• Tidak ada hasil yang ditemukan

Askep Down Syndrom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Askep Down Syndrom"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.

1. Latar BelakangLatar Belakang

Down syndrome adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik  Down syndrome adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik  dan mental pada anak yang disebabkan adanya abnormalitas perkembangan dan mental pada anak yang disebabkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom (Cuncha, 1992). Down syndrome dinamai sesuai nama dokter  kromosom (Cuncha, 1992). Down syndrome dinamai sesuai nama dokter   berkebangsaan

 berkebangsaan Inggris Inggris bernama bernama Langdon Langdon Down, Down, yang yang pertama pertama kali kali menemukanmenemukan tanda-tanda klinisnya pada tahun 1866. Pada tahun 1959 seorang ahli genetika tanda-tanda klinisnya pada tahun 1866. Pada tahun 1959 seorang ahli genetika Perancis Jerome Lejeune dan para koleganya, mengidentifikasi basis genetiknya. Perancis Jerome Lejeune dan para koleganya, mengidentifikasi basis genetiknya. Manusia secara normal memiliki 46 kromosom, sejumlah 23 diturunkan oleh ayah Manusia secara normal memiliki 46 kromosom, sejumlah 23 diturunkan oleh ayah dan 23 lainnya diturunkan oleh ibu. Para individu yang mengalami down syndrome dan 23 lainnya diturunkan oleh ibu. Para individu yang mengalami down syndrome hampir selalu memiliki 47 kromosom, bukan 46. Ketika terjadi pematangan telur, 2 hampir selalu memiliki 47 kromosom, bukan 46. Ketika terjadi pematangan telur, 2 kromosom pada pasangan kromosom 21, yaitu kromosom terkecil gagal membelah kromosom pada pasangan kromosom 21, yaitu kromosom terkecil gagal membelah diri. Jika telur bertemu dengan sperma, akan terdapat kromosom 21

diri. Jika telur bertemu dengan sperma, akan terdapat kromosom 21 —  — yang istilahyang istilah teknisnya adalah trisomi 21.

teknisnya adalah trisomi 21.

Masalah ini penting, karena seringkali terjadi di berbagai belahan dunia, sebagaimana Masalah ini penting, karena seringkali terjadi di berbagai belahan dunia, sebagaimana menurut catatan Indonesia Center for Biodiversity dan Biotechnology (ICBB) Bogor, menurut catatan Indonesia Center for Biodiversity dan Biotechnology (ICBB) Bogor, di Indonesia terdapat lebih dari 300 ribu anak pengidap down syndrome. Sedangkan di Indonesia terdapat lebih dari 300 ribu anak pengidap down syndrome. Sedangkan angka kejadian penderita down syndrome di seluruh dunia diperkirakan mencapai 8 angka kejadian penderita down syndrome di seluruh dunia diperkirakan mencapai 8  juta

 juta jiwa jiwa (Aryanto, (Aryanto, 2008). 2008). Angka Angka kejadian kejadian kelainan kelainan down down syndrome syndrome mencapai mencapai 11 dalam 1000 kelahiran. Di Amerika Serikat, setiap tahun lahir 3000 sampai 5000 anak  dalam 1000 kelahiran. Di Amerika Serikat, setiap tahun lahir 3000 sampai 5000 anak  dengan kelainan ini. Sedangkan di Indonesia prevalensinya lebih dari 300 ribu jiwa dengan kelainan ini. Sedangkan di Indonesia prevalensinya lebih dari 300 ribu jiwa (Sobbrie, 2008).

(2)

VII.

VII. Penatalaksanaan Down Syndrome ?Penatalaksanaan Down Syndrome ? VIII.

VIII. Asuhan Keperawatan anak dengan down syndrome ?Asuhan Keperawatan anak dengan down syndrome ?

3.

3. TujuanTujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, makalah ini dibuat untuk mengetahui dan Berdasarkan rumusan masalah diatas, makalah ini dibuat untuk mengetahui dan memahami tentang Down Syndrome serta untuk mengetahui bagaimana penanganan memahami tentang Down Syndrome serta untuk mengetahui bagaimana penanganan terhadap anak yang mengalami down syndrome.

terhadap anak yang mengalami down syndrome.

4.

4. ManfaatManfaat

Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui dan memahami Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui dan memahami tentang Down Syndrome.

(3)

BAB II

BAB II

PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

A.

A. Konsep Dasar Down Syndrome

Konsep Dasar Down Syndrome

I.

I. Definisi Down SyndromeDefinisi Down Syndrome

Down syndrome merupakan kelainan yang dapat dikenal dengan melihat Down syndrome merupakan kelainan yang dapat dikenal dengan melihat manifestasi klinis yang cukup khas. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan manifestasi klinis yang cukup khas. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan  pertumbuhan fisik dan mental.

 pertumbuhan fisik dan mental.

Down syndrome adalah abnormalitas kromosom yang ditandai dengan berbagai Down syndrome adalah abnormalitas kromosom yang ditandai dengan berbagai derajat retardasi mental dan efek fisik yang berhubungan;dikenal juga sebagai trisomi derajat retardasi mental dan efek fisik yang berhubungan;dikenal juga sebagai trisomi 21. (Donna L. Wong;654)

21. (Donna L. Wong;654) II.

II. EEtiologi Down Syndrometiologi Down Syndrome 1)

1) Genetik Genetik 

Diperkirakan terdapat predisposisi terhadap ―Non disfunctional‖. Bukti yang Diperkirakan terdapat predisposisi terhadap ―Non disfunctional‖. Bukti yang mendukung teori ini adalah berdasarkan atas hasil penelitian epidemiologi yang mendukung teori ini adalah berdasarkan atas hasil penelitian epidemiologi yang menyebabkan adanya peningkatan risiko berulang bila dalam keluarga terdapat menyebabkan adanya peningkatan risiko berulang bila dalam keluarga terdapat anak dengan sindrom down.

anak dengan sindrom down. 2)

2)  Radiasi Radiasi

Radiasi dikatakan merupakan salah satu penyebab utama terjadinya ―Non Radiasi dikatakan merupakan salah satu penyebab utama terjadinya ―Non disfunctional‖ pada Sindrom Down. Uchida 1981 membicarakan bahwa sekitar  disfunctional‖ pada Sindrom Down. Uchida 1981 membicarakan bahwa sekitar  30% ibu melahirkan anak dengan Sindrom Down, pernah mengalami radiasi di 30% ibu melahirkan anak dengan Sindrom Down, pernah mengalami radiasi di daerah perut sebelum terjadinya konsepsi. Sedangkan penelitian lain tidak  daerah perut sebelum terjadinya konsepsi. Sedangkan penelitian lain tidak  menetapkan adanya hubungan antara radiasi

menetapkan adanya hubungan antara radiasi dengan penyimpangan kromosom.dengan penyimpangan kromosom. 3)

(4)

5)

5) Umur ibuUmur ibu

Apabila umur ibu diatas 35 tahun diperkirakan terdapat perubahan hormonal yang Apabila umur ibu diatas 35 tahun diperkirakan terdapat perubahan hormonal yang dapat menyebabkan ―non dijunction‖ pada kromosom. Peruba

dapat menyebabkan ―non dijunction‖ pada kromosom. Peruba han endokrin sepertihan endokrin seperti konsentrasi reseptor hormon dan peningkatan kadar LH dan FSH secara tiba-tiba konsentrasi reseptor hormon dan peningkatan kadar LH dan FSH secara tiba-tiba sebelum dan selama menopause. Selain itu kelainan kehamilan juga berpengaruh. sebelum dan selama menopause. Selain itu kelainan kehamilan juga berpengaruh. 6)

6) Umur ayahUmur ayah

Penelitian sutogenik pada orang tua dengan Sindrom Down mendapatkan bahwa Penelitian sutogenik pada orang tua dengan Sindrom Down mendapatkan bahwa 20

20 –  – 30% kasus ekstra kromosom 21 bersumber dari ayahnya. Tetapi korelasinya30% kasus ekstra kromosom 21 bersumber dari ayahnya. Tetapi korelasinya tidak setinggi dengan umur ibu.

tidak setinggi dengan umur ibu.

III.

III. PatofisiologiPatofisiologi

Down Syndrome disebabkan Down Syndrome disebabkan adanya kelainan pada perkembangan adanya kelainan pada perkembangan kromosom. Kromosom merupakan kromosom. Kromosom merupakan serat khusus yang terdapat pada setiap serat khusus yang terdapat pada setiap sel tubuh manusia dan mengandung sel tubuh manusia dan mengandung  bahan genetik

 bahan genetik yang menentukan sifatyang menentukan sifat--sifat seseorang. Pada bayi normal sifat seseorang. Pada bayi normal terdapat 46 kromosom (23 pasang) di terdapat 46 kromosom (23 pasang) di mana kromosom nomor 21 berjumlah mana kromosom nomor 21 berjumlah 2 buah (sepasang). Bayi dengan 2 buah (sepasang). Bayi dengan  penyakit down s

 penyakit down s yndrome memiliki yndrome memiliki 4747

kromosom karena kromosom nomor 21 berjumlah 3 buah. Kelebihan 1 kromosom kromosom karena kromosom nomor 21 berjumlah 3 buah. Kelebihan 1 kromosom (nomor 21) atau dalam bahasa medisnya disebut trisomi-21 ini terjadi akibat (nomor 21) atau dalam bahasa medisnya disebut trisomi-21 ini terjadi akibat kegagalan sepasang kromosom 21 untuk saling memisahkan diri saat terjadi kegagalan sepasang kromosom 21 untuk saling memisahkan diri saat terjadi  pembelahan.

 pembelahan. Trisomi-21 Trisomi-21 menyebabkan menyebabkan fisik fisik penderita penderita down down syndrome syndrome tampak tampak   berbeda

 berbeda dengan dengan orang-orang orang-orang umumnya. umumnya. Selain Selain ciri ciri khas khas pada pada wajah, wajah, mereka mereka jugajuga mempunyai tangan yang lebih kecil, jari-jari pendek dan kelingking bengkok. mempunyai tangan yang lebih kecil, jari-jari pendek dan kelingking bengkok. Keistimewaan lain yang dimiliki oleh penderita down syndrome adalah adanya garis Keistimewaan lain yang dimiliki oleh penderita down syndrome adalah adanya garis melintang yang unik di telapak tangan mereka. Garis yang disebut simiancrease ini melintang yang unik di telapak tangan mereka. Garis yang disebut simiancrease ini  juga terdapat di kaki mereka, yaitu antara t

 juga terdapat di kaki mereka, yaitu antara telunjuk dan ibu jari mereka yang berjauhanelunjuk dan ibu jari mereka yang berjauhan (sandal foot).

(5)

IV.

IV. Manifestasi KlinisManifestasi Klinis a.

a. Anak yang satu sangat miriAnak yang satu sangat mirip dengan yang lainnya.p dengan yang lainnya.  b.

 b. Retardasi mental di samping juga retardasiRetardasi mental di samping juga retardasi  jasmani.

 jasmani. c.

c. Kemampuan berfikir dapat digolongkan idiotKemampuan berfikir dapat digolongkan idiot embicil.

embicil. d.

d. Berbicara dengan kalimat sederhana.Berbicara dengan kalimat sederhana. e.

e. Biasanya sangat tertarik pada musik dan kelihatanBiasanya sangat tertarik pada musik dan kelihatan sangat gembira.

sangat gembira. f.

f. Wajah anak sangat khas.Wajah anak sangat khas. g.

g. Kepala sangat kecil dan brakisefalik denganKepala sangat kecil dan brakisefalik dengan daerah oksipital yang mendatar.

daerah oksipital yang mendatar. h.

h. Muka lebar, tulang pipi tinggi, hidung pesek,Muka lebar, tulang pipi tinggi, hidung pesek, mata letaknya berjauhan serta sipit miring ke atas mata letaknya berjauhan serta sipit miring ke atas dan samping.

dan samping. i.

i. Iris Iris mata mata menunjukkan menunjukkan bercak-bercak bercak-bercak  (Broncfield spots).

(Broncfield spots).  j.

 j. Lipatan epikantus jelas sekali.Lipatan epikantus jelas sekali. k.

k. Bibir tebal dan lidah besar, kasar bercelah-celah (Scrotal tongue).Bibir tebal dan lidah besar, kasar bercelah-celah (Scrotal tongue). l.

l. Pertumbuhan gigi geligi sangat terPertumbuhan gigi geligi sangat terganggu.ganggu. m.

m. Kulit halus dan longgar, tetapi warnanya normal.Kulit halus dan longgar, tetapi warnanya normal. n.

n. Di leher terdapat lipatan-lipatan yang berlebihan.Di leher terdapat lipatan-lipatan yang berlebihan. o.

o. Jari tangan tampak keliJari tangan tampak kelingking yang pendek dan membengkok ke dalam.ngking yang pendek dan membengkok ke dalam.  p.

 p. Pada pemeriksaan radiologis sering ditemukan falang tengah dan dista/ rudimeter.Pada pemeriksaan radiologis sering ditemukan falang tengah dan dista/ rudimeter. q.

q. Jarak antara jari Jarak antara jari I dan II, baik pada tangan maupun pada kaki agak besar.I dan II, baik pada tangan maupun pada kaki agak besar. r.

(6)

VI.

VI. PenatalaksanaanPenatalaksanaan

1. Penanganan Secara Medis 1. Penanganan Secara Medis

a. Pendengarannya : sekitar 70-80 % anak syndrom down terdapat gangguan a. Pendengarannya : sekitar 70-80 % anak syndrom down terdapat gangguan  pendengaran dilakukan tes pendeng

 pendengaran dilakukan tes pendengaran oleh THT sejak dini.aran oleh THT sejak dini.  b. Penyakit jantung bawaan

 b. Penyakit jantung bawaan

c. Penglihatan : perlu evaluasi sej

c. Penglihatan : perlu evaluasi sejak dini.ak dini.

d. Nutrisi : akan terjadi gangguan pertumbuhan pada masa bayi / prasekolah. d. Nutrisi : akan terjadi gangguan pertumbuhan pada masa bayi / prasekolah.

e. Kelainan tulang : dislokasi patela, subluksasio pangkal paha / ketidakstabilan e. Kelainan tulang : dislokasi patela, subluksasio pangkal paha / ketidakstabilan atlantoaksial. Bila keadaan terakhir ini sampai menimbulkan medula spinalis atau atlantoaksial. Bila keadaan terakhir ini sampai menimbulkan medula spinalis atau  bila

 bila anak anak memegang memegang kepalanya kepalanya dalam dalam posisi posisi seperti seperti tortikolit, tortikolit, maka maka perluperlu  pemeriksaan

 pemeriksaan radiologis radiologis untuk untuk memeriksa memeriksa spina spina servikalis servikalis dan dan diperlukandiperlukan konsultasi neurolugis. konsultasi neurolugis. 2. Pendidikan 2. Pendidikan a. Intervensi Dini a. Intervensi Dini

Program ini dapat dipakai sebagai pedoman bagi orang tua untuk memberi Program ini dapat dipakai sebagai pedoman bagi orang tua untuk memberi lingkunga yang memeadai bagi anak dengan syndrom down, bertujuan untuk  lingkunga yang memeadai bagi anak dengan syndrom down, bertujuan untuk  latihan motorik kasar dan halus serta petunjuk agar anak mampu berbahasa. latihan motorik kasar dan halus serta petunjuk agar anak mampu berbahasa. Selain itu agar ankak mampu mandiri seperti berpakaian, makan, belajar, Selain itu agar ankak mampu mandiri seperti berpakaian, makan, belajar, BAB/BAK, mandi, yang akan memberi anak kese

BAB/BAK, mandi, yang akan memberi anak kesempatan.mpatan.  b. Taman Bermain

 b. Taman Bermain

Misal dengan peningkatan ketrampilan motorik kasar dan halus melalui bermain Misal dengan peningkatan ketrampilan motorik kasar dan halus melalui bermain dengan temannya, karena anak dapat melakukan interaksi sosial dengan dengan temannya, karena anak dapat melakukan interaksi sosial dengan temannya.

temannya.

c. Pendidikan Khusus (SLB-C) c. Pendidikan Khusus (SLB-C)

Anak akan mendapat perasaan tentang identitas personal, harga diri dan Anak akan mendapat perasaan tentang identitas personal, harga diri dan kesenangan. Selain itu mengasah perkembangan fisik, akademis dan dan kesenangan. Selain itu mengasah perkembangan fisik, akademis dan dan kemampuan sosial, bekerja dengan baik d

kemampuan sosial, bekerja dengan baik dan menjali hubungan baik.an menjali hubungan baik. 3. Penyuluhan Pada Orang Tua

3. Penyuluhan Pada Orang Tua

VII.

VII. Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan Diagnostik 

Diagnosa down syndrome dapat ditegakan ketika masih berada dalam kandungan Diagnosa down syndrome dapat ditegakan ketika masih berada dalam kandungan dan tes pentaringan biasanya di lakukan pada wanita hamil yang berusia diatas 35 dan tes pentaringan biasanya di lakukan pada wanita hamil yang berusia diatas 35 tahun.kadar 

tahun.kadar alfa-fetoproteinalfa-fetoprotein yang rendahdi dalam darah ibu menunjukkan resikoyang rendahdi dalam darah ibu menunjukkan resiko tinggi terjadinyadown syndrome pada janin yang dikandungnya. Dengan pemeriksaan tinggi terjadinyadown syndrome pada janin yang dikandungnya. Dengan pemeriksaan

(7)

USG bisa diketahui adanya kelainan fisik pada janin. Diagnosa ditegakkan USG bisa diketahui adanya kelainan fisik pada janin. Diagnosa ditegakkan  berdasarkan

 berdasarkan diagnosa diagnosa dan dan pemeriksaan pemeriksaan fisik. fisik. Dengan Dengan stetoskop stetoskop akanakan terdengar 

terdengar murmur murmur (bunyi jantung tambahan).(bunyi jantung tambahan).

Untuk mendeteksi adanya kelainan pada kromosom, ada beberapa pemeriksaan Untuk mendeteksi adanya kelainan pada kromosom, ada beberapa pemeriksaan yang dapat membantu menegakkan diagnosa ini, antara lain:

yang dapat membantu menegakkan diagnosa ini, antara lain: a. Pemeriksaan fisik penderita

a. Pemeriksaan fisik penderita  b. Pemeriksaan kromosom  b. Pemeriksaan kromosom c. Ultrasonograpgy c. Ultrasonograpgy d. ECG, Echocardiogram d. ECG, Echocardiogram

e. Pemeriksaan darah (Percutaneus Umbilical Blood Sampling) e. Pemeriksaan darah (Percutaneus Umbilical Blood Sampling)

B.

B. Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Down Syndrome

Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Down Syndrome

Pengkajian

Pengkajian

a.

a. Lakukan pengkajian fisik.Lakukan pengkajian fisik.  b.

 b. Lakukan pengkajian perkembangan.Lakukan pengkajian perkembangan. c.

c. Dapatkan riwayat keluarga, terutama yang berkaitan dengan usia ibu atau anak lainDapatkan riwayat keluarga, terutama yang berkaitan dengan usia ibu atau anak lain dalam keluarga yang mengalami keadaan serupa.

dalam keluarga yang mengalami keadaan serupa. d.

d. Obsevasi adanya manifestasi sindrom down:Obsevasi adanya manifestasi sindrom down: Karakteristik fisik (paling sering dilihat) Karakteristik fisik (paling sering dilihat)

- Tengkorak bulat kecil dengan oksiput datar  - Tengkorak bulat kecil dengan oksiput datar 

- Lipatan epikantus bagian dalam dan fisura palpebraserong (mata mir

- Lipatan epikantus bagian dalam dan fisura palpebraserong (mata mir ing keatas,ing keatas, ke luar)

ke luar)

- Hidung kecil dengan batang hidung tert

- Hidung kecil dengan batang hidung tertekan ke bawah (hidung sadel)ekan ke bawah (hidung sadel) - Lidah menjulur kadang berfisura

- Lidah menjulur kadang berfisura

- Mandibula hipoplastik (membuat lidah tampak besar) - Mandibula hipoplastik (membuat lidah tampak besar) - Palatum berlengkung tinggi

(8)

- Umumnya dalam rentang riang sampai sedang - Umumnya dalam rentang riang sampai sedang

- Kelambatan bahasa lebih berat daripada kelambatan kognitif  - Kelambatan bahasa lebih berat daripada kelambatan kognitif  Anomali kongenital (peningkatan insidens)

Anomali kongenital (peningkatan insidens) - Penyakit jantung kongenital (paling umum) - Penyakit jantung kongenital (paling umum) Defek lain menimbulkan :

Defek lain menimbulkan : * Agenesis renal * Agenesis renal * Atresia duodenum * Atresia duodenum * Penyakit hirscprung * Penyakit hirscprung * Fistula trakeoesofagus * Fistula trakeoesofagus * Subluksasi pinggul * Subluksasi pinggul

* Ketidakstabilan vertebra servikal pertama dan kedua (ketidakstabilan * Ketidakstabilan vertebra servikal pertama dan kedua (ketidakstabilan atlantoaksial)

atlantoaksial)

Masalah sensori (seringkali berhubungan) Masalah sensori (seringkali berhubungan) Dapat mencakup hal-hal berikut:

Dapat mencakup hal-hal berikut:

- Kehilangan pendengaran konduktif (sangan umum) - Kehilangan pendengaran konduktif (sangan umum) - Strabismus - Strabismus - Miopia - Miopia - Nistagmus - Nistagmus - Katarak  - Katarak  - Konjungtivitas - Konjungtivitas

Pertumbuhan dan perkembangan seksual Pertumbuhan dan perkembangan seksual - Pertumbuhan tinggi badan dan berat

- Pertumbuhan tinggi badan dan berat badan menurun; umumnya obesitasbadan menurun; umumnya obesitas - Perkembangan seksual terlambat, tidak lengkap atau keduanya

- Perkembangan seksual terlambat, tidak lengkap atau keduanya - Infertil pada pria; dapat fertil

- Infertil pada pria; dapat fertil

- Penuaan prematur umum terjadi; harapan hidup rendah - Penuaan prematur umum terjadi; harapan hidup rendah - Bantu dengan tes diagnostik mis., analisa kromosom. - Bantu dengan tes diagnostik mis., analisa kromosom.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN

 No.

 No.

Diagnosa

Diagnosa

Tujuan

Tujuan

Intervensi

Intervensi

Rasional

Rasional

1.

1.

Risiko

Risiko tinggi

tinggi

infeksi

infeksi

 berhubungan

 berhubungan

dengan

dengan

hipotonia,

hipotonia,

Setelah dilakukan

Setelah dilakukan

intervensi, Pasien

intervensi, Pasien

tidak 

tidak 

menunjukan

menunjukan

 bukti-bukti

 bukti-bukti

- Ajarkan keluarga

- Ajarkan keluarga

tentang pegunaan

tentang pegunaan

teknik mencuci

teknik mencuci

tangan yang baik 

tangan yang baik 

- Tekankan

- Tekankan

-- untuk menimalkan

untuk menimalkan

 pemajanan pada

 pemajanan pada

organisme infektif.

organisme infektif.

-- untuk mencegah

untuk mencegah

 penumpukan sekresi

 penumpukan sekresi

(9)

 peningkatan

 peningkatan

kerentanan

kerentanan

terhadap

terhadap

infeksi

infeksi

 pernapasan

 pernapasan

infeksi

infeksi

 pernapasan

 pernapasan

dengan kriteria

dengan kriteria

hasil:

hasil:

-- anak tidak 

anak tidak 

menunjukkan

menunjukkan

 bukti infeksi

 bukti infeksi

atau distres

atau distres

 pernapasan

 pernapasan

(respirasi

(respirasi

meningkat,

meningkat,

sianosis).

sianosis).

 pentingnya

 pentingnya

mengganti posisi

mengganti posisi

anak dengan sering,

anak dengan sering,

terutama

terutama

 penggunaan postur 

 penggunaan postur 

duduk 

duduk 

- Dorong

- Dorong

 penggunaan

 penggunaan

vaporizer uap dingin

vaporizer uap dingin

- Ajarkan pada

- Ajarkan pada

keluarga pengisapan

keluarga pengisapan

hidung dengan spuit

hidung dengan spuit

tipe-bulp

tipe-bulp

- Tekankan

- Tekankan

 pentingnya

 pentingnya

 perawatan mulut

 perawatan mulut

yang baik seperti

yang baik seperti

sikat gigi

sikat gigi

- Dorong kepatuhan

- Dorong kepatuhan

terhadap imunisasi

terhadap imunisasi

yang dianjurkan

yang dianjurkan

- kolaborasi

- kolaborasi

 pemberian antibiotik 

 pemberian antibiotik 

dan memudahkan

dan memudahkan

ekspansi paru

ekspansi paru

-- untuk mencegah krusta

untuk mencegah krusta

sekresi nasal dan

sekresi nasal dan

mengeringnya

mengeringnya

membran mukosa

membran mukosa

-- karena tulang hidung

karena tulang hidung

anak yang tidak 

anak yang tidak 

 berkembangmenyebab

 berkembangmenyebab

kan masalah kronis

kan masalah kronis

ketidakadekuatan

ketidakadekuatan

drainase mukus.

drainase mukus.

-- intuk menjaga mulut

intuk menjaga mulut

sebersih mungkin.

sebersih mungkin.

-- untuk mencegah

untuk mencegah

infeksi.

infeksi.

-- untuk penghilangan

untuk penghilangan

infeksi dan mencegah

infeksi dan mencegah

 pertumbuhan

 pertumbuhan

organisme resisten.

organisme resisten.

2.

Kerusakan

2.

Kerusakan

menelan

menelan

 berhubungan

 berhubungan

dengan

dengan

hipotonia,

hipotonia,

lidah besar,

lidah besar,

kerusakan

kerusakan

kognitif 

kognitif 

Setelah dilakukan

Setelah dilakukan

intervensi,

intervensi,

kesulitan

kesulitan

 pemberian makan

 pemberian makan

 pada masa bayi

 pada masa bayi

menjadi minimal

menjadi minimal

dengan kriteria

dengan kriteria

hasil:

hasil:

- bayi

- bayi

mengkomsumsi

mengkomsumsi

makanan dengan

makanan dengan

 jumlah yang

 jumlah yang

adekuat yang

adekuat yang

- Hisap hidung bayi

- Hisap hidung bayi

setip kali sebelum

setip kali sebelum

 pemberian makan,

 pemberian makan,

 bila perlu

 bila perlu

- Jadwalkan

- Jadwalkan

 pemberian makan

 pemberian makan

sedikit tapi sering;

sedikit tapi sering;

- Jelaskan pada

- Jelaskan pada

keluarga bahwa

keluarga bahwa

menarik lidah

menarik lidah

merupakan respons

merupakan respons

normal pada anak 

normal pada anak 

- Hitung kebutuhan

- Hitung kebutuhan

-- untuk menghilangkan

untuk menghilangkan

mukus.

mukus.

--  biarkan anak untuk 

 biarkan anak untuk 

 beristirahat selama

 beristirahat selama

 pemberian makan

 pemberian makan

karena mengisap dan

karena mengisap dan

makan dalam waktu

makan dalam waktu

lama sulit dilakukan

lama sulit dilakukan

dengan pernapasan

dengan pernapasan

mulut.

mulut.

-- dengan lidah menjulur 

dengan lidah menjulur 

dan tidak berati

dan tidak berati

 penolakan terhadap

 penolakan terhadap

(10)

standar berat

standar berat

 badan

 badan

 – 

 – kolaborasi dengan

kolaborasi dengan

ahli gizi

ahli gizi

tnutrisi yang tepat

tnutrisi yang tepat

3.

Perubahan

3.

Perubahan

 proses

 proses

keluarga

keluarga

 berhubungan

 berhubungan

dengan

dengan

mempunyai

mempunyai

anak yang

anak yang

menderita

menderita

Sindrom

Sindrom

Down.

Down.

Setelah dilakukan

Setelah dilakukan

intervensi,

intervensi,

Pasien

Pasien (keluarga)

(keluarga)

menunjukan

menunjukan

 perilaku

 perilaku

kedekatan

kedekatan

orangtua dan bayi

orangtua dan bayi

dengan kriteria

dengan kriteria

hasil:

hasil:

- Keluarga siap

- Keluarga siap

untuk 

untuk 

menghadapi

menghadapi

 perawatan anak 

 perawatan anak 

- Orang tua dan

- Orang tua dan

anak 

anak 

menunjukkan

menunjukkan

 perilaku

 perilaku

kedekatan

kedekatan

- Keluarga

- Keluarga

mampu

mampu

menghadapi

menghadapi

 perawatan yang

 perawatan yang

dibutuhkan untuk 

dibutuhkan untuk 

mengatasi

mengatasi

masalah

masalah

kesehatan khusus

kesehatan khusus

- Tunjukkan

- Tunjukkan

 penerimaan terhadap

 penerimaan terhadap

anak melalui

anak melalui

 perilaku anda sendiri

 perilaku anda sendiri

- Jelaskan pada

- Jelaskan pada

keluarga bahwa

keluarga bahwa

kurangnya molding

kurangnya molding

atau clinging pada

atau clinging pada

 bayi adalah

 bayi adalah

karakteristik fisik 

karakteristik fisik 

dari sindrom Down

dari sindrom Down

karena hal ini

karena hal ini

mungkin

mungkin

diinterpretasikan

diinterpretasikan

dengan mudah

dengan mudah

sebagai tanda

sebagai tanda

ketidakdekatan atau

ketidakdekatan atau

 penolakan.

 penolakan.

- Anjurkan orangtua

- Anjurkan orangtua

untuk membendung

untuk membendung

atau menyelimuti

atau menyelimuti

 bayi dengan ketat

 bayi dengan ketat

dalam selimut

dalam selimut

-- karena orangtua

karena orangtua

sensitif terhadap sikap

sensitif terhadap sikap

afektif orang lain.

afektif orang lain.

-- Agar orang tua bisa

Agar orang tua bisa

lebih memahami

lebih memahami

keadaan anaknya.

keadaan anaknya.

-- untuk memberikan

untuk memberikan

keamanan dan

keamanan dan

kompensasi terhadap

kompensasi terhadap

kurangnya molding

kurangnya molding

atau clinging.

atau clinging.

Referensi

Dokumen terkait

Anak dengan down syndrome adalah individu yang dapat dikenali dari fenotipnya dan mempunyai kecerdasan yang terbatas, yang terjadi akibat adanya jumlah kromosom 21 yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi antara guru dengan siswa SD penyandang down syndrome dalam meningkatkan di sekolah Inklusif

Masalah tumbuh kembang anak yang sering dijumpai salah satunya adalah Down Syndrome merupakan kelainan genetik yang terjadi pada kromosom 21 pada berkas gen yang

Anak down syndrome memiliki perbedaan dari faktor sistemik dibandingkan dengan anak sehat, yaitu terdapat kelainan kromosom pada anak down syndrome yang berdampak pada

Pada Gambar 17 menunjukkan pengujian untuk mendeteksi tingkat retardasi Down Syndrome. Pada gambar ini, pengguna yang telah terdaftar dapat melakukan proses deteksi

,PSOHPHQWDVL SHPEHODMDUDQ PXVLN untuk mengembangkan mental dan psi- komotorik anak penderita down syndrom adalah dengan cara memberikan materi yang diberikan pada anak

In this study, the authors intend to describe the use of YouTube in the process / therapeutic communication phases of therapists to children with Down syndrome in SLBN

Penanganan terhadap penderita retardasi mental bukan hanya tertuju pada  penderita saja, melainkan juga pada orang tuanya. Mengapa demikian? Siapapun orangnya pasti