• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL TERHADAP HASIL MATERI PEMBELAJARAN HIV/ AIDS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SIDIKALANG TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL TERHADAP HASIL MATERI PEMBELAJARAN HIV/ AIDS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SIDIKALANG TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA

AUDIOVISUAL DAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL TERHADAP

HASIL BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN HIV/AIDS PADA

SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SIDIKALANG

T.A 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-SyaratMemperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH :

MEI YULIA NENGSIH KURNIATI NIM. 0812661110028

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, dimana karena berkat

Rahmad dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini dimaksud untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan

program sarjana pendidikan di Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, baik dari segi isi, bahasa, maupun dari teknik penulisannya. Oleh

karena itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritikan, saran dan

relevan dari bapak penguji sidang demi kesempurnaan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini penulis menghanturkan ucapan terima kasih kepada

pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam

penyelesaian studi serta penyusunan dan penulisan skripsi ini, antara lain :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, Dekan FIK Unimed.

3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, Pembantu Dekan I FIK Unimed.

4. Bapak Drs. Mesnan, M.Kes, AIFO, Pembantu Dekan II FIK Unimed.

5. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd, Pembantu Dekan III FIK Unimed.

6. Bapak Dr. Tarsyad Nugraha, M.Kes,Ketua Jurusan PJKR.

7. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes, Sekretaris Jurusan PJKR.

8. Bapak Afri Tantri, S.Pd, M.Pd, Ketua Prodi PJS di FIK Universitas Negeri

(6)

vi

9. Bapak Prof. Dr. Agung Sunarno, M.Pd, Dosen Pembimbing skripsi penulis

yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan dan arahan

yang sangat berharga dalam penulisan skripsi ini.

10. Para Dosen dan Asisten Dosen, Staf Administrasi dan Perlengkapan di

lingkungan FIK Universitas Negeri Medan.

11. Terima kasih Dinas Kesehatan Prov. SUMUT, baik Pegawai khususnya

dibagian HIV/AIDS danStaf Administrasi dan tata usaha yang telah

membantu demi kelancaran skripsi ini.

12. Terima kasih kepada Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi

Sumatera Utara khususnya kepada Bapak Drs. Achmad Ramadan, MA

selaku Sekertaris Pelaksana Harian Dan para staf pegawai dan tata usaha

yang telah membantu saya dalam Pembuatan Skripsi ini.

13. Terima kasih kepada POLRES kabupaten Dairi yang telah membantu,

khususnya dibagian Kasat Narkoba.

14. Terimakasih kepada Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sidikalang

yang telah memberikan izin melakukan penelitian disekolah tersebut.

Bapak Lambok Situmorang, S.Pd selaku guru Penjaskes, serta Bapak/Ibu

Guru, Staf Tata Usaha dan siswa-siswi yang telah banyak membantu

selama melakukan penelitian.

15. Terima kasih kepada Yayasan Perguruan Amaliyah Tanjung Gusta Kab.

Deli Serdang yang telah memberikan izin melakukan uji coba soal. Bapak

Drs. H. Abdul Malik sebagai Kepala Madrasah Serta Bapak/Ibu guru, Staf

(7)

vii

16. Terkhusus buat Ayahanda saya Aiptu Kurdi dan Ibunda tercinta

Rosmawati Br.Sagala yang telah mengasuh, membesarkan dan

membimbing, serta mendoakan penulis sehingga dapat menyelesaikan

studi ini. Dan buat Adinda Fahmi Barokah Kurniawan, Arihta Widi Setia

Nengsih Kurniati, Suci Lestari Nengsih Kurniati, Rahman Sidik

Kurniawan, Rahim Abdillah Kurniawan dan Ratih Amalia Nengsih

Kurniati, dan tak lupa pula teristimewa buat Fazri Safii Berutu yang selalu

berada disituasi apapun dan selalu ada disamping penulis serta seluruh

keluarga besar keturunan Bapung Sanbahri, keluarga besar keturunan

Bapung Djaya Sukatma, kelurga besar marga Ujung, keluarga besar marga

Sagala dan keluarga Kompol. H.M Taufiq, SH serta abangda Dimas, dan

keluarga bapak Agus Surianto dan orang-orang yang telah membantu saya

dan memberi dukungan dan semangat serta doa dalam penulisan skripsi

ini.

17. Terima kasih juga buat Yayasan Kusuma Wushu Indonesia dan Team

Boanerges Wushu Sanshou Sumut dan teman-teman Pelatnas yang telah

membantu memotivasi penulis, khususnya buat kakak Hotma Dearma

Purba, S.Pd, kakak Lastri Sibarani, S.Pd, abangda Nery Manullang, S.Si,

Ibu Novita, S.Pd, M.Pd, Bapak Rahman Situmeang, SPd, M.Pd serta

Laose Liu Zheng beserta isteri.

18. Untuk sahabat-sahabat terbaik saya keluarga besar PJS A Regulaer 2008

Assyiik Company: Alin Anggreni, S.Pd, Zuchaira, S.Pd, M.Gende,S.Com,

(8)

viii

Fahruzi, S.Pd, Elia Risyda,S.Pd, Dewi Ayu,S.Pd, Luhut Sinaga, S.Pd,

Jonatan Sipahutar,S.Pd M. Yasier Kasim,S.Pd, M. Fadli Azmi, Michael,

Wenny,S.Pd, Rosmawati dan teman-teman seperjuangan PJS A Reguler

2008 yang tak bisa disebut satu persatu yang begitu banyak membantu dan

memberikan dukungan kepada peneliti sehingga skripsi ini selesai.

Semoga Penulisan ini dapat berguna bagi semua pembaca, terutama bagi

pihak sekolah dan juga bagi penulis sendiri. Akhir kata, saran dan kritik yang

membangun sangat penulis harapkan dari pembaca budiman sebagai masukan

untuk menutupi kekurangan yang ada pada skripsi ini, dan harapan penulis

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh Civitas Akademi Universitas

Negeri Medan, khususnya pada jurusan PJKR/PJS FIK UNIMED.

Dengan ini peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas

bantuan, pengorbanan, serta doa yang telah diberikan selama ini sehingga peneliti

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Atas segala bantuan dan

bimbingan yang telah peneliti terima, peneliti tidak dapat membalasnya kiranya

tiada kata lain untuk peneliti ucapkan selain berserah diri kepada Allah SWT dan

melimpahkan kuasa-Nya kepada kita semua, Amin.

Medan, Januari 2013

Penulis

(9)

iv ABSTRAK

MEI YULIA NENGSIH KURNIATI. Perbedaan Efektivitas Pembelajaran dengan Media Audiovisual dan Media Pembelajaran Visual Terhadap Hasil Materi Pembelajaran HIV/ AIDS pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Sidikalang Tahun Ajaran 2012/2013.

(Pembimbing : AGUNG SUNARNO)

Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas media pembelajaran dengan menggunakan media audiovisual dengan media pembelajaran visual terhadap hasil belajar HIV/AIDS pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sidikalang Tahun Ajaran 2012/2013.

Lokasi penelitian ini adalah SMA Negeri 2 Sidikalang Tahun Ajaran 2012/2013. Populasi adalah siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sidikalang yang berjumlah 239 orang. Sampel dalam penelitian berjumlah 80 orang dari siswa kelas XI IPS 2 sebanyak 40 orang dan siswa kelas XI IPS 3 sebanyak 40 orang. Kelas XI IPS 2 ditetapkan sebagai kelompok media audiovisual (X1) dan XI IPS

3 ditetapkan sebagai kelompok media visual (X2). Penelitian ini menggunakan

metode eksperimen, dengan instrumen penelitian tes evaluasi hasil belajar yang diujikan sebanyak dua kali yaitu pre test dan post test.

Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa: (a) media pembelajaran

audiovisual efektif dalam meningkatkan hasil belajar HIV/AIDS pada siswa kelas

XI SMA Negeri 2 Sidikalang tahun ajaran 2012/2013 dengan thitung>ttabel dimana

12.05>1.70, (b) media pembelajaran visual efektif dalam meningkatkan hasil belajar HIV/AIDS pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sidikalang tahun ajaran 2012/2013 dengan thitung<ttabel dimana 10.78>1.70, dan (c) Media Audiovisual dan

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR……….………....…….…… xii

DAFTAR LAMPIRAN.……….……… xiii

BAB 1 PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Kajian Teoritis…..………..………... 11

1. Hakekat Belajar dan Pembelajaran HIV/AIDS…………... 11

2. Hakekat Media Pembelajaran.…………..………... 31

3. Hakekat Media Pembelajaran Audiovisual.………...…. 40

4. Hakekat Media Pembelajaran Visual………..………... 45

B. Kerangka Berfikir…….…..………... 47

C. Hipotesis………... 51

(11)

x

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian………..……...… 68

1. Kelompok Media Pembelajaran Audiovisual………... 72

2. Kelompok Media pembelajaran Visual…….………... 73

B. Uji Persyaratan Analisis…….……….. 74

1. Uji Normalitas……….………...……….…... 74

2. Uji Homogenitas………….………..…….…… 75

C. Pengujian Hipotesis……….………...……….…. 76

D. Pembahasan Hasil Penelitian…….………..………..….. 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……….……….. 81

B. Saran………....……….… 81

(12)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

3.1 Perbedaan Media Audiovisual dan Media Pembelajaran

Visual...… 49

3.2 Jumlah Populasi kelas XI SMA N 2 Sidikalang…...……. 52

3.3 Rancangan Tabel Penelitian..……….……….. 54

3.4 Desain Penelitian…..……….... 55

3.5 Parameter Penilaian..……….... 57

3.6 Uji Normalitas………..… 74

3.7 Ringkasan Uji Homogenitas data Pre-test dan Post-test kelompok Media Audiovisual………..………….… 75

3.8 Ringkasan Uji Homogenitas data Pre-test dan Post-test kelompok Media visual………..……...……... 75

(13)
(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1 Virus HIV……..………..………...……… 17

2.2 Siklus Hidup HIV/AIDS..………..……... 18

2.3 Penularan HIV..………....………… 20

2.4 Kronologi Perjalanan HIV….……..………... 24

2.5 Pencegahan HIV Secara Umum….………...……….. 26

2.6 Contoh Penampilan Media Visual ..………... 47

2.7 Desain Penelitian ……….………... 55

2.8 Histogram Deskripsi Rata-rata Nilai Pre-test dan Post-test Media Audiovisual………... 72

(15)
(16)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Media Pembelajaran

Audiovisual...…….………... 84

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Media Pembelajaran Visual...………...………. 87

3. Pelaksanaan Penelitian………...…... 90

4. Nilai Pre-test Media Pembelajaran Audiovisual...……… 94

5. Nilai Pre-test Media Pembelajaran Visual....……… 96

6. Data Post-test Media Pembelajaran Audiovisual..……… 98

7. Data Post-test Media Pembelajaran Visual...……… 100

8. Perhitungan Nilai rata-rata, Simpangan Baku, Uji Beda Pre-test dan Post-Test Media Pembelajaran Audiovisual.……….……… 102

9. Perhitungan Nilai rata-rata, Simpangan Baku, Uji Beda Pre-test dan Post-Test Media Pembelajaran Visual………..…… 104

10. Perhitungan Standart Deviasi ( Simpangan Baku) data Pre-test dan Post-Test Media Pembelajaran Audiovisual…..……… 106

11. Uji Normalitas Data Pre-Test Media Pembelajaran Audiovisual.…...……… 108

12. Uji Normalitas Data Pre-Test Media Pembelajaran Visual.………...……… 110

13. Uji Normalitas Data Post-Test Media Pembelajaran Audiovisual.………...……… 112

14. Uji Normalitas Data Post-Test Media Pembelajaran Visual.………...……….…… 114

15. Pengujian Homogenitas Varians untuk Data Pre-Test dan Post-Test Media Pembelajaran Audiovisual…..……….. 116

16. Pengujian Homogenitas Varians untuk Data Pre-Test dan Post-Test Media Pembelajaran Visual.……… 117

17. Pengujian Homogenitas Varians untuk Data Post-Test Media Pembelajaran Audiovisual dan Post-Test media Pembelajaran Visual.…………...……… 118

(17)

x

19. Perhitungan Uji-T gabungan antara Post-Test Media Pembelajaran

Visual.……….………... 123

20. Daftar Nama Personalia... 127

21. Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors... 128

22. Luas Dibawah Lengkungan Normal Standar Dari 0 KeZ... 129

23. Nilai Persentil untuk Distribusi t... 130

(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan Negara berkembang dengan laju pertumbuhan

penduduk sebesar 1,5% per tahun. Berdasarkan sensus penduduk yang terakhir

pada tahun 2010 diperkirakan jumlah penduduk di setiap kota-kota di Indonesia

pertumbuhannya diatas 100.000 jiwa. Selain itu Indonesia juga negara yang subur

dan kaya sumber daya alam namun sebagian besar rakyat Indonesia tergolong

rakyat miskin hal ini dinyatakan dalam situs kompas online.

Padatnya penduduk dan kemiskinan serta kebutuhan ekonomi yang makin

meningkat menyebabkan banyaknya perempuan yang turut mencari nafkah

terutama menjadi pekerja seks komersial karena tidak membutuhkan pendidikan,

keterampilan dan mendapatkan uang dengan mudah. Perilaku seks bebas seperti

ini jika tidak diimbangi dengan pemahaman tentang bahaya penyakit sebagai

akibat dari perilaku beresiko ini akan menimbulkan mudahnya tertular penyakit

berbahaya. Salah satunya adalah infeksi HIV/AIDS yang sampai saat ini makin

kompleks dan berada pada situasi yang mengkhawatirkan karena jumlahnya yang

meningkat terus.

Dalam Data Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun 2012 ini

menyatakan bahwa sekitar 6001 jiwa di Sumatera Utara adalah penderita

HIV/AIDS. Dimana total jumlah penderita laki-laki adalah 4458 jiwa dan wanita

berjumlah 1543 jiwa. Usia 15-19 tahun yaitu usia anak sekolah yaitu laki-laki

(19)

2

bahwa pada laki-laki mempunyai resiko lebih besar terkena dan bahkan penyebar

HIV/AIDS.

Didalam Pendidikan khususnya di sekolah, banyak para pelajar yang

mencoba-coba menghisap dan bahkan menggunakan rokok, menggunakan

Narkoba (Narkotika dan obat-obatan terlarang) atau bahkan melakukan praktek

seksual (seperti menonton video porno atau bahkan sampai melakukannya) yang

tidak aman selama bersekolah yang dapat menempatkan mereka pada resiko untuk

tertular HIV di kemudian hari. Kurangnya pengawasan serta perhatian orang tua,

gaya hidup (life style), faktor dari lingkungan serta pergaulan yang bebas dapat

menyebabkan seorang anak melakukan hal-hal diluar dugaan.

Berdasarkan hasil observasi penulis pada tanggal 09 Januari 2012 di

POLRES Dairi Jln. Sisimangaraja No.64 Telp : (0627) 21814 Sidikalang. Kab.

Dairi. Sumatera Utara, dengan Bapak Brigadir Badri Ginting mereka melakukan

razia setiap bulannya yaitu berupa operasi kasih sayang. Dalam hasil razianya

polisi bekerja sama dengan SatPol PP (Satuan Polisi Pamong Praja) yang

melakukan razia operasi kasih sayang, mereka menangkap siswa yang cabut dari

sekolah dan menemukan siswa bermain judi di warung-warung pinggir jalan,

maupun di kebun orang. Dari tangan siswa yang mereka razia, mereka pernah

mendapatkan rokok dan bahkan narkoba berupa daun ganja, namun belum pernah

mendapatkan handphone yang berisikan video porno.

Begitu juga dengan hasil observasi penulis pada tanggal 09 Januari 2012

SMA N2 Sidikalang, dengan Bapak Drs. Adler Sitindaon selaku bapak kepala

sekolah tersebut, mereka melakukan razia sekali seminggu demi keamanan dan

(20)

3

siswa rokok, majalah-majalah yang berbau pornografi, novel yang berbau

pornografi, handphone yang berisikan video porno dan pernah mempergoki siswa

dan siswi yang sedang berduaan di kelas yang sedang bercumbu. Maka dari itu,

siswa yang terkena razia tersebut telah melanggar aturan tata tertib sekolah dan

hukumannya akan dibawa keruang BK (Bimbingan Konseling) dan akan

diberikan sanksi berupa hukuman yang akan disesuaikan dengan kesalahan yang

dilakukan oleh para siswa.

Peran guru dalam menciptakan kesadaran di antara para siswa-siswi tentang

HIV/AIDS adalah sangat penting. Dengan secara aktif memotivasi anak dan orang

muda untuk mengembangkan perilaku yang bertanggung jawab khususnya yang

berhubungan dengan seks dan obat-obatan terlarang. Dialog ini akan menciptakan

dan lebih membuka komunikasi yang lebih baik di antara para orangtua,

anak-anak, orang muda begitu pula guru dalam menghadapai banyak tantangan yang

dihadapi oleh anak muda di sekolah dan masyarakat. Banyak guru dan orangtua

yang belum sadar akan perilaku beresiko tinggi dari anak-anak dan orang muda

yang terlibat. Yang lainnya mungkin sadar namun tidak memiliki kemampuan dan

kepercayaan diri untuk campur tangan dan merubah pola tingkah laku anak-anak

mereka.

Dunia pendidikan juga erat dengan perkembangan teknologi. Dimana ilmu

teknologi sebagai tempat untuk mengetahui informasi yang penting dan dapat

menjadi tempat untuk menciptakan berbagai alat yang dapat dipergunakan dalam

membantu manusia didalam proses penyampaian materi pembelajaran di

(21)

4

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong dunia

pendidikan dalam upaya-upaya pembaharuan dan dalam pemanfaatan hasil

teknologi dalam proses belajar mengajar. Para guru dituntut agar mampu

menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup

kemungkinan alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.

Secara umum, kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani (penjas) banyak

menggunakan alat-alat yang membantu berjalannya proses belajar mengajar. Baik

dalam berupa alat bantu praktek maupun alat bantu dalam penyampaian materi

lainnya, seperti media pembelajaran yang kita kenal selama ini. Misalkan saja,

alat bantu praktek yang kita kenal adalah matras untuk olahraga senam, ataupun

bola dan lain sebagainya yang melibatkan aktivitas fisik. Demikian pula halnya

penggunaan media pembelajaran, dimana media pembelajaran dapat digunakan

baik penyampaian materi di kelas maupun di lapangan (praktek).

Salah satu faktor keberhasilan guru dalam menyampaikan materi yang

diajarkan kepada siswa dipengaruhi oleh media pembelajaran. Media sebagai alat

bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat

dipungkiri. Oleh karena itu, media pembelajaran yang sesuai dalam pelaksanaan

belajar akan membantu siswa untuk menguasai materi yang akan diajarkan

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Begitu banyak media pembelajaran yang dapat digunakan dalam

pembelajaran Pendidikan Jasmani. Tetapi, sebaiknya media yang digunakan harus

disesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Misalkan saja

ada bahan pelajaran yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi dilain pihak ada

(22)

5

gambar dan sebagainya. Bahan pelajaran dengan tingkat kesukaran yang tinggi

tentu akan sukar diproses oleh siswa apalagi bagi siswa yang kurang menyukai

bahan pelajaran yang disampaikan itu pastilah siswa akan cepat merasa bosan.

Dari hasil wawancara penulis dengan guru bidang studi penjas kelas XI

SMA N 2 Sidikalang Bapak Lambok Situmorang,S.Pd, mengatakan bahwa : “

Selama ini penyampaian materi kepada siswa yang dilakukan didalam kelas hanya

menggunakan media buku cetakan dan saya sendiri. Dan apabila praktek saya

akan menggunakan media bantu misalnya bola.”

Penggunaan media pembelajaran juga menjadi sebuah hambatan bagi siswa

dan guru pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Dimana media

pembelajaran yang dipergunakan setiap harinya adalah media pembelajaran yang

bersifat konvensional.

Sistem pengajaran yang bersifat konvensional yaitu dengan proses

pembelajaran yang berpusat pada guru, dimana guru aktif menjelaskan sedangkan

siswa bersifat pasif, hanya mendengarkan dan mencatat masih banyak diterapkan.

Hal ini tentu saja sangat membosankan bagi siswa itu sendiri sehingga mereka

akan sulit untuk berkonsentrasi dan pikiran mereka pun akan melayang

kemana-mana. Guru seperti ini akan menyebabkan pelajaran 3M yaitu membosankan,

membahayakan dan merusak minat belajar siswa. Akibatnya tidak sedikit pun

materi yang tersimpan dalam ingatan dan memori siswa. Jika hal ini berlangsung

terus menerus dalam waktu yang lama maka minat, motivasi, aktivitas dan hasil

belajar siswa juga akan menurun. Padahal guru sebagai tenaga professional dan

fasilitator dalam pembelajaran seharusnya terus mengembangkan kreativitasnya

(23)

6

yang berlangsung di kelas maupun diluar kelas (di lapangan). Guru harus memilih

dan merancang rencana pelaksanna pembelajaran yang sesuai dengan sarana,

prasarana, media pembelajaran, metode pembelajaran, model pembelajaran

ataupun strategi pembelajaran, dan lainya yang digunakan oleh guru dan yang

dibutuhkan oleh siswa demi kelancaran proses belajar mengajar.

Menyadari hal tersebut, perlu adanya pembaharuan dan pembelajaran yang

memungkinkan siswa dapat mempelajari pendidikan jasmani khususnya materi

HIV/AIDS agar menjadi lebih mudah, lebih cepat dimengerti, lebih efektif, lebih

menyenangkan dan lebih bermakna. Salah satunya adalah melalui media

pembelajaran audiovisual dan media pembelajaran visual.

Media pembelajaran audiovisual seperti VCD ataupun memutar video dapat

merangsang gairah dan memotivasi belajar siswa karena adanya unsur suara dan

gambar warna-warni yang menarik perhatian siswa untuk belajar. Siswa akan

belajar lebih banyak dari pada jika materi pelajaran disajikan hanya dengan

stimulus pandang atau hanya stimulus dengar. Siswa juga akan lebih tertantang

untuk mendalami pelajaran dengan menemukan masalah dari materi pelajaran

yang disajikan melalui media yang ditampilkan. Selain itu dengan melihat dan

mendengar siswa akan lebih mudah menyerap dan mengingat materi pelajaran

yang disajikan karena menurut Dale dalam Arsyad (1995) memperkirakan bahwa

pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang dan indera pendengar memiliki

perbedaan, yaitu sekitar 75% hasil belajar seseorang diperoleh melalui indera

pandang sekitar 13% diperoleh melalui indera dengar , dan sekitar 12% diperoleh

(24)

7

Sedangkan media pembelajaran visual juga menggunakan alat bantu yang

melibatkan penglihatan para siswa. Disini guru akan memperlihatkan gambar dari

materi yang diajarkan dan menjelaskan kepada siswa tentang materi tersebut. Dan

pada media visual ini pun guru dituntut kreatifitas, menguasai siswa-siswi serta

ruangan untuk kelancaran proses belajar mengajar.

Kurangnya penggunaan media dalam proses belajar mengajar memang tidak

menutup kemungkinan disebabkan oleh keterbatasan fasilitas di sekolah itu

sendiri. Apalagi media audiovisual melibatkan produk teknologi yang memiliki

nilai komersial yang cukup besar dan pemahaman dalam menggunakan alat itu

sendiri.

Kedua media tersebut memiliki persamaan yaitu untuk mempermudah dan

menambah kejelasan serta penjelasan verbal dan memudahkan meningkatkan

daya ingat siswa terhadapat materi yang diajarkan. Guru yang kreatif selalu

merencanakan bagaimana agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan rasa yang

antusias dan tidak monoton.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

tentang “Perbedaan Efektifitas Pembelajaran Dengan Media Audiovisual dan

Media Pembelajaran Visual Terhadap Hasil Belajar Materi Pembelajaran

HIV/AIDS Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Sidikalang Tahun Ajaran

(25)

8

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang

masalah, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang dihadapi, sebagai

berikut : Bagaimana hasil penggunaan media pembelajaran audiovisual terhadap

hasil belajar HIV/ AIDS pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sidikalang Tahun

Ajaran 2012/ 2013? Bagaimana hasil penggunaan media pembelajaran visual

manusia terhadap hasil belajar HIV/ AIDS pada siswa kelas XI SMA Negeri 2

Sidikalang Tahun Ajaran 2012/ 2013? Apakah media pembelajaran audiovisual

lebih baik dibanding dengan media pembelajaran visual terhadap hasil belajar

HIV/AIDS pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sidikalang Tahun Ajaran 2012/

2013? Apakah penggunaan media dalam proses belajar mengajar adalah hal yang

perlu digunakan? Apakah proses belajar mengajar di sekolah bisa terkendala

karena kurangnya sarana dan prasarana di sekolah? Apakah guru kurang

memperhatikan siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah? Apakah siswa

memperhatikan guru dalam proses belajar mengajar di sekolah? Apakah dengan

menggunakan media audiovisual dan media visual dalam proses belajar mengajar

dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran tentang HIV/AIDS?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat masalah yang diteliti begitu luas, perlu kiranya ditentukan

pembatasan masalah. Adapun yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian

ini yaitu untuk mengetahui “Perbedaan Efektivitas Pembelajaran dengan Media

(26)

9

HIV/AIDS Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Sidikalang Tahun Ajaran

2012/2013”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasan masalah maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti

antara lain :

“Apakah hasil belajar HIV/AIDS melalui media pembelajaran audiovisual

lebih efektif daripada media pembelajaran visual pada siswa kelas XI SMA

Negeri 2 Sidikalang Tahun Ajaran 2012/2013?”

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan penjelasan dari

permasalahan yang dikemukakan diatas yaitu :

“Untuk mengetahui efektivitas penggunaan media audiovisual dan media

pembelajaran visual terhadap hasil belajar HIV/AIDS pada siswa kelas XI SMA

Negeri 2 Sidikalang Tahun Ajaran 2012/2013?”

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat bagi kemajuan proses pembelajaran di sekolah,

terutama bagi guru dan siswa. Adapun manfaat tersebut antara lain:

(1) Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis, serta peningkatan

(27)

10

(2) Untuk masukan bagi mahasiswa FIK UNIMED khususnya sebagai calon guru

olahraga dalam memilih media yang tepat pada materi pembelajaran di

sekolah.

(3) Untuk memberikan informasi kepada guru SMA Negeri 2 Sidikalang dalam

usaha meningkatkan hasil belajar dengan memilih media pembelajaran yang

tepat.

(4) Sebagai informasi praktis bagi penelitian mahasiswa selanjutnya dalam

penelitian dan pendidikan.

(5) Setelah mempelajari HIV/AIDS para siswa diharapkan memahami dan dapat

memperluas wawasan mengenai HIV/AIDS.

(6) Untuk masukan kepada guru dalam mensosialisasikan submateri HIV/AIDS

(28)
(29)

81 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa :

1. Media Pembelajaran Audiovisual efektif terhadap hasil belajar materi

pembelajaran HIV/AIDS pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sidikalang Tahun

Ajaran 2012/2013.

2. Media Pembelajaran Visual efektif terhadap hasil belajar materi pembelajaran

HIV/AIDS pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sidikalang Tahun Ajaran

2012/2013.

3. Media Audiovisual lebih efektif daripada media pembelajaran visual terhadap

hasil belajar materi pembelajaran HIV/AIDS pada siswa kelas XI SMA Negeri

2 Sidikalang Tahun Ajaran 2012/2013.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti menyarankan :

1. Agar guru Pendidikan Jasmani memberikan materi pembelajaran HIV/AIDS

menggunakan media mengajar yang tepat.

2. Agar guru Pendidikan Jasmani dapat mempergunakan media audiovisual dan

(30)

82

3. Bagi siswa agar dapat lebih bersemangat lagi untuk meningkatkan ilmu

pengetahuannya dalam media dan pembelajaran.

4. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan penelitian dapat menggunakan media

(31)

83

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar.2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Ed Revisi 2012. Jakarta: Rineka Cipta

Depkes. 1992. AIDS.Petunjuk Untuk Petugas Kesehatan. Jakarta

Depkes. 1996. Buku Panduan Penyuluhan HIV/AIDS Bagi Guru Kelas III. Jakarta: Depkes

Djamarah, Syaiful Bahri. Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Asdi Mahasatya

Djauzi, Samsuridjal. 1997. Penatalaksanaan Infeksi HIV. Jakarta: Yayasan Penerbitan Ikatan Dokter Indonesia

file:///C:/Documents%20and%20Settings/User/My%20Documents/Downloads/HI

http://www.youtube.com/v/fUG2iHd1USA&hl=en_US&fs=1 & "> </ param> <param

"Mengetahui Matters:HIV" MERCK.Web. 19 November 2009.

(32)

84

Mukholid, Agus. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Surakarta: Yudhistira.

Sadiman, Arif S. Dkk. 2008. Media Pendidikan. Pengertian Pengembangan dan

Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Soepartono. 2000. Media Pembelajaran. Depdiknas

Sudjana (2002). Media Statistika. Penerbit Tarsito Bandung

Supandi. 1992. Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Supriyatna, Dadang. 2009. Pengenalan Media Pemnbelajaran. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak Kanak dan Pendidikan Luar Biasa.

Susilana, Rudi. Cepi Riyana. 2009. Media Pembelajaran. Hakikat,

Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: CV Wacana

Prima

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: KencanaPrenada Group

Widoyono. 2011. Penyakit Tropis. Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan

(33)

Gambar

Tabel
Gambar
gambar dan sebagainya. Bahan pelajaran dengan tingkat kesukaran yang tinggi
gambar warna-warni yang menarik perhatian siswa untuk belajar. Siswa akan

Referensi

Dokumen terkait

The result of this research suggests that there is a significant relation between public service motivation and OCB and between organizational commitment and OCB, while

Ada empat level dalam satu one pager , yaitu level 1 yang merupakan skenario business as usual ; level 2 merupakan skenario dengan rencana proyek maupun kebijakan

Teori Persia ini menyatakan bahwa agama Islam dibawa oleh para pedagang dari Persia (sekarang Iran) karena adanya beberapa kesamaan antara kebudayaan masyarakat

[r]

Analisis Yuridis Penjatuhan Pidana Bersyarat Terhadap Pelaku Tindak Pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Putusan Pengadilan Negeri Jember Nomor: 127/Pid.B/2010/PN.Jr.)

Sedangkan hukum Islam nya adalah diperbolehkan (mubah), karena sudah sesuai dengan konsep hotel syariah serta dalam menjalankan bisnisnya sudah sesuai dengan bisnis syariah

Di samping itu, semua peserta perkhemahan perlu sentiasa menjunjung nilai permuafakatan dalam melaksanakan setiap aktiviti yang dijalankan bagi mencapai kejayaan yang cemerlang,

• Interaksi manusia dan komputer merupakan komunikasi dua arah antara pengguna (user) dengan sistem komputer yang saling mendukung untuk mencapai suatu tujuan tertentu.. •