• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ism Code (Indonesia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ism Code (Indonesia)"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

Drs. Sammy Rosadhi, MM

Additional documents

ISM Code

SEKOLAH TINGGI ILMU PELAYARAN Marunda – Jakarta Utara

(2)

DAFTAR DOKUMEN

1 . Seseorang yang ditunjuk idealnya harus 2 . Orang yang ditunjuk

3 . Isi ISM Code

4 . Kepatuhan terhadap Peraturan wajib dan Peraturan

5 . Tanggung jawab perusahaan yang berkaitan dengan audit manajemen keselamatan

6 . Contoh Major NC , Penahanan ( EC , USCG , AMSA ) 7 . Jelasnya - Jelasnya

8 . Definisi bahaya , Audit

9 . Pengembangan Rencana Operasi Kapal 10 . Elemen Sistem Kelanjutan

11 . Kesiapan darurat 12 . pengenalan

13 . Asesmen Keselamatan Formal

14 . Tujuan Manajemen Keselamatan Umum 15 . ISM Kuesioner sesuai dengan Pedoman IMO 16 . ISM Cek melalui US Coast Guard

17 . Mutual Recognition Sertifikat 18 . Ulasan Guru

19 . PSC dalam hal ISM

20 . Persyaratan - persyaratan Fungsional Penggunakan Sistem Manajemen

21 . Hubungan ISM Code dan STCW 22 . arsip

23 . Resolusi A. 913 ( 22 ) - Perubahan ... 24 . Sejarah lahirnya ISM Code ... 25 . operasi kapal

26 . Kapal Kesiapan Darurat - Rencana Darurat 27 . Sasaran Manajemen keselamatan secara Umum 28 . Manajemen Keselamatan Audit (termasuk ... ) 29 . Sektor-sektor yang prosedur harus mencakup 30 . Manajemen Keselamatan - elemen kunci 31 . Dokumentasi sistem

32 . Sistem Manajemen Keselamatan - Sertifikasi Dokumentasi 33 . Tujuan pengelolaan ISM Code Keselamatan

34 . Standar spesifik keselamatan dan perlindungan lingkungan ditentukan oleh ISM Code

35 . Apa tujuan di balik perusahaan melaksanakan tinjauan manajemen? 36 . Yang dokumentasi akan auditor berharap untuk memeriksa di review dokumen ?

(3)

Seseorang yang ditunjuk idealnya harus:

1. diterima oleh perusahaan, khususnya tingkat tertinggi manajemen;

2. diterima dan dipercaya oleh staf berlayar di laut;

3. mampu berkomunikasi dalam bentuk lisan dan / atau tertulis dengan personil di atas kapal dan darat;

4. kompeten dan berpengalaman dalam aspek keselamatan; 5. kompeten dan berpengalaman dalam aspek pengendalian

pencemaran;

6. akrab dengan jenis kapal di bawah tanggung jawabnya;. 7. master mariner bersertifikat atau insinyur kelas pertama; 8. seorang pelaut berpengalaman yang telah berlayar dalam

kapasitas tidak lebih rendah dari kepala pasangan atau asisten engineer pertama (engineer kedua);

9. mampu menyelidiki kecelakaan, ketidaksesuaian dan kondisi berbahaya;

10. familiar dengan aturan nasional dan internasional, peraturan - peraturan, konvensi dan kode, dan

11. orang yang tidak memiliki garis - manajemen Tanggung jawab untuk kapal di bawah perawatan dalam kapasitasnya sebagai orang yang ditunjuk.

(4)

Orang yang ditunjuk

Seseorang yang ditunjuk harus

:

1. memiliki akses langsung ke tingkat tertinggi manajemen di perusahaan;

2. menyediakan link antara personil di atas kapal dan darat di perusahaan;

3. memiliki kewenangan dan bertanggung jawab untuk memantau aspek keselamatan dan polusi dari masing-masing kapal di perusahaan, dan

4. bertanggung jawab untuk memastikan bahwa sumber daya yang memadai dan dukungan shorebased diterapkan, seperti yang diperlukan.

(5)

Kode Internasional Manajemen

Keselamatan

ISM Code asamended pada tahun 2002

BAGIAN A – IMPLEMENTASI

1. umum

2. Keselamatan dan Lingkungan - Kebijakan Perlindungan 3. Tanggung Jawab Perusahaan dan Authority

4. Orang yang ditunjuk (s)

5. Tanggung Jawab dan Wewenang Guru 6. Sumber dan Personil

7. Pengembangan Rencana Operasi Kapal 8. Kesiapan darurat

9. Laporan dan Analisis Non - ketidaksesuaian, Kecelakaan dan Kemunculan Berbahaya

10. Pemeliharaan Kapal dan Peralatan 11. dokumentasi

12. Perusahaan Verifikasi, Review dan Evaluasi BAGIAN B - SERTIFIKASI DAN VERIFIKASI 13. Sertifikasi dan Verifikasi Berkala

14. Sertifikasi interim 15. verifikasi

(6)

Kepatuhan wajib

Aturan dan Peraturan

Efektivitas dari Sistem Manajemen Keselamatan dalam memastikan pemenuhan akan persyaratan - persyaratan yang diwajibkan harus menjadi salah satu kriteria yang digunakan oleh Auditor ketika menguji Sistem Manajemen Keselamatan yang dibuat oleh perusahaan apakah memenuhi ISM Code ? Auditor harus dapat meneliti prosedurprosedur dan instruksi -instruksi yang menetapkan proses - proses yang memastikan pemenuhan akan persyaratan - persyaratan yang diwajibkan (ISM Code).

Perusahaan bertanggung jawab untuk memelihara berlakunya sertifikat - sertifikat dan dokumen - dokumen yang diperlukan untuk mengoperasikan kapal sesuai dengan ketentuan -ketentuan yang terkait (relevant rules and regulations). Tidak memadainya kinerja menunjukkan bahwa elemen -elemen Sistem Manajemen Keselamatan yang disyaratkan oleh ISM Code kurang atau tidak berfungsi secara efektif.

(7)

Tanggung jawab perusahaan yang berkaitan untuk audit manajemen keselamatan

Perusahaan bertanggung jawab untuk:

1. menginformasikan karyawan yang relevan tentang tujuan dan ruang lingkup dari sertifikasi ISM Code;

2. menunjuk anggota yang bertanggung jawab dari staf untuk menemani anggota tim melakukan sertifikasi;

3. menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh mereka untuk membentuk sertifikasi untuk memastikan proses verifikasi yang efektif;

4. menyediakan akses dan bahan bukti seperti yang diminta oleh orang-orang melakukan sertifikasi, dan

5. co - beroperasi dengan tim verifikasi untuk mengizinkan tujuan sertifikasi yang akan dicapai.

(8)

Contoh Mayor ketidaksesuaian:

USCG - kurangnya sertifikat yang dibutuhkan

- Kurangnya Manual Manajemen Keselamatan - Kekurangan sistem utama

Ketentuan

Masyarakat Eropa (EC)

─ utama non - sesuai harus diperbaiki sebelum berlayar ─ no ISM Sertifikat di papan

─ no ISM Sertifikat berlaku di papan

─ non - sesuai harus diperbaiki dalam waktu 3 bulan

United States Coast Guard (USCG) ─ non serius - sesuai dengan pelaksanaan ISMCode yang

─ tidak diizinkan untuk mentransfer kargo / penumpang di pelabuhan AS ─ organisasi bendera Negara / penerbitan akan diberitahu dan meminta untuk

─ menghadiri kapal untuk memverifikasi berfungsinya SMS.

Australia Maritime Safety Agency (AMSA)

─ Kapal & peralatan tidak dalam kondisi memuaskan ─ Guru & kru tidak akrab dengan prosedur penting ─ sertifikat kapal tidak berada dalam urutan

(9)

DEFINISI - DEFINISI:

Safety Management System

Safety Management System ( SMS ) adalah suatu sistem yang disusun secara struktural dan terdokumentasi untuk memungkinkan personil perusahaan secara efektif dapat menerapkan kebijaksanaan perusahaan akan keselamatan dan perlindungan lingkungan.

Safety Management Audit

Safety Management Audit adalah suatu pemeriksaan secara sistematik dan berdiri sendiri untuk menentukan apakah kegiatan - kegiatan Sistem Manajemen Keselamatan dan hasil - hasil yang berhubungan dengannya memenuhi susunan susunan yang direncanakan dan apakah susunan -susunan tersebut diterapkan secara efektif dan telah sesuai untuk mencapai sasaran - sasaran.

Objective evidence

Objective evidence adalah informasi kuantitatifataukualitatif, catatari -catatanataupernyataan - pernyataan yang nyata mengenai keberadaan dan implementasi dari suatu elemen Sistem Manajemen Keselamatan, yang didasarkan pada pengamatan, pengukuran atau pengujian dan dapat diverifikasi.

Non - Conformity (NC)

Non-Conformity adalah suatusituasi yang diobservasidimanabuktiobjektif menunjukkan tidak dipenuhinya suatu persyaratan yang ditetapkan atau ditentukan oleh ISM Code.

(10)

Observation

Observation adalah suatu pernyataan dari fakta yang dibuat selama suatu audit dan diperkuat oleh bukti objektif.

Finding

Finding adalah suatu keadaan tidak dipenuhinya akan persyaratan-persyaratan Perusahaan yang berada di luar dari apa yang diwajibkan untuk sertifikasi ISM Code. Suatu "Finding" mungkin tidak akan menuntut suatu langkah tindakan oleh Perusahaan. Namun dapat merupakan suatu catatan penting bagi Auditor di kemudian hari.

Formal Safety Assessment

Formal Safety Assessment ( FSA ) adalah suatu proses penilaian akan resiko - resiko dan mengevaluasi biaya - biaya dan keuntungan -keuntungan dari pilihan - pilihan yang berbeda - beda untuk mengurangi resiko - resiko tersebut. International Safety Management (ISM) Code

International Safety Management Code adalah Kodifikasi Manajemen Internasional untuk Keselamatan Operas! Kapal - kapal dan untuk Pencegahan Pencemaran yang telah diadopsi oleh Majelis IMO, dan mungkin dapat diadakan perubahan - perubahan oleh Organisasi (IMO).

(11)

Document of Compliance

Document of Compliance ( D.o.C. ) adalah suatu dokumen yang di-terbitkan kepada suatu Perusahaan yang memenuhi persyaratan -persyaratan ISM Code. Safety Management Certificate

Safety Management Certificate ( S.M.C. ) adalah suatu dokumen yang diterbitkan kepada suatu kapal yang menunjukkan bahwa Perusahaan yang bersangkutan dan manajemen kapal beroperasi sesuai dengan sistem manajemen keselamatan yang diakui.

Anniversary date

Anniversary date adalah hari dan bulan dari setiap tahun yang berhubungan dengan tanggal berakhirnya dari dokumen atau sertifikat yang relevan / terkait.

(12)

Definisi bahaya

kata "bahaya" berarti situasi dengan potensi untuk threathen kehidupan manusia, kesehatan, properti atau lingkungan.

AUDIT

1. wawancara

2. pemeriksaan  dokumen  prosedur sesuai dengan.

(13)

DEVELOPMENT OF BLANS FOR SHIPBOARD

OPERATIONS (Clause 7 )

Langkah - langkah pencegahan yang memungkinkan se-hubungan dengan keselamatan kapal dan pencegahan pencemaran, misalnya: 1. bergeser / berpindahnya muatan;

2. tubrukan; 3. ledakan; 4. kebakaran; 5. genangan; 6. kandas;

7. kerusakan karena cuaca buruk; 8. kehilangan tenaga penggerak; 9. kehilanganpengemudian; 10. pencegahan pencemaran

(14)

DEVELOPMENT OF PLANS FOR SHIPBOARD

OPERATIONS

(Clause 7)

Langkah - pencegahan yang memungkinkan

se-hubungan dengan keselamatan kapal dan

pence-gahan pencemaran, misalnya:

1. bergeser / berpindahnya muatan;

penimbunan / penumpukan /pemadatan yang sebaik - baiknya dan terjamin.

2. tubrukan;

- pelatihan perwira - perwira dek dalam

tim yang terpadu;

- praktek - praktek jaga laut yang ditetapkan oleh perusahaan;

- pengetahuan tentang COLREG;

- pelatihan tentang pemakaian ARPA dan

(15)

3. ledakan;

pengetahuandanpemenuhanakankeselamat-an kerjaperusahaandan industri yang diakui pada waktu dilakukanpengelasandanpemba-karankhususnyadalamsuatutangkidenganatm osfir yang sebelumnyaberisi gas hydro-carbon.

4. kebakaran

pemenuhan akan persyaratan - persyaratan Internasional untuk perlindungan terhadap bahayakebakaran,

pelatihanpemadamanapiuntukawak kapal, pemeliharaan dan testing peralatan deteksi

5. genangan

pemonitoranpermukaan air bilgadanpe-nguasaanakansistempenataan pipa isap dari ruang mesin.

(16)

6. kandas;

pengetahuan dan pengalamanjaga laut dan prosedur - prosedur navigasi; mengetahui aturan dan cara penundaan.

7. kerusakan karena cuaca buruk;

mengurangikecepatankapal, merubahhalu-an ataubertahan di tempat (heave to) ;

me-melihara shear & bending moment dalam batas - batas yang diizinkan atau allowable values.

8. kehilangan tenaga penggerak

mempertahankan pemeliharaan yang baik dan teratur akan perlengkapan listrik danmekanis; memeliharapersyaratan-persyarat-an statutory danklas.

9. kehilanganpengemudian

penguasaan akan sis tern dan prosedur-pro-sedur pemindahan sistem (changeover).

(17)

10. pencegahan pencemaran

pemenuhanakanpersyaratan-persyaratan in-ternasionalsesuaiKonvensi MARPOL 73/78 demikianjuga prosedur-prosedur perusahaan dan industri. Khususnya penting bagi tankers dan chemical carriers.

Beberapa prosedur tersebut di atas dijumpai dalam manual - manual yang ada di kapal, misalnya SOPEP (Shipboard Oil Pollution Emergency Plan ) yang disyaratkan oleh Per-Aturan 26, Annex I - MARPOL

(18)

Elemen Sistem Kelanjutan

 Pemeliharaan Dokumentasi

 Pelaporan dan Investigasi Insiden  Melakukan Audit Intern

 Tindakan Perbaikan dan Perbaikan  Personil Pelatihan dan Motivasi  Sistem penilaian kritis

(19)

Pengenalan

 Setiap pelaut harus dibiasakan sebelum ditugaskan untuk tugas-tugasnya.

 Dokumentasi sosialisasi ini harus dipertahankan.

 Prosedur untuk sosialisasi kapal harus dikembangkan oleh perusahaan dan diberikan ke master.

 Prosedur harus mengalokasikan waktu yang cukup untuk sosialisasi tersebut.

 Prosedur harus mencakup ketentuan-ketentuan yang sosialisasi tersebut dilakukan oleh orang yang cocok dan cukup memenuhi syarat.

 Bahasa yang akan digunakan harus dipahami oleh anggota awak baru.

(20)

Formal Keamanan Assesment

Formal Keselamatan Assessment (FSA) adalah alt Proses untuk menilai risiko dan mengevaluasi biaya dan manfaat dari pilihan yang berbeda untuk mengurangi risiko tersebut.

FSA terdiri dari 5 langkah:

 diidentifikasi bahaya  penilaian risiko;

 opsi pengendalian risiko;  penilaian biaya manfaat, dan

(21)

Tujuan Manajemen Keselamatan

Umum

1. untuk menyediakan praktek yang aman dalam operasi kapal dan lingkungan kerja yang aman;

2. untuk membangun perlindungan terhadap semua identifiedrisks, dan

3. untuk meningkatkan continuosly keselamatan pengelolaan keterampilan personil darat dan on-board includingreparing untuk keadaan darurat terkait baik untuk safetyand untuk perlindungan lingkungan.

Verifikasi harus mendukung dan mendorong perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut.

(22)

PERTANYAAN HAL ISM BERKAITAN

DENGAN MAKSUD TUJUAN IMP_____

1. APAKAH DIKAPAL TERSEDIA KEBIJAKAN PERUSAHAAN TENTANG KESELAMATAN DAN PENANGGULANGAN PENCEMARAN, DAN APAKAH CREW KAPAL TSBT FAMILIAR DENGAN KEBIJAKAN ITU?

2. APAKAH DOKUMEN MENYANGKUT KESELAMATAN TERSEDIA DIKAPAL CONTOH NYA BUKU MANUALNYA?

3. APAKAH TERSEDIA DOKUMEN YANG MENYANGKUT SMS (ATURAN TENTANG KESELAMATAN ) YANG TERTULIS DIDALAM BAHASA HARI-HARI DIKAPAL? ( BAHASA YANG DIMENGERTI).

4. DAPATKAH PERWIRA SENIOR DIKAPAL TERSEBUT MEMPERLIHATKAN SALAH TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN DIDALAM PENGOPERASIAN KAPAL TSBT, DAN TERLIHAT JELAS KETERKAITANNYA DENGAN KETENTUAN YANG ADA DIDALAM SERTIFIKAT ISM CODE TERSEBUT?

5. APAKAH PERWIRA DIATAS KAPAL TERSEBUT DAPAT MENGENAL ORANGNYA YANG DITUNJUK SEBAGAI DP ATAU DESIGNATED PERSON UNTUK DIDARAT DAN DIKAPAL ?

6. APAKAH SELURUH PROSEDUR KERJA YANG ADA DAPAT DIPERLIHATKAN SETIAP SAAT TATKALA DIBUTUHKAN, DAN DAPAT DIBUKTIKAN BAHWA HUB DENGAN DARAT DAPAT DIPASTIKAN TERJALIN SAAT DIBUTUHKAN?

7. APAKAH JADUAL LATIHAN DAN PERAGAAN UNTUK PERSIAPAN MENGHADAPI SITUASI DARURAT TERSEDIA DIKAPAL?

8. BAGAIMANA CARANYA MEMBUAT BAHWA CREW KAPAL YANG BARU NAIK DAPAT MEMEHAMI TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM HAL MENGHADAPI SITUASI DARURAT, DAN APAKAH ADA INSTRUKSI-INSTRUKSI KHUSUS YANG PENTING UNTUK DIPAHAMI TERLIHAT DIKAPAL KHUSUSNYA DIDALAM PERSIAPAN KAPAL UNTUK BERLAYAR? 9. DAPATKAH NAKHODA MEMPERLIHATKAN SALAH SATU DOKUMENT YANG MENYATAKAN

BAHWA DIA ADALAH ORANG YANG PALING BERHAK DAN BERTANGGUNG JAWAB DIDALAM EPERASIONAL KAPAL TERSEBUT ?

10. APAKAH ADA SALAH SATU CONTOH TEMUAN NON CONFORMITY YANG DILAPORKAN KEPERSUHAAN ( File ) dan apakah sudah ada tindakan correction action DILAKUKAN OLEH PERUSAHAAN PSCO TIDAK HARUS MENDALAMI HAL TEMUAN TERSEBUT DALAM ARTI SEKEDAR MELIHAT BAHWA ADA PERNAH TERJADI PELAPORAN DARI KAPAL , DAN JUGA TINDAK PERBAIKAN SDH PERNAH TERLAKSANA?

(23)

ISM Kuesioner sesuai dengan Pedoman IMO

IMO Daftar pedoman berikut pertanyaan:

1. Apakah ada kebijakan keselamatan perusahaan dan perlindungan lingkungan dan personil kapal akrab dengannya?

2. Apakah dokumentasi keselamatan (misalnya manual) tersedia pada board?

3. Apakah dokumentasi yang relevan dalam SMS dalam bahasa kerja yang dimengerti oleh personil kapal?

4. Dapatkah perwira kapal senior yang mengidentifikasi perusahaan yang bertanggung jawab untuk pengoperasian kapal dan apakah hal itu sesuai dengan entitas yang tercantum pada sertifikat ISM Code?

5. Dapatkah perwira kapal senior yang mengidentifikasi "orang yang ditunjuk"?

6. Apakah prosedur diberlakukan untuk membangun dan memelihara kontak dengan manajemen pantai dalam keadaan darurat?

7. Apakah program-program latihan dan latihan untuk mempersiapkan tindakan darurat yang tersedia di kapal?

8. Bagaimana awak baru telah dibuat akrab dengan tugas-tugas mereka jika mereka baru-baru ini bergabung dengan kapal dan instruksi yang penting sebelum keberangkatan ke berlayar tersedia?

9. Dapatkah master memberikan bukti didokumentasikan tanggung jawab dan wewenangnya, yang harus mencakup otoritas utama? 10. Apakah non - sesuai dilaporkan kepada perusahaan dan telah

tindakan korektif telah diambil oleh perusahaan (PSCOs seharusnya tidak memeriksa isi dari non - sesuai)?.

(24)

ISM Checks by US Coast Guard

The United States Coast Guard sebagai otoritas PSC di pelabuhan AS telah menetapkan pedoman yang sama dalam publikasi NVIC 4-98:

Kapal yang tidak dapat membuktikan kepatuhan dengan ISM Code sebelum kedatangan akan ditolak masuk ke port AS. Selama setiap pemeriksaan PSC petugas akan memeriksa pelaksanaan yang memuaskan dari sistem ISM on board. Ini termasuk cek sertifikasi ISM dan dokumentasi.

Jika tidak ada sertifikasi ISM dapat ditampilkan, kapal akan ditahan dan tindakan hukuman sipil dimulai.

Jika ada alasan yang jelas menetapkan bahwa sistem ini tidak sepenuhnya dilaksanakan, inspektur akan melakukan

pemeriksaan diperluas. Ini akan ada pemeriksaan tapi

pemeriksaan tempat apakah komponen dasar yang hadir dan apakah awak akrab dengan sistem.

(25)

Mutual Recognition Sertifikat

Entah Administrasi Negara Bendera atau organisasi yang diakui olehnya (Klasifikasi Societies) adalah reponsible untuk mengeluarkan DoC tersebut. Perusahaan kapal yang beroperasi di bawah lebih dari satu bendera harus tetap DoC untuk setiap Negara Bendera jika saling pengakuan tidak diberikan.

Catatan: Perubahan bendera mungkin memiliki bantalan ini adalah masalah!

Di sini, yang sesuai harus dibandingkan dengan SMC di atas kapal.

Perusahaan kapal yang beroperasi di bawah lebih dari satu bendera harus, karena itu, memiliki pantai mereka - operasi berbasis sertifikat oleh masyarakat sertifikasi yang diakui oleh semua negara bendera yang relevan. Sebagian besar negara bendera telah menerima layanan dari masyarakat klasifikasi besar untuk bertindak sebagai masyarakat sertifikasi yang diakui oleh semua negara bendera yang relevan. Dengan demikian masyarakat klasifi ¬ kation dapat melakukan sertifikasi untuk dan atas nama negara bendera.

(26)

PSC dalam hal ISM

Aturan Umum sedang didirikan dengan IMO pedoman cara memeriksa kehadiran sistem ISM on board.

Dalam IMO Edaran MEPC/Circ.354 tanggal 18-12-1998 mengikuti Pedoman Interim yang ditetapkan:

 Inspektur tidak akan melaksanakan audit. Dia terutama akan melakukan pemeriksaan sertifikasi ISM relevan.

 lebih rinci inspectionof SMS akan dilakukan jika alasan yang jelas ditetapkan yang meliputi adanya ketidaktepatan Sertifikasi ISM Code atau kekurangan non-detainable detainable atau banyak di daerah lain.

 Dalam pemeriksaan yang lebih rinci inspektur dapat memanfaatkan katalog 11 questionsto memverifikasi tingkat kepatuhan dengan Kode ISM.

(27)

Persyaratan - persyaratan fungsional Sistem Manajemen Keselamatan

antara lain :

 suatu kebijaksanaan di bidang keselamatan dan

perlindungan lingkungan ( S.E.P. Policy );

 instruksi - instruksi dan prosedur - prosedur untuk

memastikan keselamatan dan perlindungan lingkungan;

 menetapkan tingkat - tingkat kewenangan dan jalur

- jalur komunikasi antara dan diantara personil di darat dan di kapal;

 prosedur - proseduruntukmelaporkankecela-kaan -

kecelakaan , dll.;

 prosedur - prosedur untuk menanggapi keadaan -

keadaan darurat;

 prosedur - prosedur untuk audit - audit internal dan pengkajian ulang manajemen.

(28)

Hubungan ISM Code dan STCW

Kedua ISM Code dan STCW95 mengandung persyaratan yang tepat mengenai pendidikan dan kualifikasi guru, perwira dan awak kapal. Sementara ISM Code pada dasarnya adalah sebuah deskripsi dari struktur Sistem Manajemen Keselamatan, menuntut perkembangannya, implementasi dan pemeliharaan, STCW Konvensi memasok dasar hukum bagi pemenuhan seragam persyaratan. Ini dapat ditemukan di ISM Elements.

Elemen 1 - Sumber dan Personil Element 7 - Kapal Operasi

Element 8 - Kesiapan Darurat

Karena Kode ISM jelas menuntut bahwa pelaksanaan sistem pengaman STCW95 semua hukum dan peraturan yang terhubung harus diamati, oleh karena itu wajib bahwa semua STCW95 kepatuhan dilakukan selama ISM Audit.

(29)

catatan

• record yang baik adalah bukti dari praktik-praktik yang baik;

• Untuk melacak peristiwa;

• Untuk menetapkan tren dan statistik;

• Untuk merencanakan tindakan perbaikan; • Untuk menghindari acara serupa;

(30)

Resolution A. 913 (22)

29 November 2001

WISC 74th. & MEPC 46th. Session

adopted

UNIFORM IMPLEMENTATION OF THE ISM CODE

(31)

adopted amendments

and

MSC 73 rd. Session

to chapter IX, SOLAS 1974 By

Resolution MSC.99 (73)

to Sections : 1, 7, 13, 14, 15 & 16 of the ISM Code

By

(32)

Penerapan ISM Code harus mendukung dan mendorong pengembangan

dari

Budaya Keselamatan dalam Pengiriman

Faktor-faktor keberhasilan untuk

pengembangan budaya keselamatan, antara lain:

• komitmen, • nilai-nilai , dan • kepercayaan.

Tujuan dari aplikasi wajib dari ISM adalah

1. sesuai dengan aturan dan peraturan yang terkait dengan ofships operasi

yang aman dan perlindungan

lingkungan wajib, dan

2. efektif pelaksanaan dan penegakan tersebut oleh Administrasi.

(33)

Sejarah

lahirnya

ISM

Code

……….

Berawal dari kecelakaan di laut, lepaspelabuhanZeebruge, Belgiapadatanggal 6 Maret 1987, pukul 19,05 waktu setempat, tenggelamnya sebuah kapal Ro-Ro Ferry : " The Herald of Free Enterprise " 4 menit setelah meninggalkan dermaga, melaju keluar pelabuhan dengan kecepatan 14 knots untuk tujuan Dover (Selatan Inggeris / England) dimana Bow Door tidak tertutup rapat.

Kapal yang diawakidengan 80 personil, mengangkut 81 kendaraan roda empat ( mobil), 47 freight vehicles dan kurang lebih 460 penumpang telah mengalami musibah dan berakhir dengan meninggalkan korban 150 jiwa penumpang dan 38 anggotaawakkapal.

Dari hasil penyelidikan, ternyata musibah ini disebabkan oleh kesalahan manajemen ( lack of management) yang berpangkal pada faktor kelalaian manusia (human error).

Apakah pada waktu itu ada petugas di dermaga / darat yang menjamin bahwa

"Bow Door" ataupun Ramp Door telah tertutup rapat sebelum meninggalkan

(34)

StandarInternastionalManajemenKeselamatan

ISM Code merupakan

Standar Internasional untuk manajemen keselamatanpengoperasiankapalkapaldanpencegahanpencema ran laut.

Disahkan oleh IMO (International Maritime Organisation)denganResolusi Assembly : A.741 ( 18 ) pada

tanggal 4 Nopember 1993 dan menjadi wajib dengan diberlakukannya Bab IX , Konvensi SOLAS 1974, yaitu secara bertahap pada tanggal:

1 Juli 1998

 Kapal - kapal penumpang termasuk kapal penumpang kecepatan tinggi (High Speed Craft);

 Oil tankers, Chemical tankers, Gas Carriers, Bulk Carriers dan Kapal barang kecepatan tinggi ( Cargo High Speed Craft) denganukuran 500 gtdankeatas.

1 Juli 2002

 Kapal - kapal barang lainnya, dan

(35)

Manajemen Keselamatan

(SIM Code) ?

 Suatu perbaikan dalam kesadaran akan keselamatan dan kemampuan manajemen keselamatan dari para personil yang terlibatdalampeng-operasiankapal - kapal.  Pembentukan dari suatu budaya keselamatan yang

mendorong akan perbaikan secara terus menerus dalam bidang keselamatan dan per-lindungan lingkungan.

 Mendapatkan kepercayaan yang lebih besar dari pemakai jasa angkutan.

 Meningkatkan moral perusahaan.

 Menghemat biaya operasional dari hasil perbaikan efisiensi dan produktivitas pengusahaan.

 Premium asuransi yang relatif lebih menguntungkan pemilik kapal terhadap nilai pasar.

(36)

Meliputi apa saja materi

ISM Code ?

• Pengenalan dan pemahaman ISM Code

• Pengembangan dan Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan.

• Melakukan verifikasi dan evaluasi Sistem Manajemen Keselamatan.

• Memonitor dan meninjau ulang Sistem Manajemen Keselamatan.

Siapa saja yang wajib menguasai

ISM Code ?

Siapapun yang sedang atau akan bekerja pada bidang pengoperasian kapal baik personil di darat maupun personil di kapal !

(37)

Elemen 7 - Pengembangan rencana untuk

kapal operasi

• Pengoperasian kapal khusus, dan • operasi kapal Kritis

Contoh :Special shipboard operations:

 memastikan integritas kedap air;

 keselamatan navigasi, termasuk koreksi peta-peta dan

publikasi;

 operasi yang mempengaruhi keandalan perlengkapan

(seperti mesin kemudi ) dan yang berhubungan dengan kesiapan permesinan (standby machinery);

 operasi pemeliharaan;

 operasi bunker dan mengangsurminyakdalampela-buhan;  memelihara stabilitas dan mencegah kelebihan muatan

dan kelebihan tegangan pada badan kapal;

 mengikat peti kemas ( lashing containers ), muatan dan

benda muatan lainnya; dan

(38)

Contoh :Critical shipboard operations :

o navigasi dalam perairan terbatas atau daerah perairan

yang ramai/padat;

o operasi yang dapat menyebabkan kehilangan secara

tiba - tiba kemampuan mengolah gerak dalam perairan sempit atau perairan yang ramai/padat;

o navigasi dalam kondisi pandangan terbatas; o operasi dalam cuaca buruk;

o penanganan dan pemadatan muatan berbahaya dan

beracun;

o bunker dan mengangsur minyak di laut;

o operasi muatan pada kapal - kapal angkutan gas,

bahan kimia dan minyak; dan

(39)

SHIPBOARD EMERGENCY PREPAREDNESS • EMERGENCY PLAN (s)

ISM Code , Clause 8,8.1

Untuk menerapkan peraturan - peraturan SOLAS dan MARPOL , harus ada prosedur - prosedur dan instruksi - instruksi tertulis di atas kapal.

Prosedur - prosedur diformulasikan agar dapat memberikan responsi efektif terhadap situasi - situasi darurat yang dapat diidentifikasikan oleh perusahaan dan personil di kapal.

Sistem digabungkan (integrated system) dari pola-pola / bagian - bagian darurat di kapal harus diperlakukan sebagai bagian dari ISM Code, yang membentuk suatu bagian

(40)

latihan darurat dan penggunaan

Melakukan darat dan di kapal

Rekaman harus tersedia untuk verifikasi Harus dievaluasi

Tanggapan

Merupakan elemen penting dalam penyulingan Rencana tanggap darurat dan

kesiapsiagaan darurat perbaikan!

(41)

"Response actions" membagi pengelompokan

-pengelompokan utama dari situasi - situasi darurat di

kapal.

Pola / bagian ( plans ) harus jelas —> apakah personil kapal atau darat yang mengambil langkah-langkah tindakan ?

Situasi - situasi darurat potensial harus diidentifikasi dalam pola / bagan dan tidak terbatas pada pengelompokan2 utama keadaan darurat berikut ini:

1. Fire

2. Damage to the ship

3. Pollution

4. Unlawful acts threatening the safety of the ship and the security of its passengers and crew

5. Personnel accidents 6. Cargo related accidents

7. Emergency assistance to other ships

Kelompok - kelompok utama tersebut dapat dibagi lagi menjadi:

"Kerusakan kapal" 1. tabrakan

(42)

"Tindakan awal"

"Respon berikutnya" prosedur harus mencakup informasi

berkaitan dengan kapal individual, dan muatannya

Contoh informasi:

1. Informasi tentang

- jumlah orang di atas kapal

- muatan yang dibawa (misalnya dangerous goods, dll.)

2.

Langkah

-

langkahuntukmenginisiasireaksiekster

nal

- koordinasi SAR

- dayaapung , kekuatandan perhitungan stabilitas.

- keterlibatan dengan regu penyelamat / penolong(salvor) ataumenundauntuk penyelamatan (rescue towage)

(43)

4. Informasi umum

 kerjasama dengan administrator pelabuhan

atau penguasa pelabuhan

(44)

Sasaran - sasaran manajemen keselamatan secara umum :

1. memberikan keselamatan akan praktek kerja dalam pengoperasian kapal dan keselamatan lingkungan kerja;

2. menetapkan perlindungan terhadap semua resiko - resiko yang dikenal; dan

3. memperbaiki secara terus menerus akan kemampuan dalam manajemen keselamatan bagi personil di darat dan di kapal, termasuk persiapan untuk keadaan - keadaan darurat yang berhubungan kedua - duanya terhadap ke-selamatan dan terhadap perlindungan lingkungan.

(45)

Audit Manajemen Keselamatan

Termasuk semua langkah yang relevan untuk verifikasi awal

1. Aplikasi untuk Audit 2. review awal

3. Mempersiapkan audit 4. Pelaksana audit

5. laporan Audit

6. Tindakan korektif tindak lanjut

7. Tanggung jawab perusahaan yang berkaitan dengan audit manajemen keselamatan

(46)

SECTORS WHICH THE PROCEDURES MUST COVER

• Training (6.3);

untukmenjaminbahwapersonil yang

barudanpersonil yang diberikantugas - tugasbaru yang

berhubungandengankeselamatandanperlindunganlin gkunganmenerimapelatihan yang sesuai;

• Information (6.6);

memastikanbahwapersonil di

kapalme-nerimainformasitentangsistemmanajemenkeselamata ndalambahasa yang merekadapatmengerti;

• Programmes for on-board operations (7.0)

berhubungandengankeselamatandarikapaldanpenceg ahanpencemaran;

•Emergency situations (8.1)

berhubungandengansituasi-situasidaruratyang mungkinterjadi di kapaldemikianjugamengambillangkah - langkahpenanggulangan;

(47)

Notification and analysis of non-conformities, accidents and hazardous occurences (9.1);

memastikanbakwaketidak-sesuaian,kecela-kaan-kecelakaandankejadlan-kejadian ber-bahaya dilaporkan kepada perusahaan, dan berdasarkan hasil penyelidikan dan analisis

Corrective actions (9.2);

untuk aplikasi perbaikan yang sesuai dan / atau langkah-langkah tindakan pencegahan;

Maintenance of ship and its equipment (10.1)

memeriksa apakah kapal dipelihara dalam suatu kondisi yang memenuhi ketentuan -ketentuan dari peraturan-peraturan dan ke-' tetapan - ketetapan yang relevan, demikian juga setiap instruksi - instruksi pendukung yang dikeluarkan oleh Perusahaan;

Identification of equipment (10.3);

mengizinkan identifikasi perlengkapan teknis dan sistem-sistem, apabila perlengkapan tersebut rusak, dapat menyebabkan situasi — situasi berbahaya;

(48)

Manajemen Keselamatan - elemen kunci

• Kebijakan

• Organisasi, tanggung jawab, keterkaitan

• Prosedur untuk pencegahan, pengendalian

dan pengurangan bahaya

• Pemantauan kinerja

• Audit dan review sistem

(49)

SYSTEM DOCUMENTATION System Manajemen

ISM Code mensyaratkan. Organisasi untuk men-ciptakan suatu system yang di dokumen-tasikan ! "Policy1 panduan operasi prosedur Dokumentasi nstruksi kerja: Instruksi armada, edaran, Rencana Kontinjensi, Manual pelatihan / operasi

Perlu dicatat bahwa ini bukan hanya satu2 nya solusi

Policy Manual = (Buku) Pedoman kebijaksanaan

Pedoman kebijaksanaan adalah suatu pernyataan resmi dari perusahaan tentang bagaimana melaksanakan

(50)

kebijak-Kebijaksanaan ini meliputi :

 kebijaksanaan tentang keselamatan dan lingkungan;  kebijaksanaan2 tentang obat2an dan alkohol;

 organisasi perusahaan;  deskripsi sistem manajemen;

 kebijaksanaan2 manajerial dan praktek - praktek / kebiasaan2 yang berhubungan dengan kegiatan2

khusus, misalnya : pengoperasian2 muatan, penilaian2 keselamatan ( safety assessments );

 latar belakang informasi seperti halnya pengalaman (history) dan keahlian (expertise);

 lingkup kegiatan (scope of activities);

 acuan silang pada prosedur - prosedur pengoperasian terkait;

(51)

me-Prosedur - prosedur pengoperasian( Operating

Pro-cedures )

\

Prosedur-prosedur adalah dasar dari sistem ini.

Bagian ini menggambarkan kegiatan - kegiatan khusus dan menetapkan tanggungjawab tanggungjawab dan metode -metode pengawasan.

Prosedur - prosedur harus memiliki titik - titik "memasuki" ( entry ) dan "keluar" ( exit ) yang jelas sehingga batas -batas permukaan ( interface ) antara staf darat dan kapal dan

fungsi - fungsi perusahaan adalah jelas dapat dimengerti. Bagian ini juga mengacu pada perusahaan lain atau dokumen - dokumen pihak ketiga.

Suatu set prosedur - prosedur yang lengkap harus Jelas menguraikan kepada seorang pegawai baru atau kepada personil yang baru menduduki jabatan, bagaimana operasi -operasi terkait dari perusahaan dilaksanakan, khususnya yang berhubungan dengan keselamatan.

Contoh :

Vessel - cargo operations, bunkering,

accident / incident reporting, passage planning

Shore - based - vessel inspection / audit,

analysis of accidents / incidents risk assessment

(52)

Instruksi - instruksi kerja( Work instructions)

Bagian ini adalah instruksi - instruksi spesifik yang ber-hubungan dengan suatu operasi spesifik, kegiatan atau kontrak.Bgn. ini mungkin dalam bentuk instruksi - instruksi armada, surat surat edaran, memo, checklist atau format -format. Dokumen - dokumen ini biasanya digunakan bilamana diperlukan instruksi instruksiuntukpersyaratan -persyarat-ankhusus yang berkaitandengankeselamatanpeng-operasiankapaldanpencegahan pencemaran dari kapal.

Bentuk - bentuk alternatif dari instruksi - instruksi kerja dapat berupa :

 passage plans (rencana pelayaran )

tank - cleaning plans (rencana - rencana pembersihan

tangki)

 load / discharge plans ( rencana rencana bongkar

-muat)

 planned maintenance programmes ( program2

peme-liharaan terencana)

 safety inspection plans ( rencana -

rencanapeme-riksaankeselamatan)

Identifikasi dokumentasi penting( Identification of necessary documentation )

(53)

Sistem Manajemen Keselamatan Sertifikasi dokumentasi

1. Assesment dokumentasi

Masyarakat sertifikasi memeriksa SMM diterima, lengkap dengan semua dokumen yang, berkaitan dengan

kelengkapan dan terhadap persyaratan ISM Code.

Perusahaan akan diberitahu setiap non - ketidaksesuaian. Perusahaan akan memperbaiki seperti non -

ketidaksesuaian dan / atau akan menyerahkan dokumen yang hilang

.

2. Audit organisasi pantai berbasis

Semua pantai - departemen berbasis akan diaudit kegiatan yang dapat mempengaruhi safetyand kapal lingkungan. Para penilai akan antar tampilan ¬

manajemen puncak, manajer individual

anddepartment kepala, dan personil, dan akan inspectdocuments. Para penilai akan memeriksa whethercompany praktek ini sejalan dengan isi dari SMM, dengan Kode ISM dan peraturan yang

(54)

3.

Sertifikasi pantai - organisasi berbasis

Pantai - organisasi berbasis harus mengusulkan tindakan korektif yang cocok untuk setiap non - hubungan ¬ conformi dicatat selama audit. DoC

hanya akan dikeluarkan ketika masyarakat sertifikasi telah menyetujui tindakan korektif (s) sebenarnya diambil

.

4

. Audit kapal

Setelah pantai - organisasi berbasis telah menerima DoC, setiap kapal perusahaan akan diaudit. Para penilai akan berdiskusi dengan perintah kapal dan dengan awak individu dari semua departemen. Para penilai akan memeriksa dokumen dan catatan dan akan meminta demonstrasi kegiatan.

5

. Sertifikasi kapal

Dalam kasus non - ketidaksesuaian dicatat selama audit kapal, pantai - organisasi berbasis (bukan

master) harus tunduk kepada masyarakat sertifikasi, tindakan korektif yang sesuai (s). Setelah tindakan korektif seperti (s) telah disetujui oleh masyarakat sertifikasi akan SMC akan dikeluarkan untuk kapal yang bersangkutan.

(55)

tujuan pengelolaan ISM Code

Keselamatan adalah

• untuk menyediakan praktek yang aman dalam

operasi kapal dan lingkungan kerja yang aman;

• toestablish penjaga aman terhadap semua risiko

yang teridentifikasi;

• untuk terus meningkatkan keselamatan mengelola

¬ ment keterampilan personil, termasuk pra ¬

(56)

Standar spesifik keselamatan dan perlindungan lingkungan yang ditetapkan oleh ISM Code

adalah:

1. kepatuhan terhadap aturan wajib dan re-gulations, dan

2. bahwa kode yang berlaku, pedoman dan standar yang direkomendasikan oleh Organisasi, Administras ¬ tion, Klasifikasi Societies & Maritime Organisasi Industri lainnya mengambil ke rekening.

Perjanjian khusus mungkin ia diperlukan untuk

memastikan kepatuhan dan untuk menyediakan bukti objektif yang dibutuhkan untuk verifikasi dalam kasus ini, seperti:

1. prosedur dan instruksi didokumentasikan, dan

2. dokumentasi verifikasi yang dilakukan oleh pejabat senior dari hari - ke - hari operasi bila

(57)

Apa tujuan di balik perusahaan melaksanakan kaji ulang manajemen?

 untuk menentukan efektivitas sistem keamanan yang diterapkan dalam

memenuhi persyaratan yang ditentukan  Seberapa baik adalah sistem kerja 

meninjau segala sesuatu dari keseluruhan sistem.

(58)

Yang dokumentasi akan

audit atau mengharapkan untuk memeriksa di review dokumen?

1. Kebijakan Perusahaan & dokumen pendukung prosedural;

2 Hasil audit internal - SMS »Perusahaan telah beroperasi minimal selama 3 bulan;

3. Elemen Sistem -> untuk mematuhi Kode ISM.

(59)

Apa yang dimaksud dengan Kode ISM berusaha untuk mencapai?

Penyebab untuk sekitar 80% dari semua

kecelakaan maritim adalah kesalahan manusia atau kekurangan organisasi. Risiko telah secara substansial dikurangi dengan sejumlah besar peraturan internasional, terbukti newbuilding

spesifikasi ¬ tions dan pengawasan yang ketat oleh klasifikasi Societi ¬ es.

Ini meninggalkan pembentukan sistem untuk mengawasi dan meningkatkan perilaku manusia sebagai ukuran yang menjanjikan. Tujuannya adalah untuk meminimalkan risiko keselamatan oleh com ¬ bination dari pantai yang efektif - bantuan berbasis dan terorganisir dengan baik bekerja di kapal.

(60)

Apakah SMS Perusahaan diharapkan untuk mencapai?

Sistem Manajemen Keselamatan (SMS) di sebuah perusahaan pelayaran harus dirancang untuk

menciptakan dasar yang kokoh untuk operasi kapal yang aman, oleh:

• membangun dan memelihara prosedur di safe prosedur kerja ¬ di kapal, dan dengan memastikan keselamatan di lingkungan kerja

• memperkenalkan langkah-langkah keselamatan menanggapi semua risiko tified ¬ iden.

• terus meningkatkan keterampilan personil, bertahan dan darat, untuk menerapkan langkah-langkah keamanan, ter ¬ ing

(61)

Apakah yang dimaksud dengan Sertifikat Interim?

Sebagai aturan, yang baru - perusahaan pelayaran yang didirikan belum memiliki sepenuhnya terstruktur dan dikembangkan mengelola ¬ ment sistem.

Hal yang sama diterapkan untuk kapal baru, yaitu ke gedung baru atau baru-baru ini

diakuisisi kedua - kapal bekas.

Dalam kasus-kasus dan mengikuti audit

tersebut, sertifikat Interim akan dikeluarkan. Validitas dari Interim Sertifikat: DoC: satu tahun SMC: enam bulan

Dalam kasus khusus validitas Interim SMC dapat diperpanjang sampai dua belas bulan. Pada berakhirnya periode ini perusahaan harus mampu menunjukkan eksistensi dan efektivitas Sistem.

(62)

Pada umumnya perusahaan - perusahaan pelayaran telah memiliki sejumlah dokumen yang dipakai. Dokumen - dokumen tersebut dapat meliputi:

safety procedures

contingency plans

operation handbooks and fleet instructions

(63)

Apa Perusahaan harus memperhatikan?

Sehingga untuk menghindari non - ketidaksesuaian dan aman - menjaga proses sertifikasi halus, perusahaan harus:

• memastikan bahwa semua persyaratan dari ISM telah ditutupi oleh SMM;

• memastikan bahwa semua dokumen yang diperlukan sebenarnya disimpan di lokasi atau lokasi designat ¬ ed; • memastikan bahwa manajemen puncak, kepala departemen dan perintah kapal sepenuhnya mendukung sistem dan konsep; • memastikan bahwa personil darat dan awak memiliki

pengetahuan yang cukup tentang Sistem;

• mengambil tindakan yang sesuai untuk sistem yang akan melaksanakan ¬ ed tanpa penundaan.

(64)

Yang diperlukan Kapal Sertifikasi

Dalam hal SOLAS Bab IX, jenis kapal yang disebutkan di bawah ini diperlukan untuk memiliki SMS bersertifikat. Setiap kapal tunggal harus membawa SMC.

1998/07/01

Kapal penumpang dan dari berbagai ukuran HSC penumpang

Tanker minyak 500 kapal tanker kimia dan GT up GasCarriers, bul mobil-ward

Riers, kargo HSC

2002/01/07

Kapal kargo lainnya Dan mobile offshore 500 GT

Pengeboran unit dan up bangsal

(65)

Siapa dekrit Sertifikasi

Bab IX baru SOLAS, yang diadopsi oleh IMO pada tahun 1994, membuat Manajemen Keselamatan wajib. SOLAS telah diratifikasi oleh hampir semua anggota IMO Serikat. Dengan demikian, sesuai dengan SOLAS adalah wajib bagi semua kapal tunduk hal tersebut, mengibarkan bendera suatu Negara yang telah

meratifikasi Konvensi SOLAS.

Bab IX SOLAS menetapkan tenggat waktu untuk sertifikasi Manajemen Keselamatan sesuai dengan

ukuran dan jenis kapal. Bab IX mengacu pada ISM Code sebagaimana disahkan pada Resolusi A.741 (18).

(66)

Yang Drills Darurat harus

dilakukan?

Dalam hal ISM, perusahaan harus mengidentifikasi, dan mempersiapkan diri untuk, semua situasi darurat mungkin, relatif terhadap jenis kapal, komposisi kargo dan perdagangan yang sebenarnya.

Setiap situasi darurat membutuhkan rencana darurat.

Perusahaan atau perintah kapal wajib membuat rencana untuk latihan darurat.

Latihan tersebut harus-perilaku-ed untuk semua situasi darurat sehingga diidentifikasi. Rencana bor dapat memperpanjang lebih dari satu tahun.

Pantai - organisasi berbasis diperlukan untuk membuat ketentuan yang memadai untuk

merespon permintaan bantuan dari salah satu kapal tersebut.

Hal ini juga menyerukan untuk rencana darurat dan latihan. Sebuah kapal sebaiknya menjadi bagian dari

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian ini adalah studi analitik observasional dengan desain cross sectional untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel independen yaitu, sumber air

---, Perbandingan Mazhab Dalam Ilmu Hukum Islam, Fakultas Pasca Sarjana Konsentrasi Hukum Islam, Universitas Sumatera Utara, 1999.. ---, kata pengantar dalam buku Imam

Dengan demikian, berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, baik akhlak terhadap diri sendiri, akhlak terhadap orang tua, maupun akhlak terhadap orang lain maka dapat

Oleh sebab sikap batin disini tidak boleh lepas dalam hubungannya dengan syarat untuk dapat dipidananya si pembuat tindak pidana (sudut subyektif) ialah harus ada

"Meskipun kondisi ekonomi di tahun 2016 tampaknya masih akan sama seperti tahun 2015, kami tetap yakin di tahun 2016 dapat bertumbuh menjadi perusahaan asuransi

Berkaitan dengan uraian tersebut di atas, alat perajang rumput pakan ternak dapat bekerja secara efektif bila memiliki kekuatan mesin 15 PK, karena proses kerjanya

Sukoreno Makmur Kalisat Jember yang bertujuan untuk menganalisis tingkat pertumbuhan pasar, pangsa pasar relatif, pangsa pasar dan untuk memetakan produk dalam matriks