• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODUL MATA KULIAH STATISTIK BERBASIS HIGHER ORDER THINKING DI UNIVERSITAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN MODUL MATA KULIAH STATISTIK BERBASIS HIGHER ORDER THINKING DI UNIVERSITAS"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Hari Sugiharto Setyaedhi

Pengembangan Modul Mata Kuliah Statistik Berbasis Higher Order Thinking di Universitas

ETJ

(Educational Technology Journal)

Volume 1 Nomor 1, April 2021, 19-30

https://journal.unesa.ac.id/index.php/etj

PENGEMBANGAN MODUL MATA KULIAH STATISTIK

BERBASIS HIGHER ORDER THINKING DI UNIVERSITAS

Hari Sugiharto Setyaedhi a

aTeknologi Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, Indonesia

Correspondence: [email protected]

Abstract

This research aimed at examining the feasibility and effectiveness of the module of statistics in college. The type of this research is research and development using Borg & Gall model that consists of nine stages: 1) theoretical studies, 2) pre-survey study, 3) model design evaluation, 4) validation, 5) limited try out, 6) revision, 7) product try out, 8)product perfection, 9) limited dissemination. The subjects of this study were 41 undergraduate students of Technology Education, Faculty of Educational Sciences. Validation test were carried out by material experts and media experts using Aiken’s Validity. Based on the result of Aiken V, all of the item, both material and module, were categorized between the Lower Limit + 0.88 and Upper Limit = 0.94. In other words, it was considered valid. The reliability test was conducted through Alpha Cronbach, the result presented 0.817 for the material with the category of good and 0.710 for the media with the category of good. The module was proved to be effective based on the increased of score from pre-test 70.49 to 80.36 in the post-pre-test. The result of the homogeneity was 1.88 ≤ 4.08 which conclude that the data were homogenous. The significance value of Sahpiro-Wilk was higher than 0.05, it signified that the variable distribution was normal. The findings of this study presented that the module of statistics is feasible and effective to be used.

Keywords: module, statistics, higher order thinking. Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kelayakan dan keefektifan modul mata kuliah statistic. Jenis penelitian ini yaitu penelitian pengembangan dengan menggunakan model Borg & Gall yang terdiri dari sembilan langkah yaitu: 1) kajian teori, 2) prasurvey, 3) desain model evaluasi, 4) validasi, 5) uji coba terbatas, 6) revisi, 7) uji coba produk, 8) penyempurnaan produk, dan 9) diseminasi terbatas. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa S1 jurusan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan sebanyak 41 mahasiswa. Uji validasi dilakukan oleh ahli materi dan ahli media dengan menggunakan Aiken’s Validity. Hasil Aiken V semua item baik materi dan modul berada diantara Lower Limit = 0.88 dan Upper Limit = 0.94.. Sehingga modul dikatakan layak. Uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach untuk materi sebesar 0.817 kategori baik dan untuk media sebesar 0.710 kategori baik. Modul terbukti efektif dengan meningkatnya nilai rata-rata nilai pretest dari 70.49 menjadi 80.36 pada posttest. Hasil uji homogenitas (1.88 ≤ 4.08) sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang ada bersifat homogen dan uji normalitas dengan nilai signifikansi Sahpiro-Wilk lebih besar dari 0.05. sehingga variable berdistribusi normal. Hasil penelitian menunujukkan bahwa modul mata kuliah statsistik layak dan efektif untuk digunakan.

(2)

Hari Sugiharto Setyaedhi

Pengembangan Modul Mata Kuliah Statistik Berbasis Higher Order Thinking di Universitas

Pendahuluan

Mata kuliah Statistika Pendidikan merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa jurusan teknologi pendidikan S1, FIP Unesa, pada semester 3. Mata kuliah statistik ini diberikan sebagai pengetahuan dasar yang membekali mahasiswa dalam menyusun karya tulis terakhirnya (skripsi) atau dapat juga ilmu statistik digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pelajaran statistik sebenarnya telah dipelajari pada jenjang sekolah dasar dan menengah, yang terintegrasikan ke dalam kurikulum mata pelajaran matematika (Gal & Ginsburg, 1994). Meskipun statistik sudah diajarkan di bangku SMP dan SMA dalam bentuk mata pelajaran matematika dan telah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sebagian besar mahasiswa masih beranggapan statistik adalah mata kuliah yang ditakuti karena tingkat kesulitan yang tinggi. Pelajaran statistik sering dianggap sebagai mata kuliah yang menimbulkan kecemasan tinggi di kalangan mahasiswa. (Shi, He, & Tao, 2009).(Gal & Ginsburg, 1994)

Hal tersebut dapat terjadi apabila seorang mahasiswa memiliki pengalaman negatif dalam mengerjakan matematika atau kesulitan dalam mengerjakan soal-soal matematika, maka pengalaman itu akan memengaruhi sikapnya terhadap semua pelajaran yang berkaitan dengan perhitungan seperti matematika atau statistik saat dewasa (Abdurrahman, Muhammad, & Garba, 2014). Pertanyaanya adalah apakah kegagalan siswa untuk belajar matematika berasal dari masalah kurikulum, masalah pengajaran, atau siswa, atau mungkin kombinasi dari semua itu (Abdurrahman et al., 2014).

Di sekolah, siswa kesulitan memahami matematika karena kurang menarik pendekatan pengajaran, kualitas guru matematika yang tidak memadai dan laboratorium matematika yang terbatas. Selain itu, metode pengajaran dan pembelajaran matematika yang biasa menyebabkan siswa menjadi pasif seperti halnya guru bertindak sebagai penyedia informasi, dan mereka lebih menekankan pada pertanyaan yang sifatnya hafalan dari pembelajaran yang bermakna (Mustaffa, Ismail, Tasir, & Said, 2016). Perhitungan statistik memerlukan kecermatan dan ketelitian yang tinggi karena kesalahan perhitungan dapat mengakibatkan rusaknya hasil analisis yang juga berakibat pada rusaknya penelitian. Dengan demikian, matematika adalah dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, dan peran dan fungsi matematika adalah sangat beragam, tidak ada bidang sains, teknologi dan perusahaan bisnis yang tidak penerapkan matematika. (Tella, 2007) . Untuk membuat pembelajaran lebih menarik khususnya mata kuliah statistik, dosen disarankan untuk melakukan berbagai inovasi pembelajaran, seperti membuat Bahan Ajar Mahasiswa (BAM) berbasis Higher Order Thinking (HOT) yang telah dirancang sedemikian rupa yang mengandung

(3)

Hari Sugiharto Setyaedhi

Pengembangan Modul Mata Kuliah Statistik Berbasis Higher Order Thinking di Universitas

masalah statistik mulai dari analisis, sintesis, dan evaluasi. Ini akan sangat membantu memotivasi mahasiswa untuk belajar lebih lanjut.

Pengembangan BAM berbentuk modul mata pelajaran statistik termasuk dalam kawasan Teknologi Pendidikan (TP) karena berkaitan dengan cara mengerjakan atau menghasilkan sesuatu yang berhubungan dengan disiplin TP. Ciri utama dari TP adalah mengenai proses belajar, membelajarkan dan menciptakan proses belajar dalam suatu organisasi. Dalam pengembangan modul, dapat dikategorikan dalam domain atau kawasan penciptaan (creating) atau berkaitan dengan studi/ riset untuk memberikan fasilitas belajar dan menaikkan kompetensi kerja dengan mengkreasikan bahan ajar yang tepat. Penciptaan BAM modul bersumber dari riset dan praktik membuat materi, situasi dan kondisi pembelajaran, serta keseluruhan aspek pembelajaran (Januszewski & Molenda, 2013).

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Modul adalah salah satu bahan ajar yaitu merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran. Modul memungkinkan mahasiswa dapat mempelajari suatu kompetensi secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Lebih lanjut disebutkan bahwa modul berfungsi sebagai: 1) pedoman bagi guru atau dosen dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada mahasiswa. 2) pedoman bagi mahasiswa dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang harus dikuasainya, dan 3) alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran. Modul adalah merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. (Depdiknas, 2008) modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru, sehingga modul berisi paling tidak tentang: 1). petunjuk belajar (petunjuk siswa/guru), 2). kompetensi yang akan dicapai, 3). Content atau isi materi, 4). Informasi pendukung, 5). Latihan-latihan, 6). petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK), 7). evaluasi, 8). umpan balikan terhadap hasil evaluasi. Sebuah modul akan bermakna kalau peserta didik dapat dengan mudah menggunakannya.

Berpikir adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh semua mahasiswa. Melalui keterampilan berpikir ini mereka dilatih untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi sekarang atau di masa depan. Berpikir dapat dibagi menjadi 2 kategori yaitu Lower Order Thinking Skill (LOTS) atau berpikir tingkat rendah dan Higher Order Thinking Skill (HOTS) atau berpikir tingkat

(4)

Hari Sugiharto Setyaedhi

Pengembangan Modul Mata Kuliah Statistik Berbasis Higher Order Thinking di Universitas

tinggi; keduanya adalah bagian dari ranah kognitif (Widiawati, Joyoatmojo, & Sudiyanto, 2018) (Mainali, 2013). Dalam mengembangkan HOT guru harus melibatkan mahasiswa dengan tugas pembelajaran yang melebihi sekedar 'pemahaman' namun mahasiswa harus dapat mengaplikasikan, menganalisis, menyintesis dan mengevaluasi dalam memproses informasi. Dengan demikian, HOT adalah keterampilan berpikir yang tidak hanya sekadar mengingat atau menghafal informasi (Tan & Halili, 2015).

Ilmu statistik menuntut mahasiswa untuk berpikir secara HOTS; tidak hanya memahami data dan rumus tetapi mahasiswa harus dapat menganalisis, menyimpulkan, dan mengevaluasi suatu permasalahan dengan mengunakan perhitungan statistik. Sedangkan mengingat, memahami dan menerapkan adalah tergolong dalam pemikiran tingkat rendah. HOTS mengarah pada kemampuan untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dalam penalaran, refleksi, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, berinovasi dan menciptakan hal-hal baru. (Yuliati & Lestari, 2018). Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan oleh peneliti untuk mata kuliah statistik bahwa HOTS yang dimiliki oleh mahasiswa sepertinya kurang dioptimalkan dan cenderung berpikir LOTS karena dalam rutinitas sehari-hari pada perkuliahan statistik guru hanya memberikan pertanyaan-pertanyaan ringan saja tanpa menggunakan HOTS, sehingga akibatnya mereka hanya duduk, mendengarkan, dan mencatat. Analisis, evaluasi dan kegiatan kreasi jarang dilatih pada mahasiswa. Selama ini, mahasiswa mudah menyelesaikan latihan pertanyaan dalam pembelajaran karena jenis pertanyaan latihan yang diberikan hanya melibatkan rumus menghafal atau mengingat, sehingga ketika mahasiswa diberikan soal latihan yang membutuhkan penyelesaian yang lebih kompleks cenderung terasa sulit..

Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan, yaitu mengembangkan modul mata kuliah statistik dengan menggunakan pendekatan Research & Development (R&D) yang dikembangkan oleh (Gall, M. D., Gall, J. P., & Borg, 2003). Adapun tahapan Borg and Gall, dapat dilihat pada Gambar. 1.

.

(5)

Hari Sugiharto Setyaedhi

Pengembangan Modul Mata Kuliah Statistik Berbasis Higher Order Thinking di Universitas

Adapun penjelasanya adalah sebagai berikut: (1) Kajian teori dan hasil penelitian yang relevan dimaksudkan untuk menemukan solusi permasalahan utama mata kuliah statistik, 2) prasurvei dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran mata kuliah statistik di jurusan TP. Informasi diperoleh melalui observasi, dokumentasi dan wawancara, 3) desain model diperlukan untuk menciptakan prototipe modul yang akan digunakan untuk mata kuliah statsistik dengan materi tendensi sentral (4) validasi prototipe modul sebelum diujicobakan terlebih dahulu divalidasi oleh para ahli (expert judgement). Uji validasi menggunakan Aiken’s Validity. Adapun validator meliputi: a) validasi media oleh pakar media pembelajaran berjumlah 4 dosen, minimal pendidikan S2, b) validasi materi oleh pakar statistik berjumlah 4 dosen, minimal pendidikan S2 (5) uji coba terbatas ini dipergunakan sebagai sarana memperoleh data empiris tentang tingkat kebaikan modul. Uji coba terbatas dengan 3 mahasiswa (6) revisi atau perbaikan prototipe modul berdasarkan informasi dari hasil uji coba terbatas, 7) uji coba diperluas terhadap modul mata kuliah statistik, dengan materi tendensi sentral dilakukan lebih banyak mahasiswa (8) penyempurnaan produk atau revisi dilakukan setelah modul mendapat penilaian dari uji coba diperluas oleh mahasiswa, sehingga diperoleh produk akhir (final), (9) Diseminasi modul mata kuliah materi tendensi sentral dilakukan secara terbatas di S1 jurusan TP FIP Unesa. Tujuan pendekatan Research & Development (R&D) ini untuk menghasilkan modul sebagai evaluasi terhadap pengajaran mata kuliah statistik selama ini.

Subyek penelitian ini adalah mahasiswa S1 jurusan Teknologi Pendidikan, semester III angkatan tahun 2018, kelas A, sebanyak 41 mahasiswa. Mahasiswa tersebut saat ini sedang mengambil mata kuliah statistik. Tempat pelaksanaan penelitan adalah di Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil validasi dari expert judgement terhadap instrumen penilaian materi media, modul, dan mahasiswa adalah penilaian instrumen modul pembelajaran untuk Ahli Materi menggunakan Aiken validity. Penilian instrumen dilakukan oleh expert judgement yang terdiri dari 4 rater dan Number of Rating Categories (c) = 5. Berdasarkan Tabel Aiken V diperoleh bahwa Lower Limit = 0.88 dan Upper Limit = 0.94. validity pada masing-masing item, dapat dilihat pada Tabel 1.

(6)

Hari Sugiharto Setyaedhi

Pengembangan Modul Mata Kuliah Statistik Berbasis Higher Order Thinking di Universitas

Tabel. 1. Hasil Validitas Materi Aiken V

Item V Ket Item V Ket

1 0.94 Valid 18 0.94 Valid 2 1 Valid 19 1 Valid 3 0.94 Valid 20 0.94 Valid 4 0.94 Valid 21 1 Valid 5 1 Valid 22 0.94 Valid 6 0.94 Valid 23 1 Valid 7 0.94 Valid 24 1 Valid 8 0.94 Valid 25 1 Valid 9 0.94 Valid 26 1 Valid 10 0.94 Valid 27 1 Valid 11 0.94 Valid 28 0.94 Valid 12 1 Valid 29 0.94 Valid 13 0.94 Valid 30 0.94 Valid 14 0.94 Valid 31 0.94 Valid 15 1 Valid 32 1 Valid 16 0.94 Valid 33 1 Valid 17 0.94 Valid 34 0.94 Valid

Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa nilai Aiken Validity untuk penilaian modul pembelajaran oleh ahli materi berada di antara Lower Limit dan Upper Limit, bahkan beberapa item berada di atas Upper Limit. Dengan demikian, semua item pada instrumen tersebut dinyatakan valid. Atau secara sederhana dapat juga score ≥ 0.79. (García-Martín, Antúnez, & Ibáñez, 2016) menyatakan bahwa “if the item obtains a score of 0.79 or more, it is maintained”. Artinya nilai Aiken V ≥ 0,79 adalah standar nilai yang harus dicapai

Menurut (Gliem & Gliem, 2003), koefisien reliabilitas Alpha Cronbach besarnya berkisar antara 0 dan 1. Koefisien alpha dapat dikatakan mempunyai reliabilitas yang baik apabila besarnya mendekati 1. (George & Mallery, 2019) memberikan aturan praktis sebagai berikut: " > 0,9 = sangat baik; > 0,8 = baik; > 0,7 = diterima; > 0,6 = dipertanyakan; > 0,5 = buruk; dan < 0,5 =. tidak dapat diterima. Instrumen penilaian meteri diujicobakan kepada 28 dosen di lingkungan Universitas Negeri Surabaya. Besarnya koefisien reliabilitas Cronbach Alpha disajikan pada Tabel 3, sebesar 0.817, yang tergolong baik.

(7)

Hari Sugiharto Setyaedhi

Pengembangan Modul Mata Kuliah Statistik Berbasis Higher Order Thinking di Universitas

Tabel. 3. Reliabilitas Materi Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.817 28

Penilaian instrumen modul pembelajaran untuk Ahli Media menggunakan Aiken validity. Penilian instrumen dilakukan oleh expert judgement yang terdiri dari 4 rater dan Number of Rating Categories (c) = 5. Berdasarkan Table Aiken V diperoleh bahwa Lower Limit = 0.88 dan Upper Limit = 0.94. validity pada masing-masing item dapat dilihat pada Tabel. 2.

Tabel. 4. Hasil Validitas Media Aiken V

Item V Ket Item V Ket

1 0.94 Valid 18 0.94 Valid 2 1 Valid 19 1 Valid 3 0.94 Valid 20 0.94 Valid 4 0.94 Valid 21 1 Valid 5 0.94 Valid 22 0.94 Valid 6 0.94 Valid 23 0.94 Valid 7 1 Valid 24 1 Valid 8 0.94 Valid 25 1 Valid 9 0.94 Valid 26 1 Valid 10 0.94 Valid 27 0.94 Valid 11 0.94 Valid 28 0.94 Valid 12 0.94 Valid 29 0.94 Valid 13 0.94 Valid 30 0.94 Valid 14 0.94 Valid 31 0.94 Valid 15 0.94 Valid 32 0.94 Valid 16 0.94 Valid 33 1 Valid 17 0.94 Valid 34 1 Valid 35 1 Valid

(8)

Hari Sugiharto Setyaedhi

Pengembangan Modul Mata Kuliah Statistik Berbasis Higher Order Thinking di Universitas

Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa nilai Aiken Validity untuk penilaian modul pembelajaran oleh ahli media berada di antara Lower Limit dan Upper Limit, bahkan beberapa item berada di di atas Upper Limit. Dengan demikian semua item pada instrumen tersebut dinyatakan valid. Instrumen penilaian media diujicobakan kepada 32 dosen di lingkungan Universitas Negeri Surabaya. Besarnya koefisien reliabilitas Cronbach Alpha disajikan pada Tabel 5, sebesar 0.710, yang tergolong dapat diterima.

Tabel. 5. Reliabilitas Media

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

.710 32

Penilaian instrumen modul pembelajaran untuk mahasiswa menggunakan Aiken validity. Penilian instrumen dilakukan oleh expert judgement yang terdiri dari 5 rater dan Number of Rating Categories (c) = 5. Berdasarkan Table Aiken V diperoleh bahwa Lower Limit = 0.80 dan Upper Limit = 0.90. validity pada masing-masing item dapat dilihat pada Tabel. 6.

Tabel. 6. Hasil Validitas Mahasiswa Aiken V

Item V Ket Item V Ket

1 0.95 Valid 13 0.9 Valid 2 1 Valid 14 0.9 Valid 3 0.95 Valid 15 0.95 Valid 4 0.95 Valid 16 0.9 Valid 5 1 Valid 17 0.9 Valid 6 0.95 Valid 18 0.95 Valid 7 0.95 Valid 19 1 Valid 8 0.95 Valid 20 0.9 Valid 9 0.95 Valid 21 1 Valid 10 0.95 Valid 22 0.95 Valid 11 0.95 Valid 23 1 Valid 12 1 Valid

Instrumen penilaian untuk mahasiswa diujicobakan kepada 25 dosen di lingkungan Universitas Negeri Surabaya. Besarnya koefisien reliabilitas Cronbach Alpha disajikan pada Tabel 7, sebesar 0.742, yang tergolong dapat diterima.

(9)

Hari Sugiharto Setyaedhi

Pengembangan Modul Mata Kuliah Statistik Berbasis Higher Order Thinking di Universitas

Tabel. 7. Reliabilitas Mahasiswa Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.742 25

Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai Aiken Validity untuk penilaian untuk mahasiswa oleh ahli materi berada di antara Lower Limit dan Upper Limit, bahkan beberapa item berada di atas Upper Limit. Dengan demikian semua item pada instrumen tersebut dinyatakan valid

Hasil diujicobakan modul mata kuliah dengan materi tendensi sentral kepada 10 mahasiswa S1 TP dengan 23 pertanyaan, diperoleh persentase persetujuan sebesar 97.91%. Modul mata kuliah statistik dikatakan sesuai dengan sasaran apabila tingkat persetujuan adalah > 70%, sehingga dapat disimpulkan bahwa modul mata kuliah statistik telah sesuai dengan sasaran dan layak digunakan untuk mata kuliah.

Hasil ujicoba keefektifan modul mata kuliah statatistik dengan materi tendensi sentral, modul dikembangkan dengan menggunakan desain penelitian pre-experiment yakni One Group Pretest-Posttest Design yaitu:

Tabel 8. Hasil Rata-rata Pretest dan Posttest

Berdasarkan Tabel 8 dapat digambarkan bahwa nilai rata-rata mahasiswa sebelum pembelajaran dengan modul dengan materi tendensi sentral adalah 70.49, kemudian meningkat setelah pembelajaran dengan modul dengan nilai rata-rata 80.36. Selanjutnya dilakukan uji gain ternormalisasi dengan hasil rata-rata N-gain adalah 60.1. Berdasarkan hasil perhitungan uji N-Gain

(10)

Hari Sugiharto Setyaedhi

Pengembangan Modul Mata Kuliah Statistik Berbasis Higher Order Thinking di Universitas

di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata N-gain untuk kelas eksperimen adalah sebesar 60.1% termasuk kategori cukup efektif. Kategori tafsiran efektivitas N-Gain dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Kategori Tafsiran Efektivitas N-Gain Persentase (%) Tafsiran < 40 Tidak Efektif 40 – 55 Kurang Efektif 56 – 75 Cukup Efektif >76 Efektif

Hasil uji t hitung adalah 2.628 sedangkan t tabel = 1.68. karena nilai t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara nilai pretest dengan nilai pretest. Artinya modul mata kuliah statistik sangat efektif untuk digunakan. Uji homogenitas data pretest dan posttest diperoleh Fhitung 1.88 dengan Ftabel sebesar 4.08. Oleh karena Fhitung ≤ Ftabel (1.88 ≤ 4.08) maka dapat disimpulkan bahwa data yang ada bersifat homogen. Uji Normalitas kelompok eksperimen dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Tests of Normality

Shapiro-Wilk

Statistic df Sig.

Pretest .919 41 .056

Postest .946 41 .058

Berdasarkan hasil output di atas diketahui nilai signifikansi Sahpiro-Wilk untuk variable pretes dan post test lebih besar dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variable berdistribusi normal. Berdasarkan ouput di atas diketahui nilai signifikansi (sig) Based on Mean adalah sebasar 0.110 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa varians kelompok Post-tes kelas eksperimen dan Post test kelas kontrol adalah sama atau Homogen. Hasil Homogenitas dapat dilihat pada Tabel. 11.

(11)

Hari Sugiharto Setyaedhi

Pengembangan Modul Mata Kuliah Statistik Berbasis Higher Order Thinking di Universitas

Tabel. 11. Test of Homogeneity of Variance

Leven e Statisti c df1 df2 Sig. Has il Based on Mean 2.606 1 80 .110 Based on Median 2.126 1 80 .149 Based on Median and with adjusted df 2.126 1 70.4 77 .149 Based on trimmed mean 2.522 1 80 .116

Simpulan dan Saran

Setelah penelitian dilakukan, penulisa dapat memberikan kesimpulan yang berkaitan dnegan penelitian yang dilakukan. Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1. Modul mata kuliah statistik dengan materi tendensi sentral dapat meningkatkan hasil belajar

mahasiswa S1 TP. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya nilai rata-rata dari 70.49 (pretest) menjadi 80.36 (posttest)

2. Modul mata kuliah statistik dengan materi tendensi sentral dapat dikatakan layak digunakan. Hal ini dibuktikan dengan nilai validasi dari ahli materi dan media berada diantara antara Lower Limit = 0.88 dan Upper Limit = 0.94. validity

3. Modul mata kuliah statistik dengan materi tendensi sentral dapat dikatakan efektif digunakan berdasarkan :

a. Nilai rata-rata N-Gain 60.1% adalah cukup efektif untuk digunakan. b. Uji homogenitas, based of mean sebesar 0.110 lebih besar dari 0.05

c. Uji normalitas dengan nilai signifikansi Sahpiro-Wilk nilai Pretest dan Posttest masing-masing 0.056 dan 0.058 lebih besar dari 0.05

d. Respon dari mahasiswa S1 jurusan TP dalam menggunakan modul mata kuliah statistik sangat antusias dalam menunujang hasil belajar mahasiswa dan bahan pelengkap bahan ajar mata kuliah statistik.

(12)

Hari Sugiharto Setyaedhi

Pengembangan Modul Mata Kuliah Statistik Berbasis Higher Order Thinking di Universitas

Saran dalam penelitian ini adalah modul yang dikembangkan oleh peneliti untuk mata kuliah statistik ini merupakan Bahan Ajar Mahasiswa untuk 1 materi saja yaitu materi tendensi sentral. Peneliti berharap materi-materi lainnya dapat dikembangkan untuk mata kuliah statistik. Peneliti berharap mahasiswa tidak hanya menggunakan modul ini tetapi juga mencari referensi dari buku-buku statsitik yang lain. Modul ini masih memerlukan penyempurnaan-penyempurnaan.

Daftar Pustaka

Depdiknas. (2008). Penulisan MOdul. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Gal, I., & Ginsburg, L. (1994). The Role of Beliefs and Attitudes in Learning Statistics: Towards an Assessment Framework. Journal of Statistics Education, 2(2). https://doi.org/10.1080/10691898.1994.11910471

Gall, M. D., Gall, J. P., & Borg, W. R. (2003). Educational research: An introduction (7th ed.). In Boston, MA: A & B Publications.

García-Martín, A., Antúnez, A., & Ibáñez, S. J. (2016). Analysis of expert players’ training process: Validation of tools. Revista Internacional de Medicina y Ciencias de La Actividad Fisica y Del Deporte. https://doi.org/10.15366/rimcafd2016.61.012

George, D., & Mallery, P. (2019). IBM SPSS Statistics 25 Step by Step: A Simple Guide and Reference. In IBM SPSS Statistics 25 Step by Step. https://doi.org/10.4324/9781351033909 Gliem, J. a, & Gliem, R. R. (2003). Calculating, Interpreting, and Reporting Cronbach’s Alpha Reliability Coefficient for Likert-Type Scales,. 2003 Midwest Research to Practice Conference in Adult, Continuing, and Community Education. https://doi.org/10.1109/PROC.1975.9792

Januszewski, A., & Molenda, M. (2013). Educational technology: A definition with commentary. In Educational Technology: A Definition with Commentary. https://doi.org/10.4324/9780203054000

Mainali, B. P. (2013). Higher Order Thinking in Education. Academic Voices: A Multidisciplinary Journal. https://doi.org/10.3126/av.v2i1.8277

Mustaffa, N., Ismail, Z., Tasir, Z., & Said, M. N. H. M. (2016). The Impacts of Implementing Problem-Based Learning (PBL) in Mathematics: A Review of Literature. International

Journal of Academic Research in Business and Social Sciences.

https://doi.org/10.6007/ijarbss/v6-i12/2513

Shi, N. Z., He, X., & Tao, J. (2009). Understanding statistics and statistics education: A Chinese

perspective. Journal of Statistics Education.

https://doi.org/10.1080/10691898.2009.11889538

Tan, S. Y., & Halili, S. H. (2015). Effective Teaching of Higher-Order Thinking (HOT) in Education. The Online Journal of Distance Education and E-Learning.

Tella, A. (2007). The impact of motivation on student’s academic achievement and learning outcomes in mathematics among secondary school students in Nigeria. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education. https://doi.org/10.12973/ejmste/75390 Widiawati, L., Joyoatmojo, S., & Sudiyanto. (2018). Higher Order Thinking Skills as Effect of

Problem Based Learning in the 21st Century Learning. International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding.

Yuliati, S. R., & Lestari, I. (2018). Higher-Order Thinking Skills (Hots) Analysis Of Students In Solving Hots Question In Higher Education. Perspektif Ilmu Pendidikan. https://doi.org/10.21009/pip.322.10.

Gambar

Gambar 1. Research and Development (R&amp;D)
Tabel 9. Kategori Tafsiran Efektivitas N-Gain  Persentase  (%)  Tafsiran  &lt; 40  Tidak Efektif  40 – 55  Kurang Efektif  56 – 75  Cukup Efektif  &gt;76  Efektif

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang dapat dibuat berdasarkan hasil validasi dari ahli terhadap bahan ajar mata kuliah Persamaan diferensial berbasis higher order thinking skills

Validitas media berbasis komputer pada mata kuliah pastry diperoleh dari angket yang telah dinilai oleh validator dari berbagai kajian dengan kriteria materi

7 Penerapan Model Project Based Learning pada Mata Kuliah Penulisan Kreatif dilakukan melalui tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang bertujuan untuk (1) mendeskripsikan modul mata kuliah Bahasa Indonesia berbasis proyek, (2) mendeskripsikan tanggapan

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Proses pengembangan media pembelajaran modul interaktif dengan software Adobe Flash pada mata kuliah Matematika

Kesimpulan penelitian pengembangan e-modul berbasis STEM terintegrasi pembelajarana Inkuiri pada mata kuliah Kajian Fisika Kejuruan adalah: 1) berdasarkan penilaian

KESIMPULAN Pertama, kebutuhan dosen terhadap mata kuliah Bahasa Indonesia adalah 1 berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang relevan dengan tujuan Bahasa Indonesia sebagai penghela

Soal Ujian Tengah Semester Genap 2020/2021 Mata Kuliah Statistik