• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESAIN PENELITIAN. ketika itu, Ir. Sutami mengusulkan pendirian sebuah persero untuk mengelola

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III DESAIN PENELITIAN. ketika itu, Ir. Sutami mengusulkan pendirian sebuah persero untuk mengelola"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Jasa Marga PERSERO cabang Purbaleunyi. Jasa Marga didirikan tahun 1978 ketika jalan bebas hambatan pertama yang menghubungkan jakarta dengan Bogor selesai dibangun. Dengan pertimbangan agar biaya pengoperasian dan pemeliharaan ruas jalan tersebut dapat dilakukan secara mandiri tanpa membebani anggaran Pemerintah, Menteri Pekerjaan Umum ketika itu, Ir. Sutami mengusulkan pendirian sebuah persero untuk mengelola jalan tersebut. Terbitlah Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1978 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk pendirian persero.

PT Jasa Marga (Persero) dibentuk pada tanggal 1 Maret 1978 dengan tujuan menyelenggarakan jalan tol di Indonesia. Pada tanggal 9 Maret 1978, Presiden Soeharto meresmikan jalan tol tersebut sebagai jalan tol pertama di Indonesia yang diberi nama Jagorawi dengan karyawan 200 orang.

Sejak saat itu Jasa Marga bersama pemerintah terus membangun jalan-jalan tol baru di wilayah Jabotabek, Bandung, Cirebon, Semarang, Surabaya dan Medan. Sampai dengan akhir tahun 80-an, Jasa Marga adalah satu-satunya penyelenggara jalan tol di Indonesia, hingga kemudian Pemerintah mengundang pula investor swasta. yang berfungsi sebagai regulator menjadi investor jalan tol dari Pemerintah. Jasa Marga siap bersaing dengan investor jalan tol swasta dalam membangun, mengoperasikan dan memelihara jalan tol.

(2)

Dan adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah karyawan pada bagian Non Operasional. Dalam hal ini penulis mencoba menganalisis sampai sejauh mana Penghargaan (X) yang diberikan perusahaan dan berpengaruh terhadap komitmen Karyawan (Y).

3.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Pengumpulan data melalui kuesioner berdasarkan karakteristik responden dari segi jenis kelamin diperoleh hasil seperti pada tabel berikut:

Tabel 3. 1

Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1. Pria 40 73%

2. Wanita 15 27%

Total 55 100%

Sumber: Data hasil penyebaran angket

Hasil pengolahan data dari 55 responden karyawan PT Jasa Marga Persero Cabang purbaleunyi terdapat 40 orang responden yang berjenis kelamin pria, sedangkan responden wanita berjumlah 15 orang. Jika dilihat dari persentasenya jumlah karyawan PT Jasa Marga Persero Cabang purbaleunyi Bandung lebih didominasi oleh pegawai pria, yaitu dengan persentase sebanyak 73% sedangkan wanita hanya 27%. Hal ini dikarenakan perusahaan membutuhkan banyak tenaga kerja laki-laki yang bisa mengoperasikan alat-alat produksi yang berat.

(3)

3.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Hasil pengumpulan data 55 responden dari segi usia diperoleh rincian seperti pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3. 2

Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Persentase

1. 20-35 20 36%

2. 36-45 13 24%

3. 46-55 22 40%

Total 55 100 %

Sumber: Data hasil penyebaran angket

Hasil pengolahan data karakteristik responden berdasarkan usia menunjukkan bahwa mayoritas responden berada pada kelompok usia 46 sampai 55 tahun berjumlah 22 orang dengan persentase sebanyak 40%.

Terdapat keyakinan meluas bahwa kinerja merosot dengan meningkatnya usia. Umumnya, karyawan tua mempunyai tingkat keabsenan lebih rendah dibandingkan dengan karyawan lebih muda. Meski demikian, mereka memiliki karyawan yang berloyalitas tinggi walaupun memang pada usia di atas 46 tahun dapat dikatakan sudah kurang produktif jika dilihat dari kondisi fisik.

3.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Pengumpulan data karakteristik responden berdasarkan data karakteristik responden berdasarkan jenjang pendidikan menghasilkan gambaran seperti terlihat pada tabel berikut :

(4)

Tabel 3. 3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan

No. Usia Jumlah Persentase

1. SMU/Sederajat 35 64%

2. Diploma 9 16%

3. S1 8 15%

4. S2 3 5%

Total 55 100 %

Sumber: Data hasil penyebaran angket

Dari tabel yang memperlihatkan 55 responden, diperoleh gambaran bahwa mayoritas para karyawan Divisi Produksi PT Jasa Marga Persero cabang purbaleunyi, berada pada jenjang pendidikan SMU/Sederajat, yakni sebanyak 35 orang dengan persentase sebesar 64 %. Jenjang pendidikan yang dimiliki oleh karyawan akan banyak mempengaruhi pola pikir serta pola perilaku dari karyawan tersebut dalam melaksanakan tugas-tugasnya, semakin tinggi pendidikan yang dimiliki oleh karyawan maka pola pikir dan perilakunya akan semakin matang.

3.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Pengumpulan data karakteristik responden berdasarkan data karakteristik responden berdasarkan Masa Kerja menghasilkan gambaran seperti terlihat pada tabel berikut :

Tabel 3. 4

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

No. Masa Kerja Jumlah Persentase

1. <1 Tahun 21 38%

2. >2 Tahun 11 20%

3. 3-5 Tahun 23 42%

Total 55 100%

(5)

Dari tabel yang memperlihatkan 55 responden, diperoleh gambaran bahwa mayoritas para karyawan PT Jasa Marga Persero Cabang purbaleunyi, berada pada masa kerja >3-5 Tahun, yakni sebanyak 23 orang dengan persentase sebesar 42%.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian diperlukan dalam pelaksanaan suatu penelitian karena dapat mengarahkan dan sebagai pedoman dalam kegiatan penelitian sehingga dengan penggunaan metode yang tepat, tujuan penelitian dapat tercapai.

Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang diambil dalam suatu penelitian, meliputi : pengumpulan, penyusunan dan penganalisaan serta penginterpretasian data sehingga peneliti dapat memecahkan masalah penelitian tersebut secara sistematis. Suharsimi Arikunto (2002 : 136) mengemukakan bahwa :

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitianya. Variasi metode yang dimaksud adalah : angket, wawancara, pengamatan atau obesrvasi, tes, dokumentasi.

Mengacu pada pendapat di atas, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang ditunjang dengan studi kepustakaan.

(6)

a. Metode deskriptif

Metode deskriptif merupakan suatu metode yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui alternatif pemecahan masalah atau kejadian yang sedang terjadi sekarang.

Moh. Nazir (1985 : 63) mengartikan metode deskriptif itu sebagai :

Suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dan tujuan dari metode deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau tulisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Ciri-ciri dari metode deskriptif sendiri dikemukakan oleh Winarno Surakhmad (1985 : 139-140) adalah sebagai berikut :

1) Memusatkan diri pada pemecahan-pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang/ pada masalah-masalah yang actual

2) Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa. Oleh karenanya metode ini sering disebut metode analisa.

3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Definisi variabel merupakan petunjuk pelaksana bagaimana

mendeskripsikan masalah yang hendak diungkap. Variabel menurut Sugiyono (2004 : 39) adalah: “Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

(7)

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah penghargaan. 2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah komitmen karyawan.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah variabel penghargaan. Sedangkan yang menjadi variabel terikatnya yaitu variabel komitmen karyawan.

3.3.1 Operasionalisasi Variabel Penghargaan

Penghargaan dalam penelitian ini merupakan variable bebas (X). Menurut Sarwoto dalam (2000:144), “penghargaan adalah sebagai sarana motivasi dapat diberikan batasan perangsang ataupun pendorong yang diberikan dengan sengaja kepada pekerja agar dalam diri mereka timbul semangat yang lebih besar untuk berprestasi bagi organisasi”.

Untuk lebih jelasnya, maka penulis akan menggambarkan seara rinci operasionalisasi variabel sebagai berikut:

Indikator variabel penghargaan terbagi menjadi dua yaitu material (tunjangan, bonus, dan jaminan sosial dan non material (promosi jabatan dan pemberian piagam penghargaan).

(8)

Tabel 3.5

Operasionalisasi Variabel Penghargaan

Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item Pengahargaan (variable X) “ adalah sebagai sarana motivasi dapat diberikan batasan perangsang ataupun pendorong yang diberikan dengan sengaja kepada pekerja agar dalam diri mereka timbul semangat yang lebih besar untuk berprestasi bagi organisasi” (Sarwoto dalam (2000:144))

1. 1. Tunjangan  Tingkat kesesuaian pemberian tunjangan berdasarkan posisi/jabatan dalam organisasi perusahaan  Tingkat pemberian tunjangan sebagai balas jasa atas motivasi dan kinerja karyawan

Ordinal 1

2

2. 2. Bonus  Tingkat pemberian

bonus sebagai balas jasa atas hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan

 Tingkat besaran bonus yang diberikan sesuai dengan capaian kinerja dan prestasi karyawan  Tingkat kesesuaian pemberian bonus sesuai posisi/jabatan dalam organisasi perusahaan Ordinal 3 4 5 3. Jaminan sosial  Tingkat kesesuaian atas jaminan yang dibagikan secara kolektif

 Tingkat pemberian jaminan diberikan sesuai jabatan dalam organisasi Ordinal 6 7 4. Promosi jabatan  Tingkat kesesuaian penilaian prestasi karyawan oleh perusahaan dalam Ordinal 8

(9)

promosi jabatan  Tingkat loyalitas dan

partisipasi aktif pada perusahaan 9 5. Pemberian piagam penghargaan  Tingkat pemberian penghargaan terhadap karyawan yang berprestasi  Tingkat loyalitas karyawan pada perusahaan Ordinal 10 11

3.3.2 Operasional Variabel Komitmen Karyawan

Komitmen karyawan dalam penelitian ini merupakan variabel bebas (Y). Adalah keinginan karyawan untuk tetap mempertahankan keanggotaan dirinya dalam organisasi dan bersedia melakukan usaha yang tinggi bagi pencapaian tujuan organisasi. Untuk mengukur komitmen karyawan maka dapat menggunakan beberapa indikator menurut Allen dan Meyer (dalam Luthans, dikutip oleh Hatmoko, 2006:249), yaitu: 1) Affective commitment, 2) Notmative commitment, dan 3) Continuance commitmen

(10)

Tabel 3. 6

Operasional Variabel Komitmen Karyawan

Variabel Indikator Ukuran Skala No. Item

Komitmen Karyawan (Variabel Y) Adalah keinginan karyawan untuk tetap mempertahankan keanggotaan dirinya dalam organisasi dan bersedia melakukan usaha yang tinggi bagi pencapaian tujuan organisasi (Allen dan Meyer dalam Luthans, 2006:249) 1. Komitmen Afektif (Affective Commtment)  Tingkat kepercayaan terhadap tujuan perusahaan  Tingkat penerimaan terhadap nilai-nilai perusahaan.  Tingkat kesediaan untuk terlibat dalam organisasi

 Tingkat keinginan untuk tetap bekerja di perusahaan.  Merasa senang dan

bangga terhadap perusahaan Ordinal 1 2 3 4 5 2. Komitmen Normatif (Normative Commitment)  Menjunjung tinggi tugas dan kewajiban yang diberikan  Tingkat tanggung jawab terhadap pekerjaan.  Mempertahankan citra positif perusahaan Ordinal 6 7 8 3. Komitmen berkelanjutan (Continuance Commitment)  Tingkat loyalitas pada perusahaan  Tingkat kemampuan mempertimbangkan manfaat yang diperoleh jika bekerja dalam jangka waktu yang lama  Tetap bertahan berdasarkan kontribusi yang Ordinal 9 10 11

(11)

diberikan

3.4 Sumber Data Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:129) mengemukakan bahwa “Sumber data penelitian adalah sumber-sumber di mana data yang dibutuhkan untuk penelitian tersebut dapat diperoleh, baik secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan objek penelitian”. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan sumber data seperti di bawah ini :

a. Sumber data primer

Sumber data primer merupakan sumber data yang diperoleh dari subjek yang berhubungan langsung dengan objek penelitian, data tersebut kemudian dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti.

Dalam penelitian ini, data primer diperoleh melalui penyebaran angket kepada sampel yang telah ditetapkan, yaitu orang-orang yang dianggap dapat mewakili dan representatif dalam menghasilkan data penelitian dan wawancara dengan pihak-pihak yang berhubungan langsung dalam memberikan penjelasan mengenai penghargaan dan komitmen karyawan di PT Jasa Marga Persero cabang Purbaleunyi.

b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber data penelitian yang subjeknya tidak berhubungan langsung dengan masalah penelitian, tetapi sifatnya membantu dan dapat memberikan informasi untuk bahan penelitian. Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti, materi-materi, lampiran dan data empirik baik yang terdapat di perusahaan maupun di perpustakaan, serta

(12)

informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Hal ini dimaksudkan untuk mencari dasar pemikiran atau teori yang dapat mendukung penelitian ini.

3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 3.5.1 Populasi

Untuk mengumpulkan data yang akan diolah dan dianalisis, kita perlu menentukan populasi terlebih dahulu. Pengertian populasi menurut Suharsimi Arikunto (2002:108) adalah sebagai berikut: “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang ingin mengadakan penelitian di wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.” Berdasarkan penelitian di atas yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan non operasional di PT Jasa Marga Persero cabang Purbaleunyi 121 orang. Gambaran tentang jumlah populasi penelitian tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 3.7

Jumlah Populasi Penelitian

Seluruh karyawan Jasa marga Persero cabang Purbaleunyi non operasional

No. Bagian Jumlah Pegawai

1. Sekretariat perusahaan 10 orang

2. Biro manajemen sumber daya manusia 35 orang

3. Divisi manejemen operasi 25 orang

4. Divisi pengembangan jalan tol 38 orang

5. Biro perencanaan pengembangan 13 orang

Jumlah Total Pegawai 121 Orang

(13)

3.5.2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak mungkin suatu populasi dapat diteliti, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya karena keterbatasan biaya, tenaga dan waktu yang tersedia. Oleh sebab itu, peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang lebih ditentukan dengan catatan bagian yang diambil tersebut dapat mewakili yang lainnya. Pengambilan sebagian subjek dari populasi dinamakan sampel.

Menurut Sugiyono (2004:73) Sampel adalah: “Bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Bila populasi besar dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.

Untuk menentukan besarnya sampel, maka peneliti mengacu pada pendapat Winarno Surakhmad yang dikutip oleh Riduwan (2006 : 65) : “Apabila ukuran populasi sebanyak kurang lebih dari 100, maka pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi. Apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 1000, ukuran sampel diharapkan sekurang-kurangnya 15% dari ukuran populasi.

Mengingat pada struktur PT. Jasa Marga Persero cabang Purbaleunyi ini terdapat Lima bagian (strata), maka penulis menggunakan teknik sampel Proporsional Random Sampling karena ukuran sampel dialokasikan secara proposional menurut banyaknya unit sampling dalam strata (ukuran strata).

Agar memudahkan proses penelitian, maka ukuran sampel dihitung berdasarkan formulasi yang dikemukakan Sugiyono yang dikutip oleh Riduwan (2006:65), sebagai berikut:

2 . 1 N n N d = +

(14)

Keterangan:

Ukuran Sampel Ukuran Populasi

Presisi yang ditetapkan = 10 %

Dengan menggunakan formulasi dihitung besarnya unit sampel dari populasi sebesar 121 sebagai berikut: 1 ) 1 , 0 ( 121 121 2   n 55 7 , 54 21 , 2 121 n

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel

Teknik Sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat berbagai teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simple random sampling (sampel acak sederhana) yaitu sebuah proses sampling yang dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap satuan sampling yang ada dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih ke dalam sampel (Ating dan Sambas, 2006:71). Peneliti menggunakan teknik ini sebab sampelnya refresentatif atau mewakili populasi, dan proporsional dengan prosesnya sederhana, serta disesuaikan dengan keadaan objek penelitian dalam penerimaan penyebaran sampel.

Berdasarkan teknik pengambilan sampel, maka peneliti mengambil jumlah sampel 55 orang pegawai PT. Jasa Marga Persero

n = N = 2 d = 2 . 1 N n N d = +

(15)

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung alokasi sampel adalah sebagai berikut: n N N nii  (Riduwan , 2006:66) Keterangan : = Jumlah sampel

= Jumlah sampel unit kerja ke i = Jumlah populasi

= Jumlah populasi pada unit kerja ke i

Mengingat populasi tersebar di setiap bagian, maka distribusi ukuran sampel ditentukan berdasarkan metode alokasi proposional dengan pertimbangan agar sampel yang diperoleh mewakili secara proposional untuk setiap bagian dengan menggunakan rumus di atas.

Distribusi ukuran sampel berdasarkan rumus rumus di atas, cara perhitungannya ialah:

a. Bagian Sekretariat dengan jumlah unit sampel 10 orang diperoleh dengan rumus:

5 , 4 55 121 10    i n dibulatkan menjadi 5

b. Biro manajemen sumber daya manusia dengan jumlah unit sampel 35 orang diperoleh dengan rumus: 9 , 15 55 121 35 i n dibulatkan menjadi 16

c. Divisi manajemen operasi dengan jumlah unit sampel 25 orang diperoleh dengan rumus :

3 , 11 55 121 25    i n dibulatkan menjadi 11 n i n N i N

(16)

d. Divisi pengembangan jalan tol dengan jumlah unit sampel 38 orang diperoleh dengan rumus: 2 , 17 55 121 38    i n dibulatkan menjadi 17

e. Biro perencanaan pengembangan dengan jumlah unit sampel 13 orang diperoleh dengan rumus: 9 , 5 55 121 13 i n dibulatkan menjadi 6

Hasil perhitungan tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.8

Penyebaran Proporsi Sampel

Bagian Jumlah Populasi Sampel

Sekretariat 10 orang 5 orang

Biro Manajemen Sumber Daya Manusia 35 orang 16 orang

Divisi Manajemen Operasi 25 orang 11 orang

Divisi Pengembangan Jalan Tol 38 orang 17 orang

Biro Perencanaan Pengembangan 13 orang 6 orang

Jumlah 121 Orang 55 orang

Sumber: Hasil pengolahan 2012

Karena setiap responden mempunyai peluang yang sama untuk dipilih ke dalam sampel, maka setiap proporsi sampel yang akan menjadi wakil tiap bidang dipilih melalui pengundian. Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:70) berpendapat bahwa: “Pemilihan sampel dalam sampling probability dilakukan secara acak dan objektif, dalam arti tidak didasarkan semata-mata pada keinginan peneliti, sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan tertentu untuk terpilih sebagai sampel”.

(17)

3.6 Teknik dan Alat Pengumpul Data Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Dalam pelaksanaan pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara atau alat yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang disebut dengan istilah teknik pengumpulan data. Adapun teknik dan alat pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket digunakan untuk memperoleh informasi dari responden yang terdiri dari pertanyaan mengenai karakteristik responden, pengalaman dan opini responden terhadap komitmen karyawan dan penghargaan yang berlangsung saat itu. Dalam menyusun kuesioner, dilakukan beberapa prosedur berikut :

a. Menyusun kisi-kisi kuesioner atau daftar pertanyaan

b. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban. Jenis instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang bersifat tertutup. Menurut Arikunto (1998:128) “instrumen tertutup yaitu seperangkat daftar pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih”.

c. Responden hanya membutuhkan tanda cakra pada alternatif jawaban yang dianggap paling tepat, yang telah disediakan.

d. Menetapkan pemberian skor pada setiap item pertanyaan. Pada penelitian ini setiap jawaban responden diberi nilai dengan skala Likert. Menurut Sugiyono (2007:107),” Skala Likert mempunyai gradasi sangat positif dengan sangat negatif”. Tiap alternatif diberi sskor sebagai berikut:

(18)

Tabel 3.9

Skala Penilaian Jawaban Angket

ALTERNATIF JAWABAN Nilai Positif Negatif Sangat Setuju 5 1 Setuju 4 2 Ragu-ragu 3 3 Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju 1 5

Selain teknik dan alat pengumpulan data di atas, penulis juga melakukan studi kepustakaan yaitu teknik pengumpulan materi dan informasi melalui buku-buku, internet, dan penelitian terdahulu yang relevan sehingga dapat menetapkan landasan teori yang kuat guna membantu pemecahan masalah yang penulis kaji.

3.7 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Uji angket dilakukan dengan melakukan uji coba instrumen. Uji instrumen ini dilakukan pada saat instrumen penelitian sudah tersedia dan siap untuk dipergunakan. Tujuannya adalah untuk menguji keandalan instrumen melalui uji kevalidan dan reliabilitasnya.

Uji coba instrumen ini dilakukan dengan menyebarkan angket kepada 36 responden, dan angket kembali semua kepada penulis. Data angket yang terkumpul, kemudian secara statistik dihitung validitas dan reliabilitasnya.

Sesuai dengan variabel yang diteliti, angket yang diujicobakan terdiri atas angket untuk mengukur variabel penghargaan dan variabel komitmen karyawan.

(19)

Penyebaran jumlah item jumlah angket pada masing-masing variabel tampak pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 3.10 Jumlah Item Angket

No Variabel Jumlah Item

1 penghargaan (X) 11

2 Komitmen karyawan (Y) 11

Jumlah 22

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah item angket yang akan diujicobakan sebanyak 22 item.

a. Uji Validitas

Uji validitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tepat tidaknya angket yang akan disebar, yang akan digunakan dalam pengumpulan data yang akan dianalisis lebih lanjut. Formula yang digunakan untuk mengukur validitas instrumen dalam penelitian ini adalah Product Moment Coefficient dari Karl Pearson.

Adapun Rumusnya adalah sebagai berikut:

 

 

  2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N

r

xy

Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel. Setelah r hitung diperoleh, kemudian dibandingkan pada r tabel dengan taraf kepercayaan 95% atau = 0.05 dengan n = 36 adalah sebesar 0,369. Jika r hitung > r tabel maka item tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya jika r hitung ≤ r tabel maka item tersebut dinyatakan tidak valid.

(20)

Rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas variabel X terhadap 36 responden dicabang buah batu menggunakan bantuan Microsoft Office Excel dapat dilihat pada tabel 4.2

Tabel 3.11

Hasil Uji Validitas Variabel Penghargaan

No. Item rhitung rtabel Taraf Signifikansi Keterangan

1. 0,839 0,369 95% Valid 2. 0,587 0,369 95% Valid 3. 0,811 0,369 95% Valid 4. 0,821 0,369 95% Valid 5. 0,737 0,369 95% Valid 6. 0,699 0,369 95% Valid 7. 0,693 0,369 95% Valid 8. 0,712 0,369 95% Valid 9. 0,713 0,369 95% Valid 10. 0,503 0,369 95% Valid 11. 0,451 0,369 95% Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan tabel hasil uji validitas terhadap 11 item pernyataan angket variabel X (Penghargaan) menunjukkan semua item angket valid. Dengan demikian semua item tersebut dapat digunakan untuk mengumpulkan data variabel X (Penghargaan).

Tabel 3.12

Hasil Uji Validitas VariabelKomitmen Karyawan

No. Item rhitung rtabel Taraf Signifikansi Keterangan

1. 0,748 0,369 95% Valid 2. 0,820 0,369 95% Valid 3. 0,721 0,369 95% Valid 4. 0,719 0,369 95% Valid 5. 0,670 0,369 95% Valid 6. 0,765 0,369 95% Valid 7. 0,603 0,369 95% Valid 8. 0,638 0,369 95% Valid 9. 0,688 0,369 95% Valid 10. 0,686 0,369 95% Valid 11. 0,659 0,369 95% Valid

(21)

Berdasarkan tabel hasil uji validitas terhadap 11 item pernyataan angket variabel Y (Komitmen karyawan) menunjukkan semua item angket valid. Dengan demikian semua item tersebut dapat digunakan untuk mengumpulkan data variabel Y (Komitmen karyawan).

Dengan demikian secara keseluruhan rekapitulasi jumlah angket hasil ujicoba tampak pada tabel berikut :

Tabel 3.13

Jumlah Item Angket Hasil Ujicoba

No Variabel

Jumlah Item Angket Sebelum Ujicoba Tidak Valid Valid 1. Penghargaan 11 0 11 2. Komitmen karyawan 11 0 11 Total 22 0 22 b. Uji Reliabilitas

Pengujian alat pengumpulan data yang kedua adalah pengujian reliabilitas. Instrumen penelitian harus memiliki sifat selalu dapat dipercaya (reliabel), maka untuk memenuhinya dilakukan uji reliabilitas yaitu agar dapat diketahui ketepatan nilai angket, yang artinya apabila instrumen penelitian tersebut diujikan pada kelompok yang sama walaupun pada waktu yang berbeda namun hasilnya tetap sama, maka instrumen penelitian tersebut dinyatakan reliabel. Untuk melakukan uji reliabilitas penulis menggunakan rumus alpha sebagai berikut:

11 r =              

2 2 1 1 t b k k  

Hasil dari uji reliabilitas angket dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.14

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y

No. Variabel rhitung rtabel Keterangan

(22)

2. Komitmen karyawan 0,891 0,369 Reliabel Sumber: Pengolahan data angket (terlampir)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada variabel penghargaan (X) diperoleh rhitung = 0,888 dan dari tabel r product moment diperoleh nilai rtabel dengan n=36 dan taraf nyata

(α) = 0,05 sebesar rtabel = 0,369. Hal ini berarti rhitung lebih besar dari rtabel (0,888>0,369) dengan

demikian angket untuk variabel Penghargaan (X) mempunyai daya ketepatan atau dengan kata lain reliable.

Pada variabel Komitmen karyawan (Y) diperoleh rhitung = 0,891 dan dari table r product

moment diperoleh nilai rtabel dengan n=36 dan taraf nyata (α) = 0,05 sebesar rtabel = 0,369. Hal ini

berarti rhitung lebih besar dari rtabel (0,891>0,369) dengan demikian angket untuk variabel

Komitmen karyawan (Y) mempunyai daya ketepatan atau dengan kata lain reliable.

3.8 Teknik Analisis Data

Dalam rangka menguji hipotesis, data interval tersebut harus melewati uji persyaratan regresi yang meliputi uji normalitas, homogenitas dan kelinieran regresi, setelah itu dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui signifikansinya.

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Langkah-langkah yang ditempuh dalam prosedur analisis adalah :

a. Pemeriksaan kelengkapan pengisian angket

Kegiatan ini dilakukan untuk mengecek kelengkapan identitas responden, mengecek kelengkapan data dan mengecek macam isian data.

b. Skoring data yaitu memberi skor pada tiap item c. Rekapitulasi nilai angket

(23)

Rekapitulasi nilai angket dalam hal ini hasil skoring dihitungkan dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item tiap variabel.

d. Merubah data ordinal ke interval

Analisis data dalam penelitian ini akan diarahkan untuk menjawab permasalahan sebagaimana diungkapkan pada rumusan masalah. Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan data penelitian sebagai jawaban terhadap rumusan masalah nomor 1 dan 2, maka teknik analisis datanya yaitu merata-ratakan skor jawaban responden kemudian dikonsultasikan pada kriteria skala penafsiran yang mengacu pada kategori tertentu yang dikembangkan dalam skala Likert.

Tabel 3.15

Skala Penafsiran Skor Rata-rata Jawaban Responden

Rentang Penafsiran

1.00-1.79 Sangat tidak baik/Sangat rendah

1.80-2.59 Tidak baik/Rendah

2.60-3.39 Cukup/Sedang

3.40-4.19 Baik/Tinggi

4.20-5.00 Sangat baik/Sangat Tinggi

Untuk menjawab rumusan masalah nomor 3 atau mencari seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y, maka teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan analisis koefisien korelasi statistik parametrik dan persamaan regresi sederhana.

Sehubungan dengan adanya persyaratan yang harus dipenuhi sebelum peneliti boleh menggunakan analisis koefisien korelasi statistik parametrik, maka terlebih dahulu peneliti harus membuktikan bahwa data berdistribusi normal, maka perlu dilakukan uji normalitas data.

(24)

Sedangkan untuk membuktikan bahwa persamaan regresi sederhana dapat digunakan, maka terlebih dahulu harus dilakukan uji linearitas regresi sederhana.

Perhitungan analisis regresi sederhana menurut (Ating dan Sambas, 2006 :243) yaitu:

(Ŷ= a + bX)

Keterangan:

X = Penghargaan (nilai duga)

Ŷ = Komitmen Karyawan

a = penduga bagi intersap (α)

b = penduga bagi koefisien regresi (β)

α dan β parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga menggunakan statistika sampel. Dimana, X b Y N X b Y a

 

2 2 . .

 

   X X N Y X XY N b

Mengingat data variabel penelitian seluruhnya diukur dalam bentuk skala ordinal, yaitu skala yang berjenjang yaitu jarak data yang satu dengan data yang lainnya tidak sama (Sugiyono, 2004:70). Sementara pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik mensyaratkan data sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval. Dengan demikian semua data ordinal

(25)

yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI). Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut:

1) Untuk setiap pernyataan, hitung setiap frekuensi setiap jawaban responden.

2) Untuk butir tersebut, tentukan berapa banyak orang yang menjawab skor 1,2,3,4,5 dari setiap butir pertanyaan pada kuesioner, yang disebut dengan frekuensi (f).

3) Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut dengan proporsi (Pi = f/n.).

4) Menghitung proporsi kumulatif (PK).

5) Dengan menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z table untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.

6) Tentukan nilai Densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dari tabel). 7) Menghitung Scale Value (SV) dengan rumus :

NS = - ) ) -( limit lower at density limit upper below area limit upper at density limit lower at density Harun Al Rasyid (1994:133) Keterangan :

Density at lower limit : kepadatan batas bawah

(26)

Area below upper limit : daerah di bawah batas atas

Density at lower limit : daerah di bawah batas bawah

8) Tentukan nilai transformasi (Y) dengan menggunakan rumus :

Y = NS + k K = 1 + | Nsmin |

3.9 Uji Persyaratan Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi. Sehubungan dengan hal tersebut, ada 3 syarat analisis data yang harus di penuhi sebelum melangkah pada analisis regresi, yaitu:

3.6.1 Uji Normalitas

Uji normalitas yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode Chi-quadrat. Langkah kerja uji normalitas dengan metode Chi-quadrat menurut Riduwan (2005:121) adalah sebagai berikut:

1. Mencari skor terbesar dan terkecil 2. Mencari rentangan ( R )

R = skor terbesar – skor terkecil

3. Mencari banyaknya kelas (BK) BK = 1 + 3,3 log n (Rumus Sturgess)

4. Mencari nilai panjang kelas (i)

5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong distribusi frekwensi sebagai berikut BK

R i

(27)

Tabel 3.16

Tabel penolong distribusi frekuensi

No Kelas Interval F Nilai Tengah (Xi) (Xi) f. Xi f. Xi 2 1 2 N

6. Mencari rata-rata (Mean)

7. Mencari Simpangan Baku (Standar Deviasi)

8. Membuat daftar frekwensi yang diharapkan dengan cara menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0.5 dan kemudian angka-angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5

a. Mencari nilai Z score untuk batas kelas interval dengan rumus

Mencari luas 0-z dari tabel kurva Normal dari 0-z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

n fX X

i  2

 

1 . . 2 2   

n n fX fX n s i i s x Bataskelas z   

(28)

b. Mencari luas kelas tiap interval dengan cara mengurangkan angka-angka 0-z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris yang paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.

Mencari frekwensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden.

Tabel 3.17

Tabel Frekuensi

No Batas

Kelas Z Luas 0-Z Luas tiap kelas interval Fe fo 1

2 3 N

9. Mencari Chi Kuadrat hitung (2hitung )

10. Membandingkan 2hitung dengan nilai 2tabel untuk α= 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k-1,

maka dicari pada tabel chi kuadrat di dapat:

jika 2hitung > 2tabel artinya distribusi data tidak normal

jika 2hitung < 2tabel artinya data berdistribusi normal

Sehingga diperoleh kesimpulan bisa tidaknya analisis regresi dilanjutkan.

   k i hitung fe fe fo 1 2 

(29)

3.6.2 Uji Homogenitas

Peneliti menggunakan uji homogenitas untuk mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen. Uji statistika yang akan digunakan adalah uji Barlett dengan menggunakan bantuan software Microsoft Office Excel. Kriteria yang peneliti gunakan adalah nilai hitung X2 > nilai tabel, maka H0 menyatakan skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya

diterima.

Rumus nilai hitung: X2 = (In10)[B - (∑ db. LogSi2)]

(Ating Somantri dan Sambas Ali M., 2006:294)

Keterangan:

Si2 = Varians tiap kelompok data

dbi n-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok

B = Nilai Barlett = (Log S2gab) (∑dbi)

S2gab = varians gabungan = S2gab =

db S db i 2 .

Adapun langkah-langkah yang penulis tempuh dalam pengujian homogenitas varians ini menurut Ating S. dan Sambas Ali M (2006:295) adalah sebagai berikut:

1) Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2) Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses penghitungan. 3) Menghitung varians gabungan.

(30)

4) Menghitung log dari varians gabungan. 5) Menghitung nilai Barlett.

6) Menghitung nilai.

7) Menghitung nilai dan titik kritis. 8) Membuat kesimpulan.

3.6.3 Uji Linieritas

Uji linieritas, dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas bersifat linier. Langkah- langkah uji linieritas regresi (Ating dan Sambas, 2006: 296):

1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:

JKReg[a] =

 

n Y 2 

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus:

JKReg[b\a] =

  

        n Y X XY b. .

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKRes) dengan rumus:

JKRes = gba g[a]

JK JK

Y2  Re [ \ ]Re

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan rumus:

RJKReg[a] = JKReg[a]

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan rumus:

(31)

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus: RJKRes = 2 Re  n JK s

8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:

JKE =

 

      k n Y Y 2 2

9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:

JKTC = JKRes –JKE

10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:

RJKTC = k2

JKTC

11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:

RJKE = n k

JKE

12. Mencari nilai Fhitung dengan rumus:

E TC g hitun RJK RJK F

13. Menentukan kriteria pengukuran

Jika Fhitung ≤ Ftabel artinya data berpola linier

Jika Fhitung ≥ Ftabel artinya data berpola tidak linier

14. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau = 5% menggunakan rumus:

(32)

15. Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel kemudian membuat kesimpulan.

Untuk melakukan uji linieritas kedua variabel peneliti dapat menggunakan bantuan Microsoft Office Excel.

3.10 Pengujian Hipotesis

Untuk memperoleh gambaran mengenai ada tidaknya pengaruh antara variabel X (Penghargaan) terhadap variabel Y (Komitmen Karyawan), maka dilakukan pengujian atas tingkat keberartian korelasi perhitungan tersebut. Adapun langkah-langkah yang digunakan peneliti dalam pengujian hipotesis seperti yang dikemukakan Harun Al Rasyid dalam (Ating Somantri dan Sambas Ali M., 2006:161), yaitu:

Maka rancangan pengujian hipotesis dan uji statistik yang diajukan adalah sebagai berikut.

1. Merumuskan hipotesis ke dalam model statistik, yaitu :

H0 : ρ = 0 → tidak terdapat pengaruh antara Penghargaan (variabel X) dengan Komitmen

Karyawan (variabel Y).

H1 : ρ 0 → terdapat pengaruh antara Penghargaan (variabel X) dengan Komitmen

Karyawan (variabel Y).

2. Menggunakan uji statistik F, dengan rumus : Langkah 1 : mencari Fhitung dengan rumus :

s a b g hitung RJK RJK F Re ) / ( Re 

Langkah 2 : mencari Ftabel dengan rumus :

) , / )( 1 ( dkregb a dkres tabel F F

(33)

Langkah 3 : membandingkan Fhitung dengan Ftabel

3. Membuat kesimpulan pengitungan regresi akan berarti dengan terbuktinya nilai Fhitung >

Gambar

Tabel 3.10  Jumlah Item Angket
Tabel Frekuensi  No  Batas

Referensi

Dokumen terkait

Mengenai ayat di atas ketika seseorang menjaga shalatnya, terutama shalat lima waktu maka sudah seharusnya shalatnya tersebut dapat mencegahnya dari perbuatan keji

JUMLAH BUKU YANG DIPINJAM

Menurut Kuncoro (2003:103), “sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi.” Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada, maka

Adapun judul dari skripsi ini adalah “Nilai Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Penerima Beasiswa PPA, BBM dan Bidikmisi di FISIP USU”.. Saya juga mengakui bahwa skripsi

Dari hasil analisa dan dilihat dari gambar kerja dan lokasi proyek maka haruslah dibuat kan suatu daftar kebutuhan bahan yang diperlukan sebelum dan

Judul Pemerintah Bubarkan Sembilan Lembaga Tanggal Rabu, 21 September 2016 Media Kompas (Halaman, 5). Resume Pemerintah membubarkan Sembilan

Penelitian ini dalam pengujian validitas pada skala kecerdasan. emosional dan kemandirian peneliti menggunakan teknik

komensalisme dan parasitisme) dengan benar berdasarkan gambar gambar atau benda asli yang diberikan.. berdasarkan gambar- gambar atau benda asli yang