• Tidak ada hasil yang ditemukan

gambaran radiologi hepatoma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "gambaran radiologi hepatoma"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

II.. PPEENNDDAAHHUULLUUAANN Karsin

Karsinoma hati oma hati primer (KHP) atau primer (KHP) atau hepathepatoma oma adalah merupakadalah merupakan salah an salah satusatu tumor ganas hati yang paling sering ditemukan.

tumor ganas hati yang paling sering ditemukan.11 Tumor hepar ganas seringTumor hepar ganas sering

dipaparkan sebagai ikterus dan hilangnya berat badan. Tumor ini paling sering dipaparkan sebagai ikterus dan hilangnya berat badan. Tumor ini paling sering merupa

merupakan metastasis kan metastasis dari berbagai organ dari berbagai organ lain. lain. YaYang ng tergtergolong tumor hepar olong tumor hepar  ga

gananas s prprimimer er yayaititu u kakarsrsininomoma a sesel l hehepapar r (k(kararsisinonoma ma hehepapatotoseselululeler)r),, ko

kolalangngioiokakarsrsininomoma a (a(adedenonokakarsrsininomoma a duductctus us bibililiararisis), ), anangigiososararkokommaa (neop

(neoplasma ganas lasma ganas endotendotel el vaskuvaskuler), dan ler), dan hepatohepatoblastoblastoma ma (tumo(tumor r hepar primer hepar primer   pada

 pada anakanak).anakanak).!!Karsinoma hepatoseluler (hepatocellular carsinoma " H##)Karsinoma hepatoseluler (hepatocellular carsinoma " H##)

merupakan tumor ganas hati primer yang berasal dari hepatosit, demikian pula merupakan tumor ganas hati primer yang berasal dari hepatosit, demikian pula dengan karsinoma $ibrolamelar dan hepatoblastoma. Tumor ganas hati lainnya, dengan karsinoma $ibrolamelar dan hepatoblastoma. Tumor ganas hati lainnya, kol

kolangangiokiokarsiarsinomnoma a (ch(cholaolangingiocaocarsinrsinoma oma " " ##) ##) dan dan sistsistoadoadenoenokarkarsinsinomaoma  berasal

 berasal dari dari sel sel epitel epitel bilier, bilier, sedangkan sedangkan angiosarkoma angiosarkoma dan dan leiomiosarkomaleiomiosarkoma  berasal

 berasal dari dari sel sel mesenkim. mesenkim. %ari %ari seluruh seluruh tumor tumor ganas ganas hati hati yang yang pernahpernah didiagnosis, &' merupakan H## 1* ##, dan ' adalah +enis lainnya. didiagnosis, &' merupakan H## 1* ##, dan ' adalah +enis lainnya.

Tumor ini sangat prevalen di daerahdaerah tertentu di -sia dan -$rika sub Tumor ini sangat prevalen di daerahdaerah tertentu di -sia dan -$rika sub ahara, tempat insidensi tahunan m

ahara, tempat insidensi tahunan mencapai '** kasus per 1encapai '** kasus per 1**.*** pop**.*** populasi. ulasi. %i%i -merika erikat dan /ropa 0arat, tumor ini +auh lebih +arang, menyebabkan -merika erikat dan /ropa 0arat, tumor ini +auh lebih +arang, menyebabkan ha

hanynya a seksekititar ar 11! !   tutumomor r gagananas s papada da auautotopsipsi.. KanKanker ker hati hati dan dan kankanker ker 

ka

kantntonong g emempepedu du prprimimer er memerurupapakakan n tutumomor r yayang ng relrelatiati$ $ +a+aranrang g teter+ar+adi di didi -merika, akan tetapi kanker hati primer cukup sering ter+adi di -$rika dan dan -merika, akan tetapi kanker hati primer cukup sering ter+adi di -$rika dan dan 2epang

2epang. Tu. Tumor ganas primor ganas primer di hati mer di hati ini berasal darini berasal dari sel parenkim atau epi sel parenkim atau epitelitel salu

saluran ran empempeduedu. . YYaang ng perpertamtama a (di(dikenkenal al sebsebagaagai i karkarsinsinoma oma hephepatoatoseluselulerler)) mer

merupaupakan kan &* &* hinhingga gga 3* 3* kegkeganaanasan san hathati i priprimermer  yayang ng terterakhakhir ir disdisebuebutt sebagai

sebagai kolankolangiokgiokarsinomarsinoma. a. ekitekitar ar 4' 4' pendependerita rita karsinkarsinoma oma hepathepatoseluleoseluler r  mengalami sirosis hati, terutama tipe alkoholik dan pasca nekrotik.

mengalami sirosis hati, terutama tipe alkoholik dan pasca nekrotik.''

II.

II. INSIINSIDENSDENSII

5enurut data dari Pusat Kanker 6nternasional pada tahun !*** penderita 5enurut data dari Pusat Kanker 6nternasional pada tahun !*** penderita hepatoma dari seluruh dunia ber+umlah sekitar '7 ribu +i8a, meninggal '3 hepatoma dari seluruh dunia ber+umlah sekitar '7 ribu +i8a, meninggal '3 ribu +i8a. %i #hina, insiden hepatoma

ribu +i8a. %i #hina, insiden hepatoma pertahun *7 ribu, meninggal ** ribu,pertahun *7 ribu, meninggal ** ribu, men

(2)
(3)

menduduki urutan kedua dari mortalitas berbagai tumor utama, di pedesaan menduduki urutan kedua dari mortalitas berbagai tumor utama, di pedesaan  berada

 berada diba8ah diba8ah karsinoma karsinoma gaster, gaster, di di perkotaan perkotaan di di ba8ah ba8ah karsinoma karsinoma paru.paru. 6nsiden hepatoma memiliki karateristik distribusi geogra$is yang menon+ol. 6nsiden hepatoma memiliki karateristik distribusi geogra$is yang menon+ol. 6nsidennya relati$ tinggi di 8ilayah -sia Tenggara, Pasi$ik 0arat, dan -$rika 6nsidennya relati$ tinggi di 8ilayah -sia Tenggara, Pasi$ik 0arat, dan -$rika Te

Tengganggara, ra, sedangsedangkan kan relati$ rendah relati$ rendah di -merika, /ropa, di -merika, /ropa, 9seani9seania, a, dll. :egaradll. :egara dan

dan 8il8ilayaayah h dendengan gan insinsideiden n hephepatomatoma a tintinggi ggi adaadalah lah 5o;5o;ambambik, ik, <ga<gandanda,, -$rika elatan, untuk -$rika, dan 5alaysia, 6ndonesia, ingapura, Hongkong, -$rika elatan, untuk -$rika, dan 5alaysia, 6ndonesia, ingapura, Hongkong, Thailand, =ilipina, #hina,

Thailand, =ilipina, #hina, 2epang untuk -sia.2epang untuk -sia.11

>alaupun +enis tumor hati amat banyak, namun dalam kenyataannya yang >alaupun +enis tumor hati amat banyak, namun dalam kenyataannya yang terbanyak ditemukan di 6ndonesia hanyalah bentuk karsinoma hati primer, terbanyak ditemukan di 6ndonesia hanyalah bentuk karsinoma hati primer, kemud

kemudian ian menyumenyususl susl kholakholangiongiokarsinkarsinoma. oma. %i %i 6ndon6ndonesia, esia, data data insideinsiden n H##H##  belum

 belum ada. ada. %iperkiraan %iperkiraan datanya datanya mirip mirip dengan dengan ingapura, ingapura, dimana dimana dilaporkandilaporkan !&,1 per 1**.***. %ata yang ada di 6ndonesia hanya berupa prevalensi relati$, !&,1 per 1**.***. %ata yang ada di 6ndonesia hanya berupa prevalensi relati$, yaitu +umlah penderita H## yang dira8at di beberapa rumah sakit besar di yaitu +umlah penderita H## yang dira8at di beberapa rumah sakit besar di 6ndonesia. Prevalensi H## pada tahun 13& di ?#5 adalah !.' +umlah 6ndonesia. Prevalensi H## pada tahun 13& di ?#5 adalah !.' +umlah  penderita

 penderita yang yang dira8at dira8at di di bangsal bangsal pera8atan pera8atan 0agian 0agian 6lmu 6lmu Penyakit Penyakit %alam,%alam, angka yang tidak berbeda dengan penemun ter

angka yang tidak berbeda dengan penemun terdahulu.dahulu.77

6nsiden puncak ter+adi pada dekade ke' sampai ke7 di negara barat, 6nsiden puncak ter+adi pada dekade ke' sampai ke7 di negara barat, tetapi satu atau dua dekade lebih dini di daerah -sia dan -$rika dengan tetapi satu atau dua dekade lebih dini di daerah -sia dan -$rika dengan  prevalensi karsinoma hati yang tinggi.

 prevalensi karsinoma hati yang tinggi.%i 6ndonesia, usia terbanyak penderita%i 6ndonesia, usia terbanyak penderita

H## adalah pada dekade ke'. H## +arang di+umpai pada anakanak. %i H## adalah pada dekade ke'. H## +arang di+umpai pada anakanak. %i 6ndonesia, usia termuda yang ditemukan dilaporkan pada anak usia  tahun. 6ndonesia, usia termuda yang ditemukan dilaporkan pada anak usia  tahun.77

5ortalitas sebelum usia * tahun relati$ rendah, setelah usia * tahun 5ortalitas sebelum usia * tahun relati$ rendah, setelah usia * tahun meningkat ta+am, mortalitas kelompok usia * tahun menduduki urutan meningkat ta+am, mortalitas kelompok usia * tahun menduduki urutan teratas dari mortalitas akibat semua tumor ganas.

teratas dari mortalitas akibat semua tumor ganas.11 Penyakit ini dapat timbul Penyakit ini dapat timbul

 pada

 pada semua semua golongan golongan usia, usia, ratarata ratarata usia usia ke+adian ke+adian penyakit penyakit adalah adalah ,4,4 tahun.

tahun.77 Pria lebih banyak daripada 8anita, ratio kelamin mortalitas adalahPria lebih banyak daripada 8anita, ratio kelamin mortalitas adalah

!,'3.

!,'3.11 KarKarsinsinoma oma hephepatoatoseluseluler ler @ @ lebilebih h serisering ng padpada a lakilakilalaki ki dardaripaipadada

 perempuan dan

 perempuan dan biasanya timbul biasanya timbul pada hati pada hati yang sirotikyang sirotik.. Keterangan mengapa Keterangan mengapa

lebi

lebih h banybanyak ak ditditemuemukan kan padpada a pripria a munmungkigkin n dihdihubuubungkngkan an dendengan gan $ak$aktor tor  hormonal atau prevalensi Hbs-g yang tinggi pada pria.

hormonal atau prevalensi Hbs-g yang tinggi pada pria.77

(4)

Hati adalah kelen+ar terbesar dalam

Hati adalah kelen+ar terbesar dalam tubutubuh, berat h, berat rataratratarata a sekitar 1.'** gr sekitar 1.'** gr  atau !  berat badan orang de8asa normal. Hati memiliki ! lobus utama atau !  berat badan orang de8asa normal. Hati memiliki ! lobus utama yai

yaitu tu kankanan an dan kiri. dan kiri. AobAobus us kankanan an dibdibagi agi menmen+ad+adi i segmsegmen en antanterioerior r dandan  psoterior

 psoterior oleh oleh $isura $isura segmentalis segmentalis kanan kanan yang yang tidak tidak terlihat terlihat dari dari luar. luar. AobusAobus kiri dibagi men+adi segmen medial dan lateral oleh ligamentum $alsi$ormis kiri dibagi men+adi segmen medial dan lateral oleh ligamentum $alsi$ormis yang terlihat dari luar. Aigamentum $alsi$ormis ber+alan dari hati ke dia$ragma yang terlihat dari luar. Aigamentum $alsi$ormis ber+alan dari hati ke dia$ragma da

dan n didindndining g dedepapan n ababdodomemen. n. PePermrmukukaaaan n hahati ti didiliplipututi i ololeh eh peperitritononeueumm vis

viseraleralis, is, keckecualuali i daedaerah rah keckecil il padpada a permpermukaukaan an posposterterior ior yayang ng melmelekaekatt langsung pada dia$ragma. 0eberapa ligamentum yang merupakan peritoneum langsung pada dia$ragma. 0eberapa ligamentum yang merupakan peritoneum membantu menyokong hati. %iba8ah peritoneum terdapat +aringan ikat padat membantu menyokong hati. %iba8ah peritoneum terdapat +aringan ikat padat ya

yang ng didisebsebut ut sebsebagagaiai kapsukapsula la GlissoGlissonn, , yanyang g melimeliputputi i permpermukaukaan an seluseluruhruh org

organ an bagbagian ian palpaling ing tebtebal al padpada a kapkapsula sula ini ini terdterdapat apat padpada a porporta ta hephepatiatis,s, mem

membenbentuk tuk ranrangka gka untuntuk uk cabcabang ang venvena a porporta, ta, artearteri ri hephepatiatika ka dan dan salsaluraurann empedu. Porta hepatis adalah $isura pada hati tempat masuknya vena porta empedu. Porta hepatis adalah $isura pada hati tempat masuknya vena porta dan arteri hepatika serta tempat keluarnya ductus hepatika.

dan arteri hepatika serta tempat keluarnya ductus hepatika.''

Hat

Hati i memmemilikiliki i dua sumbedua sumber r supsuplai lai dardarah, ah, dardari i salusaluran ran cerncerna a dan limpadan limpa melalui vena porta hepatika, dan dari aorta melalui arteria hepatika. ekitar  melalui vena porta hepatika, dan dari aorta melalui arteria hepatika. ekitar  1B darah yang masuk adalah darah arteria dan !B adalah darah vena dari 1B darah yang masuk adalah darah arteria dan !B adalah darah vena dari vena porta. Colume total darah yang mele8ati hati setiap menitnya adalah vena porta. Colume total darah yang mele8ati hati setiap menitnya adalah 1.

1.'*'** * mA mA dadan n didialalirirkakan n memelalalului i vevena na hehepapatitika ka kakananan n dadan n kikiriri, , yayangng selan+utnya bermuara pada vena cava in$erior.

(5)

Gambar 1. Organ hepar (dik!ip dari kep"!akaan # $

=ungsi utama hati adalah membentuk dan mengekskresikan empedu saluran empedu mengangkut empedu sedangkan kandung empedu menyimpan dan mengeluarkan empedu ke dalam usus halus sesuai kebutuhan. Daram empedu penting untuk pencernaan dan absorbsi lemak  dalam usus halus. Hati berperan penting dalam metabolisme  makronutrien yang dihantarkan oleh vena porta pascaabsorbsi di usus. =ungsi metabolisme hati yang lain adalah metabolisme lemak, penimbunan vitamin, besi, dan tembaga, kon+ugasi dan ekskresi steroid adrenal dan gonad, serta detoksikasi se+umlah ;at endogen dan eksogen.'

I%. ETIOLOGI

%e8asa ini hepatoma dianggap ter+adi dari hasil interaksi sinergis multi$aktor dan multi$asik, melalui inisisasi, akselerasi, dan trans$ormasi dan  proses banyak tahapan, serta peran serta banyak onkogen dan gen terkait, mutasi multigenetik. /tiologi hepatoma belum +elas, menurut data yang ada, virus Hepatitis, a$latoksin, dan pencemaran air minum merupakan  $aktor  utama yang terkait dengan timbulnya hepatoma.1 ampai saat sekarang,

(6)

 primer. Tetapi ada beberapa $aktor yang diduga men+adi penyebab atau merupakan $aktor predisposisi.&

• irosis hati

ering disebutsebut bah8a sebagai predisposisi yang terbanyak  ialah sirosis hati, atau bahkan sering karsinoma hati primer ditemukan  bersamasama dengan sirosis hati. Kemungkinan timbulnya karsinoma  pada sirosis hepatis adalah adanya hiperplasia noduler yang akan berubah men+adi adenomata multipel, dan kemudian berubah men+adi karsinoma yang multipel. 6ni terbukti bah8a sirosis bentuk makronoduler (post nekrotik) sering ditemukan pada penderita karsinoma hati primer.&

• Hepatitis

Hubungan antara in$eksi kronik H0C dengan timbulnya H## terbukti kuat, baik secara epidemiologis, klinis, maupun eksperimental. Karsinogenitas H0C terhadap hati mungkin ter+adi melalui proses in$lamasi kronik, peningkatan proli$erasi hepatosit, integrasi H0C %:-ke dalam %:- sel pen+amu, dan aktivitas protein spesi$ik H0C  berinteraksi dengan gen hati. %i8ilayah dengan tingkat in$eksi H0C rendah, H#C merupakan $aktor resiko penting dari H##. 5etaanalisis dari ! penelitian kasuskelola menyimpulkan bah8a resiko ter+adinya H## pada pengidap in$eksi H#C adalah 14 kali lipat dibandingkan dengan resiko pada bukan pengidap.

• -$latoksin (-=T)

e+ak ditemukannya a$latoksin pada tahun 137*an sudah berkali kali dibuktikan a$latoksin dapat memicu hepatoma pada he8an, diantaranya -=T01 dianggap salah satu karsinogenik paling poten pada he8an, dosis minimal untuk memicu hepatoma adalah konsumsi hanya 1* mikrogram perhari. Tidak sedikit data penelitian menun+ukkan a$latoksin dan H0C bere$ek sinergistis.1

• Pencemaran air minum

%ari hasil survey epidemiologi #hina, ditemukan pencemaran air  minum dan ke+adian hepatoma berkaitan erat, menun+ukkan peminum air  saluran perumahan dan air kolam memiliki mortalitas hepatoma secara  +elas lebih tinggi dari peminum air sumur dalam. -lgae biruhi+au dalam

(7)

air saluran perumahan dan air kolam dianggap sebagai salah satu karsinogen utama.1

%. PATOLOGI

• Pengamatan makroskopis, karsinoma hepatoseluler dibagi atas 

 bentuk, yaitu E

1. Tipe noduler, sering berbentuk multinoduler. 0iasanya hati membesar, dengan nodul yang bermacammacam besar dan bentuknya (nodul yang ireguler). >arna +uga bermacammacam, dari kuning kehi+auan sampai hi+au tua. eringkali disertai sirosis.&

!. Tipe masi$, yaitu suatu bentuk masi$ yang besar pada salah satu satu lobus dengan hanya 1 nodul sa+a. 9leh karena itu disebut  +uga mononodular masi$. Tumor massa yang besar tersebut sering kali terdapat di lobus kanan dan mungkin pada lobus lainnya di+umpai tumor kecilkecil. Kadangkadang pada lobus kanan terdapat tumor  yang masi$, dan lobus kiri bentuk sirosis.&

. Tipe di$us, umumnya besarnya hati terdapat dalam batas normal tapi seluruhnya terisi oleh selsel karsinoma yang di$us, dan yang kadangkadang susah dibedakan dengan sirosis portal.&

• Pengamatan mikroskopik E&

1. Karsinoma hepatoseluler 

Kanker sel hati di ??# menempati 3' lebih dari hepatoma  primer, berasal dari hepatosit.1 elsel karsinoma biasanya lebih kecil

daripada selsel hati yang normal, poligonal dengan sitoplasma granuler. eringkali ditemukan sel raksasa yang atipis. el tumor  mungkin bernukleoli ganda dan terlihat adanya mitosis. 0ila sitoplasma yang eosino$il men+adi baso$il berati tumor lebih ganas. 6nti mengalami hiperkromasi dan lebih bervariasi besarnya daripada sel hati yang normal. Pusat tumor seringkali nekrosis. ering disertai dengan sirosis hati. %alam struktur asiner sering ditemukan empedu.&

!. Karsinoma kholangioseluler.

%i ??# menempati sekitar  dari hepatoma primer, berasal dari epitel saluran empedu intrahepatik.1 elsel berbentuk kubois atau

(8)

 +aringan ikat. Pada kholangioseluler, karsinoma di dalam sel tidak ada sitoplasma granuler. 2arang ditemukan bersamasama dengan sirosis hati. Dambaran mitosis tidak ditemukan, +arang sekali ditemukan adanya sel raksasa. %alam struktur asiner tidak ditemukan empedu.&

. Karsinoma hepatokholangioseluler 

uatu bentuk gambaran antara hepatoseluler dan kholangioseluler, ini +arang sekali ditemukan.&

• 5etastase. %apat ter+adi metastase secara intrahepatik dan

ekstrahepatik.

1. 5etastase intrahepatik  &

ering ter+adi metastase dalam hati sendiri, dan biasanya berbentuk  tumor yang multipel. %apat pula ter+adi metastase dalam 1 lobus sehingga berbentuk tumor multipel dalam 1 lobus sa+a, sedang pada lobus lain tak ada tumor, atau ter+adi metastase ke lobus lain.

!. 5etastase ekstrahepatik  &

%apat ter+adi penyebaran ke kelen+ar lim$e, yaitu E pada hilus hati, mediastinum atau kelen+ar servikal. %apat ter+adi metastase pada vena yang besar, misalnya vena hepatika, vena porta, atau vena cava in$erior dan ter+adi trombose sekunder. %apat pula berupa tumor  emboli melalui atrium kanan dan masuk ke dalam +aringan paruparu.

%I. DIAGNOSIS A. Gambaran &'ini"

Kanker hati pada mulanya tidak terdeteksi secara klinis karena kanker ini sering timbul pada pasien yang telah menderita sirosis dan ge+ala serta tanda mungkin mengisyaratkan perburukan penyakit yang mendasari. Dambaran  pertama yang paling sering timbul adalah nyeri abdomen dsertai adanya massa abdomen dikuadran kanan atas. 5ungkin terdengar $riction rub atau  bruit diatas hati. Pada !* kasus ditemukan cemaran darah dalam asites. 6kterus +arang ter+adi, kecuali terdapat perburukan hebat $ungsi hati atau sumbatan mekanis saluran empedu. ering terdapat peningkatan $os$orilase alkali dan al$a $etoprotein (-=P) serum. uatu protrombin +enis abnormal, desgammakarboksi protrombin, +uga dapat ditemukan dan secara umum  berkorelasi dengan peningkatan -=P.

(9)

ebagian kecil pasien karsinoma hepatoseluler mungkin memperlihatkan tanda sindroma paraneoplastik E dapat ter+adi eritrositosis akibat aktivitas mirip eritropoetin yang dihasilkan oleh tumor, atau timbul hiperkalemia akibat sekresi hormon mirip paratiroid. Hipoglikemia merupakan mani$estasi

 paraneoplastik yang sering di+umpai dan berbahaya. %iperkirakan bah8a glukosa masuk ke dalam sel kanker dimana tidak terdapat insulin. el kanker   bersi$at sebagai karet busa (sponse) terhadap glukosa.7 5ani$estasi lain

adalah hiperkolestronemia, hipoglikemia, por$iria didapat, dis$ibrogenemia, dan krio$ibrinogenemia.

ecara umum, mani$estasi klinis hepatoma terbagi atas E

• hepatoma $ase subklinis

Yang dimaksud hepatoma $ase subklinis atau stadium dini adalah  pasien yang tanpa ge+ala dan tanda $isik hepatoma yang +elas, biasanya ditemukan melalui pemeriksaan -=P dan teknik pencitraan. ebelum a8al tahun 134*an, hepatoma subklinis sulit ditemukan. Pada akhir tahun 134*an dan a8al 13&*an, dengan kema+uan teknik pencitraan medis, meningkatnya tara$ hidup dan kesadaran kesehatan masyarakat, le8at  pemeriksaan kesehatan hepatoma subklinis dapat ditemukan. #aranya adalah dengan gabungan pemeriksaan -=P dan pencitraan, teknik   pencitraan terutama dengan <D terlebih dahulu, bila perlu dapat

digunakan #T atau 5?6.1

• hepatoma $ase klinis

Hepatoma $ase klinis tergolong hepatoma stadium sedang, lan+ut, mani$estasi utama yang sering ditemukan adalah nyeri abdomen kanan, massa abdomen atas, perut kembung, anoreksia, letih, berat badan menurun, demam, ikterus, asites, dan ge+ala lainnya seperti terdapatnya kecenderungan pendarahan, diare, nyeri bahu belakang kanan, udem kedua tungkai ba8ah, kulit gatal dan lainnya, +uga mani$estasi sirosis hati seperti splenomegali, palmar eritema, lingua hepatik, spider nevi, venodilatasi dinding abdomen, dll. Pada stadium akhir hepatoma sering timbul metastasis ke paru, tulang, dan banyak organ lain.1

. Pemerik"aan Lab)ra!)rim

(10)

ering tidak ter+adi perubahan. 0ila ada perubahan, yang sering ditemukan yaitu sedikit penurunan kadar Hb, biasanya sekitar 1* gr. 2umlah lekosit sedikit meningkat. Kenaikan la+u endap darah bermacam macam, tergantung dari kerusakan sel hati dan metastase, tetapi umumnya meningkat.&

• Tes biokimia8i

Tes biokimia8i yang perlu dilakukan yaitu tes $aal hati, 8alaupun sampai sekarang belum ada tes $aal hati yang khas untuk KHP. :amun demikian, ada beberapa tes $aal hati yang kadangkadang dapat membantu menegakkan diagnosis antara lain E alkali $os$atase, D9T, DPT yang biasanya terdapat kenaikan kadarnya. Tes $aal hati yang dapat memperkuat dugaan kearah KHP adalah terdapat peninggian kadar  alkali $os$atase. 0elakangan ini telah dikembangkan pemeriksaan asam empedu, yang untuk KHP diperoleh hasil yang meningkat. Tes $aal hati lainnya yang dapat berubah bila pada penderita disertai dengan sirosis hati, yaitu kadar albumin menurun, kolestrol dan trigliserida +uga menurun.&

• Pemeriksaan serologis

1. -l$a$etoprotein (-=P)

-=P memiliki spesi$itas tinggi dakam diagnosis karsinoma hepatoselular. 2ika -=P F '** ngBA bertahan 1 bulan atau F !** ngBA  bartahan ! bulan, tanpa bukti penyakit hati akti$, dapat disingkirkan

kehamilan dan kanker embrional kelen+ar reproduksi, maka dapat dibuat diagnosis hepatoma, diagnosis ini dapat lebih a8al 71! bulan dari timbulnya ge+ala hepatoma. -=P sering dapat dipakai untuk  menilai hasil terapi. Pasca reseksi hepatoma, kadar -=P darah terus menurun dengan 8akru paruh 3,' hari, umumnya pasca operasi dalam ! bulan kadarnya turun hingga normal, +ika belum dapat turun hingga normal, atau setelah turun naik lagi, maka petanda ter+adi residi$ atau rekurensi tumor.1

2. Hbs-g

0erdasarkan hasil penelitian Pro$. %r. dr. u+ono Hadi, pada  penderita dengan Hbs-g positi$ secara ?PH-, ditemukan pada

(11)

hepatitis kronis akti$ 7, , sirosis hati &, , dan KHP ,' . %emikian pula dengan hasil penelitian :ishioka (134&) menemukan Hbs-g positi$ pada *  kasus dengan hepatitis kronis dan sirosis hati. %isamping itu, ditemukan lebih dari 1*  Hbs-g positi$ pada  penderita KHP. elan+utnya, :ishioka mengadakan penelitian -nti H0c pada kasus KHP, ditemukan &*3*  positi$, 8alaupun beberapa diantara penderita memperlihatkan Hbs-g negati$.&

3. Petanda tumor lainnya

Gat petanda hepatoma sangat banyak, tetapi semuanya tidak  spesi$ik untuk diagnosis si$at hepatoma primer. Penggunaan gabungan untuk diagnosis kasus dengan -=P negati$ memiliki nilai ru+ukan tertentu, yang relati$ umum digunakan adalah E desgama karboksi  protrombin (%#P), al$aA$ukosidase (-=<),  glutamil transpeptidase

(DDT66), #- 133, antitripsin, $eritin, #/-, dll.1

*. Pemerik"aan +adi)')gi

<D, #T, dan 5?6 merupakan modalitas pencitraan yang akurat untuk  mendeteksi  +enis utama dari H## E multinodular, in$iltrati$, atau massa soliter. %ilakukan penilaian terhadap invasi tumor ke vena porta dan 6C#. -ngiogra$i dapat berman$aat.3

F)!) !h)ra,

=oto thora@ hendaknya merupakan pemeriksaan rutin untuk   penderita yang diduga menderita KHP. =oto thora@ berguna untuk  melihat peninggian dia$ragma kanan dan ada tidaknya gambaran metastase ke paruparu.&

(12)

Gambar -  (A/D$ Gambaran 0 )!) !h)ra, pada pa"ien/pa"ien 2ang p)"i!i !erdiagn)"i" dengan kar"in)ma ha!i menn3kkan e'e4a"i diaragma kanan. (* dan D$ Sin" 5)"!)phreni5" men3adi !mp' )'eh e"i p'era minima' (dik!ip dari kep"!akaan 16$

F)!) p)')" abd)men

=oto polos umumnya tidak begitu berguna sebagai petun+uk utama dalam kasuskasus kecurigaan massa hepar.1  Kadangkadang dapat ikut

menegakkan diagnosis, terutama bila dalam pembuatan $oto dimasukkan udara ke dalam rongga perut, akan terlihat suatu massa tumor diperut kanan atas.& Tandatanda sekunder, seperti peningkatan dia$ragma kanan

atau disposisi $leksura hepatik dapat memperlihatkan adanya massa pada hepar pada Iray abdomen. <mumnya, tandatanda yang lebih spesi$ik  dapat terlihat seperti adanya udara di dalam abses atau tampak kalsi$ikasi  pada kista hidatid.11

Angi)grai hepa!ik 

-dapun gambaran KHP secara angiogra$i hepatik, pada $ase arteri tampak hipervaskularisasi, neovaskularisasi, terdesaknya arteri oleh tumor, dan shunt arterovenosus. Pada $ase kapiler, tampak penimbunan media kontras yang disebut tumor stain atau pooling , tanda threat and   streaks. Tanda threat and streaks diperoleh karena pembuluh darah arteri

masuk ke dalam trombus vena porta, menembus dan mengelilinginya, kemudian menggabungkan diri kedalam vena porta di dekat hilus.&

Gambar 7  (A$ 8Thread" and "!reak"9 "ign: diagn)"!ik n!k in4a"i !m)r in!ra4a"k'er (panah ; *e'ia5 Ar!er2$. ($ pembe"aran gambar (A$ (Dik!ip dari kep"!akaan 1-$

Pada $ase venosa, akan terlihat gambaran vena hepatika, tumor  trombus di vena hepatika. %isamping itu +uga ditemukan sumbatan,

(13)

 pendesakan, deviasi dari vena porta.ecara angiogra$i hepatik nodul KHP yang mampu dideteksi berdiameter J ! cm.&

#T can, radionuklir, dan <D tidak dapat memperlihatkan anatomi intrahepatik dengan cukup tepat untuk melihat pen+alaran tumor   pada massa tumor tersebut. -ngiogra$i hepatik merupakan prosedur yang

tepat pada pasienpasien H## untuk menentukan apakah tumornya dapat direseksi (berpotensi untuk dapat disembuhkan) atau tidak.1!

Gambar 0  Tampak ma""a 2ang be"ar 2ang di4a"k'ari"a"i )'eh Ar!eri hepa!ika de,!ra:  3ga dengan 5abang dari Ar!eri hepa!ika "ini"!ra (panah$ ke "egmen media' ')b" kiri. Pa"ien ini - !ahn beba" pen2aki! "e!e'ah menga'ami re"ek"i hepar kanan. (Dik!ip dari kep"!akaan 1-$

Hepatoma dapat muncul sebagai tipe massa $okal yang besar atau seperti in$iltrat yang di$us. 5eskipun H## ini dapat dikenali dengan adanya hipervaskular, lesi ini dapat tampak mirip dengan metastasis hipervaskular (renal cell carcinoma, choriocarcinoma).1!

Gambar <  Ma""a hiper4a"k'ar be"ar pada ')b" kanan hepar dengan ne)4a"k'ari"a"i heba! dan ar!eri4en)" "hn!ing. Pada pa"ien ini di'akkan hepa!ek!)mi

(14)

kanan dan !e'ah ber!ahan hidp 'ebih dari = !ahn. (Dik!ip dari kep"!akaan 1-$

U'!ra")n)grai (USG$

<D merupakan metode yang paling sering digunakan dalam diagnosis hepatoma. Kegunaan dari <D dapat dirangkum sebagai  berikut E memastikan ada tidaknya lesi penempatan ruang dalam hati dapat dilakukan penapisan gabungan dengan <D dan -=P sebagai metode diagnosis penapisan a8al untuk hepatoma mengindikasikan si$at lesi penempatan ruang, membedakan lesi berisi cairan dari yang padat membantu memahami hubungan kanker dengan pembuluh darah penting dalam hati.1%engan melakukan <D pada hati, akan diperoleh gambaran

 pada struktur anatomi, yaitu gambaran parenkim, vena hepatika, vena  porta, saluran empedu intra dan ekstrahepatal, demikian +uga kandung

empedu.&

ecara <D dapat ditentukan pula klasi$ikasi KHP, yaitu bentuk  noduler, masi$ atau soliter, di$us, dan bentuk campuran dengan densitas gema rendah heterogen.&

Gambar =  (A$ &ar"in)ma hepa!)"e''er. USG menggambarakan 'e"i !idak 

berkap"' 2ang "ebagian hipere5h)i5: bagian da'am i")e5h)i5 dibandingkan dengan gambaran parenkim "eki!ar. &)n!r 'i4er ireg'er: ba!a" hepar b'a!. Sema gambaran !er"eb! 5)5)k dengan gambaran "ir)"i" 'i4er 2ang dia")"ia"ikan dengan !inggin2a re"ik) ke3adian H**. ($ *h)'angi)5e'''ar *ar5in)ma (***$. Terdapa! gambaran 2ang hip)e5h)i5 dibandingkan 3aringan hepar "eki!arn2a. Di'a!a"i dk!" bi'iari" !idak !ampak. (Dik!ip dari kep"!akaan 17$

(15)

Dambaran <D dari H## bervariasi dari gambaran tumor  hiperechoic hingga massa kista. 0eberapa lesi tampak memiliki pola echo campuran. Kebanyakan kasus H## (44,) berukuran kecil (  cm) dan cenderung tidak terlalu baik dalam pencitraan. H## yang  berukuran kecil kadang dibatasi oleh batasan hipoechoic atau halo. ekitar '*  dari kasus H## berukuran besar tampak bayangan echo, yang biasanya akibat dari adanya pendarahan, $ibrosis, dan nekrosis.  :amun, beberapa kasus H## berukuran kecil mungkin tampak 

hiperechoic dan kurang tampak batasan hipoechoic dari kebanyakan lesi lesi maligna, sehingga sulit membedakannya dari hemangioma dengan hanya menggunakan pemeriksaan <D sa+a.1

Gambar #  (A$ H** pada pa"ien dengan "ir)"i". ($ H** m'!i)ka' (panah$ pada pa"ien "ir)"i". (*$ pa"ien dengan "indr)m dd/*hiari kr)nik: !erdapa! "ebah n)d' hepar dengan ke5rigaan 'e"i pada deka! permkaan an!eri)r. (D$ pemakaian k)n!ra" pada pa"ien 2ang "ama (*$ dimana !er3adi peningka!an pen2anga!an pada a"e ar!eri: dengan >a"h/)!

k)n!ra" pada a"e p)r!a': memban! me')ka'i"a"i 'e"i dan

mengiden!iika"i 'e"i !er"eb! "ebagai H** (Dik!ip dari kep"!akaan 1<$

Dambaran H## pada <D bervariasi, mulai dari hipoechoic hingga hiperechoic, atau campuran. Pada umumnya, sulit melokalisasi

(16)

H## yang kecil pada hepar yang telah mengalami sirosis yang bertekstur  kasar dan bernodul. Pada kasuskasus seperti ini, #T dan 5?6 sangat membantu. Aesi ini dapat soliter ataupun multi$okal. >arna dan spektrum %oppler dapat memperlihatkan aliran yang kuat, yang dapat membantu membedakan H## dari kasuskasus metastase atau hemangioma, dimana  pada kelainan tersebut memperlihatkan aliran yang lemah atau tidak 

adanya aliran.1'

Gambar ?  &ara!eri"!ik >arna D)pp'er menn3kkan adan2a H** pada hepar  'e"i ka2a 4a"k'ari"a"i 2ang dibandingkan dengan parenkim hepar di"eki!arn2a. Hemangi)ma  p)'a berben!k !i!ik. Me!a"!a"i" m'!ipe'  p)'a me'ingkar. F)5a' N)d'ar H2perp'a"ia (FNH$  p)'a r3i/r3i r)da (dik!ip dari kep"!akaan 1=$

<D dengan kontras digunakan untuk mendeteksi dan menggambarkan H## pada pasienpasien dengan latar belakang penyakit hati. H## cenderung memperlihatkan gambaran adanya peningkatan gambaran pembuluh darah yang berlikuliku, disertai dengan 8arna gambaran yang lebih terang dibandingkan dengan gambaran hati normal.1'

(17)

Gambar @  Pen2anga!an k)n!ra" pada 'e"i H**. Pada "aa! "ebe'm pen2anga!an (A$: a'iran darah han2a !er'iha! pada area perier dari 'e"i hip)e5h)i5 2ang berkran 1< mm (panah$. Se!e'ah diin3ek"i Le4)4i"! me'a'i 4ena *bi!i ($: k)n!ra" 2ang me'a'i 4ena p)r!a (panah$ menga'ir ke'ar dari !m)r dan ma"k ke da'am 5abang p)"!eri)r "peri)r 4ena p)r!a 2ang ada. (dik!ip dari kep"!akaan 1=$

Gambar 16  Tr)mb" !m)r hampir men!pi "e'rh 4ena p)r!a pada pa"ien dengan H** m'!i)ka'. (Dik!ip dari kep"!akaan 1<$

<D berguna dalam mengarahkan prosedur dalam operasi membantu memahami penyebaran dan in$iltrasi hepatoma dalam hati dan  +aringan organ sekitarnya, memperlihatkan ada tidaknya trombus tumor 

dalam percabangan vena porta intrahepatik E diba8ah panduan <D dapat dilakukan biopsi punksi perkutan, in+eksi obat intratumor dan terapi ablasi lokal.1

(18)

Gambar 11  USG in!ra)pera!i menn3kkan adan2a Hepa!)5e'''ar *ar5in)ma dengan diame!er "eki!ar - 5m. Tm)r ini memi'iki e5h) in!erna' 2ang berp)'a m)"aik dengan !ampak adan2a ha') ( permkaan di'iha! dari 4en!ra'$ (dik!ip dari kep"!akaan 1=$

Keunggulan pencitraan <D antara lain yaitu bersi$at noninvasi$, relati$ ekonomis, dapat diulang, tanpa ruda paksa radiasi. Kekurangannya adalah mudah terpengaruh tulang iga dan paru, terdapat area buta yang sulit diperiksa ultrason. elain itu hasil pemeriksaan kurang reprodusibel, tingkat akurasi mudah dipengaruhi $aktor lainnya. Penyangatan <D yang dikembangkan belakangan ini sangat meningkatkan nilai diagnostik  <D.1

*T S5an

#T telah men+adi parameter pemeriksaan rutin terpenting untuk  diagnosis lokasi dan si$at hepatoma. #T dapat membantu memper+elas diagnosis, menun+ukkan lokasi tepat, +umlah, dan ukuran tumor dalam hati, hubungannya dengan pembuluh darah penting, dalam penentuan modalitas terapi sangatlah penting.1

Hepatoma diidenti$ikasi dengan dera+at penyangatan medium kontras, dan karena si$at hipervaskularisasinya, tumor ini menyangat kontras lebih cepat dibandingkan +aringan hepar sekitarnya. Pada tumor  metastasis, khususnya yang berasal dari adenocarcinoma traktus gastrointestinal, biasanya tampilannya kurang menyangat dan menyerap kontras lebih lambat. Hepatoma, yang disuplai oleh cabangcabang -rteri

(19)

hepatika, tampak dengan densitas hiperdens maksimal selama $ase arterial dari tahap proses  scanning dinamik, kemudian menurun secara cepat densitasnya saat ter+adi aliran $ase portal yang dominan. Pola ini dapat terlihat dengan baik pada #T dinamik dan #T $ase tunda kasus hepatoma.14

Gambar 1-  H** !ipika'. Gambaran *T menn3kkan 'e"i h)m)gen 2ang men2anga!. (dik!ip dari kep"!akaan 1?$

Gambar 17  H** 2ang be"ar dengan p)'a m)"aik. (A$ he'i5a' *T S5an memper'iha!kan 'e"i he!er)gen dengan k)mp)nene hiper dan hip)4a"k'er ($ Pada *T !nda: kap"' !m)r !ampak 3e'a". (dik!ip dari kep"!akaan 1 ?$

Gambar 10  (A$ H** dengan per'emakan. Gambaran mikr)"k)pi"n2a memper'iha!kan gambaran H** berkap"' dengan per'emakan ha!i 2ang men)n3)'. ($ H** dengan in4a"i pada 4a"k'ari"a"i hepar. Gambaran he'i5a' *T S5an 4ena p)r!a' memper'iha!kan ma""a H** berkap"' 2ang be"ar pada ')b" kiri hepar: 2ang mengin4a"i 5abang/5abang p)r!a' kiri hepar. (dik!ip dari kep"!akaan 1?$

(20)

Gambar 1<  Pa"ien 7- !ahn dengan H** ibr)'ame'ar. Pada p)!)ngan a,ia' *T S5an: !ampak !m)r (panah$ memper'iha!kan peningka!an e5h) 2ang ha'". (Dik!ip dari kep"!akaan 1@$

Gambar 1=  *h)'angi)5e'''ar *ar5in)ma (***$. (A$ Tm)r (panah p!ih$ memi'iki ba!a" 2ang reg'er dan berden"i!a" hip)den". Se'ain i!: 3ga !erdapa! bi')ma "bkap"'er (panah hi!am$. ($ Se!e'ah pema"kan k)n!ra": !m)r men2anga! pada bagian periern2a dengan p)'a ge)graik: "eper!i 2ang bia"a !ampak pada ka"" ***. (Dik!ip dari kep"!akaan 17$

Hati yang normal akan menghasilkan densitas yang homogen, dengan gambaran vena porta, saluran empedu, dan vena hepatika. %engan #T dapat ditentukan kelainan lokal di hati. KHP akan memperlihatkan suatu massa dengan densitas rendah bila dibandingkan dengan +aringan normalnya. Dambaran tersebut tetap sama atau diper+elas setelah penyuntikan media kontras intravena (!** mA urogra$in 47 atau !!* mA * meglumin iothalamate).&

(21)

Gambar 1#  (A$ Teknik b)'". Se!e'ah  76 de!ik "e!e'ah b)'". A)r!a (hr (A$$ dan 4ena 5a4a ineri)r (hr (I$$ den"i!a"n2a ber!ambah. *abang/5abang 4ena p)r!a' pa!en dan !eriden!iika"i "ebagai "!rk!r 5abang dengan gambaran 2ang 'ebih !erang (panah$ digan!ikan dengan adan2a gambaran ma""a 2ang be"ar pada ')b" hepar kanan. ($ "ebe'm k)n!ra". Terdapa! gambaran ma""a be"ar berba!a" !idak !ega" pada ')b" kanan hepar 2ang di". (Dik!ip dari kep"!akaan -6$

Gambar 1?  (A$ Sebe'm k)n!ra". Ma""a !m)r 2ang be"ar mengi"i hampir "e'rh ')b" kanan hepar. ($ dengan !eknik b)'":  76 de!ik "e!e'ah dib)'". Tampak i''ing dee5! (!$ pada 4ena 5a4a ineri)r 2ang berdi'a!a"i menn3kkan gambaran adan2a !m)r a!a bekan darah. Ok'"i 4ena p)r!a' 3ga dimngkinkan )'eh adan2a !m)r di "epan3ang 4ena: dan !idak !ampak adan2a gambaran dengan den"i!a" 2ang 'ebih !erang "e!e'ah pengin3ek"ian k)n!ra". (Dik!ip dari kep"!akaan -6$

5endeteksi tumor dengan pola di$us umumnya sulit, khususnya ketika parenkim hati telah berubah karena penyakit hati yang di$us. ?ata rata !  tumor dikelilingi oleh kapsul $ibrosis. Pendarahan intratumor  dan nekrosis umumnya sering ditemukan karena kurangnya stroma pada tumor. Kalsi$ikasi ter+adi pada L 1* kasus. 5endeteksi hepatoma

(22)

tantangan besar dalam teknik pencitraan.!1 Pada #T dengan penyangatan

kontras atau 5?6, tumor akan sangat menyangat pada $ase arteri se8aktu  pengisisan kontras.1

Gambar 1@  pada ka"" kar"in)ma hepa!)"e''ar ini: hepar !e'ah menga'ami "ir)"i" 2ang di": pada parenkim hepar !erdapa! gambaran n)d'er. A"i!e" 3ga !ampak. Fa"e a>a' ar!eri "e!e'ah pengi"ian k)n!ra" menn3kkan adan2a pen2anga!an )'eh !m)r. (Dik!ip dari kep"!akaan 17$

Gambar -6  Da gambaran n)d' H** pada pa"ien "ir)"i" <? !ahn. (A$ pada p)!)ngan a,ia' menn3kkan n)d' inhem)ragik 2ang !ergambar baik pada ')b" kiri hepar (panah$. ($ pada gambaran ar!eri *T: n)d' menn3kkan adan2a gambaran hem)ragik (panah$. N)d' dengan hiper4a"k'ari"a"i 2ang 'e!akn2a berdeka!an !ampak pada gambar (panah ke5i'$ (Dik!ip dari kep"!akaan --$

Terhadap lesi mikro dalam hati yang sulit ditentukan #T rutin dapat dilakukan #T dipadukan dengan angiogra$i (#T-), atau ke dalam arteri hepatika disuntikkan lipiodol, sesudah 1 minggu dilakukan lagi

(23)

 pemeriksaan #T, pada 8aktu ini #T lipiodol dapat menemukan hepatoma sekecil *,' cm.1

M+I

5?6 merupakan teknik pemeriksaan nonradiasi, tanpa pemberian ;at kontras berisi iodium +uga dapat secara +elas menun+ukkan struktur   pembuluh darah dan saluran empedu dalam hati, +uga cukup baik  memperlihatkan struktur internal +aringan hati dan hepatoma, sangat membantu dalam menilai e$ektivitas aneka terapi. %engan ;at kontras spesi$ik hepatosit dapat menemukan hepatoma kecil kurang dari 1 cm dengan angka keberhasilan ''.1

Gambar -1  (D$ pada a!/"ppre""ed/T-/>eigh!ed M+I: bagian "en!ra' dari !m)r (kepa'a panah$ menn3kkan in!en"i!a" rendah dibandingkan parenkim hepar "eki!arn2a. (E$ pada T1/>eighed/)pp)"ed/pha"e M+I: !m)r 3ga !ampak dengan in!en"i!a" rendah. (Dik!ip dari kep"!akaan 1@$

(24)

Gambar --  pa"ien <@ !ahn dengan H** pred)minan !ipe 5'ear 5e''. ($ pada a!/ "ppre""ed T-/>eigh!ed image: !ampak ma"a he!er)gen dengan in!en"i!a" !inggi pada area "eki!ar hepar. (*$ T1/>eigh!ed/in/pha"e M+I memper'iha!kan 'e"i ber')b" (panah$ dengan in!en"i!a" rendah pada ')b" kanan hepar. (D$ TI/>eigh!ed )pp)"ed/pha"e M+I memper'iha!kan adan2a !anda "igna' dr)p da'am ma""a (panah$: 2ang menn3kkan adan2a k)mp)"i"i 'emak 2ang !inggi pada ma""a. Parenkim hepar 3ga memper'iha!kan "igna' dr)p: 2ang mengindika"ikan "!ea!)"i" di". (Dik!ip dari kep"!akaan 1@$

5?6 dan #T (pada tingkat yang lebih rendah) dapat memperlihatkan gambaran nodul dan perubahan $ibrosis pada pasien dengan sirosis, khususnya +ika ada nodular siderotik.!

Gambar -7  (F$ dan (G$: pen2anga!an dengan Gad)'inim pada a"e ar!eri (F$ dan a"e 4ena (G$ T1/>eigh!ed M+I menn3kkan ma""a 2ang men2anga! pada !epi ma""a. (Dik!ip dari kep"!akaan 1@$

(25)

Gambar -0  mikr) dan makr)"ir)"i" 5ampran (n)d' "ider)!i5 regenera!i$ (A$ a"!/ "pin/e5h) T- memeper'iha!kan ban2ak "eka'i n)d'/n)d' "ider)!ik dengan in!en"i!a" 2ang 'ebih rendah dibandingkan parenkim hepar "eki!arn2a. N)d' 2ang mengandng Fe 3ga !ampak pada 'ien. ($ gradien e5h) dari T1 memdapa!kan 'e4e' 2ang "ama dengan 2ang di!n3kkan pada n)d' "ider)!ik dengan hip) in!en" 2ang 'ebih ban2ak dan 'ebih 'a" akiba! "en"i!i4i!a" 2ang 'ebih be"ar dari gradien/e5h). Spin e5h)n T1 "ering memper'iha!kan gambaran n)d' "ider)!ik ini. (*$Tidak "eper!i *T !anpa k)n!ra": T1/ga')dinim ini menampi'kan 'e4e' 2ang "ama dengan (A$ dan ($: menn3kkan bah>a n)d' regenera!i "ider)!ik ini ma"ih dapa! mn5' pada in!en"i!a" rendah "e!e'ah pema"anan bahan k)n!ra". (Dik!ip dari kep"!akaan -7$

• idik hati ( intigra$i hati)

<ntuk melihat kelainan hati secara sintigra$i, biasa dipakai ;at radio$armaka 116n, 33mTc.& intigra$i hati biasanya menggunakan 33mTc

labelled campuran sul$ur koloid, yang diserap oleh sel Kup$$er di hepar  (bukan oleh hepatosit), lien, dan sedikit pada sumsum tulang. Aesi hepar  yang lebih besar dari 1 cm dapat terlihat.11

Karsinoma hati primer akan memperlihatkan gambaran suatu daerah kosong (space occupying lesion " 9A), karena ditempat tumor  tersebut idak menampung ;at radio$armaka, dan disebut daerah dingin. Dambaran semacam ini +uga ditemukan pada kelainan lokal lain di hati,

(26)

antara lain kista, abses, dan kanker hati metastasis. <ntuk membedakan 9A tersebut perlu diberikan suntikan ;at radio$armaka golongan blood   pool scan, antara lain 4'e selenomethionin, 116n trans$erin. Gat

radio$armaka ini digunakan untuk melihat kelainan berdasarkan  perbedaan tingkat vaskularisasi. KHP merupakan suatu kelainan yang vaskuler dan masih memiliki aktivitas metabolisme, akan memperlihatkan penampungan ;at radio$armaka golongan blood pool   scan.&

Gambar -<  Hepa!)ma. (A$ 'e"i hiper4a"k'er pada ')b" kiri hepar. ($ gambaran 1 meni! dan - 3am blood pool scan. Adan2a peningka!an ak!i4i!a" dengan p)'a 2ang "ama dengan adan2a peningka!an a'iran. k!i adan2a pen2aki! ha!i 2ang menda"ari . (Dik!ip dari kep"!akaan -0$

intigra$i khususnya berguna untuk melihat permukaan dia$ragma yang sulit dinilai oleh teknik pencitraan lain. Teknik ini umumnya digunakan untuk melengkapi pemeriksaan #T dan <D, dan kadang dapat menemukan metastasis yang biasanya tidak terdeteksi oleh modalitas lain. Kebanyakan massa liver tampak sebagai $illing de$ect, kecuali untuk hiperplasia nodular $okal, yang biasanya mengandung sel Kup$$er dan oleh karena itu tampak +e+ak+e+ak serapannya.11

Pemerik"aan radi)')gi k)n4en"i)na' dengan k)n!ra"

Pemeriksaan radiologi konvensional dengan kontras kadangkadang dapat membantu, misalnya gastroduodenogra$i atau barium meal, dimana dapat dilihat ada tidaknya varises eso$agus, dan ada tidaknya pendesakan  pada kurvatura minor lambung. Pada $oto colon perlu dilihat ada

(27)

tidaknya pendesakan pada daerah $leksura hepatika atau kolon transversum ke ba8ah.&

D. Pemerik"aan Lainn2a

• Aaparaskopi

ecara laparaskopik, dapat dikenal beberapa bentuk KHP,antara lain E a. 0entuk noduler, ditandai dengan adanya nodulnodul multipel dengan

 permukaan ireguler, mempunyai 8arna lebih muda daripada +aringan sekitarnya.

 b. 0entuk masi$, biasanya tumor ini sangat besar dan ireguler, yang kadangkadang menggantikan seluruh lobus hati, sedangkan lobus hati lain tampak normal.

c. 0entuk di$us, bentuk tumor ini meluas dan mengisis seluruh +aringan hati, sehingga tidak tampak +aringan hati yang normal

d. 0entuk campuran, suatu bentuk yang tidak dapat digolongkan pada  bentuk tersebut diatas, antara lain berbentuk seperti bunga kol.&

• 0iopsi hati

Duna menegakkan diagnosis klinis, sekurangkurangnya diperlukan  pemeriksaan +aringan hati secara histopatologi. <ntuk mendapatkan  +aringan hati, perlu dilakukan biopsi +arum, yaitu E&

a. 0iopsi +arum membuta (blind needle biopsy), dilakukan ditempat yang diperkirakan merupakan tempat ben+olan yang paling keras.  b. 0iopsi +arum terpimpinBterarah (guided needle biopsy), antara lain

secara laparaskopik, sintigra$i, ultrasonogra$i (<D), dan computed tomogra$i (#T).

%II. DIAGNOSIS ANDING

• Aesi hepar $okal benigna

a. Hemangioma

Pada gambaran #T non kontras, hemangioma tampak sebagai gambaran yang hipodens dengan batas yang +elas. Kalsi$ikasi +arang, dan umumnya terdeteksi secara tidak senga+a. Kalsi$ikasi ini bisa marginal atau sentral, besar dan kasar atau multiple, kecil, berbintik  (contoh E phlebolith).!'

Perlakuan dengan #T kontras (pada !1' menit setelah diin+eksi media kontras) lesi nodular dengan bagian peri$ernya yang menyangat dengan kontras yang mengisi bagian dalam lesi secara sentripetal

(28)

tampak. -8al penyangatan lesi hepar $okal yang tampak bahkan sebelum media kontras di aorta tampak adalah khas untuk  hemangioma.!'

Gambar -#  Hemangi)ma !ipika'. (A$ gambaran pre k)n!ra" *T menn3kkan "a!

'e"i hip)den" pada ')b" kanan hepar (panah hi!am$. ($ dan (*$ gambaran ar!eria'/pha"e dan 4en)"/pha"e memper'iha!kan 'e"i n)d'ar dengan bagian perier 2ang men2anga! "e5ara "en!ripe!a' (panah$. (D$ Gambaran *T !nda menn3kkan bah>a 'e"i !er"eb! berden"i!a" i")in!en": dibandingkan dengan 3aringan parenkim "eki!arn2a. Tampak  ma!eria' k)n!ra" mengi"i" 'e"i (panah$. (Dik!ip dari kep"!akaan - <$

 b. =ocal :odular Hyperplasia (=:H)

Pada gambaran #T, =:H tampak sebagai lesi hipodens (!'4) atau isodens (*&) tanpa batas yang +elas dan kadang dengan ;ona sentral hipodens yang intensi$. 2ika lesinya isodens, e$ek MmassaN mungkin merupakan satusatunya kriteria untuk mendeteksi =:H.!'

Pada $ase arteri, =:H menyangat dengan cepat dan tampak  hiperdens (&31**) karena vaskularisasi arteri hepatic (memasuki lesi likal hepar). Pada keadaan seperti ini, +aringan sentral yang hipodens dapat terlihat dengan +elas. edangkan pada $ase vena porta,  perbedaan antara =:H dan +aringan hepar normal menurun, dan kemudian lesinya akan tampak hipodens keculai +aringan sentralnya,

(29)

yang tampak hiperdens pada $ase ini (biasanya +aringan ini terbentuk  dari vena sentral e$eren).!'

Gambar -?  F)5a' N)d'ar H2perp'a"ia dengan de)rma"i ba!a" hepar. (A$ Pada a"e

ar!eri: !ampak 'e"i hiper4a"k'er dengan 3aringan "en!ra'n2a 2ang hip)den". ($ dan (*$: pada a"e 4ena p)r!a: gambaran *T dari FNH

ada'ah i")/ a!a hip)den" dibandingkan dengan 3aringan hepar

di"eki!arn2a. (Dik!ip dari kep"!akaan -<$

• Aesi hepar maligna

a. Aesi metastasis

Pada #T kontras, gambaran karateristik penyangatan metastasis hepar ditentukan dari tumor primernya. Kebanyakan lesi metastasis adalah hipovaskuler. 6tulah sebabnya pada gambarannya tampak  hipodens pada #T, khususnya pada $ase vena portal, yang dibandingkan dengan +aringan hepar normal. -rea sentral yang hipodens disebabkan oleh +aringan nekrosis, yang mungkin tampak   pada gambaran #T.!'

(30)

Gambar -=  (a!a"$ Gambaran !m)r me!a"!a"i" dari kar"in)ma k)')n pada pa"ien pria <? !ahn. Gambaran ber!ahap pada a"e a>a' gambaran *T (A1$ dan a"e de'a2ed gambaran *T (1$ memper'iha!kan !m)r me!a"!a"i" berdiame!er 0 5m dengan den"i!a" hip)den".

(ba>ah$ Gambaran hepa!)ma pada pa"ien >ani!a =? !ahn. Gambaran ber!ahap pada a"e a>a' gambaran *T (A-$ dan a"e de'a2ed gambaran *T (-$ memper'iha!kan !m)r me!a"!a"i" berdiame!er # 5m dengan den"i!a" hip)den" (Dik!ip dari kep"!akaan 1#$

%III. PENATALA&SANAAN

Tiga prinsip penting dalam terapi hepatoma adalah terapi dini e$ekti$, terapi gabungan, dan terapi berulang.1 Karena sirosis hati yang

melatarbelakanginya serta tingginya kekerapan multinodularitas, resektabilitas H## sangat rendah. %isamping itu, kanker ini +uga sering kambuh meskipun sudah men+alani reseksi bedah kurati$. Pilihan terapi ditetapkan berdasarkan atas ada tidaknya sirosis, +umlah dan ukuran tumor, serta dera+at perburukan hepatik. <ntuk menilai status klinis, sistem skor  Child-Pugh menun+ukkan estimasi yang akurat mengenai kesintasan  pasien.

emakin dini diterapi, semakin baik hasil terapi terhadap tumor. <ntuk  hepatoma kecil pasca reseksi ' tahun survivalnya adalah '*7*,

(31)

sedangkan hepatoma besar hanya sekitar !*. Terapi e$ekti$ menuntut sedapat mungkin memilih cara terapi terbaik sebagai terapi pertama. %e8asa ini, reseksi bedah terbaik pun belum dapat mencapai hasil yang memuaskan, berbagai terapi hepatoma memiliki kelebihan masingmasing, harus digunakan secara $leksibel sesuai kondisi setiap pasien, dipadukan untuk saling mengisi kekurangan, agar semaksimal mungkin membasmi dan mengendalikan tumor, tetapi +uga semaksimal mungkin mempertahankan $isik, memperpan+ang survival. Terapi satu kali terhadap hepatoma seringkali tidak mencapai hasil ideal, sering diperlukan terapi ulangan sampai berkalikali, misalnya berkalikali dilakukan kemoembolisasi  perkutan arteri hepatika, in+eksi alkohol absolut intratumor berulang kali,

reseksi ulangan pada rekurensi pasca operasi, dll.1

BI. P+OGNOSIS

Hepatoma primer +ika tidak diterapi, survival ratarata alamiah adalah ,  bulan. Kausa kematian umumnya adalah kegagalan sistemik, perdarahan saluran cerna atas, koma hepatik, dan ruptur hati. =aktor yang mempengaruhi  prognosis terutama adalah ukuran dan +umlah tumor, ada tidaknya trombus kanker dan kapsul, dera+at sirosis yang menyertai, metode terapi, dll. %ata 17' kasus pasca reseksi radikal hepatoma dari 6nsitut ?iset Hepatoma <niv. =udan di hanghai menun+ukkan survival ' tahun '1,! . %ari 1&3 kasus hepatoma di ?. Kanker <niversitas Ghongshan di Duang;hou, pasca hepatektomi survival ' tahun 4,7 , untuk hepatoma  ' cm survival '4,  persen. Tidak sedikit kasus yang pasca reseksi bertahan hidup lama.1

(32)

1. %esen >.,  Buku Ajar Onkologi Klinis. ! ed, !*11, 2akartaE =K <6, halaman *&!.

!. <nder8ood 2#/.  Patologi Umum dan istemik. !d ", !***. 2akartaE Penerbit 0uku Kedokteran /D#, halaman 37.

. udoyo > et al,  Karsinoma #ati, dalam, Harmono 5.T. 0uku -+ar 6lmu Penyakit %alam, /disi C, 2ilid 6, !**3, 2akarta E 6nterna Publishing, halaman 7&'31.

. 6sselbacher K 2, % ienstag 2 A, $umor #ati, dalam, Klein H.D. Harrison PrinsipPrinsip 6lmu Penyakit %alam, /disi 1, Colume , !***, 2akarta E 0uku Kedokteran /D# halaman 174&&*.

'. Aindseth D:. Gangguan #ati, Kandung !mpedu, dan Pankreas.  in Price -, >ilson A5. Pato$isiologi E Konsep Klinis ProsesProses Penyakit. /d 7 Col 1. !**7. 2akartaE Penerbit 0uku Kedokteran /D# halaman 4!7, '*4&.

7. ulaiman -. $umor #ati. 6nE ulaiman -, %ildiyono, -kbar :, ?ani -, Dastroenterologi Hepatologi. 1334. 2akartaE agung eto halaman 4*'. 4. Put; Hv?, Pabst ?. obotta Anatomie des %enschen.  !**4. DermanyE

<rban O =ischer p. **.

&. Hadi . Gastroenterologi. !**!. 0andungE Penerbit PT -lumni halaman 734.

3. Patel P.?. &ecture 'otes (adiologi. !d ". !**3. 2akartaE Penerbit /rlangga halaman 1'.

1*. 2e8el KA,  Primar) Carcinoma o* the &i+er  Clinical and (adiologic  %ani*estations. -merican 2ournal o$ ?oentgenology.1341 11E&7

11. Aisle %-.  maging o* tudent. "nd !d . !**1. :e8 YorkE 9@$ord <niversity Press, 6nc. p. 1!*!!.

1!. 5arks >5, et al. #epatocellular Carcinoma Clinical and Angiographic  indings and Predictabilit) *or urgical (esection. -merican 2ournal o$ 

?oentgenology.1343 1!E41*

1. /astman D>, >ald #, #rossin 2. Getting tarted in Clinical (adiolog)   rom mage to /iagnostic. !**7. tuttgart, :e8 YorkE Thieme p. !*4.

(33)

1. Pedersen 95, 9degaard . Ultrasonograph) o* the &i+er, Biliar) )stem and Pancreas, in 9degaard , Dil+a 9H, Dregersen H. 0asic and :e8 -spects o$ Dastrointestinal <ltrasonography. vol . !**'. %enver, <-E >orld cienti$ic Publishing #o. Pte. Atd. p. 3*1

1'. 0ates 2.  Abdominal Ultrasound  #o0, 1h), and 1hen. "nd !d . !**. Aeeds, <KE Harcourt Publishers p. 3'.

17. Aivraghi T, 5akuuchi 5, 0uscarini A,  /iagnostic and $reatment o*   #epatocellular Carcinoma.1334. AondonE Dreen8ich 5edical 5edia p

1*', 11!

14. !. Honda H, et al.  /i**erential /iagnosis o* #epatic $umors 2#epatoma, #emangioma, and %etastasis3 0ith C$  4alue o* $0o-Phase  ncremental maging. -merican 2ournal o$ ?oentgenology.133! 1'3E4'

*

1&. Cilgrain C, et al.  Primar) #epatic %alignant 'eoplasm  (adiologic- Pathologic Correlations. in Dourtsoyiannis :, ?os P?. ?adiologic

Pathologic #orrelations $rom Head to Toe. !**'. 0erlinE pringerCerlag  p. 744

13. #hung Y/, et al.  #epatocellular Carcinoma 4ariants (adiologic  Pathologic Correlation. -merican 2ournal o$ ?oentgenology.

!**313E>41

!*. Kunstlinger =, =ederle 5P, 5oss --, 5arks >. Computed $omograph) o*   #epatocellular Carcinoma. -merican 2ournal o$ ?oentgenology.13&*

1E1, '

!1. 0rant >/,  &i+er, Biliar) $ree and Gallbladder  in 0rant >/, Helms #-. =undamental o$ %iagnostic ?adiology.  ed. !**4. CirginiaE Aippincott >illiams and >ilkins p. 47'77

!!. 0olog :, -ndreisek D, 9ancea 6, 5angrau -. C$ and %( maging o*   #epatocellular Carcinoma. Pub5ed.gov 2une !*11

!. 0aron ?A, Peterson 5. creening the Cirrhotic &i+er *or #epatocellular  Carcinoma 0ith C$ and %( maging  Opportunties and it*alls. ?adioDraphics 9ctober !**1

Gambar

Gambar 1. Organ hepar (dik!ip dari kep&#34;!akaan # $
Gambar 7  (A$ 8Thread&#34; and &#34;!reak&#34;9 &#34;ign: diagn)&#34;!ik n!k in4a&#34;i !m)r in!ra4a&#34;k'er (panah  ;  *e'ia5  Ar!er2$
Gambar 0  Tampak ma&#34;&#34;a 2ang be&#34;ar 2ang di4a&#34;k'ari&#34;a&#34;i )'eh Ar!eri hepa!ika de,!ra:
Gambar  =  (A$  &amp;ar&#34;in)ma  hepa!)&#34;e''er.  USG  menggambarakan  'e&#34;i  !idak  berkap&#34;'  2ang  &#34;ebagian  hipere5h)i5:  bagian  da'am  i&#34;)e5h)i5 dibandingkan dengan gambaran parenkim &#34;eki!ar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengamat Pemasyarakatan (TPP), setiap narapidana yang mengikuti proses Asimilasi didampingi oleh seorang petugas LAPAS yang bertugas mengawasi aktivitas narapidana

Dengan demikian, maka jumlah Azolla sp yang tersedia untuk benih ikan Nila gift sangat cukup digunakan untuk pertumbuhan setelah digunakan dalam pemeliharaan tubuh.. Hal

Bertolak dari penjelasan di atas yang dimaksud dengan perpustakaan PAI adalah kumpulan bahan-bahan pustaka, baik berupa kitab-kitab dan buku-buku yang mengandung nilai nilai

Dalam proposal pengembangan hibah penguatan kelompok penelitian ini, kelompok penelitian harus sudah mendapatkan skema pendanaan penelitian yang sedang berjalan

Buku Profil Kota Bekasi tahun 2014 kami harapkan dapat menampilkan data yang lebih akurat dan valid karena telah melalui proses verifikasi dan evaluasi bersama

Selain fenomena umum yang diuraikan tersebut, secara khusus peran pemerintah desa yaitu kepala desa (Hukum Tua) belum Nampak dan jelas, peran dimaksud adalah: peran kepala

3) Beban pegawai merupakan kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang atau barang, yang harus dibayarkan kepada pejabat negara, pegawai negeri sipil, dan

Oleh karena itu, pengenalan dan praktek audit pemasaran ini dilakukan untuk dapat membantu para wanita tersebut agar mereka dapat benar benar mengenali usaha apa