i
yang besar terhadap sistem yang ada dalam suatu instansi ataupun perusahaan. SMA Negeri 1 Bandung merupakan sebuah lembaga pendidikan yang pada aktifitasnya memerlukan informasi akurat, relevan, dan lengkap. Akan tetapi pada faktanya data yang ada belum akurat dan tidak terintegrasi. Kesulitan yang terjadi di SMA Negeri 1 Bandung adalah dalam hal pendataan siswa baru, pendaftaran siswa baru, proses registrasi, proses pembagian kelas dan penjadwalan, serta proses pemberian bukti dan laporan kepada siswa dan kepala sekolah.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti bermaksud untuk membantu memecahkan masalah yang dihadapi SMA Negeri 1 Bandung, yaitu dengan merancang suatu sistem informasi akademik untuk mengatasi masalah yang terdapat pada SMA Negeri 1Bandung. Adapun model pengembangan yang digunakan adalah model Waterfall dengan tahapan-tahapan system enginering, analysis, design, coding, dan testing dengan pendekatan terstruktur yang menggunakan beberapa alat bantu dan teknik pengerjaan, seperti flowmap, diagram konteks, dan Data Flow Diagram ( DFD ). Sedangkan untuk perangkat lunak aplikasi ini adalah bahasa pemograman Visual Basic 6.0 dengan database SQL Server 2000.
Yang diharapkan dari hasil pengembangan sistem informasi akademik ini adalah pengolahan data akademik bisa lebih cepat dan mengurangi kesalahan dalam proses pengolahan data, dan dalam penyampaian laporan akademiknya tidak mengalami keterlambatan.
ii
Information technology in this time have expanded fastly and having big influence to existing system in an institution or company. Bandung first senior high school is one of
education institute which is on the activity needing accurate information, relevant, and complete. However fact of exiting data is not yet accurate and not integrated.Many difficulities happen at Bandung first senior high school especially about a new data student, an acceptance for a new student, registration process, distribution process class and scheduling, and also giving an evidence and report to the student and the head master.
From research result which have been done, research have an eye to assist solving problem faced by SMA Negeri 1 Bandung, that is designedly an academic information system , to solve the problem which exist in SMA Negeri 1 Bandung. As for used development model is waterfall model with steps system enginering, analysis, design, coding, and testing, with strucured approach using some assitive appliance and workmanship technique like flowmap, context diagram, and data flow diagram (DFD). While for the software of this application is language programme Visual Basic 6.0 with database SQL Server 2000.
From development result of this academic information system hence academic data processing can be quicker and lessen mistake in data processing, and in forwarding academic report do not experience of delay.
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Seperti yang telah kita ketahui bersama dunia teknologi informasi yang
semakin berkembang ke semua bidang, baik dalam dunia pendidikan, dunia
hiburan, dunia bisnis, bahkan dunia pemerintahan dan banyak hal lagi,
pemanfaatannya sangat membantu, sebagai faktor penunjang dalam hal
keberlangsungan pengoptimalan di semua bidang yang sudah menjadikan
kemajuan teknologi informasi ini sebagai bagian dari kegiatannya.
Dengan berkembangnya dunia IT (Information Technology) mendorong
banyak pihak untuk ikut serta menjadi bagian dari salah satu pengaruh era
globalisasi ini. Perkembangan dunia IT ini ditandai dengan banyaknya
produk-produk komputer yang bermunculan setiap harinya, hal ini dikarenakan oleh
kebutuhan masyarakat yang juga semakin meningkat akan produk tersebut. Selain
produk komputer yang tergolong perangkat keras (Hardware), kebutuhan akan
produk perangkat lunak (Software) pun juga terus berkembang pesat. Adanya
kebutuhan untuk pengolahan data secara komputerisasi mendorong banyak
kalangan bisnis untuk mengembangkan sistem usaha mereka dari manual menjadi
terkomputerisasi, karena akan lebih efisien dan menghemat waktu dalam
pengerjaannya.
Salah satunya pada Dunia Pendidikan, saat ini sudah berkembang sangat
pesat dalam bidang teknologi, terutama di sekolah-sekolah negeri pada umumnya.
lebih baik. Telah terbukti pada saat ini pengenalan akan teknologi sudah mulai di
perkenalkan sejak dini kepada anak-anak dari mulai sekolah dasar sampai tingkat
Sekolah Menengah Atas. Sistem komputer memegang peranan penting dalam
mendorong ketersediaan informasi dan berjalannya komunikasi. Selain itu dapat
juga menyediakan suatu sistem solusi berupa perangkat lunak untuk dapat
menyelesaikan suatu masalah diberbagai sektor. Sehingga mendorong setiap
instansi baik itu pemerintahan maupun swasta untuk menggunakan dan
memanfaatkannya secara optimal.
Begitu pula halnya yang terjadi pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1
Bandung sebagai tempat dilaksanakannya penelitian, Di temukan permasalahan
dalam Pengolahan data Pendaftaran Siswa dan data Guru serta jadwal dan
penempatan kelas yang sekarang dirasakan masih kurang efektif dan cara
penginputan data siswa dan data nilai nilai siswa dalam penyimpanannya
membutuhkan waktu yang lama dan terjadi penumpukan data yang diarsipkan.
Contohnya penginputan data yang lama dengan memakai Microsoft Excel.
Dengan terjadinya penumpukan data Pendaftaran Siswa dan data Guru serta
jadwal dan penempatan kelas maka akan mengakibatkan keterlambatan dalam
belajar.
Penelitian yang dilakukan adalah untuk membangun Sistem Informasi
akademik tentang Pendaftaran calon Siswa dan data Guru serta jadwal kelas dan
Penempatan kelas yang dilakukan pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1
Bandung. Ditujukan untuk melakukan kegiatan akademik yang terstruktur dan
dengan menggunakan penyimpanan data yang tersentralisasi yang dapat
memudahkan kegiatan penambahan data, pencarian dan publishing data dengan
menggunakan teknologi computer. Sistem Informasi Akademik ini Diharapkan
akan memudahkan pengolahan data Siswa dan Guru sehingga dapat diperoleh
hasil yang Cepat, Tepat, Akurat, Efektif dan Efisien. Sistem informasi adalah
serangkaian subsistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi secara
rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi
lewat serangkaian cara yang menuntut adanya ketelitian dan ketepat waktuan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penyusun mengusulkan penelitian untuk
membangun sebuah aplikasi yang diberi judul “SISTEM INFORMASI
AKADEMIK PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BANDUNG”.
1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang kelemahan-kelemahan yang dihadapi serta
masalah-masalah yang telah dijelaskan diatas, permasalahan yang dapat di
identifikasi adalah sebagai berikut:
1. Proses penyimpanan data siswa dan guru serta jadwal dan penempatan
kelas masih berupa dokumen yang diarsipkan.
2. Sistem pengolahan data Pendaftaran siswa serta jadwal dan
penempatan kelas yang ada disekolah ini masih menginput data-data
secara langsung dan sering terjadi penumpukan data-data.
3. Proses penginputan dan pencarian data siswa dan guru serta jadwal,
4. Dengan proses yang masih kurang efektif maka laporan yang
dihasilkan menjadi terhambat dengan waktu yang lama.
Dengan berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang
telah diuraikan maka dapat diambil kesimpulan bahwa rumusan masalah yang
akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Sistem Informasi pengolahan data Siswa dan Guru yang
berjalan pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bandung.
2. Bagaimana Perancangan Sistem Informasi data Siswa dan Guru pada
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bandung.
3. Bagaiman Implementasi Sistem Informasi data Siswa dan Guru pada
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bandung.
4. Bagaimana Pengujian Sitem Informasi data Siswa dan Guru pada
sekolah Menegah Atas 1 Bandung.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sebuah
Sistem Informasi Akademik Pada SMA Negeri 1 Bandung.
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Sistem Informasi pengolahan data Siswa dan Guru
yang berjalan pada Sekolah Menegah Atas Negeri 1 Bandung.
2. Untuk membuat Perancangan Sistem Informasi pengolahan data Siswa
3. Untuk melakukan Implementasi Sistem Informasi pengolahan data
Siswa dan Guru pada Sekolah Menegah Atas Negeri 1 bandung.
4. Untuk melakukan pengujian Sistem Informasi pengolahan data Siswa
dan Guru pada Sekolah Menegah Atas Negeri 1 Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah untuk membantu kinerja para Petugas
bagian Tata Usaha supaya lebih cepat dalam pencarian data-data nilai yang suatu
saat dibutuhkan oleh Guru dan kepala sekolah pada SMAN 1 Bandung.
1.4.1 Kegunaan Akademis
1. Pengembangan Sistem Informasi untuk ilmu pengetahuan diharapkan
dapat menambah wawasan di SMA Negeri 1 Bandung.
2. Meningkatkan kualitas Sekolah agar menarik minat siswa dan siswi
untuk bersekolah di SMA Negeri 1 Bandung.
3. Bagi penulis sangat berguna untuk menambah wawasan dan
pengalaman dalam menulis.
4. Dapat menambah wawasan dan menjadi bahan referensi khususnya
bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan hasil bahasan dalam penelitian
ini untuk mengembangkan lebih jauh.
1.4.2 Kegunaan Praktis
1. Membantu terjadinya kesalahan dalam Pengolahan data Siswa dan
2. Meningkatkan efektitas kinerja Guru dalam mengajar dalam
memberikan materi pelajaran.
3. Memudahkan para karyawan dalam melakukan proses penyimpanan
data yang benar agar tidak terjadi penumpukan.
1.5 Batasan Masalah
Untuk mendapatkan sasaran sistem informasi yang tepat dan tujuan dari
penelitian dapat tercapai, penulis membatasi ruang lingkup sistem informasi yang
akan dirancang ini adalah sebagai berikut:
1. Sistem informasi ini dibuat hanya untuk pengolahan data pendaftaran
siswa dan data guru serta jadwal dan penempatan kelas siswa di SMA
Negeri 1 Bandung.
2. Penjadwalan yang dibuat untuk semua kelas pada SMA Negeri 1
Bandung.
3. Penginputan data siswa dan guru serta jadwal dan penempatan kelas
dilakukan oleh Bagian Adminnya Tata Usaha, Guru dan Wali kelas..
4. Laporan yang dihasilkan terdiri atas laporan data siswa dan guru serta
perkelas dan permata pelajaran.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi Pelaksanaan Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas
Adapun jadwal penelitian akan dilaksanakan mulai bulan Maret 2011 –
Juni 2011. Jadwal dan jenis kegiatan akan dilakukan seperti pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Tabel Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Maret 2011 April 2011 Mei 2011 Juni 2011
1
Analisis
Sistem
2 Desain Sistem
3 Coding
4 Testing
5 Maintenance
6
Pembuatan
Laporan
8
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
Definisi sistem menurut Jogianto HM (2001 : 12) Analisis Dan Desain
Sistem Informasi. Andi Offset. Yogyakarta.
“Sistem adalah kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu
menurut Dr. Azhar Susanto (2007 : 18) system informasi manajemen:
konsep dan pengembangannya. Lingga Jaya Bandung.
“Sistem adalah kumpulan dari komponen apapun baik fisik atau non fisik
yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk
mencapai satu tujuan tertentu”
Berdasarkan definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sebuah
sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tak teratur, tetapi terdiri
dari unsur yang dapat dikenal dan saling melengkapi karena satunya maksud,
tujuan atau sasaran serta sistem yang baik adalah sistem yang mempunyai
komponen-komponen yang saling berhubungan secara harmonis.
2.1.1 Elemen Sistem
Elemen – elemen yang terdapat dalam sistem ditandai dengan adanya :
Tujuan Sistem merupakan tujuan dari sistem tersebut dibuat, dapat
berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada
dalam suatu organisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuan
organisasi.
2. Batasan Sistem
Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam
mencapai tujuan sistem, dapat berupa peraturan-peraturan yang ada
dalam suatu organisasi, biaya-biaya yang dikeluarkan, orang-orang
yang ada dalam organisasi, fasilitas baik itu sarana dan prasarana
maupun batasan yang lain.
a. Kontrol system
Kontrol atau pengawasan sistem merupakan pengawasan terhadap
pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut, dapat berupa
kontrol terhadap pemasukan data (input), keluaran data (output),
pengolahan data, umpan balik dan sebagainya.
b. Input
Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk
menerima seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat
berupa jenis data, frekuensi pemasukan data dan sebagainya.
c. Proses
Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk
mengolah atau memproses seluruh masukan data menjadi suatu
mengolah bahan baku yang berupa bahan mentah menjadi bahan
jadi yang siap digunakan.
d. Output
Output merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian
pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem. Output ini bisa
berupa laporan grafik, diagram batang dan sebagainya.
e. Umpan Balik
Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas
mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen
ini sangat penting demi kemajuan suatu sistem. Umpan balik ini
dapat merupakan perbaikan sistem, pemeliharaan sistem dan
sebagainya.
Hubungan antara elemen-elemen dalam sistem dapat dilihat pada
gambar 7.1.
Gambar 7.1
Elemen-elemen sistem (Sumber : Andri Kristanto)
Dari gambar 7.1, bisa dijelaskan sebagai berikut : tujuan, batasan
Input yang masuk dalam sistem akan diproses dan diolah sehingga
menghasilkan output. Output tersebut akan dianalisa dan akan
menjadi umpan balik bagi si penerima dan dari umpan balik ini
akan muncul segala macam pertimbangan untuk input selanjutnya.
Selanjutnya siklus ini akan berlanjut dan berkembang sesuai
dengan permasalahan yang ada.
2.2 Konsep Dasar Informasi
“Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang
lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian –
kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu
keputusan.” (Sumber : Teguh Wahyono)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembahasan konsep dasar
informasi ini diantaranya adalah :
2.2.1 Pengolahan data
"Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan
kesatuan nyata. Kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Jadi data
merupakan gambaran suatu kejadian yang sedang terjadi, dimana data tersebut
akan diolah dan diterapkan dalam sistem menjadi input yang berguna dalam suatu
sistem.” (Sumber : Andri Kristanto)
Salah satu metode untuk mengolah data adalah dengan media pengolah
data yang menggunakan komputer. Dengan media ini semua permasalahan yang
perhitungan matematis atau fungsi-fungsi lainnya. Selain itu dengan komputer,
permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan sedikit mungkin kesalahan
yang akan terjadi.
Operasi yang dilakukan dalam pengolahan data (Sumber : Andri Kristanto)
antara lain :
1. Input data meliputi
a. Mencatat transaksi data ke sebuah pengolahan data medium
b. Melakukan pengkodean transaksi data ke dalam bentuk lain.
c. Menyimpan data atau informasi untuk pengambilan keputusan.
2. Transformasi data meliputi :
a. Calculating, adalah operasi aritmetika terhadap data field yang
dimasukkan.
b. Summarizing, adalah proses akumulasi beberapa data.
c. Classifying.
3. Output data meliputi :
a. Displaying result, yaitu menampilkan informasi yang dibutuhkan
pemakai melalui monitor atau cetakan.
b. Reproducing, penyimpanan data yang digunakan untuk pemakai
lain yang membutuhkan.
c. Telecomunicating, penyimpanan data secara elektronik melalui
2.2.2 Siklus Informasi
Data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah maka data
tersebut tidak akan berguna. Data tersebut akan berguna dan menghasilkan suatu
informasi apabila diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk
mengolah data tersebut disebut dengan model pengolahan data atau lebih dikenal
dengan nama siklus pengolahan data. Perhatikan gambar 7.2.
Gambar 7.2
Siklus pengolahan data (Sumber : Andri Kristanto)
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa data yang merupakan suatu
kejadian yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukkan melalui
elemen input kemudian data tersebut akan diolah dan diproses menjadi suatu
output dan output tersebut adalah informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut
akan diterima oleh pemakai/penerima, kemudian penerima akan memberikan
umpan balik yang berupa evaluasi terhadap informasi tersebut dan hasil umpan
balik tersebut akan menjadi data yang akan dimasukkan menjadi input kembali.
Begitu seterusnya.
2.2.3 Kualitas Informasi
Kualitas informasi tergantung dari 4 hal yang sangat dominan (Sumber :
1. Akurat
Informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
tidak menyesatkan bagi orang-orang yang menerima informasi
tersebut. Adapun komponen akurat meliputi :
a. Completeness
b. Correctness
c. Security
2. Tepat waktu
Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab kalau
informasi yang diterima terlambat maka informasi tersebut sudah
tidak berguna lagi.
3. Relevan
Informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima, sebab
informasi ini yang akan digunakan untuk pengambilan suatu
keputusan dalam pemecahan suatu permasalahan yang ekonomis,
efisien dan dapat dipercaya.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
“Sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang
terdiri dari komponen – komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan
yaitu menyajikan informasi.(Sumber : Teguh Wahyono)
“Sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan
menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut. Selain itu dapat juga
memegang peranan yang sangat penting dalam sistem informasi.” Data yang akan
dimasukkan adalah sebuah sistem informasi dapat berupa formulir-formulir,
prosedur-prosedur dan bentuk data lainnya.(Sumber : Andri Kristanto)
Selain itu pula, sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari
komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu
menyajikan informasi.
2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk
mengendalikan organisasi.
3. Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Maka dapat kita simpulkan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem
yang sengaja diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan informasi guna
mencapai suatu tujuan tertentu.
2.4 Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak yang penulis gunakan dalam membuat program aplikasi
ini adalah Sql Server 2000 sebagai pengolah database dan pembuatan program
2.4.1. Pemrograman Visual Basic
Microsoft Visual Basic (sering disingkat sebagai VB saja) merupakan
sebuah bahasa pemrograman yang bersifat event driven dan menawarkan
Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat program
aplikasi berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model
pemrograman Common Object Model (COM). Visual Basic merupakan turunan
bahasa BASIC dan menawarkan pengembangan aplikasi komputer berbasis grafik
dengan cepat, akses ke basis data menggunakan Data Access Objects (DAO),
Remote Data Objects (RDO), atau ActiveX Data Object (ADO), serta
menawarkan pembuatan kontrol ActiveX dan objek ActiveX. Beberapa bahasa
skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) dan Visual Basic Scripting
Edition (VBScript), seperti Visual Basic, hanya cara kerjanya yang berbeda.
http://id.wikipedia.org/wiki/ Visual_Basic/ 21 November 2008.
2.4.2. SQL Server 2000
MS SQL Server adalah salah satu produk Relational Database
Management System (RDBMS) populer saat ini. Fungsi utamanya adalah sebagai
database server yang mengatur semua proses penyimpanan data dan transaksi
suatu aplikasi. Popularitas SQL Server akhir-akhir ini mulai menanjak dan setara
dengan pesaing terdekatnya yaitu Oracle 9i dan Oracle 10g. Saat ini versi terbaru
adalah SQL Server 2000, sedangkan SQL Server 2005 masih dalam tahap Beta
version. Versi 2000 memiliki feature-feature lengkap untuk membangun aplikasi
mulai skala kecil sampai dengan tingkat enterprise.
17
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek Penelitian yang dilakukan adalah bertempat di SMA Negeri 1
Bandung Jl. Ir. H Juanda No. 93 Dago Bandung, sedangkan Objek dari penelitian
tersebut adalah pada Bagian Tata Usaha Sekolah Menengah Atas Negeri 1
Bandung.
3.1.1 Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Bandung
SMA Negeri 1 Bandung didirikan dan berjalan mulai tahun 1965 telah dan
akan berupaya terus untuk mewujudkan mutu /standar sekolah sesuai dengan
harapan orangtua siswa, masyarakat, pemerintah, bangsa dan negara.Departemen
Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Kegiatan tersebut masih berlanjut pada
tahun pelajaran berikutnya bersamaan dengan pelaksanaan Kurikulum-kurikulum
di seluruh sekolah di Indonesia. Konsekuensi kegiatan tersebut bagi SMA Negeri
1 Bandung adalah berusaha sedapat mungkin mengimplementasikan kurikulum
tersebut dalam proses pembelajaran, walau dalam pelaksanaan pada tahun
pelajaran yang lalu masih terjadi beberapa penyesuaian draft kurikulum dan masih
ada kendala keterbatasan kondisi fisik sekolah.
Adapun rangkaian sejarah SMA Negeri 1 Bandung diantaranya sebagai
1965
Juli 1965 merupakan tahun penyempuraan di bidang pendidikan. Untuk pertama
kalinya SMAN IA membuka jurusan Ilmu Hayat, Ilmu Sosial dan Sastra Budaya.
Sesuai dengan penamban jurusan yang didasarkan pada peraturan pemerintah,
nama SMAN IA pun dirubah menjadi SMA Negeri 1 Bandung
1968
SMAN 1 Bandung dirubah lagi namanya menjadi SMAN Jl. Ir.H.Djuanda 81/17
Bandung. nPada tahun 1971 Drs. H. Abdullah Djumantradja mendapatkan hak
pensiun. Dan untuk sementara pimpinan sekolah dijabat oleh Pengawas dari
Kantor Pembina SMA Propinsi Jabar, yakni Drs Sidharta.
1972
Meulai 11 Januari 1972 SMA 1 dipimpin oleh Drs. Asep Setiadi, sebelumnya
beliau adalah pimpinan SMAN Purwakarta. Beliaulah yang bercita-cita ingin
membangun aula, yang kini dikenal dengan Aula SMAN 1. Aula ini sering
digunakan sebagai tenpat pertemmuan antar Kepala SMP/SMA se-
Kodya/Kabupaten Bandung bahkan se- Jabar, yang langsug dipimpin baik oleh
Kepala Bidak Dikmenum maupun oleh Kepala Kanwil Depdikbud Prop. Jabar.
Pada tahun 1974 Drs Asep Seteiadi ditarik ke Kanwil Depdikbud Prop. Jabar
sebagai Pengawas
Drs. Hanafi yang sebelumnya sebagai Kepala SMAN Ujungberung mengisi
jabatan yang ditinggalkan oleh Bapak Drs. Asep Setiadi. Pada tahun ini pula
SMAN Jl. Ir. H. Djuanda berubah nama menjadi SMA Negeri 1 Bandung hingga
sekarang. Di bawah kepemimpinan beliau sekolah ini mencapai kemajuan yang
pesat. Dalam waktu yang relatif singkat berbagai bidang mengalami peningkatan.
Antara lain, melanjutkan pembangunan Aula, pembangunan sarana Tata Usaha,
Kantor Guru. Kantin, WC Ruru, Ruang belajar, Perpustakaan, Ruang OSIS, UKS,
GIDEON dan yang mendapat bantuan dari Proyek Pelita yaitu satu ruangan
ketrampilan, satu ruangan Lsb. Kimia, Biologi dan Fisika, halaman parkir dan
lapangan basket yang berfungsi sebagai tempat Upacara Bendera. Di bidang
edukarif secara berkala diadakan berbagai penataran, meningkatkan prestasi
siswa, meningkatkan disiplin, mempertinggi taraf mutu pendidikan,
mengembangkan ketrampilan dan kesenian, mendirikan Lab Bahasa (untuk
sementara memakai ruangan belajar) demikian pula bidang olah raga tudak luput
dari perhatuanya.
1985
Bidang edukatif mengalami perubahan sistem, tepatnya pada awal tahun pelajaran
1985/1986 Jurusan menjadi 3 Progtam. Yang terdiri dari Ptogtam A.1 (ilmu-ilmu
Fisika); Program A.2 (Ilmu-ilmu Biologi) dan Program A.3 (Ilmu-ilmu Sosial).
Pada pertenganhan bulan April 1985 Pak Hanafi meninggalkan SMAN 1, setelah
sekitar sepuluh tahun beliau membina SMA 1 ini menjadi sekolah yang
Prop. Jabar sebagai pengawas, semangat mengelola Filial SMAN 1 Bandung di
daerah Lembang. Yang kini telah mandiri sebagai SMAN 1 Lembang.
1986
Drs. Eddy Permadi menggantikan Pak Hanafi, beliau sebelumnya adalah Kepala
SMA Simedang. Beliau berusaha meningkatkan kemajuan sekolah ini, antara lain
di bidang sarana sekolah. Yaitu merampungkan pembangunan ruangan belajar
berikut sarananya, penyempurnaan ruang perpustakaan, merehab Aula. Dan atas
usaha beliau pembangunan ruangan Lab. Bahasa dimulai dengan dana bantuan
Proyek Pelita. Namun sebelum pembangunannya rampung beliau mendapat tugas
baru di Kanwil Depdikbud Prop. Jabar sebagai Pengawas Bulan Juli 1986 Bpk
Muharam yang sebelumnya adalah Kepala SMAN 11 Bandung memimpin
sekolah ini. Banyak hal mendapat perhatian beliau, antara lain pembangunan
ruang Piket Guru, reboisasi lingkungan sekolah dan lain-lain. Namun pada 12
Desember 1989 beliau mendapat tugas baru sebagai Pengawas di lingkungan
Kanwil Depdikbud Prop. Jabar.
1989
Sejak tanggal 2 Desember 1989 secara resmi Drs. Solichin Riva’I memimpin
SMAN 1 Bandung. Usaha beliau antara lain merenovasi dua ruangan belajar,
menyediakan seperangkat komputer guna keperluan siswa dan guru dalam
menunjang KBM serta membangun ruangan khusus bagi para Pembantu Kepala
beliau mendapat kepercayaan dari Depdikbud Prop. Jabar mengikuri pendidikan
di Inggtis, yaitu mengikuiti “Coutses of Further Professional Study” di University
Nottingham School of Education dalam bidang The Context of Education
Management Development Service Work mulai 30 September s.d 20 Desember
1991 di Nottinghan, London.
1991
beliau mendapat kepercayaan dari Depdikbud Prop. Jabar mengikuri pendidikan
di Inggtis, yaitu mengikuiti “Coutses of Further Professional Study” di University
Nottingham School of Education dalam bidang The Context of Education
Management Development Service Work mulai 30 September s.d 20 Desember
1991 di Nottinghan, London.
1994
Dra. Saetje Nitimihardja meneruskan kepimpinan Drs. Solichin Riva’I sebagai
Kepala SMAN 1 tepatnya mulai 1 November 1994, yang sebelumnya beliau
adalah Kepala SMAN 22 Bandung. Beliau dalam melaksanakan
kepemimpinannya menerapkan motto 3D, yaitu Disiplin dalam bertugas, Dewasa
dalam bertindak, dan Dinamis dalam kegiatan. Langkah awal dari pelaksanaan
motto tersebut antara lain dimulai dengan meningkatkan kembali disiplin siswa,
nenutup pintu belakang dan pintu depan sebelah utara. Jadi keluar masuk ke
lingkungan sekolah hanya melalui pintu depan sebelah selatan. Kemudian
dilaksanakan semaa kepemimpinan beliau antara lain adalah mempercantik
lingkunan sekolah sedemikian rupa sehingga bersih, hijau dan membuat betah
berada di lingkungan sekolah Tempat parkir motor guru, karyawan dan siswa
disatukan di suatu tempat, yaitu di depan ruangan Perpurtakaan. Begitu pula
sarana dan prasarana pendidikan lainnya yaitu merenovasi Aula, meningkatkan
pengadaan Sound System, Wireless dan memasang paving blok di seputar
lapangan Basket dan tempat lainnya. Membangun taman Biologi, penataan sarana
ibadah dan membangun sumber air baru dengan Jet Pump sebagai penganti
penggunaan air dari PDAM. Kegiatan imtakurikuler semakin baik dengan adanya
peningkatan NEM yang didapat siswa tahun ajaran 1995/1996, kegiatan eksta
kurikuler semakin tertib dan meninggkat dengan diperolehnya berbagai gelar juara
oleh para siswanya. Dan pada awal tahun ajaran 1994/1995 mulai diberlakukan
Kurikulum baru 1994, yang menggantikan Kurikulun 1984. Sistem Program A.1,
A.2 dan A.3 Diganti dengan sistem jurusan IPA Jurusa IPS dan jhurusan Bahasa.
1996
Dra. Sadiyah Winarsih mulai 23Desember 1996 memimpin SMA Negeri 1 ii
menggatikan kepemim,oin Pak Kriyodono, yang sebelumnya ibu Sadiyah adalah
Kepala SMA Negeri 2 Cimahi beliau adalah seorang pengajar senior di SMA
Negeri 5 Bandung. Langkah-langkah yang telah ditempuh oleh ibu Sadiyah,
antara lain, merenovasi Mushola, Kantin, Aula, pagar halaman samping kiri dan
depan sekolah berikut pembenahan tamannya baik yang berada di halaman
pengaspalan halaman sekolah, merenovasi ruangan Perpustakaan pemasangan
lantai keramik ruangan Tata Usaha. Guru Kepala Sekolah, membangun empat
ruangan kegiatan ekstra kurikuler, ruangan piket guru, ruangan Koperasi Bina
Sejahtera, membangun ruangan parkir motor khusus untuk guru dan siswa,
membuat saluran baru khusus untuk pengadaan air minum dari PDAM,
membangun Lab IPS, serta pemasangan jaringan internet. Dan yang paling
membanggakan adalah bahwa ibu Hj. Sadiyah telah berhasil mengurus Sertikat
Tanah SMA Negeri 1, ini terbukti dengan telah keluarnya Sertifikat (Tanda Bukti
Hak) tertanggal 19 Agustus 1999 dari Kantor Pertanahan Kotamadya Bandung
dengan nomor. 10.15.02.06.4.00011 dengan laas tanahnya sebesar 8.450 Meter
persegi. Hal ini dapat menepis berbagai issue/gosip di masyarakat bahwa SMA
Negeri 1akan dipindahkan ke lokasi/tempat lain. Di bidang tenaga pengajar telah
mengijinkan tiga orang tenaga pengajar (Fisika dan Biologi ke Australia, Texas
dan New Mexico untuk menimba ilmu setingkat S2 juga telah berhasil
membenahi Koperasi Guru dan Karyawan SMA Negeri 1 dengan baik
sebagaimana layaknya koperasi yang telah berbadan hukum. Sementara prestasi
siswa-siswinya pun tidak ka;ah menariknya., hal ini dapat dilihat pada rubrik
tentang Prestasi siswa Tahun Pelajaran 1998/1999. Perlu pula dicatat dis ini
bahwa pada 17 Mei 1999 atas prakarsa ibu Sadiyah KPRI Bina Sejahtera SMA
Negeri 1 bertempat di Aula SMA 1 ini telah berhasil melaksanakan Pelatihan
Koperasi Guru & Karyawan SMP dan SMA se-Kota Bandung bekerja sama
dengan Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Kodya Bandung.
koperasi juga dalam rangka meningkatkan kualitas SDM khususnya para
pengurusnya. Dengan demikian sebagian besar program kerja beliau dalam
menyongsong abad ke 21 telah berhasil dilaksanakan, ini berkat niat baik beliau
sewrta kerja sama yang baik dengan para stafnya.
2000
Bertempat di Aula SMA Negeri 1 Bandung, Dra. Hj. Sadiyah Winarsih pada hari
Senin/1 Mei 2000 menyerahkan tanggung jawab pengelolaan sekolah ini kepada
Drs. H. Ruhaendi W sebagai Pejabat sementara dengan disaksikan oleh Kakandep
Diknas Kota Bandung dan Staf. Beberapa Kepala SMA Negeri se-sub rayon
Bandung Utara serta Staf Guru dan T.U SMAN 1. Pada tanggal tersebut di atas
merupakan hari pertama ibu Hj Sadiyah memasuki masa pensiunnya setelah
mengabdikan dirinya di dunia pendidikan selama sekitar tiga dasa warsa,
sementara Drs. Ruhaedi merupakan Kepala SMA Negeri 2 Bandung definitif.
Mulai tanggal 11 Agustus 2000 secara resmi Drs. H. Ili Setiadi adalah Kepala
SMA Negeri 7 Bandung. Bahkan sebelumnya beliau sejak diangkat sebagai
Kepala SMA Negeri Jasinga Kab Bogor (1989) telah memimpin beberapa SMA,
yaitu SMA Majalaya Kab. Bandung, Pymt Kepala SMAN Bale Endah, Pymt
Kepala SMAN Ciparay dan Kepala SMAN 24 Bandung (dulu SMA Negeri
Ujungberung) Program yang dilaksanakan pada tahun 2000/2001 setelah
melanjutkan program sebelumnya yag sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada,
juga harus mengikuti berbagai perubahan yang berkaitan dengan pelaksanaan Nuu
Kewenangan Pusat dan daerah yang membawa nuansa baru dalam pengelolaan
sistem pendidikan. Nuansa baru itu antara lain dengan berkembangnya pemikiran
yaadaanng bermuara pada upaya peningkatan kualitas pengelolaan pendidikan
pada tataran tingkat sekolah, yaitu melalui penerapan Manajemen Berbasis
sekolah (MBS). MBS sebagai suatu model implementasi kebijakan desentralisasi
pendidikan merupakan suatu konsep inovatif dan strategis kearah peningkatan
mutu pendidikan melalui pendekatan manajemen sekolah. Dalam hubungannya
dengan model MBS, keberadaan Dewan Sekolah merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan Dewan Sekolah, artinya secara substantif peran dan fungsi
kelembagaan BP3/Kopmite sekolah akan larut dan melebur dengan Dewan
Sekolah.
2003
Pada 1 Juni 2003 Pak Drs. H. Ili Setiadi memasuki masa purna bakti/ pensiun.
Telah banyak yang telah diperbuat oleh beliau selama memimpin sekolah ini. Di
antaranya, mulai tahun pelajaran 2002/2003 KBM dilaksanakan pada pagi hingga
siang untuk seluruh kelas. Sehingga jumlah kelaspun menyusut, yang pada tahun
pelajaran sebelumnya jumlah kelas sebanyak 33 kelas (kelas 1,2 dan 3
masing-masing berjumlah 11 kelas). Kini jumlah hanya 27 kelas, yakni kelas 1, 2 dan
kelas 3 maing-masing berjumlah 9 kelas. Kemudian pada awal tahun pelajaran
2002/2003 Pak H. Ili telah membentuk Komite Sekolah SMA Negeri 1 Bandung,
sesuai dengan Keputusan Mendiknas No. 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan
Kota Bandung No. 800/1714/TU/2003 tentang Penugasan sebagai Pelaksana
Tugas/PLT Kepala SMA Negeri 1 Bandung, mulai tanggal 5 Juni 2003 Drs. Nana
Suarna H.MM memimpin SMA Negeri 1 Bandung sebagai PLT. Sebelumnya Drs.
Nana Suarna H.MM, diangkat menjadi Kepala Sekolah di : 1. SMA Negeri
Malangbong Kab. Garut tahun 1993-1994 2. SMA Negeri 1 Garut Kota, tahun
1994-1998 3. - Pymt di SMAN Leeuwigoong Kab Garut 4. - Pymt di SMAN
Pameungpeuk Kab Garut 5. - Pymt di SMAN Samarang Kab Garut 6. SMA Ngeri
15 Bandung Tahun 1998-2001 7. SMA Negeri 22 Bandung tahun 2001-2002 8.
SMA Negeri 5 Bandung tahun 2002 Kemudian pada tanggal 27 Juni 2003
kewluar Surat Perintah swebagai Pelaksana Tugas Kepala SMU Negeri 1
Bandung dari Walikota Bandung kepada Drs Enjang Wirahmana menggantikan
Drs. Nana Suarna. MM. Drs. Toni Sutisna, M.Pd dilahirkan di Bandung pada
bulan November 1955. Adapun perjalanan karir beliau hingga menjadi Kepala
SMA N egeri 1 Bandung, diawali menjadi tenaga Guru tidak tetap di SMA Negeri
9 Bandung pada tahun 1982-1983. Kemudian terhitung mulai tanggal 1 Marewt
1983 beliau diangkat menjadi Guru Tetap di SMA Negeri Jatibarang Kabupaten
Indramayu. Mulai tahun 1986 sampai dengan tahun 1995 selain sebagai guru tetap
di SMA Negeri Jatibarang, beliau juga memangku jabatan sebagai Kepala SMA
Swasta PUI Jatibarang Kabupaten Indramayu berdasarkan Surat Keputusan
Yayasan PUI dan ijin pimpinan dari Kepala Bidang Dikmenum Kanwil
Depdikbud Propinsi Jawa Baarat. Adapun perjalanan kariri beliau secara lengkap,
antara lain : 1. Tahun 1996 diangkat Kepala SMA Negeri 1 Cibeber Kabupaten
(PYMT) Kepala SMA Negeri Warung Kondang Kabupaten Cianjur 3. Tahun
19999 alih tugas, menjadi Kepala SMA negeri 17 Bandung 4. Tahun 2001 beralih
tugas ke SMA Negeri 15 sebagai Kepala Sekolah dan pada tahun 2002 mendapat
penghargaan dari Kepala Dinas Pendidikan Prop[insi Jawa Barat sebagai Kepala
Sekolah Berprestasi. 5. Pada tanggal 1 April 2004 dilantik oleh Walikota Bandung
menjadi Kepala SMA Negeri 1 Bandung.
2006
Drs. H. Djedje Djaenudin terhitung tanggal 1 April 2006 menggantikan Drs .Toni
Sutisna,M.Pd untuk mempin SMA Negeri 1 Bandung. Beliau merupakan Kepala
Sekolah SMA Ngeri 13 Bandung. Adapun yang patut dipuji adalah beliau berhasil
mendirikan Masjid Al’Mamur dengan terlebih dahulu memindahkan rumah
penduduk yang berada di lingkungan SMA Negeri 1 Bandung.
2008
Dra. Hj Emi Yuliaty, M.Pd terhitung efektif mulai tgl 1 April 2008. menjadi
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bandung .Beliau adalah Kepala Sekolah SMA
Negeri 5 Bandung , saat ini Ibu Dra. Hj Emi Yuliaty, M.Pd berusaha untuk
meneruskan program yang belum selesai pada masa Kepala sekolah yang
3.1.2 Visi dan Misi SMA Negeri 1 Bandung
Terwujudnya sekolah yang unggul dalam prestasi akademik berdasarkan Iman dan Taqwa, Menyelenggarakan kegiatan keagamaan secara intensif, Mengoptimalkan mata pelajaran pendidikan Agama, Mengintegrasikan IMTAQ dalam kegiatan intra dan ekstra kurikuler serta Menyelenggarakan peningkatan ESQ.
3.1.2.1 Visi Sekolah
Visi SMAN 1 merupakan wadah sumber daya manusia yang berkualitas.
Ciri-ciri manusia berkualitas di SMAN 1 Bandung adalah siswa dan guru serta
staf administrasi dan orang tua siswa yang selalu menciptakan situasi dalam
suasana : Bergembira, Berpikir positif dan kritis, Belajar, Berdoa, Berkarya, dan
Berprestasi.
3.1.2.2 Misi Sekolah
Misi dari SMA Negeri 1 Bandung dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien.
2. Meningkatkan kualitas disiplin belajar mengajar, dan layanan
administrasi.
3. Mewujudkan hubungan kerjasama yang harmonis, kondisif baik di
dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
4. Meningkatkan sumberdaya manusia yang handal.
5. Mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, indah, nyaman, Dan
3.1.2.3 Tujuan SMA Negeri 1 Bandung
Adapun tujuan yang telah ditetapkan dan direncanakan oleh Sekolah
adalah sebagai berikut:
1. Menambah wawasan pengetahuan dan wawasan tentang dunia
usaha/dunia kerja lainnya.
2. Meningkatkan kualitas lulusan sekolah menengah umum.
3. Meningkatkan keterampilan-keterampilan tertentu, seperti komputer,
mengetik, dan pembukuan yang telah dimiliki oleh siswa.
4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
diri/kepribadian.
5. Mengisi pasar kerja dengan anak-anak yang berkualitas.
6. Melatih siswa bersikap jujur, mandiri, tepat waktu, senang bekerja
keras, bisa bekerja sama dengan orang lain dan kreatif.
3.1.3 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Bandung
Struktur organisasi menggambarkan skema atau bagan yang mewujudkan
garis-garis perintah, hubungan antara pimpinan dengan bawahan dan antara
bagian yang satu dengan bagian yang lainnya, yang diperlukan untuk pencapaian
suatu tujuan dan penempatan orang pada setiap aktivitas-aktivitas tersebut
Struktur organisasi menunjukkan bagaimana bagian-bagian di dalam
organisasi di koordinasikan bersama-sama melalui suatu jalur wewenang dan
menggambarkan struktur kerja dari suatu struktur organisasi. Berikut ini adalah
struktur organisasi SMA Negeri 1 Bandung :
Struktur Organisasi SMANSA Bandung
Gambar 3.1.3.1 Struktur Organisasi
3.1.4 Deskripsi Tugas Sekolah
Kepala Sekolah
Rincian tugas Kepala Sekolah:
1. Menyelenggarakan serta menetapkan program kerja dan rencana
pembangunan sekolah.
2. Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi tugas semua Guru dan tugas Bagian Tata Usaha.
3. Menandatangani surat-surat penting yang bertujuan untuk pembangunan
pendidikan.
Tata Usaha
Rincian tugas Tata Usaha:
1. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan dan data siswa
yang membayar uang sekolah.
2. Menginput data masuk dan data keluar siswa maupun Guru dan
pemeriksaan soal-soal ujian dari sekolah.
3. Memeriksa surat-surat yang masuk kesekolah sebelum diserahkan kepada
kepala sekolah.
Keuangan
1. Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan siswa yang
telah membayar uang sekolah.
2. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji Guru serta pembayaran
lainnya dalam urusan sekolah maupun pendidikan.
3. Memerima semua jenis pembayaran dari siswa untuk kepentingan sekolah.
Kepegawaian
Rincian tugas Kepegawaian:
1. Melaksanakan penyusunan program kinerja petugas Tata Usaha dan Guru
pada umumnya.
2. Melaksanakan penyusunan peraturan pembinaan disiplin siswa dalam
lingkungan sekolah.
3. Mengatur jadwal mengajar para Guru baik Guru tetap maupun Honor.
Inventaris
Rincian tugas Inventaris:
1. Menjaga keamanan semua peralatan yang ada didalam lingkungan sekolah
dan memeliharanya.
2. Menyediakan semua kepentingan sekolah baik dalam hal penyedian
soal-soal ujian maupun berkas-berkas lainnya.
3. Melakukan pembagian tugas akan sekolah dan memjaga keamanan dan
Kesiswaan
Rincian tugas Kesiswaan:
1. Memasukan data para siswa dan membuat laporan akan data masuk dan
keluar dari sekolah.
2. Membuat surat masuk dan surat keluar dari sekolah dan membuat
laporan-laporan akhir semester.
3. Menerima dan mendata siswa baik yang baru maupun siswa yang lama
dan membuat laporannya.
3.2 Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan dalam meneliti sistem Pengolahan Data
Persuratan pada di SMA Negeri 1 Bandung dengan mengamati langsung ke SMA
Negeri 1 Bandung. Metode ialah suatu kerangka kerja untuk melakukan suatu
tindakan atau suatu kerangka berfikir menyusun gagasan yang beraturan, berarah
dan berkonteks, yang paut (relevan) dengan maksud dan tujuan. Secara ringkas
metode ialah suatu sistem. Karena berupa sistem maka metode merupakan
seperangkat unsur-unsur yang berbentuk suatu kesatuan.
Penelitian (research) ialah suatu kegiatan mengaji (study) secara teliti dan
teratur dalam suatu bidang ilmu menurut kaidah tertentu. Kaidah yang dianut oleh
metoda. Jadi metode penelitian adalah suatu penyelidikan (investigation), yaitu
mencari fakta secara peneliti dan teratur menurut suatu kaidah tertentu untuk
Ketentuan dasar bagi penyajian hasil penelitian secara efektif sebagai
berikut:
1. Persoalan beserta seginya yang ditinjau dari tata cara penghampirannya
yang harus diungkap jelas.
2. Menunjukkan kepentingan persoalan.
3. Ruang lingkup uraian harus jelas, akan tetapi tidak terlalu luas agar
dimungkinkan menjabarkan subyeknya secara khusus.
4. Sajian disusun berdasarkan kesudahan kajian yang dapat dipertahankan
(defendable).
5. Susunan uraian harus menarik dengan urutan penalaran yang mudah
diikuti, dengan tata bahasa yang tidak rancu, dan kalau dapat merangsang
tanggapan hadirin atau pembaca.
3.2.1 Desain Penelitian
Desain Penelitian yang akan digunakan adalah dengan mengadakan
wawancara langsung kepada para Guru dan Staf sekolah dan pegawai sekolah.
Untuk melakukan suatu penelitian perlu dilakukan perencanaan penelitian agar
penelitian yang dilakukan dapat berlajan dengan baik dan sistematis. Desain
penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat dikatakan
bahwa desain penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan
penelitian dilakukan pada waktu tertentu. Desain penelitian yang penulis terapkan
dalam penelitian ini langkag-langkahnya sebagai berikut :
2. Merumuskan masalah dan menentukan tujuan.
3. Mengumpulkan dan menganalisis data-data mengenai Persuratan.
4. Memilih metode pengembangan sistem yang dirancang.
5. Mengolah data yang telah dikumpulkan untuk dianalisis.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan
studi kasus pada bagian Tata Usaha Di Sekolah Menengah Atas Negeri 1
Bandung dan untuk merancang sistem informasi menggunakan metode action
dengan pendekatan terstruktur yaitu metode pengembangan waterfall.
3.2.2 Jenis dan metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data digunakan penulis untuk memperoleh informasi
mengenai objek yang sedang diteliti. Dalam proses pengumpulan data penulis
mengumpulkan semua data yang dibutuhkan dengan menggunakan data primer
dan data sekunder.
3.2.2.1 Primer
Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari obyek yang diteliti
baik dari pribadi (responden) maupun dari suatu instansi yang mengolah data
untuk keperluan penelitian, seperti dengan cara melakukan wawancara secara
langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang
dilakukan.
3.2.2.2 Sekunder
Merupakan data yang berfungsi sebagai pelengkap data primer. Data
melalui media lain yang bersumber dari literature, buku-buku, serta
catatan-catatan kuliah yang menunang penelitian ini.
3.2.2.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode
pengumpulan data deskriptif yaitu metode untuk membuat gambaran atau
pencaderaan (deskripsi) mengenai fakta – fakta dan informasi dalam situasi atau
kejadian dimasa sekarang secara sistematis, faktual dan akuat. Adapun teknik –
teknik pengumpulan data yang digunakan dalam metode ini adalah :
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Metode ini merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
survey langsung terhadap objek yang dituju secara atau bisa disebut juga
observasi. Adapun tahapan metode observasi ini adalah :
a. Pengumpulan Data
b. Identifikasi Data
c. Pengolahan Data
d. Analisis dan Kesimpulan
2. Wawancara (interview)
Metode wawancara merupakan pengumpulan data dan partisipasi dengan
melakukan tanya jawab langsung dengan pihak yang terkait dan
berwenang dalam hal ini.
Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data dengan pendekatan
kepustakaan yang dilakukan oleh penulis dengan cara membaca buku –
buku sumber dan catatan perkuliahan.
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang digunakan oleh penulis untuk merancang
sebuah sistem informasi Pelayanan Perbaikan Mobil dan Pengadaan Spare part
berbasis web adalah dengan pendekatan analisis dan Perancangan terstruktur
dengan menggunakan beberapa alat bantu dalam Perancangan proses terstruktur
yaitu Diagram Konteks (Context Diagram), DFD (Data Flow Diagram), Kamus
Data (Data Dictionary), Normalisasi dan Entity Relationship (ER). (Sumber :
Andri Kristanto).
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Menurut Jogiyanto ( 2005 : 35 ) Pengembangan sebuah sistem informasi
berbasis komputer dapat menggunakan beberapa metode sebagai acuan. Setiap
metode akan dibagi menjadi tahapan-tahapan yang akan memudahkan dalam
pembangunan sistem informasi. Metode yang sering juga disebut metode
“waterfall” atau “classic life cycle” ini menggunakan pendekatan yang sistematis
dan sekuensial dalam membangun perangkat lunak yang dimulai pada level sistem
dan pengembangan melalui tahapan analisis, perancangan, pengkodean,
pengujian, dan pemeliharaan.
1. Perencanaan
Tahapan ini yaitu tahapan dimana pembuat sistem mendefinisikan semua
permasalahan yang ada, yang menjadi alasan dasar mengapa harus
dibangun sebuah sistem yang baru. Kemudian menentukan tujuan
pembuatan sistem dan mengidentifikasi kendala – kendalanya.
2. Analisis
Pada tahapan ini, tim pembuat sistem akan menganalisis secara lebih
mendalam permasalahan yang muncul, sehingga akan dilakukannya
penyusunan studi kelayakan dimana didalamnya terdapat beberapa faktor
yang akan menjadikan keefektifan pembuatan sistem.
3. Perancangan
Dengan mempelajari semua hal yang berhubungan dengan sistem yang
sudah ada sebelumnya lewat dua tahapan sebelum ini, maka pembuat
sistem mulai merancang sistem yang akan dibangun dengan kriteria –
kriteria tertentu.
4. Penerapan
Pada tahapan ini merupakan tahapan untuk mengimplementasikan
seluruh rancangan telah disusun agar dapat terwujud.
5. Pengujian
Sistem yang telah selesai disusun maka dalam tahapan ini akan dilakukan
uji coba sistem, semua itu diperlukan memastikan bahwa sistem tersebut
sudah benar, sesuai karakteristik yang ditetapkan dan tidak ada
6. Penggunaan dan Pemeliharaan
Tahapan ini adalah tahapan dimana sistem telah diuji coba dan
dinyatakan lolos mulai digunakan untuk menangani prosedur yang
sesungguhnya, dan selama sistem digunakan tim teknis harus
memperhatikan masalah pemeliharaan sistem sehingga terdapat keutuhan
data dan informasi yang telah dihimpun didalamnya.
Gambar 8.1
Paradigma System Development Life Cycle
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Ada beberapa alat bantu yang digunakan dalam Perancangan proses
terstruktur yaitu Diagram Konteks (Context Diagram), DFD (Data Flow
Diagram), Kamus Data (Data Dictionary), Normalisasi dan Entity Relationship
(ER). (Sumber : Andri Kristanto)
Diagram Konteks
Keadaan sistem secara umum dan hubungan-hubungan system tersebut
dengan komponen-komponen diluar sistem atau dengan system yang lain dapat
digambarkan secara logika dengan diagram konteks atau contex diagram. Definisi
diagram konteks adalah sebagai berikut : “Diagram konteks adalah diagram yang
tidak detail dari sebuah system informasi yang menggambarkan aliran-aliran data
masuk dan keluar dari sistem. Diagram ini digambarkan dengan sebuah lingkaran
yang menjelaskan tentang batasan sistem yang saling berhubungan dengan
kesatuan luar (external entity) yang akan memberikan masukan dan menerima
keluaran dari sistem tersebut yang dihubungkan dengan aliran yang
menghubungkan sebuah sistem dengan lingkaran sistem”.
Data Flow Diagram
DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk
menggambarkan dari mana asal data dan ke mana tujuan data yang keluar dari
dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data
tersebut.(Sumber : Andri Kristanto)
DFD menggambarkan penyimpanan data dan proses yang
mentransformasikan data. DFD menunjukkan hubungan antara data pada sistem
dan proses pada sistem
1. Simbol DFD dan Fungsinya
Ada beberapa simbol DFD yang dipakai untuk menggambarkan data
beserta proses transformasi data, (Sumber : Andri Kristanto) antara
lain:
Entitas luar
1. Entitas luar digambarkan dengan simbol persegi biasa.
2. Entitas luar merupakan sumber atau tujuan dari aliran data dari
atau ke sistem.
3. Entitas luar merupakan lingkaran luar sistem, jadi sistem tidak
tahu-menahu mengenai apa yang terjadi di entitas luar.
Aliran data
1. Menggambarkan aliran data dari suatu proses ke proses
lainnya, dari entitas ke proses atau dari proses ke tempat
penyimpanan.
2. Adapun simbol dari aliran data direpresentasikan dengan
menggunakan anak panah.
3. Nama fungsi untuk menjelaskan arti dalam aliran tersebut dan
4. Ujung panah menunjukkan arah data bergerak.
5. Aliran data yang digambarkan sebagai panah dengan dua ujung
menggambarkan terjadinya dialog.
6. Aliran data dapat menyebar atau menyatu.
Proses
1. Proses atau fungsi yang mentransformasikan data masukan
menjadi keluaran secara umum digambarkan dengan lingkaran.
2. Dalam proses umumnya didefinisikan dengan kalimat
sederhana atau kata tunggal.
3. Nama lingkaran tersebut mendeskripsikan respon yang harus
dilakukan sistem dalam menganalisa keadaan.
Berkas atau tempat penyimpanan
1. Merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan data
atau file.
2. Simbol dari berkas ini dapat digambarkan dengan garis paralel.
2. Peraturan Penting Dalam DFD
Dalam penggambaran simbol DFD, ada beberapa peraturan yang harus
diperhatikan sehingga dalam penggambarannya tidak terjadi kesalahan.
a. Antar entitas luar tidak diijinkan terjadi hubungan atau relasi.
b. Tidak boleh ada aliran data antara entitas luar dengan berkas atau
tempat penyimpanan.
c. Untuk alasan kerapian, entitas luar atau tempat penyimpanan boleh
d. Satu aliran data boleh mengalirkan beberapa struktur data.
e. Bentuk anak panah aliran data boleh bervariasi, boleh melengkung tidak
harus garis lurus.
f. Semua obyek harus mempunyai nama.
g. Aliran data selalu diawali dan diakhiri dengan proses.
Semua aliran data harus mempunyai tanda panah.
Kamus Data
Menurut Andri Kristanto Kamus data adalah “Kumpulan elemen-elemen
atau simbol-simbol yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau
pengidentifikasian setiap field atau file di dalam sistem”.
Normalisasi
Suatu file yang terdiri dari beberapa grup elemen yang berulang-ulang
perlu diorganisasikan kembali. Proses untuk mengorganisasikan file untuk
menghilangkan grup elemen yang berulang-ulang ini disebut dengan normalisasi
(normalization).
Dalam proses normalisasi, ada beberapa istilah yang akan dipakai yaitu :
a. Entitas (Entity), adalah konsep informasi yang direkam, meliputi orang,
kejadian dan tempat.
c. Isi data (Data Value), adalah informasi yang tersimpan dalam setiap
atribut.
d. Record, adalah kumpulan atribut yang saling berkaitan satu dengan
yang lain dan menginformasikan suatu entitas secara lengkap.
e. File, adalah kumpulan record yang mempunyai panjang atribut yang
sama tetapi berbeda isi datanya.
f. Basis Data (Database), adalah kumpulan dari beberapa file yang
membentuk suatu informasi sistem secara keseluruhan.
Sementara itu dalam teknik normalisasi terdapat beberapa bentuk normal
sebagai berikut :
a. Bentuk Normal I (First Normal Form / 1-NF)
Bentuk Normalisasi Pertama dapat terpenuhi apabila tabel tidak
memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan
domain nilai yang sama.
b. Bentuk Normal II (Second Normal Form / 2-NF).
Bentuk Normalisasi Kedua dapat terpenuhi apabila berada dalam
bentuk normal pertama, dan setiap atribut bukan kunci primer yang
memiliki ketergantungan fungsional penuh terhadap kunci primer.
c. Bentuk Normal III (Third Normal Form / 3-NF).
Bentuk Normalisasi ketiga dapat terpenuhi apabila berada dalam bentuk
normal kedua, dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki
dependensi transitif penuh terhadap kunci primer.
Sebuah tabel dikatakan BCNF jika semua KF dengan notasi X → Y,
maka X harus merupakan super key
Teknik Entity Relationship (ER)
Entity Relationship (ER) / Relasi entitas menunjukan adanya hubungan di
antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi
digunakan untuk membuat hubungan antar entitas yang secara logika
berhubungan. Dua entitas yang berbeda dapat memiliki hubungan dengan
mengunakan relasi. Contoh : Jika seorang siswa dapat memilih beberapa
ekstrakurikuler, maka entitasnya adalah siswa dan ekstrakurikuler. Relasi ditunjukkan dengan tanda belah ketupat yang diberi nama sesuai nama relasinya.
Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat
berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi yang
terjadi antara dua himpunan entitas dapat berupa : (Sumber : Andri Kristanto)
a. Relasi satu-satu (one to one – 1:1)
Dua entitas memiliki relasi satu-satu jika pada setiap anggota dari satu
entitas hanya memiliki hubungan dengan satu anggota pada entitas yang
lain. Contoh : seorang wali kelas memegang satu kelas.
b. Relasi Satu-Banyak / Banyak-Satu (one to many – 1:m)
Dua entitas memiliki relasi satu-banyak apabila semua anggota dari
entitas yang pertama memiliki pasangan dengan satu atau lebih anggota
pada entitas kedua, dan untuk semua anggota pada entitas yang kedua,
siswa hanya memiliki seorang wali kelas saja, namun seorang wali
kelas dapat dimiliki oleh banyak siswa.
Relasi Banyak-Satu mirip dengan Relasi Satu-Banyak, hanya semua
anggota entitas pertama hanya memiliki satu pasangan pada entitas
kedua, dan semua pada entitas kedua memiliki satu atau lebih pasangan
pada entitas pertama.
c. Relasi Banyak-Banyak (many to many – m:m)
Disebut relasi banyak-banyak apabila semua anggota entitas pertama
dapat memiliki satu atau lebih pasangan pada entitas kedua, dan semua
anggota entitas kedua dapat memiliki satu atau banyak pasangan pada
entitas pertama. Hal ini harus dihindari tetapi dapat dibuatkan jembatan
relasi secara tidak langsung dan jadi relasi satu ke banyak. Contoh :
seorang siswa mengikuti banyak mata pelajaran, dan satu mata
pelajaran dapat diikuti banyak siswa.
3.2.4 Pengujian Software
Pengujian software (Perangkat Lunak) adalah elemen kritis dari jaminan
kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi,
desain dan pengkodean. Metode pengujian yang digunakan oleh penulis adalah
Black-Box. Black Box Testing digunakan untuk menguji fungsi-fungsi dari
perangkat lunak yang dirancang.
Pengujian Black Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat
perangkat lunak mendapat serangkaian kondisi input yang sepenuhnya
menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian
black box merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu
mengungkap kelas kesalahan. Pengujian black box berusaha menemukan
kesalahan dalam kategori sebagai berikut :
a. Fungsi yang tidak benar atau hilang.
b. Kesalahan antar muka (interface).
c. Kesalahan pada struktur data(Pengaksesan basia data).
d. Kesalahan inisialisasi dan akhir program.
48
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Untuk mengetahui proses kerja dari sistem yang sedang berjalan
diperlukan analisis sistem yang sedang berjalan terlebih dahulu.Bertujuan untuk
untuk mengetahui masalah yang terjadi di SMA Negeri 1 Bandung. Sehingga
dapat dibuat pemecahan yang tepat yang dirancang untuk memperbaiki proses
kerja sistem informasi akademik di SMA Negeri 1 Bandung.
4.1.1 Analisis Dokumen
Analisis dokumen terdiri dari nama dokumen, fungsi, sumber, item data,
dan periode pembuatan. Adapun analisis dokumen yang ada pada SMA Negeri 1
Bandung adalah sebagai berikut:
1 Nama dokumen : Formulir Pendaftaran
Fungsi : Merupakan dokumen pendftaran siswa baru
Sumber : Bagian pendaftaran
Distribusi : Calon siswa
Periode pembuatan : Setiap ada siswa yang melakukan pendaftaran
siswa,tlp,pekerjaan ortu calon siswa,alamat calon siswa
2 Nama dokumen : Bukti Pembayaran
Fungsi : bukti pembayaran yang diterima siswa setelah
melakukan pendaftaran.
Sumber : Bagian Pendaftaran
Distribusi : Calon siswa
Periode pembuatan : Setiap ada siswa yang melakukan pembayaran pendaftaran
Item data : no. kwitansi, tgl. Bayar, no. pendaftaran, nama
calon siswa, jumlah uang, bangunan, terbilang,
keterangan
3 Nama dokumen : Data siswa
Fungsi : Merupakan dokumen yang berisi data siswa
Sumber : Bagian Kesiswaan
Periode pembuatan : Setiap ada penerimaan siswa baru
Item data : Nama , NIS, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, agama, anak ke, status dalam keluarga, alamat siswa, diterima tingkat, pada tanggal,
wali, alamat wali, pekerjaan wali
4 Nama dokumen : Data guru
Fungsi : Merupakan dokumen yang berisi data guru
Sumber : Bagian Kesiswaan
Periode pembuatan : Setiap ada penerimaan guru tetap baru
Item data : NIP, nama guru, tempat tanggal lahir, jenis
kelamin, agama, pendidikan terakhir, alamat,
telepon.
5 Nama dokumen : Daftar Jadwal Pelajaran
Fungsi : sebagai pedoman jadwal pelajaran bagi siswa dan guru.
Sumber : Bagian Kurikulum
Distribusi : Siswa,Guru
Periode pembuatan : Setiap awal tahun pembelajaran baru
Item data : nomor, nama mata pelajaran, jam pelajaran,
nama guru.
6 Nama dokumen : Pembagian Kelas
Fungsi : sebagai daftar kelas bagi para siswa.
Sumber : Bagian Kesiswaan
Periode pembuatan : Setiap awal tahun pembelajaran baru
Item data : kelas, NIS, nama.
7 Nama dokumen : Data Penjadwalan
Fungsi : sebagai pedoman jadwal mengajar bagi guru.
Sumber : Bagian Kurikulum
Distribusi : Guru
Periode pembuatan : Setiap awal tahun pembelajaran baru
Item data : Tahun pelajaran, hari, jam , tingkat, kelas
8 Nama dokumen : Laporan Data Guru
Fungsi : sebagai laporan dari data guru tetap per tahun ajaran baru.
Sumber : Bagian Kesiswaan
Distribusi : Kepala Sekolah
Periode pembuatan : Setiap awal tahun pembelajaran baru
Item data : NIP, nama, alamat, jenis kelamin, jumlah
9 Nama dokumen : Laporan Penerimaan Siswa Baru
Fungsi : sebagai laporan dari data siswa per tahun ajaran baru.
Sumber : Bagian Kesiswaan
Periode pembuatan : Setiap awal tahun pembelajaran baru
Item data : NIS, nama, alamat, jenis kelamin, jumlah
4.1.2 Analisis Prosedur Akademik yang Sedang Berjalan
Analisis prosedur merupakan langkah awal yang dilakukan dari
perancangan sistem informasi akademik sebagai gambaran perubahan data
menjadi sebuah informasi yang memiliki kegunaan. Adapun prosedur yang
dilakukan dari sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :
4.1.2.1 Flow Map
Flow map adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan
urut-urutan prosedur dari suatu program. Flow map menolong analis dan
programmer untuk memecahkan masalah ke dalam segmen-segmen yang lebih
kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam
pengoperasian.
Prosedur Pendaftaran
1. Calon siswa baru melakukan pendaftaran ke bagian pendaftaran lalu
bagian pendaftaran memberikan formulir pendaftaran untuk selanjutnya
diisi oleh calon siswa, lalu calon siswa menyerahkan
2. Bagian pendaftaran menerima dan memeriksa semua formulir pendaftaran
dan persyaratan-persyaratan yang ditentukan, apabila formulir dan
persyaratan lengkap bagaian pendaftaran mengarsipkannya, jika tidak
lengkap bagaian pendaftaran mengembalikan formulir dan persyaratan ke
calon siswa
3. Setelah formulir dan persyaratan lengkap, maka bagian pendaftaran
membuat bukti biaya pendaftaran sebanyak 2 rangkap, rangkap pertama
diberikan kepada siswa dan rangkap yang kedua disimpan oleh bagian
pendaftaran.
4. Berdasarkan formulir calon siswa baru yang diarsipkan, bagian
pendaftaran membuat laporan penerimaan siswa baru sebanyak dua
rangkap yang kemudian diserahkan kepada kepala sekolah Untuk lebih
Gambar 4.1 Flow Map Pendaftaran Siswa Baru yang Sedang Berjalan
Keterangan :
A : Arsip formulir pendaftaran
B : Arsip bukti pembayaran pendftaran