• Tidak ada hasil yang ditemukan

Edisi 16 Desember 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Edisi 16 Desember 2020"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Membangun

SDM Infrastruktur

Salam Parampara,

Salam hangat untuk pembaca Buletin Parampara

embangunan infrastruktur adalah solusi yang jitu untuk menggenjot pembangunan suatu negara secara keseluruhan. Tapi, pembanguan infrastruktur juga harus dilakukan terencana agar dapat berfungsi dengan baik untuk masa depan. Maka dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) infrastruktur yang tangguh.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam sejumlah kesempatan menyatakan bahwa, pembangunan infrastruktur menjadi fokus pemerintah. Dan Kementerian PUPR juga menyiapkan SDM pembangunan infrastruktur.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam sejumlah kesempatan menyatakan bahwa, pembangunan infrastruktur menjadi fokus pemerintah. Dan Kementerian PUPR juga menyiapkan SDM pembangunan infrastruktur.

Melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian PUPR berkomitmen untuk mengembangkan kompetensi SDM lewat berbagai program dalam bingkai karyasiswa. Program yang telah berjalan sejak 2012 ini merupakan upaya membangun SDM infrastruktur yang unggul melalui pendidikan berkelanjutan dalam bentuk pemberian beasiswa tugas belajar.

Sejak 2012 hingga saat ini, jumlah karyasiswa yang mengikuti beasiswa tugas belajar yang dihelat Kementerian PUPR telah mencapai 2.505 orang. Dari jumlah itu, 2.246 belajar di luar negeri, 180 di dalam negeri dan 79 orang mnegikuti program Double Degree.

Pada tahun 2020, upaya upaya peningkatan kompetensi dan pengembangan SDM di Kementerian PUPR terus dikembangkan lewat program Magister Super Spesialis. Bersama beberapa PTN di Indonesia, program pendidikan ini bertujuan untuk membentuk PNS Kementerian PUPR yang memiliki keahlian teknis terapan sesuai dengan kebutuhan kementerian dalam penyediaan infrastruktur.

Bahkan, Kementerian PUPR juga telah memiliki Politeknik Pekerjaan Umum (PU) yang mendidik SDM infrastruktur dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan ke-PU-an yang komprehensif. Bukan sekadar pendidikan tinggi biasa, Politeknik PU memiliki program belajar special. Dimana para siswa akan lebih banyak belajar di lapangan dibanding di kelas. Satu semester belajar di kelas, tiga semester di lapangan. Jadi nanti yang lulus bisa langsung bekerja.

Kemudian, peralatan yang digunakan belajar dan praktek lapangan sesuai dengan yang dipakai Kementerian PUPR. Sehingga lulusan Politeknik PU kelak akan menjadi pejuang infrastruktur yang paripurna. n

Selamat membaca

Redaksi

P

Kementerian

PUPR juga telah

memiliki Politeknik

Pekerjaan Umum

(PU) yang mendidik

SDM infrastruktur

dengan berbagai

pengetahuan dan

keterampilan

ke-PU-an yke-PU-ang komprehensif.

Sehingga lulusan

Politeknik PU kelak

akan menjadi pejuang

infrastruktur yang

paripurna.

PArAmPArA adalah buletin/majalah internal badan Pengembangan sumber daya manusia (bPsdm) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (PUPr), dan diharapkan menjadi salah satu alat/media komunikasi yang dapat menjembatani kebutuhan informasi dan komunikasi di lingkungan sdm-PUPr.

(4)

25

5

28

17

27

31

34

26

Opini

ImPlementaSI SImantu SeBagaI Knowledge management KementerIan PuPr

oPtImalISaSI PengaruSutamaan gender dalam memBangun negerI Hal. 20

inside

tIm adIrajaSa PolI-teKnIK Pu raIh juara Kedua natIonal BrIdge ComPetItIon 2020

Galeri FOtO

KariKatur

maS Pro dan Bang IPan

inside

Peran PentIng wIdyaISwara BagI Sdm PuPr

8

FOKus

memBangun PemImPIn maSa dePan lewat magISter SuPer SPeSIalIS BuKan SeKadar PolIteKnIK BIaSa Hal. 11 uPaya BPSdm memenuhI KeButuhan aSn InfraStruKtur yang KomPeten Hal. 14

trendinG

BeaSISwa maSter degree and Phd PemerIntah jerman

inside

Pemanfaatan drone dalam PelatIhan PengemBangan Sdm

FOKus

PengemBangan Sdm InfraStruKtur lewat PendIdIKan tInggI foto : ilUstrAsi PengaRaH Kepala BPSdm PuPr Dewan ReDaKSI KETUA

Sekretaris Badan Pengembangan Sumber daya manusia

ANGGOTA

l Kepala Pusat Pengembangan talenta

l Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber daya air dan Permukiman

l Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi jalan, Perumahan, dan Pengembangan

Infrastruktur wilayah

l Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi manajemen

PEmimPiN REdAKsi

lisniari munthe

REdAKTUR PElAKsANA

muldan muhamad ginanjar

ANGGOTA REdAKsi

galih, rismawati, rizza Kumalasari, djati waluyo, dipa nuswantara, Surya hadinata

AlAmAT REdAKsi BPsdm

Kementerian Pekerjaan umum dan Peru-mahan rakyat gedung heritage lt.2, jl.

Pattimura 20, Kebayoran Baru, jakarta Selatan

(5)

InovasI dalam pengembangan sumber daya manusIa

Infrastruktur dIlakukan kementerIan pupr dalam beberapa

program. sejak 2012, terdapat 2505 karyasIswa yang

mengIkutI beasIswa tugas belajar dI berbagaI kampus.

(6)

alah satu fokus Pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini yakni Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia Maju dengan menciptakan SDM yang pekerja keras, dinamis, terampil, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Sejalan dengan hal itu, Pengembangan SDM juga menjadi perhatian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, jadi setelah fondasi infra-struktur yang besar kita bangun, selan-jutnya akan diikuti untuk pembangunan SDM-nya. “Presiden Jokowi berkeyakinan terdapat tiga kunci utama agar Indonesia maju, yakni pembangunan infrastruktur, pembangunan SDM dan melakukan refor-masi birokrasi,” katanya.

Melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) kementerian ini berkomitmen untuk mengembangkan kompetensi SDM lewat program berbagai program dalam bingkai karyasiswa. Program yang telah berjalan sejak 2012 ini mer upa k an upaya membang un SDM infrastruktur yang unggul melalui pendidikan berkelanjutan dalam bentuk pemberian beasiswa tugas belajar.

Pad a t a hu n 2020, upaya upaya p e n i n g k a t a n k o m p e t e n s i d a n pengembangan SDM di Kementerian

PU PR ter u s d i kem ba ng k a n lew at program Magister Super Spesialis. Bersama beberapa PTN di Indonesia, program pendidikan ini bertujuan untuk membentuk PNS Kementerian PUPR yang memiliki keahlian teknis terapan sesuai dengan kebutuhan kementerian dalam penyediaan infrastruktur.

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Program Master Super

SUMBER FOTO RISET

S

Spesialis merupakan upaya menjawab

tantangan pembangunan infrastruktur serta kebutuhan Kementerian PUPR akan keahlian teknis spesifik terkait infrastruktur ke-PU-an dan mampu mengatasi permasalahan lapangan.

“Peserta program Magister Super Spesialis merupakan calon pemimpin masa depan, karena dapat mengatasi permasalahan di lapangan. Ini sebagai respons atas banyaknya permasalahan p e m b a n g u n a n k e - P U PR- a n y a n g disebabkan oleh belum adanya tenaga ahli secara khusus,” katanya.

Kepala BPSDM Kementerian PUPR Sugiyartanto mengatakan bahwa Program Magister Super Spesialis ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan Kementerian PUPR dan dunia konstruksi.

“Da r i P rog ra m M ag ister Super Spesialis yang diselenggarakan sekarang ini, Kementerian PUPR akan mendapat tambahan tenaga super spesialis untuk tanah lunak, likuifaksi, dan air tanah, serta terowongan,” katanya.

Menurut Sugiyartanto, saat ini telah terbentuk 11 program studi super spesialis. “Kami bekerjasama dengan UGM, ITB, UNDIP, dan ITS dalam pelaksanaannya,” katanya.

Sejak 2012 hingga saat ini, sambung Sugiyartanto, jumlah karyasiswa yang

magister super specialist - ruang auditorium gedung pu ( 25-8-2020 )

Presiden Jokowi

berkeyakinan

terdapat tiga

kunci utama agar

Indonesia maju,

yakni pembangunan

infrastruktur,

pembangunan SDM

dan melakukan

reformasi birokrasi.

MEnTERi PUPR BaSUki HadiMUljOnO

(7)

Nantinya alumni Politeknik PU tidak

hanya tahu tentang air, gedung, maupun

jalan. Tetapi sudah bisa membuat jalan,

saluran irigasi, rumah, dan sarana ke

PU-an yPU-ang lain.

mengikuti beasiswa tugas belajar yang dihelat Kementerian PUPR telah mencapai 2.505 orang. “Untuk angkatan 2020 saja, mencapai 161 orang dari berbagai unit organisasi, daerah, dan BUMN,” imbuhnya. Dari jumlah itu, 2246 belajar di luar negeri, 180 di dalam negeri dan 79 orang mnegikuti program Double Degree.

Politeknik PU

Tak hanya itu, Kementerian PUPR juga serius dalam pengembangan SDM lewat pendidikan tinggi ini. Melalui Politeknik Pekerjaan Umum (PU), Kementerian PUPR bertekad menghasilkan lulusan spesialis bidang PU yang terbaik.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya berusaha agar Politeknik PU tidak seperti politeknik kebanyakan. “Nantinya alumni Politeknik PU tidak hanya tahu tentang air, gedung, maupun jalan. Tetapi sudah bisa membuat jalan, saluran irigasi, rumah, dan sarana ke PU-an yang lain,” katanya.

Melalui Politeknik PU, sambung Menteri Basuki, Kementerian PUPR menjadi institusi yang kredibel dan bisa dibanggakan, tidak hanya oleh pegawai PUPR namun juga masyarakat. “Lulusan Politeknik Pekerjaan Umum akan diuji langsung di industri proyek Kementerian PUPR pada kawasan industri yang sedang dibangun sekarang,” imbuhnya.

Tentu saja peryataan Menteri PUPR itu bukan isapan jempol belaka. Direktur Politeknik PU, Prof. Ir. Indratmo Soekarno,

mengatakan Politeknik PU memiliki keungg ulan dibandingk an dengan politeknik lainnya. Antara lain lulusannya akan mendapatkan sertifikasi profesi level terampil, dan kompetensi lulusan sesuai kebutuhkan di lapangan. n

UnoR

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

JUmlah

itJEN 6 14 14 8 7 4 1 0 2 56 sEKJEN 10 13 19 7 16 7 6 0 0 78 ditJEN sdA 133 153 106 32 25 27 35 0 81 592 ditJEN bm 106 133 88 45 18 28 28 3 31 480

ditJEN CiPtA KArYA 36 59 40 28 20 19 21 2 15 240

ditJEN PErUmAHAN 0 0 0 3 2 6 5 0 2 18 dJPi 0 0 1 0 2 1 2 0 0 6 ditJEN biKON 18 16 9 12 7 4 9 0 3 78 bPiW 1 10 4 3 2 3 7 2 2 34 bPsdm 13 14 2 2 5 1 3 0 0 40 bAlitbANG 22 35 32 18 28 12 23 4 0 174 tAtA rUANG 16 4 7 3 0 0 0 0 0 30 diNAs / dAErAH 32 91 82 192 150 107 0 0 0 654 bUmN 0 0 0 0 0 0 0 0 25 25 393 542 404 353 282 219 140 11 161 2505

Jumlah Karyasiswa Angkatan 2012-2020

MEnTERi PUPR BaSUki HadiMUljOnO

(8)

residen Joko Widodo mencanangkan bahwa S u m b e r D ay a M a nu s i a (S DM) u n g g u l adalah kebutuhan Indonesia di masa depan. Peningkatan kemampuan SDM menjadi salah satu agenda utama pemerintah, karena SDM merupakan penggerak utama pembangunan di berbagai sektor, termasuk infrastruktur.

Dengan pembangunan infrastruktur yang semakin meningkat, kebutuhan akan SDM dengan keahlian spesifik sesuai kebutuhan lapangan pun meningkat. Untuk itu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)

P

SUMBER FOTO ISTImEwa

magister super specialist - ruang auditorium gedung pu ( 25-8-2020 )

Membangun Pemimpin

Masa Depan lewat

Magister Super Spesialis

kIprah kementerIan pupr membangun

Infrastruktur ternyata juga

dIlengkapI dengan pembangunan

sumber daya manusIanya. lewat

program magIster super spesIalIs,

kementerIan pupr membangun

para pemImpIn masa depan sektor

Infrastruktur.

(9)

membuat 11 Program Studi Master Super Spesialis Bidang PUPR untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) konstruksi. Sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk 5 tahun ke depan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Program Master Super Spesialis merupakan upaya menjawab tantangan pembangunan infrastruktur serta kebutuhan Kementerian PUPR akan keahlian teknis spesifik terkait infrastruktur ke-PU-an dan mampu mengatasi permasalahan lapangan.

“Sekarang kita punya 240-an bendungan dan sedang dibangun 50-an bendungan. Saya ingin memiliki reservoir operation

experts, sehingga pola operasi bendungan

dapat dilakukan berdasarkan prinsip keilmuan,” ucap beberapa waktu lalu.

L e b i h l a n j u t M e n t e r i B a s u k i mengatakan, peserta program Magister Super Spesialis merupakan calon pemimpin masa depan, karena dapat mengatasi permasalahan di lapangan. “Ini sebagai respons atas banyaknya permasalahan p e m b a n g u n a n k e - P U PR- a n y a n g disebabkan oleh belum adanya tenaga ahli secara khusus,” katanya.

M e n i n d a k l a n j u t i i d e M e nt e r i PUPR itu, pada Agustus lalu dilakukan penandatanganan kerja sama pendidikan antara BPSDM Kementerian PUPR dengan 4 Perguruan Tinggi Negeri serta BUMN. Lembaga yang bekerjasama itu adalah Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Sepuluh November. Kerja sama ini menginisiasi pembentukan program Magister bagi PNS Kementerian PUPR yaitu program Magister Super Spesialis.

Kepala BPSDM Kementerian PUPR Sugiyartanto mengatakan bahwa Program Magister Super Spesialis ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan Kementerian PUPR dan dunia konstruksi.

“Da r i P rog ra m M ag ister Super Spesialis yang diselenggarakan sekarang ini, Kementerian PUPR akan mendapat tambahan tenaga super spesialis untuk tanah lunak, likuifaksi, dan air tanah, serta terowongan,” katanya.

Menurut Sugiyartanto, saat ini telah terbentuk 11 program studi super spesialis. Di UGM, terdapat Program Studi Teknik Mitigasi Bencana Alam Likuifaksi, Teknik Pengelolaan dan Mitigasi Bencana Rawa, Geologi Struktur Bawah Tanah (Terowongan), dan Rekayasa Eksplorasi

dan Eksploitasi Air Tanah Dalam. “Kemudian di ITB Program Studi Rekayasa Jembatan Khusus (Struktur Bangunan Atas dan Bangunan Bawah), Rekayasa dan Pengendalian Morfologi Su-ngai, serta Desain, Konstruksi dan Pemeli-haraan Jalan Bebas Banjir,” paparnya.

S e d a n g k a n d i U N D I P, l a n j u t Sugiyartanto, terdapat dua Program Studi, yangni Operasi dan Instrumentasi Hidro-Meteorologi Bendungan, dan Retrofitting dan Instrumentasi Keamanan Bendungan. “Lalu di ITS terdapat dua program studi, yakni Preservasi Jalan Pada Kondisi Geoteknik Tanah Sulit, dan Rekayasa Pe-ngelolaan dan Pengendalian Kehilangan Air Minum,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendi-dikan Tinggi, Kementerian PendiPendi-dikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Prof. Nizam dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian PUPR.

”Program Magister Super Spesialis Kementerian PUPR merupakan awal dari sejarah baru dalam program super spesialis yang diselenggarakan di perguruan tinggi terbaik Indonesia dalam bidang infra-struktur. Dengan mengadakan program ini, Kementerian PUPR turut membina dan ikut mengisi di pendidikan perguruan tinggi, sehingga yang diajarkan akan lebih relevan dengan kebutuhan dunia infra-struktur,” katanya.

Para peserta Program Magister Super Spesialis merupakan PNS muda Kemen-terian PUPR berpotensi atau high flyer. Mereka disiapkan akan menjadi pemimpin masa depan di Kementerian PUPR, atau menjadi pimpinan di BUMN mitra kerja Kementerian PUPR.

“Diharapkan pegawai-pegawai pilihan yang ditugaskan oleh unit organisasinya selama menjalankan tugas negara, harus menjaga kultur budaya kerja insan PUPR. Harus bersungguh-sungguh, wajib menye-lesaikan tugas belajar tepat waktu. Tidak ada pilihan untuk memperpanjang masa studi,” pesan Kepala BPSDM kementerian PUPR Sugiyartanto, kepada para peserta Program Magister Super Spesialis.

Program unggulan Kementerian PUPR dalam pengembangan SDM memikat banyak pegawai. Mereka berlomba me-raih kursi Magister Super Spesialis lewat berbagai tahapan seleksi. Salahsatu yang beruntung mendapat kesempatan meng-ikuti program ini adalah Oktavika. Kini dia tengah belajar di ITB pada program studi Geologi Struktur Bawah Tanah.

Pengawai Direktorat Bina Marga ini

memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kapasitasnya pada bi-dang geologi Teknik. “Selama saya bekerja di Bina Marga, saya melihat SDM di bidang geologi teknik tidak banyak. Sehingga saya berharap dapat mengisi kekurangan tersebut untuk membantu tupoksi pada organisasi saya bekerja,” katanya.

Menurut Oktavika, selama mengikuti program Magister Super Spesialis ini, dia merasa pemilihan kampus dan tenaga pengajar sangat baik. “Hal ini tak lepas dari peran BPSDM sebagai penyelenggara yang sudah memberikan arah jelas pada program ini,” katanya.

Hanya saja, sebagai karyasiswa yang mengikuti pendidikan pada masa pandemi, dia merasa sedikit kesulitan dan harus beradaptasi. “Pengalaman cukup menarik dalam hal belajar secara daring. Ini menjadi tantangan tersendiri dengan waktu belajar relatif singkat. Dan tantangan lainnya sulitnya mencari lokasi magang karena masa pandemi ini,” imbuh Oktavika.

Kisah belajar pada Program Magister Super Spesialis ini juga datang dari Astri Maharani. Saat ini di tengah belajar di ITS pada program studi Rekayasa Pengelolaan dan Pengendalian Kehilangan Air Minum.

Menurutnya, belajar di masa pendemi ini banyak dinamikanya. “Jadi kita harus pintar-pintar jaga kesehatan fisik dan psikis supaya bisa mengikuti perkuliahan dengan baik,” katanya.

Ada banyak pengalaman baru yang diperoleh Astri. Antara lain saat ditugas-kan dosen untuk menyusun draf proposal tesis. “Sampai Bab 3 dikerjakan sambil me-nunggu arahan dari Unor untuk topiknya. Ternyata beberapa hari menjelang tengat waktu baru disetujui topik dan lokasinya. Sehingga harus merombak total draf pro-posalnya secara kilat,” paparnya.

Tak hanya itu, Astri juga mengalami kesulitan saat ada mata kuliah yang mem-butuhkan data dari hasil magang. “Tapi mata kuliah ini sendiri diadakan sebelum magang, jadi agak lieur,” imbuhnya sambil tersenyum. “Semoga hal seperti ini bisa menjadi perbaikan untuk ke depan.”

Perjuangan Oktavika daan Astri serta para karyasiswa Program Magister Super Spesialis akan menjadi bekal pembangunan infrastruktur yang tangguh dan kompeten. Mereka diharapkan bertransformasi menjadi ahli yang spesifik. Dengan kemampuan bekerja sama dalam tim, peka terhadap permasalahan lapangan serta menjadi calon pemimpin yang inovatif dan berintegritas. n

(10)

l teknIk mItIgasI bencana alam

lIkuIfaksI

l teknIk pengelolaan dan mItIgasI

bencana rawa

l geologI struktur bawah tanah

(terowongan)

l rekayasa eksplorasI dan

eksploItasI aIr tanah dalam

l rekayasa jembatan khusus (struktur

bangunan atas dan bangunan bawah

l rekayasa dan pengendalIan morfologI sungaI

l desaIn, konstruksI dan pemelIharaan jalan

bebas banjIr

l operasI dan InstrumentasI

hIdro-meteorologI bendungan

l retrofIttIng dan InstrumentasI

keamanan bendungan

l preservasI jalan pada kondIsI geoteknIk

tanah sulIt

l rekayasa pengelolaan dan pengendalIan

kehIlangan aIr mInum

UnIvERSITaS Gadjah mada (UGm)

InSTITUT TEknoloGI BandUnG (ITB)

UnIvERSITaS dIponEGoRo (UndIp)

InSTITUT TEknoloGI

SEpUlUh novEmBER (ITS)

(11)

Bukan Sekadar

Politeknik Biasa

kementerIan pupr bukan hanya

membangun Infrastruktur saja. melaluI

polIteknIk pu, kementerIan InI juga

membangun sdm Infrastruktur.

(12)

struktur sebesar Rp 1 triliun dibutuhkan 14.000 tenaga konstruksi. Kementerian PUPR pada tahun 2020 memiliki pagu kontraktual sebesar Rp63,43 triliun, se-hingga membutuhkan sebanyak 888.020 orang Tenaga Kerja Konstruksi berserti-fikat. Bertolak dari kebutuhan tersebut melalui Politeknik PU diharapkan dapat mencukupi tenaga kerja di Industri kons-truksi yang bersertifikat.

Tentu saja peryataan Menteri PUPR itu bukan isapan jempol belaka. Direktur Politeknik PU, Prof. Ir. Indratmo Soe-karno, mengatakan Politeknik PU me-miliki keunggulan dibandingkan dengan politeknik lainnya. Antara lain lulusannya akan mendapatkan sertifikasi profesi level terampil, dan kompetensi lulusan sesuai kebutuhkan di lapangan.

“Lalu memiliki Kurikulum Mata ku-liah khusus, seperti Green Construction, SUMBER FOTO ISTImEwa

Suasana di kelas

Selain itu,

Politeknik PU

juga mendapat

dukungan dari

balai-balai

Kementerian PUPR,

dan perusahaan

konstruksi.

Dengan demikian,

para mahasiswa

Politeknik PU akan

bisa magang di

proyek-proyek

infrastruktur

dan mempunyai

pengalaman kerja.

ementer i a n Peker ja a n Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus ber-komitmen mendukung pe-ningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Melalui hadirnya Politeknik Pe-kerjaan Umum (PU) untuk menghasilkan lulusan spesialis bidang PU yang terbaik.

Menteri Pekerjaan Umum dan Peru-mahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimul-jono mengatakan, pihaknya berusaha agar Politeknik PU tidak seperti politeknik kebanyakan. “Nantinya alumni Politeknik PU tidak hanya tahu tentang air, gedung, maupun jalan. Tetapi sudah bisa membuat jalan, saluran irigasi, rumah, dan sarana ke PU-an yang lain,” katanya.

Melalui Politeknik PU, sambung Men-teri Basuki, KemenMen-terian PUPR menjadi institusi yang kredibel dan bisa dibang-gakan, tidak hanya oleh pegawai PUPR

na-mun juga masyarakat. “Lulusan Politeknik Pekerjaan Umum akan diuji langsung di industri proyek Kementerian PUPR pada kawasan industri yang sedang dibangun sekarang,” imbuhnya.

Berdasarkan kajian Kementerian PUPR, setiap kenaikan anggaran

(13)

Preservasi Jalan dan Jembatan, Pengenalan Teknologi Maju, dan Mitigasi Keadaan Darurat (bencana),” katanya.

Kemudian, sambung Indratmo, ada juga mata kuliah Drainasi dan Pengen-dalian Banjir, Peraturan Perundangan, dan keterlibatan industri konstruksi. Termasuk program career planning dengan menggandeng pihak industri untuk me-nyalurkan lulusan Politeknik PU.

Untuk mendukung kurikulum pendi-dikan vokasi yang 60% praktek lapangan dan praktikum, Politeknik PU melakukan kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di dalam maupun di luar negeri.

“Selain itu, Politeknik PU juga men-dapat dukungan dari balai-balai Kemen-terian PUPR, dan perusahaan konstruksi. Dengan demikian, para mahasiswa Po-liteknik PU akan bisa magang di proyek-proyek infrastruktur dan mempunyai pengalaman kerja,” paparnya.

Di masa pandemi Covid-19, Indratmo mengatakan Politeknik PU mengambil kebijakan, pembelajaran awal semester sampai ujian tengah semester, dilakukan secara online bagi mata kuliah yang memungkinkan diselenggarakan dengan metode tersebut.

Kampus tetap menyediakan sarana yang dapat digunakan oleh mahasiswa dalam melaksanakan proses pembela-jaran seperti laboratorium komputer, perpustakaan, laboratorium gambar dan sejenisnya dengan menjalankan Protokol Kesehatan Covid-19.

“Untuk tujuan preventif dan peman-tauan, Politeknik PU juga akan melakukan

kegiatan rapid test atau sejenisnya terhadap mahasiswa,” katanya.

kamPUs BaRU

Demi mencapai tujuannya, Poli-teknik PU terus mengembangkan sarana dan prasarana kampus. Saat ini sedang dipersiapkan kampus baru pada lahan seluas 30 hektar yang terletak di Jalan Soekarno Hatta, Kota Semarang, Jawa Tengah. Rencananya, pembangunan kampus baru Politeknik PU terdiri dari Gedung Rektorat dengan 4 lantai dan Gedung Auditorium.

Selain itu, dibangun juga Gedung UKM 5 lantai, Masjid 1 lantai, dan la-pangan upacara serta sarana olahraga gate ball. Sedangkan untuk pembangunan asrama mahasiswa bertingkat 10 lantai

dilengkapi parkir berkapasitas 165 mobil. Saat ini Politeknik PU membuka tiga program studi yakni D-III Teknologi Konstruksi Bangunan Air, D-III Teknologi Konstruksi Konstruksi Bangunan Gedung, dan DIII Teknologi Jalan dan Jembatan dengan jumlah penerimaan mahasiswa sebanyak 150 orang untuk tiap-tiap pro-gram studi.

Ke depannya hingga 2024, Politeknik PU rencananya akan menambah lima program studi baru yakni D-III Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi, D-III Operasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, D-III Teknologi Sanitasi & Infrastruktur Lingkungan, D-IV Teknologi Rekayasa Konstruksi Bendungan, dan membuka program Magister Terapan Manajemen Proyek Konstruksi. n

(14)

embangunan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi salah satu agenda utama p e m e r i n t a h . K a r e n a SDM merupakan penggerak utama pembangunan yang tengah dilakukan pemerintah pada berbagai sektor, termasuk infrastruktur. Dengan pembangunan infrastruktur yang semakin meningkat, kebutuhan akan SDM dengan keahlian spesifik sesuai kebutuhan lapangan pun meningkat.

Kepala BPSDM Kementerian PUPR Sugiyartanto mengungkapkan bahwa untuk menjawab kebutuhan akan SDM tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2010 tentang Pendidikan Kedinasan.

Program studi pada pendidikan ked i n a sa n d i kemba ng k a n denga n m e m p e r h a t i k a n t u j u a n p r o g r a m studi yang akan dicapai, kompetensi

lulusan peserta didik yang diharapkan, kontribusi terhadap pembangunan nasional, kontribusi terhadap kebutuhan masyarakat, dan keunggulan kedinasan harus berdasarkan standar kompetensi jabatan di masing-masing unit organisasi.

“Agar pengembangan SDM itu berjalan dengan baik, tentunya kami bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi mitra,” katanya.

Kerjasama dengan perguruan tinggi mitra ini telah berlangsung lama dan terus

P

Upaya BPSDM

memenuhi kebutuhan

ASN infrastruktur

yang kompeten

SUgiyArtANto, KePAlA BPSDM KeMeNteriAN PUPr

tIm redaKSI

(15)

dikembangkan sesui kebutuhan. Sehingga tujuan pendidikan tinggi ini adalah upaya BPSDM memenuhi kebutuhan ASN infrastruktur yang kompeten.

Sebagai bentuk pengembangan itu, sambung Sugiyartanto, pada tahun ini dirintis program Magister Super Spesialis. “Program ini dirancang untuk membentuk keahlian teknis yang spesifik. Program ini dirancang dengan porsi praktek dan magang yang cukup besar. Dan mewajibkan karyasiswa untuk magang di lokasi proyek konstruksi yang sesuai dengan kepakaran mereka,” katanya.

Bagaimana upaya BPSDM PUPR mengembangkan kompetensi ASN-nya lewat Pendidikan tinggi?

Merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2010 tentang Pendidikan Kedinasan, bahwa Program studi pada pendidikan kedinasan dikembangkan dengan memperhatikan tujuan program studi yang akan dicapai, kompetensi lulusan peserta didik yang diharapkan, kontribusi terhadap pembangunan nasional, kontribusi terhadap kebutuhan masyarakat, dan keunggulan kedinasan harus berdasarkan standar kompetensi jabatan di masing-masing unit organisasi.

Bagaimana implementasinya agar sesuai dengan tujuan dan sesuai dengan kebutuhan?

Agar pengembangan SDM itu berjalan dengan baik, tentunya kami bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi mitra. Agar sesuai dengan kebutuhan unit organisasi, pemilihan program studi, lalu kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan. Selain itu, pemilihan topik tesis sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan unit organisasi.

tahun ini dirintis Program Magister Super Spesialis. Apa dasar

pemikirannya?

Ini idenya Bapak Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebagai upaya menjawab tantangan pembangunan infrastruktur serta kebutuhan Kementerian PUPR akan keahlian teknis spesifik terkait infrastruktur ke-PU-an dan mampu mengatasi permasalahan lapangan.

Peserta program Magister Super Spesialis merupakan calon pemimpin masa depan, karena dapat mengatasi permasalahan di lapangan. Ini sebagai respons atas banyaknya permasalahan p e m b a n g u n a n k e - P U PR- a n y a n g

disebabkan oleh belum adanya tenaga ahli secara khusus.

Bagaimana BPSDM PUPR merealisasi-kan ide besar Menteri PUPR itu?

Menindaklanjuti ide Bapak Menteri PUPR itu, pada Agustus lalu dilakukan penandatanganan kerja sama pendidikan antara BPSDM Kementerian PUPR dengan 4 Perguruan Tinggi Negeri. Lembaga Pendidikan tinggi yang bekerjasama itu adalah Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Sepuluh November.

K e r j a s a m a i n i m e n g i n i s i a s i pembentukan program Magister bagi PNS Kementerian PUPR yaitu program Magister Super Spesialis. Saat ini telah terbentuk 11 program studi super spesialis. Di UGM, terdapat Program Studi Teknik Mitigasi Bencana Alam Likuifaksi, Teknik Pengelolaan dan Mitigasi Bencana Rawa, Geologi Struktur Bawah Tanah (Terowongan), dan Rekayasa Eksplorasi dan Eksploitasi Air Tanah Dalam.

Kemudian di ITB Program Studi Rekayasa Jembatan Khusus (Struktur Bangunan Atas dan Bangunan Bawah), Rekayasa dan Pengendalian Morfologi Sungai, serta Desain, Konstruksi dan Pemeliharaan Jalan Bebas Banjir.

Sed a ngk a n d i UNDIP terd apat dua Program Studi, yakni Operasi dan Instr ument a si Hidro-Meteorolog i B endu ng a n , d a n Ret rof it t in g d a n Instrumentasi Keamanan Bendungan. Lalu di ITS terdapat dua program studi, yakni Preservasi Jalan Pada Kondisi Geoteknik Tanah Sulit, dan Rekayasa Pengelolaan dan Pengendalian Kehilangan Air Minum.

Siapa peserta Program Magister Super Spesialis ini?

Para peserta Program Magister Super Spesialis merupakan PNS muda Kementerian PUPR berpotensi atau high

flyer. Mereka disiapkan akan menjadi

pemimpin masa depan di Kementerian PUPR, atau menjadi pimpinan di BUMN mitra kerja Kementerian PUPR.

Mereka pegawai-pegawai pilihan yang ditugaskan oleh unit organisasinya selama menjalankan tugas negara. Para insan PUPR yang mengikuti program ini harus bersungguh-sungguh, wajib menyelesaikan tugas belajar tepat waktu. Tidak ada pilihan untuk memperpanjang masa studi.

Apa yang diharapkan dari para peserta setelah menyelesaikan program Magister Super Spesialis ini?

Nantinya setelah selesai tugas belajar ini, para peserta Program Magister Super Spesialis akan bekerja dengan membawa pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni dan siap diterapkan. Mereka diharapkan telah bertransformasi menjadi ahli yang spesifik. Dengan kemampuan bekerja sama dalam tim, peka terhadap permasalahan lapangan serta menjadi calon pemimpin yang inovatif dan berintegritas tinggi.

Upaya Kementerian PUPR dalam membangun SDM infrastruktur lewat Pendidikan tinggi juga dilakukan melalui Politeknik PU. Pada tahun akademik 2020/2021 berapa banyak mahasiswa yang diterima?

Setelah proses penerimaan mahasiswa baru yang dilaksanakan sejak Mei 2020, terdapat 150 mahasiswa baru untuk Tahun Akademik 2020/2021. Ini adalah angkatan kedua mahasiswa Politeknik PU.

Saat ini ada berapa program studi di Politeknik PU?

Ada tiga program studi. Jurusan teknologi konstruksi bangunan air, teknologi konstruksi jalan dan jembatan, dan teknologi konstruksi bangunan Gedung. n

(16)

tahUn 1951

Kursus Kader teknik Pekerjaan Umum dan tenaga (KUKAt-PUt) di Yogyakarta. Pengem-bangan sdm Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat telah dirintis sejak ta-hun 1951. berdasarkan Keputusan menteri Pekerjaan Umum dan tenaga (PUt) Nomor P.25/59/23 tanggal 17 september 1951 maka berdirilah Kader teknik Pekerjaan Umum dan tenaga (PUt). Pada saat itu KUKAt-PUt mengakomodasi para pekerja Pekerjaan Umum dan tenaga, guna mengikuti Kursus mandor (brevet A), Kursus sinder (brevet b), dan Kursus Opseter (brevet C).

tahUn 1952 lemBaga akademi Pendi-dikan teknik (laPt) di BandUng

Pada tahun 1952 Pimpinan departemen me-mandang perlu mendirikan lembaga Pendi-dikan tenaga teknik tinggi guna mengatasi kelangkaan jumlah insinyur di indonesia, ter-utama insinyur bangsa indonesia bias dihitung dengan jari dan akibat “exodus” teknisi warga Negara belanda saat itu.

Untuk mengatasi kekurangan tenaga di lapangan, timbul gagasan mendirikan su-atu lembaga pendidikan teknik yang dapat menghasilkan tamatan dengan kemampuan mendekati insinyur namum masa studinya relatif lebih cepat. berdasarkan Keputusan menteri PUt Nomor 118/34/13 tanggal 26 september 1952 dibentuk lembaga Akade-mi Pendidikan teknik (lAPt) yang berkedu-dukan di bandung.

tahUn 1957 akademi teknik PekeR-Jaan UmUm dan tenaga listRik (atPUt)

berdasarkan Keputusan menteri PU Nomor Pppt 1/7/14 tanggal 1 November 1957, lAPt berganti nama menjadi Akademi teknik Peker-jaan Umum dan tenaga listrik (AtPUt) dengan masa studi 3 tahun. Pada tahun 1967 berdasar-kan Peraturan menteri Pekerjaan Umum dan tenaga listrik Nomor 10/Prt/1967 dan disem-purnakan dalam Peraturan menteri PUtl No-mor 6/Prt/1968 dibentuk institut Pendidikan Pekerjaan Umum dan tenaga listrik (iPPUtl). tahUn 1967-1968lemBaga Politeknik Pendidikan PekeRJaan UmUm dan te-naga listRik (iPPUtl)

surat Perjanjian Kerjasama Pendidikan antara

departemen PUtl dengan itb menetapkan bahwa pelaksana Proyek Pendidikan yang ke-mudian disebut lembaga Politeknik PUtl-itb ialah institut teknologi bandung dan seluruh pembiayaan proyek dibebankan kepada de-partemen PUtl.

tahUn 1976 – 1984 akademi teknologi saPta taRUna (atst)

Atst didirikan diprakarsai oleh bapak-ba-pak Pejabat departemen Pekerjaan Umum. setelah terbentuk Atst Kepengurusannya diserahkan kepada ibu-ibu/istri Pejabat di lingkungan departemen Pekerjaan Umum yang tergabung dalam Yayasan Pendidikan Putra (YPP). Atst didirikan pada tanggal 10 desember 1976, sekaligus bersamaan de-ngan momentum memperingati tiga dasa Warsa hari bakti Pekerjaan Umum yang di-peringati setiap tanggal 3 desember. 1979-1995 keRJasama dePaRtemen PU dengan UndiP

Kerjasama bidang Pendidikan antara PU dengan UNdiP melalui Naskah Piagam Ker-jasama nomor 01/FKs/PU/1979 dan 591/ Pt.09/N/79 tanggal 27 Februari 1979. Ker-jasama yang ditandatangani menteri dr. ir. Poernomosidi Hadjisaroso dengan rektor Prof. sudarto, sH itu terbentuk lPPU (d iii dan d iV).

tahUn 1995 – 2006

• tahun 1995 lPPU berakhir, dengan dibentuknya PUsdiKtEK di bawah badan Pembinaan Konstruksi dan sumber daya manusia.

• tahun 1998 kerjasama diperluas ke bi-dang Pengairan, bina marga dan Cipta Karya

• tahun 2000, Kerjasama antara PU bang-wil dengan UNdiP dan diturunkan da-lam perjanjian kersama antara PUs-diKtEK dengan Fakultas teknik UNdiP untuk pelaksanaan Pendidikan diploma dan magister Profesional bagi Karya-wan PU bangwil, dinas daerah dan peserta lain bidang Permukiman dan bangwil.

• tahun 2004 dilaksanakan Kerjasama antara PU Praswil dengan UNdiP un-tuk membuka prodi magister mPWK

konsentrasi magister manajemen sarana dan Prasarana Perkotaan dengan sistem modular.

- tahun 2006 dilakukan perpanjangan Ker-jasama antara departemen PU dengan UNdiP yang ditindaklanjuti dengan PKs antara PUsbiKtEK dengan Fakultas tek-nik UNdiP.

tahUn 1996-1997 sekolah tinggi PekeRJaan UmUm (stkPU)

Pada desember 1995, Kerjasama departe-men PU dengan itb berakhir. dPU departe- mendiri-kan sekolah tinggi Pekerjaan Umum (stKPU), dan dilakukan rekrutmen Karyasiswa. Karya-siswa melakukan protes, menuntut kejelasan status Pendidikan (bekerjasama dengan ins-titut teknologi bandung atau berdiri sen-diri), mereka menuntut Kerjasama dengan itb agar ada legalitas untuk meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi. tahun 1997, dilaku-kan kembali kerjasama dengan Politeknik itb (Prodi d3 teknik sipil).

tahUn 1998 PeRkemBangan teRhenti

di tahun 1998 saat bapak radinal mochtar tidak lagi menjadi menteri PU dan terbitnya instruksi Presiden republik indonesia Nomor 20 tahun 1998 tentang Penerbitan sumber-sumber dana Yayasan sehingga stt-st diin-tegrasikan dalam Yayasan Putra yang dikelola dharma Wanita departemen PU.

tahUn 2003

Penambahan program sarjana dan beberapa program diii di stt-st

tahUn 2011-2014

sejak Februari 2011 pengelolaan Pendidikan Kedinasan kembali ditangani oleh sekretariat Jenderal melalui Pusdiklat

tahUn 2015

PUsdiKlAt berubah kembali menjadi ba-dan Pengembangan sumber daya manusia (bPsdm)

tahUn 2018-2019 Politeknik PU

terbentuknya Politeknik PU di semarang de-ngan lulusan diii.

tahun 2019 terjadi perubahan nomenkla-tur Pusdiklat menjadi Pusbangkom. n

oleh: Tim redaksi

(17)

engetahuan adalah aset yang sangat berharga bagi organisasi, karena dengan banyaknya pengetahuan, akan membuat kinerja organisasi meningkat melalui penciptaan keunggulan kompetitif berkelanjutan (Puryantini, Arfati, & Tjahjadi, 2017). Organisasi yang sukses adalah organisasi yang secara konsisten menciptakan pengetahuan baru, membaginya keseluruh organisasi, dan memastikan semua orang tahu akan teknologi baru dan hasilnya (Nonaka & Takeuchi dalam Putri &

Pangaribuan, 2009).

Untuk beradaptasi pada lingkungan

yang tidak pasti, diperlukan pengelolaan atas pengetahuan yang ada, dimana de-ngan menggunakan konsep Knowledge

Management, organisasi dapat lebih efektif

dalam menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki (knowledge reuse) untuk me-ningkatkan kualitas proses pengambilan keputusan. Knowledge Management juga dapat berperan sebagai alat bantu dalam proses perubahan atau pun transformasi organisasi, melalui pembentukan budaya pembelajaran dalam suatu organisasi.

Aktivitas dalam Knowledge

Manage-ment meliputi upaya perolehan,

penyim-panan, pengolahan dan pengambilan kem-bali, penggunaan dan penyebaran, serta

evaluasi dan penyempurnaan terhadap pengetahuan sebagai aset intelektual orga-nisasi (PerMen PAN dan RB No 14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Pro-gram Manajemen Pengetahuan (Knowledge

Management)).

Simantu atau Sistem Manajemen Pengetahuan, merupakan Knowledge

Management yang berbasis sistem

tekno-logi informasi yang dikembangkan oleh Kementerian PUPR. Simantu dibangun sebagai tindak lanjut atas Peraturan Men-teri PUPR No 35 Tahun 2016 tentang Cetak Biru Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kementerian PUPR, yang menekan-kan perlunya e-government pada instansi

P

oleh: melly septiani, widyaiswara pada Balai Pengembangan Kompetensi PuPr wilayah III jakarta

implementasi Simantu Sebagai

Knowledge Management

Kementerian PUPr

(18)

pemerintah untuk menyediakan ruang dialog publik bagi masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam perumusan kebijakan negara (Setiadi & Albaar Rubhasy, 2011).

Selanjutnya, Simantu yang memiliki alamat domain http://simantu.pu.go.id, berkembang dengan melestarikan aset organisasi berupa pengetahuan, keteram-pilan, dan pengalaman operasional yang di miliki individu. Simantu membantu menghubungkan orang untuk membagi tacit knowledge dan pengalaman tanpa bertemu secara langsung, misalnya melalui alat seperti groupware atau melalui forum diskusi online, serta dapat membantu mengorganisasikan pengetahuan yang termodifikasi secara efisien melalui alat seperti penyimpanan pengetahuan dan portal, database, electronic bulletion board, dan sistem pakar.

Simantu berperan sebagai portal penghubung antara seluruh pegawai Ke-menterian PUPR dan para ahli sesuai bi-dang, media sosial bagi ASN Kementerian PUPR untuk saling bertukar informasi pengetahuan bidang PUPR, dokumentasi modern tentang keilmuan yang ada di Ke-menterian PUPR (Library 3.0), serta sum-ber pengetahuan dan solusi atas semua permasalahan teknis dan non-teknis di Kementerian PUPR.

BUdaya BeRBagi

Peraturan Menteri PAN dan RB No 14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management) merupakan re-gulasi yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada instansi pemerintah dalam melaksanakan Knowledge

Manage-ment. Berdasarkan peraturan ini, tahap

pengimplementasian Knowledge Manage-ment pada dasarnya mencakup 4 (empat) kegiatan utama, yaitu:

a. Pembentukan kebiasaan

Salah satu poin keberhasilan imple-mentasi Knowledge Management adalah

adanya kebiasaan untuk berbagi data dan pengetahuan. Kebiasaan ini akan menun-tut pula adanya kebiasaan menggunakan data yang akurat dan menyimpan data yang dimiliki dengan rapi. Syarat pokok dalam pembentukan kebiasaan ini ada-lah dengan penetapan posisi data sebagai milik organisasi didukung adanya kese-pakatan antar unit kerja yang terlibat. Untuk mengetahui sejauhmana kebia-saan berbagi data dan pengetahuan pada Simantu, secara sederhana dapat dilihat dari data perbandingan jumlah konten pada Simantu setiap bulan pada tahun 2019 dan 2020.

(19)

Membangun budaya berbagi penge-tahuan tidaklah mudah, terlebih karena kepemilikan pengetahuan berkaitan erat dengan kekuasaan, kontrol dan imbalan. Perlu terlebih dahulu dibangun budaya kepercayaan. Hal ini terkait dengan pan-dangan individu atas ketidakamanan pengetahuan yang disampaikan, yang mungkin saja dapat menjatuhkan karir mereka (Christin, 2006). Untuk mendu-kung implementasi budaya berbagi penge-tahuan, organisasi perlu mengembangkan tata kelola ataupun regulasi yang meng-atur bahwa pengetahuan individu yang dibagikan akan dihargai secara bijak oleh organisasi.

Mengingat konten bidang PUPR yang sangat spesifik, Simantu membuka pelu-ang untuk masyarakat ataupun perpelu-angkat daerah untuk meningkatkan pengetahuan bidang PUPR tanpa dikenakan biaya serta melakukan kontribusi dalam hal diskusi dengan para ahli saat terjadi permasalahan dalam hal pekerjaan yang dapat langsung di jawab oleh para pakar ahli sesuai bidang masing-masing.

b. Penyediaan payung regulasi

Simantu didukung oleh regulasi

be-rupa Peraturan Menteri PUPR Nomor 35 Tahun 2016 tentang Cetak Biru Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kemen-terian PUPR, yang mengatur pelaksanaan

e-governance dari setiap unit kerja di

Kementerian PUPR sesuai tugas dan fungsinya, dalam hal ini adalah BPSDM yang memiliki tugas dan fungsi terkait Pendidikan dan pelatihan. Pada pelak-sanaannya, Simantu didukung dengan Surat Keputusan Kepala BPSDM Nomor 16 Tahun 2020 tentang Tim Pengelola Sis-tem Manajemen Pengetahuan (Simantu) Kementerian PUPR, dimana tim pengelola terdiri dari tim pengarah, tim validator dan narasumber.

Tim pengarah bertugas memberikan pengarahan tentang kebijakan umum Kementerian PUPR dalam hal pengelo-laan Simantu. Tim validator bertugas melakukan validasi dan edit konten yang telah diunggah oleh kontributor, serta mengatur konten dalam menu fokus Simantu yang berisi konten di bidang keahlian Kementerian PUPR. Adapun narasumber bertugas memberikan pen-jelasan dan melakukan diskusi dengan pegawai sesuai keahlian pada bidang ilmu ke-PUPR-an.

kedalam 10 bidang pengetahuan, yaitu Sumber Daya Air, Jalan Jembatan, Per-mukiman, Penyediaan Perumahan, Bina Konstruksi, Manajemen, PIW, TIK, Pem-biayaan Infrastruktur, serta Pengadaan Barang dan Jasa. Pada tahun 2020, konten yang ada didominasi oleh Bidang Pembia-yaan Infrastruktur sebanyak 59,3% dari total konten. Hal ini menunjukkan bidang Pembiayaan Infrastruktur memiliki kebia-saan berbagi data dan pengetahuan lebih besar dibandingkan bidang yang lain.

Jumlah konten per bidang ini relatif sedikit jika dibandingkan dengan jum-lah pegawai PUPR sekitar 23.000 orang, terlebih bulan September hanya terdapat penambahan konten sebanyak 40 konten saja. Penetapan posisi data organisasi di-pertegas dengan Surat Keputusan Kepala BPSDM Nomor 16 Tahun 2020 tentang Tim Pengelola Sistem Manajemen Penge-tahuan (SIMANTU) Kementerian PUPR. Berdasarkan peraturan ini, ditetapkan unit kerja yang bertanggungjawab dalam pengarahan, pengaturan konten serta validasi atas isi konten per bidang, namun demikian belum seluruh tim terlibat aktif dalam membangun budaya untuk berbagi pengetahuan.

(20)

c. Pemanfaatan teknologi

Pemanfaatan teknlogi yang dilakukan dalam Simantu dalam rangka menjem-batani proses transfer ilmu dari generasi tua dan generasi muda serta pendokumen-tasian ilmu-ilmu pada Kementerian PUPR agar tidak hilang karena generation gap. Simantu menggabungkan konsep

Chat-Bot, e-learning, forum know-how, e-book,

tutorial vidio, serta konsep kelas digital dari berbagai sumber yang sudah ada dan berjalan baik.

Semakin berkembangnya kebutuhan ilmu pengetahuan serta berdasarkan de-ngan ketersedianya data yang tersimpan pada database, aplikasi Simantu memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut, diantaranya berkaitan dengan beberapa hal. Pertama, pengintegrasian

konten-konten Simantu dengan sistem-sistem yang ada pada masing-masing unit orga-nisasi, yang memudahkan admin unit or-ganisasi untuk melakukan upload/sharing pengetahuan demi peningkatan efektivitas dan efisien.

Kedua, menciptakan know-how di

mana setiap pegawai berkesempatan dan bebas menentukan cara baru untuk me-nyelesaikan tugas dan berinovasi serta peluang untuk mensinergikan pengeta-huan eksternal ke dalam institusi. Ke-tiga, menangkap dan mengidentifikasi

pengetahuan yang dianggap bernilai dan direpresentasikan dengan cara yang logis.

Lalu keempat, penempatan

penge-tahuan yang baru dalam format yang menarik dan mudah diakses oleh selu-ruh pegawai dan pejabat (user friendly). Kelima, pengelolaan pengetahuan untuk menjamin kekinian informasi agar dapat di-review untuk relevansi dan akurasinya. Serta keenam, membuat menu search yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan

d. Penyelarasan dengan strategi manajemen perubahan

Implementasi manajemen pengeta-huan terkait dengan proses transformasi budaya kerja dalam organisasi. Oleh ka-rena itu, penyelarasan terus menerus dengan strategi manajemen perubahan perlu dilakukan. Pelaksanaan Manajemen Perubahan di Kementerian PUPR dipim-pin oleh Sekretaris BPSDM, yang berko-mitmen untuk melakukan perubahan pola pikir dan budaya kerja birokrasi. Dalam rangka perubahan mindset (pola pikir) dan culture set (budaya kerja), Kementerian PUPR mendorong adanya individual atau kelompok terpilih yang menjadi pelopor

perubahan dalam hal ini terkait kebiasaan berbagi pengetahuan, yang disebut sebagai agen perubahan.

Efektivitas maupun efisiensi dari ke-berhasilan pelaksanan agen perubahan, dapat diukur dari pelaksanaan Rencana Tindak Agen Perubahan. Namun demi-kian, materi Rencana Tindak Agen Pe-rubahan yang terdapat di Kementerian PUPR baru meref leksikan nilai-nilai integritas dan nilai inti organisasi berupa Profesional, Orientasi Misi, Visioner dan Etika Ahlakul Karimah. Dalam kaitannya dengan Knowledge Management, diper-lukan penyelarasan antara konsepsi dan strategi Manajemen Perubahan dengan budaya berbagi pengetahuan, sehingga dapat mendorong munculnya kebiasaan berbagi pengetahuan.

Implementasi Knowledge Management di Kementerian PUPR telah terefleksi pada Simantu (Sistem Manajemen

Penge-tahuan) dengan baik. Terdapat inisiatif berbagi pengetahuan melalui pengisian konten-konten dalam berbagai bidang PUPR, walaupun dengan jumlah konten yang belum cukup banyak. Pemanfaatan teknlogi dalam Simantu dibangun dalam rangka menjembatani proses transfer ilmu dari generasi tua dan generasi muda serta pendokumentasian ilmu-ilmu pada Ke-menterian PUPR agar tidak hilang karena

generation gap.

Walaupun budaya berbagi pengeta-huan belum menjadi tema sentral Mana-jemen Perubahan, namun demikian upaya pembentukan agen perubahan yang akan menjadi teladan dalam berbagi pengeta-huan patut diapresiasi. Untuk mendu-kung itu, tata kelola Simantu dirasa perlu dilengkapi dengan aturan yang mampu mendorong setiap pegawai PUPR untuk berbagi pengetahuan ataupun memanfaat-kan pengetahuan bidang PUPR. n

(21)

esuai amanah yang ada dalam RPJM bahwa Pemerintah dalam mengeluarkan suatu kebija k a n, Prog ra m da n Ke g i at a n s a at i n i p erlu mempertimbangkan apakah sudah Adil dan Responsif Gender kepada rakyatnya?

Penulis teringat Syair “Wanita di Jajah

Pria Sejak dulu, dijadikan Perhiasan Sangkar Madu, Namun adakala Pria tak Berdaya…”

Walaupun ada kata dijajahnya yang maknanya kita semua tahu sangat tidak menyenangkan, kejam dan penuh penin-dasan, dan mendengar lagu ini kita sudah bisa membayangkan, merasakan dan ber-cerita seperti apakah wanita ditempatkan dalam suatu situasi. Namun sampai saat ini penulis senang mendengar nyanyian dan senandung isi syair lagu ini. Entah apa maksud dari penciptanya tapi menurut

penulis isi syair ini sudah mengungkapkan suatu keseimbangan kekuatan yang tidak boleh dianggap enteng dari kedua insan yang diciptakan berbeda namun saling melengkapi satu sama lainnya.

Kesetaraan dan Keadilan Responsif Gender mengingatkan kita kembali akan perjuangan para wanita Indonesia pada jaman pada jaman dahulu. Dimulai oleh kedua tokoh wanita Indonesia pada tahun

S

oleh:

mularia Cj. Sirait, Se. m.ak, auditor madya Inspektorat III

optimalisasi Pengarusutamaan

(22)

1870-an yaitu Tjoet Nyak Meutia dari Aceh dan RA. Kartini dari Jepara. Keduanya adalah wanita Indonesia yang gigih, tidak kenal lelah dan pantang menyerah.

R.A Kartini memiliki pengetahuan yang cukup luas soal ilmu pengetahuan dan kebudayaan dan memberi perhatian khusus pada masalah emansipasi wanita dengan melihat perbandingan antara wanita eropa dan wanita pribumi. Dalam pikirannya kala itu kedudukan wanita pribumi masih tertinggal jauh atau me-miliki status sosial yang cukup rendah. Ia juga menaruh perhatian pada masalah sosial yang terjadi seperti seorang wanita perlu memperoleh persamaan, kebebasan, otonomi serta kesetaraan hukum. Selain itu, yang menjadi keistimewaaannya berisi tentang makna Ketuhanan, Kebijaksanaan dan Keindahan, peri kemanusiaan dan juga Nasionalisme. Dan juga menyinggung tentang agama, misalnya ia mempertanya-kan mengapa laki-laki dapat berpoligami. Dan mengapa mengapa kitab suci itu harus dibaca dan dihafal tanpa perlu kewajiban untuk memahaminya.

Setelah itu, banyak Wanita Indonesia bermunculan dengan Prestasi dan Inovasi dan perjuangannya tidak kalah hebat de-ngan RA. Kartini seperti Dewi Sartika, Cut Nyak Dhien, Martha Christina Tiahahu, dan lain-lain. Tuntutan Kesetaraan, Ke-adilan antara Lakilaki dan Perempuan sudah terinspirasi dari Jaman Ibu kita Kartini, dan terus menjadi aspirasi kita sebagai seorang wanita yang notabenenya dianggap lemah dan tidak berdaya terus berjuang untuk mendapatkan kesetaraan dalam berbagai bidang dalam pem-bangunan negeri.

PengaRUsUtamaan gendeR

Dengan adanya adanya Inpres No 9 Tahun 2000, tentang Pengarustamaan Gender (PUG) dalam Pembangunan, te-lah mengamanahkan seluruh Menteri/ Kepala Lembaga Non-Kementerian dan Bupati/Walikota seluruh Indonesia untuk melaksanakan PUG dalam Pembangunan. Dan lebih diperkuat lagi dengan adanya Perpres No 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Na-sional (RPJMN) tahun 2015-2019, bahwa PUG merupakan salah satu strategi pembangunan Nasional yang menginte-grasikan perspektif gender dalam bidang bidang pembangunan. Untuk memper-cepat Pelaksanaannya pada tahun 2013 ditetapkan Strategi Nasional (STRANAS) baik ditingkat pusat maupun daerah

me-lalui Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG) yang dimotori oleh Kementerian PPN/Bappenas, Men-teri Keuangan, MenMen-teri Dalam Negeri dan Menteri PP&PA.

Hal yang menjadi kesenjangan da-lam Pengarustamaan Gender yaitu pada tahap Perencanaannya. PUG adalah Perencanaan yang mempertimbangkan kebutuhan aspirasi laki laki dan perem-puan. Ada 4 (empat) aspek yang sangat berpengaruh dalam mengintegrasikan aspirasi dan kebutuhan permasalahan laki laki dan perempuan yaitu aspek yang disebut APKM (Akses, Partisipasi, Kontrol dan Manfaat). Akses dan Partisipasi terkait terhadap Sumber Daya yang ada sedang-kan Kontrol terkait terhadap pengambilan keputusan dan Manfaat terkait dengan Kebijakan Program dalam Pembangunan.

Untuk itu perlu disusun Anggaran yang Responsif Gender (ARG) yaitu dengan: a. Meningkatkan Kesadaran,

Pema-haman dan Kepedulian terhadap Isu Gender

b. Mewujudkan Anggaran yang Efisiensi,

Efektif dan Adil

c. Mendorong transparansi dan akunta-bilitas dalam mewujudkan Keadilan, Kesetaraan Gender

d. Mewujudkan Prinsip Good Governance (Transparan, Akuntabilitas dan Parti-sipatif)

Keberlanjutan Pelaksanaan PUG ha-rus dilaksanakan dan dievaluasi secara terus menerus mulai dari Perencanaan Penganggaran, Pelaksanaan, Pemantauan dan Evaluasi oleh setiap Kementerian melalui masing masing Unit Organisasi yang melaksanakan Core Business dalam Membangun Negeri Dan perlu dipastikan apakah Program yang dibuat sudah meng-atasi Isu/Kesenjangan Gender yang sudah didasarkan pada Analisis GAP (Gender

Analisis Pathway) agar lebih Ekonomis,

Efektif dan Efisien dan Mengurangi ke-senjangan tingkat penerima manfaat pembangunan (equity).

Dalam mencapai “The End target” yaitu untuk mengakhiri Kekerasan Perempuan dan Anak, Perdagangan Manusia,

(23)

Kesen-jangan Ekonomi dan juga untuk memas-tikan apakah sudah didapat Manfaat yang adil, Hak, Pengakuan, Penghargaan, Pen-capaian Kesetaraan Gender, Memperkuat kehidupan sosial politik, dan ekonomi suatu bangsa, dilaksanakan dengan me-menuhi 7 prasyarat yaitu:

1. Komitmen, adanya komitmen politik dan kepemimpinan lembaga, misal-nya komitmen yang tertuang dalam renstra

2. Kebijakan, adanya kerangka kebijakan sebagai wujud komitmen pemerintah

yang ditujukan sebagai perwujudan kesetaraan gender di berbagai bidang pembangunan misalnya kebijakan, strategi, program, panduan, juklak/ juknis, dll

3. Kelembagaan, adanya struktur dan mekanisme pemerintah yang mendu-kung pelaksanaan PUG, focal point, sekretariat PPRG, forum dan Tim ARG 4. Sumber daya, Sumberdaya Manusia,

Sumber Dana, adanya Sumber daya yang memadai yaitu: Sumber daya manusia yang memiliki kepekaan,

respon kesenjangan gender (ARG) 5. Data Terpilah, Adanya Sistem

Infor-masi dan data terpilah menurut jenis kelamin, usia, wilayah dan kategori lain yang mendukung

6. Alat Analisis, adanya alat analisis un-tuk perencanaan penganggaran serta monitoring dan evaluasi

7. Partisipasi Masyarakat, adanya dorongan dan keterlibatan masya-rakat kepada pemerintah dalam pe-laksanaan PUG.

aUdit gendeR

Integrasi Anggaran yang Responsif Gender yang sering disebut ARG sudah menjadi bagian yang diwajibkan dalam merencanakan suatu anggaran melalui Penelitian terhadap RKA/KL yaitu de-ngan memastikan Kualitas dan Relevansi Anggaran. PPRG yang sudah dilakukan Kementerian dan agar lebih efektif dan terus berjalan serta terintegrasi sepe-nuhnya secara berkelanjutan dalam mendukung kinerja pemerintah juga perlu diintegrasikan secara penuh da-lam Pengawasan. Oleh karena Itu perlu diperkuat peran Inspektorat Jenderal sebagai stakeholders strategis dalam pe-laksanaan PPRG.

Panduan/Pedoman tentang Peng-awasan PPRG untuk Kementerian dan Lembaga sudah disusun pada tahun 2017 oleh Kementerian Pemberdayaan Perem-puan dan Perlindungan Anak (PP&PA) Deputi Bidang Kesetaraan dan Keadilan Gender. Dengan maksud untuk mem-permudah Inspektorat Kementerian atau Lembaga dalam melakukan pengawasan dan pelaksanaan PUG di masing masing institusi dengan tujuan adalah:

1. Memperkuat peran Itjen dalam peng-awasan pelaksanaan PPRG di Kemen-terian/Lembaga

2. Memberikan panduan bagi Itjen Ke-menterian/Lembaga untuk melaku-kan pengawasan pelaksanaan PUG di masing masing institusi

3. Memastikan Mutu (Quality Assurance) atas penyelenggaraan PUG melalui PPRG

4. Mendorong Komitmen Pimpinan Kementerian/lembbaga dalam melak-sanakan PUG melalui PPRG.

(24)

secara nyata dan terbiasa bahwa

Pemerintah dalam hal ini Kementerian/

Lembaga dalam menganggarkan atau

merencanakan pembangunan baik berupa

peraturan, Sarana dan Prasarana akan

berfikir luas dan mempunyai wawasan

perubahan yang sudah Responsif Gender.

gender dan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam mempromosikan isu-isu kesetaraan gender. Lalu meman-tau, menilai kemajuan yang dibuat dalam pengarusutamaan gender dan membantu membangun organisasi memiliki inisiatif dalam mempertajam kesetaraan gender.

Mengimplementasikan PUG dalam Pembangunan Negeri, akan terlihat se-cara nyata dan terbiasa bahwa Pemerintah dalam hal ini Kementerian/Lembaga da-lam menganggarkan atau merencanakan pembangunan baik berupa peraturan, Sarana dan Prasarana akan berfikir luas dan mempunyai wawasan perubahan yang sudah Responsif Gender.

Salahsatunya adalah perubahan wa-wasan pimpinan yang sudah tidak buta gender. Dalam hal ini memiliki kemam-puan dan kepekaan seseorang dalam me-lihat dan menilai hasil pembangunan serta aspek kehidupan lainnya dari perspektif gender. Disesuaikan dengan aspirasi, ke-pentingan, kesulitan, pengalaman yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Bahwa yang tadinya dalam mengambil kebijakan belum atau tidak memahami tentang konsep gender dan permasalahan gender, yaitu adanya perbedaan perem-puan dan laki laki dalam hal aspirasi Kepentingan/Kebutuhan dan Kesulitan Pengalaman. n

pengawasan terhadap PPRG. Audit Gender menilai sejauh mana kesetaraan Gender dilembagakan secara efektif dalam kebi-jakan, program, struktur organisasi, dan proses (termasuk proses pengambilan ke-putusan) terhadap anggaran terkait. Audit Gender pada dasarnya adalah “audit sosial”, dan lebih tepatnya dikategorikan sebagai “audit kualitas”, hal inilah yang membeda-kannya dari “audit keuangan”.

Audit Gender ini untuk memasti-kan beberapa hal terlaksana. Pertama,

pelaksanaan dan perangkat pendukung terkait untuk pengarusutamaan gender sudah efektif dan saling menguatkan (ter-integrasi). Kedua, memantau dan menilai

setiap tahap kemajuannya. Lalu ketiga,

apakah sudah ada pedoman/standar? Kemudian yang keempat, sudah

dila-kukan identifikasi kesenjangan dan tan-tangan kritis. Lalu kelima, rekomendasi yang harus dibuat dalam mengatasinya.

Keenam, saran atas kemungkinan

per-baikan dan inovasi. Dan ketujuh, terdoku-mentasikannya dengan baik segala proses menuju pencapaian kesetaraan gender.

Audit Gender sendiri meningkat-kan kapasitas kolektif organisasi untuk memeriksa kegiatannya dari perspektif

(25)

agi Badan Pengembangan Sumber Daya Ma nusia (BPSDM) Kementer ia n Pekerjaan Umum dan Pe-rumahan Rakyat (PUPR) merebaknya pandemi COVID-19 sangat memberatkan. Karena sebagai organisasi yang bergerak di bidang pengembangan kompetensi menjadi sangat sulit dan berbahaya bila menyelenggarakan pelatihan secara tatap muka di setiap unit kerja yang tersebar di seluruh Indonesia.

Menghadapi tantangan ini, BPSDM PUPR kemudian berinovasi dengan men-coba memanfaatkan teknologi pesawat tanpa awak atau drone dalam melakukan pelatihan dan pembelajaran.

Dengan memanfaatkan teknologi drone, pelaksanaan On the Job Training da-pat dilakukan secara online. Peserta tidak lagi harus menuju kelapangan untuk terjun langsung ke proyek sehingga pelaksanaan pelatihan dapat tetap menjaga protokol kesehatan.

Agar para pelaksana teknis pelatihan dari Pusat dan Balai BPSDM di lingkungan BPSDM bisa mengusai penggunaan drone, diselenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) atau pelatihan yang bekerja sama dengan Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN PUPR). Pelatihan untuk menguasai teknis dan bisa menjadi pilot drone, dilaksanakan selama 2 (dua) hari pada 26-27 Agustus 2020, di Bogor.

Sekretaris BPSDM PUPR Herman Suroyo mengatakan, banyak keunggulan penggunaan drone dalam proses pelatihan dan pembelajaran. “Selain memudahkan peserta pelatihan dalam memahami pro-yek lapangan. Hal ini juga memudahkan para pengajar dalam menjelaskan materi terkait proyek/infrastruktur yang

seharus-nya dikunjungi, kepada peserta pelatihan,” katanya.

Sementara itu Kepala Pusat Data dan Informasi, Nazib Faizal pada kesempatan yang sama menyampaikan tentang ke-canggihan drone yang saat ini sudah dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Khusus dalam bidang ke-PU-an, drone da-pat diaplikasikan dalam survei topografi,

planning and design, project execution serta

untuk maintenance and asset inspection. “Tentunya data dari teknologi drone

ini masih diolah lebih lanjut sehingga dapat dimaksimalkan hasil output-nya, salah satu-nya 3D modelling yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Karena bisa menghadirkan project lapangan dalam ben-tuk virtual,” papar Nazib.

Setelah pelatihan selesai, para peserta diharapkan sudah paham tentang tekno-logi drone. Mulai dari jenisnya hingga izin menerbangkan drone, dan yang berkaitan dengan keselamatan serta keamanan peng-operasiannya. n

B

Drone dalam Pelatihan

Pengembangan SDM

(26)

andemi Covid-19 membu at metode pembelajaran di ling-kungan Kementerian PUPR berubah. Perubahan ini me-rupakan pengalaman baru bagi Pejabat Fungsional Widyaiswara PUPR.

Untuk memperoleh berbagai gagasan serta pengalaman itu BPSDM PUPR melalui Sekretariat BPSDM yang meru-pakan Unit Pembina Jabatan Fungsional Widyaiswara PUPR menyelenggarakan Diskusi dan Internalisasi Peran Pejabat Fungsional Widyaiswara PUPR. Acara yang diselenggarakan pada tanggal 1 – 2 Desember 2020 itu sebagai upaya per-baikan metode pembelajaran di Tahun 2021.

Kepala BPSDM PUPR, Sugiyartanto mengatakan salah satu visi pemerintah Indonesia pada periode 2020-2024 ada-lah pembangunan SDM. Pembangunan

SDM menjadi priori-tas utama selain tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur. “SDM bidang PUPR menjadi modal utama untuk mencapai keberhasilan dalam mewujudkan in-frastruktur PUPR yang berkualitas dan andal,” ungkapnya.

Lebih lanjut Sugiyartanto menjelaskan mengenai tiga tugas utama BPSDM. Per-tama, Vocational School oleh Perguruan Tinggi (Politeknik PU). Kedua pelatihan dalam upaya peningkatan kompetensi SDM. Dan ketiga adalah napak tilas karir orang per orang.

Sebagai salah satu tugas pokok BPSDM, penyelenggaraan pengembangan kompetensi melalui pelatihan dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pasca pengembangan kompetensi harus di-upayakan terselenggara secara optimal. “Terlebih dengan adanya kebutuhan

pe-ningkatan kompetensi SDM bidang PUPR yang semakin tinggi,” imbuhnya.

K husus dalam hal pelaksanaan pengajaran, sambung Sugiyartanto, ja-batan fungsional Widyaiswara menjadi aktor yang penting dalam memberikan pengajaran yang berkualitas bagi para SDM PUPR. Untuk itu perlu upaya dalam memfasilitasi para Widyaiswara dari sisi kebutuhan regulasi hingga pengembangan kompetensinya.

“Salah satunya dengan kegiatan Internalisasi Peran Pejabat Fungsional Widyaiswara PUPR oleh Sekretariat BPSDM sebagai Unit Pembina Jabatan Fungsional Widyaiswara,” katanya.

Sugiyartanto menjelaskan sebagai Unit Pembina Jabatan fungsional Widyaiswara, Sekretariat BPSDM mempunyai lima tugas. Pertama, menyusun regulasi yang diperlukan sebagai pedoman dalam pe-laksanaan, penugasan, dan penilaian ja-batan fungsional. Kedua, menyusun dan mengusulkan penetapan formasi jabatan fungsional yang dibina.

Ketiga, melakukan pengelolaan, pem-binaan, pengembangan, pemberdayaan, serta pemantauan dan evaluasi pemangku jabatan fungsional yang dibina.

Keempat, memfasilitasi proses peng-angkatan, pemberhentian dan penilaian angka kredit jabatan fungsional yang dibina. Dan kelima, membentuk dan me-netapkan tim Penilai Instansi dan Tim Sekretariat Instansi Jabatan Fungsional yang dibina.

Untuk itu, Sugiyartanto berharap de-ngan adanya diskusi dan internalisasi ter-kait peran Pejabat Fungsional Widyaiswara PUPR ini diharapkan dapat diulas tuntas mengenai permasalahan atau kendala yang dihadapi para Widyaiswara selama melaksanakan tugas mengajar di BPSDM. Diantaranya mengenai alur prosedur pengusulan DUPAK, pengembangan kom-petensi yang diperlukan oleh setiap jafung Widyaiswara.

“Perjalanan selama tahun 2020 di masa pandemi, menghasilkan berbagai pengalaman proses dan metode pembela-jaran yang berbeda dibanding sebelumnya. Dan ini kita jadi sebagai bekal meningkat-kan metode pengajaran di tahun menda-tang,” pungkasnya. n

P

Peran Penting widyaiswara

bagi Sdm PuPr

tIm redaKSI

(27)

restasi membanggakan di-raih mahasiswa program studi Teknologi Konstruksi Jalan dan Jembatan (TKJJ) Politeknik Pekerjaan Umum (PU). Yohanes Aditri DP, Gabriella Natasya, dan Lily Nur Ramdhani dengan julukan Tim Adira-jasa Jayecwara meraih juara 2 dalam ajang “National Bridge Competition Creation 4th UGM 2020”.

National Bridge Competition meru-pakan sebuah kompetisi perancangan jembatan yang diikuti oleh mahasiswa/i antar perguruan tinggi se–Indonesia. Dimana pada pelaksanaan NBC Creation 4th kali ini mengangkat tema “Eco-friendly

and Futuristic Bridge to Support National Development”.

Oleh karena itu, Tim Adirajasa Jayec-wara TKJJ Politeknik PU berinovasi de-ngan konsep Inersia Bridge, Innovation bridge for Indonesia. “Jembatan ini dide-sain dengan eco-friendly yang futuristic dengan harapan dapat membantu Indo-nesia membangun jembatan yang ramah

lingkungan,” papar Yohanes Aditri DP. Inovasi jembatan itu, sambung Ga-briella Natasya, dalam perencanaanya menggunakan material baja repabrikasi. “Sehingga mendapatkan ukuran yang presisi dan meminimalisir pencemaran lingkungan,” katanya.

Kemudian, Lily Nur Ramdhani ber-harap inovasi pembangunan jembatan yang ramah lingkungan ini dapat diimple-mentasikan. “Selain ramah lingkungan,

pembangunan jembatan dengan konsep ini dapat menghemat waktu pengerjaan dan jumlah tenaga kerja,” paparnya.

Setelah melalui tahap presentasi se-cara daring melalui zoom meeting di depan dewan juri, Tim Adirajasa Politeknik PU berhasil lolos hingga tahap finalis. Seluruh finalis diwajibkan untuk membuat video pemodelan jembatan dan diserahkan pada panitia tanggal 24 November 2020. Lalu diambil skor nilai dari voting terbanyak di instagram Creation UGM.

Hingga pada 29 November 2020, Tim Adirajasa TKJJ Politeknik PU dinobatkan sebagai Juara kedua. n

P

Juara Kedua National Bridge

Competition 2020

(28)

andemi Covid-19 yang me-landa dunia saat ini sangat berpengaruh pada seluruh sendi kehidupan, termasuk birokrasi di setiap negara. Birokrasi pemeritahan harus tetap berjalan dalam memberikan layanan dan beradaptasi pada perubahan yang diakibatkan oleh pandemi. Sebagai bagian dari birokrasi peme-rintah, ASN Kementerian PUPR dituntut untuk tetap selalu meningkatkan kompe-tensinya dalam bekerja, agar bisa membe-rikan kontribusi nyata dan layanan terbaik abdi negara.

Sejalan dengan hal tersebut, BPSDM Kementerian PUPR mengadakan Bim-bingan Teknis (Bimtek) Keprotokolan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pela-yanan terhadap masyarakat dan pelayanan bagi pimpinan di se-luruh unit kerja di lingkungan kementerian. Pelaksanaan kegiatan ini berpedoman ke-pada Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR No. 09/SE/M/2019 tentang SOP Keprotokolan.

Sekretaris BPSDM PUPR Herman Sur-oyo mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah membuat beberap kegiatan yang sudah diagendakan menjadi terhambat karena masa pemberlakukan physical and social distancing. “Secara teknis, kegiatan yang diadakan di masa pandemi tentu akan mengalami perubahan. Kita semua wajib mengikuti protokol kesehatan demi kebaikan bersama,” ungkapnya.

Ia berharap para peserta Bimtek bisa menambah pengetahuan serta kemam-puan dalam memberikan pelayanan yang optimal, memiliki persepsi yang sama, yang mengacu pada Undang-undang No 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan, yang meliputi: Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan.

Pada bidang keprotokolan agar ter-capai pelayanan yang maksimal, baik terhadap masyarakat maupun pimpinan dianjurkan untuk memiliki keseragaman pada pola pelaksanaannya. Mulai dari tingkat pusat hingga ke daerah, harus berpedoman pada aturan yang berlaku.

“Tentang keseragaman ini tentu harus disamakan persepsinya. Nanti akan lebih detail disampaikan oleh Tim Protokol Biro Umum, agar pusat dan balai pun saat me-ngadakan kegiatan dalam melaksanakan urutan kegiatan mulai dari pembukaan, hingga kata-kata sambutan yang sesuai keprotokolan baiknya seperti apa, nanti akan dijelaskan dalam Bimtek,” tambah Herman.

Bimbingan Teknis Protokol dilaksana-kan di Serpong selama 3 hari, mulai tang-gal 12 hingga 14 November 2020, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk pencegahan Covid-19. Ke-giatan ini mengundang narasumber dari tim protokol Biro Umum dan Performax Soft Skill Centre, dengan peserta sejum-lah 40 orang yang berasal dari unit kerja di lingkup BPSDM PUPR. n

P

tIm redaKSI

Bimtek Keprotokolan

untuk Berikan

(29)

tIm redaKSI

dAAd dEUTschER AKAdEmischER AUsTAUschdiENsT GERmAN AcAdEmic ExchANGE

Beasiswa Master Degree and

PhD Pemerintah Jerman

emerintah Jerman melalui Program DAAD Scholarship membuka pendaftaran bea-siswa untuk program Master

degree and PhD di Jerman. Biaya

keikutsertaan pada kegiatan tersebut di-tanggung oleh Pemerintah Jerman. Calon peserta mengajukan ke Sekretariat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia un-tuk mendapatkan rekomendasi pemilihan program studi paling lambat tertera pada masing-masing universitas.

Informasi dan keterangan lebih lan-jut terkait Program Beasiswa Pemerintah Jerman dapat diakses melalui situs resmi di https://www.daad.id/en/find-funding/

daad-scholarships-for-indonesia/

Calon peserta yang diusulkan oleh

unit organisasi harus mendapatkan re-komendasi sebelum mengikuti proses seleksi. Bagi calon yang direkomendasikan melakukan pendaftaran secara online sesuai dengan ketentuan pihak penye-lenggara.

Pemilihan program studi dan seluruh proses pengajuan tugas belajar mengacu pada SE Menteri nomor: 02/SE/M/2019 tentang Pelaksanaan Pendidikan Lanjutan Program Magister dan Doktoral.

Bagi calon peserta yang lulus seleksi beasiswa namun tidak melapor kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Unit Or-ganisasi dan kepada BPSDM pada proses awal pendaftaran, maka rekomendasi untuk penerbitan SK Tugas Belajar dan ad-ministrasi lainnya tidak dapat diproses. n

Referensi

Dokumen terkait

Berhasil Menu Tentang Aplikasi Mengakses halaman Tentang Aplikasi dengan meng-klik Tombol Tentang Aplikasi Menampilkan menu Tentang Aplikasi yang berisi deskripsi

Gangguan jiwa adalah sindrom atau pola perilaku, atau psikologik, seseorang, yang secara klinik cukup bermakna, dan yang secara khas berkaitan dengan suatu

Private XNonota As String Private XTglnota As Date Private XNopsn As String Private XTglpsn As String Public XNmplg As String Dim cmd As OleDbCommand Dim baca As OleDbDataReader

Parfum Laundry Bulungan Beli di Toko, Agen, Distributor Surga Pewangi Laundry Terdekat/ Dikirim dari Pabrik BERIKUT INI JENIS PRODUK NYA:.. Chemical Untuk kebutuhan

QUR'AN HADITS, AKIDAH AKHLAK, FIQH, SKI, BAHASA ARAB, GURU KELAS RA, DAN GURU KELAS MI TAHUN 2012.. PROPINSI : SUMATERA UTARA STATUS : PNS dan

Dengan melihat gerak, musik, pola lantai, iringan, tata rias, busana, dan property yang ada pada tari menguyak pucuk, maka kita akan dapat memahami bagaimana karya

Prosedur bagi pihak yang akan melaksanakan rujuk dalam masa iddah yaitu yang bersangkutan datang ke KUA setempat dengan membawa akta talak atau cerai yang asli dari Pengadilan

Perancangan tata letak tersebut dilakukan menggunakan algoritma Corelap dan metode Graph-Based Construction, dari kedua metode tersebut didapatkan dua rancangan tata