• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAB. SUMBA TENGAH - PROVINSI NTT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAB. SUMBA TENGAH - PROVINSI NTT"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Contents

BAB V KERANGKA STRATEGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA ...2

5.1. Potensi Pendanaan APBD ...2

5.2. Potensi Pendanaan APBN ...3

5.3. Alternatif Sumber Pendanaan ...4

5.4. Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya ...5

Tabel 5. 1 Matriks Potensi Pendanaan APBD Kabupaten Sumba Tengah ...3

Tabel 5. 2 Matriks Potensi Pendanaan Bersumber APBN di Kabupaten Sumba Tengah Tahun Anggaran 2013-2015 ...4

Grafik 5. 1 Alokasi Pendanaan Bersumber APBN di Kabupaten Sumba Tengah...4

(2)

BAB V

KERANGKA STRATEGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR

BIDANG CIPTA KARYA

5.1. Potensi Pendanaan APBD

Kebijakan dan strategi penyelenggaraan kegiatan Direktorat Jenderal Cipta Karya diarahkan dengan memperhatikan tugas, fungsi dan tanggung jawab Direktorat Jenderal Cipta Karya yang meliputi kegiatan utama berupa Pengaturan, Pembinaan, dan Pengawasan (Turbinwas), dan kegiatan pembangunan (Bang).

Pada dasarnya untuk bidang Cipta Karya, hampir semua tugas pembangunan dikerjakan bersama pemerintah daerah, baik pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, peran pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen Cipta Karya lebih terfokus kepada tugas pengaturan, pembinaan dan pengawasan (Turbinwas). Tugas pengaturan dilakukan melalui penyusunan kebijakan dan strategi, penyusunan Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria (NSPK), penetapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta tugas-tugas lain yang bersifat penyusunan perangkat peraturan. Sedangkan tugas pembinaan dilakukan dalam bentuk dukungan perencanaan, pemberian bantuan administrasi dan teknis, supervisi serta konsultasi. Untuk tugas pengawasan, peran pemerintah pusat dilakukan dalam bentuk monitoring dan evaluasi kinerja. Keseluruhan tugas pengaturan, pembinaan dan pengawasan ini didanai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), disertai dukungan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Total belanja APBD Bidang Cipta Karya terbesar pada tahun 2016 sebesar Rp. 30.237.563.000,- Trend total belanja APBD kabupaten Sumba Tengah dari tahun 2013-2016 menunjukkan tren kenaikan. Potensi Pendanaan APBD Kabupaten Sumba Tengah tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 5.1.

(3)

Tabel 5. 1 Matriks Potensi Pendanaan APBD Kabupaten Sumba Tengah 2013 2014 2015 2016 Pengembangan Kawasan Permukiman 2.323.500 21.347.953 Penataan Bangunan dan Lingkungan Pengembangan SPAM 3.682.372 2.467.620 2.904.380 Pengembangan PLP 1.487.488 2.513.401 2.284.740 5.985.230

Total Belanja APBD

Bidang Cipta Karya 1.487.488 6.195.773 7.075.860 30.237.563

Sektor Realisasi (Rp. X 1000)

Sumber: Satker Randal NTT Tahun 2016 5.2. Potensi Pendanaan APBN

Pada dasarnya untuk bidang Cipta Karya, hampir semua tugas pembangunan dikerjakan bersama pemerintah daerah, baik pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, peran pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen Cipta Karya lebih terfokus kepada tugas pengaturan, pembinaan dan pengawasan (Turbinwas). Tugas pengaturan dilakukan melalui penyusunan kebijakan dan strategi, penyusunan Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria (NSPK), penetapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta tugas-tugas lain yang bersifat penyusunan perangkat peraturan. Sedangkan tugas pembinaan dilakukan dalam bentuk dukungan perencanaan, pemberian bantuan administrasi dan teknis, supervisi serta konsultasi. Untuk tugas pengawasan, peran pemerintah pusat dilakukan dalam bentuk monitoring dan evaluasi kinerja. Keseluruhan tugas pengaturan, pembinaan dan pengawasan ini didanai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), disertai dukungan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Meskipun fokus melakukan tugas Turbinwas, Ditjen Cipta Karya juga melakukan kegiatan pembangunan infrastruktur Cipta Karya. Berdasarkan Undang-Undang Pemerintah Daerah, Ditjen Cipta Karya diamanatkan melakukan pembangunan infrastruktur skala nasional (lintas provinsi), serta infrastruktur untuk kepentingan nasional. Di samping itu, Ditjen Cipta Karya juga melakukan kegiatan pembangunan dalam rangka pemenuhan SPM sebagai stimulan bagi Pemerintah Daerah untuk meningkatkan komitmennya dalam melakukan pembangunan infrastruktur Cipta Karya. Pemda juga bertanggung jawab atas operasional dan pemeliharaan infrastruktur yang terbangun.

Ditjen Cipta Karya juga menyelenggarakan pembangunan dengan pendekatan pola pemberdayaan khususnya kegiatan yang mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan

(4)

lingkungannya. Untuk tugas pembangunan juga ada melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk memenuhi target pencapaian SPM berupa bantuan khusus yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya dengan kriteria-kriteria teknis tertentu. Selain itu terdapat pola hibah, yaitu bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk melaksanakan kegiatan strategis nasional yang mendesak.

Alokasi APBN Direktorat Jenderal Cipta Karya di kabupaten Sumba Tengah tertinggi pada tahun 2014 sebesar Rp. 17.366.699.000.

Tabel 5. 2 Matriks Potensi Pendanaan Bersumber APBN di Kabupaten Sumba Tengah Tahun Anggaran 2013-2015

Sektor Realisasi (Rp X 1000)

2013 2014 2015

Pengembangan Kawasan Permukiman 5.250.000 600.000 900.000

Penataan Bangunan dan Lingkungan - - -

Pengembangan SPAM 6.503.207 12.115.650 6.570.684

Pengembangan PLP - 484.187 -

DAK Air Minum 1.401.330 2.165.180 2.625.954

DAK Sanitasi 867.370 2.181.370 2.932.500

Total Alokasi APBN 14.021.907 17.546.387 13.029.138

Sumber: Satker Randal NTT Tahun 2016

Grafik 5. 1 Alokasi Pendanaan Bersumber APBN di Kabupaten Sumba Tengah Tahun Anggaran 2013 – 2015

5.3. Alternatif Sumber Pendanaan

Sesuai dengan arah RPJMN 2015-2019, sinergi dalam perencanaan kebijakan pembangunan pusat dan daerah khususnya dalam pengembangan infrastruktur di bidang ke-Cipta Karya-an dalam rangka Tercapainya pemenuhan Air Minum Aman bagi seluruh masyarakat (100%

0 2,000,000 4,000,000 6,000,000 8,000,000 10,000,000 12,000,000 14,000,000 16,000,000 18,000,000 2013 2014 2015 14,021,907 17,546,387 13,029,138 A lo ka si A P B N ( R p . x 100 0) Tahun Anggaran

(5)

Aman), Tercapainya penanganan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0% melalui penanganan kawasan permukiman kumuh serta Tercapainya pemenuhan Sanitasi Layak bagi seluruh masyarakat (100% layak) pada tahun 2019. Yang kemudian coba diimplementasikan oleh Ditjen Cipta Karya melalui gerakan 100-0-100 yang tentunya membutuhkan dana yang sangat besar karena capaian cakupan layanan air minum dan sanitasi yang masih rendah serta luasan kawasan kumuh yang cukup besar.

Oleh karena selain APBN dan APBD Provinsi maupun kabupaten/kota, diharapkan ada sumber-sumber pendanaan lain yang bisa digunakan untuk membangun infrastruktur bidang Cipta Karya dalam rangka pemenuhan gerakan 100-0-100 seperti PHLN, CSR, KPS ataupun dana-dana yang bersumber dari masyarakat. Khusus untuk Kabupaten Lembata berdasarkan hasil identifikasi sampai dengan akhir tahun 2016 pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya hanya mengandalkan alokasi Dana APBD dan APBN.

5.4. Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya

Alokasi APBD untuk pembangunan Infrastruktur bidang Cipta Karya Kabupaten Lembata tahun 2013-2015 terbesar pada tahun 2014 sebesar Rp. 567.845.000,- atau sebesar 3.24 % terhadap alokasi dana APBN juga pada tahun 2014 sebesar Rp. 17.546.387.000,-. Sedangkan dari sumber peendanaan lain tidak teridentifikasi.

Grafik5. 2 Persentase Alokasi APBD terhadap APBN di Kabupaten Sumba Tengah Tahun Anggaran 2013-2015 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 2013 2014 2015 0.32 3.24 1.26 % R at io A P B D t e rh ad ap A P B N Tahun Anggaran

(6)

Dari gambaran potensi pendanaan diatas maka strategi peningkatan investasi Bidang Cipta Karya terkait pembangunan infrastruktur masih mengandalkan pendanaan dari APBD Kabupaten/Kota dan APBN dengan porsi pendanaan terbesar masih pada APBN. Terkait alokasi APBD diharapkan untuk terus ditingkatkan hingga 2 % dari total belanja APBD.

Gambar

Tabel 5. 1 Matriks Potensi Pendanaan APBD Kabupaten Sumba Tengah  2013 2014 2015 2016 Pengembangan  Kawasan Permukiman                        2.323.500                       21.347.953  Penataan Bangunan  dan Lingkungan Pengembangan SPAM                  3
Tabel 5. 2 Matriks Potensi Pendanaan Bersumber APBN di Kabupaten Sumba Tengah   Tahun Anggaran 2013-2015

Referensi

Dokumen terkait

Pada suhu yang sangat rendah, sel-sel tanaman tidak mempunyai aktivitas metabolik dengan viabilitas yang tetap terpelihara sehingga bahan tanaman dapat disimpan dalam

“Sewa-menyewa ialah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak lainnya kenikmatan dari sesuatu barang, selama

Berbagai kegagalan maupun hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Polri pada tahun sebelumnya akan dilakukan upaya- upaya perbaikan

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa dengan tingginya tingkat kepuasan responden terhadap pimpinan Universitas Dharmas Indonesia, hal ini berarti bahwa rata-rata

Apabila kita tertarik untuk melakukan pembelian barang atau melakukan transaksi secara angsuran tentu saja harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh masing- masing

Berdasarkan data di atas, tampak bahwa pada kelas VIII B dan VIII F menunjukkan grafik lebih rendah dibandingkan kelas lain. Pada kelas F aspek

Na kraju je analizom uticaja na budžet RFZO-a izvršena procena potencijalnih ušteda tokom petogodišnjeg perioda (2016.–2020.), koje bi se mogle ostvariti implementacijom

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Core Stability