• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dimensi Pemerolehan Bahasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dimensi Pemerolehan Bahasa"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Dimensi Pemerolehan Bahasa

Dalam penjelasan Tarigan (1988:164) terdapat enam dimensi pemerolehan bahasa, yaitu propensity (kecenderungan), language faculty (kemampuan berbahasa), acces (jalan masuk), sructure (struktur), tempo (kecepatan), dan end state (keadaan akhir atau tujuan akhir). Berikut ini penjelasan dimensi pemerolehan bahasa.

(disarikan dari Klein, 1986 : 35-46)

Ada tiga komponen yang menentukan proses pemerolehan bahasa, yaitu propensity (“kecenderungan”), language faculty (“kemampuan berbahasa”), dan acces (“jalan masuk”) ke bahasa. Dan terdapat tiga pula kategori yang memberi ciri kepada proses tersebut, yaitu struktur, tempo, dan end state (“keadaan akhir”).

1. Propensity (Kecenderungan)

Dimensi kecenderungan dapat mempengaruhi pelajar bahasa dalam memperoleh sesuatu bahasa, dan itu merupakan hasil interaksi mereka yang menentukan kecenderungan aktual pelajar bahasa. Ada dua alasan dimesi kecenderungan mempengaruhi pemerolehan bahasa. Pertama, selama mereka tidak mempengaruhi segala aspek pemerolehan bahasa pada taraf yang sama, maka tidaklah bijaksana mengaitkan kecenderungan dengan proses pemerolehan dalam suatu cara yang umum (sebenarnya, hanya unsur-unsur kecenderungan yang khusus sajalah yang dapat dikembangkan secara sensibel dengan aspek-aspek khusus proses itu); kedua, elemen-elemen kompenen kecenderungan dapat dipengaruhi oleh

faktor-end state "keadaan akhir" atau "tujuan akhir"

Enam

Dimensi

PB2

(2)

faktor eksternal (misalnya, pengajaran) sampai pada taraf-taraf tertentu. Empat komponen kecenderungan menurut Tarigan digambarkan sebagai berikut:

(disarikan dari Klein : 35 - 48)

Berdasarkan diagram di atas ada empat komponen kecenderungan, yaitu integrasi sosial, sikap, kebutuhan komunikatif, dan pendidikan. Dalam pemerolehan bahasa pertama (PB1) integrasi sosial seakan-akan merupakan sesuatu yang dominan, karena akan membentuk suatu identitas sosial yang mempengaruhi personal sang anak. Kebutuhan komunikatif harus dibedakan dengan cermat dan tepat dari integrasi sosial, karena kebutuhan komunikatif lebih menitikberatkan kepada suatu pemahaman dalam masyarakat dengan ucapan – ucapan atau bahasa yang berbeda. Sedang sikap merupakan karakter yang beranekaragam yang timbul atas bahasa yang dipelajari serta terhadap orang yang berbicara dengan bahasa tersebut, pada umumnya dianggap sebagai suatu faktor penting belajar bahasa, karena anak dapat juga tumbuh di dalam lingkungan bahasa yang berbeda saat memperoleh bahasa dari kedua orang tuanya.

Yang terakhir, komponen pendidikan, dapat dijelaskan bahwa bahasa kedua dapat dipelajari dengan cara yang sama seperti perangkat teori atau biologi, hanya karena bahasa itu termasuk organisasi pendidikan suatu masyarakat tertentu. Misalnya seseorang yang telah berpendidikan dapat menelaah bahasa latin atau beberapa bahasa modern lainnya.

2. Language Faculty (Kemampuan Berbahasa) Social integration 'Integrasi sosial' Attitude 'Sikap' Communicative needs 'Kebutuhan Komunikatif' Education 'Pendidikan' Empat Komponen Kecenderungan

(3)

Manusia diberkahi dengan kapasitas alamiah dalam pemrosesan bahasa, baik sebagai pembicara, maupun sebagai penyimak. Dalam melatih kecakapan atau kemampuan berbahasa, mereka mempergunakan sistem bernorma sosial yang mengacu pada bahasa alamiah (natural language), karenanya kemampuan berbahasa terdiri dari kemampuan menyesuaikan kapasitas pemrosesan bahasa pada suatu sistem sosial. Yang diatur oleh pemroses bahasa pada bagian otak manusia, sistem motor, serta perangkat konseptual yang telah disistem untuk memperoleh bahasa, di samping untuk pemahaman dan menghasilkan bahasa, serta juga mengatur produksi dan pemahaman bahasa pada materi linguistik yang bersifat lebih khusus.

Fungsi pemrosesan bahasa itu tergantung pada dua hal, yaitu: a) Determinan – determinan biologis tertentu

Determinan biologis merupakan komponen biologis berupa organ periferal seperti alat ucap mulai dari tenggorokan sampai bibir, alat dengar, serta sistem yang menangani persepsi, memori dan fungsi kognitif lainnya.

b) Pengetahuan yang tersedia

Pengetahuan ini dapat diperoleh melalui pengetahuan sadar yang diperoleh dari orang lain, sekolah, serta buku. Selain itu, pengetahuan juga dapat diperoleh secara tidak sadar, yang diperoleh secara diam-diam, yang secara normal tidak dapat diucapkan namun merupakan dasar dalam pemerolehan keterampilan lisan. Dalam penggunaan bahasa kita, kita tidak harus menyandarkan diri hanya pada pengetahuan linguistik, tetapi juga kemampuan bahasa yang bersifat nonverbal.

Pemahaman ini merupakan pemahaman konseptual yang membedakan antara produksi ucapan dan pengetahuan ucapan, yang terletak pada tergantung pengetahuan nonlinguistik penyimak serta pengetahuan nonlinguistik pelajar. Pengetahuan pelajar secara konstan berubah – ubah terus, paling sedikit berkenaan dengan pengetahuan nonlinguistik. Namun pelajar bahasa kedua paling sedikit telah menguasai bahasa pertamanya.

2. Access (Jalan Masuk) ke Bahasa

Pemrosesan bahasa tidak dapat beroperasi tanpa jalan masuk menuju bahan mentah, atau bahan kasarnya. Pada dasarnya mencakup dua komponen yang berbeda, yaitu :

1) jumlah masukan yang tersedia

2) jarak kesempatan – kesempatan komunikasi.

Anak yang belajar B2 harus dapat membedakan variasi-variasi tekanan, suara, nada, intonasi dari bahasa lain. Kosakata anak seringkali didapat karena melibatkan pemahamannya tentang siapa berbicara dengan siapa, di mana, kapan, sambil mengamat, gerak tubuh para tokoh dan reaksinya.

(4)

Walaupun masukan dalam pemerolehan bahasa bersifat spontan, tetapi pada umumnya terdiri dalam fonologi, kosakata, morfologi, sintaksis dan dalam komunikasi pada umumnya. Dengan bertindak demikian pembicara dapat berbuat kesalahan dalam dua hal, yaitu :

1) Modifikasi. Modifikasi-modifikasinya dapat menghalangi pemahaman kalau sang pelajar semakin maju dalam bahasa itu

2) Pelajar mungkin menginterpretasikannya sebagai suatu tanda jarak sosial dan rasa rendah diri, dan merasa terhina dengan terlihat berbicara dalam logat khusus seperti ini.

Pemerolehan bahasa spontan mencakup belajar di dalam dan melalui interaksi sosial. Pelajar bahasa diharuskan mempergunakan sebaik-baiknya segala pengetahuan yang tersedia padanya agar dapat memahami apa yang dikatakan orang lain dan menghasilkan ucapan-ucapannya sendiri. Hal ini ditunjang observasi pertama, pelajar disajikan dengan lebih banyak masukan linguistik dengan frekuensi yang meningkat dan dalam jangkauan yang lebih luas; kedua mendapat lebih banyak kesempatan menguji produksi ujaranya sendiri yang berasal dari lingkungannya untuk membuktikan hipotesis-hipotesisnya mengenai stuktur bahasa sasaran.

3. Dimensi Struktur Proses

Dalam dimensi struktur proses ada dua hal yang dibicarakan, yaitu sinkronasi dan variabilitias.

a. Sinkronasi

Penguasaan suatu bahasa mencakup pemerolehan terhadap segala jenis pengetahuan linguistik. Mengetahui suatu bahasa, sang pembicara harus mampu membuat penggunaan yang pantas terhadap tipe-tipe informasi berikut ini:

1) Pengetahuan Fonologis

Bahasa Inggris, bahkan terlebih-lebih bahasa Jerman, membedakan antara vokal pendek dan vokal panjang: live – leave, kin – keen, atau Mitte – Miete dalam kontras misalnya dengan bahasa Spanyol. Berbeda dengan bahasa Inggris, bahasa Jerman justru memperlihatkan perbedaan-perbedaan antara plosif akhir yang bersuara dan yang tidak bersuara (hat – had).

2) Pengetahuan Morfologis

Verba-verba bahasa Inggris mempunyai infleksi yang sangat terbatas (-ed buat waktu, -s untuk orang ketiga tunggal), dengan variasi-variasi tertentu bagi verba yang tidak reguler, sedangkan bahasa-bahasa Eropa lainnya lebih rumut dari itu.

(5)

Adjektiva atributif ditempatkan di muka nomina dalam bahasa Inggris dan bahasa Jerman, sedangkan susuanan itu justru sebaliknya dalam bahasa Perancis.

4) Pengetahuan Leksikal

Setiap bahasa mengasosiasikan pola-pola bunyi tertentu dengan makna-makna tertentu, yaitu mempunyai kosakata (atau leksikon) yang terdiri dari kata tugas (di, ke ,dari, pada) dan kata penuh (nasi, rumah, saya, besok, kucing); sebagai tambahan juga mempunyai idiomatik dan gaya bahasa. Kebanyakan bahasa mengenal gabungan-gabungan kata (pemerolehan bahasa kedua; second language acquisition); sedangkan bahasa Jerman memperlakukannya sebagai kata-kata tunggal (Zweitspracherwerb).

Pengetahuan bahasa merupakan suatu keseluruhan fungsional, yang tersusun dari berbagai unsur tetapi tetap merupakan keterpaduan elemen-elemen. Kesalingtergantungan fungsional menjadi masalah bagi pelajar bahasa. Setiap tahap pemerolehan memerlukan hubungan keseimbangan yang baik antara berbagai aspek pengetahuan linguistik.

b. Variabilitas

Proses pemerolehan bahasa terjadi berbagai variasi pada diri para pelajar bahasa. Faktor-faktor penyebabnya tentu banyak, di antaranya adalah komponen-komponen kecakapan yang berbeda-beda, perangkat biologis pelajar bahasa, pengetahuannya, ketersediaan masukan linguistik tertentu; semua ini membentuk suatu konsistensi dan tidak akan pernah sama pada setiap pelajar bahasa. Walaupun terdapat variabilitas itu, namun pemerolehan bahasa jelas merupakan subjek bagi regulitas-regulitas tertentu. Dengan ini dapat dikatakan bahwa pemerolehan bahasa dikendalikan oleh hukum-hukum deterministik seperti halnya proses-proses biologis atau fisik.

4. Dimensi Tempo

Dimensi tempo pemerolehan bahasa berkaitan dengan waktu, kesempatan, dan kondisi pembelajar saat memperoleh bahasa. Kebutuhan-kebutuhan komunikatif yang sifatnnya mendesak akan mempercepat kemajuan pemerolehan bahasa bagi pelajar bahasa, sedangkan jalan masuk yang terbatas bagi bahan linguistik atau kesempatan-kesempatan berkomunikasi yang terbatas akan memperlambat kemajuan pemerolehan bahasa. Tempo pemerolehan bahasa juga tidak lepas dari pengaruh faktor lain. Misalnya, ingatan yang kurang baik dapat menjadi rintangan atau kendala yang serius. Sama masuk akalnya dengan ide bahwa ada orang yang mempelajari bahasa ke-41 akan memperoleh waktu dan kesempatan yang lebih mudah daripada seseorang yang bergumul dengan bahasa keduanya. Tapi hal ini merupakan kasus-kasus yang luar biasa ekstrim.

(6)

5. Dimensi Keadaan Akhir/Tujuan Akhir (End State)

Secara ideal, tujuan akhir menggambarkan suatu target yang sempurna mengenai pemerolehan bahasa. Istilah “bahasa” hendaknya tidak mengaburkan atau menyembunyikan fakta, bahwa setiap bahasa terdiri dari berbagai ragam varian seperti: dialek, register, sosiolek, dan sebagainya. Tidak mungkin seorang pembicara yang dapat menguasai seluruh varian ini. Sesungguhnya para pelajar bahasa kedua dapat berbahasa layaknya pembicara pribumi dalam penguasaan bahasa, paling tidak dalam bidang-bidang tertentu, seperti kosakata atau sintaksis. Akan tetapi, sebagai kaidah, proses pemerolehan bahasa akan berhenti pada titik lama sebelum penguasaan bahasa yanga sebenarnya dapat dikuasai secara sempurna menjadi ‘fosilisasi’. Ada dua aspek “fosilisasi”, yaitu:

a. Selektivitas dalam Fosilisasi

Fosilisasi dapat mempengaruhi komponen-komponen pengetahuan bahasa tertentu (dalam pengertian kecakapan) dalam berbagai butir dalam hal waktu: dia bersifat selektif. Ada berbagai alasan, diantaranya:

• Seorang pelajar bahasa hanya merasa tidak perlu meningkatkan mutu ucapannya lebih jauh dalam kaitannya dengan kebutuhan-kebutuhan komunikatifnya

• Dia mungkin merasakan kebutuhan atau perlunya membuat suatu jarak dari lingkungan sosialnya, yaitu memelihara paling sedikit sebagian dari identitas sosialnya sebelumnya

• Pemroses bahasa itu sendiri mungkin saja telah melalui perubahan-perubahan fisiologis dengan usia (alam sistem syaraf pusat) yang mencegah pelajar dari memperoleh ucapan asli bahasa sasaran

• Pelajar bahasa mungkin tidak memperhatikan lebih lama perbedaan antara produksinya sendiri dan yang dari lingkungannya, dan lagi kegagalan ini mungkin mempunyai alasan yang agak berbeda. Meskipun demikian, para pelajar pada prinsipnya mampu menguasai fonologi suatu bahasa asing sampai tingkat yang mencegah para pembicara asli dari mengenal mereka sebagai yang asli atau non-pribumi.

b. Kembali mengerjakan kebiasaan lama yang ‘tercela’ (backsliding) terhadap varietas bahasa terdahulu.

Pada saat tertentu, seorang pelajar mungkin tiba-tiba mundur kembali ke tahap

pemerolehan terdahulu, di tengah perjalanan atau di tengah-tengah pertukaran penggunaan bahasa. Ini mungkin berlangsung pada beberapa kalimat saja, pada saat pelajar bahasa mengabaikan hal-hal penting mengenai nomina, verba infleksi, dan sebagainya. Secara

(7)

relatif pembicara yang lancar berbahasa kedua kerapkali mencatat bahwa kelelahan setelah waktu percakapan yang diperpanjang mengakibatkan timbulnya sejumlah kesalahan dan rasa kegelisahan yang umum dalam bahasa tersebut. Ini mungkin merupakan suatu tanda kehadiran varietas-varietas bahasa terdahulu yang terpendam. Yang belakangan itu tidak akan hilang tanpa jejak, tetapi agaknya dikesampingkan oleh varietas-varietas baru, sehingga yang terakhir itu merupakan keadaan akhir.

Referensi

Dokumen terkait

diterima untuk komunikasi serius, dan unsur khusus dari dialek regional atau sosial, (2) ragam bahasa yang dipakai oleh sebagian besar pemakai bahasa dalam situasi sehari-hari,

Amanat yang digunakan tersurat dari isi novel; (2) Nilai pendidikan karakter yang ada dalam novel adalah peduli sosial, disiplin, kerja keras, kreatif, rasa

Amanat yang digunakan tersurat dari isi novel; (2) Nilai pendidikan karakter yang ada dalam novel adalah peduli sosial, disiplin, kerja keras, kreatif, rasa

Walaupun FHSS mempunyai jarak jangkauan dan transfer data yang lebih rendah dibandingkan dengan DSSS tetapi untuk layanan dibawah 2 Mbps FHSS dapat memberikan solusi cost-efektif

Faktor ini mempengaruhi sikap siswa terhadap bahasa Indonesia jika mereka berhadapan dengan lawan bicara mereka yang memiliki status sosial yang tinggi atau rendah, (2)

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

TASBIH MAGHROBI ASLI Jogja Kontak Resmi WA +62 819 3171 8989 Tasbih maghrobi asli Jogja dibuat secara terbatas untuk membantu semua hajad istimewa Anda melalui tasbih maghrobi asli Jogja. Tasbih maghrobi asli Jogja mempunyai daya gaib yang sangat ampuh, dengan power gaib sangat hebat, berisi kekuatan daya semesta mikro kosmos dan makro kosmos diselaraskan dengan asma - asma , hizib - hizib pilihan khusus disatukan dengan booster dzikir dan wirid sesuai ilmu hikmah tingkat tinggi. Tasbih maghrobi asli Jogja dibuat khusus untuk semua kalangan dan semua agama dengan tujuan kebajikan memmbantu mewujudkan langkah sukses Anda. Tasbih Mghrobi Asli Jogja Insya Allah sangat manfaat untuk keperluan berikut ini : 1. Sarana pemanggil uang secara alami, seperti biasa. mempercepat datangnya uang agar mampu hidup berkecukupan. 2. Pelarisan dagangan. Jualan apa saja mudah dan cepat laku. 3. Hutang Cepat Lunas terbayar. 4. PENGASIHAN UMUM Disayangi, dimulyakan, dielu-elukan oleh kalangan masyarakat luas. 5. PENGASIHAN KHUSUS Menaklukkan serta memikat hati, rasa , qolbu secara cepat dan langgeng. 6. Memanggil jodoh , menemukan jodoh, Mendapat jodoh, dan mendekatkan jodoh, PEMANGGILAN JODOH. 7. Mengikat hati suami isti agar selalu setia. Anti selingkuh. 8. Terpancar kewibawaan sehingga dengan mudah untuk mempengaruhi orang lain. 9. mudah naik pangkat,naik jabatan, naik derajat. 10. Hati tentram, pikiran tenang, ayom, ayem tentrem, jauh dari rasa khawatir, was-was, panik. 11. Selamat dalam perjalanan baik melalui darat, udara maupun laut. 12. Kebal Senjata. 13. Membangkitkan kecerdasan ruhani ( PUNCAK DAYA RUHANI ) 14. Peka dalam menangkap pertanda alam baik alam nyata maupun alam gaib. kepekaan rasa. 15. Pikiran dan qolbu mudah menyatu dan berkonsentrasi menuju kedalaman rasa. sehingga dengan mudah mendapatkan ilham dari alam gaib. 16. mampu untuk melihat alam gaib, jin, makhluk halus, melihat "PENGHUNI" gaman, senjata keramat, pekarangan. 17. Menghadirkan kemampuan dan kekuatan gaib, kekuatan supranatural untuk keperluan apa saja sesuai kehendak hati. 18. Terbukanya mata ketiga / mata batin, melihat diluar pandangan mata pada umumnya / mata biasa, makhluk gaib. 19. Media PSIKOTRANSMITER (HIPNOSIS JARAK JAUH) mempengaruhi pikiran orang lain dari jarak jauh, telepati. 20. Melipatgandakan kekuatan dalam mendalami ilmu gaib dan berdzikir. Tasbih Maghrobi asli Jogja bagus juga untuk amalan asmaul husna dan lainnya. 21. Media psikokinesis, penyembuhan jarak jauh, membantu orang lain dari jarak jauh. 22. menguatkan kekuatan raga dan batin seseorang. 23. Menghantam orang dari jarak jauh. 24. Pukulan berbahaya membuat lawan pingsan dan tak sadar. 25. Pagar diri dari segala macam bentuk kejahatan, tameng gaib. 26. Sembuhkan sihir dan tangkis sihir, mengembalikan santet pada pengirimnya. 27. Penarik benda gaib bertuah keramat. 28. Penyembuhan orang kesurupan, kena sihir dll. 29. Menghalau mendung untuk memindahkan hujan. 30. Dan Kekuatan karomah & hikmah lain yang akan anda rasakan sendiri setelah memakai dan memiliki Tasbih Maghrobi asli Jogja ini atas izin Allah SWT. Mahar sangat terjangkau. Dapatkan Segera Hubungi : Ustadz Habib Alamat: Wates, Kulon Progo, Yogyakarta, 55000, Indonesia. Kontak Resmi WA: +62 819 3171 8989 Merasa jauh bisa jarak jauh. (TIDAK BUKA CABANG) Bisa dalam negeri dan luar negeri. Kami memberikan : bimbingan, pembinaan, memberi pengarahan, pendampingan, petunjuk dan memberikan solusi terbaik secepat mungkin, juga konsultasi. PERHATIAN : Hati - hati !!! terhadap oknum yang mengatasnanamakan perguruan kami. Kontak Resmi hanya yang tertera di laman ini. Hati - hati !!! mempelajari keilmuan tanpa adanya pengijazahan dari guru atau praktisi yang tepat karena akan berakibat buruk terhadap kejiwaan Anda. Terima kasih kami ucapkan atas kepercayaan Anda selama ini yang sudah menggunakan dari dalam dan luar negeri. DAPATKAN KEILMUAN LAINNYA : Ilmu Gendam Putih Ilmu Hikmah Ilmu Program Pamungkas Jagad 1 Ilmu Program Pamungkas Jagad 2 Ilmu Program Pamungkas Jagad 3 Ilmu Program Pamungkas Jagad 4 Ilmu Program Pamungkas Jagad 5 Ilmu Program Pamungkas Jagad 6 Ilmu Program Pamungkas Jagad 7 Ilmu Roja Karomah Ilmu Batin Penghusada Ilmu Kejadugan Hikmah Ilmu Mahkota Raja Asmak Sunge Rajeh Asmak Suryani Asmak Kajuh Rajeh Asmak Syahadat Rajeh Asmak Rajeh Kubro Asmak Raja Dirajeh Asmak Rajeh Pamungkas Asma Singa Rajeh Dll. Juga Membuka program Guru dan Maha Guru Mustika Karomah Haikal Sabuk Karomah Tasbih Karomah Samber Lilin Dompet Karomah Kantong Macan Kristal Mani Gajah Cemeti Karomah Haekal Kidang Kulit Macan Minyak Ghoib Minyak Mahabbah Minyak Lanang Bedak Magis Ken Dedes Susuk Karomah