IMUNISASI PADA
ANAK
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen
APA ITU
IMUNISASI?????
?
Tujuan imunisasi
• Untuk
memberikan
kekebalan
kepada anak agar dapat mencegah
kematian bayi serta anak yang
disebabkan oleh penyakit yang
sering berjangkit
•
Menghilangkan penyakit
pada
Manfaat imunisasi
Anak
• Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan cacat/ kematian
Keluar
ga
• Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orangtua yakin bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman
Negara
• Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara
Perlukah imunisasi
ulang??
Imunisasi perlu dilakukan untuk
mempertahankan agar kekebalan
dapat tetap
melindungi terhadap
BAHAYA GAK KALAU TIDAK
IMUNISASI??
BERBAHAYA!
!!!!!
o Tubuh anak tidak akan mempunyai kekebalan yang spesifik terhadap penyakit tersebut. Bila yang masuk adalah kuman yang cukup berbahaya, maka tubuhnya tidak akan mampu melawan kuman tersebut sehingga bisa menyebabkan sakit berat, cacat, atau meninggal
o Anak yang tidak di imunisasi, akan menyebarkan kuman-kuman tersebut ke adik, kaka, atau teman lain disekitarnya sehingga dapat menimbulkan wabah yang menyebar kemana-mana dan menyebabkan cacat/ kematian lebih banyak
o Bagi orangtua yang tidak mau anaknya di imunisasi, bisa membahayakan keselamatn anaknya dan anak-anak lain disekitarnya, karena mudah tertular penyakit berbahaya yang menimbulkan sakit berat, cacat, atau kematian
Apakah setelah imunisasi
masih bisa terkena penyakit?
• Bisa.
Perlindungan
imunisasi
memang tidak 100%, artinya setelah
di imunisasi, bayi dan anak-anak
masih
bisa
terkena
penyakit
tersebut, tapi
kemungkinannya
hanya kecil (5-10%), jauh lebih
ringan dan tidak berbahaya.
Bukan berarti imunisasi itu gagal/
tidak berguna, karena memang
perlindungan imunisasi itu
sekitar
80-95%
Dimana mendapatkan
imunisasi?
• Di pos pelayanan terpadu
(
posyandu
)
• Di puskesmas, RS bersalin, RS
pemerintah
• Di praktik dokter/ bidan atau RS
swasta
Apakah imunisasi dasar dan berapa
kali di berikan?
• Imunisasi
dasar
diberikan
untuk
memberikan kekebalan awal secara efektif
• Kekebalan imunisasi dasar perlu diulang
pada DPT, Polio, Hepatitis agar dapat
melindungi dari paparan penyakit
• Pemberian imunisasi dasar pada Campak,
BCG tidak perlu diulang karena kekebalan
yang diperoleh dapat melindungi dari
paparan bibit penyakit dalam waktu cukup
lama
Tata Cara Pemberian
Imunisasi
Imunisasi Dasar
o Hepatitis B
o Polio
o BCG
o DPT
o Campak
o Hib
H E P A T I T I S B
infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Orang – orang yang terinfeksi virus ini, tidak menyadari kalau
mereka sudah terinfeksi.
Fungsi hati tidak bekerja dengan baik apabila
peradangan atau kerusakan terjadi dan hal ini dapat
mempengaruhi kesehatan Anda KANKER HATI
•Diberikan sedini mungkin setelah lahir • Vaksinasi awal diberikan 3 kali.
• 1 sedini mungkin setelah lahir • 2 1 bulan
Polio
• Diberikan pada usia • 0 0 hari • 1 2 bulan • 2 4 bulan • 3 6 bulan • 4 3 tahun • 5 6 tahun
• Imunisasi polio untuk mencegah serangan virus polio yang dapat menyebabkan
kelumpuhan
P O L I O
Penyakit polio atau yang dala istilah kedokteran disebut dengan poliomielitis adalah penyakit lumpuh yang disebabkan oleh virus
polio.
Penyakit polio ini termasuk penyakit yang menular.
Tidak ada obat untuk polio. Penyakit ini hanya bisa dicegah dan tidak bisa diobati.
BCG
• Diberikan pada usia
0-1 bulan
• Imunisasi BCG untuk mencegah
tuberkulosis paru, kelenjar, tulang
dan radang otak yang bisa
menimbulkan kematian atau
kecacatan
T B C
• PENGOBATAN LAMA, SULIT DAN TIDAK BOLEH
PUTUS SEKALIPUN
DPT
Diberikan pada usia
• 1 2 bulan
• 2 4 bulan
• 3 6 bulan
• 4 18-24 bulan
• 5 5 tahun
• Imunisasi DPT untuk mencegah 3 penyakit
• Difteri dapat menyebabkan pembengkakan dan sumbatan jalan nafas, serta mengeluarkan racun yang dapat
melumpuhkan otot jantung
• Pertusis dapat menyebabkan infeksi saluran nafas berat
(pneumonia)
• Tetanus kuman tetanus mengeluarkan racun yang menyerang syaraf otot tubuh , sehingga otot menjadi kaku, sulit
Difteri
• Penyebabnya adalah Corynebacterium diphtheriae
• Gejala dapat tidak ada atau ringan sekali berupa membran dalam rongga hidung sampai sangat berat dan menyebabkan kematian, yang sering dijumpai adalah dengan pembengkakan kelenjar sekitar leher • Golongan umur penderita biasanya dibawah 15
tahun.
• Untuk perlindungan kelompok umur tersebut dengan memberikan Imunisasi DPT terhadap Bayi dan DT pada murid SD Kls I .
• Cara penularan melalui partikel percikan ludah yang tercemar.
Pertusis
Penyebabnya adalah Bordetella pertussis
Gejala awal berupa pilek dan batuk, mulai hari
ke 10 batuk bertambah, batuk keras berturut-turut dan penderita baru dapat melakukan inspirasi dalam yang terdengar sebagai whoop kadang-kadang sampai muntah. Komplikasi umumnya adalah Pneumonia yang paling banyak menimbulkan kematian, Kematian lebih sering dijumpai pada usia kurang 1 tahun.
Cara penularan melalui droplet biasanya dari saudara serumah.
Tetanus
Penyebabnya adalah Clostridium tetani
Spora tetanus yang masuk ke dalam luka berkembang biak dalam suasana anaerobik dan membentuk toxin. Pada neonatus (penyakit ini dikenal dgn Tetanus Neonatorum) kuman masuk melalui tali pusat.
Gejala khas berupa kejang rangsang atau kejang spontan, muka tampak menyeringai, pada bayi mulut terkancing.
Keluhan awal Tetanus Neonatorum adalah bayi tidak mau menetek dan mulut mencucut seperti ikan bila tidak diobati bayi akan menderita kejang sehingga bayi tampak biru hal ini dapat menyebabkan kematian.
Reservoir adalah usus manusia dan hewan serta tanah yang terkontaminasi kotoran hewan atau manusia. Pertolongan persalinan dan perawatan tali pusat yang kurang steril masih merupakan masalah
Campak
• Diberikan pada usia
9 bulan dan 6
tahun
• Imunisasi campak untuk mencegah
penyakit campak. Pada campak yang
berat dapat mengakibatkan
radang
paru, diare, atau menyerang
Imunisasi Non-PPI
• Pneumokokus, Influenza, Demam Tifoid, MMR, Cacar Air, Hepatitis A, dan kanker leher rahim (HPV)
• Imunisasi Influenza dapat mencegah influenza berat
• Imunisai tifoid mencegah demam tifoid berat.
• Imunisasi MMR mencegah penyakit gondongan, radang buah zakar, campak, campak jerman.
• Imunisasi cacar air untuk mencegah cacar air.
• Imunisasi Hepatitis A untuk mencegah radang
hati karena virus hepatitis A.
• Imunisasi HPV untuk mencegah kanker leher rahim
Kejadian ikutan pasca imunisasi
(KIPI)
• Demam ringan -tinggi, bengkak, kemerahan, rewel, itu adalah reaksi yang umum terjadi
setelah imunisasi. Umumnya akan hilang
dalam 3-4 hari, walaupun kadang-kadang ada
yang berlangsung lama.
• Boleh juga diberikan obat penurun panas, di kompres air hangat, pakaian tipis, jangan diselimuti, sering minum ASI, air putih, jus buah atau susu. Bila tidak ada perbaikan atau bertambah berat segera kontrol ke dokter.