Konsep-Konsep Dasar Konsep-Konsep Dasar Definisi Definisi Notasi Notasi
Persamaan Diferensial Orde Persamaan Diferensial Orde Pertama
Pertama
Con
Contotohh soasoall
Next slide« Next slide«
Konsep-Konsep Dasar Konsep-Konsep Dasar Definisi Definisi Notasi Notasi
Persamaan Diferensial Orde Persamaan Diferensial Orde Pertama
Persamaan Diferensial yang Dapat Persamaan Diferensial yang Dapat
Dipisahkan Dipisahkan
Solusi
Solusi
Penyederhanaan Persamaan Homogen
Penyederhanaan Persamaan Homogen
Contoh Soal
Contoh Soal
Next slide« Next slide«
Persamaan diferensial
Persamaan diferensial
Orde
Orde PertPertamaama
Eksak Eksak Sifat-Sifat Dasar Sifat-Sifat Dasar Metode Solusi Metode Solusi Faktor-Faktor Pengintegrasi Faktor-Faktor Pengintegrasi Contoh Soal Contoh Soal
Persamaan diferensial Orde Pertama LINEAR Metode Solusi Penyederhanaan Persamaan Bernauli Contoh Soal Next slide«
Aplikasi Persamaan diferensial Orde Pertama Temperatur Benda Jatuh RANGKAIAN LISTRIK
Definisi
adalah suatu persamaan yang
melibatkan suatu fungsi yang
dicari dan turunannya.
DEFINISI DEFINISI
Persamaan diferensial biasa: fungsi
yang tidak diketahui hanya terdiri
dari satu variabel independen.
Persamaan diferensial parsial: fungsi
yang tidak diketahui terdiri dari dua
atau lebih variabel independen.
KLASIFIKASI KLASIFIKASI
Contoh Persamaan Diferensial Biasa
Kedua contoh persamaan di atas termasuk persamaan
diferensial biasa (PDB) karena fungsi y yang tidak diketahui terdiri hanya pada variabel x.
Orde dari persamaan diferensial adalah orde dari turunan
tertinggi yang muncul dalam perasamaan tersebut.
NOTASI
Ekspresi matematis yang sering digunakan untuk menuliskan,
masing-masing turunan adalah: y· = turunan pertama
y·· = turunan kedua y··· = turunan ketiga, y(n) = dst.
Jika yang menjadi variabel independen adalah waktu, dengan lambang t, maka lambang turunannya adalah , ÿ, dst.
Persamaan Diferensial Orde Pertama
Bentuk standar dari persamaan diferensial orde pertama dalam fungsi y(x) yang dicari adalah:
Bentuk lain yang jarang muncul:
Klasifikasi Persamaan Diferensial Orde Pertama 1. Persamaan Linear y¶ + p(x)y = q(x) 2. Persamaan Bernoulli
y¶ + p(x)y = q(x)y n
3. Persamaan Homogen ftx,ty) = f(x,y) 4. Persamaan yang Dapat Dipisahkan M(x,y) = A(x) N(x,y) = B(y) 5. Persamaan Eksak M(x,y)/y =N(x,y)/x
Contoh Soal
T
uliskan persamaan diferensial dibawah ini dalam
bentuk diferensial.
Persamaan dibawah ini memiliki bentuk yang tidak terbatas. Salah satunya
Atau dalam bentuk
Dengan mengalikan 1 maka akan didapat
Masih banyak lagi bentuk diferensial yang bisa diturunkan dengan persamaan tersebut dengan berbagai fungsi x dan y lainnya.
Solusi
Solusi untuk bentuk:
Adalah
Dimana c melambangkan suatu konstanta sembarang. Meskipun inntegral dalam kasus tersebut dapat dilakukan, y mungkin tidak bisa diselesaikan secara explisit sehingga solusi dibiarkan dalam bentuk implisist.
Penyederhanaan Persamaan Homogen
Persamaan diferensial homogen:
Dapat ditransformasi menjadi persamaan yang dapat dipisahkan dengan memasukkan
Bersama dengan turunannya
Penyederhanaan Persamaan Homogen
Cara lain adalah menulis persamaan awal sebagai:
Dan kemudian memasukkan:
Dan turunannya:
Maka persamaan yang dihasilkan dalam variabel u dan y merupakan persamaan yang dapat dipisahkan.
Contoh Soal
Selesaikanlah persamaan diferensial berikut :
Jawaban
Untuk persamaan tersebut, dan
Maka diperoleh :
Yang setelah integrasi didapatkan :
Maka akan mendapat solusi :
Sifat-Sifat Dasar
Suatu persamaan diferensial :
M(x,y)dx + N(x,y)dy = 0 (E.1)
dikatakan eksak apabila ada sebuah fungsi g(x,y) sehingga :
dg(x,y) = M(x,y)dx + N(x,y) (E.2)
Uji Kepastian (exactness) :
Jika M(x,y) dan N(x,y) merupakan fungsi kontinu dan memiliki urutan parsial pertama yang kontinu pada sebuah bidang xy, maka (E.1) adalah
Metode Solusi
Untuk menyelesaikan persamaan (E.1) berikut :
M(x,y)dx + N(x,y)dy = 0 (E.1)
berikut dengan asumsi bahwa persamaan tersebut eksak, terlebih dahulu kita harus menyelesaikan persamaan berikut :
(E.4) (E.5)
Untuk g(x,y). Solusi untuk persamaan (E.1) secara implisit adalah :
g(x,y) = c (E.6)
c adalah bilangan konstanta sembarang.
Faktor Pengintegrasi
Secara umum, persamaan (E.1) bukanlah persamaan eksak. Namun terkadang persamaan ini dapat dirubah menjadi persamaan diferensial eksak dengan perkalian yang tepat. Berikut merupakan contoh faktor pengintegrasi untuk persamaan (E.1) :
l(x,y)[M(x,y)dx + N(x,y)dy] = 0 (E.7) faktor pengintegrasi
Jika M=yf(xy) dan N=xg(xy), maka :
(E.8) Perlu diketahui bahwa faktor pengintegrasi ini sulit ditemukan. Namun terdapat pula beberapa faktor pengintegrasi yang biasa
Faktor Pengintegrasi
Kelompok Suku Faktor Pengintegrasi [l(x,y)] Diferensial Eksak [dg(x,y)] y dx ² x dy y dx ² x dy y dx ² x dy C lick..
Contoh Soal
1. Tentukan apakah persamaan diferensial berikut merupakan persamaan diferensial eksak!
2xy dx + (1+x2)dy = 0
Jawab
2. Tentukan apakah persamaan diferensial berikut merupakan persamaan diferensial eksak!
Jawaban
1. Persamaan tersebut merupakan merupakan persamaan diferensial eksak karena memiliki bentuk seperti persamaan (E.1) dimana M(x,y) = 2xy dan N(x,y) = 1 + x2 dan karena M/N=2x
2. Persamaan tersebut merupakan merupakan persamaan diferensial eksak karena terdiri dari M(x,y) = x + siny dan N(x,y) = x cos y ² 2y dan karena M/y = N/x = cos y
Metode Solusi
Persamaan diferensial linear orde pertama memiliki bentuk sebagai berikut :
y· + p(x)y = q(x) (L.1)
Faktor pengintegrasi untuk persamaan (L.1) adalah :
l(x)=e p(x)dx (L.2)
Faktor tersebut hanya bergantung pada x saja dan independen terhadap y. Apabila kedua sisi dari persamaan (L.1) dikalikan dengan l(x), hasilnya adalah persamaan diferensial eksak seperti berikut :
l(x)y· + p(x)l(x)y = l(x)q(x) (L.3)
Persamaan di atas dapat diselesaikan dengan metode pengintegrasian seperti pada ulasan sebelumnya. Prosedur yang lebih sederhana adalah dengan menuliskan persamaan di atas menjadi :
Penyederhanaan Persamaan Bernauli
Suatu persamaan Bernauli memiliki bentuk :
y· + p(x)y = q(x)yn (L.4)
Dimana n adalah bilangan real. Untuk mengubah persamaan tersebut menjadi persamaan linear, dilakukan subtitusi dengan :
z = y 1-n (L.5)
Hasil subtitusi tersebut akan menghasilkan persamaan diferensial linear dalam fungsi z.
Contoh Soal
C
arilah faktor pengintegrasian untuk :
y¶ ² 3y = 6
Jawab
Jawaban
Persamaan tersebut memiliki bentuk yang sama dengan persamaan
(L.1), dimana p(x) = -3 dan q(x) = 6. Persamaan ini juga berbentuk
linear. Sehingga dapat diketahui bahwa :
p(x)dx = -3 dx = -3x
Sehingga menjadi :
l(x) = e
p(x)dx= e
-3xTemperatur
Hukumpendinginan Newton, menyatakan bahwa laju peru bahan temperatur suatu benda adalah
proporsional terhadap perbedaan temperatur antara benda tersebut dan mediumsekitarnya.
Lajuperu bahan temperatur dinotasikan dengan dT/dt dimana T adalah temperatur. Sedangkan
hukumpendinginan Newton dirumuskan sebagai dT/dt = -k(T-Tm). Dimana k adalah konstanta
Benda Jatuh
Sebuah benda jatuh secara vertikal karena dipengaruhi oleh gravitasi bumi dan ham batan udara
yang proporsional terhadap kecepatan benda tersebut.
Hukum kedua Newton berbunyi ´Gaya netto yang bekerja pada benda sebanding dengan laju
peru bahan momentumbenda tersebut atau untuk massakonstanµ
Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut ini :
F = m (dv/dt)
Benda Jatuh
Jika sebuah benda yang massanya m, jatuh bebas, maka sekalian gaya berat benda, benda juga
mengalami ham batan udara, yang menurut
penelitian besarnya berbanding lurus, dengan kuadrat kecepatannya.
Jika kecepatan benda pada saat t adalah v dan
konstanta perbandingan bmaka besar ham batan
udara itu adalah
u = b.v Menurut hukum newton kedua (Massa) (Percepatan) = Gaya
Benda Jatuh
Contoh :
Sebuah benda dilemparkan tegaklurus ke atas, dari permukaan tanah yang dianggap datar
dengankecepatan awal 1960 cm/s. Jika ham batan udara pada gerakan benda diabaikan,
tentukan tinggi max benda dan waktu yang diperlukan benda sampai ketanah.
Benda Jatuh
Jawab :
Misalmassa benda m, terletak x meter
di atas permukaan tanah pada saat t detik. Denganmenggunakan hukum kedua Newton diperoleh pada:
RANGKAIAN LISTRIK
Persamaan dasar yang mengatur besaran arus dalam I (dalam ampere) pada sebuah rangkaian RL
sederhana yang terdiri dari sebuah tahanan R (dalam ohm), sebuah induktor L (dalam henry),
dan sebuah gaya elektromotif (emf ) E (dalam volt) adalah
Untuk sebuah rangkaian RC yang terdiri dari sebuah tahanan, sebuah kapasitas C (dalam farad),
sebuah emf, dan tanpa induktansi, persamaan yang mengatur besaran muatan listrik (dalam
coloum b) pada kapasitor adalah
Hu bungan antara q dan l adalah
CONTOH SOAL
Suatu benda dengan temperatur 50oF diletakkan diluar ruangan dimana temperatur berada pada 100oF. Jika setelah 5 menit temperatur benda tersebut menjadi 60oF, carilah a) berapa lama yang dibutuhkan benda tersebut untuk meencapai temperatur 75oF dan b) temperatur benda tersebut setelah 20 menit.
Dengan persamaan
Yang memiliki solusi:
Karena T = 50 ketika t = 0, maka dari persamaan
Didapat bahwa c = -50. Dengan memasukkan nilai ini maka
didapat:
Pada t = 5, kita mengetahui bahwa T = 60; maka Menghitung k didapatkan:
atau
JAWABAN
Dengan memasukkan nilai ini kedalam (2) maka kita
peroleh temperatur benda tersebut pada setiap waktu t sebagai
Dengan memasukkan T = 75 maka diperoleh
atau Menghitung t mendapat
Atau t = 15,4 menit.
LATIHAN SOAL
1. Tuliskan persamaan diferensial berikut dalam bentuk standar. 2. Tuntukan apakah persamaan berikut homogen atau tidak.
a. b.
3. Selesaikan persamaan berikut.
4. Konversikan persamaan berikut menjadi persamaan diferensial
eksak.
5. Selesaikan persamaan linear berikut: