SISTEM INFORMASI AKADEMIK
DI SMA NEGERI 13 BANDUNG
BERBASIS
CLIENT SERVER
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Stevanus
1.05.10.595
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
vi
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... .iii
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR SIMBOL ... xiv
BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2.Identifkasi Rumusan Masalah ... 5
1.2.1. Identifikasi Masalah ... 5
1.2.2. Rumusan Masalah ... 5
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6
1.3.1. Maksud Penelitian ... 6
1.3.2. Tujuan Penelitian ... ..6
1.4.Kegunaan Penelitian ... 7
1.4.1. Kegunaan Praktis ... 7
1.4.2. Kegunaan Akademis ... 7
1.5.Batasan Masalah ... 8
vii
1.7.Sistematika Penulisan ... 9
BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi.. ... 12
2.2 Sistem ... 12
2.2.1 Pengertian Sistem ... 13
2.2.2 Karakteristik Sistem ... 13
2.2.3 Klasifikasi Sistem .. ... 15
2.3 Informasi ... 17
2.3.1 Pengertian Informasi ………...…………17
2.3.2 Karakteristik Informasi………... 18
2.3.3 Siklus Informasi………. 20
2.4 Sistem Informasi……….. 21
2.4.1 Komponen Sistem Informasi……….. 22
2.4.2 Pengendalian Sistem Informasi……….. 23
2.5 Pengertian Akademik……….……. 23
2.6 Pengertian Sistem Informasi Akademik………. 24
2.7 Sistem Client Server……… 25
BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 27
3.2.1. Sejarah Singkat Sekolah ... … 27
viii
3.2.1. Desain Penelitian ... 34
3.2.2. Metode Pengumpulan Data ... 35
3.2.2.1. Sumber Data Primer (Observasi, Wawancara) ... 35
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder (Dokumentasi) ... 37
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 37
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 38
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 38
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 41
1) Flow Map ... 41
2) Diagram Konteks ... 42
3) Data Flow Diagram ... 42
4) Kamus Data ... 43
5) Perancangan Basis Data ... 43
a. Normalisasi ... 43
b. Tabel Relasi ... 45
3.2.4. Pengujian Software ... 46
3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan ... 47
3.3.1. Analisis Dokumen ... 48
3.3.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 49
ix
3.3.2.2. Diagram Konteks ... 55
3.3.2.3. Data Flow Diagram ... 56
3.3.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 57
BAB IV.HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Perancangan Sistem ... 59
4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 59
4.1.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 59
4.1.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 60
4.1.3.1.Flow Map ... 62
4.1.3.2.Diagram Konteks ... 65
4.1.3.3.Data Flow Diagram ... 66
4.1.3.3.1. DFD Level 1 ... 66
4.1.3.3.2. DFD Level 2 ... 67
4.1.3.4.Kamus Data ... 70
4.1.4. Perancangan Basis Data ... 72
4.1.4.1.Normalisasi ... 73
4.1.4.2.Relasi Tabel ... 74
4.1.4.3.Entity Relationship Diagram ... 75
4.1.4.4.Struktur File ... 77
4.1.4.5.Kodifikasi ... 82
x
4.3 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 94
4.4 Implementasi ... 95
4.4.1. Batasan Implementasi (optional) ... 95
4.4.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 95
4.4.3. Implementasi Perangkat Keras ... 96
4.4.4. Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 97
4.4.5. Implementasi Antar Muka ... 108
4.4.6. Implementasi Instalasi Program ... 108
4.4.7. Penggunaan Program ... 114
4.5.1 Pengujian ... 122
4.5.2 Rencana Pengujian ... 123
4.5.3 Kasus dan Hasil Pengujian ... 123
4.5.4 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 128
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 129
5.2 Saran ... 130
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Kadir. 2002. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.
Al, Fatta Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing
Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta : Andi.
Au, K. F. & Ho, D. C. K. 2002, Electronic Commerce and Supply Chain Management: Value
Adding service for Clothing Manufacturers. Integrated Manufacturing Systems, vol. 13,
no. 4, p 247-254.
Dhanta, Rizky. 2009. Kamus Istilah Komputer Grafis & Internet. Surabaya: Indah.
Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain: Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi Offset.
Kalakota, R. & Whinston, A. B. 1997. Electronic Commerce: a Managers Guide. United States
of America : Addison-Wesley.
Katz, Randy H. 1996. Challenges of Mobile Computing, Computer Science Division.
University of California : Berkeley.
Latief Arda. 2010. Sistem Informasi Pengelolaan Pajak Hotel Dan Restoran Pada Dinas
Pengelolaan Pendapatan Keuangan Dan Anggaran Daerah Kabupaten Soppeng. Jurnal
ILKOM. Desember. p.2.
Lindgren, M., Jedbratt, J., & Svensson, E. 2002. Beyond Mobile: People, Communication and
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya berupa pikiran, tenaga dan
segala sesuatu yang dianugerahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul“SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI SMA NEGERI
13 BANDUNG BERBASIS CLIENT SERVER”, yang disusun sebagai salah
satu syarat kelulusan pada Program Studi Strata I pada Program Studi Sistem
Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
Bandung.
Penulis menyadari betul bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat
kekurangan dan kesalahan yang jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan
penulis dalam hal ilmu pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang penulis
miliki. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
penulis harapkan.
Dalam mempersiapkan dan menyelesaikan skripsi ini penulis telah
banyak memperoleh bantuan baik berupa moril maupum materil dan bimbingan
pengarahan serta dorongan dari berbagai pihak, yang sangat membantu kelancaran
dalam penyusunan skripsi ini sehingga pada akhirnya memberikan semangat pada
iv
Atas itu semua pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada :
1. Bpk Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, selaku Rektor UNIKOM.
2. Ibu Citra Noviyasari S.Si MT selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
3. Ibu Novrini Hasti, S.Si., MT, selaku Dosen Wali. 4. Dosen-dosen di Program Studi Sistem Informasi.
5. Dr.Hj.Yeni Gantini, M.Pd., Selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 13 Bandung.
6. Hilman Hidayat S.Pd., selaku Wakasek SMA Negeri 13 Bandung.
7. Dra.Eti Setiawati selaku Pembimbing di SMA Negeri 13 Bandung.
8. Keluarga Tercinta, terutama Bapa, Mamah,Serta adik perempuanku Vany,
dan Keluarga Besar yang selalu memberikan semangat dan dukungan moril
maupun materil, serta doa yang tak pernah henti-hentinya diberikan kepada
Penulis.
9. Rekan – rekan Mahasiswa Sistem Informasi Angkatan 2010, Terima kasih
atas dukungan dan motivasinya kepada Penulis, terkhusus untuk
teman-teman di kelas SI-14.
10.Terima Kasih Kepada Temanku Arik Lutfhan Kamil ( Beruk ) Yang Selalu
memberikan semangat dan selalu menampung penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
11.Para Sahabat dan Teman-teman Dekat yang selalu memberikan doa,
v
12.Kepada semua pihak yang telah membantu kami selaku Penulis dalam
penyusunan Skripsi ini yang tidak bisa Penulis sebutkan secara detail
satu-persatu.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak dan semoga seluruh
amal baik yang telah diberikan kepada penulis, mendapat berkah dari Tuhan Yang
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang PenelitianPerkembangan teknologi saat ini semakin cepat berkembang di berbagai
aspek membuat segala sesuatu lebih mudah, cepat dan akurat. Hal ini tentu saja
harus seimbang dengan Sumber Daya Manusia (SDM), serta harus di dukung
dengan adanya pembelajaran yang lebih untuk memahami dan mengerti
perkembangan apa saja yang dirasakandi era globalisasi ini. Salah satu
diantaranya perkembangan ilmu dan teknologi di bidang teknologi informasi.
Dimana penerapan teknologi komputer dalam setiap aspek kehidupan sudah
dianggap sebagai suatu kebutuhan. Tidak dapat dipungkiri bahwa penerapan
teknologi informasi pada sebuah perusahaan, lembaga, sekolah, atau universitas
perlu diterapkan agar pekerjaan tersebut bisa lebih efektif dan efesien. Sehingga
dapat meningkatkan kinerja dan produktifitas organisasi tersebut.
Dengan seiring jalannya perkembangan teknologi informasi tersebut,
tentunya sangat memicu semua orang untuk memanfaatkan semua kemudahan
yang diberikan teknologi dalam menunjang aktivitas maupun kinerja dalam
bidang apapun dimana penggunaan komputer menjadi salah satu pilihan utama
disetiap instansi, baik yang berskala besar maupun kecil. Pengolahan data secara
manual, dimana ketergantungan pada lembaran-lembaran kertas sebagai media
penyimpanan data, sudah tidak efektif lagi dan tidak efisien dari segi biaya, waktu,
dalam dunia pendidikan, teknologi informasi merupakan hal yang sangat
membantu dalam proses maupun kinerja dunia pendidikan.
Pendidikan yang merupakan salah satu sektor pembangunan yang sedang
mendapat perhatian besar dari pemerintah merupakan salah satu sektor
pembangunan yang sangat potensial untuk dapat diintegrasikan dengan kehadiran
teknologi informasi. Dampak dari perkembangan itulah yang menyebabkan dunia
pendidikan harus menyelaraskan diri guna peningkatan kualitas dan performa
institusi pendidikan untuk bisa bersaing ditengah-tengah arus globalisasi, dan bisa
menunjukkan kepada khalayak ramai bahwa institusi pendidikan tersebut bisa
diterima dan diakui oleh banyak pihak yang terkait.
Di dalam dunia pendidikan, tentunya terdapat proses penyediaan layanan
maupun akses informasi bagi semua pelaku dunia pendidikan yang memanfaatkan
kemajuan teknologi tersebut. Terutama untuk saat ini pemanfaatan kemajuan
teknologi seperti internet untuk memfasilitasi pihak-pihak yang membutuhkan
informasi dunia pendidikan seperti yang dilakukan sekolah-sekolah.
Pembangunan dunia pendidikan yang selalu mengalami perkembangan
pesat seiring dengan laju perkembangan teknologi informasi yang sangat beraneka
ragam, diperlukan peningkatan mutu dan mekanisme pelayanan di bidang
pendidikan agar lebih berdaya guna, sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) yang
diciptakan dapat berpartisipasi dalam membangun dunia luar sesuai dengan
kemampuannya. Sekolah-sekolah negeri maupun swasta sudah banyak yang
menampilkan sistem informasi akademik yang baik. Pengelolaan sistem informasi
3
SMA Negeri 13 Bandung merupakan jenjang pendidikan menengah pada
pendidikan formal di Indonesia. SMA Negeri 13 Bandung berbasis kompetensi
kader bangsa yang berorientasi ke depan dalam membangun bangsa dengan
keunggulan mengoptimalkan bakat para siswa dalam bidang umum. Dimana
setiap tahunnya meluluskan ratusan siswa menyiapkan keterampilan bagi alumnus
sekolah dalam rangka meneruskan kejenjang keperguruan tinggi atau hidup
bermasyarakat. Namun yang menjadi kelemahan dari SMA Negeri 13 Bandung
adalah dalam hal menyajikan sistem informasi sekolah dan memonitoring kegiatan
siswa baik siswa lama atau siswa baru, guru dan tata usaha.
Di SMA Negeri 13 Bandung , sistem akademik yang sedang berjalan
masih manual pada pengolahan registrasi siswa, pembagian kelas, penjadwalan
sehingga kurang efektif dan efisien karena belum adanya media penyimpanan
yang lebih terorganisir dengan baik sehingga memungkinkan terjadinya
kerangkapan data.
Proses registrasi siswa, masih dilakukan dengan pencatatan data.
Penginputan data siswa tersebut masih dilakukan dengan pencatatan manual
dalam buku-buku arsip sekolah beserta pengumpulan dan pengklasifikasian data
siswa, dimana data siswa tersebut nantinya dijadikan dokumen dan berkas-berkas
tersebut menjadi data simpanan sekolah. Begitu pula dengan pembagian kelas
yang dilakukan di SMA Negeri 13 Bandung, dimana prosesnya masih dilakukan
dengan cara membagi kelas sesuai dengan klasifikasi berupa siswa dan klasifikasi
lainnya. Pengklasifikasian tersebut dilakukan dengan memilah-milah data siswa
Selain itu proses pengaturan dan pembagian jadwal di SMA Negeri 13
Bandung masih dilakukan dengan menentukan dan mencocokan jadwal pelajaran
dengan guru mata pelajaran tersebut secara langsung.
Semua proses dan pengelolaan data yang dilakukan secara manual tersebut
tentunya masih belum berjalan dengan baik dimana semua prosesnya masih
terpisah dan tersimpan masing-masing sehingga menimbulkan kesulitan apabila
akan dilakukannya pencarian data lama maupun baru yang tentunya memerlukan
proses dan waktu lagi. Oleh karena hal tersebut, dapat dipastikan proses
pembuatan laporan akan terhambat juga.
Untuk itu penulis mencoba mencari solusi dalam mengatasi kekurangan
tersebut dengan membuat suatu Perancangan Sistem Informasi Akademik yang
berbasis client server. Dimana dalam pendesainan Sistem Informasi Akademik
berbasis client server ini, Penulis menggunakan MySql Server untuk penyimpanan
data atau sebagai Database Management System untuk membantu pendataan dan
penyimpanan database secara komputerisasi yang lebih efektif dan efisien.
Dalam mewujudkan aplikasi sistem informasi ini, tentunya penulis memerlukan
bahan ataupun materi bahkan informasi yang harus diketahui. Untuk itu penulis
melakukan praktik penelitian langsung kelapangan, yaitu berupa observasi dan
wawancara langsung di salah satu sekolah yang ada di Kota Bandung yaitu di
SMAN 13 Bandung yang beralamat di Jln. Raya Cibeureum No 52 Bandung
Dengan mengetahui keadaan langsung dilapangan, penulis tertarik untuk memilih
penulisan skripsi yang berjudul"SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI SMA
5
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang dipaparkan, didapat identifikasi masalah yaitu :
1.Pada proses registrasi siswa, pembagian kelas, penjadwalan masih
dilakukan secara manual atau masih dalam pencatatan buku-buku.
2.Belum adanya aplikasi sistem komputerisasi yang dapat membantu mengolah
data akademik di SMA Negeri 13 Bandung.
3.Data dari sistem registrasi siswa, pembagian kelas, penjadwalan saling terpisah
satu sama lain sehingga pembuatan laporan sering terlambat.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah dideskripsikan di atas,
maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem informasi akademik yang sedang berjalan pada SMA Negeri
13 Bandung seperti registrasi siswa, pembagian kelas, penjadwalan.
2. Bagaimana merancang dan membuat suatu sistem informasi akademik yang
berbasis client server.
3. Bagaimana menguji sistem informasi yang diterapkan secara client server.
4. Bagaimana mengimplementasikan rancangan sistem informasi akademik
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari perancangan sistem informasi akademik berbasis client server
ini adalah memberikan kemudahan bagi pihak sekolah dalam mengelola
pengolahan data registrasi siswa, pembagian kelas, penjadwalan di SMA Negeri
13 Bandung
1.3.2 Tujuan Penelitian
Selain dari maksud penelitian tersebut, penelitian ini juga memiliki tujuan
yakni :
1. Untuk mengetahui sistem yang berjalan pada SMA Negeri 13 Bandung.
2. Untuk merancang sistem informasi akademik yang berbasis client server pada
SMA Negeri 13 Bandung.
3. Untuk menguji sistem informasi yang diterapkan yang berbasis client server
pada SMA Negeri 13 Bandung.
4. Untuk mengimplementasikan sistem informasi akademik yang telah dirancang
7
1.4 Kegunaan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua kegunaan penelitian, yaitu
kegunaan praktis dan kegunaan akademis
1.4.1 Kegunaan Praktis
1. Bagi Pengola Akademik
Hasil penelitian dapat diharapkan memberikan contoh langsung salah satu
penerapan dan manfaat Teknologi Informasi di kehidupan sehari-hari, serta
menyederhanakan dan mempermudah pengelolaan akademik sekolah dan
mempercepat pelayanan terhadap wali siswa maupun siswa itu.
2. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini dapat membantu siswa terhadap pengenalan aplikasi
sistem komputer lebih dini dan siswa mengerti manfaat dan pentingnya menguasai
teknologi tinggi, sehingga membantu penalaran dan kreasi siswa khususnya
dibidang ilmu Teknologi Informasi (IT).
3. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan atau referensi bagi pihak lain
yang memerlukan untuk penelitian lebih lanjut.
1.4.2 Kegunaan Akademis
1. Kegunaan akademis bagi jurusan sistem informasi sebagai sumbangsih
pemikiran ilmiah dari ilmu yang telah didapat di jurusan tersebut, khususnya
dalam penyajian program yang di buat.
pengalaman agar dapat mengaplikasikan teori yang dimiliki untuk mencoba
menganalisis fakta, gejala, dan peristiwa yang terjadi secara ilmiah dan objektif
sehingga dapat ditarik kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.
3.Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi kajian
yang lebih komrehensif dan pengembangan ilmu sistem informasi, khususnya
mengenai perancangan sistem informasi akademik berbasis client server di
SMA Negeri 13 Bandung.
4.Bagi pembaca, penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pemikiran
(brainstorming) untuk dijadikan bahan kajian lebih lanjut lagi di masa yang akan
datang.
1.5 Batasan Masalah
Untuk menghindari penyimpangan dari maksud dan tujuan penulis tentang
aplikasi sistem jaringan informasi bersama antar sekolah ini, maka penulis
membuat batasan masalah yaitu :
1. Pembangunan sistem hanya menangani kegiatan akademik yaitu registrasi
siswa, pembagian kelas, penjadwalan untuk SMA Negeri 13 Bandung.
2. Pendataan siswa, dilakukan untuk siswa baru di SMA Negeri 13 Bandung.
Pembagian kelas, penjadwalan, hanya untuk siswa baru yang baru masuk dan
siswa lama daftar ke SMA Negeri 13 Bandung.yang berada di kelas X
9
1.6 Tempat dan Jadwal Penelitian
Dalam penelitian dan pengambilan data yang digunakan dalam
Perancangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Client Server dilakukan di
SMA Negeri 13 Bandung.Jalan Raya Cibeureum No: 52 Bandung. Penelitian
dilakukan mulai dari Maret 2014 sampai dengan April 2014. Untuk jadwal
penelitian secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
Sistematika penulisan laporan penelitian ini disusun untuk memberikan
gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang penelitian, maksud dan
tujuan penelitian, batasan masalah, lokasi dan waktu penelitian serta sistematika
penulisan pada laporan penelitian ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab Landasan teori merupakan tinjauan pustaka, yang dijadikan teori dasar
analisis dan pengembangan sistem yang digunakan untuk menunjang penelitian,
teori-teori ini merupakan dasar-dasar pengetahuan yang digunakan dalam
penyusunan laporan skripsi Sistem Informasi Akademik Di SMA Negeri 13
Bandung Berbasis Client Server.
BAB IIIOBJEK DAN METODE PENELITIAN
Pada bab ini menambahkan tentang objek penelitian, yang meliputi sejarah
singkat perusahaan , visi misi perusahan, struktur organisasi perusahaan, serta data
yang di pergunakan untuk memecahkan masalah sistem yang sedang berjalan,
analisis kebutuhan terhadap sistem yang diusulkan dan perancangan sistem yang
berisikan model model penyelesaian masalah sistem lama dengan perancangan
11
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan hasil dari tahapan penelitian dari tahap desain,
Implementasi desain hasil testing dan implementasinya, baik secara perancangan
antarmuka, perancangan arsitektur jaringan sampai ke tahap melakukan
implementasi serta pengujian program.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan yang diperoleh dari hasil
implementasi dan pengujian sistem dari bab-bab yang telah dibuat, serta saran
atau masukan yang dapat digunakan untuk pengembangan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
12
relevan, serta terkait dengan subjek dan permasalahan yang di bahas dalam
penyusunan proposal usulan penelitian, sehingga dapat menjadi dasar pemikiran
penulis dalam melakukan penelitian.
2.1 Aplikasi
Aplikasi adalah program atau software yang memiliki daya guna dalam
menyelesaikan pekerjaan. Menurut Dhanta (2009:32) aplikasi (application) adalah
software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan
tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel.
2.2 Sistem
Suatu organisasi atau lembaga dalam menjalankan kehidupannya akan
mempunyai sistem. Penggunaan suatu sistem akan menjadi suatu penggerak
organisasi atau lembaga untuk mencapai tujuannya. Secara sederhana sistem
merupakan kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang
13
2.2.1 Pengertian Sistem
Menurut Mc. Leod dalam Yakub (2012:1) sistem adalah sekelompok
elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai
tujuan.
Menurut M.J Alexander dalam Teguh Wahyono (2004:12)
menyatakan bahwa :
Sistem merupakan suatu group dari elemen-elemen baik yang berbentuk fisik
maupun non fisik yang suatu kumpulan saling berhubungan diantaranya dan
berinteraksi bersama-sama menuju satu atau lebih tujuan, sasaran atau akhir
dari sebuah sistem.
Menurut Jogiyanto (2005:1) sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat diketahui bahwa sistem
merupakan suatu kesatuan rangkaian kerja yang saling berketerkaitan untuk
dapat menghasilkan sesuatu dari hasil rangkaian-rangkaian tersebut.
2.2.2 Karakteristik Sistem
Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini
merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana. Selain itu sebuah
sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa
Berikut ini adalah karakteristik menurut Hanif Al Fatta (2007:5) yang
dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya adalah batasan
(boundary), lingkungan (environment), masukan (input), keluaran (output),
komponen (component), penghubung (interface), dan penyimpanan (storage).
1. Batasan (boundary) : Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana
yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem.
2. Lingkungan (environment) : Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang
menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem.
3. Masukan (input) : Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari
lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.
4. Keluaran (output) : Sumber daya atau produk (informasi, laporan,
dokumen, tampilan layar komputer, barang jadi) yang disediakan oleh
lingkungan dalam suatu sistem.
5. Komponen (component) : Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu
sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi
(output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.
6. Penghubung (interface) : Tempat dimana komponen atau sistem dan
lingkungannya bertemu dan berinteraksi.
7. Penyimpanan (storage) : Area yang dikuasai dan digunakan untuk
penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan
15
komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan
memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama.
Berdasarkan pengertian diatas mengenai karakteristik sistem, maka
sebuah sistem itu harus memiliki ruang lingkup atau batasan sebagai satu
kesatuan yang komplek dan tidak dapat dipisahkan.
2.2.3 Klasifikasi Sistem
Menurut Yakub (2012:4) menyatakan bahwa :
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi sistem
tersebut diantaranya adalah sistem tak tentu (probabilistic system), Sistem
abstrak (abstract system), Sistem fisik (physical system), Sistem tertentu
(deterministic system), Sistem tertutup (close system), dan Sistem terbuka
(open system).
1. Sistem tak tentu (probabilistic system), adalah suatu sistem yang kondisi
masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena
sistem arisan tidak dapat diprediksi dengan pasti.
2. Sistem abstrak (abstract system), adalah sistem yang berupa pemikiran atau
ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan
tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstract
3. Sistem fisik (physical system), adalah sistem yang ada secara fisik. Sistem
komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem
transportasi merupakan contoh physical system.
4. Sistem tertentu (deterministic system), adalah sistem yang beroperasi
dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat
dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem
komputer sudah diprogramkan, merupakan contoh deterministic system
karena program komputer dapat diprediksi dengan pasti.
5. Sistem tertutup (close system), sistem yang tidak bertukar materi,
informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan
tidak dipengaruhi oleh lingkungan, contoh reaksi kimia dalam tabung yang
terisolasi.
6. Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan
lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan
merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh
lingkungan.
Berdasarkan pengertian diatas mengenai klasifikasi sistem, maka
dapat disimpulkan bahwa sebuah sistem memiliki klasifikasi yang
17
2.3 Informasi
Informasi sangat dibutuhkan agar dapat mengetahui keakuratan data yang
dihasilkan. Informasi ibarat data yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi,
informasi ini sangat penting dalam pengambilan keputusan didalam suatu
organisasi.
2.3.1 Pengertian Informasi
Menurut Jogiyanto (2005:8) dalam Ramdan Sastra (2010:169) informasi
adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
yang menerimanya.
Menurut Latief Arda (2010:205) informasi adalah hasil dari pengolahan data
yang digunakan untuk memperbaharui pengetahuan yang telah ada sebelumnya.
Menurut Yakub (2012:8) informasi merupakan data yang telah diproses
sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang
menggunakannya.
Berdasarkan uraian definisi-definisi informasi yang telah dikemukakan diatas,
penulis menarik garis besar tentang informasi yaitu kumpulan data-data yang
diolah sedemikian rupa sehingga dapat memberikan arti dan manfaat sesuai
2.3.2 Karakteristik Informasi
Menurut Yakub (2012:13) menyatakan bahwa :
Untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen dalam suatu
organisasi atau perusahaan, maka manajemen membutuhkan informasi yang
berguna. Untuk tiap-tiap tingkatan manajemen dengan kegiatan yang
berbeda-beda, dibutuhkan informasi yang berbeda-beda pula.
Karakteristik informasi ini antara lain :
1. Kepadatan informasi, untuk manajemen tingkat bawah karakteristik
informasinya adalah terperinci (detail) dan kurang padat, karena digunakan
untuk pengendalian operasi. Sedangkan untuk manajemen yang lebih
tinggi tingkatannya, mempunyai karakteristik informasi yang semakin
tersaring, lebih ringkas dan padat.
2. Luas informasi, manajemen bawah karakteristik informasi adalah terfokus
pada suatu masalah tertentu, karena digunakan oleh manajer bawah yang
mempunyai tugas yang khusus. Untuk manajer tingkat tinggi karakteristik
informasi yang semakin luas, karena manajemen atas berhubungan dengan
masalah yang luas.
3. Frekuensi informasi, manajemen tingkat bawah frekuensi informasi yang
diterimanya adalah rutin, karena digunakan oleh manajer bawah yang
mempunyai tugas yang terstruktur dengan pola yang berulang-ulang dari
waktu ke waktu. Manajemen tingkat tinggi frekuensi informasinya adalah
19
berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak terstruktur yang pola
dan waktunya tidak jelas.
4. Akses informasi, level bawah membutuhkan informasi yang periodenya
berulang-ulang sehingga dapat disediakan oleh bagian sistem informasi
yang memberikan dalam bentuk laporan periodic. Dengan demikian akses
informasi tidak dapat secara online tetapi dapat secara off line. Sebaliknya
untuk level lebih tinggi, periode informasi yang dibutuhkan tidak jelas
sehingga manajer-manajer tingkat atas perlu disediakan akses online untuk
mengambil informasi kapan pun mereka membutuhkannya.
5. Waktu informasi, manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan
adalah informasi historis, karena digunakan oleh manajer bawah didalam
pengendalian operasi yang memeriksa tugas-tugas rutin yang sudah terjadi.
Untuk manajemen tingkat tinggi waktu informasi lebih ke masa depan
berupa informasi prediksi karena digunakan untuk pengambilan keputusan
strategik yang menyangkut nilai masa depan.
6. Sumber informasi, karena manajemen tingkat bawah lebih berfokus pada
pengendalian internal perusahaan, maka manajer-manajer tingkat bawah
lebih membutuhkan informasi dengan data yang bersumber dari internal
perusahaan sendiri. Manajer tingkat atas lebih berorientasi pada masalah
perencanaan strategik yang berhubungan dengan lingkungan luar
perusahaan. Karena itu membutuhkan informasi dengan data yang
Berdasarkan uraian-uraian tentang karakteristik informasi yang telah
dikemukakan diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa sebuah informasi
mempunyai karakter yang berbeda-beda tergantung dari informasinya serta
memiliki fungsi yang berbeda-beda juga sesuai dengan level manajemen
tingkat bawah dan manajemen tingkat tinggi.
2.3.3 Siklus Informasi
Menurut Yakub (2012:11) siklus informasi (information cycle) atau
siklus pengolahan data (data processing cycle) adalah gambaran secara umum
mengenai proses terhadap data sehingga menjadi informasi yang bermanfaat
bagi pengguna.
Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya,
perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau yang dibutuhkan
dalam menghasilkan informasi. Menurut Jogiyanto dalam Yakub (2012:11)
siklus informasi digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1 Siklus Informasi
21
2.4 Sistem Informasi
Menurut O’Brian dalam Yakub (2012:17) menyatakan bahwa :
Sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari
orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan
komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan
menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
Menurut Yakub (2012:17) menyatakan bahwa :
Sistem informasi merupakan sistem pembangkit informasi, kemudian dengan
integrasi yang memiliki antarsubsistem, maka sistem informasi akan mampu
menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan
manajemen yang membutuhkannya.
Menurut Latief Arda (2010:7) menyatakan bahwa :
Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan
kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan
pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi yang penting,
memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan
yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan
menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.
Berdasarkan uraian definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
melalui kombinasi atau kumpulan komponen-komponen dalam sebuah organisasi
untuk manghasilkan informasi yang berkualitas, tepat, cepat serta dapat membantu
dalam pengambilan keputusan.
2.4.1 Komponen Sistem Informasi
Menurut Yakub (2012:20) menyatakan bahwa :
Komponen sistem informasi disebut dengan istilah block bangunan (building
block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input
block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi
(technology block), dan basis data (database block).
1. Blok masukan (input block), input memiliki data yang masuk ke dalam
sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang
dimasukkan.
2. Blok model (model block), block ini terdiri dari kombinasi prosedur logika
dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang
tersimpan di basis data.
3. Blok keluaran (output block), produk dari sistem informasi adalah keluaran
yang merupakan informasi berkualitas dan dokumentasi yang berguna
untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok teknologi (technology block), blok teknologi digunakan untuk
menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan
23
dari tiga bagian utama, yaitu; teknisi (brainware), perangkat lunak
(software) dan perangkat keras (hardware).
5. Basis data (database block), basis data merupakan kumpulan data yang
saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat
keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk
memanipulasinya.
2.4.2 Pengendalian Sistem Informasi
Pengendalian sistem informasi merupakan bagian yang tak dapat
dipisahkan dari pengelolaan sistem informasi, bahkan melaksanakan fungsi
yang sangat penting karena mengamati setiap tahapan dalam proses
pengelolaan informasi. Ada beberapa keterampilan untuk mengelola
pengendalian sistem informasi, yaitu kemampuan mengendalikan kegiatan
perencanaan informasi, kemampuan mengendalikan proses transformasi
informasi, kemampuan mengendalikan organisasi pelaksana sistem informasi
dan kemampuan-kemampuan kegiatan koordinasi.
2.5 Pengertian Akademik
Menurut Haryanto dalam kamus bahasa indonesia (2000:22) akademik
berasal dari kata akademis yang berarti lembaga pendidikan tinggi yang bersifat
ilmiah.
Dari pengertian akademik, pengertian sistem, dan pengertian informasi
diatas maka penulis mengambil kesimpulan mengenai pengertian sistem informasi
fisik maupun non fisik dan prosedur yang saling berhubungan satu sama lain
menjadi satu kesatuan dan bekerja sama untuk mengolah data akademik menjadi
informasi yang berguna bagi pemakainya.
Secara umum data-data yang diolah oleh sistem informasi akademik pada
suatu sekolah meliputi data siswa, data guru, data jadwal mata pelajaran, data
nilai, data registrasi siswa, dan data-data lain yang berhubungan dengan proses ke
akademikan dari mulai proses pendaftaran sampai kelulusan. Dalam
mengembangkan sistem akademiknya setiap lembaga pendidikan mempunyai
kebijakan tersendiri dan dapat mendukung proses akademik di lembaga
pendidikan tersebut. Sehingga proses pengolahan data akademik lembaga
pendidikan yang satu dengan lembaga pendidikan yang lain akan berbeda.
2.6 Pengertian Sistem Informasi Akademik
Kata akademik berasal dari bahasa Yunani yakni academos yang berarti
sebuah taman umum (plasa) di sebelah barat laut kota Athena. Nama Academos
adalah nama seorang pahlawan yang terbunuh pada saat perang legendaris Troya.
Pada plasa inilah filosof Socrates berpidato dan membuka arena perdebatan
tentang berbagai hal. Tempat ini juga menjadi tempat Plato melakukan dialog dan
mengajarkan pikiran-pikiran filosofisnya kepada orang-orang yang datang.
Sesudah itu, kata acadomos berubah menjadi akademik, yaitu semacam tempat
perguruan. Para pengikut perguruan tersebut disebut academist, sedangkan
perguruan semacam itu disebut academia. Berdasarkan hal ini, inti dari pengertian
25
gagasan, pemikiran, ilmu pengetahuan, dan sekaligus dapat mengujinya secara
jujur, terbuka, dan leluasa. Sistem Informasi Akademik adalah suatu komponen
yang memberikan layanan informasi berupa data yang berhubungan dengan
proses akademik. Sistem Informasi Akademik adalah tiang utama dalam mengatur
segala hal yang berkaiatan dengan penyelenggaraan pembelajaran maupun hal-hal
yang mendukungnya. Akademik merupakan suatu kegiatan yang berhubungan
dengan kegiatan belajar mengajar. Akademik merupakan bagian dari sistem
pendidikan.
2.7 Sistem Client Server
Sistem Client Server berjalan setidaknya pada dua sistem komputer yang
berbeda, satu sebagai server dan satu sebagai client. Client umumnya berupa
sebuah komputer desktop yang terhubung dalam satu jaringan dimana biasanya
komputer client akan mengeluarkan suatu permintaan kepada komputer server dan
server kemudian menjalankan permintaan tersebut dan mengirimkan kembali
suatu informasi kepada client tersebut, maka dari komputer server setidaknya
memiliki kemampuan tinggi untuk dapat melayani keinginan client dan biasanya
pada suatu jaringan komputer client tidak hanya satu.
Keunggulan Client Server :
1. Kecepatan akses lebih tinggi karena fasilitas jaringan dan pengolahannya
dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani
2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat
seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang
mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
Kelemahan Client Server :
1. Biaya operasional yang relatif mahal
2. Diperlukannya adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih
untuk ditugaskan sebagai server.
3. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server, bila server mengalami
27
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk merancang suatu sistem informasi
akademik berbasis client server pada SMA Negeri 13 Bandung yang beralamat di
Jln.Raya Cibeureum No 52 Bandung.
3.2.1 Sejarah Singkat Sekolah
Keberadaan SMA Negeri Cimindi Bandung tidak terlepas dari
keberadaan SMA Negeri 7 Bandung di jalan lengkong kecil Bandung.
Persiapan SMA Negeri Cimindi sebagai filial SMA Negeri 7 Bandung tersebut
didirikan dengan surat keputusan nomor 0467/01977 pada tanggal 24 oktober
1977, pada mulanya kegiatan SMA Negeri Cimindi berlokasi di SMA Negeri 7
Bandung, tetapi pada tanggal 29 september berpindah ke lokasi SMA Negeri
Cimindi yang sekarang yakni di Jln.Raya Cibeureum No 52 Bandung.
Berdasarkan surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan RI nomor
035/0/1977 tangal 7 maret 1977 tentang perubahan Nomenklatur SMA menjadi
SMU serta Organisasi dan tata kerja SMU, maka SMA Negeri Cimindi Kodya
3.2.2 Visi dan Misi Sekolah
Visi
1. SMA Negeri 13 Bandung menjadi sekolah yang ‘ Berseri ‘
2. Berprestasi, Sehat dan religious
Misi
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat, indah, dan nyaman.
3. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan.
4. Meningkatkan sarana-prasarana penunjang pendidikan.
5. Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, kompetitif dan unggul.
6. Meningkatkan pembelajaran berbasis IT.
7. Mengembangkan pembelajaran berbasis Bahasa inggris.
8. Meningkatkan budaya belajar, bekerja, dan disiplin.
9. Mengembangkan potensi, minat, dan bakat siswa melalui pengembangan
diri.
10.Meningkatkan pembinaan dan keikutsertaan dalam berbagai lomba
akademik (olimpiade) dan non akademik (ekstra kurikuler).
29
3.2.3 Sruktur Organisasi di SMA Negeri 13 Bandung
Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 13 Bandung
3.2.4 Deskripsi Tugas di SMANegeri 13 Bandung
A. Ketua Komite Sekolah
Ketua Komite Sekolah bertugas menyelenggarakan rapat-rapat komite,
merumuskan dan menetapkan visi dan misi, menyusun standar pelayanan
pembelajaran, membangun kerjasama dengan pihak luar sekolah,
B. Kepala Sekolah
Kepala sekolah mempunyai tugas menyusun perencanaan, mengorganisasikan
kegiatan, mengarahkan kegiatan, melaksanakan pengawasan, melakukan evaluasi
terhadap kegiatan, menentukan kebijaksanaan, memimpin rapat, mengambil
keputusan, mengatur proses belajar.
C.Kepala Tata Administrasi Sekolah
Kepala Tata Administrasi Sekolah mempunyai tugas mengkoordinir dan
melaksanakan Ketatausahaan Sekolah serta bertanggung jawab kepada Kepala
Sekolah meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini :
1. Penyusunan program tata usaha sekolah
2. Penyusunan administrasi keuangan
3. Penyusunan administrasi kepegawaian
4. Penyusunan administrasi perlengkapan
5. Pelaksanaan administrasi siswa
6. Pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana
7. Pelaksanaan administrasi kurikulum
8. Penyajian Data/Statistik Sekolah
D.Staff Tata Usaha
Melaksanakan Tugas-tugas yang telah direncanakan dan disusun oleh Kepala
31
E.Wakasek Kurikulum
Mempersiapkan rapat-rapat guru, menelaah, mempelajari dan menguasai
kurikulum yang sedang berlaku, membagi tugas guru, memberi arahan pembuatan
program-program, merencanakan dan melaksanakan ulangan harian, akhir
semester, pembagian rapot dan kenaikan kelas, menyusun jadwal pelajaran,
mengevaluasi hasil belajar, melaksanakan kegiatan ulangan blok, ulangan akhir
semester dan UAN, mengusahakan peningkatan mutu pelajaran.
F.Wakasek Kesiswaan
Merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan penerimaan
siswa baru, mempersiapkan MOS, membina dan memantau kegiatan OSIS,
merencanakan dan mengadakan pembentukan pengurus OSIS baru, menyiapkan
pelatihan pengurus OSIS, menyiapkan pembinaan OSIS, meningkatkan kegiatan
ekstrakurikuler, mempersiapkan dan melaksanakan upacara bendera, menegakkan
terwujudnya dan terlaksananya Tata Tertib Sekolah, menangani berbagai bentuk
pelanggaran peraturan sekolah oleh siswa, memberi jalan keluar bagi siswa yang
bermasalah, memberi penyuluhan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar,
merencanakan dan menyelenggarakan kegiatan pembiasaan, memasyarakatkan
G.Wakasek Sarana dan Prasarana
Memelihara dan mengawasi barang-barang inventaris sekolah, mengusulkan
kepada Kepala Sekolah tentang barang-barang, bangunan dan gedung yang perlu
diperbaiki, ditambah, dibeli, diganti atau dihapuskan, menerima dan
memanfaatkan barang-barang yang diterima dari pihak-pihak tertentu.
H.Wakasek Humas
Mempersiapkan pembentukan Komite Sekolah, mempersiapkan rapat-rapat
pengurus Komite Sekolah, mempersiapkan dan mengatur pertemuan dengan orang
tua siswa/wali siswa dalam rangka penyampaian program sekolah,
mempersiapkan dan mengatur pertemuan Keluarga Besar Sekolah dengan
masyarakat sekitar dalam rangka perayaan keagamaan, misalnya : Hari Raya Idul
Fitri, mengikuti kegiatan/lomba yang diadakan masyarakat sekitar,
mempersiapkan, mengatur dan mengadakan kegiatan pertandingan antar sekolah,
menjalin hubungan dengan instansi dan perusahaan-perusahaan yang ada di
sekitar sekolah, menjalin hubungan dengan lembaga pendidikan lain.
I.Koordinator B.K
Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian
dengan lingkungan pendidikan, masyarakan maupun lingkungan kerja.
J.Pengelola Perpustakaan
33
K.Pengelola Lab IPA
Bertugas mengelola seluruh urusan Lab IPA.
L.Wali Kelas
Mengenal siswa dikelasnya, menjadi tempat pengaduan siswa dan orangtua
siswa, menjadi motivator bagi siswa, berperan sebagai orang tua siswa, mencatat
hasil belajar siswa, mengadakan hubungan dengan orangtua siswa dalam
pembinaan siswa, mengunjungi orangtua/wali siswa bila perlu.
M.Guru
Bertanggungjawab atas pencapaian target kurikulum dan daya serap,
mencatat dan melaporkan hasil belajar siswa, membantu dan menanggulangi
siswa yang kesulitan belajar, bersedia mengganti guru yang tidak hadir,
memberikan ulangan harian min. 3 X per semester.
N.Siswa-siswi
Melaksanakan tugasnya sebagai pelajar yaitu memuntut ilmu dan
melaksanakan tata tertib sekolah.
3.2 Metode Penelitian
Metode Penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan ilmiah yang terbagi
dalam suatu mekanisme, teknik atau cara dalam mencari atau mengumpulkan data
sendiri adalah untuk mencarikan penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan
yang dihadapi serta memberikan alternatif kemungkinan-kemungkinan yang dapat
digunakan untuk pemecahan masalah.
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif
Menurut Whintney (1960:63) menyatakan bahwa :
Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.Penelitian
deskriptif mempelajarai masalah-masalah dalam masyarakat serta tatacara yang
berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang
hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta
proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian, agar penelitian dapat berjalan secara
sistematis maka diperlukanya metode penelitian yang tepat sesuai kondisi
permasalahan yang akan teliti. Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif
dan penelitan tindakan (action search) dalam melakukan penelitian. Termasuk
pada penelitian yang dilakukan penulis di SMA Negeri 13 Bandung ini.
Penelitian deskriptif ialah penelitian yang mempelajari masalah dalam
masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap,
pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena,
pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat. Peneliti
35
Penelitian tindakan (action research) ialah penelitian yang bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan-keterampilan baru, cara pendekatan baru, atau
produk pengetahuan yang baru dan untuk memecahkan masalah dengan
penerapan langsung di dunia aktual/lapangan.
3.2.2 Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan proses penelitian ini sumber data yang digunakan adalah
sumber data primer yaitu sumber data yang diperoleh melalui proses pengamatan
(observasi) disertai dengan wawancara tanya jawab, dan juga dengan
menggunakan sumber data sekunder yaitu dokumentasi dari hasil pendataan yang
ada pada sekolah SMAN 13 Bandung.
3.2.2.1 Sumber Data Primer (Observasi, Wawancara)
1. Pengamatan Langsung / Observasi (observation)
Merupakan teknik dalam pengumpulan data yang dilakukan melalui sebuah
aktivitas dengan maksud untuk memahami secara langsung terhadap fenomena
yang sedang terjadi pada sebuah instansi maupun perusahaan. Dalam penelitian
ini, penulis melakukan pengamatan langsung (observasi) di salah satu sekolah
yaitu SMAN 13 Bandung yang beralamat di Jln. Raya Cibeureum No 52
Bandung. Dalam proses observasi, peneliti mengamati langsung alur kerja
pendataan siswa yang dilakukan oleh staf tata usaha dimana mereka
mengumpulkan data-data siswa berupa dokumen dan berkas siswa tersebut yang
Peneliti juga mengamati proses pembagian kelas yang dilakukan secara manual,
dimana pengklasifikasiannya masih berdasarkan data siswa yang berasal dari
berkas-berkas siswa tersebut. Peneliti juga mengamati proses pembuatan jadwal
pelajaran yang dilakukan secara manual dengan menentukan dan mencocokan
data jadwal dengan guru yang bersangkutan.
2. Wawancara (interview)
Dalam mendapatkan informasi mengenai kebutuhan-kebutuhan
perancangan perangkat lunak, penulis melakukan wawancara secara langsung
maupun tidak langsung kepada pihak-pihak sekolah SMAN 13 Bandung. Proses
wawancara ini, dilakukan langsung kepada Kepala Sekolah DR.YENI GANTINI
M.pd untuk mengetahui informasi tentang Sistem Informasi yang dipakai di
sekolah tersebut, kelebihan maupun kekurangan sistem yang sedang berjalan
dalam pengolahan data akademik sekolah. Selain kepada beliau, wawancara ini
juga dilakukan kepada Ibu DRA TUTI HERAWATI, selaku Wakasek Humas di
SMA Negeri 13 Bandung dan Bapak DRS.DENI PRADANA.S.KOM.dan Ibu
DRA.ETI SETIAWATI selaku Pembimbing di SMA Negeri 13 Bandung untuk
mengetahui lebih jelas tentang sistem informasi yang dipakai beserta harapan
sistem yang diinginkan seperti apa dan harus bagaimana. Tidak lupa juga penulis
juga melakukan wawancara langsung terhadap siswa untuk mengetahui apa
kelebihan dan kekurangan mengenai sistem informasi yang dipakai oleh sekolah
37
sebagai alat untuk pemenuhan kebutuhan informasi sekolah yang seharusnya
seperti apa.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ( Dokumentasi)
Suatu teknik pengumpulan data-data dan informasi yang diperlukan yang
diperoleh dari sekolah bersangkutan yaitu SMAN 13 yang tentunya disertai izin
dari pihak yang bersangkutan.Selain itu juga mengumpulkan data-data yang
memiliki keterkaitan dengan pemecahan masalah dari sumber lainnya.
Adapun data yang berasal dari sumber data sekunder diperoleh dengan
teknik dokumentasi. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara
mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian.
Dalam hal ini, dokumen-dokumen yang diperoleh dianalisis sehingga diperoleh
data-data yang sesuai untuk kegiatan pengembangan sistem informasi, yaitu :
1. Data Siswa
2. Data Guru
3. Data Mata pelajaran
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Dalam melakukan perancangan sistem, diperlukannya suatu metodologi
yang dapat dijadikan rujukan dalam melakukan perancangan sistem sehingga
tahapan demi tahapan proses dalam melakukan perancangan menjadi lebih teratur
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang akan digunakan dalam penyusunan
tugasakhir ini adalah pendekatan terstruktur. Dimana metode pendekatan ini
berfungsiuntuk mengetahui bagaimana menggunakan alat-alat dan peraturan
peraturanuntuk melengkapi satu atau lebih tahapan-tahapan
pengembangan sisteminformasi. Selain itu tujuan dari pendekatan terstruktur
adalah diharapkan padaakhir pengembangan perangkat lunak dapat memenuhi
kebutuhan user, dilakukantepat waktu, tidak melampaui anggaran biaya, mudah
dipergunakan, mudahdipahami serta mudah untuk dirawat. Adapun alat yang
dipergunakan dalammetode terstruktur ini berupa , Diagram Konteks(Context
Diagram), DFD (Data Flow Diagram), Kamus Data (Data Dictionary),ERD
(Entity Relational Diagram), dan Normalisasi yang berorientasi pada prosesdan
data.
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak untuk
membangun sistem informasi ini yaitu metode prototype, yang mana prototype
merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan
pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap, metode
prototype juga membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi cepat
dan lebih mudah, dimana tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan adalah
39
Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype
1. Identifikasi Kebutuhan Sistem
Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah sistem
informasi, dimana antara pemakai sistem (user) dalam pengembangan sistem
bertemu. User menjelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun
oleh pengembangan sistem.
2. Membuat Prototype
Setelah menganalisa sistem yang akan dikembangkan serta
kebutuhan-kebutuhan sistem yang akan dibangun, pengembangan sistem mulai membuat
3. Menguji Prototype
Setelah tahap pembuatan prototype selesai, kemudian pengembang
sistem dan user melakukan pengujian program agar program dapat digunakan
sesuai dengan kebutuhan, dan user memberikan saran atau masukan bila
terdapat kekurangan pada program.
4. Memperbaiki Prototype
Pada tahap ini pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi
sesuai dengan masukan atau saran dari user.
5. Mengembangkan Prototype
Pada tahap ini pengembang sistem menyelesaikan sistem yang telah
dibuatnya sesuai dengan masukan atau saran terakhir dari pemakai sistem.
Kelebihan dan kelemahan dari penggunaan metode prototype ini
adalahsebagai berikut :
1. Pendefinisian kebutuhan pemakai menjadi lebih baik karena keterlibatan
pemakai yang lebih insentif.
2. Meningkatkan kepuasan pemakai dan mengurangi resiko pemakai tidak
menggunakan sistem mengingat keterlibatan mereka yang sangat tinggi
sehingga sistem memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih baik.
3. Mempersingkat waktu pengembangan.
4. Memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototype, kesalahan
41
5. Pemakai memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam meminta
perubahan-perubahan.
6. Menghemat biaya.
Kelemahan - kelemahan dari prototype yaitu :
1. Prototype hanya bisa berhasil jika pemakai bersungguh-sungguh dalam
menyediakan waktu dan pikiran untuk mngerjakan prototype.
2. Kemungkinan dokumentasi terabaikan karena pengembang lebih
berkonsentrasi pada pengujian dan pembuatan prototype.
3. Mengingat target waktu target yang pendek, ada kemungkinan sistem yang
dibuat tidak lengkap dan bahkan sistem kurang teruji.
4. Jika terlalu banyak proses pengulangan dalam membuat prototype, ada
kemungkinan pemakai menjadi jenuh dan memberikan rekaksi yang
negatif.
5. Apabila tidak terkelola dengan baik, prototype menjadi tak pernah
berakhir, hal ini disebabkan permintaan terhadap perubahan terlalu mudah
untuk dipenuhi.
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan
1. Flow Map
Suatu flowmap digambarkan sebagai pemetaan hubungan antara
bagian-bagian kerja melalui dokumen, baik berupa laporan maupun formulir. Flow Map
akanmenggerakkan sistem. Setelah diketahui bagian-bagian yang terlibat dalam
sistem, maka akan diketahui berapa jumlah entitas yang terkait dengan sistem
yang dianalisis dan dirancang.
2. Diagram Konteks
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:64) dalam buku Analisis dan
Desain Sistem Informasi diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu
proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks
merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem
atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem.
Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam
diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram
konteks. Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang
akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi “siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa
saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem.”
3. Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:64) dalam buku Analisis dan
Desain Sistem Informasi DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi
pengembangan sistem yang terstruktur (structured analysis and design) yang dapat
43
Simbol-simbol yang digunakan pada DFD yaitu sebagai berikut :
A. External entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem)
B. Data flow (arus data)
C. Process (proses)
D. Data storage (simpanan data)
4. Kamus Data
Kamus data atau data dictionary adalah katalog fakta tentang
dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.Dengan
menggunakan kamus data analisis sistem dapat mendefinisikan data yang
mengalir di sistem dengan lengkap.Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem
dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem.
5. Perancangan Basis Data
A. Normalisasi
Menurut Fathansyah (2007:39-68) normalisasi merupakan proses
pengelompokkan data elemen menjadi tabel yang menunjukkan entity dan
relasinya. Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi yang akan
menguji data sampai tidak ada kesulitan dalam pengoperasian. Apabila ada
kesulitan pada pengujian tersebut, maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa
tabel lagi atau dengan kata lain perancangan belumlah mendapat database yang
Adapun bentuk-bentuk normalisasi adalah sebagai berikut :
a. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada
keharusan mengikuti suatu format tertentu, bisa berupa data tidak lengkap atau
terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya. Tahap
untuk memperoleh bentuk tidak normal dilakukan dengan menuliskan semua data
yang akan direkam, bagian yang double tidak perlu dituliskan.
b. Bentuk normal pertama (First Normal Form)
Kumpulan data dibentuk menjadi bentuk normal kesatu dengan
memisah-misahkan data pada field-field yang tepat dan bernilai atomic (tidak ada set atribut
berulang-ulang atau atribut bernilai ganda), juga seluruh record harus lengkap
adanya.
c. Bentuk normal kedua (Second Normal Form)
Pembentukan normal kedua dengan mencari kunci field yang dapat
dipakai sebagai patokan dalam pencarian data dan memiliki sifat yang unik.
Bentuk normal kedua ini mengandaikan bahwa bentuk data telah memenuhi
kriteria bentuk normal pertama. Atribut bukan kunci haruslah bergantung
45
d. Bentuk normal ketiga(Third Normal Form)
Bentuk normal ketiga mempunyai syarat setiap tabel tidak mempunyai
field yang bergantung transitif, namun harus bergantung penuh pada kunci utama.
Dengan demikian, relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut
bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap atibut
bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key dan primary key secara
menyeluruh.
B. Tabel Relasian
a. Relasi satu ke satu (one to one)
Relasi jenis ini terjadi jika kejadian diantara dua entitas yang berhubungan
hanya memungkinkan terjadi sebuah kejadian atau transaksi pada kedua entitas.
Secara lebih teknis, jika nilai yang digunakan sebagai penghubung pada entitas
pertama hanya dimungkinkan muncul satu kali saja pada entitas kedua yang saling
berhubungan. Sebagai contoh, satu orang pegawai hanya dimungkinkan memiliki
satu departemen
b. Relasi satu ke banyak (one to many)
Relasi banyak ke satu (many to one) atau satu ke banyak (one to many)
Relasi jenis ini terjadi jika kejadian diantara dua entitas yang berhubungan terjadi
satu kali dalam entitas pertama dan dapat terjadi lebih dari satu kali
memiliki sebuah departemen, sebaliknya sebuah departemen dapat dimiliki oleh
lebih dari satu orang pegawai.
c. Relasi banyak ke banyak (many to many)
Relasi jenis ini terjadi jika kejadian diantara dua entitas yang berhubungan
memungkinkan terjadi lebih dari satu kali dalam entitas pertama dan entitas
kedua. Sebagai contoh, lebih dari satu mahasiswa dapat mengikuti lebih dari satu
mata kuliah.
3.2.4 Pengujian Software
Pengujian software menggunakan black box. Black-box sering disebut
juga dengan pengujian tingkah laku (behavioral testing), yang lebih terfokus
kepada kebutuhan fungsional dari perangkat lunak. Pengujian Black-Box
memungkinkan pembuat perangkat lunak untuk menentukan kondisi yang terjadi
untuk suatu masukan yang akan menjalankan semua kebutuhan fungsional dari
perangkat lunak yang di buat.
Pengujian Black-Box dilakukan untuk menentukan beberapa macam
kesalahan yaitu:
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.
2. Kesalahan interface.
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
4. Kesalahan kinerja.
47
Pengujian ini dilakukan pada tahap akhir dalam membuat perangkat lunak,
tidak seperti pengujian White-Box yang dilakukan di awal pembuatan. Hal
tersebut dikarenakan pengujian Black-Box dengan sengaja menghiraukan struktur
kendali dimana perhatian lebih diutamakan pada domain informasi.
Untuk itu dalam pengujian software di SMA Negeri 13 Bandung ini, saya
selaku peneliti menggunakan pengujian Black-Box dimana suatu aplikasi akan
teruji dengan baik untuk mendemonstrasikan bahwa fungsi software beroperasi,
input dengan baik diterima, output dihasilkan dengan benar, dan integritas
informasi eksternal terjaga.
3.3 Analisis Sistem yang Berjalan
Analisis sistem merupakan suatu tahap pemahaman proses yang bertujuan
untuk mengetahui proses apa saja yang terlibat di dalam sistem, bagaimana kerja
dari setiap proses yang terlibat didalam sistem, dan hubungan suatu proses dengan
proses yang lainnya. Dari pemahaman proses tersebut maka dapat dilakukan suatu
evaluasi dan usulan terhadap sistem yang ada, untuk dikembangkan lebih lanjut.
Dalam analisis sistem akan dibahas mengenai analisis dokumen, analisis prosedur,
flowmap, diagram konteks, data flow diagram sistem informasi akademik yang
3.3.1 Analisis Dokumen
Dalam sistem informasi akademik ini akan menganalisa dokumen yang
digunakan didalam sistem informasi akademik berbasis client server di SMA
Negeri 13 Bandung yaitu :
1. Form Registrasi Siswa
Deskripsi : Formulir biodata siswa
Fungsi : Untuk diinputkan kedalam data siswa
Rangkap : Satu
Sumber : Kesiswaan
Ditujukan : Kesiswaan
Atribut : NIS, Nama Lengkap, Agama, Alamat lengkap, AsalSekolah,
Alamat Lengkap Sekolah,Nama Orang Tua/Wali, Pekerjaan,
Alamat lengkap, Kewarganegaraan, Agama, Hubungan dengan
wali, Jenis Kelamin, Tempat Tanggal Lahir.
2. Form Pembagian Kelas dan Wali Kelas
Deskripsi : Form pembagian Kelas dan Wali kelas
Fungsi : Untuk diinputkan kedalam Data Guru
Rangkap : Dua
Sumber : Guru
Ditujukan : Kesiswaan