paham komunis dari negara Uni Soviet dan berusaha menyusup ke negara Indonesia. Alasan PKI ingin mengubah Pancasila sebagai dasar negara adalah karena paham yang dianut oleh PKI tidak sesuai atau bertolakbelakang dengan kepribadian bangsa Indonesia. Contohnya saja dalam sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, artinya warga negara Indonesia mengakui adanya Tuhan, sedangkan pada paham Komunis dalam kehidupannya manganut ajaran Atheis, yaitu tidak mengakui adanya Tuhan.

(10)

2. Apa hubungan antara symbol dengan sila pada pancasila? Pertanyaan: Saeful Akbar

Jawaban:

Hubungan antara symbol dengan sila pada pancasila adalah symbol sebagai lambang dari sila-sila pada Pancasila-sila dan mewakili makna dari tiap-tiap sila-sila tersebut. Perisai yang dikalungkan melambangkan pertahanan Indonesia. Pada perisai itu mengandung lima buah simbol yang masing-masing symbol melambangkan sila-sila “dasar negara” Pancasila.

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Bagian tengah terdapat simbol Bintang. Lambang bintang dimaksudkan sebagai sebuah cahaya, seperti layaknya Tuhan yang menjadi cahaya kerohanian bagi setiap manusia. Sedangkan latar berwarna hitam melambangkan warna alam atau warna asli, yang menunjukkan bahwa Tuhan bukanlah sekedar rekaan manusia, tetapi sumber dari segalanya dan telah ada sebelum segala sesuatu didunia ini ada.

2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Di bagian kanan bawah terdapat Rantai. Rantai tersebut terdiri atas mata rantai berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling berkait membentuk lingkaran. Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan yang lingkaran melambangkan perempuan. Mata rantai yang saling berkait pun melambangkan bahwa setiap manusia, laki-laki dan perempuan, membutuhkan satu sama lain dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai.

3. Sila Persatuan Indonesia

Di bagian kanan atas terdapat gambar Pohon Beringin. Pohon beringin digunakan karena pohon beringin merupakan pohon yang besar di mana banyak orang bisa berteduh di bawahnya, seperti

(11)

halnya semua rakyat Indonesia bisa " berteduh " di bawah naungan negara Indonesia. Selain itu, pohon beringin memiliki sulur dan akar yang menjalar ke mana-mana, namun tetap berasal dari satu pohon yang sama, seperti halnya keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah nama Indonesia. 4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan /

Perwakilan

Kemudian, di sebelah kiri atas terdapat gambar Kepala Banteng. Lambang banteng digunakan karena banteng merupakan hewan sosial yang suka berkumpul, seperti halnya musyawarah di mana orang-orang harus berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.

5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Di sebelah kiri bawah terdapat Padi dan Kapas. Padi dan kapas digunakan karena merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan dan sandang sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran yang merupakan tujuan utama bagi sila kelima ini. Pada bagian bawah Garuda Pancasila, terdapat pita putih yang dicengkeram, yang bertuliskan " BHINNEKA TUNGGAL IKA " yang ditulis dengan huruf latin, yang merupakan semboyan negara Indonesia. Kata “Bhineka” berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, Kata “Tunggal” berarti satu, dan Kata “Ika” berarti itu. Perkataan bhinneka tunggal ika merupakan kata dalam Bahasa Jawa Kuno yang berarti " berbeda-beda tetapi tetap satu jua ". Perkataan itu diambil dari Kakimpoi Sutasoma karangan Mpu Tantular, seorang pujangga dari Kerajaan Majapahit pada abad ke-14. Perkataan itu menggambarkan persatuan dan kesatuan Nusa dan Bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai pulau, ras, suku, bangsa, adat, kebudayaan, bahasa, serta agama.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil data yang diperoleh di lapangan dapat diketahui bahwa evaluasi strategi guru Al-Qur’an Hadits di MTs Aswaja Tunggangri Kalidawir yaitu dilihat

 Siswa mampu menjelaskan peranan virus yang merugikan dan menguntungkan dalam kehidupan sehari-hari melalui studi kasus..  Siswa mampu membuat karya yang berkaitan dengan

(3) N aibu Katibu Mkuu wa CC M atakayefanya kazi Zanzibar atakuwa na wajibu wa kuandaa na kuitisha mikutano ya Kamati Maalum ya Halmashauri Kuu ya CCM ya Taifa Zanzibar, na

Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian eksperimental menggunakan model tikus pulpitis yang bertujuan untuk menganalisa adanya lesi aterosklerotik koroner

Kriteria yang kedua yaitu penurunan minimum dan maksimum dalam arah lateral dan vertikal memanjang jalan yang disyaratkan pada kondisi batas ekstrimnya atau disebut juga sebagai

Hasil analisa ragam terhadap variabel pengamatan panjang tanaman menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata, hal tersebut menunjukkan bahwa perlakuan berbagai macam

Sedimen yang diambil saat kondisi pasang membuat pola persebaran sedimen suspensi yang memiliki nilai yang tinggi di muara sungai Kalimas, dan konsentrasi dari arah laut

Objek kajian Schimmel dalam memahami Islam dengan menggunakan pendekatan fenomenologis adalah seluruh apa yang terdapat di alam ini yang terdiri dari sesuatu yang