• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMULASI RANGKAIAN INVERTER KAPASITAS 500 WATT MENGGUNAKAN PROGRAM PSPICE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SIMULASI RANGKAIAN INVERTER KAPASITAS 500 WATT MENGGUNAKAN PROGRAM PSPICE"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SIMULASI RANGKAIAN INVERTER KAPASITAS 500 WATT MENGGUNAKAN PROGRAM PSPICE

M. Hariansyah

Jurusan Teknik Elektro- Fakultas Teknik UIKA Bogor m.hariansyah@ft.uika-bogor.ac.id

ABSTRAK

SIMULASI RANGKAIAN INVERTER KAPASITAS 500 WATT MENGGUNAKAN PROGRAM PSPICE). Pspice merupakan singkatan dari Simulation Program with Integrated Circuit Emphasis. Versi SPICE yang serasi dengan PC (Personal Computer) dikenal sebagai PSPICE. Program PSPICE ini dapat digunakan dalam simulasi perancangan peralatan elektronik. Untuk membuat inverter dengan kapasitas daya 500 watt, terlebih dahulu dilakukan simulasi terhadap rangkaian inverter,dengan menggunakan beban yang berubah-ubah. Beban yang digunakan pada simulasi inverter adalah resistor, induktor, dan kapasitor (RLC). Tujuan penelitian menghasilkan simulasi rangkaian inverter pada kapasitas 500 W, sebelum rangkaian inverter tersebut di buat agar dapat mengurangi tingkat kesalahan pada perencanaan, sebelum inverter tersebut di buat. Bentuk simulasi yang dilakukan, diawali dengan membuat rangkaian inverter kapasitas 500 watt, tegangan input dc 48 volt, dan output dari inverter 220 volt. Setelah rangkaian invereter terbentuk, langkah selanjutnya menganalis kebutuhan komponen, serta kapasitas dari komponen yang digunakan. Gambar rangkaian inverter di buat dalam software PSpice, sehingga dapat dilakukan simulasi gelombang arus dan gelombang tegangan. Hasil simulasi diperlihatkan dari bentuk gelombang arus dan tegangan pada tiap-tiap titik yang telah ditetapkan pada rangkaian. Pengujian terhadap rangkaian inverter, pada saat beban nol diperoleh tegangan 221 volt dan arus 2,26 A, sudah berbentuk sinussoida murni, dan pengujian dengan beban R= 650 ohm, L = 100 mH dan C = 120 uF, diperoleh tegangan output sebesar 221 hingga 232 volt dan arus output sebesar 2,2684 ampere, sehingga daya maksimum yang dihasilkan sebesar 502,2 watt

Kata-kata kunci. Inverter, Pspice, gelombang arus, gelombang tegangan. ABSTRACT

INVERTER CIRCUIT SIMULATION PROGRAM CAPACITY OF 500 WATTS PSPICE). Pspice is an acronym for Simulation Program with Integrated Circuit Emphasis. SPICE version to (compatible) with a PC (Personal Computer) is known as PSPICE. PSPICE program simulation can be used in the design of electronic equipment. To make the inverter with a power capacity of 500 watts, first performed a simulation of the inverter circuit, using an arbitrary load. Load used in the simulation of the inverter is resistor, inductor, and capacitor (RLC). Purpose of generating research inverter circuit simulation on a capacity of 500 W, before the series for inverter is made to minimize errors in the planning, before the inverter is made. Shape simulations carried out, beginning with making a series of 500 watts capacity inverter, 48 volt dc input voltage, and output of the inverter 220 volts. After a series of inverter formed, the next step analyzes the needs of the components, as well as the capacity of the components used. Image for the inverter circuit in PSpice software, so it can be simulated current waveform and voltage waveform. The simulation results are shown from the current and voltage waveforms at each predetermined point in the circuit. Testing of the inverter circuit, obtained at zero load voltage and current 221 volts 2.26 A, has been shaped sinussoida pure, and testing with a load of R = 650 ohm, L = 100 mH and C = 120 UF, obtained at 221 to 232 volts output voltage and the output current of 2.2684 amperes, so that the maximum power generated at 502.2 watts

Keywords: Inverter, Pspice, waves, currents, wave voltage. 1. PENDAHULUAN

Di laboratorium Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UIKA Bogor, masih kekukarangan beberapa alat praktikum, salah satunya adalah inverter kapasitas 500 watt. Sudah 2 kali dilakukan pembuatan alat tersebut, tetapi hasil yang diperoleh tidak maksimal, tegangan output dan arus tidak sesuai dengan perencanaan. Sehingga diperlukan suatu upaya untuk membuat simulasi terlebih dahulu sebelum dilakukan pembuatan. Tujuan penelitian menghasilkan simulasi rangkaian inverter pada kapasitas 500 W, sebelum rangkaian inverter tersebut di buat agar dapat mengurangi tingkat kesalahan pada perencanaan. Langkah-langkah

yang dilakukan adalah membuat bentuk simulasi yang dilakukan, diawali dengan membuat rangkaian inverter kapasitas 500 watt, tegangan input dc 48 volt, dan output yang direncanakan dari inverter 220 volt. Setelah rangkaian invereter terbentuk, langkah selanjutnya

menganalis kebutuhan komponen, serta kapasitas dari komponen yang digunakan. Gambar rangkaian inverter di buat di dalam software PSpice, sehingga dapat dilakukan simulasi gelombang arus dan gelombang tegangan, pada suatu titik-titik tertentu yang ingin disimulasikan.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Pspice merupakan singkatan dari Simulation Program with Integrated Circuit Emphasis. Versi PSPICE yang serasi (compatible) dengan PC dikenal sebagai PSPICE. Desain Center mempunyai tiga program interaktif utama, yaitu : Schematics, PSIPCE, dan Probe. Schematics adalah suatu program yang bisa digunakan untuk membuat rangkaian dengan menggambar melalui suatu jendela yang ada pada monitor. PSPICE yang akan dianalisis rangkaiannya dihasilkan oleh Schematic, dan menghasilkan solusi arus dan tegangan. Probe adalah

(2)

10 TEKNIKA, Vol. 7, No. 2, Desember 2008, 9-20 grafik post processor, dan akan menghasilkan plot

tampilan (display) arus dan tegangan. [1]

Perangkat lunak PSPICE ini dapat digunakan pada komputer dengan spesifikasi minimal :

- Intel Pentium 90MHz

- Windows 95, Windows 98 atau Windows NT - 16MB RAM (32MB rekomendasi)

- 90MB memori bebas pada hard disk

Layout umum dari desain center diperlihatkan pada Gambar 1. Pada bagian atas display anda akan mendapatkan 8 menu. File, View dan Analisis adalah menu yang seringkali digunakan

Gambar 1. Layout umum dari Desain Center 2.1 Menggambar Rangkaian

Dimulai dengan memindahkan suatu sumber pulsa (pulse source), resistor, induktor dan ground pada papan gambar. Dari editor schematic, dapat memindahkan bagian-bagian dari komponen library ke dalam skema.

Gunakan perintah Get New Part dalam menu Draw seperti diperlihatkan dalam Gambar 2, kemudian pilih perintah Get New Part dari Menu Draw, dan pilih Libraries seperti pada Gambar 3. [1]

Gambar 2. Menu Draw Gambar 3. Get New Part  Klik OK, atau klik double untuk memilih bagian yang akan

digambar. Pilih bagian yang akan dipindahkan sesuai dengan skema.

 Kursor akan memindahkan sesuai bentuk dari komponen.  Klik bagian kiri untuk memindahkan komponen; double klik

untuk memindahkan dan mengakhiri mode; atau klik bagian kanan untuk mengakhiri mode tanpa memindahkan komponen

 Untuk menggeser titik suatu objek , klik dan tahan, kemudian pindahkan mouse. Kemudian pilih objek dimana diinginkan, lalu lepaskan button mouse.

 Untuk memindahkan suatu komponen, ke suatu titik, klik dan tahan, kemudian geser ke suatu lokasi baru.

 Untuk mengembalikan suatu komponen, select, dan pilih Delete dari menu Edit.

Pindahkan sebuah sumber pulsa (VPULSE) dari library source.slb, sebuah resistor (R), sebuah induktor (L), dan sebuah kapasitor (C) dari library analog.slb, dan sebuah ground (GND) dari library port.slb. Seperti ditunjukkan

(3)

______________________________________________________________________________________________

M. Hariansyah 11

Gambar 4.Komponen Dari Rangkaian RLC 2.2 Memutar Komponen

Memutar komponen/objek kapasitor sehingga dapat dilakukan pengawatan dengan rapi ke dalam rangkaian. Setiap kali memutar komponen, maka

komponen berputar sesuai aturan jam sebesar 900. Flip

adalah suatu pilihan objek untuk menghasilkan suatu cerminan gambaran dari objek, seperti diperlihatkan pada Gambar 5 dan Gambar 6

.

Gambar 5. Edit Menu Gambar 6. Hasil Pemutaran Komponen Cara melakukan pemutaran objek/komponen:

1) Untuk memutar kapasitor atau komponen lain, maka pilih komponen yang akan diputar dan pilih Rotate dari menu edit, seperti Gambar 5. Jika memilih suatu area dalam skema , maka area akan berputar disepanjang pusat dari kotak pilihan. Hal ini dapat kita lihat pada Gambar 6 2) Untuk flip sebuah komponen, select dan pilih Flip dari

menu Edit.

3) Untuk deselect (membatalkan) kapasitor yang dipilih atau komponen lain, klik kanan atau klik pada spot yang kosong.

4) Untuk menggeser atau memutar dua atau lebih komponen secara bersamaan (sekali saja), maka pertama kali select komponen tersebut dengan menggambar segiempat disekeliling komponen dan kemudian geser atau putar segiempat tersebut.

5) Untuk menggambar segiempat disekeliling komponen, select diatas dan didalam salah satu komponen yang diinginkan. Klik dan geser secara diagonal sampai tampak bentuk segiempat disekeliling komponen.

6) Untuk menghilangkan salah satu komponen, klik kanan. Untuk menghilangkan bentuk segiempat, klik di tempat yang kosong.

 Double klik untuk mengakhiri kawat dan mode terminal, atau

 Klik untuk membentuk vertex (corner) dan melanjutkan pengawatan.

 Pengawatan diperlihatkan seperti Gambar 7. 2.3 Pemberian Label Komponen

Pemberian label dengan memilih kawat, bus segment atau port. Kawat dan bus segement atau port bisa menampilkan beberapa label, tetapi semua label

untuk setiap segment akan berisi teks yang sama. Setiap komponen di dalam suatu sirkuit dapat diberi label.  Untuk mengedit sebuah label, select suatu kawat, bus

segment, atau port untuk mengedit label.

 Pilih Attributes dari Menu Edit, atau double klik label pada kotak dialog.

 Enter teks pada label, kemudian pilih OK.

 Perubahan semua level R, L, C, Vs dan Vo diperlihatkan pada Gambar 8.

(4)

Untuk menempatkan teks, teks dapat ditempatkan dimana saja pada skema dan ukurannya sesuai dengan yang diinginkan.

 Untuk menambah teks pada skema, pilih Text dari Menu Draw.

 Didalam box dialog, pilih tipe teks yang dinginkan.  Untuk merubah ukuran font, modifikasi Font Size

yang telah digambarkan di dalam box dialog sesuai yang diinginkan.

 Pilih OK.

 Pindahkan teks ke lokasi yang diinginkan pada skema dan klik untuk memindahkan teks. Klik kanan untuk mengakhiri mode.

Tempatkan tegangan output (Vo) seperti yang terlihat

pada gambar 2.15 berikut

Gambar 7. Pengawatan rangkaian Gambar 8. Label Komponen 2.5 Mengedit Atribut

Atribut dari item Schematic berisi sejumlah nama nilai. Untuk mengedit attributes, select object untuk mengedit. Pilih Attributes dari Menu Edit, atau double klik teks attributes untuk menampilkan Edit Attibutes pada box dialog secara langsung. Memilih attribute secara individual, box dialog yang tampak anda dapat mengenter suatu nilai baru untuk atribut. Pilih entire part : box dialog diperlihatkan pada Gambar 9.

memperlihatkan semua abttributes yang bisa diedit. Setting R = 2 Ohm, L = 50 uH dan C = 10 uF.Untuk merubah nilai atribut , select dari daftar. Nama dan nilai akan tampak didalam bidang yang diedit pada bagian atas dialog. Perubahan nilai di dalam nilai edit field dan tekan button Save Attribute. Untuk menghapus (delete) suatu atribut, select dari daftar dan tekan button Delete. Untuk merubah nama atribut atau nilai yang diperlihatkan

pada schematic, select dan tekan Change Display button. Untuk menambah suatu atribut baru, tipe nama dan nilai didalam field edit, dan press Save Attribute.

Setting sumber pulsa (Vs) diperlihatkan dalam gambar 2.17. Double klik dan kemudian tipe V1 = 0 V, V2 = 1 V,

TD (Delay Time) = 0, TR (Rise Time) = 1 ns , TF(Fall Time) = 1 ns, PW (Pulse Width) = 0.5 ms, PER (Period) = 1 ms.

Gambar 9. Perubahan Source Attributes 2.7. Proses Analisis Rangkaian

Sebagai contoh, akan dibuat digambar dan dianalisis response pulsa dari rangkaian RLC yang

diperlihatkan dalam Gambar 10. Tahap untuk menggambar dan analisis suatu rangkaian adalah : a. Gambar rangkaian di Schematics.

(5)

M. Hariansyah 13 b. Pilih mode analisis di Schematics.

c. Simulasi rangkaian di PSPICE.

d. Tampilan hasil di Probe. e.

Gambar 10. Rangkaian RLC 2.8. Simulasi PSPICE

Untuk mensimulasikan sirkuit dengan PSIPCE. a. Klik Simulasi pada menu Analisis.

b. Selama proses simulasi rangkaian, software PSIPCE menimbulkan dan mengakses sejumlah files.

 File pertama kali ditimbulkan pada file schematic(.sch), yang dihasilkan ketika suatu rangkaian yang digambar tersimpan di screen.

 Jika file schematic dianalisis, maka ada tiga file baru juga yang dihasilkan, yaitu: file circuit (.cir), netlist file (.net), dan alias file (.als). File circuit (file master) berisi simulasi directives dan referensi netlist, alias, dan model files. File netlis berisi seperangkat persamaan seperti Hukum

Kirchhoff dan bagaimana mereka menghubungkan.

 File alias suatu daftar nama alternative untuk node rangkaian, dan model file dari karakteristik setiap komponen.

c. Jika PSPICE di jalankan (run), maka informasi setiap simulasi yang berlangsung di dalam rangkaian (master) file tertentu dikirim ke output dan file data.

 File output (out) adalah suatu file ASCII yang memerintahkan audit trail untuk simulasi dan berisi suatu variasi informasi yang luas, meliputi rangkaian asli (netlist original) , semua variable output, dan jenis table.

 File data (dat) dikirim ke Probe, yang menggunakan informasi biner untuk menghasilkan plot dan grafik melalui jendela Probe.

d. Jika Simulasi arus dan tegangan listrik dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu schematic dan netlist. Schematic adalah dengan cara membuat rangkaian sesuai dengan gambar yang diinginkan, sedangkan netlist yaitu dengan menuliskan teks pada menu teks editor yang berisi elemen dari rangkaian yang dipakai serta menuliskan besarnya nilai komponen yang akan digunakan. Alat inverter dirancang dalam bentuk rangkaian elektronika, kemudian disimulasikan menggunakan Program PSPICE, sehingga diperoleh arus dan tegangan listrik yang konstan. 3. METODOLOGI

Simulasi pembuatan rangkain inverter kapasitas 500 W, dilaksanakan mulai tanggal 7 Oktober 2008 hingga 17 November 2008, di Laboratorium Teknik Elektro, Fakultas Teknik UIKA Bogor. Langkah-langkah awal membuat simulasi diawali dengan mendesain rangkain inverter kedalam program Pspice, kemudian menganalis kebutuhan nilai komponen, menentukan titik-titik simulasi pada rangkaian, kemudian membuat program simulasi, hingga dihasilkan gambar grafik arus dan tegangan pada titik-titik tersebut.

4. HASIL DAN BAHASAN

a. Pembuatan program simulasi rangkaian inverter, diperlihatkan pada Gambar 11. Komponen yang akan digunakan dirangkai sesuai dengan rangkaian yang diinginkan, lalu setiap komponen dihubungkan dengan suatu garis yang dinamakan draw wire.

b. Setelah rangkaian selesai, lalu setiap komponen dari rangkaian tersebut diberi nilai besaran sesuai dengan yang diinginkan.

Mengacu Gambar 11 dapat diketahui nilai komponen-komponen elektronika daya yang digunakan [2]

a. Tegangan yang berasal dari baterai sebesar 48 volt dc, untuk menghalang frekuensi balik dari proses switching dipasang L1. Besar L1 berdasarkan persamaan (2.3 dan

2.4) adalah : ωs = 2πfs = 2π × 50 Hz = 314,16 rad/s dimana fs = 50 Hz mH s rad R L s 7 , 12 16 , 314 10 4001 , 0 4001 , 0     

dimana R = 10 ohm ωs = 314,16 rad/s

b. Tegangan 48 volt dc akan diubah menjadi 130 hingga 140 volt ac. Cara kerjanya menggunakan bantuan generator pulsa (Vg). Tegangan pada generator pulsa 30 volt, dari 0 hingga 30 volt berbentuk pulsa, di seting pada frekuensi 50 Hz, dipergunakan untuk mentriger transistor (Q1)

dimana transistor tersebut berfungsi sebagai saklar, artinya pada saat kaki basis transistor mendapat tegangan maka transistor akan on, pada saat ini kapasitor C1 terisi,

(6)

off, C1 berfungsi sebagai penyuplai tegangan proses

tersebut terus berlangsung hingga dihasilkan tegangan yang berbentuk sinusoidal.

c. Tegangan output dari transistor sudah berbentuk ac, tetapi masih mengandung ripel (cacat), karena masih ada beberapa frekuensi, sehingga dipasang kapasitor C1.

Besar kapasitor yang dipasang direncanakan menggunakan persamaan (2.5) :

mF

69

,

0

16

,

314

10

165

,

2

.

R

165

,

2

C

s

digunakan sebagai filter.

dimana R = 10 ohm ωs = 314,16 rad/s

d. Untuk menghasilkan tegangan berbentuk sinusoidal di sisi primer trafo dibutuhkan komponen resonansi, dengan menngunakan persamaan (2.11), sehingga dipasang L2 =

222,8 mH dan C2 = 0,04788 mF secara seri.

e. Untuk mendapatkan tegangan output inverter, dihubungkan dengan transformator penaik tegangan TX1

dengan N1 = 130 lilitan dan N2 = 320 lilitan, serta kopling

manget 1 dipilih jenis trafo frekuensi rendah, dan hasil grafik tegangan dan arus telah berbentuk sinusoidal [2]

Gambar 11. Pembuatan Schematic rangkian Inverter 4.1 Analisis grafik arus dan Tegangan

Berdasarkan gambar tersebut di atas dapat dibuat Program PSPICE yang digunakan untuk

menganalisa rangkaian diatas. Bentuk program simulasinya diperlihatkan sebagai berikut :

****************************************************************** Program Analisa Inverter using PSPICE

By : M. Hariansyah 09/19/08 13:43:59 FROM SCHEMATIC NETLIST

****************************************************************** C_C1 0 5 0.69mF R_R1 1 7 250 V_VDC 4 0 48V L_L1 4 5 12.7mH C_C2 2 3 0.04788mF Q_Q1 5 7 0 QbreakN R_R2 0 8 10 R_R3 0 6 30 K_TX1 L1_TX1 L2_TX1 1 L1_TX1 3 8 130 L2_TX1 6 0 320 L_L2 5 2 222.8mH

V_Vg 1 0 +PULSE 30V 0 0 1us 1us 6.08ms 20ms RESUMING inverter.cir .INC "inverter.als" K_TX1 TX1() L1_TX1 TX1(1=3 2=8) L2_TX1 TX1(3=6 4=0) L_L2 L2(1=5 2=2) V_Vg Vg(+=1 -=0) .ENDALIASES .probe .END ****************************************************************** SMALL SIGNAL BIAS SOLUTION TEMPERATURE = 27.000 DEG C

(7)

M. Hariansyah 15 NODE VOLTAGE NODE VOLTAGE NODE VOLTAGE NODE VOLTAGE

(1) 27.0000 (2) 48.0000 (3) 0.0000 (4) 48.0000 (5) 48.0000 (6) 0.0000 (7) 1.0134 (8) 0.0000

VOLTAGE SOURCE CURRENTS NAME CURRENT

V_VDC -1.039E+01 V_Vg -1.039E-01

TOTAL POWER DISSIPATION 5.02E+02 WATTS 4.1.1 Analisis Grafik Arus dan Tegangan Pada Titik a

Pada gambar 12 di bawah ini dapat dijelaskan bahwa hasil simulasi grafik tegangan listrik pada titik a

berbentuk garis lurus, karena tegangan pada titik a merupakan tegangan searah (dc) sebesar 48 volt.

Gambar 12 Tegangan di Titik a Hasil simulasi yang ditunjukkan pada gambar

12, didapat nilai tegangan (V) sebesar 48 volt dan arus (I) sebesar 14,219 ampere, sehingga dapat dihitung daya yang dihasilkan pada titik a, dengan menggunakan rumus :

watt

I

V

P

32

,

682

1

215

,

14

48

cos

4.1.2 Analisa Grafik Tegangan Pada Titik b

Hasil simulasi pada gambar 13 di bawah ini merupakan hasil simulasi grafik tegangan dari sebuah sumber pulsa (Vg), dimana sumber pulsa tersebut diberi tegangan sebesar 30 volt dengan periode 20 ms dan lebar pulsa 6,08 ms, sehingga bentuk gelombang yang dihasilkan berbentuk pulsa.

Gambar 13. Tegangan di Titik b 4.1.3 Analisis Grafik Tegangan Pada Titik c

Bentuk grafik yang dihasilkan pada titik d sudah berbentuk sinusoidal, namun setelah melalui beberapa

proses dimana sudah dipasang sebuah transistor jenis NPN (Q1) yang berfungsi sebagai saklar, yaitu pada saat

(8)

18 TEKNIKA, Vol. 7, No. 2, Desember 2008, 9-20 akan on. Pada saat transistor on, sebuah kapasitor (C1)

sebesar 0,69 mF terisi, dimana kapasitor (C1) berfungsi

sebagai filter tegangan. Hasil simulasinya tegangan dan ditunjukkan pada Gambar 14 berikut

Gambar 14. Tegangan dan arus di titik c Dari hasil simulasi yang ditunjukkan pada

gambar 17 dan 18, didapat nilai tegangan (V) sebesar 139,371 volt dan arus (I) sebesar 3,5606 ampere, sehingga dapat dihitung daya yang dihasilkan pada titik c, dengan menggunakan rumus :

watt

I

V

P

244

,

496

1

5606

,

3

371

,

139

cos

4.1.4 Analisa Grafik Arus dan Tegangan Pada Titik d Titik d merupakan bagian sisi primer dari sebuah transformator. Untuk menghasilkan tegangan berbentuk sinusoidal pada sisi primer transformator, maka dipasang suatu komponen resonansi yang terdiri atas sebuah kapasitor (C2) dan sebuah induktor (L2). Setelah

disimulasikan, dihasilkan suatu bentuk gelombang sinusoidal yang diperihatkan pada Gambar 15 di bawah ini.

Gambar 15 Tegangan dan arus di Titik d Dari hasil simulasi yang ditunjukkan pada

gambar 17 dan 18 , didapat nilai tegangan (V) sebesar 90,099 volt dan arus (I) sebesar 5,8428 ampere, sehingga dapat dihitung daya input dari sebuah transformator,

dengan menggunakan rumus :

watt

I

V

P

43

,

526

1

8428

,

5

099

,

90

cos

4.1.5 Analisa Grafik Arus dan Tegangan Pada Titik e Titik e, adalah titik simulasi output dari inverter. Pada Gambar 16 terlihat jelas besar gelombang tegangan 221 volt, dan arus maksimum 2,26 A, pada saat beban nol.

(9)

M. Hariansyah 17

Gambar 16. Tegangan dan arus di Titik e Pada titik e merupakan bagian sekunder dari sebuah

transformator dan juga merupakan keluaran dari inverter. Dari hasil simulasi yang ditunjukkan oleh gambar 16, diperoleh hasil dari tegangan (V) sebesar 221,292 dan arus (I) sebesar 2,2694, sehingga dapat dihitung daya output dari transformator menggunakan rumus :

watt

I

V

P

2

,

502

1

2694

,

2

292

,

221

cos

4.2 Simulasi pembebanan pada Inverter

Simulasi pembeban dilakukan dengan memberikan beban R, L dan C secara bervariasi, seperti diperlihatkan pada Gambar 17.

Gambar 17. Rangkaian Inverter Untuk Simulasi Beban R L C Gambar 17 diperlihatkan bahwa rangkaian inverter, akan

digunakan untuk simulasi beban RLC, dimana pada titik a beban yang dipakai adalah sebuah resistor (R), titik b adalah beban kapasitor (C), titik c adalah resistor dan kapasitor (RC), titik d adalah induktor dan kapasitor (LC), titik e adalah resistor dan induktor (RL), dan titik f adalah resistor, induktor, dan kapasitor (RLC). Berikut ini akan dijelaskan simulasi pada setiap titik dengan beban yang digunakan.

4.2.1 Analisa Grafik Arus dan Tegangan Dengan Beban R Simulasikan beban pada rangkaian inverter dengan menggunakan sebuah beban berupa resistor (R). Simulasi dilakukan dengan menaikkan nilai tahanan secara bertahap dari 50 Ω - 150 Ω dengan kenaikan sebesar 50 Ω, kemudian hasil simulasinya diperlihatkan pada grafik arus dan tegangan pada Gambar 18 berikut ini.

(10)

18 TEKNIKA, Vol. 7, No. 2, Desember 2008, 9-20

Gambar 18. Hasil Simulasi Tegangan dan arus listrik Menggunakan Beban R 4.2.2 Analisa Grafik Arus dan Tegangan Dengan Beban C

Titik b rangkaian inverter dengan menggunakan sebuah beban berupa kapasitor (C). Simulasi dilakukan dengan menaikkan nilai kapasitor secara bertahap dari 100 μF

sampai 160 μF dengan kenaikan sebesar 20 μF, kemudian hasil simulasinya diperlihatkan pada Gambar 19. grafik arus dan tegangan berikut ini.

Gambar 19 Hasil Simulasi Tegangan Menggunakan Beban C 4.2.3 Analisa Grafik Arus dan Tegangan Dengan Beban RC

Titik c disimulasikan suatu rangkaian inverter dengan menggunakan beban berupa resistor dan kapasitor (RC). Simulasi dilakukan dengan mempertahankan nilai kapasitor sebesar 120 μF dan

menaikkan nilai tahanan secara bertahap dari 150 Ω - 450 Ω dengan kenaikan sebesar 150 Ω, kemudian hasil simulasinya diperlihatkan pada Gambar 20 grafik arus dan tegangan berikut.

.

Gambar 20. Hasil Simulasi Tegangan dan arus Menggunakan Beban RC

4.2.4 Analisa Grafik Arus dan Tegangan Dengan Beban LC Titik d akan disimulasikan suatu rangkaian inverter dengan menggunakan beban berupa induktor dan

(11)

M. Hariansyah 19 kapasitor (LC). Simulasi dilakukan dengan

mempertahankan nilai induktor sebesar 100 μH dan menaikkan nilai kapasitor secara bertahap dari 100 μF -

140 μF dengan kenaikan sebesar 20 μF, kemudian hasil simulasinya diperlihatkan pada Gambar 21 grafik arus dan tegangan berikut ini.

Gambar 21. Hasil Simulasi Tegangan Menggunakan Beban LC 4.2.5 Analisa Grafik Arus dan Tegangan Dengan Beban RL

Titik e pada Gambar 17 akan disimulasikan dengan mempertahankan nilai induktor sebesar 10 μH dan menaikkan nilai tahanan secara bertahap dari 50 Ω - 150

Ω dengan kenaikan sebesar 50 Ω, kemudian hasil simulasinya diperlihatkan pada Gambar 22. grafik arus

dan tegangan berikut.

Gambar 22. Hasil Simulasi Tegangan Menggunakan Beban RL 4.2.6 Analisa Grafik Arus dan Tegangan Dengan Beban RLC

Dengan menggunakan Gambar 17, pada titik f akan disimulasikan suatu rangkaian inverter dengan menggunakan beban berupa resistor, induktor, dan kapasitor (RLC). Simulasi

dilakukan dengan mempertahankan nilai induktor sebesar 100 μH dan kapasitor sebesar 120 μF, kemudian nilai tahanan dinaikkan secara bertahap dari 150 Ω - 650 Ω dengan kenaikan sebesar 250 Ω, kemudian hasil simulasinya diperlihatkan pada Gambar 23 grafik arus dan tegangan berikut ini.

Gambar 23. Hasil Simulasi Tegangan Menggunakan Beban RLC 5. KESIMPULAN

Mengacu hasil simulasi terhadap peralatan pendukung pada rangkaian inverter untuk menghasilkan daya 500 watt pada tegangan 220 volt diperoleh hasil :

a. Pengujian terhadap rangkaian inverter, pada saat beban nol diperoleh tegangan 221 volt dan arus 2,26 A, sudah berbentuk sinussoida murni.

(12)

20 TEKNIKA, Vol. 7, No. 2, Desember 2008, 9-20 b. Pengujian dengan beban R= 650 ohm, L = 100 mH

dan C = 120 uF, diperoleh tegangan output sebesar 221,292 volt dan arus output sebesar 2,2684 ampere, sehingga daya maksimum yang dihasilkan sebesar 502,2 watt

DAFTAR PUSTAKA

[1] AGFIANTO, E, P, Simulasi Elektronika

Menggunakan Pspice, Ebook, 2007.

[2] RASHID H, Muhammad, Power Electronics, Prentice Hall International Inc, 3rd edition, New

Gambar

Gambar 1.  Layout umum dari Desain Center  2.1        Menggambar Rangkaian
Gambar  4.Komponen Dari Rangkaian RLC
Gambar 9.  Perubahan Source Attributes
Gambar 10. Rangkaian RLC 2.8.  Simulasi PSPICE
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mitra Setia Motor, maka bisa dilakukan pembahasan terhadap efektivitas sistem pengendalian internal atas transaksi penjualan kredit di perusahaan tersebut. Sistem

Pelaksanaan Deposito Berjangka Rupiah di Bank Jatim Cabang Pembantu Krian. adalah sebagai

Penambahan puree jagung dan mocaf tergelatinasi tidak memberikan pengaruh nyata karena mocaf mempunya sifat yang berbeda dengan terigu dimana produk mie berbasis mocaf

Pada saat ini, beras hitam mulai banyak dikonsumsi sebagai pangan fungsional yaitu pangan yang secara alami atau melalui proses tertentu mengandung satu

“Saya sangat menyadari, besar kemungkinan suatu saat akan muncul Akuntan Syariah yang akan memotori penerapan ajaran Islam dalam seluruh aspek kehidupan, khususnya

Hasil penilaian modul pengecoran oleh Guru pengampu pada aspek cakupan materi memperoleh persentase sebesar 91,66% yang berdasarkan skala persentase pencapaian

Informan utama penelitian ini adalah dua orangtua yang memiliki anak yang luru duit , dua perempuan yang melakukan luru duit , serta ditambah dua perantara

Sasaran kebijakan pertahanan negara tahun 2018 yang terkait dengan industry pertahanan mencakup pengintegrasian pembangunan Industri Pertahanan dengan memperhatikan