LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA ANEMIA Oleh: Oleh: XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX
PROGRAM PROFESI NERS PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITA
UNIVERSITAS S MUHAMMADIMUHAMMADIYAH YAH MALANGMALANG 2012
ANEMIA ANEMIA
1.
1. PPEENNGGEERRTTIIAANN
a.
a. AnAnememia ia beberarartrti i kekekukuranrangagan n sesel l dadararah h memerarah h dadapapat t didisebsebababkakan n ololeh eh hihilanlangngnyyaa da
dararah h teterlrlalu alu cecepapatatatau tau kekerenrena a teterlarlalu lu lamlambabatntnya ya prprododukuksi si sel sel dadararah h memerahrah (Guyton, 1997:538)
(Guyton, 1997:538) b.
b. Anemia Anemia adalah adalah gejala gejala dari kondisi dari kondisi yang mendasari, yang mendasari, seperti seperti kehilangan komponenkehilangan komponen da
dararah, h, eleelememen n tak tak adadekekuauat t atatau au kukurarangngnynya a nunutrtrisi isi yyang ang didibubututuhkhkan an ununtutuk k pembentukan
pembentukan sel sel darah darah merah, merah, yang yang mengakibatkan mengakibatkan penurunan penurunan kapasitaskapasitas pengangkut oksigen darah (Doenges, 19
pengangkut oksigen darah (Doenges, 1999:569 ).99:569 ). c.
c. AnAnememia ia adadalalah ah beberkrkururanangngnyya a hihingngga ga di di babawawah h ninilalai i nonormrmal al sesel l dadarah merarah merah,h, kualitas hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml kualitas hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price, 2006:256).
darah (Price, 2006:256). d.
d. AneAnemia adamia adalah kealah keadaadaan rendan rendahnyhnya a jumjumlah sel daralah sel darah merah dan kah merah dan kadar HB ataudar HB atau hem
hematoatokrit krit dibdibawah awah nornormalmal. . AneAnemia mia bukbukan an mermerupaupakan kan penpenyayakit, kit, melmelainainkankan mer
merupaupakan kan penpencermcerminan inan keakeadaadaan n sutsutu u penpenyayakit kit ataatau u ganganggugguan an funfungsi gsi tubtubuhuh.. (Smeltzer, 2002:935 ) .
(Smeltzer, 2002:935 ) . e.
e. AneAnemia ialamia ialah keadaah keadaan n dimdimana massa eritana massa eritrosrosit dan/ait dan/atau masstau massa a hemhemogloglobiobin n yayangng beredar
beredar tidak tidak dapat dapat memenuhi memenuhi fungsinya fungsinya untuk untuk menyediakan menyediakan oksigen oksigen bagibagi jaringan tubuh. (Bakta, 2003:12)
jaringan tubuh. (Bakta, 2003:12) f.
f. AneAnemia adamia adalah istilah istilah yalah yang menung menunjunjukan renkan rendahdahnynya a hithitungungan sel daraan sel darah merah danh merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer, 2002 : 935).
kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer, 2002 : 935).
2
2.. PPEENNYYEEBBAABB
Penyebab dari anemia antara lain : Penyebab dari anemia antara lain : a.
a. Gangguan produksi sel darah merah, yang dapat terjadi karena:Gangguan produksi sel darah merah, yang dapat terjadi karena:
Perubahan sintesa Hb yang dapat menimbulkan anemiaPerubahan sintesa Hb yang dapat menimbulkan anemia
Perubahan sintesa DNA akibat kekurangan nutrientPerubahan sintesa DNA akibat kekurangan nutrient
Fungsi sel induk (stem sel ) tergangguFungsi sel induk (stem sel ) terganggu
Inflitrasi sum-sum tulangInflitrasi sum-sum tulang
b.
b. Kehilangan darahKehilangan darah
Akut karena perdarahanAkut karena perdarahan
Hemofilia (defisiensi faktor pembekuan darah)Hemofilia (defisiensi faktor pembekuan darah)
c.
c. MeningMeningkatkatnynya pemeca pemecahaahan eritron eritrosit (hesit (hemolmolisisisis) yang dap) yang dapat terjaat terjadi karedi karenana
Faktor bawaan misalnya kekurangan enzim G6PDFaktor bawaan misalnya kekurangan enzim G6PD
Faktor yang didapat, yaitu bahan yang dapat merusak eritrositFaktor yang didapat, yaitu bahan yang dapat merusak eritrosit d.
d. Bahan baku untuk membentuk eritrosit tidak adaBahan baku untuk membentuk eritrosit tidak ada
Ini merupakan penyebab tersering dari anemia dimana terjadi kekurangan zat gizi Ini merupakan penyebab tersering dari anemia dimana terjadi kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk sintesis eritrosit, antara lain besi, vitamin B12 dan asam yang diperlukan untuk sintesis eritrosit, antara lain besi, vitamin B12 dan asam folat.
folat.
3.
3. TANDA DAN GEJALATANDA DAN GEJALA
Tanda dan Gejala yang muncul merefleksikan gangguan fungsi dari berbagai Tanda dan Gejala yang muncul merefleksikan gangguan fungsi dari berbagai sistem dalam tubuh antara lain penurunan kinerja fisik, gangguan neurologik (syaraf) sistem dalam tubuh antara lain penurunan kinerja fisik, gangguan neurologik (syaraf) yang dimanifestasikan dalam perubahan perilaku, anorexia (badan kurus), pica, serta yang dimanifestasikan dalam perubahan perilaku, anorexia (badan kurus), pica, serta perkembangan
perkembangan kognitif kognitif yang yang abnormal abnormal pada pada anak. anak. Sering Sering pula pula terjadi terjadi abnormalitasabnormalitas pertumbuhan,
pertumbuhan, gangguan gangguan fungsi fungsi epitel, epitel, dan dan berkurangnya berkurangnya keasaman keasaman lambung. lambung. CaraCara mu
mudah dah menmengengenal al anemanemia ia dendengan 5L, gan 5L, yayakni kni lemlemah, ah, letletih, ih, lesulesu, , lellelah, ah, lalalalai. i. KalKalauau muncul 5 gejala ini, bisa dipastikan seseorang terkena anemia. Gejala lain adalah muncul 5 gejala ini, bisa dipastikan seseorang terkena anemia. Gejala lain adalah mu
muncunculnylnya a sklsklera era (war(warna na pucpucat at padpada a bagbagian ian kelkelopaopak k matmata a bawbawah)ah). . AneAnemimia a bisbisaa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika ane
anemia mia berbertamtambah bah berberat, at, bisa bisa menmenyebyebabkabkan an strostroke ke atau atau seraserangangan n janjantuntung.(g.(PriPrice ce ,, 2000:256-264).
2000:256-264). A
ARREEAA MMAANNIIFFEESSTTAASSI I KKLLIINNIISS K
Keeaaddaaaan n uummuumm PuPucacat t , , ppeennuurruunnaan n kkesesaaddaarranan, , kkeelletetiihhaan n bbeerraat t , , kkeelleemmahahaann,, nyeri kepala, demam,
nyeri kepala, demam,
dipsnea, vertigo, sensitive terhadap dipsnea, vertigo, sensitive terhadap dingin, BB turun.
dingin, BB turun. Kulit
Kulit Jaundice Jaundice (anemia (anemia hemolitik), hemolitik), warna warna kulitkulit pucat, sianosis, kulit kering, kuku rapuh, pucat, sianosis, kulit kering, kuku rapuh,
koylonychia, clubbing finger, CRT > 2 koylonychia, clubbing finger, CRT > 2 detik, elastisitas kulit munurun,
detik, elastisitas kulit munurun,
perdarahan kulit atau mukosa (anemia aplastik) perdarahan kulit atau mukosa (anemia aplastik) Mata
Mata Penglihatan Penglihatan kabur, kabur, jaundice jaundice sclera,sclera, konjungtiva pucat.
konjungtiva pucat. Telinga
Telinga Vertigo, Vertigo, tinnitustinnitus Mulut
perdarahan gusi, atrofi papil lidah, perdarahan gusi, atrofi papil lidah,
glossitis, lidah merah (anemia deficiency glossitis, lidah merah (anemia deficiency asam folat)
asam folat) Paru-paru
Paru-paru Dipsneu, Dipsneu, takipnea, takipnea, dan dan orthopneaorthopnea Kardiovaskuler
Kardiovaskuler Takikardia, Takikardia, lesu, lesu, cepat cepat lelah, lelah, palpitasi,palpitasi, sesak waktu kerja, angina pectoris dan sesak waktu kerja, angina pectoris dan bunyi jantung murmur, hip
bunyi jantung murmur, hipotensi,otensi, kardiomegali, gagal jantung kardiomegali, gagal jantung Gastoi
Gastointestintestinal nal AnorekAnoreksia, sia, mual-mumual-muntah, ntah, hepathepatospleenospleenomegalomegali i (pada(pada anemia hemolitik)
anemia hemolitik) Muskuloskeletal
Muskuloskeletal Nyeri Nyeri pinggang, pinggang, sendisendi Sy
Syststem em pperersasararafafann SaSakikit t kekeppalala, a, ppususiningg, , titinnninitutus, s, mmatataa berkunang-kunang, kelemahan otot, berkunang-kunang, kelemahan otot, irritable, lesu perasaan dingin pada irritable, lesu perasaan dingin pada ekstremitas.
ekstremitas. (Bakta, 2003:15)
(Bakta, 2003:15)
4.
4. PAPATOTOFIFISISIOOLOLOGIGI
Tim
Timbulbulnynya a aneanemia mia menmencermcerminkinkan an adaadanynya a kegkegagaagalan lan sumsumsum sum tultulang ang ataatauu kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum tulang kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum tulang dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor, atau kebanyakan dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor, atau kebanyakan ak
akibibat at pepenynyebaebab b yayang ng titidadak k didikeketatahuhui. i. SeSel l dadararah h memerarah h dadapapat t hihilalang ng memelalaluilui perdarahan atau hemolisis (destruksi)
perdarahan atau hemolisis (destruksi) pada kasus yang disebut terakhir, masalah dapatpada kasus yang disebut terakhir, masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah akibat efek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah nor
normal mal atau atau akiakibat bat bebbeberaperapa a fakfaktor tor dildiluar uar sel sel dardarah ah mermerah ah yayang ng menmenyeyebabbabkankan destruksi sel darah merah. Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam destruksi sel darah merah. Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sistem fagositik atau dalam
sistem fagositik atau dalam sistem retikulosistem retikuloendoteendotelial terutama dalam lial terutama dalam hati dan hati dan limpalimpa.. Sebagai hasil samping proses ini bilirubin yang sedang terbentuk dalam fagosit akan Sebagai hasil samping proses ini bilirubin yang sedang terbentuk dalam fagosit akan masuk dalam aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) masuk dalam aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera direpleksikan dengan meningkatkan bilirubin plasma (konsentrasi normalnya 1 segera direpleksikan dengan meningkatkan bilirubin plasma (konsentrasi normalnya 1 mg/d
mg/dl l atau kurang ; atau kurang ; kadar 1,5 mg/dl mengakibkadar 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera. atkan ikterik pada sclera. (Smel(Smeltzer &tzer & Bare. 2002 : 935).
Bare. 2002 : 935).
5.
5. KKLLAASISIFIFIKKAASISI
Klasifikasi anemia menurut faktor morfologi : Klasifikasi anemia menurut faktor morfologi : a.
Sel darah merah memiliki ukuran sel yang kecil dan pewarnaan yang berkurang Sel darah merah memiliki ukuran sel yang kecil dan pewarnaan yang berkurang atau kadar hemoglobin yang kurang (penurunan MCV dan
atau kadar hemoglobin yang kurang (penurunan MCV dan penurunan MCH)penurunan MCH) 1)
1) AneAnemia dmia defisefisieniensi besi besisi 2)
2) ThThalalaseasemimia a mamajojor r 3)
3) AnemAnemia akia akibat ibat penypenyakit akit kronikronik k 4)
4) AneAnemia smia sideiderobroblastlastik ik b.
b. Anemia normokromik normoAnemia normokromik normositer : MCV 80-95 fl dan MCH 27-34 pgsiter : MCV 80-95 fl dan MCH 27-34 pg
Sel darah merah memiliki ukuran dan bentuk normal serta mengandung jumlah Sel darah merah memiliki ukuran dan bentuk normal serta mengandung jumlah hemoglobin dalam batas normal.
hemoglobin dalam batas normal. 1)
1) AnAnememia ia papasca sca peperdrdararahahan an akakutut 2
2)) AAnneemmiia aa appllaaststiik k 3)
3) AnAnememia hia hememololititik dik dididapapatat 4)
4) AnAnememia aia akikibabat pt penyenyakakit kit kroroninik k 5)
5) AnAnememia pia padada gaa gagagal gl gininjal jal krkrononik ik 6)
6) AnAnememia paia pada sida sindndrorom mim mieloelodidispsplaslastik tik 7)
7) AnAnememia ia leleukukememia ia akakutut c.
c. AnemAnemia noia normrmokokroromimik mak makrkrosositeiter : MCV r : MCV > 95 f> 95 fll
Sel darah merah memiliki ukuran yang ukuran yang lebih besar dari pada normal Sel darah merah memiliki ukuran yang ukuran yang lebih besar dari pada normal tetapi tetapi kandungan hemoglobin dalam batas normal (MCH meningkat dan tetapi tetapi kandungan hemoglobin dalam batas normal (MCH meningkat dan MCV normal).
MCV normal). 1)
1) BeBentntuk uk memegagaloloblblasastitik k
Anemia defisiensi asam folatAnemia defisiensi asam folat
Anemia defisiensi B12, termasuk anemia pernisiosaAnemia defisiensi B12, termasuk anemia pernisiosa
2)
2) BeBentntuk uk nonon-n-memegagaloloblblastastik ik
Anemia pada penyakit hati kronik Anemia pada penyakit hati kronik
Anemia pada hipotiroidismeAnemia pada hipotiroidisme
Anemia pada sindrom mielodisplastik Anemia pada sindrom mielodisplastik
Klasifikasi anemia menurut faktor etiologi : Klasifikasi anemia menurut faktor etiologi : a.
a. AnemAnemia kareia karena pna produkroduksi erisi eritrosit trosit menumenurunrun 1)
1) KekKekuraurangangan bahan unn bahan unuk erituk eritrosirosit (anemt (anemia defisia defisieniensi besi, dan ansi besi, dan anemiemia a deideisiesiensinsi asam folat/ anemia megaloblastik)
asam folat/ anemia megaloblastik) 2)
3)
3) KerKerusausakan jarikan jaringangan sumsn sumsum tulanum tulang (atrofg (atrofi dengai dengan penggn penggantantian oleh jarian oleh jaringinganan lleemmaakk::aanneemmiia a aappllaassttiikk//hhiippllaassttiikk, , ppeennggggaannttiiaan n oolleeh h jjaarriinnggaann fibrotic/tumor:anemia leukoeritoblastik/mielopstik)
fibrotic/tumor:anemia leukoeritoblastik/mielopstik) 4
4)) FFuunnggssi i ssuummssum um ttuullaanng g kkuurraanng g bbaaiik k kkarareenna a ttiiddaak k ddiikkeettaahhuuii. . ((aanneemmiiaa diserotropoetik, anemia pada sindrom mielodiplastik)
diserotropoetik, anemia pada sindrom mielodiplastik) b.
b. Kehilangan eritrosit dari tubuh.Kehilangan eritrosit dari tubuh. 1)
1) AnAnememia ia papasca sca peperdrdaraarahahan an akukut.t. 2)
2) AnAnememia pia pascasca pa perderdaraarahahan kn kroroninik k c.
c. Peningkatan penghancuran eritrosit dalam tubuh (hemolisis)Peningkatan penghancuran eritrosit dalam tubuh (hemolisis) 1)
1) FaFaktktor eksor ekstrtrakakororpupuskskululer er
Antibody terhadap eritrosit: (Autoantibodi-AIHA, isoantibodi-HDN)Antibody terhadap eritrosit: (Autoantibodi-AIHA, isoantibodi-HDN)
HipersplenismeHipersplenisme
Pemaparan terhadap bahan kimiaPemaparan terhadap bahan kimia
Akibat infeksiAkibat infeksi
Kerusakan mekanik Kerusakan mekanik
2)
2) FaFactctor inor intrtrakakororpupuskskululer er
Gangguan membrane (hereditary spherocytosis, hereditary elliptocytosis)Gangguan membrane (hereditary spherocytosis, hereditary elliptocytosis)
Gangguan enzim (defisiensi piruvat kinase, defisiensi G6PD)Gangguan enzim (defisiensi piruvat kinase, defisiensi G6PD)
Gangguan hemoglobin (hemoglobinopGangguan hemoglobin (hemoglobinopati structural, ati structural, thalasemia)thalasemia)
(Bakta, 2003:15,16) (Bakta, 2003:15,16)
Anemia yang terjadi akibat menurunnya produksi SDM antara lain : Anemia yang terjadi akibat menurunnya produksi SDM antara lain :
Anemia defisiensi besiAnemia defisiensi besi
Anem
Anemia ia defisiedefisiensi nsi besi merupakan gejala besi merupakan gejala kronikronis s dengadengan n keadaakeadaan n hipohipokromikromik k (konsentrasi Hb kurang), mikrositik yang disebabkan oleh suplai besi kurang dalam (konsentrasi Hb kurang), mikrositik yang disebabkan oleh suplai besi kurang dalam tu
tububuh. h. kukuraranngngnyya a bbesesi i bbererppenenggararuuh h dadalalam m ppemembebenntutukakan n Hb Hb sesehihinnggggaa ko
konsnsenentrtrasiasinynya a dadalam lam SDSDM M beberkrkururanang, g, hahal l inini i akakan an memengngakakibibatatkakan n titidadak k adekuatnya pengangkutan oksigen keseluruh jaringan tubuh. Pada keadaan normal adekuatnya pengangkutan oksigen keseluruh jaringan tubuh. Pada keadaan normal kebutuhan besi orang dewasa adalah 2- 4 gm. Pada laki-laki kebutuhan besi adalah kebutuhan besi orang dewasa adalah 2- 4 gm. Pada laki-laki kebutuhan besi adalah 50 mg/kgBB dan pada wanita 35 mg/kgBB ( Lawrence M Tierney, 2003) dan 50 mg/kgBB dan pada wanita 35 mg/kgBB ( Lawrence M Tierney, 2003) dan hamper 2/3 terdapat dalam Hb. Absorbsi besi terjadi dilambung, duodenum dan hamper 2/3 terdapat dalam Hb. Absorbsi besi terjadi dilambung, duodenum dan jejunum
jejunum bagian bagian atas atas adanya adanya erosi erosi esofagitis, esofagitis, gaster, gaster, ulser ulser duodenum, duodenum, kanker kanker dandan adenoma kolon akan mempengaruhi absobsi besi.
Anemia megaloblastik Anemia megaloblastik
Anemia yang disebabkan karena rusaknya sintesis DNA yang mengakibatkan Anemia yang disebabkan karena rusaknya sintesis DNA yang mengakibatkan tidak sempurnanya SDM. Keadaan ini disebabkan karena defisiensi vitamin B12 tidak sempurnanya SDM. Keadaan ini disebabkan karena defisiensi vitamin B12 da
dan n asasam am fofolalat.t.kakararaktktererististik ik SDSDM M inini i adadalaalah h adadanyanya a memegagaloloblblas as ababnonormrmalal,, Prematur dengan fungsi yang tidak normal dan dihancurkan semasa dalam sumsum Prematur dengan fungsi yang tidak normal dan dihancurkan semasa dalam sumsum tulan
tulang g sehinsehingga terjadinygga terjadinya a eritroeritropoeisipoeisis s dengadengan n masa hidup masa hidup eritroeritrosit sit yanyang g lebihlebih pendek.yang akan men
pendek.yang akan mengakibatkan leucopenia, trombositopenia .gakibatkan leucopenia, trombositopenia .
Anemia defisiensi vitamin B12Anemia defisiensi vitamin B12
Mer
Merupaupakan kan ganganggugguan an autautoimoimun un karkarena ena tidtidak ak adaadanynya a fakfaktor tor intintrinrinsik sik yayangng diproduksi di sel parietal lambung sehingga terjadi gangguan absobsi vitamin B12 . diproduksi di sel parietal lambung sehingga terjadi gangguan absobsi vitamin B12 .
Anemia defisiesi asam folatAnemia defisiesi asam folat
Kebutuhan folat sangat kecil biasanya terjadi pada orang yang kurang makan Kebutuhan folat sangat kecil biasanya terjadi pada orang yang kurang makan sayuran dan buah-buahan, gangguan pada pencernaan, alkolik dapat meningkatkan sayuran dan buah-buahan, gangguan pada pencernaan, alkolik dapat meningkatkan kebutuhan folat, wanita hamil, masa pertumbuhan. Defisiensi asam folat juga dapat kebutuhan folat, wanita hamil, masa pertumbuhan. Defisiensi asam folat juga dapat mengakibatkan sindrom malabsorbsi.
mengakibatkan sindrom malabsorbsi.
Anemia aplastik Anemia aplastik
Terjadi akibat ketidak sanggupan sumsum tulang untuk membentuk sel-sel Terjadi akibat ketidak sanggupan sumsum tulang untuk membentuk sel-sel darah. Kegagalan tersebut disebabkan oleh kerusakan primer atau zat yang dapat darah. Kegagalan tersebut disebabkan oleh kerusakan primer atau zat yang dapat merusak sumsum tulang (Mielotoksin).
merusak sumsum tulang (Mielotoksin).
6.
6. PEMPEMERIERIKSAKSAAN AN DIADIAGNOGNOSTIKSTIK/PE/PENUNNUNJANJANGG
Pemeriksaan laboratorium pada pasien anemia menurut (Doenges, 1999 :572) Pemeriksaan laboratorium pada pasien anemia menurut (Doenges, 1999 :572)
JuJumlmlah ah ererititrorosit sit : : memenunururun n (A(AP)P), , memenunururun n beberarat t (ap(aplalastistik)k); ; MCMCV V (v(vololumumee
kor
korpuspuskulkular ar rerarerata) ta) dan dan MCH MCH (he(hemogmogloblobin in korkorpuspuskulkular ar rerarerata) ta) menmenuruurun n dandan mikr
mikrositik ositik dengadengan n eritroseritrosit it hipohipokronikronik k (DB), peningkat(DB), peningkatan an (AP). Pansitopen(AP). Pansitopeniaia (aplast
(aplastik). ik). Nilai Nilai normnormal erital eritrosit (rosit (juta/mjuta/mikro likro lt) : t) : 3,9 3,9 juta pjuta per mer mikro likro liter paiter padada wanita dan 4,1 -6 juta per mikro liter pada pria
wanita dan 4,1 -6 juta per mikro liter pada pria
Jumlah darah lengkap (JDL) : hemoglobin dan hemalokrit menurun.Jumlah darah lengkap (JDL) : hemoglobin dan hemalokrit menurun.
JumJumlah lah retretikuikuloslosit it : : berbervarvariasiiasi, , mismisal al : : menmenuruurun n (AP(AP), ), menmeningingkat kat (res(responponss
sumsum tulang terhadap kehilangan darah/hemolisis). sumsum tulang terhadap kehilangan darah/hemolisis).
PewPewarnarna a sel sel dardarah ah mermerah ah : : menmendetedeteksi ksi perperububahaahan n warwarna na dan bentudan bentuk k (da(dapatpat
mengindikasikan tipe khusus anemia). mengindikasikan tipe khusus anemia).
LED : Peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi, misal : peningkatanLED : Peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi, misal : peningkatan
kerusakan sel darah merah : atau penyakit malignasi. kerusakan sel darah merah : atau penyakit malignasi.
Masa hidup sel darah merah : berguna dalam membedakan diagnosa anemia,Masa hidup sel darah merah : berguna dalam membedakan diagnosa anemia,
misal : pada tipe anemia tertentu, sel darah merah mempunyai waktu hidup lebih misal : pada tipe anemia tertentu, sel darah merah mempunyai waktu hidup lebih pendek.
pendek.
Tes kerapuhan eritrosit : menurun (DB).Tes kerapuhan eritrosit : menurun (DB).
SDP : SDP : jumjumlah lah sel sel tottotal al samsama a dendengan sel gan sel dardarah ah mermerah ah (di(difereferensinsial) al) mumungkngkinin
menin
meningkat gkat (hem(hemolitikolitik) ) atau atau menumenurun run (aplast(aplastik) ik) Nilai Nilai normnormal al LeokLeokosit osit (per (per mikro lt) :
mikro lt) : 6000–10.000 permo6000–10.000 permokro liter kro liter
JumJumlah lah trotrombmbosit osit : : menmenuruurun n capcaplastlastik; ik; menmeningingkat kat (DB(DB); ); nornormal mal ataatau u tintinggiggi
(hemolitik) (hemolitik)
Nilai normal Trombosit (per mikro lt) : 200.000–4
Nilai normal Trombosit (per mikro lt) : 200.000–400.000 per mikro liter darah00.000 per mikro liter darah Hemoglobin elektroforesis : mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin
Hemoglobin elektroforesis : mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin Nilai
Nilai normal normal Hb Hb (gr/dl) (gr/dl) : : Bilirubin Bilirubin serum serum (tak (tak terkonjugasi): terkonjugasi): meningkat meningkat (AP,(AP, hemolitik).
hemolitik).
FolFolat at seruserum m dan dan vitvitamiamin n B12 B12 memmembanbantu tu menmendiadiagnognosa sa aneanemia mia sehsehubuubungangann
dengan defisiensi masukan/absorpsi dengan defisiensi masukan/absorpsi
Besi serum : tak ada (DB); tinggi (hemolitik)Besi serum : tak ada (DB); tinggi (hemolitik)
TBC serum : meningkat (DB)TBC serum : meningkat (DB)
Feritin serum : meningkat (DB)Feritin serum : meningkat (DB)
Masa perdarahan : memanjang (aplastik)Masa perdarahan : memanjang (aplastik)
LDH serum : menurun (DB)LDH serum : menurun (DB)
Tes schilling : penurunan eksresi vitamin B12 urine (AP)Tes schilling : penurunan eksresi vitamin B12 urine (AP)
GuGuaiaiak ak : : mmunungkgkin in poposisititif f ununtutuk k dadararah h papada da ururinine, e, fefeseses, s, dadan n isisi i gagaststerer,,
menunjukkan perdarahan akut / kronis (DB). menunjukkan perdarahan akut / kronis (DB).
PePememerikriksaasaan n anandodoskskopopik ik dadan n raradidiogografrafik ik : : memememerikriksa sa sisisi si peperdrdararahahan an ::
perdarahan GI perdarahan GI
Analisa gaster : penurunan sekresi dengan peningkatan pH dan tak adanya asamAnalisa gaster : penurunan sekresi dengan peningkatan pH dan tak adanya asam
hidroklorik bebas (AP). hidroklorik bebas (AP).
Aspirasi sumsum tulang/pemeriksaan/biopsi : sel mungkin tampak berubah dalamAspirasi sumsum tulang/pemeriksaan/biopsi : sel mungkin tampak berubah dalam
jumlah,
jumlah, ukuran, ukuran, dan dan bentuk, bentuk, membentuk, membentuk, membedakan membedakan tipe tipe anemia, anemia, misal:misal: peningkatan
peningkatan megaloblas megaloblas (AP), (AP), lemak lemak sumsum sumsum dengan dengan penurunan penurunan sel sel darahdarah (aplastik).
7.
7. KKOOMMPPLLIIKKAASSII
Anemia juga menyebabkan daya tahan tubuh berkurang. Akibatnya, penderita anemia Anemia juga menyebabkan daya tahan tubuh berkurang. Akibatnya, penderita anemia aka
akan n mumudah dah terterkenkena a infinfekseksi. i. GamGampanpang g batbatuk-uk-pilpilek, ek, gamgampanpang g fluflu, , atau atau gamgampanpangg terkena infeksi saluran napas, jantung juga menjadi gampang lelah, karena harus terkena infeksi saluran napas, jantung juga menjadi gampang lelah, karena harus me
memomompmpa a dadarah rah lelebibih h kukuat. at. PaPada da kakasus sus ibibu u hahamimil l dedengngan an ananememia, ia, jikjika a lamlambabatt ditangani dan berkelanjutan dapat menyebabkan kematian, dan berisiko bagi janin. ditangani dan berkelanjutan dapat menyebabkan kematian, dan berisiko bagi janin. Se
Selalain in baybayi i lalahihir r dedengngan an beberarat t babadadan n renrendadah, h, ananememia ia bibisa sa jujuga ga memengnggagangnggugu perkembangan
perkembangan organ-organ organ-organ tubuh, tubuh, termasuk termasuk otak. otak. Anemia Anemia berat, berat, gagal gagal jantungjantung kon
kongestgesti i dapdapat at terterjadjadi i karkarena ena otootot t janjantuntung g yayang ng anoanoksiksik k tidtidak ak dapdapat at berberadaadaptaptasisi terhadap beban kerja jantung yang meningkat. Selain itu dispnea, nafas pendek dan terhadap beban kerja jantung yang meningkat. Selain itu dispnea, nafas pendek dan cepat lelah waktu melakukan aktivitas jasmani merupakan manifestasi berkurangnya cepat lelah waktu melakukan aktivitas jasmani merupakan manifestasi berkurangnya pengurangan oksigen (Price &Wilson, 2006
pengurangan oksigen (Price &Wilson, 2006).).
8.
8. PEPENANATATALALAKSKSANANAAAANN
Penata
Penatalaksanlaksanaan aan anemia ditujukan untuk anemia ditujukan untuk mencamencari ri penypenyebab ebab dan dan mengmengganti ganti darahdarah yang hilang:
yang hilang:
aa.. AnAneemmia ia aappllaaststiikk::
Transplantasi sumsum tulangTransplantasi sumsum tulang
Pemberian terapi imunosupresif dengan globolin antitimosit(ATG)Pemberian terapi imunosupresif dengan globolin antitimosit(ATG)
b.
b. Anemia pada penyakit ginjalAnemia pada penyakit ginjal
Pada paien dialisis harus ditangani denganpemberian besi dan asam folatPada paien dialisis harus ditangani denganpemberian besi dan asam folat
Ketersediaan eritropoetin rekombinanKetersediaan eritropoetin rekombinan
c.
c. AnemAnemia pia padada pa penenyyakakit kit kroroniniss
Kebanyakan pasien tidak menunjukkan gejala dan tidak memerlukan penanganan Kebanyakan pasien tidak menunjukkan gejala dan tidak memerlukan penanganan untuk aneminya, dengan keberhasilan penanganan kelainan yang mendasarinya, untuk aneminya, dengan keberhasilan penanganan kelainan yang mendasarinya, besi sumsum tulang dipergunakan untuk
besi sumsum tulang dipergunakan untuk membuat darah, sehingga Hb meningmembuat darah, sehingga Hb meningkat.kat. d.
d. AnAnememia pia padada dea defifisisienensi bsi besesii
Dicari penyebab defisiensi besiDicari penyebab defisiensi besi
Menggunakan preparat besi oral: sulfat feros, glukonat ferosus dan fumaratMenggunakan preparat besi oral: sulfat feros, glukonat ferosus dan fumarat
ferosus. ferosus.
5. Anemia megaloblastik 5. Anemia megaloblastik
DefDefisiisienensi si vivitatamimin n B1B12 2 diditatangnganani i dedengngan an pepembmbererian ian vivitatamimin n B1B12, 2, bibilala
difisiensi disebabkan oleh defekabsorbsi atau tidak tersedianya faktor intrinsik difisiensi disebabkan oleh defekabsorbsi atau tidak tersedianya faktor intrinsik dapat diberikan vitamin B12 dengan injeksi IM.
dapat diberikan vitamin B12 dengan injeksi IM.
Untuk mencegah kekambuhan anemia terapi vitamin B12 harus diteruskanUntuk mencegah kekambuhan anemia terapi vitamin B12 harus diteruskan
selama hidup pasien yang menderita anemia pernisiosa atau malabsorbsi yang selama hidup pasien yang menderita anemia pernisiosa atau malabsorbsi yang tidak dapat dikoreksi.
tidak dapat dikoreksi.
Anemia defisiensi asam folat penanganannya dengan diet dan penambahanAnemia defisiensi asam folat penanganannya dengan diet dan penambahan
asam folat 1 mg/hari, secara IM pada pasien dengan gangguan absorbsi. asam folat 1 mg/hari, secara IM pada pasien dengan gangguan absorbsi.
9.
9. ASASUHUHAN KAN KEPEPERERAWAWATATANAN
aa.. PPeennggkkaajjiiaann 1
1)) AAkkttiivviittaas s / / iissttiirraahhaatt Geja
Gejala la : : kelkeletietihanhan, , kelkelemaemahanhan, , malmalaise aise umuumum. m. KehKehilailangangan n proprodukduktivtivitaitas s ;; penurunan
penurunan semangat semangat untuk untuk bekerja. bekerja. Toleransi Toleransi terhadap terhadap latihan latihan rendah.rendah. K
Keebbuuttuuhhaan n uunnttuuk k ttiidduur r ddaan n iissttiirraahhaat t lleebbiih h bbaannyyaakk.. Tan
Tanda da : : taktakikaikardiardia/ / taktakipnipnae ae ; ; disdispnepnea a padpada a wakwaktu tu bekbekerja erja ataatau u istiistirahrahat.at. Le
Letatargrgi, i, memenanaririk k didiriri, , apapatiatis, s, lelesu, su, dadan n kukuranrang g tetertartaririk k papada da seksekititarnarnyaya.. Kelemahan otot, dan penurunan kekuatan. Ataksia, tubuh tidak tegak. Bahu Kelemahan otot, dan penurunan kekuatan. Ataksia, tubuh tidak tegak. Bahu me
menunururun, n, popoststur ur lulungnglalai, i, beberjrjalalan an lalambmbatat, , dadan n tatandnda-a-tatandnda a lalain in yyanangg menunujukkan keletihan.
menunujukkan keletihan. 2)
2)SirkulasiSirkulasi Geja
Gejala la : : riwriwayayat at kehkehilanilangan gan dardarah ah krokroniknik, , mismisalnalnya ya perperdardarahaahan n GI GI krokronisnis,, menstruasi berat (DB), angina, CHF (akibat kerja jantung berlebihan). Riwayat menstruasi berat (DB), angina, CHF (akibat kerja jantung berlebihan). Riwayat en
endodokakardrdititis is ininfefektktif if kkroronnisis. . PPalalppititasasi i (t(takakikikarardidia a kokommppenensasasisi).). Tanda : TD : peningkatan sistolik dengan diastolik stabil dan tekanan nadi Tanda : TD : peningkatan sistolik dengan diastolik stabil dan tekanan nadi melebar, hipotensi postural. Disritmia : abnormalitas EKG, depresi segmen ST melebar, hipotensi postural. Disritmia : abnormalitas EKG, depresi segmen ST dan pendataran atau depresi gelombang T; takikardia. Bunyi jantung : murmur dan pendataran atau depresi gelombang T; takikardia. Bunyi jantung : murmur sistolik (DB). Ekstremitas (warna) : pucat pada kulit dan membrane mukosa sistolik (DB). Ekstremitas (warna) : pucat pada kulit dan membrane mukosa (konjuntiva, mulut, faring, bibir) dan dasar kuku. (catatan: pada pasien kulit (konjuntiva, mulut, faring, bibir) dan dasar kuku. (catatan: pada pasien kulit hitam, pucat
hitam, pucat dapat tampak sebagai dapat tampak sebagai keabukeabu-abuan-abuan). ). Kulit seperti Kulit seperti berlilberlilin, in, pucatpucat (aplastik, AP) atau kuning lemon terang (AP). Sklera : biru atau putih seperti (aplastik, AP) atau kuning lemon terang (AP). Sklera : biru atau putih seperti mutiara (DB). Pengisian kapiler melambat (penurunan aliran darah ke kapiler mutiara (DB). Pengisian kapiler melambat (penurunan aliran darah ke kapiler
dan vasokontriksi kompensasi) kuku : mudah patah, berbentuk seperti sendok dan vasokontriksi kompensasi) kuku : mudah patah, berbentuk seperti sendok (ko
(koiloiloniknikia) ia) (DB(DB). ). RamRambut but : : kerkeringing, , mudmudah ah puputus, tus, menmenipiipis, s, tumtumbuh buh ubaubann secara premature (AP).
secara premature (AP).
3)
3) IntIntegregritaitas es egogo Geja
Gejala la : : keykeyakiakinannanan an agaagama/ma/budbudaya aya memmempenpengargaruhi uhi pilpilihaihan n penpengobgobataatan,n, misalnya penolakan transfusi darah.
misalnya penolakan transfusi darah. Tanda : depresi.
Tanda : depresi. 4)
4)EleminasiEleminasi Geja
Gejala la : : riwriwayayat at piepielonlonefriefritis, tis, gaggagal al ginginjal. jal. FlaFlatultulen, en, sinsindrodrom m malmalabsabsorporpsisi (DB). Hematem
(DB). Hematemesis, feses esis, feses dengadengan n darah segar, melena. Diare darah segar, melena. Diare atau konstipaatau konstipasi.si. Penurunan haluaran urine.
Penurunan haluaran urine. Tanda : distensi abdomen. Tanda : distensi abdomen. 5)
5)Makanan/cairanMakanan/cairan G
Gejejalala a : : ppeennuururunnaan n mmaasusukkaan n ddiieett, , mmasasuukkaan n ddiieet t pprrootteiein n hheewwaannii rendah
rendah/masu/masukan kan produproduk k sereal tinggi (DB). sereal tinggi (DB). NyerNyeri i mulumulut t atau lidah, atau lidah, kesulkesulitanitan men
menelaelan n (ul(ulkus kus padpada a farfaringing). ). MuaMual/ml/muntuntah, ah, dydyspespepsiapsia, , anoanorekreksia. sia. AdaAdanynyaa penurunan berat
penurunan berat badan. Tidak badan. Tidak pernah pernah puas puas mengunyah atau mengunyah atau peka peka terhadap terhadap es,es, k
koottoorraann, , tteeppuunng g jajagguunngg, , ccaatt, , ttaannah ah lliiaatt, , ddaan n sesebbaaggaiainnyya a (D(DBB)).. Tan
Tanda da : : lidlidah ah tamtampak pak mermerah ah dagdaginging/ha/halus lus (AP(AP; ; defdefisieisiensi nsi asam folat asam folat dandan vitami
vitamin n B12). MembraB12). Membrane ne mukomukosa sa keringkering, , pucatpucat. . TurgTurgor or kulit : kulit : burukburuk, , keringkering,, tampak kisut/hilang elastisitas (DB). Stomatitis dan glositis (status defisiensi). tampak kisut/hilang elastisitas (DB). Stomatitis dan glositis (status defisiensi). Bibir : selitis, misalnya inflamasi bibir dengan sudut mulut pecah. (DB).
Bibir : selitis, misalnya inflamasi bibir dengan sudut mulut pecah. (DB). 6)
6) Neurosensori Neurosensori
Gejala : sakit kepala, berdenyut, pusing, vertigo, tinnitus, ketidak mampuan Gejala : sakit kepala, berdenyut, pusing, vertigo, tinnitus, ketidak mampuan berkonsentrasi.
berkonsentrasi. Insomnia, Insomnia, penurunan penurunan penglihatan, penglihatan, dan dan bayangan bayangan pada pada mata.mata. Kelemahan, keseimbangan buruk, kaki goyah ; parestesia tangan/kaki (AP) ; Kelemahan, keseimbangan buruk, kaki goyah ; parestesia tangan/kaki (AP) ; klaudikasi. Sensasi manjadi dingin.
klaudikasi. Sensasi manjadi dingin.
Tanda : peka rangsang, gelisah, depresi cenderung tidur, apatis. Mental : tak Tanda : peka rangsang, gelisah, depresi cenderung tidur, apatis. Mental : tak mampu berespons, lambat dan dangkal. Oftalmik : hemoragis retina (aplastik, mampu berespons, lambat dan dangkal. Oftalmik : hemoragis retina (aplastik, AP
AP). ). EpEpititakaksis sis : : peperdrdararahahan an dadari ri lulubabangng-lu-lubabang ng (a(aplplastastikik). ). GaGangngguguanan koordinasi, ataksia, penurunan rasa getar, dan posisi, tanda Romberg positif, koordinasi, ataksia, penurunan rasa getar, dan posisi, tanda Romberg positif, paralysis (AP).
7)
7) NyNyeri/eri/kenkenyayamanmananan
Gejala : nyeri abdomen samara : sakit kepala (DB) Gejala : nyeri abdomen samara : sakit kepala (DB) 8)
8) PePernrnapapasaasann
Gejala : riwayat TB, abses paru. Napas pendek pada istirahat dan aktivitas. Gejala : riwayat TB, abses paru. Napas pendek pada istirahat dan aktivitas. Tanda : takipnea, ortopnea, dan dispnea.
Tanda : takipnea, ortopnea, dan dispnea. 9)
9)KeamananKeamanan
Gejala : riwayat pekerjaan terpajan terhadap bahan kimia,. Riwayat terpajan Gejala : riwayat pekerjaan terpajan terhadap bahan kimia,. Riwayat terpajan pada
pada radiasi; radiasi; baik baik terhadap terhadap pengobatan pengobatan atau atau kecelekaan. kecelekaan. Riwayat Riwayat kanker,kanker, tera
terapi pi kankankerker. . TidTidak ak toltoleran eran terhterhadaadap p dindingin gin dan dan panpanas. as. TraTransfnsfusi usi dardarahah sebelumnya. Gangguan penglihatan, penyembuhan luka buruk, sering infeksi. sebelumnya. Gangguan penglihatan, penyembuhan luka buruk, sering infeksi. Tanda :
Tanda : demam rendah, menggigildemam rendah, menggigil, , berkerberkeringat malam, ingat malam, limfadlimfadenopaenopati ti umumumum.. Ptekie dan ekimosis (aplastik).
Ptekie dan ekimosis (aplastik). 10)
10) SeksualitasSeksualitas
Gejala : perubahan aliran menstruasi, misalnya menoragia atau amenore (DB). Gejala : perubahan aliran menstruasi, misalnya menoragia atau amenore (DB). Hilang libido (pria dan wanita). Imppoten.
Hilang libido (pria dan wanita). Imppoten. Tanda : serviks dan dinding vagina pucat. Tanda : serviks dan dinding vagina pucat. b.
b. Diagnosa keperawatanDiagnosa keperawatan 1)
1)Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan komponenPerubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrien ke sel.
seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrien ke sel. 2)
2)IntoleIntoleransi ransi aktivaktivitas itas berhuberhubungbungan an dengadengan n ketidketidakseimakseimbangan bangan antara suplaiantara suplai oksigen dan kebutuhan.
oksigen dan kebutuhan. 3)
3)PePerurubabahahan n nunutrtrisi isi kukuranrang g dadari ri kekebubututuhahan n tutububuh h beberhrhububunungagan n dedengnganan kegag
kegagalan alan untuk mencerna, untuk mencerna, ketidketidakmamakmampuan puan mencemencerna rna makanmakanan/ an/ absorpabsorpsisi nutrien yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah normal.
nutrien yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah normal. 4)
4)RiRisiksiko o titingnggi gi teterhrhadadap ap kekerurusaksakan an inintetegrgrititas as kukulilit t beberhrhububunungagan n dedengnganan perubahan sirkulasi dan neurologis, gangguan m
perubahan sirkulasi dan neurologis, gangguan mobilitas, defisit nutrisi.obilitas, defisit nutrisi. 5)
5)Konstipasi atau diare berhubungan dengan penurunan masukan diit, perubahanKonstipasi atau diare berhubungan dengan penurunan masukan diit, perubahan proses pencernaan, efek samping terapi obat.
proses pencernaan, efek samping terapi obat. 6)
6)Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan penurunan hemoglobin,Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan penurunan hemoglobin, prosedur invasif, kerusakan kulit.
prosedur invasif, kerusakan kulit. 7)
7)KurKurang ang penpengetgetahuahuan an (ke(kebutbutuhauhan n belbelajarajar) ) tententantang g konkondisdisi i proprognognosis sis dandan kebutuhan pengobatan.
kebutuhan pengobatan. c.
1.
1. Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan komponenPerubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan komponen se
selululeler r yyanang g ddipipererlulukkan an uuntntuuk k ppenenggiririmiman an ooksksigigenen/n/nuutrtrieien n ke ke sesel.l. Tujuan : Perfusi jaringan adekuat
Tujuan : Perfusi jaringan adekuat Kriteria hasil :
Kriteria hasil :
Tanda vital stabilTanda vital stabil
Membran mukosa warna merah mudaMembran mukosa warna merah muda
Pengisian kapiler baik Pengisian kapiler baik
Intervensi : Intervensi : 1)
1) Ukur tanda vital, kaji pengisian kapiler, warna kulit/membran mukosa,Ukur tanda vital, kaji pengisian kapiler, warna kulit/membran mukosa, dasar kuku.
dasar kuku. Rasion
Rasional al : : MembeMemberikan informasi tentang rikan informasi tentang derajatderajat/ / keadekkeadekuatan perfusiuatan perfusi jaringan dan membantu menentukan kebu
jaringan dan membantu menentukan kebutuhan intervensi.tuhan intervensi. 2)
2) Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi.Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi.
Rasional : Meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan oksigenasi Rasional : Meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan oksigenasi untuk kebutuhan seluler.
untuk kebutuhan seluler. 3)
3) AwaAwasi si upaupaya ya perpernapnapasanasan, , auskauskultultasi asi bunbunyi yi napnapas, as, perperhathatikaikan n bunbunyiyi adventisius.
adventisius.
Rasional : Dispnea, gemericik menunjukkan gagal jantung kanan karena Rasional : Dispnea, gemericik menunjukkan gagal jantung kanan karena regangan jantung lama/ peningkatan kompensasi curah jantung.
regangan jantung lama/ peningkatan kompensasi curah jantung. 4)
4) Selidiki keluhan nyeri dada, palpitasiSelidiki keluhan nyeri dada, palpitasi Rasion
Rasional al : : IskemIskemia ia seluleseluler r mempmempengaruengaruhi hi jaringjaringan an miokmiokardial/ardial/potenpotensialsial risiko infark.
risiko infark. 5)
5) Catat keluhan rasa dingin, pertahankan suhu lingkungan dan tubuh hangatCatat keluhan rasa dingin, pertahankan suhu lingkungan dan tubuh hangat sesuai indikasi
sesuai indikasi
Rasional : Vasokontriksi (ke organ vital) menurunkan sirkulasi perifer. Rasional : Vasokontriksi (ke organ vital) menurunkan sirkulasi perifer. 6)
6) Awasi hasil pemeriksaan laboratorium, misalnya hemoglobin/ hematokritAwasi hasil pemeriksaan laboratorium, misalnya hemoglobin/ hematokrit dan jumlah sel darah merah, analisa gas darah
dan jumlah sel darah merah, analisa gas darah Rasion
Rasional al : : MengiMengidentidentifikasi fikasi definidefinisi si dan dan kebutkebutuhan uhan pengopengobatanbatan/respo/responn terhadap terapi.
terhadap terapi. 7)
7) BerBerikaikan n sel sel dardarah ah mermerah ah dardarah ah lenlengkagkap/pp/packacked, ed, proproduk duk dardarah ah sesusesuaiai indikasi. Awasi ketat untuk komplikasi transfusi.
indikasi. Awasi ketat untuk komplikasi transfusi. Ras
Rasionional al : : MenMeningingkatkatkan kan jumjumlah lah sel sel pempembawbawa a oksoksigeigen, n, memmemperperbaibaikiki defisiensi untuk menurunkan perdarahan.
2.
2. IntoleIntoleransi ransi aktivaktivitas itas berhuberhubungbungan an dengadengan n ketidketidakseimakseimbangan bangan antara suplaiantara suplai oksigen dan kebutuhan.
oksigen dan kebutuhan. Tuj
Tujuan uan : : PenPeningingkatkatan an toltoleraneransi si aktaktiviivitas tas (ter(termasumasuk k aktaktiviivitas tas sehasehari-hri-hariari)) Kriteria hasil :
Kriteria hasil :
Tanda-tanda vital dalam batas normalTanda-tanda vital dalam batas normal
Tak ada keluhan dalam beraktivitasTak ada keluhan dalam beraktivitas
Intervensi : Intervensi : 1)
1) KajKaji i kemkemampampuan uan kliklien en untuntuk uk melmelakuakukan kan tugtugas as nornormalmal, , catcatat at laplaporaorann kelelahan, keletihan dan kesulitan menyelesaikan tugas.
kelelahan, keletihan dan kesulitan menyelesaikan tugas. Rasional : Mempengaruhi pilihan intervensi atau bantuan Rasional : Mempengaruhi pilihan intervensi atau bantuan 2)
2) Awasi tekanan darah, nadi, pernapasan selama dan sesudah aktivitas, catatAwasi tekanan darah, nadi, pernapasan selama dan sesudah aktivitas, catat respon terhadap aktivitas
respon terhadap aktivitas (misal(misal: : peninpeningkatan denyut gkatan denyut jantunjantung, g, tekantekananan darah, disritmia, pusing dan sebagainya).
darah, disritmia, pusing dan sebagainya).
Rasional : Manifestasi kordipulmonal dari upaya jantung dan paru-paru Rasional : Manifestasi kordipulmonal dari upaya jantung dan paru-paru untuk membawa jumlah oksigen adekuat ke jaringan.
untuk membawa jumlah oksigen adekuat ke jaringan. 3)
3) Berikan lingkungan tenang. Pertahankan tirah baring. Pantau dan batasiBerikan lingkungan tenang. Pertahankan tirah baring. Pantau dan batasi pengunjung.
pengunjung. Rasion
Rasional al : : MeninMeningkatkgkatkan an istirahistirahat at untuk menuruuntuk menurunkan nkan kebutkebutuhan oksigenuhan oksigen tubuh.
tubuh. 4)
4) Ubah posisi klien dengan perlahan dan pantau terhadap pusing.Ubah posisi klien dengan perlahan dan pantau terhadap pusing.
Rasional : Hipotensi postural atau hipoksia serebral dapat menyebabkan Rasional : Hipotensi postural atau hipoksia serebral dapat menyebabkan pusing, berdenyu
pusing, berdenyut dan peningkatan risiko cedera.t dan peningkatan risiko cedera. 5)
5) Berikan bantuan dalam aktivitas/ambulasi bila perlu, memungkinkan klienBerikan bantuan dalam aktivitas/ambulasi bila perlu, memungkinkan klien untuk melakukan sebanyak mungkin.
untuk melakukan sebanyak mungkin. Ra
Rasisiononal al : : MemMembabantntu u bibila la peperlrlu, u, hahargrga a didiri ri didititingngkakatktkan an bibila la klklieienn melakukan sesuatu sendiri.
melakukan sesuatu sendiri. 6)
6) Tingkatkan tingkat aktivitas sesuai toleransi.Tingkatkan tingkat aktivitas sesuai toleransi.
Rasional : Meningkatkan secara bertahap tingkat aktivitas sampai normal Rasional : Meningkatkan secara bertahap tingkat aktivitas sampai normal dan memperbaiki turus otot/stamina, tanpa kelemahan.
dan memperbaiki turus otot/stamina, tanpa kelemahan. 7)
7) Anjurkan klien untuk menghentikan aktivitas bila palpitasi, nyeri dada,Anjurkan klien untuk menghentikan aktivitas bila palpitasi, nyeri dada, napas pendek, kelemahan atau pusing terjadi
napas pendek, kelemahan atau pusing terjadi Ras
Rasionional al : : RegRegangangan/an/strestress ss karkardiodiopulpulmonmonal al berberleblebihaihan/ n/ strestress ss dapdapatat menimbulkan dekompensasi/ kegagalan.
3.
3. PePerurubabahahan n nunutrtrisi isi kukuranrang g dadari ri kekebubututuhahan n tutububuh h beberhrhububunungagan n dedengnganan kegag
kegagalan alan untuk mencerna, untuk mencerna, ketidketidakmamakmampuan puan mencemencerna rna makanmakanan/ an/ absorpabsorpsisi nu
nutritrien en yayang ng didipeperlrlukukan an ununtutuk k pepembmbententukukan an sel sel dadarah rah memerah rah nonormrmalal.. Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi
Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi Kriteria hasil :
Kriteria hasil :
Berat badan stabilBerat badan stabil
Membran mukosa lembabMembran mukosa lembab
Peningkatan toleransi aktivitasPeningkatan toleransi aktivitas
Intervensi : Intervensi : 1)
1)Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai.Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai.
Rasional : Mengidentifikasi definisi, menduga kemungkinan intervensi. Rasional : Mengidentifikasi definisi, menduga kemungkinan intervensi. 2)
2)Observasi dan catat masukan makanan klien.Observasi dan catat masukan makanan klien.
Rasional : Mengawasi masukan kalori atau kualitas kekurangan konsumsi Rasional : Mengawasi masukan kalori atau kualitas kekurangan konsumsi makanan.
makanan. 3)
3)Timbang berat badan setiap hari.Timbang berat badan setiap hari.
Rasional : Mengawasi penurunan berat badan atau efektifitas intervensi Rasional : Mengawasi penurunan berat badan atau efektifitas intervensi nutrisi.
nutrisi. 4)
4)Berikan makanan sedikit dan frekuensi sering.Berikan makanan sedikit dan frekuensi sering. Ra
Rasisioonanal l : : MaMasusukkan an seseddikikit it ddapapat at mmenenururununkakan n kekelelemmahahan an dadann meningkatkan pemasukan juga mencegah distensi gaster.
meningkatkan pemasukan juga mencegah distensi gaster. 5)
5)Berikan dan bantu hygiene mulut yang baik sebelum dan sesudah makanBerikan dan bantu hygiene mulut yang baik sebelum dan sesudah makan Rasional : Meningkatkan nafsu makan dan pemasukan oral, menurunkan Rasional : Meningkatkan nafsu makan dan pemasukan oral, menurunkan pertumbuhan bakteri.
pertumbuhan bakteri. 4.
4. Risiko terhadap Risiko terhadap kerusakkerusakan an integintegritas ritas kulit berhubunkulit berhubungan gan dengdengan an perubperubahanahan sirkulasi dan neurologis, gangguan mobilitas, defisit nutrisi.
sirkulasi dan neurologis, gangguan mobilitas, defisit nutrisi. Tujuan : Integritas kulit dapat dipertahankan
Tujuan : Integritas kulit dapat dipertahankan Kriteria hasil :
Kriteria hasil :
Membran mukosa lembabMembran mukosa lembab
Elastisitas kulit kembali dalam satu detik.Elastisitas kulit kembali dalam satu detik.
Pengisian kapiler baik.Pengisian kapiler baik.
Intervensi : Intervensi : 1)
1)Kaji integritas kulit, catat perubahan turgor, gangguan warna, hangat lokal,Kaji integritas kulit, catat perubahan turgor, gangguan warna, hangat lokal, eritema, ekskoriasi.
Rasional : Kondisi kulit dipengaruhi oleh sirkulasi, nutrisi dan mobilisasi. Rasional : Kondisi kulit dipengaruhi oleh sirkulasi, nutrisi dan mobilisasi. Jaringan dapat menjadi rapuh dan cenderung untuk infeksi dan rusak.
Jaringan dapat menjadi rapuh dan cenderung untuk infeksi dan rusak. 2)
2)Ubah posisi secara periodik dan pijat permukaan tulang bila klien tidak Ubah posisi secara periodik dan pijat permukaan tulang bila klien tidak bergerak atau di tempat tidur.
bergerak atau di tempat tidur. Rasion
Rasional : al : MeninMeningkatkgkatkan an sirkulsirkulasi ke asi ke semua area semua area kulitkulit, , membmembatasi iskemiaatasi iskemia jaringan/mempengaruhi hipoksia selular.
jaringan/mempengaruhi hipoksia selular. 3)
3)Ajarkan agar permukaan kulit tetap bersih dan keringAjarkan agar permukaan kulit tetap bersih dan kering
Rasional : Area lembab terkontaminasi memberikan media yang sangat baik Rasional : Area lembab terkontaminasi memberikan media yang sangat baik untuk pertumbuhan organisme patogenik.
untuk pertumbuhan organisme patogenik. 4)
4)Bantu untuk latihan rentang gerak pasif atau aktif Bantu untuk latihan rentang gerak pasif atau aktif Rasion
Rasional al : : MenghMenghindarindari i kerusakkerusakan an kulit kulit dengdengan an mencemencegah/megah/menurunurunkannkan tekanan terhadap permukaan kulit
tekanan terhadap permukaan kulit 5.
5. KoKonsnstitipapasi si atatau au didiarare e beberhrhububunungagan n dedengngan an pepenunururunanan n mamasusukakan n didietet,, perubahan proses pencernaan, efek samping terapi obat.
perubahan proses pencernaan, efek samping terapi obat. Tujuan : Fungsi usus kembali normal
Tujuan : Fungsi usus kembali normal Kriteria hasil :
Kriteria hasil :
Tidak ada gangguan ususTidak ada gangguan usus
Peningkatan nafsu makanPeningkatan nafsu makan
Intervensi : Intervensi : 1)
1)Observasi warna feses, konsistensi, frekuensi dan jumlah.Observasi warna feses, konsistensi, frekuensi dan jumlah. Rasi
Rasionaonal l : : MemMembanbantu tu menmengidgidententifiifikasi kasi penpenyeyebabbab/fa/faktoktor r pempemberaberat t dandan intervensi yang tepat.
intervensi yang tepat. 2)
2)Auskultasi bising usus.Auskultasi bising usus.
Rasional : Bunyi usus secara umum meningkat pada diare dan menurun Rasional : Bunyi usus secara umum meningkat pada diare dan menurun pada konstipasi.
pada konstipasi. 3)
3)AAwwaasi si mmaassuukkan an ddaan n hhaalluuararaan n ddeennggaan n ppeerrhhaattiiaan n kkhhuussuus s ppaaddaa makanan/cairan.
makanan/cairan.
Rasional : Dapat mengidentifikasi dehidrasi, kehilangan berlebihan atau alat Rasional : Dapat mengidentifikasi dehidrasi, kehilangan berlebihan atau alat dalam identifikasi defisiensi diit.
dalam identifikasi defisiensi diit. 4)
4)Dorong masukan cairan 2500-3000 ml/hari.Dorong masukan cairan 2500-3000 ml/hari. Rasion
Rasional al : : MembaMembantu dalam ntu dalam mempmemperbaiki konsisteerbaiki konsistensi feses nsi feses bila konstipasibila konstipasi dan membantu mempertahankan status hidrasi pada diare.
dan membantu mempertahankan status hidrasi pada diare. 5)
Rasional : Menurunkan distres gastrik dan distensi abdomen. Rasional : Menurunkan distres gastrik dan distensi abdomen. 6.
6. Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan penurunan hemoglobin, prosedur Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan penurunan hemoglobin, prosedur invasif, penyakit kronis.
invasif, penyakit kronis.
Tujuan : Mencegah/menurunkan risiko infeksi Tujuan : Mencegah/menurunkan risiko infeksi Kriteria hasil :
Kriteria hasil :
Luka bebas drainase, purulen atau eritema dan demamLuka bebas drainase, purulen atau eritema dan demam
Tanda-tanda vital normalTanda-tanda vital normal
Hemoglobin normal (14 – 16 g%)Hemoglobin normal (14 – 16 g%)
Intervensi : Intervensi : 1)
1)Tingkatkan cuci tangan yang baik oleh pemberi perawatan dan klien.Tingkatkan cuci tangan yang baik oleh pemberi perawatan dan klien. Rasional : Mencegah kontaminasi silang.
Rasional : Mencegah kontaminasi silang. 2)
2)Pertahankan teknik aseptik ketat pada prosedur/perawatan luka.Pertahankan teknik aseptik ketat pada prosedur/perawatan luka. Rasional : Menurunkan risiko infeksi bakteri.
Rasional : Menurunkan risiko infeksi bakteri. 3)
3)DorDorong ong perperubaubahan han posposisi isi ataatau u ambambulaulasi si yayang ng serisering, ng, latlatihaihan n batbatuk uk dandan napas dalam
napas dalam Rasi
Rasionaonal l : : MenMeningingkatkatkan kan venventiltilasi asi semsemua ua segsegmen men parparu u dan dan memmembatbatuu memobilisasi sekresi untuk mencegah pneumonia.
memobilisasi sekresi untuk mencegah pneumonia. 4)
4)Tingkatkan masukan cairan adekuat.Tingkatkan masukan cairan adekuat. Ra
Rasiosionanal l : : MeMembmbanantu tu dadalam lam pepengngenenceceran ran seksekret ret pepernrnapapasaasan n ununtutuk k mempermudah pengeluaran dan mencegah stasis cairan tubuh.
mempermudah pengeluaran dan mencegah stasis cairan tubuh. 5)
5)PanPantau tau suhsuhu, u, catcatat at adaadanynya a menmenggiggigil gil dan dan taktakikaikardirdia a dendengan gan ataatau u tantanpapa demam.
demam. Rasion
Rasional al : : AdanyAdanya a proses inflamasiproses inflamasi/infeks/infeksi i membumembutuhktuhkan an evaluaevaluasi si atauatau pengobatan.
pengobatan. 6)
6) Amati Amati eritemeritema/cairan a/cairan luka.luka.
Rasional : Indikator infeksi lokal. Rasional : Indikator infeksi lokal. 7)
7)Beri antibiotik oral selama indikasi.Beri antibiotik oral selama indikasi.
Rasional : Antibiotik dapat menurunkan risiko infeksi. Rasional : Antibiotik dapat menurunkan risiko infeksi.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L. J. (2001). Buku saku diagnosa keperawatan (edisi kedelapan). Jakarta : EGC. Carpenito, L. J. (2001). Buku saku diagnosa keperawatan (edisi kedelapan). Jakarta : EGC. Doengoes, Marillyn E., Mary Frances Moorhouse., & Alice C. Geissler. (1999). Rencana Doengoes, Marillyn E., Mary Frances Moorhouse., & Alice C. Geissler. (1999). Rencana
asuhan keperawatan (edisi ketiga). Jakarta : EGC. asuhan keperawatan (edisi ketiga). Jakarta : EGC.
Hoffbrand, A.V., J.E. Pettit., Mary Frances Moorhouse., & Alice C. Geissler.(1996) Kapita Hoffbrand, A.V., J.E. Pettit., Mary Frances Moorhouse., & Alice C. Geissler.(1996) Kapita
selekta hematologi (edisi kedua). Jakarta : EGC. selekta hematologi (edisi kedua). Jakarta : EGC. Leeson, C. Rolland., Thomas s. Lees
Leeson, C. Rolland., Thomas s. Leeson., & Anthony A. Paparo. (1996) Buku ajar on., & Anthony A. Paparo. (1996) Buku ajar histologihistologi (edisi kelima). Jarta : EGC.
(edisi kelima). Jarta : EGC.
Mansjoer, Arif., Supiohaita., Wahyu Ika Wardhani., & Wiwiek Setiowulan. (2000). Kapita Mansjoer, Arif., Supiohaita., Wahyu Ika Wardhani., & Wiwiek Setiowulan. (2000). Kapita
selekta kedokteran 2 (edisi ketiga).Jakarta : Media Aesculapius. selekta kedokteran 2 (edisi ketiga).Jakarta : Media Aesculapius.
Price, Sylvia. A., Lorraine M. Wilson. (1994) Patofisiologi konsep klinis proses-proses Price, Sylvia. A., Lorraine M. Wilson. (1994) Patofisiologi konsep klinis proses-proses
penyakit 1 (edisi keempat). Jakarta : EGC. penyakit 1 (edisi keempat). Jakarta : EGC.
Reeves, Charlene J., Gayle Roux., & Robin Lockhart. (2001). Keperawatan medikal bedah Reeves, Charlene J., Gayle Roux., & Robin Lockhart. (2001). Keperawatan medikal bedah
(edisi pertama). Jakarta : Salemba Medika. (edisi pertama). Jakarta : Salemba Medika.
Smeltzer, Suzanne C., Brenda G. Bare. (2001). Buku ajar keperawatan medikal bedah Smeltzer, Suzanne C., Brenda G. Bare. (2001). Buku ajar keperawatan medikal bedah
Brunner-Suddart (edisi kedelapan). Jakarta : EGC. Brunner-Suddart (edisi kedelapan). Jakarta : EGC.
Tjokronegoro., Hendar Utama. (2001). Buku ajar ilmu penyakit dalam 2 (edisi ketiga). Tjokronegoro., Hendar Utama. (2001). Buku ajar ilmu penyakit dalam 2 (edisi ketiga).
Jakarta : Balai penerbit FKUI. Jakarta : Balai penerbit FKUI.