• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS MASALAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISIS MASALAH"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ANALISIS MASALAH

III.1. TINJAUAN DESKRIPTIF DARI PRESEDEN NIGHTCLUB

Dalam hal ini, Nightclub yang diteliti adalah Embassy&Score!

II.1.a. Profil EMBASSY&SCORE!

EMBASSY&SCORE! merupakan Nightclub yang berkonsep one-stop night entertainment menjadi tujuan utama untuk seluruh kalangan di Bandung untuk mencari hiburan malam. Nightclub ini menyedikan Pub, pool hall,

lounge dan discotheque.

Letaknya di tengah-tengah lokasi yang sangat strategis membuat EMBASSY&SCORE! menjadi pilihan utama bagi seluruh kalangan di ibukota, terutama anak mudanya. EMBASSY&SCORE! juga dipandang sebagai salah satu Nightclub yang berkelas di Jakarta karena kelengkapan fasilitasnya yang berkualitas, sehingga menjamin kenyamanan dan kepuasan pengunjungnya.

II.1.b. Sejarah EMBASSY&SCORE!

EMBASSY&SCORE! pertama kali didirikan di UK. Setelah itu mereka mulai berkembang dengan membuka jaringan franchise-nya di negara-negara Asia Tenggara seperti Singapore, Malaysia dan Indonesia. EMBASSY&SCORE! yang pertama dibangun di Indonesia bertempat di ibukota Jakarta, sejak tahun tahun 2000. EMBASSY&SCORE! Bandung dibangun bersamaan dengan tempatnya berada sekarang, Cihampelas walk, sejak Agustus 2004. Soft-openingnya diadakan pada bulan Oktober 2004, namun grand-openingnya baru diadakan pada bulan April 2005 lalu. Saham kepemilikan

(2)

owner-II.1.c. Identitas Korporat (Logo) EMBASSY&SCORE! Bentuk

Bentuk bulatan-bulatan yang berkumpul menjadi sebuah discoball menggambarkan sifat embassy yang dinamis, seru dan terbuka.

Warna

Warna violet yang dipakai merepresentasikan warna dari lampu UV dan salah satu warna strobelight yang biasa digunakan di nightclub, menggambarkan sifat yang fun dan ringan, namun misterius.

Fonts

Fonts yang digunakan menunjukan sifat yang modern dan simpel.

Bentuk

Huruf O yang diganti menjadi bola bilyar menegaskan fungsi utamanya sebagai pool lounge.

Warna

Warna merah burgundy yang dipakai menggambarkan sifat yang dinamis, warna hitam menggambarkan eksklusifitas, dan warna krem yang dipakai sebagai shading menggambarkan sifatnya yang hangat dan simpel.

Fonts

Fonts yang digunakan menunjukan sifat yang modern dan simpel. Tambahan tanda seru diakhir kata menegaskan sifat yang seru dan ceria.

II.1.d. Fasilitas EMBASSY&SCORE!

EMBASSY&SCORE!, yang memiliki konsep “one stop night entertainment”, berikut ini adalah fasilitas-fasilitas yang terdapat disini:

1. Live Music Pub 2. Pool (Billiard) 3. Lounge 4. Discotheque

(3)

II.1.e. Kegiatan EMBASSY&SCORE!

EMBASSY&SCORE! melaksanakan bermacam-macam Event yang bersifat intern atau extern, diantaranya:

1. Event Bulanan

Event-Event intern yang diadakan setiap bulan. Biasanya mengundang

DJ-DJ berskala internasional atau pemusik papan atas. 2. Event Mingguan

Event-Event intern yang diadakan setiap minggu. Biasanya

mengundang DJ-DJ papan atas nasional, juga resident DJ atau pemusik asal Bandung.

3. Event harian

Event-Event intern yang rutin diadakan setiap hari

a. SCORE!

Senin Monday Reborn (classic rock)

Selasa&Rabu Horeca United (live music)

Kamis Campus Nite (99’ers jiggy times)

Jumat-Minggu Addiction (live music) b. EMBASSY:

Selasa Chill-out Room

Rabu Urbansound (R&B)

Kamis La Femme (Ladies nite)

Jumat Re-public (Progresive, Trance)

Sabtu the Sound of Embassy (Progresive, Trance)

Minggu Embassy University

4. Event Kerjasama

Contohnya: Soul in Black 2005, kerjasama dengan Djarum Black & MURI (Museum Rekor Indonesia), pemecahan rekor DJ performing 1750 menit oleh DJ Riri.

(4)

menjadikannya salah satu roda bisnis di Indonesia. Masyarakatnya yang konsumtif dan senang bersosialisasi menjadikan Nightclub sebagai alternatif pelepas lelah dan rasa jenuh setelah beraktivitas penuh pada siang harinya.

83%

15%

2%

ClubbersManajerial/Operasional

Performer

Jenis pengguna Nightclub berdasarkan data statistik EMBASSY&SCORE! Bandung

Karakteristik Pengguna Nightclub dijabarkan sebagai berikut:

III.2.a. Karakteristik Performer

Arti dari performer disini adalah grup band ataupun perorangan yang tampil dan mengisi acara berupa sebuah pertunjukan live musik atau pun DJ serta dancer atau model fashion show yang diadakan di salah satu fasilitas klub.

Performer biasanya bertingkah “cool” namun atraktif di atas panggung, serta ekspresif. Gayanya dituntut agar dapat mendatangkan daya tarik khusus secara visual, juga untuk membedakan posisi antara artis dan penontonnya. Hal ini tidak selalu berlaku untuk DJ, dimana mereka dituntut untuk mudah bergerak ketika mengganti-ganti plat, sehingga biasanya mereka berpakaian casual.

• DJ (Disc Jockey), somebody playing recorded music for entertainment for

others, whether in live dance or radio.

• Musician, music maker, somebody who plays, performs, conducts, or

composes music, either as a hobby or a profession.

• Model, somebody paid to wear clothes in order to display them to others. • Dancer, person paid to dance, a person who dances as a professional

artist5.

5

(5)

Gbr.8 Aksi DJ

III.2.b. Karakteristik clubbers

Karakteristik pengunjung sangat berbeda-beda, mengingat menampung berbagai macam kalangan yang memiliki beragam latar belakang yang berbeda. Namun mengingat status sosial clubbers yang rata menengah keatas, mereka rata-rata berpakaian stylish. Mereka biasanya mulai bertingkah “gila” bila salah satu lagu favorit mereka dinyanyikan, dan juga bila sudah dalam keadaan mabuk atau

high. Tapi meskipun begitu, suasana yang terbangun disini tetap suasana yang

elegan dab berkelas, mungki karena management yang baik dan suasana ruang yang bisa membuat kondisi demikian.

Dilihat dari tingkat usia, clubbers berusia sekitar 19 tahun keatas sampai 40 tahun (90% dari total pengunjung keseluruhan)6, baik musisi ataupun pengunjung. Mereka mempunyai kehidupan yang berbeda-beda dalam kehidupan bermasyarakat sehari-harinya, dari yang berprofesi sebagai mahasiswa, karyawan kantor, pengusaha, selebriti atau bahkan seseorang yang bergelut dalam bidang

(6)

18 - 25 tahun (Pelajar, mahasiswa) 26 - 34 tahun (Eksekutif muda)

35 - 40 tahun (Profesional, pengusaha) >40 tahun (Profesional, pengusaha) 50%

25% 15% 10%

Tingkatan usia pengguna Nightclub (survey Tribe-Art, BAT)

Biasanya mereka berstatus ekonomi menengah keatas, mengingat harga tiket masuk dan minuman yang ditetapkan pada setiap tempat hiburan malam di Jakarta rata-rata diatas Rp 50.000, sehingga pengeluaran di sebuah Nightclub semalam minimal Rp. 150.0007.

Hal yang paling menjual pada sebuah Nightclub adalah merek dari Nightclub itu sendiri. Terbukti Nightclub yang sudah memiliki nama seperti Embassy dan Stadium ini sangat laku dan biasanya selalu penuh dengan pengunjungnya.

Clubbers biasanya lebih memilih Nightclub yang memiliki nama yang bergengsi,

karena untuk bersosialisasi dan mengangkat namanya pada pergaulan.

III.2.c. Karakteristik pihak manajerial/karyawan

Karyawan dari sebuah Nightclub tentunya dituntut untuk selalu bersikap casual, hangat, ramah dan cekatan dalam menghadapi pengunjung. Mereka juga harus berstamina tinggi dan dinamis, mengingat suasana Nightclub yang hingar-bingar. Selain itu mereka juga harus bersikap supel terhadap pengunjung untuk menjaga dan menambah jumlah komunitasnya.

(7)

Gbr.10 Suasana Clubbing

Secara umum, karakteristik pengguna Nightclub biasanya mudah bergaul, periang, senang bersosialisasi, ekstrovert, dan easygoing. Mereka juga sangat dinamis mengingat kehidupannya yang dipenuhi berbagai aktivitas.

III.3. ANALISA RUANG PADA PRESEDEN

III.3.a. Komersial/Rekreatif (Utama)

Kegiatan yang berupa menjual sesuatu kepada konsumen yang diakhiri pembayaran dengan uang, seperti retail, food and beverage, hiburan dan lain-lain. Termasuk didalamnya adalah karaoke, pub, pool hall, lounge, dan discotheque. • Pub

Area hiburan yang tidak memerlukan pembelian tiket masuk. Didalamnya menyajikan tontonan live music dan bar yang juga menyediakan makanan. • Pool Site

(8)

• Lounge

Area hiburan santai yang tidak memerlukan pembelian tiket masuk, namun diwajibkan untuk memesan makanan atau minuman, dimana orang dapat bersantai sambil menikmati musik chill-out. Tetapi di Amare Nightclub, lounge ini menjadi tidak bisa dinikmati untuk bersantai karena ruangannya bersatu dengan Discitique yang selalu penuh sesak dengan pengunjung, sehingga tujuan untuk bersantai dan bersosialisasi tidak terpenuhi.

• Discotheque

Area hiburan tempat berpesta yang memerlukan tiket masuk, dimana semua orang berdansa mengikuti musik rekaman yang dibawakan oleh DJ. Didalamnya terdapat bar dan hanya menyajikan makanan ringan. Biasanya fasilitas ini yang menjadi sajian utama pada Nightclub oleh karena itu perancangannya harus lebih diutamakan.

III.3.b. Pengelola dan Pendukung

Pengelolaan, berupa fasilitas bagi pengelola bangunan, seperti kantor pengelola (manajerial, administrasi dan maintenance), area servis, area backstage dll.

5 Manajerial

Area kantor pengelola, tercakup didalamnya adalah area manajemen dan administrasi.

6 Operational & Service

Area servis, termasuk didalamnya yaitu area maintenance, backstage,

kitchen/pantry, janitorial, dll.

III.4. ANALISA ARSITEKTURAL DARI EMBASSY & SCORE!

Kriteria arsitektural sebuah Nightclub terkait dengan kesesuaian bangunan tersebut dengan masalah penggunanya adalah sebagai berikut:

1 Bangunan haruslah memiliki luas yang cukup untuk menampung seluruh fasilitas Nightclub. Sebaiknya digunakan bangunan yang tidak berbentuk memanjang, sehingga dapat memberikan kesan yang luas.

2 Bentuk arsitektural bangunan sebaiknya dapat memisah-misahkan fasilitas

Nightclub yang satu dengan yang lainnya, tergantung dari orientasi fungsi dan

(9)

3 Bentuk arsitektural bangunan dapat membantu memunculkan corporate image dari Embassy & Score!

4 Bangunan memiliki ceiling yang tinggi. Sebuah Nightclub diharuskan mempunyai sistem akustik tingkat tinggi pada fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan musik, live maupun recorded.

5 Bentuk arsitektural bangunan juga dapat mencerminkan bahwa Nightclub itu tidak selalu harus tertutup, kumuh dan remang-remang, dalam hal ini penulis berniat untuk merancang sebuah Nightclub yang transparan secara arsitektural 6 Penggunaan material bangunan yang dapat meminimalkan borne noise

structure (contoh: getaran)

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat serta kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang mengambil judul “Pemidanaan

Subjek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah pekerja pada bagian penerimaan & penimbunan (receiving & storage) yang tidak melakukan kerja lembur

Dalam dunia Notaris, dikenal adagium: “setiap orang yang datang menghadap notaris telah benar berkata tidak berbanding lurus dengan berkata benar, yang artinya

Mansur Sa'id lebih pada menerima pengulangan hafalan (takri>r) santri yang.. Dengan demikian, dalam kelompok ini setoran hafalan santri diajukan kepada KH. Aunur Rafiq

Langkah yang diambil oleh Takaful Indonesia sesuai dengan isi dari Fatwa Dewan Syariah Nasional tentang Akad Tabarru’ pada Asuransi Syariah dan Reasuransi Syariah,

Terpeliharanya stabilitas moneter adalah salah satu dimensi stabilitas nasional yang merupakan bagian integral dan sasaran pembangunan nasional. Stabilitas moneter yang

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling berperan harmonis dan faktor lingkungan terutama teman sebaya yang kurang baik, karena pada masa

Sedangkan penelitian sekarang penelitian pada dua bank yaitu bank konvensional dan bank syari’ah, jika Z-Score dirata-rata jumlah Z-Score menunjukkan hasil yang sama yaitu