• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH II WAWASAN NUSANTARA TOPIK BATAS TERITORIAL NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH II WAWASAN NUSANTARA TOPIK BATAS TERITORIAL NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.docx"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BATAS TERITORIAL NEGARA KESATUAN

BATAS TERITORIAL NEGARA KESATUAN

REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA

(  Makalah ini disusun un Makalah ini disusun untuk memenuhi stuk memenuhi salah satu tugas Mata Kulalah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Kiah Pendidikan Kewarganegaraaewarganegaraan )  ) n

OLEH

OLEH

NAMA :

NAMA : ROCHEHAT

ROCHEHAT PARDEDE

PARDEDE

NPM

NPM

:

: 16211426

16211426

KELAS

KELAS :

: 2EA27

2EA27

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

UNIVERSITAS GUNADARMA

2013

2013

(2)

KATA PENGANTAR 

KATA PENGANTAR 

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunianya, penulis dapat Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunianya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul “

menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul “Batas Teritorial Negara KesatuanBatas Teritorial Negara Kesatuan Republik Indonesia

Republik Indonesia” ini, ditulis untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan” ini, ditulis untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

Kewarganegaraan.

Setiap Negara berwenang untuk menetapkan batas terluar wilayahnya. Penetapan batas-batas wilayah Setiap Negara berwenang untuk menetapkan batas terluar wilayahnya. Penetapan batas-batas wilayah tersebut tentunya memiliki batasan-batasan yang diatur dalam berbagai kebijakan-kebijakan Internasional. tersebut tentunya memiliki batasan-batasan yang diatur dalam berbagai kebijakan-kebijakan Internasional. Batas

Batas Teritorial Teritorial Negara Negara Kesatuan Kesatuan Indonesia di Indonesia di darat darat berbatasan berbatasan dengan Maladengan Malaysia, ysia, Papua NewPapua New Guinea (PNG), dan Timor-Leste. Sedangkan dilaut, Indonesia berbatasan dengan India, Thailand, Malaysia, Guinea (PNG), dan Timor-Leste. Sedangkan dilaut, Indonesia berbatasan dengan India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Palau, Papua New Guinea (PNG), Ausralia dan Timor-Leste.

Singapura, Vietnam, Filipina, Palau, Papua New Guinea (PNG), Ausralia dan Timor-Leste.

Banyak pulau-pulau di Indonesia yang telah direbut oleh Negara lain. Pulau-pulau tersebut terletak di Banyak pulau-pulau di Indonesia yang telah direbut oleh Negara lain. Pulau-pulau tersebut terletak di  perbatasan

 perbatasan kedua kedua wilayah wilayah Negara Negara tersebut. tersebut. Hal Hal ini ini tentunya tentunya sangat sangat merugikan merugikan Negara Negara Kesatuan Kesatuan Republik Republik  Indonesia sebagai Negara yang seharusnya berwenang atas pulau tersebut. Namun dalam Pengadilan Indonesia sebagai Negara yang seharusnya berwenang atas pulau tersebut. Namun dalam Pengadilan Internasional, pulau itu malah jatuh ke tangan Negara lain te

Internasional, pulau itu malah jatuh ke tangan Negara lain te rsebut. Berkurangnya pulau-pulau tersebut tentursebut. Berkurangnya pulau-pulau tersebut tentu saja akan berpengaruh terhadap batas-batas Teritorial Negara kita. Untuk itulah penulis memilih Topik  saja akan berpengaruh terhadap batas-batas Teritorial Negara kita. Untuk itulah penulis memilih Topik  “Batas Teritorial Negara Kesatuan Republik Indonesia” ini

“Batas Teritorial Negara Kesatuan Republik Indonesia” ini. Penulis berharap dengan adanya makalah ini,. Penulis berharap dengan adanya makalah ini, dapat menambah wawasan para pembaca mengenai fakta-fakta Nusantara, khususnya wawasan Nusantara dapat menambah wawasan para pembaca mengenai fakta-fakta Nusantara, khususnya wawasan Nusantara mengenai batas-batas territorial Negara Indonesia.

mengenai batas-batas territorial Negara Indonesia.

Penulis menyadari makalah ini masih belum sempurna. Untuk itu penulis berharap para pembaca Penulis menyadari makalah ini masih belum sempurna. Untuk itu penulis berharap para pembaca dapat memaklumi segala kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam makalah ini, baik dalam bentuk  dapat memaklumi segala kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam makalah ini, baik dalam bentuk   penulisan, pengejaan, dan

 penulisan, pengejaan, dan diksi yang kurang tdiksi yang kurang tepat. Penulis epat. Penulis juga sangat mejuga sangat mengharapkan kritik dan sngharapkan kritik dan saran yangaran yang  positif dan

 positif dan membangun untuk perbaikan smembangun untuk perbaikan selanjutnya. Demikianlah melanjutnya. Demikianlah makalah ini akalah ini dapat disajikan dapat disajikan oleh penulisoleh penulis semoga bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.

semoga bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.

Penulis, Penulis,

Rochehat Pardede Rochehat Pardede

(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……… KATA PENGANTAR……… . . ii DAFTAR  DAFTAR ISI………ISI……… . . iiii BAB

BAB I I : : PENDAHULUANPENDAHULUAN 1.

1. Latar BelakangLatar Belakang………. . 11 2.

2. Rumusan Masalah………...Rumusan Masalah………... . . 11 3.

3. Tujuan Penulisan………Tujuan Penulisan……… .. .. 11

BAB

BAB II II : : RUMUSAN RUMUSAN MASALAHMASALAH 1.

1. Kewilayahan Negara IndonesiaKewilayahan Negara Indonesia ………. . 22 2.

2. Batas Wilayah Negara IndonesiaBatas Wilayah Negara Indonesia ………..………..………. . 44 1)

1) Batas DaratBatas Darat………..……….. . . 44 2)

2) Batas LautBatas Laut ……..……….……..………. 55 a.

a. TerritoriaTerritoriale Zee le Zee en Maritieme Kringen Ordonantieen Maritieme Kringen Ordonantie 1939”1939” (TZMKO 1939) / Ordonansi 1939

(TZMKO 1939) / Ordonansi 1939……….……...……….……... 55 b.

b. Deklarasi Juanda 1959Deklarasi Juanda 1959………..……….. 55 c.

c. UNCLOS (United Nation Convention on the Law of the Sea) UNCLOS (United Nation Convention on the Law of the Sea) 19821982………. . 55 3)

3) Batas UdaraBatas Udara ………..………..……… .. .. 66 3.

3. Perbatasan Indonesia dengan Negara TetanggaPerbatasan Indonesia dengan Negara Tetangga………...………... 66 1)

1) PerbatasaPerbatasan n Indonesia-SingaIndonesia-Singapurapura………...………... 66 2)

2) PerbatasaPerbatasan n Indonesia-MaIndonesia-Malaysialaysia………..……….. 77 3)

3) PerbatasaPerbatasan n Indonesia-FilipinaIndonesia-Filipina……… 77 4)

4) PerbatasaPerbatasan n Indonesia-AustIndonesia-Australiaralia……….………. 77 5)

5) PerbatasaPerbatasan n Indonesia-Papua NuginiIndonesia-Papua Nugini……….………. 77 6)

6) PerbatasaPerbatasan n Indonesia-VietIndonesia-Vietnamnam………..……….. 88 7)

7) PerbatasaPerbatasan n Indonesia-InIndonesia-Indiadia………....……….... 88 8)

8) PerbatasaPerbatasan n Indonesia-ThailanIndonesia-Thailand………..d……….. 88 9)

9) PerbatasaPerbatasan n Indonesia-RepIndonesia-Republik ublik PalPalau………..au……….. 88 10)

10) Perbatasan Indonesia-Timor LestePerbatasan Indonesia-Timor Leste………..……….. 88 4.

(4)

BAB

BAB III III : : PENUTUPPENUTUP 1. 1. Kesimpulan………Kesimpulan……… ... ... 1515 2. 2. Saran………Saran……… . . 1515 REFERENSI……… REFERENSI……… . . 1616

(5)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.

1. Latar BelakangLatar Belakang

Batas wilayah merupakan sesuatu yang sangat penting bagi suatu negara karena akan mentukan Batas wilayah merupakan sesuatu yang sangat penting bagi suatu negara karena akan mentukan kesatuan dan kekuasaan suatu Negara tersebut. Dalam hal ini Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kesatuan dan kekuasaan suatu Negara tersebut. Dalam hal ini Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merupakan negara kepulauan memiliki batas-batas wilayah darat dan laut. Batas wilayah ini tentunya diatur  merupakan negara kepulauan memiliki batas-batas wilayah darat dan laut. Batas wilayah ini tentunya diatur  dlaam berbagai kebijakan Internasional.

dlaam berbagai kebijakan Internasional.  Negara

 Negara Keasatuan Keasatuan Republik Republik Indonesia Indonesia adalahadalah negara kepulauannegara kepulauan didi Asia TenggaraAsia Tenggara yang memilikiyang memiliki 17.504 pulau besar dan kecil, sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni, yang menyebar  17.504 pulau besar dan kecil, sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni, yang menyebar  disekitar 

disekitar khatulistiwa,khatulistiwa, yang memberikan cuaca tropis. Posisi Indonesia secara Geografis terletak padayang memberikan cuaca tropis. Posisi Indonesia secara Geografis terletak pada koordinat 6

koordinat 6°LU°LU - 11°08- 11°08'LS'LS dan dari 95°dan dari 95°'BT'BT - 141°45- 141°45'BT'BT serta terletak di antara duaserta terletak di antara dua benuabenua yaituyaitu  benua

 benua AsiaAsia dan benuadan benua AustraliaAustralia/Oseania./Oseania. Selain itu Negara Indonesia juga terletak diantara dua SamudraSelain itu Negara Indonesia juga terletak diantara dua Samudra yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

Sebagai Warga Negara yang baik, setiap warga Negara haruslah memiliki wawasan Nusantara yang Sebagai Warga Negara yang baik, setiap warga Negara haruslah memiliki wawasan Nusantara yang cukup. Hal ini dimaksudkan untuk memperkecil hilangnya pulau-pulau dari batas-batas territorial Negara cukup. Hal ini dimaksudkan untuk memperkecil hilangnya pulau-pulau dari batas-batas territorial Negara kita yang dapat memperkecil wilayah kekuasaan dan kedaulatan Negara Republik Indonesia (NKRI).

kita yang dapat memperkecil wilayah kekuasaan dan kedaulatan Negara Republik Indonesia (NKRI).

2.

2. Tujuan PenulisanTujuan Penulisan

Adapun Tujuan Penulisan dari Makalah ini adalah : Adapun Tujuan Penulisan dari Makalah ini adalah : 1.

1. Untuk memenuhi salah satu tugas softsill Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan UniversitasUntuk memenuhi salah satu tugas softsill Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Gunadarma.

Gunadarma. 2.

2. Untuk menambah Wawasan Nusantara para pembaca, khususnya mengenai batas-batas wilayahUntuk menambah Wawasan Nusantara para pembaca, khususnya mengenai batas-batas wilayah  Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3.

3. Untuk meningkatkan rasa persatuan dan patriotisme di hati para pembaca demi menjaga batas-Untuk meningkatkan rasa persatuan dan patriotisme di hati para pembaca demi menjaga batas- batas wilayah Nusantara.

 batas wilayah Nusantara.

3.

3. Rumusan MasalahRumusan Masalah

Beberapa rumusan masalah dalam makalah ini adalah : Beberapa rumusan masalah dalam makalah ini adalah : 1.

1. Kewilayahan Negara Republik Indonesia.Kewilayahan Negara Republik Indonesia. 2.

2. Batas Teritorial Wilayah darat dan laut NeBatas Teritorial Wilayah darat dan laut Negara Kesatuan Republik Indonesia.gara Kesatuan Republik Indonesia. 3.

3. Apa saja kebijakan-kebijakan yang mengatur batas-batas wilayah Indonesia?Apa saja kebijakan-kebijakan yang mengatur batas-batas wilayah Indonesia? 4.

4.  Negara apa saja yang berbatasan dengan Indon Negara apa saja yang berbatasan dengan Indonesia?esia? 5.

5. Bagaimanakah kesepakatan perbatasan wilayah Negara Indonesia dengan Negara Tetangga?Bagaimanakah kesepakatan perbatasan wilayah Negara Indonesia dengan Negara Tetangga? 6.

(6)

BAB II

BAB II

RUMUSAN MASALAH

RUMUSAN MASALAH

1.

1. Kewilayahan Negara IndonesiaKewilayahan Negara Indonesia

Kewilayahan negara Indonesia terdiri atas daratan dan perairan. Dalam kehidupan bernegara, geografi Kewilayahan negara Indonesia terdiri atas daratan dan perairan. Dalam kehidupan bernegara, geografi merupakan suatu fenomena yang mutlak diperhatikan dan diperhitungkan baik fungsi maupun pengaruhnya merupakan suatu fenomena yang mutlak diperhatikan dan diperhitungkan baik fungsi maupun pengaruhnya terhadap sikap dan tata laku negara yang bersangkutan. Wilayah indonesia pada saat merdeka masih terhadap sikap dan tata laku negara yang bersangkutan. Wilayah indonesia pada saat merdeka masih  berdasarkan

 berdasarkan peraturan peraturan tentang tentang wilayah wilayah teritorial teritorial yangyang dibuat oleh Belanda yaitu “Territoriale Zee endibuat oleh Belanda yaitu “Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie 1939” (TZMKO 1939), dimana lebar laut wilayah/teritorial

Maritieme Kringen Ordonantie 1939” (TZMKO 1939), dimana lebar laut wilayah/teritorial Indonesia adalahIndonesia adalah 3 mil diukur dari garis air rendah masing-masing pulau Indonesia.

3 mil diukur dari garis air rendah masing-masing pulau Indonesia. Luas laut Indonesia sekitar 5.176.800 km

Luas laut Indonesia sekitar 5.176.800 km22. Ini berarti luas wilayah laut Indonesia lebih dari dua. Ini berarti luas wilayah laut Indonesia lebih dari dua setengah kali luas daratannya. Menurut situs perbatasan ( dalam

setengah kali luas daratannya. Menurut situs perbatasan ( dalam www.wilayahperbatasan.comwww.wilayahperbatasan.com ),), menjelaskan bahwa pembahasan tentang wilayah laut Indonesia, perlu adanya pemahaman terhadap hak dan menjelaskan bahwa pembahasan tentang wilayah laut Indonesia, perlu adanya pemahaman terhadap hak dan kewenangan atas laut sesuai UNCLOS yang dibedakan berdasarkan derajat dan tingkat kewenangan bagi kewenangan atas laut sesuai UNCLOS yang dibedakan berdasarkan derajat dan tingkat kewenangan bagi negara yang bersangkutan. Secara prinsip dalam kaitannya pengelolaan sumber daya laut dan perikanan, negara yang bersangkutan. Secara prinsip dalam kaitannya pengelolaan sumber daya laut dan perikanan,  perlu diperhatikan 3(tiga) jenis laut, meliputi :

 perlu diperhatikan 3(tiga) jenis laut, meliputi : a.

a. Wilayah laut dengan kedaulatan penuh bagi Indonesia, meliputi :Wilayah laut dengan kedaulatan penuh bagi Indonesia, meliputi : 1)

1) Perairan pedalamanPerairan pedalaman

Merupakan bagian dari wilayah perairan nusantara. Pada wilayah ini, Indonesia memiliki Merupakan bagian dari wilayah perairan nusantara. Pada wilayah ini, Indonesia memiliki kedaulatan mutlak dan kapal-kapal asing tidak mempunyai hak lewat. Ketetapan perairan kedaulatan mutlak dan kapal-kapal asing tidak mempunyai hak lewat. Ketetapan perairan  pedalaman tel

 pedalaman telah diah diatur atur di di UNCLOS 1982, UNCLOS 1982, namun hingga namun hingga saat saat ini ini Indonesia belum Indonesia belum menetapkanmenetapkan  perairan pedalaman tersebut.

 perairan pedalaman tersebut.

2)

2) Perairan NusantaraPerairan Nusantara

Bagian luar perairan pedalaman adalah perairan kepulauan(nusantara). Wilayah perairan Bagian luar perairan pedalaman adalah perairan kepulauan(nusantara). Wilayah perairan ini sebagai laut-laut yang terletak diantara pulau-pulau, dibatasi oleh garis-garis pangkal, tanpa ini sebagai laut-laut yang terletak diantara pulau-pulau, dibatasi oleh garis-garis pangkal, tanpa memperhatikan kedalaman dan lebar laut. Kapal-kapal asing dan untuk kepentingan pelayaran memperhatikan kedalaman dan lebar laut. Kapal-kapal asing dan untuk kepentingan pelayaran internasional memiliki hak lewat berdasarkan prinsip lintas damai.

internasional memiliki hak lewat berdasarkan prinsip lintas damai.

3)

3) Laut teritorialLaut teritorial

Laut teritorial adalah wilayah perairan diluar perairan nusantara yang lebarnya tidak  Laut teritorial adalah wilayah perairan diluar perairan nusantara yang lebarnya tidak  melebihi 12 mil laut yang diukur dari garis pangkal.wilayah laut ini juga memiliki kedaulatan melebihi 12 mil laut yang diukur dari garis pangkal.wilayah laut ini juga memiliki kedaulatan  penuh. Sebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut

 penuh. Sebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut teritorial, tetapiteritorial, tetapi mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai baik diatas maupun dibawah mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai baik diatas maupun dibawah  permukaan laut. Deklarasi Djuanda kemudian diperkuat dengan mengubahnya menjadi  permukaan laut. Deklarasi Djuanda kemudian diperkuat dengan mengubahnya menjadi

Undang-Undang No. 4 Prp. 1960. Undang No. 4 Prp. 1960.

(7)

 b.

 b. Wilayah laut dengan hak berdaulat atas kekayaan alam yang dikandung serta hal-hal tertentu,Wilayah laut dengan hak berdaulat atas kekayaan alam yang dikandung serta hal-hal tertentu, meliputi :

meliputi : 1)

1) Zona tambahanZona tambahan Di luar

Di luar laut teritorial, terdapat laut laut teritorial, terdapat laut dimana Indonesia dimana Indonesia mempunyai kewenangmempunyai kewenangan- an-kewenangan tertentu. Zona tambahan dapat ditetapkan sampai kebatas 12 mil laut diluar laut kewenangan tertentu. Zona tambahan dapat ditetapkan sampai kebatas 12 mil laut diluar laut teritorial atau 24 mil laut diukur dari garis pangkal. Pada zona ini, Indonesia memiliki hak untuk  teritorial atau 24 mil laut diukur dari garis pangkal. Pada zona ini, Indonesia memiliki hak untuk  dapat malaksanakn kewenangan-kewenangan tertentu dalam mengontrol pelanggaran terhadap dapat malaksanakn kewenangan-kewenangan tertentu dalam mengontrol pelanggaran terhadap aturan dibidang bea cukai, pengawasan imigrasi dan menjamin pelaksanaan hukum aturan dibidang bea cukai, pengawasan imigrasi dan menjamin pelaksanaan hukum diwilayahnya. Samp

diwilayahnya. Sampai sekarang zona ai sekarang zona tambahan belum tambahan belum ditetapkan.ditetapkan.

2)

2) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

Menurut UNCLOS 1982 ayal 56 ayat 1a, ZEE adalah suatu daerah diluar dan Menurut UNCLOS 1982 ayal 56 ayat 1a, ZEE adalah suatu daerah diluar dan  bedampingan

 bedampingan dengan dengan laut laut teritorial, teritorial, lebar lebar zona zona ini ini tidak tidak lebih lebih dari dari 200 200 mil mil laut laut dari dari garisgaris  pangkal.

 pangkal. Di Di ZEE ZEE Indonesia Indonesia memiliki memiliki hak hak berdaulat berdaulat atas atas eksplorasi eksplorasi dan dan eksploitasi, eksploitasi, konservasikonservasi dan pengelolaan sumber daya alam.

dan pengelolaan sumber daya alam.

Di zona ini Indonesia memiliki hak-hak berdaulat atas kekayaan alam, terutama perikanan Di zona ini Indonesia memiliki hak-hak berdaulat atas kekayaan alam, terutama perikanan serta memiliki kewenangan untuk memelihara lingkungan laut, mengatur dan mengijinkan serta memiliki kewenangan untuk memelihara lingkungan laut, mengatur dan mengijinkan  penelitian

 penelitian ilmiah ilmiah kelautan kelautan serta serta pemberian pemberian ijin ijin pembangunan pulau-pulau pembangunan pulau-pulau buatan, buatan, instalasi instalasi dandan  bangunan-bangunan laut lainnya. Perlu

 bangunan-bangunan laut lainnya. Perlu ditekankan, bahwa dalam ditekankan, bahwa dalam zona ZEE zona ZEE Indonesia tidak adaIndonesia tidak ada hak negara lain untuk menangkap ikan, kecuali dengan ijin yang dikeluarkan oleh pemerintah hak negara lain untuk menangkap ikan, kecuali dengan ijin yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia berdasarkan peraturan tersendiri.

Indonesia berdasarkan peraturan tersendiri.

3)

3) Landas KontinenLandas Kontinen

Landas kontinen (continental shelf) adalah pada awalnya merupakan istilah geologi, Landas kontinen (continental shelf) adalah pada awalnya merupakan istilah geologi, maksudnya merujuk pada fakta geologis bahwa daratan pantai akan menurun kebawah laut maksudnya merujuk pada fakta geologis bahwa daratan pantai akan menurun kebawah laut dengan kemiringan kecil hingga disuatu tempat tertentu menurun sacara terjal kedasar laut. dengan kemiringan kecil hingga disuatu tempat tertentu menurun sacara terjal kedasar laut. Kemiringan kecil itulah yang disebut landas kontinen.

Kemiringan kecil itulah yang disebut landas kontinen.

Landasan kontinen dibahas pada konvensi Hukum Laut Internasional 1 tahun 1958. Landasan kontinen dibahas pada konvensi Hukum Laut Internasional 1 tahun 1958. Konvensi menetapkan bahwa pemberian hak-hak berdaulat dan wewenang kepada negara pantai Konvensi menetapkan bahwa pemberian hak-hak berdaulat dan wewenang kepada negara pantai untuk menguasai kekayaan alam yang terkandung di permukaan dasar laut

untuk menguasai kekayaan alam yang terkandung di permukaan dasar laut dan di dalam tanah dan di dalam tanah didi  bawahnya

 bawahnya dibatasi dibatasi sampai sampai kedalaman kedalaman air air 200 200 meter. meter. Konvensi Konvensi Jenewa Jenewa tersebut tersebut pernahpernah diratifikasi oleh Indonesia. Ketetapan konvensi di Jenewa, Indonesia mengeluarkan diratifikasi oleh Indonesia. Ketetapan konvensi di Jenewa, Indonesia mengeluarkan  pengumuman tentang

 pengumuman tentang landas landas kontinen tanggal kontinen tanggal 17 17 Februari 1969 Februari 1969 dan tedan telah lah menetapkan UU menetapkan UU No.No. 17 tahun 1973 tentang landas kontinen.

(8)

Seiring dengan perkembangan teknologi eksploitasi dasar laut, maka penetapan wilayah Seiring dengan perkembangan teknologi eksploitasi dasar laut, maka penetapan wilayah Landas Kontinen kedalaman air hingga 200 meter menjadi bahan pembicaraan serius pada

Landas Kontinen kedalaman air hingga 200 meter menjadi bahan pembicaraan serius pada

Konferensi Hukum Laut Internasional III 1973-1982. Disamping itu telah pula berkembang Konferensi Hukum Laut Internasional III 1973-1982. Disamping itu telah pula berkembang  pengertian continental shelf dalam artian geologi dan dalam artian yuridis.

 pengertian continental shelf dalam artian geologi dan dalam artian yuridis.

Pada UNCLOS III telah ditetapkan Landas kontinen dengan pengertian yuridis Pada UNCLOS III telah ditetapkan Landas kontinen dengan pengertian yuridis kewenangan suatu negara pantai atas kekayaan alam meliputi dasar laut dan tanah dibawahnya kewenangan suatu negara pantai atas kekayaan alam meliputi dasar laut dan tanah dibawahnya dari daerah dibawah permukaan laut yang terletak diluar laut teritorial, sepanjang kelanjutan dari daerah dibawah permukaan laut yang terletak diluar laut teritorial, sepanjang kelanjutan alamiah daratnya hingga pinggiran luar tepian kontinen, atau hingga suatu jarak 200 mil laut alamiah daratnya hingga pinggiran luar tepian kontinen, atau hingga suatu jarak 200 mil laut dari garis pangkal dimana lebar laut teritorial diukur, dalam hal pinggiran luar tepian kontinen dari garis pangkal dimana lebar laut teritorial diukur, dalam hal pinggiran luar tepian kontinen tidak mencapai jarak tersebut (pasal 76 ayat 1).

tidak mencapai jarak tersebut (pasal 76 ayat 1).

Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut diatas, mengisyaratkan bahwa dalam penetapan Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut diatas, mengisyaratkan bahwa dalam penetapan  batas landas kontinen, Indonesia memiliki kepentingan

 batas landas kontinen, Indonesia memiliki kepentingan menyangkut :menyangkut : 

 Batas landas kontinen dengan negara tetangga yang berhadapan yang dilakukan denganBatas landas kontinen dengan negara tetangga yang berhadapan yang dilakukan dengan  persetujuan atas dasar hukum internasional.

 persetujuan atas dasar hukum internasional. 

 Batas Landas kontinen hingga 200 mil dari garis pangkal.Batas Landas kontinen hingga 200 mil dari garis pangkal.

c.

c. Wilayah laut, dimana indonesia memiliki kepentingan umum tidak memiliki kedaulatanWilayah laut, dimana indonesia memiliki kepentingan umum tidak memiliki kedaulatan kewilayahan ataupun kewenangan dan hak berdaulat atas laut tersebut, meliputi wilayah perairan kewilayahan ataupun kewenangan dan hak berdaulat atas laut tersebut, meliputi wilayah perairan laut bebas atau ZEE dan dasar laut internasional dil

laut bebas atau ZEE dan dasar laut internasional dil uar landas kontinen indonesia.uar landas kontinen indonesia.

2.

2. Batas Wilayah Negara IndonesiaBatas Wilayah Negara Indonesia Indonesia adalah

Indonesia adalah negara kepulauannegara kepulauan didi Asia TenggaraAsia Tenggara yang memiliki 17.504 pulau besar dan kecil,yang memiliki 17.504 pulau besar dan kecil, sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni, yang menyebar disekitar 

sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni, yang menyebar disekitar  khatulistiwa,khatulistiwa, yang memberikanyang memberikan cuaca tropis. Posisi Indonesia terletak pada koordinat 6

cuaca tropis. Posisi Indonesia terletak pada koordinat 6°LU°LU - 11°08- 11°08'LS'LS dan dari 95°dan dari 95°'BT'BT - 141°45- 141°45'BT'BT sertaserta terletak di antara dua

terletak di antara dua benuabenua yaitu benuayaitu benua AsiaAsia dan benuadan benua AustraliaAustralia/Oseania./Oseania. Negara Kesatuan republicNegara Kesatuan republic Indonesia juga diapit oleh dua Samudera, yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Perbatas

Indonesia juga diapit oleh dua Samudera, yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Perbatas an Wilayahan Wilayah Darat dan Laut Negara Indonesia adalah sebagai berikut :

Darat dan Laut Negara Indonesia adalah sebagai berikut : 1)

1) Batas DaratBatas Darat Setiap

Setiap negara negara berwenang berwenang untuk untuk menetapkan menetapkan batas batas terluar terluar wilayahnya. wilayahnya. NegaraNegara Kesatuan Republik Indonesia berbatasan dengan 10 (sepuluh) negara tetangga. Di darat, Indonesia Kesatuan Republik Indonesia berbatasan dengan 10 (sepuluh) negara tetangga. Di darat, Indonesia  berbatasan

 berbatasan dengan dengan Malaysia, Papua Malaysia, Papua New New Guinea (PNG) Guinea (PNG) dan dan dengan dengan Timor-Leste. Timor-Leste. SedangkanSedangkan dilaut, Indonesia berbatasan dengan India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipin, dilaut, Indonesia berbatasan dengan India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipin, Palau,Papua Niugini, Ausralia dan Timor-Leste.

(9)

2)

2) Batas LautBatas Laut

Dalam menentukan batas wilayah laut, batas-batas tersebut diatur berdasarkan kesepakatan Dalam menentukan batas wilayah laut, batas-batas tersebut diatur berdasarkan kesepakatan atau kebijakan, antara lain adalah :

atau kebijakan, antara lain adalah : a.

a. Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie 1939” (TZMKO 1939)Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie 1939” (TZMKO 1939) / Ordonansi/ Ordonansi 1939

1939

Menurut Ordonansi 1939 ini, wilayah Indonesia terpecah-pecah dengan kebijakan bahwa Menurut Ordonansi 1939 ini, wilayah Indonesia terpecah-pecah dengan kebijakan bahwa laut adalah milik internasional. Laut menjadi pemisah bagi pulau-pulau di Indonesia. Wilayah laut adalah milik internasional. Laut menjadi pemisah bagi pulau-pulau di Indonesia. Wilayah Indonesia adalah pulau-pulau serta laut yang berjarak 3 mil sekelil

Indonesia adalah pulau-pulau serta laut yang berjarak 3 mil sekelil ing pulau.ing pulau.

b.

b. Deklarasi Juanda 1959Deklarasi Juanda 1959

TZMKO 1939 tidak menjamin kesatuan wilayah Indonesia sebab antara satu pulau dengan TZMKO 1939 tidak menjamin kesatuan wilayah Indonesia sebab antara satu pulau dengan  pulau

 pulau yang yang lain lain menjadi menjadi terpisah-pisah, terpisah-pisah, sehingga sehingga pada pada tanggal tanggal 13 13 Desember Desember 1957, 1957, pemerintahpemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Deklarasi Djuanda yang isinya :

Republik Indonesia mengeluarkan Deklarasi Djuanda yang isinya : 1)

1) Segala perairan disekitar, diantara dan yang menghubungkan pulau-pulau yangSegala perairan disekitar, diantara dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk negara Indonesia dengan tidak memandang luas/lebarnya adalah termasuk negara Indonesia dengan tidak memandang luas/lebarnya adalah bagian- bagian yang wajar daripada wilayah daratan Indonesia.

 bagian yang wajar daripada wilayah daratan Indonesia. 2)

2) Lalu lintas yang damai diperairan laut pedalaman bagi kapal-kapal yang dijaminLalu lintas yang damai diperairan laut pedalaman bagi kapal-kapal yang dijamin selama dan sekedar tidak bertentangan/mengganggu kedaulatan dan keselamatan selama dan sekedar tidak bertentangan/mengganggu kedaulatan dan keselamatan negara Indonesia.

negara Indonesia. 3)

3) Batas laut teritorial adalah 12 mil diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik Batas laut teritorial adalah 12 mil diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik  ujung yang terluar pada pulau-pulau negara Indonesia. Sebagai negara kepulauan ujung yang terluar pada pulau-pulau negara Indonesia. Sebagai negara kepulauan yang wilayah perairan lautnya lebih luas daripada wilayah darat

yang wilayah perairan lautnya lebih luas daripada wilayah darat annya, maka perananannya, maka peranan wilayah laut menjadi sangat penting bagi kehidupan bangsa dan negara.

wilayah laut menjadi sangat penting bagi kehidupan bangsa dan negara.

c.

c. UNCLOS (United Nation Convention on the Law of the Sea) UNCLOS (United Nation Convention on the Law of the Sea) 19821982

Pada keputusan hukum internasional ini ditetapkan batas ZEE wilayah Indonesia, yakni Pada keputusan hukum internasional ini ditetapkan batas ZEE wilayah Indonesia, yakni 200 mil. Wilayah ini bukan wilayah teritorial, tetapi Indonesia memiliki kesempatan yang 200 mil. Wilayah ini bukan wilayah teritorial, tetapi Indonesia memiliki kesempatan yang  pertama untuk memanfaatkan kekayaan alam yang terkand

 pertama untuk memanfaatkan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.ung di dalamnya. Batas-batas wilayah Indonesia di laut harus mengacu pada

Batas-batas wilayah Indonesia di laut harus mengacu pada UNCLOS UNCLOS ((United NationsUnited Nations Convension on the Law of the

Convension on the Law of the SeaSea). Batas-batas tersebut adalah :). Batas-batas tersebut adalah : 1.

1. BaratBarat : Pulau Simeulucut, Salaut Besar, Rawa, Rusa, Benggala dan: Pulau Simeulucut, Salaut Besar, Rawa, Rusa, Benggala dan Rondo berbatasan dengan Samudera Hindia

Rondo berbatasan dengan Samudera Hindia 2.

2. TimurTimur : Pulau Timor berbatasan dengan Timor Leste, pulau Papua/: Pulau Timor berbatasan dengan Timor Leste, pulau Papua/ Irian berbatasan dengan Papua Nugini

(10)

3.

3. SelatanSelatan : : Pulau DPulau Dana, Dana ana, Dana (pulau ini (pulau ini tidak sama tidak sama dengan dengan Pulau Dana Pulau Dana yang yang disebutdisebut  pertama

 pertama kali, kali, terdapat terdapat kesamaan kesamaan nama), Mannama), Mangudu, Shopialoisa, gudu, Shopialoisa, Barung,Barung, Sekel, Panehen, Nusa Kambangan, Kolepon, Ararkula, Karaweira, Sekel, Panehen, Nusa Kambangan, Kolepon, Ararkula, Karaweira, Penambulai, Kultubai Utara, Kultubai Selatan, Karang, Enu, Batugoyan, Penambulai, Kultubai Utara, Kultubai Selatan, Karang, Enu, Batugoyan, Larat, Asutubun, Selaru, Batarkusu, Masela, dan Larat, Asutubun, Selaru, Batarkusu, Masela, dan Meatimiarang berbatasan dengan Australia dan Samudera Hindia

Meatimiarang berbatasan dengan Australia dan Samudera Hindia 4.

4. UtaraUtara : : Pulaunya pPulaunya perbatasan yang sangat erbatasan yang sangat banyak dan banyak dan berbatasan dengan berbatasan dengan negaranegara Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, dan Thailand.

Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, dan Thailand.

3)

3) Batas UdaraBatas Udara

Batas ruang udara Indonesia diukur dengan menarik garis dari pusat bumi menyinggung Batas ruang udara Indonesia diukur dengan menarik garis dari pusat bumi menyinggung  batas

 batas wilayah wilayah laut laut Indonesia. Indonesia. Begitu Begitu pula pula dengan dengan batas batas ruang ruang antariksa antariksa Indonesia Indonesia dan dan GSO GSO (Geo(Geo Stationery Unit).

Stationery Unit).

3.

3. Perbatasan Indonesia dengan Negara TetanggaPerbatasan Indonesia dengan Negara Tetangga

Di kawasan Asia Tenggara, ketidak jelasan batas antar dua negara dialami oleh beberapa negara yang Di kawasan Asia Tenggara, ketidak jelasan batas antar dua negara dialami oleh beberapa negara yang  berbatasan, termasuk di laut Cina Selatan. Indonesia juga memiliki permasalahan perbatasan dengan  berbatasan, termasuk di laut Cina Selatan. Indonesia juga memiliki permasalahan perbatasan dengan negara-negara lain, terlebih lagi mengingat demikian luasnya wilayah darat dan perairan. Indonesia memiliki negara lain, terlebih lagi mengingat demikian luasnya wilayah darat dan perairan. Indonesia memiliki sepuluh negara tetangga yang berbatasan, yakni Malaysia, Singapura, Thailand, India, Filipina, Vietnam, sepuluh negara tetangga yang berbatasan, yakni Malaysia, Singapura, Thailand, India, Filipina, Vietnam, Papua Nugini, Australia, Palau dan Timor Leste.

Papua Nugini, Australia, Palau dan Timor Leste. 1)

1) PerbatasPerbatasan an Indonesia-SingaIndonesia-Singapurapura

Penambangan pasir laut di perairan sekitar Kepulauan Riau yakni wilayah yang berbatasan Penambangan pasir laut di perairan sekitar Kepulauan Riau yakni wilayah yang berbatasan langsung dengan Sinagpura, telah berlangsung sejak tahun 1970. Kegiatan tersebut telah mengeruk  langsung dengan Sinagpura, telah berlangsung sejak tahun 1970. Kegiatan tersebut telah mengeruk   jutaan

 jutaan ton ton pasir pasir setiap setiap hari hari dan dan mengakibatkan mengakibatkan kerusakan kerusakan ekosistem ekosistem pesisir pesisir pantai pantai yang yang cukupcukup  parah. Selain itu mata pencaharian nelayan yang semula menyandarkan hidupnya di laut, terganggu  parah. Selain itu mata pencaharian nelayan yang semula menyandarkan hidupnya di laut, terganggu oleh akibat penambangan pasir laut. Kerusakan ekosistem yang diakibatkan oleh penambangan oleh akibat penambangan pasir laut. Kerusakan ekosistem yang diakibatkan oleh penambangan  pasir laut telah menghilangkan sejumlah mata pencaharian para nelayan.

 pasir laut telah menghilangkan sejumlah mata pencaharian para nelayan.

Penambangan pasir laut juga mengancam keberadaan sejumlah pulau kecil karena dapat Penambangan pasir laut juga mengancam keberadaan sejumlah pulau kecil karena dapat menenggelamkannya, misalnya kasus Pulau Nipah. Tenggelamnya pulau-pulau kecil tersebut menenggelamkannya, misalnya kasus Pulau Nipah. Tenggelamnya pulau-pulau kecil tersebut menimbulkan kerugian besar bagi Indonesia, karena dengan perubahan pada kondisi geografis menimbulkan kerugian besar bagi Indonesia, karena dengan perubahan pada kondisi geografis  pantai akan berdampak pada penentu

(11)

2)

2) Perbatasan Indonesia-MalaysiaPerbatasan Indonesia-Malaysia

Penentuan batas maritim Indonesia-Malaysia di beberapa bagian wilayah perairan Selat Penentuan batas maritim Indonesia-Malaysia di beberapa bagian wilayah perairan Selat Malaka masih belum disepakati ke dua negara. Ketidakjelasan batas maritim tersebut sering Malaka masih belum disepakati ke dua negara. Ketidakjelasan batas maritim tersebut sering menimbulkan friksi di lapangan antara petugas lapangan dan nelayan Indonesia dengan pihak  menimbulkan friksi di lapangan antara petugas lapangan dan nelayan Indonesia dengan pihak  Malaysia.

Malaysia.

Demikian pula dengan perbatasan darat di Kalimantan, beberapa titik batas belum tuntas Demikian pula dengan perbatasan darat di Kalimantan, beberapa titik batas belum tuntas disepakati oleh kedua belah pihak. Permasalahan lain antar kedua negara adalah masalah pelintas disepakati oleh kedua belah pihak. Permasalahan lain antar kedua negara adalah masalah pelintas  batas, penebangan

 batas, penebangan kayu ilekayu ilegal, dan gal, dan penyelundupan. Forum General penyelundupan. Forum General Border Committee Border Committee (GBC) dan(GBC) dan Joint Indonesia Malaysia Boundary Committee (JIMBC), merupakan badan formal bilateral dalam Joint Indonesia Malaysia Boundary Committee (JIMBC), merupakan badan formal bilateral dalam menyelesaikan masalah perbatasan kedua negara yang dapat dioptimalkan.

menyelesaikan masalah perbatasan kedua negara yang dapat dioptimalkan.

3)

3) PerbatasPerbatasan an Indonesia-FilipinaIndonesia-Filipina

Belum adanya kesepakatan tentang batas maritim antara Indonesia dengan Filipina di Belum adanya kesepakatan tentang batas maritim antara Indonesia dengan Filipina di  perairan utara

 perairan utara dan selatadan selatan Pulau n Pulau Miangas, menjadi Miangas, menjadi salah ssalah satu isu atu isu yang harus yang harus dicermati. dicermati. Forum RI-Forum RI-Filipina yakni Joint Border Committee (JBC) dan Joint Commission for Bilateral Cooperation Filipina yakni Joint Border Committee (JBC) dan Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) yang memiliki agenda sidang secara berkala, dapat dioptimalkan menjembatani (JCBC) yang memiliki agenda sidang secara berkala, dapat dioptimalkan menjembatani  permasalahan perbatasan kedua negara secara bilateral.

 permasalahan perbatasan kedua negara secara bilateral.

4)

4) PerbatasPerbatasan an Indonesia-AustIndonesia-Australiaralia

Perjanjian perbatasan RI-Australia yang meliputi perjanjian batas landas kontinen dan batas Perjanjian perbatasan RI-Australia yang meliputi perjanjian batas landas kontinen dan batas Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) mengacu pada Perjanjian RI-Australia yang ditandatangani pada Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) mengacu pada Perjanjian RI-Australia yang ditandatangani pada tanggal 14 Maret 1997. Penentuan batas yang baru RI-Australia, di sekitar wilayah Celah Timor  tanggal 14 Maret 1997. Penentuan batas yang baru RI-Australia, di sekitar wilayah Celah Timor   perlu dibicarakan secara trilateral bersama Timor Leste.

 perlu dibicarakan secara trilateral bersama Timor Leste.

5)

5) PerbatasPerbatasan an Indonesia-Papua NuginiIndonesia-Papua Nugini

Indonesia dan PNG telah menyepakati batas-batas wilayah darat dan maritim. Meskipun Indonesia dan PNG telah menyepakati batas-batas wilayah darat dan maritim. Meskipun demikian, ada beberapa kendala kultur yang dapat menyebabkan timbulnya salah pengertian. demikian, ada beberapa kendala kultur yang dapat menyebabkan timbulnya salah pengertian. Persamaan budaya dan ikatan kekeluargaan antar penduduk yang terdapat di kedua sisi perbatasan, Persamaan budaya dan ikatan kekeluargaan antar penduduk yang terdapat di kedua sisi perbatasan, menyebabkan klaim terhadap hak-hak tradisional dapat berkembang menjadi masalah kompleks di menyebabkan klaim terhadap hak-hak tradisional dapat berkembang menjadi masalah kompleks di kemudian hari.

(12)

6)

6) PerbatasPerbatasan an Indonesia-VietIndonesia-Vietnamnam

Wilayah perbatasan antara Pulau Sekatung di Kepulauan Natuna dan Pulau Condore di Wilayah perbatasan antara Pulau Sekatung di Kepulauan Natuna dan Pulau Condore di Vietnam yang berjarak tidak lebih dari 245 mil, memiliki kontur landas kontinen tanpa batas Vietnam yang berjarak tidak lebih dari 245 mil, memiliki kontur landas kontinen tanpa batas  benua,

 benua, masih masih menimbulkan menimbulkan perbedaan perbedaan pemahaman pemahaman di di antara antara ke ke dua dua negara. negara. Pada Pada saat saat ini ini keduakedua  belah

 belah pihak pihak sedang sedang melanjutkan melanjutkan perundingan guna perundingan guna menentukan batamenentukan batas s landas landas kontinen di kontinen di kawasankawasan tersebut.

tersebut.

7)

7) PerbatasPerbatasan an Indonesia-IndIndonesia-Indiaia

Perbatasan kedua negara terletak antara pulau Rondo di Aceh dan pulau Nicobar di India. Perbatasan kedua negara terletak antara pulau Rondo di Aceh dan pulau Nicobar di India. Batas maritim dengan landas kontinen yang terletak pada titik-titik koordinat tertentu di kawasan Batas maritim dengan landas kontinen yang terletak pada titik-titik koordinat tertentu di kawasan  perairan

 perairan Samudera Samudera Hindia Hindia dan dan Laut Laut Andaman, Andaman, sudah sudah disepakati disepakati oleh oleh kedua kedua negara. negara. NamunNamun  permasalahan di

 permasalahan di antara kantara kedua negara edua negara masih timasih timbul karena mbul karena sering sering terjadi peterjadi pelanggaran wilayah langgaran wilayah oleholeh kedua belah pihak, terutama yang dilakukan para

kedua belah pihak, terutama yang dilakukan para nelayan.nelayan.

8)

8) PerbatasPerbatasan an Indonesia-ThailandIndonesia-Thailand

Ditinjau dari segi geografis, kemungkinan timbulnya masalah perbatasan antara RI dengan Ditinjau dari segi geografis, kemungkinan timbulnya masalah perbatasan antara RI dengan Thailand tidak begitu kompleks, karena jarak antara ujung pulau Sumatera dengan Thailand cukup Thailand tidak begitu kompleks, karena jarak antara ujung pulau Sumatera dengan Thailand cukup  jauh,

 jauh, RI-Thailand sudah RI-Thailand sudah memiliki memiliki perjanjian perjanjian Landas Landas Kontinen Kontinen yang terletak yang terletak di di dua dua titik titik koordinatkoordinat tertentu di kawasan perairan Selat Malaka bagian utara dan Laut Andaman. Penangkapan ikan oleh tertentu di kawasan perairan Selat Malaka bagian utara dan Laut Andaman. Penangkapan ikan oleh nelayan Thailand yang mencapai wilayah perairan Indonesia, merupakan masalah keamanan di nelayan Thailand yang mencapai wilayah perairan Indonesia, merupakan masalah keamanan di laut. Di samping itu, penangkapan ikan oleh nelayan asing merupakan masalah sosio-ekonomi laut. Di samping itu, penangkapan ikan oleh nelayan asing merupakan masalah sosio-ekonomi karena keberadaan masyarakat pantai Indonesia.

karena keberadaan masyarakat pantai Indonesia.

9)

9) PerbatasPerbatasan an Indonesia-RepuIndonesia-Republik blik PalauPalau

Sejauh ini kedua negara belum sepakat mengenal batas perairan ZEE Palau dengan ZEE Sejauh ini kedua negara belum sepakat mengenal batas perairan ZEE Palau dengan ZEE Indonesia yang terletak di utara Papua. Akibat hal ini, sering timbul perbedaan pendapat tentang Indonesia yang terletak di utara Papua. Akibat hal ini, sering timbul perbedaan pendapat tentang  pelanggaran wilayah yang dilakuk

 pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh para nelayan kedua pihak.an oleh para nelayan kedua pihak.

10)

10) PerbatasPerbatasan an Indonesia-Timor LesteIndonesia-Timor Leste

Saat ini sejumlah masyarakat Timor Leste yang berada diperbatasan masih menggunakan Saat ini sejumlah masyarakat Timor Leste yang berada diperbatasan masih menggunakan mata uang rupiah, bahasa Indonesia, serta berinteraksi secara sosial dan budaya dengan masyarakat mata uang rupiah, bahasa Indonesia, serta berinteraksi secara sosial dan budaya dengan masyarakat Indonesia. Persamaan budaya dan ikatan kekeluargaan antarwarga desa yang terdapat di kedua sisi Indonesia. Persamaan budaya dan ikatan kekeluargaan antarwarga desa yang terdapat di kedua sisi  perbatasan,

 perbatasan, dapat dapat menyebabkan menyebabkan klaim klaim terhadap terhadap hak-hak hak-hak tradisional, tradisional, dapat dapat berkembang berkembang menjadimenjadi masalah yang lebih kompleks. Disamping itu, keberadaan pengungsi Timor Leste yang masih masalah yang lebih kompleks. Disamping itu, keberadaan pengungsi Timor Leste yang masih  berada

 berada di di wilayah wilayah Indonesia Indonesia dalam dalam jumlah jumlah yang yang cukup cukup besar besar potensial potensial menjadi menjadi permasalahanpermasalahan  perbatasan di kemudian hari.

(13)

4.

4. Pulau-pulau Terluar yang Ada di IndonesiaPulau-pulau Terluar yang Ada di Indonesia

Indonesia memiliki sangat banyak pulau yang terletak di wilayah perbatasan atau

Indonesia memiliki sangat banyak pulau yang terletak di wilayah perbatasan atau biasa juga disebutbiasa juga disebut denga pulau terluar. Pulau-pulau tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

denga pulau terluar. Pulau-pulau tersebut antara lain adalah sebagai berikut : No.

No. Nama pulauNama pulau Koordinat titik Koordinat titik  terluar terluar

Perairan

Perairan Wilayah administrasiWilayah administrasi NegaraNegara terdekat  terdekat  1. 1. AlorAlor 8° 138° 13′ ′ 5050″″LSLS,, 125° 7 125° 7′ ′ 5555″″BTBT Selat Ombai

Selat Ombai Kabupaten AlorKabupaten Alor,, Nusa TenggaraNusa Tenggara

Timur Timur Timor Leste Timor Leste 2. 2. ArarkulaArarkula 5° 355° 35′ ′ 4242″″LSLS,, 134° 49 134° 49′ ′ 55″″BTBT Laut Aru

Laut Aru Kabupaten MalukuKabupaten Maluku

Tenggara

Tenggara,, MalukuMaluku

Australia Australia 3. 3. AsutubunAsutubun 8° 38° 3′ ′ 77″″LSLS,, 131°131° 18 18′ ′ 22″″BTBT Laut Timor

Laut Timor Kabupaten Maluku TenggaraKabupaten Maluku Tenggara

Barat 

Barat ,, MalukuMaluku

Timor Leste Timor Leste 4. 4. Bangkit Bangkit  1° 21° 2′ ′ 5252″″LULU,, 123° 6 123° 6′ ′ 4545″″BTBT Laut  Laut  Sulawesi Sulawesi Kabupaten Bolaang Kabupaten Bolaang Mongondow

Mongondow,, Sulawesi UtaraSulawesi Utara

Filipina Filipina 5. 5. BarungBarung 8° 308° 30′ ′ 3030″″LSLS,, 113° 17 113° 17′ ′ 3737″″BTBT Samudra Samudra Hindia Hindia Kabupaten Jember

Kabupaten Jember,, Jawa TimurJawa Timur AustraliaAustralia

6.

6. BatarkusuBatarkusu 8° 208° 20′ ′ 3030″″LSLS,,

130° 49

130° 49′ ′ 1616″″BTBT

Laut Timor

Laut Timor Kabupaten Maluku TenggaraKabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku Barat, Maluku Timor Leste Timor Leste 7. 7. Batek Batek  9° 159° 15′ ′ 3030″″LSLS,, 123° 59 123° 59′ ′ 3030″″BTBT Laut Sawu

Laut Sawu Kabupaten KupangKabupaten Kupang,, NusaNusa Tenggara Timur Tenggara Timur Timor Leste Timor Leste 8. 8. BatuBatu Bawaikang Bawaikang 4° 44 4° 44′ ′ 4646″″LULU,, 125° 29 125° 29′ ′ 2424″″BTBT Laut  Laut  Sulawesi Sulawesi

Kabupaten Kepulauan Sangihe

Kabupaten Kepulauan Sangihe,, Sulawesi Utara Sulawesi Utara Filipina Filipina 9. 9. BatuBatu Berhanti Berhanti 1° 11 1° 11′ ′ 66″″LULU,, 103°103° 52 52′ ′ 5757″″BTBT Selat  Selat  Singapura Singapura Kota Batam

Kota Batam,, Kepulauan RiauKepulauan Riau SingapuraSingapura

10.

10. Batu GoyangBatu Goyang 7° 577° 57′ ′ 11″″LSLS,, 134°134°

11

11′ ′ 3838″″BTBT

Laut Aru

Laut Aru Kabupaten Maluku Tenggara,Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku

Maluku

Australia Australia

11.

11. Batu KecilBatu Kecil 5° 535° 53′ ′ 4545″″LSLS,,

104° 26 104° 26′ ′ 2626″″BTBT Samudra Samudra Hindia Hindia Kabupaten Lampung Kabupaten Lampung Barat 

Barat ,, LampungLampung

India

India

12.

12. Batu MandiBatu Mandi 2° 522° 52′ ′ 1010″″LULU,,

100° 41 100° 41′ ′ 55″″BTBT Selat  Selat  Malaka Malaka Kabupaten Bintan

Kabupaten Bintan,, KepulauanKepulauan Riau Riau Malaysia Malaysia 13. 13. BenggalaBenggala 5° 475° 47′ ′ 3434″″LULU,, 94° 58 94° 58′ ′ 2121″″BTBT Samudra Samudra Hindia Hindia Kota Sabang

Kota Sabang,, Nanggroe AcehNanggroe Aceh

Darussalam Darussalam India India 14. 14. BepondiBepondi 0° 230° 23′ ′ 3838″″LSLS,, 135° 16 135° 16′ ′ 2727″″BTBT Samudra Samudra Pasifik  Pasifik 

Kabupaten Biak Numfor

Kabupaten Biak Numfor,, PapuaPapua PalauPalau

15. 15. BerhalaBerhala 3° 463° 46′ ′ 3838″″LULU,, 99°99° 30 30 33 BTBT Selat  Selat  Malaka Malaka Kabupaten Deli Kabupaten Deli Serdang

Serdang,, Sumatera UtaraSumatera Utara

Malaysia Malaysia

(14)

16. 16. BrasBras 0° 550° 55′ ′ 5757″″LULU,, 134° 20 134° 20′ ′ 3030″″BTBT Samudra Samudra Pasifik  Pasifik 

Kabupaten Biak Numfor, Papua]]

Kabupaten Biak Numfor, Papua]] PalauPalau

17. 17. BuddBudd 0° 320° 32′ ′ 88″″LULU,, 130°130° 43 43′ ′ 5252″″BTBT Samudra Samudra Pasifik  Pasifik  Kabupaten Sorong

Kabupaten Sorong,, Irian JayaIrian Jaya

Barat  Barat  Palau Palau 18. 18. DamarDamar 2° 442° 44′ ′ 2929″″LULU,, 105° 22 105° 22′ ′ 4646″″BTBT Laut Natuna

Laut Natuna Kabupaten NatunaKabupaten Natuna,, KepulauanKepulauan Riau Riau Malaysia Malaysia 19. 19. DanaDana (Ndana) (Ndana) 11° 0 11° 0′ ′ 3636″″LSLS,, 122° 52 122° 52′ ′ 3737″″BTBT Samudra Samudra Hindia Hindia

Kabupaten Kupang, Nusa Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur Tenggara Timur Australia Australia 20. 20. DanaDana 10° 5010° 50′ ′ 00″″LSLS,, 121° 16 121° 16′ ′ 5757″″BTBT Samudra Samudra Hindia Hindia

Kabupaten Kupang, Nusa Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur Tenggara Timur Australia Australia 21. 21. DeliDeli 7° 17° 1′ ′ 00″″LSLS,, 105°105° 31 31′ ′ 2525″″BTBT Samudra Samudra Hindia Hindia Kabupaten Pandeglang

Kabupaten Pandeglang,, BantenBanten AustraliaAustralia

22. 22. DolanganDolangan 1° 221° 22′ ′ 4040″″LULU,, 120° 53 120° 53′ ′ 44″″BTBT Laut  Laut  Sulawesi Sulawesi Kabupaten Toli-Toli

Kabupaten Toli-Toli,, SulawesiSulawesi

Tengah Tengah Malaysia Malaysia 23. 23. EngganoEnggano 5° 315° 31′ ′ 1313″″LSLS,, 102° 16 102° 16′ ′ 00″″BTBT Samudra Samudra Hindia Hindia Kabupaten Bengkulu Kabupaten Bengkulu Utara

Utara,, BengkuluBengkulu

India India 24. 24. EnuEnu 7° 67° 6′ ′ 1414″″LSLS,, 134°134° 31 31′ ′ 1919″″BTBT Laut Arafuru

Laut Arafuru Kabupaten Maluku Tenggara,Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku Maluku Australia Australia 25. 25. FaniFani 1° 41° 4′ ′ 2828″″LULU,, 131°131° 16 16′ ′ 4949″″BTBT Samudra Samudra Pasifik  Pasifik 

Kabupaten Sorong, Irian Jaya Kabupaten Sorong, Irian Jaya Barat  Barat  Palau Palau 26. 26. FanildoFanildo 0° 560° 56′ ′ 2222″″LULU,, 134° 17 134° 17′ ′ 4444″″BTBT Samudra Samudra Pasifik  Pasifik 

Kabupaten Biak Numfor, Papua

Kabupaten Biak Numfor, Papua PalauPalau

27. 27. GosongGosong Makasar Makasar 3° 59 3° 59′ ′ 2525″″LULU,, 117° 57 117° 57′ ′ 4242″″BTBT Laut  Laut  Sulawesi Sulawesi Kabupaten Nunukan

Kabupaten Nunukan,, KalimantanKalimantan

Timur Timur Malaysia Malaysia 28. 28. IntataIntata 4° 384° 38′ ′ 3838″″LULU,, 127° 9 127° 9′ ′ 4949″″BTBT Laut  Laut  Sulawesi Sulawesi

Kabupaten Kepulauan Talaud

Kabupaten Kepulauan Talaud,, Sulawesi Utara

Sulawesi Utara

Filipina Filipina

29.

29. Iyu KecilIyu Kecil 1° 111° 11′ ′ 3030″″LULU,,

103° 21

103° 21′ ′ 88″″BTBT

Selat Malaka

Selat Malaka Kabupaten KarimunKabupaten Karimun,, KepulauanKepulauan Riau Riau Malaysia Malaysia 30. 30. JiewJiew 0° 430° 43′ ′ 3939″″LULU,, 129° 8 129° 8′ ′ 3030″″BTBT Laut  Laut  Halmahera Halmahera Halmahera,

Halmahera, Maluku UtaraMaluku Utara PalauPalau

31. 31. KakarutanKakarutan 4° 374° 37′ ′ 3636″″LULU,, 127° 9 127° 9′ ′ 5353″″BTBT Samudra Samudra Pasifik  Pasifik 

Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara Sulawesi Utara Filipina Filipina 32. 32. KarangKarang 7° 17° 1′ ′ 88″″LSLS,, 134°134° 41 41′ ′ 2626″″BTBT Laut Aru

Laut Aru Kabupaten Maluku Tenggara,Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku

Maluku

Australia Australia

(15)

33.

33. KaraweiraKaraweira 6° 06° 0′ ′ 99″″LSLS,,

134° 54

134° 54′ ′ 2626″″BTBT

Laut Aru

Laut Aru Kabupaten Maluku Tenggara,Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku Maluku Australia Australia 34. 34. KarimunKarimun Kecil Kecil 1° 9 1° 9′ ′ 5959″″LULU,, 103°103° 23 23′ ′ 2020″″BTBT Selat Malaka

Selat Malaka Kabupaten Karimun,Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau Kepulauan Riau Malaysia Malaysia 35. 35. KawalusuKawalusu 4° 144° 14′ ′ 66″″LULU,, 125°125° 18 18′ ′ 5959″″BTBT Laut  Laut  Sulawesi Sulawesi Kabupaten Kepulauan Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara Sangihe, Sulawesi Utara

Filipina Filipina 36. 36. KawioKawio 4° 404° 40′ ′ 1616″″LULU,, 125°125° 25 25′ ′ 4141″″BTBT Laut  Laut  Mindanao Mindanao Kabupaten Kepulauan Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara Sangihe, Sulawesi Utara

Filipina Filipina 37. 37. KepalaKepala 2° 382° 38′ ′ 4242″″LULU,, 109°109° 10 10′ ′ 44″″BTBT Laut Natuna

Laut Natuna Kabupaten Natuna,Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau Kepulauan Riau Malaysia Malaysia 38. 38. KisarKisar 8° 68° 6′ ′ 1010″″LSLS,, 127° 8127° 8′ ′  36 36″″BTBT Selat Wetar

Selat Wetar Kabupaten Maluku TenggaraKabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku Barat, Maluku Timor Timor Leste Leste 39. 39. KoleponKolepon 8° 128° 12′ ′ 4949″″LSLS,, 137°137° 41 41′ ′ 2424″″BTBT Laut Aru

Laut Aru Kabupaten Merauke, PapuaKabupaten Merauke, Papua AustraliaAustralia

40. 40. KultubaiKultubai Selatan Selatan 6° 49 6° 49′ ′ 5454″″LSLS,, 134°134° 47 47′ ′ 1414″″BTBT Laut Aru

Laut Aru Kabupaten Maluku Tenggara,Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku Maluku Australia Australia 41. 41. KultubaiKultubai Utara Utara 6° 38 6° 38′ ′ 5050″″LSLS,, 134°134° 50 50′ ′ 1212″″BTBT Laut Aru

Laut Aru Kabupaten Maluku Tenggara,Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku Maluku Australia Australia 42. 42. LaagLaag 5° 235° 23′ ′ 1414″″LSLS,, 137°137° 43 43′ ′ 77″″BTBT Laut Aru

Laut Aru Irian Jaya Timur, PapuaIrian Jaya Timur, Papua AustraliaAustralia

43.

43. Larat Larat  7° 147° 14′ ′ 2626″″LSLS,, 131°131°

58

58′ ′ 4949″″BTBT

Laut Aru

Laut Aru Kabupaten Maluku TenggaraKabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku Barat, Maluku Australia Australia 44. 44. LetiLeti 8° 148° 14′ ′ 2020″″LSLS,, 127°127° 37 37′ ′ 5050″″BTBT Laut Timor

Laut Timor Kabupaten Maluku TenggaraKabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku Barat, Maluku Timor Timor Leste Leste 45. 45. LikiLiki 1° 341° 34′ ′ 2626″″LSLS,, 138°138° 42 42′ ′ 5757″″BTBT Samudra Samudra Pasifik  Pasifik  Kabupaten Sarmi

Kabupaten Sarmi,, PapuaPapua PapuaPapua

Nugini Nugini 46. 46. LingianLingian 0° 590° 59′ ′ 5555″″LULU,, 120°120° 12 12′ ′ 5050″″BTBT Selat  Selat  Makasar Makasar

Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah Tengah Malaysia Malaysia 47. 47. LiranLiran 8° 38° 3′ ′ 5050″″LSLS,, 125°125° 44 44′ ′ 00″″BTBT Selat Wetar

Selat Wetar Kabupaten Maluku TenggaraKabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku Barat, Maluku Timor Timor Leste Leste 48. 48. MakalehiMakalehi 2° 442° 44′ ′ 1515″″LULU,, 125°125° 9 9′ ′ 2828″″BTBT Laut  Laut  Sulawesi Sulawesi Kabupaten Kepulauan Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara Sangihe, Sulawesi Utara

Filipina Filipina 49. 49. MangkaiMangkai 3° 53° 5′ ′ 3232″″LULU,, 105°105° 35 35′ ′ 00″″BTBT Laut Natuna

Laut Natuna Kabupaten Natuna,Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau Kepulauan Riau

Malaysia Malaysia

(16)

50. 50. ManguduMangudu 10° 2010° 20′ ′ 88″″LSLS,, 120° 5 120° 5′ ′ 5656″″BTBT Samudra Samudra Hindia Hindia Kabupaten Sumba Kabupaten Sumba Timur

Timur,, Nusa Tenggara TimurNusa Tenggara Timur

Australia Australia 51. 51. ManterawuManterawu 1° 451° 45′ ′ 4747″″LULU,, 124° 43 124° 43′ ′ 5151″″BTBT Laut  Laut  Sulawesi Sulawesi Kabupaten Bolaang Kabupaten Bolaang Mongondow

Mongondow,, Sulawesi UtaraSulawesi Utara

Filipina Filipina 52. 52. Manuk Manuk  7° 497° 49′ ′ 1111″″LSLS,, 108° 19 108° 19′ ′ 1818″″BTBT Samudra Samudra Hindia Hindia Kabupaten Tasikmalaya

Kabupaten Tasikmalaya,, JawaJawa

Barat  Barat  Australia Australia 53. 53. Marampit Marampit  4° 464° 46′ ′ 1818″″LULU,, 127° 8 127° 8′ ′ 3232″″BTBT Laut  Laut  Sulawesi Sulawesi

Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara Sulawesi Utara Filipina Filipina 54. 54. MaratuaMaratua 2° 152° 15′ ′ 1212″″LULU,, 118° 38 118° 38′ ′ 4141″″BTBT Laut  Laut  Sulawesi Sulawesi Kabupaten Berau

Kabupaten Berau,, KalimantanKalimantan Timur Timur Malaysia Malaysia 55. 55. MaroreMarore 4° 444° 44′ ′ 1414″″LULU,, 125° 28 125° 28′ ′ 4242″″BTBT Laut  Laut  Sulawesi Sulawesi Kabupaten Kepulauan Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara Sangihe, Sulawesi Utara

Filipina Filipina 56. 56. MarselaMarsela 8° 138° 13′ ′ 2929″″LSLS,, 129° 49 129° 49′ ′ 3232″″BTBT Laut Timor

Laut Timor Kabupaten Maluku TenggaraKabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku Barat, Maluku Timor Timor Leste Leste 57. 57. MeatimiarangMeatimiarang 8° 218° 21′ ′ 99″″LSLS,, 128°128° 30 30′ ′ 5252″″BTBT Laut Timor

Laut Timor Kabupaten Maluku TenggaraKabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku Barat, Maluku Timor Timor Leste Leste 58. 58. MegaMega 4° 14° 1′ ′ 1212″″LSLS,, 101°101° 1 1′ ′ 4949″″BTBT Samudra Samudra Hindia Hindia

Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu Bengkulu India India 59. 59. MiangasMiangas 5° 345° 34′ ′ 22″″LULU,, 126°126° 34 34′ ′ 5454″″BTBT Laut  Laut  Sulawesi Sulawesi

Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara Sulawesi Utara Filipina Filipina 60. 60. MiossuMiossu 0° 200° 20′ ′ 1616″″LSLS,, 132° 9 132° 9′ ′ 3434″″BTBT Samudra Samudra Pasifik  Pasifik 

Kabupaten Sorong, Irian Jaya Kabupaten Sorong, Irian Jaya Barat  Barat  Palau Palau 61. 61. NipaNipa 1° 91° 9′ ′ 1313″″LULU,, 103° 39 103° 39′ ′ 1111″″BTBT Selat  Selat  Singapura Singapura

Kota Batam, Kepulauan Riau

Kota Batam, Kepulauan Riau SingapuraSingapura

62. 62. NongsaNongsa 1° 121° 12′ ′ 2929″″LULU,, 104° 4 104° 4′ ′ 4747″″BTBT Selat  Selat  Singapura Singapura

Kota Batam, Kepulauan Riau

Kota Batam, Kepulauan Riau SingapuraSingapura

63. 63. NusakambanganNusakambangan 7° 477° 47′ ′ 55″″LSLS,, 109°109° 2 2′ ′ 3434″″BTBT Samudra Samudra Hindia Hindia Kabupaten Cilacap

Kabupaten Cilacap,, JawaJawa

Tengah Tengah Australia Australia 64. 64. PanambulaiPanambulai 6° 196° 19′ ′ 2626″″LSLS,, 134° 54 134° 54′ ′ 5353″″BTBT Laut Aru

Laut Aru Kabupaten Maluku Tenggara,Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku Maluku Australia Australia 65. 65. PanehanPanehan 8° 228° 22′ ′ 1717″″LSLS,, 111° 30 111° 30′ ′ 4141″″BTBT Samudra Samudra Hindia Hindia Kabupaten Trenggalek 

Kabupaten Trenggalek ,, JawaJawa

Timur Timur Australia Australia 66. 66. PelampongPelampong 1° 71° 7′ ′ 4444″″LULU,, 103°103° 41 41′ ′ 5858″″BTBT Selat  Selat  Singapura Singapura

Kota Batam, Kepulauan Riau

(17)

67. 67. RayaRaya 4° 524° 52′ ′ 3333″″LULU,, 95° 21 95° 21′ ′ 4646″″BTBT Samudra Samudra Hindia Hindia

Kabupaten Aceh Barat 

Kabupaten Aceh Barat ,, Nanggroe Aceh Darussalam Nanggroe Aceh Darussalam

India India 68. 68. RondoRondo 6° 46° 4′ ′ 3030″″LULU,, 95° 695° 6′ ′  45 45″″BTBT Samudra Samudra Hindia Hindia

Kota Sabang, Nanggroe Aceh Kota Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam Darussalam India India 69. 69. RusaRusa 5° 165° 16′ ′ 3434″″LULU,, 95°95° 12 12′ ′ 77″″BTBT Samudra Samudra Hindia Hindia

Kabupaten Aceh Besar

Kabupaten Aceh Besar,, Nanggroe Aceh Darussalam Nanggroe Aceh Darussalam

India India 70. 70. SalandoSalando 1° 201° 20′ ′ 1616″″LULU,, 120°120° 47 47′ ′ 3131″″BTBT Laut Sulawesi

Laut Sulawesi Kabupaten Toli-Toli, SulawesiKabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah

Tengah

Malaysia Malaysia

71.

71. Salaut BesarSalaut Besar 2° 572° 57′ ′ 5151″″LULU,, 95°95°

23 23′ ′ 3434″″BTBT Samudra Samudra Hindia Hindia

Kabupaten Aceh Utara

Kabupaten Aceh Utara,, Nanggroe Aceh Darussalam Nanggroe Aceh Darussalam

India India 72. 72. Sambit Sambit  1° 461° 46′ ′ 5353″″LULU,, 119°119° 2 2′ ′ 2626″″BTBT Laut Sulawesi

Laut Sulawesi Kabupaten Berau, KalimantanKabupaten Berau, Kalimantan Timur Timur Malaysia Malaysia 73. 73. Sebatik Sebatik  4° 104° 10′ ′ 00″″LULU,, 117°117° 54 54′ ′ 00″″BTBT Selat Makasar

Selat Makasar Kabupaten Nunukan,Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur Kalimantan Timur Malaysia Malaysia 74. 74. SebetulSebetul 4° 424° 42′ ′ 2525″″LULU,, 107°107° 54 54′ ′ 2020″″BTBT Laut China Laut China Selatan Selatan

Kabupaten Natuna, Kepulauan Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau Riau Vietnam Vietnam 75. 75. SekatungSekatung 4° 474° 47′ ′ 4545″″LULU,, 108°108° 1 1′ ′ 1919″″BTBT Laut China Laut China Selatan Selatan

Kabupaten Natuna, Kepulauan Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau Riau Vietnam Vietnam 76. 76. SekelSekel 8° 248° 24′ ′ 2424″″LSLS,, 111°111° 42 42′ ′ 3131″″BTBT Samudra Samudra Hindia Hindia

Kabupaten Trenggalek, Jawa Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur Timur Australia Australia 77. 77. SelaruSelaru 8° 108° 10′ ′ 1717″″LSLS,, 131°131° 7 7′ ′ 3131″″BTBT Laut Timor

Laut Timor Kabupaten Maluku TenggaraKabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku Barat, Maluku Australia Australia 78. 78. SemiunSemiun 4° 314° 31′ ′ 99″″LULU,, 107°107° 43 43′ ′ 1717″″BTBT Laut Natuna

Laut Natuna Kabupaten Natuna, KepulauanKabupaten Natuna, Kepulauan Riau Riau Malaysia Malaysia 79. 79. Sentut Sentut  1° 21° 2′ ′ 5252″″LULU,, 104°104° 49 49′ ′ 5050″″BTBT Selat  Selat  Singapura Singapura

Kabupaten Kepulauan Riau, Kabupaten Kepulauan Riau, Kepulauan Riau Kepulauan Riau Malaysia Malaysia 80. 80. SenuaSenua 4° 04° 0′ ′ 4848″″LULU,, 108°108° 25 25′ ′ 44″″BTBT Laut China Laut China Selatan Selatan

Kabupaten Natuna, Kepulauan Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau Riau Malaysia Malaysia 81. 81. SibarubaruSibarubaru 3° 173° 17′ ′ 4848″″LSLS,, 100°100° 19 19′ ′ 4747″″BTBT Samudra Samudra Hindia Hindia Kabupaten Kepulauan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat  Mentawai, Sumatera Barat 

India India 82. 82. Simeuleuceut Simeuleuceut  2° 312° 31′ ′ 4747″″LULU,, 95°95° 55 55′ ′ 55″″BTBT Samudra Samudra Hindia Hindia

Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh Barat, Nanggroe Aceh Darussalam Nanggroe Aceh Darussalam

India India 83. 83. Simuk Simuk  0° 50° 5′ ′ 3333″″LSLS,, 97° 51 97° 51′ ′ 1414″″BTBT Samudra Samudra Hindia Hindia Kabupaten Nias

Kabupaten Nias,, SumateraSumatera Utara

Utara

India India

(18)

84. 84. SinyaunyauSinyaunyau 1° 511° 51′ ′ 5858″″LSLS,, 99°99° 4 4′ ′ 3434″″BTBT Samudra Samudra Hindia Hindia Kabupaten Kepulauan Kabupaten Kepulauan Mentawai

Mentawai,, Sumatera Barat Sumatera Barat 

India India 85. 85. SophialouisaSophialouisa 8° 558° 55′ ′ 2020″″LSLS,, 116°116° 0 0′ ′ 88″″BTBT Samudra Samudra Hindia Hindia

Kabupaten Lombok Barat 

Kabupaten Lombok Barat ,, Nusa Tenggara Barat  Nusa Tenggara Barat 

Australia Australia

86.

86. Subi KecilSubi Kecil 3° 13° 1′′5151″″LULU,, 108° 54

108° 54′′5252″″ BTBT

Laut Natuna

Laut Natuna Kabupaten Natuna,Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau Kepulauan Riau

Malaysia Malaysia

87.

87. Tokong BelayarTokong Belayar 3° 273° 27′′44″″LULU,, 106°106°

16

16′′88″″BTBT

Laut Natuna

Laut Natuna Kabupaten Natuna,Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau Kepulauan Riau

Malaysia Malaysia

88.

88. Tokong MalangTokong Malang

Biru Biru 2° 18 2° 18′′00″″LULU,, 105°105° 35 35′′4747″″ BTBT Laut Natuna

Laut Natuna Kabupaten Natuna,Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau Kepulauan Riau

Malaysia Malaysia

89.

89. Tokong NanasTokong Nanas 3° 193° 19′′5252″″ LULU,, 105° 57

105° 57′′44″″BTBT

Laut Natuna

Laut Natuna Kabupaten Natuna,Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau Kepulauan Riau Malaysia Malaysia 90. 90. TokongboroTokongboro 4° 44° 4′′11″″ LULU,, 107°107° 26 26′′99″″BTBT Laut Natuna

Laut Natuna Kabupaten Natuna,Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau Kepulauan Riau Malaysia Malaysia 91. 91. WetarWetar 7° 567° 56′′5050″″ LSLS,, 126° 28 126° 28′′1010″″ BTBT Laut Banda

Laut Banda Kabupaten Maluku TenggaraKabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku Barat, Maluku Timor Timor Leste Leste 92. 92. WungaWunga 1° 121° 12′′4747″″ LULU,, 97°97° 4 4′′4848″″BTBT Samudra Samudra Hindia Hindia

Kabupaten Nias, Sumatera Kabupaten Nias, Sumatera Utara

Utara

India India

(19)

BAB III

BAB III

PENUTUP

PENUTUP

1. 1. KesimpulanKesimpulan

Kewilayahan negara Indonesia terdiri atas daratan dan perairan. Dalam kehidupan bernegara, geografi Kewilayahan negara Indonesia terdiri atas daratan dan perairan. Dalam kehidupan bernegara, geografi merupakan suatu fenomena yang mutlak diperhatikan dan diperhitungkan baik fungsi maupun pengaruhnya merupakan suatu fenomena yang mutlak diperhatikan dan diperhitungkan baik fungsi maupun pengaruhnya terhadap sikap dan tata laku negara yang bersangkutan. Wilayah indonesia pada saat merdeka masih terhadap sikap dan tata laku negara yang bersangkutan. Wilayah indonesia pada saat merdeka masih  berdasarkan

 berdasarkan peraturan peraturan tentang tentang wilayah wilayah teritorial teritorial yang yang dibuat dibuat oleh oleh Belanda Belanda yaitu yaitu “Territoriale “Territoriale Zee Zee enen Maritieme Kringen Ordonantie 1939” (TZMKO 1939), dimana lebar laut wilayah/teritorial

Maritieme Kringen Ordonantie 1939” (TZMKO 1939), dimana lebar laut wilayah/teritorial Indonesia adalahIndonesia adalah 3 mil diukur dari garis air rendah masing-masing pulau Indonesia.

3 mil diukur dari garis air rendah masing-masing pulau Indonesia.

Di kawasan Asia Tenggara, ketidak jelasan batas antar dua negara dialami oleh beberapa negara yang Di kawasan Asia Tenggara, ketidak jelasan batas antar dua negara dialami oleh beberapa negara yang  berbatasan, termasuk di laut Cina Selatan. Indonesia juga memiliki permasalahan perbatasan dengan  berbatasan, termasuk di laut Cina Selatan. Indonesia juga memiliki permasalahan perbatasan dengan negara-negara lain, terlebih lagi mengingat demikian luasnya wilayah darat dan perairan. Indonesia memiliki negara lain, terlebih lagi mengingat demikian luasnya wilayah darat dan perairan. Indonesia memiliki sepuluh negara tetangga yang berbatasan, yakni Malaysia, Singapura, Thailand, India, Filipina, Vietnam, sepuluh negara tetangga yang berbatasan, yakni Malaysia, Singapura, Thailand, India, Filipina, Vietnam, Papua Nugini, Australia, Palau dan Timor Leste

Papua Nugini, Australia, Palau dan Timor Leste

2.

2. SaranSaran

Untuk menjaga pulau-pulau terluar di Indonesia, sebaiknya pemerintah mengerahkan pasukan Untuk menjaga pulau-pulau terluar di Indonesia, sebaiknya pemerintah mengerahkan pasukan  pertahanan

 pertahanan yang yang ketat, ketat, sehingga sehingga akan akan memperkecil memperkecil kemungkinan kemungkinan direbutnya direbutnya kembali kembali beberapa beberapa pulaupulau tersebut oleh Negara lain. Disamping itu pemerintah juga harus terus memperhatikan pergeseran lempeng tersebut oleh Negara lain. Disamping itu pemerintah juga harus terus memperhatikan pergeseran lempeng  bumi

 bumi di di bagian bagian perbatasan perbatasan Indonesia, Indonesia, sehingga sehingga setiap setiap pergeseran pergeseran dan dan pergerakan pergerakan daratan daratan Indonesia Indonesia bisabisa diketahui dan apabila akibat pergeseran tersebut perbatasan Indonesia memasuki perbatasan wilayah Negara diketahui dan apabila akibat pergeseran tersebut perbatasan Indonesia memasuki perbatasan wilayah Negara lain maka bisa segera dinegosiasikan secepatnya.

(20)

REFERENSI

REFERENSI

Anwar, Chairul.

Anwar, Chairul. Horison Baru  Horison Baru Hukum Laut Hukum Laut Internasional (Konvensi Internasional (Konvensi Hukum Laut Hukum Laut 1982).1982). Jakarta : PenerbitJakarta : Penerbit Djambatan, 1989. Djambatan, 1989. http://mays-tkj3.blogspot.com/2010/07/batas-batas-wilayah-indonesia.html http://mays-tkj3.blogspot.com/2010/07/batas-batas-wilayah-indonesia.html http://syamsul-pjkr.blogspot.com/2012/06/makalah-kewilayahan-indonesia.html http://syamsul-pjkr.blogspot.com/2012/06/makalah-kewilayahan-indonesia.html http://tulusyuliannty.blogspot.com/2012/06/batas-wilayah-negara-indonesia.html http://tulusyuliannty.blogspot.com/2012/06/batas-wilayah-negara-indonesia.html Irewati, Awani.

Irewati, Awani.  Masalah  Masalah Perbatasan Perbatasan Wilayah Wilayah Laut Laut Indonesia-Malaysia Indonesia-Malaysia di di Laut Laut Sulawesi.Sulawesi. Jakarta : PusatJakarta : Pusat Penelitian Politik, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (

Penelitian Politik, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI), 2006.LIPI), 2006. Pati Jalal, Dino.

Pati Jalal, Dino. The Geopoltics of Indonesia’s Maritime Territorial PolicyThe Geopoltics of Indonesia’s Maritime Territorial Policy. Jakarta: CSIS, 1996.. Jakarta: CSIS, 1996.

Retraubun, Alex. 12 Pulau- pulau Kecil Terluar Yang Menjadi Perhatian Khusus. Jakarta : Direktorat Retraubun, Alex. 12 Pulau- pulau Kecil Terluar Yang Menjadi Perhatian Khusus. Jakarta : Direktorat

Jendral Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan RI, 2007. Jendral Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan RI, 2007. http://www.geomatika.its.ac.id/lang/id/archives/774

http://www.geomatika.its.ac.id/lang/id/archives/774

http://www.setneg.go.id/index.php?Itemid=29&id=3303&option=com_content&task=view

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pengambilan keputusan masyarakat pada pengobatan tradisional sangkal putung diawali dari masyarakat mengenal pengobatan tradisional

perlindungan terhadap korban kekerasan baik yang dialami perempuan (isteri) maupun anak. Perlindungan yang dimaksudkan disini adalah segala upaya yang dilakukan

Tidak semua makam di kompleks makam tersebut memiliki motif maka hanya makam yang memiliki motif yang menjadi fokus penelitian yaitu makam Andi Audi

Berbekal pemahaman Kalian tentang karakteristik soal rutin dan soal non rutin yang dikaitkan dengan materi pelajaran matematika pada setiap jenjang kelas di

Karakterisasi yang dilakukan terhadap membran adalah analisis gugus fungsi dan uji konduktivitas serta membandingkan nilai voltase baterai berbahan dasar elektrolit polimer

Suatu set prosedur - prosedur yang lengkap harus Jelas menguraikan kepada seorang pegawai baru atau kepada personil yang baru menduduki jabatan, bagaimana operasi

Permasalahan yang terjadi adalah perusahaan ini berencana untuk mengganti peralatan yang digunakan tersebut, karena dinilai kinerja alat-alat tersebut sudah menurun, namun

Keteran'an= tanda : berar penilaian dilakukan 1 > seta-un pada bulan anuari ta-un berikutn;a. Keikutsertaan dokter