• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN TENTANG PENGGUNAAN STRATEGI BELAJAR BAHASA DAN TINGKAT KEMAHIRAN BERBAHASA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN TENTANG PENGGUNAAN STRATEGI BELAJAR BAHASA DAN TINGKAT KEMAHIRAN BERBAHASA"

Copied!
275
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

TENTANG PENGGUNAAN STRATEGI BELAJAR BAHASA DAN TINGKAT KEMAHIRAN BERBAHASA

Bab ini akan memaparkan pengunaan SBB dan TKB responden pembelajar bahasa Indonesia sebagai BA di La Trobe University dan Deakin University di Melbourne, Australia dan penggunaan SBB dan TKB pembelajar bahasa Inggris sebagai BA di IKIP Bandung, Indonesia dalam proses belajarnya. Dari kedua jenis kelompok responden dibahas juga perbedaan intensitas penggunaan SBB tersebut. Hal lainnya yang dianalisis dari data kedua kelompok responden ini yaitu kontribusi intensitas penggu-naan SBB terhadap TKB-nya. Selanjutnya, bagian ini juga akan mendes-kripsikan penggunaan SBB oleh pembelajar yang TKB-nya BAIK, SE-DANG, dan KURANG berdasarkan hasil wawancara. Dengan demikian, bagian ini terdiri atas empat bagian: (l)intensitas penggunaan SBB; (2) tingkat kemahiran berbahasa (TKB), (3) SBB berdasarkan wawancara; dan (4) kontribusi SBB temadap TKB.

A. Intensitas Penggunaan SBB

Pada bagian ini, pertama-tama akan diketengahkan data mengenai intensitas penggunaan SBB responden pembelajar bahasa Indonesia sebagai BA di Deakin dan La Trobe University kemudian data mengenai intensitas penggunaan SBB responden pembelajar bahasa Inggris sebagai BA di IKIP Bandung.

(2)

1. Intensitas Penggunaan SBB Pembelajar Bahasa Indonesia sebagai BA

Bagian ini dimaksudkan untuk menguraikan data yang dapat digunakan dalam menjawab pertanyaan penelitian nomor 1. Ada enam deskriptor SBB yang digunakan mahasiswa pembelajar bahasa Indonesia sebagai BA di La Trobe University dan Deakin University. Keenam deskriptor tersebut meliputi: a) strategi mengingat; b) strategi kognitif; c) strategi kompensasi; d) strategi metakognitif; e} strategi afektif; dan f) strategi sosialisasi. Untuk kepentingan analisis SBB digunakan kriteria analisis yang dapat diamati pada Tabel 3.17 di bab III. Bagian berikut akan memaparkan secara rinci intensitas penggunaan setiap deskriptor SBB oleh pembelajar bahasa Indonesia sebagai BA di La Trobe University dan Deakin University.

a. Penggunaan Strategi Mengingat

Strategi mengingat yaitu strategi belajar yang digunakan siswa se-cara khusus untuk menyimpan dan mengambil-gunakan informasi sebagai-mana diukur dengan indikator SBB yang dinyatakan dalam setiap butir dari SILL. Setiap indikator SBB yang dinyatakan dalam butir-butir SILL tersebut mengandung strategi yang diberi skor intensitas penggunaan strategi.

Dengan berdasar pada kriteria Tabel 3.17, dari 56 orang responden, 24 orang skornya termasuk kriteria RENDAH yang berkisar antara

1,63-2,38. Sebanyak 27 orang responden memilih skor antara 2,50 sampai 3,25. Skor ini termasuk kriteria SEDANG. Hanya 5 orang responden yang memilih skor antara 3,50-3,75 yaitu yang termasuk kriteria TINGGI. Akan tetapi, data menunjukkan bahwa tak seorangpun responden yang skornya

(3)

dalam intensitas penggunaan strategi ini termasuk kriteria TINGGI SEKALI ataupun RENDAH SEKALI, intensitas penggunaan strategi mengingat oteh responden pembelajar bahasa Indonesia sebagai BA dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini.

TABEL 4.1

INTENSITAS PENGGUNAAN STRATEGI MENGINGAT OLEH RESPONDEN PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA SEBAGAI BA

INTENSITAS PENGGUNAAN SBB KRITERIA SKOR f

HAMPIR TIDAK PERNAH atau TIDAK PERNAH RS

-

-JARANG atau -JARANG SEKALI R 1,63-2,38 24

KADANG-KADANG S 2,50-3,25 27

SERING atau SERING SEKALI T 3,50-3,75 5

HAMPIR SELALU atau SELALU TS _ _

JUMLAH 56

Strategi mengingat dalam SILL diliput oleh 8 indikator yang diliput oleh butir 1 sampai butir 10. Skor rata-rata intensitas penggunaan butir 01 ialah 3,50. Berdasarkan kriteria analisis data SBB pada tabel 3.17, skor ini termasuk kriteria TINGGI. Indikator strategi butir 01 yang berbunyi "/ create association$ between new material and what I already know" menunjukkan bahwa dalam belajar bahasa target, siswa menghubungkan materi baru dengan materi yang telah dikuasainya. Kira-kira 3,6%, yaitu 2 orang responden memilih skor 1 yaitu yang termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Kira-kira 10,70% atau sebanyak 6 orang responden skornya termasuk kriteria RENDAH. Sebanyak 18 orang responden atau 32,10% memilih skor

(4)

3 yaitu yang termasuk kriteria SEDANG. Sebanyak 22 orang atau 39,30% skornya dalam penggunaan strategi ini termasuk kriteria TINGGI. Selebihnya, yaitu sebanyak 8 orang responden atau 14,3% skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Indikator strategi mengingat yang kedua berbunyi "I put the new word 'm a sentence so I can remember it." Butir ini mengandung makna bahwa untuk mengingat kata baru, siswa menggunakan kata tersebut dalam kalimat. Skor rata-rata dalam penggunaan strategi ini yaitu 2,70. Skor ini termasuk kriteria SEDANG. Dari 56 orang responden, 6 orang atau 10,7% skornya termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Kira-kira 23 orang responden atau 4 1 , 1 % responden skornya termasuk kriteria RENDAH. Kira-kira 23,2% atau sebanyak 13 orang responden skornya termasuk kriteria SEDANG. Selebihnya, yaitulO orang atau 17,85% skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Butir 03 yang berbunyi 7 associate the sound of the new word with the sound of a familiar word" mengandung makna bahwa untuk mengingat kata baru, siswa mencoba mengasosiasikan bunyi atau pelafalan kata ter-sebut dengan bunyi kata lain yang telah dipahaminya. Skor rata-rata intensitas penggunaan strategi ini ialah 2,59. Skor ini termasuk kriteria SEDANG. Dari 56 orang responden, 15 orang atau 26,8% skornya termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Sebanyak 7 orang responden atau 12,5 % skornya termasuk kriteria RENDAH. Sebagian besar dari responden, yaitu sebanyak 23 orang, atau kira-kira 4 1 , 1 % dari keseluruhan anggota sampel skornya termasuk kriteria SEDANG. Kira-kira

(5)

TINGGI. Sisanya, yaitu 3 orang responden atau kira-kira 5,4% skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Butir 04 berbunyi "/ list all the other words I know that are related to the new word and draw iines to show relationship." Butir ini mengandung makna bahwa untuk mengingat kata baru, siswa menyenaraikan kata-kata yang telah diketahuinya lalu menghubungkannya dengan kata lain untuk melihat kaitan antara kata-kata tersebut dengan kata baru yang sedang dipelajarinya. Skor rata-rata intensitas penggunaan strategi ini ialah 1,82. Skor ini termasuk kriteria RENDAH yaitu yang menunjukkan bahwa responden-responden ini JARANG atau JARANG SEKALI menggunakan strategi ini dalam proses belajarnya. Sebagian besar responden, yaitu sebanyak 24 orang atau kira-kira 42,9% skornya termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Selanjutnya, 20 orang responden atau kira-kira 35,7% skornya termasuk kriteria RENDAH dan kira-kira 17,9% yaitu 10 orang skornya termasuk kriteria SEDANG. Kira-kira 3,6% atau 2 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI. Dari 56 responden tak seorangpun yang skornya dalam penggunaan strategi dari butir ini termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Indikator yang ke 5 yang berbunyi "f use flashcards with the new word on one side and the defirittion or other information on the other." Butir ini berindikasi bahwa untuk mempelajari kata baru, siswa menggunakan flashcards yang bertuliskan kata baru tersebut dan dibaliknya tertulis defi-nisi kata baru itu dan juga informasi lainnya dari kata tersebut. Skor rata-rata intensitas penggunaan strategi ini ialah 2,11. Skor ini termasuk kriteria RENDAH. Sebanyak 32 orang atau kira-kira 5 7 , 1 % skornya termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Sebanyak 6 orang responden atau

(6)

kira-kira 10,7% skornya dalam penggunaan strategi ini termasuk kriteria RENDAH. Hanya 4 orang responden atau 7 , 1 % skornya termasuk kriteria SEDANG. Kira-kira 14,3% atau sebanyak 8 orang skornya termasuk kriteria TINGGI. Sisanya, yaitu sebanyak 6 orang responden atau 10,7% skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Butir 06 yang berbunyi "I physically act out the new word" mengandung makna bahwa untuk mengingat kata baru, siswa mempera-gakan kata baru tersebut. Skor rata-rata intensitas penggunaan strategi ini ialah 1,45. Skor ini termasuk kriteria RENDAH. Kira-kira 75% atau sebanyak 42 orang skornya dalam penggunaan strategi dari butir ini termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Sebanyak 8 orang responden atau

14,3% skornya termasuk kriteria RENDAH. Kira-kira 3,6% atau 2 orang responden skornya temasuk kriteria SEDANG. Hanya 3 orang responden yang skornya termasuk kriteria TINGGI dan hanya 1 orang responden atau

1,8% yang skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Indikator ketujuh yang berbunyi 7 review often" mengandung makna bahwa untuk mengingat kata baru, siswa sering mengulang kata baru tersebut. Skor rata-rata intensitas penggunaan strategi ini ialah 3,39. Skor ini termasuk kriteria TINGGI yang menunjukkan bahwa responden pembelajar bahasa Indonesia sebagai BA yang dijadikan sampel dalam penelitian ini SERING atau SERING SEKALI menggunakan strategi ini dalam proses belajarnya.Hanya 2 orang responden atau 3,6% yang skor-nya termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Haskor-nya 3 orang atau kira-kira 5,4% yang skornya termasuk kriteria RENDAH. Sebanyak 27 orang atau 48,2% skornya termasuk kriteria SEDANG. Kira-kira 33,9% atau 19 orang skornya

(7)

termasuk kriteria TINGGI. Sebanyak 5 orang responden atau kira-kira 8,9% skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Indikator ke delapan berbunyi 1 go back to refresh my memory of ihings f leamed much eariier." Butir ini mengandung makna bahwa untuk mengingat kata baru, segera setelah mempelajari kata baru itu, siswa mengingat kata-kata yang baru saja dipelajarinya itu. Skor rata-rata inten-sitas penggunaan strategi ini ialah 3,20. Skor ini termasuk kriteria TINGGI yang menunjukkan bahwa responden SERING atau SERING SEKALI menggunakan strategi ini dalam proses belajarnya. Dari 56 orang respon-den, 3,6% atau 2 orang skornya dalam penggunaan strategi ini termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Sebesar 19,6 % atau sebanyak 11 orang responden menyatakan bahwa mereka memilih skor yang termasuk kriteria RENDAH. Kebanyakan responden yaitu 4 1 , 1 % atau sebanyak 23 orang responden KADANG-KADANG menggunakan strategi ini dengan skor yang termasuk kriteria SEDANG. Kira-kira 25,00% atau 14 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI. Sisanya, yaitu 10,7% atau sebanyak 6 orang skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI.. Penggunaan setiap indikator strategi mengingat secara terinci dapat dilihat pada Tabel 4.2.

(8)

TABEL 4.2

INTENSITAS PENGGUNAAN SETIAP INDIKATOR STRATEGI MENGINGAT OLEH PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA SEBAGAI BA

No.

Btr Indikator SBB dalam SILL

Skor Rata-rata

f-skor pilihan SBB

1 2 3 4 5 01 Menghubungkan materi baru dengan

materi yang diketahui

3,50 2 6 18 22 8

02 Menggunakan kata baru dalam kalimat 2,70 6 23 13 10 4 03 Menghubungkan pelafalan kata baru

dengan bunyi kata tain

2,59 15 7 23 8 3

04 Mencatat kata yang telah dipelajari dan menghubungkannya dengan kata baru

1,82 24

-

20 10 2

05 Menggunakan flashcards untuk mengi-ngat kata baru

2,11 32 6 4 8 6

06 Memperagakan kata baru untuk mengi-ngatnya

1,45 42 8 2 3 1

07 Mengulang pelajaran baru 3,39 2 3 27 19 5

08 Mempelajari pelajaran baru segera sete-lah mendapatkannya

3,20 2 11 23 14 6

Penjelasan tentang skor pilihan:

Skor 1 merujuk pada kriteria RENDAH SEKAU (RS) Skor 2 merujuk pada kriteria RENDAH (R)

Skor 3 merujuk pada kriteria SEDANG (S) Skor 4 merujuk pada kriteria TINGGI (7)

Skor 5 merujuk pada kriteria TINGGI SEKALI (TS)

b. Penggunaan tegi Kognitif

Strategi kognitif merujuk pada strategi belajar yang melibatkan trans-tbnriasi bahasa secara langsung melalui penalaran, analisis, pencatatan, latihan menggunakan bahasa dalam situasi yang alamiah, latihan grama-tika, dan latihan pelalaian secara formal. Skor rata-rata dalam intensitas

(9)

penggunaan strategi kognitf oleh pembelajar bahasa Indonesia sebagai BA yaitu 3,53. Skor ini termasuk kriteria TINGGI yang menunjukkan bahwa responden SERING atau SERING SEKALI menggunakan strategi kognitif dalam proses belajarnya. Dari 56 orang responden, 2 orang skornya terma-suk kriteria RENDAH. Sebanyak 26 orang skornya termaterma-suk kriteria SEDANG yang skornya berkisar antara 2,83-3,42. Sebanyak 26 orang skornya berkisar antara 3,50-4,42. Skor ini termasuk kriteria TINGGI. Sisa-nya, yaitu 2 orang memilih skor yang termasuk kriteria TINGGI SEKALI dengan rentangan skor antara 4,58-4,75. Penggunaan strategi ini dapat dilihat pada tabel berikut.

TABEL 4.3

INTENSITAS PENGGUNAAN STRATEGI KOGNITIF OLEH PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA SEBAGAI BA

SKOR f KRITERIA INTENSITAS PENGGUNAAN SBB

- - RS HAMPIR TIDAK PERNAH atau TIDAK PERNAH

2.00-2,42 2 R JARANG atau JARANG SEKALI

2,83-3,42 26 S KADANG-KADANG

3,50-4,42 26 T SERING atau SERING SEKALI

4,58-4,75 2 TS HAMPIR SELALU atau SELALU

JUMLAH 56

Strategi kognitif dalam kuesioner pengumpulan data SBB diukur pada bagian B dengan 12 butir pernyataan sebagai indikator strategi yaitu pada butir 09 sampai dengan butir 20. Bagian berikut akan menguraikan intensitas penggunaan SBB dalam setiap indikator yang terliput dalam

(10)

strategi kognitif. Skor rata-rata intensitas penggunaan butir 09 ialah 3,05. Berdasarkan kriteria analisis data SBB pada Tabel 3.17, skor ini termasuk kriteria SEDANG. Butir 9 ini berbunyi "/ say or write new expressions repeatedly to practice them." Pernyataan ini mengandung makna bahwa tatkala mempelajari materi baru, siswa mengucapkan atau menuliskan kata-kata atau ungkapan-ungkapan baru tersebut berulang-ufang. Dari 56 orang responden, 8,9% atau 5 orang responden skornya dalam penggunaan strategi ini termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Sebesar 26,8% atau sebanyak 15 orang responden memilih skor yang termasuk kriteria RENDAH. Kebanyakan responden atau sebesar 30,4% atau sebanyak 17 orang responden skornya termasuk kriteria SEDANG. Sebesar 17,9% dari keseluruhan anggota sampel, yaitu sebanyak 10 orang responden skornya termasuk pada kriteria TINGGI. Sisanya, yaitu 16,1% atau sebanyak 9 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Butir 10 berbunyi "I immitate the way native speakers talk." Pernya-taan ini mengandung makna bahwa tatkala mempelajari materi baru, siswa mencoba meniru cara penutur asli berbicara. Skor rata-rata dari butir ini yaitu 3,61. Skor ini termasuk kriteria TINGGI. Dari 56 orang responden, hanya 1,8% atau 1 orang responden yang skornya dalam penggunaan strategi ini termasuk pada kriteria RENDAH SEKALI. Sebesar 10,7% atau sebanyak 6 orang responden menyatakan bahwa mereka memilih skor yang termasuk kriteria RENDAH. Kebanyakan responden atau sebesar 35,7% dari keseluruhan sampel atau tepatnya sebanyak 21 orang skornya termasuk kriteria SEDANG. Sebesar 28,6% yaitu sebanyak 16 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI. Sisanya, yaitu 23,2% atau

(11)

sebanyak 13 orang responden skornya dalam penggunaan strategi dari butir ini termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Butir 11 berbunyi 7 read a story or dialogue several times until I can understand it," Pernyataan ini mengandung arti bahwa dalam belajar baha-sa asing, siswa membaca sebuah cerita atau sebuah percakapan beberapa kali sampai memahaminya. Skor rata-rata intensitas penggunaan strategi ini adalah 4,12. Skor ini termasuk kriteria TINGGI. Ini menunjukkan bahwa secara rata-rata responden pembelajar bahasa Indonesia sebagai BA SE-RING atau SESE-RING SEKALI menggunakan strategi dari butir ini dalam proses belajarnya. Dari 56 orang responden, 7 , 1 % atau 4 orang responden skornya termasuk kriteria RENDAH. Sebesar 14,3% dari keseluruhan sampel atau tepatnya sebanyak 8 orang skornya termasuk kriteria SEDANG. Kira-kira 37,5% dari keseluruhan anggota sampel, yaitu sebanyak 21 orang skornya termasuk pada kriteria TINGGI. Sebanyak 4 1 , 1 % atau sebanyak 23 orang responden skornya dalam penggunaan strategi dari butir ini termasuk pada kriteria TINGGI SEKALI.

Butir 12 berbunyi "I initiate conversation in the new language." Pernyataan ini mengandung makna bahwa dalam belajar bahasa asing, siswa berinisiatif untuk menggunakan bahasa target. Skor rata-rata inten-sitas penggunaan strategi dari butir ini sebesar 2,89. Skor ini termasuk kriteria SEDANG. Dari 56 orang responden, 7 , 1 % atau 4 orang responden skorya dalam penggunaan strategi ini termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Sebesar 33,9% atau sebanyak 19 orang responden me-nyatakan bahwa mereka memilih skor yang termasuk kriteria RENDAH. Kebanyakan responden atau sebe-sar 3 2 , 1 % atau 18 orang responden skornya termasuk kriteria SEDANG. Sebesar 16,1% dari keseluruhan anggota

(12)

sampel, yaitu sebanyak 9 orang responden skornya termasuk pada kriteria TINGGI. Sisanya, yaitu 10,7% atau sebanyak 6 orang responden skornya dalam penggunaan strategi dari butir ini termasuk pada kriteria TINGGI SEKALI.

Butir 13 berbunyi 7 watch TV shows or movies or listen to the radio 'm the new language." Pernyataan ini mengandung makna bahwa dalam

belajar bahasa asing, siswa mencoba menonton televisi atau film di bioskop atau siaran radio yang berbahasa target. Skor rata-rata intensitas peng-gunaan strategi dari butir ini sebesar 2,96. Skor ini termasuk kriteria SEDANG. Dari 56 orang responden, 14,3% atau 8 orang responden skorya termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Sebesar 23,2% atau sebanyak

13 orang responden menyatakan bahwa mereka memilih skor yang termasuk kriteria RENDAH. Kira-kira 26,8% dari keseluruhan sampel atau tepatnya sebanyak 15 orang responden skornya termasuk kriteria SEDANG. Sebesar 23,2% dari keseluruhan anggota sampel, yaitu sebanyak 13 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI. Sisanya, yaitu 12,5% atau sebanyak 7 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Butir 14 berbunyi 7 read forpleasure in the new language."^ Pernya-taan ini mengandung makna bahwa dalam belajar bahasa asing, siswa

mencoba membaca bahan-bahan yang berbahasa target sebagai hobi. Skor rata-rata intensitas penggunaan strategi dari butir ini yaitu 2,46. Skor ini termasuk kriteria RENDAH. Ini menunjukkan bahwa responden pembelajar bahasa Indonesia JARANG atau JARANG SEKALI meng-gunakan strategi ini dalam proses belajarnya. Dari 56 orang responden, 23,2% atau 13 orang responden skornya dalam penggunaan strategi ini

(13)

termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Sebesar 28,6% atau sebanyak 16 orang responden skornya termasuk kriteria RENDAH. Kebanyakan responden atau sebesar 30,4% dari keseluruhan sampel atau tepatnya sebanyak 17 orang responden skornya termasuk kriteria SEDANG. Sebesar 14,3%, yaitu sebanyak 8 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI. Sisanya, yaitu 3,6% atau sebanyak 2 orang responden skornya dalam penggunaan strategi ini termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Butir 15 berbunyi "I write personal notes, messages, letters, or reports in the new language," Pernyataan ini mengandung makna bahwa dalam belajar bahasa asing, siswa mencatat hal-hal yang bersifat pribadi, seperti pesan, surat-surat, atau laporan dalam bahasa target. Skor rata-rata intensitas penggunaan strategi seperti yang dinyatakan pada butir ini sebe-sar 2,82. Skor ini termasuk kriteria SEDANG. Ini menunjukkan bahwa secara rata-rata responden pembelajar bahasa Indonesia sebagai BA inten-sitasnya dalam menggunakan strategi ini 50%-50%. Dari 56 orang respon-den, 10,7% atau 6 orang responden skornya datam penggunaan strategi seperti yang dinyatakan pada butir ini termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Sebesar 28,6% atau sebanyak 16 orang responden memilih skor yang termasuk kriteria RENDAH. Kebanyakan responden atau sebesar 37,5% tepatnya sebanyak 21 orang skornya termasuk kriteria SEDANG. Sebesar 14,3% yaitu sebanyak 8 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI. Sisanya, yaitu 8,9% atau sebanyak 5 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Butir 16 yang berbunyi 7 use reference materials such as gfossaries or dictionaries to help me use the new language" mengandung makna bahwa dalam belajar bahasa asing, siswa menggunakan bahan-bahan

(14)

rujukan seperti kamus untuk membantunya dalam menggunakan bahasa target. Skor rata-rata intensitas penggunaan strategi dari butir ini yaitu 4,63. Skor ini termasuk kriteria TINGGI SEKALI. Ini menunjukkan bahwa responden pembelajar bahasa Indonesia sebagai BA HAMPIR SELALU atau SELALU menggunakan strategi dari butir ini dalam proses belajarnya. Dari 56 orang responden, 1,8% atau 1 orang responden skornya dalam intensitas penggunaan strategi ini termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Sebesar 3,6% atau sebanyak 2 orang responden menyatakan bahwa mereka memilih skor yang termasuk kriteria RENDAH. Sebesar 19,6% dari keseluruhan jumlah anggota sampel, yaitu sebanyak 11 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI. Sisanya, yaitu 75% atau sebanyak 42 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Butir 17 berbunyi 7 take notes in the class 'm the new ianguage." Pernyataan ini mengandung makna bahwa dalam belajar bahasa asing, siswa mencatat hal-hal yang penting di kelas dalam bahasa target. Skor rata-rata intensitas penggunaan strategi dari butir ini yaitu 4,25. Skor ini termasuk kriteria TINGGI. Ini menunjukkan bahwa responden pembelajar bahasa Indonesia yang dijadikan sampel dalam penelitian ini SERING atau SERING SEKALI menggunakan strategi dari butir ini dalam proses belajarnya. Dari 56 orang responden, 3,6% atau sebanyak 2 orang responden skornya termasuk kriteria RENDAH. Kira-kira 16,1% atau tepatnya sebanyak 9 orang responden skornya termasuk kriteria SEDANG. Sebesar 3 2 , 1 % atau sebanyak 18 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI. Sisanya, yaitu 48,2% atau sebanyak 27 orang skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

(15)

Indikator lainnya dari strategi kognitif ini tertuang pada butir 18 yang berbunyi / find the meaning ofa word by dividing the word into parts which I understand." Pernyataan ini berindikasi bahwa untuk memahami kata baru dalam bahasa target, siswa memilah-milah kata tersebut ke dalam bagian-bagian kata yang telah dipahaminya. Skor rata-rata intensitas penggunaan strategi dari butir ini yaitu 4,12. Skor ini termasuk kriteria TINGGI. Ini me-nunjukkan bahwa responden pembelajar bahasa Indonesia sebagai BA yang dijadikan sampel dalam penelitian ini SERING atau SERING SEKALI menggunakan strategi ini dalam proses belajarnya. Dari 56 orang respon-den, 3,6% atau 2 orang responden skorya dalam penggunaan strategi seperti ini termasuk kriteria RENDAH SEKALI. HAMPIR TIDAK PERNAH atau TIDAK PERNAH menggunakan strategi ini. Sebesar 3,6% atau sebanyak 2 orang responden menyatakan bahwa mereka memilih skor yang termasuk kriteria RENDAH. Kira-kira 1 6 , 1 % atau tepatnya sebanyak 9 orang responden skornya termasuk kriteria SEDANG. Sebesar 30,4% yaitu sebanyak 17 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI. Sisanya, yaitu 46,4 % atau seba-nyak 26 orang responden skornya dalam penggunaan strategi ini termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Butir 19 berbunyi / try to understand what I have heard or read without translating it word-for-word into my own language." Butir ini mengandung arti bahwa dalam belajar bahasa asing, untuk memahami wacana lisan maupun tertulis, siswa tidak menerjemahkan kata demi kata. Skor rata-rata intensitas penggunaan strategi dari butir ini oleh pembelajar bahasa Indonesia yaitu 3,80. Skor ini termasuk kriteria TINGGI. Ini menunjukkan bahwa responden pembelajar bahasa Indonesia ini SERING atau SERING SEKALI menggunakan strategi ini dalam proses belajarnya. Dari data yang

(16)

terhimpun, 5,4% atau 3 orang responden skorya dalam penggunaan strategi seperti yang dinyatakan pada butir ini termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Sebesar 7 , 1 % atau sebanyak 4 orang responden skornya termasuk kriteria RENDAH. Kira-kira 23,2% dari keseluruhan sampel atau tepatnya sebanyak 13 orang responden skornya termasuk kriteria SEDANG. Sebesar 30,4% yaitu sebanyak 17 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI. Sisanya, yaitu 33,9% atau sebanyak 19 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Butir 20 merupakan indikator dari strategi kognitif yang terakhir. Butir ini berbunyi / develop my own understanding of how the language works, even if sometimes f have to revise my understanding based on new information."'Butir ini mengandung arti bahwa dalam belajar bahasa asing, siswa mengembangkan pemahamannya sendiri tentang kaidah-kaidah bahasa target dan bahkan dia memperbaiki pemahamannya tersebut ber-dasarkan informasi-informasi baru tentang bahasa target yang dipero-lehnya. Skor rata-rata intensitas penggunaan strategi dari butir ini yaitu 3,64. Skor ini termasuk kriteria TINGGI. Dari 56 orang responden, 5,4% atau 3 orang responden skornya dalam penggunaan strategi ini termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Sebesar 12,5% atau sebanyak 7 orang responden skornya termasuk kriteria RENDAH. Kira-kira 23,2% atau sebanyak 13 orang responden skornya termasuk kriteria SEDANG. Sebesar 30,4%, yaitu sebanyak 17 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI. Sisanya, yaitu 28.6% atau sebanyak 16 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI. Intensitas penggunaan setiap strategi dalam indikator strategi kognitif secara rinci dapat diamati pada Tabel 4.4 berikut ini.

(17)

TABEL 4.4

INTENSITAS PENGGUNAAN SETIAP INDIKATOR STRATEGI KOGNITIF OLEH PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA SEBAGAI BA

No.

Btr Indikator SBB dalam SILL Skor f-skor pi ihan

SBB Rata-rata 1 2 3 4 5

09 Mengucapkan atau menuliskan kata baru berulang-ulang

3,05 5 15 17 10 9

10 Meniru cara berbicara penutur asti 3,61 1 6 20 16 13

11 Membaca wacana yang berbahasa tar-get berulang-ulang hingga memahami-nya

4,12

-

4 8 21 23

12 Berinisiatif untuk menggunakan bahasa target

2,89 4 19 16 9 6

13 Menonton televisi, film, atau mende-ngarkan radio yang berbahasa target

2,96 8 13 15 13 7

14 Membaca buku-buku berbahasa target 2,46 13 16 17 8 2

15 Mencatat segala hal dalam bahasa tar-get

2,82 6 16 21 8 5

16 Menggunakan kamus dalam berbahasa target

4,63 1 2

-

11 42

17 Mencatat pelajaran dalam bahasa target 4,25

-

2 9 18 27 18 Memenggal Kata baru ke dalam suku

kata yang diketahui

4,12 4 19 18 9 6

19 Membaca wacana berbahasa target

tanpa menerjemahkannya

3,80 3 4 13 17 19

20 Mengembangkan pemahaman tentang

kaidah bahasa target

3,64 3 7 13 17 16

Penjelasan tentang skor pilihan:

Skor 1 merujuk pada kriteria RENDAH SEKALI (RS) Skor 2 merujuk pada kriteria RENDAH (R)

Skor 3 merujuk pada kriteria SEDANG (S) Skor 4 merujuk pada kriteria TINGGI (T)

(18)

c. Penggunaan Strategi Kompensasi

Strategi kompensasi yaitu SBB yang digunakan siswa dalam proses belajar bahasa dalam mengatasi keterbatasan pengetahuan bahasanya agar komunikasinya dalam bahasa target lancar. Misalnya, jika siswa mempunyai kesulitan dalam menggunakan sebuah kata, dia mencari kata lain yang maknanya sama.

Dari 56 orang responden, tak seorangpun yang skornya dalam penggunaan strategi ini termasuk kriteria RENDAH atau RENDAH SEKALI. Ini menunjukkan bahwa dalam proses belajarnya tak seorangpun respon-den yang tidak pernah ataupun jarang menggunakan strategi ini. Sebanyak 10 orang responden secara rata-rata skornya antara 3,00 sampai 3,25. Rentangan skor ini termasuk kriteria SEDANG yang menunjukkan bahwa intensitas penggunaan strategi kompensasi oleh responden-responden ini berimbang antara menggunakan dengan tidak menggunakan strategi ini. Kebanyakan responden, yaitu sebanyak 33 orang responden memilih skor antara 3,50 sampai 4,25. Skor ini termasuk kriteria TINGGI yang menunjukkan bahwa kebanyakan responden SERING atau mungkin SERING SEKALI menggunakan strategi ini. Sebanyak 13 orang responden memilih skor antara 4,50-5,00. Skor ini termasuk kriteria TINGGI SEKALI yang menunjukkan bahwa responden-responden ini HAMPIR SELALU atau SELALU menggunakan strategi kompensasi dalam proses belajarnya. Intensitas penggunaan strategi ini oleh pembelajar bahasa Indonesia sebagai BA di La Trobe Unh/ersity dan Deakin University dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini.

(19)

TABEL 4.5

INTENSITAS PENGGUNAAN STRATEGI KOMPENSASI PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA SEBAGAI BA

INTENSITAS PENGGUNAAN SBB KRITERIA SKOR f

HAMPIR TIDAK PERNAH atau TIDAK PERNAH RS

-

-JARANG atau -JARANG SEKALI R

-

-KADANG-KADANG S 3,00-3,25 10

SERING atau SERING SEKALI T 3,50-4,25 33

HAMPIR SELALU atau SELALU TS 4,50-5,00 13

JUMLAH 56

Strategi kompensasi diliput pada bagian C dari SILL dengan 4 butir pernyataan indikator strategi, yaitu pada butir 21 sampai butir 24. Data menunjukkan bahwa sebagian besar responden SERING atau SERING SEKALI menggunakan strategi kompensasi dalam proses belajarnya. Beri-kut akan dipaparkan intensitas penggunaan setiap indikator strategi ini oleh responden pembelajar bahasa Indonesia sebagai BA di kedua universitas yang dijadikan sampel dalam penelitian ini.

Indikator strategi kompensasi yang pertama memuat strategi yang berbunyi When I don't understand a word I read or hear, I guess the general meaning by using any due i can find, for example, dues from the context or situation." Indikator ini mengandung makna bahwa dalam belajar bahasa asing, jika siswa tidak memahami sebuah kata, dia mencoba nerka makna gagasan pokok dari yang dibaca atau didengar dengan me-nerkanya dari konteks atau dari situasinya. Skor rata-rata intensitas peng-gunaan strategi ini yaitu 4,34. Skor ini termasuk kriteria TINGGI. Dari 56

(20)

orang responden, 3,6% atau 2 orang responden skornya termasuk kriteria RENDAH. Kira-kira 10,7% atau 6 orang responden skornya termasuk kriteria SEDANG. Sebesar 33,9% yaitu sebanyak 19 orang skornya termasuk kriteria TINGGI. Sebanyak 51,8% atau sebanyak 29 orang skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Indikator strategi kompensasi yang tertuang pada butir 22 berbunyi "In a conversation, I anticipate what a person is going to say based on what has been said so far." Indikator ini mengandung makna bahwa dalam ber-latih menggunakan bahasa target, siswa mencoba menerka hal yang akan dikatakan lawan bicara berdasarkan pernyataan yang dikemukan lawan bicara sebelumnya. Skor rata-rata intensitas penggunaan strategi ini yaitu 3,43. Skor ini termasuk kriteria SEDANG. Kriteria ini menunjukkan bahwa intensitas penggunaan strategi ini oleh responden pembelajar bahasa Indonesia sebagai BA kira-kira berimbang antara menggunakan dengan tidak menggunakan strategi ini dalam proses belajarnya. Dari 56 orang responden, hanya 3,6% atau 2 orang responden memilih skor yang termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Sebesar 12,5% atau sebanyak 7 orang responden skornya termasuk kriteria RENDAH. Kebanyakan responden atau sebesar 37,5% atau sebanyak 21 orang responden skornya termasuk kriteria SEDANG. Sebesar 30,4% yaitu sebanyak 17 orang skornya termasuk kriteria TINGGI. Sisanya, yaitu 16,1% atau sebanyak 9 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Indikator ketiga dari strategi kompensasi ini tertuang pada butir 23 yang berbunyi "If I'm speaking and cannot think of the right expression, i use gestures or switch back to my own language momentarily." Indikator ini mengandung makna bahwa dalam berlatih menggunakan bahasa target.

(21)

misalnya, jika siswa tidak dapat menemukan kata yang tepat untuk digunakan dafam kalimat yang akan diungkapkannya, siswa mencoba menggunakan isyarat atau beralih ke bahasa sendiri. Skor rata-rata intensitas penggunaan strategi ini yaitu 3,86. Skor ini termasuk kriteria TINGGI. Kriteria ini menunjukkan bahwa responden pembelajar bahasa Indonesia sebagai BA SERING atau SERING SEKALI menggunakan strategi ini dalam proses belajarnya. Dari 56 orang responden, 14,3% atau sebanyak 8 orang responden memilih skor yang termasuk kriteria RENDAH. Kira-kira 19,6% atau tepatnya sebanyak 11 orang responden skornya termasuk kriteria SEDANG. Sebesar 2 3 , 1 % atau sebanyak 18 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI. Sisanya, yaitu 33,9% atau sebanyak 19 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Indikator strategi kompensasi yang terakhir berbunyi "When I cannot think of the correct expression to say or write, I find a different way to express the idea; tor example, I use a synonym or describe the idea". Butir ini mengandung makna bahwa jika siswa tidak tahu ungkapan yang tepat yang akan digunakannya baik dalam bahasa lisan maupun bahasa tulisan, dia mencoba menemukan cara lain untuk mengemukakan gagasannya itu, misalnya dengan menggunakan sinonim untuk menjelaskan gagasannya itu. Skor rata-rata intensitas penggunaan strategi ini yaitu 4,02. Skor ini termasuk kriteria TINGGI yang menunjukkan bahwa responden pembelajar bahasa Indonesia sebagai BA SERING atau SERING SEKALI meng-gunakan strategi ini dalam proses belajarnya. Dari 56 orang responden, hanya satu orang atau 1,8% yang skornya termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Tak seorangpun responden yang memilih skor yang termasuk

(22)

kriteria RENDAH. Kira-kira 30,4% atau 17 orang responden skornya termasuk kriteria SEDANG. Sebesar 30,4% yaitu sebanyak 17 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI. Sebanyak 21 orang atau 37,5% skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI. Ikhtisar kondisi intensitas penggunaan indikator strategi yang diliput dalam strategi kompensasi ini dapat diamati pada Tabel 4.6.

TABEL 4.6

INTENSITAS PENGGUNAAN SETIAP INDIKATOR STRATEGI KOMPENSASI OLEH PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA SEBAGAI BA

No. Btr Indikator SBB dalam SILL Skor f-skor pi ihan

SBB Rata-rata 1 2 3 4 5

21 Menerka makna dari konteks 4,34

-

2 6 19 29

22 Mengantisipasi hal yang akan

dikatakan lawan bicara

3,43 2 7 21 17 9

23 Menggunakan isyarat atau bera-lih ke bahasa Ibu

3,86

-

8 11 18 19

24 Menggunakan berbagai cara un-tuk mengemukakan gagasan

4,02 3 7 13 17 16

Penjelasan tentang skor pilihan:

Skor 1 merujuk pada kriteria RENDAH SEKALI (RS) Skor 2 merujuk pada kriteria RENDAH (R)

Skor 3 merujuk pada kriteria SEDANG (S) Skor 4 merujuk pada kriteria TINGGI (T)

Skor 5 merujuk pada kriteria TINGGI SEKALI (TS)

d. Penggunaan Strategi Metakognitif

Strategi metakognitif yaitu SBB yang digunakan siswa dalam belajar bahasa dengan cara memusatkan diri pada belajar, yaitu dengan merancang dan membuat perencanaan jadwal belajar serta mengevaluasi

(23)

proses belajar. Strategi ini diliput pada bagian D dari SILL dengan 8 butir indikator strategi yaitu pada butir 25 sampai dengan butir 32. Dari 56 orang responden tak seorangpun yang skor pilihannya menunjukkan bahwa mere-ka HAMPIR TIDAK PERNAH atau TIDAK PERNAH menggunamere-kan strategi ini. Terdapat sebanyak 5 orang responden yang skornya dalam intensitas penggunaan strategi ini termasuk kriteria RENDAH yang berkisar antara 1,75-2,25. Kriteria ini menunjukkan bahwa responden-responden ini JARANG atau JARANG SEKALI menggunakan strategi metakognitif dalam proses belajarnya. Data yang terkumpul juga menunjukkan bahwa sebanyak 31 orang responden mendapat skor yang berkisar antara 2,50 sampai 3,38. Skor ini termasuk kriteria SEDANG. Kriteria ini menunjukkan bahwa intensitas responden-responden ini dalam menggunakan strategi metakognitif berimbang antara menggunakan dengan tidak menggunakan atau 50%-50%. Sebanyak 20 orang responden skornya berada pada rentangan skor 3,50-4,38. Skor ini termasuk kriteria TINGGI yang menunjukkan bahwa responden-responden ini SERING atau bahkan SERING SEKALI menggunakan strategi ini. Data juga menunjukkan bahwa dari 56 orang respoden pembelajar bahasa Indonesia sebagai BA ini tak seorangpun yang skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI. Ini berarti bahwa tak seorangpun responden yang HAMPIR SELALU atau SELALU menggunakan strategi metakognitrf dalam proses belajarnya. Intensitas penggu-naan strategi metakognitif oleh responden pembelajar bahasa Indonesia sebagai BA di La Trobe University dan Deakin University dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini.

(24)

TABEL 4.7

INTENSITAS PENGGUNAAN STRATEGI METAKOGNITIF PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA SEBAGAI BA

INTENSITAS PENGGUNAAN SBB KRITERIA SKOR f

HAMPIR TIDAK PERNAH atau TIDAK PERNAH RS

-

-JARANG atau -JARANG SEKALI R 1,75-2,25 5

KADANG-KADANG S 2,50-3,38 31

SERING atau SERING SEKALI T 3,50-4,38 2 0

HAMPIR SELALU atau SELALU TS _ _

JUMLAH 56

Telah di kemukakan di atas bahwa strategi metakognitif ini dihimpun pada bagian D dengan delapan butir pernyataan indikator strategi yaitu pada butir 25 sampai dengan butir 3 2 . Indikator strategi metakognitif yang pertama dinyatakan pada butir 25 yang berbunyi 7 preview the language iesson to get a general idea of what it is about, how it is relates to what I already know." Indikator ini mengandung makna bahwa dalam belajar bahasa, siswa mengulangi pelajaran tentang bahasa target yang sedang dipelajari itu untuk memperoleh gagasan pokok tentang pelajaran tersebut dan kaitannya dengan hal-hal yang telah diketahuinya. Skor rata-rata intensitas penggunaan strategi ini oleh pembelajar bahasa Indonesia sebagai BA yaitu 2,48. Skor ini termasuk kriteria RENDAH. Dari 56 orang responden, 2 5 , 0 0 % atau 14 orang skornya dalam intensitas penggunaan strategi dari butir ini termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Sebesar 2 3 , 2 % atau sebanyak 13 orang responden skornya termasuk kriteria RENDAH. Kebanyakan responden yaitu 3 3 , 9 % atau sebanyak 19 orang skornya termasuk kriteria SEDANG. Sebesar 14,3%, yaitu sebanyak 8 orang

(25)

responden skornya termasuk kriteria TINGGI. Kira-kira 3,6% atau 2 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Indikator yang kedua dari strategi metakognrtif ini dinyatakan pada butir 26 yang berbunyi 7 decide in advance to pay special attention to specific language aspects; for example, f focus the way native speakers pronounce certain sounds." Indikator ini mengandung makna bahwa dalam mempelajari aspek-aspek kebahasaan, siswa terlebih dahulu memutuskan misalnya untuk memfokuskan perhatiannya pada cara penutur asli melafal-kan bunyi-bunyi tertentu. Skor rata-rata intensitas penggunaan strategi dari butir ini yaitu 3,00. Skor ini termasuk kriteria SEDANG. Kriteria ini menun-jukkan bahwa responden kadang-kadang menggunakan strategi ini dalam

proses belajarnya. Intensitas antara menggunakan dengan tidak menggu-nakannya berimbang atau 50%-50%. Dari 56 orang anggota sampel, terda-pat 12,5% atau 7 orang skornya termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Sebesar 17,9% atau sebanyak 10 orang responden skornya termasuk kriteria RENDAH. Kebanyakan responden atau sebesar 39,3% dari keseluruhan anggota sampel atau sebanyak 22 orang responden skornya termasuk kriteria SEDANG. Sebesar 17,9% atau sebanyak 10 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI. Sisanya, yaitu 12,5% atau sebanyak 7 orang skornya dalam termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Butir 27 yang merupakan indikator ketiga dari strategi metakognitif ini berbunyi / arrange my schedule to study and practice the new language consistently, not just when there is the pressure of the test. Pernyataan ini mengandung makna bahwa daiam proses belajar bahasa, siswa menyusun jadwal belajar dan berlatih menggunakan bahasa target secara konsisten dan bukan hanya pada waktu akan mengahadapi tes. Skor rata-rata

(26)

responden dalam intensitas penggunaan strategi dari butir ini yaitu 2,93. Skor ini termasuk kriteria SEDANG. Dari data yang terhimpun, 12,5% atau 7 orang responden skornya termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Sebesar

19,6% atau sebanyak 11 orang responden skornya termasuk kriteria RENDAH. Kebanyakan responden atau sebesar 42,9% atau sebanyak 24 orang responden skornya termasuk kriteria SEDANG. Sebesar 12,5% yaitu sebanyak 7 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI. Sisanya, yaitu 12,5 persen atau sebanyak 7 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Indikator yang keempat dari strategi metakognitif ini dinyatakan pada butir 28 yang berbunyi / plan my goal for language leaming, for instance, how proficient / want to become or! might want to use the language 'm the long run. Indikator ini mengandung makna bahwa dalam belajar bahasa, siswa menentukan tujuannya mengapa dia ingin belajar bahasa tersebut, misalnya, sejauh mana kemahiran berbahasa yang diharapkannya atau apa kegunaan bahasa tersebut untuk kepentingannya di masa mendatang. Skor rata-rata intensitas penggunaan strategi dari butir ini yaitu 3,38. Skor ini termasuk kriteria SEDANG. Kriteria ini menunjukkan bahwa responden kadang-kadang menggunakan strategi dari butir ini dalam proses belajar-nya yang intensitas menggunakan dengan tidak menggunakanbelajar-nya berim-bang. Dari data yang terhimpun, 7 , 1 % atau 4 orang skornya termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Sebesar 16,1% atau sebanyak 9 orang responden skornya termasuk kriteria RENDAH. Kebanyakan responden atau sebesar 26,8% atau sebanyak 15 orang responden skornya termasuk kriteria SEDANG. Sebesar 32,1% yaitu sebanyak 18 orang responden

(27)

skornya termasuk kriteria TINGGI. Selebihnya, yaitu 17,9% atau sebanyak 10 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Butir 29 merupakan indikator strategi metakognitif yang kelima. Butir ini berbunyi / cleariy identify the purpose of the language activity; for instance, 'm a iistening task I might need to listen for the general idea or for specific facts. Pernyataan ini berindikasi bahwa dalam melakukan kegiatan-kegiatan dalam kaitannya dengan proses belajar bahasa, siswa mengidentifikasi tujuan dari setiap kegiatan secara jelas, misalnya daiam tugas menyimak, siswa mungkin perlu mendengarkan gagasan pokok atau hal-hal tertentu dari yang didengarnya itu. Skor rata-rata intensitas peng-gunaan strategi dari butir ini yaitu 3,64. Skor ini termasuk kriteria TINGGI. Kriteria ini menunjukkan bahwa responden SERING atau SERING SEKALI menggunakan strategi ini dalam proses belajarnya. Dari data yang terkum-pul tak seorangpun responden yang skornya termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Sebesar 8,9% atau sebanyak 5 orang responden skornya termasuk kriteria RENDAH. Kebanyakan responden atau kira-kira sebesar 33,9% atau sebanyak 19 orang responden skornya termasuk kriteria SEDANG. Sebesar 4 1 , 1 % yaitu 23 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI. Sisanya, yaitu 16,1% atau sebanyak 9 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Butir 30 berbunyi / actively look for people with whom I can speak the new language. Pernyataan ini mengandung makna bahwa dalam proses belajar bahasa, siswa secara aktif mencari orang-orang yang dapat diajak berbicara dalam bahasa yang dipelajarinya. Skor rata-rata responden dalam intensitas penggunaan strategi butir ini yaitu 2,89. Skor ini termasuk kriteria SEDANG. Dari data yang terhimpun, 7 , 1 % atau 4 orang responden

(28)

skornya termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Sebesar 33,9% atau sebanyak 19 orang responden skornya termasuk kriteria RENDAH. Kira-kira 30,4% atau sebanyak 17 orang responden intensitasnya dalam menggunakan dengan tidak melakukan strategi ini skornya termasuk kriteria SEDANG. Sebesar 19,6 % yaitu sebanyak 11 orang responden skornya termasuk pada kriteria TINGGI. Sisanya, yaitu 8,9% atau sebanyak 5 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Indikator yang ketujuh dari strategi metakognrtif ini dinyatakan pada butir 31 yang berbunyi I leam from my mistakes 'm using the new language. Indikator ini mengandung makna bahwa dalam mempelajari bahasa asing, siswa belajar dari kesalahannya dalam berbahasa target agar dapat menghindari kesalahan-kesalahan tersebut dalam menggunakan bahasa target. Skor rata-rata responden dalam intensitas penggunaan strategi ini yaitu 3,95. Skor ini termasuk kriteria TINGGI. Dari 56 orang responden, hanya satu orang responden atau 1,8% yang skornya termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Sebesar 1,8% atau juga hanya 1 orang responden skornya termasuk kriteria RENDAH. Kira-kira 26,8% atau 15 orang responden skornya termasuk kriteria SEDANG. Sebesar 39,3% yaitu sebanyak 22 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI. Sisanya, yaitu 30,4 % atau sebanyak 17 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Indikator yang kedelapan dari strategi metakognitif ini dinyatakan pada butir 32 yang berbunyi / evaiuate the general progress I have made in leaming the language. Pernyataan ini mengandung makna bahwa dalam proses belajar bahasa, siswa mengevaluasi pekembangan dan kemajuan-nya sendiri dalam bahasa target Skor rata-rata responden dalam intensitas

(29)

penggunaan strategi dari butir ini yaitu 3,12. Skor ini termasuk kriteria SEDANG. Dari 56 orang responden, 10,7% atau 6 orang skornya termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Sebesar 16,1% atau sebanyak 9 orang responden memilih skor yang termasuk kriteria RENDAH. Sebanyak 16 orang responden atau atau 28,6% skornya termasuk kriteria SEDANG. Sebesar 39,3% atau sebanyak 22 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI. Selebihnya, yaitu 5,4% atau sebanyak 3 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI. Ikhtisar intesitas penggunaan setiap indikator SB8 yang diliput dalam strategi metakognitif ini secara rinci akan diketengahkan pada Tabel 4.8 berikut ini.

(30)

TABEL 4.8

INTENSITAS PENGGUNAAN SETIAP INDIKATOR STRATEGI METAKOGNfTlF OLEH PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA SEBAGAI BA

No. Btr Indikator SBB dalam SILL Skor f-skor pilihan

SBB Rata-rata 1 2 3 4 5

25 Mengutang pelajaran untuk mem-peroleh gagasan pokok dikaitkan dengan pelajaran (alu

2,48 14 13 19 8 2

26 Memberi perhatian khusus pada as-pek bahasa tertentu

3,00 7 10 22 10 7

27 Menyusun jadwal belajar 2,93 7 11 24 7 7

28 Menentukan tujuan yang jelas dalam betajar bahasa asing

3,38 4 9 15 18 1

0 29 Mengidentifikasi tujuan setiap

kegi-atan belajar

3,64

-

5 19 23 9

30 Mencari teman untuk berlatih berbi-cara

2,89 4 19 17 11 5

31 Mempelajari kesalahan sendiri dan menghindarinya

3,95 1 1 15 22 1

7

32 Memonitor kemajuan belajar 3,12 6 9 16 22 3

Penjelasan tentang skor pilihan:

Skor 1 merujuk pada kriteria RENDAH SEKALI (RS) Skor 2 merujuk pada kriteria RENDAH (R)

Skor 3 merujuk pada kriteria SEDANG (S) Skor 4 merujuk pada kriteria TINGGI (T)

Skor 5 merujuk pada kriteria TINGGI SEKAL) (TS)

e. Penggunaan Strategi Afektif

Strategi afektif yaitu strategi yang digunakan siswa dalam belajar bahasa asing dengan cara mengontrol emosi diri, sikap, dan motivasi da-lam proses belajar bahasa target. Dari 56 orang responden, ada 2 orang

(31)

atau 3,6% skornya termasuk kriteria RENDAH SEKALI dengan rentangan skor antara 1,00 dengan 1,33. Kriteria ini menggambarkan bahwa respon-den ini HAMPIR TIDAK PERNAH atau TIDAK PERNAH menggunakan strategi ini dalam proses belajarnya. Sebanyak 17 orang memilih skor antara 1,67-2,33. Skor ini termasuk kriteria RENDAH. Sebanyak 27 orang memilih skor antara 2,67-3,33. Skor ini termasuk kriteria SEDANG. Sisanya, yaitu 10 orang responden skornya antara 3,67-4,00 yang termasuk kriteria TINGGI. Tak seorangpun yang skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI. Intensitas penggunaan strategi ini dapat dilihat pada Tabel 4.9.

TABEL 4.9

INTENSITAS PENGGUNAAN STRATEGI AFEKTIF OLEH PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA SEBAGAI BA

INTENSITAS PENGGUNAAN SBB KRITERIA SKOR f

HAMPIR TIDAK PERNAH atau TIDAK PERNAH RS 1,00-1,33 2

JARANG atau JARANG SEKALI R 1,67-2,33 17

KADANG-KADANG S 2,67-3,33 27

SERING atau SERING SEKALI T 3,67-4,00 10

HAMPIR SELALU atau SELALU TS _

-JUMLAH 56

Strategi afektif diukur pada bagian E dengan 3 butir pernyataan indi-kator strategi yaitu pada butir 33 sampai dengan butir 35. Butir 33 berbunyi / try to relax whenever I feel anxious about using the new language.

(32)

Pernyataan ini mengandung makna bahwa manakala merasa tegang atau resah dalam menggunakan bahasa target, siswa berupaya untuk mene-nangkan dirinya. Skor rata-rata responden pembelajar bahasa Indonesia sebagai BA dalam intensitas penggunaan strategi ini yaitu 3,54. Skor ini termasuk kriteria TINGGI. Kriteria ini menunjukkan bahwa responden SERING atau SERING SEKALI menggunakan strategi ini dalam proses belajarnya. Dari keseluruhan jumlah anggota sampel, hanya 3,6% atau 2 orang responden yang skornya termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Sebesar 5,4% atau sebanyak 3 orang responden memilih skor yang termasuk kriteria RENDAH. Kebanyakan responden yaitu 39,3 % atau tepatnya sebanyak 22 orang responden skornya termasuk kriteria SEDANG. Sebesar 37,5% atau sebanyak 21 orang responden skornya terma-suk kriteria TINGGI. Sisanya, yaitu 14,3% atau sebanyak 8 orang

responden skornya dalam penggunaan strategi dari butir ini termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Indikator yang kedua dari strategi afektif ini dinyatakan pada butir 34 yaitu yang berbunyi / actively encourage myself to take wise risk 'm language leaming, such as guessing meaning or trying to speak, even though / might make some mistakes. Butir ini berindikasi bahwa dalam proses belajar bahasa asing, siswa secara aktif mendorong dirinya untuk memberanikan diri menggunakan bahasa target seperti menerka makna atau mencoba berbicara dalam bahasa target walaupun mungkin dia akan berbuat kesalahan dalam menggunakan bahasa tersebut. Skor rata-rata intensitas penggunaan strategi ini yaitu 3,64. Skor ini termasuk kriteria TINGGI. Dari 56 orang responden, 8,9% atau 5 orang responden skornya dalam penggunaan strategi ini termasuk kriteria RENDAH SEKALI.

(33)

Sebesar 10,7% atau sebanyak 6 orang responden menyatakan bahwa mereka memilih skor yang termasuk kriteria RENDAH. Kira-kira 21,4 % atau tepatnya sebanyak 12 orang responden skornya termasuk kriteria SEDANG. Sebesar 25,0%, yaitu sebanyak 14 orang responden skornya termasuk pada kriteria TINGGI. Sisanya, yaitu 33,9% atau sebanyak 19 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Indikator yang terakhir dari strategi afektif ini berbunyi / keep a prívate diary or joumal where I write my feelings about language leaming.

Butir ini mengandung makna bahwa dalam proses belajar bahasa, siswa menyediakan buku harian khusus untuk mencurahkan perasaannya ten-tang belajar bahasa. Skor rata-rata responden dalam intensitas penggu-naan strategi ini yaitu 1,20. Skor ini termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Kriteria ini menunjukkan bahwa responden HAMPIR TIDAK PERNAH atau TIDAK PERNAH menggunakan strategi ini dalam proses belajarnya. Dari 56 orang responden, 89,3% atau 50 orang responden skornya dalam intensitas penggunaan strategi ini skornya termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Sebesar 5,4% atau 3 orang responden skornya termasuk kriteria RENDAH. Sebesar 3,6% dari keseluruhan anggota sampel atau 2 orang responden skornya termasuk kriteria SEDANG. Tak seorangpun dari keseluruhan anggota sampel yang skornya termasuk kriteria TINGGI. Akan tetapi, 1,8% atau hanya 1 orang responden yang skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI. Tabel 4.10 berikut mengetengahkan ikhtisar intensitas penggunaan setiap indikator SBB yang diliput dalam strategi afektif.

(34)

TABEL 4.10

INTENSITAS PENGGUNAAN SETIAP INDIKATOR STRATEGI AFEKTIF OLEH PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA SEBAGAI BA

No. Btr Indikator SBB dalam SILL Skor f-skor pilihan

SBB Rata-rata 1 2 3 4 5

33 Menenangkan diri jika merasa te-gang sewaktu menggunakan baha-sa target

3,54 2 3 22 21 8

34 Mendorong diri agar berani menggunakan bahasa target

3.64 5 6 12 14 19

35 Mencatat perasaan tentang belajar bahasa target dalam buku harian

1,20 50

-

2

-

1

Penjelasan tentang skor pilihan:

Skor 1 merujuk pada kriteria RENDAH SEKALI (RS) Skor 2 merujuk pada kriteria RENDAH (R)

Skor 3 merujuk pada kriteria SEDANG (S) Skor 4 merujuk pada kriteria TINGGI (T)

Skor 5 merujuk pada kriteria TINGGI SEKALI (TS)

f. Penggunaan Strategi Sosialisasi

Strategi sosialisasi yaitu strategi yang digunakan siswa dalam kegi-atan belajar bahasa asing yang melibatkan orang lain, misalnya belajar bersama dengan teman. Dari 56 orang responden pembelajar bahasa Indonesia sebagai BA, tak seorangpun yang secara rata-rata skor peng-gunaan strategi sosialisasinya termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Hanya 1 orang responden yang secara rata-rata skornya termasuk kriteria RENDAH. Sebanyak 21 orang responden memilih skor antara 2,80-3,40. Skor ini termasuk kriteria SEDANG. Kebanyakan siswa, yaitu sebanyak 30 orang responden memilih skor antara 3,60-4,40. Rentangan skor ini termasuk kriteria TINGGI. Selebihnya, yaitu 4 orang responden memilih skor antara 4,60-4,80. Skor ini termasuk kriteria TINGGI SEKALI. Intensitas

(35)

penggunaan strategi sosialisasi oleh pembelajar bahasa Indonesia sebagai BA dapat dilihat pada Tabel 4.11.

TABEL 4.11

INTENSITAS PENGGUNAAN STRATEGI SOSIALISASI OLEH PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA SEBAGAI BA

INTENSITAS PENGGUNAAN SBB KRITERIA SKOR f

HAMPIR TIDAK PERNAH atau TIDAK PERNAH RS

-

-JARANG atau -JARANG SEKALI R 2,00-2,40 1

KADANG-KADANG S 2,80-3,40 21

SERING atau SERING SEKALI T 3,60-4,40 30

HAMPIR SELALU atau SELALU TS 4,60-4,80 4

JUMLAH JUMLAH 56

Strategi sosialisasi dalam instrumen pengumpulan data tentang SBB diukur pada bagian F dengan 5 butir pernyataan indikator strategi yaitu pada butir 36 sampai dengan butir 40. Dari uraian di atas terlihat bahwa tak seorangpun responden yang skornya menunjukkan bahwa mereka tidak pernah bertanya atau belajar bersama dengan teman. Kebanyakan siswa menyatakan bahwa mereka SERING atau SERING SEKALI menggunakan strategi sosialisasi ini dalam belajar bahasa target

Indikator yang pertama dari strategi sosialisasi ini tertuang pada butir 36 yang berbunyi If I don't understand I ask the speaker to slow down, repeat, or darify what was said. Butir ini mengandung makna bahwa dalam berlatih menggunakan bahasa target, jika siswa tidak memahami apa yang dikatakan lawan bicara, dia memohon lawan bicaranya untuk berbicara

(36)

lebih lambat atau untuk mengulangi apa yang dikatakannya itu. Skor rata-rata responden dalam intensitas penggunaan strategi butir ini yaitu 4,09. Skor ini termasuk kriteria TINGGI. Dari data yang terhimpun, tak seorangpun responden yang skornya termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Sebesar 8,9% atau sebanyak 5 orang responden memilih skor yang termasuk kriteria RENDAH. Kira-kira 16,1% atau sebanyak 9 orang responden skornya dalam penggunaan strategi dari butir ini termasuk kriteria SEDANG. Sebesar 3 2 , 1 % yaitu sebanyak 18 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI. Sisanya, yaitu 42,9 % atau sebanyak 24 orang responden skornya dalam penggunaan strategi ini termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Butir 37, yaitu indikator strategi sosialisasi yang kedua berbunyi / work with other tanguage leamens to practice, review, or share information. Indikator ini berimplikasi bahwa dalam proses belajar bahasa asing, responden belajar bersama dengan pembelajar lainnya untuk berlatih, atau berbagi informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan belajar bahasa target. Skor rata-rata responden dalam intensitas penggunaan strategi butir ini yaitu 2,93. Skor ini termasuk kriteria SEDANG. Dari keseluruhan anggota sampel, hanya 1 orang atau 1,8% responden yang skornya termasuk pada kriteria RENDAH SEKALI. Sebesar 33,9 % atau sebanyak

19 orang responden menunjukkan bahwa skornya termasuk kriteria RENDAH. Kebanyakan responden atau sebesar 4 1 , 1 % atau sebanyak 23 orang responden skornya termasuk kriteria SEDANG.. Sebesar 1 6 , 1 % yaitu sebanyak 9 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI. Sisanya, yaitu 7 , 1 % atau sebanyak 4 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

(37)

Butir 38 merupakan indikator strategi sosialisasi yang ketiga. Butir ini berbunyi f n conversation with others in the new Ianguage, I ask questions in order to be as involved as possible and to show l'm interested. Strategi belajar yang terkandung dalam butir ini yaitu dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa target, siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan agar terlibat secara sepenuhnya dalam percakapan tersebut untuk memperlihatkan keantusiasannya dalam percakapan tersebut. Skor rata-rata responden dalam intensitas penggunaan strategi butir ini yaitu 3,29. Skor ini termasuk kriteria SEDANG. Dari keseluruhan jumlah anggota sampel, hanya 3,6% atau 2 orang responden yang skornya termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Sebesar 16,1% atau sebanyak 9 orang responden skornya termasuk kriteria RENDAH. Kira-kira 39,3% atau sebanyak 22 orang responden skornya termasuk kriteria SEDANG. Sebesar 30,4% yaitu sebanyak 17 orang responden skornya termasuk pada kriteria TINGGI. Sisanya, yaitu 10,7% atau sebanyak 6 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Butir 39 merupakan indikator strategi sosialisasi yang keempat. Butir ini berbunyi / try to leam about the culture of the place where the new Ianguage is spoken. indikator ini berimplikasi bahwa dalam proses belajar bahasa asing, siswa juga mencoba mempelajari budaya bahasa target. Skor rata-rata responden dalam intensitas penggunaan strategi ini yaitu 4,43. Skor ini termasuk kriteria TINGGI. Dari keseluruhan anggota sampel, tak seorangpun responden yang skornya termasuk pada kriteria RENDAH SEKALI. Sebesar 3,6% atau sebanyak 2 orang responden memilih skor yang termasuk kriteria RENDAH. Kira-kira 10,7% atau sebanyak 6 orang responden. Sebesar 25,00% dari keseluruhan anggota sampel, yaitu

(38)

sebanyak 14 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI. Sisanya, yaitu 60,7% atau sebanyak 34 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI SEKALI.

Indikator yang terakhir dari strategi sosialisasi ini yaitu butir 40. Butir ini berbunyi / pay close attention to the thoughts and feelings of other oeople with whom I interact in the new language. Butir ini berindikasi bahwa daiam berinteraksi dengan orang lain yang berbahasa target, siswa betul-betul memperhatikan pikiran dan perasaan orang yang diajak bicara dafam bahasa target. Skor rata-rata responden dalam intensitas penggu-naan strategi butir ini yaitu 3,66. Skor ini termasuk kriteria TINGGI. Dari 56 orang responden, 3,6% atau hanya 2 orang responden termasuk kriteria RENDAH SEKALI. Sebesar 14,3% atau 8 orang skornya termasuk kriteria RENDAH. Sebanyak 11 orang atau sebesar 19,6% skornya termasuk kriteria SEDANG. Sebesar 37,5% yaitu sebanyak 21 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI. Sisanya, yaitu 25,0% atau sebanyak 14 orang responden skornya termasuk kriteria TINGGI. Ikhtisar intensitas penggunaan setiap indikator strategi yang diliput dalam strategi sosialisasi dapat dilihat pada Tabel 4.12.

(39)

TABEL 4.12

INTENSITAS PENGGUNAAN SETIAP INDIKATOR STRATEGI KOMPENSASI OLEH PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA SEBAGAI BA

No. Btr Indikator SBB dalam SILL Skor f-skor pili han

SBB Rata-rata 1 2 3 4 5

36 Meminta tawan bicara untuk ber-bicara agak lambat

4,09 - 5 9 18 24

37 Belajar bersama dengan teman 2,93 1 19 23 9 4

38 Memperlihatkan keantusiasan dalam berbicara dengan jalan mengajukan pertanyaan

3,29 2 9 22 17 6

39 Belajar budaya bahasa target 4,43 - 2 6 14 34

40 Memperhatikan pikiran dan pe-rasaan lawan bicara

3,66 2 8 11 21 14

Penjelasan tentang skor pffifian.

Skor 1 merujuk pada kriteria RENDAH SEKALI (RS) Skor 2 merujuk pada kriteria RENDAH (R)

Skor 3 merujuk pada kriteria SEDANG (S) Skor 4 merujuk pada kriteria TINGGI (T)

Skor 5 merujuk pada kriteria TINGGI SEKAU (T S)

g. Ikhtisar Intensitas Penggunaan Setiap Deskriptor SBB

Dari pembahasan penggunaan setiap deskriptor dalam SILL seba-gaimana diuraikan pada bagian-bagian terdahulu terlihat bahwa berdasar-kan skor-rata-rata dalam setiap deskriptor SBB, dari enam deskriptor stra-tegi dalam SILL, intensitas penggunaan yang paling tinggi yaitu dalam penggunaan strategi kompensasi sedangkan yang paling rendah yaitu dalam penggunaan strategi mengingat. Jika diurutkan berdasarkan skor rata-rata intensitas penggunaan setiap deskriptor mulai dari yang paling tinggi hingga yang terendah, urutannya sebagai berikut: strategi

(40)

kompensasi sebesar 3 , 9 1 , strategi sosialisasi sebesar 3,68, strategi kognitif sebesar 3,53, strategi metakognitif sebesar 3,17, strategi afektif sebesar 2 , 7 9 , dan strategi mengingat sebesar 2,59. Ikhtisar urutan intensitas peng-gunaan setiap deskriptor tersebut dapat dilihat pada tabel 4 . 1 3 .

TABEL 4.13

IKHTISAR INTENSITAS PENGGUNAAN DESKRIPTOR SBB PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA SEBAGAI BA

DESKRIPTOR RATA-RATA SIMPANGAN BAKU MINIMUM MAKSIMUM

Mengingat 2,59 0,51 1,63 3,75 Afektif 2,79 0,71 1,00 4 , 0 0 Metakognitif 3,17 0,60 1,75 4 , 3 8 Kognitif 3,53 0,55 2 , 0 0 4 , 7 5 Sosialisasi 3,68 0,52 2,00 4 , 8 0 Kompensasi 3,91 0,55 3,00 5,00

Sama halnya dengan intensitas penggunaan deskriptor SBB, intensitas penggunaan setiap butir indikator SBB pun berbeda. Data deskriptif menunjukkan bahwa butir 35 yaitu indikator yang berbunyi / keep a private diary or journal where f write my feelings about language learning, intensitas penggunaannya paling rendah. Skor rata-rata dalam penggunaan strategi ini, yaitu sebesar 1,20. Indikator strategi dari butir ini termasuk deskriptor strategi afektif.

Indikator SBB yang intensitas penggunaannya paling tinggi yaitu bu-tir 16 dengan skor rata-rata 4,63 yang termasuk kriteria TINGGI SEKALI. Indikator ini berbunyi 7 use reference materials such as glossaries or

Gambar

Tabel 4.34 berikut menunjukkan adanya perbedaan dalam peng- peng-gunaan strategi sosialisasi oleh pembelajar bahasa Indonesia dan bahasa  Inggris sebagai BA
TABEL 4.38  KELOMPOK  SKOR  RATA-RATA  SIMPANGAN BAKU  %  f
TABEL 4.52  Sumber Variasi  dk  JK  KT  F  TSP  Antar Kelompok  1  1,1520  1,1520  0.0148  0,9035  Dalam Kelompok  112  8736,9532  8736,9532  Total  113  8738,1053  Keterangan:  dk * derajat kebebasan  JK = Jumlah Kuadrat  KT - Kuadrat Tengah
TABEL 4.54  KATEGORI  KRITERIA  RENTANGAN SKOR  JAWABAN BENAR  %  f  PEMULA  KURANG  5,00-20,00  12,50%-50,00%  14,04%  16  MENENGAH  SEDANG  21,00-25,00  52,50%-62,50%  34,21%  39  LANJUTAN  BAIK  26,00-31,00  65,00%-77,50%  38,60%  44  PASCA LANJUTAN  BA
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini yaitu menentukan model berdasarkan faktor-faktor yang nyata mempengaruhi tingkat keberhasilan mahasiswa dengan regresi logistik dan metode CHAID,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa intend ( company characteristic) merupakan dimensi yang penting dalam menciptakan perilaku perpindahan pelanggan, niat

Penentuan rencana tinggi timbunan harus mempertimbangkan tinggi maksimum timbunan yang mampu didukung lapisan tanah tanpa terjadi keruntuhan geser atau penurunan

Kegiatan PPL yang telah dilaksanakan tidak luput dari masalah. Banyak djumpai beberapa masalah yang muncul di kelas. Permasalahan tersebut, seperti sulitnya siswa untuk

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Studi Motivasi, Persepsi Dan Konsumsi Minuman Energi Serbuk Di Kalangan Karyawan Bagian Produksi PT Kurnia Adijaya Mandiri

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara Ketua Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat. Sri Malem

Pengaruh Temperatur Annealing Terhadap Struktur, Sifat listrik dan Sifat Optik Film Tipis Zinck Oxide Doping Alumunium (ZnO:Al) Dengan Metode DC Magneton

Gejala klinis gizi buruk ringan dan sedang tidak terlalu jelas, yang ditemukan hanya pertumbuhan yang kurang seperti berat badan yang kurang dibandingkan dengan anak