• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA RESMI STATISTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERITA RESMI STATISTIK"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Perkembangan Indeks Harga konsumen/Inflasi

No. 65/12/32/Th. XIX, 4 Desember 2017

Perkembangan Indeks

Harga Konsumen/Inflasi

BERITA

RESMI

STATISTIK

• November 2017 IHK Gabungan Jawa Barat yang meliputi 7 kota yaitu Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Bekasi, Kota Depok dan Kota Tasikmalaya mengalami kenaikan indeks. IHK dari 127,89 di Oktober 2017 menjadi 128,16 di November 2017; dengan demikian terjadi inflasi sebesar 0,21 persen.

• Laju inflasi tahun kalender “year to date” (Januari – November 2017) sebesar 3,06 persen dan laju inflasi dari tahun ke tahun “year on year” (November 2017 terhadap November 2016) tercatat sebesar 3,42 persen.

• Dari tujuh kelompok pengeluaran seluruhnya mengalami inflasi yaitu Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,25 persen, Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,44 persen, Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar sebesar 0,10 persen, Kelompok Sandang sebesar 0,10 persen, Kelompok Kesehatan sebesar 0,20 persen, Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga sebesar 0,36 persen, dan Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan sebesar 0,04 persen.

• Dari tujuh kota pantauan IHK di Jawa Barat November 2017, seluruhnya mengalami inflasi yaitu Kota Bogor sebesar 0,41 persen, Kota Sukabumi sebesar 0,19 persen, Kota Bandung sebesar 0,39 persen, Kota Cirebon sebesar 0,16 persen, Kota Bekasi sebesar 0,02 persen, Kota Depok sebesar 0,12 persen, dan Kota Tasikmalaya sebesar 0,13 persen.

November 2017

Inflasi Jawa Barat

Sebesar 0,21 persen

(2)

Dari hasil pendataan harga yang meliputi tujuh kota pantauan IHK Gabungan di Jawa Barat tercatat bahwa pada November 2017 mengalami inflasi sebesar 0,21 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 127,89 pada Oktober 2017 menjadi 128,16 pada November 2017. Dengan demikian laju inflasi tahun kalender “year to date” (Januari - November 2017) sebesar 3,06 persen dan laju inflasi dari tahun ke tahun “year on year” (November 2017 terhadap November 2016) tercatat sebesar 3,42 persen.

Dari tujuh kelompok pengeluaran seluruhnya mengalami inflasi yaitu Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,25 persen, Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,44 persen, Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar sebesar 0,10 persen, Kelompok Sandang sebesar 0,10 persen, Kelompok Kesehatan sebesar 0,20 persen, Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga sebesar 0,36 persen, dan Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan sebesar 0,04 persen.

Pada Grafik 1 di bawah ini terlihat pergerakan inflasi dari November 2016 sampai dengan November 2017.

Grafik 1

Perkembangan Inflasi Gabungan Tujuh Kota di Jawa Barat

Sementara pada Tabel 1 terlihat pergerakan IHK selama dua belas bulan terakhir terjadi inflasi sebesar 3,42 persen. Dari tujuh kelompok pengeluaran, yang mengalami inflasi tertinggi yaitu Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 5,12 persen, Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga sebesar 4,80 persen, Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan sebesar 4,61 persen, Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar sebesar 4,41 persen, Kelompok Sandang sebesar 4,37 persen, Kelompok Kesehatan sebesar 3,69 persen, dan Kelompok Bahan Makanan deflasi sebesar 0,71 persen.

0.88 -0.09 0.01 0.45 0.36 0.17 0.08 0.36 0.77 0.55 0.18 -0.01 0.21 -1.00 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00

Nov'16 Des'16 Jan'17 Feb'17 Mar'17 Apr'17 Mei'17 Juni'17 Juli'17 Ags'17 Sep'17 Okt'17 Nov'17

0.88 -0.09 0.01 0.45 0.36 0.17 0.08 0.36 0.77 0.55 0.18 -0.01 0.21 -1.00 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00

(3)

Kelompok Pengeluaran IHK November 2017 Inflasi November 2017*) Inflasi Tahun 2017 **) Inflasi Tahun ke Tahun ***) Deflasi Tahun Andil Inflasi/ 2017**)

[1] [2] [3] [4] [5] [6]

Umum 128,16 0,21 3,06 3,42 3,06 1. Bahan Makanan 139,33 0,25 -1,16 -0,71 -0,24 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 131,84 0,44 4,62 5,12 0,78 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas Bahan Bakar 122,60 0,10 4,29 4,41 1,17 4. Sandang 112,79 0,10 4,62 4,37 0,21 5. Kesehatan 122,88 0,20 3,10 3,69 0,12 6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 121,54 0,36 4,75 4,80 0,38 7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 131,46 0,04 3,81 4,61 0,72

Keterangan : *) Perubahan IHK November 2017 terhadap IHK Oktober 2017 **) Perubahan IHK November2017 terhadap IHK Desember 2016 ***) Perubahan IHK November 2017 terhadap IHK November 2016

Bila dilihat menurut andilnya terhadap inflasi/deflasi tahun 2017, pada Tabel 1 tampak andil inflasi diberikan oleh Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,78 persen, Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar sebesar 1,17 persen, Kelompok Sandang sebesar 0,21 persen, Kelompok Kesehatan sebesar 0,12 persen, Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga sebesar 0,38 persen, dan Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan sebesar 0,72 persen. Sementara Kelompok Bahan Makanan deflasi sebesar 0,24 persen,

Perbandingan besarnya inflasi Januari – November dalam kurun waktu tahun 2013 sampai 2017 terlihat pada Tabel 2. Inflasi gabungan Januari – November di Jawa Barat tertinggi terjadi pada tahun 2013 sebesar 8,74 persen, dan terendah pada tahun 2015 sebesar 1,93 persen.

Tabel 2

Inflasi Januari – November Gabungan 7 Kota Jawa Barat Tahun 2013 – 2017

Tahun Inflasi Januari - November

[1] [2] 2013 8,74 2014 5,16 2015 1,93 2016 2,39 2017 3,06 Tabel 1

IHK dan Laju Inflasi Gabungan 7 Kota di Jawa Barat Bulan November 2017 Menurut Kelompok Pengeluaran (IHK 2012 = 100)

(4)

Hasil pemantauan harga barang dan jasa selama November 2017 tercatat beberapa komoditas mengalami kenaikan/penurunan harga dan memberikan andil inflasi/deflasi cukup siginifikan. Komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil inflasi antara lain cabe merah, rokok kretek filter, bawang merah, beras, telur ayam ras, rekreasi, bubur, bimbingan belajar, rokok kretek, kue kering berminyak.

Sementara komoditas yang mengalami penurunan dan memberikan andil deflasi signifikan antara lain bawang putih, ketimun, kentang, sawi hijau, minyak goreng, apel, kelapa, gula pasir, melon, telepon seluler, semen.

Grafik 2

(5)

Besarnya andil inflasi/deflasi per kelompok pengeluaran pada November 2017 terlihat pada Grafik 3. Andil inflasi diberikan oleh Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,05 persen, Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,08 persen, Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar sebesar 0,03 persen, Kelompok Kesehatan sebesar 0,01 persen, Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga sebesar 0,03 persen, dan Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan sebesar 0,01 persen.

Grafik 3

Andil Inflasi / Deflasi Kelompok Pengeluaran November 2017 (persen)

Inflasi Gabungan November 2017 di Jawa Barat berdasarkan kelompok pengeluaran dan jenis komoditas yang memberikan andil inflasi atau deflasi dapat diuraikan sebagai berikut;

1. Kelompok Bahan Makanan

Kelompok Bahan Makanan mengalami kenaikan IHK dari 138,98 pada Oktober 2017 menjadi 139,33 pada November 2017 atau terjadi inflasi sebesar 0,25 persen. Inflasi pada kelompok ini dipicu oleh kenaikan harga-harga komoditi pada sub kelompok padi-padian, umbi-umbian sebesar 0,61 persen, sub kelompok dagimg & hasilnya sebesar 0,41 persen, sub kelompok ikan segar sebesar 0,35 persen, sub kelompok ikan diawetkan sebesar 0,29 persen, sub kelompok telur, susu & hasilnya sebesar 1,10 persen, sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 2,09 persen, dan sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,66 persen. Sementara yang mengalami deflasi yaitu sub kelompok sayur-sayuran sebesar 1,15 persen, sub kelompok kacang-kacangan sebesar 0,50 persen, sub kelompok buah-buahan sebesar 0,72 persen dan sub kelompok lemak & minyak sebesar 0,96 persen.

Andil deflasi gabungan Jawa Barat untuk Kelompok Bahan Makanan pada November 2017 sebesar 0,05 persen. Adapun komoditas pada Kelompok Bahan Makanan yang mengalami kenaikan harga diantaranya cabe merah, bawang merah, beras, telur ayam ras, daging ayam ras, tomat sayur, daun bawang.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau mengalami inflasi sebesar 0,44 persen. Inflasi tersebut dikarenakan IHK naik dari 131,26 pada Oktober 2017 menjadi 131,84 pada November 2017. Sub kelompok yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok makanan jadi

(6)

sebesar 0,27 persen, dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 1,52 persen. Sementara sub kelompok minuman yang tidak beralkohol deflasi sebesar 0,05 persen.

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau menyumbang andil inflasi sebesar 0,08 persen terhadap inflasi gabungan Jawa Barat November 2017. Adapun komoditas yang mengalami kenaikan harga diantaranya rokok kretek filter, bubur, rokok kretek, kue kering berminyak, rokok putih, siomay, kue basah.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar mengalami kenaikan IHK dari 122,48 pada Oktober 2017 menjadi 122,60 pada November 2017 atau terjadi inflasi sebesar 0,10 persen. Inflasi terjadi pada sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,05 persen, sub kelompok bahan bakar, penerangan & air sebesar 0,04 persen, sub kelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,02 persen dan sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,56 persen.

Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar memberikan andil inflasi sebesar 0,03 persen terhadap gabungan Jawa Barat di November 2017. Adapun komoditas yang mengalami kenaikan harga diantaranya kaso, sabun cream detergen, upah pembantu RT, besi beton, bahan bakar rumah tangga, kaca.

4. Sandang

Kelompok Sandang pada November 2017 mengalami inflasi sebesar 0,10 persen. Inflasi tersebut dikarenakan IHK Kelompok Sandang mengalami kenaikan dari 112,68 pada Oktober 2017 menjadi 112,79 pada November 2017. Inflasi terjadi pada sub kelompok sandang laki-laki sebesar 0,04 persen, sub kelompok sandang wanita sebesar 0,15 persen, sub kelompok sandang anak-anak sebesar 0,03 persen, dan sub kelompok barang pribadi & sandang lainnya sebesar 0,18 persen.

Kelompok Sandang pada November 2017 memberikan andil inflasi sangat kecil terhadap inflasi gabungan Jawa Barat.

5. Kesehatan

Kelompok Kesehatan pada November 2017 mengalami inflasi sebesar 0,20 persen. Inflasi tersebut dikarenakan kenaikan IHK dari 122,64 pada Oktober 2017 menjadi 122,88 pada November 2017. Adapun sub kelompok yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok jasa kesehatan sebesar 0,03 persen, sub kelompok obat-obatan sebesar 0,47 persen, sub kelompok jasa perawatan jasmani sebesar 0,12 persen, dan sub kelompok perawatan jasmani & kosmetika sebesar 0,27 persen.

Kelompok Kesehatan memberikan andil inflasi sebesar 0,01 persen terhadap inflasi gabungan Jawa Barat November 2017. Adapun komoditas yang mengalami kenaikan harga diantaranya sabun mandi, pelembab, pasta gigi, obat gosok,bedak, parfum, vitamin, handbody lotion, tarif rumah sakit.

6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga

Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga November 2017 mengalami inflasi sebesar 0,36 persen. Inflasi tersebut dikarenakan kenaikan indeks dari 121,10 pada Oktober 2017 menjadi 121,54 pada November 2017. Adapun sub kelompok yang mengalami inflasi sub kelompok kursus-kursus/pelatihan sebesar 2,86 persen, dan sub kelompok rekreasi sebesar 0,99 persen. Sementara yang mengalami deflasi yaitu sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan

(7)

Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga memberikan andil inflasi sebesar 0,03 persen terhadap inflasi gabungan Jawa Barat November 2017. Adapun komoditas yang mengalami kenaikan harga diantaranya rekreasi, bimbingan belajar, buku pelajaran universitas, pensil hitam.

7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan pada November 2017 terjadi inflasi sebesar 0,04 persen, atau mengalami kenaikan dari 131,41 pada Oktober 2017 menjadi 131,46 pada November 2017. Inflasi pada kelompok ini disebabkan kenaikan pada sub kelompok transpor sebesar 0,06 persen, dan sub kelompok sarana & penunjang transpor sebesar 0,09 persen. Sementara sub kelompok komunikasi & pengiriman deflasi sebesar 0,06 persen.

Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan memberikan andil inflasi sebesar 0,01 persen terhadap inflasi gabungan Jawa Barat November 2017. Adapun komoditas yang mengalami kenaikan harga diantaranya bensin, sepeda motor, mobil.

(8)

Perbandingan Inflasi 82 Kota IHK di Indonesia Bulan November 2017

Dari 82 kota IHK pada November 2017, sebanyak 68 kota mengalami inflasi dan 14 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Singaraja sebesar 1,80 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Bekasi dan Kota Palopo masing-masing sebesar 0,02 persen. Deflasi terendah terjadi di Kota Tual sebesar 2,74 persen.

(9)

Kota IHK November 2017 Inflasi

November 2017* Tahun 2017 ** Tahun ke tahun***

[1] [2] [3] [4] [5] 1 MEULABOH 130,28 0,88 3,54 3,86 2 BANDA ACEH 124,45 0,30 3,76 4,49 3 LHOKSEUMAWE 126,39 0,31 1,16 3,44 4 SIBOLGA 136,07 1,11 2,69 2,98 5 PEMATANG SIANTAR 135,53 0,32 2,62 3,17 6 MEDAN 136,17 0,40 2,44 2,60 7 PADANGSIDIMPUAN 129,03 0,64 2,93 2,95 8 PADANG 135,33 0,48 1,39 1,45 9 BUKITTINGGI 127,55 0,32 1,00 0,43 10 TEMBILAHAN 134,76 0,51 3,75 3,77 11 PEKANBARU 132,52 0,33 3,57 3,86 12 DUMAI 133,11 0,62 4,29 4,37 13 BUNGO 129,23 0,42 3,92 3,81 14 JAMBI 128,67 0,83 1,15 1,51 15 PALEMBANG 127,73 0,35 2,22 2,90 16 LUBUKLINGGAU 127,76 0,70 3,19 3,30 17 BENGKULU 138,87 0,17 2,84 2,99 18 BANDAR LAMPUNG 130,70 0,21 2,66 3,39 19 METRO 136,88 0,08 2,09 2,22 20 TANJUNG PANDAN 137,50 0,26 2,44 3,36 21 PANGKAL PINANG 135,15 0,12 1,31 3,29 22 BATAM 131,26 0,11 3,39 3,66 23 TANJUNG PINANG 129,18 0,04 2,52 2,74 24 DKI JAKARTA 130,12 0,08 3,05 3,33 25 BOGOR 131,30 0,41 4,15 4,31 26 SUKABUMI 129,47 0,19 3,50 3,97 27 BANDUNG 128,67 0,39 2,71 3,36 28 CIREBON 125,73 0,16 3,77 3,83 29 BEKASI 126,24 0,02 2,58 2,85 30 DEPOK 128,46 0,12 3,31 3,49 31 TASIKMALAYA 128,61 0,13 3,36 3,86 GABUNGAN JAWA BARAT 128,16 0,21 3,06 3,42 32 CILACAP 132,66 0,39 3,79 3,89 33 PURWOKERTO 127,33 0,39 3,33 3,71 34 KUDUS 135,86 0,35 3,55 3,86 35 SURAKARTA 124,84 0,15 1,99 2,29 36 SEMARANG 128,26 0,30 2,95 3,15 37 TEGAL 126,81 0,28 3,53 3,43 38 YOGYAKARTA 127,24 0,20 3,27 3,63 39 JEMBER 126,05 0,34 2,85 3,80 40 BANYUWANGI 125,62 0,33 2,55 3,03 41 SUMENEP 126,65 0,57 2,96 3,51 42 KEDIRI 126,23 0,23 2,99 3,37 43 MALANG 130,45 0,27 3,24 3,84 Tabel 3

Indeks Harga Konsumen Bulan November 2017 dan Perubahannya di 82 kota di Indonesia (IHK 2012=100)

(10)

Kota IHK November 2017 Inflasi

November 2017* Tahun 2017 ** Tahun ke tahun***

[1] [2] [3] [4] [5] 44 PROBOLINGGO 126,13 0,27 2,48 2,86 45 MADIUN 128,01 0,10 4,29 4,76 46 SURABAYA 130,16 0,18 3,49 4,07 47 TANGERANG 137,19 0,36 2,68 3,35 48 CILEGON 137,22 0,34 4,76 5,74 49 SERANG 139,31 0,29 4,73 4,85 50 SINGARAJA 138,11 1,80 2,23 2,88 51 DENPASAR 125,82 0,19 2,21 2,91 52 MATARAM 127,85 0,26 2,86 3,63 53 BIMA 132,55 0,81 2,66 2,93 54 MAUMERE 123,46 0,10 1,31 2,99 55 KUPANG 129,96 0,82 0,69 2,66 56 PONTIANAK 139,31 -0,25 3,35 4,31 57 SINGKAWANG 130,99 -0,36 4,34 5,20 58 SAMPIT 130,37 0,29 2,66 4,00 59 PALANGKARAYA 126,34 0,11 2,42 3,74 60 TANJUNG 128,50 0,42 0,81 1,84 61 BANJARMASIN 130,13 0,05 3,05 3,90 62 BALIKPAPAN 132,94 -0,20 1,03 2,31 63 SAMARINDA 132,61 -0,12 2,93 3,83 64 TARAKAN 139,17 -0,18 1,88 2,30 65 MANADO 128,06 -0,09 1,93 0,38 66 PALU 130,15 -0,14 2,41 3,58 67 BULUKUMBA 135,90 0,19 4,35 4,66 68 WATAMPONE 126,14 0,04 4,88 5,13 69 MAKASSAR 130,67 0,33 3,35 3,65 70 PARE-PARE 124,89 0,16 2,29 2,83 71 PALOPO 127,49 0,02 3,00 3,27 72 KENDARI 124,44 -0,34 2,27 2,40 73 BAU-BAU 131,76 0,41 2,24 2,84 74 GORONTALO 126,08 0,17 3,53 4,02 75 MAMUJU 129,51 0,45 3,18 4,19 76 AMBON 125,37 -0,59 -0,38 0,14 77 TUAL 150,99 -2,74 7,75 9,58 78 TERNATE 131,15 -1,06 0,68 1,00 79 MANOKWARI 124,20 -0,02 1,51 2,71 80 SORONG 128,30 -0,19 1,15 1,61 81 MERAUKE 132,49 0,27 0,28 0,52 82 JAYAPURA 128,81 -0,09 0,12 1,88 NASIONAL 130.35 0.20 2.87 3.30

Keterangan : *) Perubahan IHK Oktober 2017 terhadap IHK September2017 **) Perubahan IHK Oktober2017 terhadap IHK Desember 2016

***) Perubahan IHK Oktober 2017 terhadap IHK Oktober2016

Tabel 3 (lanjutan)

Indeks Harga Konsumen Bulan November 2017 dan Perubahannya di 82 kota di Indonesia (IHK 2012=100)

(11)

Tabel 4

IHK Gabungan Tujuh Kota di Jawa Barat Bulan November 2017 serta Perubahannya, Andil Inflasi / Deflasi Menurut Kelompok / Sub Kelompok Pengeluaran (IHK 2012=100)

Kelompok dan Sub Kelompok

Gabungan 7 Kota IHK di Jawa Barat

IHK Oktober ‘17 IHK November ‘17 Perubahan Indeks (%) Andil (Inflasi/Deflasi(%)

[1] [2] [3] [4] [5]

Umum 127.89 128.16 0.21 0.21

I Bahan Makanan 138.98 139.33 0.25 0.05 1. Padi2-an. Umbi2-an

dan hasil-hasilnya 130.38 131.18 0.61 0.03 2. Daging &

Hasil-hasilnya 127.35 127.87 0.41 0.01 3. Ikan segar 152.25 152.79 0.35 0.01 4. Ikan diawetkan 149.12 149.55 0.29 0.00 5. Telur, susu &

hasil-hasilnya 124.91 126.29 1.10 0.02 6. Sayuran 166.59 164.67 -1.15 -0.03 7. Kacang-kacangan 134.44 133.77 -0.50 -0.01 8. Buah-buahan 162.94 161.77 -0.72 -0.01 9. Bumbu-bumbuan 159.10 162.43 2.09 0.04 10. Lemak dan minyak 113.92 112.83 -0.96 -0.01 11. Bahan Makanan

Lainnya 133.65 134.53 0.66 0.00 II. Makanan Jadi. Minuman.

Rokok & Tembakau 131.26 131.84 0.44 0.08 1. Makanan Jadi 127.65 128.00 0.27 0.03 2. Minuman yang Tidak

Beralkohol 126.12 126.06 -0.05 0.00 3. Tembakau &

Minuman Beralkohol 149.54 151.81 1.52 0.06 III. Perumahan, Air, Listrik, Gas

& Bahan Bakar 122.48 122.60 0.10 0.03 1. Biaya tempat tinggal 112.31 112.37 0.05 0.01 2. Bahan bakar.

penerangan & air 171.36 171.43 0.04 0.00 3. Perlengkapan rumah tangga 109.94 109.96 0.02 0.00 4. Penyelenggaraan rumah tangga 117.64 118.30 0.56 0.02 IV. Sandang 112.68 112.79 0.10 0.00 1. Sandang laki-laki 113.52 113.56 0.04 0.00 2. Sandang wanita 114.33 114.50 0.15 0.00 3. Sandang anak-anak 111.27 111.30 0.03 0.00 4. Barang pribadi dan

sandang lainnya 111.55 111.75 0.18 0.00 V. Kesehatan 122.64 122.88 0.20 0.01 1. Jasa Kesehatan 119.49 119.53 0.03 0.00 2. Obat-obatan 111.13 111.65 0.47 0.00 3. Jasa Perawatan jasmani 132.12 132.28 0.12 0.00 4. Perawatan jasmani dan kosmetik 127.68 128.03 0.27 0.02 VI. Pendidikan. Rekreasi &

Olahraga 121.10 121.54 0.36 0.03 1. Jasa Pendidikan 126.33 126.33 0.00 0.00

(12)

Kelompok dan Sub Kelompok

Gabungan 7 Kota IHK di Jawa Barat

IHK Oktober ‘17 IHK November ‘17 Perubahan Indeks (%) Andil (Inflasi/Deflasi(%)

[1] [2] [3] [4] [5] 2. Kursus-kursus/ pelatihan 130.11 133.83 2.86 0.01 3. Perlengkapan/ Peralatan pendidikan 118.70 118.67 -0.03 0.00 4. Rekreasi 112.23 113.34 0.99 0.02 5. Olah raga 110.62 110.56 -0.05 0.00 VII. Transpor. Komunikasi & Jasa

Keuangan 131.41 131.46 0.04 0.01 1. Transpor 142.59 142.68 0.06 0.01 2. Komunikasi dan

pengiriman 105.67 105.61 -0.06 0.00 3. Sarana dan penunjang

transpor 137.21 137.33 0.09 0.00 4. Jasa Keuangan 115.13 115.13 0.00 0.00

Tabel 4

IHK Gabungan Tujuh Kota di Jawa Barat Bulan November 2017 serta Perubahannya, Andil Inflasi / Deflasi Menurut Kelompok / Sub Kelompok Pengeluaran (IHK 2012=100)

(Lanjutan)

Diterbitkan oleh:

Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang-Undang, hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat

Jl. PHH Mustofa No. 43 Bandung 40124

Ir. Dudung Supriyadi

Kepala Bidang Statistik Distribusi Telepon: (022) 7272595

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Ibnu Maskawaih, akhlak merupakan bentuk jamak dari khuluq yang berarti keadaan jiwa yang mengajak seseorang melakukan perbuatan-perbuatan tanpa memikirkan

Pengembangan kurikulum diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sebagai guru kelas Sekolah Dasar yang berkemampuan mengajar dari kelas 1-6 SD, yang mempunyai

Jadi tegasnya yang dimaksud dengan judul pada skripsi ini adalah usaha-usaha atau tindakan untuk memecahkan persoalan yang dilakukan guru pendidikan agama Islam terhadap perilaku

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Sosial Responsibility (CSR) merupakan komitmen perusahaan atau dunia usaha untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi yang

Kawasan hutan dan areal perkebunan gampong Pasir Belo terletak di dalam KEL dengan status lahan APL (Areal Penggunaan Lain), sebahagian besar hutan yang baru

Panti Jompo kelas premium memiliki fasilitas lebih banyak dan perawatan yang lebih baik, di lingkungan yang aman untuk membantu warga lansia dapat hidup

x Produk model TASC untuk meningkatkan kemampuan mencipta peserta didik dalam fisika yang dihasilkan telah memenuhi kategori valid, terbaca, dan praktis namun belum

Larik pertama ungkapan seloko di atas yaitu perampokan yang dilakukan didaerah pemukiman penduduk. Jenis kehatan ini dianggap melanggar hukum dan akan dikenakan sanksi