• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tesis Peran Zakat Sebagai PAD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tesis Peran Zakat Sebagai PAD"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

Peran Zakat Sebagai

Peran Zakat Sebagai Pendapatan Asli Daerah (Pendapatan Asli Daerah (PAD)PAD)

PERANAN BAITUL MAL SEBAGAI BADAN PENGELOLA ZAKAT DALAM PERANAN BAITUL MAL SEBAGAI BADAN PENGELOLA ZAKAT DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) MENURUT UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2006 (Studi Pada Baitul Mal Kota Banda UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2006 (Studi Pada Baitul Mal Kota Banda Aceh)

(2)

Dilema Zakat sebagai PAD di Aceh

Dilema Zakat sebagai PAD di Aceh

Jum'at, 11 Maret 2011

Jum'at, 11 Maret 2011

Oleh:

Oleh: Sayed Muhammad HusenSayed Muhammad Husen

Kisah awal zakat sebagai bagian dari PAD (Pendapatan Asli Daerah) di Aceh, termuat dalam Kisah awal zakat sebagai bagian dari PAD (Pendapatan Asli Daerah) di Aceh, termuat dalam UU Nomor 18/2001 tentang Otsus NAD. Selanjutnya dimuat lagi

UU Nomor 18/2001 tentang Otsus NAD. Selanjutnya dimuat lagi dalam Pasal 180 UUdalam Pasal 180 UU  Nomor 11/2006 tentang Pemerintahan Aceh. Ketentuan ini tak dikenal di daerah lain di  Nomor 11/2006 tentang Pemerintahan Aceh. Ketentuan ini tak dikenal di daerah lain di

seluruh Indonesia. Masalah pun muncul. Dalam setiap pemeriksaan BPK atau Inspektorat, seluruh Indonesia. Masalah pun muncul. Dalam setiap pemeriksaan BPK atau Inspektorat, zakat sebagai PAD tetap dipersoalkan, apakah ketentuan tersebut telah diimplementasikan zakat sebagai PAD tetap dipersoalkan, apakah ketentuan tersebut telah diimplementasikan oleh Baitul Mal Aceh (BMA) dan Baitul Mal Kabupaten/Kota (BMK) se Aceh.

oleh Baitul Mal Aceh (BMA) dan Baitul Mal Kabupaten/Kota (BMK) se Aceh.

Menurut Ketua Dewan Pertimbangan Syariah (DPS) BMA, Prof DR Al Yasa’ Abubakar MA, Menurut Ketua Dewan Pertimbangan Syariah (DPS) BMA, Prof DR Al Yasa’ Abubakar MA, ketentuan zakat sebagai PAD sebagai “pelengkap” ketentuan zakat dapat mengurangi pajak  ketentuan zakat sebagai PAD sebagai “pelengkap” ketentuan zakat dapat mengurangi pajak   penghasilan terhutang (Pasal 192 UUPA). Jika zakat telah diakui sebagai pengurang pajak   penghasilan terhutang (Pasal 192 UUPA). Jika zakat telah diakui sebagai pengurang pajak 

dan itu artinya pendapatan negara/dearah berkurang, maka penyeimbangnya berupa dan itu artinya pendapatan negara/dearah berkurang, maka penyeimbangnya berupa  pemasukan dana negara dalam bentuk zakat sebagai PAD.

 pemasukan dana negara dalam bentuk zakat sebagai PAD.

Dalam implementasinya, tentu, bisa memunculkan masalah, sebab zakat sebagai PAD masih Dalam implementasinya, tentu, bisa memunculkan masalah, sebab zakat sebagai PAD masih harus dikecualikan dari ketentuan keuangan yang ada. Pada satu sisi pengelolaan zakat

harus dikecualikan dari ketentuan keuangan yang ada. Pada satu sisi pengelolaan zakat sebagai syariat Islam harus tetap independen dan mematuhi ketentuan syariat. Zakat harus sebagai syariat Islam harus tetap independen dan mematuhi ketentuan syariat. Zakat harus disalurkan kepada delapan

disalurkan kepada delapan asnaf.asnaf. Pada sisi lain, harus pula memperhatikan ketentuanPada sisi lain, harus pula memperhatikan ketentuan keuangan PAD. “Mematuhi” regulasi dan prosesur keuangan daerah.

keuangan PAD. “Mematuhi” regulasi dan prosesur keuangan daerah.

Di antara masalah yang muncul, misalnya kabupatan/kota tertentu diharuskan menender  Di antara masalah yang muncul, misalnya kabupatan/kota tertentu diharuskan menender   penyaluran dana zakat untuk pembelian becak mesin kepada mustahik (penerima zakat);  penyaluran dana zakat untuk pembelian becak mesin kepada mustahik (penerima zakat); zakat yang dicairkan dari dari Bendara Umum Daerah (BUD) diperlakukan sebagai dana zakat yang dicairkan dari dari Bendara Umum Daerah (BUD) diperlakukan sebagai dana hibah; zakat yang disetor tak bisa ditarik ditarik seruhnya; zakat yang ditarik dari BUD bukan hibah; zakat yang disetor tak bisa ditarik ditarik seruhnya; zakat yang ditarik dari BUD bukan dari sumber zakat, tapi sumber lainnya; penarikan zakat mesti menunggu pengesahan APBD dari sumber zakat, tapi sumber lainnya; penarikan zakat mesti menunggu pengesahan APBD yang seringkali terlambat; dan beberapa masalah lainnya.

yang seringkali terlambat; dan beberapa masalah lainnya.

Lebih tragis lagi, karena dianggap tak patuh terhadap ketentuan zakat sebagai PAD, Kepala Lebih tragis lagi, karena dianggap tak patuh terhadap ketentuan zakat sebagai PAD, Kepala BMA 2005-2010, Drs H Amrullah, sempat diperiksa oleh

BMA 2005-2010, Drs H Amrullah, sempat diperiksa oleh Kejaksaan Tinggi Aceh (2010).Kejaksaan Tinggi Aceh (2010). Beberapa BMK juga secara terburu-buru menyetor zakat sebagai PAD, tanpa menuggu aturan Beberapa BMK juga secara terburu-buru menyetor zakat sebagai PAD, tanpa menuggu aturan operasional, misalnya Perbub/Perwalkot tentang Tata Cara Penyetoran dan Penarikan Zakat operasional, misalnya Perbub/Perwalkot tentang Tata Cara Penyetoran dan Penarikan Zakat  pada BUD, akibat “tekanan” BPK atau inspektorat.

 pada BUD, akibat “tekanan” BPK atau inspektorat.

Dalam beberapa kesempatan sosialisasi juga muncul gugatan dari kalangan ulama, mengapa Dalam beberapa kesempatan sosialisasi juga muncul gugatan dari kalangan ulama, mengapa zakat harus dicatat dulu sebagai PAD. Apakah dengan begitu, zakat yang suci tak akan zakat harus dicatat dulu sebagai PAD. Apakah dengan begitu, zakat yang suci tak akan  bercampur dengan sumber PAD lainnya yang

 bercampur dengan sumber PAD lainnya yang kadang masih syubhat. Bagaimana pula BMAkadang masih syubhat. Bagaimana pula BMA dan BMK mengatur likuiditas zakat, sebab mekanisme pencairan dana zakat yang sangat dan BMK mengatur likuiditas zakat, sebab mekanisme pencairan dana zakat yang sangat  birokratik. Bahkan, pernah Ketua PW NU Aceh, Tgk H Faisal Ali meminta ketetuan zakat  birokratik. Bahkan, pernah Ketua PW NU Aceh, Tgk H Faisal Ali meminta ketetuan zakat

sebagai PAD diamandemen. sebagai PAD diamandemen.

Sebagai solusi terhadap “kesemrautan” zakat sebagai PAD, maka Pergub Nomor 55/2010 Sebagai solusi terhadap “kesemrautan” zakat sebagai PAD, maka Pergub Nomor 55/2010 tentang Tata Cara Penyotoran dan Pencairan Zakat pada Bendahara Umum Daerah, telah tentang Tata Cara Penyotoran dan Pencairan Zakat pada Bendahara Umum Daerah, telah memberikan beberapa perlakukan khusus, misalnya, zakat dapat dicairkan sebelum APBD memberikan beberapa perlakukan khusus, misalnya, zakat dapat dicairkan sebelum APBD disahkan; zakat yang melebihi target pendapatan dapat ditarik seluruhnya; penarikan zakat disahkan; zakat yang melebihi target pendapatan dapat ditarik seluruhnya; penarikan zakat mengacu kepada data-data terakhir yang disahkan DPS; sisa zakat tahun lalu dapat ditarik  mengacu kepada data-data terakhir yang disahkan DPS; sisa zakat tahun lalu dapat ditarik 

(3)

 pada tahun berikutnya; pertanggungjawaban zakat tak mengacu pada tahun anggaran; zakat  pada tahun berikutnya; pertanggungjawaban zakat tak mengacu pada tahun anggaran; zakat

dikelola oleh Badan Pelaksana BMA, walaupun telah dibentuk Sekretariat sebagai Satuan dikelola oleh Badan Pelaksana BMA, walaupun telah dibentuk Sekretariat sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Dan, beberapa pengucualian lainnya dari aturan keuangan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Dan, beberapa pengucualian lainnya dari aturan keuangan yang berlaku secara nasional.

yang berlaku secara nasional.

Memang, ketentuan zakat sebagai PAD pada tingkat kabupaten/kota di seluruh Aceh, masih Memang, ketentuan zakat sebagai PAD pada tingkat kabupaten/kota di seluruh Aceh, masih harus tindaklanjuti dengan pengesahan Perbub/Perwalkot.

harus tindaklanjuti dengan pengesahan Perbub/Perwalkot. Untuk itulah diperlukan sikap proaktif

Untuk itulah diperlukan sikap proaktif dan kesungguhan BMK dalam mengurusnya. Sebab,dan kesungguhan BMK dalam mengurusnya. Sebab, membiarkan hal ini berlarut-larut dapat berakibat pada “tercemarnya” kesucian zakat sebagai membiarkan hal ini berlarut-larut dapat berakibat pada “tercemarnya” kesucian zakat sebagai syariat Islam.

syariat Islam.

 Penulis relawan zakat, kini tinggal di Aceh  Penulis relawan zakat, kini tinggal di Aceh

(4)

Zakat Dalam UU Pemerintahan Aceh

Zakat Dalam UU Pemerintahan Aceh

Oleh

Oleh Hendra Saputra, MAHendra Saputra, MA

Undang-undang No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA)

Undang-undang No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA) merupakanmerupakan Undang-undang yang sangat spesial bagi masyarakat Aceh.

Undang-undang yang sangat spesial bagi masyarakat Aceh. Lahirnya Undang-undang iniLahirnya Undang-undang ini  punya latar belakang yang panjang

 punya latar belakang yang panjang dan punya sejarah tersendiri. Lahirnya dan punya sejarah tersendiri. Lahirnya undang-undang iniundang-undang ini diharapkan menjadi solusi dalam tegaknya perdamaian di Bumi Serambi Mekkah yang telah diharapkan menjadi solusi dalam tegaknya perdamaian di Bumi Serambi Mekkah yang telah lama mencekam dan seram akibat konflik. Disamping itu, faktor lain yang melatar belakangi lama mencekam dan seram akibat konflik. Disamping itu, faktor lain yang melatar belakangi lahirnya Undang-undang ini salah satunya ialah

lahirnya Undang-undang ini salah satunya ialah semangat dalam mengimplementasikansemangat dalam mengimplementasikan syariat Islam secara kaffah di Aceh.

syariat Islam secara kaffah di Aceh.

Zakat merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan syariat Islam di Aceh. Dalam UUPA, Zakat merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan syariat Islam di Aceh. Dalam UUPA, terdapat tiga pasal yang berkaitan dengan zakat, adalah sebagai berikut: Pasal 180 ayat (1) terdapat tiga pasal yang berkaitan dengan zakat, adalah sebagai berikut: Pasal 180 ayat (1) huruf d menyebutkan: “Zakat merupakan salah satu sumber Penerimaan Daerah (PAD) Aceh huruf d menyebutkan: “Zakat merupakan salah satu sumber Penerimaan Daerah (PAD) Aceh dan PAD Kabupaten/Kota” Pasal 191 menyebutkan: “Zakat, harta wakaf, dan harta agama dan PAD Kabupaten/Kota” Pasal 191 menyebutkan: “Zakat, harta wakaf, dan harta agama dikelola oleh Baitul Mal Aceh dan Baitul Mal Kabupaten/Kota yang diatur dalam Qanun” dikelola oleh Baitul Mal Aceh dan Baitul Mal Kabupaten/Kota yang diatur dalam Qanun” lalu Pasal 192 menyebutkan: “Zakat yang dibayar menjadi pengurang terhadap jumlah Pajak  lalu Pasal 192 menyebutkan: “Zakat yang dibayar menjadi pengurang terhadap jumlah Pajak  Penghasilan (PPh) terhutang dari wajib pajak.”

Penghasilan (PPh) terhutang dari wajib pajak.”

Derefasi ketiga pasal tersebut di atas, telah diatur dalam qanun No. 10 Tahun 2007 tentang Baitul Derefasi ketiga pasal tersebut di atas, telah diatur dalam qanun No. 10 Tahun 2007 tentang Baitul Mal. Ketiga pasal sebagaimana telah diuraikan di atas, menegaskan bahwa zakat bukan hanya Mal. Ketiga pasal sebagaimana telah diuraikan di atas, menegaskan bahwa zakat bukan hanya

kewajiban syariah semata, melainkan kewajiban yang telah ditetapkan oleh negara. Dengan demikian, kewajiban syariah semata, melainkan kewajiban yang telah ditetapkan oleh negara. Dengan demikian,  pemerintah dapat memaksa warga negara untuk menunaikan zakat, hal ini semakin jelas dengan  pemerintah dapat memaksa warga negara untuk menunaikan zakat, hal ini semakin jelas dengan

masuknya zakat sebagai salah satu PAD. Berbagai alasan dapat saja dikemukakan agar terhindar dari masuknya zakat sebagai salah satu PAD. Berbagai alasan dapat saja dikemukakan agar terhindar dari kewajiban zakat, namun pemerintah dapat menyelesaikan dan mengambil tindakan tegas dengan kewajiban zakat, namun pemerintah dapat menyelesaikan dan mengambil tindakan tegas dengan menggunakan peraturan yang ada, dengan tidak mengabaikan aturan

menggunakan peraturan yang ada, dengan tidak mengabaikan aturan yang telah ditetapkan syariah.yang telah ditetapkan syariah. Pemaksaan untuk membayar zakat oleh pemerintah muncul pertama kali pada masa Khalifah Abu Pemaksaan untuk membayar zakat oleh pemerintah muncul pertama kali pada masa Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq. Pada saat itu, khalifah menyatakan perang terhadap Kabilah Abs dan Zubyan Bakar Ash Shiddiq. Pada saat itu, khalifah menyatakan perang terhadap Kabilah Abs dan Zubyan yang membangkang untuk menunaikan zakat. Kemudian setelah itu, tidak muncul lagi masalah yang membangkang untuk menunaikan zakat. Kemudian setelah itu, tidak muncul lagi masalah  pembangkangan zakat, namun lebih cendrung kepada pengelolaannya. Kegemilangan pengelolaan  pembangkangan zakat, namun lebih cendrung kepada pengelolaannya. Kegemilangan pengelolaan zakat mencapai puncaknya pada masa Khalifah Umar ibn ‘Abdul Azis, dimana pada masa itu tidak  zakat mencapai puncaknya pada masa Khalifah Umar ibn ‘Abdul Azis, dimana pada masa itu tidak  didapati seorang pun mustahiq, sehingga dana zakat

didapati seorang pun mustahiq, sehingga dana zakat digunakan untuk membiayai pernikahan bagidigunakan untuk membiayai pernikahan bagi  pemuda/i yang tidak memiliki

 pemuda/i yang tidak memiliki biaya untuk melangsungkan pernikahan.biaya untuk melangsungkan pernikahan.

Masuknya zakat dalam UUPA, kiranya secara perlahan Pemerintah Aceh dapat mengulang masa Masuknya zakat dalam UUPA, kiranya secara perlahan Pemerintah Aceh dapat mengulang masa kegemilangan pengelolaan zakat sebagaimana pada masa

kegemilangan pengelolaan zakat sebagaimana pada masa khalifah, hanya saja sekarang diperlukankhalifah, hanya saja sekarang diperlukan keberanian, ketegasan dan keseriusan. Bahkan untuk nama lembaganya pun

keberanian, ketegasan dan keseriusan. Bahkan untuk nama lembaganya pun sama seperti pada masasama seperti pada masa khalifah yaitu Baitul Mal yang mempunyai sejarah tersendiri dalam perjuangan Islam.

khalifah yaitu Baitul Mal yang mempunyai sejarah tersendiri dalam perjuangan Islam.

Kemudian, untuk kewajiban zakat dalam UUPA, Aceh diberikan keistimewaan daripada Provinsi Kemudian, untuk kewajiban zakat dalam UUPA, Aceh diberikan keistimewaan daripada Provinsi lainnya di Indonesia, yaitu “Zakat yang dibayar menjadi pengurang terhadap jumlah Pajak 

lainnya di Indonesia, yaitu “Zakat yang dibayar menjadi pengurang terhadap jumlah Pajak  Penghasilan (PPh) terhutang dari wajib pajak.” Sebagaimana terdapat dalam pasal 192. Penghasilan (PPh) terhutang dari wajib pajak.” Sebagaimana terdapat dalam pasal 192. Saat ini, BAZNAS, Forum Zakat (FOZ) dan l

(5)

 No. 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, mereka menginginkan zakat yang dibayarkan sama  No. 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, mereka menginginkan zakat yang dibayarkan sama

seperti yang terdapat di dalam UUPA. Sementara, Aceh sejak disahkan UUPA

seperti yang terdapat di dalam UUPA. Sementara, Aceh sejak disahkan UUPA pada tahun 2006 lalu,pada tahun 2006 lalu, sampai saat sekarang belum dapat

sampai saat sekarang belum dapat diimplementasikan. Masyarakat Aceh terus bertanya-tanya dandiimplementasikan. Masyarakat Aceh terus bertanya-tanya dan sedih mengapa UU yang telah ditetapkan, belum bisa dijalankan.

sedih mengapa UU yang telah ditetapkan, belum bisa dijalankan. Pemerintah Aceh berupaya untuk mengimplementasikan pasal 192

Pemerintah Aceh berupaya untuk mengimplementasikan pasal 192 ini, namun mendapat penolakanini, namun mendapat penolakan dari Departemen Keuangan/DIRJEN Pajak, dengan al

dari Departemen Keuangan/DIRJEN Pajak, dengan al asan pajak penghasilan diatur secara tersendiriasan pajak penghasilan diatur secara tersendiri dalam UU No. 7 Tahun 1983 yang terakhir dirubah dengan UU No. 17 Tahun 2000 yang berlaku dalam UU No. 7 Tahun 1983 yang terakhir dirubah dengan UU No. 17 Tahun 2000 yang berlaku secara nasional dan mengikat siapapun tanpa kecuali. Padahal UUPA merupakan UU yang berlaku secara nasional dan mengikat siapapun tanpa kecuali. Padahal UUPA merupakan UU yang berlaku azas Leg Spesialis, yang hanya berlaku untuk Aceh.

azas Leg Spesialis, yang hanya berlaku untuk Aceh. Permasalahan ini secara perlahan sepertinya

Permasalahan ini secara perlahan sepertinya mulai redup, bahkan dalam beberapa pertemuan yangmulai redup, bahkan dalam beberapa pertemuan yang membahas tentang Implementasi UUPA, pasal ini nyaris saja luput dalam pembahasan. Bila terus membahas tentang Implementasi UUPA, pasal ini nyaris saja luput dalam pembahasan. Bila terus terjadi, maka dapat dipastikan pasal ini hanya akan menjadi hiasan atau pajangan dalam UUPA terjadi, maka dapat dipastikan pasal ini hanya akan menjadi hiasan atau pajangan dalam UUPA

semata, tanpa ada implementasi. Semangat untuk menjalankan syariat Islam dengan dukungan UUPA semata, tanpa ada implementasi. Semangat untuk menjalankan syariat Islam dengan dukungan UUPA yang merupakan UU yang sangat spesial

yang merupakan UU yang sangat spesial bagi masyarakat Aceh, sepertinya hanya akan bagi masyarakat Aceh, sepertinya hanya akan menjadimenjadi dongeng belaka tanpa ada keikhlasan dari Pemerintah Pusat dan keseriusan dari Pemerintah Aceh dongeng belaka tanpa ada keikhlasan dari Pemerintah Pusat dan keseriusan dari Pemerintah Aceh untuk mengimplementasikan pasal-pasal dalam UUPA yang berkaitan dengan syariat Islam, termasuk  untuk mengimplementasikan pasal-pasal dalam UUPA yang berkaitan dengan syariat Islam, termasuk  masalah zakat.

masalah zakat.

Sekiranya masyarakat Aceh secara bersama-sama mendorong dan berdoa,

Sekiranya masyarakat Aceh secara bersama-sama mendorong dan berdoa, agar aparatur di Pemerintahagar aparatur di Pemerintah Pusat dapat terbuka hatinya untuk mencermati kembali pasal 192 UUPA ini, agar kekhususan yang Pusat dapat terbuka hatinya untuk mencermati kembali pasal 192 UUPA ini, agar kekhususan yang terdapat dalam UUPA ini dapat dirasakan. Kepada Pemerintah Aceh kiranya dapat le

terdapat dalam UUPA ini dapat dirasakan. Kepada Pemerintah Aceh kiranya dapat le bih giat untuk bih giat untuk  memperjuangkan pasal ini kepada Pemerintah Pusat agar dapat diimplementasikan. Semoga tulisan memperjuangkan pasal ini kepada Pemerintah Pusat agar dapat diimplementasikan. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat. Wallahu ‘alam bi ash shawaf.

ini dapat bermanfaat. Wallahu ‘alam bi ash shawaf. Penulis,

Penulis,amil Baitul Mal Acehamil Baitul Mal Aceh SUMBER :

(6)

Intensifikasi Zakat Sebagai PAD

Intensifikasi Zakat Sebagai PAD

April 1, 2011 April 1, 2011 tags:

tags: apbaapba,, apbdapbd,, PADPAD,, Sayed Muhammad HusenSayed Muhammad Husen,, zakatzakat

oleh syukriy oleh syukriy

 Sayed Muhammad Husen

 Sayed Muhammad Husen

Satu dari 18 catatan DPR Aceh terhadap realisasi APBA 2007 adalah, supaya Pemerintah Satu dari 18 catatan DPR Aceh terhadap realisasi APBA 2007 adalah, supaya Pemerintah Aceh meningkatkan PAD dengan melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi zakat (

Aceh meningkatkan PAD dengan melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi zakat ( Kontras, Kontras, 17/12/ 2008

17/12/ 2008). Catatan ini cukup beralasan, mengingat ketentuan UU No 11/2006 tentang). Catatan ini cukup beralasan, mengingat ketentuan UU No 11/2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA) Pasal 180, bahwa zakat merupakan salah satu sumber  Pemerintahan Aceh (UUPA) Pasal 180, bahwa zakat merupakan salah satu sumber  Pendapatan Asli Aceh dan Pendapatan Asli Kabupaten/Kota.

Pendapatan Asli Aceh dan Pendapatan Asli Kabupaten/Kota.

Pertanyaanya, bagaimana PAD zakat ini dapat ditingkatkan? Benarkah potensi zakat cukup Pertanyaanya, bagaimana PAD zakat ini dapat ditingkatkan? Benarkah potensi zakat cukup  besar di Aceh? Mengapa PAD zakat belum signifikan? Mengapa pula Baitul Mal sebagai  besar di Aceh? Mengapa PAD zakat belum signifikan? Mengapa pula Baitul Mal sebagai

otoritas pengumpulan zakat belum bekerja maksimal dalam mendongkrak pendapatan zakat? otoritas pengumpulan zakat belum bekerja maksimal dalam mendongkrak pendapatan zakat? Apa pula kendala yang

Apa pula kendala yang dihadapi Baitul Mal dihadapi Baitul Mal dalam meningkatkan kinerjanya?dalam meningkatkan kinerjanya?

Peningkatan penghimpunan zakat sebagai PAD terkait erat dengan kebijakan pemerintah Peningkatan penghimpunan zakat sebagai PAD terkait erat dengan kebijakan pemerintah (provinsi dan kabupaten/kota) terhadap regulasi dan manajemen Baitul Mal. Dari segi (provinsi dan kabupaten/kota) terhadap regulasi dan manajemen Baitul Mal. Dari segi regulasi, memang, ketentuan Pasal 180 UUPA dapat menjadi dasar yang kuat. Regulasi ini regulasi, memang, ketentuan Pasal 180 UUPA dapat menjadi dasar yang kuat. Regulasi ini telah dilengkapi dengan Qanun No 10/2007 tentang Baitul Mal, Permendagri tentang

telah dilengkapi dengan Qanun No 10/2007 tentang Baitul Mal, Permendagri tentang

Sekretariat Baitul Mal dan Lembaga Keistimewaan Aceh lainnya (MPU, MAA dan MPD), Sekretariat Baitul Mal dan Lembaga Keistimewaan Aceh lainnya (MPU, MAA dan MPD), Pergub tentang Mekanisme Pengelolaan Zakat

Pergub tentang Mekanisme Pengelolaan Zakat dan Pergub tentang Susunan Organisasi dandan Pergub tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Baitul Mal Aceh.

Tata Kerja Baitul Mal Aceh.

Saya mendapatkan informasi, masalah mendasar yang dirasakan Baitul Mal tingkat provinsi Saya mendapatkan informasi, masalah mendasar yang dirasakan Baitul Mal tingkat provinsi dan kabupaten/kota adalah, belum mendukungnya manejemen kelembagaan

dan kabupaten/kota adalah, belum mendukungnya manejemen kelembagaan untuk untuk 

meningkatkan pendapatan zakat. Hal ini dapat dimaklumi, Baitul Mal Aceh baru beroperasi meningkatkan pendapatan zakat. Hal ini dapat dimaklumi, Baitul Mal Aceh baru beroperasi Januari 2004, sementara Baitul Mal Kabupaten/Kota rata-rata baru beroperasi 2006. Ada Januari 2004, sementara Baitul Mal Kabupaten/Kota rata-rata baru beroperasi 2006. Ada Baitul Mal Kabupaten/Kota yang baru diresmikan 2008 (Sabang dan Tamiang). Bahkan, Baitul Mal Kabupaten/Kota yang baru diresmikan 2008 (Sabang dan Tamiang). Bahkan, Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya

Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya dan Kota Sabulussalam hingga Januari 2009 belumdan Kota Sabulussalam hingga Januari 2009 belum membetuk Baitul Mal.

membetuk Baitul Mal.

Menurut Kepala Baitul Mal Aceh, Amrullah, dari potensi yang ada bisa saja Baitul Mal Menurut Kepala Baitul Mal Aceh, Amrullah, dari potensi yang ada bisa saja Baitul Mal

mengumpul zakat hingga mencapai Rp 1 trilyun. Sumber zakat ini berasal dari berbagai jenis mengumpul zakat hingga mencapai Rp 1 trilyun. Sumber zakat ini berasal dari berbagai jenis zakat susuai ketentuan Qanun Baitul Mal mencakup zakat fitrah, penghasilan/pendapatan dan zakat susuai ketentuan Qanun Baitul Mal mencakup zakat fitrah, penghasilan/pendapatan dan  jasa, emas, uang, perdagangan, perusahaan, perindustrian, pertanian,

 jasa, emas, uang, perdagangan, perusahaan, perindustrian, pertanian, perkebunan, perikanan,perkebunan, perikanan,  peternakan, pertambangan, dan rikaz.

 peternakan, pertambangan, dan rikaz. Menurut ketentuan qanun, yang termasuk PAD hanyaMenurut ketentuan qanun, yang termasuk PAD hanya zakat yang dipungut oleh Baitul Mal Aceh dan Baitul Mal Kabupaten/Kota. Tidak termasuk  zakat yang dipungut oleh Baitul Mal Aceh dan Baitul Mal Kabupaten/Kota. Tidak termasuk  zakat mal dan zakat fitrah yang dihimpun oleh Baitul Mal Gampong. Karena itu, potensi Rp 1 zakat mal dan zakat fitrah yang dihimpun oleh Baitul Mal Gampong. Karena itu, potensi Rp 1 trilyun tak seluruhnya menjadi PAD.

trilyun tak seluruhnya menjadi PAD.

Baitul Mal Aceh dan Baitul Mal Kabupaten/Kota tahun 2007 baru berhasil mengumpulkan Baitul Mal Aceh dan Baitul Mal Kabupaten/Kota tahun 2007 baru berhasil mengumpulkan zakat Rp 38 milyar/tahun (

zakat Rp 38 milyar/tahun ( Data Baitul Mal Directory 2007  Data Baitul Mal Directory 2007 ). Diperkirakan 2008 meningkat). Diperkirakan 2008 meningkat hingga 43 milyar (datanya sedang dikumpulkan). Sementara Baitul Mal Aceh saja baru hingga 43 milyar (datanya sedang dikumpulkan). Sementara Baitul Mal Aceh saja baru  berhasil menghimpun zakat Rp 3 milyar/tahun. Zakat fitrah dan zakat mal yang dihimpun  berhasil menghimpun zakat Rp 3 milyar/tahun. Zakat fitrah dan zakat mal yang dihimpun

(7)

Baitul Mal Gampong belum ada datanya, walaupun secara formal 30% Baitul Mal Gampong Baitul Mal Gampong belum ada datanya, walaupun secara formal 30% Baitul Mal Gampong telah terbentuk.

telah terbentuk.

Jadi, untuk dapat meningkatkan penghimpunan zakat sebagai PAD

Jadi, untuk dapat meningkatkan penghimpunan zakat sebagai PAD diperlukan langkah-diperlukan

langkah-langkah konkret, antara lain: Pertama, perlunya penyamaan persepsi pemerintah dan legislatif  langkah konkret, antara lain: Pertama, perlunya penyamaan persepsi pemerintah dan legislatif  terhadap regulasi zakat di Aceh. Kenyataan selama ini, baru sebagian saja pemerintah dan terhadap regulasi zakat di Aceh. Kenyataan selama ini, baru sebagian saja pemerintah dan DPRK yang menganggap penting penghimpunan zakat sebagai PAD. Zakat

DPRK yang menganggap penting penghimpunan zakat sebagai PAD. Zakat baru dipahamibaru dipahami sebagai bagian syariat Islam, belum menjadi otoritas negara. Di tingkat provinsi pun, persepsi sebagai bagian syariat Islam, belum menjadi otoritas negara. Di tingkat provinsi pun, persepsi ini belum sama, sehingga sinerjisitas antara Baitul Mal Aceh, Sekretariat Daerah dan Dinas ini belum sama, sehingga sinerjisitas antara Baitul Mal Aceh, Sekretariat Daerah dan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aceh belum terwujud.

Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aceh belum terwujud.

Kedua, perlu segera dituntaskan kerancuan pemahaman terhadap ketentuan Pasal 192 UUPA Kedua, perlu segera dituntaskan kerancuan pemahaman terhadap ketentuan Pasal 192 UUPA tentang zakat dapat mengurangi pajak penghasilan. Memang, menurut Amrullah, Pemerintah tentang zakat dapat mengurangi pajak penghasilan. Memang, menurut Amrullah, Pemerintah Aceh pernah menyurati Dirjen Pajak untuk dapat mengeluarkan keputusan supaya ketentuan Aceh pernah menyurati Dirjen Pajak untuk dapat mengeluarkan keputusan supaya ketentuan ini dapat dilaksanakan. Hanya saja, secara tertulis Dirjen Pajak mengatakan, ketentuan

ini dapat dilaksanakan. Hanya saja, secara tertulis Dirjen Pajak mengatakan, ketentuan tersebut tak dapat dilaksanakan karena bertentangan dengan UU Pajak Penghasilan. Untuk  tersebut tak dapat dilaksanakan karena bertentangan dengan UU Pajak Penghasilan. Untuk  ini, diperlukan advokasi yang tuntas oleh Pemerintah Aceh, dengan cara meminta fatwa ini, diperlukan advokasi yang tuntas oleh Pemerintah Aceh, dengan cara meminta fatwa Mahkamah Agung atau

Mahkamah Agung atau judicial review judicial review melalui Mahkamah Konstitusi.melalui Mahkamah Konstitusi.

Ketiga, menjadikan Baitul Mal sebagai amil profesional. Ini adalah hal mendesak harus Ketiga, menjadikan Baitul Mal sebagai amil profesional. Ini adalah hal mendesak harus dipenuhi dalam waktu dekat. Lima tahun kiprah Baitul Mal Aceh sudah cukup untuk  dipenuhi dalam waktu dekat. Lima tahun kiprah Baitul Mal Aceh sudah cukup untuk 

“memproklamirkan” diri sebagai sebuah badan amil profesional. Demikian juga Baitul Mal “memproklamirkan” diri sebagai sebuah badan amil profesional. Demikian juga Baitul Mal Kabupaten/Kota. Pimpinan dan karyawan harus direkrut berdasarkan kualifikasi dan

Kabupaten/Kota. Pimpinan dan karyawan harus direkrut berdasarkan kualifikasi dan kompetensi yang memadai. Profesionalisme Baitul Mal dapat diwujudkan melalui kompetensi yang memadai. Profesionalisme Baitul Mal dapat diwujudkan melalui  pembenahan sistem menajemen, akuntansi, merketing/fundraising, teknologi informasi,  pembenahan sistem menajemen, akuntansi, merketing/fundraising, teknologi informasi,

kualitas SDM dan fasilitasi biaya operasional dengan dana ABBD/APBK. kualitas SDM dan fasilitasi biaya operasional dengan dana ABBD/APBK.

Selain upaya di atas, saya juga menganggap penting pembudayaan zakat melalui pendidikan Selain upaya di atas, saya juga menganggap penting pembudayaan zakat melalui pendidikan dan sosialisasi terpadu dan berkelanjutan. Saatnya penghimpunan zakat tidak hanya terfokus dan sosialisasi terpadu dan berkelanjutan. Saatnya penghimpunan zakat tidak hanya terfokus  pada zakat penghasilan PNS dan kaum profesional saja, tapi patut dipikirkan strategi jangka  pada zakat penghasilan PNS dan kaum profesional saja, tapi patut dipikirkan strategi jangka  panjang dengan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran umat terhadap kewajiban

 panjang dengan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran umat terhadap kewajiban  berzakat.

 berzakat.

Semoga zakat sebagai PAD dapat diintensifkan 2009 ini sebagaimana harapan DPRA, Semoga zakat sebagai PAD dapat diintensifkan 2009 ini sebagaimana harapan DPRA,

sehingga zakat menjadi solusi bagi pemberdayaan ekonomi dan sosial keislaman masyarakat sehingga zakat menjadi solusi bagi pemberdayaan ekonomi dan sosial keislaman masyarakat Aceh.

Aceh. Sumber:

(8)

Ketentuan Pidana Zakat di Aceh

Ketentuan Pidana Zakat di Aceh

Oleh

Oleh Sayed Muhammad HusenSayed Muhammad Husen

Zakat dan pengelolaannya di Aceh, selain merupakan ketentuan syariat Islam, telah pula menjadi Zakat dan pengelolaannya di Aceh, selain merupakan ketentuan syariat Islam, telah pula menjadi hukum positif. Sebab zakat dan

hukum positif. Sebab zakat dan pengelolaannya diatur dengan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2006pengelolaannya diatur dengan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA) dan Qanun Aceh Nomor 10 tahun 2007 tentang Baitul Mal. tentang Pemerintahan Aceh (UUPA) dan Qanun Aceh Nomor 10 tahun 2007 tentang Baitul Mal. Zakat sebagai hukum positif mengikat muzakki (wajib zakat) dan mengatur amil sebagai pemegang Zakat sebagai hukum positif mengikat muzakki (wajib zakat) dan mengatur amil sebagai pemegang otoritas manajemen zakat.

otoritas manajemen zakat.

UUPA pasal 191 memberi kewenangan pengelolaan zakat kepada Baitul Mal Aceh dan Baitul Mal UUPA pasal 191 memberi kewenangan pengelolaan zakat kepada Baitul Mal Aceh dan Baitul Mal kabupaten/kota dalam provinsi Aceh, yang selanjutnya diatur dengan Qanun Aceh. Pasal 192 UUPA kabupaten/kota dalam provinsi Aceh, yang selanjutnya diatur dengan Qanun Aceh. Pasal 192 UUPA menjadi landasan zakat sebagai pengurang pajak

menjadi landasan zakat sebagai pengurang pajak penghasilan dan pasal 180 menetapkan zakat sebagaipenghasilan dan pasal 180 menetapkan zakat sebagai salah satu PAD (Pendapatan Asli Daerah). Karena itu, zakat di Aceh

salah satu PAD (Pendapatan Asli Daerah). Karena itu, zakat di Aceh dikelola oleh negaradikelola oleh negara (pemerintah). Tak diberi ruang lagi pihak swasta menjadi amil zakat.

(pemerintah). Tak diberi ruang lagi pihak swasta menjadi amil zakat.

Pasal 21 ayat (1) Qanun 10/2007 menetapkan, “Setiap orang yang beragama Islam atau badan yang Pasal 21 ayat (1) Qanun 10/2007 menetapkan, “Setiap orang yang beragama Islam atau badan yang dimiliki oleh orang Islam dan berdomisili dan/atau melakukan kegiatan usaha di Aceh yang

dimiliki oleh orang Islam dan berdomisili dan/atau melakukan kegiatan usaha di Aceh yang

memenuhi syarat sebagai muzakki menunaikan zakat melalui Baitul Mal setempat.” Qanun juga telah memenuhi syarat sebagai muzakki menunaikan zakat melalui Baitul Mal setempat.” Qanun juga telah menetapkan wilayah kerja masing-masing tingkatan Baitu Mal: Baitul Mal Aceh, Baitul Mal

menetapkan wilayah kerja masing-masing tingkatan Baitu Mal: Baitul Mal Aceh, Baitul Mal Kab/Kota, Baitul Mal Kemukiman (pemerintahan setingkat di bawah kecamatan) dan Baitul Mal Kab/Kota, Baitul Mal Kemukiman (pemerintahan setingkat di bawah kecamatan) dan Baitul Mal Gampong/Desa.

Gampong/Desa.

Sementara jenis-jenis harta yang wajib dikeluarkan zakat, disebutkan dalam Pasal 18 Qanun 10/2007, Sementara jenis-jenis harta yang wajib dikeluarkan zakat, disebutkan dalam Pasal 18 Qanun 10/2007, yaitu: zakat emas, perak, logam mulia lainnya dan uang; zakat perdagangan dan perusahaan; zakat yaitu: zakat emas, perak, logam mulia lainnya dan uang; zakat perdagangan dan perusahaan; zakat  perindustrian; zakat pertanian, zakat perkebunan dan perikanan;

 perindustrian; zakat pertanian, zakat perkebunan dan perikanan; zakat peternakan; zakatzakat peternakan; zakat  pertambangan; zakat pendapatan dan jasa; dan zakat rikaz.

 pertambangan; zakat pendapatan dan jasa; dan zakat rikaz. Ketentuan pidana

Ketentuan pidana

Lebih lanjut, terhadap pelanggar zakat di Aceh, dikenakan pidana seperti diatur dalam pasal 50, Lebih lanjut, terhadap pelanggar zakat di Aceh, dikenakan pidana seperti diatur dalam pasal 50,  bahwa setiap muzakki (orang Islam atau

 bahwa setiap muzakki (orang Islam atau badan) yang tidak melaksanakan kewajibannya, dihukumbadan) yang tidak melaksanakan kewajibannya, dihukum karena melakukan jarimah ta’zir (hukuman denda)

karena melakukan jarimah ta’zir (hukuman denda) dengan ‘uqubat (pidana), berupa denda palingdengan ‘uqubat (pidana), berupa denda paling sedikit satu kali nilai zakat yang wajib dibayarkan, paling banyak dua kali nilai

sedikit satu kali nilai zakat yang wajib dibayarkan, paling banyak dua kali nilai zakat yang wajibzakat yang wajib dibayarkan. Bagi perusahaan yang memerlukan audit khusus oleh Baitul

dibayarkan. Bagi perusahaan yang memerlukan audit khusus oleh Baitul Mal, wajib membayar Mal, wajib membayar  seluruh biaya yang diperlukan.

seluruh biaya yang diperlukan.

Qanun 10/2007 juga menetapkan pidana bagi

Qanun 10/2007 juga menetapkan pidana bagi yang membuat surat palsu atau memalsukan surat yang membuat surat palsu atau memalsukan surat BaitulBaitul Mal yang dapat mengakibatkan gugurnya kewajiban

Mal yang dapat mengakibatkan gugurnya kewajiban membayar zakat, yaitu dihukum dengan uqubatmembayar zakat, yaitu dihukum dengan uqubat ta’zir berupa denda paling banyak Rp 3 juta, paling sedikit Rp 1 juta atau hukuman kurungan paling ta’zir berupa denda paling banyak Rp 3 juta, paling sedikit Rp 1 juta atau hukuman kurungan paling lama tiga bulan atau paling sedikit satu bulan.

lama tiga bulan atau paling sedikit satu bulan.

Kemudian, siapa yang melakukan, turut melakukan

Kemudian, siapa yang melakukan, turut melakukan atau membantu melakukan penggelapan zakatatau membantu melakukan penggelapan zakat atau harta agama lainnya,

atau harta agama lainnya, yang seharusnya diserahkan pengelolaannya kepada Baitul Mal, dihukumyang seharusnya diserahkan pengelolaannya kepada Baitul Mal, dihukum  berupa cambuk di depan umum paling sedikit satu kali, paling banyak tiga kali, dan denda paling  berupa cambuk di depan umum paling sedikit satu kali, paling banyak tiga kali, dan denda paling

sedikit satu kali, paling banyak dua kali dari nilai zakat, waqaf dan harta a

sedikit satu kali, paling banyak dua kali dari nilai zakat, waqaf dan harta a gama yang digelapkan.gama yang digelapkan. Amil (petugas Baitul Mal) yang mengelola zakat fitrah dan zakat mal

(9)

nazir waqaf, yang melakuklan penyelewengan pengelolaan z

nazir waqaf, yang melakuklan penyelewengan pengelolaan z akat dan harta agama dihukum akat dan harta agama dihukum uqubatuqubat ta’zir berupa denda Rp 1 juta, paling banyak Rp 3 juta atau hukuman kurungan paling singkat dua ta’zir berupa denda Rp 1 juta, paling banyak Rp 3 juta atau hukuman kurungan paling singkat dua  bulan atau paling lama enam bulan dan membayar kembali kepada Baitul Mal senilai zakat atau harta  bulan atau paling lama enam bulan dan membayar kembali kepada Baitul Mal senilai zakat atau harta

gama yang diselewengkan. gama yang diselewengkan.

Sementara jika pelanggaran atau penyelewengan dilakukan oleh badan (perusahaan, PT, CV dan Sementara jika pelanggaran atau penyelewengan dilakukan oleh badan (perusahaan, PT, CV dan koperasi dan yayasan sebagai wajib zakat)

koperasi dan yayasan sebagai wajib zakat) ‘uqubatnya dijatuhkan kepada pimpinan atau pengurus‘uqubatnya dijatuhkan kepada pimpinan atau pengurus  badan tersebut, sesuai dengan tanggungjawabnya.

 badan tersebut, sesuai dengan tanggungjawabnya. Qanun 10/2007 pasal 45-49 telah pula

Qanun 10/2007 pasal 45-49 telah pula mengatur tentang mekanisme penyidikan dan penuntutanmengatur tentang mekanisme penyidikan dan penuntutan terhadap pelanggaran zakat dan pengelolaannya di Aceh, sehingga Baitul Mal dapat melaporkan terhadap pelanggaran zakat dan pengelolaannya di Aceh, sehingga Baitul Mal dapat melaporkan kepada polisi muzakki yang ingkar zakat dan amil yang melakukan penyimpangan zakat dan harta kepada polisi muzakki yang ingkar zakat dan amil yang melakukan penyimpangan zakat dan harta agama. Selanjutnya diadili oleh Mahkamah Syar’iyah.

agama. Selanjutnya diadili oleh Mahkamah Syar’iyah.

Demikian ketentuan pidana Islam tentang zakat dan pengelolaannya di Aceh, yang telah diatur dalam Demikian ketentuan pidana Islam tentang zakat dan pengelolaannya di Aceh, yang telah diatur dalam Qanun 10/2007, sebagai implementsai syariat Islam kaffah. Ketentuan pidana ini lebih maju

Qanun 10/2007, sebagai implementsai syariat Islam kaffah. Ketentuan pidana ini lebih maju

dibandingkan pengaturan dalam UU Nomor 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, yang hanya dibandingkan pengaturan dalam UU Nomor 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, yang hanya memberi sanksi kepada amil yang

memberi sanksi kepada amil yang melakukan penyimpangan.melakukan penyimpangan.

Semoga dengan ketentuan pidana ini kesadaran muzakki akan terus meningkat dan amil pun lebih Semoga dengan ketentuan pidana ini kesadaran muzakki akan terus meningkat dan amil pun lebih amanah dan profesional. Zakat semakin dirasakan manfaatnya dalam

amanah dan profesional. Zakat semakin dirasakan manfaatnya dalam mewujudkan keadilan ekonomimewujudkan keadilan ekonomi dan pembebasan sosial di negeri ini.

dan pembebasan sosial di negeri ini. Sumber:

Sumber: http://www.hidayatullah.com/read/18599/24/08/2011/ketentuanhttp://www.hidayatullah.com/read/18599/24/08/2011/ketentuan-pidana-zakat-di-aceh.html-pidana-zakat-di-aceh.html

Kajian Zakat di Kampus Kajian Zakat di Kampus Oleh Sayed Muhammad Husen

(10)

Dalam lima tahun terakhir kajian tentang zakat di kampus perguruan tinggi semakin diminati. Dalam lima tahun terakhir kajian tentang zakat di kampus perguruan tinggi semakin diminati. Demikian sekilas amatan saya dan berinteraksi langsung dengan beberapa aktivitas kajian dan Demikian sekilas amatan saya dan berinteraksi langsung dengan beberapa aktivitas kajian dan  penelitian tentang zakat. Indikator yang ada menunjukkan dosen dan mahasiswa Universitas Syiah  penelitian tentang zakat. Indikator yang ada menunjukkan dosen dan mahasiswa Universitas Syiah

Kuala dan IAIN Ar-Raniry semakin meminati kajian zakat. Yang terbaru, tim dosen Fakultas Kuala dan IAIN Ar-Raniry semakin meminati kajian zakat. Yang terbaru, tim dosen Fakultas Ekonomi Unsyiah meneliti tentang desain

Ekonomi Unsyiah meneliti tentang desain organisasi, akuntansi dan transparansi pengelolaan zakatorganisasi, akuntansi dan transparansi pengelolaan zakat  pada Baitul Mal Aceh (BMA). Dosen fakultas hukum meneliti implementasi zakat sebagai PAD.  pada Baitul Mal Aceh (BMA). Dosen fakultas hukum meneliti implementasi zakat sebagai PAD. Saya sendiri mendapat amanah mengajar mata kuliah Perundang-undangan Zakat pada Fakultas Saya sendiri mendapat amanah mengajar mata kuliah Perundang-undangan Zakat pada Fakultas Syariah (2004), kemudian hingga sekarang mengajar mata kuliah Manajemen Zakat, Infaq dan Syariah (2004), kemudian hingga sekarang mengajar mata kuliah Manajemen Zakat, Infaq dan Shadaqah Fakultas Dakwah dan mata kuliah Perundang-undangan Waqaf, Zakat dan Baitul Mal Shadaqah Fakultas Dakwah dan mata kuliah Perundang-undangan Waqaf, Zakat dan Baitul Mal Fakultas Hukum Universitas Muhamadiyah Aceh.

Fakultas Hukum Universitas Muhamadiyah Aceh.

Fakta lain menarik kita simak, hampir setiap bulan ada saja mahasiswa konsultasi untuk menulis Fakta lain menarik kita simak, hampir setiap bulan ada saja mahasiswa konsultasi untuk menulis skipsi dan tugas mata kuliah ke BMA. Ada juga yang magang atau praktek kerja, seperti dari D3 skipsi dan tugas mata kuliah ke BMA. Ada juga yang magang atau praktek kerja, seperti dari D3 Akuntansi Unsyiah, D3 Perbankan Syariah IAIN Ar-Raniry dan STAIN Malikussaleh. Puluhan orang Akuntansi Unsyiah, D3 Perbankan Syariah IAIN Ar-Raniry dan STAIN Malikussaleh. Puluhan orang telah menyelesaikan laporan, skripsi, tesis dan desertasi dengan obyek penelitian BMA. Belum lagi telah menyelesaikan laporan, skripsi, tesis dan desertasi dengan obyek penelitian BMA. Belum lagi yang di Baitul Mal Kab/Kota (BMK).

yang di Baitul Mal Kab/Kota (BMK).

Para amil BMA juga mendapatkan informasi dari interaksi pribadi dan forum diskusi/seminar yang Para amil BMA juga mendapatkan informasi dari interaksi pribadi dan forum diskusi/seminar yang dihadirinya, bahwa mahasiswa dan dosen semakin sering membahas tema-tema zakat dan baitul mal. dihadirinya, bahwa mahasiswa dan dosen semakin sering membahas tema-tema zakat dan baitul mal. Pembahasan itu dilakukan dalam kuliah maupun secara informal dalam obrolan warung kopi. Tentu Pembahasan itu dilakukan dalam kuliah maupun secara informal dalam obrolan warung kopi. Tentu  pembahasannya ada yang positif, ada yang begatif.

 pembahasannya ada yang positif, ada yang begatif. Ada yang mendukung gerakan zakat di Ada yang mendukung gerakan zakat di bawahbawah lokomotif baitul mal, ada pula yang mengkritisinya.

lokomotif baitul mal, ada pula yang mengkritisinya.

Maraknya kajian zakat dikalangan intektual tak terlepas dari iklim yang kondusif, yaitu formalisasi Maraknya kajian zakat dikalangan intektual tak terlepas dari iklim yang kondusif, yaitu formalisasi syariat Islam di Aceh sejak 2002. Salah satu agenda pelaksanaan syariat Islam kaffah adalah

syariat Islam di Aceh sejak 2002. Salah satu agenda pelaksanaan syariat Islam kaffah adalah

 pembentukan baitu mal. Badan amil resmi ini berwenang mengelola zakat, waqaf dan harta agama  pembentukan baitu mal. Badan amil resmi ini berwenang mengelola zakat, waqaf dan harta agama

lainnya. Maka dikeluarkanlah SK Gubernur

lainnya. Maka dikeluarkanlah SK Gubernur Nomor 18/2003 tentang Susunan Organisasi dan TataNomor 18/2003 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Baitul Mal, sebagai dasar hukum pembentukan Baitul Mal Aceh.

Kerja Baitul Mal, sebagai dasar hukum pembentukan Baitul Mal Aceh. BMA (ketika itu bernama Badan Baitul Mal Provinsi NAD) mulai

BMA (ketika itu bernama Badan Baitul Mal Provinsi NAD) mulai beroperasi secara resmi pada 12beroperasi secara resmi pada 12 Januari 2004, ditadai dengan pelantikan Kepala BMA (Drs HM Yusuf Hasan SH) dan Wakil Kepala Januari 2004, ditadai dengan pelantikan Kepala BMA (Drs HM Yusuf Hasan SH) dan Wakil Kepala (Drs H Nurdin AR) oleh Gubernur Aceh, Abdullah Puteh.

(Drs H Nurdin AR) oleh Gubernur Aceh, Abdullah Puteh.

Saya memahami gairah dosen dan mahasiswa menulis atau meneliti tentang zakat, telah memberikan Saya memahami gairah dosen dan mahasiswa menulis atau meneliti tentang zakat, telah memberikan kontrubsi cukup berarti bagi gerakan zakat

kontrubsi cukup berarti bagi gerakan zakat di Aceh. Gerakan zakat di Aceh. Gerakan zakat mencakup sosialisasi, edukasi,mencakup sosialisasi, edukasi, regulasi dan menajemen yang baik.

regulasi dan menajemen yang baik. Sementara kontribusi yang diberikan kalangan kampus lebihSementara kontribusi yang diberikan kalangan kampus lebih  bersifat sosialisasi dan edukasi spontan dan swadaya. Bait

 bersifat sosialisasi dan edukasi spontan dan swadaya. Bait ul Mal tak perlu ul Mal tak perlu mengeluarkan biaya,mengeluarkan biaya, kecuali dalam bentuk sponsorship penelitian.

kecuali dalam bentuk sponsorship penelitian. Kajian zakat di

Kajian zakat di kampus semakin pentingnya maknanya jika terus berkembang hingga ke kampus semakin pentingnya maknanya jika terus berkembang hingga ke perguruanperguruan tingga swasta di seluruh Aceh. Untuk ini, baitul mal perlu mendorong kaum intektelual mengkaji, tingga swasta di seluruh Aceh. Untuk ini, baitul mal perlu mendorong kaum intektelual mengkaji, meneliti dan menulis tentang zakat dengan cara mengintensifkan “kampanye” zakat, waqaf dan harta meneliti dan menulis tentang zakat dengan cara mengintensifkan “kampanye” zakat, waqaf dan harta agama lainya di kampus-kampus seluruh Aceh. Kampanye

agama lainya di kampus-kampus seluruh Aceh. Kampanye dapat dilakukan dalam dilakukan dalamdapat dilakukan dalam dilakukan dalam  bentuk seminar, diskusi, warkshop atau sayembara menulis. Bisa

 bentuk seminar, diskusi, warkshop atau sayembara menulis. Bisa juga mensponsori penelitian zakat.juga mensponsori penelitian zakat. Salah satu issue zakat yang dianggap menarik menjadi tema kajian di kampus adalah zakat produktif, Salah satu issue zakat yang dianggap menarik menjadi tema kajian di kampus adalah zakat produktif, yaitu bagaimana mendayagunakan zakat sebagai modal

(11)

dhuafa. Hal ini didukung oleh tesis dan disertasi tentang zakat produktif oleh Hendra Saputra MA dan dhuafa. Hal ini didukung oleh tesis dan disertasi tentang zakat produktif oleh Hendra Saputra MA dan Dr Armiadi Musa MA.

Dr Armiadi Musa MA.

Bahkan, Shafwan Bendadeh juga sedang menulis tesis

Bahkan, Shafwan Bendadeh juga sedang menulis tesis serupa: pengelolaan zakat produktif olehserupa: pengelolaan zakat produktif oleh BMA. Atau, bisa juga tema bagaimana mewujudkan keadilan ekonomi dan sosial dengan dana zakat. BMA. Atau, bisa juga tema bagaimana mewujudkan keadilan ekonomi dan sosial dengan dana zakat. Percayalah, tema zakat tak akan kering dari inspirasi, apalagi jika dilihat dari

Percayalah, tema zakat tak akan kering dari inspirasi, apalagi jika dilihat dari perspektif delapan asnaf perspektif delapan asnaf  zakat. Sungguh zakat tetap menjadi kajian menarik di perguruan tinggi dan juga di dalam masyarakat. zakat. Sungguh zakat tetap menjadi kajian menarik di perguruan tinggi dan juga di dalam masyarakat.

Zakat Produktif: Memberdayakan Ekonomi Kaum Miskin

Zakat Produktif: Memberdayakan Ekonomi Kaum Miskin

Oleh:

(12)

Istilah zakat produktif dapat ditemui dalam UU No 38/1999 tentang Pengelolaan Zakat. Istilah ini Istilah zakat produktif dapat ditemui dalam UU No 38/1999 tentang Pengelolaan Zakat. Istilah ini dimak

dimaksudkasudkan, n, sebagsebagian ian dana zakat dana zakat dapat disalurkadapat disalurkan n dengdengan an pola produktifpola produktif, , selain disalurkselain disalurkan an dalamdalam  bentuk konsumtif. Zakat menjadi sumber dana pemberdayaan ekonomi fakir miskin. Qanun Aceh No  bentuk konsumtif. Zakat menjadi sumber dana pemberdayaan ekonomi fakir miskin. Qanun Aceh No 10/2008 tentang Baitul Mal juga menganut prinsip ini, bahwa zakat di Aceh dapat disalurkan dalam 10/2008 tentang Baitul Mal juga menganut prinsip ini, bahwa zakat di Aceh dapat disalurkan dalam  bentuk produktif di antaranya pemberian modal

 bentuk produktif di antaranya pemberian modal usaha kepada fakir miskin.usaha kepada fakir miskin.

Dengan ketentuan ini, maka zakat produktif telah menjadi fikih negara, artinya, perbedaan pendapat Dengan ketentuan ini, maka zakat produktif telah menjadi fikih negara, artinya, perbedaan pendapat dikalangan ulama tentang boleh tidaknya penyaluran zakat dalam bentuk bergulir atau diproduktifkan dikalangan ulama tentang boleh tidaknya penyaluran zakat dalam bentuk bergulir atau diproduktifkan telah berakhir dengan adanya ketentuan UU dan qanun. Baitul Mal atau lembaga zakat lainnya telah berakhir dengan adanya ketentuan UU dan qanun. Baitul Mal atau lembaga zakat lainnya menjadikan regulasi

menjadikan regulasi ini sebagai pedoman ini sebagai pedoman operasional dalam mendoperasional dalam mendayagunakan zakat.ayagunakan zakat.

Sebelum UU dan qanun zakat disahkan, sejak awal tahun 80-an pekerja ekonomi kerakyatan syariah Sebelum UU dan qanun zakat disahkan, sejak awal tahun 80-an pekerja ekonomi kerakyatan syariah di Indonesia telah mengembangkan konsep lembaga keuangan mikro syariah (LKMS)

di Indonesia telah mengembangkan konsep lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) baitul mal wat baitul mal wat  tamwil 

tamwil  (BM(BMT) T) atau di atau di AceAceh h dikdikenaenal l dendengangan baitul baitul qiradqiradh.h. SebSebagiagian an dandana a yanyang g dihdihimpimpun un dandan didayagunakan LKMS ini juga berasal dari sumber zakat, infaq dan sedekah (ZIS). Hanya saja, waktu didayagunakan LKMS ini juga berasal dari sumber zakat, infaq dan sedekah (ZIS). Hanya saja, waktu itu belum

itu belum ada reguada regulasi negara.lasi negara.

BMT menyalurkan dana yang bersumber dari zakat kepada nasabah/anggota yang baru memulai BMT menyalurkan dana yang bersumber dari zakat kepada nasabah/anggota yang baru memulai usaha (wirausa

usaha (wirausaha ha baru) dan baru) dan kepadkepada a yang usahanya gagal. BMT yang usahanya gagal. BMT merasmerasa a bertabertanggunnggungjawagjawab b terhadterhadapap nasabah yang gagal dan mendukungnya untuk bangkit kembali dengan menyuntikkan dana segar dari nasabah yang gagal dan mendukungnya untuk bangkit kembali dengan menyuntikkan dana segar dari sumber zakat. Dengan dana ini nasabah tidak lagi terbebani bagi hasil/margin.

sumber zakat. Dengan dana ini nasabah tidak lagi terbebani bagi hasil/margin.

Zakat produktif pernah disalurkan dalam jumlah terbatas oleh Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Zakat produktif pernah disalurkan dalam jumlah terbatas oleh Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (BAZI

(BAZIS) S) di di Aceh Aceh (199(1993-2003-2003). 3). Hanya saja, Hanya saja, penyapenyalurannlurannya ya belum menggunakbelum menggunakan an prinsprinsip-prip-prinsipinsip  pendampingan dan dalam jumlah dana yang terbatas. Karena, BAZIS belum mampu menghimpun  pendampingan dan dalam jumlah dana yang terbatas. Karena, BAZIS belum mampu menghimpun

dana dalam jumlah besar. dana dalam jumlah besar.

Pengalaman Pengalaman

Baitul Mal Aceh (BMA) yang beroperasi 13 Januari 2004 sejak awal telah menyiapkan Program Baitul Mal Aceh (BMA) yang beroperasi 13 Januari 2004 sejak awal telah menyiapkan Program Zakat Produktif (PZP) dengan melatih pengelola dan pendamping lapangan. Pengelola PZP dilatih Zakat Produktif (PZP) dengan melatih pengelola dan pendamping lapangan. Pengelola PZP dilatih oleh Pinbuk Aceh dengan menggali pengalaman teman-teman pekerja

oleh Pinbuk Aceh dengan menggali pengalaman teman-teman pekerja baitul baitul qiradqiradhh di Aceh yangdi Aceh yang telah merasakan asam garam dalam mengentaskan kemiskinan melalui LKMS (mulai 1995).

telah merasakan asam garam dalam mengentaskan kemiskinan melalui LKMS (mulai 1995).

Dalam rangka rehabilitasi Aceh pasca tsunami, BMA menyalurkan zakat produktif melalui kerjasama Dalam rangka rehabilitasi Aceh pasca tsunami, BMA menyalurkan zakat produktif melalui kerjasama den

dengan gan BPRBPRS S HarHareukeukat, at, BPRBPRS S BaiBaiturturrahrahman man dan dan BPRBPRS S HikHikmah mah WakWakilailah. h. ProProgragram m ini ini tidtidak ak    be

  berlarlangsngsung ung lamlama, a, karkarena ena BMA BMA ingingin in menmenggagganti nti forformulmula a penpenyaluyaluran ran modmodal al usausaha ha tanptanpa a bagbagii hasil/margin dengan pola

hasil/margin dengan pola qardhul hasanqardhul hasan (tanpa bagi hasil dan margin). Pola ini sangat mungkin(tanpa bagi hasil dan margin). Pola ini sangat mungkin dilakukan, karena BMA mendapatkan dana operasional dari

(13)

Sejak 2006 hingga sekarang, BMA menyalurkan zakat produktif melalui badan otonom yang khusus Sejak 2006 hingga sekarang, BMA menyalurkan zakat produktif melalui badan otonom yang khusus dibentuk yaitu UPZP (Unit Pengelola Zakat Produktif). Unit ini dipimpin oleh seorang manajer, dibentuk yaitu UPZP (Unit Pengelola Zakat Produktif). Unit ini dipimpin oleh seorang manajer, ditamb

ditambah ah tenaga administratenaga administrasi/pemsi/pembukabukaan, an, dan dan pendpendamping lapangan. amping lapangan. Mereka telah Mereka telah mendamendapatkapatkann  pembekalan dari praktisi zakat, pegiat ekonomi kerakyatan dan pekerja

 pembekalan dari praktisi zakat, pegiat ekonomi kerakyatan dan pekerja baitul qiradhbaitul qiradh di Banda Acehdi Banda Aceh dan Jakarta.

dan Jakarta.

BMA menyalurkan

BMA menyalurkan zakat produktif kepada tiga zakat produktif kepada tiga sektor: pertama, peternakan ssektor: pertama, peternakan sapi dan kambing; kedua,api dan kambing; kedua,  petani sayur dan holtikultura; dan ketiga, usaha mikro di pasar-pasar tradisional di Banda Aceh dan  petani sayur dan holtikultura; dan ketiga, usaha mikro di pasar-pasar tradisional di Banda Aceh dan Aceh. Hingga kini telah membina hampir 500 mustahik dengan total dana bergulir Rp 2 milyar. Aceh. Hingga kini telah membina hampir 500 mustahik dengan total dana bergulir Rp 2 milyar. Mereka menerima modal usaha Rp 500 ribu hingga Rp 5 juta.

Mereka menerima modal usaha Rp 500 ribu hingga Rp 5 juta.

Pener

Penerima ima zakat produkzakat produktif tif harus memenuhharus memenuhi i persypersyaratan yang aratan yang telah ditetapktelah ditetapkan an UPZP antara UPZP antara lain:lain:   be

  berasrasal al dardari i kelkeluaruarga ga mismiskinkin; ; punpunya ya potpotensensi i wirwirausausaha aha ataatau u penpengalgalamaaman n awaawal l berbertantani/ti/ternernak;ak; komitmen mengembalikan dana dalam periode satu tahun; bersedia mengikuti pengajian bulanan; dan komitmen mengembalikan dana dalam periode satu tahun; bersedia mengikuti pengajian bulanan; dan men

mengikgikuti uti atuaturanran-at-aturauran n yanyang g teltelah ah disdisepaepakatkati i daldalam am kelkelompompok ok damdampinpingangan, , tertermasmasuk uk berbersedsediaia menanda-tangani perjanjian kerjasama.

menanda-tangani perjanjian kerjasama.

Dalam melakukan pendataan, pendamping UPZP menggunakan sistem jemput bola. Calon mustahik  Dalam melakukan pendataan, pendamping UPZP menggunakan sistem jemput bola. Calon mustahik  did

didataatangangai i ke ke loklokasi asi masmasinging-ma-masinsing g ununtuk tuk diwdiwawaawancancarai rai dan dan ververifikifikasiasi. . DemDemikiaikian n jugjuga a ciccicilanilan angsuran setiap bulan dijemput ke lokasi, saat pengajian bulanan berlangsung di masjid/meunasah angsuran setiap bulan dijemput ke lokasi, saat pengajian bulanan berlangsung di masjid/meunasah sekitar lokasi dampingan UPZP. Bahkan, pernah terjadi pengajian bulanan berlangsung di gubuk  sekitar lokasi dampingan UPZP. Bahkan, pernah terjadi pengajian bulanan berlangsung di gubuk  lokasi petani cabai.

lokasi petani cabai.

Penerima zakat produktif dilanjutkan pinjamannya setelah lunas. Namun, tidak dilanjutkan lagi bagi Penerima zakat produktif dilanjutkan pinjamannya setelah lunas. Namun, tidak dilanjutkan lagi bagi yang tidak punya itikad baik. Misalnya tidak disiplin dalam mengangsur pinjaman dan mengikuti yang tidak punya itikad baik. Misalnya tidak disiplin dalam mengangsur pinjaman dan mengikuti  pengajian bulanan. Bagi yang gagal akibat musibah atau hal-hal yang tidak disengaja akan ditambah  pengajian bulanan. Bagi yang gagal akibat musibah atau hal-hal yang tidak disengaja akan ditambah dengan santunan zakat konsumtif dan tidak perlu dikembalikan. Diberikan juga zakat konsumtif dan dengan santunan zakat konsumtif dan tidak perlu dikembalikan. Diberikan juga zakat konsumtif dan  peralatan kerja bagi petani

 peralatan kerja bagi petani sayur/hortikultura sambil menuggu hasil panen/produksi.sayur/hortikultura sambil menuggu hasil panen/produksi.

Sebelum zakat produktif disalurkan, dilakukan sosialisasi supaya mustahik dapat memahami maksud Sebelum zakat produktif disalurkan, dilakukan sosialisasi supaya mustahik dapat memahami maksud dan tujuan program, termasuk memahami filosofi zakat produktif dan mengapa pengajian bulanan dan tujuan program, termasuk memahami filosofi zakat produktif dan mengapa pengajian bulanan menjadi penting. Sosialisasi juga diakukan kepada masyarakat sekitar lokasi dan masyarakat luas menjadi penting. Sosialisasi juga diakukan kepada masyarakat sekitar lokasi dan masyarakat luas ten

tentantang g ketketentuentuan an fikfikih ih dan dan regregulaulasi si zakzakat at proprodukduktif tif di di AceAceh. h. TelTelah ah pulpula a dildilakuakukan kan penpenyamyamaanaan  persepsi soal zakat produktif ini bagi amil zakat/karyawan baitul mal seluruh Aceh.

 persepsi soal zakat produktif ini bagi amil zakat/karyawan baitul mal seluruh Aceh.

Dari hasil evaluasi pengelola UPZP, 20% dari musthik memang bermasalah, misalnya tidak disiplin Dari hasil evaluasi pengelola UPZP, 20% dari musthik memang bermasalah, misalnya tidak disiplin mencicil pinjaman, bahkan ada yang macet; tidak rutin mengikuti pengajian bulanan; menganggap mencicil pinjaman, bahkan ada yang macet; tidak rutin mengikuti pengajian bulanan; menganggap zakat produktif tidak perlu dikembalikan; tidak jujur dan amanah; dan sebagian lagi gagal usaha zakat produktif tidak perlu dikembalikan; tidak jujur dan amanah; dan sebagian lagi gagal usaha karena belum berpengalaman, faktor cuaca/alam, dan pilihan usaha yang tidak tepat.

(14)

Pengembangan Pengembangan

Selain Baitul Mal Aceh, Baitul Mal Kabupaten/Kota seluruh Aceh juga melakukan program serupa. Selain Baitul Mal Aceh, Baitul Mal Kabupaten/Kota seluruh Aceh juga melakukan program serupa. Telah ada keputusan bersama antar baitul mal se Aceh untuk menyalurkan zakat produktif 40% dari Telah ada keputusan bersama antar baitul mal se Aceh untuk menyalurkan zakat produktif 40% dari senif miskin. Untuk pengelolaannya dibentuk UPZP di level kabupaten/kota.

senif miskin. Untuk pengelolaannya dibentuk UPZP di level kabupaten/kota.

Pe

Pengngemembabangngan an zazakakat t prprododukuktif tif ununtutuk k memembmbererdadayayakakan n ekekononomomi i kakaum um mimiskskin in inini i teterjarjadidi  perkembangan yang cepat.

 perkembangan yang cepat. Sebab, selain Sebab, selain zakat produktif juga dapat dzakat produktif juga dapat disalurkan infaq produkisalurkan infaq produktif yangtif yang sifatnya lebih longgar dari segi fikih. Infaq produktif adalah sejumlah dana yang dihimpun baitul mal sifatnya lebih longgar dari segi fikih. Infaq produktif adalah sejumlah dana yang dihimpun baitul mal dari pengusaha rekanan pemerintah. Setiap pengusaha yang mencairkan dana proyek di kas daerah dari pengusaha rekanan pemerintah. Setiap pengusaha yang mencairkan dana proyek di kas daerah dipungut infaq 0,5% dari total nilai proyek.

dipungut infaq 0,5% dari total nilai proyek.

Selain BMA, di antara BMK yang telah mengembangakan infak produktif yaitu Baitul Mal Aceh Selain BMA, di antara BMK yang telah mengembangakan infak produktif yaitu Baitul Mal Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara dan Abdya. Kabupaten yang terakhir ini malah lebih maju lagi dengan Besar, Pidie, Aceh Utara dan Abdya. Kabupaten yang terakhir ini malah lebih maju lagi dengan gagas

gagasan an pengpengembangembangan an kebukebun n kelapkelapa a sawit sawit dan dan memprmemproduktoduktifkan sebagian anggaran ifkan sebagian anggaran gampogampongng melalui Baitul Mal Gampong (BMG).

melalui Baitul Mal Gampong (BMG).

Selain mengoptimalkan zakat produktif, sedang dikaji kemungkinan mengelola infak dan sumber  Selain mengoptimalkan zakat produktif, sedang dikaji kemungkinan mengelola infak dan sumber  dana lainnya dengan pola komersial. Sehingga, baitul mal dapat berperan ganda: fungsi sosial dan dana lainnya dengan pola komersial. Sehingga, baitul mal dapat berperan ganda: fungsi sosial dan fungs

fungsi i komerkomersial. Fungsi sial. Fungsi sosiasosial l dilakudilakukan kan dengan optimaliadengan optimaliasi si zakatzakat, , semensementara tara fungsfungsi i komerkomersialsial melalui pendayagunaan dana infak.

melalui pendayagunaan dana infak.

Refleksi Refleksi

Zakat produktif diyakini dapat menjadi alternatif sumber dana pemberdayaan ekonomi kaum miskin. Zakat produktif diyakini dapat menjadi alternatif sumber dana pemberdayaan ekonomi kaum miskin. Masala

Masalahnya sangat tergantung pada hnya sangat tergantung pada kemampkemampuan baitul uan baitul mal mal dalam menghimpdalam menghimpun, mengelola danun, mengelola dan mendayagunakan dana zakat. Baitul Mal dituntut memperkuat kelembagaan, meningkatkan kulitas mendayagunakan dana zakat. Baitul Mal dituntut memperkuat kelembagaan, meningkatkan kulitas SDM pengelola (amil) dan melengkapi regulasi yang diperlukan.

SDM pengelola (amil) dan melengkapi regulasi yang diperlukan.

Bahkan, untuk jangka panjang, BMG dapat diperankan sebagai satu institusi pemberdayaan ekonomi Bahkan, untuk jangka panjang, BMG dapat diperankan sebagai satu institusi pemberdayaan ekonomi rakyat. Berbagai program pemberdyaan ekonomi rakyat yang selama ini berlangsung di tingkat paling rakyat. Berbagai program pemberdyaan ekonomi rakyat yang selama ini berlangsung di tingkat paling   bawah (gampo

  bawah (gampong) dapat ng) dapat diintegdiintegrasikarasikan n kepakepada da BMG BMG sebagsebagai ai satu lembaga yang satu lembaga yang bekerbekerja ja secarsecaraa  profesional dan bekelanjutan. Keunggulan baitul mal karena mengembangkan eknonomi kaum miskin  profesional dan bekelanjutan. Keunggulan baitul mal karena mengembangkan eknonomi kaum miskin

dengan mengggunakan pola ekonomi syariah. dengan mengggunakan pola ekonomi syariah.

Kita mengharapkan, pemberdayaan ekonomi kaum miskin dengan

Kita mengharapkan, pemberdayaan ekonomi kaum miskin dengan menggunakan dana zakat produktif menggunakan dana zakat produktif  menjadi satu model pemberdayaan ekonomi yang dapat dikembangkan di seluruh pelosok Aceh. menjadi satu model pemberdayaan ekonomi yang dapat dikembangkan di seluruh pelosok Aceh.

(15)

Selain bentuk memerangi kemiskinan, upaya ini menjadi bagian dari implementasi syariat Islam di Selain bentuk memerangi kemiskinan, upaya ini menjadi bagian dari implementasi syariat Islam di   bi

  bidandang g ekoekonomnomi. i. UntUntuk uk iniini, , BMA BMA dan dan BMK BMK menmenjadjadi i fakfaktor tor penpenententu, u, apaapakah prorakah proram m ini ini dapdapatat dilaks

dilaksanakan berkelaanakan berkelanjutan dengan manajemen yang njutan dengan manajemen yang profprofesionesional? al? SemogSemoga a para amil para amil yang telahyang telah mengikrarkan diri kebekerja demi perbaikan nasip kaum miskin, dapat terus menerus menginstal mengikrarkan diri kebekerja demi perbaikan nasip kaum miskin, dapat terus menerus menginstal energi jihadnya bagi pembebasan kaum miskin dari

energi jihadnya bagi pembebasan kaum miskin dari jeratan kemiskinan.jeratan kemiskinan.

Pendayagunaan Zakat Fitrah

Pendayagunaan Zakat Fitrah

Oleh

Oleh Sayed Muhammad HusenSayed Muhammad Husen

Pada umumnya muslimin Aceh menunaikan za

Pada umumnya muslimin Aceh menunaikan za kat fitrah pada penghujung bulan suci kat fitrah pada penghujung bulan suci ramadhan.ramadhan.

Mereka menyerahkan kepada panitia yang ada di masjid, meunasah, bahkan ada juga yang membayar  Mereka menyerahkan kepada panitia yang ada di masjid, meunasah, bahkan ada juga yang membayar  zakat fitrah kepada guru pengajian.

zakat fitrah kepada guru pengajian. Hanya sedikit yang menyerahkan masing-masing kepadaHanya sedikit yang menyerahkan masing-masing kepada mustahik atau melalui organisasi keagamaan, Pe

mustahik atau melalui organisasi keagamaan, Pe rti dan Muhammadiyah, misalnya.rti dan Muhammadiyah, misalnya. Biasanya, sebuah kampung, sejak malam 27 ramadhan

Biasanya, sebuah kampung, sejak malam 27 ramadhan secara otomatis terbentuk panitia penerimasecara otomatis terbentuk panitia penerima zakat fitrah yang dikomandoi oleh

zakat fitrah yang dikomandoi oleh imam masjid/meunasah. Dibantu oleh beberapa anggota dari imam masjid/meunasah. Dibantu oleh beberapa anggota dari unsur unsur  aparatur gampong dan kepemudaan. Mereka berkerja dua hingga tiga malam untuk menerima dan aparatur gampong dan kepemudaan. Mereka berkerja dua hingga tiga malam untuk menerima dan

(16)

mendisribusikan zakat ini. Bahkan, bagi gampong yang

mendisribusikan zakat ini. Bahkan, bagi gampong yang penduduknya relatif sedikit, mereka mampupenduduknya relatif sedikit, mereka mampu menyelesaikannya dalam satu malam.

menyelesaikannya dalam satu malam.

Pada umumnya di Aceh, zakat fitrah dibayar dalam bentuk beras atau uang tunai. Diterima dan dicatat Pada umumnya di Aceh, zakat fitrah dibayar dalam bentuk beras atau uang tunai. Diterima dan dicatat oleh panitia (amil). Bahkan, ada yang disertai dengan bacaan, bahwa zakat telah diserahkan dan

oleh panitia (amil). Bahkan, ada yang disertai dengan bacaan, bahwa zakat telah diserahkan dan  panitia pun menerimanya untuk disalurkan kepada

 panitia pun menerimanya untuk disalurkan kepada yang berhak menerimanya. Terjadilah ijab kabul.yang berhak menerimanya. Terjadilah ijab kabul. Hal menarik dari prosesi penerimaan dan penyaluran zakat fitrah di gampong, semuanya terjadi dalam Hal menarik dari prosesi penerimaan dan penyaluran zakat fitrah di gampong, semuanya terjadi dalam suasana terbuka dan penuh persaudaraan. Masyarakat dapat menyaksikan dari dekat

suasana terbuka dan penuh persaudaraan. Masyarakat dapat menyaksikan dari dekat siapa saja yangsiapa saja yang menyerahkan dan siapa pula yang menerima zakat fitrah. Dapat pula mengakses pencatatan dan menyerahkan dan siapa pula yang menerima zakat fitrah. Dapat pula mengakses pencatatan dan  pelaporan zakat yang dibuat oleh panitia. Sungguh transparan. Sungguh pengelolaan zakat fitrah di  pelaporan zakat yang dibuat oleh panitia. Sungguh transparan. Sungguh pengelolaan zakat fitrah di

gampong berlangsung dalam semangat silaturrahim antar warga

gampong berlangsung dalam semangat silaturrahim antar warga gampong.gampong.

Celaknya memang, kita masih menjumpai gampong tertentu yang mendistribusikan zakat fitrah Celaknya memang, kita masih menjumpai gampong tertentu yang mendistribusikan zakat fitrah kepada 100% warga. Dengan semangat kebersamaan pula,

kepada 100% warga. Dengan semangat kebersamaan pula, mereka telah memutuskan, bahwa 100%mereka telah memutuskan, bahwa 100% warga gampong itu terdiri dari fakir miskin. Tak ada upaya untuk memilah mana yang sudah

warga gampong itu terdiri dari fakir miskin. Tak ada upaya untuk memilah mana yang sudah dianggap “mampu” (tak pantas menerima zakat) dan siapa pula yang masih miskin.

dianggap “mampu” (tak pantas menerima zakat) dan siapa pula yang masih miskin.

Seharusnya, pihak berwenang, dalam hal ini Dinas Syariat Islam dan Departemen Agama perlu lebih Seharusnya, pihak berwenang, dalam hal ini Dinas Syariat Islam dan Departemen Agama perlu lebih gencar lagi melakukan sosialisasi, bahwa

gencar lagi melakukan sosialisasi, bahwa zakat fitrah hanya diperuntukkan bagi fakir dan zakat fitrah hanya diperuntukkan bagi fakir dan miskin.miskin. Kemudian pihak kantor statistik, juga dapat melakukan hal serupa dan menjelaskan berapa persen Kemudian pihak kantor statistik, juga dapat melakukan hal serupa dan menjelaskan berapa persen sebenarnya fakir dan miskin pada setiap

sebenarnya fakir dan miskin pada setiap gampong di Aceh.gampong di Aceh.

Dengan demikian, kita harapkan, zakat fitrah akan lebih mendekati sasaran yang ingin dicapai yaitu Dengan demikian, kita harapkan, zakat fitrah akan lebih mendekati sasaran yang ingin dicapai yaitu “memberdayakan” fakir miskin. Andai saja zakat

“memberdayakan” fakir miskin. Andai saja zakat fitrah benar-benar didistribusikan untuk fakir fitrah benar-benar didistribusikan untuk fakir  miskin, maka sebagian dari zakat fitrah itu dapat digunakan untuk pemberdayaan ekonomi yang miskin, maka sebagian dari zakat fitrah itu dapat digunakan untuk pemberdayaan ekonomi yang  berkelanjutan. Sehingga pemberdayaan tidak hanya berlangsung selama tiga

 berkelanjutan. Sehingga pemberdayaan tidak hanya berlangsung selama tiga atau empat hari, hanyaatau empat hari, hanya selama idul fitri saja.

selama idul fitri saja.

Sumber: Gema Baiturrahman Sumber: Gema Baiturrahman

Mengoptimalkan Fungsi DPS Baitul Mal Aceh

Mengoptimalkan Fungsi DPS Baitul Mal Aceh

Oleh: Sayed Muhammad Husen Oleh: Sayed Muhammad Husen

Dewan Pertimbangan Syariah (DPS) adalah unsur penting dalam kelembagaan Baitul Mal Aceh Dewan Pertimbangan Syariah (DPS) adalah unsur penting dalam kelembagaan Baitul Mal Aceh

(BMA), selain dua unsur lainnya: Badan Pelaksana (Bapel) dan Sekretariat. Dikatakan penting, karena (BMA), selain dua unsur lainnya: Badan Pelaksana (Bapel) dan Sekretariat. Dikatakan penting, karena kebijakan umum pendayagunaan zakat disahkan oleh DPS.

kebijakan umum pendayagunaan zakat disahkan oleh DPS. Pendayagunaan zakat tentu berdampak Pendayagunaan zakat tentu berdampak  luas terhadap pemberdayaan sosial, ekonomi dan pengembangan citra BMA. DPS yang terdiri dari luas terhadap pemberdayaan sosial, ekonomi dan pengembangan citra BMA. DPS yang terdiri dari ulama, pakar zakat dan ahli keuangan Islam mendapatkan mandat “mewakili” gubernur dalam ulama, pakar zakat dan ahli keuangan Islam mendapatkan mandat “mewakili” gubernur dalam menetapkan penggunaan dana ZISWAF.

menetapkan penggunaan dana ZISWAF.

Keberadaan DPS-BMA menjadi silang pendapat dikalangan legislator DPRA pada 2007, sehingga Keberadaan DPS-BMA menjadi silang pendapat dikalangan legislator DPRA pada 2007, sehingga Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2007 tentang Bitul Mal tidak mengakuai eksistensi DPS. Menurut Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2007 tentang Bitul Mal tidak mengakuai eksistensi DPS. Menurut mereka, peran dan fungsi DPS sebagai pengawas BMA dapat dilakukan oleh Mejelis

Referensi

Dokumen terkait

berbahasa Inggris tetapi dia tidak menyebutkan surat kabar apa. Teknik yang digunakannya dalam membaca yaitu pertama-tama dia baca dahulu teks bacaan tersebut kemudian dia

Karakteristik siswa diketahui melalui wawancara lisan dengan guru dan beberapa siswa serta pemberian angket karakteristik siswa (Lampiran 2) yang terdiri dari 10

Hasil penelitian: mengungkapkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik pada nilai rerata VO 2 maks pada laki – laki antara pekerja kantoran

ditangani di PONED yang masih rendah yaitu Puskesmas Sitanggal dengan jumlah kasus yang dapat ditangani selama tahun 2015 yakni 11,18% kasus dari total seluruh

Aristoteles (384322 SM) pernah menjadi murid Plato selama 20 tahun hingga Plato meninggal. Ia senang melakukan perjalanan ke berbagai tempat dan pernah menjadi guru

Persoalan cabai merah sebagai komoditas sayuran yang mudah rusak, dicirikan oleh produksinya yang fluktuatif, sementara konsumsinya relatif stabil. Kondisi ini menyebabkan

Temuan dan analisis data penelitian memiliki karakteristik bahan ajar yang dikembangkan melalui MER yaitu: bahan ajar dikembangkan sesuai dengan aspek kompetensi

Proses konstruksi mahasiswa yang berkemampuan spatial visualization (SV) dalam menyelesaikan masalah geometri bidang berdasarkan indikator proses konstruksi