• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Trenggalek, 16 Maret Tim Penyusun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Trenggalek, 16 Maret Tim Penyusun"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjtakan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini berkenaan dengan Pengaruh Revolusi Industri di Eropa terhadap perubahan sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia. Upaya yang kami karyakan ini laksana tetes aiar di tengah samudra dunia pendidikan nasional. Namun kami selalu mengharap apa yang kami perbuat dan tulis dapat terus menyukseskan tujuan pendidikan dan belajar kelompok demi kemajuan bangsa.

Kami semua sudah berusaha sekuat tenaga, dan daya piker untuk menyajikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Namun, seperti pepatah mengatakan “tiada gading yang tak retak”, masih banyak kekurangan yang belum sepenuhnya kami tulis dan ketahui, mungkin hanya ini kemampuan yang dapat kami simpulkan dan karyakan.

Untuk itu segala bentuk kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah yang kami buat ini.

Kepada para pembaca yang telah sudi membaca karya kami ini, kami ucapkan banyak-banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.

Trenggalek, 16 Maret 2009 Tim Penyusun

(2)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN... 1.1 Latar Belakang... 1.2 Rumusan Masalah... 1.3 Tujuan... BAB II ISI / PEMBAHASAN... A. Revolusi Industri di Inggris... B. Pengaruh Revolusi Industri... C. Proses Industrialisasi Pada Masa Kolonial... D. Transportasi Dalam Aktifitas Perdagangan dan Integrasi Ekonomi... E. Pertumbuhan, Mobilitas, dan Persebaran Pendudukan di Berbagai

Daerah... BAB III PENUTUP... A. Kesimpulan... B. Saran... DAFTAR PUSTAKA...

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan diberlakukannya system ekonomi merkatilisme ternyata mendorong dan membawa berbagai perubahan yang sangat mencolok yakni terjadinya revolusi industri. Maka agar suatu Negara dapat makmur harus melakukan perdagangan dengan Negara lain. Maka kami akan menghapus lebih banyak tentang perubahan-perubahan revolusi industri itu.

1.2 Rumusan Masalah

a. Kenapa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Inggris sangat maju ?

b. Apakah pengertian revolusi industri ? c. Apa saja pengaruhnya revolusi industri ?

1.3 Tujuan

Dengan adanya makalah ini kita berharap semoga : 1. Dapat membantu proses belajar mengajar

2. Untuk mengetahui lebih detailnya tentang pengaruh revolusi industri di Eropa terhadap perubahan sosial, ekonomi dan politik di Indonesia

(4)

BAB II

ISI / PEMBAHASAN

Pengaruh Revolusi Industri di Eropa Terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi dan Politik di Indonesia A. Revolusi Industri di Inggris

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Inggris sangat maju karena didukung oleh factor keamanan dan politik Inggris. Penelitian-penelitian ilmiah yang dibantu oleh modal yang besar banyak dilakukan, sehingga pabrik-pabrik besar juga dapat dibangun. Factor penentu lain adalah penemuan yang dilakukan oleh Abraham Darby seorang insinyur berkebangsaan Inggris yang berhasil menggunakan batu bara (coke) untuk melelehkan besi dan mendapatkan nilai yang lebih sempurna. Juga penemuan mesin uap oleh James Watt, insinyur berkebangsaan Skotlandia pada tahun 1763. Berkat alat-alat tersebut aktifitas industri berkembang pesat. Mesin uang dimanfaatkan menjadi alat yang dikenal luas dan dimanfaatkan pada pabrik-pabrik seperti pabrik tekstil. Perkembangan tersebut menjadi pendorong munculnya masyarakat modern.

1. Pengertian Revolusi Industri

Revolusi industri adalah perubahan besar-besaran dalam memproduksi barang yang sebelumnya dikerjakan dengan tenaga manusia diganti dengan mesin modern.

2. Sebab Revolusi Industri

Perkembangan di bidang ilmu pengetahuan alam di Inggris abad 17, hasilnya ditemukan berbagai macam penemuan dalam bidang (teknik mesin) yaitu sebagai berikut :

a. James Watt menemukan mesin uap b. Ark Wright menemukan mesin pemintal c. Cart Wright menemukan mesin tenun d. Symington menemukan kapal api e. Nrepce menemukan sepeda f. Marconi menemukan radio

g. John Kay menemukan kumparan terbang h. Campton menyatukan mesinn pintal dan tenun

j. Whitney menemukan alat untuk mengeluarkan biji kapas i. Davy menemukan lampu gas

(5)

Dengan adanya perkembangan tersebut, maka keuntungan dan modal para pengusaha semakin besar. Jajahan Inggris luas sehingga mudah mendapatkan bahan mentah atau bahan baku.

3. Dampak revolusi industri terhadap upaya Inggris mempeluas daerah jajahan a. Bidang politik

1) Timbulnya golongan sosialis yakni golongan yang menginginkan segala sesuatu dikerjakan bersama dan hasilnya dinikmati bersama pula.

2) Imperalisme Inggris berkembang pesat setelah menjadi negara industri. Oleh karena itu, Inggris memperluas daerah jajahannya dengan tujuan :

a. Mencari daerah sumber bahan baku industri

b. Mencari daerah sebagai tempat memasarkan barang hasil industri

c. Mencari tempat penanaman modal d. Mencari tenaga kerja yang murah b. Bidang ekonomi

1) Timbulnya industri secara besar-besaran 2) Bahan sandang murah

3) Pelayaran di Inggris berkembang pesat c. Bidang sosial

1) Timbulnya urbanisasi

2) Timbulnya golongan majikan 3) Timbulnya golongan buruh 4) Kejahatan di Inggris merajalela 5) Timbulnya kapitalisme

6) Timbulnya revolusi sosial d. Revolusi sosial

Revolusi sosial adalah upaya untuk mengubah kehidupan yang semula tidak baik menjadi baik, timbul adanya revolusi industri dimana keadaan masyarakat Inggris semakin menyedihkan. Misalnya :

1) Kota-kota industri (Manchester, Liverpool) penuh sesak oleh kaum buruh

2) Nasib buruh tidak pernah diperdulikan oleh majikannya

3) Tenaga wanita dan anak-anak banyak sekali dipergunakan oleh majikan karena upahnya lebih murah

(6)

4) Jam kerja mereka 12 jam sehari atau lebih, sehingga habis kerja kaum buruh tidak punya lagi tenaga untuk memikirkan perbaikan hidup.

4. Nasib kaum buruh dibeberkan oleh Charles Dickens dalam bukunya Oliver Twist. Buku tersebut berhasil menggugah pemerintah Inggris yang segera mengeluarkan Undang-Undang Sosial antara lain sebagai berikut :

1. Katholik Emancipation Bill (1892), isinya adalah hak yang sama bagi Katolik dan Protestan untuk menjadi pegawai negeri dan anggota Parlemen, kecuali Raja harus Protestan.

2. Reform Bill (1823), isinya :

a) Perwakilan di Parlemen harus disesuaikan dengan jumlah penduduk

b) Hak pilih harus didasarkan atas pembayaran pajak 3. Abolisi Bill (1823), isinya perhapusan perburuhan. 4. Factory Act, berisi Undang-Undang tenaga kerja.

5. Poor Law Act, berisi Undang-Undang yang menaruh dan mengatasi saat kemiskinan dan gelandangan.

B. Pengaruh Revolusi Industri

Revolusi industri membawa pengaruh luas di bidang politik, ekonomi, sosial baik di Inggris maupun di Negara lainnya. Di Indonesia juga tidak luput dari pengaruh tersebut yakni berikut ini :

1. Pengaruh politik

Dengan adanya kemajuan pesat di bidang industri dan ekonomi melahirkan paham kapitalisme ini melahirkan golongan liberal akibat kondisi ekonomi, industri dan armada laut Inggris yang luas juga mendorong munculnya imperalisme modern dimana daerah jajahan dijadikan tempat pemasaran.

2. Pengaruh ekonomi

Dengan semakin berkembangnya system kapitalisme setelah revolusi industri melahirkan golongan liberal. Pengaruh inipun mejalar ke Indonesia dengan diterapkannya system usaha swasta oleh Belanda di negeri Belanda. Pemerintah kolonial memberi peluang kepada pengusaha pemilik modal swasta menanamkan modalnya di Indonesia dengan dibukanya perkebunan swasta : kopi, gula, teh dan kina.

(7)

3. Pengaruh sosial

Dengan dibukanya perkebunan-perkebunan swasta di Indonesia, membawa masalah baru di bidang ketenagakerjaan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah kolonial melakukan mobilisasi sosial yaitu mendatangkan para pekerja dari daerah lain ke pusat perkebunan. Para pekerja dikontrak dalam jangka waktu tertentu dan disebut kuli kontrak. Namun praktik-praktik dengan system kerja kontrak itu telah membawa kehidupan yang lebih buruk kepada para pekerja.

C. Proses Industrialisasi Pada Masa Kolonial

Berkembangnya sistem liberal dan terbukanya Indonesia bagi para pengusaha swasta dan para pemilik modal, menyebabkan Indonesia dijadikan tempat berkembangnya berbagai bentuk usaha untuk memperoleh keuntungan dalam jumlah yang besar. Untuk mencapai tujuan itu ditempuh beberapa cara, yaitu :

1. Menghapuskan system tanam paksa dan perbudakan 2. Memperluas penanaman modal pengusaha swasta Belanda 3. Mengeluarkan Undang-Undang Agraria tahun 1870

Dengan dikeluarkannya UU Agraria muncul perusahaan-perusahaan perkebunan swasta di berbagai wilayah di Indonesia. Dalam UU Agraria tahun 1870 ditetapkan bahwa perusahaan perkebunan dapat melakukan penyewaan tanah dengan jangka waktu mencapai 75 tahun. Aturan lainnya adalah penduduk dilarang menjual tanahnya kepada orang asing. Perkebunan-perkebunan besar itu memproduksi hasil dalam jumlah yang sangat besar. Untuk mengolah hasil-hasil industri didirikan parbik-pabrik yang digunakan untuk mengolah hasil perkebunan menjadi baranga yang siap dikonsumsi. Barang-barang yang siap dikonsumsi itulah yang kemudian dikirim ke Eropa untuk dipasarkan. Bangsa Indonesia mulai diperkenalkan teknologi maju berupa mesin –mesin industri. Namun dalam pelaksanan kegiatan ini, rakyat Indonesia tetap saja menjadi korban. System upah yang diberlakukan para pengusaha kurang sesuai dengan prinsip keadilan.

Para pekerja tidak dapat lari dari pekerjaannya meski menerima upah yang rendah, karena para pekerja akan dikenakan sanksi (poenale sanctie).

Teknologi modern yang berupa perangkat-perangkat mesin industri digunakan untuk mengolah hasil-hasil perkebunan, seperti pabrik gula, pabrik karet, pabrik minyak dan lain-lain. Selain pembangunan pusat perkebunan, pusat perindustrian juga dibangun sarana pertambangan sampai bandar-bandar maupun

(8)

pelabuhan-pelabuhan untuk menunjang kelancaran aktifitas ekonomi. Oleh karena itu, baik di pulau Jawa maupun pulau Sumatera dibangun sarana-sarana perhubungan seperti jalan raya, jalan kereta api, jembatan-jembatan, pelabuhan-pelabuhan baru dan sarana perhubungan lainnya.

D. Transportasi Dalam Aktifitas Perdagangan dan Integrasi Ekonomi

Dengan dibukan perkebunan-perkebunan di wilayah Indonesia diikuti pula dengan pembangunan sarana transportasi. Pembangunan jalan itu juga memberikan keuntungan kepada ekonomi perdagangan. Kolonial Belanda juga membangun transportasi laut untuk menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya di wilayah Indonesia. Pada masa itu pemerintah kolonial Belanda memiliki pusat perdagangan di Ambon dan Batavia. Ambon menjadi pusat perdagangan pemerintah kolonial Belanda di daerah Indonesia bagian timur, untuk memperoleh rempah-rempah. Rempah-rempah yang diperoleh di Kepulauan Maluku dibawa Belanda ke Batavia dan selanjutnya dari Batavia dikirim negeri Belanda.

Transportasi darat dan laut menjadi sarana perdagangan pemerintah kolonial Belanda pada abad ke-19 yang sangat penting untuk menunjang roda perekonomian Belanda. Sarana transportasi terus berkembang dengan pesat yang memberikan sumbangan besar bagi pemerintah kolonial Belanda. Di lain pihak, bangsa Indonesia mempergunakan sarana transportasi darat maupun laut. Sebagai tenaga kerja paksa yang mengangkut hasil perkebunan atau sebagai pengayuh yang menjalankan perahu-perahu milik pemerintah kolonial Belanda. Kemajuan transportasi itu tidak pernah dirasakan dengan baik oleh rakyat Indonesia. Jalan-jalan raya atau jalan-jalan kereta api yang dibangun Belanda sangat besar manfaatnya setelah Indonesia merdeka. Demikian pula pelabuhan-pelabuhan yang dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda menjadi salah salah satu sarana tempat penyeberangan dari satu pulau ke pulau lainnya dalam segala aktifitas kehidupan masyarakat Indonesia.

E. Pertumbuhan, Mobilitas, dan Persebaran Pendudukan di Berbagai Daerah

Berkembangnya sarana transportasi darat dan laut membawa perubahan pada kehidupan rakyat Indonesia dan juga pemerintah kolonial Belanda. Alat pengangkutan hasil buki dan tenaga kerja semakin mudah. Kemajuan ini memicu pergerakan dan perpindahan orang dan juga hasil bumi dari satu tempat ke tempat lain semakin terwujud. Dari sinilah timbul mobilitas sosial. Mulailah

(9)

terjadi persebaran penduduk yang didorong oleh adanya kebutuhan permintaan akan tenaga kerja di suatu pulau. Penduduk tidak lagi hanya terkonsentrasi di pulau Jawa atau Sumatera saja tetapi sudah mulai menyebar ke berbagai daerah. 1. Mobilitas Sosial

Kata “Mobilitas” berarti bergerak dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya, dan kata “Sosial” menunjukkan pada masyarakat. Jadi secara sederhana “Mobilitas Sosial” dapat diartikan sebagai pergerakan masyarakat atau perpindahan masyarakat dari satu daerah ke daerah yang lainnya. Mobilitas sosial pernah dilakukan oleh masyarakat Indonesia pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Hal ini terjadi ketika dibukanya perkebunan-perkebunan besar di wilayah Indonesia. Tetapi di pihak lain, penduduk pribumi mengalami kemunduran. Krisis yang dialami pihak perkebunan tahun 1885 telah membawa akibat buruk pada penduduk, pemungutan uang sewa tanah, upah kerja pabrik dan di perkebunan menurun dengan drastic. Hasil usaha-usaha kerajinan menurun akibat barang impor dari luar negeri. Penghasilan pengungkutan gerobak menurun setelah adanya jalan kereta api.

Dampak yang dirasakan akibat mobilitas sosial adalah masyarakat pedesaan mulai meninggalkan pekerjaannya sebagai petani dan kemudian mencari pekerjaan sebagai buruh. Dengan demikian, lahirlah golongan buruh di lingkungan penduduk Indonesia. Perkembangan itu membawa pertumbuhan dan munculnya kota-kota baru di sekitar perusahaan maupun perkebunan. Adanya mobilitas sosial penduduk membuka usaha sendiri secara kecil-kecilan.

2. Perubahan Demografi dan Mobilitas Sosial

Pelaksanaan system tenaga paksa menyebabkan terjadinya perubahan demografi dan proses mobilitas sosial di seluruh wilayah Indonesia. Tanah-tanah yang semual merupakan tanah pertanian rakyat, selanjutnya menjadi tanah-tanah perkebunan milik pemerintah Belanda. Tanah kolonial Belanda digarap oleh masyarakat pribumi secara paksa, dan pengusaha swasta asing menjdai miliki pemerintah kolonial Belanda.

Pembukaan wilayah Indonesia menjadi tempat penanaman modal swasta asing menjadikan semakin banyak bermunculan perkebunan-perkebunan besar swasta. Keadaan ini mempengaruhi kondisi demografi dari wilayah Indonesia.

(10)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa pengaruh revolusi industri di Eropa terhadap perubahan sosial, ekonomis, dan politik di Indonesia tidak pernah dirasakan dengan baik oleh rakyat Indonesia, rakyat Indonesia tetap menderita. Namun setelah Indonesia merdeka dan sarana transportasi yang dibangun oleh Belanda membawa manfaat besar bagi rakyat Indonesia.

B. Saran

Sebaiknya pemerintah Belanda tidak bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat Indonesia. karena biar bagaimanapun juga Negara Indonesia adalah tambang rempah-rempah bagi pemerintah kolonial Belanda.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Dody. 2004. Muatan Lokal Ensiklopedia IPTEK. Asmterdam : Promotheus. Kartodirijo, Sartono. 1975. Sejarah Nasional. Jakarta : Widjaya.

Notosusanto, Nugroho et al. 1992. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta : Depdikbud. Soekarmo, R. 1985. Sejarah Kebudayaan Indonesia. Yogyakarta : Kanisius.

Sutrisno, Sulatin. 1958. Dari Lima Penjajahan Menuju Jaman Kemerdekaan. Jakarta : Indira.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan maka harus diadakannya pembelajaran bahasa Arab, pembelajaran bahasa Arab mempunyai hirarki kesulitan dari tahapan yang

Melengkapkan Borang *CP22B – Pesara Pencen / *CP22A – Pesara KWSP bagi mendapatkan Surat Penyelesaian Cukai (SPC) daripada Lembaga Hasil Dalam Negeri (LHDN) Seterusnya bakal

meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk memiliki secara melawan

Secara umum strategi pemasaran yang banyak dilakukan oleh pengusaha batu alam adalah memberikan no HP kepada konsumen atau pengunjung, mengajak konsumen atau

Penerimaan usahatani padi (5000 kg @ Rp.. Pendapatan usahatani padi dengan cara tanam jajar legowo dan terintegrasi tiktok lebih besar dari pada tanpa cara tanam jajar legowo dan

Penggunaan tepung ampas teh produk fermentasi sampai taraf 7,5% dapat direspon secara positif oleh ayam broiler, sedangkan penggunaannya pada taraf 10,0% dapat menurunkan

manajemen organisasi/lembaga, (2) Pengembangan inovasi pembelajaran berbasis tik dan bidang layanan, (3) Peningkatan mutu penelitian, pengabdian kepada masyarakat,

Jika rasio CAR meningkat, maka modal sendiri yang dimiliki bank meningkat sehingga tersedia dana murah yang cukup besar untuk mengakselerasi pemberian kredit