• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KEGIATAN KAULINAN BARUDAK

SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU

DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Musik

Oleh

Anisa Kurniawati

NIM 1103198

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK

FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Halaman Pengesahan Skripsi

ANISA KURNIAWATI

1103198

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI

PEMBELAJARAN DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing

Dr. DewiSuryatiBudiwati,S.Sen.,M.Pd NIP: 196204221986092001

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Musik,

(3)

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN

Saya menyatakan, bahwa skripsi yang berjudul Kegiatan Kaulinan Barudak

Sebagai Materi Pembelajaran Seni Terpadu Di TK Beyna Ceria Bandung ini

sepenuhnya karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan dan

pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas

pernyataan ini, saya siap menanggung resiko dan sanksi yang dijatuhkan kepada

saya, apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya

saya ini.

Bandung, Agustus 2015

Yang Membuat Pernyataan,

Anisa Kurniawati

(4)

i

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Kegiatan Kaulinan barudak sebagai materi pembelajaran seni terpadu di TK Beyna Ceria Bandung adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang jenis permainan dan metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif dibantu dengan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) jenis permainan yang digunakan sebagai materi pembelajaran seni terpadu di TK Beyna Ceria Bandung adalah kaulinan barudak yang menyajikan permainan tradisional melalui gerak dan kawih kaulinan tentang Paciwit-ciwit lutung, Sasalimpetan, Moncor pager, dan tari Oray Bungka. Permainan-permainan tersebut merupakan permainan yang mengandung unsur pengembangan kemampuan dasar pada anak yaitu seni, bahasa, kognitif, fisik-motorik dan sosial emosional dan memiliki nilai-nilai kearifan lokal; (2) Metode yang digunakan pada pembelajaran seni terpadu dengan materi kaulinan barudak adalah metode bercakap-cakap, bermain, demonstrasi, bernyanyi dan pembelajaran terpadu.

(5)

ii

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Kaulinan barudak as integrated arts learning material in TK Beyna Ceria Bandung is a research aims to describe about typhes of games and learning methods used in this activity. This research uses descriptive analysis method with qualitative approach. Aided by observation, dibantu dengan teknik observasi, interview, documentation and literature study. The result of this research is (1) The type of games thats use as integrated arts learning material in TK Beyna Ceria Bandung is kaulinan barudak that present traditional games through dance dan kawih kaulinan about Paciwit-ciwit lutung, Sasalimpetan, Moncor pager, dan tari Oray Bungka. Those Contains the elements the development of basic skill in children that is art, language, cognitive, physican and sosial emosional and has a value of local wisdom; (2) The learning methods thats use as integrated arts learning material in TK Beyna Ceria Bandung is dialogue, play, demonstrasi, sing dan integrated learning methods.

(6)

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR DIAGRAM ... x

DAFTAR FOTO ... xi

DAFTAR PARTITUR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah... 1

B. Rumusan masalah ... 6

C. Tujuan ... 6

D. Manfaat dan Signifikansi Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konseptual Pembelajaran ... 9

1. Makna Pembelajaran ... 9

2. Komponen Pembelajaran ... 9

B. Pembelajaran Di Taman Kanak-Kanak ... 13

1. Konsep Pembelajaran Seni di Taman Kanak-Kanak ... 13

2. Tujuan Pembelajaran Seni di Taman Kanak-Kanak ... 13

3. Prinsip-prinsip pembelajaran di Taman Kanak-Kanak ... 14

4. Metode Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak ... 17

C. Kaulinan Barudak... 25

1. Makna Kaulinan Barudak ... 25

2. Ragam dan Jenis kaulinan barudak ... 28

3. Kawih Kaulinan ... 29

D. Konseptual Permainan ... 31

1. Makna Permainan ... 31

2. Jenis Permainan ... 32

E. Penelitian Terdahulu ... 33

BAB III METODE PENELITIAN A. Desai Penelitian ... 34

B. Partisipan dan Tempat Penelitian ... 36

C. Teknik Pengumpulan Data ... 38

D. Instrumen Penelitian ... 40

E. Pengolahan dan Analisis Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Hasil Penelitian ... 45

B. Pembahasan Data Penelitian ... 98

(7)

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ix

B. Implikasi ... 131 C. Rekomendasi ... 132 DAFTAR PUSTAKA ... 134 LAMPIRAN

(8)

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

x

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

3.1 Desain tahapan penelitian kegiatan kaulinan barudak Sebagai materi pembelajaran seni terpadu

Di TK Beyna Ceria Bandung ... 34 4.1 kegiatan kaulinan barudak sebagai materi pembelajaran

Di TK Beyna Ceria Bandung ... 50 4.2 Tahapan kegiatan kaulinan barudak sebagai materi

Pembelajaran seni terpadu di TK Beyna Ceria Bandung ... 65 4.3 Diagram Komponen pembelajaran seni terpadu di TK Beyna

(9)

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xi

DAFTAR FOTO

Halaman

3.1 Foto Siswa-siswi TK Beyna Ceria Bandung ... 36

3.2 Foto Gedung TK Beyna Ceria Bandung ... 37

4.1 Foto Kegiatan Pembelajaran Seni di TK Beyna Ceria Bandung ... 50

4.2 Foto kaulinan paciwit-ciwit lutung diTK Beyna Ceria Bandung... 51

4.3 Foto kaulinan Sasalimpetan diTK Beyna Ceria Bandung ... 54

4.4 Foto kaulinan moncor pager diTK Beyna Ceria Bandung ... 57

4.5 Foto kaulinan Oray Bungkadi TK Beyna Ceria Bandung ... 61

4.6 Foto Metode bercakap-cakap di TK Beyna Ceria Bandung ... 66

4.7 Foto Metode Demonstrasi kaulinan paciwit-ciwit lutung di TK Beyna Ceria Bandung ... 66

4.8Foto anak-anak bermain paciwit-ciwit lutung di TK Beyna Ceria Bandung ... 70

4.9 Foto anak-anak bermain kaulinan paciwit-ciwit lutung di TK Beyna Ceria Bandung ... 70

4.10 Foto Metode bercakap-cakap di TK Beyna Ceria Bandung ... 73

4.11 Foto Demonstrasi kaulinan sasalimpetan di TK Beyna Ceria Bandung ... 74

4.12 Foto anak-anak bermain sasalimpetan di TK Beyna Ceria Bandung ... 77

4.13Anak-anak bermain Sasalimpetan di TK Beyna Ceria Bandung ... 78

4.14Anak-anak bermain Sasalimpetandi TK Beyna Ceria Bandung ... 78

4.15 Metode bercakap-cakap di TK Beyna Ceria Bandung ... 81

4.16 Guru mendemonstrasikan permainan moncor pager Di TK Beyna Ceria Bandung ... 82

4.17Kaulinan moncor pager 2 orang anak menjadi pager yang akan dilewati peserta lain. ... 85

4.18Anak yang melewati pagar pada akhir lagu akan di tangkap oleh pagar ... 85

4.19Anak yang tertangkap memilih sisi kanan atau kiri pada permainan moncor pager ... 86

4.20 Guru melakukan metode percakapan persiapan permainan ... 89

4.21 Anak-anak menirukan gerakan oray bungka ... 91

4.22 Metode percakapan di TK Beyna Ceria Bandung... 93

4.23 Guru mendemonstrasikan gerakan lagu oray bungka ... 94

4.24 Anak-anak mempelajari gerakan lagu oray bungka... 96

(10)

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xii

DAFTAR PARTITUR

Halaman

Lagu Paciwit-ciwit Lutung ... 51

Lagu Sasalimpetan ... 55

Lagu Moncor Mager ... 58

(11)

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

4.1 Daftar Siswa-siswi TK Beyna Ceria Bandung ... 45

4.2 Kegiatan paciwit-ciwit lutung ... 52

4.3 Kegiatan Sasalimpetan ... 55

4.6 Kegiatan Moncor Pager ... 59

(12)

1

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bermain merupakan hal yang menyenangkan bagi setiap orang. Bermain

tidak bisa dipisahkan dari kehidupan seorang manusia. Namun bagi anak-anak

bermain bukan hanya kegiatan yang menyenangkan tetapi kegiatan tersebut juga

merupakanbahan pembelajaran bagi perkembangan kecerdasannya. Tedjasaputra

(2001, hlm. 38) menuturkan,

Dari penelitian yang dilakukan oleh para ilmuan, diperoleh temuan bahwa bermain mempuyai manfaat yang besar bagi perkembangan anak, misalnya saja memperoleh pengalaman dalam membina hubungan dengan sesama teman, menambah perbendaharaan kata, menyalurkan perasaan-perasaan tertekan.Masih banyak lagi manfaat yang dipetik dari bermain.

Ungkapan tersebut menjelaskan bahwa bermain memiliki banyak manfaat bagi

anak-anak, mereka akan memiliki suatu pengalaman dalam kehidupannya,

mengenal diri sendiri mengekspresikan perasaan dan memiliki pengalaman

bermasyarakat.

Setiap daerah pada umumnya memiliki jenis permainannya tersendiri salah

satu bentuk permainan yang adadimasyarakat di daerahSunda, khususnya yang

dilakukan oleh anak-anak adalah permainan seni tradisional Sunda, biasanya

masyarakat menyebutnya dengan kaulinan barudak. Permainan tersebut adalah

permainan di wilayah Sunda yang salah satu bentuk penyajiannya identik dengan

kesenian yaitu gerak dan lagu.Sebuah fenomena yang terjadi dimasyarakat Sunda

khususnya didaerah priangan timur, pada dekade yang lalu diperkiraan tahun

1990-an, dimana anak-anak yang dibesarkan dalam kultur Sunda memiliki

kebiasaan untuk berkumpul lalu bermain bersama. Permainan–permainan yang

biasa dilakukan oleh anak-anak Sunda tersebut ada beberapa jenis, diantaranya

adalah oray-orayan, salam sampar, perepet jengkol, trangtrang kolentrang,dan

ambil-ambilan, yang penyajiannya selalu diikuti gerak dan lagu.

Permainan tersebut merupakan sebagian kecil dari permainan tradisional

Sunda yang disebut kaulinan Barudak yang didalamnya identik dengan

(13)

2

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari gerakan badan atau tarian yang merupakan interpretasi dari rumpka atau lirik

lagu tersebut. Namunsejalan dengan perkembangan teknologi kebiasaan bermain

pada anak-anak dimasa sekarang telah berubah. Anak-anak lebih tertarik untuk

bermain permainan berbasis teknologi yang muncul sekitar tahun 2000-an yang

menyediakan berbagai fasilitas bermain melaluicomputer,play Station, Game

Onlinedan gadget terutama Handphone.

Tidak hanya itu, permasalahan pada dunia anak-anakpun ditambah dengan

lagu-lagu yang sering dinyanyikan anak-anak, mereka lebih mengenal lagu-lagu

orang dewasa yang liriknya kurang mendidik dan tidak sesuai dengan

usianya.Selain itubanyak sekali anak-anak di Jawa Barat khususnya di lingkungan

perkotaan sudah jarang mengenal lagu tradisional dari daerahnya sendiri, bahkan

di beberapa wilayah tertentu ada yang tidak mengenal sama sekali kesenian Sunda

yang terkait dengan lagu kaulinan.

Padahal anak-anak Indonesia khususnya Sunda memiliki warisan budaya

berbentuk permainan tradisional yaitu kaulinan barudak yang syarat akan

nilai-nilai kearifan lokal yang harus dilestarikan dan bermanfaat untuk pembentukan

karakter melalui kegiatan pendidikan.Pendidikan yang dimaksud adalah untuk

merubah perilaku anak baik sikap, pengetahuan maupun pengalaman

anak-anak dalam bermain.

Berubahnya kebiasaan bermain pada anak-anak menjadikan budaya Sunda

sedikit demi sedikit terlupakan oleh anak-anak khususnya dilingkungan

perkotaan. Menurut hasil peneilitian dari Mohammad Zaini Alif yaitu pendiri

komunitas Hong (Pusat kajian mainan rakyat Jawa Barat) diperoleh data-data

tentang jenis permainan tradisional, “sebanyak 168 (70%) jenis mainan dan permainan tradisional anak-anak di Jawa Barat dan Banten ditemukan telah

punah” (http://entertainment.kompas.com) Jadi hanya sekitar 30% permainan

yang masih hidup atau dilakukan oleh anak-anak.

Hal tersebut sangat disayangkan mengingat kaulinan barudak memiliki

banyak kelebihan dibandingkan permainan modern yang berbasis computer dan

Gedget. Permainan modern hanya terbatas melatih motorik halus, kreativitas dan

kecerdasan anak, akan tetapi kaulinan barudak selain merangsang kreativitas dan

(14)

3

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berapresiasi khususnya terkait dengan budaya dan penanaman nilai-nilai kearifan

lokal. Kaulinan barudak juga dapat menanamkan tentang pengenalan rasa anak

terhadap diri sendiri, sesamanya, alam, tuhan dan nilai–nilai budaya daerah

sehingga akan terbentuk pribadi-pribadi yang peka dan cerdas.

Masa anak-anak tidak boleh disepelekan, karena masa anak-anak

merupakan modal awal dari pembentukan kepribadian manusia.Masa anak-anak

harus diisi dengan kegiatan yang syarat dengan nilai-nilai kearifan lokal

yangbermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangannya.Bila dari sejak dini,

anak-anak diarahkan pada nilai-nilai kehidupan yang baik, maka nilai-nilai

tersebut akan tertanam sampai ia dewasa. Sebaliknya bila sejak dini, anak-anak

mendapat pengarahan yang kurang tepat maka akan berakibat buruk bagi

kecerdasan anak dimasa depan.

Masa anak-anak adalah masa dimana seseorang mengalami perkembangan

otak yang paling maksimal, artinya pada masa ini seorang manusia akan

menyerap banyak stimulus untuk perkembangannya, masa anak-anak merupakan

masa yang paling tepat untuk mengembangkan potensi dan kecerdasan yang

dimiliki seorang manusia.Setiap potensi dan kecerdasan yang dimilki oleh setiap

anak harus dikembangkan dan dilatih sesuai dengan tingkat perkembangannya.

Salah satu potensi yang perlu dikembangkan sejak dini pada usia TK

adalah tentang wawasan dan rasa seni anak. Kesenian merupakan salah satu

potensi dasar anak yang juga merupakan salah satu bentuk dari kecerdsan jamak.

Jadi mengembangkan potensi seni anak berarti mengembangkan seluruh potensi

kecerdasannya. Jika potensi ini tidak dikembangkan sejak dini maka masa emas

pengembangan kecerdasan tersebut akan lewat begitu saja sehingga meskipun

dapat dikembangkan pada tahun-tahun sesudahnya namun hasil yang akan dicapai

tidak akan optimal seperti bila dikembangkan pada usia emasnya. Pengembangan

potensi pada anak tidak serta merta tejadi begitu saja melainkan harus terdapat

upaya yang membuat pontesi tesebut berkembang yaitu dengan pembelajaran.

Salah satu seni yang harus diperkenalkan pada anak-anak selain seni yang

bersifat global, namun juga harus diperkenalkan seni yang bersifat tradisi atau

seni budaya. Hal ini senada dengan salah satu tujuan dari pembelajaran seni di

(15)

4

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalamkonteks sejarah dan budaya untuk menumbuhkan pemahaman, kesadaran

dan kemampuan mengahargai keanekaragaman budaya lokal, juga global sebagai

sarana pembentukan sikap saling toleran dan demokratis dalam masyarakat yang

pluralistic (majemuk).

Bermain merupakan prinsip pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. Di

Taman Kanak-Kanak belajar dilakukan sambil bermain dan bermain seraya

belajar. Kegiatan bermain seringkali dipadupadankan dengan seni, terutama

dengan gerak dan lagu, karena merupakan hal yang mudah dan sangat disenangi

anak-anak. Kegiatan bermain yang dipadupadankan dengan Seni akanmemberi

rangsangan atau stimulus pada anak untuk lebih kreatif dan peka terhadap seni.

Kaulinan barudak merupakan permainan yang didalamnya terdapat unsur-unsur

Seni yang edukatif yaitu didalamnya terdapat penyajian gerak,lagu dan

unsur-unsur sosaial edukatif yang memberi rangsangan pada anak untuk belajar tentang

seni dan kehidupan sosial. Maka kegiatan kaulinan barudak diasumsikan dapat

menjadi materi yang tepat untuk pembelajaran seni terpadu di tingkat Taman

Kanak-Kanak.

TK Beyna Ceria Bandung merupakan salah satu lembaga pendidikan anak

usia dini di Bandung tepatnya berlokasi di Jl. Pamekar Timur III no. 12 komplek

Panghegar Bandung, didalam proses pembelajarannya terdapat dua grade yaitu

playgroup dan Taman Kanak-Kanak. Selain mengarahkan putra-putrinya pada

kegiatan belajar yang memprogramkan konsep belajar tentang pengetahuan

umum. Beyna Ceria Bandung juga mengarahkan putra-putrinya untuk belajar

mengenai pendidikan karakter yang diarahkan dalam penanaman nilai-nilai

spiritual, melaksanakan pembiasaan keteladanan, mengembangkan motivasi hidup

sehat, cerdas, ceria dan mandiri melalui kegiatan belajar sambil bermain. Beyna

Ceria Bandung memiliki beberapa kegiatan ekskul untuk mengembangkan potensi

dari siswa-siswi yaitu menggambar, marcingband, tari, dan angklung. Kegiatan

berkesenian di TK Beyna Ceria Bandung sudah berlangsung sangat baik terlihat

dari prestasi TK Beyna Ceria Bandung yang sering memenangkan berbegai

kejuaraan Seni di tingkat Taman Kanak-Kanak di Bandung.

TK Beyna Ceria Bandung merupakan lembaga pendidikan formal yang

(16)

5

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meraih banyak prestasi dibidang seni maupun dibidang lainya. Pada tahun 2015

TK Beyna Ceria telah meraih prestasi di bidang seni yaitu, Juara 3 Tari daerah

PORSENI IGTKI Kota Bandung; Juara 1 divisi manidiri junior smart marching

festival kota Bandung. Juara 1 analisis music divisi mandiri pemula smart

marching festival kota Bandung, Juara 1 Colour Guard kota Bandung dan masih

banyak prestasi lainnya yang telah diraih oleh TK Beyna Ceria Bandung.

Pembelajaran seni di TK Beyna Ceria Bandung dilaksanakan larut dengan

bidang pengembangan kepribadian siswa yaitu dinamakan dengan pembelajaran

seni terpadu. Pembelajaran tersebut dalam pelaksanaanya mempersatupadukan

bidang pengembangan seni dengan bidang pengembangan lainnya baik yang

serumpun maupun lintas bidang seperti pengembangan sosial emosional,

berbahasa, kognitif dan fisik motorik. Hal tersebut dilaksanakan karena konsep

dasar pembelajaran di TK Beyna Ceria Bandungadalah membentuk manusia

menjadi tauladan, cerdas, ceria dan mandiri. di TK Beyna Ceria Bandung

pembelajaran seni selain diselenggarakan dalam agenda pembelajaran harian juga

diselenggarakan untuk membuat sebuah pertunjukan pentas seni pada akhir

periode pembelajaran bagi anak-anak. Salah satu materi yang diberikan kepada

anak-anak adalah kaulinan barudak.

Dari paparan di atas peneliti bermaksud mendeskripsikan kegiatan

kaulinan barudak sebagai materi pembelajaran seni terpdudi TK Beyna Ceria

Bandung, Untuk lebih memfokuskan kajian maka penelitian ini diarahkan dengan

judul, “Kegiatan kaulinan barudak sebagai materi pembelajaran seni terpadu di TK Beyna Ceria Bandung”. Dengan tujuan hasil temuan penelitian ini

bisamemperkaya metodelogi pembelajaran dan repertoire khasanah pembelajaran

seni di Taman Kanak-Kanak.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut teridentifikasi aspek-aspek yang terkait

dengan kajian penelitian, antaralain jenis permainan, fungsi, strategi, media,

metode, nilai-nilai kearifan lokal, sumber ide atau gagasan, langkah-langkah dan

tahap-tahap pembelajaran, pendekatan dan model pembelajaran. Dari

(17)

6

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pelaksanaan kegiatan kaulinan barudak sebagai materi pembelajaran seni terpadu

di TK Beyna Ceria Bandung?" agar kajian tidak terlalu luas, secara spesifik

rumusan tersebut dibatasi dalam bentuk pertanyaan penelitian yaitu sebagai

berikut:

1. Jenis permainanapa yang digunakan sebagai materi pembelajaran seni terpadu

di TK Beyna Ceria Bandung?

2. Bagaimana metode pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan

kaulinanbarudaksebagai bahan pemebelajaranseni terpadu di TK Beyna Ceria

Bandung?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

danmendeskripsikan tentang kegiatan kaulinan barudak sebagai materi

pembelajaran seni terpadu di TK Beyna Ceria Bandung.

2. Tujuan Khusus

Secara operasional tujuan penelitian ini adalah untuk memberi gambaran

kegiatan kaulian barudak sebagai materi pembelajaran seni terpadu, dan

mendeskripsikan serta menjawab pertanyaan penelitian tentang:

a. Jenis permainan yang digunakan sebagai materi pembelajaran seniterpadu di

TK Beyna Ceria Bandung.

b. Metode pembelajaran dalamkegiatan kaulinan barudak sebagai materi

pemebelajaran seni terpadudi TK Beyna Ceria Bandung.

D. Manfaat dan Signifikansi Penelitian

1. Teoretis

Penelitian ini diharapkan memberi gambaran secara konseptual tentang

kegiatankaulinan barudaksebagai materi pembelajaran seni terpadu, sehingga

dapat menjadi referensi materi pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai kearifan

(18)

7

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Praktis

Penelitian ini secara spesifik diharapkan memberi manfaat bagi berbagai

pihak. Pihak-pihak tersebut antara lain:

a. Peneliti, diharapkan penelitian inidapat memberi pengalaman berkaitan

dengan Pembelajaran seni terpadu di Taman Kanak-Kanak dan

mengimplementasikannya kembali bukan hanya di TK Beyna Ceria Bandung

namun juga di lembaga pendidikan lainnya yang sedrajat.

b. Mahasiswa departemen pendidikan musik, diharapkan dapat memberi

pengetahuan lebih dalam tentang pembelajaran seni terpadu dengan materi

kegiatan kaulinan barudak di tingkat Taman Kanak-Kanak.

c. Guru Taman Kanak-kanak, diharapkan dapat lebih memberi pengetahuan dan

menjadi referensi tentang pemebelajaran seni terpadu dengan media Kaulinan

barudak dan memperkaya kompetensi dalam melakukan variasi pembelajaran

seni terpadu, juga sebagai salah satu alternatif yang dapat ditumbuh

kembangkan sebagai materi pemebelajaran di taman kanak-kanak.

d. Siswa siswi TK Beyna Ceria, diharapkan dapat memberi pengetahuan dan

pengalaman pembelajaransenimelalui kegiatan kaulinan barudak juga

memperkaya pengetahuan tentang seni budaya daerah dan kearifan lokal.

e. Departemen pendidikan musik, diharapkan penelitian ini dapat memperluas

pengetahuan dan menjadi referensi tentang Kaulinan barudak sebagai materi

pembelajaran seni terpadu di tingkat Taman Kanak-Kanak.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan skripsi tentang kegiatan kaulinan barudak sebagai

bahan pembelajaran seni terpadudi TKBeyna Ceria Bandung disusun dengan

aspek-aspek yaitu BAB Ipendahuluan, merupakan bab awal yang menguraikan

mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

dan signifikansi penelitian, sistematika skripsi.

BAB II adalah Kajian Pustaka pada bab ini diuraikan dokumen-dokumen,

data-data tentang fokus penelitian dan teori-teori yang mendukung penelitian

(19)

8

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran, pembelajaran di taman kanak-kanak, kaulinan barudak, permainan

dan penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini.

BAB III merupakan metode penelitian, pada bab ini penulis menjelaskan

strategi oprasional yang dilakukan untuk menggali cara-cara penelitian melalui

proses pengumpulan, pengolahan, menganalisis dan penyusunan data yang

diperoleh. Strategi tersebut disusun dan dijelaskan melalui subbahasan sebagai

berikut: desain penelitian, partisipan, instrumen penelitian, teknik pengumpulan

data, analisis data dan prosedur penelitian.

BAB IV Temuan hasil dan Pembahasan data penelitian, dalam temuan dan

pembahasan penulis menjelaskan tentang eksplorasi yaitu deskripsi data-data

untuk pemahaman apa yang ada dalam data. Data-data tersebut disusun

berdasarkan temuan-temuan yang disesuaikan dengan pertanyaan penelitian yaitu:

1. Deskripsi umum tentang kegiatan kaulinan barudak sebagai materi

pembelajaran seni terpadu di TK Beyna Ceria Bandung.

2. Deskripsi khusus yaitu tentang

a. Jenis permainan yang digunakan sebagai materi pembelajaran seni terpadu di

TK Beyna Ceria.

b. Metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan kaulinan barudak

sebagai materi pembelajaranSeni terpadu di TK Beyna Ceria.

Bab V merupakan simpulan, impilkasi dan rekomendasi didalamnya

menyimpulkan tentang: jenis permainan dan metode pembelajaran dalam kegiatan

kaulinan barudak sebagai materi pembelajaran. Implikasi dan rekomendasinya

(20)

34

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian tentang kegiatan kaulinan barudak sebagai materi pembelajaran

seni terpadu di TK Beyna Ceria Bandung, didesain melalui metode deskriptif

analisis dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

data-data yang bersifat naturalistik dan factual. Desain penelitian ini

diilustrasikan dengan diagram sebagai berikut:

Diagram 3.1

Desain Tahapan Penelitian Kegiatan kaulinan barudaksebagai materi pembelajaran seni terpadu di TK Beyna Ceria Bandung

Tahap 1

Persiapan

Tahap 2

Pelaksanaan

 Implementasi Instrumen

Kajian kaulinan barudaksebagai materi pembelajaran seni terpadudiTK Beyna CeriaBandung Tahap 3 pelaporan

 Pengumpulan data

 Pengolahan data

 Reduksi, Display,

Analisis danVerifikasi Data

 Penyusunan Data

Studi Pendahuluan kegiatan observasi dan wawancara. Menyusun instrumen penelitian: observasi, wawancara dan dokumentasi Kajian Teori  Konseptual pembelajaran

 Pembelajaran di

Taman Kanak-kanak

Kaulinan barudak

 Konseptual permainan  Jenis permainan  Metode pembelajaran  Jenis permainan  Metode Pembelajaran Draf Skripsi Disiminasi melaui Ujian Sidang SkripsiKegiatan Kaulinan

barudakSebagai Materi Pembelajaran seni terpadu di TK Beyna Ceria

(21)

35

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan diagram di atas desain penelitian kegiatan kaulinan barudak

sebagai materi pembelajaran seni terpadu di TK Beyna Ceria Bandung dilakukan

dengan tahapan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Melakukan studi pendahuluan kegiatan observasi, wawancara dan

dokumentasi dengan kajian teori tentang pembelajaran, pemebelajaran di Taman

Kanak-Kanak, kulinan barudak, dan permainan.

2. Tahap Pelaksanaan

Melaksanakan implementasi instrumen kajian, kegiatan kaulinan

barudaksebagai materipembelajaran seni terpadu dengan kajian teori jenis

permainan,dan metodekegiatan kaulinan barudak sebagai materi pembelajaran

seni terpadu yang dilakukan siswa-siswi TK Beyna Ceria Bandung.

3. Tahap Pelaporan

Melakukan pengumpulan data, pengolahan data, reduksi, display, analisis

dan verifikasi data serta penyusunan data-data dari hasil kajian teori jenis

permainan dan metode yang dilakukan dalam kegiatan kaulinan barudak sebagai

materi pembelajaran seni terpadu di TK Beyna Ceria Bandung.

Setelah tahap persiapan, pelaksanaan dan pelaporan dilakukan jadilah draf

skripsi yang akan diuji sidangkan (disiminasi) dengan judul skripsi Kegiatan

Kaulinan barudak sebagai materi pembelajaran seni terpadu di TK Beyna Ceria

Bandung

Ketiga tahapan penelitian ini memaparkan bahwa penelitian yang berjudul

Kegiatan Kaulinan barudak sebagai materi pembelajaran seni terpadu di TK

Beyna Ceria Bandung didesain dengan metode deskriptif analisis melalui

pendekatan kualitatif. Tujuan dari metode tersebut adalah untuk mengkaji

data-data penelitian secara tekstual, faktual dan naturalistik tentang jenis permainan

yang digunakan dan metode pembelajaran dari kegiatan kaulinan barudak pada

(22)

36

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Partisipan dan Tempat Penelitian

1. Partisipan

Kegiatan penelitian ini melibatkan secara langsung beberapa narasumber

dan subjek penelitian diantaranya: siswa siswi TK Beyna Ceria Bandung yang

berjumlah 26 orang. Subjek yang dipilih dengan pertimbangan Siswa-siswi

tersebut mengikuti kegiatan kaulinan barudak pada pembelajaran seni terpadu di

TK Beyna Ceria Bandung, seorang Guru TK Beyna Ceria Bandung yaitu Ibu Rini

Wahyuni, dan tokoh pendidika yaitu Bapak Dr. Dedi Koswara M. Hum yang

merupakan dosen pendidikan bahasa daerah FPBS UPIserta peneliti sebagai

observer dan partisipan langsung dalam penelitian ini.

Foto 3.1

Siswa-siwi TK Beyna Ceria Bandung (Dok. Anisa Kurniawati April 2015)

2. Tempat Penelitian

Tempat Penelitian ini dilakukukan di TK Beyna Ceria Bandung yaitu

berlokasi di Jl. Pamekar Timur II nomor 12 komplek Panghegar-BandungLokasi

yang dipilih dengan pertimbangan-pertimbangan :

a. Sekolah tersebut belum pernah ada yang meneliti tentang kajian kaulinan

(23)

37

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Sekolah tersebut dianggap presentatif sebagai narasumber untuk penelitian

kaulinan barudak sebagai materi pembelajaran seni terpadu.

Foto 3.2

[image:23.595.245.437.146.414.2]

Foto Gedung TK Beyna Ceria Bandung (Dok. Anisa Kurniawati April 2015)

Gambar 3.1

(24)

38

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam tahapan pengumpulan data merupakan tahap representatif yang

paling menentukan dalam mendapatkan informasi yang diinginkan oleh peneliti

dari objek penelitiannya. Adapun tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah:

1. Observasi

Observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi partisipatif. Artinya,

didalam penelitian ini, peneliti terlibat langsung dengan kegiatan kaulinan

barudak sebagai materi pembelajaran seni terpadu di TK Beyna Ceria

Bandung.Observasi awal dilakukan dengan mengamati lokasi penelitian dan

situasi kegiatan pembelajranan di TK Beyna Ceria Bandung yang berlangsung

pada tanggal 20 April 2015 pukul 09.00 s.d 12.00. Observasi selanjutnya

dilakukan pada tanggal 27 April sampai 29 mei 2013. Melalui observasi Peneliti

meninjau proses kegiatan kaulinan barudak sebagai media pembelajaran seni

terpadu di TK Beyna Ceria Bandung, sehingga diketahui gambaran jenis

permainan yang digunakan dan langkah-langkah kegiatan kaulinan barudak

sebagai materi pembelajaran seni terpadu pada siswa-siswi TK Beyna Ceria

bandung yang berjumblah 26 Orang.

2. Wawancara

wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data yang spesifik mengenai

masalah yang diteliti, sebagai acuan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan

penelitian yaitu jenis permainan dan metode kegiatan kaulinan barudak sebagi

materi pembelajaran Seni Terpadu. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan

kepada salah satuguru TK Beyna Ceria Bandungyaitu Ibu Rini sebagai

narasumber utama sekaligus Guru dari TK Beyna Ceria Bandung. Peneliti juga

mewawancarai beberapa murid TK Beyna Ceria Bandung untuk mengetahui lebih

dalam respon mereka terhadap permainan yang diberikan, wawancara dilakukan

kepada murid yang dipilih karena dianggap paling komunikatif oleh Guru. Selain

itu wawancara juga dilakukan kepada tokoh pendidikan yaitu bapak Dr. Dedi

Koswara M. Hum untuk mengetahui lebih faham tentang makna dari kaulinan

(25)

39

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Foto 3.2

Wawancara dengan salah satu Guru di TK Beyna Ceria (Ibu Rini) (Dok. Anisa Kurniawati April 2015)

Foto 3.3

Wawancara dengan 3 murid TK Beyna Ceria Bandung (Dok. Anisa Kurniawati April 2015)

3. Dokumentasi

Dokumentasi dijadikan penguat data yang diambil dari data visual yang

(26)

40

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dokumentasi kegiatan kaulinan barudak sebagai materi pembelajaran seni terpadu

di TK Beyna Ceria Bandung serta Pengumpulan data dilakukan peneliti dengan

mendokumentasikan kegiatan kaulinan barudak pada pembelajran seni terpadu di

TK Beyna Ceria Bandung yang difokuskan pada materi permainan,

langkah-langkah dan hasil dari kegiatan kaulinan barudak. Dokumentasi diambil melalui

materi rekam audio visual untuk mengambil gambar dan merekam langsung

kegiatan kaulinan barudak sebagai materi pembelajaran seni terpadu di TK

Beyna Ceria Bandung.

4. Studi Literatur

Studi Literatur yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan mengkaji

materi-materi pustaka, buku-buku atau tulisan ilmiah yang relevan dengan

masalah yang ada dalam penelitian seperti: buku Sutikno (2013) tentang

komponen pembelajaran; buku Mulyasa (2012) tentang Manajemen Pendidikan

Anak Usia Dini; Tedjasaputra (2001) Tentang bermain, mainan dan Permainan,

Asmawati (2014) tentang perencanaan pembelajaran PAUD; Suyadi (2013)

tentang teori pembelajaran anak usia dini; Widia Pekerti (2007) tentang

pengembangan Seni di TK, Ajip Rosidi (2013) dan Koko Koswara dan Warnika

(1982) tentang kawih kaulinan; Ajip Rosidi (2003) tentang kawih kaulinan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan

peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi

sitematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 2010, hlm. 101). Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif, maka instrument utama yang digunakan

untuk pengambilan data dilapangan adalah peneliti sendiri (Sugiyono, 2007, hlm.

305). Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah sebagai human instrumen,

berfungsi untuk menetapkan focus penelitian, memilih sumber-sumber data,

melakukan pengumpulan dan membuat kesimpulan data yang dikumpulkan.

Untuk menunjang masalah yang diteliti, digunakan instrument penelitian

(27)

41

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Pedoman Wawancara

Wawancara merupakan sebuah interaksi yang dilakukan untuk

mengumpulkan data atau informasi yang diperoleh dari wawanacara yang erat

kaitannya dengan objek penelitian. Alat bantu yang dipergunakan untuk penelitian

terdiri dari berbagai pertanyaan yang digunakan untuk mengungkapkan data

secara kualitatif.Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit (Sugiyono 2013, hlm. 194).

2. Pedoman Observasi

Observasi adalah cara untuk mengambil data secara langsung ke lapangan.

Kegiatan observasi akan mengungkapkan gambaran sistematis mengenai kegiatan

kaulinan barudak sebagai materi pembelajaran seni terpadu di tempat penelitian.

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang telah

tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikhologis. Dua di antaranya yang

terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Observasi dapat

dilakukan secara partisipatif atau nonpartisipatif (Sutrisno Hadi dalam Sugiyono

2013 hlm. 203).

3. Pedoman Pengambilan Dokumentasi

Pendokumentasian atau pengambilan dokumentasi merupakan cara lain

untuk membantu dan melengkapi data yang diperoleh peneliti selain melakukan

wawancara dan observasi. Adapun yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan

pengambilan gambar berupa foto maupun video pada saat kegiatan kaulinan

barudak.

Alat perekam suara juga digunakan untuk melengkapi catatan-catatan

wawancara. Perekam suara membantu peneliti dalam melengkapi jawaban yang

tidak sempat tertulis, yakni dengan cara memutar kembali hasil rekaman yang

telah dilakukan.

Ketiga pedoman tersebut dijadikan sebagai acuan dalam pengolahan dan

pengumpulan data berakar pada jenis permainan dan metode pembelajaran pada

kegiatan kaulinan barudak sebagai materi pembelajaran seni terpadu di TK Beyna

Ceria Bandung. Instrumen tersebut bersifat fleksibel, masih dapat berubah dan

(28)

42

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Data-data yang telah diperoleh dari awal penelitian hingga menghasilkan

data-data yang lengkap, kemudian diproses atau diolah secara kualitatif.

Langkah-langkah yang diambil dalam teknik pengolahan data pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Mengumpulkan data tentang jenis permainan, dan metode pembelajaran pada

kegiatan kaulinan barudak sebagai materi pembelajaran seni terpadu di TK

Beyna Ceria Bandung melalui observasi, wawancara, dokumentasi.

b. Data hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dideskripsikan.

c. Dilakukan pemilihan data dan disesuaikan dengan pertanyaan penelitian.

d. Data hasil wawancara, observasi dan studi literatur disusun sesuai pertanyaan

penelitian yang berdasarkan pada ssistematika penulisan karya tulis ilmiah.

e. Menggeneralisasikan data hasil observasi, wawancara, dokumentasi lalu

dianalisis kemudian penyusunan data-data sesuai klasifikasi.

2. Analisis Data

Data-data yang diperoleh dari awal penelitian hingga menghasilkan

data-data yang lengkap, kemudian diproses atau diolah secara kualitatif.

Langkah-langkah yang diambil dalam teknik penelitian ini adalah sebagai berikut

konsep Huberman (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 337):

a. Reduksi Data

Proses reduksi data dalam penelitian ini terdiri dari pemilihan hal-hal yang

berhubungan dengan aspek penting dalam kegiatan kaulinan barudak sebagai

pembelajaran seni terpadu di TK Beyna Ceria Bandung. Akhirnya peneliti

mereduksi data-data yang dianggap penting dan membuang data-data yang tidak

diperlukan. Dengan demikian kegiatan ini dapat memudahkan peneliti dalam

memahami data yang dikumpulkan di lapangan. Adapun aspek-aspek

permasalahan yang direduksi dalam penelitian ini yaitu meliputi data-data yang

sesuai dengan rumusan masalah kegiatan kaulinan barudak sebagai materi

pembelajaran seni terpadu yang meliputi materi permainan dan langkah-langkah

dari kegiatan kaulinan barudak, yang diperoleh melalui wawancara melalui

(29)

43

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data-data yang telah diperoleh dari awal penelitian hingga menghasilkan

data-data yang lengkap, kemudian diproses atau diolah secara kualitatif.

Langkah-langkah yang diambil dalam teknik pengolahan data pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1) Data hasil wawancara dan observasi dideskripsikan.

2) Dilakukan pemilihan data dan disesuaikan dengan pertanyaan penelitian.

3) Data hasil wawancara, observasi dan studi literatur disusun sesuai pertanyaan

penelitian.

b. Penyajian Data

Penyajian data merupakan langkah kedua yang dilakukan setelah

mereduksi data. Penyajian data diikuti oleh proses pengumpulan data-data yang

saling berhubungan satu sama lain melalui observasi, wawancara dan

pendokumentasian yang lebih spesifik dan mendalam tentang jenis permainan

danlangkah-langkahkegiatan kaulinan barudak sebagai materi pembelajaran seni

terpadu di TK Beyna Ceria Bandung yang dilakukan di TK Beyna Ceria Bandung.

Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat hasil reduksi data untuk diolah lebih

lanjut sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan.

Dari data-data yang telah didapat dari hasil penelitian yang dilakukan

melalui observasi dan wawancara kemudian dikumpulkan dan dianalisis dengan

cara:

1) Pengelompokan data-data yang telah diperoleh sesuai dengan poin-poin materi

yang telah di tentukan.

2) Setelah dikelompokan, data-data tersebut dipilih agar sesuai dengan materi

yang diinginkan.

c. Analisis Data

d. Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi Data

Langkah terakhir dalam pengolahan data kualitatif yaitu penarikan

kesimpulan dan verifikasi data. Setelah menarik kesimpulan dari hasil penelitian,

peneliti mempelajari dan memahami kembali data-data dari hasil penelitian,

meminta pertimbangan kepada berbagai pihak mengenai data-data yang diperoleh

di lapangan sehubungan dengan materi jenis permainan dan langkah-langkah yang

(30)

44

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ceria Bandung yang diinginkan oleh guru sudah tercapai atau belum. Hasil yang

didapatkan sesuai dengan harapan yang diinginkan oleh guru dan pihak sekolah.

Hasil telaah sumber pustaka dipadu dengan hasil reduksi dan display maka data

yang diverifikasi terkait dengan jenis permainan dan langkah-langkah kegiatan

kaulinan barudak pada pembelajaran seni terpadu di TK Beyna Ceria Bandung.

Setelah data-data telah diperoleh oleh penulis dianalisis, data-data tersebut

diverifikasi. Verifikasi disini berarti data-data yang sudah dianalisis tersebut

(31)

131

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai kegiatan kaulinan

barudak sebagai materi pembelajaran seni terpadu di TK Beyna Ceria Bandung,

disimpulkan masalahnya terkait dengan pertanyaan penelitian yaitu sebagai

berikut:

Jenis permainan yang dilakukan sebagai materi pembelajaran seni terpadu

di TK Beyna Ceria Bandung adalah merupakan salah satu ragam dari kaulinan

barudak yang dilakukan perkelompok dan menyajikan seni gerak dan lagu, yaitu

kaulinan paciwit-ciwit lutung, sasalimpetan, moncor pager, dan tari oray

bungka.Masing-masing dari kaulinan tersebut memiliki nilai-nilai kearifan lokal.

Metode pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan kaulinan barudak

sebagai materi pembelajaran seni terpadu di TK Beyna Ceria Bandung adalah

metode bercakap-cakap, metode demonstrasi, metode bernyanyi dan metode

bermain yang terdiridari 3 tahapan yaitu (tahap prabermain, bermain dan

penutup).

Kaulinan barudak digunakan sebagai materi pembelajaran seni terpadu di

TK Beyna Ceria Bandung karena bermain adalah prinsip utama dalam

pembelajaran di Taman Kanak-Kanak dan kaulinan barudak mengandung aspek

pengembangan kemampuan dasar anak yaitu seni, bahasa, kognitif, fisik-motorik

dan sosial-emosional dan memiliki nilai-nilai kearifan lokal.

B. Implikasi

1. Siswa

Kegiatan kaulinan barudak sebagai materi pembelajaran di TK Beyna

Ceria Bandung terhadap siswa yaitu:

a. Siswa mengenal dan bisa mempraktekan kaulinan barudak dan kawih

kaulinan semenjak dari usia dini.

b. Siswa belajar seni tradisional lebih ceria, antusias dan bermakna melalui

(32)

132

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Siswa menjadi memiliki ikatan pertemanan yang lebih erat, lebih peduli dan

lebih peka baik terhadap antar teman maupun dengan guru.

d. Siswa mengenal dan memiliki rasa memiliki terhadap tradisi yang mereka

miliki yaitu kaulinan barudak dan kawih kaulinan.

2. Guru

Kegiatan kaulinan barudak sebagai materi pembelajaran seni terpadu

terhadap guru:

a. Kemampuan guru dalam mengajar seni terpadu di Taman Kanak-Kanak

semakin meningkat yang diperoleh dari pengalaman seiring berjalannya

waktu.

b. Guru memiliki ikatan yang lebih erat dengan anak-anak dari keceriaan yang

diperoleh dari keceriaan dalam bermain.

c. Guru menjadi semakin mencintai budaya Sunda dan menambah semangat

guru untuk mengenalkan kepada anak dan mengkaji lebih dalam tentang seni

tradisional Sunda.

3. Sekolah

Kegiatan kaulinan barudak sebagai materi pembelajaran seni terpadu

terhadap sekolah:

a. Sekolah dapat mengembangkan kurikulum dan program pembelajaran dengan

menambahkan kegiatan-kegiatan yang merupakan seni tradisional.

C. Rekomendasi

1. Guru

a. Kaulinan barudak hendaknya terus dilakukan di TK Beyna Ceria Bandung

sebagai materi pembelajaran baik dalam pembelajaran seni maupun

pembelajaran lainnya

b. Guru hendaknya lebih menggali lagi tentang ragam kaulinan barudak

sehingga ragam kaulinan barudak yang lainnya dapat dijadikan sebagai

materi pembelajaran bukan hanya dalam pembelajaran seni namun juga

(33)

133

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Siswa dan orang tua siswa

Siswa hendaknya dapat mencintai kaulinan barudak dan

mempraktekannya bukan hanya di Sekolah tapi juga di lingkungan rumah dan

bermainnya sehingga kaulinan barudak tetap dikenal oleh anak-anak di daerah

Sunda sebagai budaya bermain anak-anak Sunda.

3. Sekolah dan Lembaga Pendidikan

TK Beyna Ceria Bandung hendaknya lebih mendukung lagi kegiatan

kaulinan barudak pada anak-anak, misalnya dengan mengadakan wisata pada

tempat kajian permainan tradisional. TK juga hendaknya memiliki lingkungan

belajar yang lebih dapat mengenalkan anak-anak kepada alam. Untuk lembaga

pendidikan diharapkan kegiatan kaulinan barudak sebagai materi pembelajaran

(34)

134

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Asmawati L. (2014). Perencanaan Pembelajaran PAUD. Bandung: PT RemajaRosdakarya

Bishop, J.C. & Curtis M. (2005). Permainan Anak-Anak Zaman Sekarang di Sekolah Dasar.Jakarta: PT. Grasindo

Budiwati D. S. &Milyartini R. (2011).Belajar Dan Pembelajaran Seni Musik Paradigma Teori Filsafat dan Model. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Departemen Pendidikan Nasional.(2006). Panduan Pengelolaan Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdiknas

Lestari D. I. (2014). Metode Pembelajaran Tematik Kaulinan Barudak SundaUntuk Meningkatkan Kecerdasan Sosial Anak.(Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Moeslichatoen R. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Bandung: RinekaCipta

Mulyasa H. E. (2014). Menejemen PAUD. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Nano S. &Warnika E. (1982).PengetahuanKarawitan Daerah Sunda. Bandung: Depdikbud

Pekerti W. dkk.(2007). Metode Pengembangan Seni. Jakarta: Universitas Terbuka

Rahman F. (2014). Meningkatkan Kompetensi Membaca Ritme Melalui Metode Kodally Kelas Viii Di Smp N 8 Tasikmalaya.(Skripsi). Departemen Pendidikan Musik Fakultas Pendidikan Seni dan Desain, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Rosidi A. (2003). Tembang Jeung Kawih. Bandung: Kiblat Buku Utama

Sugiyono (2013).Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA CV

Sutikno (2013). Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistika

Suyadi (2014).Teori Pembelajaran Anak Usia Dini Dalam Kajian Neurosains. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Tedjasaputra M.S. (2001) Bermain, Mainan Dan Permainan. Jakarta: PT Grasindo

Wiyani N.A. &Barnawi (2012). Format PAUD. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

(35)

135

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber Internet

Ghifarie I. (2010). HariAnakdan

“KaulinanBahela”.[Online].Diaksesdarihttp://entertainment.kompa s.com/read/2010/07/26/18123313/Hari.Anak.dan.Kaulinan.Baheula

(36)

131

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Asmawati L. (2014). Perencanaan Pembelajaran PAUD. Bandung: PT RemajaRosdakarya

Bishop, J.C. & Curtis M. (2005). Permainan Anak-Anak Zaman Sekarang di Sekolah Dasar.Jakarta: PT. Grasindo

Budiwati D. S. &Milyartini R. (2011).Belajar Dan Pembelajaran Seni Musik Paradigma Teori Filsafat dan Model. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Departemen Pendidikan Nasional.(2006). Panduan Pengelolaan Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdiknas

Lestari D. I. (2014). Metode Pembelajaran Tematik Kaulinan Barudak SundaUntuk Meningkatkan Kecerdasan Sosial Anak.(Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Moeslichatoen R. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Bandung: RinekaCipta

Mulyasa H. E. (2014). Menejemen PAUD. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Nano S. &Warnika E. (1982).PengetahuanKarawitan Daerah Sunda. Bandung: Depdikbud

Pekerti W. dkk.(2007). Metode Pengembangan Seni. Jakarta: Universitas Terbuka

Rahman F. (2014). Meningkatkan Kompetensi Membaca Ritme Melalui Metode Kodally Kelas Viii Di Smp N 8 Tasikmalaya.(Skripsi). Departemen Pendidikan Musik Fakultas Pendidikan Seni dan Desain, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Rosidi A. (2003). Tembang Jeung Kawih. Bandung: Kiblat Buku Utama

Sugiyono (2013).Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA CV

Sutikno (2013). Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistika

Suyadi (2014).Teori Pembelajaran Anak Usia Dini Dalam Kajian Neurosains. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Tedjasaputra M.S. (2001) Bermain, Mainan Dan Permainan. Jakarta: PT Grasindo

Wiyani N.A. &Barnawi (2012). Format PAUD. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

(37)

132

Anisa Kurniawati, 2015

KEGIATAN KAULINAN BARUDAK SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SENI TERPADU DI TK BEYNA CERIA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber Internet

Ghifarie I. (2010). HariAnakdan

“KaulinanBahela”.[Online].Diaksesdarihttp://entertainment.kompa s.com/read/2010/07/26/18123313/Hari.Anak.dan.Kaulinan.Baheula

Gambar

Gambar 3.1 Denah Lokasi TK Beyna Ceria Bandung

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas seni anak melalui kegiatan kolase pada anak kelompok B TK Karangpelem III Kedawung Sragen tahun ajaran 2011/2012.

Pada pembelajaran seni budaya, keterpaduan antar disiplin (seni rupa, musik, tari) seharusnya keniscayaan, karena di sekolah materi seni rupa, seni musik, dan seni tari sudah..

Dengan adanya aplikasi e-learning ini diharapkan dapat membantu para guru seni budaya pada SMPN 5 Bandung dalam penyampaian materi yang pada saat KBM dirasa

Skripsi ini berjudul “ Gagasan Cerita Sebagai Stimulus Eksplorasi Keterampilan Gerak Pada Pembelajaran Bina Seni Di Tk Samudra Kabupaten Pangandaran ” dan sebagai

Sekolah Menengah Atas Terpadu Krida Nusantara Bandung (SMAT-KN) merupakan sekolah lanjutan tingkat akhir sebelum melanjutkan keperguruan tinggi. Berbeda dengan Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu STUDI DESKRIPTIF PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMA TERPADU KRIDA NUSANTARA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penanaman nilai-nilai agama pada anak di TK Islam Terpadu Al-Khair Barabai yang meliputi pelaksanaan dan metode pembelajaran

Dalam pengembangan karakter anak usia dini melalui pembelajaran seni tari di TK Kartika XX-46 Kendari materi yang diajarkan adalah tari kreasi baru dan syair