• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

NOMOR 10 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

PENYERTAAN MODAL DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG KEPADA PT. BANK JABAR BANTEN CABANG TANGERANG, PD. BPR

KERTA RAHARJA KABUPATEN TANGERANG DAN LPP- UMKM KABUPATEN TANGERANG TAHUN ANGGARAN

BERKENAAN 2009

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,

Menimbang : a. bahwa PT. Bank Jabar Banten Cabang Tangerang, PD. BPR Kerta Raharja Kabupaten Tangerang dan LPP- UMKM Kabupaten Tangerang mempunyai peran penting dalam penyelenggaraan perekonomian daerah guna mewujudkan peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat;

b. bahwa dalam upaya mengembangkan PT. Bank Jabar Banten Cabang Tangerang, PD. BPR Kerta Raharja Kabupaten Tangerang dan LPP- UMKM Kabupaten Tangerang dan memperkuat struktur permodalan guna menggali potensi usaha dan menunjang pengembangan ekonomi daerah perlu adanya penyertaan modal kepada PT. Bank Jabar Banten Cabang Tangerang, PD. BPR Kerta Raharja Kabupaten Tangerang dan LPP- UMKM Kabupaten Tangerang;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan b dipandang perlu menetapkan penyertaan modal daerah Pemerintah Kabupaten Tangerang pada Badan Usaha Milik Daerah yang dituangkan dalam Peraturan Daerah;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2387);

(2)

2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2944) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1970 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 1270);

3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3472) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 (Lembaran Negara Tahun 1998 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara republik Indonesia Nomor 3790);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3587);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Nomor 4010);

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

7. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2489).

8. Undang-Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);

9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137), Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 Tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576);

(3)

12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4578, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609 );

14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 No. 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4737 ;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4812 ;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaiman telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 06 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Kerta Raharja Kabupaten Tangerang ( Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2007 Nomor 06, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Nomor 0607; )

18. P PT. Bank Jabar berdasarkan Akte Pendirian PT. Bank Jabar Nomor 04 Tahun 1999 dan Akte Perbaikan Nomor 08 Tahun 1999, Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 1998;)

19. P Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 5 Tahun 2006 Tentang Lembaga Perkreditan Kecamatan dan Lembaga Pembiayaan Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2006 Nomor 05, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 0506) ;

20. P Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 07 Tahun 2007 Tentang Penyertaan Modal Daerah dan Deposito Kabupaten Tangerang ( Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2007 Nomor 07 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 0707 ; )

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANGERANG Dan

BUPATI TANGERANG

(4)

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG KEPADA PT. BANK JABAR BANTEN CABANG TANGERANG, PD. BPR KERTA RAHARJA KABUPATEN TANGERANG DAN LPP-UMKM KABUPATEN TANGERANG TAHUN ANGGARAN BERKENAAN 2009

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Tangerang.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat Daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah.

3. Bupati adalah Bupati Tangerang.

4. Penyertaan Modal Daerah adalah Pemisahan Asset Milik Pemerintah Daerah dari Kekayaan Pemerintah Daerah yang dipisahakan baik berwujud uang maupun barang yang dapat dinilai dengan uang seperti tanah, bangunan, mesin-mesin, inventaris, surat-surat berharga dan hak-hak lainnya untuk disertakan dalam badan Usaha Milik Daerah.

5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut APBD adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang yang ditetapkan berdasarakan Peraturan Daerah.

6. Modal Daerah adalah Kekayaan Pemerintah Daerah yang belum dipisahkan baik yang berwujud uang maupun barang yang dapat dinilai dengan uang seperti tanah, bangunan, mesin-mesin, inventaris, surat-surat berharga, dan hak-hak lainnya.

7. Kas Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Bendahara Umum Daerah.

BAB II

PENYERTAAN MODAL DAERAH Pasal 2

(1) Penyertaan Modal Daerah adalah merupakan modal setor Pemerintah Kabupaten Tangerang kepada PT. Bank Jabar Banten Cabang Tangerang, PD. BPR Kerta Raharja Kabupaten Tangerang dan LPP-UMKM Kabupaten Tangerang sebagai penambahan penyertaan modal maupun Pemenuhan kewajiban modal dasar.

(5)

(2) Dalam hal Penyertaan Modal Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berpedoman pada;

a. PT. Bank Jabar Banten Cabang Tangerang berdasarkan Akte Pendirian PT. Bank Jabar Nomor 04 Tahun 1999 dan Akte Perbaikan Nomor 08 Tahun 1999;

b. PD. Bank Perkreditan Rakyat Kertaraharja berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2007 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Kerta Raharja Kabupaten Tangerang;

c. Lembaga Perkreditan Kecamatan ( LPK ) dan Lembaga Pembiayaan Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah ( LPP – UMKM ) berdasarakn Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2006 Tentang Lembaga Perkreditan Kecamatan ( LPK ) dan Lembaga Pembiayaan Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah ( LPP – UMKM ).

Pasal 3

Penyertaan Modal Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan dalam APBD.

Pasal 4

Nilai penyertaan modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), ditetapkan dengan uraian sebagai berikut;

1. Rp. 7.500.000.000,- (Tujuh Milyar Lima Ratus Juta Rupiah) pada PT. Bank Jabar Banten Cabang Tangerang;

2. Rp. 20.000.000.000,- ( Dua Puluh Milyar Rupiah) pada PD. BPR Kerta Raharja.

3. Rp. 2.000.000.000, ( (Dua Milyar Rupiah) pada Lembaga Pembiayaan Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (

LPP-UMKM).

BAB III PENGANGGARAN

Pasal 5

Pelaksanaan Penyertaan Modal Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dianggarkan pada APBD Tahun Anggaran 2009 dengan rincian sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.

BAB IV HASIL USAHA

Pasal 6

(1) Hasil Usaha yang menjadi bagian Pemerintah Daerah seluruhnya disetorkan ke Kas Daerah.

(6)

-6-

(2) Hasil Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggarakan dalam penerimaan APBD tahun Anggaran berikutnya.

BAB V

KETENTUAN PENUTUP Pasal 7

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah dengan penempatannya dalam Lembaran daerah Kabupaten Tangerang.

Ditetapkan di Tigaraksa Pada tanggal : 12 – 8 - 2009 BUPATI TANGERANG ttd. H. ISMET ISKANDAR Diundangkan di Tigaraksa Pada tanggal 12 – 8 - 2009 SEKRETARIS DAERAH ttd. H. HERMANSYAH

(7)

NOMOR : 10 TAHUN 2009 TANGGAL : 12 AGUSTUS 2009

TENTANG : PENYERTAAN MODAL DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN

TANGERANG KEPADA PT. BANK JABAR BANTEN CABANG TANGERANG, PD. BPR KERTA RAHARJA KABUPATEN TANGERANG DAN LPP-UMKM KABUPATEN TANGERANG TAHUN ANGGARAN BERKENAAN 2009

RINCIAN NILAI PENYERTAAN MODAL DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG KEPADA PT. BANK JABAR BANTEN CABANG TANGERANG, PD. BPR KERTA RAHARJA KABUPATEN TANGERANG DAN

LPP- UMKM KABUPATEN TANGERANG TAHUN ANGGARAN BERKENAAN 2009

NO NAMA BADAN USAHA

MILIK DAERAH KAB. TANGERANG

PENYERTAAN MODAL TAHUN 2009

( Rp. )

K E T

1. PD. BPR KERTA RAHARJA Rp.20.000.000.000,- Kewajiban Pemenuhan

Modal Dasar

2. LPP – UMIKM

a. Kecamatan Mekar Baru Rp. 300.000.000,- Kewajiban Pemenuhan

Modal Dasar

b. Kecamatan Rajeg Rp. 300.000.000,- Kewajiban Pemenuhan

Modal Dasar

c . Kecamatan Cisauk Rp. 700.000.000,- Kewajiban Pemenuhan

Modal Dasar

d. Kecamatan Jambe Rp. 700.000.000,- Kewajiban Pemenuhan

Modal Dasar

3. BANK JABAR Cabang

Tangerang Rp. 7.500.000.000,- Kewajiban Pemenuhan Modal Dasar

J U M L A H Rp. 29.500.000.000,-

BUPATI TANGERANG ttd.

(8)

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2009

TENTANG

PENYERTAAN MODAL DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG KEPADA PT. BANK JABAR BANTEN CABANG TANGERANG, PD. BPR

KERTA RAHARJA KABUPATEN TANGERANG DAN LPP- UMKM KABUPATEN TANGERANG TAHUN ANGGARAN BERKENAAN 2009BADAN

USAHA MILIK DAERAH TAHUN ANGGARAN BERKENAAN 2009 1. UMUM

Penyertaan Modal Daerah berdasarkan pasal 75 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dapat dilaksanakan apabila jumlah yang akan disertakan dalam tahun Anggaran berkenaan telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Tentang Penyertaan Modal Daerah berkenaan.

Berdasarkan Peraturan daerah Nomor 07 Tahun 2007 tentang Penyertaan Modal Daerah Kabupaten Tangerang Pasal 4 bahwa Penyertaan Modal Daerah dapat dilaksanakan dalam bentuk :

a. Pemilikan saham pada Perseroan Badan Usaha Milik Daerah dan Badan Usaha yang Lainnya.

b. Kerjasama dalam bentuk kontrak antara lain : kontrak manajemen, kontrak produksi ,Kontrak bagi hasil usaha, bagi keuntungan, kontrak bagi tempat usaha, dan kontrak Bantuan teknis.

c. Bentuk lainnya yang diatur menurut perundang-undangan yang berlaku. Badan Usaha Milik Daerah Pemerintah Kabupaten Tangerang terdiri dari Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kertaraharja, Perusahaan Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja, Perusahaan Daerah Apotik Sumber Jaya, PT. Mitra Kerta Raharja, Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Kerta Raharja (PD BPR KR), Perusahaan Daerah Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK) dan Lembaga Pembiayaan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPP-UMKM). Penyertaan Modal Daerah pada BUMD tersebut di atas memperhatikan pada berbagai aspek antara lain :

1. Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). 2. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

3. Kemampuan Keuangan Daerah.

(9)

Pasal 1 Cukup jelas Pasal 2 Cukup jelas Pasal 3 Cukup jelas Pasal 4 Cukup jelas Pasal 5 Cukup jelas Pasal 6 Cukup jelas Pasal 7 Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2009 NOMOR 1009

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan utama antara derajat bakar tinggi dan rendah bahan bakar LWR adalah kandungan bahan fisil berbeda, implikasi pada kekritisan dan perisai, nuklida produk fisi lebih

sela penjelasan dosen mahasiswa mendiskusikan permasalahan atau contoh yang diberikan. Semua berjalan seperti yang diharapkan, namun masih belum optimal ketika dosen

Untuk menunjang keberhasilan operasional sebuah lembaga keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi yang handal yang dapat diakses dengan mudah

Kotoran ternak yang dapat berpotensi untuk digunakan sebagai media penghasil biogas yaitu kotoran sapi, karena didalamnya mengandung bakteri penghasil gas metana yang

ini adalah Apakah pemeriksaan tersangka di tingkat penyidikan sudah sesuai dengan prinsip-prinsip dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) dan

 Nera3a modal adala, s*at* 3atatan -ang mem*at transaksi modal0 Transaksi modal men*n+*kkan per*ba,an ,arta keka-aan .aset/ negara di l*ar negeri dan aset asing di negara terseb*t

dapat dilaksanakan oleh rumah sakit atau klinik utama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf a yang bekerja sama dengan bank

Apa- bila suhu berada diatas kisaran tersebut, maka udang mengalami gangguan fisiolo- gis dan menyebabkan kematian, sedangk- an apabila dibawah kisaran, udang tidak mampu mencapai