• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Otomotif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Otomotif"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.1.1 Perkembangan Teknologi Otomotif

Perkembangan teknologi, baik disadari maupun tidak, telah merubah hidup manusia. Selama lebih dari 300 tahun, kehidupan manusia dibantu oleh perkembangan teknologi dalam berbegai bidang. Mulai dari teknologi dalam bangunan, teknologi pakaian, teknologi kuliner, listrik, teknologi komunikasi, dan tidak lupa teknologi otomotif membuat kehidupan sehari-hari manusia menjadi lebih nyaman dan mudah.

Tidak dapat dipungkiri, seiring berkembangnya teknologi terjadi kenaikan dalam tingkat kenyamanan hidup manusia. Mengambil contoh pada bidang teknologi otomotif, perubahan yang jelas dapat terlihat pada bidang transportasi. Sebelum dikenalkan otomotif dalam kehidupan manusia, manusia berpindah dari satu tempat ketempat yang lain dengan berjalan kaki. Penemuan roda pada teknologi otomotif lebih membantu manusia dalam bepergian sehingga pada akhirnya ditemukan mesin sehingga proses transportasi manusia maupun barang menjadi lebih singkat dan mudah.

Industri otomotif berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan alur globalisasi. Adaptasi-adaptasi produsen otomotif diakukan sebagai jawaban atas

keberanekaragaman kebutuhan setiap individu manusia. Pada tahun 1769, penemuan mesin bertenaga uap mengubah dunia otomotif dan dunia transportasi. Bermula dari mesin uap, adaptasi dilakukan sehingga muncul berbagai macam jenis kendaraan dengan tujuan menarik konsumen yang beragam. Mobil, kereta api, serta kapal bertenaga uap mulai dipasarkan, memberikan alternatif berkendara sesuai dengan kebutuhan pribadi.

Setelah ditemukan bahan bakar bensin dan diesel pada era 1800, mesin bertenaga bensin dan diesel mulai dikembangkan. Dari mesin berbahan bakar bensin dan diesel, produsen otomotif di dunia berlomba-lomba menghasilkan alternatif berkendara yang akrab digunakan saat ini. Jenis otomotif seperti pesawat terbang, jet, kereta api, truk, bis, mobil, sepeda motor, serta kapal merupakan bukti nyata inovasi yang dilakukan di dunia otomotif sebagai jawaban kebutuhan manusia yang beragam.

(2)

Inovasi yang dilakukan telah membantu otomotif merubah dunia sejak era 1900. Perubahan transportasi tidak hanya terlihat pada negara maju, namun juga terlihat pada negara-negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia. Sebagai negara yang menyimpan banyak potensi besar, dengan wilayah yang lebar serta populasi yang besar, Indonesia menjadi pasar yang menarik bagi produsen otomotif di Indonesia.

1.1.2 Perkembangan Otomotif di Indonesia

Perkembangan ekonomi di Indonesia yang pesat menyebabkan kebutuhan masyarakat akan kebutuhan hidup semakin bertambah. Kebutuhan primer, yaitu sandang, pangan, dan papan dirasa tidak lagi mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia. Karena kebutuhan hidup masyarakat, dengan situasi kerja yang jauh dari rumah tinggal, maka masyarakat membutuhkan alat transportasi baik pribadi maupun umum untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Menanggapi kebutuhan masyarakat Indonesia, perkembangan transportasi di Indonesia tidak dapat terelakkan, baik transportasi umum maupun

transportasi pribadi. Pernyataan ini didukung oleh Data Kendaraan Bermotor di Indonesia oleh Badan Penyelenggara Survey Indonesia.

Jenis Kendaraan Bermotor 2010 2011 2012 2013 2014 Mobil Penumpang 8,891,041 9,548,866 10,432,259 11,484,514 12,599,138 Mobil Bis 2,250,109 2,254,406 2,273,821 2,286,309 2,398,846 Mobil Barang 4,687,789 4,958,738 5,286,061 5,615,494 6,235,136 Sepeda motor 61,078,188 68,839,341 76,381,183 84,732,652 92,976,240 Jumlah 76,907,127 85,601,351 94,373,324 104,118,969 114,209,266

Pasar otomotif di Indonesia terbuka lebar dengan berbagai macam komoditi, sehingga pada pasar Indonesia dapat ditemukan berbagai macam jenis otomotif. Dengan segmentasi yang bertambah luas, masyarakat dihadapkan dengan berbagai macam pilihan. Jenis brand dan tipe kendaraan menjamur memenuhi kebutuhan individu yang beragam. Produsen otomotif berlomba-lomba mendapatkan pasar yang stabil dalam wilayah Indonesia, sesuai dengan target pasarnya.

Sumber: bps.go.id. 2016

(3)

Banyaknya jenis otomotif yang dipasarkan menjadikan masyarakat memerlukan berbagai pertimbangan dalam menentukan kendaraan yang tepat. Kualitas barang, efisiensi, serta pelayanan yang baik oleh pemegang merek tertentu adalah beberapa faktor penentu konsumen untuk memilih kendaraan dari berbagai macam jenis produsen otomotif.

1.1.3 Sejarah Perkembangan Mercedes-Benz

Mercedes-Benz merupakan salah satu produsen mobil pertama di dunia. Sebagai salah satu divisi dari DMG (Daimler Motoren Gesselschaft), Mercedes-Benz merupakan sebuah perusahaan otomotif asal Jerman yang memproduksi berbagai macam kendaraan seperti mobil, truk, dan bis. Awal mula produsen otomotif ini berasal dari penemuan Carl Benz atas mobil berbahan bakar bensin pertama di dunia yang dipantenkan pada tahun 1886, dengan nama Benz Patent Motorwagen.

Sejarah Mercedes-Benz bermula dari Wilhelm Maybach, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Desain DMG, membuat mobil yang cepat, ringan, dan aman untuk Emil Jellinek, salah satu distributor DMG. Berawal dari hasil patent Carl Benz dan usaha untuk memenuhi permintaan Emil Jellinek, Maybach mendesain mobil yang diberi nama Mercedes. Mobil Mercedes pertama ini selesai pada 2 April 1900. Mobil ini merupakan cikal bakal mobil Mercedes-Benz.

Nama Mercedes sendiri diambil dari nama anak perempuan Emil Jellinek, yang saat itu berusia 10 tahun. Penggunaan nama Mercedes oleh Emil Jellinek selain merupakan personafikasi kasih sayang orangtua kepada putrinya, juga menunjukkan naluri bisnis Emil Jellinek yang sangat tinggi. Jellinek menilai pentingnya membangun image komersial, dengan memilih nama merek dagang. Mercedes dalam bahasa Spanyol atau Merci dalam bahasa Perancis yang mempunyai arti positif yaitu penuh rasa terima kasih, atau dalam bahasa Latin yang berarti anugerah yang menyenangkan. Mobil pertama DMG dengan nama Mercedes diluncirkan pada 22 Desember 1900, dan dipatenkan sebagai merek dagang pada tahun 1902.

Pada tahun 1906, Daimler Motor Gesellschaft dan Benz & Cie (perusahaan yang didirikan oleh Karl Benz) melakukan merger, sehingga nama perusahaan dirubah menjadi Mercedes-Benz. Dari kesepakatan merger tersebut berdirilah Daimler Benz Aktiengesellschaft (Daimler-Benz AG). Produk pertamanya adalah truk diesel enam silinder yang pertama di dunia yang dinamakan Mercedes Benz L-5.

(4)

Tahun 1998 merupakan tahun yang bersejarah karena ditahun inilah perusahaan Mercedes-Benz kembali merlakukan merger dengan Chrysler Corporation, raksasa industry otomotif di Mereka Serikat. Merger ini membentuk perusahaan baru yang diregistrasi di Jerman dengan nama DaimlerChrysler, berpusat di Stuttgart dan Michigan, Amerika Serikat. Nama Chrysler juga mengambil nama sang penemu dari Amerika Serikat, Walter P Chrysler.

Kegiatan penyatuan dua perusahaan besar yang disebut merger ini dilakukan agar Mercedes-Benz dapat melebarkan sayapnya ke rancah internasional dan membantu inovasi otomotif Mercedes-Benz. Di Indonesia, Mercedes-Benz menembus pasar secara resmi pada tahun 1970 dengan berdirinya PT. German Motor Manufacturing yang merupakan pabrik perakit unit Daimler-Benz dan PT. Star Motors Indonesia yang merupakan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) satu-satunya produk Daimler-Benz yang melayani pembelian dan pelayanan purna jual unit Mercedes-Benz.

Pada bulan Juni 2000, PT Star Motors Indonesia berganti nama menjadi PT DaimlerChrysler Distribution Indonesia, dan PT German Motor Indonesia menjadi PT DaimlerChrysler Indonesia.

1.1.4 Pentingnya Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) di Dunia Otomotif Keberadaan Agen Tunggal Pemegang Merek, atau yang biasa disebut ATPM, berpengaruh besar terhadap keberhasilan pemasaran merek otomotif. Hubungan produsen otomotif dengan konsumen tidak hanya terpaku pada penjualan unit otomotif. Pelayanan purna jual yang baik juga merupakan poin penting untuk menjaga dan meningkatkan nama produsen otomotif diantara pesaing otomotif lainnya. Ini berlaku kepada seluruh jenis segmen otomotif. Disinilah peran ATPM dalam dunia otomotif. ATPM merupakan badan usaha yang bertanggung jawab pada aspek penjualan, perawatan, pemberian informasi otomotif, serta menjaga hubungan baik antara konsumen dengan merek dagang terkait.

ATPM memiliki dua fungsi utama dalam rantai otomotif dunia, yaitu memasarkan produk otomotif yang telah di produksi oleh pemilik merek, serta melakukan perawatan purna jual terhadap unit otomotif yang telah dimiliki oleh konsumen. Pada umumnya, ATPM terdiri dari area ekshibisi, yang berguna sebagai sarana memasarkan produk otomotif, serta area bengkel/servis, yang berguna sebagai sarana perawatan purna jual.

(5)

terhadap suatu merek tertentu supaya tetap diminati oleh konsumen, sehingga setiap produsen otomotif dituntut untuk meningkatkan citra merek ATPM yang ditangani untuk menjadi lebih baik agar dapat bersaing secara sehat.

Mercedes-Benz adalah salah satu brand mobil dengan target pasar tinggi. Ditilik dari perkembangan otomotif di Indonesia, kebutuhan akan pasar eksklusif akan semakin diminati oleh orang dari kalangan tertentu. Kebutuhan ini semakin menjamur di Indonesia. Kebutuhan ekslusif ini menyebar dan ikut bekembang paralel dengan kebutuhan akan otomotif di wilayah-wilayah Indonesia.

Tidak terkecuali bagi pasar Mercedes-Benz, pengadaan ATPM menjadi penting karena pembelian unit mobil high-class biasanya dibanderol dengan ekspektasi yang tinggi, selain dalam produk otomotif juga dalam pelayanan purna jual. Kemudahan akses konsumen dengan ATPM tidak dapat dipungkiri merupakan poin pertimbangan dalam pemilihan jenis mobil dari pasar bebas otomotif di Indonesia.

Dengan inovasi otomotif dan unit baru yang terus bermunculan, maka pasar Mercedes-Benz di Indonesia bersifat positif. ATPM Mercedes-Benz yang mengikuti, bahkan melebihi, stadarisasi Mercedes-Benz dapat meningkatkan tingkat konsumerisasi otomotif Mercedes-Benz baik dalam penjualan unit maupun dalam pelayanan purna jual di wilayah Semarang.

1.2 Permasalahan

1.2.1 Permasalahan Utama

Indonesia merupakan salah satu negara potensial untuk menjadi tempat ATPM Benz. Ditilik dari kenaikan jumlah kendaraan di Indonesia, masuknya Mercedes-Benz sebagai salah satu produsen otomotif akan menaikkan potensi pasar otomotif dengan kelas menengah keatas pada wilayah Indonesia.

Pada segmen pasar otomotif menengah keatas, Mercedes-Benz bukanlah satu-satunya produsen yang bermain di dalam pasar bebas. Terdapat kurang lebih dua produsen otomotif lain yang menawarkan unit otomotif dengan tingkat setara dengan Mercedes-Benz. Merupakan tantangan, menciptakan wadah fisik yang dapat menampung segala aktivitas yang berhubungan dengan otomotif seperti proses penjualan, promosi, pengadaan suku cadang, serta proses purna jual yang dapat bersaing dengan produsen otomotif yang lain.

(6)

1.2.2 Permasalahan Khusus

Bangunan dengan fungsi ATPM dapat dibilang telah merajalela di wilayah Indonesia. Namun sebagian besar ATPM di Indonesia memiliki citra yang sama karena mengacu pada standart pemilik merek. Citra yang setara ini menimbulkan sifat yang monoton sehingga satu ATPM sulit untuk dapat menonjol pada ATPM dengan merek yang sama.

Merupakan tantangan untuk menciptakan wadah fisik yang unik dengan perencanaan sirkulasi yang efisien, dengan estetika yang baik sebagai ATPM Mercedes-Benz. Bukan hanya sebagai “tempat” untuk memperbaiki unit otomotif, namun sebagai tempat yang nyaman baik bagi konsumen maupun bagi pekerja di dalamnya.

Dengan mempertimbangkan standart Mercedes-Benz yang sama di seluruh dunia, menjadi tantangan untuk mendesain bangunan sesuai dengan standart korporasi yang ada tetapi tetap unik dan nyaman digunakan di wilayah Indonesia yang beriklim tropis.

1.3 Tujuan dan Sasaran

1.3.1 Tujuan Pembahasan

Menelaah dan mengkaji regulasi serta kriteria, untuk menjadi bahan acuan konseptual dalam merancang bangunan dengan fungsi ATPM Mercedes-Benz, serts dapat mewujudkan konsep perencanaan dan perancangan yang tepat bagi sebuah ATPM Mercedes-Benz.

1.3.2 Sasaran Pembahasan

Dengan mengkaji regulasi serta kriteria fasilitas yang ada dalam ATPM, dan melakukan kajian terhadap standart Mercedes-Benz, diharapkan perancangan dapat memenuhi kriteria sebagai berikut:

 Dengan pengkajian yang menyeluruh mengenai standart yang ada, diharapkan ATPM dapat menjadi bangunan yang efisien untuk seluruh kegiatan otomotif, baik penjualan mapun aktivitas purna jual.

(7)

 Tidak sekedar menjadi “tempat” untuk memperbaiki unit otomotif, namun sebagai tempat yang nyaman baik bagi konsumen maupun bagi pekerja di dalamnya.

1.4 Lingkup dan Metoda Pembahasan 1.4.1 Lingkup Pembahasan

1. Aspek Non-Arsitektural

 Pengkajian regulasi, kriteria dan aspek–aspek pendukung dalam perancangan sebuah ATPM.

 Dampak pembangunan ATPM terhadap ekosistem di sekitarnya. 2. Aspek Arsitektural

Pembahasan akan dititik beratkan terhadap aspek arsitektural berupa pengohalan tapak, tata ruang, fasad, sikulasi, serta peletakan massa bangunan tehadap lahan.

1.4.2 Metoda Pembahasan

Dalam penelitian ini, tedapat beberapa perangkat-perangkat metoda yang digunakan guna mendapatkan infomasi yang berkaitan tentang penelitian, yakni:

1. Pengamatan Tehadap Objek/Obserrvasi

Obsevasi dilakkan tehadap bangunan dengan fungsi sejenis, dengan mengamati tata ruang, kebutuhan ruang, dan pelaku kegiatan yang terkait.

2. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan mencari sumber informasi yang berkaitan dengan masalah perancangan bangunan ATPM. Hal ini meliputi klasifikasi dan pengertian dua fungsi utama ATPM, showroom dan bengkel otomotif, serta standart-standart bangunan dengan fungsi serupa.

3. Empiris

Metode empiris dilakukan dengan mencari contoh bangunan yang memiliki fungsi sejenis, baik yang berada di wilayah Indonesia maupun luar negeri.

(8)

Analisis merupakan metode penguraian dan pengkajian dari data/informasi yang diperoleh, kemudian digunakan sebagai data relevan bagi perancangan bangunan ATPM dalam suatu kerangka acuan yang mendasar.

5. Sintesis

Sintesis merupakan metode penggabungan data hasil studi literatur dengan data pengamatan dan analisis yang telah dilakukan untuk diolah menjadi sebuah konsep perancangan.

1.5 Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dikelompokkan menjadi lima bagian pokok yang saling berkesinambungan satu sama lain dan mengarah kepada kesimpulan akhir.

BAB I Pendahuluan

Memuat garis besar tentang latar belakang, sejarah, dan paparan awal yang

menggambarkan isi penulisan secara keseluruhan. Pada bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, lingkup pembahasan, metoda pembahasan, sistematika

pembahasan, dan kerangka berpikir. BAB II Tinjauan Literatur Bangunan

Merupakan tinjauan mengenai ATPM serta ruang fungsional di dalamnya. Pengertian atau definisi ATPM, klasifikasi mobil, juga mengenai aspek-aspek arsitektural terhadap bangunan ATPM, seperti regulasi dan standart bangunan. Pada bab ini juga ditampilkan standart ATPM Mercedes-Benz, juga dilampirkan studi kasus terhadap beberapa bangunan dengan fasilitas yang sama, baik di dalam maupun di luar negeri.

BAB III Tinjauan Potensi dan Analisa Lokasi

Merupakan analisa dan tinjauan lokasi potensial ATPM Mercedes-Benz, meliputi tinjauan potensi kota, tinjauan peraturan lokal yang ada, serta analisa lahan potensial lokasi bangunan ATPM.

BAB IV Pendekatan Konsep Perancangan

Merupakan pembahasan mengenai isu utama pada perencanaan bangunan serta penyelesaian isu dengan cara membahas pendekatan konsep perancangan yang merespon isu utama.

BAB V Konsep Dasar Perancangan

Pengembangan dari pendekatan konsep perancangan berupa konsep-konsep dasar perancangan bangunan, meliputi konsep tata letak massa, tata ruang, citra, hingga konsep

(9)

1.6 Keaslian Penulisan

Dari Judul-judul sebelumnya, memang ditemukan untuk perancangan fungsi yang sama, namun tidak ditemukan untuk judul dan penekanan yang sama. Beberapa judul yang ditemukan antara lain:

 A., G. Erlan Kusuma. 2007. Yogyakarta Oto Center. Tugas Akhir. Universitas Gadjah Mada.  Mardiansyah, Aan. 2007. Yogyakarta International Circuit. Tugas Akhir. Universitas Gadjah

Mada. 1.7 Kerangka Berpikir Bengkel Mobil Showroom Mobil Tinjauan Pustaka Studi Kasus

Standart Khusus ATPM

Pendekatan Konsep Konsep Desain Lahan Bangunan Desain Perkembangan Teknologi Otomotif Peningkatan Kebutuhan Fasilitas dalam Hidup

Kebutuhan akan Otomotif

Kemajuan Ekonomi Indonesia

Produsen Otomotif masuk wilayah Tanah Air ATPM untuk mewadahi

aktivitas otomotif di Indonesia

Gambar

Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis, 2010-2014
Gambar 1.1 Kerangka Berpikir Penulis

Referensi

Dokumen terkait

Maksud disusunnya Rencana Kerja Awal Kecamatan Magersari Kota Mojokerto Tahun 2022 adalah untuk mewujudkan sasaran-sasaran dalam dokumen RENSTRA PD dan sebagai

1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, profesional dan berkeadilan Terwujudnya pelayanan

mendiskusikan tentang sejarah teknologi otomotif, teknologi otomotif konvensional, otomotif dalam penerapan elektronik. c) Elaborasi Pemahaman: Setiap kelompok

Sehubungan dengan Pertimbangan Putusan MA Nomor 2771 K/PDT/2010, surat hibah atas peralihan tanah pertanian hanya dapat diterima sebagai permulaan bukti tertulis

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 11 ayat (4) dan Pasal 40 ayat (2) Peraturan Bupati Sigi Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan

selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dalam memberikan kritik dan saran dalam menyelesaikan laporan magang, serta selalu meluangkan waktu untuk

Berdasarkan data tabel nilai koefisien absopsi bunyi transmisi di atas maka di dapat hasil grafik dari bahan papan kayu dengan ketebalan 1 cm pada Gambar 6 sebagai

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan games dalam mengukur hubungan beban kerja terhadap waktu, sehingga penelitian ini nantinya diharapkan games dapat