• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokakarya Nasional Pengembangan Jejaring Litkaji Sistem Integrasi Tanaman - Ternak yang Iebih besar. Selain itu jumlah bagian dagingnya lebih banyak d

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lokakarya Nasional Pengembangan Jejaring Litkaji Sistem Integrasi Tanaman - Ternak yang Iebih besar. Selain itu jumlah bagian dagingnya lebih banyak d"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh BPTP Jakarta baru-baru ini diperkirakan bahwa jumlah itik pedaging yang dijual di Jakarta mencapai lebih dari 5 .000 ekor dalam setiap harinya (SUWANDI et al., 2005) . Sebagian dari itik pedaging yang dijual berasal dari itik betina afkir dan entok yang dipelihara oleh peternak di wilayah DKI Jakarta, namun sebagian besar berasal dari pasar itik yang berada di Tangerang, Karawang dan Bekasi . Itik yang dijual di tiga pasar tersebut selain berasal dari wilayah setempat, pada umumnya juga didatangkan dari daerah lain meliputi Bandung, Pamanukan, Indramayu, Cirebon, Cilacap dan sebagainya .

Integrasi antara pemeliharaan itik petelur dengan padi sawah juga sudah biasa dilakukan oleh peternak, karena sampai saat ini masih banyak itik petelur yang dipelihara secara tradisional, yaitu digembalakan secara berpindah dari suatu lokasi sawah setelah panen ke lokasi lainnya (ABDUH dan NURHAYU, 2004 ; ZURAIDA, 2004) . Sedangkan sistem integrasi antara pemeliharaan itik pedaging dengan padi sawah sampai saat ini

PEMELIHARAAN TERPADU TIKTOK DENGAN PADI

SAWAH DI WILAYAH DKI JAKARTA

D .ANDAYANI, U . SENTEdanB . BAKRIE Balai Pengkajian Teknologi Pertanian DKI Jakarta

Jl. Ragunan No. 32 Pasar Minggu, Jakarta ABSTRAK

Pemeliharaan itik di wilayah DKI Jakarta telah dilakukan secara turun temurun, yang umumnya berada dekat areal persawahan dan pemukiman tempat tinggal peternak . Integrasi antara pemeliharaan itik petelur dengan padi sawah sudah biasa dilakukan oleh peternak, sedangkan sistem integrasi antara pemeliharaan itik pedaging dengan padi sawah sampai saat ini belum banyak dilakukan oleh petani . Dengan sistem terpadu ini dapat meningkatkan jumlah pasokan itik pedaging di DKI Jakarta serta dapat meningkatkan pendapatan petani selain dari padi . Pengkajian ini menggunakan 280 ekor tiktok umur 14 hari dan benih padi varietas Ciherang . Pengkajian dilakukan di Kelurahan Rorotan Jakarta Utara, menggunakan 4 petani kooperator. Padi ditanam dengan sistem jajar legowo 2 bans. Tiktok yang dilepas berumur 14 hari, dua minggu setelah tanam dengan kepadatan 70 ekor/2000 m2 lama pemeliharaan 75 hari . Tiktok dipanen pada saat butir padi akan keluar sedangkan padi dipanen pada umur 120 hari . Hasil pengkajian menunjukkan bahwa penerimaan usahatani padi sawah dengan integrasi tiktok sebesar Rp 12 .681 .600 denganB/C ratio 1,67, sedangkan tanpa integrasi (dengan sistem konvensional) hanya Rp . 5 .654.000 denganB/Cratio 1,15 . Tambahan pendapatan petani padi sawah terintegrasi tiktok sebesar Rp 7 .027 .600/ha/musim tanam.

Kata kunci : Integrasi, padi, tiktok

belum banyak dilakukan oleh petani, karena kemungkinan belum tersedianya bibit khusus untuk itik pedaging yang dapat dengan mudah diperoleh oleh peternak .

SIMANJUNTAK (2005) menyatakan bahwa keuntungan yang diperoleh dari system integrasi ini adalah meliputi : a) berkurangnya biaya produksi akibat penurunan pemberian pupuk, pestisida dan herbisida serta upah tenaga kerja untuk menyiang rumput, b) padi/beras yang dihasilkan menjadi padi/beras organik mempunyai harga jual yang lebih tinggi, c) peningkatan mutu dan kondisi lahan karena penggunaan pupuk an-organik yang minimal, d) biaya produksi itik menjadi lebih rendah karena sebagian besar sumber pakan berasal dari bahan lokal .

Beberapa tahun terakhir ini telah berhasil dikembangkan itik pedaging unggul, merupakan persilangan antara entok jantan dengan itik betina yang biasa dikenal sebagai itik Serati (HARDJOSWORO et al., 2001 ; SETIOKO et al., 2002) . Namun itik persilangan ini sekarang disetujui untuk disebut sebagai Tiktok (SIMANJUNTAK, 2002) . Tiktok mempunyai berbagai kelebihan yaitu cepat tumbuh, sehingga mempunyai bobot potong

(2)

yang Iebih besar . Selain itu jumlah bagian

dagingnya

lebih

banyak

dan

mempunyai

kandungan lemak daging yang Iebih rendah

dengan tekstur daging lebih empuk, sehingga

rasanya lebih gurih daripada itik petelur .

Salah satu kelemahan dari pemeliharaan

tiktok adalah dalam hal biaya pakan selama

pemeliharaan,

terutama

apabila

dipelihara

secara

intensif dengan

pemberian pakan

komersial .

Untuk pemeliharaan selama

8

minggu, agar mencapai bobot sekitar 2,1 kg

diperlukan pakan sebanyak

6,04 kg

atau

dengan nilai konversi pakan (FCR) sebesar

2,88 . Oleh sebab itu perlu dicarikan upaya agar

biaya

pemeliharaan

dapat

ditekan

atau

dikurangi

agar

keuntungan

yang

diperoleh

dapat menjadi lebih meningkat

(SIMANJUNTAK,

2005) .

Salah satu cara

yang

dapat digunakan

adalah melalui pemeliharaan tiktok secara

terintegrasi (terpadu) dengan padi . Melalui

sistem pemeliharaan seperti ini akan sekaligus

diperoleh keuntungan tambahan dari padi

organik .

MATERI DAN METODA

Kegiatan ini menggunakan 280 ekor anak

tiktok diperoleh dari Balai Penelitian Ternak

Ciawi dan 20 kg benih padi varietas Ciherang

diperoleh dari Balai Besar Penelitian Padi

Sukamandi .

Pengkajian ini dilakukan di lahan 4 petani

kooperator yang menanam padi sawah, dengan

cara tanam jajar legowo terintegrasi tiktok .

Penanaman padi dengan cara tradisional tanpa

sistem tanam jajar legowo dan tanpa integrasi

tiktok

dijadikan sebagai

kontrol .

Tiktok

berumur 14 hari dengan kepadatan sekitar 70

ekor/2000m 2 dilepas setelah 2 minggu padi

ditanam dan lamanya pemeliharaan

75 han .

Sistem tanam jajar legowo yang dianjurkan

dalam pemeliharaan tiktok secara terpadu

adalah jajar tanam legowo 2 baris,

meng-gunakan jarak tanam dalam barisan 20 cm x 10

cm dan jarak tanam lorong (legowo) 40 cm x

10 cm . Varietas padi yang ditanam adalah

varietas Ciherang . Tiktok dipanen pada saat

butir padi akan keluar dan setelah padi

berumur 120 hari padi dipanen .

Parameter yang diamati meliputi : kenaikan

produksi usahatani tiktok, analisa usahatani

padi sawah dengan integrasi tiktok .

HASIL DAN PEMBAHASAN

Usahatani padi tanpa integrasi

Produksi padi yang dihasilkan dengan cara

tanam tradisional dan tanpa integrasi tiktok

dihitung dengan luas lahan 1 hektar (10 .000

m2 ) adalah sebesar 5000 kg (Tabel 1) . Harga

jual

gabah kering giling Rp .

2000 per

kilogram, hasil penjualan gabah sebanyak 5000

kg adalah sebesar Rp .

10 .000 .000. Adapun

biaya usahatani padi tersebut mencapai Rp.

4 .646 .000

per

sekali

panen,

sehingga

pendapatan

dari

usahatani

padi

secara

tradisional dan tanpa teknologi integrasi tiktok

hanya sebesar Rp . 5 .354 .000/ha/musim .

Usahatani padi terintegrasi tiktok

Untuk pemeliharaan tiktok secara terpadu

perlu dipersiapkan ruang gerak yang cukup

luas

bagi tiktok

yang

dilepas

di

areal

persawahan, agar tidak terjadi kerusakan pada

batang padi atau kurang cukup tersedia pakan

bagi tiktok yang dipelihara . Salah satu cara

yang dapat dilakukan dengan mengatur jarak

tanam padi atau melalui pengaturan jumlah

tiktok yang dilepas sesuai dengan luasan sawah

yang digunakan.

Bobot hidup tiktok pada umur 10 minggu

dapat mencapai rata-rata hampir 2,5 kg. Data

kenaikan bobot hidup tiktok seperti

yang

ditampilkan pada Grafik 1 .

Analisis usahatani padi sawah terintegrasi

tiktok dihitung dengan luas lahan I hektar dan

jumlah tiktok 350 ekor dapat dilihat pada Tabel

3 . Hasil produksi padi dengan cara tanam jajar

legowo sebesar 4500 kg/ha/musim . Total biaya

usahatani padi terintegrasi tiktok sebesar Rp .

7 .408 .400/ha/musim

sedangkan

Total

Penerimaan usahatani padi terintegrasi tiktok

sebesar

Rp .

19 .790 .000/ha/musim .

Keun-tungatt finansial atas biaya total usahatani padi

sawah dengan integrasi tiktok adalah Rp .

12 .381 .600/ha/musim sedangkan keuntungan

atas biaya tunai adalah Rp . 12 .681 .600/ha/

musim dengan B/C ratio sebesar 1,67 dan

feed

(3)

Tabel 1 . Usahatani padi sawah tanpa integrasi tiktok di Rorotan

Grafik 1 . Bobot hidup tiktok menurut umur

No . Komponen biaya dan pendapatan Jumlah

A . Komponen biaya (Rp ./ha/musim)

Sewa lahan Rp . 300 .000

1 .

2 . Tenaga kerja

Biaya pengolahan tanah (borong) Rp . 500.000

Biaya penanaman (borong) Rp . 500.000

Biaya penyiangan (50 HOK @ Rp . 15 .000) Rp . 750.000

Biaya panen (bagi hasil) Rp . 2 .000.000

Total biaya tenaga kerja Rp. 3 .750.000

3 . Bahan

Benih padi (25 kg @ Rp. 4 .500) Rp. 112 .500

Pupuk urea/TS (100 kg @ Rp . 2 .000) Rp. 200 .000

Total biaya bahan Rp . 312 .500

4 . Total biaya diluar bunga (1 + 2 + 3) Rp . 4 .362 .500

5 . Bunga modal (12% dari biaya tunai pra panen) Rp . 283 .500

6. Total biaya (4 + 5) Rp . 4 .646 .000

B . Komponen pendapatan (Rp./ha/musim)

Penerimaan usahatani padi (5000 kg @ Rp . 2000) Rp . 10 .000 .000 C . Keuntungan finansial atas biaya tunai [B - (A6 - A 1)] Rp . 5 .654 .000 Keuntungan finansial atas biaya total (B - A6) Rp . 5 .354 .000

R/C atas biaya tunai 2,30

R/C atas biaya total 2,15

(4)

Pendapatan usahatani padi dengan cara tanam jajar legowo dan terintegrasi tiktok lebih besar dari pada tanpa cara tanam jajar legowo dan tanpa terintegrasi tiktok, sebab usahatani padi terintegrasi tiktok tidak perlu mengeluar-kan biaya penyiangan rumput karena proses penyiangan rumput dapat dilakukan oleh tiktok yang digunakan sebagai pakan . Adapun basil

Tabel 2 . Analisa usahatani padi sawah terintegrasi tiktok di Rorotan

Dengan kata lain bahwa usahatani padi sawah dengan integrasi tiktok, petani mendapat tambahan keuntungan sekitar Rp . 7 .027 .600/ ha/musim (Rp . 7,03 juta/ha/musim) .

Usahatani padi terintegrasi tiktok akan dapat berkembang pada lingkungan sistem irigasi yang baik dengan dukungan pemerintah . Selain itu diperlukan kemudahan untuk memperoleh benih padi dan bakalan (bibit) tiktok .

Sistem integrasi usahatani padi-tiktok dapat dikembangkan untuk meningkatkan penda-patan petani/peternak. Peternak mulai terpacu untuk melaksanakan kembali kegiatan ber-tanam padi dengan pola ini dengan respon

produksi padinya lebih kecil dari pada hasil produksi padi secara tradisional karena

kebetulan letak petakan sawah yang digunakan untuk pengkajian agak jauh dari saluran air, sehingga pada saat musim kemarau dengan irigasi yang kurang lancar dapat mempenga-ruhi hasil panen padi .

1600 ekor untuk kelompok ternak Teguh Karya Rorotan .

Pemeliharaan sistem integrasi ini bermanfaat untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), yang diantaranya ikut dalam pemeliharaan dan pemesanan bibit tiktok untuk meneruskan kegiatan ini .

KESIMPULAN

1 . Pendapatan dari usahatani padi sawah dengan sistem tanan jajar legowo dan integrasi tiktok yang dihitung dalam luas lahan satu hektar dan jumlah tiktok 350

No Komponen biaya dan pendapatan Jumlah

A . 1 .

Komponen biaya (Rp/halmusim)

Sewa lahan PP. 300 .000

2 . Tenaga kerja :

Biaya pengolahan tanah (borong) PP. 500 .000

Biaya penanaman (borong) Rp. 500 .000

Biaya panen (bagi basil) PP. 1 .800 .000

Total biaya tenaga kerja Rp. 2 .800 .000

3 . Bahan:

Benih padi (25 kg @ Rp . 4.500) PP. 112 .500

Pupuk urea/TS (100 kg @ Rp . 2 .000) PP. 200 .000

Tiktok (350 ekor @ Rp. 5 .000) RP. 1 .750 .000

Pakan untuk 350 ekor 75 hari (4 kg/75 hari @ Rp . 1 .175) ftp . 1 .645 .000

Total biaya bahan Rp . 3 .707 .500

4 . Total biaya diluar bunga (1 + 2 + 3) Rp . 6.807 .500

5 . Bunga modal (12% dari biaya tunai pra panen) RP . 600.900

6 . Total biaya (4 + 5) PP . 7 .408 .400

B Komponen pendapatan (Rp ./halmusim)

Penerimaan usahatani padi (4500 kg @ Rp. 2000) PP . 9 .000 .000 Penerimaan usahatani tiktok dengan mortalitas 5% (332 ekor @ Rp . 32 .500) Rp . 10 .790 .000 Total penerimaan usahatani tiktok dan padi Rp . 19 .790 .000 C Keuntungan finansial atas biaya tunai [B-(A6-Al)] Pp . 12 .681 .600 Keuntungan finansial atas biaya total (B - A6) Rp. 12 .381 .600

R/C atas biaya tunai 2,78

R/C atas biaya total 2,67

(5)

musim, sedangkan B/C ratio mencapai 1,67 . Bobot hidup tiktok pada akhir penimbangan yaitu pada umur 10 minggu (70 hari) mencapai rata-rata 2450 gram (2,5 kg) . Usahatani padi dengan integrasi tiktok mempunyai feed conversi rate (FCR)

sebesar 1,60 .

2 . Pendapatan dari usahatani padi sawah dengan luas lahan satu hektar secara tradisional tanpa sistem tanam jajar legowo dan tanpa integrasi tiktok hanya mencapai sebesar Rp . 5 .354 .000/ha/ musim, dengan B/C ratio sebesar 1,15 .

3 . Tambahan pendapatan petani padi sawah terintegrasi tiktok adalah sebesar Rp . 7 .027 .600/ha/musim .

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Alm . DR . AGUS SUPARYANTO peneliti dari Balitnak Ciawi, Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kehutanan DKI Jakarta beserta staf dan Kepala Suku Dinas Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Jakarta Utara beserta staf yang telah banyak membantu terlaksana-nya kegiatan ini .

DAFTAR PUSTAKA

ABDUH, U dan A .NURHAYU. 2004 . Integrasi temak itik dengan sistem usahatani berbasis padi di Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan . Prosiding Seminar dan Ekspose Nasional Sistem Integrasi Tanaman - Ternak. Denpasar, Bali 20-22Juli2004 .Puslitbang Peternakan Bogor bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali dan Crop-Animal Systems Research Network .Him .234 - 239 . HARDJOSWORO, P .S ., A .R . SETIOKO, P .P . KETAREN,

L .H . PRASETYO,A .P .SINURATdanRUKMIASIH . 2001 . Perkembangan teknologi peternakan unggas air di Indonesia . Prosiding Lokakarya Unggas Air. Ciawi, 6-7 Agustus 2001 . Balai Penelitian Ternak, Ciawi . Him .22-24 . SETIOKO, A.R., D .A . KUSUMANINGRUM, ISTIANA,

SUPRIYADI, E .S . ROHAENI, D .I . SADERI dan SURYANA. 2002 . Performans itik serati basil inseminasi buatan di tingkat peternak. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Petemakan dan Veteriner . Bogor, 30 September - 1 Oktober 2002 . Puslitbang Peternakan . Bogor. Him.302-305 .

SIMANJUNTAK, L . 2002 . Mengenal Lebih Dekat Tiktok, Unggas Pedaging Hasii Persilangan Itik dan Entok . Cetakan Pertama. Agromedia Pustaka . Jakarta .

SIMANJUNTAK, L . 2005 . Usahatani Terpadu PATI . Padi, Azolla, Tiktok dan Ikan . Pola Pertanian Organik Terpadu Yang Mudah, Murah dan Ramah Lingkungan . Agromedia Pustaka . Jakarta .

SUWANDI, B . BAKRE, O .T . PAKPAHAN dan R. INDRASTI . 2005 . Rancangan Model Agribisnis Itik Pedaging (Tiktok) di DKI Jakarta. (Unpublish) .

ZURAIDA, R . 2004. Profil pengusahaan temak itik pada sistem usahatani di lahan rawa Lebak (Studi kasus di Desa Setiab, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan) . Prosiding Seminar Nasional Teknologi Petemakan dan Veteriner . Bogor, 4-5 Agustus 2004. Puslitbang Peternakan . Bohor . Him.614-620 .

Referensi

Dokumen terkait

(peran domestik), sebagai perempuan yang bekerja (peran publik). Faktor – faktor yang menimbulkan konflik peran

Pemberian abu sekam padi 75 g tanaman -1 memberikan pertambahan jumlah daun dan jumlah polong terbaik sedangkan abu jerami dengan dosis 75 g tanaman -1 tidak

Manajemen Laba dan Kinerja Perusahaan Serta Dampak Struktur Modal Sebagai Moderasi :Studi Kasus Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ” telah dapat penulis

Pengujian dilakukan pada ciri data uji yang dihasilkan dari proses ekstraksi ciri MFCC dengan menggunakan model codebook dari data latih.. Output yang dihasilkan berupa jumlah orang

Dalam proses penapisan dari sinyal suara tangis bayi digunakan Transformasi Wavelet Kontinyu sedangkan untuk pengenalan sinyal suara tangis bayi digunakan Neural

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan sistem dapat mendeteksi kolesterol melalui iris mata dengan menggunakan ciri Arcus Senilis dengan menghitung selisih citra

penelitian adalah pendekatan kualitatif yang menitikberatkan pada hasil pengumpulan data dari informan yang ditentukan yaitu Hakim Pengadilan Agama Kota Malang yang

Format Portofolio Pendaftaran dapat diunduh di laman UT (http://www.ut.ac.id) pada menu “Akademik”, submenu “Pascasarjana”. Khusus untuk calon mahasiswa Program Magister