• Tidak ada hasil yang ditemukan

LP Dan Askep BPH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LP Dan Askep BPH"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN BPH (BEN

BPH (BENIGNA PROSTAIGNA PROSTAT HIPERTROPHY)T HIPERTROPHY)

1.

1. PPENENGEGERRTTIAIANN BP

BPH H adaadalah lah pempembesabesaran ran jinjinak ak kelkelenjaenjar r proprostatstat, , disdisebaebabkabkan n oleoleh h karkarena ena hiphiperperplasilasi  beberapa

 beberapa atau atau semua semua komponen komponen prostat prostat meliputi meliputi jaringan jaringan kelenjar kelenjar / / jaringanjaringan fibromuskular yang menyebabkan penyumbatan uretra pars prostatika.

fibromuskular yang menyebabkan penyumbatan uretra pars prostatika.

2

2.. EETTIIOOLLOOGGII a.

a. PerubPerubahan keahan keseimbaseimbangan hongan hormon trmon testosteestosteron dan eron dan estrogestrogen pada lan pada laki-lakki-laki usia lani usia lanjutjut  b.

 b. Peranan dari growth factor sebagai pemicu pertumbuhan stroma kelenjar prostatPeranan dari growth factor sebagai pemicu pertumbuhan stroma kelenjar prostat c.

c. MeninMeningkatnygkatnya lama hida lama hidup sel-sup sel-sel prosel prostat kartat karena berena berkurankurangnygnya sel-sel ya sel-sel yang matang matii d.

d. eerjadirjadinya prolinya proliferasi abnferasi abnormal sel stem seormal sel stem sehingghingga menyea menyebabkan prbabkan produkoduksi sel stomasi sel stoma dan sel epitel kelenjar prostat menjadi berlebihan

dan sel epitel kelenjar prostat menjadi berlebihan

!da " stadium yang mempengaruhi perubahan pada

!da " stadium yang mempengaruhi perubahan pada dinding kemih yaitu #dinding kemih yaitu # aa.. $$ttaaddiiuum dm diinnii

Hi

Hipeperprplaslasi i prprosostatat t memenynyebebabkabkan an pepenynyemempipitan tan lulumemen n ururetetra ra prprosostatatitika ka dadann menyumbat aliran urine sehingga meningkatkan tekanan intra%esikel

menyumbat aliran urine sehingga meningkatkan tekanan intra%esikel  b.

 b. $tadium lanjut$tadium lanjut

erjadi dekompensasi karena penebalan dinding %esika urinaria tidak bertambah erjadi dekompensasi karena penebalan dinding %esika urinaria tidak bertambah lagi residu urine bertambah. &ejala semakin menyolok ' retensi urine clonis (, tonus lagi residu urine bertambah. &ejala semakin menyolok ' retensi urine clonis (, tonus otot %esika urinaria menurun. Persyarafan para simpatis melemah dan akhirnya otot %esika urinaria menurun. Persyarafan para simpatis melemah dan akhirnya te

terjarjadi di kekelumlumpupuhahan n dedetsrtsrususor or dadan n spspininteter r ururetretra a sesehihingngga ga teterjarjadi di o%o%er er flflowow incontinensia ' urine menetes sacara periodik (

(2)

3. PATOFISIOLOGI Perubahan estrogen,

testosterone pada laki-laki usia lanjut

Proliferasi abnormal sel stem )ama hidup sel

 prostat Peranan growth

hormon

BPH

Penyempitan lumen uretra prostatik 

Perubahan sekunder kandung kemih !liran urine terhambat

$tadium lanjut

*elemahan muscle destrusor  $araf parasimpatis melemah onus %esika urinaria menurun

+esidu urine

inding %esika menurun

$ulit kencing

Penebalan %esika urinaria *ompensasi musculus destrusor 

ekanan intra%esika meningkat $tadium dini

*eluhan )$

')ower rinary ract $ymptom(

istensi %esika urinaria

+esiko ketidak efektifan  jalan nafas

&angguan rasa nyaman nyeri Pembedahan '+-P( !nastesi Pemasangan kateter  - yeri akut - +esiko perdarahan - +esiko kekurangan cairan - Penurunan

 pengetahuan post operasi - +esiko retensi urine

 pasca operasi -- +esiko infeksi - +esiko inkontinensia Bertahan lama +esiko infeksi Mikroorganisme

(3)

4. TANDA DAN GEJALA

*umpulan gejala pada BPH #

 Hesitasi 'miksi menunggu lama (

 Pancaran urine melemah

 ntermitensi 'kencing terputus-putus(

 rgensi 'perasaan miksi sangat mendesak(

 isuria 'nyeri miksi(

 erasa ada sisa setelah miksi

5. MANIFESTASI KLINIS

0. PP$ ' nternational Prostat $ymptoms $core ( adalah kumpulan pertanyaan yang merupakan pedoman untuk menge%aluasi beratnya )$

a. $kor 1-2 # gejala ringan  b. $kor 3-04 #gejala sedang

c. $kor "1-56 # gejala berat &ejala #

7bstruktif # hesitansi, pancaran miksi lemah, intermitten miksi tak puas, menetes setelah miksi

ritatif # nocturna, urgensi 8 disuria. ". +ectal grading

idapatkan batas atas teraba, menonjal 9 0 cm 'seperti ujung hidung ( )obus kanan/kiri simetri 8 tidak teraba nodul

a. &rade 1 # penonjolan 1-0 cm  b. &rade 0 # penonjolan 0-" cm

c. &rade " # penonjolan "-5 cm d. &rade 5 # penonjolan 5-: cm e. &rade : # penonjolan 9: cm

5. ;linical grading 'berdasarkan residu urine( a. &rade 0

$ejak berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun pasien mengeluh kencing tidak   puas, pancaran urine lemah, harus mengedan, nocturia 'belum terdapat sisa

(4)

 b. &rade "

elah terdapat sisa urine 'sistitis(, nocturia makin sering dan kadang disertai hematuri pada cyctoscopy dinding %esika urinaria menebal karena trabekulasi 'hipertropi musculus destrusor(

c. &rade 5

$isa urine mencapai 31-011 ml, infeksi semakin hebat 'hiperple<i, menggigil 8 nyeri pinggang karena cystitis(. rabekulasi semakin banyak.

d. &rade :

+etensi urine total.

6. PEMERIKSAAN PENUNJANG 0. Pemeriksaan laboratorium

a. arah lengkap

- ntuk menilai kadar Hb, P;= 'hematokrit(, trombosit, leukosit dan )> - ntuk menilai kemungkinan inflasi akibat statis urine

 b. $edimentasi urine

- ntuk menilai kemungkinan inflamasi saluran kemih c. *ultur urine

- ntuk menentukan jenis bakteri 8 terapi antibiotik yang tepat d. +enal fungsi tes 'B/ureum, creatitin(

- ntuk menilai gangguan fungsi ginjal akibat dari statis urine e. P$! 'Prostatik $pesifik !ntigen(

- ntuk kewaspadaan adanya keganasan ". Pemeriksaan radiology

a. ?oto abdomen polos 'B!/ Blass ier !%er@ith( - ntuk melihat adanya batu pada system kemih  b. ntra%enus phielografi

- ntuk menilai kelainan ginjal dan ureter 

- ntuk menilai penyulit yang terjadi pada fundus uteri c. $& 'ultrasonografi(

- ntuk memeriksa konsistensi, %olume dan besar prostat 5. Pemeriksaan penendoscopy

(5)

:. Pemeriksaan pancaran urine 'uroflowmetri(

- ?lowrate ma<imal 906 ml/ dtk # non obstruktif  - ?lowrate ma<imal 01-06 ml/ dtk # border line - ?olwrate ma<imal A01 ml/ dtk # obstruktif 

7. PENATALAKSANAAN

0. ?armakologi untuk #

- Mengurangi retensi laher %esika urinaria dengan obat golongan penghambat androgen

- Mengurangi %olume prostat ". 7peratif 'operasi terbuka(

- +etrapubic trans%esikal prostatectomy yaitu melakukan sayatan section alfa melalui fossa prostate anterior tatapi tidak membuka dinding %esika urinaria - $uprapubic trans%esikal prostatectomy 'trayer( yaitu melakukan sayatan section

al%a menembus %esika urinaria

- ransperineal prostatectomy yaitu melakukan sayatan melalui perineum, fossa ischi langsung ke prostate.

5. >ndorologi transurethral

- ransurethral resection prostatectomy '+-P( - ransurethral laser prostatectomy ')-P( - ransutretral incision of the prostate 'P(

. ASUHAN KEPERA!ATAN A. P"#$%&'&# *%+,

0. dentitas klien

enis kelamin laki-laki, umur 961 thn, banyak dijumpai pada bangsa / ras caucasian

". *eluhan utama

 yeri berhubungan denga spasme buli-buli 5. riwayat penyakit sekarang

)$ 'hesitansi, pancaran urine lemah, intermitensi, terminal dribbing, terasa ada sisa setelah miksi, urgensi, frekuensi dan disuria(

(6)

M 'diabetes mellitus(, hipertensi, PP7M 'penyakit paru obstruksi menahun(,  jantung koroner, decompensasi cordis dan gangguan faal darah

6. +iwayat penyakit keluarga

 penyakit keturunan 'hipertensi,M, ashma( C. +iwayat psikososial

emosi, kecemasan, gangguan konsep diri 2. Pola hidup sehari-hari

a. Pola nutrisi

Puasa sebelum operasi  b. Pola eliminsi

Hematuri setelah tindakan +, retensi urine karena bekuan darah pada kateter, inkontinensia urine setelah kateter dilepas

c. Pola istirahat/tidur 

Hospitalisasi mempengaruhi pola tidur  d. Pola akti%itas

*eterbatasan akti%itas karena kelemahan, terpasang traksi kateter  3. Pemeriksaan fisik 

a. *eadaan umum.

*eadaan lemah, kesadaran baik, perlu adanya obser%asi =

 b. $istem pernafasan

$!B tidak mempengaruhi pernafasan c. $istem sirkulasi

ekanan darah biasa meningkat atau menurun, cek HB 'adanya perdarahan animea(, obser%asi balance cairan

d. $istem neurologi

aerah caudal mengalami kelumpuhan dan mati rasa akibat $!B e. $ystem gastrointestinal

Pusing, mual, muntah akibat $!B, bising usus menurun dan terdapat masa abdomen

f. $ystem urogenital

Hematuri, retensi urine 'daerah supra sinisfer menonjol, terdapat ballottement  jika dipalpasi dan klien ingin kencing(

g. system muskuluskeletal

(7)

B. D&$#*,& %"-"&/&0&#

0. yeri akut b/d distensi kandung kencing ". +etens urine b/d pembesaran prostate

5. +esiko kekurangan %olume cairan b/d ketidak seimbangan elektrolit :. Perubahan eliminasi urine b/d pemasangan kateter 

6. +esiko infeksi b/d pemasangan kateter 

C. +esiko disfungsi seksual b/d keterlibatan area genital

2. *urang penmgetahuan pasca operasi +P b/d kurang terpaparnya informasi.

. R"#&#& %"-"&/&0&#

0. yeri akut b/d distensi kandung kemih

ujuan # setelah dilakukan tindakan keperawatan selama "<": jam klien dapat mengontrol nyeri

*riteria hasil #

- klien mengatakan nyeri berkurang / nyeri dapat terkontrol - skala nyeri 0-1

- wajah rileks

- = dalam batas normal nter%ensi#

- pertahankan klien untuk tirah baring - beriakn tindakan kenyamanan

- pasang kateter untuk kelancaran drainase - kolaborasi medis dalam pemberian obat

(8)

LAPORAN OPERATIF BPH

(BENIGNA PROSTAT HIPERTROPHY)

A. PREOPERASI

1. I"#00&, K"#

 ama # n. D

mur # C1 tahun

enis kelamin # )aki-laki

!lamat # sn. *aliandong s. awuhan "/0 kademangan Blitar   anggal M+$ # "3 Maret "11C

anggal 7perasi # "3 Maret "11C ndikasi # BPH &rade 

indakan 7perasi # 7pen prostatectomy E =asectomy

)ama 7perasi # 001 menit 'Mulai jam 06.56 DB s/d 02."1 DB(

2. P"#$%&'&# P" O-"&,

0. *eadaan umum # )emah

*esadaran # ;ompos mentis &;$ # : F 6 F C

 # 0"1/31 mmHg,  # 011 </mnt, $ # 523 o; ++ # 0: </mnt

". *enyamanan

s # *lien mengatakan cemas tapi siap untuk dioperasi, klien mengatakan tidak  mempunyai riwayat sesak 

o # !kral dingin, wajah klien tampak tegang/cemas 5. +iwayat kesehatan yang lalu

*lien belum pernah menjalani operasi pembedahan :. +iwayat kesehatan sekarang

*lien mengatakan terasa sakit pada kemaluannya bila dibuat kencing dan kencingnya sedikit-sedikit. Pada tanggal "3 maret "11C klien di bawa ke +$ oleh keluarganya dan klien setuju untuk menjalani oprasi

3. P""%&, Y&#$ D"%&# 'tidak ada(

(9)

4. K"-"&/&0&# P" O-"&,

$ # *lien mengatakan siap dioperasi tapi ada sedikit perasaan cemas karena  baru pertama kali operasi

7 #

- k/u lemah

- Dajah klien pucat dan kelihatan cemas

- = #

 # 051/31 mmHg $ # 5C" o;

  # 31 </mnt ++ # 0C </mnt D&$#*,& %"-"&/&0&#

!nsietas b.d krisis situasi, ancaman pada konsep diri 'tindakan pembedahan(

ujuan # $etelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan cemas klien  berkurang / hilang

*riteria hasil #

 *lien mengatakan sudah siap untuk dioperasi dan tidak cemas

 Dajah klien tampak rileks dan tidak tegang

 = dalam batas normal #  0"1/31 mmHg,  # 31 </mnt R"#&#& T#&%&#

0. dentifikasi tingkat rasa yang yang mengharuskan inter%ensi lebih tepat. ". Beri informasi tentang peran ad%okat perawat intraoperasi

5. Beritahu klien kemungkinan dilakukannya anastesi spinal dimana akan terjadi rasa mual

:. Perkenalkan staf, perawat ataupun dokter yang akan melakukan operasi 6. ;egah pemajanan tubuh yang tidak diperlukan selama pemindahan ataupun

diatas meja operasi

C. Berikan petunjuk / penjelasan yang sederhana pada klien yang tenang 2. *olaborasi

- +ujuk pada perawatan oleh rohaniawan, psikiatri jika diperlukan. - Beri obat sesuai petunjuk misal # @at-@at sedatif sesuai indikasi T#&%&# K"-"&/&0&#

0. Mengidentifikasi tingkat cemas pasien ". Memberi informasi tentang peran perawat

(10)

5. Memberitahu pasien rasa yang ditimbulkan saat dilakukan anastesi

:. Menjelaskan nama-nama tim bedah yang akan melakukan operasi

6. Memidahkan klien dengan meminimalkan pemajanan tubuh C. Memberikan petunjuk pada pasien pada saat akan dilakukan

operasi E&+&,

$ # *lien mengatakan takut dioperasi karena belum pernah operasi sebelumnya. 7 #

- k/u lemah

- Dajah klien masih pucat dan sedikit tegang

- = #  # 0"1/31 mmHg,  # 011 </mnt, ++ # 0C</mnt, $ # 523 o;

! # Masalah teratasi sebagian

P # nter%ensi dilanjutkan pada intra operasi

B. I#0& O-"&,

0. Mulai anastesi # am 06. 06 DB

im anastesi

 okter anastesi # dr. jauhar 

 !sisten !nastesi # !ris otok 

enis anastesi # $!B '$ub !rachnoid Blok( 7bat anastesi #

- !drenalin # 0 amp/" ml '0 mg/ml(

- Marcain # 0 amp/: ml '6 mg/ml(

enis 7perasi # 7pen Prostatectomy E =asectomy

)ama 7perasi # 001 menit 'Mulai jam 06.56 DB s/d 02."1 DB( im bedah #

0. 7perator # dr. tchu ". !sisten # anik   5. nstrument # !ris :. $irkulasi # *us

(11)

". Persiapan di kamar operasi

 Peralatan tidak steril

- Meja instrument 0 dan "

- Meja operasi 'plastik, underpad, bantal dan alas kepala, tali pasien, perlak( - )ampu 7perasi

- Mesin suction - Monitor

- Pesawat anastesi E peralatan &! dengan intubasi 'masker, laringoskop, >, $puit "1 cc, mayo tube, stilet(

- $arung diathermi - $tandart infus - Mesin diathemi

- >mber / tempat sampah medis " '0 untuk kasa, 0 untuk botol infus( - Penyambung kabel

- Penyangga tangan

- roli untuk obat anastesi dan cairan infus

 Peralatan steril

- romol benang - romol hand schoon - romol deppres - romol kasa kecil - romol kasa besar  - romol baju

 " duk besar buntu

 0 duk besar lubang

 : duk kecil buntu

 5 skort operasi

 5 lap tangan steril

 0 duk meja instrument

 0 slup meja mayo - romol duk kecil - romol suction - *orentang steril

(12)

- Handle dan kabel diathermi - $ikat untuk cuci tangan steril

5. Persiapan pasien

a. Mengecek kelengkapan pasien 'informed consent, cairan infus pre op, darah, foto

tora<, >;&, pemeriksaan laborat(

 b. Mengganti pakaian pasien dan mengenakan topi operasi/penutup kepala

c. Menanyakan pasien sudah puasa apa belum, mempunyai riwayat sesak atau tidak  d. Memindahkan pasien dari bed ruangan ke kamar operasi 'meja operasi(

e. Memasang monitor >;&, , saturasi 7"

:. Persiapan petugas kamar operasi

a. 7perator, asisten dan instrument, mencuci tangan secara steril  b. Memakai skort operasi steril

c. Memakai sarung tangan steril

d. nstrumentern memasang duk meja instrument  dan 

e. nstrumentern menyiapkan dan mengatur instrument pada meja instrument  dan 

6. Persiapan instrument #

Meja 

- *ocher C

- Pean lurus C

- Pean bengkok panjang/krom klem 3

- Pean lurus pendek untuk koagulan 0 - Pean bengkok panjang untuk koagulan 0

- Guderm klem 0

- +ingklem "

- )angenback "

- Pemegang pisauno: 0

- Pisau operasi no 03 0

- Pincet anatomis panjang 0

- Pincet anatomis pendek "

- Pinset chirurgis panjang "

- Pincet chirurgis pendek "

- ukklem 6

(13)

- &unting met@embaum 0

- ;ucing " 'ntuk a;l dan

 betadine( - *asakecil 01 - *asadeppers 6 - $preder 0 - Haktyman 0 Meja 

- 0 ald foelder panjang, pendek  - 0 Pincet anatomis untuk benang - 0 &unting benang

- " arum round sedang dan tajam sedang - " arum prostat

- Benang catgut cromic no 0, "/1, 5/1, - Benang catgut plain no "/1, 1

- Benang side no 5/1, 5 - Handschon sesuai ukuran - 5 uk buntu kecil

- " uk besar buntu - 0 uk besar lubang

- 0 Handle dan kabel diathermi - 0 $lang suction

- 0 $puit 61 cc

- 0 ;ateter ": treway - 0 robag

- 0 nfus set 'untuk irigasi( - 0 Blood set untuk drain

(14)

a. 7perator melakukan disinfeksi pada daerah yang dioperasi dengan kasa betadine dari prosesus <ipoidus sampai paha.

 b. )apangan operasi dipersempit dengan memasang duk steril. 0 duk besar lubang  pada daerah operasi, 0 duk besar buntu dibawah, 0 duk besar buntu di atas, " duk   besar buntu di kanan dan kiri daerah operasi, lalu di klem dengan : duk klem.

Meja operasi  8  didekatkan ke dekat pasien. Pasang slang csuction 8 kabel dyatermi.

=asectomy

c. 7perator menginsisi kulit skrotum dengan pisau operasi dan merawat perdarahan dengan couter.

d. 7perator mengidentifikasi / mencari ductus defferent, kemudian di klem dengan "  pean lurus dan diantara " klem digunting dengan met@embaum, lalu dijahit dengan  benang seide no "/1

e. )uka operasi di beri betadin lalu menutup luka operasi dengan menjahit kulit dengan catgut cromic no 5/1

7pen Prostatectomy

f. 7perator melakukan insisi membujur dari bawah pusat sampai simpisis pubis dengan pisau operasi no 03 dari lapisan kulit sampai fasia, perdarahan dirawat dengan couter 

g. &unting fasia dengan gunting jaringan dan diperlebar, muskulus dipisahkan lalu dipasang retractor/ spreder dan pasang hak tyman.

h. iberi kasa steril sebagai pemisah dinding abdomen dan kantung kemih. Pada sisi kiri dan kanan prostate dipasang depper steril, bagian porostat dipisahkan dari lemak disekitarnya dengan klem panjang dan perdarahan dengan couter 

i. inding prostat dijahit dengan cat gut cromic no " dan dklem dengan pean  bengkok sebanyak C, bagian bawah dan bagian atas diklem dengan pean lurus, diantara kedua jahitan tersebut dibuka dengan couter, perdarahan dirawat dan cairan disuction.

(15)

 j. 7perator melakukan pengambilan glandula peri uretra, bila jaringan glandula peri uretra telah diambil keseluruhan, deppers yang terpasang di kiri dan kanan  prostate diambil

k. inding prostat sebelah dalam dijahit dengan jarum round dan cat gut plain no 0, digunting dengan gunting jaringan. $isa-sisa pedarahan disuction.

l. *edua bagian diantara distal %esika urinaria dan bagian proksimal uretra digantung dan dijahit dengan cat gut cromic no " dan diklem dengan kocher, kemudian diikat satu persatu.

m. Memasang kateter treeway no ": dan kunci balonnya dengan aua 51 cc dengan spuit 61 cc lalu disambungkan dengan urobag. ahitan atas dan bawah dinding  prostat diikat satu persatu sesuai ukuran. rigasi H"7 yang telah di sambungkan

'infuse set( dijalankan.

n. Memastikan tidak ada kebocoran pada jahitan dan pastikan kelancaran irigasi, lalu cuci pada daerah operasi dengan a ;l, dibilas dengan a ;l dan betadine sampai  bersih/ jernih kemudian disuction

o. Memasang drain dengan blood set fiksasi dengan benang @ide "/1, menghitung  jumlah kasa dan instrument lalu melaporkan pada operator mengenai

kelengkapannya

 p. Menutup luka operasi lapis demi lapis dengan menjahit lapisan #

lapisan otot dijahit dengan catgut cromic no 0

lapisan fasia dijahit dengan catgut cromic no 0

lapisan lemak djahit dengan catgut plain no "/1

lapisan kulit dijahit dengan @ide 5/1

. )uka bekas operasi dibersihkan dengan kasa basah steril dan dikeringkan dengan kasa kering kemudian ditutup dengan kasa yang diberi isodine lalu difiksasi dengan hipafik.

r. Memasang traksi pada cateter dengan leukoplast supaya tidak perdarahan bekas operasi

(16)

s. $etelah selesai pasien dirapikan dan dipindahkan ke tempat tidur pasien dengan transfer bed kemudian pakaian operasi pasien diganti dengan pakaian dari ruangan.

t. !lat-alat perlengkapan operasi dirapikan dan dikembalikan pada tempat semula, instrument direndam dengan sa%lon dan dicuci kemudian dikeringkan.

. POST OPERATIF

- Pasien keluar kamar oprasi dengan keadaan sadar  

- k/u lemah

-  # 0"1/21 mmHg

-  # 33 </mnt

- *eadaan luka tertutup hipafik  

- Bekas luka operasi tidak ada perdarahan

- Pasien terpasang dower kateter no ": treway, di traksi - rigasi H"7 C1 tts/mnt

- erpasang infus +inger )aktat '+)( - Mual 'E(, Muntah '-(

- Pusing 'E(

Referensi

Dokumen terkait

Terlihat dari hasil yang didapat bahwa lampu akan berkedip tiap satu detik untuk Percobaan II.A.1, dikarenakan pada prosedur Delay() yang digunakan, telah diset

Hasil ikan di lahan potensial, lahan Hasil ikan di lahan potensial, lahan lebak, dan lahan pasang surut yang lebak, dan lahan pasang surut yang mempunyai pH air relatif

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi yang dapat menjadi bahan penelitian lanjutan atau sebagai bahan perbandingan dalam melakukan penelitian di masa yang

Untuk lebih memperjelas bentuk vektor dalam word vector representation, berikut ini contoh vektor yang terdapat pada Glove dengan dimensi 50:... Word

Home industri kripik ini tidak bisa melakukan ekspansi penjualan dan memperlihatkan eksitensi sebagai home industri kreatif yang berada di wilayah Kampar..

Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan membuat sistem pengaduan masyarakat program keluarga harapan (SIPM- PKH) yang merupakan sebuah sistem informasi yang

Setelah itu menurut [9] menyatakan bahwa dia mencoba beberapa segiempat seperti persegi, belah ketupat, persegi panjang, jajaran genjang dengan Teorema Van Aubel

Penelitian ini membahas tentang model regresi data panel untuk memodelkan produksi panen kelapa sawit di kebun sawit plasma kampung Buatan Baru dari januari 2012