• Tidak ada hasil yang ditemukan

DATA WAREHOUSE TI025335

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DATA WAREHOUSE TI025335"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

DATA WAREHOUSE

TI025335

Pengimplementasian Data Warehouse di Desa Surabrata, Tabanan untuk Membantu Petani Kakao dalam Mengelola dan Memasarkan Hasil Panen

Oleh :

Ni Luh Candra Darmayanti 1304505110

Dosen : I Putu Agus Eka Pratama S.T., M.T.

JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA 2015

(2)

i UCAPAN TERIMAKASIH

“Om Swastiyastu”

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala limpahan rahmat dan berkat-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Didalam proses penyusunan makalah ini yang memerlukan waktu, tenaga, dan pikiran, penulis menyadari bahwa proses penyusunan makalah ini, tidak akan lepas dari kontribusi banyak pihak (baik saran, materi, maupun semangat). Punulis melalui satu halaman ini ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa (Ida Shang Hyang Widhi Wasa) atas karunia Beliau sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan bermanfaat bagi setiap orang. Setiap ilmu adalah milikMu dan kami semua sebagai manusia dapat mengamalkan setiap ilmu di hadapanMu. Semoga umat manusia dapat mengamalkan setiap ilmu untuk tujuan baik sesuai ajaran agama masing-masing.

2. Kedua orang tua penulis yang tiada henti mendidik, merawat, dan menyayangi penulis sejak kecil.

3. Bapak I Putu Agus Eka Pratama, S.T,. M.T. selaku dosen pengampu matakuliah Integrasi dan Migrasi Sistem.

4. Teman-teman di Jurusan Teknologi Informasi Fakultas Teknik, Universitas Udayana.

5. Sumber-sumber terkait pencarian informasi (Buku Smart City beserta Cloud computing dan Teknologi-teknologi Pendukung Lainnya, Buku E-Commerce, E-Business, dan Mobile Commerce, Buku Hand Book Jaringan Komputer, Google, Blog, beserta Website lainnya)

6. Kepada anda semua yang membaca dan menerapkan materi yang ada di makalah ini. Semoga dapat bermanfaat bagi Anda.

(3)

ii Abstrak

Desa Surabrata, Tabanan merupakan salah satu desa yang kebanyakan penduduknya bekerja dibidang pertanian. Akan tetapi tidak semua penduduk yang bekerja sebagai petani mempunyai kehidupan yang layak. Salah satu bidang pertanian yang kurang dalam penghasilannya yaitu petani kakao. Karena biji kakao yang dipanen hanya dijual ke daerah lain, maka akan dibuat terobosan baru untuk mengolah biji kakao menjadi produk makanan yang siap dipasarkan. Hal ini dipikirkan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk desa yang bekerja sebagai petani kakao. Dengan masalah tersebut maka ide untuk mengimplementasikan data warehouse ke dalam sebuah sistem untuk diterapkan pada petani kakao, pihak KUD, dan masyarakat luas. Guna memasarkan lebih luas produk olahan kakao yang telah dibuat oleh penduduk desa, agar kesejahteraan penduduk lebih terjamin. Teknologi yang digunakan untuk menerapkan data warehouse pada sistem ini yaitu diantaranya Data Warehouse, Smart City, Smart Economic, Cloud Computing, Hybrid Cloud, ELT, OLAP, OLTP dan OTT.

Kata kunci : Data Warehouse, Smart City, Smart Economic, Cloud Computing, Hybrid Cloud, ELT, OLAP, OLTP dan OTT.

(4)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Desa Surabrata merupakan salah satu desa di kabupaten Tabanan, Desa Suraberata memiliki penduduk yang kebanyakan bekerja sebagai petani, baik itu menjadi petani padi, petani kopi, petani cengkeh, maupun petani kakao. Wilayah pertanian yang subur membuat kebanyakan penduduk memilih bertani sebagai mata pencaharian utama. Terdapat KUD (Koperasi Unit Desa) di desa Surabrata, produk yang dipasarkan kebanyakan merupakan hasil pertanian desa, seperti beras dan kopi. Hasil pertanian seperti kakao belum terlalu besar pemasarannya, biji-biji kakao hanya dipasarkan ke luar kabupaten untuk selanjutnya diolah. Petani kakao hanya mendapatkan sebagian kecil keuntungan dari hasil penjualan biji kakao.

KUD di desa Surabrata merupakan KUD yang menjual berbagai macam hasil pertanian dan barang-barang kebutuhan sehari-hari masyarakat desa. Untuk memaksimalkan fungsi KUD pada desa, agar konsumen yang berbelanja tidak hanya masyarakat dalam desa, dan memaksimalkan pemasaran produk tani yang tidak terlalu banyak peminatnya seperti kakao. Dengan mengolah biji kakao menjadi produk makanan, diharapkan akan lebih menarik minat pembeli, baik itu pembeli lokal maupun pembeli dari luar daerah.

Maka dari itu akan dibuat implementasi data warehouse di Desa Surabrata, Tabanan untuk membantu petani kakao dalam mengelola dan memasarkan hasil panennya. Tujuan dipakainya data warehouse adalah untuk menganalisa dan menyimpan seluruh data yang telah ada pada sistem yang akan dibuat.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari latar belakang yang telah didapat pada sub bab 1.1 yaitu sebagai berikut:

(5)

2 1. Bagaimana cara petani kakao dalam meningkatkan penghasilannya? Hal ini berdasarkan pada hasil wawancara dengan Bapak I Ketut Ria Dharma pada tgl 2 November 2015 [3].

2. Bagaimana cara menerapkan solusi tersebut? Hal ini berdasarkan pada hasil wawancara dengan Bapak I Ketut Ria Dharma pada tgl 2 November 2015 [3]. 3. Apa saja teknologi yang digunakan untuk mengimplementasikan solusi

tersebut?

4. Apakah seluruh petani kakao di Desa Surabrata sudah bisa menggunakan sistem informasi? Jika belum, apakah solusinya? Hal ini berdasarkan pada hasil wawancara dengan Bapak I Ketut Ria Dharma pada tgl 2 November 2015 [3].

1.3 Solusi

Solusi yang tepat dalam menghadapi permasalahan pada sub bab 1.2 pada petani kakao di desa Surabrata yaitu:

1. Meningkatkan penghasilan petani kakao dengan mengolah langsung biji kakao menjadi produk makanan.

2. Membuat sistem yang bisa digunakan untuk memasarkan lebih luas produk-produk olahan coklat masyarakat desa.

3. Teknologi yang digunakan yaitu Data Warehouse, Smart City, Smart Economic, Cloud Computing, Hybrid Cloud, ELT, OLAP, OLTP dan OTT (Over The Top).

4. Mengadakan sosialisasi untuk para petani cengkeh untuk mengolah hasil panen mereka dan melatih petani kakao untuk menggunakan sistem informasi.

(6)

3 1.4 Desain Solusi

Berikut merupakan desain solusi yang dapat digambarkan berdasarkan pemaparan solusi yang ada pada sub bab 1.3.

Dalam menerapkan data warehouse ini diperlukan teknologi-teknologi pendukung, seperti ELT (Extraction, Loading, Transformation), OLTP (Online Transactional Processing), OLAP (Online Transactional Processing), Cloud Computing dengan memakai teknologi SAAS Cloud (Software AS A Service) dengan menerapkan hybrid cloud, menggunakan jaringan internet. Alur data dari arsitektur ini yaitu pengguna akan memasukkan data ke database kemudian data akan diekstrak kemudian diloading, dan selanjutnya ditransformasi. Teknologi OLTP (Online Transactional Processing) digunakan untuk mengolah data transaksi sehari-hari pada KUD. Teknologi pendukung OLAP (Online Transactional Processing) digunakan untuk menganalisis data yang telah ada pada data mart, OLAP (Online Transactional Processing) juga digunakan untuk tujuan pengambilan keputusan/untuk kebutuhan lain nantinya. Kemudian data akan dipisah-pisahkan dan dikelompokkan ke data mart. Setelah data dikelompokkan, maka hasil dari proses tadi akan menghasilkan sebuah meta data yang berisi analisis tentang data dan keputusan yang telah ditentukan dari proses OLAP (Online Transactional Processing). Hasil panen biji coklat nantinya akan dipasarkan tidak hanya diluar daerah, tetapi akan diolah menjadi produk jadi, seperti coklat batangan yang lebih menarik minat para pembeli baik dari

(7)

4 dalam desa maupun luar daerah bali. Sehingga pendapatan petani nantinya akan bertambah seiring dengan pemasaran produk coklat yang lebih luas. Arsitektur tersebut menggunakan teknologi cloud computing yang menerapkan layanan SAAS (Software AS A Service), sehingga hanya dengan perangkat komputer maupun perangkat mobile, pengguna bisa melihat produk olahan apa saja yang dipasarkan. Model cloud yang digunakan yaitu hybrid cloud, dengan tujuan agar semua pengguna internet bisa melihat produk olahan coklat yang dijual di desa ini, sehingga mudah dalam pemesanannya.

(8)

5 BAB II

Tinjauan Pustaka

2.1 Data Warehouse

Data Warehouse merupakan sebuah sistem komputer yang berfungsi untuk mengarsipkan dan menganalisis data historis suatu organisasi seperti data penjualan, gaji, dan informasi lain dari operasi sehari-hari. Secara umum, sebuah organisasi menyalin informasi dari sistem operasional seperti penjualan dan SDM ke gudang data menurut jadwal teratur, misalnya setiap malam atau setiap akhir pekan. Seiring berkembangnya teknologi, kebutuhan suatu organisasi didalam menyimpan data akan semakin bertambah, dengan bertambahnya kebutuhan didalam penyimpanan data yang begitu besar maka Big Data menjadi solusi dari kasus tersebut guna menambah kapasitas infrastruktur ataupun implementasi teknologi seperti virtualisasi. Data Warehouse terdiri dari banyak data base yang tersimpan pada sebuah sistem. Dari data base tersebut akan dibagi menjadi sub bagian dari gudang data yang di fokuskan pada subjek tunggal atau area fungsional suatu data yang di sebut dengan Data Mart. 2.2 Data Mart

Data mart adalah sub bagian dari data warehouse yang mendukung

pembuatan laporan dan analisa data pada suatu unit, bagian atau operasi pada suatu perusahaan. Data mart merupakan fasilitas penyimpan data yang berorientasi pada

Subject tertentu atau berorientasi pada department tertentu seperti sales, marketing, operation atau collection. Sehingga satu organisasi bisa memiliki lebih dari satu data mart. Data mart pada umumnya di organisasikan sebagai suatu dimensional model,

seperti Star-Schema yang tersusun dari sebuah tabel fact dan beberapa tabel dimension.

2.3 OLAP dan OLTP

OLAP (OnLine Analytical Processing) merupakan metode pendekatan untuk

menyajikan jawaban dari permintaan proses analisis yang bersifat dimensional secara cepat, yaitu desain dari aplikasi dan teknologi yang dapat mengoleksi, menyimpan,

(9)

6

memanipulasi suatu data multidimensi untuk tujuan analis. OLAP (OnLine Analytical

Processing) adalah bagian dari kategori yang lebih global dari pemikiran bisnis, yang

merangkum hubungan antara pelaporan dan penggalian data. Aplikasi khusus dari

OLAP (OnLine Analytical Processing) yaitu pelaporan bisnis untuk penjualan,

pemasaran, manajemen pelaporan, manajemen proses bisnis, penganggaran dan peramalan, laporan keuangan dan bidang-bidang yang serupa. Beberapa tujuan OLAP (OnLine Analytical Processing) yakni menggunakan informasi dalam sebuah data warehouse dalam memandu keputusan-keputusan yang strategis. Contoh dari perangkat lunak OLAP yaitu Express Server (Oracle), PowerPlay (Cognos Software), dsb. Data kompleks yang telah di minta oleh OLAP akan di kelola didalam sebuah OLTP.

OLTP (Online Transaction Processing) merupakan suatu aplikasi atau

program yang digunakan dalam operasional perusahaan sehari-hari seperti melakukan

insert (memasukan data), update (mengubah data) dan delete (menghapus data)

berbagai macam data, seperti penjualan, pembelian, produksi dan lain sebagainya.

OLTP (Online Transaction Processing) bertujuan untuk memproses suatu transaksi

secara langsung melalui komputer yang tergabung didalam jaringan. Misalnya OLTP (Online Transaction Processing) biasa digunakan pada sebuah supermarket, kasir menggunakan mesin dalam proses transaksinya dapat langsung memasukan data kedalam aplikasi yang terhubung didalam jaringan. Berdasarkan datanya, OLTP (Online Transaction Processing) menggunakan data asli dan dapat di update setiap saat. OLTP (Online Transaction Processing) biasanya memiliki ukuran yang relatif kecil seperti data pada suatu database. Karakteristik OLTP (Online Transaction

Processing) umumnya memiliki banyak user yang dapat mengakses data secara

bersamaan, user tersebut bisa melakukan creating, updating, retrieving untuk setiap

record data, OLTP (Online Transaction Processing) sangat optimal untuk updating data.

(10)

7 2.4 ETL dan ELT

Data yang telah dikelompokan ke dalam Data Mart akan diproses, proses didalam pengolahan data tersebut dibagi menjadi dua yaitu ETL (Extration, Transformation, Loading) dan ELT (Extration, Loading, Transformation) . ETL

(Extration, Transformation, Loading) merupakan proses pengolahan data pada data

mart, dimana data akan di ekstrak, kemudian diambil bagian-bagian data yang

penting, selanjutnya digudangkan di data warehouse, kemudian data diubah transformasinya, diubah formatnya, barulah data diteruskan ke pengguna/user. ELT (Extration, Loading, Transformation) merupakan proses pengolahan data pada data mart, dimana cara kerjanya hampir sama seperti ETL, hanya saja pada ELT data yang telah di ekstrak akan disimpan pada data warehouse terlebih dahulu, barulah data ditransformasi.

2.5 Cloud Computing

Menurut NIST (National Institute of Standard and Technology), Cloud Computing dapat didefinsikan sebagai sebuah model yang memungkinkan adanya penggunaan sumber daya (resource) secara bersama-sama, menyediakan jaringan akses dimana-mana, dapat dikonfigurasi, dan layanan yang digunakan sesuai keperluan (on demand). Dari penjelasan salah satu ahli tersebut dapat di simpulkan bahwa Cloud Computing merupakan suatu layanan internet yang dapat di akses secara gratis dan oleh masyarakat umum, serta dapat di akses dimanasaja dengan melakukan konfigurasi yang mudah.

2.5.1 3 Jenis Layanan Utama Yang Terdapat Pada Cloud Computing

Dengan kebutuhan layanan yang lebih maka terdapat 3 jenis layanan utama yang terdapat pada cloud computing.

1. IAAS (Infrastructre AS A Service) penyediaan sarana infrastruktur jaringan komputer (computer network), perangkat keras jaringan, komputer server, media penyimpanan (storage), processor, serta proses virtualisasi yang menunjang proses komputasi.

(11)

8 2. PAAS (Platform AS A Service) menyediakan platform untuk membantu proses pengembangan perangkat lunak secara cepat dan mudah yang pada umumnya berbasis web dan telah disediakan fitur-fitur yang memudahkan programmer maupun pengguna awam dalam mengembangkan aplikasi.

3. SAAS (Software AS A Service) layanan yang paling banyak digunakan, berbentuk pemakaian bersama perangkat lunak (aplikasi) yang siap pakai. Dengan sebuah komputer, mobile sistem operasi, aplikasi web browser, dan koneksi internet atau intranet saja, seorang pengguna dapat dengan mudah mengakses SAAS.

2.5.2 4 Model Deployment Cloud Computing

Cloud computing memiliki 4 model deployment yang bertujuan untuk membantu menyesuaikan lingkungan, kondisi, dan keperluan pengguna.

1. Private Cloud ditunjukan untuk pengguna yang terbatas pada kalangan tertentu saja (private) yang umumnya diterapkan pada lingkungan sekolah, laboratorium riset, perpustakaan, gedung kantor/perusahaan yang bertujuan untuk menghemat biaya, privasi (relatif lebih aman) dan latar belakang pengguna.

2. Public Cloud merupakan layanan, data dan informasi yang dapat digunakan dan dibagikan dengan mudah ke seluruh anggota pengguna yang tidak perlu menyediakan infrastruktur (hardware & software) serta data dapat dengan mudah disimpan di stronge Cloud internet.

3. Community Cloud merupakan model yang dibangun oleh satu atau beberapa buah komunitas yang memiliki visi dan misi yang sama. Bertujuan untuk mempermudah pembagian informasi data antar anggota,

4. Hybrid Cloud merupakan metode penyimpanan data yang akan diletakkan sesuai dengan model data yang bertujuan untuk mempermudah menjemen keamanan dan manjemen data.

(12)

9 2.6 Smart City

Smart City secara harfiah berarti kota pintar, merupakan suatu konsep pengembangan, penerapan, dan implementasi teknologi yang diterapkan untuk suatu wilayah (khusunya perkotaan) sebagai sebuah interaksi yang kompleks diantara berbagai sitem yang ada di dalamnya. Dimana kota menjadi daya tarik orang-orang untuk menetap. Di Indonesia sendiri urbanisasi diartikan sebagai perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan memperoleh pekerjaan maupun pendidikan.

Konsep Smart City awalnya diterapkan di Amerika Serikat dan Uni Eropa. Awalnya Smart City bertujuan untuk menciptakan kemandirian derah dan meningkatkan layanan public. Karena Smart City semakin berkembang, kini Smart City sudah diterapkan diberbagai Negara di dunia. Bidang penerapan Smart City bermacam-macam, yaitu pendidikan, pemerintahan, pariwisata, kesehatan, dan sebagainya. Smart City merupakan konsep masa depan untuk kualitas hidup yang lebih baik dan berbasis teknologi computer dan komunikasi. Pembagian jenis Smart City yakni Smart Economy, Smart Mobility, Smart Environment, Smart People, Smart Living dan Smart Governance.

2.6.1 Smart Economic

Smart Economic meliputi dua hal yaitu proses inovasi dan kemampuan daya saing yang berguna untuk meningkatkan ekonomi bangsa yang lebih baik dan pintar. Sebagai contoh Smart Economy terkait dengan ekonomi di Ireland yang mingimplementasikan beberapa metode yaitu pengamanan terhadap ekonomi enterprise, membangun ide-ide ekonomi dan mengamankan suplai energy, meningkatkan kualitas lingkungan dan pengamanan suplai energy, investasi dalam infrastruktur kritikal, dan efisiensi dan efektifitas layanan public dan regulasi pintar. 2.7 OTT (Over The Top)

Definisi OTT dikemukakan oleh Agus Eka Pratama (2014:209) bahwa “OTT (Over The Top) merupakan teknologi informasi di bidang pendekatan dan pemodelan

(13)

10 (yang diimplementasikan dalam bentuk aplikasi dan layanan aplikasi) untuk video dan audio streaming, messaging, dan jejaring social, memanfaatkan koneksi internet dari provider dan berbasis mobile”. Misalkan pada handphone, smartphone, dan PDA (Personal Digital Assistant). Namun banyak juga yang berjalan di komputer desktop. Semua layanan dan aplikasi berbasis OTT berada pada Application layer. Definisi OTT dikemukakan oleh Agus Eka Pratama (2014:209) bahwa “OTT (Over The Top) merupakan teknologi informasi di bidang pendekatan dan pemodelan (yang diimplementasikan dalam bentuk aplikasi dan layanan aplikasi) untuk video dan audio streaming, messaging, dan jejaring social, memanfaatkan koneksi internet dari provider dan berbasis mobile”. Misalkan pada handphone, smartphone, dan PDA (Personal Digital Assistant). Namun banyak juga yang berjalan di computer desktop. Semua layanan dan aplikasi berbasis OTT berada pada Application layer. Aplikasi dan layanan berbasis OTT (Over The Top) sebagian besar berjalan pada platform mobile (smartphone, handphone), maka pengguna dari layanan dan aplikasi berbasis OTT (Over The Top) cukup memanfaatkan koneksi internet pada perangkat mobile dengan aplikasi web browser mobile yang telah terinstall pada sistem operasi perangkat mobile.

(14)

11 BAB III

ANALISA DAN KESIMPULAN

3.1 Analisa dan Kesimpulan

Analisa dan kesimpulan yang didapatkan dari sistem informasi yang akan dirancang pada Desa Suraberata, Tabanan adalah sebagai berikut.

3.2 Analisa

Pembuatan Sistem Informasi yang menerapkan data warehouse didalamnya adalah solusi tepat yang mampu mewadahi permasalahan yang ada pada petani kakao di Desa Surabrata, Tabanan. Sistem Informasi dengan penerapan data warehouse dipilih karena pada sistem informasi ini memuat semua data tentang seluruh proses penanaman, pemupukan, pemeliharaan, dan pendapatan petani kakao setelah panen. Sistem informasi petani kakao di desa ini nantinya diharapkan mampu meningkatnya penghasilan masyarakat desa yang bergelut dibidang kakao, dengan memperbaiki sistem pemasaran serta pengolahan biji kakao, sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

Jenis layanan yang cocok diterapkan agar sesuai dengan kebutuhan sistem yaitu layanan pada Cloud computing dengan layanan SAAS (Software AS A Service). SAAS (Software AS A Service) merupakan jenis layanan yang diberikan oleh teknologi Cloud computing kepada pengguna dalam bentuk pemakaian aplikasi. Kelebihan SAAS yaitu hanya dengan sebuah komputer, sistem operasi, aplikasi web browser, dan koneksi internet, pengguna mampu menggunakan layanan cloud computing tipe SAAS.

Data warehouse diterapkan pada sistem ini agar memudahkan petani kakao dalam mengetahui kelemahan dan kelebihan dalam memelihara pohon kakao miliknya. Petani kakao bisa mengetahui informasi penting mengenai cara menanam, merawat dan memanen kakao dengan baik, sehingga meminimalisir kerugian petani kakao. Dengan membagi data pada data mart-data mart maka memudahkan sistem

(15)

12 mengolah data, mengetahui informasi dengan lebih cepat tanpa perlu memilih-milih kategori pengguna yang menggunakan sistem. Data mart diterapkan guna

mendukung pembuatan laporan dan analisa data pada suatu unit, bagian atau operasi pada suatu perusahaan/usaha lokal. Pengolahan data dengan menggunakan OLTP dan OLAP. Aplikasi khusus dari OLAP (OnLine Analytical Processing) yaitu pelaporan bisnis untuk penjualan produk coklat, pemasaran produk coklat, manajemen pelaporan, manajemen proses bisnis, penganggaran dan peramalan, laporan keuangan dan bidang-bidang yang serupa. OLTP (Online Transaction

Processing) merupakan suatu aplikasi atau program yang digunakan dalam

operasional usaha local produk coklat sehari-hari seperti melakukan insert (memasukan data), update (mengubah data) dan delete (menghapus data) berbagai macam data terkait tanaman kakao dan pengolahan produk coklat. OLTP (Online

Transaction Processing) bertujuan untuk memproses suatu transaksi secara langsung

melalui computer atau perangkat mobile yang tergabung didalam jaringan.

Keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan sistem informasi yang menerapkan data warehouse yaitu dunia akan lebih mengenal produk coklat yang dihasilkan Desa Surabrata, bukan tidak mungkin akan semakin banyak wisatawan local dan mancanegara yang membeli produk olahan coklat masyarakat desa, karena produk olahan coklat dibuat menggunakan biji kakao berkualitas dari Desa Surabrata. Potensi ini dapat menambah pendapatan masyarakat desa, sehingga masyarakat akan menjadi lebih sejahtera.

3.3 Kesimpulan

Dari permasalahan yang dihadapi Desa Suraberata dalam mengetahui informasi, pemasaran dan pengolahan sumber daya alam khususnya kakao, maka dapat disimpulkan dari solusi yang ada yaitu Sistem Informasi menerapkan Data Warehouse di Desa Suraberata akan bisa membawa desa menjadi lebih maju dengan produk olahan coklat dan semakin dikenal oleh dunia.

Dalam mewujudkan sistem informasi desa yang baik maka ada beberapa teknologi yang harus digunakan yaitu Teknologi Cloud Computing dengan jenis

(16)

13 layanan SAAS (Software As A Service), layanan hybrid cloud, Smart City, Smart Economic, ELT, OLAP, OLTP dan OTT (Over The Top).

3.4 Saran

Saran dari narasumber bapak I Ketut Ria Dharma setelah dilakukan wawancara di Desa Surabrata, Tabanan adalah untuk dapat menerapkan sistem yang ingin dibuat yaitu sistem yang digunakan untuk memasarkan dan mengolah kakao menjadi produk siap pakai. Agar dapat menjelaskan cara kerja dan cara memakai sistem yang akan dibuat nantinya kepada petani kakao dan masyarakat desa lainnya.

Saran dari penulis agar petani kakao dapat lebih meningkatkan lagi kualitas kakaonya agar bisa ditingkatkan dari segi harga jual dan diharapkan masyarakat dan petani kakao yang nantinya mampu mengikuti sistem yang telah dibuat dengan baik.

(17)

14 Daftar Pustaka

[1] Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Smart City Beserta Cloud computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya. Bandung : Informatika.

[2] Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Handbook Jaringan Komputer. Bandung : Informatika.

(18)

15 Lampiran

(19)

16 Wawancara Yang Dilakukan Dengan Narasumber

Berikut ini merupakan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 2 Novemver 2015, di Desa Surabrata, Tabanan untuk Membantu Petani Kakao dalam Mengelola dan Memasarkan Hasil Panen yaitu :

Penulis : Apa saja kendala yang dialami oleh Petani Kako di Desa Surabrata? Bpk Ria : Kendala kami disini didalam mengelola hasil panen yaitu kami susah

saat

melakukan pemasaran, karena selama ini hasil panen kami harus menjual hasil panen kami ke pemasok.

Penulis : Bagaimana hasil yang Bapak dapatkan bila hasil panen biji kakao dijual ke

pemasok?

Bpk Ria : Penghasilan kami sangat sedikit Dik, tidak sesuai dengan usaha kami dari

menanam bibit kakao sampai bisa diolah. Pemasok hanya menghargai sedikit dari

jerih payah kami.

Penulis : Bila saya membuatkan sebuah solusi dari permasalahan yang ada dengan

membuat sebuah sistem yang implementasi Data Warehouse didalam menampung dan memasarkan hasil panen biji kakao yang akan diolah langsung oleh pihak Petani dan KUD yang diolah menjadi makanan atau coklat, apakah Bapak setuju?

(20)

17 Bpk Ria : Waahh… setuju sekali Dik. Kami sangat mengharapkan bantuan

tersebut agar pemasukan kami bisa sesuai dengan jerih payah kami didalam merawat tanaman kakao hingga menjadi makanan ataupun coklat, tetapi apakah nanti akan ada pelatihan untuk kami para Petani dan pihak KUD didalam mengelola sistem tersebut?

Penulis : Tentunya Pak, nanti saya akan melakukan sosialisasi ke masyarakat maupun pihak KUD supaya sistem yang dirancang ini dapat berjalan dan mendapatkan hasil seperti yang diharapkan didalam membantu memasarkan hasil panen dan bisa meningkatkan perekonomian para Petani.

Bpk Ria : Ya Dik, kami akan dengan senang hati menggunakan sistem tersebut dan akan belajar didalam pengolahan sistem supaya tarap kehidupan kami bisa meningkat.

Penulis : Baik Pak, Terimakasih banyak atas respond dan saran yang baik ini, saya akan mengusahakan sebuah sistem yang terbaik untuk Desa ini. Bpk Ria : Ya Dik, Sama-sama.

Dari wawancara tersebut yang bertujuan untuk mendapatkan informasi serta saran dari Petani Kakao di Desa Surabrata, Tabanan sangat bermanfaat untuk mencarikan sebuah solusi untuk membantu Para Petani. Informasi dan saran tersebut dapat menjadi acuan didalam membuatkan sebuah sistem implementasi Data Warehouse untuk mengumpulkan hasil panen para Petani dan memasarkan hasil panen sesuai dengan nilai jual yang sesuai.

Referensi

Dokumen terkait

BAB III PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI RIYA DAN NIFAQ MELALUI METODE SIMULASI SISWA KELAS VIII A MTs MAULANA MAGHRIBI KANDEMAN BATANG.. Gambaran Umum MTs Maulana

atau wiraswastawan berarti orang yang berjuang dengan gagah, berani, juga luhur dan pantas diteladani dalam bidang usaha, atau dengan kata lain wirausahawan adalah orang-orang yang

Menurut Fitri dkk., (2013), menentukan kelas umur simpai dapat dilakukan dengan mengetahui ukuran tubuh dan warna rambut simpai yaitu pada individu dewasa

Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan tersebut, maka penulis memutuskan untuk menggunakan judul Dinamika Kepribadian dan Nilai Pendidikan Dalam Naskah Ketoprak

Klausa adjektif dan klausa adverbia yang mulai dengan “wh-”(adjective and adverb clause.  beginning

Tahun 2003 menjadi awal titik balik dari perkembangan BMT Ki Ageng Pandanaran, dibawah pengurus baru ini BMT dapat berkembang dengan baik, karena pengurus dan anggota koperasi

Hal tersebut yang menjadi pertimbangan penulis untuk mengembangkan sistem registrasi KRS yang memanfaatkan teknologi wireless yaitu teknologi J2ME, untuk memudahkan mahasiswa

Oleh karena Gapoktan Harjo Kinasih telah mampu membuat chip berkualitas baik maka pembuatan tepung mocaf hanya dimulai dari proses penepungan sampai