• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Studi Magister Manajemen FAKULTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Program Studi Magister Manajemen FAKULTA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

0

Business Ethic & GG

Corporate social responsibility

ADE CASWITO

55116120090

Program Studi Magister Manajemen

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

(2)

1

Corporate Social Responsibility (CSR) jika kita definisikan berdasarkan bahasa terdiri atas tiga suku kata,yaitu: corporate yang berarti berkedudukan badan hukum, social yang berarti sosial, responsibility yang berarti pertanggung-jawaban. Jadi jika kita artikan dalam pengartian bahasa maka akan memberikan suatu makna bahwa CSR itu berarti pertanggung-jawaban sosial dari lembaga/organisasi yang berbadan hukum. Penulis lebih mengartikan CSR sebagai suatu upaya kerja keras yang dilakukan oleh organisasi bersama – sama dengan publik demi mencapai kesadaran dan kesejahteraan publik. Dari pengertian tersebut dapat dianggap bahwa CSR sebagai satu diantara berbagai jembatan penghubung antara sebuah perusahaan dengan semua stakeholders, termasuk di dalamnya adalah pelanggan, pegawai, masyarakat, pemilik atau investor, pemerintah, penyedia, bahkan juga saingan.

Corporate Social Responsibility yang biasa disingkat CSR mungkin bukan kata yang asing untuk didengar oleh kita. Namun, dari kata ini juga sering disalah artikan oleh sebagian orang termasuk penulis ketika pertama mendengar kata tersebut. Pada awalnya penulis menganggap CSR sebagai kegiatan sosial dari tanggung jawab perusahaan yang menunjukkan kedermawanan maupun kemurahan hati secara sukarela. Namun, setelah banyak diskusi dengan dosen dan membaca buku akhirnya penulis dapat mengetahui bahwa CSR tidaklah sesederhana itu.

Sebelum jauh kita melangkah, ada baiknya kita mengetahui bagaimana konsep tanggung jawab tersebut. Secara teoritis, tanggung jawab yang berkaitan dengan perusahaan dihadapkan pada dua pemaknaan tanggung jawab (Isa Wahyudi & Busyra Azheri, 2011: 2), yaitu:

1. Konsep tanggung jawab dalam makna responsibility, merupakan tanggung jawab yang pada prinsipnya lebih menekankan pada suatu perbuatan yang harus atau wajib dilakukan secara sadar dan siap untuk menanggung segala resiko dan atau konsekuensi apapun dari perbuatan yang didasarkan atas moral tersebut. Dengan kata lain, responsibility merupakan tanggung jawab yang hanya disertai sanksi moral, sehingga tidak salah apabila pemahaman sebagian pelaku usaha atau perusahaan terhadap CSR hanya sebatas tanggung jawab moral yang diwujudkan dalam bentuk philanthropy (kedermawanan) maupun charity (kemurahan hati)

(3)

2

Dari penjabaran konsep diatas dapat kita lihat perbedaan yang terlihat dari kedua konsep tersebut terletak pada sumber pengaturannya. Tanggung jawab yang dilakukan atas dasar moral masuk dalam kategori tanggung jawab responsibility, sedangkan apabila tanggung jawab tersebut dilakukan atas dasar hukum yang berlaku maka termasuk dalam kategori liability. Dari hal ini sudah dapat membuat kita bingung terhadap kegiatan tanggung jawab perusahaan yang ada di Indonesia lebih pantas disebut Corporate Social Responsibility (CSR) ataukah Corporate Social Liability (CSL).

Menurut pendapat saya tentang Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) di Lingkungan perusahaan, Banyak perusahaan yang akhir-akhir ini terus gencar melakukan kegiatan sosial dan kemudian mengklaimnya sebagai bagian dari kegiatan Corporate Social Responsibilites (CSR) akibat kesalahan. Pemahaman yang salah mengenai CSR telah menjadikan konsep CSR semakin kabur dan tidak jelas. Ironisnya, campur aduk CSR dan kegiatan sosial justru tak dipahami dengan benar. Konsep CSR sejatinya merupakan bagian dari upaya pemberdayaan sosial yang hendak disandingkan dengan kepentingan perusahaan. Sejalan dengan kewajiban perusahaan untuk melakukan tanggung jawab sosial melalui undang-undang CSR tahun 2007, implementasi CSR sejatinya bukan sekadar bagi – bagi sembako kepada kaum miskin atau sekadar penanaman 1000 pohon maupun bagi – bagi air bersih. Dalam konsep pembangunan dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan, konsep CSR hendaknya dilakukan dalam jangka panjang melalui program-program yang mampu menyentuh sendi-sendi kehidupan masyarakat atau pun komunitas. Itu artinya CSR haruslah memiliki dampak secara ekonomi dan sosial. Pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan UKM yang merupakan pola kemitraan antara perusahaan dan publik mungkin bisa jadi salah satu alternatif untuk menyentuh sendi – sendi kehidupan publik, pada intinya permasalahan di atas mengenai Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) di Lingkungan perusahaan belum seperti yang diharapkan oleh masyarakat dan pemerintah khususnya dilingkungan perusahaan.

HUBUNGAN BUSINESS ETHIC (ETIKA BISNIS) DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

Hubungan business ethic (etika bisnis) dengan corporate social responsibility(CSR)? Sebagian orang mungkin menganggap kalau kedua nya tidak memiliki hubungan apapun. Namun, Vice Chair Board of Management Indonesia Business Links (IBL), etika bisnis merupakan dasar atau jiwa dari pelaksanaan sebuah unit usaha. Sementara CSR merupakan

a ifestasi ya. Etika is is er i ara e ge ai ilai. Apakah se uah perusahaa e ga ut

(4)

3

Indonesia sebagai contoh dari etika bisnis perusahaan yang buruk. Namun, semakin banyaknya pelaksanaan dan beragamnya kegiatan CSR menunjukkan kalau etika bisnis di Indonesia terus membaik. Hal ini lepas dari diwajibkannya CSR seperti tertuang di Undang-Undang Perseroan tahun 2007. Menjadikan CSR sebagai bentuk tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan, menunjukkan etika bisnis yang baik.

Memang, perusahaan masih mendefinisikan CSR secara beragam. Namun, secara esensi CSR harus memiliki makna bahwa perusahaan untuk bertanggung jawab kepada stakeholder (pemangku kepentingan). Bukan hanya shareholder(pemegang saham).

Kepentingan bisnis jangka panjang pun dicapai tidak hanya melalui pertumbuhan dan laba. Namun juga sejalan dengan kesejahteraan masyarakat, kelestarian lingkungan hidup, dan perbaikan kualtias hidup.

Masih banyak yang melihat CSR sebagai sisa-sisa dari keuntungan. Ini terlihat dari banyaknya yang bertanya mengenai berapa dana CSR yang dianggarkan. Seharusnya memang sudah dianggarkan dan menjadikannya built-in di dalam perusahaan dengan menjadikannya sebagai way of doing business. Sehingga CSR tidak menjadi cost, melainkan investasi.

Implementasi etika bisnis tersebut akan memiliki beberapa manfaat. Antara lain, memastikan kalau segenap sumber daya perusahaan dikelola secara bertanggung jawab untuk kepentingan seluruh stakeholder.

Dunia bisnis harus sadar dan yakin kalau menjalankan usaha dengan benar ada gunanya, yakni akan lebih sustain. Contohnya, Nike yang pernah kehilangan kepercayaan dari masyarakat dan merugi karena mempekerjakan anak-anak dan memberikan upah minimum.

Mengkritisi implementasi CSR yang terjadi di Indonesia. Dari penjelasan sebelumya telah kita singgung mengenai implementasi, definisi CSR, konsep tanggung jawab dan prinsip – prinsip CSS. Dalam topik ini penulis akan menggabungkan pemahaman dari apa yang telah diuraikan diatas mengenai implementasi CSR di Indonesia terjebak dalam budaya pop. Kenapa demikian?. Argumen ini dasari atas program – program CSR dari beberapa perusahaan yang menyatakan telah melakukan CSR, namun pada kenyataannya hanya berupa kegiatan sosial, kedermawanan (philanthropy) maupun kemurahan hati (charity).

(5)

4

bentuk yang sama, yaitu kegiatan sosial, kedermawanan, kemurahan hati, hingga lingkungan. Sehingga terlihat dari tujuannya yang penting kegiatan tersebut dapat membuat publik senang, melupakan masalah yang terjadi, hidup sejahtera dalam jangka waktu tertentu sehingga tergantung pada keberadaan perusahaan, dan lain sebagainya. Walaupun lingkungan dianggap

se agai salah satu aspek C“‘ dala Triple Botto Li e oleh Joh Elki gsto s (Isa Wahyudi &

Busyra Azheri, 2011: 44), namun pada tulisan ini penulis bermaksud melepaskan aspek lingkungan sebagai aspek dari CSR, karena bagi penulis aspek lingkungan merupakan aspek tersendiri yang tidak boleh untuk dimasukkan dalam tanggung jawab responsibility, lingkungan merupakan kewajiban bagi seluruh publik terlebih bagi perusahaan sebagai konsekuensi dari lingkungan yang telah dirusak. Kembali ke topik semula bahwa CSR merupakan program yang dilakukan demi meningkatnya taraf kehidupan publik dari segi apapun tanpa tergantung ke perusahaan tersebut.

Di Indonesia masih sering terjadi permasalahan bentuk tanggung jawab seperti yang diuraikan diatas, contohnya

1. Program CSR air mineral yang berusaha mengangkat nama perusahaannya sebagai perusahaan yang dermawan lewat program 1 liter untuk 10 liter.

2. Pengucuran dana besar – besaran yang dibanggakan oleh perusahaan pertambangan di Kalimantan Timur dengan menganggarkan dana US$ 5 Juta atau sekitar Rp 45 Milyar untuk program CSR dalam Majalah Bisnis dan CSR.

3. Bagi – bagi televisi kepada penonton setia, program ini sering ada di salah satu stasiun televisi swasta.

(6)

5

Azheri, 2011: 210) dari 375 perusahaan lokal di Jakarta, sekitar 55,75 % (209) perusahaan melakukan kegiatan CSR yang meliputi:

1. Kegiatan kekeluargaan perusahaan berjumlah 116 perusahaan.

2. Sumbangan pada lembaga agama berjumlah 50 perusahaan.

3. Sumbangan pada yayasan sosial berjumlah 39 perusahaan.

4. Pengembangan komunitas berjumlah 4 perusahaan.

Dari data diatas dapat kita lihat yang terang – terangan menganggap sumbangan sebagai program CSR sebanyak 89 perusahaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa masih banyak perusahaan yang terjebak dalam budaya kedermawanan dan kemurahan hati perusahaan

Selain kegiatan sosial, kedermawanan dan kemurahan hati, ada satu lagi kegiatan yang penulis anggap bukanlah sebagai suatu tanggung jawab yang menjadi program favorit perusahaan, yaitu kepedulian lingkungan. Saat ini perusahaan mulai suka mengatakan bahwa melakukan program penghijauan sebagai kepedulian perusahaan terhadap lingkungan. Lingkungan akhir – akhir ini dijadikan eksploitasi tanggung jawab perusahaan dengan melakukan kegiatan penghijauan 1000 pohon, konservasi lingkungan dan lain sebagainya. Padahal menurut penulis, lingkungan bukanlah aspek dari CSR yang perlu kesadaran untuk memperdulikannya. Karena lingkungan merupakan kewajiban bersama dengan harga mati untuk dijaga baik oleh publik terlebih perusahaan yang telah mengeksploitasi lingkungan secara besar – besaran.

(7)

6 Sumber :

http://www.ti.or.id/index.php/news/2010/11/22/dasari-csr-dengan-etika-bisnis

Referensi

Dokumen terkait

Adsorpsi asam humat pada permukaan padatan merupakan proses yang kompleks yang tergantung pada sifat permukaan zeolit alam dan sifat larutan asam humat itu

Dari sisi sistem yang dibutuhkan adalah database karena semua aplikasi web yang akan dibuat semua terhubung ke database dan akan melakukan tiga tahap yaitu input,

Berdasarkan teori yang ada bahwa “pendidikan Islam Mengantarkan manusia pada perilaku dan perbuatan manusia yang berpedoman pada syariat Allah”7, maka penulis

Sebuah katrol dari benda pejal dengan tali yang dililitkan pada sisi luarnya ditampilkan seperti gambar.. Gesekan

Alla olevassa taulukossa (taulukko 3) Koulukorpus-aineiston yleisimpien lekseemien kumulatiivista frekvenssiä verrataan peruskoulun 2. luokan oppikirjoihin sekä

Produk yang digunakan peroral dengan dosis lebih besar dari 500 mg sangat sulit untuk dijadikan sediaan lepas lambat karena pada dosis yang besar dihasilkan volume sediaan

Pada struktur dengan tipe koneksi konvergen seperti yang diilustrasikan pada Gambar 2.7, jika tidak ada informasi yang diketahui pada node A, maka informasi