• Tidak ada hasil yang ditemukan

yang berorientasi pada metode eksperimen atau demonstrasi secara praktis akan Pada Gambar 3 diperlihatkan bahwa fasilitas belajar berperan penting

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "yang berorientasi pada metode eksperimen atau demonstrasi secara praktis akan Pada Gambar 3 diperlihatkan bahwa fasilitas belajar berperan penting"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

yang berorientasi pada metode eksperimen atau demonstrasi secara praktis akan membutuhkan peralatan praktikum yang memadai.

Pada Gambar 3 diperlihatkan bahwa fasilitas belajar berperan penting dalam mendukung pengembangan strategi belajar peserta didik untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Ketersediaan fasilitas pembelajaran yang memadai akan menunjang pengembangan strategi pembelajaran yang variatif, efektif dan efisien, sesuai dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan. Dengan kata lain, fasilitas pendidikan/pembelajaran merupakan salah satu kunci keberhasilan program pembelajaran.

(2)

Gambar 4. Tahapan pelaksanaan penelitian

2. Pengembangan alat percobaan

Pengembangan alat percobaan meliputi dua aspek kegiatan, yakni perancangan dan pembuatan prototip meja rotasi. Meja rotasi yang dikembangkan yang merupakan modifikasi dari meja rotasi standar.

3. Validasi-I

Validasi yang dilakukan pada tahap pertama adalah validasi empirik, untuk mengetahui keberfiingsian model alat dengan mengacu pada fimgsi meja

(3)

rotasi standar. Kelemahan atau kckurangan yang ditemui pada tahap ini akan dikoreksi sebelum dilanjutkan pada langkah berikutnya.

4. Diversifikasi percobaim

Diversifikasi percobaan adalah pengembangan/ pengayaan materi percobaan yang dapat dilaksanakan dengan menggunakan prototip meja rotasi. Identifikasi materi percobaan dilakukan dengan meneiaah konsep-konsep yang relevan dengan karakteristik prototip meja rotasi.

5. Validasi-II

Validasi tahap kedua ini dilakukan untuk mengetahui validitas empirik prototip meja rotasi terhadap materi percobaan yang dikembangkan. Kelemahan-kelemahan pada alat yang ditemukan pada pengujian ini akan dikoreksi sebelum

dilanjutkan pada tahap berikutnya. . '

6. Pengembangan perangkat percobaan

Pengembangan perangkat percobaan pada langkah ini dimaksudkan untuk merancang draft panduan pengoperasian meja rotasi penelitian dan panduan percobaan sebagai pelengkap meja rotasi. Perangkat penyerta alat percobaan disusun berdasarkan pengalaman dan temuan-temuan yang diperoleh dalam uji validitas empirik pada validasi tahap I dan I I .

7. Validasi-lII

Validasi tahap ketiga ditujukan untuk menilai validitas isi, konstruksi dan empiris perangkat percobaan, yakni prototip meja rotasi dan buku panduannya.

(4)

Kelemahan dan kekurangan yang ditemukan pada tahap ini akan dikoreksi/ direvisi sebelum dilanjutkan pada tahap berikutnya.

8. Uji praktikalitas

Uji praktikalitas perangkat percobaan dilakukan meialui ujicoba terbatas dengan melibatkan praktikan dari kalangan siswa SMA dan mahasiswa. Indikator yang digunakan untuk pengujian aspek ini adalah praktikalitas empirik dan opini praktikan. Perbaikan dan penyempumaan perangkat dilakukan hingga diperoleh hasil yang memadai. ^

9. Hasil akhir

Hasil akhir yang diharapkan dari penelitian ini adalah perangkat percobaan konsep rotasi yang efektif, yang terdiri dari prototip meja rotasi, panduan pengoperasian, dan panduan percobaan, yang disertai dengan deskripsi konsep-konsep pelajaran yang relevan dengan materi percobaan.

3.2 Definisi Operasional

Variabel yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari perangkat percobaan sebagai variabel bebas, dan efektivitas perangkat tersebut sebagai variabel terikat. Penjelasan variabel-variabel dimaksud adalah sebagai berikut;

1. Perangkat percobaan

Perangkat percobaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seperangkat alat bantu yang digunakan dalam melakukan percobaan. Perangkat percobaan yang dikembangkan dalam penelitian ini terdiri dua komponen, yaitu;

(5)

a) Model alat, berupa prototip meja rotasi b) Buku panduan penggunaan meja rotasi

Buku panduan penggunaan yang dikembangkan dalam penelitian ini merupakan penyerta dari prototip meja rotasi, yang terdiri dari tiga bagian, yaitu ; I ) Deskripsi prototip meja rotasi, 2) Panduan pengoperasian, 3) Panduan percobaan, dan 4) Deskripsi materi pokok pelajaran.

2. Efektivitas

Efektivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kelayakan perangkat yang dikembangkan untuk digunakan dalam melaksanakan percobaan/eksperimen. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan validitas dan praktikalitas instrumen yang dikembangkan dalam penelitian. Indikator efektivitas dalam penelitian ini adalah indeks validitas dan praktikalitas yang diukur pada meialui ujicoba.

3.3 Rancangan Perangkat Percobaan

Perangkat percobaan yang dikembangkan dalam penelitian ini terdiri dari dua komponen, yakni Prototip Meja Rotasi dan Buku Panduan Penggunaan meja rotasi.

1. Rancangan prototip meja rotasi

Meja rotasi yang dikembangkan dalam penelitian ini merupakan modifikasi dari meja rotasi standar. Sebagai acuan dalam pengembangan meja rotasi penelitian ini, karakteristik yang menjadi perhatian utama adalah:

(6)

b. Variasi frekuensi cakram c. Keterukuran frekuensi cakram d. Kehomogenan bahan cakram e. Kesederhanaan konstruksi f. Kesederhanaan komponen dasar g. Kemudahan pengamatan gejala

Meja rotasi percobaan yang dikembangkan dalam penelitian ini terdiri dari dua komponen, yakni komponen utama berupa cakram rotasi, dan perangkat pelengkap berupa elemen-elemen pendukung yang disesuaikan untuk setiap butir percobaan yang dikembangkan. Rancangan dasar komponen utama meja rotasi adalah seperti pada Gambar 5. Rancangan ini secara umum dibuat dengan berorientasi pada meja rotasi standar dengan beberapa modifikasi sesuai dengan komponen-komponen peralatan yang dapat diperoleh di pasaran.

cakram mistar layar counter pengatur frekuensi

mfmm

1 1 11 1 ^ ^

poll bantalan ban motor adaptor

(7)

Pada rancangan ini, bahan yang dipilih untuk pembuatan cakram rotasi adalah aklirik transparan yang dilengkapi mistar pada bagian bawahnya. Cakram pada meja rotasi ini diputar oleh motor listrik, yang frekuensinya hams dapat divariasikan. Karena itu, masukan ams listrik dilengkapi dengan potensiometer yang sekaligus berfimgsi sebagai pengatur frekuensi. Skema elektronik pada meja ritasi penelitian ini dirancang seperti pada Gambar 6.

Gambar 6. Skema elektronik meja rotasi

Keterangan: (1) Sumber tegangan, (2) Lampu indikator, (3) Potensiometer, (4) Transformator, (5) Dioda, (6) Kapasitor, (7) Motor (8) Alternator, (9) Avometer.

2. Rancangan buku panduan penggunaan meja rotasi

Buku panduan penggunaan meja rotasi mempakan modul penyerta meja rotasi yang dimaksudkan sebagai pedoman umu pengembangan penggunaannya dalam proses pembelajaran. Kerangka dasar pengembangan buku ini terdiri dari empat bagian, yakni: penjelasan tentang konstmksi dan spesifikasi alat, panduan pengoperasian, panduan percobaan, dan deskripsi materi pelajaran.

(8)

3.4 Pengujian Efektivitas Perangkat F'crcobaan

Pengujian perangkat percobaan dalam penelitian ini dilakukan terhadap dua komponen, yaitu prototip meja rotasi, dan buku panduan penggunaan meja rotasi. Efektifitas perangkat percobaan meja rotasi dalam penelitian ini ditentukan oleh dua aspek, yakni aspek validitas dan aspek praktikalitas. Adapun pengukuran pada kedua komponen tersebut adalah sebagai berikut.

1. Efektivitas prototip meja rotasi

a. Validitas

Validasi meja rotasi dilakukan pada dua aspek, yakni vaUdasi isi dan validasi empirik. Indikator-indikator penilaian yang pada komponen ini adalah sebagai berikut.

1) Validitas isi

Penilaian validitas isi dilakukan oleh 4 validator/observer, yang sekaligus bertindak sebagai kontributor dalam pengembangan instrumen. Penilaian pada aspek ini meliputi 8 indikator, yang meliputi: 1) keberfiingsian, 2) ukuran, 3) kesederhanaan, 4) kemudahan, 5) keamanan, 6) ketepatan, 7), nilai ekonomis, dan 8) nilai edukatif dan psikologis.

2) Validitas empiris

Validitas empiris meja rotasi penelitian ditentukan dengan menggunakan dua indikator, yakni akurasi dan presisi pengukuran pada 12 butir materi percobaan.

(9)

b. Praktikalitas meja rotasi

Praktikalitas diartikan sebagai tingkat kemudahan penggunaan perangkat percobaan oleh praktikan. Penilaian praktikalitas perangkat praktikum dilakukan meialui dua aspek, yakni:

1) Praktikalitas empiris

Penilaian Praktikalitas empiris dilakukan oleh observer meialui pengamatan terhadap aktivitas praktikan dalam ujicoba praktikum terbatas. Penilaian pada aspek ini meliputi 4 indikator, yang meliputi: a) Kemudahan penyiapan instrumen, b) Kemudahan mengoperasikan instrumen, c) Kemudahan pengemasan instrumen, d) Kesesuaian waktu terhadap tingkat kesulitan konsep.

2) Penilaian praktikalitas oleh praktikan

Penilaian praktikalitas perangkat percobaan oleh praktikan meliputi lima indikator, yang meliputi: a) Kemudahan mempersiapkan alat, b) Kemudahan dalam mengoperasikan alat, c) Kemudahan dalam mengamati gejala fisis, d) Kemudahan melakukan pengukuran terhadap besaran yang diamati, dan e) Kemudahan memahami konsep materi percobaan.

2. Efektivitas panduan percobaan

Penilaian efektivitas buku panduan penggunaan meja rotasi ditentukan oleh validitas dan praktikalitasnya. Penilaian pada kedua aspek ini dilakukan dengan cara sebagai berikut.

(10)

a. Validitas • > = i

Validasi panduan penggunaan meja rotasi dilakukan pada dua aspek, yakni validitas isi dan validitas konstruksi. Indikator yang digunakan untuk menentukan validitas isi meliputi; 1) Kesesuaian instruksi dengan tujuan percobaan, dan 2) Kesesuaian hirarkis langkah-langkah percobaan dengan konsep yang dipelajari. Adapun indikator validitas konstruksi meliputi; I ) Kejelasan instruksi, 2) Format penulisan, dan 3) Tata bahasa penulisan.

b. Praktikalitas ' ;

Penilaian praktikalitas panduan penggunaan meja rotasi dilakukan meialui dua aspek, yakni:

1) Praktikalitas empiris

Praktikalitas empiris dilakukan meialui pengamatan oleh observer terhadap aktivitas praktikan dalam pelaksanaan ujicoba terbatas. Aspek yang diamati pada penilaian ini meliputi pemahaman praktikan terhadap isi panduan penggunaan meja rotasi.

2) Penilaian oleh praktikan

Penilaian praktikalitas panduan penggunaan meja rotasi dilakukan meialui respon praktikan. Respon praktikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapat atau penilaian praktikan terhadap isi panduan penggunaan meja rotasi yang digunakan dalam ujicoba praktikum terbatas. Adapun indikator respon praktikan terhadap panduan percobaan meliputi; 1) Isi buku panduan. 2) Instruksi penggunaan alat, 3) Urutan langkah-langkah kegiatan.

(11)

3.5 Instrumen Penelitian

Instaimen pengambilan data yang dikembangkan dalam penelitian ini terdiri dari instrumen pengujian efektivitas prototip meja rotasi dan buku panduan penggunaan meja rotasi.

1. Instrumen pengujian efektivitas prototip meja rotasi Instrumen untuk penilaian aspek ini adalah:

a. Lembar penilaian validitas isi prototip meja rotasi (Tabel 18) b. Lembar panduan penilaian validitas empirik meja rotasi (Tabel 19) 0. Lembar panduan observasi penilaian praktikalitas meja rotasi (Tabel 20) d. Angket penilaian praktikalitas oleh praktikan (Tabel 21)

2. Instrumen pengujian efektivitas buku panduan Instrumen untuk penilaian pada aspek ini adalah:

a. Lembar f)enilaian validitas panduan penggunaan meja rotasi (Tabel 22) b. Lembar penilaian praktikalitas buku panduan oleh praktikan (Tabel 23) Instrumen penelitian selengkapnya dimuat pada Lampiran 2.

3.6 Telmik Pengumpulan Data

Untuk menguji efektivitas perangkat percobaan penelitian, data yang diperlukan dikumpulkan meialui tiga cara, yakni Uji Empirik, Observasi, dan Angket.

(12)

1. Uji empiris

Uji empirilc diialcukan meialui ujicoba di laboratorium untuk memperoleh data pengamatan dan pengukuran. Data ini digunakan untuk menilai validitas empirik, yakni akurasi dan presisi hasil ukur dengan menggunakan instrumen meja rotasi.

2. Observasi

Teknik observasi dilakukan untuk mengumpulkan data tentang validitas isi perangkat praktikum dan penilaian praktikaitas empiris. Penilaian validitas isi dilakukan oleh validator meialui peragaan oleh peneliti, sedangkan penilaian praktikalitas dilakukan meialui ujicoba paktikum terbatas.

3. Angket

Penggunaan angket dilakukan untuk mengumpulkan penilaian/opini praktikan dalam menggunakan instrumen meja rotasi. Data ini digunakan untuk menentukan praktikalitas perangkat percobaan.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, yakni dengan cara menghitung indeks dari setiap indikator efektivitas instrumen percobaan. Indikator-indikator yang digunakan untuk menentukan efektifitas instrumen percobaan dalam penelitian ini adalah validitas dan praktikalitas dari setiap komponen yang diuji.

(13)

1. Pcnentuan efektifitas meja rotasi

Dalam penelitian ini, efektifitas meja rotasi ditentukan oleh indeks validitas dan praktikalitas hasil ujicoba. Meja rotasi dinyatakan efektif apabila memiliki validitas dan praktikalitas yang tinggi atau sangat tinggi. Untuk menyatakan tingkat efektivitas, dilakukan pengkategorian seperti pada Tabel 3. Tabel 3. Kategori efektifitas perangkat percobaan

No Validitas Praktikalitas Efektivitas

1 ST ST ST 2 ST T T 3 ST R R 4 ST SR R 5 T T T 6 T R R 7 T SR R 9 R R R 10 R SR SR 11 SR SR SR Keterangan:

ST= Sangat tinggi, T= Tinggi, R= Rendah, SR= Sangat Rendah

2. Pengujian validitas meja rotasi

a. Validitas isi • Validitas isi dari perangkat percobaan ditentukan oleh nilai rata-rata skor

yang diberikan pada observasi oleh validator. Pengkategorian pada aspek ini dimuat pada Tabel 4.

(14)

Tabel 4. Kategori Validitas Isi

Interval Rata-rata skor Kategori

> 3 , 5 - 4 Sangat tinggi > 2 , 5 - < 3 , 5 Tinggi > 1,5 - <2,5 Rendah <1,5 Sangat Rendah (Sustini, 2002) b. Validitas empiris

Validitas empiris ditentukan oleh indeks Presisi dan Akurasi hasil uji empirik. Dalam hal ini, instrumen dinyatakan valid j i k a memiliki presisi dan akurasi yang tinggi atau sangat tinggi.

I ) Akurasi

Akurasi diartikan sebagai ketepatan hasil pengukuran dibandingkan dengan nilai standar sebagai acuannya.

Tabel 5. Kategori Akurasi Pengukuran

Indeks Akurasi Kategori > 0 , 9 5 - 1 Sangat tinggi

> 0,9 - < 0,95 Tinggi

> 0,85 - < 0,90 Rendah

<0,85 Sangat Rendah

(Sustini, 2002)

(15)

Dengan: Ax menyatakan x^ - x , Ax menyatakan ketidakpaslian mutlak, x

menyatakan nilai rata-rata data hasil percobaan, dan subskrip / menyatakan nomor urut data pengukuran.

2) Presisi

Presisi (P) diartikan sebagai ketelitian hasil pengukuran. Kategori presisi perangkat praktikum dimuat pada Tabel 6.

Tabel 6. Kategori Presisi Pengukuran

Indeks Presisi Kategori > 0 , 9 5 - 1 Sangat tinggi

> 0,9 - < 0,95 Tinggi

>0,85 - <0,90 Rendah

<0,85 Sangat Rendah

(Sustini, 2002)

Persamaan untuk menghitung indeks presisi (P) instrumen percobaan adalah:

P= 1-KR

Ax Dimana KR menyatakan Ketidak pastian relatif = —

x

3. Pengujian validitas buku panduan

Validitas dari buku panduan perangkat percobaan ditentukan oleh nilai rata-rata skor yang diberikan pada observasi oleh validator. Pengkategorian pada aspek ini dimuat pada Tabel 7.

(16)

Tabel 7. Kategori validitas buku panduan

Interval Rata-rata skor Kategori

> 3,5 - 4 Sangat tinggi > 2,5 - < 3,5 Tinggi > 1,5 - <2,5 Rendah <1,5 Sangat Rendah (Sustini, 2002) 3. Praktikalitas

Praktikalitas diartikan sebagai tingkat kemudahan dalam penggunaan perangkat percobaan. Indeks praktikalitas perangkat percobaan ditentukan oleh skor hasil observasi terhadap aktivitas praktikan dan respon praktikan. Kategori praktikalitas instrumen percobaan adalah seperti pada Tabel 8.

Tabel 8. Kategori Praktikalitas

Indeks praktikalitas Kategori

> 3,5 - 4 Sangat tinggi

> 2,5 - < 3 , 5 Tinggi

>1,5 - <2,5 Rendah

<1,5 Sangat Rendah

(Sustini, 2002)

Berdasarkan Tabel 8, perangkat praktikum penelitian dinyatakan bernilai praktis jika indeks praktikalitasnya bcrada pada kategori tinggi atau sangat tinggi.

(17)

3.8 Kriteria Penarikan Kesimpulan

Kriteria penarikan kesimpulan penelitian ini ditetapkan sebagai berikut; Perangkat percobaan yang dikembangkan dalam penelitian ini dinyatakan efektif pada kategori yang bersesuaian untuk setiap butir materi percobaan yang diidentifikasi, j i k a memiliki validitas dan praktikalitas yang tinggi atau sangat tinggi.

Gambar

Gambar 4. Tahapan pelaksanaan penelitian
Gambar 6. Skema elektronik meja rotasi
Tabel 3. Kategori efektifitas perangkat percobaan
Tabel 4. Kategori Validitas Isi
+3

Referensi

Dokumen terkait

1. Keputusan Gubernur tentang Penetapan Status Siaga Darurat Penanganan Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan/Atau Lahan di Kalimantan Selatan. Penetapan Status Siaga

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 ayat (3) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.01/Menhut- II/2009 tentang Penyelenggaraan Perbenihan Tanaman Hutan,

8 Permainan Objek Tersembunyi bersifat interaktif dan dapat menarik minat saya 4.34 .78 9 Saya berasa seronok bermain permainan Objek Tersembunyi 4.28 .95 10 Saya berasa

1) Membandingkan waktu bebann rasional fasilitas yang ditambahkan dengan waktu penyiapan dengan jam operasi biasa. Perbandingan ini dilakukan untuk mengidentifikasi

Jenis penelitian ini bersifat deskriptif yaitu melihat gambaran faktor-faktor kejadian hiperemesis gravidarum pada ibu hamil trimester pertama di RSKDIA Siti Fatimah

(1) Pernyataan untuk menjadi Warga Negm Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 disampaikan oleh Pemohon secara tertulis dalam bahasa Indonesia di atas

dalam jaringan tanaman yang disebut sebagai fase patogenesa, sedangkan pada fase saprogenesa merupakan fase bertahan yang diakibatkan tidak adanya inang, hidup

pelaksanaan rehabilitasi yang dilakukan oleh pekerja sosial di pusat layanan anak terpadu kota Pontianak dalam bentuk pemberian bimbingan yang disesuaikan