• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PEMAHAMAN ILMU AGAMA ISLAM HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA SLTP ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TINGKAT PEMAHAMAN ILMU AGAMA ISLAM HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA SLTP ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

KABUPATEN SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama dalam Ilmu Tarbiyah

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh :

INDAH KURNIA ULFA NIM. 111 00 038

JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

(2)

DEPARTEMEN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706 Salatiga 50721 Dra. Nur Hasanah, M.Pd. Salatiga, Agustus 2006 Dosen STAIN Salatiga

Yth : Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara :

Nama : Indah Kumia Ulfa NIM : 111 00 038

Jurusan : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam

Judul : TINGKAT PEMAHANAN ILMU AGAMA ISLAM

HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA SLTP ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA

KABUPATEN SEMARANG

Dengan ini kami mohon agar skripsi saudara tersebut agar dapat dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu ’alaikum Wr. Wb.

PEN VIBING

Dra. NUR IIAS AN AH, M.Pd. NIP. 150 268 215

(3)

PENGESAHAN

Skripsi Saudara : INDAH KURNIA ULFA Dengan Nomor Induk Mahasiswa : 111 00 038, yang berjudul: “TINGKAT PEMAHANAN ILMU AGAMA ISLAM HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA SLTP ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG”. Telah di munaqosahkan dalam sidang panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : Rabu, 06 September 2006 M yang bertepatan dengan tanggal 13 Sya’ban 1427 H, dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam llmu Tarbiyah Pendidikan Agama Islam.

Salatiga, 06 September 2006 M 13 Sya’ban 1427 H

Pgffipbimbing

jw y '

Dra. Nu j Hasanah, M.Pd.

NIP. 150 268 215

(4)

M O TTO

’’Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. (Q. S. A1 Mudjaadilah : 11)

(5)

> (

Bapaf^dan Ibu (atmarhumah) bu yang teCafi mengasuft dan mendidib^u

sejabjbecitdengan penufi besabaran dan basit sayang sampaisaat ini

y

<

Bapab^dan l 6u mertua tercinta yang setatu memberi do ’a restu, dorcnaan

dan memberi yang terbaib^buat putra-putrinya datum mengejar cita-cita.

y Istrribu tercinta (‘Fatih 94autidah) yang setatu setia mendampingi datum

perjatanan hidupbu.

y

y?

dib^adibbu yarig bucintai dan bu sayangi (Lids, dfetti, Imama, Ida.

y Sahabat-sahabatbu yang tetah memberri bantuan datam penyetcsaian

sbpipsi ini

(6)

KATA PENGANTAR

Fuji syukur penulis panjatkan kehaairat Allah SWT atas rahmat, taufiq hidayah dan inayah-Nya yang selalu diberikan kepada umat manusia menuju kebaikan. Serta sholawat dan salam penulis tujukan kepada Rasulullah SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini -dengan judul “T1NGKAT PEMAHAMAN ILMU AGAMA ISLAM HUBUNGANNYA DENGAN PER1LAKU SOSIAL S1SWA SLTP ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG”

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak baik spiritual mauupun material, skripsi ini tidak mungkin akan selesai sesuai yang ditargetkan. Oleh karena itu dengan kerendahan hati dari penulis menghaturkan terima kasih kepada :

1 Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag., selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga

2 lbu Dra. Nur Hasanah, M.Pd. selaku pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis sehingga terselesaikan skripsi ini. 3 Bapak dan lbu Dosen yang banyak memberikan jasanya, mendidik penulis

dalam menuntut ilmu di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

4 Bapak Kepala Sekolah SLTP Islam Sudirman Ambarawa, serta seluruh guru dan karyawan yang telah membantu memberikan informasi atau data penelitian.

(7)

, skripsi ini.

6 Semua pihak yang telah membantu keberhasilan dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak mungkin penulis sebutkan namanya satu persatu.

-Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut diatas mendapatkan imbalan lebih baik dari Allah.

Dengan sedikitnya kemampuan, penulis telah berusaha menyusun skripsi ini dengann sebaik-baiknya, namun demikian skripsi ini masih jauh dari kesempumaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempumaan skripsi ini. Dan semoga skripsi ini bermanfaat untuk kita semua. Amin.

Salatiga, Agustus 2006

Penulis

(8)

DAFTARISI

, • Halaman

HALAMAN JUD U L... i

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TA B EL... x

BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah... 1

B Penegasan Istiilah... 3

C Pokok Permasalahan... 3

D Tujuan Penelitian... 4

E Hipotesis... 4

F Metode Penelitian... 5

G Sistematika Penulisan Skripsi ... 10

BAB II LAN DAS AN TEORI A. Pemahaman Ilmu Agama Islam... ... 13

1. Pengertian Ilmu Agama Islam... 13

2. Tujuan Mempelajari Ilmu Agama Islam ... 14

3. Pembagian Ilmu Agama Islam ... 17

4. Materi Ilmu Agama Islam di S L T P ... 35

(9)

1. Sejarah Berdirinya' Sekolah ... 47

2. Letak Geografls Sekolah ... ... 49

3. Struktur Organisasi SLTP Islam Sudirman Ambarawa 49 4. Keadaan Guru dan Karyawan SLTP Islam Sudirman Ambarawa... 51

5. Keadaan Siswa SLTP Islam Sudirman Ambarawa ... 55

B. Penyajian Data... 54

1. Data Prestasi... 54

2. Data Angket tentang Ilmu Agama Islam dan Perilaku . Sosial Sisw a... 56 ~

BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data ... 65

1. Data tentang Pemahaman Ilmu Agama Islam ... 64

2. Data tentang Perilaku Sosial Siswa ... 69

B. Interprestasi D ata... BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 79

B. Saran... 80

C. Penutup... 81 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(10)

D A F T A R T A B E L

TABEL I : STRUKTUR ORGANISASI SLTP ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA... 50 TABEL II : DAFTAR NAMA-NAMA GURU DAN KARYAWAN

SLTP ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA TAHUN

AJARAN 2005/2006 ... 52 TABEL III : DATA SISWA SLTP ISLAM SUDIRMAN

AMBARAWA TAHUN AJARAN 2005/2006 ... 54 TABEL IV : DATA PRESTASI AKADEMIK PAI SISWA SLTP

ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA TAHUN AJARAN 2005/2006 ... 56 TABEL V : HASIL ANGKET PEMAHAMAN ILMU AGAMA

ISLAM ... 58 TABEL VI : HASIL ANGKET PERILAKU SOSIAL SISWA ... 60 TABEL VII : DAFTAR NAMA RESPONDEN... 62 TABEL VIII : NILAI ANGKET PEMAHAMAN ILMU AGAMA

ISLAM ... 65 TABEL IX : INTERVAL PEMAHAMAN ILMU AGAMA ISLAM... 66 TABEL X : NILAI NOMINASI PEMAHAMAN ILMU AGAMA

ISLAM ... 68 TABEL XI : KOMPARASI PEMAHAMAN ILMU AGAMA ISLAM .. 69 TABEL XII : NILAI ANGKET PERILAKU SOSIAL SISWA... 70 TABEL XIII : INTERVAL PERILAKU SOSIAL SISW A... 72

(11)

TABEL XVI : TABEL KERJA UNTUK MENCANTUMKAN KOEFISIENSI ANTARA VARIABEL X - (PEMAHAMAN ILMU AGAMA ISLAM) DAN

VARIABEL Y (PERILAKU SOSIAL SISW A)... 76 TABEL XVII : NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT... 77

(12)

B A B I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di zaman era globalisasi ini banyak terjadi kejadian-kejadian yang sangat merisaukan masyarakat, dari masalah yang kecil sampai masalah yang besar yang semuanya itu mempunyai akses bagi lingkungan sekitar kita, seperti tindak kriminalitas, tawuran diantara pelajar dan lain sebagainya. Hal itu disebabkan karena kehidupan manusia yang masih kurang pemahamannya tentang ilmu agama Islam, juga tidak memilikinya perilaku sosial yang baik, sehingga banyak orang yang belum bisa mengatasi masalah tersebut.

(13)

generasi berikutnya, terutama dari orang tua atau pendidik kepada anak-anak dan muridnya-muridnya.1

Apabila siswa tidak dibekali, dibimbing serta diarahkan pada hal-hal yang positif, akhimya akan menimbulkan gejolak jiwanya yang nantinya akan mengarah pada hai-hal yang negatif, sehingga akan menimbulkan kenakalan- kenakalan yang menyimpang baik aturan agama maupun aturan pemerintah.

Agama merupakan pondasi bagi seluruh manusia dalam bertindak, maka untuk memantapkan dan memperkuat harus dibangun, diterapkan dan serta ditanamkan sedalam-dalamnya pemahaman ilmu agama Islam, agar tidak mudah dimasuki oleh hal-hal yang menjadikan lemah iman serta perilaku yang negatif.

Negara akan berdiri dengan kuat apabila warga masyarakatnya bermoral yang baik serta patuh pada undang-undang hukum yang ada. Jadi pemahaman ilmu agama itu harus ditanamkan sedini mungkin, sejak anak masih dalam lingkungan keluarga, sebagaimana ditandaskan dalam GBHN dinyatakan bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Karena itu, pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah dan masyarakat.2

' Abdurrahman An Nahlawi, P endidikan Islam diRrumah, Sekolah dan M asyarakat, Gema Insani Press, 1992, him. 26

(14)

3

B. Penegasan Istilah

1. Tingkat Pemahaman Ilmu Agama Islam

Kata pemahaman berasal dari kata “paham” yang artinya “pengetahuan banyak”3. Kemudian mendapat awalan “pe” dan akhiran “an” sehingga membentuk kata pemahaman yang berarti proses, pembuatan, cara memahami atau cara memahamkan4.

Jadi yang dimaksud dengan tingkat pemahaman ilmu agama Islam adalah sejauh mana atau seberapa banyak pengetahuan tentang ilmu agama yang dimiliki siswa.

2. Perilaku Sosial Siswa

Perilaku sosial adalah suatu perbuatan atau aktifitas manusia yang diiakukan dengan berorientasi pada atau dipengaruhi oleh orang lain. Perilaku sosial adalah akktifitas fisik atau psikis seseorang terhadap orang lain atau sebaliknya dalam rangka memenuhi kebutuhan diri atau orang lain yang sesuai dengan tuntutan sosial5.

C. Pokok Permasalahan

Bertitik tolak dari latar belakang diatas, maka penulis merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1 Bagaimana tingkat pemahaman ilmu agama bagi siswa SLTP Islam Sudirman Ambarawa?

3 Tim Penyusun Kamus PPPB, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, him. 714 4 Ibid, him. 714

(15)

2 Bagaimana perilaku sosial siswa SLTP Islam Sudirman Ambarawa?

3 Adakah hubungan pemahaman ilmu agama Islam dengan perilaku sosial siswa SLTP Islam Sudirman Ambarawa?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pokok permasalahan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tingkat pemahaman ilmu agama Islam siswa SLTP Islam Sudirman Ambarawa.

2. Untuk mengetahui perilaku sosial siswa SLTP Islam Sudirman Ambarawa.

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pemahaman ilmu agama Islam dengan perilaku sosial siswa SLTP Islam Sudirman Ambarawa.

E. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul6.

Berdasarkan teori yang ada bahwa “pendidikan Islam Mengantarkan manusia pada perilaku dan perbuatan manusia yang berpedoman pada syariat Allah”7, maka penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut :”Ada hubungan yang positif antara tingkat pemahaman ilmu agama Islam dengan perilaku sosial siswa SLTP Islam Sudirman Ambarawa. Semakin tinggi 6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta,

1998. him. 67

(16)

5

tingkat pemahaman ilmu agama Islam, maka semakin tinggi pula perilaku sosial siswa”.

F. Metode Penelitian 1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian8.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel skor 1 dan variabel skor II.

a. Variabel skor I, yaitu tingkat pemahaman ilmu agama Islam, dengan

indikator: v

> Pemahaman secara kualitatif ilmu agama Islam, yaitu pemahaman tentang : - Fiqih

- A1 Qur’an Hadits - Aqidah Akhlak

> Prestasi akademik Pendidikan Agama Islam

b. Variabel skor II, yaitu perilaku sosial siswa, dengan indikator : > Perilaku terhadap Allah

> Perilaku terhadap sesama manusia > Perilaku terhadap makhluk lain

(17)

2. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi merupakan suatu subyek atau individu yang diselidiki. Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa populasi adalah keseluruhan subyek penelitian9 10 *.

Sedangkan populasi yang di maksudkan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SLTP Islam Sudirman Ambarawa.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti1'. Dalam pengambilan sampel tidak ada ketentuan yang baku. namun menurut Suharsimi Arikunto, Apabila subyeknya kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar, dapat diambil antara 1 0 -1 5 % atau 20 - 25% atau lebih11.

Dalam penelitian ini penulis mengambil populasi kelas II yang berjumlah 211 siswa, sehingga dalam mengambil sampel penulis tentukan yaitu dengan jumlah 50 siswa.

Dengan demikian teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan adalah teknik quota sampling.

(18)

7

3. Metode Pengumpulan Data

Sehubungan dengan penelitian ini penulis menggunakan pendekatan, yaitu :

a. Pendekatan library Research

Yaitu pendekatan kepustakaan yang dijadikan dasar rujukan teori yang ada hubungannya dengan pembahasan penelitian ini. Ini digunakan untuk menguatkan teori yang ada.

b. Field Research

Yaitu pengumpulan data dan informasi yang bersumber dari lapangan. Adapun metode yang penulis gunakan adalah :

a. Metode Observasi

Yaitu penyelidikan dimana observer mengadakan pengamatan secara langsung serta mencatat hal tertentu terhadap gejala yag terjadi. Menurut Sutristno Hadi, observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik tentang fenomena-fenomena yang akan diselidiki12.

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang lokasi sekolah.

(19)

b. Metode Angket

Adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui13.

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang pemahaman ilmu agama Islam dan perilaku sosial siswa SLTP Islam Sudirman Ambarawa.

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang- barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis -seperti buku-buku, majalah, dokumenn, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.14

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang prestasi yang diperoleh siswa, kurikulum, keadaan guru, siswa dan karyawan.

4. Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis data yang terkumpul selama penelitian berjalan, kemudian dianalisis guna menjawab permasalahan-permasalahan yang sudah yang sudah diajtikan sebelumnya.

(20)

9

Adapun cara menganalisis data yang penulis gunakan ada dua tahap, yaitu :

1. AnalisisAwal

Dalam analisis awal ini penulis mengadakan penghitungan awal dari data-data yang terkumpul. Dalam hal ini penulis menggunakan analisis prosentase untuk mengetahui tingkat pemahaman ilmu agama Islam dan perilaku sosial siswa SLTP Islam Sudirman Ambarawa, rumus yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan :

P : Angka prosentase yang dicari F : Frekuensi dari jawaban N : Jumlah Responden13 2. Analisis Akhir

Analisis akhir ini penulis lakukan dengan menganalisis antara variabel x (Pemahaman ilmu agama Islam) dan variabel y (Perilaku sosial siswa) dalam hal ini untuk mengetahui adakah hubungan antara tingkat pemahaman ilmu agama Islam dengan perilaku sosial siswa SLTP Islam Sudirman Ambarawa, penulis menggunakan tehnik korelasi Product Moment, dengan rumus sebagai berikut:

(21)

Exy-Pxy = '

(ExXSy)

N

N £y2

m l

N

16

Keterangan :.

rxy = koofisiensi korelasi antara variabel x dan variabel y xy = perkalian antara x dan y

x = variabel Skor I (pemahaman ilmu agama Islam) y = variabel skor II (perilaku sosial siswa)

N = jumlafrsampel yang diteliti I = sigma

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk mempermudah mempelajari dan memahaami isi skripsi ini, maka sistematika distisun sebagai berikut:

Bagian pertama, yaitu bagian muka yang berada sebelum bagian isi atau tubuh karangan yang meliputi : halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi dan halaman daftar tabel.

Bagian kedua (tubuh karangan), terdiri atas lima bab, yaitu : Bab pertama : Pendahuluan, terdiri d ari: latar belakang masalah,

penegasan istilah, pokok permasalahan, tujuan penelitian,

(22)

11

Bab kedua

Bab ketiga

hipotesis, metodologi penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

: Landasan Teori, meliputi:

> Pemahaman ilmu agama mencakup : pengertian ilmu agama Islam, tujuan mempelajari ilmu agama Islam, pembagian ilmu agama Islam dan materi ilmu agama Islam di SLTP

> Perilaku sosial siswa, mencakup : pengertian perilaku sosial, bentuk-bentuk perilaku sosial, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sosial dan karakteristik perilaku sosial di sekolah

> Pemahaman ilmu agama Islam hubungannya dengan perilaku sosial.

: Laporan Hasil Penelitian, meliputi:

> Gambaran umum SLTP Islam Sudirman Ambarawa, mencakup : sejarah berdirinya sekolah, letak geografis, struktur organisasi,, keadaan guru dan karyawan, dan keadaan siswa.

> Penyajian Data, mencakup : Data prestasi dan data angket

(23)

Bab keempat : Analisis Data, mencakup :

> Analisis data, meliputi : data tentang pemahaman ilmu agama Islam, data tentang perilaku ssosial siswa.

> Interprestasi data.

Bab kelima : Penutup, dalam bab ini dicantumkan beberapa kesimpulan dari keseluruhan pembahasan serta dilengkapi dengan saran saran dan penutup.

(24)

B A B II

LANDASAN TEORI

A. Pemahaman Ilmu Agama

1. Pengertian Ilmu Agama Islam

Ilmu ialah lukisan atau keterangan lengkap dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah-istilah yang sedikit atau sesederhana mungkin.

Ilmu ialah pengetahuan yang berasal dari pengamatan, studi dan pengalaman yang disusun dalam satu sistem untuk menentukan hakikat dan prinsip-prinsip tentang hal yang sedang dipelajari.1

Agama Islam ialah:

Wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Rosulnya untuk di sampaikan kepada ummat manusia; sepanjang masa dan setiap persada.

Satu sistem keyakinan dan tata ketentuan Ilahi yang mengatur segala perikehidupan dan penghidupan asasi manusia dalam berbagai hubungan : baik hubungan manusia dengan Tuhan, maupun hubungan manusia dengan sesama manusia ataupun hubungan manusia dengan alam lainnya.

1 Endang Saifudin Anshari, Kuliah A l Islam Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi,

Rajawali, Jakarta, 1992, him. 15.

(25)

Bertujuan : keridhaan Allah, kebahagiaan didunia dan akhirat, rahmat bagi segenap alam.

Pada garis besamya terdiri atas aqidah, syari’ah (yang meliputi ibadah dalam arti khas dan mu’amalah dalam arti luas) dan akhlaq.

Bersumberkan kitab suci, yaitu kodifikasi wahyu Allah SWT untuk ummat manusia diatas planet bumi ini; yaitru A1 Quranul Karim sebagai penyempurna wahyu-wahyu Allah sebelumnya, sejak manusia digelarkan keatas persada buana ini, yang ditafsirkan oleh sunnah Rasulullah.2

Dari pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa ilrmi agama Islam adalah pengetahuan yang berasal dari pengamatan studi dan pengalaman yang disusun dalam satu sistem untuk menentukan hakikat dan prinsip-prinsip tentang agama Islam, yaitu wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada RosulNya untuk disampaikan kepada segenap manusia yang bertujuan : Keridhaan Allah, kebahagiaan didunia dan akhirat, rahmat bagi segenap alam, bersumberkan kitab suci A1 Qur’an dan sunnah Rasul.

2. Tujuan Mempelajari Ilmu Agama Islam

Tujuan ialah suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai. Dalam Kaidah Ushuliyah dikatakan bahwa “A1 Umur bima Qoshidina” adalah setiap tindakan dan aktifitas harus

(26)

15

berorientasi pada tujuan atau rencana yang telah ditetapkan. Tujuan dapat berfungsi sebagai standar untuk mengakhiri usaha, serta mengarahkan usaha yang dilalui dan merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan- tujuan lain.

Tujuan mempelajari ilmu agama Islam pada hakekatnya terfokus pada tiga bagian, yaitu :

1. Terbentuknya “Insan Kamil” (manusia universal, concience) yang mempunyai wajah-wajah Qur’ani, misalnya :

a. Wajah kekeluargaan dan persaudaraan yang menumbuhkan sikap egalitarinisme.

b. Wajah yang penuh kemuliaan sebagai makhluk yang berakal dan dimuliakan.

c. Wajah yang kreatif yang menumbuhkan gagasan-gagasan baru dan bermanfaat bagi manusia.

d. Wajah yang penuh keterbukaan yang menumbuhkan prestasi kerja dan pengabdian mendahului prestasi.

e. Wajah yang monokotomis yang menumbuhkan integralisme sistem ilahiah kedalam sistem insaniah dan sistem kauniah.

f. Wajah keseimbangan yang menumbuhkan kebijakan dan keariran dalam mengambil keputusan.

(27)

h. Wajah alturistik yang menumbuhkan wajah kebersamaan dalam mendahulukan orang lain.

i. Wajah demokrasi yang menumbuhkan wajah penghargaan dan penghormatan terhadap persepsi dan aspirasi yang berbeda.

j. Wajah keadilan yang menimbulkan persamaan hak serta perolehan.

k. Wajah disiplin yang menimbulkan keteraturan dan keteniban dalam kehidupan.

l. Wajah manusiawi yang menumbuhkan usaha menghindarkan diri dari dominasi dan eksploitasi.

m. Wajah penuh kesederhanaan yang menumbuhkan rasa dan karsa menjauhkan diri dari pemborosan.

n. Wajah yang intelektual atau terpelajar yang menumbuhkan da>a imajinasi dan daya cipta.

o. Wajah bemilai tambah (value added) dan seterusnya.

Terciptanya insan kafilah yang memiliki dimensi-dimensi religius. budaya, dan ilmiah.

a. Dimensi religius, yaitu manusia merupakan makhluk yang mengandung berbagai misteri dan tidak dapat direduksikan kepada faktor semata-mata.

(28)

17

c. Dimensi ilmiah, dimensi yang mendorong manusia untuk selalu bersikap obyektif dan realistis dalam menghadapi tantangan zaman, serta berbagai kehidupan manusia terbina untuk bertingkah laku secara kritis dan rasional, serta mengembangkan ketrampilan dan kreatifitas berfikir.

3. Penyadaran fungsi manusia sebagai hamba, khalifah Allah, serta sebagai Warosatul Anbiya’ dan memberikan bekal yang memadai dalam rangka pelaksanaan fungsi tersebut. ’

3. Pembagian Ilmu Agama Islam

Ilmu Agama Islam atau materi pendidikan agama Islam adalah didalamnya mengandung perintah dan larangan eserta anjuran terdiri dari beberapa bagian yaitu; keimanan, ibadah, akhlaq, syari'ah dan muamalah.

Dibawah ini dijelaskan pembagian atau isi dari ilmu agama islam yaitu :

a. Aqidah (keimanan) 1) Pengertian

Aqidah berasal dari kata aqoda-yaqidu-aqda artinya mengikat atau mempercayai atau meyakini. Jadu aqidah berarti ikatan, kepercayaan atau keyakinan. Dengan demikian aqidah disini dapat diartikan sebagai ikatan antara manusia dengan Tuhan. Ikatan yang melandasi komunikasi adalah bahwa ia harus

(29)

mempunyai rasa percaya kepada pihak lain. Tanpa ada rasa percaya ini manusia tidak dapat berbuat. Kepercayaan ini merupakan sesuatu yang sangat esensial, karena disitu lahimya ketentraman, optimisme dan semangat hidup. Aqidah merupakan dasar kepercayaan dalam agama. Islam mengikat kepercayaan- kepercayaan umatnya dengan tauhid yaitu keyakinan bahwa Allah itu Esa. Tauhid merupakan aqidah Islam yang menopang bangunan keislaman seseorang dan tidaknya kepercayaan melainkan keyakinan yang mempemgaruhi corak kehidupannya. Kepercayaan tertinggi dalam Islam adalah tauhid dimana segenap hidup seseorang diserahkan kepada Allah. Penyerahan ini melainkan ketentraman dan ketenangan baginya. Aqidah Islam dalam A1 Qur’an disebut iman, ia bukan berarti percaya melainkan keyakinan yang mendorong seseorang muslim untuk berbuat karena itu lapangan iman itu sangat luas bahkan mencakup segala sesuatu yang dilakukan seorang muslim yang disebut amal shaleh. Seseorang dinyatakan iman bukan hanya percaya terhadap sesuatu melainkan kepercayaan itu mendorongnya untuk mengucapkan dan melakukan sesuatu dengan keyakinan.4

Aqidah atau iman mengikat seorang muslim, sehingga ia terikat dengan segala aturan hukum yang datang dari Islam,

(30)

19

karena seorang muslim berarti meyakini dan melaksanakan segala sesuatu yang diatur dalam ajaran Islam.

2) Fungsi dan peranan Aqidah

a. Menentukan dan mengembangkan dasar yang ddimiliki manusia sejak lahir

Sejak lahir manusia telah memiliki potensi keberagaman (fitroh). Sehingga sepanjang hidupnva menusia memerlukan agama dalam rangka mencari keyakinan terhadap Tuhan. Aqidah Islam berperan memenuhi kebutuhan fitroh tersebut, menuntut dan mengarahkan manusia kepada keyakinan yang benar tentang Tuhan. tidak menduga-duga melainkan menunjukkan Tuhan yang sebenamya.

b. Memberikan ketenangan dan ketentraman j iwa

Agama sebagai kebutuhan fitrah manusia akan senantiasa menuntut dan mendorongnya untuk terus mencarinya. Aqidah memberikan jawaban yang pasti. sehingga kebutuhan rohaniyahnya dapat dipenuhi. sehingga ia memperoleh ketenangan dan ketentraman jiwa yang diperlukannya.

c. Memberikan pedoman hidup yang pasti

(31)

memberikan pengetahuan darimana manusia datang, untuk apa manusia hidup dan kemana manusia akan pergi, sehingga kehidupan manusia akan lebih jelas bermakna.

Aqidah sebagai keyakinan akan memmbentuk perilaku bahkan akan mempengaruhi kehidupan seorang muslim. Adanya pengaruhnya sebagai berikut:

1. Menjauhkan manusia dari pandangan sempit dan picik

2. Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan tahu harga diri. 3. Menumbuhkan sifat rendah hati.

4. Menghilangkan sifat murung dan putus asa dalam menghadapi setiap persoalan.

5. Membentuk manusia menjadi jujur

6. Membentuk pendirian yang teguh, sabar, tabah, dan optimisme 7. Menanamkan sifat ksatria, semangat dan berani.

8. Membentuk manusia menjadi patuh, taat, dan disiplin dalam menjalankan peraturan ilahi.5

Aqidah atau iman seseorang tidakk selalu sama dengan orang lain. Ia memiliki tingkatan tergantung kepada upaya tersebut, sebab iman pada dasarnya berkembang subur atau sebaliknya, jika tidak dipelihara akan berkurang atau hilang sama sekali.

Iman yang mendasari seorqang muslim dalam ajaran Islam ada enam yaitu iman kepada Allah, iman kepada Malaikat Allah, iman kepada

(32)

21

kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul-rasul Allah, iman kepada hari akhir dan iman kepada qodho dan qodhar. Enam hal lersebut merupakan keimanan seorang yang seyogyanya mendorong untuk berperilaku.

1. Iman kepada Allah

Beriman kepada Allah merupakan keimanan yang paling pokok dan mendasar, -karena merupakan dasar bagi keimanan selanjutnya. Iman kepada Allah adalah meyakini sepenuh hati terhadap sifat-sifat Allah dan adanya iman kepada Allah pada diri seseorang dibuktikan dengan perbuatan sebagai dampak keyakinannya itu.

Fungsi iman kepada Allah :

a. Dengan meyakini dan mengetahui sifat Allah, maka terbayang betapa kekuasaan dan keagunganNya, yang tidak ada satupun manusia dapat menyamaiNya.

b. Dapat dijadikan “instropeksi” betapa diri manusia itu sangat lemah, kecil, dan kurangnya dihadapan Allah.

c. Dengan iman kepada Allah, yaitu menjalankan hukum Islam dan perintah agama, serta beramal kebaikan akan mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan didunia dan di akhirat.6

2. Iman kepada Malaikat

Keyakinan terhadap malaikat bukan hanya mengetahui nama dan tugas maikat, melainkan dampaknya pada perilaku.7

Fungsi iman kepada malaikat:

(33)

a. Dapat mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan- perbuatan baik dan mencegah dari perbuatan buruk.

b. Bersikap hati-hati dalam berperilaku karena merasa ada yang selalu mengawasinya dan mencatat perbuatan buruk.

c. Merasa aman dan tentram hatinya serta oprimis dalam hidupnya karena ia yakin bahwa ada malaikat yang mau menolong dan membantunya.8

3. Iman kepada Kitab Allah

Kitab-kitab Allah yanbg telah diturunkan kepada manusia telah disesuaikan dengan tingkat perkembangan budaya manusia. Kitab- kitab yang diturunkan Allah terdahulu seperti Zabur, Taurat dan Injil diturunkan sesuai dengan keadaan masyarakat pada saat itu, karena itu aturan dalam kitab tersebut juga berbeda. Lain halnya dengan A1 Qur’an yang berlaku sepanjang zaman, didalam A1 Qur’an aturan- aturan Allah telah dikemukakan secara jelas dan luas, mencakup dari segala aspek kehidupan manusia.9 Karena itu Allah menurunkan kitab A1 Qur’an untuk meluruskan kesalahpahaman kitab terdahulu. Iman kepada kitab Allah merupakan pedoman bagi manusia agar tidak menggoyahkan kehidupan selama ia tetap berpegang pada kitab-kitab Allah.

Fungsi iman kepada kitab-kitab Allah, antara lain :

8 Departemen Agama RI, Pendidikan Agama Islam untuk SMU/SMK, Departemen RI, Jakarta, 1996/1997, him. 6

(34)

23

a. Dalam kehidupan pribadi, seseorang akan memiliki kepribadian yang kuat, tidak mudah terpengaruh oleh godaan kehidupan yang menjurus kepada hal-hal yang kurang baik.

b. Dalam kehidupan bermasyarakat tidak membeda-bedakan pergaulan di masyarakat dan mematuhi tuntutan dalam kitab Allah.

c. Dalam kehidupan berbangsa dan bemegara, diajarkan agar mewujudkan suatu negara yang adil dan makmur dibawah naungan Allah SWT.10

4. Iman kepada Rosul

Rasul diutus kepada manusia agar manusia dapat memahami apa yar.g dikehendaki dan direncanakan oleh Allah, karena manusia tidak dapat berhubungan langsung dengan Allah. Rasul adalah manusia yang dipilih Allah dan diberi kuasa untuk menerangkan segala sesuatu yang datang dari Allah. Beriman kepada Rasul merupakan tuntunan iman kepada Allah, dan Allah memerintahkan untuk mengimaninya.11 Fungsi iman kepada Rasul, antara lain :

a. Untuk menambah keimanan kita kepada Rasul itu sendiri, dengan demikian kita tidak ragu bahwa ajaran yang dibawanya adalah untuk membimbing manusia kejalan Allah. Karena ajaran yang dibawanya benar-benar merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada mereka.

(35)

b. Manusia menjadi tahu hakekat tentang dirinya, bahwa manusia diciptakan oleh Allah untuk mengabdi dan menyembah kepada Allah.

c. Untuk mengikuti dan meneladani perilaku Rasul dalam kehidupan sehari-hari, apa saja yang diajarkan Rasul harus kita lakukan, sedang apa-apa yang dilarang oleh Rasul harus kita tinggalkan.

• * 1 2 d. Sebagai jembatan untuk menuju kebenaran yang hakiki. 5. Iman kepada hari akhir

Beriman kepada hari kiamat adalah meyakini bahwa akan datangnya hari kiamat setelah kehidupan manusia. Keimanan itu melahirkan dampak bagi kehidupan seorang muslim, yaitu meyakini bahwa tidak ada yang sia-sia dalam hidup ini, serr.ua akan dihitung, karena itu

13 dalam setiap detik diupayakan untuk memiliki makna yang baik. Fungsi iman kepada hari akhir adalah sebagai berikut:

a. Bertindak dengan penuh tanggungjawab. b. Pendangan hidup optimis

c. Kehidupan yang shaleh di masyarakat.14 6. Iman kepada Qodho dan Qodhar

Takdir tidak menghalangi manusia untuk berusaha menentukan nasibnya sendiri, sambil memohon bantuan kepada Allah, karena

(36)

Allah kuasa untuk menentukan apa yang dikehendakinya. 'fungsi iman kepada takdir adalah sebagai berikut:

a. Mendorong untuk melakukan penelitian terhadap benda-benca alam dan terhadap hukum-hukum Allah yang ada dalam Al Qur’an.

b. Memberi pelajaran kepada manusia bahwa segala sesuatu sang ada di alam semesta ini hanya berjalan sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan oleh zat Yang Maha Kuasa.

c. Akan membawa kepada sikap tawakal yaitu tidak berputus asa ketika usahanya tidak berhasil.16

b. Ibadah

1) Pengertian

Ibadah adalah perhambaan seorang manusia kepada Allah sebagai pelaksanaan tugas hidup selaku makhluk \ang diciptakan Allah.17 Dari pengertian ini, maka dapat disimpulkan bahwa ibadah adalah penghambaan seseorang kepada .Allah, selaku pencipta manusia dengan menghambakan diri kepads-Nya. meng-Edakan-Nya dengan sepenuh hati. dan memasrahtan jiwa dan raga kepada Allah.

(37)

2) Macam-macam Ibadah

Macam-macam ibadah ditentukan oleh dasar pembagiannya, yaitu ada dua macam : ibadah khusus (ibadah mahdhah) dan ibadah umum (ibadah ghoiru mahdhah).

Ibadah khusus adalah ibadah langsung kepada Allah yang telah ditentukan macamnya, tata cara dan syarat rukunnya oleh Allah dalam A1 Qur’an atau melalui sunnah Rasul dalam Haditsnya.

Ibadah umum adalah ibadah yang jenis dan macamnya tidak ditentukan baik oleh Allah maupun sunnah Rasul, karena perbuatan ini menyangkut perbuatar. apa saja yang dilakukan oleh seorang muslim. Dalam hal ini akan dibahas tentang ibadah khusus antara lain :

a. Syahadatain

Mengucapkan kalimat Syahadatain ialah mengucapkan kalimat tauhid yaitu “laa ilaaha illallah”, tiada Tuhan yang sebenamya disembah melainkan Allah dan mengucapkan kalimat risalah, yakni “ Muhammadur Rasulullah” Muhammad adalah Rasul Allah. Dua kalimat dinamai kalimat Syahadatain.

(38)

27

fardlu yang lain. Maka apabila seseorang berikrar :’tiada Tuhan yang aku sembah selain Allah Yang Maha Esa dan bahwa Muhammad itu utusan Allah”, seseorang itu dikatakan sebagai seorang muslim.

b. Sholat

“Sholat” dalam pengertian bahasa Arab ialah “do’a memohon kebajikan dan pujian”.18

Sedang menurut istilah “Sholat” yaitu “beberapa ucapan dan beberapoa perbuatan yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang telah ditentukan”.19

Dari uraian diatas dapat penulis simpulkan bahwa sholat adalah menghadapkan dan menghadirkkan hati dan raga kepada Allah SWT yang mendatangkan rasa takut atau petuh serta menumbuhkan rasa kebesaran Allah dan kekuasaan-Nya dengan penuh khusu’ dan ikhlas dalam beberapa perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takkbir dan diakhiri dengan salam dengan syarat tertentu.

c. Zakat

Menurut bahas Zakat berasal dari kata tazkiyah / tathur yang artinya pensucian. Sebab itu menunaikan zakat berarti mensucikan harta benda dan diri pribadi20

18 Hasbi ash Shiddieqy, Pedoman Sholat, Bulan Bintang, Jakarta, 1989, him. 62 19 Ibid. him. 62

(39)

benda dari orang-orang yang berpunya. Sebagaimana firman

Artinya ; “Ambillah shodaqoh dari sebagian harta mereka, dengan shodaqoh itu kamu membersihkan dan

mensucikan mereka”. (QS. At Taubah : 103) 21 22

Sedang menurut syara’, zakat adalah pemberian suatu yang wajib diberikan dari sekumpulan harta tertentu. Menurut sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang berhak menerimanya.

Zakat adalah memberikan suatu bagian dari harta yang sudah sampai nisabnya kepada orang fakir dan lain-lainnya, tanpa halangan syar’i yang melarang kita melakukannya.23

Menurut pengertian di atas, kita disuruh untuk mengambil zakat dari harta kekayaan orang-orang mukmin yang sudah mencapai nisab, guna memebrsihkan mereka dari penyakit kikir dan serakah. Sifat-sifat rendah dan kejam terhadap fakir miskin dan orang-orang yang tidak berpunya

21 Departemen Agama RI., Al-Q ur’an dan Terjemahnya, Jamunu, Jakarta, 1967, him. 297 - 298 22 Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama / IAIN, op. cit., him. 229 23 Ibid., him. 230

(40)

29

dan sifat-sifat hina lainnya. Juga untuk mensucikan jiwa mereka, membersihkan dan mengangkat derajatnya baik segi moral maupun amal, sehingga ia akan mendapatkan kebahagiaan didunia dan akhirat.

d. Puasa

Puasa berasal dari bahasa Arab, “Syiam” atau “Shaum” yang berarti berpantangan atau memohon dari sesuatu.24

Sedang menurut syara’ puasa atau shiyam adalah suatu ibadah kepada Allah dengan syarat dan rukun tertentu dengan jalan menahan diri dari makan dan minum dan hubungan seksual dan lain-lain perbuatan yang dapat merugikan atau mengurangi makna daripada puasa, semenjak terbit fajar sampai terbenam matahari.25

Puasa mempunyai banyak manfaat kejiwaan, sebab puasa merupakan pendidikan dan pelurusan jiwa serta penyembuhan dari berbagai penyakit jiwa dan badan. Karena pencegahan dari makan dan minum semenjak terbit fajar sampai terbenam matahari ini merupakan latihan manusia dalam menahan atau melawan hawa nafsunya. Dengan ini tertanamlah semangat ketaqwaan pada diri manusia, sebagaimana Firman Allah :

(41)

'<k4

j

.

\p'o&

oy~* > >< ^

Artinya : ”Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas

kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang

sebelum kamu agar kamu bertaqwa". (QS. AlBaqarah : 183)

e. Haji

26

“Al Hajju” adalah “menyengaja”, “menuju”, dan yang dimaksud dengan “menyengaja” dan “menuju” di sini adalah bepergian beribadat di Mekkah, melakukan thawaf, sa’iy, dan wukuf di Arafah, serta melaksar.akan semua ketentuan-ketentuan haji karena.hendak memenuhi perintah Allah dan mengharapkan keridhaan-Nya. 26 27

Ibadah haji diwajibkan kepada setiap umat Islam yang mampu sebagaimana firman Allah :

\L1*

9\isul»\

^ ^ s ' ^

Artinya : Dan karena Allah, wajiblah atas orang-orang

melakukan haji ke Bait, yaitu bagi yang mampu melakukan

perjalanan kesana”. (QS. Ali Imron : 97) 28

26 Departemen Agama Ri., op. cit., him. 44

(42)

31

c. Akhlak

(1) Pengertian Akhlak

Akhlak adalah suatu haiat atau bentuk dari sesuatu jiwa yang benar-benar telah meresap dan disitulah timbulnya berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah, tanpa dibuat- buat dan tanpa membutuhkan pemikiran atau angan-angan.

Akhlak merupakan cerminan dari keadaan jiwa dan sekaligus gerak-gerik perilaku atau tindakan manusia, karena memang tak seorangpun manusia yang dapat terlepas dari akhlak. Sehingga manusia akan dinilai berakhlak mulia sekiranya jiwa dan perbuatannya menunjuk kepada hal-hal yang baik yang dipandang mulia, demikian pula sebaliknya manusia akan dinilai berakhlak rendah atau buruk sekiranya jiwa dan tindakannya kepada hal-hal yang dipandang tercela.

(2) Akhlak mahmudah dan akhlak madzmumah

Akhlak mahmudah adalah segala macam sikap dan perilaku yang baik (yang terpuji). Sedangkan akhlak madzmunah adalah segala macam sikap dan perilaku yang tercela. Adapun akhlak mahmudah antara lain : al amanah (setia, jujur, dapat dipercaya),

al shidqu (benar, jujur), al adl (adil), al afwu (pemaaf), al aliefah

(disenangi), al w afa’ (menepati janji), al ifafah (memelihara diri),

al h aya’ (malu), as sya ja ’ah (berani), al quwwah (kuat), as sabru

(43)

(sabar), at ta ’awun (tolong menolong), al ishlah (damai), al ikha

(persaudaraan), at tawadhu ’ (merendahkan diri), dan lain sebagainya yang menunjukkan kepada sifat-sifat terpuji. Sedangkan yang termasuk akhlak madamunah antara lain :

ananiah (egoistis), al baghyu (lacut), al bukhl (kikir), al buhtan

(dusta), al ghasysyu (curang), al ghibah (mengumpat), al namumah (adu domba), al ghuyur (memperdaya), al hasd

(dengki), al istikbar (sombong), as sirqah (mencuri), al makru

(penipuan ), al hiqdu (dendam), al ghinna (merasa tidak perlu dengan yang lain), tabsir (boros),

d. Syari’ah

(1) Pengertian Syari’ah

Syari’ah menurut bahasa berarti jalan, secara etimologis berarti sistem norma yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam /0

Syari’ah adalah hukum yang mengatur tentang kehidupan manusia di dunia dalam rangka mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Karena itu syari’ah mencakup aturan-aturan yang mengatur perilaku manusia di dunia/1

Syari’ah Islam mengatur perbuatan manusia dalam kaitan hukum yang terdiri dari :

(44)

33

a. Wajib, yaitu perbuatan yang apabila dilakukan diberi pahala dan apabila ditinggalkan berdosa.

b. Sunnat, yaitu perbuatan yang apabila dilakukan diberi pahala, dan apabila ditinggalkan tidak berdosa.

c. Mubah, yaitu perbuatan yang boleh dikerjakan dan boleh ditinggalkan.

d. Maktuh, yaitu perbuatan yang apabila ditinggalkan mendapat pahala dan apabila dilakukan tidak berdosa.

e. Haram, yaitu perbuatan yang apabila dilakukan mendapat dosa dan apabila ditinggalkan mendapat pahala.

(2) Fungsi Syari’ah

Syari’ah Islam diturunkan kepada manusia sebagai pedoman yang memberikan bimbingan dan pengarahan kepada manusia agar mereka dapat melaksanakan tugas kehidupannya di dunia dengan benar menurut kehendak Allah. Karena itu syari’ah berfiingsi sebagai berikut:

a. Menunjukkan dan mengarahkan kepada pencapaian tujuan manusia sebagai hamba Allah.

b. Menunjukkan dan mengarahkan manusia kepada pencapaian tujuan sebagai khalifah Allah.

(45)

Dengan demikian maka syari’ah menunjukkan jalan menuju tercapainya kebahagiaan yang abadi, yaitu kebahagiaan dunia dan sekaligus kebahagiaan akhirat yang merupakan hakekat tujuan manusia.32

e. Muamalah

(1) Pengertian Muamalah

Muamalah adalah hubungan antar manusia, hubungan sosial. Dalam syari’ah Islam hubungan antara manusia tidak di rinci jenisnya. Islam hanya membatasi bagian-bagian yang penting dan mendasar berupa larangan Allah dalam A1 Qur’an atau larangan RasulNya yang didapatkan dalam As Sunnah.33 -(2) Ruang Lingkup Muamalah

Ruang lingkup muamalah tidak terbatas dan isyarat AI Qur’an banyak yang menyangkut persoalan tentang ini, seperti pinjam meminjam, sewa menyewa, kerjasama, dagang, simpanan, penemuan, pengupahan, rampasan perang, utang piutang, pungutan, warisan, wasrat, nafkah, titipan, jizyah, dan lain-lain. Hal ini mengisyaratkan bahwa Al Qur’an merupakan pedoman hidup bagi manusia.34

(46)

35

4. Materi ilmu agama Islam di SLTP

Pengajaran bidang studi pendidikan agama Islam di SLTP Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang berpedoman sesuai dengan yang dipedomankan Yayasan Pendidikan Islam dan pelaksanaan kurikulum nasional pendidikan agama Islam SAMPAI yang berbasis pada kompetensi dasar (Basic Competency).

Adapun ruang lingkup bahan/ materi Ilmu Agama Islam SLTP Islam Sudirman Ambarawa terfokus pada:

a. A1 Qur’an :

1. Membaca, mengartikan dan menyalin surat-surat pilihan.

2. Menerapkan hukum bacaan alif lam syamsiah dan alif lam qomariyah, nun mati/ tanwin dan mim mati.

3. Menerapkan bacaan qolqolah, tafkhim dan tarqiq hurum lam dan ro’ serta mad.

4. Menerapkan hukum bacaan waqof dan idhghom. b. Keimanan:

1. Beriman kepada Allah dan memahami sifat-sifat Nya. 2. Beriman kepada Malaikat dan memahami tugas-tugas Nya.

3. Beriman kepada Kitab Allah dan memahami arti beriman kepada Kitab Allah.

(47)

5. Beriman kepada hari akhir dan memahami arti beriman kepada Kitab Allah.

6. Beriman kepada Qodho dan Qodar dan memahami ani beriman kepada Kitab Allah.

c. A khlak:

1. Perilaku dengan sifat-sifat terpuji. 2. Menghindari sifat-sifat terpuji. 3. Bertata krama.

d. Fiqih/ Ibadah

1. Melakukan thaharah/bersuci.

2. Melakukan sholat wajib. % 3. Melakukan macam-macam sujud.

4. Melakukan sholatjunfah.

5. Melakukan sholat jamak dan qashar. 6. Melakukan macam-macam sholat sunnah. 7. Melakukan puasa.

8. Melakukan zakat.

9. Memahami hukum Islam tentang makanan. minuman dan binatang.

10. Memahami tentang ketentuan aqikah dan qurban. 11. Memahami tentang ibadah haji dan umrah. 12. Melakukan sholat janazah.

(48)

44

Lingkungan sekolah merupakan turut juga mempengaruhi terhadap perilaku siswa/anak, karena di lingkungan ada pengalaman- pengalaman yang bisa diketahui anak yang tidak ditemuinya dalam rumah hendaknya anak berusaha untuk berbuat baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Karakteristik perilaku sosial di sekolah antara lain : a. Turut menjaga keamanan sekolah

b. Menjaga kebersihan, ketertiban dan keindahan sekolah

c. Menjalin kerukunan dan persatuan dengan masyarakat sekolah d. Selalu menjaga nama baik sekolah

(49)

Artinya . “Sesungguhnya telah ada pada (diritRosulullah suri tauiadan ;.ang

baik... ” (QS. Al Ahzab : 21)4'

Dari uraian diatas, bahwa tingkat pemahaman ilmu agama Isiam dengan perilaku sosial ada hubungannya yang sangat erai. Semakin tinggi tingkat pemahaman ilmu agama Islam yang dlmiliki seseorang maka semakin jauh dari perbuatan-perbuatan kemungkaran (perilaku anti sosial).

41

(50)

47

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A, Gambaran Umum Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Islam Sudirman Ambarawa

• - ■ - • • j . . . .

1. Sejarah berdirinya sekolah

SLTP Islam Sudirman Ambarawa berdiri sejak tahun 1977 yang merupakan kelanjutan dari SMP Islam Ambarawa. Juga merupakan alih fungsi dari MTs.

MTs didirikan oleh Yapenas 1970 yang bermisi pokok :

1. Menyediakan bagi masyarakat Ambarawa lembaga pendidikan yang berciri khusus Islam.

2. Meningkatkan peran serta umat Islam Ambarawa dalam dunia pendidikan.

SLTP Islam Sudirman Ambarawa yang dulu sekitar tahun 1971 disebut SMP Islam disamping itu nama Yayasan diubah dari Yapenas menjadi TPI (Yayasan Pendidikan Islam).

(51)

Kegiatan belajar Double Shief dirasa kurang efektif, maka pada awal tahun ajaran 1981 dibangun gedung baru yang beralokasi di utara gedung lama dengan jarak 200 meter.

Tanah alikasi calon gedung baru seluas 2750 m2 dibeli oleh Yayasan pada 27 Juli 1980 dari pemilik lama Ibu Muji Rahayu. Pembangunan gedung dilaksanakan secara bertahap, sehingga antara tahun ajaran 1980/1981 sampai dengan 1982/1983 kegiatan belajar mengajar berlangsung di dua lokasi, yakni SLTP Islam Sudirman Unit Selatan dan Unit Utara. Pada Juni 1983 Bangunan gedung Unit Utara selesai secara keseluruhan. Dan pada tahun ajaran 1983/1984 kegiatan belajar mengajar sepenuhnya berlangsung di Unit Utara sampai sekarang. Sedangkan gedung Unit Selatan diambil alih oleh yayasan digunakan sebagai Taman Pendidikan A1 Quran.

SLTP Islam Sudirman Ambarawa ini berdiri dengan latar belakang : a. Usaha mencerdaskan kehidupan bangsa adalah merupakan tanggung

jawab bersama antara pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia baik perorangan maupun dalam wadah organisasi sosial masyarakat.

(52)

49

2. Letak geografis sekolah

SLTP Islam Sudirman Ambarawa adalah sekolah yang tempatnya berada di sebelah utara pasar “Projo Ambarawa” atau tepatnya di Jl. Gatot Subroto Kupang Lor Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang.

(53)

Tabel I

(54)

51

4. Keadaan Guru dan karyawan SLTP Islam Sudirman Ambarawa Guru di SLTP Islam Sudirman Ambarawa pada tahun ajaran 2005/2006 berjumlah 23 orang, yang terdiri dari 10 guru putra dan 13 guru putri. Para guru yang mengajar di SLTP ini yang berijasah SI sebanyak 16 orang, D3 sebanyak 5 orang dan DI sebanyak 2 oran.

Sedangkan karyawan yang ada di SLTP Islam Sudirman Ambarawa berjumlah 8 orang, yang terdiri dari 6 karyawan putra dan 2 karyawan putri. Adapun nama-nama guru, karyawan dan termasuk kepala sekolah di SLTP Islam Sudirman Ambarawa dapat dilihat pada tabel dibawah in i:

No. Nama Jabatan Pendidikan

1. Abu Bakar Kepala Sekolah D2 Tarbiyah 2. Mastur, S.Pd Guru SI Matematika

3. Zaenuddin Guru DI Seni Rupa

4. Galuh Ariyanti, BA Guru D3 Pen Sos

5. Sri Sudami Guru D3 Biologi

6. Dra. Siti Nur Hasanah Guru SI Tarbiyah 7. Sri Susilowati, S.Pd Guru SI Bahasa Inggris 8. Drs. Sutopo Guru SI Tarbiyah 9. Dra. Tien Sumiyartini Guru SI Geografi

10. Adi Suwanto Guru SI Matematika

11. Hamo Guru D3 Bahasa Indonesia

12 Puji Astuti Guru SI PPB

(55)

No. Nama Jabatan Pendidikan 14. Drs. Suwito Guru SI Ekonomi

15. Dawami Guru D3 Bahasa Inggris

16. Nur Wakhidah Guru D3 Biologi 17. Dra. Kusnaeni Guru SI PPKn

18. Asnawi, S.Pd Guru SI Bahasa Inggris 19. Harmuzi, S.Ag Guru SI Tarbiyah 20. Nur Saidah, S.Pd Guru SI Matematika 21. Hanik Refiani Guru SI PBSI 22. Andi Suprihanto, S.Pd Guru SI Matematika

23. Edi Cahyono Guru D1 Ketrampilan Elektro 24. Ratna Utari, S.Pd Guru SI IPA

25. Sunarsih Ka. TU SMEA

26. Siti Rochimi TU SMA

27. Tasyakur TU SMA

28. A. Purwanto Bendahara SMA 29. Anak Agung Budi W. Pustakawan SMA 30. Aang Budi kumiawan Receptionist STM

31. Yatiman Pesuruh SD

32. Budiono Pesuruh SMP

Tabel II

Daftar Nama-Nama Guru Dan Karyawan

(56)

53

5. Keadaan Siswa

Siswa yang sekolah di SLTP Islam Sudirman Ambarawa pada tahun ajaran 2005/2006 berjumlah 746 siswa. Kelas I terdiri dari 6 kelas, kelas II terdiri dari 5 kelas dan kelas III terdiri dari 6 kelas.

Untuk lebih jelasnya, keadaan siswa SLTP Islam Sudirman Ambarawa dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

No. Kelas PA PI Jumlah

1. IA 19 23 42

2. IB 19 24 43

3. IC 22 23 45

4. ID 22 24 46

5. IE 23 22 45

6. IF 21 24 45

126 140 266

7. II A 10 29 39

8. II B 28 16 44

9. IIC 27 16 43

10. II D 27 16 43

11. HE 24 18 42

116 95 211

12. III A 12 32 44

13. III B 27 18 45

(57)

15. Ill D 27 18 45

16. 1IIE 28 18 46

i

17. III F 26 18 44

146 123 269

Kelas PA PI Jumlah

I 126 140 266

II 116 95 211

1

III 146 123 269

388 358 746

Tabel HI

Data Siswa SLTP Islam Sudirman Ambarawa Tahun Ajaran 2005/2006

B. Penyajian Data 1. Data Prestasi

Prestasi akademik agama Islam yang diperoleh siswa SLTP Islam Sudirman Ambarawa pada umumnya sudah baik. Hal ini dilihat pada tabel dibawah ini.

No. Nama Kelas Nilai

1 Achmad Romdlon IIB 80

2 Ade Candra h b 80

3 Aji Wiratama IIB 74

4 Ajik Sulistyo IIB 80

(58)

6 Aristian Dewanto IIB 63

7 Ayu Dwi Hapsari 1IB 76

8 Citra Anggelina W IIB 76

9 Deeni Buga Prasetya IIB 76

10 Dian Saputro IIB 70

16 Ema Jelita Mutiara IIB 73

17 Fajar Sodiq IIB 65

27 Agus Sidiq Prabowo IIC 75

28 Ahmad Muhaimin IIC 76

29 Aisah IIC 83

30 Ami Nuryani IIC 87

31 Andi Imam Arolix IIC 71

32 Andri Priyono IIC 66

33 Bagja Anugrah IIC 65

34 Bambang Dwi H IIC 79

(59)

36 David Aditya P IIC 81

37 Ediyanto IIC 72

38 Eko Kuswidiyanto IIC 80

39 Elyas Nabawi IIC 80

40 Ery Setiawan IIC 73

41 Etdhi Nugroho IIC 75

42 Giyanto IIC - 00 o

43 Giyarti IIC 79..

44 Hantoro Oky N. n c 76

45 Heviana IIC 77

46 Ika Ardiyanti IIC 79

47 Istiyanti IIC 78

48 Kiki Novitasari IIC 80

49 Lukman Saputra IIC 79

50 Muhammad FN IIC 68

JUMLAH 3.788

RATA-RATA 75.76

Tabel IV

Data Prestasi Akademik Pendidikan Agama Islam

Siswa SLTP Islam Sudirman Ambarawa Tahun Ajaran 2005/2006

2. Data angket tentang ilmu agama islam dan perilaku social siswa. a. Data tentang hasil angket pemahaman ilmu agama Islam dapat dilihat

dari tabel berikut:

No Nomor Item

Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

(60)
(61)

32 A A A A A A A B A A A A A A A A A A A A

Hasil Angket Pemahaman Ilmu Agama Islam

(62)
(63)

33 B A A A A A A A A A A A A A A A A A A A

Adapun responden yang penulis ambil sebagai penelitian adalah sebagai berikut:

No. Nama Kelas Jenis Kelamin

1 Achmad Romdlon IIB L

2 Ade Candra IIB L

(64)

3 Aji Wiratama IIB L

4 Ajik Sulistyo IIB L

5 Angga Safitri IIB P

6 Aristian Dewanto IIB L

7 Ayu Dwi Hapsari IIB P

8 Citra Anggelina W IIB P

9 Deni Buga Prasetya IIB L

10 Dian Saputro IIB L .

11 Dina Cahayawati IIB P

12 Dina Chusnita IIB P

13 Dwi Sri Lestari IIB P

14 Eko Nuiyanto IIB L

15 Endra Wiyamto IIB L

16 Ema Jelita Mutiara IIB P

17 Fajar Sodiq IIB L

27 Agus Sidiq Prabowo IIC L

28 Ahmad Muhaimin IIC L

29 Aisah IIC P

30 Ami Nuiyani IIC P

31 Andi Imam Arolix IIC L

32 Andri Priyono IIC L

(65)

36 David Aditya P IIC L

37 Ediyanto IIC L

38 Eko Kuswidiyanto IIC L

39 Elyas Nabawi IIC L

40 Ery Setiawan IIC L .

41 Etdhi Nugroho IIC L

42 Giyanto IIC L

43 Giyarti IIC P

44 Hantoro Oky N. IIC L

45 Heviana IIC P

46 Ika Ardiyanti IIC P

47 Istiyanti IIC P

48 Kiki Novitasari IIC P

49 Lukman Saputra IIC L

50 Muhammad FN IIC L

Tabel VII

(66)

BAB IV

ANALISIS DATA

i

A. Analisis Data

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pemahaman ilmu agama dengan perilaku sosial siswa, maka data yang telah diperoleh akan di analisis statistik. Adapun dalam menganalisis data tersebut menggunakan teknik korelasi Product Moment yang rumusnya sebagai berikut:

Ix y -

(SxXSy)

N

Keterangan :

rxy = Koefisiensi korelasi antara variabe! x dan variabel y xy = Perkalian antara x dan y

x = Variabel skor I (pemahaman ilmu agama Islam) y = Variabel skor 11 (perilaku sosial siswa)

N = Jumlah sampel yang diteliti £ = Sigma

Langkah selanjutnya menyiapkan tabei nilai pemahaman ilmu agama Islam, perilaku sosial siswa dan tabei kerja untuk mencari koefisiensi korelasi antara variabel pemahaman ilmu agama islam dan perilaku sosial siswa.

(67)

1. Data tentang Pemahaman Ilmu Agama Islam

Data tentang pemahaman ilmu agama Islam diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri dari 20 pertanyaan. Masing-masing nertanyaan disediakan empat kriteria jawaban dengan kategori sebagai berikut:

Kriteria jawaban a memiliki nilai 4 Kriteria jawaban b memiliki nilai 3 - Kriteria jawaban c memiliki nilai 2 - Kriteria jawaban d memiliki nilai 1

(68)

65

Nilai Angket Pemahaman Umu Agama Islam

Kemudian diintervalkan dengan rumus sebagai berikut:

Untuk pemahaman ilmu agama Islam dengan jumlah 20 item diketanui nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 65. Maka berdasarkan rumus interval sebagai berikut:

■J x - X r ) + \

is

K ,

(69)

Keterangan :

i = Interval ideal Xt = Nilai tertinggi ideal xr = Nilai terendah ideal Ki = Kelas Interval

(8 0 -6 5 ) + ! 4 16 ~ 4 = 4

Kemudian dimaksukkan tabel untuk mengetahui berapa siswa yang memiliki pemahaman ilmu agama islam sangat baik, baik, cukup, dan kurang.

Nilai Interval Jumlah Siswa Nilai Nominasi

7 7 -8 0 25 A

7 3 - 7 6 19 B

6 9 - 7 2 5 C

6 5 - 6 8 1 D

Tabel IX

Interval Pemahaman Ilmu Agama Islam Dengan demikian dapat diketahui:

(70)

67 Islam sangat baik, baik, cukup dan kurang.

(71)

43 73 B

Nilai Nominasi Pemahaman Ilmu Agama Islam

Setelah diketahui berapa banyak siswa yang pemahaman ilmu agama Islam sangat baik, baik, cukup dan kurang. Kemudian diprosentasekan masing-masing variabel dengan rumus sebagai berikut:

a. Untuk pemahaman ilmu agama Islam yang sangat baik mendapat nominasi A sebanyak 25 siswa

b. Untuk pemahaman ilmu agama Islam yang baik mendapat nominasi B sebanyak 19 siswa

c. Untuk pemahaman ilmu agama Islam yang cukup mendapat nominasi C sebanyak 5 siswa

d. Untuk pemahaman ilmu agama Islam yang kurang mendapat nominasi D sebanyak 1 siswa

(72)

69

No Nilai Pemahaman ilmu

Agama Islam Interval Frekuensi Prosentase

Komparasi Pemahaman llmu Agama Islam

2. Data tentaog Perilaku Sosial Siswa

Data tentang perilaku sosial siswa diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri dari 20 pertanyaan. Masing-masing pertanyaan disediakan empat kriteria jawaban dengan kategori sebagai berikut:

Kriteria jawaban a memiliki nilai 4 Kriteria jawaban b memiliki nilai 3 Kriteria jawaban c memiliki nilai 2 - Kriteria jawaban d memiliki nilai 1

(73)

12 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 77

Nilai Angket Perilaku Sosial Siswa

(74)

71

Kemudian diintervalkan dengan rumus sebagai berikut:

Untuk perilaku sosial siswa dengan jumlah 20 item diketahui nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 57. Maka berdasarkan rumus interval sebagai berikut:

. (* ,—*r) + 1

K

Keterangan : i = Interval ideal Xt = Nilai tertinggi ideal Xr = Nilai terendah ideal K; = Kelas Interval

_ (8 0 -5 7 ) + ! 4 24 ~ 4

= 6

Kemudian dimasukkan tabel untuk mengetahui berapa banyak siswa yang memiliki perilaku sosial sangat baik, baik, cukup, dan kurang.

Nilai Interval Jumlah Siswa Nilai Nominasi

7 5 -8 0 44 A

6 9 - 7 4 3 B

(75)

5 7 - 6 2 2 D

Tabel XIII

Interval Perilaku Sosial Siswa Dengan demikian dapat diketahui:

a. Untuk pemahaman ilmu agama Islam yang sangat baik mendapat nilai antara 75 - 80 sebanyak 44 siswa

b. Untuk pemahaman ilmu agama Islam yang baik mendapat nilai antara 69 - 74 sebanyak 3 siswa

c. Untuk pemahaman ilmu agama Islam yang cukup mendapat nilai antara 63 - 68 sebanyak 1 siswa

d. Untuk pemahaman ilmu agama Islam yang sang kurang mendapat nilai antara 57 - 62 sebanyak 2 siswa

(76)

73

Setelah diketahui berapa banyak yang perilaku sosial siswa sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Kemudian diprosentasikan masing-masing variabel dengan rumus sebagai berikut:

o = — *100%

N

a. Untuk perilaku sosial siswa yang sangat baik mendapat nilai nominasi A sebanyak 44 siswa.

(77)

b. Untuk perilaku sosial siswa yang baik mendapat nilai nominasi B sebanyak 3 siswa.

c Untuk perilaku sosial siswa yang cukup mendapat nilai nominasi C sebanyak 1 siswa.

d. Untuk perilaku sosial siswa yang kurang mendapat nilai nominasi D sebanyak 2 siswa.

No Nilai Perilaku Sosial Siswa Interval Frekuensi Prosentase

1 Sangat baik 7 5 -8 0 44 88%

2 Baik 6 9 -7 4 3 6%

3 Cukup 6 3 -6 8 1 2%

4 Kurang 5 7 -6 2 2 4%

Jumlah 50 100%

Tabel XV

Komparasi perilaku Sosial Siswa

No X

y

X2

7

y

^

xy

1 75 78 5625 6084 5850

2 76 78 5776 6084 5928

3 79 78 6241 6084 6162

4 79 76 6241 5776 6004

5 80 80 6400 6400 6400

6 78 80 6084 6400 6240

7 78 76 6084 5776 5928

8 71 78 5041 6084 5538

(78)

75

10 76 78 5776 6084 5928

11 75 77 5625 5929 5775

12 78 77 6084 5929 6006

13 69 59 4761 3481 4071

14 72 72 5134 5184 5184

15 80 76 6400 5776 6080

16 73 80 5329 6400 5840

17 75 80 5625 6400 6000

18 74 80 5476 6400 5920

19 75 80 5625 6400 6000

20 73 80 5329 6400 5840

21 79 69 6241 4761 5451

22 80 80 6400 6400 6400

23 78 77 6084 5929 6006

24 77 75 5929 5625 5775

25 80 75 6400 5625 6000

26 71 80 5041 6400 5680

27 75 78 5625 6084 5850

28 75 80 5625 6400 6000

29 76 71 5776 5041 5396

30 79 76 6241 5776 6004

31 79 80 6241 6400 6320

32 79 80 6241 6400 6320

33 78 79 6084 6241 6162

34 78 78 6084 6084 6084

35 75 76 5625 5776 5700

36 76 78 5776 6084 5928

37 65 57 4225 3249 3705

38 74 74 5476 5476 5476

(79)

40 76 79 5776 6241 6004

41 77 67 5929 4489 5159

42 79 80 6241 6400 6320

43 73 76 5329 5776 5548 1

44 80 80 6400 6400 6400

45 72 80 5184 6400 5760

46 78 77 6084 5929 6006

47 75 80 5625 6400 6000

48 80 80 6400 6400 6400

49 75 76 5625 5776 5700

50 77 78 5929 6084 6006

Jml I x = 3812 Zy=3836 X*2

Tabel Kerja untuk Mencantumkan Koefisiensi antara Variabel x (Pemahaman Ilmu Agama Islam)

dan Variabel y (Perilaku Sosial Siswa)

Dari tabel diatas diketahui :

Xx = 3812 ]Tx2 = 291142 £xy = 292814

l y = 3836 Xy2 = 295446

(80)

77

7(291142 - 290626,88}{295446 - 294297,92}

357,36

Dengan diperolehnya nilai Product Moment (rxy) diatas, maka untuk menentukan taraf signifikansi disajikan nilai-nilai Product Moment dalam tabel taraf signifikansi 5% dan 1% sebagai berikut:

(81)

Dari tabel diatas dapat diiihat nilai yang diambil adalah N = 50. Hasil yang diperoleh dari koefisiensi antara variabel x (tingkat pemahaman ilmu agama Islam) dengan variabel y (perilaku sosial siswa) adalah 0,465.

Setelah dikonsultasikan pada tabel signifikansi, hasil analisis korelasi menunjukkan angka 0,465. Kemudian langkah selanjutnya adalah menghubungkan r hasil penelitian dengan r pada tabel, baik pada signifikansi 5% atau 1%. Apabila nilai r hasil koefisiensi diperoleh lebih besar dari nilai r pada tabel maka hasil yang diperoleh adalah signifikan, artinya hipotesis yang penulis ajukan diterima. Tetapi sebaliknya apabila nilai r hasil koefisiensi korelasi diperoleh lebih kecil dari nilai r pada tabel maka hasil yang diperoleh adalah nonsignifikan, artinya hipotesis yang penulis ajukan ditolak.

(82)

B A B Y

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah mengadakan penelitian dan menganalisa serta mengolah data yang ada maka dapat ditarik kesimpulan yang merupakan gambaran singkat dari penelitian diatas mengenai hubungan antara tingkat pemahaman ilmu Agama Islam dengan perilaku sosial siswa SLTP Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang.

Melalui analisa secukupnya, maka dapat penulis ambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat pemahaman ilmu Agama Islam siswa SLTP Islam Sudirman Ambarawa:

a. Kriteria sangat baik ada 25 siswa (50%) b. Kriteria baik ada 19 siswa (38%) c. Kriteria cukup ada 5 siswa (10%) d. Kriteria kurang ada 1 siswa (2%)

Jadi pada umumnya tingkat pemahaman ilmu agama Islam siswa SLTP Islam Sudirman Ambarawa adalah : sangat baik, dimana kriteria sangat baik ada 25 siswa (50%) dari 50 responden.

2. Perilaku sosial siswa SLTP Islam Sudirman Ambarawa : a. Kriteria sangat baik ada 44 siswa (88%)

b. Kriteria baik ada 3 siswa (6%)

Gambar

TABEL XIV : NILAI NOMINASI PERILAKU SOSIAL S1SWA............. 73
Tabel IStruktur Organisasi SLTP Islam Sudirman Ambarawa
Data Siswa SLTP Islam Sudirman AmbarawaTabel HI
Data Prestasi Akademik Pendidikan Agama IslamTabel IV
+7

Referensi

Dokumen terkait

Outsmarting someone or the establishment by retort, response, or comeback artinya mengalah kepintaraan seseorang dengan melontarkan pertanyaan atas

sebagai bahan tambahan dalam formulasi sediaan tablet yang diproses dari.. singkong (Muliani, 2008), biji durian (Sugiyono, 2011) dan umbi

Keraton Yogyakarta building symbolize hierarchy of dunia atas (heavenly world), dunia tengah/ middle world (the real human world on earth), and dunia bawah (the life

Selain dari pada itu, peningkatan pemenuhan air baku masyarakat sebanyak 60,8 % pada akhir 2018 nanti juga didukung terlaksananya pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum

Pada tahun 2000 di negara Cina, tengah disibukan mempromosikan kreativias sebagai komponen penting dalam sistem pendidikan nasional negara mereka.. Sebelumnya para pemimpin

 Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang pengetahuan mengidentifikasi peristiwa pada teks (Bahasa Indonesia KD 3.8 dan 4.8) serta sikap menerima

result of the research showed that the use of clue words game could improve the students‟ writing skill in the eighth graders in junior high school of SMP N 3

8 Saya tidak pernah diberitahu apa itu kemponan 9 Saya sering disuruh untuk pusak oleh orang di.