Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari Page 1
PEDOMAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
PUSKESMAS BOJONGSARI
No Dokumen: / / /2017
Tanggal Terbit: 2017
No Revisi:
PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA
DINAS KESEHATAN
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari
Page 2
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayahNya kami dapat menyelesaian penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Program Kesehatan Lingkungan UPTD Puskesmas Bojongsari Kabupaten Purbalingga. Pedoman ini kami susun sebagai salah satu upaya memberikan acuan dan kemudahan dalam pelaksanaan Pelayanan Program Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Bojongsari Kabupaten Purbalingga.
Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Bojongsari terdiri dari kegiatan pelayanan Kesehatan Lingkungan didalam gedung dan diluar gedung. Pelayanan Kesehatan Lingkungan di dalam gedung umumnya bersifat individual, dapat berupa pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan pelayanan Kesehatan Lingkungan diluar gedung umumnya pelayanan Kesehatan Lingkungan pada kelompok dan masyarakat dalam bentuk promotif dan preventif.
Akhirnya perkenankanlah kami menyampaikan ucapan terimakasih atas bimbingan, bantuan, kerjasama dan partisipasinya kepada semua pihak yang terlibat dalam proses penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Program Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Bojongsari ini.
Sanitarian,
UPTD Puskesmas Bojongsari
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari
Page 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehtan yang menyelengarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingakt pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya diwilayah kerjanya. Untuk itu memerlukan masukan dari masyarakat yang bersifat membangun (inovatif).
B. Latar Belakang Masalah
Kesehatan lingkungan sebagai salah satu upaya kesehatan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2015 tentang Kesehatan. Ketentuan mengenai penyelenggaraan kesehatan lingkungan dan Peraturan Pemerintah RI No 66 Tahun 2104 tentang Kesehatan Lingkungan , yang pengaturannya ditujukan dalam rangka terwujudnya kualitas lingkungan yang sehat tersebut melalui upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko kesehatan lingkungan di permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi serta tempat dan fasilitas umum. Sampai saat ini penyakit yang terkait kualitas lingkungan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat.
Untuk mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat terutama karena meningkatnya penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan, Pemerintah telah menetapkan Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan terdepan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari
Page 4
Dalam pengaturan Puskesmas ditegaskan bahwa salah satu upaya kesehatan masyarakat yang bersifat esensial adalah berupa Pelayanan Kesehatan Lingkungan. Upaya kesehatan masyarakat esensial tersebut harus diselenggarakan oleh puskesmas.
Kesehatan Lingkungan merupakan salah satu pelayanan wajib puskesmas termasuk di Puskesmas Bojongsari yang mempunyai peranan strategis mendukung peningkatan pencapaian target lintas program dan diharapkan berdampak pada peningkatan kinerja puskesmas. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan visi Puskesmas yaitu“Menjadi Puskesmas Bojongsari yang santun,
profesional dan berdaya saing guna mewujudkan masyarakat sehat mandiri”
dengan misi sebagai berikut :1. Menyelenggarakanpelayanan yang bermutu dan berkesinambungan, 2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat melalui pendekatan keluarga, 3.Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektorbdalam rangka mewujudkan kemandirian masyarakat dibidang kesehatan. Dalam melakukan kegiatan petugas selalu membudayakan tata nilai SANTUN dan motto “sembuh dan sehatmu harapanku, dengan berperilaku anatara lain: 1. Senyum, salam dan sapa, 2. Mendengarkan keluhan atau informasi yan disampaikan pasien, 3. Komunikasi menggunakan bahasa yang mudah dimengerti pasien, 4. Mendoakan, 5. Tidak bermain/menggunakan HP selama melayani pasien/klien/pelanggan.
C. Tujuan
1. TujuanUmum
Sebagai acuan tenaga kesehatan lingkungan dalam menyelenggaraan upaya kesehatan lingkungan.
2. TujuanKhusus
a. Sebagai pedoman dalam melaksanakan konseling di Puskesmas Bojongsari
b. Sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan
c. di Puskesmas Bojongsari
d. Sebagai pedoman dalam tindakan / intervensi kesehatan lingkungan di e. Puskesmas Bojongsari
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari
Page 5
D. Sasaran
1. Penanggung jawab Puskesmas 2. Tenaga Kesehatan Lingkungan
3. Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
E. Ruang Lingkup
1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas meliputi : - Konseling
- Pemeriksaan kebersihan
- Pengoperasian dan pemeliharaan IPAL - Pengumpulan sampah medis
2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas meliputi : - Inspeksi Kesehatan lingkungan
- Intervensi Kesehatan Lingkungan - Pengambilan sample air
- Penyuluhan STBM
F. Batasan Operasional
Pelayanan Kesehatan Lingkungan merupakan upaya untuk meningkatkan kesehatan yang dilakukan melalui penyehatan dan peningkatan kualitas lingkungan. Upaya – upaya kesehatan lingkungan yang dilaksanakan di Puskesmas Bojongsari meliputi :
1. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyakarat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari
Page 6
aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial guna mencegah penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan.
3. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung maupun tidak langsung di Puskesmas.
4. Faktor Risiko Lingkungan adalah hal, keadaan, atau peristiwa yang berkaitan dengan kualitas media lingkungan yang mempengaruhi atau berkontribusi terhadap terjadinya penyakit dan/atau gangguan kesehatan.
5. Konseling adalah hubungan komunikasi antara Tenaga Kesehatan Lingkungan dengan pasien yang bertujuan untuk mengenali dan memecahkan masalah kesehatan lingkungan yang dihadapi.
6. Pemeriksaan kebersihan adalah serangkaian kegiatan untuk memonitor /memantau kebersihan lingkungan secara menyeluruh diwilayah puskesmas. 7. Pengoperasian dan pemeliharaan IPAL adalah suatu kegiatan untuk
mengoperasionalkan IPAL dan cara memelihara IPAL.
8. Pengumpulan sampah medis adalah serangkaian kegiatan untuk mengumpulkan sampah medis dari semua ruangan yang menghasilkan sampah medis, selanjutnya dikumpulkan diruang TPS LB-3.
9. Inspeksi Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan pemeriksaan dan pengamatan secara langsung terhadap media lingkungan dalam rangka pengawasan berdasarkan standar, norma, dan baku mutu yang berlaku untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat.
10. Intervensi Kesehatan Lingkungan adalah tindakan penyehatan, pengamanan, dan pengendalian untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial.
11. Pengambilan Sampel Air untuk uji bakteriologis adalah Serangkaian kegiatan untuk mengambil air sebagai contoh yang digunakan untuk pemeriksaan laboratorium, guna mengetahui jumlah bakteri E.Coli/Fecal Coli per 100 ml sampel.
12. STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) adalah pendekatan kepada masyarakat untuk merubah bahkan membuat fasilitas sanitasinya dengan
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari
Page 7
biayanya sendiri melalui metode pemicuan. Penyadaran untuk melakukan perubahan perilaku untuk hidup bersih dan sehat
13. Tenaga Kesehatan Lingkungan adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan minimal Diploma Tiga di bidang kesehatan lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan.
Beberapa ketentuan perundang - undangan yang diperlukan sebagai dasar Penyelenggaraan penyelengggaraan Upaya Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Bojongsari adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 876/Menkes/SK/VIII/2001 tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan 5. Masyarakat
6. Peraturan Menteri Kesehatan No 13 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/Per/III/2010 tentang Pengendalian Vektor;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 736/Menkes/Per/VI/2010 tentang Tatalaksana Pengawasan Kualitas Air Minum;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1077/Menkes/Per/V/2011 tentang Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1096/Menkes/Per/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi
12. Peraturan Menteri Kesehatan No 32 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari
Page 8
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan Lingkungan
Sesuai dengan pasal 88 dan pasal 96 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan disebutkan bahwa tenaga kesehatan yang diijinkan berprofesi minimal berijazah Diploma Tiga ( D III ). Berikut ini Kualifikasi Sumber Daya Manusia dan realisasi tenaga upaya kesehatan lingkungan yang ada di Puskesmas Bojongsari adalah :
Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi
Kesehatan Lingkungan
Pendidikan diploma III kesehatan lingkungan
Lulusan D III Akademi Kesehatan Lingkungan
B. Distribusi Ketenagaan
Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan Kesehatan Lingkungan. Sebagai koordinator dalam penyelenggaraan kegiatan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas adalah petugas Sanitarian.
Pengaturan dan penjadwalan tenaga puskesmas dalam upaya kesehatan Lingkungan dilaksanakan lintas program dan dikoordinir oleh Petugas Kesling sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan.
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari
Page 9
C. Jadwal Kegiatan
1. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan lingkungan dilakukan bersama oleh para pemegang program dalam kegiatan loka karya mini bulanan maupun tri bulanan/lintas sektor, dengan persetujuan kepala puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan lingkungan dibuat untuk jangka waktu satu tahun, dan di break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan pada awal bulan sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya kesehatan lingkungan di koordinasikan oleh Kepala Puskesmas.
Kesehatan Lingkungan
Sanitarian / Dhesy Dwi Susianti
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari Page 10
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang PARKIR MOTOR RUANG TATA USAHA RUANG REKAM MEDIS & LOKET RUANG UGD RUANG GIZI & KESLING RUANG KEPALA PUSKESMAS RUANG P2M RUANG IMUNISASI LOKET CAPENG RUANG APOTEK RUANG TUNGGU RUANG KIA R. KIA R. POLI 1 R. POLI 2 R. POLI 3HALAMAN DEPAN
J A L A N K E R A W A T I N A P PARKIR MOBIL RUANG TUNGGU PAGAR PINTU M / K PINTU M / K D O O R L O KM RUANG PROMKESPedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari
Page 11
Ruang Konseling Terpadu
Pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan di dalam gedung dilakukan oleh Penanggung jawab program Kesehatan Lingkungan yang menempati ruang yang bersebelahan dengan ruang laboratorium TB, berada dalam satu ruang dengan ruang Gizi ruang promkes Puskesmas Bojongsari. Adapun pelaksanaan rapat koordinasi program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dilakukan di ruang Aula. AULA R. LAB KM PASIEN RUANG POLI GIGI RUMAH DINAS DOKTER TAMAN
RUANG GUDANG OBAT
LOKET PEMBAYARAN / KASIR RUANG GENSET RUANG RONTGEN GUDANG PARKIR KARYAWAN K A N T I N RESEVOAR AIR KETERANGAN RAWAT INAP TIDAK DIRINCI
BAGIAN RAWAT INAP VCT
P P2M Pintu masuk D A T A D I N D I N G MEJA GIZI KURSI KURSI KURSI MEJA KESLING MEJA PRO MKES WAST AFEL
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari
Page 12
Sedang kegiatan luar gedung petugas dapat mengunjungi sasaran dengan ikut kegiatan ke desa, ke Tempat tempat Umum (sekolah, tempat ibadah dll } dan kegiatan lain yang bersifat dan berhubungan dengan kesehatan lingkungan. Ukurang ruang konseling terpadu
a. Luas ruangan 3 m x 6 m b. Pintu Ukuran 3 m x 1 m
c. Atap dan langit-langit kuat dan berwarna terang, mudah dibersihkan dan ketinggian dari lantai 2,5 m.
d. Dinding terbuat dari material keras, rata dan tidak berpori, tidak silau, kedap air dan mudah dibersihkan.
e. Lantai kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin, warna terang dan mudah dibersihkan.
f. Pintu dan jendela lebar dan dapat dibuka secara maksimal.
Prasarana
a. Dilengkapi dengan tempat sampah tertutup. b. Ventilasi cukup dan sirkulasi udara terjaga. c. Pencahayaan cukup terang
Skema Alur Pelayanan Kesehatan Lingkungan :
PASIEN DATANG
LOKET PENDAFTARAN
BP, KIA, GIGI LABABORATORIUM
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari
Page 13
B. Standar Fasilitas
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas BOJONGSARI memiliki sarana penunjang antara lain :
pelayanan kesehatan Lingkungan Sarana Prasana ( Dalam Gedung ) Konseling Pengawasan Kebersihan Meja Kursi
Media informasi cetak atau elektronik
Buku panduan
Buku catatan kegiatan
( Luar Gedung ) Inspeksi Sanitasi Intervensi / Tindakan Senter Leaflet Form check
Buku catatan kegiatan.
KLINIK TERPADU
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari
Page 14
BAB IV
TATA LAKSANA UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
A. Lingkup Kegiatan
Kegiatan Kesehatan Lingkungan yang dilakukan meliputi : 1. Kegiatan di Dalam Gedung
a. Konseling
1) Konseling dilakukan oleh tenaga kesehatan lingkungan
2) Konseling terhadap pasien yang menderita penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan dilaksanakan secara terintegrasi dengan pelayanan perawatan pengobatan
3) Dalam hal Pasien yang menderita penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan tidak memungkinkan untuk menerima Konseling, konseling dapat dilakukan terhadap keluarga yang mendampingi.
4) Konseling dapat menggunakan alat peraga, percontohan, media cetak atau elektronik.
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari
Page 15 b. Pemeriksaan Kebersihan
1) Pemeriksaan kebersihan dilakukan oleh tenaga Kesehatan Lingkungan
2) Pemeriksaan kebersihan mencakup seluruh bagian Puskesmas baik dalam gedung maupun luar gedung
3) Pemeriksaan kebersihan dengan melihat ceck list kebersihan c. Pengoperasian dan pemeliharaan IPAL
1) Pengoperasian dan pemeliharaan IPAL dilakukan oleh petugas kebersihan d. Pengumpulan sampah medis
1) Pengumpulan sampah medis dilakukan oleh petugas kebersihan lingkungan.
2) Pengumpulan sampah medis dilakukan setiap hari dari poli atau ruang tindakan
3) Pengambilan sampah medis dikumpulkan diTPS LB3. 2. Kegiatan Luar Gedung
a. Inspeksi Kesehatan Lingkungan
1) Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilaksanakan oleh Tenaga Kesehatan Lingkungan (sanitarian) yang membawa surat tugas dari Kepala
Puskesmas dengan rincian tugas yang lengkap.
2) Dalam pelaksanaan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tenaga
Kesehatan Lingkungan sedapat mungkin mengikutsertakan petugas Puskesmas yang menangani program terkait atau mengajak petugas dari Puskesmas Pembantu, Bidan desa, Naping.
3) Kegiatan meliputi Perumahan ( termasuk hasil konseling ), TTU, TPM. b. Intervensi/tindakan kesehatan lingkungan.
Intervensi Kesehatan Lingkungan adalah tindakan penyehatan, pengamanan, dan pengendalian untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun social.
c. Pengambilan sampel air
1) Pengambilan sampel air dilakukan oleh petugas Kesehatan Lingkungan(sanitarian) yang membawa surat tugas dari Kepala Puskesmas dengan rincian tugas yang lengkap.
2) Pengambilan sampel air dilakukan dititik titik yang telah ditentukan d. Penyuluhan STBM
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari
Page 16
1) Penyuluhan STBM dilakukan oleh petugas Kesehatan Lingkungan(sanitarian) dengan melibatkan Bidan Desa, Naping, Kader dengan membawa surat tugas dari Kepala Puskesmas dengan rincian tugas yang lengkap.
2) Penyuluhan STBM dilakukan di Desa untuk meningkatkan derajat kesehatan manusia yang mencakup lima pilar STBM (stop BABS, CTPS, pengolahan air, pengelolaan sampah, pengelolaan limbah)
B. Strategi / Metode 1. Metode Konseling
a. identifikasi prilaku/kebiasaan;
b. identifikasi kondisi kualitas kesehatan lingkungan; c. dugaan penyebab;
d. saran dan rencana tindak lanjut 2. Metode Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilakukan dengan cara/metode sebagai berikut:
a. pengamatan fisik media lingkungan; b. pengukuran media lingkungan di tempat; c. uji laboratorium; dan/atau
d. analisis risiko kesehatan lingkungan. 3. Metode Intervensi Kesehatan Lingkungan
a. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi b. Perbaikan dan Pembangunan Sarana c. Pengembangan Teknologi Tepat Guna d. Rekayasa Lingkungan
C. Langkah Kegiatan
1. Kegiatan di Dalam Gedung a. Konseling
Perencanaan (P1) 1). Membuat Jadwal 2) Persiapan
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari
Page 17
Menyiapkan ruangan;
Menyiapkan daftar pertanyaan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan;
Menyiapkan media informasi dan alat peraga bila diperlukan seperti poster, leaflet (rumah sehat, jamban sehat, dan lain-lain).
Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)
Dalam pelaksanaan, Tenaga Kesehatan Lingkungan menggali data/informasi kepada Pasien atau keluarganya, sebagai berikut:
1). umum, berupa data individu/keluarga dan data lingkungan; 2). khusus, meliputi:
a). identifikasi perilaku/kebiasaan;
b). identifikasi kondisi kualitas kesehatan lingkungan; c). dugaan penyebab; dan
d). saran dan rencana tindak lanjut.
Ada enam langkah dalam melaksanakan Konseling yang biasa disingkat dengan "SATU TUJU" yaitu :
SA = Salam, Sambut:
1). Beri salam, sambut Pasien dengan hangat.
2).Tunjukkan bahwa Anda memperhatikannya, mengerti keadaan dan keperluannya, bersedia menolongnya dan mau meluangkan waktu. 3). Tunjukkan sikap ramah.
4). Perkenalkan diri dan tugas Anda.
5).Yakinkan dia, bahwa Anda bisa dipercaya dan akan menjaga kerahasiaan percakapan anda dengan Pasien.
6). Tumbuhkan keberaniannya untuk dapat mengungkapkan diri. T - tanyakan :
1). Tanyakan bagaimana keadaan atau minta Pasien untuk menyampaikan masalahnya pada Anda.
2). Dengarkan penuh perhatian dan rasa empati. 3). Tanyakan apa peluang yang dimilikinya. 4). Tanyakan apa hambatan yang dihadapinya.
5). Beritahukan bahwa semua keterangan itu diperlukan untuk menolong mencari cara pemecahan masalah yang terbaik bagi Pasien.
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari
Page 18
U-Uraikan :
Uraikan tentang hal-hal yang ingin diketahuinya atau anda menganggap perlu diketahuinya agar lebih memahami dirinya, keadaan dan kebutuhannya untuk memecahkan masalah. Dalam menguraikan anda bisa menggunakan media Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) supaya lebih mudah dipahami.
TU – Bantu :
Bantu Pasien mencocokkan keadaannya dengan berbagai kemungkinan yang bisa dipilihnya untuk memperbaiki keadaannya atau mengatasi masalahnya.
J - Jelaskan :
Berikan penjelasan yang lebih lengkap mengenai cara mengatasi permasalahan yang dihadapi Pasien dari segi positif dan negatif serta diskusikan upaya untuk mengatasi hambatan yang mungkin terjadi. Jelaskan berbagai pelayanan yang dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah tersebut.
U - Ulangi:
Ulangi pokok-pokok yang perlu diketahui dan diingatnya. Yakinkan bahwa anda selalu bersedia membantunya. Kalau Pasien memerlukan
percakapan lebih lanjut yakinkan dia bahwa anda siap menerimanya.
Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3) Kegiatan yang dilakukan petugas kesling
1). melakukan penilaian terhadap komitmen Pasien (Formulir tindak lanjut konseling) yang telah diisi dan ditandatangani untuk mengambil keputusan yang disarankan, dan besaran masalah yang dihadapi; 2). menyusun rencana kunjungan untuk Inspeksi Kesehatan Lingkungan
sesuai hasil Konseling; dan
3). menyiapkan langkah-langkah untuk intervensi.
b. Pengoperasian dan pemeliharaan IPAL
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari
Page 19
1) Membuat jadwal Pengoperasian dan pemeliharaan IPAL
2) Menyiapkan dan membawa form kegiatan pemeriksaan dan alat tulis
Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)
1) Memeriksa Pengoperasian dan pemeliharaan IPAL
2) Mengisi form kegiatan pemeriksaan dan alat tulis yang sdh ada Pengawasan Pengendalian Penilaian ( P3 )
Kegiatan yang dilakukan petugas kesling
1) Petugas mencatat hasil dan melaporkan hasil kegiatan 2) Petugas menganalisa hasil
3) Petugas membuat kajian pencapaian dan menindaklanjuti
2. Kegiatan di Luar Gedung
a. Inspeksi Kesehatan Lingkungan (sanitasi) Perencanaan (P1)
1) Membuat jadwal Inspeksi Sanitasi baik dari hasil Konseling maupun hasil tahun sebelumnya
2) Tenaga Kesehatan Lingkungan membuat janji kunjungan rumah dan lingkungannya dengan Pasien dan keluarganya apabila dari hasil konseling memerlukan tindak lanjut. ( Jika Hasil Konseling )
3) Menyiapkan dan membawa berbagai peralatan dan kelengkapan lapangan yang diperlukan (formulir Inspeksi Kesehatan Lingkungan, formulir pencatatan status kesehatan lingkungan, media penyuluhan, alat pengukur parameter kualitas lingkungan) 4) Melakukan koordinasi dengan perangkat desa/kelurahan (kepala
desa/lurah, sekretaris, kepala dusun atau ketua RW/RT) dan petugas kesehatan/bidan di desa.
Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)
1) Melakukan pengamatan media / pemeriksaan :
Lingkungan sarana usaha / pasien dan perilaku pelaku usaha / masyarakat sekitar.
Pengukuran media lingkungan di tempat, uji laboratorium, dan analisis risiko sesuai kebutuhan ( Jika diperlukan ).
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari
Page 20 Melakukan penemuan penderita lainnya ( Jika dari Konseling )
Melakukan pemetaan populasi berisiko ( Jika dari Konseling ) 2) Memberikan saran tindak lanjut kepada sasaran (TTU, TPM, TP3,
keluarga pasien dan keluarga sekitar). Saran tindak lanjut dapat berupa Intervensi Kesehatan Lingkungan yang bersifat segera. Saran tindak lanjut disertai dengan pertimbangan tingkat kesulitan, efektifitas dan biaya.
Pengawasan Pengendalian Penilaian ( P3 ) Kegiatan yang dilakukan petugas kesling
1) Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan 2) Petugas menganalisa hasil kegiatan
3) Petugas membuat kajian pencapaian dan menindaklanjuti b. Intervensi Kesehatan Lingkungan
Perencanaan ( P1)
1) Membuat jadwal dengan dasar hasil Konseling dan hasil Inspeksi Sanitasi
2) Menyiapkan dan membawa berbagai peralatan dan kelengkapan lapangan yang diperlukan (formulir Inspeksi Kesehatan Lingkungan, formulir pencatatan status kesehatan lingkungan, media penyuluhan, alat pengukur parameter kualitas lingkungan) 3) Melakukan koordinasi dengan perangkat desa/kelurahan (kepala
desa/lurah, sekretaris, kepala dusun atau ketua RW/RT) dan petugas kesehatan/bidan di desa.
Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)
1) Intervensi Kesehatan Lingkungan harus mempertimbangkan tingkat risiko berdasarkan hasil Inspeksi Kesehatan Lingkungan.
2) Intervensi Kesehatan Lingkungan dilakukan oleh Pasien sendiri.
3). Dalam hal cakupan Intervensi Kesehatan Lingkungan menjadi luas, maka pelaksanaannya dilakukan bersama pemerintah, dan masyarakat/swasta
Pengawasan Pengendalian Penilaian ( P3 ) Kegiatan yang dilakukan petugas kesling
1) Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan 2) Petugas menganalisa hasil kegiatan
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari
Page 21
3) Petugas membuat kajian pencapaian dan menindaklanjuti Adapun untuk kegiatan pemantauan evaluasi upaya kesehatan lingkungan :
1) Kepala Puskesmas bertanggung jawab untuk meningkatkan mutu Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas.
2) Untuk meningkatkan mutu Pelayanan Kesehatan Lingkungan dilakukan pemantauan dan evaluasi Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas.
3) Pemantauan dan evaluasi Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas mencakup Pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas dan pelaksanaan pengawasan kualitas media lingkungan dalam rangka program kesehatan.
4) Hasil pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud dibahas dalam pertemuan integrasi lintas program Puskesmas secara berkala.
5) Hasil pemantauan dan evaluasi digunakan untuk mengukur kinerja Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas yang sekaligus menjadi indikator dalam penilaian akreditasi Puskesmas.
BAB V
LOGISTIK
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari
Page 22
Perencanaan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang pelaksanannya dilakukan oleh semua petugas penanggungjawab program kemudian diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing-masing organisasi.
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan kesehatan Lingkungan direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas sektor sesuai dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan dilaksanakan.
Kegiatan di dalam gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana antara lain :
- Meja, Kursi - Alat tulis
- Buku catatan Kegiatan - Leaflet
- buku panduan - komputer
Kegiatan di luar gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana yang meliputi :
- Senter
- Alat pembasmi nyamuk - Swim fog - Leaflet - Form check - Fly grill - Lux meter - PH meter
- Buku catatan kegiatan
Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh koordinator kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan petugas pengelola barang dan dibahas dalam pertemuan mini lokakarya Puskesmas untuk mendapatkan persetujuan Kepala Puskesmas. Sedangkan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan direncanakan oleh koordinator kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan bendahara puskesmas dan dibahas dalam kegiatan mini lokakarya puskesmas untuk selanjutnya dibuat perencanaan kegiatan ( POA – Plan Of Action ).
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari
Page 23
BAB VI
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari
Page 24
Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak, baik resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko yang terjadi pada petugas sebagai pelaksana kegiatan. Keselamatan pada sasaran harus diperhatikan karena masyarakat tidak hanya menjadi sasaran satu kegiatan saja melainkan menjadi sasaran banyak program kesehatan lainnya. Tahapan – tahapan dalam mengelola keselamatan sasaran antara lain :
1. Identifikasi Resiko.
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus mengidentifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan.Identifikasi resiko atau dampak dari pelaksanaan kegiatan dimulai sejak membuat perencanaan.Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Analisis Resiko.
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau dampak dari pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam menangani resiko yang terjadi.
3. Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko.
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah menentukan rencana yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko ataudampak yang mungkin terjadi. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah atau meminimalkan resiko yang mungkin terjadi.
4. Rencana Upaya Pencegahan.
Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat dalam mengatasi resiko atau dampak yang terjadi.
5. Monitoring dan Evaluasi.
Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan sedang berjalan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari
Page 25
sudah berjalan sesuai dengan perencanaan, apakah ada kesenjangan atau ketidaksesuaian pelaksanaan dengan perencanaan. sehingga dengan segera dapat direncanakan tindak lanjutnya. Tahap yang terakhir adalah melakukan Evaluasi kegiatan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan sudah tercapai.
Dalam perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan perlu diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan.Upaya pencegahan resiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
Upaya Identifikasi Resiko Pencegahan Resiko
Konseling
Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Intervensi kesehatan Lingkungan
Terpapar bahan kimia Menggunakan APD ( Masker , Sarung Tangan )
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari
Page 26
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-hari sering disebut Safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah petugas dan hasil kegiatannya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan.
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman, kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan serta penurunan kesehatan akibat dampak dari pekerjaan yang dilakukan, bagi petugas pelaksana dan petugas terkait. Keselamatan kerja disini lebih terkait pada perlindungan fisik petugas terhadap resiko pekerjaan.
Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Seiring dengan kemajuan Ilmu dan tekhnologi, khususnya sarana dan prasarana kesehatan, maka resiko yang dihadapi petugas kesehatan semakin meningkat. Petugas kesehatan merupakan orang pertama yang terpajan terhadap masalah kesehatan, untuk itu`semua petugas kesehatan harus mendapat pelatihan tentang kebersihan, epidemiologi dan desinfeksi. Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi tubuh yang sehat. Menggunakan desinfektan yang sesuai dan dengan cara yang benar, mengelola limbah infeksius dengan benar dan harus menggunakan alat pelindung diri yang benar.
Dalam perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan program kesehatan lingkungan perlu diperhatikan keselamatan kerja karyawan puskesmas dan lintas sektor dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari
Page 27
dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan resiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap tiap kegiatan yang akan dilaksanakan
Upaya Identifikasi Resiko Pencegahan Resiko
Konseling Resiko tertular penyakit Menggunakan APD
CTPS
Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Terpapar bahan kimia Menggunakan APD
Intervensi kesehatan Lingkungan
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari
Page 28
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat berhubungan dengan aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana dan menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual 2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan 3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator Kesling
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang ditemukan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari
Page 29
BAB IX
PENUTUP
Pedoman pelaksanaan kesehatan lingkungan ini dibuat untuk memberikan petunjuk dalam pelaksanaan kegiatankesehatan lingkungan di Puskesmas Bojongsari, penyusunan pedoman disesuaikan dengan kondisi riil yang ada di puskesmas, tentu saja masih memerlukan inovasi-inovasi yang sesuai dengan pedoman yang berlaku secara nasional. Perubahan perbaikan, kesempurnaan masih diperlukan sesuai dengan kebijakan, kesepakatan yang menuju pada hasil yang optimal.
Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas agar tidak terjadi penyimpangan atau pengurangan dari kebijakan yang telah ditentukan.
Sanitarian Puskesmas Bojongsari
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari Page 30 No Kegiatan Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Konseling v v v v v v v v v v v v 2 Inspeksi Sanitasi Tempat tempat umum v v v v v v v v v v v v 3 Inspeksi Sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan-minuman v v v v v v v v v v v v 4 Inspeksi Sanitasi
Sarana Air Bersih v v v v v v v v v v v v
5 Monitoring dan evaluasi STBM v v v v v v v v v v v v 6 Pendataan Kesehatan Lingkungan v v v v v v v v v v v v 7 pengiriman sampel air ke Laborat v v v v v v v v v v v v 8 Orientasi Penjamah Depot Air Minum v 9 Orientasi Kader STBM v
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bojongsari
Page 31
No Kegiatan Upaya Perlengkapan
1 Konseling
Meja Kursi
Alat peraga Percontohan Media informasi cetak atau elektronik
2 Inspeksi Kesehatan Lingkungan Senter
ThermohigroMeter Luk Meter
PH Meter Blok Grill
Kit Sampling Air
Kit Sampling Makanan
3 Intervensi Kesehatan Lingkungan Senter Meteran
Alat peraga Percontohan Cetakan closet
Cetakan Buis Beton Genteng kaca