• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Akademik di SMA Negeri 13 Bandung Berbasis Client Server

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Akademik di SMA Negeri 13 Bandung Berbasis Client Server"

Copied!
144
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI AKADEMIK

DI SMA NEGERI 13 BANDUNG

BERBASIS

CLIENT SERVER

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Stevanus

1.05.10.595

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

vi

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... .iii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2.Identifkasi Rumusan Masalah ... 5

1.2.1. Identifikasi Masalah ... 5

1.2.2. Rumusan Masalah ... 5

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.3.1. Maksud Penelitian ... 6

1.3.2. Tujuan Penelitian ... ..6

1.4.Kegunaan Penelitian ... 7

1.4.1. Kegunaan Praktis ... 7

1.4.2. Kegunaan Akademis ... 7

1.5.Batasan Masalah ... 8

(3)

vii

1.7.Sistematika Penulisan ... 9

BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi.. ... 12

2.2 Sistem ... 12

2.2.1 Pengertian Sistem ... 13

2.2.2 Karakteristik Sistem ... 13

2.2.3 Klasifikasi Sistem .. ... 15

2.3 Informasi ... 17

2.3.1 Pengertian Informasi ………...…………17

2.3.2 Karakteristik Informasi………... 18

2.3.3 Siklus Informasi………. 20

2.4 Sistem Informasi……….. 21

2.4.1 Komponen Sistem Informasi……….. 22

2.4.2 Pengendalian Sistem Informasi……….. 23

2.5 Pengertian Akademik……….……. 23

2.6 Pengertian Sistem Informasi Akademik………. 24

2.7 Sistem Client Server……… 25

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 27

3.2.1. Sejarah Singkat Sekolah ... … 27

(4)

viii

3.2.1. Desain Penelitian ... 34

3.2.2. Metode Pengumpulan Data ... 35

3.2.2.1. Sumber Data Primer (Observasi, Wawancara) ... 35

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder (Dokumentasi) ... 37

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 37

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 38

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 38

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 41

1) Flow Map ... 41

2) Diagram Konteks ... 42

3) Data Flow Diagram ... 42

4) Kamus Data ... 43

5) Perancangan Basis Data ... 43

a. Normalisasi ... 43

b. Tabel Relasi ... 45

3.2.4. Pengujian Software ... 46

3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan ... 47

3.3.1. Analisis Dokumen ... 48

3.3.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 49

(5)

ix

3.3.2.2. Diagram Konteks ... 55

3.3.2.3. Data Flow Diagram ... 56

3.3.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 57

BAB IV.HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Perancangan Sistem ... 59

4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 59

4.1.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 59

4.1.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 60

4.1.3.1.Flow Map ... 62

4.1.3.2.Diagram Konteks ... 65

4.1.3.3.Data Flow Diagram ... 66

4.1.3.3.1. DFD Level 1 ... 66

4.1.3.3.2. DFD Level 2 ... 67

4.1.3.4.Kamus Data ... 70

4.1.4. Perancangan Basis Data ... 72

4.1.4.1.Normalisasi ... 73

4.1.4.2.Relasi Tabel ... 74

4.1.4.3.Entity Relationship Diagram ... 75

4.1.4.4.Struktur File ... 77

4.1.4.5.Kodifikasi ... 82

(6)

x

4.3 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 94

4.4 Implementasi ... 95

4.4.1. Batasan Implementasi (optional) ... 95

4.4.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 95

4.4.3. Implementasi Perangkat Keras ... 96

4.4.4. Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 97

4.4.5. Implementasi Antar Muka ... 108

4.4.6. Implementasi Instalasi Program ... 108

4.4.7. Penggunaan Program ... 114

4.5.1 Pengujian ... 122

4.5.2 Rencana Pengujian ... 123

4.5.3 Kasus dan Hasil Pengujian ... 123

4.5.4 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 128

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 129

5.2 Saran ... 130

DAFTAR PUSTAKA

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Kadir. 2002. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.

Al, Fatta Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing

Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta : Andi.

Au, K. F. & Ho, D. C. K. 2002, Electronic Commerce and Supply Chain Management: Value

Adding service for Clothing Manufacturers. Integrated Manufacturing Systems, vol. 13,

no. 4, p 247-254.

Dhanta, Rizky. 2009. Kamus Istilah Komputer Grafis & Internet. Surabaya: Indah.

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain: Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan

Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi Offset.

Kalakota, R. & Whinston, A. B. 1997. Electronic Commerce: a Managers Guide. United States

of America : Addison-Wesley.

Katz, Randy H. 1996. Challenges of Mobile Computing, Computer Science Division.

University of California : Berkeley.

Latief Arda. 2010. Sistem Informasi Pengelolaan Pajak Hotel Dan Restoran Pada Dinas

Pengelolaan Pendapatan Keuangan Dan Anggaran Daerah Kabupaten Soppeng. Jurnal

ILKOM. Desember. p.2.

Lindgren, M., Jedbratt, J., & Svensson, E. 2002. Beyond Mobile: People, Communication and

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya berupa pikiran, tenaga dan

segala sesuatu yang dianugerahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul“SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI SMA NEGERI

13 BANDUNG BERBASIS CLIENT SERVER, yang disusun sebagai salah

satu syarat kelulusan pada Program Studi Strata I pada Program Studi Sistem

Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

Bandung.

Penulis menyadari betul bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat

kekurangan dan kesalahan yang jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan

penulis dalam hal ilmu pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang penulis

miliki. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat

penulis harapkan.

Dalam mempersiapkan dan menyelesaikan skripsi ini penulis telah

banyak memperoleh bantuan baik berupa moril maupum materil dan bimbingan

pengarahan serta dorongan dari berbagai pihak, yang sangat membantu kelancaran

dalam penyusunan skripsi ini sehingga pada akhirnya memberikan semangat pada

(9)

iv

Atas itu semua pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima

kasih kepada :

1. Bpk Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, selaku Rektor UNIKOM.

2. Ibu Citra Noviyasari S.Si MT selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.

3. Ibu Novrini Hasti, S.Si., MT, selaku Dosen Wali. 4. Dosen-dosen di Program Studi Sistem Informasi.

5. Dr.Hj.Yeni Gantini, M.Pd., Selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 13 Bandung.

6. Hilman Hidayat S.Pd., selaku Wakasek SMA Negeri 13 Bandung.

7. Dra.Eti Setiawati selaku Pembimbing di SMA Negeri 13 Bandung.

8. Keluarga Tercinta, terutama Bapa, Mamah,Serta adik perempuanku Vany,

dan Keluarga Besar yang selalu memberikan semangat dan dukungan moril

maupun materil, serta doa yang tak pernah henti-hentinya diberikan kepada

Penulis.

9. Rekan – rekan Mahasiswa Sistem Informasi Angkatan 2010, Terima kasih

atas dukungan dan motivasinya kepada Penulis, terkhusus untuk

teman-teman di kelas SI-14.

10.Terima Kasih Kepada Temanku Arik Lutfhan Kamil ( Beruk ) Yang Selalu

memberikan semangat dan selalu menampung penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini.

11.Para Sahabat dan Teman-teman Dekat yang selalu memberikan doa,

(10)

v

12.Kepada semua pihak yang telah membantu kami selaku Penulis dalam

penyusunan Skripsi ini yang tidak bisa Penulis sebutkan secara detail

satu-persatu.

Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak dan semoga seluruh

amal baik yang telah diberikan kepada penulis, mendapat berkah dari Tuhan Yang

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi saat ini semakin cepat berkembang di berbagai

aspek membuat segala sesuatu lebih mudah, cepat dan akurat. Hal ini tentu saja

harus seimbang dengan Sumber Daya Manusia (SDM), serta harus di dukung

dengan adanya pembelajaran yang lebih untuk memahami dan mengerti

perkembangan apa saja yang dirasakandi era globalisasi ini. Salah satu

diantaranya perkembangan ilmu dan teknologi di bidang teknologi informasi.

Dimana penerapan teknologi komputer dalam setiap aspek kehidupan sudah

dianggap sebagai suatu kebutuhan. Tidak dapat dipungkiri bahwa penerapan

teknologi informasi pada sebuah perusahaan, lembaga, sekolah, atau universitas

perlu diterapkan agar pekerjaan tersebut bisa lebih efektif dan efesien. Sehingga

dapat meningkatkan kinerja dan produktifitas organisasi tersebut.

Dengan seiring jalannya perkembangan teknologi informasi tersebut,

tentunya sangat memicu semua orang untuk memanfaatkan semua kemudahan

yang diberikan teknologi dalam menunjang aktivitas maupun kinerja dalam

bidang apapun dimana penggunaan komputer menjadi salah satu pilihan utama

disetiap instansi, baik yang berskala besar maupun kecil. Pengolahan data secara

manual, dimana ketergantungan pada lembaran-lembaran kertas sebagai media

penyimpanan data, sudah tidak efektif lagi dan tidak efisien dari segi biaya, waktu,

(12)

dalam dunia pendidikan, teknologi informasi merupakan hal yang sangat

membantu dalam proses maupun kinerja dunia pendidikan.

Pendidikan yang merupakan salah satu sektor pembangunan yang sedang

mendapat perhatian besar dari pemerintah merupakan salah satu sektor

pembangunan yang sangat potensial untuk dapat diintegrasikan dengan kehadiran

teknologi informasi. Dampak dari perkembangan itulah yang menyebabkan dunia

pendidikan harus menyelaraskan diri guna peningkatan kualitas dan performa

institusi pendidikan untuk bisa bersaing ditengah-tengah arus globalisasi, dan bisa

menunjukkan kepada khalayak ramai bahwa institusi pendidikan tersebut bisa

diterima dan diakui oleh banyak pihak yang terkait.

Di dalam dunia pendidikan, tentunya terdapat proses penyediaan layanan

maupun akses informasi bagi semua pelaku dunia pendidikan yang memanfaatkan

kemajuan teknologi tersebut. Terutama untuk saat ini pemanfaatan kemajuan

teknologi seperti internet untuk memfasilitasi pihak-pihak yang membutuhkan

informasi dunia pendidikan seperti yang dilakukan sekolah-sekolah.

Pembangunan dunia pendidikan yang selalu mengalami perkembangan

pesat seiring dengan laju perkembangan teknologi informasi yang sangat beraneka

ragam, diperlukan peningkatan mutu dan mekanisme pelayanan di bidang

pendidikan agar lebih berdaya guna, sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) yang

diciptakan dapat berpartisipasi dalam membangun dunia luar sesuai dengan

kemampuannya. Sekolah-sekolah negeri maupun swasta sudah banyak yang

menampilkan sistem informasi akademik yang baik. Pengelolaan sistem informasi

(13)

3

SMA Negeri 13 Bandung merupakan jenjang pendidikan menengah pada

pendidikan formal di Indonesia. SMA Negeri 13 Bandung berbasis kompetensi

kader bangsa yang berorientasi ke depan dalam membangun bangsa dengan

keunggulan mengoptimalkan bakat para siswa dalam bidang umum. Dimana

setiap tahunnya meluluskan ratusan siswa menyiapkan keterampilan bagi alumnus

sekolah dalam rangka meneruskan kejenjang keperguruan tinggi atau hidup

bermasyarakat. Namun yang menjadi kelemahan dari SMA Negeri 13 Bandung

adalah dalam hal menyajikan sistem informasi sekolah dan memonitoring kegiatan

siswa baik siswa lama atau siswa baru, guru dan tata usaha.

Di SMA Negeri 13 Bandung , sistem akademik yang sedang berjalan

masih manual pada pengolahan registrasi siswa, pembagian kelas, penjadwalan

sehingga kurang efektif dan efisien karena belum adanya media penyimpanan

yang lebih terorganisir dengan baik sehingga memungkinkan terjadinya

kerangkapan data.

Proses registrasi siswa, masih dilakukan dengan pencatatan data.

Penginputan data siswa tersebut masih dilakukan dengan pencatatan manual

dalam buku-buku arsip sekolah beserta pengumpulan dan pengklasifikasian data

siswa, dimana data siswa tersebut nantinya dijadikan dokumen dan berkas-berkas

tersebut menjadi data simpanan sekolah. Begitu pula dengan pembagian kelas

yang dilakukan di SMA Negeri 13 Bandung, dimana prosesnya masih dilakukan

dengan cara membagi kelas sesuai dengan klasifikasi berupa siswa dan klasifikasi

lainnya. Pengklasifikasian tersebut dilakukan dengan memilah-milah data siswa

(14)

Selain itu proses pengaturan dan pembagian jadwal di SMA Negeri 13

Bandung masih dilakukan dengan menentukan dan mencocokan jadwal pelajaran

dengan guru mata pelajaran tersebut secara langsung.

Semua proses dan pengelolaan data yang dilakukan secara manual tersebut

tentunya masih belum berjalan dengan baik dimana semua prosesnya masih

terpisah dan tersimpan masing-masing sehingga menimbulkan kesulitan apabila

akan dilakukannya pencarian data lama maupun baru yang tentunya memerlukan

proses dan waktu lagi. Oleh karena hal tersebut, dapat dipastikan proses

pembuatan laporan akan terhambat juga.

Untuk itu penulis mencoba mencari solusi dalam mengatasi kekurangan

tersebut dengan membuat suatu Perancangan Sistem Informasi Akademik yang

berbasis client server. Dimana dalam pendesainan Sistem Informasi Akademik

berbasis client server ini, Penulis menggunakan MySql Server untuk penyimpanan

data atau sebagai Database Management System untuk membantu pendataan dan

penyimpanan database secara komputerisasi yang lebih efektif dan efisien.

Dalam mewujudkan aplikasi sistem informasi ini, tentunya penulis memerlukan

bahan ataupun materi bahkan informasi yang harus diketahui. Untuk itu penulis

melakukan praktik penelitian langsung kelapangan, yaitu berupa observasi dan

wawancara langsung di salah satu sekolah yang ada di Kota Bandung yaitu di

SMAN 13 Bandung yang beralamat di Jln. Raya Cibeureum No 52 Bandung

Dengan mengetahui keadaan langsung dilapangan, penulis tertarik untuk memilih

penulisan skripsi yang berjudul"SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI SMA

(15)

5

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang dipaparkan, didapat identifikasi masalah yaitu :

1.Pada proses registrasi siswa, pembagian kelas, penjadwalan masih

dilakukan secara manual atau masih dalam pencatatan buku-buku.

2.Belum adanya aplikasi sistem komputerisasi yang dapat membantu mengolah

data akademik di SMA Negeri 13 Bandung.

3.Data dari sistem registrasi siswa, pembagian kelas, penjadwalan saling terpisah

satu sama lain sehingga pembuatan laporan sering terlambat.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah dideskripsikan di atas,

maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem informasi akademik yang sedang berjalan pada SMA Negeri

13 Bandung seperti registrasi siswa, pembagian kelas, penjadwalan.

2. Bagaimana merancang dan membuat suatu sistem informasi akademik yang

berbasis client server.

3. Bagaimana menguji sistem informasi yang diterapkan secara client server.

4. Bagaimana mengimplementasikan rancangan sistem informasi akademik

(16)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari perancangan sistem informasi akademik berbasis client server

ini adalah memberikan kemudahan bagi pihak sekolah dalam mengelola

pengolahan data registrasi siswa, pembagian kelas, penjadwalan di SMA Negeri

13 Bandung

1.3.2 Tujuan Penelitian

Selain dari maksud penelitian tersebut, penelitian ini juga memiliki tujuan

yakni :

1. Untuk mengetahui sistem yang berjalan pada SMA Negeri 13 Bandung.

2. Untuk merancang sistem informasi akademik yang berbasis client server pada

SMA Negeri 13 Bandung.

3. Untuk menguji sistem informasi yang diterapkan yang berbasis client server

pada SMA Negeri 13 Bandung.

4. Untuk mengimplementasikan sistem informasi akademik yang telah dirancang

(17)

7

1.4 Kegunaan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua kegunaan penelitian, yaitu

kegunaan praktis dan kegunaan akademis

1.4.1 Kegunaan Praktis

1. Bagi Pengola Akademik

Hasil penelitian dapat diharapkan memberikan contoh langsung salah satu

penerapan dan manfaat Teknologi Informasi di kehidupan sehari-hari, serta

menyederhanakan dan mempermudah pengelolaan akademik sekolah dan

mempercepat pelayanan terhadap wali siswa maupun siswa itu.

2. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini dapat membantu siswa terhadap pengenalan aplikasi

sistem komputer lebih dini dan siswa mengerti manfaat dan pentingnya menguasai

teknologi tinggi, sehingga membantu penalaran dan kreasi siswa khususnya

dibidang ilmu Teknologi Informasi (IT).

3. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan atau referensi bagi pihak lain

yang memerlukan untuk penelitian lebih lanjut.

1.4.2 Kegunaan Akademis

1. Kegunaan akademis bagi jurusan sistem informasi sebagai sumbangsih

pemikiran ilmiah dari ilmu yang telah didapat di jurusan tersebut, khususnya

dalam penyajian program yang di buat.

(18)

pengalaman agar dapat mengaplikasikan teori yang dimiliki untuk mencoba

menganalisis fakta, gejala, dan peristiwa yang terjadi secara ilmiah dan objektif

sehingga dapat ditarik kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.

3.Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi kajian

yang lebih komrehensif dan pengembangan ilmu sistem informasi, khususnya

mengenai perancangan sistem informasi akademik berbasis client server di

SMA Negeri 13 Bandung.

4.Bagi pembaca, penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pemikiran

(brainstorming) untuk dijadikan bahan kajian lebih lanjut lagi di masa yang akan

datang.

1.5 Batasan Masalah

Untuk menghindari penyimpangan dari maksud dan tujuan penulis tentang

aplikasi sistem jaringan informasi bersama antar sekolah ini, maka penulis

membuat batasan masalah yaitu :

1. Pembangunan sistem hanya menangani kegiatan akademik yaitu registrasi

siswa, pembagian kelas, penjadwalan untuk SMA Negeri 13 Bandung.

2. Pendataan siswa, dilakukan untuk siswa baru di SMA Negeri 13 Bandung.

Pembagian kelas, penjadwalan, hanya untuk siswa baru yang baru masuk dan

siswa lama daftar ke SMA Negeri 13 Bandung.yang berada di kelas X

(19)

9

1.6 Tempat dan Jadwal Penelitian

Dalam penelitian dan pengambilan data yang digunakan dalam

Perancangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Client Server dilakukan di

SMA Negeri 13 Bandung.Jalan Raya Cibeureum No: 52 Bandung. Penelitian

dilakukan mulai dari Maret 2014 sampai dengan April 2014. Untuk jadwal

penelitian secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

Sistematika penulisan laporan penelitian ini disusun untuk memberikan

gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan

(20)

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang penelitian, maksud dan

tujuan penelitian, batasan masalah, lokasi dan waktu penelitian serta sistematika

penulisan pada laporan penelitian ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab Landasan teori merupakan tinjauan pustaka, yang dijadikan teori dasar

analisis dan pengembangan sistem yang digunakan untuk menunjang penelitian,

teori-teori ini merupakan dasar-dasar pengetahuan yang digunakan dalam

penyusunan laporan skripsi Sistem Informasi Akademik Di SMA Negeri 13

Bandung Berbasis Client Server.

BAB IIIOBJEK DAN METODE PENELITIAN

Pada bab ini menambahkan tentang objek penelitian, yang meliputi sejarah

singkat perusahaan , visi misi perusahan, struktur organisasi perusahaan, serta data

yang di pergunakan untuk memecahkan masalah sistem yang sedang berjalan,

analisis kebutuhan terhadap sistem yang diusulkan dan perancangan sistem yang

berisikan model model penyelesaian masalah sistem lama dengan perancangan

(21)

11

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan hasil dari tahapan penelitian dari tahap desain,

Implementasi desain hasil testing dan implementasinya, baik secara perancangan

antarmuka, perancangan arsitektur jaringan sampai ke tahap melakukan

implementasi serta pengujian program.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan yang diperoleh dari hasil

implementasi dan pengujian sistem dari bab-bab yang telah dibuat, serta saran

atau masukan yang dapat digunakan untuk pengembangan selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

(22)

12

relevan, serta terkait dengan subjek dan permasalahan yang di bahas dalam

penyusunan proposal usulan penelitian, sehingga dapat menjadi dasar pemikiran

penulis dalam melakukan penelitian.

2.1 Aplikasi

Aplikasi adalah program atau software yang memiliki daya guna dalam

menyelesaikan pekerjaan. Menurut Dhanta (2009:32) aplikasi (application) adalah

software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan

tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel.

2.2 Sistem

Suatu organisasi atau lembaga dalam menjalankan kehidupannya akan

mempunyai sistem. Penggunaan suatu sistem akan menjadi suatu penggerak

organisasi atau lembaga untuk mencapai tujuannya. Secara sederhana sistem

merupakan kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang

(23)

13

2.2.1 Pengertian Sistem

Menurut Mc. Leod dalam Yakub (2012:1) sistem adalah sekelompok

elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai

tujuan.

Menurut M.J Alexander dalam Teguh Wahyono (2004:12)

menyatakan bahwa :

Sistem merupakan suatu group dari elemen-elemen baik yang berbentuk fisik

maupun non fisik yang suatu kumpulan saling berhubungan diantaranya dan

berinteraksi bersama-sama menuju satu atau lebih tujuan, sasaran atau akhir

dari sebuah sistem.

Menurut Jogiyanto (2005:1) sistem adalah suatu jaringan kerja dari

prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk

melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat diketahui bahwa sistem

merupakan suatu kesatuan rangkaian kerja yang saling berketerkaitan untuk

dapat menghasilkan sesuatu dari hasil rangkaian-rangkaian tersebut.

2.2.2 Karakteristik Sistem

Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini

merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana. Selain itu sebuah

sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa

(24)

Berikut ini adalah karakteristik menurut Hanif Al Fatta (2007:5) yang

dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya adalah batasan

(boundary), lingkungan (environment), masukan (input), keluaran (output),

komponen (component), penghubung (interface), dan penyimpanan (storage).

1. Batasan (boundary) : Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana

yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem.

2. Lingkungan (environment) : Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang

menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem.

3. Masukan (input) : Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari

lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.

4. Keluaran (output) : Sumber daya atau produk (informasi, laporan,

dokumen, tampilan layar komputer, barang jadi) yang disediakan oleh

lingkungan dalam suatu sistem.

5. Komponen (component) : Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu

sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi

(output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.

6. Penghubung (interface) : Tempat dimana komponen atau sistem dan

lingkungannya bertemu dan berinteraksi.

7. Penyimpanan (storage) : Area yang dikuasai dan digunakan untuk

penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan

(25)

15

komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan

memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama.

Berdasarkan pengertian diatas mengenai karakteristik sistem, maka

sebuah sistem itu harus memiliki ruang lingkup atau batasan sebagai satu

kesatuan yang komplek dan tidak dapat dipisahkan.

2.2.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Yakub (2012:4) menyatakan bahwa :

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi sistem

tersebut diantaranya adalah sistem tak tentu (probabilistic system), Sistem

abstrak (abstract system), Sistem fisik (physical system), Sistem tertentu

(deterministic system), Sistem tertutup (close system), dan Sistem terbuka

(open system).

1. Sistem tak tentu (probabilistic system), adalah suatu sistem yang kondisi

masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur

probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena

sistem arisan tidak dapat diprediksi dengan pasti.

2. Sistem abstrak (abstract system), adalah sistem yang berupa pemikiran atau

ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan

tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstract

(26)

3. Sistem fisik (physical system), adalah sistem yang ada secara fisik. Sistem

komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem

transportasi merupakan contoh physical system.

4. Sistem tertentu (deterministic system), adalah sistem yang beroperasi

dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat

dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem

komputer sudah diprogramkan, merupakan contoh deterministic system

karena program komputer dapat diprediksi dengan pasti.

5. Sistem tertutup (close system), sistem yang tidak bertukar materi,

informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan

tidak dipengaruhi oleh lingkungan, contoh reaksi kimia dalam tabung yang

terisolasi.

6. Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan

lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan

merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh

lingkungan.

Berdasarkan pengertian diatas mengenai klasifikasi sistem, maka

dapat disimpulkan bahwa sebuah sistem memiliki klasifikasi yang

(27)

17

2.3 Informasi

Informasi sangat dibutuhkan agar dapat mengetahui keakuratan data yang

dihasilkan. Informasi ibarat data yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi,

informasi ini sangat penting dalam pengambilan keputusan didalam suatu

organisasi.

2.3.1 Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:8) dalam Ramdan Sastra (2010:169) informasi

adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi

yang menerimanya.

Menurut Latief Arda (2010:205) informasi adalah hasil dari pengolahan data

yang digunakan untuk memperbaharui pengetahuan yang telah ada sebelumnya.

Menurut Yakub (2012:8) informasi merupakan data yang telah diproses

sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang

menggunakannya.

Berdasarkan uraian definisi-definisi informasi yang telah dikemukakan diatas,

penulis menarik garis besar tentang informasi yaitu kumpulan data-data yang

diolah sedemikian rupa sehingga dapat memberikan arti dan manfaat sesuai

(28)

2.3.2 Karakteristik Informasi

Menurut Yakub (2012:13) menyatakan bahwa :

Untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen dalam suatu

organisasi atau perusahaan, maka manajemen membutuhkan informasi yang

berguna. Untuk tiap-tiap tingkatan manajemen dengan kegiatan yang

berbeda-beda, dibutuhkan informasi yang berbeda-beda pula.

Karakteristik informasi ini antara lain :

1. Kepadatan informasi, untuk manajemen tingkat bawah karakteristik

informasinya adalah terperinci (detail) dan kurang padat, karena digunakan

untuk pengendalian operasi. Sedangkan untuk manajemen yang lebih

tinggi tingkatannya, mempunyai karakteristik informasi yang semakin

tersaring, lebih ringkas dan padat.

2. Luas informasi, manajemen bawah karakteristik informasi adalah terfokus

pada suatu masalah tertentu, karena digunakan oleh manajer bawah yang

mempunyai tugas yang khusus. Untuk manajer tingkat tinggi karakteristik

informasi yang semakin luas, karena manajemen atas berhubungan dengan

masalah yang luas.

3. Frekuensi informasi, manajemen tingkat bawah frekuensi informasi yang

diterimanya adalah rutin, karena digunakan oleh manajer bawah yang

mempunyai tugas yang terstruktur dengan pola yang berulang-ulang dari

waktu ke waktu. Manajemen tingkat tinggi frekuensi informasinya adalah

(29)

19

berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak terstruktur yang pola

dan waktunya tidak jelas.

4. Akses informasi, level bawah membutuhkan informasi yang periodenya

berulang-ulang sehingga dapat disediakan oleh bagian sistem informasi

yang memberikan dalam bentuk laporan periodic. Dengan demikian akses

informasi tidak dapat secara online tetapi dapat secara off line. Sebaliknya

untuk level lebih tinggi, periode informasi yang dibutuhkan tidak jelas

sehingga manajer-manajer tingkat atas perlu disediakan akses online untuk

mengambil informasi kapan pun mereka membutuhkannya.

5. Waktu informasi, manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan

adalah informasi historis, karena digunakan oleh manajer bawah didalam

pengendalian operasi yang memeriksa tugas-tugas rutin yang sudah terjadi.

Untuk manajemen tingkat tinggi waktu informasi lebih ke masa depan

berupa informasi prediksi karena digunakan untuk pengambilan keputusan

strategik yang menyangkut nilai masa depan.

6. Sumber informasi, karena manajemen tingkat bawah lebih berfokus pada

pengendalian internal perusahaan, maka manajer-manajer tingkat bawah

lebih membutuhkan informasi dengan data yang bersumber dari internal

perusahaan sendiri. Manajer tingkat atas lebih berorientasi pada masalah

perencanaan strategik yang berhubungan dengan lingkungan luar

perusahaan. Karena itu membutuhkan informasi dengan data yang

(30)

Berdasarkan uraian-uraian tentang karakteristik informasi yang telah

dikemukakan diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa sebuah informasi

mempunyai karakter yang berbeda-beda tergantung dari informasinya serta

memiliki fungsi yang berbeda-beda juga sesuai dengan level manajemen

tingkat bawah dan manajemen tingkat tinggi.

2.3.3 Siklus Informasi

Menurut Yakub (2012:11) siklus informasi (information cycle) atau

siklus pengolahan data (data processing cycle) adalah gambaran secara umum

mengenai proses terhadap data sehingga menjadi informasi yang bermanfaat

bagi pengguna.

Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya,

perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau yang dibutuhkan

dalam menghasilkan informasi. Menurut Jogiyanto dalam Yakub (2012:11)

siklus informasi digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Siklus Informasi

(31)

21

2.4 Sistem Informasi

Menurut O’Brian dalam Yakub (2012:17) menyatakan bahwa :

Sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari

orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan

komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan

menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Menurut Yakub (2012:17) menyatakan bahwa :

Sistem informasi merupakan sistem pembangkit informasi, kemudian dengan

integrasi yang memiliki antarsubsistem, maka sistem informasi akan mampu

menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan

manajemen yang membutuhkannya.

Menurut Latief Arda (2010:7) menyatakan bahwa :

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan

kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan

pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi yang penting,

memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan

yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan

menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.

Berdasarkan uraian definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

(32)

melalui kombinasi atau kumpulan komponen-komponen dalam sebuah organisasi

untuk manghasilkan informasi yang berkualitas, tepat, cepat serta dapat membantu

dalam pengambilan keputusan.

2.4.1 Komponen Sistem Informasi

Menurut Yakub (2012:20) menyatakan bahwa :

Komponen sistem informasi disebut dengan istilah block bangunan (building

block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input

block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi

(technology block), dan basis data (database block).

1. Blok masukan (input block), input memiliki data yang masuk ke dalam

sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang

dimasukkan.

2. Blok model (model block), block ini terdiri dari kombinasi prosedur logika

dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang

tersimpan di basis data.

3. Blok keluaran (output block), produk dari sistem informasi adalah keluaran

yang merupakan informasi berkualitas dan dokumentasi yang berguna

untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok teknologi (technology block), blok teknologi digunakan untuk

menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan

(33)

23

dari tiga bagian utama, yaitu; teknisi (brainware), perangkat lunak

(software) dan perangkat keras (hardware).

5. Basis data (database block), basis data merupakan kumpulan data yang

saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat

keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk

memanipulasinya.

2.4.2 Pengendalian Sistem Informasi

Pengendalian sistem informasi merupakan bagian yang tak dapat

dipisahkan dari pengelolaan sistem informasi, bahkan melaksanakan fungsi

yang sangat penting karena mengamati setiap tahapan dalam proses

pengelolaan informasi. Ada beberapa keterampilan untuk mengelola

pengendalian sistem informasi, yaitu kemampuan mengendalikan kegiatan

perencanaan informasi, kemampuan mengendalikan proses transformasi

informasi, kemampuan mengendalikan organisasi pelaksana sistem informasi

dan kemampuan-kemampuan kegiatan koordinasi.

2.5 Pengertian Akademik

Menurut Haryanto dalam kamus bahasa indonesia (2000:22) akademik

berasal dari kata akademis yang berarti lembaga pendidikan tinggi yang bersifat

ilmiah.

Dari pengertian akademik, pengertian sistem, dan pengertian informasi

diatas maka penulis mengambil kesimpulan mengenai pengertian sistem informasi

(34)

fisik maupun non fisik dan prosedur yang saling berhubungan satu sama lain

menjadi satu kesatuan dan bekerja sama untuk mengolah data akademik menjadi

informasi yang berguna bagi pemakainya.

Secara umum data-data yang diolah oleh sistem informasi akademik pada

suatu sekolah meliputi data siswa, data guru, data jadwal mata pelajaran, data

nilai, data registrasi siswa, dan data-data lain yang berhubungan dengan proses ke

akademikan dari mulai proses pendaftaran sampai kelulusan. Dalam

mengembangkan sistem akademiknya setiap lembaga pendidikan mempunyai

kebijakan tersendiri dan dapat mendukung proses akademik di lembaga

pendidikan tersebut. Sehingga proses pengolahan data akademik lembaga

pendidikan yang satu dengan lembaga pendidikan yang lain akan berbeda.

2.6 Pengertian Sistem Informasi Akademik

Kata akademik berasal dari bahasa Yunani yakni academos yang berarti

sebuah taman umum (plasa) di sebelah barat laut kota Athena. Nama Academos

adalah nama seorang pahlawan yang terbunuh pada saat perang legendaris Troya.

Pada plasa inilah filosof Socrates berpidato dan membuka arena perdebatan

tentang berbagai hal. Tempat ini juga menjadi tempat Plato melakukan dialog dan

mengajarkan pikiran-pikiran filosofisnya kepada orang-orang yang datang.

Sesudah itu, kata acadomos berubah menjadi akademik, yaitu semacam tempat

perguruan. Para pengikut perguruan tersebut disebut academist, sedangkan

perguruan semacam itu disebut academia. Berdasarkan hal ini, inti dari pengertian

(35)

25

gagasan, pemikiran, ilmu pengetahuan, dan sekaligus dapat mengujinya secara

jujur, terbuka, dan leluasa. Sistem Informasi Akademik adalah suatu komponen

yang memberikan layanan informasi berupa data yang berhubungan dengan

proses akademik. Sistem Informasi Akademik adalah tiang utama dalam mengatur

segala hal yang berkaiatan dengan penyelenggaraan pembelajaran maupun hal-hal

yang mendukungnya. Akademik merupakan suatu kegiatan yang berhubungan

dengan kegiatan belajar mengajar. Akademik merupakan bagian dari sistem

pendidikan.

2.7 Sistem Client Server

Sistem Client Server berjalan setidaknya pada dua sistem komputer yang

berbeda, satu sebagai server dan satu sebagai client. Client umumnya berupa

sebuah komputer desktop yang terhubung dalam satu jaringan dimana biasanya

komputer client akan mengeluarkan suatu permintaan kepada komputer server dan

server kemudian menjalankan permintaan tersebut dan mengirimkan kembali

suatu informasi kepada client tersebut, maka dari komputer server setidaknya

memiliki kemampuan tinggi untuk dapat melayani keinginan client dan biasanya

pada suatu jaringan komputer client tidak hanya satu.

Keunggulan Client Server :

1. Kecepatan akses lebih tinggi karena fasilitas jaringan dan pengolahannya

dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani

(36)

2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat

seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang

mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.

Kelemahan Client Server :

1. Biaya operasional yang relatif mahal

2. Diperlukannya adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih

untuk ditugaskan sebagai server.

3. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server, bila server mengalami

(37)

27

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk merancang suatu sistem informasi

akademik berbasis client server pada SMA Negeri 13 Bandung yang beralamat di

Jln.Raya Cibeureum No 52 Bandung.

3.2.1 Sejarah Singkat Sekolah

Keberadaan SMA Negeri Cimindi Bandung tidak terlepas dari

keberadaan SMA Negeri 7 Bandung di jalan lengkong kecil Bandung.

Persiapan SMA Negeri Cimindi sebagai filial SMA Negeri 7 Bandung tersebut

didirikan dengan surat keputusan nomor 0467/01977 pada tanggal 24 oktober

1977, pada mulanya kegiatan SMA Negeri Cimindi berlokasi di SMA Negeri 7

Bandung, tetapi pada tanggal 29 september berpindah ke lokasi SMA Negeri

Cimindi yang sekarang yakni di Jln.Raya Cibeureum No 52 Bandung.

Berdasarkan surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan RI nomor

035/0/1977 tangal 7 maret 1977 tentang perubahan Nomenklatur SMA menjadi

SMU serta Organisasi dan tata kerja SMU, maka SMA Negeri Cimindi Kodya

(38)

3.2.2 Visi dan Misi Sekolah

Visi

1. SMA Negeri 13 Bandung menjadi sekolah yang ‘ Berseri ‘

2. Berprestasi, Sehat dan religious

Misi

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat, indah, dan nyaman.

3. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan.

4. Meningkatkan sarana-prasarana penunjang pendidikan.

5. Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, kompetitif dan unggul.

6. Meningkatkan pembelajaran berbasis IT.

7. Mengembangkan pembelajaran berbasis Bahasa inggris.

8. Meningkatkan budaya belajar, bekerja, dan disiplin.

9. Mengembangkan potensi, minat, dan bakat siswa melalui pengembangan

diri.

10.Meningkatkan pembinaan dan keikutsertaan dalam berbagai lomba

akademik (olimpiade) dan non akademik (ekstra kurikuler).

(39)

29

3.2.3 Sruktur Organisasi di SMA Negeri 13 Bandung

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 13 Bandung

3.2.4 Deskripsi Tugas di SMANegeri 13 Bandung

A. Ketua Komite Sekolah

Ketua Komite Sekolah bertugas menyelenggarakan rapat-rapat komite,

merumuskan dan menetapkan visi dan misi, menyusun standar pelayanan

pembelajaran, membangun kerjasama dengan pihak luar sekolah,

(40)

B. Kepala Sekolah

Kepala sekolah mempunyai tugas menyusun perencanaan, mengorganisasikan

kegiatan, mengarahkan kegiatan, melaksanakan pengawasan, melakukan evaluasi

terhadap kegiatan, menentukan kebijaksanaan, memimpin rapat, mengambil

keputusan, mengatur proses belajar.

C.Kepala Tata Administrasi Sekolah

Kepala Tata Administrasi Sekolah mempunyai tugas mengkoordinir dan

melaksanakan Ketatausahaan Sekolah serta bertanggung jawab kepada Kepala

Sekolah meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini :

1. Penyusunan program tata usaha sekolah

2. Penyusunan administrasi keuangan

3. Penyusunan administrasi kepegawaian

4. Penyusunan administrasi perlengkapan

5. Pelaksanaan administrasi siswa

6. Pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana

7. Pelaksanaan administrasi kurikulum

8. Penyajian Data/Statistik Sekolah

D.Staff Tata Usaha

Melaksanakan Tugas-tugas yang telah direncanakan dan disusun oleh Kepala

(41)

31

E.Wakasek Kurikulum

Mempersiapkan rapat-rapat guru, menelaah, mempelajari dan menguasai

kurikulum yang sedang berlaku, membagi tugas guru, memberi arahan pembuatan

program-program, merencanakan dan melaksanakan ulangan harian, akhir

semester, pembagian rapot dan kenaikan kelas, menyusun jadwal pelajaran,

mengevaluasi hasil belajar, melaksanakan kegiatan ulangan blok, ulangan akhir

semester dan UAN, mengusahakan peningkatan mutu pelajaran.

F.Wakasek Kesiswaan

Merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan penerimaan

siswa baru, mempersiapkan MOS, membina dan memantau kegiatan OSIS,

merencanakan dan mengadakan pembentukan pengurus OSIS baru, menyiapkan

pelatihan pengurus OSIS, menyiapkan pembinaan OSIS, meningkatkan kegiatan

ekstrakurikuler, mempersiapkan dan melaksanakan upacara bendera, menegakkan

terwujudnya dan terlaksananya Tata Tertib Sekolah, menangani berbagai bentuk

pelanggaran peraturan sekolah oleh siswa, memberi jalan keluar bagi siswa yang

bermasalah, memberi penyuluhan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar,

merencanakan dan menyelenggarakan kegiatan pembiasaan, memasyarakatkan

(42)

G.Wakasek Sarana dan Prasarana

Memelihara dan mengawasi barang-barang inventaris sekolah, mengusulkan

kepada Kepala Sekolah tentang barang-barang, bangunan dan gedung yang perlu

diperbaiki, ditambah, dibeli, diganti atau dihapuskan, menerima dan

memanfaatkan barang-barang yang diterima dari pihak-pihak tertentu.

H.Wakasek Humas

Mempersiapkan pembentukan Komite Sekolah, mempersiapkan rapat-rapat

pengurus Komite Sekolah, mempersiapkan dan mengatur pertemuan dengan orang

tua siswa/wali siswa dalam rangka penyampaian program sekolah,

mempersiapkan dan mengatur pertemuan Keluarga Besar Sekolah dengan

masyarakat sekitar dalam rangka perayaan keagamaan, misalnya : Hari Raya Idul

Fitri, mengikuti kegiatan/lomba yang diadakan masyarakat sekitar,

mempersiapkan, mengatur dan mengadakan kegiatan pertandingan antar sekolah,

menjalin hubungan dengan instansi dan perusahaan-perusahaan yang ada di

sekitar sekolah, menjalin hubungan dengan lembaga pendidikan lain.

I.Koordinator B.K

Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian

dengan lingkungan pendidikan, masyarakan maupun lingkungan kerja.

J.Pengelola Perpustakaan

(43)

33

K.Pengelola Lab IPA

Bertugas mengelola seluruh urusan Lab IPA.

L.Wali Kelas

Mengenal siswa dikelasnya, menjadi tempat pengaduan siswa dan orangtua

siswa, menjadi motivator bagi siswa, berperan sebagai orang tua siswa, mencatat

hasil belajar siswa, mengadakan hubungan dengan orangtua siswa dalam

pembinaan siswa, mengunjungi orangtua/wali siswa bila perlu.

M.Guru

Bertanggungjawab atas pencapaian target kurikulum dan daya serap,

mencatat dan melaporkan hasil belajar siswa, membantu dan menanggulangi

siswa yang kesulitan belajar, bersedia mengganti guru yang tidak hadir,

memberikan ulangan harian min. 3 X per semester.

N.Siswa-siswi

Melaksanakan tugasnya sebagai pelajar yaitu memuntut ilmu dan

melaksanakan tata tertib sekolah.

3.2 Metode Penelitian

Metode Penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan ilmiah yang terbagi

dalam suatu mekanisme, teknik atau cara dalam mencari atau mengumpulkan data

(44)

sendiri adalah untuk mencarikan penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan

yang dihadapi serta memberikan alternatif kemungkinan-kemungkinan yang dapat

digunakan untuk pemecahan masalah.

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif

Menurut Whintney (1960:63) menyatakan bahwa :

Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.Penelitian

deskriptif mempelajarai masalah-masalah dalam masyarakat serta tatacara yang

berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang

hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta

proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian, agar penelitian dapat berjalan secara

sistematis maka diperlukanya metode penelitian yang tepat sesuai kondisi

permasalahan yang akan teliti. Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif

dan penelitan tindakan (action search) dalam melakukan penelitian. Termasuk

pada penelitian yang dilakukan penulis di SMA Negeri 13 Bandung ini.

Penelitian deskriptif ialah penelitian yang mempelajari masalah dalam

masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap,

pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena,

pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat. Peneliti

(45)

35

Penelitian tindakan (action research) ialah penelitian yang bertujuan untuk

mengembangkan keterampilan-keterampilan baru, cara pendekatan baru, atau

produk pengetahuan yang baru dan untuk memecahkan masalah dengan

penerapan langsung di dunia aktual/lapangan.

3.2.2 Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan proses penelitian ini sumber data yang digunakan adalah

sumber data primer yaitu sumber data yang diperoleh melalui proses pengamatan

(observasi) disertai dengan wawancara tanya jawab, dan juga dengan

menggunakan sumber data sekunder yaitu dokumentasi dari hasil pendataan yang

ada pada sekolah SMAN 13 Bandung.

3.2.2.1 Sumber Data Primer (Observasi, Wawancara)

1. Pengamatan Langsung / Observasi (observation)

Merupakan teknik dalam pengumpulan data yang dilakukan melalui sebuah

aktivitas dengan maksud untuk memahami secara langsung terhadap fenomena

yang sedang terjadi pada sebuah instansi maupun perusahaan. Dalam penelitian

ini, penulis melakukan pengamatan langsung (observasi) di salah satu sekolah

yaitu SMAN 13 Bandung yang beralamat di Jln. Raya Cibeureum No 52

Bandung. Dalam proses observasi, peneliti mengamati langsung alur kerja

pendataan siswa yang dilakukan oleh staf tata usaha dimana mereka

mengumpulkan data-data siswa berupa dokumen dan berkas siswa tersebut yang

(46)

Peneliti juga mengamati proses pembagian kelas yang dilakukan secara manual,

dimana pengklasifikasiannya masih berdasarkan data siswa yang berasal dari

berkas-berkas siswa tersebut. Peneliti juga mengamati proses pembuatan jadwal

pelajaran yang dilakukan secara manual dengan menentukan dan mencocokan

data jadwal dengan guru yang bersangkutan.

2. Wawancara (interview)

Dalam mendapatkan informasi mengenai kebutuhan-kebutuhan

perancangan perangkat lunak, penulis melakukan wawancara secara langsung

maupun tidak langsung kepada pihak-pihak sekolah SMAN 13 Bandung. Proses

wawancara ini, dilakukan langsung kepada Kepala Sekolah DR.YENI GANTINI

M.pd untuk mengetahui informasi tentang Sistem Informasi yang dipakai di

sekolah tersebut, kelebihan maupun kekurangan sistem yang sedang berjalan

dalam pengolahan data akademik sekolah. Selain kepada beliau, wawancara ini

juga dilakukan kepada Ibu DRA TUTI HERAWATI, selaku Wakasek Humas di

SMA Negeri 13 Bandung dan Bapak DRS.DENI PRADANA.S.KOM.dan Ibu

DRA.ETI SETIAWATI selaku Pembimbing di SMA Negeri 13 Bandung untuk

mengetahui lebih jelas tentang sistem informasi yang dipakai beserta harapan

sistem yang diinginkan seperti apa dan harus bagaimana. Tidak lupa juga penulis

juga melakukan wawancara langsung terhadap siswa untuk mengetahui apa

kelebihan dan kekurangan mengenai sistem informasi yang dipakai oleh sekolah

(47)

37

sebagai alat untuk pemenuhan kebutuhan informasi sekolah yang seharusnya

seperti apa.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ( Dokumentasi)

Suatu teknik pengumpulan data-data dan informasi yang diperlukan yang

diperoleh dari sekolah bersangkutan yaitu SMAN 13 yang tentunya disertai izin

dari pihak yang bersangkutan.Selain itu juga mengumpulkan data-data yang

memiliki keterkaitan dengan pemecahan masalah dari sumber lainnya.

Adapun data yang berasal dari sumber data sekunder diperoleh dengan

teknik dokumentasi. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara

mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian.

Dalam hal ini, dokumen-dokumen yang diperoleh dianalisis sehingga diperoleh

data-data yang sesuai untuk kegiatan pengembangan sistem informasi, yaitu :

1. Data Siswa

2. Data Guru

3. Data Mata pelajaran

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam melakukan perancangan sistem, diperlukannya suatu metodologi

yang dapat dijadikan rujukan dalam melakukan perancangan sistem sehingga

tahapan demi tahapan proses dalam melakukan perancangan menjadi lebih teratur

(48)

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang akan digunakan dalam penyusunan

tugasakhir ini adalah pendekatan terstruktur. Dimana metode pendekatan ini

berfungsiuntuk mengetahui bagaimana menggunakan alat-alat dan peraturan

peraturanuntuk melengkapi satu atau lebih tahapan-tahapan

pengembangan sisteminformasi. Selain itu tujuan dari pendekatan terstruktur

adalah diharapkan padaakhir pengembangan perangkat lunak dapat memenuhi

kebutuhan user, dilakukantepat waktu, tidak melampaui anggaran biaya, mudah

dipergunakan, mudahdipahami serta mudah untuk dirawat. Adapun alat yang

dipergunakan dalammetode terstruktur ini berupa , Diagram Konteks(Context

Diagram), DFD (Data Flow Diagram), Kamus Data (Data Dictionary),ERD

(Entity Relational Diagram), dan Normalisasi yang berorientasi pada prosesdan

data.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak untuk

membangun sistem informasi ini yaitu metode prototype, yang mana prototype

merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan

pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap, metode

prototype juga membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi cepat

dan lebih mudah, dimana tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan adalah

(49)

39

Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype

1. Identifikasi Kebutuhan Sistem

Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah sistem

informasi, dimana antara pemakai sistem (user) dalam pengembangan sistem

bertemu. User menjelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun

oleh pengembangan sistem.

2. Membuat Prototype

Setelah menganalisa sistem yang akan dikembangkan serta

kebutuhan-kebutuhan sistem yang akan dibangun, pengembangan sistem mulai membuat

(50)

3. Menguji Prototype

Setelah tahap pembuatan prototype selesai, kemudian pengembang

sistem dan user melakukan pengujian program agar program dapat digunakan

sesuai dengan kebutuhan, dan user memberikan saran atau masukan bila

terdapat kekurangan pada program.

4. Memperbaiki Prototype

Pada tahap ini pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi

sesuai dengan masukan atau saran dari user.

5. Mengembangkan Prototype

Pada tahap ini pengembang sistem menyelesaikan sistem yang telah

dibuatnya sesuai dengan masukan atau saran terakhir dari pemakai sistem.

Kelebihan dan kelemahan dari penggunaan metode prototype ini

adalahsebagai berikut :

1. Pendefinisian kebutuhan pemakai menjadi lebih baik karena keterlibatan

pemakai yang lebih insentif.

2. Meningkatkan kepuasan pemakai dan mengurangi resiko pemakai tidak

menggunakan sistem mengingat keterlibatan mereka yang sangat tinggi

sehingga sistem memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih baik.

3. Mempersingkat waktu pengembangan.

4. Memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototype, kesalahan

(51)

41

5. Pemakai memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam meminta

perubahan-perubahan.

6. Menghemat biaya.

Kelemahan - kelemahan dari prototype yaitu :

1. Prototype hanya bisa berhasil jika pemakai bersungguh-sungguh dalam

menyediakan waktu dan pikiran untuk mngerjakan prototype.

2. Kemungkinan dokumentasi terabaikan karena pengembang lebih

berkonsentrasi pada pengujian dan pembuatan prototype.

3. Mengingat target waktu target yang pendek, ada kemungkinan sistem yang

dibuat tidak lengkap dan bahkan sistem kurang teruji.

4. Jika terlalu banyak proses pengulangan dalam membuat prototype, ada

kemungkinan pemakai menjadi jenuh dan memberikan rekaksi yang

negatif.

5. Apabila tidak terkelola dengan baik, prototype menjadi tak pernah

berakhir, hal ini disebabkan permintaan terhadap perubahan terlalu mudah

untuk dipenuhi.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

1. Flow Map

Suatu flowmap digambarkan sebagai pemetaan hubungan antara

bagian-bagian kerja melalui dokumen, baik berupa laporan maupun formulir. Flow Map

(52)

akanmenggerakkan sistem. Setelah diketahui bagian-bagian yang terlibat dalam

sistem, maka akan diketahui berapa jumlah entitas yang terkait dengan sistem

yang dianalisis dan dirancang.

2. Diagram Konteks

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:64) dalam buku Analisis dan

Desain Sistem Informasi diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu

proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks

merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem

atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem.

Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam

diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram

konteks. Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang

akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi “siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa

saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem.”

3. Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:64) dalam buku Analisis dan

Desain Sistem Informasi DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi

pengembangan sistem yang terstruktur (structured analysis and design) yang dapat

(53)

43

Simbol-simbol yang digunakan pada DFD yaitu sebagai berikut :

A. External entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem)

B. Data flow (arus data)

C. Process (proses)

D. Data storage (simpanan data)

4. Kamus Data

Kamus data atau data dictionary adalah katalog fakta tentang

dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.Dengan

menggunakan kamus data analisis sistem dapat mendefinisikan data yang

mengalir di sistem dengan lengkap.Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem

dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem.

5. Perancangan Basis Data

A. Normalisasi

Menurut Fathansyah (2007:39-68) normalisasi merupakan proses

pengelompokkan data elemen menjadi tabel yang menunjukkan entity dan

relasinya. Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi yang akan

menguji data sampai tidak ada kesulitan dalam pengoperasian. Apabila ada

kesulitan pada pengujian tersebut, maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa

tabel lagi atau dengan kata lain perancangan belumlah mendapat database yang

(54)

Adapun bentuk-bentuk normalisasi adalah sebagai berikut :

a. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada

keharusan mengikuti suatu format tertentu, bisa berupa data tidak lengkap atau

terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya. Tahap

untuk memperoleh bentuk tidak normal dilakukan dengan menuliskan semua data

yang akan direkam, bagian yang double tidak perlu dituliskan.

b. Bentuk normal pertama (First Normal Form)

Kumpulan data dibentuk menjadi bentuk normal kesatu dengan

memisah-misahkan data pada field-field yang tepat dan bernilai atomic (tidak ada set atribut

berulang-ulang atau atribut bernilai ganda), juga seluruh record harus lengkap

adanya.

c. Bentuk normal kedua (Second Normal Form)

Pembentukan normal kedua dengan mencari kunci field yang dapat

dipakai sebagai patokan dalam pencarian data dan memiliki sifat yang unik.

Bentuk normal kedua ini mengandaikan bahwa bentuk data telah memenuhi

kriteria bentuk normal pertama. Atribut bukan kunci haruslah bergantung

(55)

45

d. Bentuk normal ketiga(Third Normal Form)

Bentuk normal ketiga mempunyai syarat setiap tabel tidak mempunyai

field yang bergantung transitif, namun harus bergantung penuh pada kunci utama.

Dengan demikian, relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut

bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap atibut

bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key dan primary key secara

menyeluruh.

B. Tabel Relasian

a. Relasi satu ke satu (one to one)

Relasi jenis ini terjadi jika kejadian diantara dua entitas yang berhubungan

hanya memungkinkan terjadi sebuah kejadian atau transaksi pada kedua entitas.

Secara lebih teknis, jika nilai yang digunakan sebagai penghubung pada entitas

pertama hanya dimungkinkan muncul satu kali saja pada entitas kedua yang saling

berhubungan. Sebagai contoh, satu orang pegawai hanya dimungkinkan memiliki

satu departemen

b. Relasi satu ke banyak (one to many)

Relasi banyak ke satu (many to one) atau satu ke banyak (one to many)

Relasi jenis ini terjadi jika kejadian diantara dua entitas yang berhubungan terjadi

satu kali dalam entitas pertama dan dapat terjadi lebih dari satu kali

(56)

memiliki sebuah departemen, sebaliknya sebuah departemen dapat dimiliki oleh

lebih dari satu orang pegawai.

c. Relasi banyak ke banyak (many to many)

Relasi jenis ini terjadi jika kejadian diantara dua entitas yang berhubungan

memungkinkan terjadi lebih dari satu kali dalam entitas pertama dan entitas

kedua. Sebagai contoh, lebih dari satu mahasiswa dapat mengikuti lebih dari satu

mata kuliah.

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian software menggunakan black box. Black-box sering disebut

juga dengan pengujian tingkah laku (behavioral testing), yang lebih terfokus

kepada kebutuhan fungsional dari perangkat lunak. Pengujian Black-Box

memungkinkan pembuat perangkat lunak untuk menentukan kondisi yang terjadi

untuk suatu masukan yang akan menjalankan semua kebutuhan fungsional dari

perangkat lunak yang di buat.

Pengujian Black-Box dilakukan untuk menentukan beberapa macam

kesalahan yaitu:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.

2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

4. Kesalahan kinerja.

(57)

47

Pengujian ini dilakukan pada tahap akhir dalam membuat perangkat lunak,

tidak seperti pengujian White-Box yang dilakukan di awal pembuatan. Hal

tersebut dikarenakan pengujian Black-Box dengan sengaja menghiraukan struktur

kendali dimana perhatian lebih diutamakan pada domain informasi.

Untuk itu dalam pengujian software di SMA Negeri 13 Bandung ini, saya

selaku peneliti menggunakan pengujian Black-Box dimana suatu aplikasi akan

teruji dengan baik untuk mendemonstrasikan bahwa fungsi software beroperasi,

input dengan baik diterima, output dihasilkan dengan benar, dan integritas

informasi eksternal terjaga.

3.3 Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis sistem merupakan suatu tahap pemahaman proses yang bertujuan

untuk mengetahui proses apa saja yang terlibat di dalam sistem, bagaimana kerja

dari setiap proses yang terlibat didalam sistem, dan hubungan suatu proses dengan

proses yang lainnya. Dari pemahaman proses tersebut maka dapat dilakukan suatu

evaluasi dan usulan terhadap sistem yang ada, untuk dikembangkan lebih lanjut.

Dalam analisis sistem akan dibahas mengenai analisis dokumen, analisis prosedur,

flowmap, diagram konteks, data flow diagram sistem informasi akademik yang

(58)

3.3.1 Analisis Dokumen

Dalam sistem informasi akademik ini akan menganalisa dokumen yang

digunakan didalam sistem informasi akademik berbasis client server di SMA

Negeri 13 Bandung yaitu :

1. Form Registrasi Siswa

Deskripsi : Formulir biodata siswa

Fungsi : Untuk diinputkan kedalam data siswa

Rangkap : Satu

Sumber : Kesiswaan

Ditujukan : Kesiswaan

Atribut : NIS, Nama Lengkap, Agama, Alamat lengkap, AsalSekolah,

Alamat Lengkap Sekolah,Nama Orang Tua/Wali, Pekerjaan,

Alamat lengkap, Kewarganegaraan, Agama, Hubungan dengan

wali, Jenis Kelamin, Tempat Tanggal Lahir.

2. Form Pembagian Kelas dan Wali Kelas

Deskripsi : Form pembagian Kelas dan Wali kelas

Fungsi : Untuk diinputkan kedalam Data Guru

Rangkap : Dua

Sumber : Guru

Ditujukan : Kesiswaan

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 13 Bandung
Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype
Gambar 3.3 Flowmap Registrasi Siswa yang sedang berjalan
Gambar 3.4 Flowmap Pembagian Kelas dan Wali Kelas yang sedang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk meningkatkan kinerja dalam hal pelayanannya SMK Bina Sarana Cendekia (BSC) Bandung, berkeinginan mengubah pola pengolahan data Sistem Informasi Akademik

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi yang dikembangkan oleh penulis yaitu sistem informasi pembayaran administrasi sekolah berbasis client/server di

Dari laporan yang berjudul Sistem Informasi Pengolahan Data Agenda Kelas di SMA Negeri 3 Bandung ini, untuk merancang dan membuat aplikasi tersebut dengan menggunakan

Maksud penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat sistem informasi pelayanan dan pemesanan produk berbasis client server pada Provider Clothing, sehingga

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi akademik di SMA Nasional Bandung guna memberikan kemudahan bagi pihak sekolah dalam proses akademik

Sehingga penulis berinisiatif mengembangkan sistem informasi akademik berbasis web di SMP Negeri 44 Bandung yang mana bertujuan untuk memberikan informasi yang akurat

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana membuat sistem informasi manajemen asrama sekolah berbasis client server

Dalam penulisa ini, penulis bertujuan untuk merancang Sistem Informasi Akademik SMA Taman Siswa Medan berbasis web,untuk mempermuda dan mempercepat proses dalam penaganaan