• Tidak ada hasil yang ditemukan

TERMINAL BUS ANTARMODA DI ISIMU (GORONTALO) (MOBILITAS SEBAGAI PENDEKATAN DESAIN) ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TERMINAL BUS ANTARMODA DI ISIMU (GORONTALO) (MOBILITAS SEBAGAI PENDEKATAN DESAIN) ABSTRAK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

Mahasiswa P rogram St udi S1 Arsit ekt ur UNSRAT 2

St af Dosen P engajar Jurusan Arsit ekt ur UNSRAT (Dosen P embimbing 1) 3

St af Dosen P engajar Jurusan Arsit ekt ur UNSRAT (Dosen P embimbing 2)

TERMINAL BUS ANTARMODA DI ISIMU (GORONTALO)

(MOBILITAS SEB AGAI PENDEKATAN DESAIN)

Muh. Zulkifli S aida1 Alvin J. Tinangon2

Andy A. Malik3

ABSTRAK

Salah satu prasarana yang dibutuhkan Provinsi Gorontalo yakni prasarana transportasi baik itu transportasi udara, darat, dan laut sehingga dapat menghubungkan Provinsi Gorontalo dengan Provinsi-provinsi lainnya yang ada di Indonesia terlebih khusus yang ada di pulau Sulawesi. Hal-hal inilah yang di jadikan tujuan untuk m erancang Term inal Bus Antarmoda di Isim u (Gorontalo) yang dihadirkan dengan tema m obilitas sebagai pendekatan desain yang berlokasi di kabupaten Gorontalo, kecamatan Tibawa.

Metode perancangan secara umum dengan m elakukan kajian tipologi tentang Term inal Bus Antarm oda, m etode kajian tematik tentang Mobilitas sebagai pendekatan desain, metode analisis tapak dan lingkungan, m embuat konsep-konsep desain, dan m entransformasikan konsep tersebut menjadi keutuhan desain melalui proses desain generasi dua.

Terminal Bus Antarmoda di Isim u (Gorontalo) adalah sebuah prasarana transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra dan atau antar moda transportasi serta m engatur kedatangan dan pem berangkatan kendaraan umum yang berada di desa Isimu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Tema dalam hal ini sebagai acuan dasar dalam perancangan arsitektural, serta sebagai nilai keunikan yang mewarnai keseluruhan hasil rancangan. Tem a juga dapat diartikan sebagai koridor dalam pem ecahan masalah perancangan, sehingga harus dipertimbangkan faktor asosiasi logis antara tema dan juga objek perancangan. Tema yang digunakan dalam perancangan Term inal Bus Antarm oda di Isimu (Gorontalo) adalah Mobilitas Sebagai Pendekatan Desain.

Desain arsitektural Term inal Bus Antarmoda di Isimu (Gorontalo) yang berawal dari im ajinasi dan didesain m elalui proses analisa-analisa yang dapat m endukung objek ini dihadirkan sehingga m enghasilkan suatu wadah yang bisa berfungsi untuk mem bantu dan m em permudah masyarakat Gorontalo melakukan perjalanan keluar daerah, dan memperlancar hubungkan darat antar wilayah Provinsi yang ada di Pulau Sulawesi.

Kata kunci : Terminal Bus Antarmoda di Isimu, dan Mobilitas

I. PENDAHULUAN

Provinsi Goront alo adalah salah sat u provinsi dari 34 provinsi yang ada di Indonesia saat ini. Secara geografis P rovinsi Gorontalo t erlet ak pada bagian ut ara P ulau Sulawe si, t epatnya pada 0,19’ – 1,15‘ LU dan 121,23’ –123,43’ BT. Let aknya sangat lah st rategis, karena diapit oleh dua perairan (T eluk Tomini di selat an dan Laut Sula wesi di ut ara).

Karena it u masih perlu berbagai aspek-aspek penunjang yang dapat mendukung kegiat an yang berlangsung di dalamnya, Sehingga bisa dapat memberikan perkembangan pada kota Gorontalo. Salah satu aspek penunjang yang dapat memberikan perkembangan pada kot a Goront alo yait u dari segi aspek infrastrukt ur kot a yang t erbagi at as sarana dan prasarana di dalam kot a. Dalam hal ini

(2)

prasarana yang dimaksudkan yait u prasarana transport asi, baik itu transport asi udara, laut dan darat yang dapat menghubungkan provinsi Gorontalo dengan provinsi lainnya yang ada di Indonesia terlebih khusus yang ada di pulau Sula wesi.

Pembangunan aspek transpot asi di kabupat en Goront alo selama ini belum opt imal yang diseba bkan oleh kurang memadainya infrastrukt ur t erminal yang merupakan prasarana utama transportasi darat sebagai t it ik simpul jaringan t ransport asi, dimana keberadaan t erminal sangat berperan dalam pendist ribusian kendaraan dan penumpang di suat u daerah. Dengan demikian dalam mewujudkan program pemerint ah kabupat en Goront alo unt uk memberikan pelayanan transport asi yang aman, nyaman sert a memuaskan bagi masyarakat Gorontalo dan sekitarnya, dengan menghadirkan bangunan T erminal Bus Ant armoda yang berlokasi didesa Isimu, kecamatan T ibawa, kabupat en Goront alo. Sarana ini diharapkan dapat membant u dan mempermudah masyarakat yang ada di Goront alo dan sekit arnya apabila ingin melakukan perjalanan keluar kot a/daerah.

Tema yang diambil dalam perancangan T erminal Bus Ant armoda ini adalah Mobilit as Se bagai P endekat an Desain dimana penerapan konsep ini diharapkan dapat memberi dampak yang lebih baik sert a dapat mengat ur jalur dan alur sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki yang t erjadi didalam t erminal sehingga t idak terjadi crossing, kesemeraut an dan kekacauan.

II. METO DE PERANCANGAN

Metode perancangan Terminal Bus Ant armoda dilakukan melalui 3 aspek pendekat an perancangan, yakni :

 Pendekatan Te matik, yang bertujuan untuk mendalami dan memahami prinsip-prinsip Mobilitas Sebagai Pendekatan Desain dan bagaimana penerapannya pada objek perancangan.

 Pendekatan Tipologi O bjek, yang merupakan pemahaman tipe bangunan yang akan dihadirkan baik dari segi fungsi, bent uk dan langgam. P emahaman t ipologi t erdiri dari identi fikasi dan pengolahan tipologi bangunan.

 Pendekatan Analisis Tapak dan Lingkungan, yang meliputi pemilihan lokasi dan tapak berdasarkan RT RW yang dimiliki Provinsi Gorontalo, Kabupat en Goront alo t ahun 2012-2032 dan RDT R Kecamat an T ibawa t ahun 2008 sert a analisis t apak dan lingkungan.

Proses perancangan yang akan digunakan adalah proses desain generasi II yang dikembangkan oleh John Zeisel terdapat 2 t ahapan proses yait u:

 Fase 1 (Develop the Com prehensive Knowledge of the Designer) merupakan tahap pengembangan ide atau wawasan t erhadap 3 aspek pendekat an perancangan.

 Fase 2 (Siklus Im age-Present-Test) merupakan tahap untuk menghasilkan ide-ide perancangan melalui siklus berulang yang meliputi proses pembuat an konsep, penyajian dalam bent uk gambar dan evaluasi hasil perancangan.

Beberapa st rat egi perancangan yang akan digunakan unt uk memperoleh data yang mendukung pendekat an sert a proses perancangan meliput i st udi lit eratur dan st udi komparasi t erhadap t ipologi t erminal bus, observasi lapangan t erhadap kegiatan yang berlangsung di dalam t erminal di Isimu (Goront alo), sert a wawancara sert a wawancara dengan cara mengumpulkan informasi melalui komunikasi verbal dengan dosen pembimbing dalam proses asistensi.

III. KAJIAN PERANC ANGAN 1. Deskripsi Objek Perancangan

T erminal Bus Ant armoda di Isimu (Goront alo) adalah sebuah prasarana t ransport asi jalan unt uk keperluan menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra dan/at au ant ar moda transportasi sert a mengat ur kedat angan dan pemberangkat an kendaraan umum yang berada di desa Isimu, Kecamat an T ibawa, Kabupaten Goront alo, P rovinsi Gorontalo.

2. Prospe k dan Fisibilitas O bjek Pe rancangan a. Prospe k O bjek Pe rancangan

Melalui pendalaman objek rancangan yang t elah dilakukan, maka yang menjadi prospek dari objek t ersebut adalah :

(3)

• T erminal Bus Antarmoda ini akan menjadi transportasi darat utama di Gorontalo.

• Akses ke lokasi objek rancangan yang mudah karena berada langsung di jalan Trans Sulawesi.

• Dapat mengurangi jumlah angka pengangguran yang ada di Provinsi Gorontalo • Dapat menciptakan lapangan pekerjaan

• P emerintah dapat meningkatkan AP BD Kabupaten Gorontalo

• Dapat memperlancar hubungan darat antar provinsi yang ad di pulau Sulawesi b. Fisibilitas Objek Perancangan

• Lokasi yang telah disediakan dan di arahkan sesuai dengan RT RW Provinsi Gorontalo dan Kabupaten Goront alo t ahun 2012-2032.

• Memberikan karakter pada bangunan karena melalui pendekatan desain mobilitas sirkulasi, dimana sirkulasi yang t erjadi didalam dan diluar bangunan diat ur sehingga memberikan kenyamanan pada pengguna bangunan, baik unt uk sirkulasi kendaraan maupun sirkulasi pejalan kaki.

3. Kajian Te ma Pe rancangan

a. Asosiasi logis te ma dan objek pe rancangan

T ema dalam hal ini sebagai acuan dasar dalam perancangan arsitekt ural, sert a sebagai nilai keunikan yang mewarnai keseluruhan hasil rancangan. Tema juga dapat diart ikan sebagai koridor dalam pemecahan masalah perancangan, sehingga harus dipert imbangkan fakt or asosiasi logis antara tema dan juga objek perancangan. Tema yang digunakan dalam perancangan T erminal Bus Antarmoda di Isimu (Goront alo) adalah Mobilitas sebagai Pendekatan Desain.

Lat ar belakang pemilihan t ema ini karena objek rancangan yakni t erminal bus Ant armoda erat hubungannya dengan pola-pola pergerakan, baik it u pola pergerakan kendaraan maupun pola pergerakan manusia didalamnya sehingga sangat cocok bila dipadukan dengan mobilit as sebagai pendekatan desain. Dimana bangunan ini dapat menyalurkan sarana t ransport asi yang ada di dalamnya secara keseluruhan baik it u hubungan ant ara t ransport asi darat dengan darat , darat dengan udara, sert a darat dengan laut . Dimana pola sirkulasi yang t erjadi didalamnya dapat diatasi dan diberikan t empat agar t idak t erjadi kekacauan didalamnya.

b. Kajian tema pe rancangan

Art i dari kata Mobilitas menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) yait u; 1 kesiapsiagaan unt uk bergerak; 2 gerakan berpindah-pindah; 3 Ant ar gerak perubahan yg t erjadi di ant ara warga masyarakat , baik secara fisik maupun secara social. Namun dalam hal ini, Mobilitas yang dimaksudkan yakni mengenai Mobilitas Sirkulasi, baik sirkulasi di dalam bangunan maupun di luar bangunan. Bisa juga mobilit as ini dapat dit erapkan pada fasade at au bent uk bangunan sehingga bangunan t idak kelihat an kaku, monoton dan memiliki keunikan tersendiri dari bangunan yang sudah pernah dihadirkan sebelumnya.

Sepert i yang kit a ketahui pada umumnya sirkulasi t erbagi at as 5 macam sirkulasi yakni : 1. Sirkulasi linear

2. Sirkulasi radial 3. Sirkulasi spiral 4. Sirkulasi jaringan 5. Sirkulasi campuran

Sehingga dalam mobilit as ke-5 sirkulasi ini dapat digabungkan ant ara sat u dengan lainnya sehingga t ercipt a sirkulasi yang t idak monoton dan memberikan kesan yang lain baik it u di dalam maupun di luar bangunan, Jenis Sirkulasi yang t erjadi di dalam t erminal :

1) Sirkulasi Kendaraan

Banyaknya pengunjung yang dat ang menggunakan kendaraan baik it u kendaraan pribadi dan umum sert a bus-bus angkut an menyebabkan diperkirakan sirkulasi yang t erjadi akan padat dan menimbulkan kemacet an. Unt uk sirkulasi kendaraan sendiri dibagi menjadi dua yait u :

(4)

• Sirkulasi ken daraan pribadi jenis sirkulasi ini bersifat pasif, karena kendaraan yang dat ang bukan hanya lewat t etapi menjadikan suat u kawasan sebagai t itik pemberhent ian. • Sirkulasi angk utan umum jenis ini bersifat aktif, dalam artian sirkulasi kendaraan ini

harusnya hanya melewat i kawasan/tempat t ert ent u.

P ermasalahan yang perlu diperhat ikan adalah banyaknya rut e/t rayek kendaraan umum baik it u dari Bus AKAP, Bus AKDP dan kendaraan umum lainnya yang masuk ke dalam site. Sehingga sirkulasinya perlu diperhat ikan.

2) Sirkulasi Pengunjung dan Penumpang

Sirkulasi P engunjung dan P enumpang, dimana dapat dibedakan berdasarkan tujuannya: • Sirkulasi untuk pengunjung yang mengantar.

• Sirkulasi untuk pengunjung yang menjemput. • Sirkulasi untuk pengunjung yang hanya sekedar

berkunjung.

• Sirkulasi unt uk penumpang/pengunjung penyandang cacat .

• Sirkulasi untuk penumpang yang datang. • Sirkulasi untuk penumpang yang berangkat. • Sirkulasi untuk penumpang membeli tiket.

Sirkulasi unt uk pengunjung dan penumpang diat ur sedemikian rupa sehingga baik penumpang dan pengunjung merasa nyaman dan t erat ur dengan tujuannya masing-masing.

4. Analisis Pe rancangan

a. Analisis program dasar fungsional

Berdasarkan st udi yang t elah dilakukan maka pelaku kegiat an yang ada dalam t erminal ini terdiri dari:

• P enumpang adalah semua individu yang menggunakan fasilitas-fasilitas yang diperuntukkan bagi kegiat an dalam dan luar ruang pada gedung.

• P engunjung adalah jenis pengguna yang datang hanya untuk menjemput dan berkunjung dengan akses t erhadap fasilitas-fasilitas yang ada dibat asi.

• P engelola adalah semua individu yang bekerja untuk menjalankan dan mendukung operasional bangunan.

Berdasarkan kajian t erhadap jenis pengguna pada t erminal bus maka didapat kan kebut uhan-kebut uhan ruang dikelompokkan yait u fasilit as utama, fasilit as penunjang, fasilit as pengelolah, dan fasilit as servis

b. Analisis tapak

Berdasarkan arahan dari RT RW Kabupat en Goront alo t ahun 2012-2032, lokasi yang di t ent ukan t erletak di Kecamat an T ibawa, desa Isimu.

 Se belah Utara : Sawah dan sedikit pemukiman warga setempat

 Se belah T imur : Lahan kosong atau persawahan

 Se belah Barat : Jalan desa Datahu  Se belah Selatan: Persawahan warga

Berikut ini adalah dat a-dat a survei dan olah dat a fisik lapangan sert a perhitungan kapabilit as tapak yang diuraikan sebagai berikut :

(5)

Area Sempadan :

 Jalan Ut ama di Desa Dat ahu = 5 met er

 Sempadan Bangunan (utara, timur, barat, selatan) = 5 met er

 Total luas sempadan = 4.515 m2  Perhitungan Kapabilitas Tapak :

1. Luas Sit e Efekt if = Tot al Luas Sit e – Luas Sempadan = 31.390 – 4.515 = 26.875 m2 2. BCR (50%) = LLD / TLSe = 26.875 x 50 % LLD = 13.437.5 m2 3. FAR (200%) = T LL / T LS = 26.875 x 2 TLL = 53.750 m2 4. Jumlah Lantai = 53.750 m2 / 26.875 m2 KB = 2 Lant ai

IV. KO NSEP-KO NSEP DAN HASIL RANC ANGAN a. Konse p Pe rancangan

1. Konse p Konfigurasi Massa

Konfigurasi massa dalam hal ini final zoning dilakukan dengan mengkolaborasikan sintesis dari analisis – analisis sebelumnya. T ahap pengkolaborasian: memilih 1 at au lebih at au menggabungkan alt ernat if-alt ernat if yang ada di t iap analisis, kemudian output alternat if t iap analisis menjadi layer yang disusun t umpang t indih kemudian dari sit ulah dit ent ukan t at a let ak final dari t iap fasilit as.

Sesuai dengan analisis program ruang, t erminal bus antarmoda ini t erdiri dari beberapa ruang dengan fungsinya masing – masing. Unt uk it u, fungsi – fungsi t ersebut dit ampung dalam lebih dari sat u massa, namun t etap dikonfigurasikan lewat penat aan ruang. Massa dikelompokkan berdasarkan fungsinya yait u fasilit as ut ama, fasilit as penunjang, fasilit as pengelola, dan fasilit as servis.

Gambar 3. Hasil Overlaying Dari Tiap Analisis Sumber : P enulis, 2014

Gambar 4. Hasil Konfigurasi Massa Sumber : P enulis, 2014

(6)

Gambar 5. Konsep Tat a Tapak Sumber : P enulis, 2014

Gambar 7. Konsep P enat aan Ruang Dalam

Sumber : Penulis, 2014

Gambar 8. Konsep Fasade Bangunan Sumber : P enulis, 2014 Gambar 6. Konsep Gubahan Massa

Sumber : P enulis, 2014 2. Konse p Tata Tapak

P erancangan t apak beradapt asi dengan kondisi eksist ing yangada dan pertimbangan t ematik:  Konsep t at a let ak massa dan orient asi bangunan lebih

condong kearah t imr site, mengingat bent uk dari site t ersebut adalah memanjang ke belakang at au berbent uk sepert i persegi panjang.

 Sirkulasi kendaraan di dalam tapak akan diatur sedemikian rupa dan seopt imal mungkin sehingga t idak akan t erjadi kekacauan sirkulasi (t it ik crossing) dalam t apak, mengingat objek rancangan yang akan dibangun t erminal bus yang didalamnya membut uhkan sirkulasi lebih unt uk kendaraan maupun pejalan kaki.

3. Konsep Gubahan Massa Bangunan

 Gubahan bent uk beradaptasi sesuai dengan kegiat an yang berlangsung di dalamnya dan menyesuaikan juga dengan bentukkan sit e agar bent uknya lebih opt imal sert a sejalan dengan sirkulasi.

 T erminal Bus dengan konsep penggabungan bentuk setengah lingkaran dan lingkaran t idak sempurna yang t umpang t indih, t ergabung menjadi bent uk baru yang variat if, dan dapat menampung banyak orang walaupun hanya sat u jenis akt ivitas yang t erjadi di dalamnya.

4. Konse p Pola Penataan Ruang Dalam

 P olaorganisasi ruang dalam menggunakan gabungan pola radial, clust er, linear.

 Fasilitas utama dan fasilitas pengelolah akan direncanakan saling berhubungan secara langsung 5. Konse p Fasade Bangunan

 Perpaduan material

- Solid → bet on ekspos dan panel aluminium komposit

- Transparan → kaca tempered lam inated

dengan mempert imbangkan aspek est etika pada bangunan

 Skylight pada bangunan fasilitas utama dan fasilitas penunjang

6. Konse p Struktur dan Konstruksi Bangunan

 Pondasi menggunakan gabungan pondasi batu kali dengan pondasi telapak.

 Aplikasi struktur space frame (rangka ruang) dan st rukt ur rangka kaku yang menyesuaikan dengan bent ukan massa, kolom – kolom strukt ur modular.

• Fasade/selubung menggunakan struktur cladding dengan konstruksi aluminium composit panel(ACP)

(7)

Gambar 9. Konsep Strukt ur dan Konst ruksi Sumber : Penulis, 2014

Gambar 10. Konsep Ruang Luar Sumber : P enulis, 2014 • P ada bagian atap menggunakan struktur space

frame yang dilapisi dengan aluminium composit panel (ACP)

7. Konse p Ru ang Luar

 T aman/ruang terbuka hijau serta penggunaan material berupa grass block paving pada sirkulasi tapak yang dapat membant u peresapan air hujan

 Pedestrian juga didesain bagi penyandang cacat agar lebih mempermudah penyandang cacat berjalan. b. Hasil Pe rancangan

Hasil perancangan Terminal Bus Antarm oda merupakan suat u bangunan bermassa jamak yang t erdiri dari bangunan berlant ai 1 dan 3, didesain berdasarkan prinsip-prinsip Mobilitas Sebagai Pendekatan Desain. Bangunan ini didesain dengan penekanan at au fokus implement asi konsep mobilitas yang unik dan kontras dari segi bent uk yang berbeda dengan bangunan-bangunan di sekit arnya. T idak hanya bent uk massa bangunan, t et api juga perancangan komponen-komponen lainnya sepert i penat aan ruang luar dan sirkulasi yang menggunakan konsep mobilitas sehingga memberikan kesan tersendiri kepada pengguna at aupun pengunjung. Unt uk mendukung t ema perancangan Mobilitas Sebagai Pendekatan Desain, bent uk bangunan yang dihasilkan merupakan hasil desain dari respon bent uk mobilitas t erhadap kondisi fisik t apak.

Berikut ini adalah beberapa gambaran hasil perancangan Term inal Bus Antarmoda di Isimu (Gorontalo) dengan implement asi t ema Mobilitas Sebagai Pendekatan Desain :

(8)

V. PENU TUP

Mengikut i proses perancangan spiralist ik yang senant iasa menuju pada penajaman yang t idak kunjung berakhir, maka hasil perancangan yang t ert uang dalam karya t ulis ini adalah bagian dari proses penajaman yang t erhent ikan dalam jarak t ert ent u dari kata ‘akhir’.

Dihent ikan oleh ket erbat asan wakt u, dan comprehensive knowledge perancang, perancangan Term inal Bus Antarm oda di Isimu (Gorontalo) ini t erus berjalan sehingga mendapatkan suat u bent uk arsit ekt ural yang fungsional dan sesuai dengan t ema yaitu “Mobilitas Sebagai Pendekatan Desain”. Desain arsit ekt ural Terminal Bus Antarmoda di Isimu (Gorontalo) yang berawal dari imajinasi dan didesain melalui proses analisa-analisa yang dapat mendukung objek ini dihadirkan sehingga menghasilkan suat u wadah yang bisa berfungsi unt uk membant u dan mempermudah masyarakat Goront alo melakukan perjalanan keluar daerah, dan memperlancar hubungkan darat ant ar wilayah Provinsi yang ada di P ulau Sula wesi. Namun, dibalik it u semua masih ada t erdapat kekurangan yang dit emukan dalam mendesain objek rancangan, salah sat u kekurangan yang didapat kan yakni mengenai luasan lokasi yang ditet apkan oleh pemerint ah set empat yang sangat t erbat as dan belum memenuhi persyaratan yang dit etapkan oleh P erat uran P emerint ah No.43 tahun 1993 t entang Prasarana dan Lalu Lint as Jalan.

Dengan hadirnya Term inal Bus Antarm oda di Isimu Kabupaten Gorontalo, diharapkan kepada seluruh aspek lapisan masyarakat kot a Goront alo unt uk selalu bekerja sama dan memanfaat kan sarana dan prasarana yang ada unt uk mencapai t ujuan dan sasaran dari pembangunan objek perancangan Terminal Bus Ant armoda di Isimu P rovinsi Goront alo ini, dan juga diharapkan kepada pemerint ah set empat agar dalam menet apkan at au menentukan luasan lokasi harus mengikut i dan menaat i Perat uran P emerint ah No.43 t ahun 1993 t ent ang P rasarana dan Lalu Lintas Jalan, sehingga objek ini dihadirkan dapat memenuhi segala persyarat an dan ket ent uan yang dit et apkan oleh perat uran pemerintah.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Ernest , Neufert . 2002. Dat a arsit ek Jilid 1 edisi 33. Jakart a: Erlangga -Data arsit ek Jilid 2 edisi 33. Jakart a: Erlangga

Reem, Koolhas. 1997. Ret hinking Mobilit y Quadres. Spain: CIC, Invormat ivo de la Const ruccion Perda No.4 t ahun 2011 tent ang Rencana T at a Ruang Wilayah Provinsi Goront alo. Dinas P ekerjaan Umum (PU) Kabupat en Goront alo.

Rencana T at a Ruang Wilayah Kabupat en Gorontalo t ahun 2012-2032. Dinas P ekerjaan Umum (PU) Kabupaten Gorontalo.

Gambar 11. Hasil – Hasil P erancangan Sumber : P enulis, 2014

(9)

Rencana Det ail Tata Ruang Kecamat an Tibawa tahun 2008. Dinas P ekerjaan Umum (P U) Kabupat en Goront alo.

Perat uran P emerintah No.43 t ahun 1993 tent ang Prasarana dan Lalu Lint as Jalan.

Keput usan Menteri P ekerjaan Umum Republik Indonesia No.468 t ahun 1998 tent ang P ersyarat an Teknis Aksesibilit as P ada Bangunan Umum dan Lingkungan.

Gambar

Gambar 4. Hasil Konfigurasi Massa  Sumber : P enulis, 2014
Gambar 5. Konsep Tat a Tapak   Sumber : P enulis, 2014
Gambar 9. Konsep Strukt ur dan Konst ruksi  Sumber : Penulis, 2014
Gambar 11. Hasil – Hasil P erancangan   Sumber : P enulis, 2014

Referensi

Dokumen terkait

1) Pegawai di KPP Pratama Malang Selatan sebaiknya membuat suatu terobosan baru untuk dapat meningkatkan kinerja pegawai pajak terkait dengan pemanfaatan teknologi

Target persentase pengurangan sampah di setiap kelurahan adalah lebih dari 11% (dalam rentang persentase pengurangan sampah untuk skor 3 pada Data Sekunder) dan lebih dari

ESTIMASI PEMBEBANAN TRANSFORMATOR GARDU INDUK GARUT 150 KV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Achmad Dahlan (Jl. Gegerkalong Hilir No. Sentot Alibasyah No. Sentot Alibasyah No. Sentot Alibasyah No. Terusan Buah Batu No. Terusan Buah Batu No. Terusan Buah Batu No.. 423 Jawa

Modul pelatihan simulasi aliran 1-dimensi dengan bantuan paket program hidrodinamika hec-ras UGM , Juni 2014.. The Study On Belawan Padang Integrated River Basin

2.1. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas

Naskah Publikasi: Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer Amikom Yogyakarta

KesSos Alm. Nur Ajie, Diella Almira Nasution, Dina Rahmiana, Siti Mahyardani Nst, Dina Rizky Triyanti, Adistilia Pradita, Adelina Puspita Devi, M. Iqbal, Ecko