• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yuzammi dan Reza Ramdan Rivai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Yuzammi dan Reza Ramdan Rivai"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Foto: Wisnu H.A.

ABSTRACT

PENDAHULUAN

Marga Scindapsus termasuk ke dalam suku Araceae (talas-talasan), beranggotakan 35 jenis yang tersebar dari timur laut India sampai ke sebelah barat Polynesia (Bogner & Boyce, 1994). Scindapsus merupakan salah satu marga dari 4 marga di Asia yang termasuk ke dalam tribe Monstereae. Tiga marga yang lainnya a d a l a h A m y d r i u m , E p i p r e m n u m , d a n

Rhaphidophora (Mayo et al., 1997; Boyce,

1998). Pada umumnya marga Scindapsus dikategorikan ke dalam tumbuhan liana

Bogor Botanic Gardens is an ex situ conservation area in Indonesia. The garden houses very diversed plants collected from Indonesian forests as well as from many other parts of the world through seed exchanged. Many of the garden's collections have very high scientific values, such as those of rare and endemic species and living types. One of the remaining living types growing in the garden is Scindapsus splendidus (Araceae). The species was first described and published by Alderwerelt in 1922. Unfortunately, there is now only one individual of plant survived, which can be found on Vak (bed) Z in Kenari Avenue at Bogor Botanic Gardens.

merambat, dimana akar tetap tumbuh di tanah kemudian merambat pada tumbuhan/pohon yang ada didekatnya, kecuali Scindapsus

rupestris (rheophyte), yaitu tumbuhan yang

tumbuh dan menempel pada bebatuan dipinggiran sungai atau aliran air, apabila air sungai naik (banjir) biasanya tumbuhan tersebut akan terendam setengah bagiannya.

Dalam melakukan identifikasi tumbuhan di lapangan sering terjadi kekeliruan dalam pemberian nama jenis terutama pada beberapa jenis Scindapsus (terutama S. latifolius

Yuzammi dan Reza Ramdan Rivai

Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya – LIPI email: yuzammi@yahoo.co.id

Scindapsus splendidus Alderw.: ‘LIVING TYPE’

YANG TERSISA KOLEKSI KEBUN RAYA BOGOR

(2)

M.Hotta, S. roseus Alderw. dan S. splendidus Alderw.) karena bentuk daunnya sangat mirip dengan beberapa jenis marga Epipremnum. Untuk membedakannya memang tidak mudah. Karakter marfologi yang paling penting untuk diamati adalah perbungaannya atau pada saat sudah terbentuk buah. Ke dua marga ini hanya dapat dibedakan dengan melihat bentuk buah serta jumlah bijinya. Buah pada Scindapsus hanya memiliki satu biji, berbentuk seperti kurva. Sedangkan pada Epipremnum, satu buah akan menghasilkan beberapa biji yang keras dan berbentuk kurva yang dalam (Boyce, 1998).

Berdasarkan The Plant List (2013) nama ilmiah untuk Scindapsus splendidus Alderw. dinyatakan valid dan diterima sebagai nama yang sah. Jenis ini tidak mempunyai nama lain atau sinonim.

CIRI-CIRI UMUM TANAMAN

Scindapsus splendidus merupakan tumbuhan

merambat, dengan tinggi rambatan dapat mencapai 30 m. Batang berbentuk bulat dan menempel pada pohon rambatannya. Ujung-ujung batang biasanya menggantung. Daun pada umumnya tumbuh dan berkumpul pada bagian ujung batang. Tangkai daun panjangnya dapat mencapai 70 cm, bagian atasnya seperti membentuk kanal. Pada pertemuan antara tangkai daun dengan helaian daun terdapat b a g i a n y a n g m e n g g e l e m b u n g s e p e r t i membentuk lutut. Warna tangkai daun hijau muda. Sayap pelepah tangkai daun mengering. Helaian daun berbentuk simpel, melanset, dengan panjang sampai dengan 70 cm dan lebar sekitar 40 cm, berwarna hijau tua pada permukaan atas dan hijau muda pada permukaan bawah. Ibu tulang daun menonjol pada permukaan bawah dan membenam pada permukaan atas. Bunga tumbuh soliter pada ujung tunas batang. Pada awalnya seludang berwarna putih, berubah menjadi hijau muda, kemudian berganti menjadi kuning-orange pada

saat anthesis (masa dimana putik telah ranum dan siap untuk dibuahi) dan berubah menjadi hitam bila masa anthesis telah usai. Pada saat anthesis seludang membuka sedikit di bagian ujungnya, pada bagian tongkol dimana kepala putik terlihat mengeluarkan semacam cairan berwarna jingga yang berguna untuk membantu serbuk sari untuk mencapai bakal buah. Setelah masa anthesis berakhir, seludang kembali menutup gunanya adalah melindungi proses bakal buah menjadi buah. Bila tidak terjadi pembuahan maka seludang akan berubah warna menjadi hitam dan rontok.

DISTRIBUSI DAN HABITAT

Jenis ini hanya ditemukan tumbuh di Pulau Sumatera dan merupakan jenis endemik. Tumbuh merambat di hutan primer dan sekunder pada ketinggian sekitar 500 m dpl.

KEGUNAAN

Umumnya jenis-jenis anggota marga Scindapsus digunakan sebagai tanaman hias daun yang merambat baik indoor maupun outdoor. Marga ini memiliki berbagai bentuk tipe daun mulai dari melanset sampai seperti hati, dengan ukuran daun yang kecil (panjang + 6 cm) sampai dengan ukuran daun yang besar (panjang ± 60 cm). Bentuk daunnya terkadang tidak simetris, sehingga sering menjadi daya tarik sendiri bagi pencinta tanaman hias.

Selain sebagai tanaman hias, ada juga jenis

Scindapsus yang dimanfaatkan sebagai tanaman

obat, misalnya Scindapsus officinalis. Buah S.

officinalis telah lama digunakan sebagai obat di

beberapa bagian wilayah India untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti diaphoretic,

c a r m i n a t i v e s t i m u l a n t , a n t h e l m i n t i c , aphrodisiac, galactagogue, appetizer, selain itu

dapat juga digunakan dalam bentuk jamu rebusan untuk mengobati penyakit diare dan

pohon sebagai tiang rambatan, dapat dibuat dari kawat ayam (kawat yang sudah dianyam, biasanya dimanfaatkan untuk pagar, kandang ayam atau kandang burung) yang dibentuk seperti paralon dan didalamnya diisi dengan moss atau spagnum. Tiang rambatan juga dapat dibuat dari paralon yang dililitkan dengan tali ijuk. Tiang rambatan buatan ini biasanya digunakan bila ingin menempatkan tanaman dalam ruangan (indoor).

Cara memperbanyak Scindapsus splendidus adalah sebagai berikut:

a. Potong batang yang masih muda dan tidak terlalu tua sekitar 10 – 15 cm. Bagian yang paling bagus adalah dekat dengan ujung batang. Usahakan pada setiap ruas terdapat akar udaranya.

b. Buang sebagian daun untuk mengurangi penguapan. Letakkan potongan stek batang tersebut ke dalam wadah yang berisi air untuk menjaga jangan sampai kering. c. Siapkan media tanam seperti pasir atau asma (Shrivastava et al., 2013; Shrivastava et

al., 2014). Lebih jauh Shivhare et al., (2011)

menyebutkan bahwa buah yang telah dikeringkan dan diekstraksi mengandung zat aktif seperti karbohidrat, glycosides, alkaloid,

fixed oils dan lemak, protein dan asam amino

bebas, saponin, senyawa fenolik, tannin, gums dan mucilages flavonoids dan phytosterol. Skrining terhadap beberapa senyawa aktif ditenggarai mempunyai potensi sebagai anti kanker.

Sampai saat ini Scindapsus splendidus masih belum diketahui potensinya, terutama kandungan zat aktif yang dimilikinya. Peluang penelitian untuk menganalisa dan menggali potensi yang dimiliki oleh jenis ini masih terbuka luas.

PERBANYAKAN

Scindapsus splendidus dapat diperbanyak

dengan stek batang. Bagian yang diambil adalah batang yang tidak terlalu tua. Media yang digunakan sebaiknya adalah media yang gembur atau berbentuk moss. Bila tidak mempunyai

Gambar 1. Perbungaan Scindapsus splendidus pada saat anthesis. Seludang bagian atas membuka sedikit

Gambar 2. Habitus Scindapsus splendidus, koleksi Kebun Raya Bogor

(3)

M.Hotta, S. roseus Alderw. dan S. splendidus Alderw.) karena bentuk daunnya sangat mirip dengan beberapa jenis marga Epipremnum. Untuk membedakannya memang tidak mudah. Karakter marfologi yang paling penting untuk diamati adalah perbungaannya atau pada saat sudah terbentuk buah. Ke dua marga ini hanya dapat dibedakan dengan melihat bentuk buah serta jumlah bijinya. Buah pada Scindapsus hanya memiliki satu biji, berbentuk seperti kurva. Sedangkan pada Epipremnum, satu buah akan menghasilkan beberapa biji yang keras dan berbentuk kurva yang dalam (Boyce, 1998).

Berdasarkan The Plant List (2013) nama ilmiah untuk Scindapsus splendidus Alderw. dinyatakan valid dan diterima sebagai nama yang sah. Jenis ini tidak mempunyai nama lain atau sinonim.

CIRI-CIRI UMUM TANAMAN

Scindapsus splendidus merupakan tumbuhan

merambat, dengan tinggi rambatan dapat mencapai 30 m. Batang berbentuk bulat dan menempel pada pohon rambatannya. Ujung-ujung batang biasanya menggantung. Daun pada umumnya tumbuh dan berkumpul pada bagian ujung batang. Tangkai daun panjangnya dapat mencapai 70 cm, bagian atasnya seperti membentuk kanal. Pada pertemuan antara tangkai daun dengan helaian daun terdapat b a g i a n y a n g m e n g g e l e m b u n g s e p e r t i membentuk lutut. Warna tangkai daun hijau muda. Sayap pelepah tangkai daun mengering. Helaian daun berbentuk simpel, melanset, dengan panjang sampai dengan 70 cm dan lebar sekitar 40 cm, berwarna hijau tua pada permukaan atas dan hijau muda pada permukaan bawah. Ibu tulang daun menonjol pada permukaan bawah dan membenam pada permukaan atas. Bunga tumbuh soliter pada ujung tunas batang. Pada awalnya seludang berwarna putih, berubah menjadi hijau muda, kemudian berganti menjadi kuning-orange pada

saat anthesis (masa dimana putik telah ranum dan siap untuk dibuahi) dan berubah menjadi hitam bila masa anthesis telah usai. Pada saat anthesis seludang membuka sedikit di bagian ujungnya, pada bagian tongkol dimana kepala putik terlihat mengeluarkan semacam cairan berwarna jingga yang berguna untuk membantu serbuk sari untuk mencapai bakal buah. Setelah masa anthesis berakhir, seludang kembali menutup gunanya adalah melindungi proses bakal buah menjadi buah. Bila tidak terjadi pembuahan maka seludang akan berubah warna menjadi hitam dan rontok.

DISTRIBUSI DAN HABITAT

Jenis ini hanya ditemukan tumbuh di Pulau Sumatera dan merupakan jenis endemik. Tumbuh merambat di hutan primer dan sekunder pada ketinggian sekitar 500 m dpl.

KEGUNAAN

Umumnya jenis-jenis anggota marga Scindapsus digunakan sebagai tanaman hias daun yang merambat baik indoor maupun outdoor. Marga ini memiliki berbagai bentuk tipe daun mulai dari melanset sampai seperti hati, dengan ukuran daun yang kecil (panjang + 6 cm) sampai dengan ukuran daun yang besar (panjang ± 60 cm). Bentuk daunnya terkadang tidak simetris, sehingga sering menjadi daya tarik sendiri bagi pencinta tanaman hias.

Selain sebagai tanaman hias, ada juga jenis

Scindapsus yang dimanfaatkan sebagai tanaman

obat, misalnya Scindapsus officinalis. Buah S.

officinalis telah lama digunakan sebagai obat di

beberapa bagian wilayah India untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti diaphoretic,

c a r m i n a t i v e s t i m u l a n t , a n t h e l m i n t i c , aphrodisiac, galactagogue, appetizer, selain itu

dapat juga digunakan dalam bentuk jamu rebusan untuk mengobati penyakit diare dan

pohon sebagai tiang rambatan, dapat dibuat dari kawat ayam (kawat yang sudah dianyam, biasanya dimanfaatkan untuk pagar, kandang ayam atau kandang burung) yang dibentuk seperti paralon dan didalamnya diisi dengan moss atau spagnum. Tiang rambatan juga dapat dibuat dari paralon yang dililitkan dengan tali ijuk. Tiang rambatan buatan ini biasanya digunakan bila ingin menempatkan tanaman dalam ruangan (indoor).

Cara memperbanyak Scindapsus splendidus adalah sebagai berikut:

a. Potong batang yang masih muda dan tidak terlalu tua sekitar 10 – 15 cm. Bagian yang paling bagus adalah dekat dengan ujung batang. Usahakan pada setiap ruas terdapat akar udaranya.

b. Buang sebagian daun untuk mengurangi penguapan. Letakkan potongan stek batang tersebut ke dalam wadah yang berisi air untuk menjaga jangan sampai kering. c. Siapkan media tanam seperti pasir atau asma (Shrivastava et al., 2013; Shrivastava et

al., 2014). Lebih jauh Shivhare et al., (2011)

menyebutkan bahwa buah yang telah dikeringkan dan diekstraksi mengandung zat aktif seperti karbohidrat, glycosides, alkaloid,

fixed oils dan lemak, protein dan asam amino

bebas, saponin, senyawa fenolik, tannin, gums dan mucilages flavonoids dan phytosterol. Skrining terhadap beberapa senyawa aktif ditenggarai mempunyai potensi sebagai anti kanker.

Sampai saat ini Scindapsus splendidus masih belum diketahui potensinya, terutama kandungan zat aktif yang dimilikinya. Peluang penelitian untuk menganalisa dan menggali potensi yang dimiliki oleh jenis ini masih terbuka luas.

PERBANYAKAN

Scindapsus splendidus dapat diperbanyak

dengan stek batang. Bagian yang diambil adalah batang yang tidak terlalu tua. Media yang digunakan sebaiknya adalah media yang gembur atau berbentuk moss. Bila tidak mempunyai

Gambar 1. Perbungaan Scindapsus splendidus pada saat anthesis. Seludang bagian atas membuka sedikit

Gambar 2. Habitus Scindapsus splendidus, koleksi Kebun Raya Bogor

(4)

moss. Letakkan potongan batang tersebut di atas media tanam dengan posisi bagian yang berakar di atas media. Benamkan sedikit sehingga akar tertutup oleh media.

d. Siram seperlunya. Biarkan sampai tanaman tersebut tumbuh

e. Apabila tanaman telah tumbuh memanjang dan menjalar maka dapat dipindahkan ke media tanam berbentuk tiang rambatan. Dapat juga langsung ditanam di tanah dengan posisi menjalar ke pohon rambatan.

Pada umumnya semua jenis Scindapsus tidak tahan terhadap paparan sinar matahari secara langsung. Tempat tumbuh yang sesuai untuk jenis ini adalah yang ternaungi akan tetapi masih dapat menerima sinar matahari secara tidak langsung.

KOLEKSI DI KEBUN RAYA BOGOR

Di dalam buku katalog koleksi Kebun Raya Bogor disebutkan bahwa Scindapsus splendidus terdapat di Vak Z (Jalan Kenari I), dengan nomor koleksi Z.54 dan Z. 117 (Sari et al., 2010). Berdasarkan pengamatan di lapangan diketahui bahwa S. splendidus sudah tidak ditemukan lagi pada nomor koleksi yang disebutkan diatas. Meskipun begitu, masih terdapat satu individu yang tersisa di Vak Z, tetapi sudah tidak ada lagi pal nama maupun nomor plat seng yang menempel. Sekitar sepuluh tahun yang lalu, penulis masih menemukan pal nama dan plat seng tertera pada koleksi tersebut. Hilangnya pal nama atapun plat seng diduga kemungkinan besar disebabkan adanya kekeliruan dalam pemasangan kembali pal nama dan plat seng setelah dibuka untuk kepentingan stakeholders Kebun Raya Bogor. Pemberian dan pemasangan nomor pada jenis ini sudah didiskusikan dengan staf subbidang Registrasi dan Pembibitan Kebun Raya Bogor.

Koleksi Scindapsus splendidus di Kebun Raya Bogor saat ini dapat digolongkan kepada tumbuhan kritis dan perlu untuk segera dilakukan perbanyakan. Melihat kondisi tumbuhan yang sudah mulai tua dan hanya tinggal satu-satunya, dikawatirkan suatu saat dapat mengalami kematian. Koleksi S.

splendidus bagi Kebun Raya Bogor merupakan

aset yang sangat bernilai tinggi baik dari sisi keilmuan maupun dari sisi sejarahnya.

Scindapsus splendidus dideskripsi dan

dipublikasikan untuk pertama kali oleh Alderwerlt berdasarkan koleksi dari Kebun Raya Bogor. Dalam protoloque disebutkan bahwa jenis ini berasal dari Sumatera (Deli, Sibolangit) yang dibawa oleh J.A. Lörzing No. 5277 pada tanggal 18 September 1917 (Alderwerelt, 1922a).

Aldelwerelt mempunyai nama lengkap Cornelis Rogier Willem Karel van Alderwerelt van Rosenburgh (1863-1936) dikenal dengan singkatan 'v.A.v.R'. Beliau dilahirkan di Kedong Kebo, Purworejo, Jawa Tengah pada tahun 1863. Dari tahun 1905 sampai dengan 1908, Alderwerelt ditunjuk sebagai asisten sementara di Herbarium Bogoriense. Dikarenakan penyakit malaria yang dideritanya Alderwerelt memutuskan kembali ke Jawa dan setelah sembuh baru kembali bekerja sebagai asisten di Herbarium Bogoriense pada tahun 1910 (van Steenis-Kruseman, 1950; Backer, 1936). Bidang dan ketertarikan paling utama Alderwerelt adalah mempelajari tumbuhan paku-pakuan. Meskipun begitu cukup banyak jenis baru yang d i p u b l i k a s i k a n n y a d a r i s u k u A r a c e a e (Alderwerelt 1920, 1922a, 1922b), misalnya,

Amorphophallus decus-silvae Backer & Alderw., A. discophorus Backer & Alderw., Scindapsus splendidus Alderw. dan Scindapsus mamiliferus

Alderw. yang semuanya merupakan koleksi

Gambar 3. Perbungaan Scindapsus splendidus muncul pada ujung tunas batang

Kebun Raya Bogor. Alderwerelt hampir tidak pernah mengoleksi tumbuhan dari lapangan. Pada umumnya beliau mendeskripsi langsung dari tumbuhan koleksi Kebun Raya Bogor. van Steenis-Kruseman (1950) menyebutkan bahwa koleksi Alderwerelt kebanyakan dari jenis-jenis tumbuhan paku dan anggrek yang dikoleksi dari daerah yang berdekatan dengan Bogor seperti Sukabumi.

KONDISI DI ALAM

Hutan dataran rendah di Pulau Sumatera merupakan surganya berbagai ragam tumbuhan dan hewan. Di pulau ini terdapat dua jenis tumbuhan yang sangat melegenda dan terkenal di dunia yaitu Amorphophallus titanum dan

Rafflesia arnoldii. Ke dua jenis tersebut

merupakan tumbuhan endemik untuk Pulau Sumatera. Berbagai jenis tumbuhan dari suku Araceae (talas-talasan) tumbuh dan mendiami pulau ini dan bahkan banyak diantaranya merupakan jenis endemik antara lain,

A g l a o n e m a p i c t u m , A . r o t u n d u m , Amorphophallus gigas, Scindapsus splendidus

dan S. mamiliferus.

Dalam kurun waktu 15 tahun terakhir lebih dari 60% hutan Sumatera telah rusak akibat dari berbagai kegiatan logging dan ilegal logging. Alih fungsi lahan menjadi ladang pertanian serta seringnya terjadi kebakaran hutan menyebabkan hutan dataran rendah Sumatera secara perlahan berkurang dan sampai pada satu masa nanti akan hilang selamanya. Akibat dari kehilangan hutan akan berdampak terhadap berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang saat ini mendekati kepunahannya. Menurut Loucks & Whitten (2015), akibat dari kegiatan-kegiatan tersebut setidaknya lebih

2

dari 3.000 km hutan di Sumatera hilang setiap tahunnya.

Jenis-jenis anggota suku Araceae ditenggarai sangat rentan terhadap perubahan hutan, terutama jenis-jenis yang endemik. Terjadinya perambahan maupun alih fungsi hutan mengakibatkan berbagai jenis dari suku A r a c e a e a k a n m e n g a l a m i k e m a t i a n .

Scindapsus splendidus adalah salah satu

diantara jenis-jenis yang mengalami keterancaman keberadaannya di alam.

Berdasarkan data registrasi diketahui bahwa belum ada tambahan koleksi Scindapsus

splendidus yang dibawa oleh tim eksplorasi

dari hutan-hutan Pulau Sumatera.

PENUTUP

Kebun Raya Bogor sebagai benteng terakhir keanekaragaman hayati Indonesia berperan penting dalam menyelamatkan berbagai jenis tumbuhan asli Indonesia. Koleksi-koleksi tumbuhan di Kebun Raya Bogor tidak hanya mempunyai nilai yang sangat tinggi bagi ilmu pengetahuan tetapi juga memiliki aspek-aspek

(5)

moss. Letakkan potongan batang tersebut di atas media tanam dengan posisi bagian yang berakar di atas media. Benamkan sedikit sehingga akar tertutup oleh media.

d. Siram seperlunya. Biarkan sampai tanaman tersebut tumbuh

e. Apabila tanaman telah tumbuh memanjang dan menjalar maka dapat dipindahkan ke media tanam berbentuk tiang rambatan. Dapat juga langsung ditanam di tanah dengan posisi menjalar ke pohon rambatan.

Pada umumnya semua jenis Scindapsus tidak tahan terhadap paparan sinar matahari secara langsung. Tempat tumbuh yang sesuai untuk jenis ini adalah yang ternaungi akan tetapi masih dapat menerima sinar matahari secara tidak langsung.

KOLEKSI DI KEBUN RAYA BOGOR

Di dalam buku katalog koleksi Kebun Raya Bogor disebutkan bahwa Scindapsus splendidus terdapat di Vak Z (Jalan Kenari I), dengan nomor koleksi Z.54 dan Z. 117 (Sari et al., 2010). Berdasarkan pengamatan di lapangan diketahui bahwa S. splendidus sudah tidak ditemukan lagi pada nomor koleksi yang disebutkan diatas. Meskipun begitu, masih terdapat satu individu yang tersisa di Vak Z, tetapi sudah tidak ada lagi pal nama maupun nomor plat seng yang menempel. Sekitar sepuluh tahun yang lalu, penulis masih menemukan pal nama dan plat seng tertera pada koleksi tersebut. Hilangnya pal nama atapun plat seng diduga kemungkinan besar disebabkan adanya kekeliruan dalam pemasangan kembali pal nama dan plat seng setelah dibuka untuk kepentingan stakeholders Kebun Raya Bogor. Pemberian dan pemasangan nomor pada jenis ini sudah didiskusikan dengan staf subbidang Registrasi dan Pembibitan Kebun Raya Bogor.

Koleksi Scindapsus splendidus di Kebun Raya Bogor saat ini dapat digolongkan kepada tumbuhan kritis dan perlu untuk segera dilakukan perbanyakan. Melihat kondisi tumbuhan yang sudah mulai tua dan hanya tinggal satu-satunya, dikawatirkan suatu saat dapat mengalami kematian. Koleksi S.

splendidus bagi Kebun Raya Bogor merupakan

aset yang sangat bernilai tinggi baik dari sisi keilmuan maupun dari sisi sejarahnya.

Scindapsus splendidus dideskripsi dan

dipublikasikan untuk pertama kali oleh Alderwerlt berdasarkan koleksi dari Kebun Raya Bogor. Dalam protoloque disebutkan bahwa jenis ini berasal dari Sumatera (Deli, Sibolangit) yang dibawa oleh J.A. Lörzing No. 5277 pada tanggal 18 September 1917 (Alderwerelt, 1922a).

Aldelwerelt mempunyai nama lengkap Cornelis Rogier Willem Karel van Alderwerelt van Rosenburgh (1863-1936) dikenal dengan singkatan 'v.A.v.R'. Beliau dilahirkan di Kedong Kebo, Purworejo, Jawa Tengah pada tahun 1863. Dari tahun 1905 sampai dengan 1908, Alderwerelt ditunjuk sebagai asisten sementara di Herbarium Bogoriense. Dikarenakan penyakit malaria yang dideritanya Alderwerelt memutuskan kembali ke Jawa dan setelah sembuh baru kembali bekerja sebagai asisten di Herbarium Bogoriense pada tahun 1910 (van Steenis-Kruseman, 1950; Backer, 1936). Bidang dan ketertarikan paling utama Alderwerelt adalah mempelajari tumbuhan paku-pakuan. Meskipun begitu cukup banyak jenis baru yang d i p u b l i k a s i k a n n y a d a r i s u k u A r a c e a e (Alderwerelt 1920, 1922a, 1922b), misalnya,

Amorphophallus decus-silvae Backer & Alderw., A. discophorus Backer & Alderw., Scindapsus splendidus Alderw. dan Scindapsus mamiliferus

Alderw. yang semuanya merupakan koleksi

Gambar 3. Perbungaan Scindapsus splendidus muncul pada ujung tunas batang

Kebun Raya Bogor. Alderwerelt hampir tidak pernah mengoleksi tumbuhan dari lapangan. Pada umumnya beliau mendeskripsi langsung dari tumbuhan koleksi Kebun Raya Bogor. van Steenis-Kruseman (1950) menyebutkan bahwa koleksi Alderwerelt kebanyakan dari jenis-jenis tumbuhan paku dan anggrek yang dikoleksi dari daerah yang berdekatan dengan Bogor seperti Sukabumi.

KONDISI DI ALAM

Hutan dataran rendah di Pulau Sumatera merupakan surganya berbagai ragam tumbuhan dan hewan. Di pulau ini terdapat dua jenis tumbuhan yang sangat melegenda dan terkenal di dunia yaitu Amorphophallus titanum dan

Rafflesia arnoldii. Ke dua jenis tersebut

merupakan tumbuhan endemik untuk Pulau Sumatera. Berbagai jenis tumbuhan dari suku Araceae (talas-talasan) tumbuh dan mendiami pulau ini dan bahkan banyak diantaranya merupakan jenis endemik antara lain,

A g l a o n e m a p i c t u m , A . r o t u n d u m , Amorphophallus gigas, Scindapsus splendidus

dan S. mamiliferus.

Dalam kurun waktu 15 tahun terakhir lebih dari 60% hutan Sumatera telah rusak akibat dari berbagai kegiatan logging dan ilegal logging. Alih fungsi lahan menjadi ladang pertanian serta seringnya terjadi kebakaran hutan menyebabkan hutan dataran rendah Sumatera secara perlahan berkurang dan sampai pada satu masa nanti akan hilang selamanya. Akibat dari kehilangan hutan akan berdampak terhadap berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang saat ini mendekati kepunahannya. Menurut Loucks & Whitten (2015), akibat dari kegiatan-kegiatan tersebut setidaknya lebih

2

dari 3.000 km hutan di Sumatera hilang setiap tahunnya.

Jenis-jenis anggota suku Araceae ditenggarai sangat rentan terhadap perubahan hutan, terutama jenis-jenis yang endemik. Terjadinya perambahan maupun alih fungsi hutan mengakibatkan berbagai jenis dari suku A r a c e a e a k a n m e n g a l a m i k e m a t i a n .

Scindapsus splendidus adalah salah satu

diantara jenis-jenis yang mengalami keterancaman keberadaannya di alam.

Berdasarkan data registrasi diketahui bahwa belum ada tambahan koleksi Scindapsus

splendidus yang dibawa oleh tim eksplorasi

dari hutan-hutan Pulau Sumatera.

PENUTUP

Kebun Raya Bogor sebagai benteng terakhir keanekaragaman hayati Indonesia berperan penting dalam menyelamatkan berbagai jenis tumbuhan asli Indonesia. Koleksi-koleksi tumbuhan di Kebun Raya Bogor tidak hanya mempunyai nilai yang sangat tinggi bagi ilmu pengetahuan tetapi juga memiliki aspek-aspek

(6)

sejarah yang tidak boleh diabaikan begitu saja. Salah satu contohnya adalah koleksi tumbuhan dari suku Araceae yaitu Scindapsus splendidus. Tumbuhan ini merupakan jenis endemik dari Pulau Sumatera dan pertama kali di deskripsi dari koleksi Kebun Raya Bogor. Dapat dikatakan bahwa S. splendidus adalah living type yang masih tersisa dari koleksi Kebun Raya Bogor. Tumbuhan tersebut sampai saat ini masih ada dan hanya tinggal satu-satunya. Perhatian dan penanganan khusus terhadap koleksi-koleksi yang bernilai tinggi sudah merupakan suatu keharusan.

 DAFTAR PUSTAKA

Alderwerelt van Rosenburgh, C.R.W.K. van. 1920. New or noteworthy Malayan Araceae 1. Bulletin du Jardin Botanique Buitenzorg III, vol. 1: 359-389.

Alderwerelt van Rosenburgh, C.R.W.K. van. 1922a. New or noteworthy Malayan Araceae 2. Bulletin du Jardin Botanique Buitenzorg III, vol. 4: 163-229.

Alderwerelt van Rosenburgh, C.R.W.K. van. 1922b. New or noteworthy Malayan Araceae 3. Bulletin du Jardin Botanique Buitenzorg III, vol. 4: 320-347.

Backer, C.A. 1936. In memoriam C.R.W.K. van Alderwerelt van Rosenburgh (1863-1936). Bulletin du Jardin Botanique Buitenzorg III, vol. 14: 1-3.

Bogner, J. and P.C. Boyce. 1994. Scindapsus

lucens (Araceae: Monsteroideae), a

New Species Related to Scindapsus

pictus. Kew Bulletin 49 (4): 789 – 792.

Boyce, P.C. 1998. Epipremnum in West and Central Malesia. Blumea 43 (1): 183 – 213.

Loucks, C. and T. Whitten. 2015. Southeastern Asia: Island od Sumatra in Indonesia. https://www.worldwildlife.org/ecoreg ions/im0158. Diakses 13 April 2015.

Mayo, S.J., J. Bogner and P.C. Boyce. 1997. The genera of Araceae. Royal Botanic Gardens, Kew.

Sari, R., Ruspandi, S.R. Ariati (eds). 2010. An Alphabetical List of Plant Species Cultivated in the Bogor Botanic Gardens. LIPI Press, Jakarta.

Shivhare, S.C., A.O. Patidar, K.G. Malviya and K . K . S h i v h a r e - M a l v i y a . 2 0 1 1 . Antioxidant and Anticancer Evaluation of Scindapsus officinalis (Roxb.) Schott Fruits. An International Quarterly Journal of Research on Ayuveda 32 (3): 388 – 394. Doi: 10.4103/0974-8520.93921. PMCID: PMC3326889. Diakses: 24 April 2014.

Shrivastava, N., P. Vikram, P. Tahlani. 2014.

S c i n d a p s u s o f f i c i n a l i s F r u i t A

Phytochemical and Pharmacological Review. World Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences 3 (2) : 2626 – 2636.

Srivastava, N., P. Agrawal, A. Khare, S. Rajput, R.S. Baghel and S.S. Baghel. 2013. Hepatoprotective activity of Scindapsus

officinalis Fruit in Paracetamol Induced

Hepatotoxicity in Rats. International Journal of Pharmaceutical Sciences and Research 4 (4): 1598 – 1609.

The Plant List. 2013. Version 1.1. Published on

t h e i n t e r n e t ;

http://www.theplantlist.org/ Diakses 4 April 2015.

van Steenis-Kruseman, M.J. 1950. Malaysian plant collectors and collections. Flora Malesiana I, vol.1. Noordhoff-Kolff N.V., Jakarta.

Gambar

Gambar 1. Perbungaan Scindapsus splendidus  pada  saat  anthesis.  Seludang  bagian atas membuka sedikit
Gambar 3. Perbungaan Scindapsus splendidus muncul  pada ujung tunas batang

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai Bandar udara yang berada pada wilayah/daerah strategis dibidang wisata, pendidikan, dan sistem birokrasi yang baik maka pengoperasian Bandar udara Yogyakarta

Dalam penyusunan APBN 2004 banyak tantangan yang mempengaruhi besaran asumsi dasar pertumbuhan ekonomi nasional, antara lain Pemilihan Umum, selesainya kontrak

HARCO PUTRA MANDIRI OLB LULUS Dalam Proses.. 2 002/OLB/14 AMIR

Percobaan kafetaria untuk mendapatkan informasi selera makan anoa terbaik terhadap pakan akan lebih baik bila dilakukan selama 96-120 jam (4-5 hari) dan paling lama 144 jam

Penelitian bertujuan untuk mengetahui Kode Etik Jurnalistik secara universal yang digunakan sebagai acuan reporter dalam menyelesaikan tugas pada serial drama Pinocchio.

Akibat Hukum Penolakan Majelis Hakim atas Permohonan Non Eksekuatur Putusan Arbitrase Internasional Dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 808 K/Pdt.Sus/2011 Suatu Sengketa

Kebanyakan sumber air yang ada hanya memiliki debit kecil dan head yang rendah, oleh karena itu penulis mencoba untuk merancang suatu pusat listrik tenaga

Suatu kelas dari state adalah suatu gugus (himpunan) tak kosong C sehingga semua pasangan state yang merupakan anggota dari C adalah berkomunikasi satu dengan yang