• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

SOCIAL ENVIRONMENT

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP

PERKEMBANGAN DAN KELANGSUNGAN BISNIS

TRANSPORTASI ONLINE (PT GOJEK INDONESIA)

Pengajar:

Dr. Avin Fadilla Helmi, M.Si

Nova Angelika Maharani

14/376736/PEK/20471

EKS B 29 A

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

(3)

BAB 1

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi menjadi sebuah faktor pendorong bisnis berbasis

e-business. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan seluruh jaringan komputer, sehingga memungkinkan terjalinnya komunikasi dan interaksi antara satu dengan yang lain diseluruh dunia. Sebuah perusahaan yang menggunakan jaringan internet dapat menjalin hubungan dengan rekan bisnis atau konsumen secara lebih efisien. Sampai saat ini internet merupakan infrastruktur yang ideal untuk menjalankan bisnis berbasis e-business sehingga istilah

e-businesspun menjadi identik dengan menjalankan bisnis di internet.

Dewasa ini, tanah air mulai marak membahas fenomena Go-Jek. PT. Gojek Indonesia (Go-jek), pertama kali didirikan oleh Nadiem Makarim pada tahun 2010. Go-Jek adalah perusahaan berjiwa sosial yang memimpin revolusi industri transportasi Ojek. Go-Jek bermitra dengan para pengendara Ojek berpengalaman di Jakarta, Bandung, Bali & Surabaya dan menjadi solusi utama dalam pengiriman barang, pesan antar makanan, berbelanja dan berpergian di tengah kemacetan. Tukang ojek yang bernaung di GoJek juga sudah mencapai 7.500 driver di area Jabodetabek saja.

Dengan memaksimalkan teknologi dan pelayanan pelanggan melalui sebuah web aplikasi, Go-Jek telah menjadi alternatif kendaraan umum yang mampu mengakomodir kebutuhan para konsumen, yakni jasa pengantaran orang atau barang yang murah, aman dan cepat. Go-Jek hadir lewat beragam social media popular di Indonesia seperti facebook, twitter,

(4)

akan menentukan apakah organisasi tersebut akan terus bertahan. Walaupun pada dasarnya tidak ada satu organisasipun yang menginginkan terjadinya konflik, namun secara langsung justru konflik-lah yang membuat sebuah perusahaan atau organisasi menjadi lebih kuat dan berpengalaman. Gojek saat ini tengah mengalami krisis yang cukup mengguncang reputasinya sebagai organisasi baru yang merambah bisnis transportasi publik. Driver Gojek mendapatkan ancaman dari pengendara ojek lokal setempat. Bahkan ada yang akan melakukan tindakan fisik ke pengendara Gojek karena ojek lokal merasa tersaingi oleh para driver Gojek. Selain mendapat intimidasi dari para ojek lokal, ternyata Gojek juga harus berurusan dengan Organda di Jakarta yang juga merasa keberatan atas adanya Gojek. Organda DKI meminta transportasi jenis baru itu ditindak tegas karena tak memiliki izin operasional. Mereka menolak keberadaan ojek setelah adanya inovasi Gojek. Sebab, mereka menyatakan bahwa Gojek tidak termasuk moda angkutan umum yang tercantum di UU LLAJ Nomor 22 Tahun 2009. Di sana dikatakan bahwa sepeda motor bukanlah angkutan umum orang dan barang1. Krisis semacam ini tentunya berpotensi membuat customer Gojek menurun, jika merasa keselamatannya terancam karena adanya teror oleh para ojek lokal. Dan berakibat pula pada kinerja driver Gojek dalam melayani customernya, Paper ini membahas bagaimana pengaruh lingkungan sosial baik masyarakat, ojek lokal terhadap perkembangan dan kelangsungan bisnis Go – Jek.

1

(5)

BAB 2

PEMBAHASAN

Bisnis sebagai suatu entitas, dimana setiap perubahan dalam lingkungan tersebut akan mempengaruhi cara-cara dalam bertindak. Perubahan yang terjadi juga mempengaruhi kemampuan adaptasi organisasi, yang pada akhirnya akan menentukan kesuksesan atau kegagalan bisnis. Salah satu aspek dari lingkungan bisnis adalah lingkungan sosial. Lingkungan sosial mempunyai arti yang sangat penting dalam dunia bisnis. Apabila lingkungan sosial bersifat kondusif (mendukung), maka hal tersebut akan mendorong organisasi untuk melakukan keputusan berinvestasi pada lingkungan yang dirasakannya sesuai. Namun sebaliknya, jika lingkungan sosial tidak mendukung, maka organisasi harus berhati-hati dalam mengambil keputusan berinvestasi.

Lingkungan sosial merupakan aspek-aspek dari interaksi manusia melalui kelompok, apakah itu dekat ataupun jauh, yang dapat berpengaruh pada kelangsungan dan pertumbuhan perusahaan2. Interaksi sosial tidak akan terjadi bila tidak memenuhi dua syarat, yaitu: adanya kontak sosial (social contact) dan adanya komunikasi (communication). Menurut para ahli sosial, bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerjasama (cooperation), persaingan (competition), akomodasi (accomodation), dan dapat juga berbentuk pertentangan (conflict). Terdapat empat cara untuk menyikapi dampak perubahan lingkungan sosial terhadap aktivitas bisnis. Pertama, bahwa perubahan lingkungan sosial secara alamiah menimbulkan peluang maupun ancaman terhadap aktivitas bisnis. Kedua, perubahan lingkungan sosial digunakan oleh organisasi sebagai faktor penentu untuk membuat keputusan berinvestasi. Ketiga, perubahan lingkungan sosial mempengaruhi keputusan organisasi untuk menjalankan bisnis di lokasi tertentu, dan yang terakhir adalah, perubahan yang ada menuntut organisasi untuk menerapkan cara berpikir baru dalam menjalankan bisnis. (Ancok, 2009)

Layanan “Go-Jek” pada awalnya adalah sebuah jawaban mengatasi kemacetan lalu lintas. Terkait dengan jawaban atas kemacetan lalu lintas, studi dari Juneman3 (2010) menyajikan kesimpulan bahwa untuk mengatasi masalah kemacetan lalu lintas maka salah satunya adalah perlu adanya intervensi dari sisi individual. Setiap individu perlu ditingkatkan kesadarannya

2 Ancok, Djamaludin. 2009. “Social Environment and Business.” General Business Environment: Syllabus and Material. MM UGM. Yogyakarta

(6)

berkonsekuensi negatif terhadap banyak individu lain, dalam hal ini kemacetan lalu lintas dan polusi lingkungan yang diakibatkan oleh masifnya penggunaan kendaraan pribadi. Penelitian menunjukkan bahwa semata-mata pemberian informasi tentang dilema sosial dapat mempengaruhi secara kuat keputusan orang (Komorita & Parks, 1994). Karenanya, perlu disampaikan pesan bahwa jalan akan lancar, waktu tempuh akan menjadi lebih pendek, apabila sejumlah orang berkontribusi dengan perilakunya masing-masing. Artinya, kontribusi satu-dua orang saja tidak akan memiliki pengaruh yang signifikan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. Oleh karena itu, perlu diadakan kampanye informasi publik yang berkelanjutan yang tidak hanya menekankan pentingnya warga berkontribusi dengan perilakunya, tetapi juga menekankan bahwa kontribusi dari masing-masing individu memang sungguh-sungguh dapat “membuat perbedaan hasil”. Individu dapat diedukasi untuk mengubah orientasi nilai, dari pro-diri menjadi pro-sosial (van Vugt dalam Messick & McClintock, 1968). Pro-diri berarti orang memaksimalkan pencapaian/keuntungannya sendiri, sedangkan pro-sosial berarti orang memaksimalkan pencapaian kolektif/bersama. Adanya “Go-Jek” seakan mendukung pendapat studi ini khususnya bagaimana individu mempunyai keinginan untuk berkontribusi mengurangi kemacetan.

(7)

BAB 3

KESIMPULAN DAN SARAN

(8)

1. http://hubdat.dephub.go.id/uu/288-uu-nomor-22-tahun-2009-tentang-lalu-lintas-dan-angkutan-jalan/download, diakses pada 14 April 2016.

2. Ancok, Djamaludin. 2009. “Social Environment and Business.” General Business Environment: Syllabus and Material. MM UGM. Yogyakarta.

3. Juneman. 2010. “Masalah transportasi kota dan pendekatan psikologi sosial”. Jurnal Psikobuana, 2010 Vol.01, No.3.

4. Komorita, S. S. & Parks, C. D. (1994). Social dilemmas. Dubuque, IA: Brown & Benchmark.

Referensi

Dokumen terkait

Kedua faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan identitas budaya etnis Tionghoa di Desa Pupuan adalah adanya kesamaan/kemiripan-kemiripan nilai budaya antara etnis Bali

Lampirkan (1) Surat Keputusan Badan Penyelenggara atau SK Jabatan Fungsional Terakhir pada perguruan tinggi pengusul (PTS/PTN), dilengkapi dengan (2) fotokokopi

FEB-UAD sebagai preservasi ilmiah bidang pendidikan, sosial humaniora, ekonomi dan bisnis berbasis nilai nilai.. universal kemanusiaan

Jika ketiga fungsi dasar tersebut merupakan body of knowledge disiplin teknik industri maka pengikat yang diperlukan untuk membentuk kompetensi teknik industri adalah

DAMPAK PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS TERHADAP SISTEM MANAJEMEN BIAYA Sebagai akibat dari perubahan paradigma organisasi dan manajemen yangdikarakterisasikan dengan adanya

Pembahasan mata kuliah meliputi pemodelan bisnis Canvas untuk mendeskripsikan, menganalisis dan mendesain pemodelan bisnis, gaya pola model bisnis berbasis pada pemikir

Communication Pattern (pola komunikasi), yaitu suatu tingkatan dimanakomunikasi organisasi dibatasi pada kewenangan hierarki formal. Secara garis besar bahwa elemen

Marwan Sopi, SE, M.M Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan Pengaruh Disiplin Kerja, Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Serta Implikasinya Pada Kepuasan Kerja